• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sintasan dan Laju Pertumbuhan Transplantasi Karang Massive Jenis Favites paraflexuosa Veron 2000 di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sintasan dan Laju Pertumbuhan Transplantasi Karang Massive Jenis Favites paraflexuosa Veron 2000 di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul Sintasan dan Laju Pertumbuhan Transplantasi Karang Massive Jenis Favites paraflexuosa

Veron 2000 di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan tercantum dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dan karya tulis ini kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, September 2013

Sancha Sadewa

(4)

ABSTRAK

SANCHA SADEWA. Sintasan dan Laju Pertumbuhan Transplantasi Karang

Massive Jenis Favites paraflexuosa Veron 2000 di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta. Dibimbing oleh NEVIATY PUTRI ZAMANI dan BEGINER SUBHAN.

Transplantasi karang umumnya bertujuan untuk merehabilitasi suatu lokasi yang kondisi terumbu karangnya rusak maupun membangun daerah terumbu karang baru, namun kemudian transplantasi juga dikembangkan sebagai upaya budidaya karang untuk perdagangan karang hias. Karang Favites paraflexuosa

memiliki keindahan yang menarik, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai karang hias. Informasi mengenai karang jenis ini masih sangat terbatas sehingga perlu dilakukan penelitian transplantasi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sintasan, laju pertumbuhan, pertumbuhan mutlak, dan pemulihan luka serta perubahan warna karang massive jenis Favites paraflexuosa Veron 2000 yang diletakkan pada modul semen dan disusun pada rak berukuran (1x1) m2. Sintasan dan laju pertumbuhan transplantasi karang massive jenis Favites paraflexuosa

Veron 2000 memiliki nilai yang tinggi. Sehingga, transplantasi yang dilakukan memiliki tingkat keberhasilan yang baik. Waktu pemulihan luka dan perubahan warna pada transplantasi karang yang dilakukan memiliki waktu yang cukup cepat.

Kata kunci: Favites paraflexuosa, Transplantasi, Sintasan, dan Laju Pertumbuhan

ABSTRACT

SANCHA SADEWA. Survival and Growth Rate of Transplanted Corals massive Favites paraflexuosa Veron 2000 in Pramuka Island Seribu Island Jakarta. Supervised by NEVIATY PUTRI ZAMANI and BEGINER SUBHAN.

Coral transplantation in common had purpose to rehabilitize a location which have a bad condition of it’s coral reef or to build a new area of coral reef. But now days, transplantation also developed as the coral culture for ornamental coral trading. Favites paraflexuosa corals have a delightfull beauty, so this kind of coral could be used as an ornamental coral. The information from this kind of coral is still limited so a further research is needed. The purpose of this research is to known the survival and growth rate, absolute growth, wound recovery and colour change of coral massive Favites paraflexuos Veron 2000 which placed in a cement module and compiled in (1x1) m2 shelf. Survival and growth rate of this coral’s transplation showed a high value. So, that transplantation had a good succesfull rate. Wound recovery and colour change of that coral transplantation had a rather fast period.

(5)

SINTASAN DAN LAJU PERTUMBUHAN TRANSPLANTASI

KARANG MASSIVE JENIS Favites paraflexuosa VERON 2000

DI PERAIRAN PULAU PRAMUKA, KEPULAUAN SERIBU,

JAKARTA

SANCHA SADEWA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Kelautan

pada

Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Sintasan dan Laju Pertumbuhan Transplantasi Karang Massive

Jenis Favitesparaflexuosa Veron 2000 di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta

Nama : Sancha Sadewa NIM : C54080044

Program Studi : Ilmu dan Teknologi Kelautan

Disetujui oleh

Dr. Ir. Neviaty Putri Zamani, M.Sc Beginer Subhan, S.Pi, M.Si

Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc Ketua Departemen

(8)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas semua rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi berjudul “Sintasan dan Laju Pertumbuhan Transplantasi Karang Massive Jenis Favites paraflexuosa Veron 2000 Di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta”. Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan yaitu Sarjana Ilmu Kelautan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas bimbingan, dorongan, bantuan dan doa dari berbagai pihak terutama kepada : 1. Dr. Ir. Neviaty Putri Zamani, M.Sc dan Beginer Subhan, S.Pi, M.Si. selaku

dosen pembimbing, atas segala bimbingan dan pengarahannya yang diberikan kepada penulis.

2. Dr. Hawis Madduppa, S.Pi, M.Si selaku dosen penguji, atas kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan skripsi ini.

3. Staf Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK-IPB yang telah membantu dalam menyelesaikan administrasi.

4. Suryo Kusumo, S.Pi, M.Si. selaku pihak Asosiasi Koral Kerang dan Ikan Hias Indonesia (AKKII) yang telah memberikan dukungan untuk menyelesaikan penelitian.

5. Bapak Mahyudin beserta Istri, Bapak Halimun dan Bapak Leo atas bantuan di lapangan.

6. Kedua orang tua tercinta Bapak Sarwono dan Ibu Rubiyati, adik tersayang M. Senna Aji, yang telah memberikan kasih saying, doa, dan motivasi yang tiada batas kepada penulis.

7. Oktarina Fajar Sari yang selalu setia mendukung, menemani, dan memberikan semangat kepada penulis.

8. Fisheries Diving Club (FDC-IPB) atas pendidikan dan pelatihan yang diberikan beserta teman-teman diklat 26 dan 27 atas kebersamaannya selama ini.

9. Keluarga besar Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, khususnya teman teman ITK 45 yang telah memberikan dukungan dan memberikan semangat kepada penulis.

10.Keluarga besar Marine Camp : Cuplis, Coro, Kijah, Anstayn, Ridho, Nanda, Acu, Erik, Bere, Conde yang memberikan kenyamanan dalam sebuah keluarga.

11.Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan nama satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

Bogor, September 2013

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang ... 1

Tujuan ... 1

METODE PENELITIAN ... 1

Waktu dan Lokasi Penelitian ... 1

Persiapan Rak dan Substrat ... 2

Pengambilan Fragmen Karang ... 3

Penempelan Fragmen Karang ... 3

Pengukuran Luas, Panjang, dan Lebar Fragmen Karang ... 3

Pemulihan Luka dan Perubahan Warna Fragmen Karang ... 4

Pengambilan Parameter Fisika-Kimia Perairan ... 4

Perhitungan Luas, Panjang, dan Lebar Fragmen Karang ... 5

Analisis Data ... 5

Sintasan fragmen karang ... 5

Pertumbuhan mutlak fragmen karang ... 5

Laju pertumbuhan fragmen karang ... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 6

Pemulihan Luka dan Perubahan Warna Fragmen Karang ... 6

Sintasan Favites paraflexuosa ... 6

Pertumbuhan Mutlak Favites paraflexuosa ... 8

Laju Pertumbuhan Favites paraflexuosa ... 9

Laju pertumbuhan luas ... 9

Laju pertumbuhan panjang ... 10

Laju pertumbuhan lebar ... 11

SIMPULAN DAN SARAN ... 12

DAFTAR PUSTAKA ... 12

(10)

DAFTAR GAMBAR

1. Lokasi penelitian ... 2

2. Rak (a) dan substrat (b) pada penelitian transplantasi untuk penempelan fragmen karang Favites paraflexuosa ... 3

3. Pemulihan luka dan perubahan warna pada Favites paraflexuosa ... 5

4. Sintasan fragmen karang Favites paraflexuosa ... 6

5. Pertumbuhan mutlak fragmen karang Favites paraflexuosa ... 8

6. Laju pertumbuhan luas (cm²/bulan) fragmen karang Favites paraflexuosa 9

7. Laju pertumbuhan panjang (cm/bulan) fragmen karang ... 10

8. Laju pertumbuhan panjang (cm/bulan) fragmen karang ... 11

DAFTAR LAMPIRAN

1. Data pertumbuhan fragmen karang jenis Favites paraflexuosa ... 15

2. Data parameter fisika dan kimia lokasi penelitian ... 16

(11)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Transplantasi karang umumnya dimaksudkan untuk merehabilitasi suatu lokasi yang kondisi terumbu karangnya rusak maupun membangun daerah terumbu karang baru, namun kemudian transplantasi juga dikembangkan sebagai upaya budidaya karang untuk diperdagangkan sebagai karang hias (Soedharma dan Arafat 2005; Soedharma dan Subhan 2007; Giyanto 2007; Herianto 2007). Penelitian mengenai transplantasi karang yang dapat dimanfaatkan sebagai karang hias sudah banyak dilakukan beberapa instansi/lembaga seperti Pusat Penelitian LIPI, Institut Pertanian Bogor, dan Asosiasi Koral, Kerang, dan Ikan Hias Indonesia. Karang dapat dijadikan sebagai karang hias jika memiliki keindahan yang menarik. Karang yang dapat dijadikan sebagai karang hias yang sudah berhasil ditransplantasikan diantaranya Euphyllia sp. (Subhan et al. 2008),

Plerogyra sinuosa (Subhan et al. 2008), Acropora elseyi (Latypov 2006), Porites cylindrical (Latypov 2006), Favia, dan Favites (Clark dan Edward, 1995).

Transplantasi karang saat ini sudah berkembang dan tidak terbatas pada karang dengan pertumbuhan (life form) bercabang (branching) yang umumnya mempunyai tingkat pertumbuhan lebih cepat jika dibandingkan dengan pertumbuhan padat (massive). Penelitian yang dilakukan oleh Dizon dan Yap (2006) pada karang massive jenis Porites lobata dan Porites cylindrica. Karang

massive yang sudah ditransplantasikan diantaranya Solenastrea bournoni

(Thornton et al. 1997), Siderastrea sidereal (Thornton et al. 1997).

Karang dengan bentuk pertumbuhan massive dan karang yang hidup soliter biasanya lambat pertumbuhannya sedangkan karang bercabang tumbuh lebih cepat. Karang dari jenis Acropora merupakan jenis paling cepat dan dapat mencapai 20 cm/th sedangkan karang massive dari jenis Porites, Favites, Favia

mempunyai kecepatan tumbuh antara 1,5-2 cm/th (Suharsono, 2008). Transplantasi karang juga memperhatikan tingkat kelangsungan hidup/sintasan yang dapat dijadikan faktor keberhasilan transplantasi karang, Menurut Harriot dan Fisk (1988) kegiatan transplantasi dikatakan berhasil dari sudut pandang biologis apabila jumlah karang yang hidup antara 50-100 %.

(12)

Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sintasan, laju pertumbuhan, pertumbuhan mutlak, dan pemulihan luka serta pemulihan warna karang massive

jenis Favites paraflexuosa Veron 2000 di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan selama enam bulan pada Juni hingga Nopember 2011 dan pengambilan data dilakukan pada tiap bulannya. Lokasi penelitian berada di bagian selatan Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta (Gambar 1).

Gambar 1. Lokasi penelitian

Persiapan Rak dan Substrat

(13)
(14)

Penempelan Fragmen Karang

Penempelan fragmen karang Favites paraflexuosa pada substrat yang telah disiapkan menggunakan semen yang dicairkan dengan air laut. Penggunaan air laut ini akan lebih memudahkan fragmen karang untuk beradaptasi. Fragmen karang Favites paraflexuosa yang telah ditempelkan pada substrat kemudian dikaitkan pada rak. Jarak antar subsrat ± (10-15) cm agar fragmen karang Favites paraflexuosa mendaptkan pasokan nutrien yang cukup. Rak berisi substrat dan fragmen karang Favites paraflexuosa diletakkan pada kedalaman 15 m.

Pengukuran Luas, Panjang, dan Lebar Fragmen Karang

Pengukuran fragmen karang yang dilakukan adalah pengambilan foto fragmen yang disertai dengan skala bergaris untuk memudahkan dalam pengolahan data. Pengambilan foto fragmen yang dilakukan memiliki konsistensi atau acuan untuk mengurangi kesalahan. Konsistensi yang dilakukan dengan mengambil foto fragmen menghadap kedalaman yang lebih dangkal. Selain itu, konsistensi dilakukan dengan menampilkan kode fragmen. Tegak lurusnya saat pengambilan foto antara bidang yang diamati juga menjadi konsistensi dalam pengukuran fragmen karang.

Pemulihan Luka dan Perubahan Warna Fragmen Karang

Pengamatan terhadap pemulihan luka dan perubahan warna fragmen karang Favites paraflexuosa juga dilakukan pada penelitian ini. Pengamatan ini dilakukan karena perlunya mengetahui pemulihan luka dan perubahan fragmen karang terhadap luka hasil pemotongan fragmen dan tekanan/stress karena perlakuan didarat. Pengamatan dilakukan secara langsung serta didukung oleh pengambilan foto fragmen karang hasil potongan dan tekanan. Pengambilan foto dilakukan agar dapat mendukung data hasil dari pengamatan langsung.

Pengambilan Parameter Fisika-Kimia Perairan

Pengambilan data parameter fisika-kimia perairan dilakukan tiap bulannya selama enam bulan. Parameter fisika-kimia yang diambil antaranya suhu (oC), kekeruhan (NTU), oksigen terlarut (mg/l), derajat keasaman, salinitas (o/oo), nitrat

(mg/l), ortofosfat (mg/l), dan amonia (mg/l). Pengambilan data suhu menggunakan termometer, oksigen terlarut menggunakan Titrasi Winkler, derajat keasaman menggunakan kertas pH, salinitas menggunakan refraktometer, sedangkan nitrat, ortofosfat, amonia, dan kekeruhan menggunakan metode

(15)

Perhitungan Luas, Panjang, dan Lebar Fragmen Karang

Penggaris yang diletakkan di sebelah karang menjadi skala pengukuran, kemudian dilakukan digitasi pada sekitar tepian karang dengan menggunakan ImageJ 1.46r (NIH Image, USA). Perangkat lunak ini akan menghasilkan data panjang, lebar, dan luas secara otomatis. Data panjang merupakan bagian terpanjang dari karang yang diukur, sedangkan data lebar didapatkan dari bagian yang lebih pendek dari panjang karang.

Analisis Data Sintasan fragmen karang

Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui berapa persen fragmen karang yang ditransplantasikan masih tetap hidup dari awal hingga akhir kegiatan penelitian. Perhitungan dengan menggunakan persamaan :

... (1)

Keterangan :

SR : Survival rate fragmen (%)

N : Jumlah fragmen pada akhir penelitian

No : Jumlah fragmen pada awal penelitian

Pertumbuhan mutlak fragmen karang

Pertumbuhan mutlak fragmen karang diketahui dengan menganalisis beberapa parameter terkait pertumbuhannya, yaitu meliputi pertumbuhan panjang, lebar, dan luas. Persamaan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

... (2) Keterangan :

β : Pertumbuhan luas, panjang, dan lebar fragmen karang (cm)

Lt : Panjang/lebar fragmen karang pada saat waktu ke-t, (cm)

Lo : Panjang/lebar fragmen karang pada saat waktu ke-o, (cm)

Laju pertumbuhan fragmen karang

Persamaan yang dilakukan untuk menghitung laju pertumbuhan fragmen karang yaitu :

... (3)

Keterangan :

α : Laju pertumbuhan luas (cm2/bulan), panjang, dan lebar (cm/bulan)

dL : Pertumbuhan panjang (cm) dan lebar (cm), atau luasan (cm2)

(16)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemulihan Luka dan Perubahan Warna Fragmen Karang

Pemulihan dan perubahan warna karang diamati dengan menggunakan hasil foto yang didapatkan dari pengamatan tiap bulannya (tanda panah berwarna merah). Pemulihan luka karang yang diakibatkan oleh pemotongan koloni (induk karang) menjadi fragmen karang diamati berdasarkan penyembuhan luka serta pelebaran jaringan pada karang tiap bulannya, sedangkan perubahan warna karang dilihat dengan membandingkan warna karang dari awal penelitian hingga akhir penelitian.

Juni Juli Agustus

September Oktober

Gambar 3. Pemulihan luka dan perubahan warna pada Favites paraflexuosa

Luka yang terdapat pada fragmen karang berasal dari pemotongan indukan saat pengambilan dari alam yang akan di bawa ke darat. Kemudian, karang kembali dipotong sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Sebaiknya luka pada awal pemotongan diusahakan seminimal mungkin agar karang membutuhkan waktu yang singkat untuk proses penyembuhan dibandingkan dengan luka yang besar karena waktu diperlukan untuk penutupan luka akan semakin lama. Salah satu ciri yang terjadi pada proses pentupan luka pada fragmen karang adalah keluarnya cairan jaringan tubuh dan diproduksinya lendir yang relatif banyak. Cairan yang keluar pada bagian luka karang bertujuan untuk melindungi luka dari bakteri atau predator.

Sintasan Favites paraflexuosa

(17)

paraflexuosa yang ditransplantasikan mengalami stess akibat luka hasil dari perlakuan selama didarat. Pengamatan pada bulan berikutnya fragmen karang

Favites paraflexuosa tersebut sudah mulai tertutup dan membuat koloni baru hingga akhir waktu penelitian.

Gambar 4. Sintasan (%) fragmen karang Favites paraflexuosa

Harriot dan Fisk (1988) menyatakan bahwa kegiatan transplantasi dikatakan berhasil dari sudut pandang biologis apabila jumlah karang yang hidup antara 50-100 %. Sintasan yaang tinggi pada kegiatan transplantasi ini menunjukkan bahwa transplantasi berjalan dengan sangat baik. Transplantasi yang dilakukan oleh Clark dan Edward (1995) pada beberapa karang bercabang dan

massive seperti Acropora, Pocillopora, Porites, Favia dan Favites memiliki nilai sintasan yang tinggi, yaitu sebesar 51% selama 28 bulan pada 530 fragmen. Transplantasi yang dilakukan oleh Subhan et al. (2008) pada karang massive jenis

Euphyllia sp., Plerogyra sinuosa, dan Cynarina lacrymalis juga memiliki nilai sintasan yang baik yaitu sebesar 77,78 %, 33,33%, dan 22,22%.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kamalikasari (2012) dan Ramadhana (2013) untuk genera Mussidae memiliki nilai 100% untuk nilai sintasan selama enam bulan. Penelitian yang dilakukan berada pada lokasi sama dan pada kurung waktu yang sama. Beberapa jenis karang massive juga berhasil ditransplantasikan oleh Kudus (2005) pada lokasi yang sama yaitu Porites sp. dan

Favites sp.. Dengan adanya penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa lokasi penelitian sangat mendukung. Selain itu, fragmen karang massive jenis Favites paraflexuosa juga memiliki ketahanan yang tinggi untuk dapat bertahan hidup.

0

Juli Agustus September Oktober Nopember Desember

(18)

Pertumbuhan Mutlak Favites paraflexuosa

Pertumbuhan mutlak merupakan proses pertumbuhan ukuran baik panjang, lebar, tinggi, maupun luas yang dapat mencirikan sifat hidup dari suatu individu atau spesies. Pertumbuhan mutlak fragmen karang Favites paraflexuosa

mengalami peningkatan pada akhir penelitian (Gambar 5).

Gambar 5. Pertumbuhan mutlak fragmen karang Favites paraflexuosa (x± SD)

selama enam bulan pengamatan

Pertumbuhan mutlak rata-rata fragmen karang Favites paraflexuosa

mengalami peningkatan. Selisih nilai luas pada akhir penelitian sebesar 1,73±0,17 cm2/enam bulan, panjang sebesar 1,72±0,18 cm/enam bulan, dan lebar sebesar 1,57±0,17 cm/enam bulan (Lampiran 1). Besaran yang ditunjukkan oleh nilai standar deviasi pada dimensi pertumbuhan luas, panjang, dan tinggi pada fragmen yang relatif sama ini menunjukkan pertumbuhan mutlak yang dialami oleh fragmen karang memiliki pertumbuhan yang sama. Banyaknya faktor lingkungan yang mendukung terutama nutrient perairan membuat pertumbuhan karang relatif sama. Faktor kedalaman, gelombang dan pasang surut juga mempengaruhi pertumbuhan fragmen karang. Lokasi transplantasi berada pada daerah tubir dan trmasuk daerah zona intertidal dimana daerah ini banyak dipengaruhi aktifitas pasang surut air laut dan gelombang.

Suharsono (2008) menyatakan bahwa pertumbuhan karang yang berasal dari genera Porites, Favites, Favia yang memiliki bentuk lifeform massive

pertumbuhannya berkisar 1,5 - 2 cm2/tahun. pertumbuhan pada jenis karang

massive seperti yang berasal dari genera Favidaee dan Musidaae lebih lambat dibandingkan jenis karang branching dari genera Acroporidaee. pertumbuhan mutlak fragmen karang ini masih dalam batas normal pertumbuhan selama 6 bulan, sementara Suharsono (2008) dalam jangka waktu 1 tahun. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Kamalikasari (2012) pada karang keras berpolib

(19)

besar Blasstomussa wellsi menghasilkan nilai pertumbuhan mutlak panjang pada 3 bulan awal sebesar 1,84 mm/tiga bulan, lalu 3 bulan kemudian sebesar 2,63 mm/tiga bulan, selanjutnya nilai mutlak lebar pada 3 bulan awal sebesar 1,83 mm/tiga bulan, lalu 3 bulan kemudian sebesar 2,46 mm/tiga bulan. Ramadhana (2013) juga melakukan penelitian mengenai kelangsungan karang keras

Acanthastrea echinata mimiliki nilai panjang sebesar 1,94 cm/enam bulan, dan nilai lebar sebesar 1,51 cm/enam bulan.

Laju Pertumbuhan Favites paraflexuosa

Laju pertumbuhan luas

Laju pertumbuhan rata-rata luas fragmen karang Favites paraflexuosa

adalah sebesar 0,35±0,11 cm²/bulan. Laju pertumbuhan luas fragmen karang

Favites paraflexuosa (Gambar 6) mengalami nilai peningkatan luasan tertinggi mencapai 0,50±0,04 cm² pada bulan Agustus-September, sedangkan nilai terendah adalah 0,22±0,05 cm² pada bulan Oktober-Nopember. Pertumbuhan luas fragmen karang meningkat pada bulan Juni-September dan menurun pada bulan September-Nopember. Penelitian yang dilakukan oleh Kamalikasari (2012) dan Subhan et al. (2008) juga mengalami peningkatan pada bulan September dan menurun pada Nopember.

(20)

Gambar 6. Laju pertumbuhan luas (cm²) fragmen karang

Favites paraflexuosa (x± SD)

Laju pertumbuhan panjang

Laju pertumbuhan panjang fragmen karang selama penelitian (Gambar 7) menunjukkan naik turunnya laju pertumbuhan. Bulan Juli-September menunjukkan kenaikan laju pertumbuhan, sedangkan September-Nopember mengalami penurunan terhadap laju pertumbuhan.

Gambar 7. Laju pertumbuhan panjang (cm) fragmen karang

Favites paraflexuosa (x± SD)

(21)

Laju pertumbuhan panjang fragmen karang Favites paraflexuosa

mengalami penurunan pada akhir pengamatan. Laju pertumbuhan rata-rata panjang fragmen karang Favites paraflexuosa adalah sebesar 0,34±0,1 cm/bulan. Laju pertumbuhan fragmen karang Favites paraflexuosa pada awal bulan mencapai 0,34 cm/bulan dan menurun pada akhir penelitian mencapai 0,22 cm/bulan. Laju pertumbuhan mengalami peningkatan tertinggi pada bulan Agustus-September sebesar 0,48±0,07 cm/bulan. Penurunan laju pertumbuhan ini diduga akibat penurunan kandungan oksigen terlarut di sekitar perairan. Oksigen terlarut di perairan Selatan Pulau Pramuka pada bulan Agustus mencapai 4,87 mg/l. Semakin besar oksigen terlarut, maka derajat pengotoran semakin kecil. Gas oksigen terlarut dalam air sangat penting untuk keberadaan organisme air yang hidup didalamnya. Oksigen adalah komponen kunci dalam respirasi selular untuk kehidupan baik air dan darat.Perubahan kandungan oksigen terlarut perairan dapat mempengaruhi jumlah respirasi perairan. Oksigen adalah komponen kunci dalam respirasi selular untuk kehidupan baik air dan darat. Konsentrasi oksigen terlarut, di perairan merupakan indikator penting dari lingkungan untuk kualitas air (Suhartini, 2008).

Laju pertumbuhan lebar

Grafik laju pertumbuhan lebar fragmen karang Favites paraflexuosa

(Gambar 8) menunjukkan peningkatan pada tiga bulan awal dan penurunan pada dua bulan berikutnya. Laju pertumbuhan rata-rata lebar fragmen karang Favites paraflexuosa adalah sebesar 0,31±0,11 cm/bulan. Laju pertumbuhan lebar tertinggi selama penelitian sebesar 0,50±0,06 cm/bulan yang terjadi pada bulan Agustus-September dan nilai laju Pertumbuhan lebar terendah selama penelitian adalah sebesar 0,19±0,06 cm/bulan terjadi pada bulan Oktober-Nopember.

(22)

Penurunan yang terjadi pada tiga bulan terakhir menunjukkan adanya beberapa faktor yang berpengaruh terhadap penurunan laju Pertumbuhan lebar fragmen karang. Nilai kisaran parameter fisika dan kimia berupa nitrat yang didapat mengalami penurunan, pada bulan Oktober sebesar 0,163 mg/l dan pada bulan Nopember sebesar 0,045 mg/l (Lampiran 3). Kisaran nilai tersebut mengakibatkan penurunan laju Pertumbuhan lebar fragmen karang. Nilai nitrat yang merupakan salah satu komponen dalam nutrien ini juga mendukung dalam Pertumbuhan fragmen karang. Nitrogen merupakan salah satu unsur nutrisi (hara) yang diperlukan oleh tumbuhan (flora) laut yang digunakan untuk Pertumbuhan dan perkembangan hidupnya. Unsur tersebut salah satunya terdapat dalam bentuk nitrat (NO3¯) (Edward dan Tarigan, 2003).

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Sintasan dan laju pertumbuhan transplantasi karang massive jenis Favites paraflexuosa memiliki nilai yang tinggi. Sehingga, trasnplantasi yang dilakukan memiliki tingkat keberhasilan yang baik. Selain itu, untuk waktu pemulihan luka dan perubahan warna pada transplantasi karang yang dilakukan memiliki waktu yang cukup cepat. Dengan demikian transplantasi yang karang massive jenis

Favites paraflexuosa di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta dapat dikatakan berhasil.

Saran

Saran diajukan berdasar pada hasil yang diperoleh adalah perlu dilakukannya penelitian lanjutan dengan jangka waktu yang lebih lama agar didapatkan data satu periode penuh selama satu tahun serta pembelajaran mengenai underwater fotografi agar data yang diperoleh lebih maksimal dan lebih mudah untuk dilakukan pengolahan data.

DAFTAR PUSTAKA

Clark S, Edwards AJ. 1995. Coral transplantation as an aid to reef rehabilitation: evaluation of a case study in the Maldive Islands. Coral Reef (14): 201-213.

Dizon RT, Yap HT. 2006. Effects of coral transplantation in sites of varying distance and environmental conditions. Marine Biology (148): 933-943 Edward, Tarigan MS. 2003. Pengaruh musim terhadap fluktuasi kadar fosfat dan

nitrat di Laut Banda. Makara, Sains (7): 2

(23)

Giyanto. 2007. Perdagangan karang hias : suatu ancaman terhadap ekosistem terumbu karang?. Oseana (4): 21 - 27

Harriot VJ, Fisk DA. 1988. Coral transplantation as reef management option.

Procceding of 6th International Coral Reef Symposium (2):375-379

Herianto K. 2007. Kebijakan transplantasi karang di Indonesia. Soedharma D, Raharjo MF, Ferinaldy, Susilawati SE, Arafat D (Ed). Prosiding Seminar Transplantasi. Bogor, 8 Sepetember 2005. Bogor: Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

Kamalikasari L. 2012. Pengaruh adaptasi fragmen karang keras berpolip besar jenis Blastomussa wellsi pada kedalaman berbeda di Pulau Pramuka, Kepulaun Seribu [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Kudus UA. 2005. Budidaya karang hias di Kepulauan Seribu. Soedharma D, Raharjo MF, Ferinaldy, Susilawati SE, Arafat D (Ed). Prosiding Seminar Transplantasi. Bogor, 8 Sepetember 2005. Bogor: Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

Latypov YY. 2006. Transplantation and cultivation of fragments of coral colonies of various scleractinian spescies on a reef in Vietnam. Rusisian Journal of Marine Biology (32-6): 375-381

Paytan A, McLaughlin K. 2007. The oceanic phosphorus cycle. Chem. Rev 107 (2): 563-576

Ramadhana HC. 2013. Pertumbuhan dan kelangsungan hidup karang keras

Acanthastrea echinata (Dana 1846) di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Soedharma D, Arafat D. 2005. Perkembangan transplantasi karang di Indonesia. Soedharma D, Raharjo MF, Ferinaldy, Susilawati SE, Arafat D (Ed).

Prosiding Seminar Transplantasi. Bogor, 8 Sepetember 2005. Bogor: Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.

Soedharma D, Subhan, B. 2007. Transplantasi karang saat ini dan tantangan di masa depan. Prosiding Munas Terumbu Karang I 2007. Jakarta: KP3K-KKP.

Subhan B, Soedharma D, Madduppa H, Arafat D, Heptarina D. 2008. Tingkat kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan karang jenis Euphyllia sp,

Plerogyra sinuosa dan Cynarina lacrymalis yang ditranplantasikan diperairan Pulau Pari, Jakarta. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan:

Prosiding Bidang Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan; 2008 Nopember 08; Malang, Indonesia. Malang (ID): Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. xxiv + 190 hal

Suharsono. 2008. Bercocok Tanam Karang dengan Transplantasi. Jakarta : LIPI Press.

Suhartini. 2008. Pengelolaan Lingkungan [skripsi]. Yogyakarta (ID): Universitas Negri Yogyakarta.

Supriharyono. 2007. Pengelolaan ekosistem terumbu karang. Penerbit Djambatan. Jakarta. X+129p.

(24)

Florida: implications for reef restoration. Proc 4th Int Coral Reef Symp

(2):221-227

(25)
(26)
(27)

Lampiran 3. Data parameter fisika dan kimia lokasi penelitian

Sumber : *Keputusan Mentri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut

Keterangan : (1) Diperbolehkan terjadi perubahan sampai <2 oC dari suhu alami

(2) Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <5 0/oo Salinitas rata-rata musiman

Parameter Waktu pengamatan Baku Mutu*

Juni Juli Agustus September Oktober Nopember

Suhu (oC) 29 29 29 29 29 28 28-30

Kekeruhan (NTU) 0,25 0,25 0,37 0,36 1,05 0,56 <5

Oksigen Terlarut (mg/l) 5,04 5,43 4,87 5,01 6,03 5,57 >5

Derajat Keasaman (-) 8,16 8,16 8,17 8,03 8,17 8,18 7-8,5

Salinitas (o/oo) 30 30 31 30 35 34 33-34

Nitrat (mg/l) 0,157 0,163 0,14 0,354 0,163 0,045 0,008

Ortofosfat (mg/l) <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 0,278 0,01 0,015

Amonia (mg/l) 0,305 0,327 0,357 0,35 0,126 0,212 0,3

(28)
(29)

Gambar

Gambar 1. Lokasi penelitian
Gambar 4. Sintasan (%) fragmen karang Favites paraflexuosa
Gambar 5. Pertumbuhan mutlak fragmen karang Favites paraflexuosa (x ± SD)
Gambar 6. Laju pertumbuhan luas (cm²) fragmen karang
+2

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, menurut penulis menjelaskan beberapa kesimpulan maka selanjutnya penulis akan mencoba memberikan saran yang berhubungan dengan penelitian yang dapat

Policies and instructions mentioned above, which were actually not related to literature, would to some extent restrict and influence literary works produced by Indonesian

0etelah itu diamati reaksi yang terjadi pada pupil mata tikus tadi, dengan cara dibandingkan keadaan pupil awal sebelum ditetesi dengan cairan obat dengan setelah di tetesi

Berdasarkan transaksi terhadap penjualan semen yang sudah dikemukakan di atas, maka harga pasar sebanding atas barang yang sama adalah semen yang dijual kepada pihak

tidak adanya pengaturan mengenai jam kerja maupun jam istirahat, serta sistem pengupahan adalah semakin banyak jumlah pasir yang terkumpul maka akan semakin

Intinya adalah bagaimana cara kita untuk mampu memposisikan diri dengan tepat dalam hubungannya untuk bertindak sopan kepada orang yang lebih tua agar tercipta

Sejalan dengan upaya pengendalian biaya produksi yang dijalankan se- cara konsisten dan tren harga bahan baku yang relatif stabil, Kalbe membukukan peningkatan laba kotor sebesar

project-based learning, problem-based learning, dan discovery learning telah direkomendasikan oleh kurikulum 2013 sebagai strategi efektif dalam pembelajaran