• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Gaya Pada Pintu Klep Air PastifasetModel Frame Lurus (PA-FG1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Gaya Pada Pintu Klep Air PastifasetModel Frame Lurus (PA-FG1)"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS GAYA PADA PINTU KLEP AIR PASTIFASET

MODEL

FRAME

LURUS (PA-FG1)

ANDI PRYAKIN

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Gaya Pada Pintu Klep Air Pastifaset Model Frame Lurus (PA-FG1) adalah benar karya saya dengan arahan dari Dosen Pembimbing Akademik dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2013

Andi Pryakin

(4)
(5)

ABSTRAK

ANDI PRYAKIN. Analisis Gaya Pada Pintu Klep Air Pastifaset Model Frame Lurus (PA-FG1). Dibimbing oleh Yuli Suharnoto.

Laju kebutuhan pangan yang berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk harus diimbangi dengan adanya inovasi pengembangan teknologi pertanian yang mampu memanfaatkan segala kondisi lahan yang ada. Teknologi yang dapat digunakan pada keadaan tersebut adalah penerapan irigasi pasang surut. Penelitian kali ini bertujuan untuk menganalisis gaya yang terjadi pada pintu air hidromekanik. Model yang digunakan adalah model analisis struktur statis tentu. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai reaksi perletakan maksimum HA sebesar 1.633,33 N , HB sebesar 3.266,67 N, nilai dari gaya

Vertikal bilah pintu air adalah 900 N dan 3500 N. Pada kondisi pintu terbuka, semakin besar bukaan sudut maka semakin besar gaya HA. Hal ini disebabkan

resultan gaya dari hilir lebih besar dibadingkan dari hulu. Untuk pintu air dengan beda head 0,08 m, bukaan sudut 45o dan 60o memiliki perbedaan dengan kondisi pintu lain dimana gaya yang terjadi berbanding terbalik dengan debit. Hal ini bisa terjadi karena komponen gaya horizontal beralih ke komponen vertikal. gradien perubahan gaya vertikal pada beban pintu yang lebih berat lebih tinggi dibandingkan beban pintu yang yang lebih ringan. Hal ini disebabkan berat pintu merupkan komponen utama dari gaya vertikal pintu itu sendiri. Rencana anggaran biaya yang digunakan untuk membangun pintu air adalah Rp177.888.400,-.

Kata kunci: Irigasi pasang – surut, pintu air, gaya, tekanan

ABSTRACT

ANDI PRYAKIN. Force Analysis On Water Valve Gate Pastifaset Straight Frame Model (PA-FG1). Supervised by Yuli Suharnoto.

The rate of food needs is directly proportional to the population growth; must be balanced with the development of agricultural technology innovations that can make use of all existing land conditions. The technology can be used in these circumstances is the application of tidal irrigation. The study aimed to analyze the force that occurs on hydromechanical sluice. Based on the results of the calculation, the maximum value of the placement reaction of HA is 1633.33 N,

of HB is 3266.67 N, the value of style vertical slats sluice is 900 N and 3500 N. On

the condition when the sluice opened, the greater the angle, the greater openings HA force. This is due to the resultant force of downstream greater than upstream.

For sluice with head difference of 0.08 m, aperture angles 45o and 60o have differences with another sluice condition occurs where the force is inversely proportional to discharge. This can happen because the horizontal force component switches to the vertical component. The weight of the door is a major component of the vertical force the door itself. Budget plans are used to construct sluice is Rp177.888.400, -.

(6)
(7)

ANALISIS GAYA PADA PINTU KLEP AIR PASTIFASET

MODEL FRAME LURUS (PA-FG1)

ANDI PRYAKIN

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

pada

Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(8)
(9)

Judul Skripsi : Analisis Gaya Pada Pintu Klep Air PastifasetModel Frame Lurus (PA-FG1)

Nama : Andi Pryakin NIM : F44090072

Disetujui oleh

Dr. Yuli Suharnoto, M.Eng Pembimbing

Diketahui oleh

Prof. Dr. Ir Budi Indra Setiawan, MAgr Ketua Departemen Teknik Sipil Dan Lingkungan

(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala atas berkat rahmat serta hidayah-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini yang berjudul Analisis Gaya Pada Pintu Klep Air Pastifaset Model Frame Lurus (PA-FG1). Karya ilmiah ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Dr. Ir. Yuli Suharnoto, M.Eng selaku dosen pembimbing akademik. Selain itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua, khususnya Ayahanda Ir. Andi Arsyad, S.T. Rekan-rekan mahasiswa Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB Angkatan 2009 yang telah memberikan bimbingan, motivasi, semangat dan saran atau masukan untuk kesempurnaan karya ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang mendalam untuk saudari Dewa Permata Rizky, S.T. yang selalu memberikan saran dan kritik yang sangat membantu penulis menyelesaikan karya ilmiah ini. Penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Bogor, Agustus 2013

(11)

DAFTAR ISI

Kondisi Saluran dan Bendung Eksisting Desa Sungai Buntu 13 Analisis Gaya Saat Pintu Tertutup 16 Analisis Gaya Saat Pintu Terbuka 17

Rancangan Anggaran Biaya 19

SIMPULAN DAN SARAN 19

Simpulan 19

Saran 20

(12)

DAFTAR GAMBAR

1. Tahap Pelaksanaan Penelitian 4

2. Peta Kabupaten Karawang 5

3. Lokasi Perencanaan Bendung Desa Sungai Buntu 5 4. Diagram Gaya yang diterima daun pintu saat tertutup 7 5. Gaya reaksi saat daun pintu tertutup 8 6. Diagram Gaya yang diterima daun pintu terbuka 10 7. Gaya reaksi saat daun pintu terbuka 11 8. Perintah area pada AutoCad 2007 12

9. Bagian/bangunan A 13

10. Nilai hasil pengukuran Gambar 9 13 11. Pengukuran bendung eksisting 14 12. Kondisi bendung buatan warga 14 13. Pengukuran dimensi saluran 15 14. Hasil pengukuran ketinggian air dan kecepatan permukaan aliran 16 15. Debit dan gaya horizontal pada bukaan sudut pintu klep Air PA-FG1 18 16. Debit dan gaya vertikal pada bukaan sudut pintu klep air PA-FG1 18 17. Perkiraan tinggi muka air pada daun pintu 26

DAFTAR TABEL

1. Hasil pengukuran bendung eksisting 13 2. Pengukuran Profil Saluran Pada Kondisi Fase Arus Pasang Laut. 15

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data Tinggi Muka Air dan kecepatan air saluran 23 2. Nilai HA dan VA saat pintu terbuka 24

3. Perhitungan analisis jumlah pintu 26 4. Rincian Perhitungan Volume Pekerjaan 27

5. Anggaran Biaya Konstruksi 29

6. Tampak atas bangunan pintu air 36

(13)

8. Detail bagian B 38

9. Detail bagian C 39

10. Tampak depan pintu 40

11. Detail bagian D 41

12. Tampak samping bangunan pintu air (potongan) 42

13. Penulangan 43

14. Tampak atas pintu air (3 pintu) 44 15. Tampak atas pintu air (3 pintu) 45 16. Penulangan pondasi Pada sayap 2 pintu dan 3 pintu 46

17. Rencana Cover Dam 47

(14)
(15)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Laju kebutuhan pangan yang berbanding lurus dengan pertumbuhan penduduk harus diimbangi dengan adanya inovasi pengembangan teknologi pertanian yang mampu memanfaatkan segala kondisi lahan yang ada. Indonesia memiliki sumber daya lahan yang sangat luas untuk peningkatan produkivitas tanaman pangan khususnya tanaman padi. Beras sebagai salah satu sumber pangan utama penduduk Indonesia dan kebutuhannya terus meningkat karena selain penduduk terus bertambah dengan laju peningkatan sekitar 2% per tahun, juga adanya perubahan pola konsumsi penduduk dari non beras ke beras. Disamping itu terjadinya penciutan lahan sawah irigasi akibat konversi lahan untuk kepentingan non pertanian dan munculnya penomena degradasi kesuburan lahan menyebabkan produktivitas padi sawah irigasi cenderung melandai. Berkaitan dengan perkiraan terjadinya penurunan produksi tersebut maka perlu diupayakan penanggulangannya melalui peningkatan intensitas pertanaman dan produktivitas lahan sawah yang ada, pencetakan lahan irigasi baru dan pengembangan lahan potensial lainnya termasuk lahan marginal seperti lahan pasang surut.

Ketersediaan lahan pasang surut di Indonesia untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian untuk skala besar, diketahui seluas 2,6 juta ha ini menunjukan Indonesia dengan garis pantai yang panjang sangat berpotensi untuk dijadikan lahan pertanian pasang surut. Lahan pasang surut mempunyai potensi cukup besar untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian berbasis tanaman pangan dalam menunjang ketahanan pangan nasional. Lahan pasang surut Indonesia cukup luas sekitar 20,1 juta ha dan 9,3 juta diantaranya mempunyai potensi untuk pengembangan tanaman pangan. Pemanfaatan lahan tersebut untuk pertanian merupakan alternatif yang dapat mengimbangi berkurangnya lahan produktif terutama di pulau Jawa yang beralih fungsi untuk berbagai keperluan pembangunan non pertanian. Lahan tersebut cukup potensial untuk usaha pertanian baik untuk tanaman pangan, perkebunan, hortikultura maupun usaha peternakan.Kedepan lahan ini menjadi sangat strategis dan penting bagi pengembangan pertanian sekaligus mendukung ketahanan pangan dan usaha agribisnis.

(16)

yang dapat digunakan pada keadaan tersebut adalah penerapan irigasi pasang surut. Penggunaan irigasi pasang surut dikarenakan lahan sekitar daerah pantai menggunakan sumber daya air yang terpengaruh akibat arus pasang surut air laut. Pasang surut air laut inilah yang menyebabkan perubahan kualitas air. Perubahan yang terjadi adalah masuknya air laut saat terjadi arus pasang atau pada saat musim kemarau. Pada saat musim kemarau, debit air dari hulu berkurang, sedangkan arus pasang surut air dari laut memiliki debit konstan sehingga cenderung naik ke arah hulu. Kondisi inilah yang mengganggu pertanian lahan pasang surut dimana air saat musim hujan dengan cepat terbuang ke hilir dan pada saat kemarau air hujan tidak dapat disimpan yang kemudian menyebabkan masuknya air laut ke jaringan irigasi. Untuk mencegah terjadinya pengaruh negatif dari gelombang pasang surut terhadap lahan pertanian maka digunakan pintu air.

Perumusan Masalah

Berdasarkan survei awal yang dilakukan, di Desa Sungai Buntu terdapat sebuah bendung sederhana yang telah dibuat oleh warga setempat. Bendung tersebut terbuat dari bambu dan susunan karung berisi tanah. Bendung tersebut juga belum dilengkapi dengan pintu air, sehingga aliran air yang berasal dari laut maupun sungai masih belum bisa dikendalikan. Hal tersebut menyebabkan saat kondisi pasang air laut masuk ke persawahan warga, sedangkan pada saat surut air dari sungai tidak bisa digunakan untuk irigasi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah bendung baru yang dilengkapi dengan pintu air agar mampu menahan air laut yang masuk ke areal persawahan dan mampu menampung air tawar dari hulu sungai untuk dijadikan suplai air irigasi.

Tujuan Penelitian

Penelitian kali ini bertujuan untuk menganalisis gaya yang terjadi pada Pintu Klep Air (PA-FG1) Model Frame Lurus serta anggaran yang dibutuhkan untuk membangun pintu air yang akan digunakan di Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Karawang.

Manfaat Penelitian

(17)

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini terbatas pada analisis gaya yang bekerja pada pintu air klep PA-FG1 dan rencana anggaran biaya yang dibutuhkan untuk membangun pintu air.

METODE

Metode yang digunakan dalam proses penelitian ini terdiri dari: 1. Studi literatur.

Studi literatur dilakukan untuk memperoleh pengetahuan dasar mengenai permasalahan yang akan diteliti. Selain itu, studi literatur bertujuan untuk mempelajari berbagai metode untuk menentukan debit limpasan dan parameter yang mempengaruhinya. Literatur yang menjadi acuan berasal dari buku teks, karya tulis dan jurnal ilmiah.

2. Studi lapangan.

Studi lapangan dilakukan dengan cara survei. Survei ini bertujuan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan, baik sekunder maupun aktual yang berhubungan dengan lokasi penelitian. Data yang dibutuhkan meliputi data ketinggian muka air dan kecepatan aliran

(18)

Gambar 1 Tahap Pelaksanaan Penelitian

Analisis gaya pada pintu air

Studi Literatur Studi Lapang

Survey lokasi

- Dimensi saluran - Dimensi bendung eksisting

- Kecepatan aliran - Tinggi muka air

Pengolahan data

Analisa

RAB

Kesimpulan

(19)

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai Juli Tahun 2013 di Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang

Gambaran Lokasi

Kabupaten Karawang berada di bagian utara Provinsi Jawa Barat yang secara geografis terletak pada posisi 5o56’ - 6o34’ LS dan 107o02’ - 107o40’ BT. Luas wilayah Kabupaten Karawang yaitu 1.753,27 km2.Secara administratif batas-batas Kabupaten Karawang yaitu sebelah utara dengan Laut Jawa, sebelah selatan dengan Kabupaten Purwakarta, sebelah timur dengan Kabupaten Bekasi, dan sebelah tenggara dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur.

Sumber : Bappeda Kabupaten Karawang (2007)

Gambar 3 Peta Kabupaten Karawang

(20)

Kondisi Iklim

Sesuai dengan bentuk fisiografinya Kabupaten Karawang merupakan dataran rendah dengan temperatur udara rata-rata 27oC dengan tekanan udara rata-rata 0,01 milibar, penyinaran matahari 66% dan kelembaban nisbi 80%. Secara regional, kontrol dominan pada arus dan gelombang di laut Jawa adalah angin muson yang bertiup tetap dari arah tenggara pada bulan April-November dan dari arah barat laut pada bulan Desember-Maret, kecepatan angin antara 30 –35 km/jam, lamanya tiupan rata-rata 5–7 jam (RDTR Tanjung Baru, 2003).

Kondisi Tanah

Secara umum, jenis tanah di Kabupaten Karawang terdiri dari alluvial

terutama pada lahan sawah dataran rendah, sedangkan untuk daerah pegunungan atau berbukit-bukit terdiri dari podsolik dan latosol.

Wilayah Kabupaten Karawang sebagian besar berupa dataran pantai yang luas, yang terhampar di bagian pantai utara dan terbentuk dari batuan sedimen yang terdiri dari bahan-bahan lepas terutama endapan laut dan aluvium vulkanik. Di bagian tengah ditempati oleh perbukitan terutama dibentuk oleh batuan sedimen, sedang di bagian selatan terletak Gunung Sanggabuana dengan ketinggian ± 1.291 m di atas permukaan laut (RDTR Tanjung Baru, 2003).

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain citra satelit Google

Earth akuisisi 12 September 2012, KP-02 tentang Kriteria Perencanaan Bagian

Bangunan Utama dan KP-06 tentang Kriteria Perencanaan Bagian Parameter Bangunan.

Alat

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain seperangkat komputer/laptop yang sudah terdapat perangkat lunak (software) untuk membantu pengolahan data seperti Microsoft Excel 2010 dan AutoCad 2007, kamera untuk pendokumentasian, kalkulator, stopwatch, GPS (Global Positioning System) yang terintegrasi kedalam telepon genggam dan alat tulis.

Prosedur Analisis Data

Secara umum, tahapan pengolahan data terbagi menjadi dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelititan pendahuluan dilakukan analisis antara dimensi saluran, aliran dan kecepatan aliran. Pada penelitian utama dilakukan analisis gaya saat pintu tertutup dan pintu terbuka, serta rincian rencana anggaran biaya pembuatan bendung dan pintu air.

Persamaan yang digunakan pada analisis pendahuluan adalah

(21)

Dimana :

b = lebar saluran (m) h = tinggi muka air (m) A = luas penampang saluran v = kecepatan aliran (m/s) Q = debit aliran (m3/s)

Kecepatan aliran diukur dengan menggunakan metode pelampung. Metode pelampung adalah suatu cara dalam menghitung kecepatan aliran, khususnya aliran permukaan dengan menggunakan pelampung. Konsep dasar dari metode pelampung adalah menggunakan suatu benda yang dijadikan titik acuan pergerakan aliran. Kecepatan aliran dihitung dari waktu yang dibutuhkan pelampung menempuh suatu jarak yang telah ditentukan sebelumnya. Pengukuran pada penelitian ini menggunakan jarak lima meter sebagai acuan dengan pengulangan sebanyak tiga kali setiap pengukuran, data pengulangan akan dijadikan acuan apabila ada simpangan yang terlalu jauh. Data yang dicatat adalah waktu. Apabila dari ketiga data menunjukan waktu yang bernilai sama atau tidak terlalu jauh (dalam hal ini toleransi adalah lima detik) maka data akan diambil rataannya. Jika data yang tercatat melewati nilai toleransi maka akan dlikukan pebgukuran ulang hingga mendapat tiga data yan nilainya masih dalam batas toleransi.

Setelah mendapatkan nilai dari waktu yang dibutuhkan pelampung untuk melewati jarak lima meter maka kecepatan darpat ditentukan dengan membagi 5 meter dengan waktu yang dibutuhkan. Satuan waktu yang digunakan adalah detik. Alat yang digunkana dalam metode ini adalah tutup botol sebagai pelampung,

stopwatch digital sebagai pengukur waktu, patok sebagai penanda jarak dan pita

ukur sebagai alat bantu dalam penempatan patok

Analisis penelitian utama dibagi menjadi tiga yaitu : a) Pintu saat tertutup

Analisis Gaya yang terjadi pada pintu air khususnya pada daun pintudapat dimodelkan menjadi diagram dua dimensi sebagai gambar dibawah.

(22)

Reaksi perletakan yang digunakan adalah sendi dan rol, dimana sendi menggambarkan engsel dari pintu air dan rol menggambarkan bagian daun pintu yang dapat bergerak terbuka ke arah hilir. Berdasarkan gambar diagram tersebut dilihat gaya dari air dianggap sebagai q, dimana q1 adalah gaya

merata akibat gaya hidrostatik air pada bagian hulu, sedangkan q2 adalah gaya

merata akibat gaya hidrostatik bagian hilir dan h1 merupakan tinggi muka air

bagian hulu kemudian h2 merupakan tinggi muka air bagian hilir.

Hubungan antara q dan h dijelaskan pada persamaan 3 dan 4

q1 =��ℎ1 ……….…...(3)

q2 =��ℎ2 ……….(4)

dimana :

�= adalah massa jenis air yaitu 1000kg

m3

B= adalah lebar pintu air dalam meter

�= adalah konstanta percepatan gravitasi bumi yaitu 9.81m s2

Kasus yang terjadi di lapangan adalah tekanan hidrostatik dari hilir lebihdipengaruhi oleh air pasang dari laut dikarenakan saluran tersebut terletak dengan bibir pantai. Total gaya yang diterima daun pintu pada bagian hulu dan hilir dinyatakan dengan F1 dan F2

Dengan mensubtitusikan persamaan 2 dan 3 ke dalam persamaan 4 dan 5 didapat

Total gaya tersebut terpusat pada a1 dan a2

�1 = 1

3ℎ1……….(9)

�2 =1

3ℎ2………..……….………(10)

Akibat gaya-gaya yang terjadi sebagaimana telah diperlihakan pada Gambar 4. Sebagai penyelaras akan timbul gaya reaksi seperti pada Gambar 5

Gambar 5 Gaya reaksi saat daun pintu tertutup

(23)

� = 0

Dengan mensubtitusi persamaan 5 dan 6 ke dalam persamaan 16 maka didapat :

Akibat adanya gaya penyelaras maka :

(24)

� = 1000��3;�= 9.81 2;ℎ2 = 1 ; = 1

Gambar 6 Diagram Gaya yang diterima daun pintu terbuka

Berdasarkan gambar diatas terdapat perbedaan yang terjadi dimana air tidak lagi diam karena adanya kecepatan. Hubungan kecepatan aliran saluran dengan total gaya yang ditanggung pintu adalah

�= �� ( 2− 1)……….……….(16)

(25)

F1y’=

1 2��ℎ1

2 � �………...………..(22)

Dan persamaan 11 memiliki komponen yaitu F2x’=

Gambar 7 Gaya reaksi saat daun pintu terbuka

Saat pintu terbuka, pada titik B tidak mendapatkan gaya karena terangkat akibat aliran air sehingga HB dianggap nol, maka total gaya yang bekerja adalah

� =�� 2− 1 (� �, 2010)

Kriteria jumlah pintu adalah tinggi muka air tidak boleh merendam pintu secara keseluruhan dan melimpas ke tanggul. Analisis jumlah pintu dapat ditentukan dari metode trial and error dengan menggunakan dimensi pintu yang telah ditentukan dicari debit yang akan melalaui setiap pintu. Jumlah pintu akan dicoba hingga mendapatkan jumlah pintu sesuai dengan kriteria. Nilai debit per pintu dicari dihitung melalui persamaan :

Qp= Q/jumlah pintu………(27)

dimana Qp adalah debit tiap pintu (m3/s).

A

(26)

Setelah mengetaui debit yang melewati setiap satuan pintu maka dicari ketinggian muka air yang terjadi apabila dipasang jumlah pintu yang dicobakan. Perubahan debit yang terjadi pada tiap pintu mengakibatkan perubahan kecepatan. Perubahan kecepatan ini dihitung melalui persamaan :

v = Qp/ ( b x h)………...(28)

dimana b adalah lebar pintu dalam meter dan h adalah tinggi permukaan air dalam meter. Dengan meanganggap jenis aliran adalah aliran kritis maka nilai bilangan Froud pada aliran tersebut sama dengan satu. Menggunakan asumsi tersebut maka :

V2/ (g x h) = 1………(29) dimana g merupakan percepatan gravitasi yaitu 9,81 m/s2. Dengan menggunakan persamaan dapat dilihat apakah tinggi muka air sesuai atau tidak sesuai dengan kriteria.

Rancangan Anggaran dan Biaya

Langkah – langkah yang dilakukan untuk menghitung rancangan anggaran dan biaya suatu pekerjaan fisik yaitu :

1. Menghitung volume tiap – tiap pekerjaan sesuai dengan gambar. 2. Menentukan analisis harga satuan pekerjaan yang diperlukan.

3. Menentukan harga satuan bahan dan upah dengan mengalikan harga satuan pekerjaan dengan volume pekerjaan didapatkan harga pekerjaan. 4. Dibuat rekapitulasi harga pekerjaan.

Perhitungan dimensi dari bangunan pada gambar menggunakan bantuan dari perangkat lunak AutoCad 2007 dengan perintah area yang diketikan di kolom

comand.

Gambar 8 Perintah area pada AutoCad 2007

Sebagai contoh akan dihitung luas dari bagian A. Setelah perintah area

(27)

Gambar 9 Bagian/bangunan A

Hasil keluaran dari perintah area adalah sebagai berikut, dimana Area adalah luasan dari bagian yang diukur, dan Perimeter adalah keliling dari bagian yang diukur.

Perhitungan volume dapat dilakukan dengan mengalikan luas dengan tinggi dari suatu bagian.

Biaya pembangunan adalah harga pekerjaan fisik yang ditambahkan PPn sebesar 10 % harga pekerjaan fisik. Harga inilah yang digunakan dalam setiap pelelangan pekerjaan pemborongan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kondisi Saluran dan Bendung Eksisting Desa Sungai Buntu

Desa Sungai Buntu merupakan bagian dari Kabupaten Karawang dengan mata pencaharian masyarakatnya berasal dari hasil pertanian maupun laut. Untuk pemanfaatan irigasi pertanian, warga Desa Sungai Buntumenggunakan aliran air dari Sungai Cisoga untuk dibendung. Hanya saja, bendung yang ada masih berupa bendung sederhana yang terbuat dari karung berisi pasir urug yang ditahan oleh bambu. Oleh karena itu, bendung yang ada belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Desa Sungai Buntu. Masyarakat sekitar menginginkan konstruksi bendung yang mampu mengatur aliran air yang masuk. Ketika terjadi pasang, air laut yang masuk dapat ditahan, sedangkan saat kondisi surut air dari sungai dapat ditampung untuk dijadikan suplai air irigasi. Hasil pengukuran terhadap bendung eksisting ditampilkan pada Tabel 1.

Gambar 10 Nilai hasil pengukuran Gambar 9

A

a

(28)

Tabel 1 Hasil pengukuran bendung eksisting

Parameter Nilai

Lebar saluran 19,2 m Tinggi Muka Air Hulu 0,9 cm Tinggi Muka Air Hilir 0,4 cm

Gambar 11 Pengukuran bendung eksisting

Gambar 12 . Kodisi bendung buatan warga

(29)

Tabel 2 Pengukuran Profil Saluran Pada Kondisi Fase Arus Pasang Laut Pukul 15.23 WIB, 17 Mei 2013

Data Nilai

Lebar saluran 11,3 m Tinggi muka air ke tepian 0,8 m Kedalaman saluran 0,95 m Kecepatan aliran 0,125 m/dtk Debit 2,47 m3/dtk

Pada tahap ini, dilakukan analisis perubahan ketinggian muka air dan Pengukuran kecepatan aliran dilakukan dengan menggunakan metode pelampung, sehingga yang didapatkan adalah nilai kecepatan permukaan aliran. Untuk hasil pengukuran kecepatan air perlu dikalikan dengan faktor 0,6, agar kecepatan permukaan dapat diasumsikan sebagai kecepatan aliran yang diasumsikan kecepatan yang diukur dari tengah aliran. Pengukuran tinggi muka air dan kecepatan aliran dilakukan selama 2 x 24 jam dengan interval pengukuran satu jam sekali dimulai dari pukul 08.00 WIB, Sabtu 11 Agustus 2013. Hingga pukul 08.00 WIB, Senin 13 Agustus. Data hasil pengukuran dapat dilihat di Lampiran 1.

(30)

Gambar 14 Hasil pengukuran ketinggian air dan kecepatan permukaan aliran Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan selama waktu pengukuran, arah kecepatan aliran hanya mengarah ke arah hilir. Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat apabila ada peningkatan tinggi muka air maka kecepatan akan menurun. Hal ini disebabkan dari adanya pengaruh gelombang pasang sehingga menahan kecepatan aliran yang bergererak dari hulu. Perubahan tinggi muka air tertinggi berada pada kisaran 170 cm dari dasar aliran dan yang terendah adalah 70 cm. dari dasar aliran. Diketahui kedalaman dari aliran adalah 1,75 m: tinggi maksimum akibat pasang adalah sama dengan kedalaman dari saluran itu sendiri.

Berdasarkan data diatas dapat ditentukan letak pintu dan dimensi pintu. Penentuan posisi pintu ditentukan dari selisih tinggi muka air tertinggi dan terendah, garis hijau pada grafik di atas merupakan ketinggian maksimum dan garis ungu merupakan tinggi muka air minimum, berdasarkan data tersebut dapat dilihat selisih tinggi muka air terendah dan tertinggi adalah 100 cm, maka dimensi pintu yang dibutuhkan adalah lubang pintu 100 cm x 100 cm dengan dimensi keseluruhun 120 cm x 120 cm. Berdasarkan analisis, jumlah pintu yang digunakan adalah 2, dengan tinggi muka air 0.52 m yang berarti sesuai dengan kriteria yaitu kurang dari 1 m. Perhitungan jumlah pintu dapat dilihat di Lampiran 3.

Analisis Gaya Saat Pintu Tertutup

(31)

mengakibatkan resultan gaya ke arah hulu. Resultan arah gaya ke arah hulu inilah yang menyebabkan pintu tertutup.

Berdasarkan hasil analisis gaya pada pintu air, pintu air menghasilkan reaksi akibat resultan gaya hidrostatik yang diberikan oleh saluran dan gaya akibat beban pintu itu sendiri. Gaya reaksi yang dihasilkan adalah HA, HB dan VA.Untuk

mendapatkan nilai maksimum dari reaksi tersebut digunakan asumsi bahwa tinggi muka air laut (h2) 1,75 m. Pintu air mulai terkena air dari kedalaman 75 cm hingga

175 cm Asumsi berikutnya adalah tinggi muka air pada bagian hulu dianggap 0. Asumsi terbut didasarkan pada kondisi musim kemarau dimana air laut pada saat pasang akan memasuki saluran irigasi akibat tidak adanya air dari hulu. Kondisi ini mengakibatkan kerusakan pada lahan pertanian di sekitarnya. Berdasarkan asumsi tersebut didapatkan nilai resultan yang bekerja adalah 4.900 N reaksi yang terjadi adalah HA sebesar 1.633,33N , HB sebesar 3.266,67 N. dan VA sebesar

900 N dan 3.500 N. berat dari pintu terbagi menjadi dua yaitu saat pintu tidak terisi air dan pintu terisi air. Guna dari pengisian air pada pintu adalah mengubah berat jenis pintu (bagian daun) sehingga dapat mengatur bukaan pintu.

Analisis Gaya Saat Pintu Terbuka

Asumsi yang digunakan pada saat pintu terbuka adalah aliran air tidak mengakibatkan gaya gesek pada pintu air. Saat pintu air terbuka aliran menjadi bergerak dari arah hulu ke hilir. Akibat perubahan luasan penampang yang dilewati aliran terjadi perbedaan kecepatan sebelum dan sesudah melewati pintu air. Dalam perhitungan ini diasumsikan kecepatan aliran sesudah melewati pintu sebanding dengan debit sebelum aliran masuk kedalam pintu dan berbanding terbalik dengan luasan lubang tiga pintu. Akibat adanya perubahan luasan penampang yang diakibatkan daun pintu terhadap gerakan aliran terjadi perbedaan tinggi muka aliran. Asumsi yang digunakan utuk tinggi muka air adalah tinggi muka air setelah melewati pintu adalah 0,02 m lebih rendah dari tinggi muka air sebelum melewati pintu air untuk pintu yang tidak terisi air dan 0,08 m untuk pintu yang terisi air

Resultan gaya horisontal yang diberikan oleh air sama dengan massa air yang melewati pintu dikalikan dengan perbedaan kecepatan aliran. Akibat posisi dari daun pintu yang miring (membentuk sudut dengan garis khayal awal saat pintu tertutup) maka terjadi perubahan kedalaman. Perubahan dari kedalaman ini mengakibatkan titik tangkap gaya pintu berubah sehingga besar gaya pada titik engsel berubah. Selain perubahan dari titik tangkap air, komponen gaya reaksi juga bertambah. Resultan gaya vertikal yang sebelumnya hanya dipengaruhi oleh aliran;karena adanya komponen gaya aliran yang tegak lurus dengan dasar aliran maka resultan gaya vertikal yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh gaya aliran.

(32)

tepian. Perubahan debit diasumsikan dari perubahan tinggi muka air. Perubahan tinggi muka air dibuat dengan selang 0,2 m

Gambar 15 Hubungan debit dan gaya horizontal pada beberapa bukaan sudut pintu klep Air PA-FG1

Berdasarkan grafik diatas untuk pintu dengan beda head 0.02 m pintu tidak terisi air) memiliki nilai HA positif untuk semua sudut istimewa yang berarti arah

gaya HA menuju ke hilir. Hal ini disebabkan oleh resultan gaya yang dihasilkan

dari hulu lebih besar dibandingkan dari hilir. Semakin besar bukaan sudut maka semakin besar gaya HA. Untuk pintu yang memiliki kemampuan bergerak dengan

perbedaan head 0,08 m nilai dari HA adalah negatif. Hal ini disebabkan resultan

gaya dari hilir lebih besar dibadingkan dari hulu. Untuk pintu air dengan beda head 0,08 m, bukaan sudut 45o dan 60o memiliki perbedaan dengan kondisi pintu lain dimana gaya yang terjadi berbanding terbalik dengan debit. Hal ini bisa terjadi karena komponen gaya horizontal beralih ke komponen verikal.

Gambar 16 Hubungan debit dan gaya vertikal pada beberapa bukaan sudut pintu klep air PA-FG1

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00

HA

0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00

(33)

Berdasarkan Gambar 16 gradien perubahan gaya vertikal pada beban pintu yang lebih berat lebih tinggi dibandingkan beban pintu yang yang lebih ringan. Hal ini disebabkan berat pintu merupkan komponen utama dari gaya vertikal pintu itu sendiri. Perbandingan lainnya yang terjadi adalah gaya dari pintu yang bermassa 9 kg dan 35 kg sama memiliki gaya yang terbesar pada bukaan sudut terbesar juga atau dapat dikatakan gaya yang dihasilkan berbanding lurus dengan sudut bukaan pintu. Hasil pehitungan persamaan 25 dan 26 tersaji di Lampiran 2.

Rancangan Anggaran Biaya

Lebar saluran adalah 11 meter, total lebar bangunan pintu air adalah 15 meter. Panjang sayap yang digunakan adalah 8 meter pada sisi kiri dan kanan pintu air. Pintu yang digunakan berjumlah dua. Dengan dimensi bukaan 100 cm x 100 cm, pemilihan dimensi pintu didasarkan pada selisih level muka air tertinggi dan terendah yaitu +78 cm dan +178 cm.sebelum membangun bendung atau pintu air dibangun terlebih dahulu Cover Dam, yaitu bendung yang menahan air sehingga tempat pembangunan dapat kering sementara ketika pekerjaan sedang berlangsung. Bangunan pintu air menggunakan pondasi menerus dengan kedalaman 0,3 meter. Bangunan pintu air menggunakan lapisan anti rembes melintang sepanjang 15 meter dengan ketebalan 0.25 m dan kedalaman 1,5 m. Penulangan secara keseluruhan menggunakan tulangan 10 mm. penulangan hanya dilakukan di rak pintu, lantai dan jembatan. Detail gambar perencanaan dapat dilihat di Lampiran 6 hingga Lampiran 19. Perhitungan Volume pekerjaan tersaji di Lampiran 4 dn Lampiran 5. Rencana anggaran biaya yang digunakan untuk membangun menggunakan 2 pintu air adalah Rp194.867.400 dan untuk 3 pintu air adalah Rp302.410.900

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan analisis saat pintu tertutup didapatkan dapatkan nilai resultan yang bekerja adalah 4900 N reaksi yang terjadi adalah HA sebesar 1633.33 N, HB

sebesar 3266.67 N. dan VA sebesar 900 N dan 3500 N. berat dari pintu terbagi

menjadi dua yaitu saat pintu tidak terisi air dan pintu terisi air. Guna dari pengisian air pada pintu adalah mengubah berat jenis pintu (bagian daun) sehingga dapat mengatur bukaan pintu.

Semakin besar bukaan sudut maka semakin besar gaya HA. Untuk pintu

yang memiliki kemampuan bergerak dengan perbedaan head 0,08 m nilai dari HA

(34)

berbanding terbalik dengan debit. Hal ini bisa terjadi karena komponen gaya horizontal beralih ke komponen verikal.

Rencana anggaran biaya yang digunakan untuk membangun pintu air adalah Rp177.888.400,-, sudah temasuk dengan pajak 10% dengan jumlah pintu yang digunakan berjumlah dua

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kualitas air saluran serta bangunan pengolahan air yang diperlukan sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bersih kepada masyarakat setempat, mengingat kurangnya ketersediaan air bersih di tempat tersebut. Selain itu perlu diadakan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai pembuangan limbah atau sampah rumah tangga demi menjaga kualitas air saluran.

DAFTAR PUSTAKA

Asdak C. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta (ID):Gadjah Mada University Press

Chow, V.T., 1959, Open-Channel Hydraulics, Singapore: McGraw Hill Kogakusha Ltd.

Linsley R.K, Franzini J.B. 1987. Teknik Sumber Daya Air. Edisi ke-3. Sasongko D, Penerjemah. Jakarta (ID): Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Water-Resources Engineering

Linsley R.K, Kohler M.A, Paulhus J.H, 1988; Hydrology for Engineers, Mc Graw Hill Book Company.

Tipler Paul A. FISIKA Untuk Sains Dan Teknik. Prasetyo Lea, Hadi Rahmad W, penerjemah ; Sutrisno Joko, editor. Jakarta (ID): Penerbit Erlangga. Terjemahan dari : PHYSIC for Scientist and Engineer. ED ke-3

(35)
(36)
(37)
(38)

Lampiran 2 Nilai HA dan VA saat pintu terbuka

v2 (m/s) (mQ 3 /s)

HA (N) [beda head 0.02 m] HA (N) [beda head 0.08 m] VA (N) Massa Pintu 9 Kg VA (N) Massa Pintu 35 Kg

30̊ 45̊ 60̊ 30̊ 45̊ 60̊ 30̊ 45̊ 60̊ 30̊ 45̊ 60̊

0.52 1.27 302.02 329.77 365.93 -86.47 20.79 160.57 49.00 32.73 20.24 191.49 128.59 80.32

0.52 1.30 470.82 336.76 373.74 -90.42 19.34 162.37 48.12 31.48 18.71 187.96 123.59 74.21

0.51 1.33 480.72 343.75 381.54 -94.36 17.89 164.17 47.24 30.23 17.18 184.43 118.60 68.09

0.51 1.36 490.62 350.74 389.34 -98.29 16.45 165.98 46.35 28.98 15.65 180.90 113.61 61.97

0.51 1.38 500.51 357.73 397.14 -102.22 15.01 167.80 45.47 27.73 14.12 177.36 108.61 55.86

0.51 1.41 510.41 364.72 404.94 -106.15 13.58 169.62 44.59 26.48 12.59 173.83 103.62 49.74

0.51 1.44 520.31 371.70 412.75 -110.07 12.15 171.44 43.70 25.24 11.06 170.30 98.62 43.62

0.51 1.47 530.20 378.69 420.55 -113.99 10.73 173.27 42.82 23.99 9.53 166.77 93.63 37.50

0.51 1.50 540.10 385.68 428.35 -117.90 9.31 175.10 41.94 22.74 8.01 163.24 88.63 31.39

0.51 1.53 550.00 392.67 436.15 -121.81 7.89 176.93 41.05 21.49 6.48 159.71 83.64 25.27

0.51 1.55 559.90 399.67 443.96 -125.72 6.48 178.77 40.17 20.24 4.95 156.18 78.64 19.15

0.51 1.58 569.80 406.66 451.76 -129.62 5.07 180.61 39.29 18.99 3.42 152.64 73.65 13.04

0.51 1.61 579.69 413.65 459.56 -133.52 3.67 182.46 38.41 17.74 1.89 149.11 68.66 6.92

0.51 1.64 589.59 420.64 467.37 -137.42 2.26 184.31 37.52 16.49 0.36 145.58 63.66 0.80

0.51 1.67 599.49 427.63 475.17 -141.32 0.86 186.16 36.64 15.25 -1.17 142.05 58.67 -5.31

0.50 1.70 609.39 434.62 482.97 -145.21 -0.54 188.01 35.76 14.00 -2.70 138.52 53.67 -11.43

0.50 1.72 619.29 441.61 490.78 -149.10 -1.93 189.86 34.87 12.75 -4.23 134.99 48.68 -17.55

0.50 1.75 629.19 448.60 498.58 -152.99 -3.32 191.72 33.99 11.50 -5.76 131.45 43.68 -23.66

0.50 1.78 639.09 455.59 506.39 -156.87 -4.72 193.58 33.11 10.25 -7.29 127.92 38.69 -29.78

0.50 1.81 648.99 462.59 514.19 -160.76 -6.10 195.44 32.23 9.00 -8.82 124.39 33.69 -35.90

(39)

0.50 1.89 678.69 483.56 537.61 -172.40 -10.26 201.04 29.58 5.26 -13.40 113.80 18.71 -54.25

0.50 1.92 688.59 490.55 545.41 -176.27 -11.64 202.91 28.69 4.01 -14.93 110.26 13.72 -60.37

0.50 1.95 698.49 497.55 553.22 -180.15 -13.02 204.78 27.81 2.76 -16.46 106.73 8.72 -66.48

0.50 1.98 708.39 504.54 561.02 -184.02 -14.40 206.65 26.93 1.51 -17.99 103.20 3.73 -72.60

0.50 2.01 718.29 511.53 568.83 -187.89 -15.78 208.52 26.05 0.26 -19.52 99.67 -1.27 -78.72

0.50 2.03 728.19 518.52 576.63 -191.76 -17.15 210.40 25.16 -0.99 -21.05 96.14 -6.26 -84.83

0.50 2.06 738.09 525.52 584.44 -195.63 -18.53 212.28 24.28 -2.23 -22.58 92.61 -11.25 -90.95

0.50 2.09 747.99 532.51 592.24 -199.50 -19.90 214.15 23.40 -3.48 -24.11 89.07 -16.25 -97.07

0.50 2.12 757.89 539.50 600.05 -203.36 -21.27 216.03 22.51 -4.73 -25.64 85.54 -21.24 -103.18

0.50 2.15 767.79 546.49 607.85 -207.23 -22.64 217.91 21.63 -5.98 -27.17 82.01 -26.24 -109.30

0.50 2.18 777.69 553.49 615.66 -211.09 -24.01 219.79 20.75 -7.23 -28.70 78.48 -31.23 -115.42

0.50 2.20 787.59 560.48 623.46 -214.95 -25.38 221.68 19.87 -8.48 -30.23 74.95 -36.23 -121.54

0.50 2.23 797.49 567.47 631.27 -218.82 -26.75 223.56 18.98 -9.73 -31.75 71.42 -41.22 -127.65

0.50 2.26 807.39 574.47 639.07 -222.68 -28.11 225.44 18.10 -10.97 -33.28 67.89 -46.22 -133.77

0.50 2.29 817.29 581.46 646.88 -226.54 -29.48 227.33 17.22 -12.22 -34.81 64.35 -51.21 -139.89

0.49 2.32 827.19 588.45 654.69 -230.40 -30.84 229.22 16.33 -13.47 -36.34 60.82 -56.20 -146.00

0.49 2.34 837.09 595.44 662.49 -234.25 -32.21 231.10 15.45 -14.72 -37.87 57.29 -61.20 -152.12

0.49 2.37 846.99 602.44 670.30 -238.11 -33.57 232.99 14.57 -15.97 -39.40 53.76 -66.19 -158.24

0.49 2.40 856.89 609.43 678.10 -241.97 -34.93 234.88 13.68 -17.22 -40.93 50.23 -71.19 -164.35

0.49 2.43 866.79 616.42 685.91 -245.82 -36.29 236.77 12.80 -18.47 -42.46 46.70 -76.18 -170.47

0.49 2.46 876.69 623.42 693.71 -249.68 -37.65 238.66 11.92 -19.71 -43.99 43.16 -81.18 -176.59

0.49 2.49 886.60 630.41 701.52 -253.53 -39.01 240.55 11.04 -20.96 -45.52 39.63 -86.17 -182.70

(40)

engsel

1 m

0.52 m

0.4 m 0.84 m

Lampiran 3Perhitungan analisis jumlah pintu

Diketahui lebar bukaan pintu adalah 1 m, tinggi engsel sama dengan bukaan pintu. Kriteria jumlah pintu didasarkan pada nilai h, h yang terjadi harus kurang dari 1 meter

Perhitungan dicoba dengan jumlah pintu 3 maka : Qp = Q/jumlah pintu

Qp = (2.4 m3/s)/ 3

Qp = 0.8 m3/s

Kecepatan yang terjadi di pintu adalah : v = Qp/ ( b x h)

v = (0.8 m/s)/ (1 x h) v = 0.8/ h m/s  h = 0.8/v

nilai h dapat dicari dengan cara subtitusi dari persamaan 29

v2 / (g x h) = 1  v2= (9.81 m/s2 x h)  v2 = ( 9.81 m/s2 x (0.8/v)

 v = 1.98 m/s ; h = 0.4 m

Dengan langkah perhitungan yang sama dicoba dengan jumlah pintu 2 dan 1 menghasilkan nilai h masing-masing 0.52 m dan 0.84 m. jumlah pintu yang dipilih adalah dua, dengan mepertimbangkan keamanan dan nilai ekonomis.

(41)

Lampiran 4Rincian Perhitungan Volume Pekerjaan

Rincian Perhitungan Volume Pekerjaan 2 pintu air

Pekerjaan Persiapan :

Pekerjaan Pondasi = Pekerjaan Galian Tanah + Sayap

12,645 m3 + 39,14 m3 = 51,785 m3

Perhitungan berat besi persatuan panjang :

 Diketahui diameter besi adalah 10 mm dan massa jenis besi adalah 7.850 kg/m3

 Volume besi sepanjang 1 m = 3,14 x (5 x 10-3 m)2 x 1 m = 7, 85 x 10-5 m3

(42)

Lanjutan Lampiran 4

 Maka berat besi diameter 10 mm sepanjang 1 meter adalah 0,62 kg.

Rincian Perhitungan Volume Pekerjaan 3 Pintu Air

Pekerjaan Persiapan :

Pekerjaan Pondasi = Pekerjaan Galian Tanah + Sayap

(43)

Lampiran 5 Anggaran Biaya Konstruksi

Anggaran Biaya Konstruksi

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Nama Pekerjaan : Pembangunan Pintu Air (2 pintu) Lokasi : Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes,

Kabupaten Karawang

No. Uraian Pekerjaan Jumlah Harga (Rp)

I Pekerjaan Persiapan 12.334.416

II Pekerjaan Tanah 29.334.956

III Pekerjaan Pondasi 45.729.052

IV Pekerjaan Beton 11.902.498

V Pekerjaan Pembesian 13.104.903 VI Pekerjaan Bekisting 31.561.890 VII Pekerjaan Pintu Air 33.185.500

Sub Total 177.152.175

PPN 10 % 17.715.217

Total 194.867.393

Dibulatkan 194.867.400

Terbilang : Seratus sembilan puluh empat juta delapan ratus enam puluh tujuh ribu empat ratus rupiah.

Nama Pekerjaan : Pembangunan Pintu Air (3 pintu) Lokasi : Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Kabupaten Karawang

No. Uraian Pekerjaan Jumlah Harga (Rp)

I Pekerjaan Persiapan 12.174.056

VII Pekerjaan Pintu Air 49.778.250

(44)

Lanjutan Lampiran 5

Daftar Kuantitas dan Harga

Nama Pekerjaan : Pembangunan Pintu Air (2 pintu) Lokasi : Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Tulangan Jembatan kg 134 17.346 2.324.364 Sayap kg 406 17.346 7.042.476

Sub Total V 13.104.903

VI Pekerjaan Bekisting

Bekisting sayap m2 160,36 159.605 25.594.258 Bekisting Rak Pintu m2 15 159.605 2.394.075 Bekisting Jembatan m2 6,29 159.605 1.003.916 Bekisting Lantai m2 16,1 159.605 2.569.641

Sub Total VI 31.561.890

VII Pekerjaan Pintu Air bh 2 16.592.750 33.185.500

Sub Total VII 33.185.500

(45)

Lanjutan Lampiran 5

Daftar Kuantitas dan Harga

Nama Pekerjaan : Pembangunan Pintu Air ( 3 pintu) Lokasi : Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes, Tulangan Jembatan kg 134 17.346 2.324.364 Sayap kg 350 17.346 6.071.100

Sub Total V 12.133.527

VI Pekerjaan Bekisting

Bekisting sayap m2 123,5 159.605 19.711.217 Bekisting Rak Pintu m2 30 159.605 4.788.150 Bekisting Jembatan m2 4,8 159.605 766.104 Bekisting Lantai m2 2 159.605 319.210

Sub Total VI 25.584.681

VII Pekerjaan Pintu Air bh 3 16.592.750 49.778.250

Sub Total VII 49.778.250

(46)
(47)

Daftar Analisis Harga Satuan 1 Pekerjaan Persiapan (Pembersihan dan perataan)

Alat-alat bantu

3 Pekerjaan Tanah (galian tanah 1 m)

Pekerja Oh 0,4000 80.000 32.000 Mandor Oh 0,0400 120.000 4.800

Jumlah 36.800

4 Pekerjaan Tanah (galian tanah 1 m)

(48)

7 Urugan Pasir

Pasir Urug M3 1,2000 240.000 288.000 Pekerja Oh 0,3000 80.000 24.000 Mandor Oh 0,0100 120.000 1.200

Jumlah 313.200

8 1 M3 Pekerjaan Aanstamping Batu Belah

Batu Belah M3 1,2000 240.000 288.000

9 Pekerjaan Pondasi 1pc : 4ps

Batu Belah M3 1,1000 240.000 264.000

10 1 M3 Membuat Beton Tumbuk adk 1pc:2ps:4kr

Semen Portland Kg

12 1 Kg Pembesian Dengan Besi Polos/ulir

Besi Beton ( Polos /

(49)

Kawat Beton Kg 0,0150 20.000 300 Pekerja Oh 0,0070 80.000 560 Tukang Besi Oh 0,0070 100.000 700 Mandor Oh 0,0003 120.000 36

Jumlah 17.346

13 1 M3 Pelat Lantai Beton Tulang T= 10 cm

Beton tulang ad. 1Pc

: 2Ps : 4Kr M3 1,0000 989.223 989.223 Pasang Bekisting

untuk lantai M2 10,0000 159.605 1.596.050 Besi Beton Polos Kg 90,0000 17.346 1.561.140

Jumlah 4.146.413

14 1 Unit Pintu Klep

Pintu Air PA-FG1 Frame

lurus bh - 16.592.00 16.592.000

Mandor oh 0.005 120.000 600

Pekerja oh 0.15 80.000 150

Jumlah 16.592.750

15 Cover Dam

Pasir Urug m3 1,000 240.000 240.000 Gedek 4 m2 1,0000 50.000 50.000 Bambu batang 4,0000 8.800 35.200

Pompa 3“– H = 5 m Unit/hari 0,3000 2.640.000 2.640.000

Pompa 4” – H = 5 m Unit/hari 0,3000 1.944.000 1.944.000

Pompa 6’ – H = 5 m Unit/hari 0,3000 3.360.000 3.360.000 pekerja oh 1,5000 80.000 120.000 Mandor oh 0.0390 120.000 4.680

(50)

36

(51)

37

Lampiran 7 Detail bagian A

(52)
(53)

39

Lampiran 9 Detail bagian C

(54)
(55)

41

Lampiran 11 Detail bagian D

(56)
(57)

43

Lampiran 13 Penulangan

(58)
(59)

Lampiran 15 Tampak atas pintu air (3 pintu)

(60)
(61)

Lampiran 17 Rencana Cover Dam

(62)
(63)

49

(64)
(65)

51

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada tanggal 28 November 1991 merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Ir. Andi Arsyad dan Ibu Titin Rusmila. Penulis mulai memasuki jenjang pendidikan formal pada tahun 1997 di SD Negeri Langkai 20, Palangka Raya dan lulus tahun 2003. Tahun 2003 melanjutkan ke SMP Negeri 2 Palangka Raya. Kemudian pada tahun 2006 diterima di SMA Negeri 5 Palangka Raya dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur BUD (Beasiswa Utusan Daerah) di program studi Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Selama melaksankan studi di IPB, penulis pernah menjadi asisten mata kuliah Analisis Struktur pada tahun 2012. Selain itu penulis juga aktif di berbagai organisasi dan kepanitiaan, Anggota pengurus BEM (Badan eksekutif Mahasiswa) Fakultas Teknologi Pertanian pada tahun 2010-2011, Ketua Departemen Riset dan Teknologi Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan pada tahun 2011-2012. Pada bulan Juni hingga Agustus 2012 penulis melaksanakan Praktik Lapangan (PL) di PT. Environmental Resources Management , Jakarta, dengan judul laporan Mempelajari Aspek Hidrologi Di Daerah Aliran Sungai Kapuas Hilir.

Gambar

Gambar 1 Tahap Pelaksanaan Penelitian
Gambar 2 Lokasi Perencanaan Bendung Desa Sungai Buntu
Gambar 4 Diagram Gaya yang diterima daun pintu saat tertutup
Gambar 4. Sebagai penyelaras akan timbul gaya reaksi seperti pada Gambar 5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Industri kecil kerupuk sanjai merupakan industri yang cukup potensial untuk dikembangkan, karena industri ini telah menciptakan lapangan kerja dan dapat menyerap tenaga

Hasil penelitian Noer (2012) menunjukkan bahwa self efficacy yang positif akan mempengaruhi mahasiswa dalam pengambilan keputusan, dan mempengaruhi tindakan yang

Manfaat dengan membuat tiga alternatif adalah untuk memilih alternatif terbaik yang memiliki kebutuhan air irigasi terkecil, sehingga kelebihan debit akan menjadi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Trend Produksi buah naga cenderung meningkat, (2) Usahatani buah naga memiliki peluang pasar yang prospektif, (3) Saluran pemasaran

Perkebunan Nusantara IV Medan tahun 2014-2016 masih dalam kondisi kurang baik, karena hampir separuh aset yang dimiliki perusahaan dibiayai oleh utang, yaitu lebih

Penilaian juga dilihat dari sikap, perilaku, dan keaktifan di kelas jadi guru harus benar-benar mengamati murid-muridnya.” Kata Kunjana Rahardi sebagai pakar sosio-linguistik

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa orientasi pemasaran untuk kepentingan pelanggan dijadikan sebagai dasar pembentukan kompetisi inti untuk menghadapi persaingan

Hasil : Etiologi gagal jantung kongestif usia lanjut berdasarkan kekerapan didapatkan penyakit jantung iskemik 65,63%, penyakit jantung hipertensi 15,63%, Kardiomiopati 9,38%