• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keanekaragaman bazzania di hutan sibayak sumatra utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keanekaragaman bazzania di hutan sibayak sumatra utara"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KEANEKARAGAMAN

BAZZANIA

DI HUTAN SIBAYAK

SUMATRA UTARA

NOVITA KARUNIA SARI

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Keanekaragaman

Bazzania di Hutan Sibayak Sumatra Utara adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2014

Novita Karunia Sari

(4)

ABSTRAK

NOVITA KARUNIA SARI. Keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak Sumatra Utara. Dibimbing oleh NUNIK SRI ARIYANTI dan ETTI SARTINA SIREGAR.

Hutan hujan tropis, termasuk Hutan Sibayak di Sumatra Utara, memiliki keanekaragaman lumut (bryophytes) yang tinggi. Bazzania adalah nama marga lumut yang termasuk dalam kelompok lumut hati (Marchantiophyta). Laporan keanekaragaman Bazzania di Indonesia masih sangat jarang, dan sebagian besar laporan didasarkan pada penelitian di Jawa. Penelitian ini bertujuan menginventarisasi dan menjelaskan keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak, Sumatra Utara. Spesimen lumut dikoleksi dari berbagai substrat (pangkal batang, kayu-kayu yang membusuk) di kanan-kiri jalur pendakian dalam hutan. Inventarisasi menghasilkan 14 jenis Bazzania yaitu B. calcarata, B. densa, B. erosa, B. indica, B. japonica, B. loricata, B. paradoxa, B. pectinata, B. praerupta, B. spiralis, B. subtilis, B. tridens, B. vittata dan Bazzania sp. Hasil ini merupakan konfirmasi persebaran jenis-jenis Bazzania di Sumatra yang dilaporkan lebih dari 30 tahun lalu dan merupakan laporan pertama tentang keanekaragaman Bazzania

di Hutan Sibayak, Sumatra Utara. Habitat Bazzania di Hutan Sibayak termasuk dalam zona vegetasi hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (600-2000 m dpl). Jenis yang sering dijumpai dan paling melimpah adalah Bazzania subtilis, sedangkan jenis yang jarang ditemukan adalah B. calcarata, B. loricata,

B. praerupta, dan B. spiralis.

Kata kunci: Bazzania, Hutan Sibayak, Lepidoziaceae, Marchantiophyta, Sumatra. ABSTRACT

NOVITA KARUNIA SARI. Diversity of Bazzania in Sibayak Forest North Sumatra. Supervised by NUNIK SRI ARIYANTI and ETTI SARTINA SIREGAR.

Tropical rain forest, including Sibayak Forest in North Sumatra, has a large diversity of bryophytes. Bazzania is a genus of bryophytes included in the group of liverworts (Marchantiophyta). Reports of diversity of Bazzania in Indonesia are very rare and the most reports were based on the studies in Java. This study aims to inventory and explain the diversity of Bazzania in Sibayak Forest, North Sumatra. The bryophytes were collected from various substrat (trunk base, decaying wood) along the trail in the forest. The inventory yielded 14 species that are B. calcarata, B. densa, B. erosa, B. indica, B. japonica, B. loricata, B. paradoxa, B. pectinata, B. praerupta, B. spiralis, B. subtilis, B. tridens, B. vittata

and Bazzania sp. This result is a confirmation of the distribution of these species in Sumatra which have been reported more than 30 years ago and it is the first report of Bazzania in Sibayak Forest. The Bazzania in Sibayak were found in lowland forest to lower montane forest (600-2000 m asl). Bazzania subtilis was the most common and abundant species in the forest, whereas B. calcarata, B. loricata, B. praerupta, and B. spiralis were infrequently found.

(5)

KEANEKARAGAMAN

BAZZANIA

DI HUTAN SIBAYAK

SUMATRA UTARA

NOVITA KARUNIA SARI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

pada

Departemen Biologi

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)
(7)

Judul Skripsi : Keanekaragaman Bazzania di Hutan Sibayak Sumatra Utara Nama : Novita Karunia Sari

NIM : G34090037

Disetujui oleh

Diketahui oleh

Tanggal Lulus :

Etti Sartina Siregar, SSi, MSi Pembimbing II

Dr Nunik Sri Ariyanti, MSi Pembimbing I

(8)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Februari sampai September 2013 dengan judul Keanekaragaman

Bazzania di Hutan Sibayak Sumatra Utara, bertempat di Laboratorium Sistematika Tumbuhan Berpembuluh, Departemen Biologi, FMIPA IPB.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Nunik Sri Ariyanti, MSi dan Etti Sartina Siregar, SSi, MSi selaku pembimbing atas kesabarannya dalam memberikan bimbingan, dukungan, dan saran selama penelitian dan penyusunan karya ilmiah. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ir Hadisunarso, MSi selaku penguji atas koreksi dan saran yang telah diberikan. Terima kasih kepada Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA) IPB yang membantu penulis selama menempuh studi, serta Ibu Tri Astuti, Bapak Abdul Muntholib, Mbak Reikha, keluarga Biologi 46 dan Wisma Bintang atas doa dan semangatnya, juga pihak-pihak yang membantu penulis dalam mendapatkan pustaka mengenai

Bazzania. Terima kasih kepada Pak Parman, Kak Roma, dan teman-teman seperjuangan di Laboratorium Sistematika Tumbuhan Berpembuluh atas bantuan dan semangatnya selama pengamatan dan penyusunan karya ilmiah.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2014

(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

PENDAHULUAN 1

METODE 2

Tempat Penelitian 2

Koleksi Sampel 2

Identifikasi Sampel 2

Analisis Data 2

HASIL DAN PEMBAHASAN 2

Keanekaragaman Bazzania 2

Kunci Identifikasi 3

Deskripsi Jenis Bazzania di Hutan Sibayak 4

SIMPULAN 18

DAFTAR PUSTAKA 19

LAMPIRAN 21

(10)

DAFTAR TABEL

1 Keanekaragaman jenis, kemelimpahan, dan substrat Bazzania di Hutan

Sibayak 3

DAFTAR GAMBAR

1 Bazzania calcarata (Sande Lac.) Schiffn. a habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral: 1 apendiks, d pangkal daun lateral: 1 kuping distal, 2 kuping proksimal, e sel daun lateral: 1 trigon, f cabang ventral,

g sisik daun 5

2 Bazzania densa (Sande Lac.) Schiffn. a habitus ventral, b daun lateral, c sel daun ventral, d daun ventral: 1 ujung melekuk, e tepi dan sel daun

lateral, f cabang ventral , g sisik daun 6

3 Bazzania erosa (Reinw. et al.) Trevis. a habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral, d ujung daun lateral, e tepi dan sel daun ventral: 1 sel

hialin, f cabang ventral , g sisik daun 7

4 Bazzania indica (Gottsche & Lindenb.) Trevis. A habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral, d sel daun lateral: 1 trigon besar, d tepi

daun ventral, f cabang ventral , g sisik daun 8

5 Bazzania japonica (Sande Lac.) Lindb. a habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral, d sel daun lateral, e tepi daun lateral, f cabang

ventral , g sisik daun 9

6 Bazzania loricata Schiffn. a habitus dorsal, b daun lateral, c daun ventral, d ujung daun lateral, e tepi dan sel daun lateral, f cabang

ventral , g sisik daun 10

7 Bazzania paradoxa (Sande Lac.) Steph. a habitus ventral, b daun lateral: 1 pelebaran seperti kuping, c daun ventral, d sel daun lateral: 1 trigon berbentuk segitiga, e tepi dan sel tepi daun lateral, f cabang

ventral , g sisik daun 11

8 Bazzania pectinata (Lindenb. & Gottsche) Schiffn. a habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral, d ujung daun lateral, e tepi dan sel daun, f

perianth (pelindung struktur reproduksi), g cabang ventral , h sisik

daun 12

9 Bazzania praerupta (Reinw. et al.) Trevis. a habitus dorsal, b daun lateral, c daun ventral, d sel daun lateral, e tepi dan sel daun ventral, f

cabang ventral , g sisik daun 13

10 Bazzania spiralis (Gottsche & Lindenb.) Trevis. a habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral, d ujung daun lateral: 1 bergigi dan bergerigi, e ujung dan sel daun ventral: 1 sel hialin, f cabang ventral , g

sisik daun 14

11 Bazzania subtilis (Sande Lac.) Trevis. a habitus ventral, b daun lateral: 1 vita, c daun ventral, d sel daun lateral: 1 sel vita, e tepi daun lateral, f

(11)

12 Bazzania tridens (Reinw. et al.) Trevis. a habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral d tepi daun lateral, e sel daun ventral, f cabang

ventral , g sisik daun 16

13 Bazzania vittata (Lindenb. & Gottsche) Trevis. a habitus ventral, b daun lateral: 1 vita, c daun ventral, d sel daun lateral: 1 sel vita, e permukaan daun ventral kasar (verrucose), f cabang ventral 17 14 Bazzania sp. a habitus dorsal, b daun lateral, c daun ventral, d ujung

daun lateral, e tepi dan sel daun lateral, f cabang ventral , g sisik daun 18

DAFTAR LAMPIRAN

(12)
(13)

PENDAHULUAN

Hutan Sibayak merupakan salah satu ekosistem darat dengan keanekaragaman hayati yang tinggi di Sumatra Utara. Hutan Sibayak sudah banyak dikunjungi oleh peneliti taksonomi tumbuhan, tetapi eksplorasi yang dilakukan hanya meliputi jenis-jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sementara itu tumbuhan lumut di Hutan Sibayak masih jarang diteliti. Hutan Sibayak terletak di Gunung Sibayak dengan ketinggian 700-2050 m di atas permukaan air laut. Hutan Sibayak memiliki curah hujan 2400-2800 mm/tahun, kelembapan berkisar 80-90% dan temperatur 13-14 °C. Kondisi lingkungan di Hutan Sibayak mendukung pertumbuhan lumut, sehingga keanekaragaman tumbuhan ini cukup tinggi, salah satunya marga Bazzania.

Bazzania merupakan salah satu marga tumbuhan lumut hati berdaun (Jungermaniopsida, Marchantiophyta) yang termasuk bangsa Jungermaniales, dan suku Lepidoziaceae (Gradstein 2011). Bazzania umumnya hidup sebagai epifit, namun beberapa jenis dapat ditemukan hidup pada substrat kayu lapuk atau tanah hutan (Meijer 1960). Ciri-ciri Bazzania antara lain memiliki tiga baris daun yang terdiri atas dua baris daun lateral yang tersusun secara incubus (daun bawah menutupi daun atas) dan satu baris daun di sisi ventral (daun ventral), percabangan dikotom, dan terdapat cabang berbentuk flagel di sisi ventral (Gradstein 2011). Marga ini dapat ditemukan di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi, khususnya di daerah hutan lembap di Asia tropis (Kitagawa 1977).

Informasi keanekaragaman Bazzania di Indonesia masih sedikit dilaporkan. Jenis-jenis Bazzania tercatat sebanyak 14 jenis di Kalimantan (Menzel 1988), 7 jenis di Sulawesi (Gradstein et al. 2005), dan 34 jenis di Jawa (Söderström et al. 2010). Berdasarkan penelusuran pustaka, terdapat 14 jenis di Kepulauan Maluku dan 10 jenis di Bangka (Schiffner 1898; Stephani 1909; Meijer 1960). Sebanyak 40 jenis Bazzania di Sumatra telah dilaporkan oleh beberapa peneliti terdahulu, yaitu B. connata, B. densa, B. echinata, B. erosa, B. fallax, B. inaequilatera, B. intermedia, B. javanica, B. longicaulis, B. loricata, B. paradoxa, B. praerupta, B. reninstipula, B. sandei, B. subtilis, B. sumatrana, B. vittata, dan B. wiltensii

(Schiffner 1898). Evans (1933) menambahkan B. tridens, B. pectinata, B. fuscescens,dan B. subserrulata. Meijer (1960) melaporkan jenis B. acutifolia, B. calcarata, B. conophylla, B. desciscens, B. diminuta, B. distans, B. everetti, B. gedeana, B. harpago, B. horridula, B. indica, B. patentistipula, B. recurva, B. serpentina, B. uncigera, B. uncigera var. gibba, dan B. zollingeri terdapat di Sumatra. Bazzania spiralis dilaporkan distribusinya di Sumatra oleh Meijer (1960) dan B. japonica oleh Kitagawa (1967).

(14)

METODE

Tempat Penelitian

Spesimen dikoleksi dari Hutan Sibayak, Sumatra Utara dengan metode eksplorasi mengikuti jalur pendakian utama dan jalur-jalur yang bisa dilewati. Spesimen diidentifikasi di Laboratorium Sistematika Tumbuhan Berpembuluh, FMIPA-IPB.

Koleksi Sampel

Spesimen yang digunakan adalah herbarium Bazzania sebanyak 167 yang dikoleksi dari Hutan Sibayak, Sumatra Utara. Spesimen dikoleksi oleh Etti Sartina Siregar, SSi, MSi pada April, September, dan Oktober 2012.

Identifikasi Sampel

Spesimen direndam dalam air agar lembab dan mudah diamati. Selanjutnya, daun lateral dan daun ventral diambil dan diamati menggunakan mikroskop majemuk. Beberapa karakter yang diamati adalah warna herbarium, ukuran perawakan, susunan daun, bentuk daun, ujung daun, tepi daun, pangkal daun, keberadaan vita(beberapa deret sel pada daun lateral yang memiliki ciri berbeda dari sel lainnya, dari bentuk, ukuran atau warna), dinding sel, keberadaan trigon (penebalan dinding sel pada bagian sudut-sudut sel), bentuk sel, warna sel, permukaan sel, ukuran daun, dan merofit ventral (bagian ventral batang, ukurannya dinyatakan dengan jumlah baris sel di antara satu daun lateral dengan daun lateral berikutnya). Daun yang diamati adalah daun lateral dan daun ventral. Sampel diidentifikasi berdasarkan kunci identifikasi Bazzania oleh Gradstein (2011) dan beberapa jurnal yang memuat kunci identifikasi dan deskripsi marga

Bazzania (Evans 1933; Meijer 1960; Kitagawa 1967, 1977, 1979; Pόcs 1969; Lai 1978).

Analisis Data

Hasil identifikasi dibuat daftar jenis, jumlah sampel, dan substrat (Tabel 1). Ciri morfologi masing-masing jenis dibuat matrik pembanding (Lampiran 1 dan 2) dan disusun kunci identifikasi bentuk paralel menuju jenis. Deskripsi masing-masing jenis dibuat berdasarkan ciri morfologi yang diamati.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keanekaragaman Bazzania

(15)

hidup pada substrat kayu lapuk, yaitu B. densa, B. erosa, B. indica, B. japonica, B. loricata, dan B. pectinata. Jenis Bazzania yang paling umum ditemukan dan paling melimpah di Hutan Sibayak adalah B. subtilis sebanyak 36 sampel, meskipun Gradstein (2011) dalam kunci identifikasi Bazzania menyebutkan bahwa B. subtilis merupakan jenis yang jarang (rare species). Jenis yang jarang ditemukan adalah B. calcarata, B. loricata, B. praerupta, dan B. spiralis dengan jumlah 3 sampel (Tabel 1).

Tabel 1 Keanekaragaman jenis, kemelimpahan, dan substrat Bazzania di Hutan Sibayak

No Jenis Jumlah sampel Substrat

1 B. calcarata 3 Batang pohon

Kunci identifikasi jenis-jenis Bazzania di Hutan Sibayak, Sumatra Utara dibuat berdasarkan matrik pembanding (Lampiran 1 dan 2).

1 Ujung daun lateral rata ... B. loricata

1 Ujung daun lateral bergigi 2 atau 3 ... 2 2 Ujung daun lateral selalu bergigi 2 ... Bazzania sp. 2 Ujung daun lateral bergigi 3 ... 3 3 Pangkal daun lateral di bagian distal berkuping ... 4 3 Pangkal daun lateral di bagian distal rata ... 5 4 Trigon daun lateral segitiga-menyambung, pelekatan daun ventral rata,

kedua sisi pangkal daun ventral berapendiks (1 baris sel, 4-5 sel) ... ... B. calcarata

4 Trigon daun lateral segitiga, pelekatan daun ventral melengkung, kedua sisi pangkal daun ventral berkuping ... B. paradoxa

5 Daun lateral memiliki vita ... 6 5 Daun lateral tanpa vita ... 7 6 Permukaan sel daun halus, sel daun ventral hijau atau kecoklatan ...

... B. subtilis

6 Permukaan sel daun kasar, sel daun ventral hialin ... B. vittata

7 Daun ventral tersusun oleh sel hialin sebagian atau seluruhnya ... 8 7 Daun ventral tersusun oleh sel berkloroplas, tidak ada sel hialin ... ... 11

(16)

8 Sel daun ventral seluruhnya tersusun oleh sel hialin ... B. tridens

8 Sel daun ventral tersusun oleh sel hialin di bagian ujung atau tepi daun ... ... 9 9 Daun ventral tersusun oleh sel hialin di bagian tepi ... B. erosa

9 Daun ventral tersusun oleh sel hialin di bagian ujung ... 10 10 Bentuk daun lateral oblong-bulat telur, ukuran daun lateral 2 kali lebih panjang dibandingkan dengan lebar ... B. densa

10 Bentuk daun lateral oblong, ukuran daun lateral 3 kali lebih panjang dibandingkan dengan lebar ... B. spiralis

11 Ujung daun lateral bergigi 3 dengan tepi bergerigi, tepi daun ventral beringgit ... B. indica

11 Ujung daun lateral bergigi 3 dengan tepi rata, runcing, tepi daun ventral berlobus atau bergigi ... 12 12 Tepi daun ventral berlobus, bentuk daun lateral segitiga-bulat telur ...

... B. praerupta

12 Tepi daun ventral bergigi, bentuk daun lateral lanset ... 13 13 Ukuran daun ventral lebih panjang dibandingkan dengan lebar ... ... B. japonica

13 Ukuran daun ventral lebih lebar dibandingkan dengan panjang ... ... B. pectinata

Deskripsi Jenis Bazzania di Hutan Sibayak

Bazzania calcarata (Sande Lac.) Schiffn. (Gambar 1)

Perawakan tumbuhan berwarna hijau kecoklatan pada spesimen; lebar 2.53-3.78 mm. Merofit ventral 12 sel. Daun lateral tersusun berjarak, daun berbentuk lanset, pangkal lebar kemudian menyempit ke ujung, panjang 1.53-2.35 mm dan lebar 0.55-0.98 mm; pangkal daun sisi proksimal dan distal berkuping kecil, pelekatan melengkung dan salah satu sisi berlekatan dengan daun ventral, tepi rata, ujung bergigi 3, runcing dan panjang; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding tebal, permukaan halus, trigon besar saling menyambung (berbentuk seperti jam pasir). Daun ventral tersusun berjarak, berbentuk persegi, panjang 0.5-0.68 mm dan lebar 0.35-0.90 mm; pangkal daun berapendiks (1 baris sel dengan panjang 5-6 sel), pelekatan rata, tepi bergigi panjang, ujung rata; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas, dinding tebal, permukaan halus, trigon besar; ciri sel sama dengan sel pada daun lateral. Cabang ventral dengan panjang 9-17 mm; sisik daun berbentuk persegi memanjang, pangkal rata, tepi rata, ujung bergigi; sel berbentuk poligonal, berkloroplas, dinding sangat tebal, trigon besar.

Spesimen yang diperiksa: ES 285, 680, 1576.

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah (658-980 m dpl). Persebaran geografi: Malesiana meliputi Filipina (Kitagawa 1977); Malaysia (Petiot 2011); Sumatra (Stephani 1909); Jawa dan Kalimatan (Schiffner 1898); New Guinea (Stephani 1909).

Bazzania calcarata dilaporkan sebagai jenis yang jarang ditemukan di Jawa.

Bazzania calcarata pernah dikoleksi dari Gunung Gadang, Sumatra Barat dan Gunung Kerinci, Jambi (1600-2000 m dpl) (Meijer 1960). Bazzania calcarata

(17)

dengan ukuran perawakan berkisar 2.4-3.0 mm dengan bentuk daun lateral bulat telur-lanset (Kitagawa 1979), sedangkan B. calcarata di Hutan Sibayak hanya berbentuk lanset. Bazzania calcarata memiliki kemiripan dengan B. paradoxa

karena keduanya memiliki pelebaran daun seperti kuping pada bagian distal. Keduanya dibedakan berdasarkan ciri daun ventral dan trigon. Daun ventral B. paradoxa bagian pangkal berkuping dan trigon berbentuk segitiga.

Gambar 1 Bazzania calcarata (Sande Lac.) Schiffn. a habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral: 1 apendiks, d pangkal daun lateral: 1 kuping distal, 2 kuping proksimal, e sel daun lateral: 1 trigon, f cabang ventral, g sisik daun

Bazzania densa (Sande Lac.) Schiffn. (Gambar 2)

Perawakan tumbuhan berwarna hijau muda sampai hijau tua kecoklatan pada spesimen; lebar 1.55-3.18 mm. Merofit ventral 9-13 sel. Daun lateral tersusun berdekatan dan/atau rapat, berbentuk oblong-bulat telur, panjang 0.78-1.55 mm dan lebar 0.4-0.8 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, kedua sisi pangkal distal melekat dengan daun ventral, tepi rata, ujung bergigi 3, runcing dan pendek; sel berbentuk persegi panjang di bagian tengah daun, berbentuk persegi-poligonal ke arah tepi, ukuran sel di bagian tepi lebih kecil dibandingkan dengan bagian tengah daun, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding tebal tanpa trigon di bagian tepi, dinding tipis di bagian tengah daun dengan trigon kecil, permukaan sel halus. Daun ventral tersusun berjarak, bentuk persegi-membulat, panjang 0.13-0.40 mm dan lebar 0.15-0.53 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, tepi beringgit, ujung melekuk ke arah ventral; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas kecuali bagian ujung hialin (tanpa kloroplas), dinding tebal, permukaan halus, trigon kecil. Cabang ventral dengan panjang 5-15 mm; sisik daun berbentuk persegi, pangkal rata, tepi rata, ujung membulat; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas pada bagian pangkal, bagian lainnya hialin, dinding tebal, trigon kecil.

Spesimen yang diperiksa: ES 88, 91, 93, 95, 97, 212, 257, 359, 545, 670, 685, 715, 716, 778, 1474, 1586, 1602, 1627, 1818, 2030, 2057.

(18)

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (867-1600 m dpl).

Persebaran geografi: Malesiana meliputi Malaysia (Petiot 2011); Sumatra dan Jawa (Schiffner 1898).

Bazzania densa pernah dikoleksi di Jawa dengan ketinggian 750-1800 m dpl (Meijer 1960). Jenis ini sebelumnya dikoleksi di Sumatra Utara, yaitu di Konservasi Alam Sikundur dengan ketinggian 100-250 m dpl dan Gunung Kemiri, Aceh dengan ketinggian 1600-1800 m dpl dan 1800-2500 m dpl. Menurut Kitagawa (1977) jenis ini cukup sulit untuk diidentifikasi karena daun lateral sangat bervariasi dalam hal bentuk dan ukuran meskipun dalam satu batang. Ujung daun ventral B. densa memiliki kesamaan dengan B. spiralis, yaitu melekuk ke arah ventral dan tersusun oleh sel hialin. Keduanya dibedakan dari bentuk dan ujung daun lateral. Bentuk daun B. densa oblong-bulat telur dengan ujung bergigi 3 dengan tepi rata, sedangkan B. spiralis berbentuk oblong dengan ujung bergigi 3 dengan tepi bergerigi.

Gambar 2 Bazzania densa (Sande Lac.) Schiffn. a habitus ventral, b daun lateral, c sel daun ventral, d daun ventral: 1 ujung melekuk, e tepi dan sel daun lateral, f cabang ventral, g sisik daun

Bazzania erosa (Reinw. et al.) Trevis. (Gambar 3)

(19)

sel berbentuk poligonal, berkloroplas kecuali pada bagian ujung hialin, dinding tebal, trigon besar.

Spesimen yang diperiksa: ES 145, 346, 441, 494, 652, 675, 751, 766, 784, 785, 881, 885, 987, 1290, 1295, 1378, 1507, 1509, 1596, 1643, 1665, 1781, 1954, 1990, 1998, 2002, 2011.

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (870-1680 m dpl).

Persebaran geografi: Asia-Pasifik meliputi Thailand (Lai et al. 2008); Malaysia (Petiot 2011); Sabah (Kitagawa 1977); Sumatra (Schiffner 1898); Bangka (Kitagawa 1977); Jawa (Schiffner 1898); New Guinea (Stephani 1909); Fiji (Söderström et al. 2011).

Bazzania erosa memiliki variasi yang luas khususnya pada ukuran dan bentuk daun. Daun lateral B. erosa berbentuk segitiga-bulat telur sampai melidah-bulat telur dan pangkal daun ventral melengkung atau berkuping (Kitagawa 1977), sedangkan B. erosa di Hutan Sibayak memiliki bentuk melidah-bulat telur dan pelekatan daun ventral melengkung. Jenis ini juga dikoleksi dari Jawa dengan ketinggian 1000-2000 m dpl (Meijer 1960). Jenis B. erosa pernah dikoleksi dari Gunung Kinabalu, Sabah (1300 m dpl) dan Gunung Kemiri, Aceh (1800-2500 m dpl) (Kitagawa 1977). Bazzania erosa memiliki kemiripan dengan B. indica pada bentuk dan ujung daun lateral yaitu melidah-bulat telur dan bergigi 3 dengan tepi bergerigi. Keduanya dibedakan dari ada tidaknya sel hialin pada daun ventral, B. indica tidak memiliki sel hialin pada daun ventral.

Gambar 3 Bazzania erosa (Reinw. et al.) Trevis. a habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral, d ujung daun lateral, e tepi dan sel daun ventral: 1 deretan sel hialin, f cabang ventral, g sisik daun

Bazzania indica (Gottsche & Lindenb.) Trevis. (Gambar 4)

Perawakan tumbuhan berwarna hijau pucat sampai hijau kecoklatan pada spesimen; lebar 2.03-3.33 mm. Merofit ventral 12 atau 13 sel. Daun lateral tersusun sangat rapat, daun berbentuk melidah-bulat telur dengan pangkal lebar, panjang 0.85-1.93 mm dan lebar 0.68-1.15 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, salah satu sisi melekat dengan daun ventral, tepi bergerigi, ujung bergigi 3 dengan tepi bergerigi; sel berbentuk persegi panjang-oval, ukuran sel bagian tepi lebih

(20)

kecil, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding sel tebal, permukaan halus, trigon besar. Daun ventral tersusun sangat rapat, berbentuk bulat-persegi, panjang 0.2-0.7 mm dan lebar 0.35-0.88 mm; pangkal daun rata, pelekatan melengkung, tepi beringgit, ujung rata; sel berbentuk persegi panjang-oval, sel bagian tepi berukuran lebih kecil, berkloroplas, dinding tebal, permukaan halus, trigon besar. Cabang ventral dengan panjang 4-17 mm; sisik daun berbentuk persegi, pangkal rata, tepi rata, ujung meruncing; sel berbentuk persegi panjang, berkloroplas, dinding sel tipis, trigon besar.

Spesimen yang diperiksa: ES 207, 1571, 1574, 1578, 1600.

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah (980-1025 m dpl). Persebaran geografi: Asia meliputi Thailand (Lai et al. 2008); Malaysia (Petiot 2011); Singapura (Schiffner 1898); Sumatra dan Jawa (Meijer 1960).

Jenis ini dilaporkan hidup pada substrat batang pohon (Kitagawa 1967) sedangkan di Hutan Sibayak hidup pada substrat akar pohon dan kayu lapuk.

Bazzania indica memiliki bentuk, ujung, dan tepi daun lateral yang sama dengan

B. erosa. Keduanya dibedakan oleh daun ventral. Bazzania indica memiliki bentuk bulat-persegi dan seluruh daunnya tersusun oleh sel berkloroplas, sedangkan B. erosa berbentuk membulat dan tepi daun tersusun oleh sel hialin.

Gambar 4 Bazzania indica (Gottsche & Lindenb.) Trevis. A habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral, d sel daun lateral: 1 trigon besar, d tepi daun ventral, f cabang ventral, g sisik daun

Bazzania japonica (Sande Lac.) Lindb. (Gambar 5)

Perawakan tumbuhan berwarna hijau sampai hijau kecoklatan-kekuningan pada spesimen; lebar 1.75-4.58 mm. Merofit ventral 10 atau 13 sel. Daun lateral tersusun sangat rapat, berbentuk lanset, panjang 0.58-2.1 mm dan lebar 0.33-0.75 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, salah satu sisi pangkal distal melekat dengan daun ventral, tepi rata, ujung bergigi 3, runcing; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding sangat tebal, permukaan halus, trigon besar. Daun ventral tersusun berdekatan dan/atau rapat, berbentuk persegi, lebih panjang dibandingkan dengan lebar, panjang 0.25-0.63 mm dan lebar 0.25-0.58 mm; pangkal daun rata atau ada yang berkuping, pelekatan melengkung, tepi daun bergigi, bagian tengah cembung apabila diamati dari sisi 8

0,5 mm

a b 0,1 mm c 0,1 mm d 20 µm 1

20 µm

(21)

dorsal, ujung rata; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas, dinding sangat tebal, permukaan halus, trigon besar. Cabang ventral dengan panjang 6-16 mm; sisik daun berbentuk persegi memanjang, pangkal rata, tepi rata, ujung bergigi 3; sel berbentuk poligonal, berkloroplas, dinding sel sangat tebal, trigon besar.

Spesimen yang diperiksa: ES 207, 440, 495, 570, 571, 573, 708, 750, 792, 1280, 1292, 1646, 1649, 1650, 1655, 1657, 1659, 2011, 2030.

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (928-1755 m dpl).

Persebaran geografi: Asia meliputi Japan (Stephani 1909; Kitagawa 1967); Korea (Choi et al. 2013); Hongkong (So dan Zhu 1996); Taiwan (Wang et al. 2011); Vietnam (Pόcs 1969); Thailand (Lai et al. 2008); Sumatra (Kitagawa 1967).

Bazzania japonica memiliki bentuk daun ventral yang sama dengan B. pectinata, yaitu keduanya dibedakan berdasarkan ukuran daun ventral. Jenis B. japonica memiliki ukuran lebih panjang dibandingkan dengan lebar, sedangkan B. pectinata memiliki ukuran lebih lebar dibandingkan dengan panjang.

Gambar 5 Bazzania japonica (Sande Lac.) Lindb. a habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral, d sel daun lateral, e tepi daun lateral, f cabang ventral, g sisik daun

Bazzania loricata Schiffn. (Gambar 6)

Perawakan tumbuhan berwarna kuning pucat-hijau pucat pada spesimen; lebar 1.85-2.73 mm. Merofit ventral 13 atau 15 sel. Daun lateral tersusun sangat rapat, daun berbentuk segitiga-bundar, panjang 1.13-1.45 mm dan lebar 1.38-1.55 mm; pangkal daun distal meruncing, pelekatan melengkung, tepi bergerigi, ujung rata dengan tepi bergerigi melekuk ke arah ventral; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding tebal, permukaan halus, trigon besar. Daun ventral tersusun sangat rapat, bentuk membulat, panjang 0.53-1.13 mm dan lebar 1.23-1.5 mm; pangkal daun berkuping, pelekatan melekuk, tepi bergerigi, bagian tengah cembung, ujung melekuk ke arah ventral; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas, dinding tebal, permukaan halus, trigon besar. Cabang ventral dengan panjang 1-8 mm; sisik daun berbentuk

pesegi-9

0,1 mm

a d 20 µm

20 µm

e g 20 µm

0,5 mm

b c 0,5 mm

0,5 mm

(22)

membulat, pangkal rata, tepi rata, ujung tumpul; sel berbentuk poligonal, berkloroplas, dinding tipis, trigon besar.

Spesimen yang diperiksa: ES 1502, 1584, 1598.

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah (927-1150 m dpl). Persebaran geografi: Asia meliputi Filipina (Stephani 1909); Thailand (Lai

et al. 2008); Malaysia (Petiot 2011); Sumatra dan Jawa (Schiffner 1898).

Bazzania loricata tidak memiliki kemiripan dengan jenis lain yang ditemukan di Hutan Sibayak. Jenis ini mudah dibedakan dari jenis yang lain berdasarkan daun lateral berbentuk segitiga-bundar dengan ujung rata dan melekuk ke arah ventral. Susunan daun lateral dan ventral sangat rapat, dan percabangan dikotom pendek.

Gambar 6 Bazzania loricata Schiffn. a habitus dorsal, b daun lateral, c daun ventral, d ujung daun lateral, e tepi dan sel daun lateral, f cabang ventral, g sisik daun

Bazzania paradoxa (Sande Lac.) Steph. (Gambar 7)

Perawakan tumbuhan berwarna kuning-kecoklatan pada spesimen; lebar 3.53-5.05 mm. Merofit ventral 14 atau 15 sel. Daun lateral tersusun sangat rapat, daun berbentuk lanset, panjang 2.13-3.28 mm dan lebar 0.83-1.40 mm; pangkal daun sisi distal melebar seperti kuping (auriculate), pelekatan melengkung, salah satu sisi menempel daun ventral, tepi rata, ujung bergigi 3, runcing dan panjang; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding tebal, permukaan halus, trigon besar. Daun ventral tersusun rapat atau sangat rapat, berbentuk persegi, panjang 0.55-1.33 mm dan lebar 0.83-1.73 mm; pangkal daun melebar seperti kuping, pelekatan melengkung, tepi bergigi panjang, ujung rata; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas, dinding tebal, permukaan halus, trigon besar. Cabang ventral dengan panjang 8-20 mm; sisik daun berbentuk persegi (lebih lebar dibandingkan dengan panjang), pangkal rata, tepi rata, ujung bergigi tiga, sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas, dinding sel sangat tebal, trigon besar

Spesimen yang diperiksa: ES 311, 480, 482, 709, 1274, 1281, 1323, 1457, 1478.

10

20 µm

g

0,5 mm

a b 0,5 mm c 0,5 mm d 0,1 mm

20 µm

(23)

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (882-1600 m dpl).

Persebaran geografi: Asia-Pasifik meliputi Thailand (Lai et al. 2008); Malaysia (Petiot 2011); Singapura (Pippo et al. 2002); Sumatra dan Borneo (Kitagawa 1967); Jawa (Evans 1933); Samoa (Kitagawa 1967); Fiji (Söderstörm

et al. 2011); Tonga (Söderstörm et al. 2012).

Bazzania paradoxa dilaporkan di Jawa pada ketinggian 1200-1630 m dpl. Jenis ini pernah dikoleksi dari Gunung Tandikat, Gunung Sago, dan Gunung Singgalang, di Sumatra (Meijer 1960). Evans (1933) melaporkan B. paradoxa

hidup pada substrat bersamaan dengan B. tridens. Daun lateral B. paradoxa

berukuran lebih lebar dibandingkan dengan B. calcarata. Trigon pada B. calcarata berbentuk segitiga menyambung (bentuk seperti jam pasir).

Gambar 7 Bazzania paradoxa (Sande Lac.) Steph. a habitus ventral, b daun lateral: 1 pelebaran seperti kuping, c daun ventral, d sel daun lateral: 1 trigon berbentuk segitiga, e tepi dan sel tepi daun lateral, f cabang ventral, g sisik daun

Bazzania pectinata (Lindenb. & Gottsche) Schiffn. (Gambar 8)

Perawakan tumbuhan berwarna hijau tua sampai kecoklatan pada spesimen, lebar 1.7-4.05 mm. Merofit ventral 12-16 sel. Daun lateral rapat, berbentuk lanset, bagian pangkal lebar dan menyempit ke ujung daun, panjang 1.1-2.3 mm dan lebar 0.45-1.25 mm; pelekatan daun rata, melekat dengan daun ventral, tepi daun rata, ujung daun bergigi 3, runcing dan menyebar; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, semakin ke tepi ukuran semakin kecil, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding sel tebal, permukaan halus, trigon kecil. Daun ventral tersusun berjarak, berbentuk persegi, lebih lebar dibandingkan dengan panjang, panjang 0.18-0.53 mm dan lebar 0.25-0.78 mm; pangkal daun melengkung, tepi daun bergigi besar, ujung daun rata, kadang melekuk ke arah ventral; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas, dinding sel tebal, permukaan sel halus, trigon kecil. Cabang ventral dengan panjang 4-20 mm; sisik daun berbentuk persegi, pangkal rata, tepi rata, ujung bergigi, sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkoroplas, dinding sel tipis, trigon besar.

11

20 µm

g

0,5 mm

a b 1 0,5 mm c 0,1 mm

20 µm

e f 0,5 mm

1

20 µm

(24)

Spesimen yang diperiksa: ES 269, 305, 344, 362, 481, 513, 883, 995, 1372, 1511, 1534, 2003, 2021.

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah (880-998 m dpl). Persebaran geografi: Asia meliputi Thailand (Lai et al. 2008); Malaysia (Petiot 2011); Sumatra (Evans 1933); Bangka dan Borneo (Stephani 1909); Jawa dan Ambon (Schiffner 1898).

Bazzania pectinata ditemukan hidup dengan jenis lumut lainnya. Bentuk daun lateral bervariasi dari bulat telur-melidah sampai melidah (Evans 1933), sedangkan koleksi di Hutan Sibayak berbentuk oblong-bulat telur. Bazzania pectinata dikoleksi dari Jawa dengan ketinggian 1000-2000 m dpl pada batang pohon, sedangkan di Hutan Sibayak jenis ini ditemukan pada ketinggian kurang dari 1000 m dpl pada batang pohon dan kayu lapuk. Jenis ini juga pernah dikoleksi di Sumatra dari Gunung Sago, Gunung Singgalang, Gunung Gadang, Gunung Tandikat, dan Gunung Kerinci (Meijer 1960). Jenis ini memiliki kesamaan dengan B. japonica, keduanya dibedakan dari bentuk daun ventral (dijelaskan pada B. japonica).

Gambar 8 Bazzania pectinata (Lindenb. & Gottsche) Schiffn. a habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral, d ujung daun lateral, e tepi dan sel daun, f

perianth (pelindung struktur reproduksi), g cabang ventral, h sisik daun Bazzania praerupta (Reinw. et al.) Trevis. (Gambar 9)

Perawakan tumbuhan berwarna hijau kecoklatan pada spesimen; lebar 2.4-4.05 mm. Merofit ventral 8 atau 10 sel. Daun lateral tersusun sangat rapat, berbentuk segitiga-bulat telur, panjang 1.25-2.3 mm dan lebar 0.75-1.25 mm; pelekatan daun rata, kedua sisinya berlekatan dengan daun ventral, tepi daun rata, ujung daun bergigi 3, runcing, kecil, dan menyebar; sel berbentuk poligonal-oval, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding sel tebal, permukaan halus, trigon besar. Daun ventral tersusun berjarak, berbentuk bulat-persegi, panjang 0.28-0.48 mm dan lebar 0.4-0.78 mm; pangkal daun berkuping atau rata, pelekatan melengkung, tepi berlobus, ujung rata; sel berbentuk poligonal-oval, berkloroplas, dinding sel tebal, permukaan halus, trigon besar. Cabang ventral dengan panjang 3-14 mm; sisik daun berbentuk persegi-membulat, pangkal rata, tepi rata, ujung bergigi, sel berbentuk poligonal, berkloroplas, dinding sel tebal, trigon besar.

(25)

Spesimen yang diperiksa: ES 805, 886, 1534.

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (944-1260 m dpl).

Persebaran geografi: Asia-Pasifik meliputi Assam, Burma (Schiffner 1898); India, Nepal, Taiwan, Thailand, Vietnam, Japan, Filipina (Pόcs 1969); Sumatra, Jawa dan Borneo (Meijer 1960); Sulawesi dan Hawai (Pόcs 1969).

Bazzania praerupta tersebar secara luas di wilayah Asia bagian tenggara hingga mencapai Himalaya dan ditemukan pada substrat batang dan cabang pohon (Kitagawa 1967). Jenis ini juga dilaporkan persebarannya di Jawa pada ketinggian 1700-2500 m dpl pada cabang pohon dan di Sumatra pernah dikoleksi di Gunung Sago dan Gunung Singgalang (Meijer 1960). Jenis ini mirip dengan B. paradoxa, akan tetapi B. praerupta memiliki bentuk daun segitiga-bulat telur dan ukuran daun ventral lebih kecil dibandingkan dengan B. paradoxa.

Gambar 9 Bazzania praerupta (Reinw. et al.) Trevis. a habitus dorsal, b daun lateral, c daun ventral, d sel daun lateral, e tepi dan sel daun ventral, f cabang ventral, g sisik daun

Bazzania spiralis (Gottsche & Lindenb.) Trevis. (Gambar 10)

Perawakan tumbuhan berwarna hijau kecoklatan pada spesimen; lebar 2.8-3.78 mm. Merofit ventral 12 atau 13 sel. Daun lateral tersusun sangat rapat, bentuk daun oblong, panjang 1.63-2.3 mm dan lebar 0.48-0.65 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, melekat dengan daun ventral, tepi bergerigi, ujung bergigi 3 dengan tepi bergerigi; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, sel bagian tepi berukuran lebih kecil, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding sel tipis di bagian tengah daun, dinding sel tebal bagian tepi, pemukaan halus, trigon kecil di bagian tengah daun. Daun ventral tersusun berjarak, berbentuk bulat-persegi, panjang 0.25-0.33 mm dan lebar 0.45-0.55 mm; pelekatan daun rata, melekat dengan daun lateral, tepi daun beringgit, ujung daun melekuk ke arah ventral; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas kecuali ujung daun bagian yang melekuk hialin, dinding sel tebal, permukaan halus, trigon kecil. Cabang ventral dengan panjang 7-18 mm; sisik daun berbentuk persegi, pangkal rata, tepi rata, ujung membulat; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas kecuali pada bagian ujung daunnya hialin, dinding tebal, trigon besar.

13

c 0,1 mm d 20 µm

e 20 µm g 20 µm

0,5 mm

a b 0,5 mm

(26)

Spesimen yang diperiksa: ES 283, 800, 989.

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah (921-1260 m dpl).

Persebaran geografi: Asia meliputi Thailand (Lai et al. 2008); Malaysia (Petiot 2011); Jawa (Stephani 1909); Sumatra, Bangka, Borneo (Kitagawa 1967).

Bazzania spiralis dilaporkan pernah dikoleksi di Gunung Khao Luang, Thailand (1780 m dpl) pada substrat batang pohon. Bentuk daun lateral segitiga-oblong dan pangkal daun bagian distal dengan apendiks (Kitagawa 1967). Jenis B. spiralis dan B. densa memiliki kemiripan berdasarkan ciri ujung daun ventral (dijelaskan pada B. densa). Jenis ini mudah dibedakan dari jenis yang lain dari bentuk daun lateral yang oblong, ujung daun bergigi 3 dengan tepi bergerigi, ujung daun ventral melekuk dan bagian yang melekuk hialin.

Gambar 10 Bazzania spiralis (Gottsche & Lindenb.) Trevis. a habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral, d ujung daun lateral: 1 bergigi dan bergerigi, e ujung dan sel daun ventral: 1 sel hialin, f cabang ventral, g sisik daun

Bazzania subtilis (Sande Lac.) Trevis. (Gambar 11)

Perawakan tumbuhan berwarna hijau muda sampai hijau kecoklatan pada spesimen; lebar 1.43-3.3 mm. Merofit vental 10, 11, atau 12 sel. Daun lateral tersusun berdekatan, daun berbentuk oblong, panjang 0.6-1.75 mm dan lebar 0.33-0.68 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, melekat dengan daun ventral, tepi rata, ujung bergigi 3, tumpul; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, sel bagian tepi berukuran lebih kecil, daun memiliki vita (7-10 baris sel), dinding sel tipis di bagian tengan dan dinding tebal di bagian tepi, berkloroplas, permukaan sel halus, trigon kecil di bagian tengah daun. Daun ventral tersusun berjarak, berukuran kecil, berbentuk persegi-membulat, panjang 0.15-0.3 mm dan lebar 0.18-0.43 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, tepi beringgit, ujung rata; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, sel berwarna kuning-kecoklatan, dinding sel tebal, permukaan halus, trigon kecil. Cabang ventral dengan panjang 3-17 mm; sisik daun berbentuk persegi, pangkal rata, tepi beringgit, ujung rata, sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas, dinding tipis, trigon kecil.

14

g 20 µm

a 0,5 mm b 0,5 mm c 0,5 mm d 0,1 mm 1

20 µm

e

1

(27)

Spesimen yang diperiksa: ES 318, 348, 349, 428, 501, 509, 537, 542, 543, 550, 557, 729, 730, 731, 755, 960, 974, 988, 990, 991, 992, 993, 997, 1002, 1014, 1015, 1016, 1017, 1530, 1538, 1539, 1540, 1569, 1579, 1594, 1759.

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan bawah (922-1979 m dpl).

Persebaran geografi: Malesiana meliputi Filipina (Stephani 1909); Malaysia (Petiot 2011); Sabah (Kitagawa 1977); Sumatra dan Jawa (Schiffner 1898); Bangka (Kitagawa 1977); Ambon (Kitagawa 1977).

Bazzania subtilis merupakan jenis yang paling umum dijumpai di Hutan Sibayak dan ditemukan sampai ketinggian hampir 2000 m dpl, sedangkan di Jawa jenis ini merupakan jenis yang jarang ditemukan (Meijer 1960; Gradstein 2011). Jenis ini memiliki ukuran daun ventral terkecil. Jenis ini mirip dengan B. densa, akan tetapi B. subtilis memiliki vita yang jelas terlihat pada daun lateral dan daun vental yang lebarnya hampir sama dengan lebar batang, ujung daun rata.

Gambar 11 Bazzania subtilis (Sande Lac.) Trevis. a habitus ventral, b daun lateral: 1 vita, c daun ventral, d sel daun lateral: 1 sel vita, e tepi daun lateral, f cabang ventral, g sisik daun

Bazzania tridens (Reinw. et al.) Trevis. (Gambar 12)

Perawakan tumbuhan berwarna hijau muda sampai hijau tua kecoklatan pada spesimen, lebar 1.33-4.25 mm. Merofit ventral 11 atau 12 sel. Daun lateral tersusun rapat atau sangat rapat, berbentuk oblong-bulat telur, panjang 0.73-2.10 mm dan lebar 0.33-0.88 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, melekat dengan daun ventral, tepi rata, ujung bergigi 3, runcing dan pendek; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding tipis, permukaan sel halus, trigon kecil. Daun ventral tersusun berjarak dan/atau berdekatan, berbentuk persegi, panjang 0.18-0.70 mm dan lebar 0.20-0.63 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, tepi beringgit, ujung rata; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, sel hialin, bagian pangkal 2-4 deret sel berkloroplas, dinding sel tipis, permukaan sel halus, tanpa trigon. Cabang ventral dengan panjang 5-13 mm; sisik daun berbentuk persegi, pangkal rata, tepi beringgit, ujung meruncing; sel berbentuk poligonal, berkloroplas bagian pangkal, selain itu hialin, dinding tipis, trigon kecil.

15

c 20 µm

e 20 µm g 20 µm

a 0,5 mm b 0,1 mm 1

d 20 µm 1

(28)

Spesimen yang diperiksa: ES 88, 90, 92, 295, 458, 538, 551, 623, 648, 723, 749, 1534, 1595, 1601, 1729.

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan bawah (867-1630 m dpl).

Persebaran geografi: Asia-Pasifik meliputi Burma, India (Schiffner 1898); Thailand (Lai et al. 2008); Vietnam (Pόcs 1969); Taiwan (Wang et al. 2011); Malaysia (Petiot 2011); Singapura (Pippo et al. 2002); Sumatra (Pόcs 1969); Bangka, Jawa, Borneo (Schiffner 1898); Sulawesi (Stephani 1909); Fiji (Söderström et al. 2011); Tonga (Söderström et al. 2012).

Bazzania tridens tersebar secara luas di daerah tropis dan Asia bagian tenggara dengan suhu hangat (Kitagawa 1967). Koleksi tersebar di Jawa pada ketinggian 1000-2500 m dpl hidup di substrat kayu lapuk (Meijer 1960). Daun ventral B. tridens memiliki kemiripan dengan B. vittata dalam bentuk, tepi, dan warna sel penyusunnya. Meskipun memiliki kemiripan pada warna sel penyusun daun ventral, pada B. tridens 2 sampai 4 baris sel di bagian pangkal berkloroplas, sedangkan B. vittata tersusun seluruhnya oleh sel hialin.

Gambar 12 Bazzania tridens (Reinw. et al.) Trevis. a habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral d tepi daun lateral, e sel daun ventral, f cabang ventral, g sisik daun

Bazzania vittata (Lindenb. & Gottsche) Trevis. (Gambar 13)

Perawakan tumbuhan berwarna hijau kebiruan pada spesimen, lebar 0.95-1.18 mm. Merofit ventral 5 atau 6 sel. Daun lateral tersusun berdekatan, daun berbentuk oblong-bulat telur, panjang 0.48-0.53 mm dan lebar 0.3-0.33 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, melekat dengan daun ventral, tepi rata, ujung bergigi 3, tumpul; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, memiliki vita (7-8 baris sel), sel berwarna hijau-kecoklatan, dinding sel tipis di bagian tengah daun dan tebal di bagian tepi daun, permukaan kasar (verrucose), trigon kecil di bagian tengah daun. Daun ventral tersusun berjarak, berbentuk persegi, panjang 0.23-0.28 mm dan lebar 0.23-0.25 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, melekat dengan daun lateral, tepi beringgit, ujung rata; sel berbentuk poligonal panjang, hialin, dinding sel tipis, permukaan kasar, tidak terdapat trigon. Cabang ventral dengan 16

a 0,5 mm d 20 µm

e 20 µm g 20 µm

0,1 mm

b c 0,1 mm

(29)

panjang 2-4 mm; sisik daun berbentuk persegi, pangkal rata, tepi beringgit, ujung rata; sel berbentuk poligonal, hialin, dinding sel tipis, tanpa trigon.

Spesimen yang diperiksa: ES 665, 1070, 1551, 1652.

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan dataran rendah (879-926 m dpl). Persebaran geografi: Asia-Pasifik meliputi Taiwan (Wang et al. 2011); Thailand (Lai et al. 2008); Malaysia (Petiot 2011); Sumatra, Borneo, dan Jawa (Schiffner 1898); Sulawesi, Ambon, dan New Guinea (Stephani 1909); Fiji (Söderström et al. 2011).

Bazzania vittata di Hutan Sibayak dapat dengan mudah dibedakan dari jenis lain berdasarkan vita pada daun lateral, habitusnya yang berwarna hijau pucat sampai kebiruan, dan berukuran paling kecil. Jenis ini termasuk ke dalam catatan baru di Taiwan (Lai 1978). Jenis ini pernah dikoleksi di Gunung Sago dan Gunung Singgalang, Sumatra dan di Jawa pada ketinggian 1200-2700 m dpl. (Meijer 1960).

Gambar 13 Bazzania vittata (Lindenb. & Gottsche) Trevis. a habitus ventral, b daun lateral: 1 vita, c daun ventral, d sel daun lateral: 1 sel vita, e permukaan daun ventral kasar (verrucose), f cabang ventral

Bazzania sp. (Gambar 14)

Perawakan tumbuhan berwarna hijau muda sampai hijau kecoklatan saat spesimen, lebar 1.25-2.95 mm. Merofit ventral 8 atau 9 sel. Daun lateral tersusun berjarak, daun berbentuk lanset, dengan ujung menyempit, panjang 0.63-1.48 mm dan lebar 0.28-0.38 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, melekat dengan daun ventral, tepi rata, ujung selalu bergigi 2; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, sel bagian tepi berukuran lebih kecil, daun tanpa vita, berkloroplas, dinding sel tebal, permukaan halus, trigon besar. Daun ventral tersusun berjarak, berbentuk persegi, panjang 0.2-0.55 mm dan lebar 0.2-0.5 mm; pangkal daun rata, pelekatan rata, tepi bergigi, ujung rata; sel berbentuk persegi panjang-poligonal, berkloroplas, dinding sel tebal, permukaan halus, trigon besar. Cabang ventral dengan panjang 3-9 mm; sisik daun berbentuk persegi, pangkal rata, tepi rata, ujung rata, sel berbentuk poligonal, berkloroplas, dinding sel tebal, trigon besar.

Spesimen yang diperiksa: ES 382, 706, 711, 804, 1643.

17

c 20 µm

e 10 µm a 0,5 mm b 0,1 mm

1

d 20 µm 1

(30)

Persebaran di Hutan Sibayak: hutan pegunungan bawah (1260-1659 m dpl).

Jenis yang belum teridentifikasi ini selalu memiliki ujung daun bergigi 2. Berdasarkan kunci identifikasi Bazzania di Jawa (Gradstein 2011), Bazzania

dengan ujung daun selalu bergigi 2 merupakan ciri dari jenis B. fallax, akan tetapi bentuk daun lateral dan daun ventral dari kedua koleksi sangat berbeda. Bazzania

sp. memiliki bentuk daun lanset sedangkan B. fallax memiliki bentuk segitiga-membulat, atau oblong. Daun ventral B. fallax berbentuk persegi dengan ujung berbagi 3, masing-masing berujung membulat, sedangkan Bazzania sp. berbentuk persegi dengan tepi rata-bergigi kecil (Meagher 2008).

Gambar 14 Bazzania sp. a habitus dorsal, b daun lateral, c daun ventral, d ujung daun lateral, e tepi dan sel daun lateral, f cabang ventral, g sisik daun

SIMPULAN

Ditemukan 14 jenis Bazzania di Hutan Sibayak yang hidup pada substrat pohon (akar dan batang) dan kayu lapuk, yaitu B. calcarata, B. densa, B. erosa, B. indica, B. japonica, B. loricata, B. paradoxa, B. pectinata, B. praerupta, B. spiralis, B. subtilis, B. tridens, B. vittata, dan Bazzania sp. Tidak ditemukan jenis endemik Sumatra. Jenis-jenis Bazzania di Hutan Sibayak memiliki tipe persebaran Malesiana, Asia, dan Asia-Pasifik. Delapan jenis tersebar pada vegetasi hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan bawah, lima jenis hanya ditemukan di vegetasi hutan dataran rendah, dan satu jenis hanya ditemukan di vegetasi hutan pegunungan bawah. Bazzania subtilis merupakan jenis yang paling umum ditemukan di Hutan Sibayak, sedangkan yang jarang ditemukan adalah B. calcarata, B. loricata, B. praerupta, dan B. spiralis.

18

c 20 µm d 20 µm

e 20 µm g 20 µm

a 0,5 mm b 0,5 mm

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Choi SS, Bakalin VA, Sun NY. 2013. Hepatics of Mt. Deogyu, National Park, Republic of Korea. Bot Pacifica 2:63-71.

Evans AW. 1933. Some representative species of Bazzania from Sumatra. Pap Michigan Acad Sci ArtLet 17:69-118.

Gradstein SR, Tan BC, Zhu RL, Ho BC, King SCH, Drbert C, Pitopang R. 2005. A catalouge of the Bryophytes of Sulawesi, Indonesia. J Hatt Bot Lab

98:213-257.

Gradstein SR. 2011. Guide to the Liverworts and Hornworts of Java. Bogor (ID): SEAMO BIOTROP.

Kitagawa N. 1967. Studies on the Hepaticae of Thailand I. The genus Bazzania, with general introduction. J Hatt Bot Lab 39:249-270.

Kitagawa N. 1977. Studies on Asian species of Bazzania, Hepaticae, I. Bull Nara Univ Edu 26:73-82.

Kitagawa N. 1979. Studies on Asian species of Bazzania, Hepaticae, II. Bull Nara Univ Edu 28:71-83.

Lai MJ. 1978. Bazzania vittata found in Taiwan. Taiwania 23:75-76.

Lai MJ, Zhu RL, Chantanaorrapint S. 2008. Liverworts and hornworts of Thailand: an update checklist and bryofloristic accounts. Ann Bot Fennici

45:321-341.

Meagher D. 2008. Studies on Bazzania 2. Seven poorly known species from Australia. Nova Hedwigia 88:395-441

Meijer W. 1960. Notes of the species of Bazzania (Hepaticae) mainly in Java.

Blumea 10: 323-661.

Menzel M. 1988. Annotated catalogue of the Hepaticae and Anthocerotae of Borneo. J Hatt Bot Lab 65:145-206.

Petiot MSC. 2011. A checklist of Hepaticae and Anthocerotae of Malaysia. Polish Bot J 56:1-44.

Pippo S, He XL, Juslén A, Tan BC, Murphy DH, Pόcs T. 2002. Hepatic and hornwort flora of Singapura. Ann Bot Fennici 39:101-127.

Pόcs T. 1969. A short survey of the Bazzania of North Vietnam. J Hatt Bot Lab

32:81-94

Schniffer V. 1898. Consperctus Hepaticarum Archipelagi Indici. Batavia (ID): Staatsdruckerei.

So ML, Zhu RL. 1996. Studies on Hongkong hepatics II. Notes on some newly recorded liverworts from Hongkong. Trop Bryol 12:11-20.

Söderström L, Gradstein SR, Harborg A. 2010. Checklist of the hornwort and liverworts of Java. Phytotaxa 9:53-149.

(32)

Söderström L, Hagborg A, Pόcs T, Sassgyarmati A, Brown E, von Konrat M, Renner M. 2011. Checklist of hornworts and liverworts of Fiji. Telopea

13:405-454.

Söderström L, Hagborg A, von Konrat M. 2012. The friendly islands- A checklist of hornworts and liverworts of Tonga. Polish BotJ 57:129-135.

Stephani F. 1909. Species Hepaticarum. Bulletin de L’Herber Boissier 3:413-540. Wang J, Lai MJ, Zhu RL. 2011. Liverworts and hornworts of Taiwan: an update

(33)

Lampiran 1 Variasi daun lateral jenis-jenis Bazzania di Hutan Sibayak

Ujung daun Tepi daun Pangkal daun Keberadaan

vita Bentuk sel

panjang Rata Berkuping Tidak ada

Persegi

panjang-poligonal Tebal Besar Halus

B. densa Oblong-bulat

poligonal Tipis Besar Halus

B. indica Melidah-bulat

telur

0.85-1.93 x 0.68-1.15

Gigi 3; tepi

bergerigi Bergerigi Rata Tidak ada

Persegi

panjang-1.38-1.55 Rata, bergerigi Bergerigi

Melengkung, bagian distal meruncing

Tidak ada Persegi

panjang-poligonal Tebal Besar Halus

B. paradoxa Lanset 2.13-3.28 x

0.83-1.4

Gigi 3; runcing,

panjang Rata Berkuping Tidak ada

Persegi

panjang-poligonal Tebal Besar Halus

B. pectinata Lanset 1.1-2.3 x

0.45-1.25

Gigi 3; runcing,

menyebar Rata Rata Tidak ada

Persegi

panjang-poligonal Tebal Kecil Halus

B. praerupta Segitiga-bulat

telur

1.25-2.3 x 0.75-1.25

Gigi 3; runcing,

kecil, menyebar Rata Rata Tidak ada Poligonal-oval Tebal Besar Halus

B. spiralis Oblong 1.63-2.3 x

0.48-0.65

Gigi 3; tepi

bergerigi Bergerigi Rata Tidak ada

Persegi

panjang-poligonal Tipis Kecil Halus

(34)

Lampiran 2 Variasi daun ventral jenis-jenis Bazzania di Hutan Sibayak

0.15-0.53 Melekuk Beringgit Rata

Persegi

panjang-poligonal Tebal Kecil Hialin di ujung Halus

B. erosa Membulat 0.2-0.93 x

0.33-1.25 Rata Beringgit Melengkung

Persegi

panjang-poligonal Tipis Besar

Hialin di sepanjang

tepi Halus

B. indica Bulat-persegi 0.2-0.7 x

0.35-0.88 Rata Beringgit Melengkung

Persegi

panjang-oval Tebal Besar Hijau Halus

B. japonica Persegi

memanjang

0.25-0.63 x

0.25-0.58 Rata Bergigi Melengkung

Persegi panjang-poligonal

Sangat

tebal Besar Hijau Halus

B. loricata Membulat 0.53-1.13 x

1.23-1.5 Melekuk Bergerigi Melengkung

Persegi

panjang-0.45-1.25 Rata Bergigi Melengkung

Persegi

panjang-poligonal Tebal Kecil Hijau Halus

B. praerupta Bulat-persegi 0.28-0.48 x

0.4-0.78 Rata Berlobus Melengkung Poligonal-oval Tebal Besar Hijau Halus

B. spiralis Bulat-persegi 0.25-0.33 x

0.45-0.55 Melekuk Beringgit Rata

Persegi

panjang-poligonal Tebal Kecil Hialin di ujung Halus

B. subtilis

Persegi-membulat

0.15-0.3 x

0.18-0.43 Rata Beringgit Rata

Persegi

panjang-poligonal Tebal Kecil Kuning-kecoklatan Halus

B. tridens Persegi 0.18-0.7 x

0.2-0.63 Rata Beringgit Rata

Persegi

panjang-poligonal Tipis Tidak ada

Hialin, kecuali 2-4

baris sel pangkal Halus

B. vittata Persegi 0.23-0.28 x

0.23-0.25 Rata Beringgit Rata Poligonal panjang Tipis Tidak ada Hialin Kasar

Bazzania sp. Persegi 0.2-0.55 x

0.2-0.5 Rata Rata Rata

Persegi

panjang-poligonal Tebal Besar Hijau Halus

(35)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kudus pada tanggal 18 November 1991 dari pasangan Abdul Muntholib dan Tri Astuti. Penulis merupakan putri bungsu dari tiga bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan menegah atas di SMA Negeri 1 Kudus pada tahun 2009. Pada tahun yang sama penulis diterima di Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor melalui jalur penerimaan Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Biologi Dasar TPB pada tahun ajaran 2012/2013 dan 2013/2014, Biologi Alga dan Lumut pada tahun ajaran 2012/2013, dan Anatomi Tumbuhan pada tahun ajaran 2013/2014. Selama menempuh studi di Departemen Biologi, penulis melakukan penelitian awal dalam studi lapang mengenai Keanekaragaman Tumbuhan Epifit di Hutan Pendidikan Gunung Walat pada tahun 2011 dan praktik lapangan di Rumah Sakit Umum Daerah Kudus pada tahun 2012. Penulis juga pernah aktif sebagai staf CRM (Class Rohis Management) SERUM-G LDF FMIPA dan sebagai sekretaris Organisasi Mahasiswa Daerah KKB-MK (Keluarga Kudus Bogor- Menara Kota).

Gambar

Tabel 1 Keanekaragaman jenis, kemelimpahan, dan substrat Bazzania di Hutan Sibayak
Gambar 1 Bazzania calcarata (Sande Lac.) Schiffn. a habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral: 1 apendiks, d pangkal daun lateral: 1 kuping distal, 2 kuping proksimal, e sel daun lateral: 1 trigon, f cabang ventral, g sisik daun
Gambar 2 Bazzania densa (Sande Lac.) Schiffn. a habitus ventral, b daun lateral, c sel daun ventral, d daun ventral: 1 ujung melekuk, e tepi dan sel daun lateral, f cabang ventral, g sisik daun
Gambar 3 Bazzania erosa (Reinw. et al.) Trevis. a habitus ventral, b daun lateral, c daun ventral, d ujung daun lateral, e tepi dan sel daun ventral: 1 deretan sel hialin, f cabang ventral, g sisik daun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang akan diteliti adalah apakah pergantian manajemen, pertumbuhan perusahaan, reputasi auditor, kesulitan keuangan,

Salah satu upaya pengembangan pariwisata Kabupaten Cilacap yang dilakukan oleh bidang pengembangan objek wisata adalah program destinasi pengembangan sebagai kebijakan

Obat Ambeien Tradisional Bawang Putih - Wasir atau Ambeien adalah penyakit yang tidak hanya menimbulkan sakit ketika sedang BAB ataupun sedang duduk, tapi juga dapat

driver RS-422 dan penerima dirancang untuk jaringan point-to-point dan konfigurasi multi- drop.Untuk konfigurasi multi-drop, rantai daisy adalah konfigurasi antarmuka

Beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa dan Beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati,

PUSAT CALON MAHASISWA BEASISWA TNI

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Majelis Hakim menetapkan Amir Fauzi sebagai Justice Collaborator sebagaimana tertulis dalam pertimbangan hakim “Menimbang, bahwa

indigenous people do not understand the language of the valley Baliem Bengkulu and. indigenous people in Bengkulu not understand indigenous languages in