• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun Oleh : 1. Hoirun Nisak 2. M. Imam Wahyudi 3. Yudha Adi Mas Ardhi SMA NEGERI 1 GRATI. Jalan Raya Sumurwaru 32 Nguling kabupaten Pasuruan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun Oleh : 1. Hoirun Nisak 2. M. Imam Wahyudi 3. Yudha Adi Mas Ardhi SMA NEGERI 1 GRATI. Jalan Raya Sumurwaru 32 Nguling kabupaten Pasuruan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

Disusun Oleh :

1. Hoirun Nisak

2. M. Imam Wahyudi

3. Yudha Adi Mas Ardhi

SMA NEGERI 1 GRATI

Jalan Raya Sumurwaru 32 Nguling kabupaten Pasuruan

2011 / 2012

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan anugerah-Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia ini. Dalam penyusunan makalah ini, segala hal mengenai isi makalah bersumber dari fakta yang kami peroleh. Makalah ini juga menjelaskan mengenai persepsi kelompok kami berkaitan dengan materi yang dibahas tersebut. Hasil pemikiran tersebut merupakan relevansi dari fakta yang telah ada.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tentunya tidak sendiri melainkan dibantu oleh beberapa pihak, diantaranya :

1. Ibu Dwi Hariyanti sebagai guru Bahasa Indonesia dan sekaligus pembimbing kami dalam proses penyusunan makalah ini.

2. Teman-teman kelompok yang telah bekerja sama menyusun makalah ini. 3. Orang tua yang telah mendukung.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekuranga, namun kami berharap semoga makalah ini dapat sesuai dengan petunjuk tugas yang telah diberikan oleh Ibu Dwi Hariyanti. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah dengan sedia untuk membantu kami.

(3)

3

DAFTAR ISI

Cover... 1 Kata Pengantar... 2 Daftar Isi... 3 BAB 1. PENDAHULUAN... 4 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Ruang Lingkup Penelitian... 5

1.4 Tujuan Penelitan... 5

1.5 Manfaat Penelitian... 5

BAB 2. PEMBAHASAN... 6

2.1 Definisi Moral... 6

2.2 Peran Moral Dalam Beberapa Aspek Kehidupan... 6

2.2.1 Moral Kepada Orang yang Lebih Tua... 7

2.2.2 Moral Kepemimpinan... 7

2.2.3 Moral Dalam Menjalani Kehidupan Bermasyarakat... 9

2.3 Pentingnya Moral Dalam Era Globalisasi... 10

2.4 Degradasi Moral... 10

2.4.1 Dampak Degradasi Moral... 11

2.4.2 Solusi Mengatasi Kemerosotan Moral... 11

BAB 3. PENUTUP... 12

3.1 Kesimpulan... 12

(4)

4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kehidupan sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa harus kita syukuri terlepas dari apapun peristiwa yang kita alami. Bersikap secara arif dan bijaksana terhadap semua permasalahan hidup akan mengajarkan kita tentang makna hidup itu sendiri. Dalam kaitannya supaya hidup kita dapat berjalan dengan harmonis, diperlukan suatu sistem berpikir untuk dapat memahami setiap tindakan yang akan kita perbuat. Pertimbangannya adalah mengenai baik buruknya sesuatu itu serta teknis dari hal tersebut agar dapat tercapai hasil yang maksimal atas setiap aksi yang dilakukan.

Komponen itu adalah kombinasi antara moral dan kecakapan diri menanggapi seluruh peristiwa dalam kehidupan. Dalam pembahasan kali ini akan diulas tentang moral yang perannya begitu vital bagi setiap aspek kehidupan. Moral merupakan faktor utama untuk mencapai apapun dengan baik dan benar. Karena esensinya inilah dalam bahasan kali ini akan dibahas mengenai peran moral dalam kehidupan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Apa definisi dari moral itu?

1.2.2 Bagaimana peran moral dalam beberapa aspek kehidupan?

1.2.3 Bagaimana cara bersikap sesuai dengan tuntutan moral yang benar? 1.2.4 Pentingkah moral dalama era globalisasi saat ini?

1.2.5 Bagaimana degradasi moral yang terjadi pada masa kini? 1.2.6 Apa dampak daridegradasi moral?

(5)

5

1.3 RUANG LINGKUP PERMASALAHAN

1.3.1 Definisi Moral

1.3.2 Peran Moral Dalam Beberapa Aspek Kehidupan 1.3.2.1 Moral Kepada Orang yang Lebih Tua 1.3.2.2 Moral Kepemimpinan

1.3.2.3 Moral Dalam Menjalani Kehidupan Bermasyarakat 1.3.3 Pentingnya Moral Dalam Era Globalisai

1.3.4 Degradasi Moral

1.3.4.1 Dampak Degradasi Moral

1.3.4.2 Solusi Mengatasi Kemerosotan Moral

1.4 TUJUAN PENELITIAN

1.4.1 Untuk mendefinisikan arti dari moral.

1.4.2 Menjelaskan mengenai cara bersikap sesuai dengan tuntutan moral. 1.4.3 Menjelaskan mengenai peran moral dalam beberapa aspek kehidupan. 1.4.4 Menjelaskan mengenai dampak dari degradasi moral yang terjadi. 1.4.5 Memberi solusi atas permasalahan kemerosotan moral.

1.5 MANFAAT PENELITIAN

1.5.1 Menginformasikan tentang kondisi moral saat ini. 1.5.2 Memberi jalan keluar terhadap kemerosotan moral.

(6)

6

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Moral

Moral adalah suatu pemahaman setiap individu mengenai penilainnya terhadap sikap dan tindakan yang akan ia perbuat. Moral dibangun melalui persepsi kita sebagai seorang yang hidup tentang berbagai kejadian baik yang kita alami sendiri maupun orang lain. Dengan kata lain moral merupakan suatu yang dibentuk lewat pengalaman hidup sehinngga memberikan cara berpikir yang logis dan bernorma. Oleh karena itu, pendidikan karakter sejak dini mampu memberikan sumbangsih nyata bagi perkembangan moral individu.

Kehidupan yang sangat dinamis sering kali membius semua orang untuk berperilaku menyimpang akan norma yang berlaku. Tanpa diimbangi dengan pendidikan moral yang cukup akan menjerumuskan seseorang kepada penyimpangan tingkah laku. Cara berpikir yang sehat dapat diartikan sebagai moral yang baik. Peran keluaraga sebagai media utama sangat dibutuhkan demi perkembangan positif seorang individu terhadap moral yang dimilikinya.

2.2 Peran Moral Dalam Beberapa Aspek Kehidupan

Menjalani hidup di dunia seperti mengejar sesuatu yang tak tentu arah. Tidak cukup hanya dengan kecerdasan bersikap secara teknis namun diperlukan pula kepribadian yang cakap atau moral yang baik demi terwujudnya cita-cita luhur. Terpenuhinya kebutuhan rohaniah secara berkelanjutan bisa mengimbangi derasnya pengaruh lingkungan yang terkadang tak sejalan dengan norma kehidupan.

Menjalani hidup tentunya berkaitan dengan segala aspek hidup itu sendiri. Kita dilahirkan memiliki karakter dan sifat yang berbeda. Hal ini membawa kita untuk ikut terlibat dalam proses kehidupan. Tahapan kehidupan mewajibkan kita sebagai pelakunya untuk dapat memposisikan diri dengan baik. Bagaimana cara bersikap terhadap orang yang lebih tua kemudian bagaimana cara kita bartindak sebagai seorang pemimpin. Lalu apa yang harus dilakukan bila berada dalam lingkungan umum masyarakat. Itu semua adalah beberapa aspek kehidupan yang harus kita lakukan dengan baik sesuai norma.

(7)

7

2.2.1 Moral Kepada Orang yang Lebih Tua

Keluarga adalah tempat pertama seorang individu memulai segala hal dalam lingkungan kesehariannya. Keluarga yang baik adalah tempat yang ideal bagi terbentuknya moral yang berkualitas. Seorang individu yang bermoral adalah jika ia mampu mengaplikasikan apa yang dia peroleh dari pendidikan lingkungan keluarganya dengan mengambil segi positifnya.

Bersikap sopan terhadap kedua orang tua merupakan perilaku dasar yang harus mampu diimplementasikan. Contoh sederhana yang bernilai tinggi karena dengan menghormati kedua orang tua secara tidak langsung kita akan terbiasa untuk bersikap menghargai orang lain pula. Dengan kebiasaan tersebut niscaya pemahaman mengenai karakter moral yang baik akan tertanam secra permanen dan menciptakan pribadi yang cakap.

Kaitannya dengan etika terhadap seseorang yang lebih tua adalah jika kita mampu untuk berperilaku sopan dan santun kepada mereka. Budaya sederhana seperti mengucapkan kata “Permisi!” jika kita hendak melakukan sesuatu meminta izin, nampaknya sudah mulai dilupakan. Hal yang simpel memang namun dampaknya adalah kesadaran diri agar bersikap santun terhadap orang yang lebih tua. Membudayakan perilaku sopan dari hal yang paling kecil merupakan tahapan yang jitu bagi terciptanya karakter moral yang baik.

Intinya adalah bagaimana cara kita untuk mampu memposisikan diri dengan tepat dalam hubungannya untuk bertindak sopan kepada orang yang lebih tua agar tercipta suatu paradigma mendasar tentang etika perilaku yang baik sesuai moral yang beradab.

2.2.2 Moral Kepemimpinan

Seorang pemimpin adalah yang diharapkan mampu membimbing. Dengan demikian adalah wajib bagi pemimpin memiliki kecakapan intelektualitas. Tapi tak cukup hanya dengan hal itu saja, pribadi yang bermoral adalah kunci utama yang dapat menjadikan karakter kepemimpinan yang berwibawa.

Jiwa kepemimpinan bukanlah merupakan bakat yang dibawa sejak lahir. Sesuai kodratnya, manusia harus mampu memimpin dirinya sendiri. Lebih luasnya, jiwa kepemimpinan dapat dibentuk melalui pengalaman hidup dan pembentukan karakter kepemimpinan. Pembelajaran mengenai kepemimpinan dapat diperoleh melalui pendidikan kepemimpinan ataupun belajar untuk menyelesaikan permasalahan hidup yang akan

(8)

8

menuntun seorang individu dalam perkembangan jiwa kepemimpinannya sendiri. Kematangan suatu individu dalam masyarakat dipengaruhi oleh seberapa mampu individu tersebut untuk memahami orang lain atau masyarakat terutama dirinya sendiri secara pribadi.

Karena jika seseorang itu berkeinginan untuk menjadi pemimpin baik dalam suatu kelompok tertentu maupun masyarakat, dia dituntut untuk mampu memahami kondisi serta karakter yang dia pimpin. Pemahamannya sangat diperlukan demi mendukung kapasitasnya untuk mengatur sebaik, sebijaksana dan setepat mungkin. Pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat, adalah inti dari suatu proses kepemimpinan. Dibutuhkan tidak hanya intelektualitas, namun adanya kepercayaan diri akan membuat suatu keyakinan dalam diri bahwa keputusan yang tepat harus diambil dengan cepat pula. Sebab, dalam kondisi yang urgen, permasalahan tidak mengenal waktu. Ia menuntut untuk segera dicarikan jalan keluar dengan apapun putusan yang akan diambil.

♦ Sikap pemimpin

“Ing ngarsa sung tuladha”, yang di depan memberikan contoh. Itulah pemimpin yang baik. Seorang pemimpin mendapat kepercayaan dari orang-orang di sekitarnya bahwa ia dianngap mampu untuk membimbing. Dengan dasar yang demikian, syarat seorang pemimpin ideal adalah sebagai berikut :

1. Integritas, berarti mempunyai sikap yang menimbulkan rasa tanggung jawab sehingga akan diikuti oleh kewibawaan.

2. Terbuka, bermakna mau memperhatikan saran ataupun pendapat dari orang lain. Karena hal terbaik menurut pemimpin belum tentu baik untuk yang dipimpin. Hal ini (keterbukaan) dapat menciptakan suatu situasi yang baik dalam lingkup seorang pemimpin untuk memelihara rasa kekeluargaan dan tenggang rasa antara pemimpin dan yang dipimpin. Seorang pemimpin akan dihormati dan terciptalah kodisi yang yang nyaman karena setiap orang mampu menyampaikn pemikirannya.

3. Adapter, maksudnya adalh seorang pemimpin harus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi apapun yang dihadapinya. Bersikap tenang serta mampu mengontrol situasi terhadap apa yang ditangani akan mengantar kepada penyesuaian diri yang dibutuhkan.

4. Tegas, artinya yakin bahwa suatu kebijakan yang diambilmerupakan tepat. Ketegasan akan menimbulkan dampak berupa reaksi dari masyarakat baik yang pro mupun kontra.. Namun, tegas dan tepat mampu memeri efek yang nyata walaupun tidak populer.

(9)

9

5. Berwawasan, mutlak diperlukan karea pemimpin yang ideal adalah yang berwawasan luas.

Syarat-syarat tersebut merupakan penjabaran dari sifat jujur dan tanggung jawab yang wajib dimiliki setiap pemimpin. Integritas diawali dengan rasa tanggung jawab yang mampu membuat seseorang bersikap terbuka serta mau mendengar saran orang lain. Kejujuran akan menuntun individu untuk bersikap tegas dan tepat dalam pengambilan keputusan. Hal itu akan didukung dengan wawasan yang luas sehingga mampu untuk beradaptasi dngan lingkungannya.

2.2.3 Moral Dalam Menjalani Kehidupan Bermasyarakat

Manusia adalah makhluk sosial yang tentunya membutuhkan orang lain untuk melangsungkan kehidupannya. Dengan adanya sifat saling ketergantungan antar manusia ini menuntut manusia untuk dapat berkomunikasi dengan baik sesuai dengan adab supaya terjadi kesinambungan timbal balik yang relevansinya adalah akibat yang saling menguntungkan. Kematangan psikologis membuat seseorang akan dapat membimbing dirinya sendiri menjadi pribadi yang ramah pada hidup.

Agar tercipta suatu keharmonisan dalam menjalani kehidupan, setiap manusia diwajibkan untuk saling menjaga tata krama. Hal ini diwujudkan dengan adanya moral yang hidup di tengah masyarakat. Segala bentuk permasalahan yang ada adalah akibat dari disfungsi moral itu sendiri. Entah karena salah paham dalam mempersepsikan atau karena kesalahan mendasar sebagai dampak dari rusaknya tatanan moral yang ada di masyarakat.

Wujud perilaku bermoral dalam kehidupan bermasyarakat adalah jika setiap anggota masyarakat mau menerima perbedaan dan meninggalkan egoisme individualistis. Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi.

Berbagai kasus yang merebak di masyarakat merupakan efek dari kurangnya pemahama moral dari individu. Sehingga menyebabkan kerusakan sistem tatanan kemasyarakatan dan menimbulkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan kehidupan bermasyarakat. Tidak berlebihan bila mempermasalahkan kemerosotan moral karena inilah sebab utama hancurnya pedoman kehidupan.

(10)

10

2.3 Pentingnya Moral Dalam Era Globalisasi

Globalisasi tidak dapat dielak. Perkembangannya yang dinamis merupakan kewajaran atas majunya cara berpikir masyarakat. Namun, hal itu dapat memberikan tidak hanya dampak positif tapi juga dampak negatif. Keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan moral yang baik mampu memfilter pengaruh buruk tersebut. Melalui pemahaman akan cara bertindak yang beradab dapat menuntun seorang individu untuk mencapai hasil yang maksimal dengan cara yang baik pula.

Gemerlapnya kehidupan sering kali membuat seseorang terjebak dalam situasi yang menyimpang. Misalnya saja terjadinya kasus pornografi yang sudah jelas merusak etika berpikir masyarakat. Hal ini merupakan akibat dari disfungsi perilaku yang amoral.

Menaggapi era globalisasi dengan segala kemajuannya ini, kia seharusnya dapat memisahkan antara hal yang positif dan hal yang negatif. Hal ini dilakukan supaya tidak terjerumus dalam pengaruh arus modernisasi yang tak terbendung. Bisa dikatakan bahwa untuk mencapai keberhasilan dalam mengarungi kehidupan dibutuhkan dua hal utama yaitu moral yang baik dan pola pikir yang maju. Keduanya adalah faktor yang bila mampu berjalan seimbang akan memberi jalan sesungguhnya dari kehidupan serta dapat menjadi pribadi unggul dengan memiliki cakrawala pemikiran yang luas.

2.4 Degradasi Moral

Moral remaja dari tahun ke tahun terus menglami penurunan kualitas dalam segala aspek aspek moral mulai dari tutur kata, cara berpakaian dan lain-lain. Faktor utama yang mengakibatkan degradasi moral remaja ialah perkembangan globalisasi yang tidak seimbang. Sayangnya kita seakan tidak sadar, namun malah mengikutinya. Kita terus menuntut kemajuan di era global ini tanpa memandang kesantunan di negeri ini. Ketidakseimbangan itulah yang menyebabkan moral semakin rusak.

Globalisasi memeng membawa dampak baik. Tetapi jangan salah, dampak buruk pun mengikuti di belakangnya. Coba kita amati foto-foto remaja zaman dulu. Kita nilai dari cara berpakaiannya. Sebagian besar mereka lebih banyak menggunakan pakaian yang rapi, sopan dan beradab. Memang ada satu dua yang memilih pakaian terbuka. Namun perbandingannya lebih banyak yang menggunakan pakaian tertutup. Kalau dulu yang memakai pakaian memancing kebanyakan para entertainer, tetapisekarang tak peduli emtertainer atau bukan itu sama saja.

(11)

11

Sebagai remaja, saya sendiri berpikir mau jaid apa bangsa ini ke depannya. Masih mending yang mengalami degradasi itu orang dewasa. Namun, bagaimana bila remaja yang mengalami degradasi? Bagaimana saat nanti dia dewasa? Dikhawatirkan nanti setelah dewasa semakin menjadi-jadi. Lalu bagaimana jalan negeri ini bila dipimpin oleh mereka yang kurang bermoral. Perlu diingat yang menyerang moral remaja bukan hanya cara berpakaian saja, tetapi masih banyak lagi seperti dunia narkoba, seks bebas dan lain sebagainya.

2.4.1 Dampak Degradasi Moral

Degradasi moral atau kemerosotan moral berdampak besar bagi hampir seluruh komponen kehidupan. Sebuah kerugian yang didapat dari mundurnya kesadaran seseorang akan berakibat bagi rusaknya pola pikir segelintir masyarakat. Dampak nyata dari degradasi moral adalah sebagai berikut.

1. Lunturnya budaya saling menghormati antar umat manusia. 2. Hilangnya rasa tenggang rasa antar sesama.

3. Pergaulan bebas yang menuntun pada kultur yang merusak generasi muda. Misalnya : narkoba, seks bebas, tawuran dan lain sebagainya.

4. Maraknya tindak kriminal akibat rendahnya pemahaman moral. 5. Bersikap acuh atau tidak peduli terhadap kondisi sekitar.

6. Egoisme pribadi, dapat menyebebkan timbulnya jiwa KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme).

2.4.2 Solusi Mengatasi Kemerosotan Moral

Solusi pemecahan masalah dari kemunduran moral masyarakat merupakan wajib untuk ditemukan dan dilakukan. Hal ini supaya terjadi perubahan bagi perbaikan cara pandang yang benar. Jalan keluar dari masalah tersebut adalah mengelola pribadi masing-masing individu untuk memahami kondisi yang sebenarnya dari kehidupan dan mencari titik temu yang kemudian berusaha untuk mengatasi situasi tersebut menjadi sebuah motivasi agar dapat bertindak dengan tepat dan benar.

(12)

12

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kehidupan yang dinamis dituntut tidak hanya cerdas dalam menyikapi hidup melainan juga diprlukan sikap yang bermoral. Moral sendiri berarti suatu perilaku dan pemahaman yang dimiliki setiap manusia sehinga mampu mengerti setiap tindakan yang dilakukannya adalah benar. Dengan demikian, setiap tindakan harus dipertimbangkan sesuai dengan moral yang baik.

Dalam kehidupan sehari-hari, di setiap aspek kehidupan dilihat dari segi individualitas mapun secara umum dibutuhkan sebagai pedoman dalam menentukan arah tindakan yang akan dibutuhkan. Misalnya, dibutuhkan moral sebagai seorang pemimpin dan dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

3.2 SARAN

Untuk mengatasi kemerosotan moral sudah selayaknya sebagai umat manusia dan individu yang beradab harus memperhatikan norma-norma yang berlaku dengan menjadi pribadi yang bermoral. Maka, dalam kehidupan bermasyarakat kita harus berpegang teguh pada aturan-aturan moral yang benar. Mengingat moral merupakan faktor utama untuk mencapai kesuksesan atas apapun rencana dan tindakan yamg kita lakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Adanya variasi waktu penahanan yang diberikan pada briket batok kelapa muda pada proses pirolisis fluidisasi bed menggunakan media gas argon, mampu memperbaiki

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul “ANALISIS TENTANG KONSOLIDASI TANAH PADA DESA

Dengan dikembangkannya aplikasi Alat Musik Tradisional Jawa Tengah dengan metode single marker dan markerless 3D objek tracking, serta dilakukan pengujian aplikasi

Tugas Akhir ini mengambil judul “ Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Plastik Injeksi pada Front bumper Spoiler Dengan Menggunakan Metode Failure Mode and

Setelah melalui proses evaluasi dan analisa mendalam terhadap berbagai aspek meliputi: pelaksanaan proses belajar mengajar berdasarkan kurikulum 2011, perkembangan

1) Fokus sasaran: balita pada rumahtangga miskin, terutama balita laki-laki berusia 1- 3 tahun dengan jenis kelamin laki-laki, dengan tetap tidak mengabaikan balita perempuan. 2)

Berdasarkan model genangan banjir rob yang ditunjukkan pada Gambar 14, hampir seluruh kelurahan di Kecamatan Semarang Utara terkena dampak dari banjir rob, yang

Penelitian ini secara umum bertujuan menganalisis pengaruh pola asuh belajar, lingkungan pembelajaran, motivasi belajar, dan potensi akademik terhadap prestasi akademik siswa