Konsumsi Pangan, Bioavailibilitas Zat Besi dan Status Anemia Siswi di Kabupaten Bogor
Teks penuh
Dokumen terkait
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan antara Bioavailabilitas intake Zat Besi dengan Status Anemia Remaja di Yogyakarta dan Padang adalah benar
Kesimpulan : Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara konsumsi protein dan zat besi dengan kadar hemoglobin pada Wanita Usia Subur (WUS) di
Hal ini disebabkan karena besi adalah salah satu komponen pembentukan hemoglobin yang paling utama, jika konsumsi makanan sumber besi tidak cukup atau kurang maka akan
Tidak terdapat hubungan yang bermakna anatara pola konsumsi pangan sumber zat besi heme, pola konsumsi pangan sumber zat besi nonheme, pola konsumsi pengan sumber
Cokelat merupakan pangan penghambat yang paling banyak dikonsumsi oleh siswi anemia dengan rata-rata konsumsi sebesar 6,6 ± 4,8 gram dan pada siswi non anemia pangan
Ada hubungan yang bermakna antara frekuensi konsumsi pangan sumber zat besi dan asam folat dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah kerja Puskesmas Tawaeli. Maka
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Hubungan antara Bioavailabilitas intake Zat Besi dengan Status Anemia Remaja di Yogyakarta dan Padang adalah benar karya
8 Laksmi 2021 besi Fe dengan kadar hemoglobin remaja putri di SMAN 1 Gianjar protein dan zat besi Fe dangan kadar hemoglobin remaja putri Tingkat konsumsi protein, zat besi