@ffi
Agrctmtry&
ISBN
:
978-979-1 7638-1-3
PROSIDING
SEMINAR
THE
TNDONESTAN NETWORK FOH
AGHOFORESTBY EDUCATION
(INAFE)
Surskqrlo, 4 Mqrei 2008
PEt{
III
D
I
KAN
AG
RO
FORESTBY
SEBAGAI
STRATEGI
MENGHADAPI PEMANASAN
GLOBAT
1
.*
t'
L
t.@r@gs
'elhitkT
FF.
H*-'*j"'*H,Y'X*i" E*{r
F
FAKUIIT,{S
PERTATIAS *
\?i
t.
-*
rli
-*
,
.J
**
firA
ff
eaas
@{p
I|t fdft
lgEalrG, Ct*rPROSIDING SEMINAR
mE
I NooNES rAN-
i:H::,
iTl?:ilrRy
EoucAnoil
{rHAFErPEl{
DI
D
I
KAI{
AG NO
FORESTiV
SEBAGAI
STRATEGI
MEilGHADAPI PEMAI{ASAil
GTOBAL
supriyon",
opli"liltl"n
ro
dan
parJanto
Diterbitkan
oleh
:
FAKULTAS PERTAI\IIAN
I]NTVERSITAS
SEBELAS
MARET
SI'RAI(ARIA
2008
I
Diterbitkan
Oleh:
Fakultas Pertanian
Universitas
Sebelas
Maret
Jl.
Ir.
Sutami 36
aSurakarta
Telp.027l
637457
pertanian @ uns.ac.id
[image:3.595.39.587.0.821.2]Pengumpul makalah
:Amalia
TS,
Muji
Rahayu dan DP
Ariyanto
Gambar
Sampul
: Suhardi
ISBN :978-97S1763&ti
KATA PENGAITTAR
Puji
syukurke
Hadirat Tuhan YangMaha
Esa atas rahmat yang diberikaer-sehingga ProsidingSeminar
Nasional
dengantema "Pendidikan Agroforestry
Sebagai Strategi Menghadapi PemanasanGlobal"
(S5tegi
Menghambat Perubahanlklim,
MencegahBerkuranpya
Air
Bersih Dan MengurangiKemiskinan) dapat
te$it
sesuai denganyang
direncanakan.Prosiding
ini
dapat diterbitkan
berkatkerjasama Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, INAFE, ICRAF, serta partisipasi peserta seminar.
..?
Beberapa makalah dengan berat hati dan terpaksatidak
dapat disertakan dalam prosidingini.
Hal tersebul tlisebabkan karena hingga perpanjangan wa.ktu yang telah kami tentukan makalah tengkap belumkami
terima,
makalahkami
terima tetapitidak
dalamkondisi utuh
atau sebablain.
Penyunting danpengumpul makalah telah bekerja keras, namun tentu rnasih ada kekuranga& untuk itu kami mohon maaf.
Isi
dari Prosiding seminar pendidikan agroforestri diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menjawabisue pemanasan
bumi,
mengurangi bencanaalam,
meningkatkan pendapatan tanpa merusak sumber air,dan sumber pangan atau p€ngentasan kemiskinan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus, panitia sampaikan kepada semut pihak yang telah membantu dan mendukung terbitnya Prosiding Seminar Nasional
ini.
Semoga Prosidingini
bermanfaat bagi penulis, pembaca dan pemerhati masalah agroforestri.Surakartq 23
April2008
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDULKATA
PENGANTARDAFTAR ISI
t
Hal. i
iii
v
I
PENDAHULUAN
-
SAMBUTAN
REKTORLNS
MAKALAH
KUNCI
KEB I JAF.AN DEPARTEMEN
KEHUTANAN DALAM MENURUNKAN
PEMANASAN
GLOBAL
( MENTERIKEHUTANAN
zu)
.,
2MAKALAH
UTAMA
A.
Optimalisasi Pemanfaatan Sumberdaya Hutan Dalam Rangka Meningkatkan Ketahanan Pangan &-Energi serta Mencegah Global Warming ( Dewan Pengawas Perhutani-
MusliminNasution)
... 5B.
KonservasiAir
dengan ModeIAgroforestri
dan Hubungannya dengan Ketahanan Pangan ( Ketua Inafe-
Suhardi )C.
Peran Agroforestri dalam Menanggulangi Banjir dan Longsor DAS ( Dekan FP UNS- Sekjen/KetuaFKPTPI - Suntoro Wongso Atmojo,t
MAKALAH
PENUNJANGA.
Kelompok A(Biolisik)
I
Tinjauan Suksesi dan Regenerasi Alamipada Hutan Rakyat(Budiadi)
2
Peranan Hutan Datam Upaya Pengendalian Baqiir (C Nugroho Sulistyo Priyono,Ari
Wibowo dan YunitaLisnawati)
J
Peran Agroforestry dalam Konservasi Diversisitas Cacing Tanah(Widyatmanisih
Dewi,K.
Hairiah, Herwin S', RahmadiaI')
4
Pengaruh Perubahan Tegakan terhadap Erosi' NisbahCN,
BahanOrganik, dan Berat Volume Tanah di
DTA
Sempor, KabuptaenKebumen, Jawa Tengah (
Dwi
Priyo Ariyanto, Bambang Hendro Sdan Dja'far Shiddieq )
5
Layanan Ekologi Agroforestri Dalam Mempertahankan DiversitasRay'ap Paska
Alih
Guna Hutan Menjadi l-ahan Pertanian(Fitri
I(husyu
Aini,
F.X. Susilo,Bapo
Yanuwiadi, dan KumiatunHairiah)
6
Peningkatan Efisiensi Energi Matahari Tegakan Jati: PendekatanUmur. Kerapatan dan Tinggi Tajuk
(
Eko Murniyanto)7
Laju Pertumbuhan dan Serapan Hara KalsiumBibit
Jati pada variasi Konsentrasi dan selang waktu Pemberian Pupuk Organik(
AgusSuprapto )
8
Pengaturan Masukan Seresah Berbagai Sistem Agroforestry dalammengurangi pencucian N-NO3( Syahrul Kurniawan dkk )
t1IL
t9
29 38 47 59
68
8l
89
Kajian Naungan untuk Deteksi Potensi Sambiloto sebagai Tanaman Sela di Agrofrorestry ( Bambang Pujiasmanto
)
l0
Arsitektr
Tajuk Pohon Dalam Sistem AgroforestriSederhane
120Percabangan Dan Tipe Daun Sebagai Penentu Kecepatan Tetesan
Tajuk ( MTh. Sri Budiasruti
i
I
Pengaruh bentuk p€nggunaan lahan terhadap infiltrasi di Sub DAS Ngrancah, Kulon Progo ( Ambar Kusumandari, Firdaus I.Simorangkir, Harma Suryatmaja )
Penggunaan Sistim Tumpang
Sari
Pada Lahan Kelapa Sawit UntukAgribisnis
Jagung Dalam Rangka Peningkatan ProduksiPftgan(
Erwin,Tengku Sabrina danA.Rauf
)l13
t28
t42
ll
l2
r53
16t
B.
Kelompok B (Sosial Ekonomi)I
Partisipasi Perempuan Dalam Pengelolaan padang Alang-
AlangDengan Pola Agroforestri
Di
Kawasan Hutan Lindung Riam KananKalimantan Selatan ( Mahrus Ar-vadi )
2
Pengaruh Implementasi PHBM Terhadap Keberhasilan pengelolaan Hutan( Prasodjo Hari Nugroho )3
Pengarus Utamaan Gender Dalam Kqnservasi pekarangan Dengan Sistem Agroforestry Sebagai Alternatif pemecahan MasalahKemiskinan
Di
Propinsi Lampung ( Christine Wulandari, Sugeng p.Harianto dan
Afif
Bintoro )4
Agroforestry Untuk Pengentasan Kemiskinan Sekaligus penyelamat Lingkungan ( AbdulRauf)
5
Agroforestry Repong Damar Krui dan kontribusinya terhadap pendapatan masyarakat (Afif
Bintoro, Hari Kaskgyo)
6
Analisis Usaha Tani Sistem Agroforestri Hutan Kayu purih (StudiKasus di
LMDH
Sido Rahayu Desa Boloh Kabupaten Grobogan) ( Triyono )7
Kajian Ekonomi Usaha tani pola tumpang saridi
lahan hutan ( Studi Kasusdi
RPH Citepus, BKPH Bokol,KpH Banyumas Barat Jawa-Tengah) ( Triwara Buddhi Saryarini )I
Program Pengelolaan Hutan Bersama MasyarakatBerbasis tebu-Jati merupakan Wujud Agroiorestry untuk pengentasan Kemiskinan( Agus Santosa )
9
Kajian Budidaya Aren dalarn Sistem Agroforestrydi
Wilayah Jateng danDIY
( Rosi Widarawari, dkk )l0
Pengembangan Agroforestry untuk pengentasan KemiskinanMasyarakat di Sekitar Kawasan Hutan ( Leti Sundawati)
Peranan Penanaman Tanaman Sela
Di
Kawasan Kehutanan Terhadap Keadaan Sosial Ekonomi penduduk Sekitar Hutan DiResot Pemangkuan Hutan Gunung Slamet Barat Kesatuan Pernangkuan
Hutan
BanyumasTimurr{
Anny Hartati )Pola agroforestri pada lahan kritis oleh ke lompok tani hutan kemasyarakatan sedyo rukun di kabupaten gunung kidul
(
Danang Heroe Poernomo)t67
173
2M
219
226
I8l
188
t94
213
II
l3
Pengembangan sistem agroforestri berbasisjarak pagar untuk mendukung progmm desa mandiri energi di Jawa Tengah( Samanhudi dkk.)
C.
Kelompok C(Kebijakan
dan Campuran)f
frofim
WIDYA:
Peningkatan Kualitas Pendidikan Agroforestri dilndonesia melalui pemanfaatan INHERENT (lndonesian Higher
Education
Netwo*)
( Much Taufrk TriHermawan )2
Analysis of cropliing pattem of agroforestry practice in CianjurWatershed ( I{adi Pranoto,
MA.
Chozin Hadi SusiloArifin,
EdiSantoso
)
:
7
3
Pengelolaan Hutan Berbasis Kearifan Lokal: Suatu Konsep untukPengentasan Kemiskinan ( Eko Murdiyanto
)
4
Pemanfaatankhan
Bawah Tegakan hutan untuk PemberdayaanMasyarakat Sekitar Hutan di Kabupaten Bantul( Budi widayanto
)
5
Introduksi Budidaya Pule Pandak dalam Sistem Agroforestry PetaniHutan Rakyat di Kabupaten Gunung
Kidul
( Sulandjari )6
Analisis Rata-rata "Riap Tahunan Jenis Fabaceae Koleksi Kebun raya" Eka karya" Bali dalam mendukung Sistem Agroforestry ( BramanryoTA
nugroho )7
ADAPTASI DAN MITIGASI
PEMANASANGLOBAL:
BisakahAgroforestri Mengurangi Resiko Longsor
Dan
Emisi Gas Rumah Kaca ( Kurniatun Hairiah, Widianto danDidik
Suprayogo )8
Peran Pendidikan Agroforestri Dalam Implementasi Undang-Undang Nomorl6
Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan ( Ma'mum Sarma )9
Peran Mikroorganisme Penambat Nitrogen Simbiotik dan Mikorisapada Agroforestry di Pantai Samas (Handojo H. Nurjanto
&
Suhardi)
l0
Pengembangan Biogas Pada Usaha Ternak Sapi Terpadu Sebagi Pendukung Konservasi Lahan DiJawa Tengah ( Muryanto )HASIL
RUMUSAN DANNARRATIVE
REPORT235
24t
246
255
263
271
276
286
299
306
3t2
323
.H-.t
.E
':y ,:,8 j 5q
t :.
IDENTIFIKASIPOLATANAMPADAPRAKTEKAGRoFoRESTRI
DI DAERAH ALIRAN SUNGAI CIANJUR
I1adiPraootg.),M.AChozin,.),HadiSusiloerifin..-],Ei!i$an!9sa..)
ABSTRACT
e
stuOfiad
been conducted to analyze cropping pattern of agroforestry in three zone of Cianjur watershed.Thosethreezones\ryeretheupperstream(j.tod,omasl;,thehiddlestream(300.1000mas|)andthedown
stream (0-300 m asl). Observaiion was done ro samplei
of
agroforestryplos
and interview.,to respondentsio..".f,'village.
The.results showed that there rvere-differenCes ofcropping.pattem.*itil
the three zones.In
the down
streamar.i
agiofio.estry v/ere practicedin
communiry lands andthe flat
area. Cr-oppingf"n.rn
was mixed.rogpilg,"io.gular'plantin[
rpu.e, minimum tillage,low
maintenanceT.d
the farmerslsed the local seed for
fifffig
ti
ttre miaateitria*
are4 agroforestry p-ractices were. found in communitylands and the tea estatJ flanla"tion. The cropping pattern
ofiash
crops found were single.commodiry and*"ftii".*oai*
ktt*y'cropping),
reguiari,i*ii,ig
space and pianting on the line and blocks. In the tea arca,Swietenia'magophytt'o'Xii{t
i
fouira pred-ominantty.ln
tle
upper stream, agroforestry practiceswere found in a forest guiA.n. This area is the buffer zone of Gede Pangrango Mountaint' Cropping pattern
found
in
singte commddiry 1/rne systens) and multi-commodity {line system and mixed.cropping)_.Treesi.e.
Pinusmirkusii,
Eucalyp'tusdiglupta,
So-ietenia macrophy-llaKing
were found. predominant. Pruning*".
u
.o**on
practicei'found
in'order
to
avoid
effeit
'of
strading. O-ne.o{ indigenous knowledgecommonty practiied was the planting
of
tqlqs bogor (Colocasia escttlentaL)
in
borders area to conserve the iand.Kev
words;
agroforestn', cropping Duttern, DAS Cianiur, mired gardensPENDAHULUAN
Agroforestri dianikan secara luas sebagai suatu sistem usaha tani atau penggunaan lahan yang mengintegrasikan secara spatiat dan temporal tanaman pohon dan tanaman semusim pada sebidang lahan.
Menurut
King
dan Chandler (1978) dan Wijayanto (2002), agroforestri merupakan benruk penggunaanlahan yang dapat
mempertahankandan
meningkatkanproduktivitas lahan
secara keseluruhan yangmerupakan kegiatan campuran antara kegiatan kehutanan dan pertanian
baik
secara bersama-sama atausecara bergilir yang disesuaikan dengan pola budidaya masyarakat setempat.
Sistem agroforestri mencakup benruk atau cara pemanfaatan lahan seperti yan8, umum dilakukan
oleh masyarakat lndonesia seperti kebun talun, pekarangan dan kebun camPuran. Teknologi agroforestri
merupakan pelaksanaan agroforestri yang memanfaatkan teknik perbaikan atau inovasi baru yang biasanya
berasaldari hasilpenetitian seperti tumpangsari, sistem tiga strata dan sebagainya
(Nair
1989). Sistem ini juga dicirikan oleh keberadaan komponen pohon dan tanaman semusim dalam ruang dan waktu yang sama'Kondisi
ini
mengakibatkan penguranganbidang
olah bagi
budidaya tanaman semusim
karenaperkembangan tajuk, sehingga dinamika ruang sistem ini .sangat ditentukan oleh karakteristik komponen
penyusun dan sistem budidaya pohon, disamping kondisi
fisik
tanah dan pola tanamnya(
Suryantoel
a/.2005).
Khususnya
di
DAS,
pengelolaan lahankering,
dengan sistem agroforestri sangat diperlukansebagai sumberdaya pembangunan yang memiliki potensi strategis antara lain :
') Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Univenitas Mulawarman Samarinda
") D.p"rtern.n
Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor."''
D"prrt.*en
Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.E
e Ei
E
G
G E IE
E
E E
s
5:
!
-=
(l)
lahankering
merupakan luasan terbesardari wilayah
budidaya,(2)
lahankering
dapat memasoksebagian besar komoditas andalan,
(3)
Lahan
kering
mempunyai
keragamankomoditas
untukpengembangan agroindustri(Widaningsih 1991, Suhara
l99l
dan Badrun 1998).Seperti halnya yang terjadi
di DAS
Cianjur, pengelolaan lahan kering denganagroforesri
telahditaksanakan masyarakat.
Agroforestri
dikernbangkan masyarakatbaik pada
lahan-lahan pekarangan.kebun-kebf
cnmpuran,talun
maupunpada
lahan-lahan perkebunandan
kehutanan dengan sistem p€sanggem (terutamadi
daerah hulu dan tengah). Ada beberapa hal yang mempengaruhi perkembanganagroforesri
yang dikembangkandi
masing-masing wilayah (atas, tengah dan bawah) yaitu selainfaktor-faktor
lingkungandan'biofisik
wilayahjuga tingkat
sosial ekonomi masyarakat pada setiap wilayah,pengetahuan tentang
agroforestr!
modal, luas dan kepemilikan lahan serta kebiasaan pola tanam yang terjadi ditiaptiap
wilayah DAS.Pola tanam memegang p€ranan penting dalam keberhasilan suatu praktek agroforestri. Pengaturan
pola tanam untuk tanaman semusim
(cash
crops) sebailinya harus mempertimbangkan aspek yang luaspada
berbagaiagroekosistem.
Untuk
itu
dalam
pengembanganpola tanam
harus diarahkan untukmemenuhi beberapa tujuan (Partohardjono, 2003)
yaitu
:
l.
Penelitian dan pengembangan pola tanamharus berkaitan erat dengan mempertimbangkan kondisi
fisik,
sosial ekonomi dan peluang yangad4
2.Adanya pelibatan petani dalam perancangan dan pengkajian pola tanam dalam rangka perolehan umPan
balik dan memperlancar proses adopsi teknologi,
3.
Penelitian yang melibatkan multi-disiplin dari berbagaibidang keahlian,
4.
Penekanan sasaran penelitian dan pengembangan pola tanam untuk meningka*anintensitas tanam dan dapat diterima petani. Sedangkan dalam menentukan jenis tanaman (cash crops) yang
akan
dikembangkan menurutThakur
et al.
(2005),
sebaiknya memasukkan tanaman semusim yangmemiliki nilai ekonomi tinggi, baik berupa tanarnan pangan, obat, bumbu dan bahkan pakan ternak.
it.rlr*ru t5a rdd
I
FFI twa
S&|rft!rrdpl
I
ro..'rr.ro.i
r 1
upuoa naa, B
r.ooycaoi I
krHcrrirlrra
t-L-',-_
Sumber : Harashimq Takeuchi, Tsumckawa dan Arifrn (2002)
Gambar
l.
Peta talaguna lahan DAS CianjurUntuk itu perlu dilakukan penelitian yang bernrjuan untuk mengetahui bagaimana pola tanam pada
praktek-praktek agroforesfi yang dikembangkan masyarakat, dalam rangka peningkatan produktivitas dan
perbaikan sistem yang akan dikembangkan selanjutnya.
{}
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
dilaksanakandi
3 (tiga) wilayah DaerahAliran
Sungai Cianjur, yaitu : daerah huludengan ketingian
,
'|000
mdpt
;
daerah tengah dengan ketinggian 300-1000 mdpl
daerahhilir
denganketinggian +300 m dpl, selama 4 bulan.
Penelitian menggunakan matode suwei lapangan pada 30 sampel plot praktek agroforestri (kebun
campuran)
dan
wawancara kepada30 irctani
sampeluntuk
memperolehdata primer
tentang praktekbudidaya tanaman
(pola
tanam),jenis
tanaman,teknik
konservasi dan data sosial ekonomidi
setiapwilayah.
Data sekunder seperri dataiklim,
topografi, dan data tanah diperolehdi
stasiun klimatologisetempat.
Penentuan responden didasarkan pada data kepemilikan dan penggunaan lahan masing-masing
wilayah serta mengacu pada peta topografi, peta penggunaan lahan dan peta kesesuaian lahan DAS Cianjur (Saroinsong
et
al.
2ffi6).
Adapun datayang
akandiamati
adalah:
l)
Kombinasi tanaman (tanamansemusim dan tahunannya).
2)
Sistem usahatani
(pengolahan tanah, pengadaanbibit,
sistem penanaman,pemeliharaan tanaman,
Fmanenan dan
penanganan pasca panen).3)
Tingkat/teknik
konservasi dankeberlanjutan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
l.
Karakteristik
SistemAgroforestri di
DASCianjur
Praklek agroforestri terutama kebun campuran (mked garden) dikembangkan masyarakat
di
DASCianjur.
Tanaman (cash crops) berupa tanaman pangan, sayuran, industri, tanaman untuk bumbu (empon-empon) maupun tanaman obat-obatan. Sedangkan pohon umumnya berupajeunjing,
mahoni serta pohon buah-buahan terutama pada kebun-kebun campuranyang
dimiliki
oleh
masyarakat. Agroforestri padalahan-lahan perkebunan umumnya berupa mahoni
(di
tengah), sedangkandi
hulu
berupa pinus (Pizus merkusi$ dankayu
putih(Eucalyptw
deglapta).Di hilir,
agroforestrimemiliki
strukturvegetasi
yang rapat,jarak
tanamtidak
ieratur. Pemeliharaantanaman tidak
intensif, aiokasi waktu untuk pengelolaankebun
juga
rendahyang
disebabkanoleh sikap
petanidan buruh tani yang lebih
berorientasi padapengerjaan tanah sawah
baik
sebagai penggarap maupun buruhtani.
Selainitu
p€tanidi
daerah ini umumnya hanya petani penggarap, s€menlarapemilik
kebun-kebunini
umumnya orang-orangdari
luar daerah. Sedangkan pada lahan-latranmilik
perkebunan dan kehutanan, sFuktur vegetasinya lebih teratur dan agroforestri dalam benruk alley cropping baik dalam bentuk baris maupunblok-blok.
Pemeliharaantanarnan
lebih
intensifi, benih benertifikasi, dan alokasi waktu petani scbagian besar untuk pengelolaan1 IL
G
E
E
E EE
a E:a
=Pola Tanam (cropplng
pattern)
Agroforestridi
DASCianjur
Pengafitrun Pola Tansm
Tabel
l.
Karakteristik Praktek- Praktek i di DAS CiKarakteristik
agroforestri Agroforestri kompleks
No
AgroforesEi
sederhana dan kebun hutan
2
Pohonl.
Poraserienthisfalcataria,
2.
SwieleniamacrophyllaK{ng
-
-Pohon buah-buahan :
l.
Nephelium lappaceumL
2.
Mangfera indicaL,
3.
Monilkara zapotd4.
Anona muricalq5.
Pithecollobiumjiringa6.
Leueaena leucophalade Wit.
Rapat, berlapis-lapis
(multi layered) dan sebagian besar umur >5
tahun
l.
Capsicum annum2.
Zeo moys L,3.
Lycopersiconesculentum
Mill,
4.
Manihot utilisims.L
Alpinia
galanga2.
Cureumq domestica3.
Zingiberoficinale
4.
Amorphopallus oncophillus Tidak teratur, banyakjenis
(zulti
commodity), persiapan lahan dan pemeliharaan miirimumdan benih biasanya
bersifat lokal.
Paraserienthis
falcataria,
Su'ielenia
l.
Pinus merkusii,2.
Eucalyptus deglupta,3.
Swielenia macroplryllaKing
4.
Psidium guajava L.l.
2.
3
Karakteristik.
Pohon4
Tanaman.
semusim5
Tanaman yang.
hanya munculpada musim
penghujan
6
Penanaman.
tanaman semusimTeratur, komoditas
bisa runggal dan carnpur:ln secara
alley cropping dalam
bentuk barisan-barisan dan bedengan, rotasi, berurutan dan tumDans. san
macroplryllaKng
Pohon buah-bualun :
l.
Nephelium lappaceum L2.
Mangfero indicaL
3.
Manilkarq zopolo,4.
Anona muricata5.
Pithecollobiumjiringa
6.
Leucaena ieucophalade Wit.
Lebih jarang dan jenis terbatas, umur
)
4 tahunl.
Zea mays L.2.
Capsictm onnum3.
Manihot utilissima4.
Lycopersicon esctlentumMill.
5.
Colocasiaesculenla L
Teratur, komodius bisa
tunggal dan campuran secara alley cropping
dalam bentuk barisan-barisan dan blok-blok.
Jarak teratur, jarang,
jenis terbatas umur > 4 tahun
l.
Capsictmannum
2.
Zea moysL
3.
Lycopersiconesculentum
Mill
4.
Dauczs carola5.
Allium porrumBL
6.
ColocasiaescvlenlaL
7.
Brassica sp. [image:11.595.47.585.68.822.2]& € ij
Pengaturanpolatanammemegangperananpentingdalamkeberhasilanpraktekagroforestri.
Keberhasilan pengaturan pola tanam
ini
dipengaruhioleh
beberapa faktoryaitu
faktor tanaman' faktorlingkungan
(faktor iklim,
suh\
q4
lUEq
dan faktor
sosial ekonomimllyarakat'
Selainitu
dalamp€nentuan
pola
tanam pada praktek agroforestiperlu
memperhatikantiga kriteria
desain agroforestri{Raintra
1987 dalam Sardjono erat.
?003},vaitu aspek produktiYitas, sustainabilitagkeberlanjutan dan taraf adof,si/pe nerimaan suatu teknologi oleh masyarakat'Pada tingkat petani. dalam rangka keberlanjutan pola tanamn;-a. maka dalam pengembangan usaha
juga
harus
;
dapat,,memperlahankan sumberalam
sebagai penunjanguntuk jangka
panjang. dapatmempertahankan produktivitas lahan dengan tenaga kerja yang cukup' dapat mengatasi resiko gagal panen
akibat musim yang kurang cocok,
hama, pez,ryakit,gulma dan
turunnya harga pasaran serta dapatmenyediakan dan memberikan peluang
untuk
perLaikan dan pengembangan, misalnya penelitian untukteknologi serra paket teknologi yang cocok untuk petani'
pada praktek agroforestri
di
daerahhilir,
waktu tanam untuk tanaman semusim umumnya hanyaberlangsung selama
bulan Oktober-Desember
dan tanaman dibiarkan tumbuh sampai tanaman tidakberproduksi
(mati).
Hal
ini
terjadi karena keterbatasanair
(curah hujan rata-rata tahunan 0-1000 mm) terutama padamusim
kemarau (hanya mengandalkanair hujan)
sementaraair
irigasi teknis
hanyadialokasikan untuk pertanian lahan sarvah,
yang lebih
menjadi fokus usaha petenimereka
Pen-''uluhantentang agroforestri juga tidak ada. sementara kelompok
tanijuga
hanva nrerupakan kelompok tani sau'ah'Pengolahan tanah dengan olah
tanah
minimum (minimum
tillage) dengan sekali cangkul atau denganditugal, benih dan
bibit
dibuat oleh petani sendiri, dan hanya sebagian kecit (10%.1 petani yang membelibenih
dari
pasar. Tingkat pemeliharaan lanaman (pemupukan teratur, pemberantasan hama penl'akit dangulma baik secara mekanis maupun
kimiawi) juga
sangat rendah, sehingga produktivitas tanaman untuk praktek agroforestri di daerah ini rendah.Di
tengah penanaman dan keberadaan tanaman semusim hampir berlangsung sepanjang tahun'Di
daerahini
curah hujannya cukuptinggi,
sehinggatidak
ada masalahair'
Cara penananlan tanamansemusim lebih teratur dalam baris-baris maupun blok-blok tanaman dengan jarak tertentu, hal
ini
terjadi karena pada umumnya petanidi
daerahini
merupakan petani-petani spesialis lahan kering dan praktek agroforestri ini merupakan pekerjaan pokok bagi sebagian besarpetani'
Pengolahan tanah optimum' benihdan
bibit
umumnyabeli dari
Pasar serta dilakukan pemeliharaan tanaman seperli pengendalian hamapenyakit
dan
gulma.
Jenis
tanaman semusimlebih
beragam, sementarauntuk pohon
dilakukanpemangkasan terutama daun
untuk
mengurangi pengaruhnegatif naungan'
Talasbogor
\Colocasiaescuienta
L
)
ditanam terutamadi
pinggir
sehingga mempunyainilai
tambahyaitu
disamping produksijuga untuk menahan erosi (aspek konservasi).
Di
hulu praktek agroforestri dilaksanakandi
areal-areal kehutanan dimana area!ini
merupakan daerah p€nyangga Gunung Cede Pangrango, dengan topografimiring'
Praktek agroforesti berlangsung sepanjangtahun.
Tanaman semusim berupa tomat, jagung, cabe,wortel' kobis'
bawang prei dan sawi'Pengolahan
tanah
sangatintensif,
penyediaanbenih'&ibit dan
pemeliharaan tanaman' pemupukan' pengendalian hama penyakit dan gulma dilakukan oleh petani. Hampir sama dettgandi
tengah tanamansemusim ditanam dalam bentuk
baris-baris
danblok-blok
dalam bedengan baik secara tunggal maupuntumpang sari
(inter
cropping) dalam bedengan terutama untuk wortel-sawi. cabe-bawangprei'
jagung'cabe, cabe-kubis. produktivitas praktek agroforestri di daerah
inijuga
lebih tinggi dibanding di tengah dandi
atas. pada pohon juga dilakukan p€mangkasan. Adapun contoh-contoh agroforestri di beberapa rvilayahCbr 3. Contoh AF
di
Tengah [image:13.595.23.564.19.497.2]Gbr 2. Contoh AF di
hilir
Gbr 4. Contoh AFdihulu
Tabel2.
Model Pola Tanam (Tanaman Semusim Pada Pralttek Agroforestri di DAS CianWilayah DAS Bentuk Agroforestri Model Pola Tanam
_7
Intensitas Tanam x setahun
Hulu Sederhana \Yortel-sawi; - Bawang cahreitomat-wortel
Tengah Sederhana Jagung-cabe, cabe (tanaman lama
-tomat/sawi
;
(sawi), dan talas Pada2-3
sen
Hilir
J agunglcabe/kerit ing/to mat ;tanaman bumbu yang tumbuh Pada
musim penghujan dan ada sebagian
warga yang menanam singkong atau
ubi ialar
b.
Pemillhan Jenislantman.
pemilihan
jenis
tanamandi hilir
umumnyalebih
didasarkan pada kemudahanmenjual
dan kemudahan mendapatkan benih (Tabel 3). Kriteria penentuan jenis tanaman mengacu pada Santosa (2005)'pemilihan
jenis
semacamini
menyebabkan sebagian besar tanamantidak
dapat rumbuh dengan baikterutama tanzrman-lanaman yang peka terhadap naungan yang banyak diusahakan masyarakat (cabe, tomat,
jagung).
Sedangkan di tengah dan hulu lebih berorientasi kemudahan menjual, keuntungan yang besar dan kebiasaan serta pengalaman petani sehingga sering terjadi over produksi (petani menanam jenis tanamanyang sama), dan kesempatan ini sering dimanfaatkan pedagang untuk membeli dengan harga yang murah.
c-
Pemellharsan Tsnamanpemeliharaan tanaman memegang peranan
penting dalam
keberhasilansuatu
pertanaman' Pemeliharaan tanaman meliputi pemupukan, pengendalian hama penyakit dangulma'
Pemupukan berupapupuk dasar (kotoran ayam atau kambing), dan pemupukan susulan atau tambahan berupa pupuk urea' pospaf dan
kalium
atau pupuk majemukNPK,
Pengendalian hama penyakii umumnya menggunakan pestisida(kimia),
sedangkan untuk gulma dengan cara mekanis (dicangkul) dan ada yang menggunakan herbisida kimiawi.Agroforestri
kompleks (kebun campuran)&
i'
'. .'t ti
Tabel 3. Petani Datam Menentukan lenis fanaman Vang
aUn
OKriteria Wilavah Daerah Aliran Sungai
Hulu T
Konsusmsi sehari-hari
Kemudahan menjual Keuntungan yang besar
Kesesr.ilan dengan
iklim
Keahlian
petani/pengalaman
Kemudahan peme I iharaan
Biaya produksi yang rendah
Kemudahan
mendaPatkant2
.-?
5an terhadap masing-masing kriteria
pemupukan susulan yang dilakukan petani pada
umur
2
minggu setelah tanam(di hilir)
dansusulan
I
umur
2
minggu
setelah tanam serta susulanIl
umur
I
bulan
setelah tanam' serta aplikasipemupukan yang hanya disebar dan atau aplikasi pertanaman terutama pada jagung, cabe, tomat tanpa di
tutup
tanah
menyebabkan pemborosanpupuk karena
sebagianbesar pupuk akan
menguap dan tercuci/terlarut(saat
hujan).
Kondisi
ini
dengansemakin
meningkatnyaharga pupuk maka
akanmeningkatkan biaya produksi dan merugikan petani'
3.
Rekomendasi Pola Tanam PadaPraktek Agroforestri di
DASCianjur
Berdasarkan hasil identifikasi (Tabel.
2)
dan pengamatan lapangan bahwa pada umumnya petanibelum memanfaatkan data
iklim
untuk penentuan pola tanam tanaman semusim, sehingga pertumbuhan ranaman kurangoptimal. Kondisi ini juga
menyebabkanjenis
tanaman semusim yang ditanam kurang beragam dan cenderungjenis
yang sama pada setiap musim tanan (bahkan setiap tahun).Akibat
dengan'penanaman
jenis
yang sama secara terus-menerusini
menurut Das('...)
akan terjadi ketidakseimbangan konsenfrasi hara tanah danini
akan berdampak negatif bagi pertumbuhan tanaman'pemanfaatan data
iklim
dapat mengurangiresiko
penurunan produksi tanaman dan dapat tumbuhsecara optimal (Badrun, 2006) . Disamping
itu
sistem konservasi lahan dapat ditingkatkan, sehingga erositanah
dan
pencucian unsur-unsurhara
dapatdikurangi. Oleh
karenaitu
perlu dibuat
pedoman atau rekomendasi budidaya agroforestridi
wilayahDAS
Cianjur dalam satu tahun. khususnya untuk tanamansemusim- Sistem pola tanam ini diperlukan beberapa skenario, baik secara tanam tunggal dan tumpangsari,
begitu puta dalam masa tanam dan aspek pergiliran tanaman. Berdasarkan identifikasi dan kajian-kajian
pola tanam tanaman semusim pada praktek agroforestri
di
DAS
Cianajur maka rekomendasi untuk polatanam selsma satu tahun adalah sebagai berikut (Gambar 5)'
KESIMPULAN
praktek agloforcstri di
hilir
dilaksanakan di kebun-kebun campuran dengan struktur vegetasi rapat,jarak
tanamtanallan
semusim tidak teratur dan singglecommuditv.
Sedangkandi
tengah untuk kebuncampuran pada lahan-lahan
milik
masyarakat karakternya sama dengan yangdi hilir,
sementara untuk yanglaksanakan
di
lahan-lahanmilik
perkebunan reh dengan tegakan mahoni\$+ietenia mauopylla King)
t2
l5
5 5 5 8
l0
l5
20
5
22 5 9
10
t7
l5
l0
t8
[image:14.595.29.568.21.842.2]ffi
ffi
ffi'
E
t
F
E
E
t
E
E
r
r
I
i
agroforestri dalam bentuk alley
cropping. Di
wilayah hulu, praktek agroforestri dilaksanakan semuanya dikebun hutan yang merupakan daerah penyangga dari Gunung Cede Pangrango secara alley cropping.
,r..2-2"*-/
[image:15.595.26.563.28.546.2]/t
Jagung ,l
Gambar 5. Rekomendasi Pola Tanam Praktek Agroforestri
di
DAS CianjurPola tanam tanaman semusim pada praktek agroforeski
di
DAS Cianjur sangat dipengaruhi oleh kebiasaan dan pengalaman petani, dengan orientasi produksi untukdijual.
Keadaanini
menyebabkan jenistanaman
yang
diusahakanhampir
tidak
berubah sepanjangtahun,
sehingga secara ekosistem akan menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan konsentrasi hara dalam tanah dan menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.Dari segi produksi dan pemasaran juga sering terjadi over produksi dari jenis tanaman yang sama dengan jumlah besar sehingga harga
jual
turun (harga sangat fluktuatif).UCAPAN
TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih disampaikan kepada Hibah Penelitian Tim Pascasarjana
-
HPTP Angkatan IVTahun 2006-2008 yang berjudul "Harmonisasi Pembangunan Pertanian Berbasis DAS pada Lanskap
Desa-Kota Karvasan Bogor-Puncak-Cianjur (BOPLJNJUR)" diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Hadi Susilo
Arifin,
yangtelah mengikutsertakan kamisebagai mahasiswa penelitidalam
tim
ini. HPTP juga mendanaisebagian dari penelitian ini serta mengikutsertakan kami dalam seminar Agroforestri yang diselenggarakan INAFE diSurakarta ini. Hulu
Skenario
I
1l
Skenario 2 Tengah
Skenario I
Skenario 2
DAFTAR PUSTAKA
Badrun
M.
1998. Lahan Kering, Potensi dan Peluang Pengembangan Untuk Mendukung Upaya Peningkatan Produksi Pangan. Prosiding Seminar Peningkatan Produksi Padi NasionalLampmg9-I0
Des 1998. hal 18-24.Badmn AH.
2006.
laporan Hasil Penelitian Hibah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (tidak dipublikasikan)Das P
.*.
Cropping Pattem (Agricultural and Horticultural) in Differnt Zones, Their Average Yields inComparison to National Average/Critical GapVReasons Identified and Yield Potensia. Director
General
(Agril
Extension), Indian Council of Agricultural Research, New Delhi.Harashima
K,
K Tak_e-lchi,A
Tsunekawa dan HSArifin.
2002.
Estimation of Material Flor Due to HumanActivities in Three Rural Hamlets in The Cianjur-Cisokan Watershed, West Jav4 Indonesia. Procceding JSPS-DGHE Core University Program in Applie$Biosciences. 109
-
I 18.King KFS and Chandler 1978. The Wasled
tand.
The Program of Wo'ik of-The International Councilfor
Research in Agroforestry
(ICRAF).
Rome.Nair P.
19E9. Inu^oductionofAgoforestry.
ICRAF. Nairobi.Partohardjono
S,ZZaini
dan H Anwarhan. 1997. Tanlangan dan HarapanProduki
Pangan di WilayahLahan kering Untuk Memenuhi Pangan Nasional. Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Lahan Kering Untuk Penyediaan Pangan Abad 21. PERHEPI. Jakarta.
Santosa
E,
N Sugiyam4
S Hikosaka,T
Takano danN
Kubota.
2005.
Intercropping Practice in Cacao,Rubber
and Timber
Plantationsin
West Java, Indonesia.
Japanese Journalof
Tropical Agriculrure, Vol. 49(l) :
2l
-
29Sardjono
MA,
T
Djogo, HS Arifin,
N
Wijayanto.2003. Klaisifikasi
dan Pola Kombinasi KomponenAgroforestri.
World Agroforestrv Center (ICRAF). Bogor IndonesiaSaroinsong F,
K
Harashima, HSArifin, K
Gandasasmita,K
Sakamoto.2006.
Practical Applicationof A
Land
ResourcesInformation
Systemfor
Agriculturat
LandscapePlanning.
Landscape andurban plannin e 79 (2007) 38-52
Suhara
O.
1991. Studi Perencanaan Penggunaan Lahan Pertanian Terpadu dan Kaitannya Dengan UpayaPengelolaan DAS (Studi DAS Citarum Hulu Jawa
Barat).
Disertasi Sekolah Pasca Sarjana IPB. Bogor (tidak dipublikasikan).Suryanto
P,
Tohari
danMS Sabarnurdin.
2005.
Dinamika Sistem Berbagi Sumberdaya (ResourcesShoring\ Dalam
Agroforestri
:
Dasar Pertimbangan Penyusunan StrategiSilvikultur.
llmu
Pertanian
Vol.
12 (2):
165-
178Thakur PS,
V Dut!
S Sehgal, RKumar.
2005.
Diversivication and Improving Productivityof
MountainFarming Systems Through Agroforestry Practice
in
NorthwestemIndia.
AFTA
Conference Proceedings. P.l-7
Widaningsih
DS.
1991.
Peranan Sistem PertanamanAgroforestri Dalam
Penggunaan Lahan KeringPertanian yang Berlereng Curam
Di
DAS Cimanuk Jawa Barat. Disertasi Sekolah PascasarjanaIPB. Bogor (tidak dipublikasikan).
Wijayanto
N.
2002.
Agroforestry (secaraumum).
Makalah PadaTOT
Entrepreneurshipin
Agroforestri Education. Bogor, 19-
24 Nopember 2002.' '.fn:ii