• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi Performance, Switchig Cost, Trust In Brand Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan : studi kasus pada pengguna produk deodorant rexona di daerah Ciputat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kontribusi Performance, Switchig Cost, Trust In Brand Terhadap Kepuasan Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan : studi kasus pada pengguna produk deodorant rexona di daerah Ciputat"

Copied!
192
0
0

Teks penuh

(1)

KONTRIBUSI

PERFORMANCE, SWITCHING COST, TRUST IN

BRAND

TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SERTA

DAMP AKNYA PADA jセoyalitas@

PELANGGAN

(Studi Kasus Pada Pengguna Produk Deodorant Rexo11a di Daerah Ciputat)

SY ARIF

Oleh

Fitri Rabmayuni

NIM : 1'050lH002425 .... dnrl

GゥjNセᄋZイケQᄋセG@

'

. "' Le ..

=o·

''i

l!,S . . . . ..

. ''!. '.) ... .. { .. セャセャ^d@

. . . >

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

(2)

Hari ini Selasa Tanggal 16 Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Fitri Rahmayuni NIM : 105081002425 dengan judul Skripsi "KONTRIBUSJ PERFORMANCE, SWJTCHJNG COST, TRUST JN BRAND TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SENTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada Pengguna Produk Deodorant Rexona di Daerah Ciputat) ". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 Juni 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Herni Ali H.T, SE., MM Leis Suzanawaty, SE., M.Si

Sekretaris Ketua

(3)

Hari ini Senin Tanggal 29 Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Fitri Rahmayuni NIM : 105081002425 dengan judul

Skripsi "KONTRIBUSI PERFORMANCE, SWITCHING COST, TRUST IN

BRAND TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SERTA DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PEIANGGAN (Studi Kasus Pada Peizgguna Produk Deodorant Rexona di Daerah Ciputat)". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selarna tijian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterirna sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakulrns Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pembimbing I

Dr. Yahya Hamza, MM NIP.130 676 334

Tim Penguji Ujian Skripsi

Pengnji Ahli

⦅⦅lセセ@

Prof. Dr. Ahmad Rodom, MM .NIP.150 317 955

Jakarta, 29 Juni 2009

Pembimbing II

(4)

DAFTAR RIWAYAT BIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama Lengkap

Tempat Tanggal Lahir Jenis Kelamin

Status Agama Alam at

No. Telepon/Hp

Email Ayah lbu

: Fitri Ralunayuni : Jalcarta, 22 Mei 1987 : Perempuan

: Single : Islam

: JI. Kemuning X Blok F 6 No.38 Taman Kedaung

Ciputat, 15415

: 021-93618233 I 085711236970 : vthree __ [email protected] : Asril Ajis

: Yumita Boer (Alm)

II. PENDIDIIUN FORMAL

Tahun 1993-1999 = SDI Al-Azhar Pusat Jakarta Selatan

Tahun 1999-2002 = SLTPI Al-Azhar Pusat Jakarta Selatan Tahun 2002-2005 = SMUN 46 Jakarta Selatan

Tahun 2005-2009 = SI Ekonomi Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

ill. PENDIDIIUN NON FORMAL

Tahun2002 Tahun2004

= Lulus General English, (FSCE) di Pusat Bahasa LIA

= Lulus General English di Pusat Bahasa LIA

IV. PENGALAMAN KERJA

Tahun2007 = Freelance di RCTI

(5)

Abstract

Fitri Rahmayuni, title of the research "Contribution Pe1formance, Switching Cost and Trust in Brand to Customer Satisfaction and Impact on Customer Loyalty (Case Study at Ciputat Deodorant Product of Rexona Users)''. Strata One (SJ). Majors Management Marketing Faculty of Economic and Social Sciences of State Islamic University Syarif Hidayatu/lah Jakarta 2009 MJJ 430 H

The purpose of this research is to know the influence of performance, to customer satisfaction and its impact on customer loyalty, influence of switching cost to customer satisfation and its impact on customer ャッケ。ャセカN@ influence of trust in brand to customer satisfation and its impact on customer loyalty and the influence of customer satfafaction to customer loyalty for the user's Rexona Deodorant Product.

Data used in this research include primary data collected, from the distribution of the questionnaire to 100 respondent. By using sampling techniques Nonprobability Sampling techniques of sample. Method of processing data using path analysis methods, test statistics in this research using the t test and F.

The research shows that the performance variable, switching cost and trust in brand influence customer satisfaction and customer loyalty. It showed by R Square 48,0%. While the rest 51.6% iY?fluenced by unknown variables. In addition, the pe1formance variable, trust in brand and customer satisfaction also influence on customer loyalty. It showed by R square 54. 4%. While the rest 45. 6% influenced by unknown variables

The research shows that the pe1formance variable, switching cost and trust in brand give the influence on direct and indirect to customer satisfaction and the performance variable, trust in brand and customer satisfaction give the influence on direct and indirect to customer loyalty. Meanwhile, the switching cost "ariable only give the influences on direct 'to customer satisfaction variable and influence indirect way toward customer loyalty variable.

(6)

Abstrak

Fitri Rahmayuni, judul skripsi "Kontribusi Performance., Switching Cost, Trust in Brand Terhadap Kepuasan Pdanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus Pada Pengguna Produk Deodorant Rexona di Daerah Ciputat)".Strata Satu (SI) Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009 M/1430 H.

Penelitian ini be1iujuan untuk mengetalmi pengaruh performance terhadap kepuasan pelanggan serta dampaknya pada loyalitas pelanggan, pengaruh switching cost terhadap kepuasan pelanggan serta dampaknya pada loyalitas pelanggan dan pengaruh trust in brand terhadap kepuasan pelanggan serta dampaknya pada loyalitas pelanggan, se1ia pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan bagi para pengguna produk deodoran Rexona.

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang dikumpulkan dari hasil penyebaran kuesioner kepada I 00 responden. Dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Nonprobability Sampling. Metode pengolahan data menggunakan metode analisis jalur. Pengujian statistik dalam penelitian ini menggunakan uji t dan F.

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel pe1formance, switching cost dan trust in brand berpengaruh terhadap kepum.an pelanggan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai R Square sebesar 48.4%. Sedangkan sisanya 51.6% dipcngaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui. Selain itu variabel performance, trust in brand, dan kepuasan pelanggan juga berpengaruh pada loyalitas pelanggan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai R Square sebesar 54.4%. Sedangkan sisanya 45.6% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diketahui.

Penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pe1jormance, switching cost dan trust in brand mempengaruhi secara langsung dan tidak i.angsung terhadap variabel kepuasan pelanggan dan va.riabel pe1formance, trust in brand dan kepuasan pelanggan mempengarnhi secara langsung dan ticlak langsung oleh variabel loyalitas pelanggan. Sedangkan variabel switching cost hanya rnempengaruhi secara langsung terhadap va:iabel kepuasan pelanggan dan mempengaruhi secara tidak langsung pada variabel loyalitas pelanggan.

(7)

KATAPENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil'alamiin dengan segala kerendahan hati, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan taufiq dan hidayah-Nya, penulis dapat meyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada baginda Rasulullah SAW keluarga dan para sahabatnya yang telah menjadi jalan bagi umatnya dalam menempuh keselamatan dan kebahagiaan dengan berbagai ilmu pengetahuan yang benar.

Skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi tugas akhir untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi jenjang Strata Satu Program Studi Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Selama proses pembuatan skripsi ini, berbagai hambatan dan kesulitan telah penulis hadapi. Namun, berkat petunjuk dan hidayah Allah SWT serta dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak dan clalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

I. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan llnm Sosial Universitas Islam Negeri Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, selaku pembantu Dekan Biel. Akademik 3. Bapak lncloyama Nasarudin, SE., MAB., selaku.,ketua Jurusan Manajemen. 4. Bapak Dr. Yahya Hamza, MM., selaku dosen pembimbing I yang telah

banyak memberikan ilmu pengetahuan, saran, petunjuk dan meluangkan waktunya hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Suhenclra, MM., selaku dosen pembimbing II, atas waktu yang telah diluangkan untuk membimbing dan memberi motivasi clan bantuan dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Kepada seluruh staf bagian Akaclemik dan Keuangan Program Regu!er

Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

(8)

8. Semua Saudara ku yang ada di Padang dan di Jakarta, Om Dasril, Tante Ida,

Tante Tut, Tante Yet, Tante Lena dan semua saudara sepupuku yang tidak

bisa disebutkan satu per satu, Terimakasih atas dukungan dan do'anya selama

ini.

9. Semua sahabatku, Rani, Restu, Imam, Fira, Febi, Rio, Ulfa, Fitri, Puput, Erna

dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan

semangat dan dukungannya dalam suka maupun duka agar skripsi ini bisa

selesai dengan cepat dan baik.

I 0. Teman-teman semua, terutama anak-anak manajemen kelas A, !bah, Ana,

Dewi, Anis, Rahma, Irma, Arif, Ilham, Ebonk, Mashari, Doni, Oji.

11. Teman-teman kelas manajemen konsentrasi manajemen Pemasaran A dan B

(Rina, Vina, Mia, Ucup) angkatan 2005 makasih atas dukungan dan

semangatnya.

12. Teman-teman senior dan junior, Ka Rama, Ka Finanda dan Ka Bambang yang

sudah membantu memberikan solusi dan mengarahkan cara pembuatan skripsi

yang benar.

13. Teman-teman seperjuangan saat Kompre dan Sidang, Oca, Faizah, Imam,

Irma, Dewi, Andri, Ebonk, Sumit, Cece, Eros, Desi dan semuanya yang tidak

bisa disebutkan satu persatu, Terimakasih atas dorongan dan semangatnya.

14. Semua Tim Saman Ekonomi yang sudah berjuang bersama selama 3 tahun

ini. Semoga tetap berprestasi, semangat ya teman-teman!!!

15. Serta pi{1ak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan saran dan bantuan kepada saya.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan bahan

informasi bagi para pembaca.

Jakarta, 19 Juni 2009

(9)

DAFTARISI

Halaman Sampul Dalam ... .

Halaman Pengesahan Skripsi ... ii

Halaman Pengesahan Ujian Komprehensif... iii

Halaman Pengesahan Ujian Skripsi... iv

Daftar Riwayat Hid up... v

Abstract... vi

Abstrak... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar lsi ... x

Daftar Tabel... xv

Daftar Garn bar... xviii

Daftar Lampiran ... xix

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... . B. Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1. Tujuan Penelitian ... 8

(10)

BAB II TINJAUAN PUST AKA

A. Performance ... .

1. Pengertian Performance (Kinerja) ... .

2. Pengertian Kualitas Produk ... .

3. Hirarki Produk ... .

4. Klasifikasi Produk ... .

5. Pengembangan Produk ... .

6. Konsep Kualitas Produk ... .

7. Persepsi Konsumen Mengenai Performance ... .

B. Switching Cost ... : ..

I. Pengertian Switching Cost ... ... .

2. Karakteristik Switching Cost ... ... .

3. Dimensi Switching Cost ... .

C. Trust in Brand ... .

I. Pengertian Ttust (Kepercayaan) ... : ... .

2. Pengertian Brand (Merek) ... .

3. Trust in Brand (Kepercayaan dalam Merek) ... .

4. Manfaat Merek ... .

5. Faktor Pembentukan Trust terhadap Brand ... .

D. Kepuasan Pelanggan ... .

I. Pengertian Kepuasan Pelanggan ... .

Tingkat Kepuasan Pelanggan ... .

(11)

BAB III

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan 34

E. Pengertian Loyalitas Pelanggan ... 35

I. Pengertian Loyalitas Pelanggan ... 35

2. Tahapan Loyalitas Pelanggan ... 39

3. Tingkat Loyalitas Pelanggan .... ... ... ... .... ... ... 41

F. Penelitian Terdahulu ... 42

G. Kerangka Pemikiran ... :... 45

H. Hipotesis... 48

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ... .

B. Metode Penentuan Sampel ... .

C. Metode Pengumpulan Data ... .

I. Data Primer ... .

2. Data Sekunder ... .

D. Metode Analisis ... .

I. Analisis Kualitatif ... .

a. Uji Validitas ... .

b. Uji Realibilitas ... .

2. Analisis Kuantitatif ... .

a. Analisis Jalur ... .

b U . Jl 1potes1:; ... . .. H. .

I. Koefisien Detcrrninasi (R 2) •••••••••••..•••••••••••••.•••

52 52

53

53

53

54

54

54

(12)

BAB IV

2. Uji F (Uji Simultan) ... 59

3. Uji T (uji Parsial) ... 61

E. Operasional V ariabel Penelitian... 63

l. Variabel Eksogen (Independent variable) X... 63

2. Variabel Endogen (Dependent variable) Y... 68

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... .

I. Sejarah Singkat Perusahaan ... .

2. Perluasan Perusahaan Unilever ... .

3. Perkembangan Produk Rexona ... .

B. Validitas dan Reliabilitas ... .

C. Hasil Penemuan dan Pembahasan ... .

I. Analisis Kualitatif ... .

a. Karakteristik Responden ... : .... .

b. Pembahasan Butir Pertanyaan ... .

2. Analisis Kuantitatif ... .

a. Uji Analisis Jalur. ... .

b U . JI 1potes1s ... . .. H. .

1) Koefisien Detem1inasi (R2) ...•...

2) Uji F (Uji Simultan) ... .

3) Uji T (Uji Parsial) ... .

78

78

79

82

83 90 90 90

95

123 123

135

135

137

(13)

BABV KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ... 153

1. Analisis Jalur... 153

2. Uji Simultan (F-test) ... 155

3. Uji Parsial (T-test)... 156

B. Implikasi... 157

C. Keterbatasan Penelitian... 159

DAFT AR PUSTAKA... 160

(14)

Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Tabel 4.24 Tabel 4.25 Tabel 4.26 Tabel 4.27

DAFT AR TABEL

Operasional Variabel Penelitian ... 70

Hasil Uji Coba lnstrumen Kontribusi XI, X2,X3 terhadap Yl serta dampaknya pada Y2 ... 85

Hasil Uji Coba Instrumen Performance (XI) ... 86

Hasil Uji Coba Instrumen Switching Cost (X2) ... 87

Hasil Uji Coba Instrumen Trust in Brand (X3) ... 88

Hasil Uji Coba Instrumen Kepuasan Pelanggan (YI) ... 88

Hasil Uji Coba Instrumen Loyalitas Pelanggan (Y2) ... 89

Jenis Kelamin ... 90

U sia Responden. .... ... ... . . .. . . .. . .. . . ... . .. . . .. . . .. . .. .. .. . . .. . . . .. .. 91

Peke1jaan Responden ... 92

Tipe Produk Rexona ... 93

Infonnasi tentang produk Rexona ... 94

Lanrn Pemakaian . ... .. . . .. ... . .. ... ... .. . . . .. . .. .. . .. . . ... . . .. . . .. . . . .. . 95

Produk Deodorant Rexona yang saya pakai, Dapat membuat kulit ketiak kering dan harum ... 95

Produk Deodorant Rexona yang saua pakai dapat Memperbaiki kulit ketiak yang kusam . ... .. . .. . .. .. . .. . .. . ... .. . . .. . ... . . .. . . .. . . 96

Produk Deodorant Rexona mempunyai ciri khas tertentu Dan mudah dibedakan denagn produk yang lain ... 97

Penyimpanan produk Deodorant Rexona yang saya gunakan bisa disimpan dimana saja ... 97

Produk Deodorant Rexona tahan lama ... 98

Produk Deodorant Rexona sudah terdafmr dari departemen kesehatan ... -... : ... 98

Produk Rexona tidak mempunyai efek samping untuk kesehatan .. 99

Produk Rcxona yang dijual memiliki kualiias bagus ... 100

Produk Rexona mempunyai tingkat kesesuaian dengan spesifikasi yang telah dijanjikan ... 100

Selain menggunakan produk Rexona, sayajuga menggunakan produk lainnya untuk menjaga bau badan saya ... 101

Jaminan kualitas produk deodoran lain belum bisa diharapkan seperti kualitas produk Rexona ... I 0 I Kemungkinan, kulit ketiak saya akan terlihat kusam dan bau sementara waktu, jika beralih ke produk deodoran lain ... I 02 Kemungkinan, saya akan menghadapi gangguan-gangguan jika saya beralih ke produk deodoran lain ... I 03 Kemungkinan, pengeluaran saya akan lebih besar jika menggunakan produk deodoran lain ... 103

(15)

Tabel 4.28 Saya kesulitan untuk melakukan perbandingan keunggulan

produk Deodoran Rexona dengan produk Deodoran hinnya ... 105

Tabel 4.29 Dibutuhkan banyak waktu untuk mendapatkan informasi dari manfaat produk deodoran lainnya ... 105

Tabel 4.30 Tidak dibutuhkan terlalu banyak pemahaman untuk dapat mengerti produk deodoran lainnya ... 106

Tabel 4. 31 Terdapat usaha yang harus saya keluarkan untuk terbiasa menggunakan produk deodoran lain setelah beralih ... l 06 Tabel 4.32 Kemudahan dalam pemakaian dan penggunaan produk Rexona .... 107

Tabel 4.33 Saya akan kehilangan berbagai keuntungan dari produk Rexona jika beralih ke produk deodoran lain ... I 07 Tabel 4.34 Saya akan kehilangan berbagai keuntungan sebagai p<olanggan yang sud ah lama menggunakan produk j ika berhenti menggunakan deodoran Rex on a ... : ... 108

Tabel 4.35 Kesukaan saya terhadap "Public Image" dari penyedia produk Rexona sekarang. (Model iklan) ... 109

Tabel 4.36 Saya mendukung terhadap Penyedia produk Deodoran Rexona sebagai snatu perusahaan ... 109

Tabel 4.37 Ketidakpedulian terhadap nama merek produk deodoran yang lainnya ... 110

Tabel 4.38 Produk Rexona mempunyai reputasi sebagai perusahaan yang baik ... 110

Tabel 4.39 Produk Deodoran Rexona sebagai sumber keunggulan kompetitif ... 111

Tabel 4.40 Saya percaya pada merek dan keandalan produk Rexona ... 111

Tabel 4.41 Produk Deodoran Rexona adalah merek terkenal ... 112

Tabel 4.42 Produk Rexona berpengalaman dengan merek produknya ... 112

Tabe! 4.43 Saya bangga terhadap merek produk Rexona ... 113

Tabel 4.44 Bahan baku berkualitas tinggi yang sangat diperhatikan oleh produk Rex on a ... i i 4 Tabel 4.45 Pengenalan produk barn yang sangat cepat.. ... 114

Tabel 4.46 Desain kemasan sangat dinamis ... 115

Tabel 4.47 Rexona dapat menangani segala permintaan'pelanggan ... 115

Tabel 4.48 Tersediannya informasi yang lengkap tentang produk Rexona ... 116

Tabel 4.49 Jangka waktu produk yang dijual terdapat kadaluarsa ... 116

Tabel 4.50 Terdapat ban yak manfaat dari produk Deodoran Rexona yang saya pakai ... 117

Tabel 4.51 Kemudahan dalam pembelian produk Rexona ... 117

Tabel 4.52 Saya menganggap produk Rexona sebagai penyedia anti-perspirant deodorant utama yang mengkomunikasikan kesehatan ketiak ... 118

Tabel 4.53 Saya menganggap produk Rexona sebagai pilihan pertama pada saat membutuhkan produk deodorant ... 119

Tabel 4.54 Saya menyukai produk Rexona yang digunakan sekarang ... 119

(16)

Tabel 4.56 Saya berencana untuk terns menggunakan produk Rexona

selama beberapa tahun ke depan ... I 20 Tabel 4.57 Saya akan memberikan dorongan kepada teman-teman dan

saudara untuk menggunakan Rexona ... 121

Tabel 4.58 Saya mempunyai keraguan untuk berpindah ke produk lainjika pengalaman pelayanan produk Rexona yang didapatkan saat ini terns berlangsung . . ... . ... ... ... ... . . . . .. ... ... .... ... . . . ... . ... .... . . ... 122

Tabel 4.59 Saya hanya akan menggunakan produk Rexona yang akan membuat kulit ketiak saya leering dan harum ... 122

Tabel 4.60 Koefisien Korelasi ... 124

Tabel 4.61 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel ... 125

Tabel 4.62 Koefisien Analisis Jalur Strnktur I ... 126

Tabel 4.63 Koefisien Analisis Jalur Struktur 11 ... 127

Tabel 4.64 Pengarnh Langsung dan Tidak Langsung Performance (X1), Switching Cost (X2), Trust in Brand (Xi) Terhadap Kepuasan Pelanggan (Y1)) ... 130

Tabel 4.65 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Performance (X1), Switching Cost (X2), Trust in Brand (Xi) terhadap Kepuasan Pelanggan (Y1) serta dampaknya pada Loyalitas Pelanggan (Y2) ... 132

Tabel 4.66 Koefisien Determinasi Strnktur !.. ... 135

Tabel 4.67 Koefisien Determinasi Strnktur JI ... 136

Tabel 4.68 Analisis Varian (Annova) Strnktur !.. ... 137

Tabel 4.69 Analisis Varian (Annova) Strnktur II ... 138

Tabel 4.70 Hasil Uji Parsial (T-Test) Strnktur !.. ... 140

Tabel 4.71 Pengujian lndividu ... 146

Tabel 4.72 Hasil Uji Parsial (T-Test) Strnktur II ... 146

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Konsep Kepuasan Konsumen... 32

Gambar 2.2 Model Kerangka Pemikiran Penelitian Struktur I... 48

Gambar 2.3 Model Kerangka Pemikiran Penelitian Struktur 11... 50

Gambar 3.1 Diagram Jalur ... ;... 58

(18)

DAFT AR LAMPIRAN

No. Keterangan Hal

(19)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Persaingan produk anti-perspirant deodorant di Indonesia semakin ketat.

Sejak jaman dahulu untuk menarik calon pelanggan, masing··masing produsen

secara inovatif berlomba-lomba menawarkan produk anti-perspirant

deodorant baru yang menjaminkan tiap produknya dapat membuat ketiak anda

tetap kering dan anti bau badan.

Manusia adalah salah satu makhluk hidup yang paling banyak

menghasilkan keringat. Ada dua alasan utama mengapa manusia berkeringat.

Salah satunya adalah karena panas yang disebabkan oleh suhu atau kegiatan

fisik. Alasan lain adalah ketika kita merasa tertekan, takut, atau cemas

membuat kita berkeringat meskipun cuaca dingin.

Sesungguhnya keringat rnanusia tidak berbau, yang menimbulkan bau

adalah jutaan bakteri yang ada di kulit manusia. Awalnya masyarakat

Indonesia di beri informasi tentang pentingnya kulit ketiak yang wangi, karena

kulit yang wangi itu menandakan kesehatan, kebersihan dan kepercayaaan

diri. Hal inilah yang mendorong konsumen untuk selalu memakai produk anti

perspirant deodorant.

Sebagai contoh produk Rexona anti-perspirant deodorant misalnya,

(20)

selama bertahun-tahun. Iklan-iklan Rexona tidak terlalu fokus pada produk,

tapi lebih ke brand building. Bandingkan dengan iklan dari TV Innovation

Store yang demikian gegap gempita mengeksplorasi produknya. Akibat

edukasi bertahun-tahun yang dilakukan Rexona cukup mengerikan. Kini

asosiasi masyarakat tentang definisi kulit yang tidak bau badan adalah

produksi keringat yang tidak berlebih dan harum. Padahal mayoritas wanita

dan pria di Indonesia pasti mempunyai keringat yang berlebih jika beraktifitas

padat. Ini otomatis akan mendongkrak penjualan produk-produk deodorant

semacam Rexona.

Rexona merupakan salah satu produk deodoran terkemuka di pasar

Indonesia karena satu alasan yang jelas: Rexona tidak pernah mengecewakan

anda. Apakah anda laki-laki atau perempuan, Rexona menjaga agar ketiak

anda tetap kering dan harum. Merek Rexona dicipta.1<an untuk pertama ka!inya

kira-kira satu abad yang lalu, tepatnya pada tahun 1908, oleh pasangan ahli

farmasi Australia. Sejak saat itu, teknologi deodoran yang ditawarkan oleh

Rexona mengalami banyak kemajuan.

Teknolcgi terbaru Rexona menggunakan microcapsule dengan efisicnsi

yang be!um pernah ada sebelumnya. Microcapsuie ]arut dalam keringat dan

melepaskan parfum pada saat suhu tubuh naik sehingga menjamin daya

pengharum yang lebih tahan lama jika dibandingkan dengan produk deodoran

lain.(www.unilever.com)

Kini, trend persaingan dimtara produk anti perspirant deodorant

(21)

gencar-gencamya untuk membuktikan basil kualitas produlmya masing-masing. Pada

tahun 2009 ini, produsen yang bergelut di bidang produk anti-perspirant

deodorant ini sudah banyak sekali. Awalnya pasar anti-perspirtant deodorant

adalah Rexona, Sanex, Lady Speed Stick. Namun sekarang sudah muncul

pesaing merek-merek baru seperti Casablanca, She deodorant, Fa deodorant

dan pixy deodorant.

Terpilihnya Rexona sebagai the most valuable brand di kategori produk

deodorant. Merek ini memang secara konsisten dibangun sejak penetrasinya

di Indonesia tahun 1990an. Pemasarnya, PT Unilever Indonesia Tbk. (UI) tak

Jelah mengerahkan segala daya dan biaya untuk mengorbitkannya melalui

berbagai media promosi dan saluran pemasaran. Apalagi upayanya yang

dilakukan dalam tiga-empat tahun terakhir terbilang sangat komprehensif,

karena Rexona dikembangkan dengan konsep Pemasaran Segmentasi baru

yaitu lewat pasar pria dam remaja, ujar Chris Oey Manajer Rexona dan Axe

Unilever Indonesia .(Majalah Swa, Kamis, 19 Maret 2009)

Kesuksesan Rexona di Indonesia menjadi pelajaran menarik bagi semua

pemasar tentang pentingnya terus mengikuti pasar yang semakin dinamis.

Sejak tahun 2003, Rexona telah berkomitmen untuk memberi inforrnasi

kepada para siswa Indonesia tentang kesehatan, kebersihan, <lan kepercayaan

diri. Dengan mempromosikan slogan "Menciptakan atau Merusak Suasana",

Rexona mempersiapkan para siswa untuk mengatasi masalah-masalah remaja,

masalah pubertas, pendidikan seks, dan ke bersihan dengan cara yang

(22)

Program dari sekolah ke sekolah diawasi oleh ahli professional untuk

menjamin hasil yang terbaik. Hasilnya Juar biasa, program tersebut diterima

baik oleh para siswa dan para pendidik, sehingga generasi siswa berikutnya

akan lebih siap untuk mengatasi berbagai masalah, khususnya masalah bau

badan.

Rexona menawarkan rangkaian produk dengan teknologi anti keringat.

Bahan anti keringatnya bekerja dengan membentuk zat seperti gel pada bagian

alas kelenjar keringat, dan dengan cepat mengurangi jumlah keringat. Jika kita

berhenti menggunakan bahan anti keringat tersebut, maka akhirnya zat seperti

gel akan terlepas dari kulit kita, dan kita akan mulai berkeringat kembali.

Pada tahun 2006, Rexona meluncurkan formula baru produk deodorannya

yang mengandung Activreservea yang bekerja selaras dengan tubuh anda.

Scmakin anda berkeringat, semakin keras pula Activreserved bekerja clalam

menjaga agar ketiak anda tetap kering clan tidak berbau.

Pada tahun 2007, Rexona meluncurkan varian Rexona Men Power baru.

Prociuk tersebut menawarkan perlindungan lebih untuk pria jauh daripada

yang mereka perlukan, dengan lebih dari satu juta molekul aktif clalam

masing-masing produk. Maka dari itu deretan produk yang telah diciptakan

Rexona yaitu Rexona Men Jee Cool, Rexona Men Power, Rexona Men

Quantum, Rexonaperfume deo stick, Rexona Women Roll On, Rexona Women

AP Stick, Rexona teens, Rexona deo lotions, dsb.

Kelas konsumen b:iru yang dibidik itu, oleh Unilever, kemudian

(23)

Rexona berada di antara masif dan premium. Perpindahan kelas ini cukup

menantang namun Rexona sanggup memberi nilai yang lebih tinggi salah satu

kunci sukses pengembangan merek Rexona adalah penanganannya dilakukan

secara cermat, terintegrasi dan komprehensif. Ini dilakukan sejak perencanaan

hingga eksekusi pengembangan merek. Sehingga konsumen menjadi percaya

dan loyal terhadap merek Rexona.

Sebagai market leader dan pangsa pasar terbesar, penting bagi Rexona

untuk mempertahankan loyalitas pelanggan agar tidak berpaling ke produk

anti- perspirants deodorant lainnya.

Mempertahankan konsumen karenanya merupakan persoalan startegis

yang perlu ditempatkan produsen. Mempertahankan pelanggan membantu

perusahaan memprediksi profitabilitas nya dan merupakart alat manajemen

yang baik untuk mengukur kesuksesan kualitas dan program layanan jasa

perusahaaan. Dalam konteks bisnis, loya!itas dijelalaskan :sebagai keinginan

konsumen untuk ·berlangganan pada perusahaan untuk jangka waktu yang

lama, membeli dan menggunakan produk dan jasa perusahaan berulang kali

dan merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain.

Ada beberapa hal yang menyebabkan pelanggan menjadi loyal terhadap

perusahaan. Menurut Sunardi Sembiring Brahmana (2007) mengatakan

orientasi pasar dipengaruhi oleh orientasi konsumen, orientasi pesaing dan

factor internal mempengaruhi dalam inovasi produk yang akan dibuat

sehingga menghasilkan performance. Pe1formance dari produk merek

(24)

berulang terhadap merek itu bukan karena adanya penawaran khusus tetapi

karena konsumen percaya bahwa merek tersebut memiliki kualitas atau kinerja

yang memuaskan.sehingga kualitas produk menentukan konsumen untuk

membeli produk tersebut.

Menurut Herizon dan Maulina (dalam Pandu Quarta Nova, 2006 :93)

dikatakan bahwa switching cost mempengaruhi loyalitas pelanggan dalam

suatu industri. Karena apabila switching cost semakin besar maka konsumen

akan berhati-hati berpindah ke merek lain karena resiko kegagalan yang

dihadapi juga besar sehingga konsumen akan cenderung ioyal dan sebaliknya

jika switching cost semakin kecil maka konsumen mudah untuk berpindah

merek sehingga cenderung tidak loyal.

Menurut Chauduri dan Holbrook (2001), mendefinisikan trust in brand

sebagai keinginan konsumen untuk mempercayai kemampuan merek untuk

memperbesar pangsa usaha sehingga merek tesebut gampang dikenal oleh

konsumen.

Menurut Kotler (2004 ), kunci bagi retensi pelanggan ad al ah kepuasan

pelanggan. Pelanggan yang sangat puas tetap setiap lebih lama, membeli lebih

banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk baru dan memperbarui

produk-produk ynag ada. Membicarakan hal-hal yang baik tentang perusahaan

dan produk-produknya, memberi perhatian yang lebih sedikit kepada merek

dan iklan-ik!an pesaing, kurang peka terhadap harga, menawarkan gagasan

atau ide produk baru kepada perusahaan dan biaya untuk pelayanannya lebih

(25)

rutin. Beberapa penelitian menemukan bahwa kepuasan pelanggan dianggap

sebagai predictor yang kuat untuk menjelaskan perilaku re-purchase

intentions dan word of mouth recommendation atau loyalty sehingga semua itu

dapat menciptakan loyalitas pelanggan terhadap merek tersebut. (Hsin-Hui Lin

dan Yi Shun Wang, 2005:271-282).

Karena itu penulis bermaksud untuk meneliti "Kontribusi Pe1formance,

Switching Cost, Trust in Brand, terhadap Kepuasan Peltmgga11 serta

dampaknya pada Loyalitas Pela11gga11" (Studi Kasus pada Pengguna

Produk Deodorant Rexona di Daerah Ciputat).

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan

dapat dirumuskan sebagai berikut :

1) Bagaimana pengaruh performance berupa kinerja dan kualitas produk

terhadap kepuasan pelanggan serta dampaknya pada loyalitas pelanggan

pada produk anti-perspirant doedorant Rexona?

2) Bagaimana pengaruh switching cost terhadap kepuasan pelanggan serta

dampaknya pada loyalitas pelanggan pada produ.k anti-perspirant

deodorant Rexona?

3) Bagaimana pengaruh trust in brand terhadap kepuasarr pelanggan serta

dampaknya pada loyalitas pelanggan pada produk anti-perspirant

(26)

4) Bagaimana pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan

pada produk anti-perspirant doedorant Rexona?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

I. Untuk menganalisis pengaruh performance berupa kinerja dan kualitas

produk terhadap kepuasan pelanggan serta dampaknya pada loyalitas

pelanggan pada produk anti-perspirant deodorant Rexona.

2. Untuk menganaiisis pengaruh switching cost terhadap kepuasan pelanggan

serta dampaknya pada loyalitas pelanggan pada produk anti-perspirant

deodorant Rexona.

3. Untuk menganalisis pengaruh trust in brand terhadap k<:puasan pelanggan

serta dampaknya pada loyalitas pehmggan pada produk anti-perspirant

doedorant Rexona.

4. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas

pelanggan pada produk anti-perspirant deodorant Rexona.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian tentang

(27)

I. Bagi penulis

Memperkaya khasanah pengetahuan penulis mengenai strategi

pemasaran khususnya dalam ha! menentukan performance, switching cost,

trust in brand dan kepuasan pelanggan yang tepat terhadap loyalitas

pelanggan berdasarkan atribut-atribut yang dimiliki oleh produk tersebut.

2. Bagi Masyarakat

Menjadi masukan informasi dan bahan untuk menarnbah pengetahuan

maupun bahan perbandingan untuk membuat penelitian selanjutnya.

3. Bagi perusahaan

Membantu perusahaan dalam pertimbangan untuk menyususn strategi

performance, switching cost, trust in brand dan kepuasan pelanggan yang

ingin diterapkan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan pada produk

anti-perspirant deodorant.

4. Bagi akademisi

Diharapkan dapat menjadi literatur dan kontribusi pemikiran bagi

(28)

BAB II

TINJAUAN PUST AKA

A. Pe1forma11ce (Kinerja atau Kualitas Produk)

1. Pengertian Pe1forma11ce (Kinerja)

Konsumen menilai suatu produk berdasarkan persepsi merek terhadap

kualitas atau kinerja dari suatu produk. Perusahaan dalam meningkatkan

kepuasan pelanggan berusaha untuk meningkatkan kualitas atau kinerja

dari produknya agar mencapai ekspetasi atau harapan dari konsumen.

Performance adalah penampilan atau kinerja dari suatu produk. Suatu

produk bisa dikatakan mempunyai produk yang berpenampilan dan

berkinerja baik, jika kualitas produk tersebut dapat dipertanggung

jawabkan. Performance product merupakan salah satu bagian penting

dalam perceived quality ( kuaiitas y<mg diterima) atau dengan kata lain konsumen melihat barang atau jasa sesuai dengan harapan yang diinginkan

dan dibutuhkan.(Arnold et Al 2002 dalam Andi lkhdar, 2006:11-12).

Suatu performance produk belwn tentu dapat menghasilkan produk

yang berkualitas, tapi produk yang berkualitas sudah tentu dapat

rnenghasilkan performance yang bagus. Hal ini didasari dari bagaimana

cara mengukur kualitas yang diterima clan produk yang diharapkan

pelanggan. Maka dari itu untuk mengetahui pe1formance atau kinerja yang

(29)

2. Pengertian Kualitas Produk

Pengertian knalitas menurut Kotler (dalam Jum'i, 2007:17), kualitas

adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk atau jasa

dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang

telah ditentukan atau bersifat laten.

Menurut Husein Umar (2003:31), Produk adalah sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian dibeli. Digunakan atau

dikonsumsikan yang dapat memenuhi suatu keinginan atau kebutuhan

yang termasuk dalam produk selain berbentuk fisik juga berbentuk jasa

atau layanan,

Dari defenisi tersebut, produk dapat disimpulkan bahwa produk ialah

segala sesuatu yang dapat dihasilkan oleh produsen yang ditawarkan

dipasar dan dapat dinikmati oleh pelanggan untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan pelanggan. Produk yang ditawarkan tersebut dapat berupa

barang be1wujud niurni atau barang fisik ataupun barang be1wujud fisik

disertai jasa.

Pengertian kualitas produk secara umum dapat didefenisikan sebagai

kemampuan atau performa produk untuk menjalankan fungsinya.

3. Hirarki Produk

Setiap produk dapat mempunyai kaitan secara hirarkis dengan

produk-produk tertentu lainnya. Hirarki produk-produk tersebut terdiri atas tujuh tingkatan

(30)

I) Kelompok kebutuhan atau Keluarga (Need Family), merupakan

kebutuhan inti yang nantinya akan membentuk kelompok produk.

2) Kelompok atau Keluarga produk (Product Family), merupakan seluruh

kelas produk yang dapat memuaskan suatu kebutuhan inti dengan

tingkat efektifitas yang kurang lebih memadai.

3) Kelas Produk (Class Product), merupakan sekumpulan produk di

dalam kelompok produk yang dianggap memiliki hubungan fungsional

tertentu.

4) Lini Produk (Product Line), merupakan sekumpulan produk dalam

kelas produk yang berhubungan erat karena fungsinya sama atau

karena dijual pada kelompok pelanggan yang sama atau dipasarkan

melalui saluran distribusi yang sama atau karena harganya berbeda

dalam skala yang sama.

5) Tipe Produk (Product Type), merupakan barang atau hal yang berbeda

dalam lini produk dan memilih bentuk tertentu· dari sekian banyak

kemungkinan bentuk.

6) Barang atau Varian Produk (item yang juga disebut unit pencatatan

persediaan atau Product Varian).

4. Klasifikasi Produk

Produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis (Kotler, Jilid II,

(31)

a. Berdasarkan daya tahan produk, meliputi :

1) Barang tidak tahan lama, yaitu barang berwujud yang biasanya

dikonsumsi satu atau beberapa kali. Misal ; sabun, garam, dst.

2) Barang tahan lama, yaitu barang berwujud yang biasanya bisa

tahan lama dengan banyak pemakaian. Misal ; pakaian, televisi,

ponsel, dst.

3) Jasa, yaitu kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk

dijual. Misal ; travel biru, bengkel mobil, konsultan, dst.

b. Berdasarkan tujuan pembeliannya, meliputi:

I) Produk konsumsi (customer product) yaitu produk yang dibeli atau

disewa oleh perorangan atau keluarga untuk penggunaan pribadi.

Misal ; Barang Mudah, Barang Toko dan Barang Kbusus.

2) Produk industri, yaitu produk yang dibeli, disewa oleh perorangan

organisasi atau kumpulannya untuk digunakan pada proses

produksi kbih lanjut atau pada proses bisnis lainnya. Misal ;

barang modal, barang bahan baku dan suku cadang dan layanan

bisnis.

5. Pengembangan Produk

Pengembangan produk adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh

peusahaan agar selalu dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

(32)

Menurut Kotler yang dikutip oleh Puji Rohayati (2006:15),

pengembangan produk adalah sebuah produk yang barn. meliputi produk

asli, produk yang ditingkatkan, procluk. Pengembangan procluk perlu

dilakukan secara terencana, mengingat setiap produk pada clasarnya

memiliki umur (life cycle). Oleh karena itu, pengembangan procluk

memungkinkan perusahaan untuk menyecliakan produk barn sebelum

produk lama memasuki masa penurunan (decline). Pengembangan produk

clapat berbentuk :

I) Produk yang sama sekali barn

2) Perubahan desain (redesign)

3) Pengemasan (packaging)

Seclangkan tahap-tahap pengembangan procluk yang dapat memuaskan

pelanggan terdiri clari :

l) ldentifikasi pelanggan potential

2) ldentifikasi atribut yang penting bagi pelanggan

3) ldentifikasi peluang-peluang potential untuk melakukan

pembangunan produk

4) Pelaksanaan kualitas procluk

6. Konsep Kualitas Prociuk

Menurut Juan, Joseph Mand Frant, M.Gryna yang clikutip dalam Jum'i

(33)

penggunaan nya (fitness for use). Kualitas merupakan kemampuan produk

danjasa yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan dari pelanggan.

Berdasarkan keterkaitannya dengan kepuasan pelanggan, kualitas dapat

ditinjau dari dua komponen, yaitu :

I) Kualitas desain (Quality of Design) yaitu berkaitan denagn fitur produk

(Product features) dan pengaruhnya terhadap pemasaran.

2) Kualitas kesesuaian (Quality of Conformance) yaitu berkaitan dengan

kesesuaian produk terhadap desain, serta kemampuan produsen untuk

menurunkan bahan mentah yang terbuang (scrap) penge1jaan ulang

(rework) dan keluhan pelanggan.

Suatu produk dinyatakan berkualitas baik bila produk tersebut

memiliki karakteristik yang dapat digunakan untuk memuaskan,

memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.

7. Persepsi Konsumen Mengcnai Pe1forma11ce

Performance suatu produk (barang atau jasa) ditentukan oleh mutu

produk tersebut. Berdasarkan konsep Total Quality Management (TQM),

Perusahaan yang berhasil harus secara terns menerus meningkatkan

kualitas produk mereka. Kualitas ditentukan untuk konsumen sehingga

perusahaan harus terns menerns mengukur persepsi konsumen mengenai

mutu. (Mowen&Minor, dalam Keni :2000:44)

Kualitas produk mernpakan evaluasi menyeluruh yang dilakukan oleh

(34)

atau jasa tertentu. Hal yang penting dalam mengukur persepsi konsumen

terhadap kualitas produk atau jasa adalah dimensi yang dijadikan patokan

untuk konsumen dalam menilai kualitas.

Menurut Garvin, Mowen dan minor (dalam Keni, 2000:45), terdapat

enam dimensi kualitas barang yang dianggap sebagai atribut dari suatu

barang yang dievaluasi oleh konsumen, yaitu :

a) Performance yaitu penan1pilan dan kinerja dari fungsi atau

karakteristik utama produk.

b) Features yaitu sejumlah atribut tambahan yang melengkapi fungsi

utama produk

c) Durability yaitu umur atau daya tahan produk

d) Aesthetics yaitu bagaimana produk tersebut terlihat, dirasakan,

terdengar

e) Conformance to specification yaitu tingkat kesesuian produk dengan

spesifikasi yang telah dijanjikan.

f) Perceived Quality yaitu gabungan dari semua kategori yang

merupakan pengaruh dari brand image dan factor-faktor tak berwujud

lainnya yang mempengaruhi persepsi konsumen mengenai kualitas.

B. Switching Cost

1. Pcngcrtian Switching Cost

Menurut Burham et al (dalam Febilarasati, D 2007:17-18), mengatakan

(35)

berkaitan dengan penggunaan produk atau jasa setelah repeat-purchase

relationship terjadi. Burham et al. (2003) mendefenisikan switching cost

sebagai one time cost yang berkaitan dengan proses berpaling dari satu

merek ke merek lainnya.

Switching cost diartikan sebagai biaya yang dihadapi oleh pelanggan.

Jika pelanggan tersebut beralih dari satu penyedia jasa ke penyedia jasa

lainnya. Biaya ini dapat berupa biaya yang sifatnya moneter dan

non-moneter, serta dapat pula berupa sesuatu yang real maupun perceived.

2. Karakteristik Switching Cost

Menurut Klemperer (dalam Febilarasati Deliana, 2007: 19), switching

cost barn akan terasa setelah pembelian benar-benar dilakukan. Switching

cost tersebut dapat berupa hidden cost (biaya talc terlihat) yang dialami

secara langsung oleh perusahaan maupun yang dialami secara tidak

langsung akibat dari karakteristik dari produk yang dibeli. Klemperer

mengidentifikasi tiga jenis switching cost, yaitu :

a. Transaction Cost

Merupakan biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan pada saat

memulai hubungan dengan penyedia produk atau jasa baru dan di

dalarn nya termasuk biaya yang hams dikeluarkan untuk memutuskan

(36)

b. Learning Cost

Merupakan usaha yang harus dikeluarkan untuk pelanggan untuk

mendapatkan atau mencapai tingkat kenyamanan yang sama yang

didapatkan dari penggunaan suatu produk yang mw1gkin tidak dpaat

diberikan oleh merek lain.

c. Competitor Cost

Merupakan suatu biaya dari perusahaan yang dengan sengaja

dibebankan kepada pelanggan sebagai bentuk penalti jika mereka

pindah ke penyedia merek lain. Biaya ini dapat berupa

repeat-purchase discount atau rewards dan frequent flyer programmes. Bia ya

ini dapat pula digunakan jika pelanggan menandatangi pemyataan atau

kontrak untuk tetap setia menggunakan produk tertentu dalam jangka

waktu tertentu atau merek diharuskan membayar exit penalty.

3. Dimensi Switching Cost

Burnham, frels and Mahajan (dalam Febilarasati, 2007:20),

memberikan suatu tipologi yang menyatukan berbagai jenis switching cost

yang dapat digunakan untuk produk maupun jasa. Mereka

mengelompokkan switching cost untuk produk atau jasa ke dalam tiga

(37)

a. Informational Switching Cost

Biaya ini diartikan sebagai besarnya uang dan waktu yang harus

dikeluarkan oleh pelanggan pada saat mereka berpindah dari satu

penyedia produk atau jasa ke penyedia produk dan jasa lainnya, yang

terdiri dari :

I) Economic risk

Biaya atau beban atas menerima ketidakpastian yang mungkin

berakibat negatif yang harus di tanggung oleh konsumen pada saat

mereka berpindah ke penyedia produk atau jasa baru tanpa

memiliki informasi yang lengkap.

2) Evaluation cost

Biaya waktu dan usaha yang hams dikeluarkan untuk mencari

informasi dan melakukan analisis yang dibutuhkan sebelum

memutuskan U11tuk berpindah ke penyedia produk barn. Waktu dan

usaha yang dimaksud dengan proses pengumpulan inforrnasi yang

dibutuhkan untuk mengevaluasi alternative penyedia proJuk atau

jasa lain yang potensial. Usaha dari segi mental diperlukan untuk

membuat struktur kembali dan menganalisa informasi yang ada

untuk akhirnya mengambil keputusan.

3) Learning cost

W aktu dan usaha yang hams dikeluarkan untuk mendapatkan

keahlian atau kernampuan untuk menggunakan produk atau jasa

(38)

4) Set-up cost

Waktu dan usaha yang harus dikeluarkan berhubungan dengan

proses untuk memulai suatu hubungan dengan penyedia produk

atau jasa yang baru.

b. Contractual Switching Cost

Biaya ini diartikan sebagai kehilangan atau kerugian sumber daya

yang berharga secara financial dan berdampak pada benefit loss dan

monetary loss.

1) Benefit loss cost

Merupakan biaya yang dirahasiakan dengan hubungan

kontraktual yang menghasilkan economic benefits untuk tetap

menggunakan penyedia produk atau jasa yang sekarang. Pada saat

konsumen berpindah ke penyedia produk atau jasa baru, konsumen

mungkin akan kehilangan poin-poin yang telah diasumsikan dan

diskon-diskon atau benefit yang tidak diberikan untuk penyedia

produk atau jasa lainnya.

2) Monetary loss cost

Merupakan pengeluaran keuangan yang harus dikeluarkan satu

kali (one-time) dan terjadi pada saat konsumen beralih ke penyedia

produk atau ェ。ウセ@ lain. Beralih ke penyedia baru seringkali

melibatkan one time expenditures seperti deposits dan initiation

(39)

c. Relational Switching Cost

Biaya ini diartikan sebagai ketidaknyamanan psikologis dan

emosional akibat dari hilangnya identitas dan putusnya hubungan

dengan suatu penyedia produk atau jasa dan terdiri atas:

I) Personal relationship loss cost

Merupakan affective losses yang timbul sebagai akibat dari

putusnya bonds of identification yang telah terbentuk dengan

orang-orang yang berinteraksi dengan konsumen .

.2) Brand relationship cost

Merupakan affective losses yang timbul sebagai akibat dari

putusnya bonds of identification yang telah terbentuk dengan

merek atau perusahaan yang diasosiasikan oleh konsumen.

C. Trust in brand (Kepercayaan atas Merck)

I. Pengertian Trust (Kepercayaan)

Menurut penelitian yang dilakukau Lau dan Lee ( dalam Darsono dan

Dharmmesta, 2005 :291 ), trust adalah sesuatu yang timbul ketika salah satu

kelompok yakin atau percaya dengan realibilitas atau keandalan dan

integritas exchange parnert-nya. Defenisi ini sejalan dengan Moorman,

Desh pande dan Zaitma (2003), yang mendefenisikan trust sebagai

keinginan untuk bersandar (percaya) kepada exchange partner yang

(40)

Hsin-Hui lin dan Yi shun wang (2005:271-282) mendefenisikan trust

sebagai seperangkat keyakinan tertentu dengan terutama berhubungan

dengan Integrity (kejujuran dan kemampuan menepati janji atau trustee),

Benevolence (kepedulian dan motivasi trustee untuk bertindak yang

terbaik bagi truster), Predictability (kekonsistenan perilaku trustee).

2. Pengertian Brand (Merck)

Seperti layaknya nama seorang manusia, merek (brand) suatu produk

baik barang atau jasa adalah digunakan untuk identifikasi dan

memudahkan pengenalan dalam proses interaksi.

Salah satu hal penting yang hams di!akukan oleh perusahaan adalah

mengenai keputusan pemberian merek (brand). Merek dapat menambah

nilai suatu produk, sehingga merek merupakan salah satu aspek yang

hakiki dalarn suatu strategi produk. Suatu merek yang lrnat (sto1y brand)

akan mendapatkan kesetiaan dari konsumen meskipun barang produk

tersebut lebih tinggi dari pesaingnya

Menurut Philip Kotler Jilid 11 (2005 : 82) mendefenisikan bahwa

merek adalah sebuah nama, istilah, tanda, symbol atau rancangan atau

mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual

dan untuk membedakannya dari produk pesaing.

Merek yang kuat adalah merek yang memiliki ekuitas merek yang

(41)

yang kuat dan aktiva lainnya seperti paten, hak dagang dan hubungan

distribusi.

3. Trust in brand (Kepercayaan dalam Merek)

Kepercayaan dalam merek (trust in brand) menurut Chauduri dan

Holbrook (dalam Kiki K.H., 2006:25) merupakan keinginan rata-rata

konsumen untuk meyakini dan komitmen terhadap kemampuan suatu

merek dalam menampilkan aspek fungsional yang dimiliki kepercayaan

pada merek tertentu yang dimiliki oleh konsumen. Mempengaruhi

loyalitas konsumen sebagai penentu atas besarnya pangsa pasar dan harga

yang relative dari harga merek lainnya.

Kepercayaan merek konsumen dapat mengurangi resiko atau ketidak

pastian dimana konsumen dapat dikacaukan dengan promosi merek yang

lain, ini berarti bahwa dengan kepercayaan merek konsumen akan merasa

apa yang dipilhnya (merek te1tentu) akan memberikan nilai tersendiri dan

mereka yakin bahwa yang dipilihnya itu adalah yang terbaik karena merek

dinilai akan memberikan apa yang diharapkannya.

Kepercayaan sendiri sebenarnya meliputi proses yang telah

terkalkulasi sedemikian rupa yang pada akhirnya akan terevaluasi pada

penilaian positif-negatif apa yang dihasilkan dari sebuah hubungan dan

ditambahkannya bahwa keyakinan akan reabilitas, kenyamanan dan

(42)

Kepercayaan sebagai konsukuensi dari komitmen konsumen

berdampak pada stabilitas dan harmonisasi hubungan produsen, konsumen

serta membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Kepercayaan juga terpengaruh secara signifikan terhadap komitmen

konsumen yang dapat diwujudkan melalui nilai kepada konsumen

perusahaan yang mampu memberi nilai tambah dengan rnenyajikan merek

berkualitas tinggi akan meningkatkan komitmen konsumen sehingga pada

akhirnya akan setia pada merek tersebut.

4. Manfaat Merck

Merek sangat diperlukan dari suatu produk, keberadaan merek yang

bermanfaat bagi pembeli, perantara, produce maupun public (Philip kotler

dalam Rofi'ah R, 2008:16). Konsumen menyukai adanya merek karena

membantu mengidentifikasikan perbedaan mutu dan dapat berbelanja

dengan lebih efisien.

a. Bagi penjual, merek bermanfaat dalam lima hal, yaitu :

I) Memudahkan penjual da!am proses pemesanan dan menelnsuri

masalah yang ada.

2) Memberikan perlindungan hukurn atas tarnpilan produk yang unik,

tanpa itu akan dapat mudah ditiru oleh pesaing.

3) Memberikan penjual kesempatan untuk menarik pelanggan yang

(43)

memberi penjual perlindungan dari persaingan serta pengendalian

yang lebih besar dalam perencanaan program pemasarannya.

4) Membantu penjuai dalam segmentasi pasar.

5) Membantu membangun citra perusahaan dengan membawa nama

perusahaan dan juga membantu mengiklankan mutu dan ukuran

perusahaan.

b. Bagi pembeli, merek bermanfaat dalam empat hal, yaitu :

I) Pemberian merek merupakan meningkatkan efisiensi pembeli

2) Pemberian merek dapat meningkatkan efisiensi pembeli

3) Pemberian merek dapat menarik perhatian konsumen atas suatu

produk baru

4) Pemberian merek adalah snpaya konsumen dapat mengenali dan

mengidentifikasikan suatu procluk atau jasa.

c. Bagi masyarakat, merek bermanfaat dalam tiga hal, yaitu:

1) Pemberian merek memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan

lebih konsisten.

2) Meningkatkan inovasi terbaru karena proclusen terdorong

menciptakan keunikan terbaru guna mencegah peniruan dari

pesaing.

5. Faktor Pembentukan Trust terhadap Brand

Lau and Lee (dalam Darsono dan Dharmesta 2005:287-304)

(44)

krusial dalam pembentukan loyalitas merek. Mereka mendefinisikan trust

terhadap sebuah merek sebagai kesediaaan konsumen untuk mempercayai

merek dalam situasi resiko karena adanya ekspetasi bahwa merek

bersangkutan akan memberikan hasil positif.

Faktor-faktor yang berperan penting dalam membentuk trust terhadap

merek meliputi :

a. Brand Predictability

Mengacu pada kemampuan pelanggan w1tuk mengantisipasi

kinerja merek pada berbagai situasi pemakaian. Predictabiiity bisa

berbentuk sebagai hasil interaksi ulangan dan konsistensi tingkat

kualitas produk atau jasa.

b. Brand Liking

Berkaitan dengan apakah merek tertentu disukai atau tidak untuk

pelanggan

c. Brand Competence

Mengacu pada kemampuan merek w1tuk memecahkan masalah

pelanggan. Kompetensi merek bisa dinilai pelanggan melalui

pengalaman pemakaian produk atau jasa langsung maupun lewat

komunitas.

d. Brand Reputation

Mengacu pada pendapat orang lain bahwa merek bersangkutan

bagus dan andal. Reputasi merek bisa terbentuk melalui periklanan,

(45)

e. Trust in the Company

Tingkat kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan yang

memiliki merek bersangkutan.

D. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction)

1. Pengertian Kepuasan Pelanggan

Dari beragarn defenisi kepuasan pelanggan yang telah diteliti dan

difenisikan oleh para ahli pemasaran, dapat di tarik kesimpulan bahwa

kepuasan pelanggan merupakan suatu tanggapan keprilakuan konsumen

berupa evaluasi puma beli terhadap suatu barang atau jasa yang

dirasakannya (kinerja produk) dibandingkan dengan harapan konsumen.

Kepuasan pelanggan ini sangat tergantung pada persepsi dan harapan

pelanggan itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan

harapan pelanggan ketika melakukan pembelian suatu barang atau jasa

adalah kebutuhan dan keing"inan yang dirasakan oleh konsumen tersebut

pada saat melakukan pembelian suatu barang atau jasa, pengalaman masa

lalu ketika mengkonsumsi barang atau jasa terse but serta pengalaman dari

teman-teman yang telah mengkonsumsi barang atau jasa tersebut dari

periklanan.

Di dalarn lingkungan yang kompetitif, indikator yang dapat

menunjukkan kepuasan pelanggan adalah apakah konsumen tersebut akan

membeli kembali dan menggunakan proJuk tersebut di waktu yang akan

(46)

Adapun beberapa pengertian kepuasan pelanggan menurut para

peneliti adalah sebagai berikut :

Menurut kotler (2004 : 17) defenisi kepuasan adalah :

"Satisfaction is a person's feelings of pleasure or disappointment resulting

.,,

from comparing a product's perceived pe1formance (or outcome) in

relation to his or her expectation".

Kepuasan pelanggan adalah sejauh mana tanggapan kinerja produk

memenuhi harapan pembeli. Bila kinerja produk lebih rendah ketimbang

harapan pelanggan, maka pembelinya tidak puas. Bila prestasi sesuai atau

melebihi harapan, maka pembelinya merasa puas.

Pelanggan akan membandingkan antara product performance dan

product expetation, melalui konfirmasi dan diskonfirmasi terhadap

keduanya. Jika ekspetasi konsumen sesuai maka konsumen akan merasa

puas, dan jika tidak sesuai maka akan merasa tidak puas. Setelah seseorang

membandingkan kine1ja yang dihasilkan oleh produk dengan yang

diharapkannya.

Menurut Philip Kotler Jilid II (2005:70) defenisi kepuasan adalah

perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap

kinerja diharapkan. Jika kine1ja memenuhi harapan, pelanggan puas akan

sebaliknya. Kepuasan merupakan penilaian mengenai cm atau

(47)

tingkat kesenangan konsumen berkaitan dengan pernenuhan kebutuhan

konsumsi konsumen.

Menurut Hoffman dan Bateson (dalam Keni, 2000:43) dikatakan

bahwa ada tiga bentuk untuk menilai kepuasan dan ketidakpuasan

pelanggan, yaitu :

a. Diskonfirmasi positif , yaitu apabila kine1ja lebih baik dari yang

diharapkan.

b. Diskonfirmasi sederhana, yaitu apabila kinerja sama dengan yang

diharapkan.

c. Diskonfirmasi negative, yaitu apabila kinerja lebih buruk daripada

yang diharapkan.

Menurut kotler (dalam Jum'i, 2007:25) kepuasan konsumen

diciptakan melalui kualitas, pelayanan dan nilai. Berikut akan

diuraikan satu persatu :

a. Kualitas

Kualitas mernpunyai hubungan yang erat dengan kepuasan

pelanggan. Kualitas akan mendorong konsumen untuk menjalin

hubungan yang erat dengan perusahaan. Dalam jangka panjang,

ikatan ini rnemungkinkan pernsahaan untuk memaharni harapan

dan kebutuhan konsumen. Kepuasan pelanggan pada akhirnya akan

menciptakan loyalitas pelanggan kepada pernsahaan yang

(48)

b. Pelayanan konsumen

Pelayanan konsumen tidak hanya sekedar menjawab

pertanyaan dan keluhan konsumen mengenai suatu produk atau

jasa yang tidak memuaskan mereka, nanmn lebih dari pemecahan

yang timbul setelah pembelian. Menurut Kotler (2000:50),

hubungan dengan konsumen dapat dibedakan menjadi lima tingkat,

yaitu:

I) Pemasaran dasar (Basic marketing)

Wiraniaga menjual produk namun tidak menghubungi

pelanggan lagi.

2) Pemasaran bertanggung jawab (Accountable marketing)

Wiraniaga menghubu:ngi pelanggan segera setelah

penjualan untuk menanyakan apakah produk memenuhi

harapan pelanggan. Wiraniaga juga menanyakan saran

perbaikan produk dan kekecewaan pelanggan secara terperinci.

3) Pemasaran reaktif (Reactive marketing)

Wiraniaga menjual produk dan meminta pelanggan

menghubungi bila pelanggan mempunyai pertanyaan atau

keluhan.

4) Pcmasaran proaktif (Proactive marketing)

Wiraniaga menghubungi pelanggan dari waktu ke waktu

dengan saran untuk peningkatan penggunaan produk atau

(49)

5) Pemasaran kemitraan (Partnership marketing)

Perusahaan terus bekerja san1a dengan pelanggan untuk

mencapai penghematan bagi pelanggan atau membantu

pelanggan dengan baik.

c. Nilai

Nilai yang dirasakan pelanggan adalah selisih antara jumlah

nilai pelanggan dengan jumlah biaya pelanggan. Jumlah nilai

pelanggan adalah sekelompok manfaat yang diharapkan dari

produk dan jasa. Jumlah biaya pelanggan adalah sekelompok biaya

yang digunakan dalam menilai, mendapatkan, menggunakan dan

membuang produk atau jasa.

Kepuasan pelanggan adalah sebuah peringkat kepuasan yang

dapat diuraikan sebagai suatu kesesuian pilihan produk dengan

pemanfaatannya. Kepuasan pelanggan adalah suatu fenomena yang

multidimensial, yang inenghubungkan huiu dan hili konstruk

hipotesis, seperti perceived quality atas Jasa dalam

mempertahankan pelanggan.

Kepuasan konsumen juga dianggap sebuah syarat yang

diperlukan agar konsumen tetap loyal dan membantu kita dalam

merealisasikan tujuan ekonomi kita, seperti profitabilitas pangsa

(50)

2. Tingkat Kepuasan Pelanggan

Pada dasarnya kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara tingkat

kepentingan dan kinerj a a tau basil yang dirasakan. Menurut Engel dan

Pawitra yang dikutip oleh Freddy Rangkuti (2006:24) mengatakan bahwa

pengertian tersebut dapat diterapkan dalam penelitian kepuasan atau

ketidakpuasan terhadap satu perusahaan tertentu karena keduanya

berkaitan erat dengan konsep kepuasan konsumen. Sebagaimana dapat

dilihat pada diagran1 berikut ini :

Tujuan Pcrusahaan

l

Produk

l

- - - > Tingkat Kcpuasan Pdanggan

Nilai Produk

[image:50.595.88.481.211.571.2]

bagi Pclanggan Pelanggan

Gambar 2.1

Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan

Hara pan

----Terhadap Produk

Diagram Konsep Kepuasan Kousumen

Sumber : Engel (1990) dan Pawitra (1993) dalam Freddy Rangkuti (2ll06), Measuring Customer Satisfaction Jilid III, Hal.24

Konsumen dalam menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan

akan menghasilkan tingkat kepuasan tertentu. Kepuasan terscbut terletak

dalam hubungan antara harapan konsumen (expectation) dan kemampuan

(51)

tersebut jauh dibawah harapan konsumen, maka ia akan kecewa atau tidak

puas. Jika produk tersebut memenuhi harapannya, maka konsumen akan

merasa puas dan jika kemapuan produk tersebut melebihi harapan

konsumen maka konsumen akan merasa sangat puas atau senang.

3. Metodc Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Tujuan utama perusahaan adalah menciptakan kepuasan pelanggan,

namun jika harus menurunkan harga atau meningkatkan jasa mereka yang

kemudian terjadi adalah penurunan keuntungan. Untuk mengetahui

bagaimana mengenai kebutuhan pelanggan tanpa harus mengorbankan

keuntungan, perusahaan dapat mengukur kepuasan pelanggan dengan

beberapa metode.

Ada empat metode yang dapat digunakan dalam mengukur kepuasan

pelanggan (Kotler dalam Jum'i, 2007:30), yaitu :

a. Complaint suggestion oystem

Informasi-informasi yang diperoieh melalui metode ini dapat

memberikan ide-ide barn dan memuaskan yang sangat berharga

kepada perusahaan, sehingga memungkinkan bereaksi dengan tanggap

dan cepat dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul.

b. Customer satisfaction survey

Melalui metode survey, perusahaan akan memperoleh tanggapan

dan um pan balik langsung dari konsumen dan juga mmeberikan sinyal

(52)

c. Ghost shopping

Perusahaan-perusahaan dapat rnernbayar orang untuk bertindak

sebagai pernbeli potensial untuk rnelaporkan temuannya tentang

kekutaan dan kelemahan yang mereka alami dalam membeli produk

perusahaan dan produk pesaing.

d Last customer analysis

Perusahaan-perusahaan harus ntenghubungi para pelanggan yang

berhenti membeli atau berganti pemasok untuk mempelajari sebabnya.

Agar dapat mengambil kebijakan perbaikan atau penyempumaan

selanjutnya.

4. F'aktor-faktor yang Mcmpcngaruhi Kepuasan Pclanggan

Menurut Cravens (dalam Jum'i, 2007:3 l ), tingkat kepuasan pelanggan

dipengaruhi oleh tiga ha\, yaitu :

a. Citra (Image)

Suatu citra (image) dari perusahaan atau merek merupakan suatu

hal yang juga dapat memeberikan keunggulan kompetitif karena ha!

tersebut akan mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen.

b. Kinerja karyawan (Employee performance)

Kinerja suatu produk dan sistem pengantaran tergantung kepada

seberapa baik keseluruhan fungsi organisasi dalam usaha memuaskan

kepuasan ko11sumen. Sehingga semua pihak dalam organisasi akan

(53)

c. Persaingan (Competition)

Kekuatan dan kelemahan pesamg juga akan mempengaruhi

kepuasan konsumen dan memberikan peluang untuk mendapatkan

keunggulan kompetitif. Menemukan kesenjangan antara kebutuhan

konsumen dengan yang ditawarkan pesaing akan memberikan peluang

untuk meningkatkan kepuasan konsumen.

E. Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalty)

1. Pengertian Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan

pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan

pelanggan terhadap suatu p

Gambar

Gambar 2.1 Diagram Konsep Kepuasan Kousumen
Gambar 2.2 Model Kerangka Pemikiran Penelitian Struktur I
Tabel 4.1 Hasil Uji Coba Instrumen
Tabel 4.3 Hasil Uji Coba Instrumen SwitchinJ;? Cost 09).
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jenis yang lain adalah penggurdi pistol pemotong pusat (jenis konvensional), digunakan untuk penggurdian lubang yang sangat dalam, misalnya menggurdi lubang buntu yang tidak dapat

Berikut ini perwujudan strategi kesantunan positif pada komentar akun Instagram Jokowi yang meliputi: (1) memberikan perhatian; (2) menunjukkan keoptimisan; (3)

Tabel. Hasil penelitian menunjukkan.. bahwa konsumen yang melakukan pembelian yaitu semua responden mengetahui adanya informasi harga produk yang bervariasi. Hasil

Simbol yang digunakan untuk merepresentasikan filesystem dengan format

3 Peta Tanda Roland Barthes &#34;Eksploitasi Alam yang Identik dengan Laki-Laki 1&#34; (Sumber: Olahan Peneliti) ... 4 Peta Tanda Roland Barthes &#34;Eksploitasi Alam yang Identik

Sebaliknya, makin rendah kekerasan dalam pacaran (dating violence) maka makin rendah pula stres pada perempuan dewasa awal. Sumbangan efektifvariabel stres terhadap

a. Ketertarikan terhadap sudut pandang siswa. Sikap ini akan mendorong siswa untuk lebih terbuka. Sikap sabar untuk tidak memotong pembicaraan. Banyak informasi yang didapat

Menurut saya sudah sangat baik, ini terlihat dari keseharian peserta didik baik itu dalam pembelajaran, dalam lingkungan sekolah, maupun di luar lingkungan sekolah. Mereka dapat