• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISIONSPADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG

JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh NURYANA

Berdasarkan data dokumentasi kelas II SD Negeri 1 Talang Jawa tahun pelajaran 2010/2011, diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil belajar matematika pada materi bangun datar sebesar 52,4. Nilai tersebut masih dibawah batas kriteria ketuntasan minimal belajar yaitu ≥ 55. Hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dominan adalah mendengarkan dan mencatat penjelasan guru. Belum tampak aktivitas lain seperti mengemukakan pendapat, dan saling berbagi informasi dengan teman. Upaya perbaikan pembelajaran untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas siswa dan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, dilakukan terhadap siswa yang berjumlah 20 orang yang terdiri dari 12 laki-laki dan 8 perempuan. Data penelitian terdiri dari data aktivitas siswa dan data hasil belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu rata-rata persentase siswa aktif dari siklus I sebesar 67,5% dan siklus II sebesar 85%, dan hasil belajar siswa yaitu persentase siswa yang tuntas dari siklus I sebesar 70% dan siklus II sebesar 90%. Hasil penelitian telah memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan.

(2)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISIONSPADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG

JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh NURYANA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi S1 PGSD Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPESTUDENT TEAMS

ACHIEVEMENT DIVISIONSPADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG

JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh NURYANA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Beberapa Macam Bentuk Bangun Datar ... 9

2. Diagram Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ... 12

3. Denah Gedung SD Negeri 1 Talang Jawa ... 19

4. Grafik Rata-Rata Persentase Siswa Aktif Setiap Siklus ... 31

5. Grafik Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus ... 32

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL DALAM TUGAS AKHIR ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN TUGAS AKHIR MAHASISWA ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA... 5

A. Pembelajaran Kooperatif TipeStudent Teams Achievement Division (STAD)... 5

B. Aktivitas Belajar ... 6

C. Hasil Belajar ... 8

D. Matematika... 8

E. Hipotesis ... 10

III. METODE PENELITIAN ... 11

A. Subyek dan Tempat Penelitian ... 11

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ... 11

C. Data Penelitian ... 11

D. Teknik Pengumpulan Data... 12

E. Prosedur Penelitian... 12

F. Analisis Data ... 15

(6)

xii

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 18

A. Situasi dan Kondisi Sekolah ... 18

B. Hasil Penelitian ... 19

C. Pembahasan... 30

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

A. Kesimpulan ... 34

B. Saran ... 34

DAFTAR PUSTAKA ... 36

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 37

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 39

3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 51

4. Lembar Tugas Individu (Tes) dan Kunci Jawaban ... 60

5. Lembar Observasi Kinerja Guru ... 70

6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 78

7. Soal dan Kunci Jawaban Tes Formatif (Tes Siklus) ... 86

8. Data Hasil Tugas Individu ... 90

9. Data Hasil Belajar Siswa ... 94

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 5

2. Data Aktivitas Siswa ... 30

(9)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dr. Alben Ambarita, M.Pd. ______________

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Suyanto M.Pd. ______________

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003

(10)

Judul Skripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD NEGERI 1 TALANG JAWA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : Nuryana

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013079255

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Dr. Alben Ambarita, M.Pd.

(11)

MOTTO

“Hadapilah setiap masalah, dengan ketenangan dan kesabaran”

(12)

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut asmaMu ya Rabb, Allah SWT yang telah memberikan kasih

sayang dan segala nikmat-Nya kepadaku, sehingga terselesaikannya tugas akhirku.

Dengan kerendahan hati kupersembahkan lembaran-lembaran sederhana ini kepada:

"Suamiku tercinta"

''Anak-anakku tersayang"

(13)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kuripan Muara Dua OKU

Sumatera Selatan pada tanggal 02 Mei 1962,

sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara yang

dilahirkan dari pasangan almarhum Bapak

Aminudin dan almarhum Ibu Baindan. Penulis

memiliki seorang suami yang bernama Suratman,

A.Ma.Pd (alm) dan empat anak yang bernama Eka

Pratiwi Suratman, S,Pd., Dwi Yunis Wulandari,

S.Pd., Tri Septi Suryana dan Catur Juliyana

Ratmantika.

Penulis mengawali pendidikan pada tahun 1970 di SD Negeri 3 Muara Dua OKU

Sumatera Selatan diselesaikan pada tahun 1976, kemudian melanjutkan pendidikan

di SLTP Muhamaddiyah Muara Dua OKU Sumatera Selatan diselesaikan tahun

1980. Pada tahun 1979 melanjutkan pendidikan di SPG Negeri 2 Bandar Lampung

hingga tahun 1983. Setelah itu tahun 1984 diterima menjadi PNS di SD Negeri

Talang Way Sulan Kecamatan Ketibung. Pada tahun 1998 penulis menyelesaikan D

II di Universitas Terbuka Bandar Lampung dengan gelar Ahli Muda yang disingkat

A.Ma.Pd.

Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi S1 PGSD

Dalam Jabatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Pada tahun 2012 penulis mengikuti Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD

(14)

SANWACANA

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT,

karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir yang berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions Pada Mata

Pelajaran Matematika Kelas II SD Negeri 1 Talang Jawa Tahun Pelajaran

2011/2012” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1

PGSD Dalam Jabatan di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini terutama

kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD.

4. Bapak Drs. Syaifuddin Latif, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik.

5. Bapak Dr. Alben Ambarita, M.Pd., selaku Pembimbing, terima kasih atas

bantuan dan kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam

proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Drs. Suyanto, M.Pd., selaku Pembahas, terima kasih atas segala masukan

dan bimbingannya untuk membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

7. Seluruh dosen dan staf di Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung.

(15)

x Kecamatan Merbau Mataram yang telah memberikan izin penulis untuk

melaksanakan penelitian.

9. Bapak Sukha Harjono, A. Ma. Pd. dan Ibu Rosmiyati, A. Ma. Pd., selaku

observer atas kerjasama, bantuan serta saran yang diberikan sehingga penelitian

dapat berjalan dengan lancar.

10. Seluruh guru dan staf SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram.

11. Seluruh siswa kelas II SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram

tahun pelajaran 2011/2012 yang sudah bekerjasama membantu selama proses

penelitian berlangsung.

12. Teristimewa untuk suamiku Suratman (alm) dan keempat anakku Eka, Yunis,

Tri, Tika serta menantuku Jon, terima kasih atas cinta, kasih sayang, doa yang

dipanjatkan, dan nasehat serta dukungan yang telah diberikan.

13. Teman-temanku, Amin, Roliyah, Ahmad, Yanti, dan Rebeka, atas bantuan,

dukungan, dan semangat serta kebersamaan selama ini.

14. Kakak dan adik tingkatku di Program Studi Pendidikan S1 PGSD dalam Jabatan,

serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas

masukannya.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta

berkenan membalas semua budi baik yang diberikan kepada penulis dan semoga

tugas akhir ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, Mei 2012

Penulis

(16)

PERNYATAAN TUGAS AKHIR MAHASISWA

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nuryana

NPM : 1013079255

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang telah

dipublikasikan tanpa menyebutkan penulis dan sepengetahuan saya juga tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diperbaiki oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 23 Mei 2012 Yang menyatakan,

Nuryana

(17)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mendidik merupakan tugas guru yang utama dalam usaha menjadikan anak didik

berprestasi, agar guru dapat menguasai berbagai kemampuan seperti peningkatan

secara professional. Seseorang yang professional harus mampu menyelesaikan

masalah yang dihadapi oleh siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan data dokumentasi semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011, diperoleh

nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas II SD Negeri 1 Talang Jawa Lampung

Selatan pada materi bangun datar sebesar 52,4. Nilai tersebut masih dibawah batas

kriteria ketuntasan minimal belajar yaitu ≥ 55. Hal ini menunjukkan bahwa hasil

belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 1 Talang Jawa belum optimal.

Sedangkan hasil wawancara menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa yang

dominan adalah mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru. Belum tampak

aktivitas lain seperti mengemukakan pendapat, dan saling berbagi informasi dengan

teman. Siswa mengandalkan seluruh informasi dari guru, sehingga aktivitas belajar

siswa rendah dan mengakibatkan hasil belajar siswa juga menjadi rendah. Pada saat

penyampaian materi, siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan yang

diberikan oleh guru, hanya siswa-siswa yang memiliki keberanian dan kemampuan

tinggi yang ikut aktif. Hasilnya terlihat pada saat siswa mengerjakan latihan atau

penilaian secara individu, banyak siswa yang mengalami kesulitan. Selain itu,

sebagian besar siswa berasal dari keluarga yang tidak mampu sehingga dukungan

(18)

2

Sesuai dengan uraian di atas, maka perlu dipilih suatu model pembelajaran yang

mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan membantu

siswa lebih mudah dalam menemukan dan memahami materi yang disampaikan oleh

guru. Model pembelajaran yang memungkinkan dapat memfasilitasi hal tersebut

adalah pembelajaran kooperatif. Salah satu jenis model dalam pembelajaran

kooperatif adalah tipeStudent Team Achievement Division (STAD).

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang

sederhana untuk diterapkan dan juga mengacu pada strategi pembelajaran dimana

siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang

yang bersifat heterogen, baik jenis kelamin maupun kemampuan akademiknya.

Siswa yang berkemampuan rendah mendapat kesempatan untuk dibimbing oleh

temannya yang memiliki wawasan yang lebih tinggi, sedangkan siswa yang lebih

tinggi kemampuannya mempunyai kesempatan untuk menjadi tutor sehingga

pemahamannya menjadi lebih baik lagi. Hal tersebut berguna untuk menumbuhkan

kemampuan kerja sama, kreatif, berfikir kritis dan ada kemauan membantu teman

sehingga siswa menemukan konsep secara kerjasama dengan temannya.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mendorong suksesnya keaktifan siswa

dalam kelompok karena setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas

keberhasilan anggota kelompok mereka. Setiap anggota kelompok harus membantu

satu sama lain dan bertanggung jawab agar setiap anggota kelompoknya benar-benar

memahami materi yang dipelajari karena keberhasilan individu mempengaruhi

keberhasilan kelompok.

Dilihat dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penulis mencoba melakukan

penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika

(19)

3

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, kondisi dikelas II SD Negeri 1 Talang Jawa saat

ini adalah sebagai berikut :

1. Nilai rata-rata hasil belajar matematika yang diperoleh kelas II tahun pelajaran

2010/2011 pada materi bangun datar masih rendah, yaitu sebesar 52,4, sehingga

nilai tersebut masih dibawah batas kriteria ketuntasan minimal belajar yaitu≥55.

2. Rendahnya aktivitas pembelajaran.

3. Guru belum menggunakan suatu model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang

mengacu pada strategi pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok

kecil untuk menolong satu sama lain dalam memahami suatu pelajaran.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimanakah meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui model pembelajaran

kooperatif tipe STAD?

2. Bagaimanakah meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui model

pembelajaran kooperatif tipe STAD?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. Aktivitas siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa dalam pembelajaran

matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2. Hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa melalui model

(20)

4

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

1. Siswa

Melatih siswa untuk bekerjasama dalam kelompok.

2. Guru

Dapat menjadi model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Sekolah

Meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah dalam rangka perbaikan proses

pembelajaran.

4. Peneliti

Sebagai pengalaman baru bagi peneliti dalam menggunakan suatu model

(21)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Kooperatif TipeStudent Teams Achievement Division(STAD)

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif

yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi

guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin, 2009:143).

Menurut Trianto (2007:52), pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah

satu tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan

kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok-kelompok 4-5 orang siswa secara

heterogen. Diawali dengan penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan

penghargaan kelompok.

Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD ditunjukkan dalam

Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1.

Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

No Langkah Kegiatan Guru

I Langkah 1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

a. Guru menggali pengetahuan awal siswa melalui pertanyaan atau ingatan.

b. Menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran yang akan dipelajari.

II Langkah 2

Menyajikan/Menyampaikan Informasi

a. Menyampaikan materi kepada siswa dengan jalan menjelaskannya secara singkat.

(22)

6 pada saat mereka mengerjakan tugas kelompok (LKS).

Langkah 5 Evaluasi

a. Memberikan tugas individu (kuis) kepada masing-masing siswa tentang materi yang telah diajarkan.

b. Menyampaikan kepada seluruh siswa untuk tidak boleh saling membantu satu sama lain dan harus mengerjakan soal secara individu.

III Langkah 6

Memberikan penghargaan

Pengumuman kelompok terbaik sebagai bentuk penghargaan bagi kelompok yang mempunyai nilai rata-rata kelompok tertinggi.

Dimodifikasi dari Ibrahim, dkk (dalam Trianto, 2007 :54)

Dari uraian di atas, pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu model

pembelajaran kooperatif, dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil yang

terdiri dari 4-5 orang siswa secara heterogen untuk menolong satu sama lain dalam

memahami suatu pelajaran. Kemudian seluruh siswa diberikan evaluasi yaitu

kuis/tes tentang materi yang telah dipelajari. Pada saat kuis/tes siswa tidak boleh

saling membantu satu sama lain dan harus mengerjakan soal secara individu. Hasil

kuis/tes yang didapatkan setiap individu mempengaruhi keberhasilan kelompoknya.

Selanjutnya dilakukan pengumuman kelompok terbaik sebagai bentuk penghargaan

bagi kelompok yang mempunyai nilai rata-rata kelompok tertinggi.

B. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang didahului dengan perencanaan

dan didasari untuk mencapai tujuan belajar, yaitu perubahan pengetahuan

dan keterampilan yang ada pada diri siswa yang melakukan kegiatan belajar.

Kegiatan belajar yang dilakukan adalah kegiatan yang dapat mendukung pencapaian

(23)

7

Aktivitas merupakan bagian yang sangat penting dalam proses belajar mengajar.

Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar

tidak mungkin berlangsung dengan baik (Sardiman, 2007:97).

Aktivitas belajar adalah segala kegiatan belajar siswa yang menghasilkan suatu

perubahan khas, yaitu hasil belajar yang akan nampak melalui prestasi belajar yang

akan dicapai (Winkel, 1983:48). Oleh karena itu secara alami siswa itu juga menjadi

aktif karena adanya motivasi dan dorongan oleh bermacam-macam kebutuhan.

Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengar dan mencatat materi pelajaran.

Pendidikan saat ini lebih menitikberatkan pada aktivitas atau keikutsertaan siswa

dalam proses pembelajaran. Keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran akan

membantu siswa untuk memperoleh pengalaman langsung. Siswa melakukan belajar

sambil bekerja, dengan bekerja siswa akan memperoleh pengetahuan, pemahaman,

dan keterampilan sendiri serta perilaku lain yang termasuk sikap dan nilai. Salah

satu manfaat aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah siswa mendapat pengalaman

sendiri secara langsung sehingga pemahaman yang diperoleh dari pengalaman akan

lebih lama dalam memori siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat (Slameto, 2003:36)

yang mengatakan bahwa penerima pembelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri

kesan itu tidak berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan, diolah, kemudian dikeluarkan

lagi dalam bentuk yang berbeda, seperti siswa akan bertanya, mengajukan pendapat

menimbulkan diskusi dengan guru.

Berdasarkan uraian diatas, jadi aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan

siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang menghasilkan suatu perubahan

khas, yaitu hasil belajar yang akan nampak melalui prestasi belajar yang akan

(24)

8

C. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar

berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan,

pemahaman, sikap dan keterampilan mahasiswa sehingga menjadi lebih baik dari

sebelumnya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik (2004:28), hasil belajar

adalah suatu hasil yang diperoleh setelah proses belajar berupa perubahan tingkah

laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.

Menurut Slameto (2003:17) hasil belajar adalah tolok ukur yang utama untuk

mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang prestasinya tinggi dapat

dikatakan bahwa ia telah berhasil dalam belajar.

Berdasarkan uraian di atas maka hasil belajar siswa adalah tingkat kemampuan siswa

setelah mengikuti pelajaran selama kurun waktu tertentu. Hasil belajar dapat

ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkah laku yang biasanya dinyatakan dalam

bentuk nilai atau angka.

D. Matematika

Kata matematika sudah tidak asing lagi bagi kita, matematika merupakan ratu dari

ilmu pengetahuan dimana materi matematika diperlukan di semua jurusan yang di

pelajari oleh semua orang.

Istilah matematika mulanya diambil dari perkataan Yunani, yaitu mathematike yang

berarti “relating to learning”. Perkataan mathematike berhubungan sangat erat

dengan sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti

(25)

9

Menurut Hollands (1995:81) :

Matematika adalah “suatu sistem yang rumit tetapitersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang. Pada suatu tingkat rendah ada ilmu hitung, aljabar (bagian dari matematika dan perluasan dari ilmu hitung, biologi, teknik, komputer, industri, ekonomi, kedokteran dan pertanian) dan ilmu ukur, tetapi setiap ini telah diperluas pada tingkat yang lebih tinggi dan banyak cabang baru yang bertambah seperti ilmu ukur segitiga, topologi (cabang-cabang matematika yang mempelajari posisi dan posisi relatif unsur-unsur dalam himpunan), analisis (cara memeriksa suatu masalah, untuk menemukan semua unsur dasar dan hubungan antara unsur-unsur yang bersangkutan) dan logika, dan banyak lagi yang lainnya.

Secara luas matematika tidak hanya berhubungan dengan bilangan-bilangan tetapi

lebih luas ia berhubungan dengan alam semesta. Seorang ahli matematika bernama

Charles Edwar Jeanneret (dalam Gie, 1999:23) berpendapat bahwa matematika

adalah struktur besar yang dibangun oleh manusia untuk memberikan pemahaman

mengenai jagat raya.

Materi matematika dalam penelitian ini adalah mengenai bangun datar. Bangun

datar dalam matematika disebut bangun geometri. Menurut Sriwilujeng, dkk

(2002:90), beberapa macam bentuk bangun datar ditunjukkan pada Gambar 1 berikut

ini.

Persegi Persegi panjang Segitiga Jajargenjang

Trapesium Lingkaran

Gambar 1. Beberapa Macam Bentuk Bangun Datar

(26)

10

memiliki 3 sisi. Contoh:

4 sisi segiempat 3 sisi segitiga

Perhatikan gambar berikut:

Berdasarkan gambar di atas,

1. Memiliki 4 sisi yaitu sisi A, sisi B, sisi C, dan sisi D.

2. Sisi A berhadapan dengan sisi C.

3. Sisi B berhadapan dengan sisi D.

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Apabila pembelajaran

kooperatif tipe STAD dilakukan dengan tahapan yang benar maka dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas II SD Negeri 1

Talang Jawa tahun pelajaran 2011/2012. B

A C

(27)

III. METODE PENELITIAN

A. Subyek dan Tempat Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SDN 1 Talang Jawa Lampung

Selatan, semester genap tahun pelajaran 2011/2012 dengan jumlah siswa 20 orang

yang terdiri dari 12 laki-laki dan 8 perempuan.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan, yaitu dari bulan Maret 2012 sampai dengan

Mei 2012 yang bertempat di SD Negeri 1 Talang Jawa di Dusun Karang Rejo

Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan.

C. Data Penelitian

Jenis data dalam penelitian ini adalah :

1. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas

siswa yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang terjadi selama proses

pembelajaran berlangsung. Aktivitas siswa yang diamati adalah memperhatikan

pada saat kegiatan pembelajaran, berdiskusi dalam kelompok, bertanya pada saat

kesempatan yang diberikan guru, dan menjawab pertanyaan atau tanggapan atas

pertanyaan dari guru.

2. Data kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil belajar berupa nilai

(28)

12

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada proses penelitian tindakan

kelas ini adalah:

1. Teknik observasi, dilakukan untuk memperoleh data aktivitas siswa dan kinerja

guru yang didapatkan dengan observasi langsung menggunakan lembar observasi

yang diisi pada saat pembelajaran berlangsung oleh observer. Data aktivitas

siswa diperoleh dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dengan

memberi tanda check list (√ ) pada jenis aktivitas yang dilakukan siswa.

2. Teknik tes, dilakukan pada setiap akhir siklus untuk mengetahui hasil belajar

yang telah dicapai oleh siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan

menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dua siklus. Prosedur pelaksanaan setiap

siklus pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan dan observasi, evaluasi, dan refleksi. Secara garis besar

langkah-langkah penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 2.

Siklus I Siklus II

Gambar 2. Diagram kegiatan penelitian tindakan kelas dimodifikasi dari Kemmis dan Mc Taggart dalam Basrowi (2006).

Rencana Tindakan I

Pelaksanaan Tindakan I dan Observasi

(29)

13

Siklus I

1. Perencanaan tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan tindakan ini adalah

sebagai berikut:

a. Menetapkan rancangan pembelajaran yang akan diterapkan kepada siswa di

kelas II.

b. Menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan

pembelajaran.

c. Mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5

siswa yang memiliki kemampuan akademik berbeda. Pengelompokkan

dilakukan secara heterogen berdasarkan data hasil belajar siswa semester

ganjil tahun pelajaran 2011/2012.

d. Menyusun dan menyiapkan media pembelajaran berupa LKS yang akan

diberikan kepada siswa pada saat diskusi berlangsung ( belajar dalam

kelompok).

e. Menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran dan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran.

f. Membuat soal-soal tes.

2. Pelaksanaan tindakan dan observasi

Kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan tindakan dan observasi yaitu:

a. Membagi siswa menjadi 4 kelompok (anggota kelompok telah ditentukan).

b. Melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan RPP 1 dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pada saat proses

pembelajaran berlangsung dilakukan observasi aktivitas siswa dan kinerja

(30)

14

3. Evaluasi

Melakukan tes akhir siklus untuk memperoleh hasil belajar siswa, ketuntasan

belajar siswa, dan pemberian penghargaan yang diperoleh dari nilai rata-rata

kelompok tertinggi.

4. Refleksi

Setelah siklus I berakhir , bersama observer peneliti membahas mengenai hasil

proses pembelajaran yang dilakukan. Hasil akan menentukan perlu atau tidaknya

melaksanakan siklus berikutnya. Apabila dalam siklus pertama peneliti belum

berhasil maka peneliti melaksanakan siklus kedua.

5. Perbaikan perencanaan

Rencana perbaikan siklus II sesuai dengan refleksi yang dilakukan bersama

observer pada akhir siklus I.

Siklus II

1. Perencanaan tindakan

Berdasarkan hasil refleksi pada Siklus I, maka kegiatan yang dilaksanakan dalam

tahap perencanaan tindakan ini adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan LKS, lembar aktivitas siswa, perangkat pembelajaran, dan

soal-soal tes.

b. Melakukan perbaikan pada rancangan pembelajaran kooperatif yang

disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus I.

2. Pelaksanaan tindakan dan observasi

Peneliti melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan RPP 2 dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pada saat proses

pembelajaran berlangsung dilakukan observasi aktivitas siswa dan kinerja guru

(31)

15

3. Evaluasi

Melakukan tes akhir siklus untuk memperoleh hasil belajar siswa, ketuntasan

belajar siswa, dan pemberian penghargaan yang diperoleh dari nilai rata-rata

kelompok tertinggi.

4. Refleksi

Setelah siklus II berakhir, bersama observer peneliti membahas hasil proses

pembelajaran. Hasil akan menentukan perlu tidaknya melaksanakan siklus

berikutnya. Apabila pada siklus kedua ini siswa sudah menjadi aktif dalam

pembelajaran matematika maka siklus dihentikan.

5. Mengumpulkan dan mengelola data penelitian.

6. Menganalisis data dan membuat kesimpulan.

F. Analisis Data

1. Data Kualitatif

Selama kegiatan pembelajaran berlangsung aktivitas siswa yang sesuai dengan

indikator dicatat dalam lembar observasi. Setelah dilakukan pengobservasian,

kemudian dihitung jumlah aktivitas yang dilakukan oleh setiap siswa.

a. Persentase nilai aktivitas siswa

m k

Na%

X 100 %

Keterangan : Na % = persentase nilai aktivitas siswa

k = jumlah aktivitas yang dilakukan siswa

m = jumlah seluruh jenis aktivitas

Dalam penelitian ini, siswa dikategorikan aktif jika aktivitas siswa yang

dilakukan mencapai≥ 50 % atau dari 4 aktivitas yang diteliti siswa minimal

(32)

16

Na= jumlah siswa yang aktif

N = jumlah seluruh siswa

b. Rata-rata persentase siswa aktif pada satu siklus

%As = P

%

A

Keterangan:

%As = rata-rata persentase siswa aktif dalam satu siklus

% = jumlah persentase siswa aktif dalam satu siklusA

P = jumlah pertemuan dalam satu siklus

c. Peningkatan rata-rata persentase siswa aktif dari siklus ke siklus

% S = %As2 %As1

Keterangan :

% S = Peningkatan rata-rata persentase siswa aktif dari siklus ke

siklus

2

%As = Rata-rata persentase siswa aktif pada siklus ke-2

1

%As = Rata-rata persentase siswa aktif pada siklus ke-1

(Sudjana, 2005)

2. Data Kuantitatif

Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD maka diambil dari rata-rata tes

yang telah diberikan setelah tindakan selesai dilakukan pada tiap akhir siklus

(33)

17

N Ns s

X

Keterangan : Xs = nilai rata-rata kelas

Ns = jumlah nilai tes seluruh siswa

N = jumlah seluruh siswa

Untuk menghitung persentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 55 digunakan

rumus:

N Np

Xp

X 100%

Keterangan : Xp = persentase siswa yang memperoleh nilai≥55

Np = banyak siswa yang memperoleh nilai≥55

N = jumlah seluruh siswa

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah

1. Rata-rata persentase siswa aktif dalam setiap siklus pembelajaran secara klasikal

≥75%

2. Hasil belajar siswa memiliki rata-rata kelas ≥55 dalam setiap siklusnya dengan

(34)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembelajaran kooperatif tipe STAD, memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bekerjasama satu sama lain dalam memahami materi pelajaran sehingga

saat diskusi berlangsung siswa dapat bertanya dan menjawab pertanyaan atau

menanggapi pertanyaaan dari guru. Oleh karena itu, penerapan pembelajaran

kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran pada setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya

peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu rata-rata persentase siswa aktif dari

siklus I sebesar 67,5% dan siklus II sebesar 85%.

2. Dalam proses pembelajaran dengan kooperatif tipe STAD, setelah proses

pembelajaran selesai, siswa melakukan tes individu dan diakhir siklus dilakukan

tes formatif yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi

yang diajarkan dan siswa yang mencapai KKM, sehingga penerapan

pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

tiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan hasil belajar

siswa yaitu persentase siswa yang tuntas dari siklus I sebesar 70% dan siklus II

sebesar 90%.

B. Saran

(35)

35

kooperatif tipe STAD yang dilakukan pada siswa kelas II SD Negeri 1 Talang Jawa

tahun pelajaran 2011/2012, maka disarankan:

1. Bagi siswa, pembelajaran ini dapat digunakan untuk siswa sebagai model

pembelajaran dimana siswa dapat saling membantu atau bekerja sama dalam

memahami materi.

2. Bagi guru, pembelajaran kooperatif ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif

pembelajaran dikelas karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

siswa.

3. Bagi sekolah, penggunaan model pembelajaran ini dapat memberikan kontribusi

bagi peningkatan mutu pembelajaran di sekolah dalam rangka perbaikan proses

pembelajaran.

4. Bagi peneliti, lebih memotivasi siswa dengan melakukan

pendekatan-pendekatan khusus kepada siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar,

sehingga siswa menjadi lebih termotivasi dan tidak merasa takut untuk

melakukan aktivitas yang sesuai dengan pembelajaran seperti memperhatikan

pada saat kegiatan pembelajaran, berdiskusi dalam kelompok, bertanya pada saat

kesempatan yang diberikan guru, dan menjawab pertanyaan atau tanggapan atas

pertanyaan dari guru. Dengan meningkatnya ativitas siswa yang sesuai dengan

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Basrowi, M. 2006. Prosedur Pelaksanaan tindakan Kelas. Kediri Jenggala Pustaka Utama. Jakarta.

Gie, T. L. 1999. Filsafat Matematika. Pusat Belajar Ilmu Berguna. Yogyakarta.

Hamalik. 2004.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Hollands, R. 1995. Kamus Matematika. Erlangga. Jakarta.

Lie, A. 2002. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Grasindo. Jakarta.

Sardiman, A. M. 2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Slavin, R. E. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media. Bandung.

Sriwilujeng, D, dkk. 2007. Pembelajaran Terpadu dengan Pendekatan Tematik untuk SD Kelas II Semester 2. Erlangga. Malang.

Sudjana, N. 2005. Metoda Statistika. Tarsito. Bandung.

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inivatif Berorientasi Kontruktivistik Konsep, Landasan Teoristik-Praktis dan Implementasinya. Prestasi Pustaka. Jakarta.

Gambar

Tabel 1.
Gambar 1.  Beberapa Macam Bentuk Bangun Datar
Gambar 2.  Diagram kegiatan penelitian tindakan kelas dimodifikasi dari Kemmisdan Mc Taggart dalam Basrowi (2006).

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini mengindikasikan kontribusi dari personal adjustment dan dukungan keluarga sebesar 52,5% sedangkan sisanya 47,5% menyangkut sumbangan dari variabel atau

Psoriasis adalah suatu penyakit inflamasi kulit kronis yang di mediasi oleh sistem imunitas sel T dan dikarakteristikkan sebagai perubahan pada pertumbuhan dan

[r]

Untuk itu kami meminta kepada saudara untuk menunjukan asli dokumen yang sah dan masih berlaku ( beserta copynya ), sebagaimana yang terlampir dalam daftar

difasilitasi oleh dua orang instruktur yang memiliki Nomor Induk Asesor yang relevan, termasuk pada saat ujian. Rayon LPTK merancang strategi pelaksanaan PLPG, materi

[r]

Bagi para pengusaha kecil dan menengah yang memiliki keterbatasan dalam modal usaha untuk promosi dan menjual produk dapat memanfaatkan teknologi e-Commece ini, karena tidak

Dokumen ini adalah f ormulir Resmi VerVal NUPTK periode 2013, untuk inf o lebih lanjut kunjungi http://padamu.kemdikbud.go.id.. FORMULIR