• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simulasi Uji BUSS (Baru, Unik, Seragam, Stabil) Enam Varietas Nenas (Ananas comosus L. Merr.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Simulasi Uji BUSS (Baru, Unik, Seragam, Stabil) Enam Varietas Nenas (Ananas comosus L. Merr.)"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

SIMULASI UJI BUSS (BARU, UNIK, SERAGAM, STABIL)

ENAM VARIETAS NENAS (

Ananas comosus

L. Merr.)

POETRI AGUSTINE ARYAWATI

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Simulasi Uji BUSS (Baru, Unik, Seragam, Stabil) Enam Varietas Nenas (Ananas comosus L. Merr.) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

ABSTRAK

POETRI AGUSTINE ARYAWATI. Simulasi Uji BUSS (Baru, Unik, Seragam Stabil) Enam Varietas Nenas (Ananas comosus L. Merr.). Dibimbing oleh SOBIR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter keunikan, keseragaman, dan kestabilan dari enam varietas nenas sebagai simulasi UJI BUSS untuk permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pasir Kuda, Bogor, Jawa Barat. Bahan percobaan terdiri dari enam varietas nenas yang terdiri dari varietas yang diuji yaitu Dole 14, P-1972, Mayan Gold 01, Champaka, Pasir Kuda dan varietas referensi yaitu varietas Subang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam varietas dapat dinyatakan berbeda. Perbedaan antara varietas kandidat dengan varietas referensi terdapat tujuh karakter pada bagian tanaman, enam karakter pada bagian daun, empat karakter pada bagian bunga, sembilan belas karakter pada bagian tangkai buah dan buah. Keenam varietas dapat dinyatakan seragam dan stabil. Tipe simpang hanya ditemukan pada satu tanaman dengan dua crown pada varietas Subang, jumlah tipe simpang yang ditemukan masih dibawah batas standar keseragaman. Kata kunci: keunikan, nenas, perlindungan varietas.

ABSTRACT

POETRI AGUSTINE ARYAWATI. Simulation Tests For novelty, Distinctness, Uniformity, and Stability (nDUS) for Six Pineapple (Ananas comosus L. Merr.) Varieties. Supervised by SOBIR.

The objective of this experiment was to elucidate the characters of the distinctness, uniformity and stability of the six varieties of pineapples, as simulation nDUS test important for the Plant Variety Protection Rights application. The experiment was conducted at Pasir Kuda experimental field, Bogor, West Java. The experimental materials consisted of five candidates varieties are Dole 14, P-1972, Mayan Gold 01, Champaka, Pasir Kuda and Subang as reference variety. The result showed that six varieties can be deemed to be dictinct. The distinctness between candidates varieties with reference variety consist of seven characters on the plant, six characters on the leaves, four characters on the flower, nineteen characters on the peduncle and fruit. Six varieties can be deemed to be uniform and stable. Off-type are found only in one plant with two crown Subang variety. The number of off-types are still under uniformity limits standard.

(5)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

pada

Departemen Agronomi dan Hortikultura

SIMULASI UJI BUSS (BARU, UNIK, SERAGAM, STABIL)

ENAM VARIETAS NENAS (

Ananas comosus

L. Merr.)

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2013

(6)
(7)
(8)

Judul Skripsi : Simulasi Uji BUSS (Baru, Unik, Seragam, Stabil) Enam Varietas Nenas (Ananas comosus L. Merr.)

Nama : Poetri Agustine Aryawati NIM : A24090079

Disetujui oleh

Prof Dr Ir Sobir, MSi Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Purwito, MSc Agr Ketua Departemen

(9)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi kekuatan dan hidayah sehingga penelitian ini telah diselesaikan dengan baik. Penelitian Simulasi Uji BUSS (Baru, Unik, Seragam, Stabil) Enam Varietas Nenas (Ananas comosus L. Merr.) yang telah dilaksanakan sejak bulan Oktober 2012 sampai Maret 2013 di Kebun Percobaan Pasir Kuda, Bogor, Jawa Barat.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam pelaksanaan penelitian, terutama :

1. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan dorongan moril dan materil.

2. Prof. Dr. Ir. Sobir, MSi selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam kegiatan penelitian dan penulisan skripsi serta bimbingan moral kepada penulis.

3. Dr. Ir. Anas D Susila, MS selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan masukan dan motivasi dalam kegiatan perkuliahan. 4. Staf pengajar dan staf komisi pendidikan Departemen Agronomi dan

Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

5. Kepala dan teknisi kebun percobaan IPB Pasir Kuda, Bogor, Jawa Barat yang telah membantu dalam proses penelitian.

6. Pihak PKHT (Pusat Kajian Hortikultura Tropika) IPB dan Pusat Perlindungan Varietas Tanaman yang telah membantu dan memberikan dana hibah pada penelitian ini.

7. Alifiya, Yesy, Estu, Abu, Lukito, Septi (Fahutan), Satsat, Santi, Boco, teman-teman angkatan 46, adik-adik dan kakak-kakak Agronomi dan Hortikultura yang telah membantu dalam proses penelitian.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat untuk kemajuan pertanian Indonesia tercinta.

(10)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

TINJAUAN PUSTAKA 2

Botani Nenas 2

Pemuliaan Nenas 3

Perlindungan Varietas Tanaman 3

METODE 5

Tempat dan Waktu 5

Bahan dan Alat 5

Metode Percobaan 5

Analisis Data 5

Pelaksanaan Percobaan 6

HASIL DAN PEMBAHASAN 8

Karakter Vegetatif 8

Karakter Generatif 12

Uji BUSS (Baru Unik Seragam Stabil) 19

KESIMPULAN DAN SARAN 20

Kesimpulan 28

Saran 28

DAFTAR PUSTAKA 28

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Waktu, jenis, dan dosis pemupukan nenas. 6

Tabel 2 Deskripsi karakteristik tanaman enam varietas nenas. 9 Tabel 3 Deskripsi karakteristik bagian daun enam varietas nenas. 10 Tabel 4 Deskripsi karakteristik bunga enam varietas nenas. 12 Tabel 5 Deskripsi karakteristik bagian tangkai dan buah enam varietas nenas. 16 Tabel 6 Perbedaan karakter varietas kandidat dengan varietas referensi. 19

Tabel 7 Varietas contoh 20

DAFTAR GAMBAR

1 Morfologi tanaman nenas 2

2 Margin daun (Piping) pada varietas Mayan Gold 01 12

3 Panjang dan warna pada mahkota bunga nenas 13

(12)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Nenas (Ananas comosus L. Merr.) merupakan salah satu buah dengan produksi tertinggi di Indonesia setelah buah pisang, mangga dan jeruk. Produksi nenas mencapai 1 275 490 ton pada tahun 2012 dengan produksi tertinggi mencapai 1 558 196 ton pada tahun 2009 (Deptan 2013). Produksi yang tinggi ini disebabkan tanaman nenas mempunyai syarat tumbuh yang sesuai dengan agroklimat di Indonesia. Pada tahun 2009, 79 plasma nutfah telah dikumpulkan dan dihasilkan 180 persilangan (Sobir dan Naibaho 2010). Nenas berpotensi menjadi komoditas andalan ekspor Indonesia. Nilai ekspor buah nenas pada tahun 2012 mencapai USD 132 015 559 (Deptan 2013). Rasanya yang segar, bergizi, dan beraroma khas saat dikonsumsi menjadikan buah nenas banyak disukai masyarakat luas.

Data produksi nenas dalam FAOSTAT (2013) menunjukkan Indonesia menjadi negara peringkat keenam terbesar dalam produksi nenas dunia pada tahun 2011. Indonesia bersaing dengan negara penghasil nenas terbesar lainnya seperti Brazil, Thailand, Philipina, Costa Rica, dan China. Varietas unggul sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan daya saing hasil produktivitas dan kualitas buah nenas di Indonesia. Upaya peningkatan produktivitas dan kualitas sangat dipengaruhi oleh keberhasilan dalam memperbaiki potensi genetik tanaman. Oleh karena itu, individu atau badan usaha yang bergerak di bidang pemuliaan tanaman harus diberi penghargaan bagi mereka yang telah menghasilkan varietas tanaman yang baru, unik, seragam, dan stabil. Salah satu penghargaannya adalah dengan memberikan hak PVT (Perlindungan Varietas Tanaman) sebagai perlindungan untuk pemulia.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui karakter keunikan, keseragaman, dan kestabilan dari enam varietas nenas sebagai simulasi UJI BUSS untuk permohonan hak Perlindungan Varietas Tanaman, mengidentifikasi tanaman contoh dan penyempurnaan Panduan Pelaksanaan Uji (PPU) yang digunakan. Uji BUSS (Baru, Unik, Seragam, Stabil) merupakan metode dalam mengidentifikasi karakter suatu varietas tanaman berdasarkan tanda-tanda morfologi baik kualitatif, kuantitif maupun pseudokualitatif dengan bantuan pedoman dari PPI (Panduan Pengujian Individual) untuk tingkat nasional dan UPOV (International Union for the Protection of New Varieties of Plants) untuk tingkat International.

Tujuan Penelitian

(13)

2

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Nenas

Tanaman nenas berasal dari Brasilia (Amerika Selatan) yang telah didomestikasi disana sebelum masa Colombus. Abad ke-16 orang Spanyol membawa nenas ini ke Filipina dan Semenanjung Malaysia, masuk ke Indonesia pada abad ke-15 (1599). Di Indonesia pada mulanya hanya sebagai tanaman pekarangan, dan meluas dikebunkan di lahan kering (tegalan) di seluruh wilayah nusantara. Tanaman ini kini dipelihara di daerah tropik dan subtropik (BPTP Kaltim 2007).

Nenas tergolong dalam ordo Bromeliales, famili Bromeliaceae, subfamili Bromelioideae, genus Ananas, spesies Ananas comosus (L.) Merrill. Genus Ananas mempunyai satu spesies yang lain yaitu Ananas macrodentes Morren (Coppens d‟Eeckenbrugge dan Leal 2003). Gambar 1 menunjukkan morfologi tanaman nenas.

1. Crown 2. Crownlet 3. Fruit

4. Basal fruit slip 5. Peduncle slip 6. Peduncle

7. Aerial sucker (cloves) 8. Leaf

9. Stem

10.Ground sucker 11.Root

Gambar 1 Morfologi tanaman nenas (UPOV 2012)

Saat ini nenas merupakan buah tropis yang paling penting ketiga dalam produksi buah dunia setelah pisang dan jeruk. Pengolahan buah nenas membuat buah ini terkenal di seluruh dunia. Perdagangan internasional nenas didominasi oleh perusahaan multinasional yang telah mengembangkan infrastruktur untuk olahan dan pasar nenas. Produksi nenas Thailand dan Filipina mendominasi perdagangan dunia. Industri rumahan kecil khusus menggunakan serat nenas dari kultivar-kultivar tertentu. Kualitas dan hasil serat tinggi sangat bergantung pada kultivar, dan smooth cayenne adalah salah satu yang paling sedikit menghasilkan serat (Rohrbach et al. 2003).

(14)

3 slip. Batang agak melengkung, jika bahan tanam berasal dari shoot batang. Batang berbentuk tegak, jika bahan tanam berasal dari mahkota (Coppens d‟Eeckenbrugge dan Leal 2003).

Daun berbentuk palung yang spiral diatur dalam pola roset yang padat. Daun padat ditutupi dengan trikoma yang besar meliputi strip stomata terletak di alur. Kepadatan stomata rendah dan ukuran pori yang kecil (Paull 1997). Margin daun biasanya berduri, namun hanya disebagian kultivar. Beberapa dari jenis kultivar “smooth”, epidermis bawah terlipat diujung tepi daun sepanjang permukaan atas, sehingga menghasilkan garis keperakan sempit yang biasa disebut piping (Coppens d‟Eeckenbrugge dan Leal 2003). Sistem metabolisme nenas menggunakan CAM (Nakason dan Paull 1998).

Tanda pertama inisiasi bunga, baik alami maupun diinduksi, adalah peningkatan pesat dalam diameter meristem apikal dan 5-6 hari setelah perubahan ini telah terjadi, batang mulai memanjang, dan terus memanjang sebagai perkembangan model perbungaan. Muncul 100-200 bunga dalam bunga majemuk dan pada saat bunga mekar pertama sampai beberapa bunga membuka setiap hari, mulanya di dasar perbungaan, selama 3-4 minggu (Nakason dan Paull 1998).

Pemuliaan Nenas

Pemulian tanaman nenas merupakan program jangka panjang, oleh karena itu untuk mencapai tujuan perakitan varietas dibutuhkan transparansi dalam perencanaan dan pelaksanaan program. Karakter idiotipe nenas antara lain adalah bobot buah 1.0–1.3 kg, PTT > 16o brix, mahkota buah tegak dan proporsional, warna daging buah kuning sampai jingga, daging buah renyah, hati kecil, mata datar, umur simpan panjang, responsif terhadap induksi pembungaan dan tidak memiliki tulang daun (Sobir dan Naibaho 2010). Roadmap pemuliaan tanaman nenas dalam RUSNAS buah unggulan Indonesia (Sobir dan Naibaho 2010): a). Pengembangan plasma nutfah, b). Karakterisasi dan deskripsi plasma nutfah, c). Studi marka DNA, d). Perakitan varietas, e) Pelepasan varietas.

Progam utama PRI (Pineapple Research Institute) di Hawaii dalam penelitian pemuliaan nenas dunia adalah mengembangkan varietas tipe „Smooth cayenne’ yang resisten terhadap hama dan penyakit, tinggi kandungan vitamin A dan C, puncak panen yang lebih baik, hasil yang tinggi serta tanaman yang kuat. Strategi pemuliaan yang digunakan oleh banyak negara adalah hibridisasi dan seleksi dari segregasi hibrida progeni (Chan et al. 2003).

Perlindungan Varietas Tanaman

(15)

4

Salah satu penghargaan adalah memberikan perlindungan hukum atas kekayaan intelektual dalam menghasilkan varietas tanaman, termasuk dalam menikmati manfaat ekonomi dan hak-hak pemulia lainnya. Perlindungan semacam itu akan mendorong semangat dan kreativitas di bidang pemuliaan tanaman, sehingga dapat dihasilkan penemuan berbagai varietas unggul yang sangat diperlukan masyarakat. Perlindungan hukum tersebut pada hakekatnya sekaligus merupakan pelaksanaan dari berbagai kewajiban internasional yang harus dilakukan oleh Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Keanekaragaman Hayati (United Nations Convention on Biological Diversity), Konvensi Internasional tentang Perlindungan Varietas Baru Tanaman (International Convention for the Protction of New Varieties of Plants), dan World Trade Organization/Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights yang antara lain mewajibkan kepada negara anggota seperti Indonesia mempunyai dan melaksanakan peraturan perundang-undangan di bidang Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) termasuk perlindungan varietas tanaman (Deptan 2000).

UU No. 29 Tahun 2000 tentang PVT menyatakan bahwa suatu varietas dianggap baru, apabila pada saat penerimaan permohonan hak PVT, bahan perbanyakan atau hasil panen dari varietas tersebut belum pernah diperdagangkan lebih dari setahun, atau telah diperdagangkan di luar negeri tidak lebih dari empat tahun untuk tanaman semusim dan enam tahun untuk tanaman tahunan (Pasal 2 Ayat 2). Suatu varietas dianggap unik, jika varietas tersebut dapat dibedakan secara jelas dengan varietas lain yang keberadaannya sudah dikenal luas pada saat penerimaan permohonan hak PVT (Pasal 2 Ayat 3). Suatu varietas dianggap

seragam apabila sifat-sifat utama atau penting pada varietas tersebut terbukti seragam meskipun bervariasi sebagai akibat dari cara tanam dan lingkungan yang berbeda-beda (Pasal 2 Ayat 4). Adapun suatu varietas dianggap stabil apabila karakter-karakternya tidak mengalami perubahan setelah ditanam berulang-ulang, atau untuk yang diperbanyak melalui siklus perbanyakan khusus, tidak mengalami perubahan pada setiap akhir siklus tersebut dalam Pasal 2 Ayat 5 (Deptan 2000).

(16)

5

METODE

Tempat dan Waktu

Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Pasir Kuda IPB, Bogor, Jawa Barat dan Laboratorium Pasca Panen Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan Oktober 2012 sampai Maret 2013.

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah 5 varietas nenas kandidat yaitu Dole 14, P1972, Mayan Gold 01 (MG 01), Champaka (CMPK), Pasir Kuda (PK) dan varietas nenas referensi yaitu varietas Subang (SBG), pupuk NPK, ethrel, pestisida, bahan uji total asam terlarut (NaOH, aquades, phenolftalen). Alat yang digunakan terdiri dari peralatan budidaya, alat ukur (timbangan, penggaris, jangka sorong, penetrometer, hand refractometer, colour chart), Alat uji total asam terlarut (mortal, labu ukur, gelas ukur, erlenmeyer, pipet, buret), pisau, label, kain abu-abu, kamera dan panduan pelaksanaan uji UPOV Pineapple Proj 10.

Metode Percobaan

Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal dengan tiga ulangan. Setiap ulangan terdiri dari 6 varietas nenas, sehingga mendapatkan 18 satuan Percobaan. Masing-masing satuan percobaan terdiri dari 9 tanaman untuk Masing-masing-Masing-masing varietas sehingga total keseluruhan terdapat 162 tanaman yang ditanam. Jumlah tanaman contoh yang diamati adalah 4 tanaman contoh dari setiap ulangan. Model matematika yang digunakan adalah:

Yij = μ + Ki + Vj + Σij Keterangan :

Yij = Nilai hasil pengamatan pada kelompok ke-i varietas ke-j μ = Rataan umum

Ki = Pengaruh kelompok ke-i (i = 1,2,3) Vj = Pengaruh varietas ke-j (j = 1,2,3,...,6) Σij = Galat percobaan

Analisis Data

(17)

6

Pelaksanaan Percobaan

Persiapan Lahan

Persiapan lahan yang dilakukan adalah membersihkan, menggemburkan, memberikan pupuk kandang yang terbuat dari kotoran domba yang telah matang, menentukan jarak tanam, memasang papan nama, serta membuat guludan agar lahan siap untuk ditanami. Tanaman nenas ditanam dengan jarak 100 cm x 50 cm pada lahan seluas 6 m x 13.5 m. Keenam varietas yang diamati mendapatkan perlakuan budidaya yang sama.

Bibit

Bibit nenas Dole 14, P1972, Mayan Gold 01 dan Champaka yang digunakan berasal dari bibit anakan yang berasal dari Hawai. Bibit nenas varietas Pasir Kuda merupakan bibit anakan yang berasal dari hasil perbanyakan di Kebun Percobaan Pasir Kuda IPB. Bibit varietas referensi Subang merupakan bibit anakan yang berasal dari Jalan Cagak, Subang, Jawa Barat.

Perlakuan bibit sebelum ditanam adalah dengan merendam pangkal bibit dengan larutan Benlate (benomil) dengan konsentrasi 2 cc liter-1 selama 30 menit, lalu dikeringkan dengan angin. Setelah kering, bibit ditanam ke lahan yang sudah dipersiapkan.

Penanaman

Penanaman sudah dilakukan sejak tanggal 6 April 2011. Bibit yang sudah diberi perlakuan fungisida Benlate ditanam pada lubang tanam yang telah dipersiapkan. Bibit ditanam pada lubang tanam sedalam kurang lebih 5-7 cm. Setelah itu tanah dipadatkan dengan menekannya dengan tangan agar tanaman tidak mudah rebah, kemudian bibit ditanam. Bibit yang baru ditanam disiram dengan air.

Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan meliputi penyiangan gulma, pemupukan, pembumbunan dan pengendalian hama dan penyakit. Penyiangan gulma dilakukan secara berkala setiap bulan. Pemupukan dilakukan beberapa kali yaitu sebelum tanam, tanah diberi pupuk dasar, yaitu 2 kg pupuk kandang dan 2.5 gram SP36 per tanaman nenas. Setelah itu nenas ditanam dan dilakukan pemupukan susulan sebanyak 4 kali. Pemupukan dilakukan pula dengan menggunakan PPC (pupuk pelengkap cair) untuk memacu pertumbuhan tanaman. Waktu, jenis, dan dosis pemupukan ditampilkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Waktu, jenis, dan dosis pemupukan nenas. Waktu aplikasi

dan jenis pupuk

Pemupukan susulan I

Pemupukan susulan II

Pemupukan susulan III

Pemupukan susulan IV Waktu aplikasi 08 Juni 2011 08 Sept 2011 08 Des 2011 10 Juni 2012 Urea (gram) 7.50 3.75 - - SP36 (gram) 2.50 1.25 - - KCL (gram) 1.25 5.00 - - NPK Ponska

(gram)

(18)

7 Waktu aplikasi

dan jenis pupuk

Pemupukan susulan I

Pemupukan susulan II

Pemupukan susulan III

Pemupukan susulan IV Gandasil D

(pupuk

pelengkap cair)

Setiap bulan, mulai Juni 2011 – Mei 2012 Dosis : 1.5 gram liter-1

Plant Catalyst (pupuk

pelengkap cair)

Setiap bulan, mulai Juni 2011 – Mei 2012 Dosis : 1.5 gram liter-1

Pupuk kandang 26 Maret 2011, 2 kg per tanaman

Forcing

Forcing merupakan kegiatan untuk merangsang pembungaan menggunakan zat pengatur tumbuh (ethrel dan urea) dengan tujuan untuk menyeragamkan waktu munculnya bunga. Forcing dilaksanakan pada saat tanam berumur 10 bulan. Forcing dilakukan dengan menggunakan campuran 30 gram urea dan 0.6 ml ethrel dalam 1 liter air. Larutan campuran urea dan ethrel ini disiramkan ke titik tumbuh sebanyak 25-30 ml pada pagi hari.

Panen

Panen dilakukan dengan mengambil buah yang sudah menunjukkan ciri (sifat khusus) matang pohon yaitu tingkat kematangan 25-30% (warna pada dasar buah berwarna kuning dan pangkal batang buah telah keriput). Pemanenan nenas dilakukan dengan memetik nenas. Nenas yang telah dipanen kemudian disimpan selama ± 3 hari sebelum dilakukan pengamatan terhadap karakter-karakter buah.

Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap : A. Bagian vegetatif tanaman meliputi :

1. Tanaman: postur tumbuh, jumlah daun, tinggi tanaman sampai pangkal daun, jumlah sucker didasar, jumlah sucker batang, ukuran sucker batang, jumlah slip, ukuran slip.

2. Daun: panjang daun, lebar daun, warna hijau diatas sisi daun, warna antosianin, kepadatan trikoma pada sisi bawah daun, keadaan marjin, duri yang dilakukan hanya untuk varietas berduri antara lain: kepadatan duri, posisi duri di marjin, warna duri, ukuran duri).

B. Bagian generatif tanaman meliputi :

1. Bunga: ukuran braktea bunga, warna puncak mahkota, panjang mahkota, panjang benang sari, panjang tangkai putik.

2. Tangkai: tinggi tangkai, diameter tangkai)

3. Buah: warna buah belum masak, jumlah mahkota, letak mahkota, ukuran mahkota, bentuk buah, panjang buah, diameter buah, warna utama buah, ukuran buah, ukuran mata tunas buah, profil mata buah, ketidakrataan warna mata, warna daging buah, diameter tengah (hati) buah, ketidakrataan warna daging, kepadatan daging, kekukuhan daging, keberseratan daging, aroma daging, keberairan daging, keasaman daging (TAT), kemanisan daging.

(19)

8

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakter Vegetatif

a. Tanaman Nenas

Tanaman nenas (Ananas comosus L. Merr.) merupakan tanaman herbacious yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda setiap kultivar atau varietasnya. Nenas dikelompokkan dalam 5 kelompok yaitu, cayenne, queen, spanish, abaxi/pernambuco dan maipure (Nakasone dan Paull 1998). Keenam varietas yang ditanam pada penelitian ini termasuk dalam jenis smooth cayenne. Nenas dari jenis smooth cayenne atau cayenne Lisie mempunyai ukuran tanaman medium (80-100 cm), dengan 60-80 helai daun berwarna hijau gelap (panjang 100 cm dan lebar 6 cm), memiliki duri kecil di ujung dan dasar daun (Chan et al. 2003).

Enam varietas nenas mempunyai postur tumbuh, jumlah daun dan tinggi tanaman sampai pangkal yang berbeda. Tabel 2 menunjukkan Varietas Dole 14 mempunyai postur tumbuh yang menyebar, dengan jumlah daun yang sedikit dan tinggi tanaman ke pangkal buah yang pendek. Varietas Dole 14 memiliki postur tumbuh yang berbeda dari varietas SBG dan lainnya karena mempunyai postur tumbuh yang menyebar. Varietas P1972 dan CMPK mempunyai postur tumbuh yang semi tegak, jumlah daun yang tidak terlalu banyak dan tinggi ke pangkal dengan ukuran tinggi. Varietas MG 01 memiliki postur tumbuh semi tegak dengan jumlah daun sedikit dan tinggi tanaman dengan ukuran tinggi. Varietas PK memiliki postur tumbuh yang semi tegak dengan jumlah daun dan tinggi tanaman yang sedang. Varietas SBG memiliki postur tumbuh semi tegak, dengan jumlah daun paling banyak dan tinggi tanaman dengan ukuran tinggi.

Korelasi yang baik antara jumlah daun dan diameter tajuk dengan ukuran buah terjadi karena fotosintat yang dihasilkan lebih banyak dan efisiensi penerimaan cahaya yang baik (Nitrisari dan Sobir 2002). Pernyataan ini terlihat pada varietas SBG yang mempunyai bobot buah yang lebih besar dibanding yang lain karena memiliki daun yang lebih banyak.

(20)

9 Tabel 2 Deskripsi karakteristik tanaman enam varietas nenas.

No Ket Karakter

Hasil pemeriksaan varietas

Kandidat Referensi Dole 14 P1972 MG01 CMPK PK SBG

Jumlah daun Sedikit Sedang Sedikit Sedang Sedang Banyak Notasi (3) (5) (3) (5) (5) (7)

pangkal buah Pendek Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Notasi (3) (7) (7) (7) (5) (7)

sucker Sedang Banyak Sedikit Sedikit Banyak Sedang Notasi (3) (4) (2) (2) (4) (3)

sucker batang Sedang Banyak Sedang

Tidak

(21)

10

b. Daun

Tabel 3 pada pengamatan panjang daun menunjukkan bahwa ukuran panjang daun dari varietas referensi SBG yang berukuran sedang, varietas yang berukuran lebih pendek yaitu CMPK, MG 01 dan Dole 14 dan varietas yang berukuran lebih panjang yaitu P1972 dan PK. Data Tabel 3 pada data lebar daun menunjukkan bahwa daun varietas PK mempunyai ukuran paling lebar dari varietas yang lain dengan rata-rata 5.258 cm dan varietas yang mempunyai daun tersempit ialah Dole 14.

Warna daun yang dimiliki dari 6 varietas nenas ini bervariasi. Varietas Dole 14 memiliki daun yang berwarna hijau muda kekuningan. Varietas P1972 memiliki warna daun hijau sedang kekuningan yang lebih gelap dari varietas Dole. Varietas MG 01, CMPK dan SBG mempunyai warna hijau yang hampir sama dengan P1972. Daun pada varietas MG 01, CMPK dan SBG memiliki kandungan antosianin yang berada pada tengah daun, namun varietas CMPK memiliki kandungan antosianin yang lebih kuat. Warna daun pada varietas PK memiliki warna daun hijau gelap (tua).

Pada daun varietas MG 01 mempunyai karakteristik yang berbeda dari varietas yang lain yaitu mempunyai piping atau margin daun. Beberapa dari jenis kultivar “smooth”, epidermis bawah terlipat diujung tepi daun sepanjang permukaan atas, sehingga menghasilkan garis keperakan sempit yang biasa disebut piping (Coppens d‟Eeckenbrugge dan Leal 2003). Keragaan dilapang bentuk piping atau margin daun pada varietas MG 01 dapat dilihat pada Gambar 2 yang terlihat garis keperakan sempit disepanjang pinggir daun.

Varietas yang memiliki duri hanya ditemukan pada CMPK, PK dan SBG. Hadiati (2011) menyatakan bahwa dengan dihasilkannya nenas tanpa duri, maka memudahkan petani dalam budidaya atau pemeliharaan serta pemanenan sehingga biaya tenaga kerja menjadi lebih rendah.

Tabel 3 Deskripsi karakteristik bagian daun enam varietas nenas.

No Ket Karakter

Hasil pengamatan varietas

Kandidat Referensi Dole 14 P1972 MG01 CMPK PK SBG

(22)

11

No Ket Karakter

Hasil pengamatan varietas

Kandidat Referensi Dole 14 P1972 MG01 CMPK PK SBG

Nilai tengah yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada hasil yang uji lanjut DMRT dengan taraf 5%, QN: kuantitatif, QL: Kualitatif, VG: Pengamatan secara visual dengan pengamatan tunggal dari kelompok tanaman atau bagian tanaman, MS: Pengukuran sejumlah individu tanaman atau bagian tanaman, (*): karakter penting, 1-T: tahap Vegetatif .

(23)

12

Karakter Generatif

a. Bunga

Pengukuran pada karakter bunga menggunakan pengamatan visual. Tabel 4 menunjukkan ukuran braktea bunga varietas yang berbeda dengan varietas SBG adalah varietas P1972 dan MG 01 yang memiliki ukuran braktea yang lebih kecil. Karakter bunga pada beberapa varietas terdapat perbedaan yaitu seperti warna puncak mahkota bunga, rata-rata memiliki warna biru ungu kecuali varietas Dole 14 dan P1972 yang memiliki warna merah ungu. Pengamatan visual pada karakter panjang benang sari dan panjang putik terdapat banyak variasi. Varietas CMPK dan SBG memiliki panjang benang sari yang lebih pendek dari yang lain. Varietas Dole 14 dan P1972 memiliki panjang tangkai putik yang lebih panjang dari varietas yang lain. Gambar 3 dan 4 dapat menunjukkan perbandingan panjang mahkota, benang sari dan putik serta warna pada mahkota bunga nenas.

Tabel 4 Deskripsi karakteristik bunga enam varietas nenas.

No Ket Karakter

Hasil pengamatan varietas

Kandidat Referensi

Dole 14 P1972 MG01 CMPK PK SBG

mahkota Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Notasi (2) (2) (2) (2) (2) (2)

(24)

13

No Ket Karakter

Hasil pengamatan varietas

Kandidat Referensi

Dole 14 P1972 MG01 CMPK PK SBG 18.

QN VG 2-A

Tangkai putik: panjang

Panjang Panjang Sedang Sedang Sedang Sedang Notasi (3) (3) (2) (2) (2) (2)

QN: Kuantitatif, QL: Kualitatif, VG: Pengamatan secara visual dengan pengamatan tunggal dari kelompok tanaman atau bagian tanaman, MS: Pengukuran sejumlah individu tanaman atau bagian tanaman, (*): Karakter penting, 2-A: Tahap Antesis.

Gambar 3 Panjang dan warna pada mahkota bunga nenas

(25)

14

b. Tangkai dan Buah

Karakter idiotipe nenas antara lain adalah bobot buah 1.0–1.3 kg, PTT > 16o Brix, mahkota buah tegak dan proporsional, warna daging buah kuning sampai jingga, daging buah renyah, hati kecil, mata datar, umur simpan panjang, responsif terhadap induksi pembungaan, dan tidak memiliki tulang daun (Sobir dan Naibaho 2010). Karakter idiotipe ini menjadi prioritas dalam pengembangan varietas unggul nenas.

Buah nenas dipanen pada saat kematangan kurang lebih 30%, hal ini disebabkan jika nenas dipanen >30% akan diserang oleh hama musang karena keenam varietas ini memiliki aroma yang baik, sedangkan jika dipanen muda, warna buah pada saat matang akan terlihat pucat. Sabari et al. (2006) menyatakan bahwa pada Nenas Sampit (jenis smooth cayenne) menunjukkan bahwa nenas Sampit untuk konsumsi segar dapat dipanen pada > breaker 25% matang dengan daging buah 69.92% dan nisbah PTT atau asam 18.9%, buah segar tahan simpan 4 hari pada kondisi kamar dan 6 hari pada suhu 150C.

Tabel 5 menunjukkan Pengamatan warna buah nenas pada saat belum masak dari keenam varietas diperoleh bahwa pada varietas Dole 14 dan PK memiliki warna hijau muda. Varietas P1972, MG 01 dan SBG memiliki warna buah pada saat belum masak berwarna hijau tua dan varietas CMPK memiliki warna hijau tua kehitaman. Warna buah belum masak pada varietas SBG belum terdaftarkan ke dalam daftar warna buah belum masak (nomer karakter 19) pada UPOV. Warna utama pada saat masak pada keenam varietas tidak berbeda yaitu berwarna kuning sedang.

Pengamatan pada karakter tangkai buah memiliki perbedaan satu sama lain. Varietas Dole 14 memiliki tangkai buah pendek dengan diameter kecil. Varietas P1972 memiliki panjang tangkai sedang dengan diameter besar. Varietas MG 01 memiliki panjang tangkai tinggi dengan diameter kecil. Varietas CMPK memiliki panjang tangkai tinggi dengan diameter sedang. Varietas PK memiliki tangkai pendek dengan diameter besar. Varietas SBG memiliki tangkai ukuran panjang dengan diameter sedang.

Pengamatan tangkai buah nenas sangat penting karena pada karakter tangkai buah dengan diameter sempit dan ukuran tangkai tinggi serta karakter bagian buah yang besar dapat terjadi patah tangkai yang terdapat dibeberapa varietas yaitu MG 01 dan CMPK karena tidak dapat menopang buah dan crown yang mempunyai bobot besar. Menurut Coppend d‟Eeckenbrugge dan Leal (2003) panjang tangkai bervariasi dengan varietas dan kultivar. Jumlah mahkota pada keenam varietas memiliki masing-masing satu mahkota buah. Namun pada varietas SBG terdapat nenas dengan 2 mahkota yang merupakan tipe simpang (off-type). Mahkota untuk varietas Dole 14, P1972 dan PK memiliki letak yang tegak, sedangkan pada tiga varietas lain memiliki letak yang semi tegak karena mempunyai ukuran mahkota buah yang besar dan menyebar.

(26)

15 sedang. Pengukuran pada ukuran buah menunjukkan varietas Dole 14 dan MG 01 memiliki ukuran kecil, sedangkan varietas PK, P1972 dan SBG memiliki ukuran buah yang besar.

Profil buah untuk keenam varietas yaitu datar yang merupakan salah satu dari penciri nenas kultivar smooth cayyene, dengan ukuran besar kecuali pada varietas SBG (kecil) dan CMPK (sedang). Terdapat perbedaan karakter pada mata buah nenas MG 01 yang memiliki bintik hitam. Pada varietas Dole 14, P1972, MG 01, dan PK memiliki warna daging buah kuning sedang atau kuning keemasan, sedangkan varietas CMPK dan SBG memiliki warna daging buah kuning keputihan. Hampir semua dari varietas ini memiliki kepadatan daging yang sedang, namun pada varietas SBG dan CMPK lebih terlihat longgar pada daging buahnya. Pada varietas P1972 terdapat retak yang ditemukan pada tanaman yang ditanam dengan tingkat keretakan yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa varietas P1972 rentan terhadap keretakan buah. Lima varietas yang lain tidak ditemukan keretakan buah.

Diameter tengah buah atau diameter hati nenas pada varietas MG 01, dan Dole 14 memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding varietas yang lain, sedangkan diameter hati nenas yang paling besar adalah varietas CMPK. Hati nenas yang besar merupakan karakter yang tidak diinginkan karena hati nenas keras dan tidak dapat dikonsumsi. Pengamatan pada kekukuhan menunjukkan varietas Dole 14 dan MG 01 mempunyai kekukuhan yang padat, sedangkan SBG dan CMPK memiliki kekukuhan yang lembut karena memiliki kandungan air yang lebih tinggi.

Smooth cayenne mempunyai daging berwarna kuning pucat, lembut, juicy, dengan nilai kemanisan 13o sampai 19o brix dan nilai keasaman yang tergantung kondisi lingkungan serta rendah asam askorbat (Chan et al. 2003). Pengukuran Total asam terlarut menggunakan sari buah nenas 10 ml yang diencerkan sampai 100 ml hasilnya menunjukan meq per 100 ml jus (meq 100-1 ml-1). Varietas SBG mempunyai total asam terlarut yang lebih tinggi dari varietas yang lainnya. Sedangkan varietas dengan total asam terlarut yang rendah adalah varietas P1972, Dole 14, dan PK. Hasil pengukuran nilai kemanisan menunjukkan varietas SBG mempunyai tingkat kemanisan yang tinggi dibanding yang lain. Varietas P1972 memiliki tingkat kemanisan yang paling rendah

Pengamatan dengan menggunakan uji organoleptik menggunakan 10 responden dilakukan pada pengamatan keberseratan (kandungan serat), aroma, dan keberairan (juiciness). Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa varietas MG 01 mempunyai kandungan serat yang paling tinggi, sedangkan SBG memiliki kandungan serat yang paling rendah. Pengujian kandungan air varietas SBG memiliki kandungan air yang tinggi (bersifat juicy), sedangkan varietas yang lainnya sedang. Nasution et al. (2010) menyatakan bahwa nenas dengan kadar air yang tinggi kurang baik untuk dijadikan sebagai nenas segar (buah meja), sehingga perbaikan karakter pada nenas subang perlu dilakukan.

(27)

16

Tabel 5 Deskripsi karakteristik bagian tangkai dan buah enam varietas nenas.

No Ket Karakter

Hasil pengamatan varietas

Kandidat Referensi Dole 14 P1972 MG01 CMPK PK SBG

panjang Bulat panjang Notasi (5) (4) (5) (4) (4) (4) Dole 14 P1972 MG01 CMPK PK SBG

(28)

17

No Ket Karakter

Hasil pengamatan varietas

Kandidat Referensi Dole 14 P1972 MG01 CMPK PK SBG

Tengaha 8.661b 11.588a 9.067b 10.221ab 11.494a 11.606a 33.

Tengaha 10.027b

10.924a Tabel 5 Deskripsi karakteristik bagian tangkai dan buah enam varietas nenas

(29)

18

No Ket Karakter

Hasil pengamatan varietas

Kandidat Referensi Dole 14 P1972 MG01 CMPK PK SBG

kepadatan Sedang Sedang Sedang Longgar Sedang Longgar Notasi (2) (2) (2) (1) (2) (1)

Nilai tengah yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada hasil yang uji lanjut DMRT dengan taraf 5%, QN: Kuantitatif, QL: Kualitatif, VG: Pengamatan secara visual dengan pengamatan tunggal dari kelompok tanaman atau bagian tanaman, MS: Pengukuran sejumlah individu tanaman atau bagian tanaman, (*): karakter penting, 3-I: Tahap belum dewasa ,4-M: tahap dewasa, bUji organoleptik: jumlah responden yang berpendapat pada notasi tersebut.

(30)

19

Uji BUSS (Baru Unik Seragam Stabil)

UU No. 29 Tahun 2000 tentang PVT menyatakan bahwa suatu varietas dianggap baru apabila pada saat penerimaan permohonan hak PVT, bahan perbanyakan atau hasil panen dari varietas tersebut belum pernah diperdagangkan lebih dari setahun, atau telah diperdagangkan di luar negeri tidak lebih dari empat tahun untuk tanaman semusim dan enam tahun untuk tanaman tahunan (Pasal 2 Ayat 2). Pengujian kebaruan menggunakan varietas SBG sebagai varietas referensi tidak dapat dikatakan baru karena varietas ini sudah dikenal luas dimasyarakat dan sebagai varietas unggul Indonesia. Varietas Dole 14, P1972, MG 01, CMPK dan PK dapat dikatakan baru di Indonesia karena belum dikenal masyarakat luas dan bahan tanaman varietas ini masih terbatas di Indonesia.

Suatu varietas dapat dikatakan unik jika memiliki perbedaan yang konsisten dan jelas dengan varietas yang lain (UPOV 2012). Menurut UU No. 29 Tahun 2000 tentang PVT, menyatakan bahwa suatu varietas dianggap unik jika varietas tersebut dapat dibedakan secara jelas dengan varietas lain yang keberadaannya sudah dikenal luas pada saat penerimaan permohonan hak PVT (Pasal 2 Ayat 3). Pada keenam varietas yang diuji terdapat keunikan atau perbedaan yang jelas pada masing-masing varietas. Keunikan tersebut dapat terlihat baik pada karakteristik yang diamati. Setiap varietas mempunyai keunikan masing-masing sehingga dapat dibedakan antara satu dengan yang lain.

Tabel 6 Perbedaan karakter varietas kandidat dengan varietas referensi. No Nama varietas Nomor perbedaan karaktera

1 Dole 14 1, 2, 20 23, 3, 4, 5, 6, 9, 14, 15, 17, 18, 19, 21, 22, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 39, 40, 42, 43, 44, 46, 47, 48.

2 P1972 2, 23, 24, 26, 27, 3, 6, 9, 15, 17, 18, 21, 22, 29, 30, 33, 39, 40, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48.

3 Mayan Gold 01 2, 23, 27, 3, 4, 8, 17, 22, 33, 32, 33, 35, 39, 42, 43, 44, 46, 47, 48.

4 Champaka 2, 23, 24, 3, 4, 6, 19, 32, 33, 35, 40, 44, 46, 47, 48

5 Pasir Kuda 2, 20, 23, 24, 26, 27, 3, 5, 6, 9, 17, 19, 21, 22, 29, 30, 39, 42, 43, 44, 46, 47, 48

a

Nomor karakter berdasarkan UPOV (2012)

Suatu varietas dapat dikatakan seragam bila suatu populasi ditetapkan standar diterima minimal 95%, untuk ukuran sampel 25 tanaman jika terdapat 3 jenis off-type dapat dikatakan seragam (UPOV 2012). Menurut UU No. 29 Tahun 2000 tentang PVT, suatu varietas dianggap seragamapabila sifat-sifat utama atau penting pada varietas tersebut terbukti seragam meskipun bervariasi sebagai akibat dari cara tanam dan lingkungan yang berbeda-beda (Pasal 2 Ayat 4) Semua varietas yang diuji dapat dikatakan seragam karena hanya terdapat satu tipe simpang pada varietas SBG dengan 2 crown.

(31)

20

Enam varietas yang diamati memiliki keberagaman yang tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai varietas contoh nenas jenis smooth cayenne. Tabel 7 menunjukkan enam varietas yang dijadikan sebagai varietas contoh baru dalam pengujian karakteristik nenas.

Tabel 7 Varietas contoh

No English Indonesia Varietas contoh Note/

Nota

Plant: growth habit Tanaman: postur tumbuh

QN (a) Upright Tegak 1

semi upright Semi tegak

P1972, Mayan Gold 01, Champaka, Pasir Kuda, Subang

Plant: number of leaves

Tanaman: jumlah daun

QN (a) Few Sedikit Dole, Mayan Gold 01 3

Medium Sedang P1972, Champaka,

Pasir Kuda

Leaf: green color of upper side

Daun: warna hjau di sisi atas daun

QN (a) Light Terang Dole 14 3

Medium Sedang P1972, Mayan Gold 01,

Champaka, Subang

(32)

21

No English Indonesia Varietas contoh Note/

Nota 7.

(+)

VG

1-T

Leaf: density of trichomes on lower side

Daun: kepadatan trikoma pada sisi bawah daun

QN absent or very sparse Tidak ada atau sangat

jarang

Dole 14, Mayan Gold 01, P1972, Champaka, Pasir Kuda, Subang

1

intermediate Menengah 2

Dense Padat 3

Leaf: raised margin Daun: keadaan marjin

QL (a) Absent Tidak ada Dole 14, P1972,

Champaka, Pasir Kuda, Subang

Leaf: spines Daun: duri

QL (a) absent Tidak ada Dole 14, P1972, Mayan

Gold 01

1

Present Ada Champaka, Pasir Kuda,

Subang

9

10. VG

1-T

Only varieties with spines : Leaf: density of spines

Hanya varietas

Only varieties with spines: Leaf: position of spines at margin

Hanya varietas berduri: daun: posisi duri di marjin

PQ (a) at base only Hanya di dasar 1

at apex only Hanya pada puncak 2

at base and apex Di dasar dan puncak Champaka, Pasir Kuda,

Subang

3

along all margins Sepanjang margin 4

12. VG

1-T

Only varieties with spines: Leaf: color of spine

Hanya varietas dengan duri: daun: warna duri

PQ (a) yellowish green Kuning kehijauan Champaka, Pasir Kuda,

Subang

Only varieties with spines : Leaf : size of the spine

Hanya varietas dengan duri: daun: ukuran duri

QN (a) Small Kecil 1

Medium Sedang Champaka, Pasir Kuda,

Subang

3

Large Besar 5

(33)

22

No English Indonesia Varietas contoh Note/

Nota

Medium Sedang Dole 14, Champaka,

Pasir Kuda, Subang

2

Large Besar 3

15. VG

2-A

Petal : color of apex Mahkota: warna puncak

QL (c) blue purple Biru ungu Mayan Gold 01,

Champaka, Pasir Kuda, Subang

Petal length Panjang mahkota

QN (c) Short Pendek 1

Medium Sedang Dole 14, P1972, Mayan

Gold 01, Champaka, Pasir Kuda, Subang

2

Long Panjang 3

17. VG

2-A

Stamen: length Benang sari: panjang

QN (c) Short Pendek Champaka, Subang 1

Medium Sedang Dole 14, P1972, Mayan

Gold 01, Pasir Kuda

2

Long Panjang 3

18. VG

2-A

Style: length Tangkai putik:

panjang

QN (c) Short Pendek 1

Medium Sedang Mayan Gold 01,

Champaka, Pasir Kuda, Subang

dark green Hijau tua P1972, Mayan Gold 01,

Subang

3

Pink Merah muda 4

Red Merah 5

Purple Ungu 6

brownish purple Ungu kecoklatan 7

dark brown Coklat tua 8

Dark green - Black Hijau tua kehitaman Champaka 9

20. VG

4-M

Plant: height to fruit base

(34)

23

No English Indonesia Varietas contoh Note/

Nota

Peduncle: length Tangkai buah: panjang

Peduncle: diameter Tangkaibuah: diameter

QN (e) Small Kecil Dole 14, Mayan Gold

01

1

medium Sedang Champaka, Subang 2

Large Besar P1972, Pasir Kuda 3

23. (*)

VG

4-M

Plant: number of underground

suckers

Tanaman: jumlah

sucker dibawah

QN (e) none or very few Tidak ada atau sangat

Plant: number of aerial suckers on stem

Tanaman: jumlah

sucker pada batang

QN (e) none or very few Tidak ada atau sangat

sedikit

Champaka 1

Few Sedikit 2

Medium Sedang Dole 14, Mayan Gold

01, Subang

3

Many Banyak P1972, Pasir Kuda 4

25 VG

4-M

Plant: size of aerial

suckers on stem

Tanaman: ukuran

sucker pada batang

QN (e) Small Kecil 1

Medium Sedang Dole 14, P1972, Mayan

Gold 01, Champaka, Pasir Kuda, Subang

2

Plant: number of

slips

Tanaman: jumlah

slip

QN (e) none or very few Tidak ada atau sangat

sedikt

Dole 14, Champaka, Mayan Gold 01,

(35)

24

No English Indonesia Varietas contoh Note/

Nota

28. VG Crown: number Mahkota: jumlah

QL One Satu Dole 14, P1972, Mayan

Gold 01, Champaka, Pasir Kuda, Subang

1

Crown: attitude Mahkota: letak

QN (e) Upright Tegak lurus Dole 14, P1972, Pasir

Kuda

1

semi upright Semi tegak lurus Mayan Gold 01,

Champaka, Subang

2

Spreading Menyebar 3

30. VG

4-M

Crown: size Mahkota: ukuran

QN (e) Small Kecil Dole 14 3

medium ovate Sedang bulat telur 2

Oblong Bujur 3

Elliptic Bulat panjang P1972, Champaka,

Pasir Kuda, Subang

4

circular Bundar Dole 14, Mayan Gold

01

Fruit: length Buah: panjang

QN (e) Short Pendek Dole 14, Mayan Gold

01

3

medium Sedang Champaka 5

Long Panjang P1972, Pasir Kuda,

Subang

Fruit: diameter Buah: diameter

QN (e) Narrow Sempit Dole 14, Mayan Gold

01

1

medium Sedang P1972, Champaka 3

Broad Luas Subang, Pasir Kuda 5

(36)

25

No English Indonesia Varietas contoh Note/

Nota

Buah: warna utama

PQ (e) white cream Ptuih krim 1

yellow green Kuning hijau 2

Green Hijau 3

grey green Abu hijau 4

light yellow Kuning terang 5

medium yellow Kuning sedang Dole 14, Mayan Gold

01, P1972, Champaka, Subang, Pasir Kuda

6

Fruit: size Buah: ukuran

QN (e) very small Sangat kecil 1

Small Kecil Dole 14, Mayan Gold

01

3

Medium Sedang Champaka 5

Large Besar P1972, Pasir Kuda,

Subang

Gold 01, Pasir Kuda

7

Fruit: eye profile Buah: profil mata

QN (e) Sunken Cekung 1

Flat Datar Dole 14, Mayan Gold

01, P1972, Champaka, Subang, Pasir Kuda

2

slightly prominent Agak menonjol 3

Prominent Menonjol 4

38.

(+)

VG

4-M

Fruit: evenness of color of eyes

Buah: ketidakrataan warna mata

QN (e) even or slightly

uneven

Bahkan atau sedikit tidak rata

1

moderately uneven Cukup rata 2

strongly uneven Sangat tidak merata Dole 14, Mayan Gold

01, P1972, Champaka, Subang, Pasir Kuda

(37)

26

No English Indonesia Varietas contoh Note/

Nota

PQ (e) whitish yellow Kuning keputihan Champaka. Subang 1

light yellow Kuning muda 2

medium yellow Kuning sedang Dole 14, P1972, Mayan

Gold 01, Pasir Kuda

3

yellowish orange Jingga kekuningan 4

40. VG/

MS 4-M

Fruit: diameter of core

Buah: diameter tengah

QN (e) Small Kecil Dole 14, P1972 3

medium Sedang Mayan Gold 01, Pasir

Kuda, Subang

5

large Besar Champaka 7

41 VG

4-M

Flesh: evenness of color

Bahkan atau sedikit tidak ada

1

moderately uneven Cukup merata Dole 14, Mayan Gold

01, P1972, Champaka, Subang, Pasir Kuda

2

strongly uneven Sangat tidak merata 3

42 (*)

VG

4-M

Flesh: density Daging: kepadatan

QN (e) Loose Longgar Subang, Champaka 1

medium Sedang Dole 14, Mayan Gold

01, P1972, Pasir Kuda

2

Flesh: firmness Daging: kekukuhan

QN (e) Soft Lembut Champaka, Subang 3

Flesh: fibrousness Daging: berserat

QN (e) Low Rendah Subang 1

Flesh: aroma Daging: aroma

QN (e) Weak Lemah 1

medium Sedang Dole 14, Mayan Gold,

Pasir Kuda, Champaka, Subang

2

Strong Kuat P1972 3

(38)

27

No English Indonesia Varietas contoh Note/

Nota 46.

(*)

VG 4-M

Flesh: juiciness Daging: berair

QN (e) Low Rendah 1

Medium Sedang Dole 14, P1972, Mayan

Gold 01, Pasir Kuda, Champaka

2

High Tinggi Subang 3

47. (+)

MS 4-M

Flesh: acidity Daging: keasaman

QN (e) Low Rendah Dole 14, P1972, Pasir

Kuda

3

Medium Sedang Mayan Gold,

Champaka

5

High Tinggi Subang 7

48 (*) (+)

MS

4-M

Flesh: sweetness Daging: kemanisan

QN (e) Low Rendah P1972 3

Medium Sedang Dole 14, Mayan Gold

01, Champaka, Pasir Kuda

5

High Tinggi Subang 7

(39)

28

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan keunikan dari enam varietas (Dole 14, P1972, MG 01, CMPK dan PK) jenis smooth cayenne yang digunakan yaitu 5 varietas kandidat dan 1 varietas referensi terlihat perbedaan dan dapat dinyatakan unik. Perbedaan antara varietas kandidat dengan varietas referensi terdapat tujuh karakter pada bagian tanaman, enam karakter pada bagian daun, empat karakter pada bagian bunga, sembilan belas karakter pada bagian tangkai dan buah.

Keenam varietas dapat dinyatakan seragam. Tipe simpang hanya ditemukan pada satu tanaman dengan dua crown pada varietas Subang, jumlah tipe simpang yang ditemukan masih dibawah batas keseragaman yang telah ditetapkan. Keenam varietas yang diuji dapat dinyatakan telah stabil. PPU (Panduan Pengujian Umum) sudah dapat digunakan untuk melakukan uji keunikan karena jelas dan dapat menggambarkan karakter penting pada nenas. Keragaman keenam varietas ini cukup tinggi maka dapat digunakan sebagai varietas contoh dalam nenas jenis smooth cayenne.

Saran

Penyempurnaan pada UPOV dapat ditambahkan pada karakter warna buah pada saat belum masak (nomer karakter 19) pada warna buah varietas CMPK yaitu hijau tua kehitaman (notasi 9). Karakter lain yang dapat ditambahkan yaitu pada karakter warna dominan pada braktea, keberadaan bintik pada mata, kedalaman mata, pola putaran mata pada putaran terpanjang dan keberadaan biji karena terdapat perbedaan antar varietas. Keenam varietas yang diuji dapat digunakan sebagai varietas contoh dalam nenas jenis smooth cayenne.

DAFTAR PUSTAKA

[BPTP] Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2007. Budidaya dan Pasca Panen Nenas (Ananas comosus). Kalimantan Timur (ID): Departemen Pertanian Republik Indonesia.

Chan YK, Coppens d‟Eeckenbrugge G, Snewski. 2003. Breeding and Variety Improvement. Di dalam : Bartholomew DP, Pull RE, Rohrbach KG, Editor. The Pineapple, Botany, Production and Uses. USA(US): Cabi Publishing. Hlm 33-55.

[Deptan] Departemen Pertanian. 2006. Panduan Umum Pengujian Kebaruan, Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan. Pusat Perlindungan Varietas Tanaman, Departemen Pertanian. Jakarta. 29 hal.

(40)

29 [Deptan] Departemen Pertanian. 2000. Undang Undang Nomor 29 Tahun 2000

[Internet]. [diunduh 02 November 2012]. Tersedia pada: http://ppvt.setjen. deptan.go.id/ppvtpp/files/77uu_29_00.pdf

Coppens d‟Eeckenbrugge G, Leal F. 2003 . Morphology, Anatomy and Taxonomy. Di dalam Bartholomew DP, Pull RE, Rohrbach KG, Editor. The Pineapple, Botany, Production and Uses. USA(US): Cabi Publishing. Hlm 1-12.

FAOSTAT. 2013. Pineapple Production 2007-2011 [Internet]. [2013 Jan 16]. [diunduh 05 Mei 2013]. Tersedia pada http://faostat.fao.org/site/567/ DesktopDefault.aspx?PageID=567#ancor

Hadiati S, Yuliati S, Jumjunidang. 2011. Evaluasi pertumbuhan dan hasil beberapa kandidat varietas nenas rendah oksalat dan manis tanpa duri. J. Hort. Indonesia. 21(4):315-323.

Mohammad GA, Andreas DH, Klaus DK. 2010. Isolation of polysaccharides from pineapple fruit pulp and their enzymatic liquifaction. International Food Research Journal. 17: 193-203

Nakasone HY, Paull RE. 1998. Tropical Fruit. London (UK) : CAB International. Nasution MA, Poerwanto R, Sobir, Surahman M, Trikoesoemaningtyas. 2010.

Seleksi hasil persilangan antara „queen‟ dan „smooth cayenne‟ untuk perbaikan hasil dan mutu buah nenas. J. Hort. Indonesia. 1(1):10-16

Nasution MA. 2010. Analisis korelasi dan sidik lintas antara karakter morfologi dan komponen buah tanaman nenas (Ananas comosus L. Merr.). Crop Agro. 3(1):1-8 Nitrisari R, Sobir. 2002. Analisis keragaan morfologi dan kualitas buah populasi nenas (Ananas comosus (L.) Merr) queen di empat desa kabupaten Bogor. Didalam Sobir, Suwarto, Desta, editor. Bogor (ID): Prosiding Seminar Akademik Buah-buahan. 1(3):171-175

Paull. 1997. Pineapple. Di dalam Mitra SK, Editor. Postharvest Physiology and Storage of Tropical and Subtropical Fruit. London (UK) : CAB International. Hlm 123-143.

Pusat Perlindungan Varietas Tanaman. 2007. Panduan Pengujian Individual (PPI) Kebaruan, Keunikan, Keseragaman, Kestabilan Nenas. Departemen Pertanian. Indonesia (ID). 14 hal.

UPOV. 2012. Guidelines For The Conduct of Tests for Distinctness, Uniformity, and Stability. France(FR); UPOV International.

Rohrbach GK, Leal F, Coppens d‟Eeckenbrugge G. 2003 . History Distribution and World Production. Di dalam Bartholomew DP, Pull RE, Rohrbach KG, Editor. The Pineapple, Botany, Production and Uses. USA(US): Cabi Publishing. Hlm 1-12

Sabari SD, Suryanti, Sunarmani. 2006. Tingkat kematangan panen buah nenas sampit untuk kosumsi segar dan jam. J. Hort. Indonesia. 16(3) : 1-5

(41)

30

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Poetri Agustine Aryawati, lahir di Jakarta, 02 Agustus 1991 sebagai anak ketiga dari pasangan Haryono dan Wati Mursiana Wati. Pendidikan terakhir penulis di SMAN 9 Jakarta Timur. Pada tahun 2009 penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) dan diterima di Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian.

Gambar

Tabel 1 Waktu, jenis, dan dosis pemupukan nenas.
Tabel 1 Waktu, jenis, dan dosis pemupukan nenas.
Tabel 2 Deskripsi karakteristik tanaman enam varietas nenas.
Tabel 3 Deskripsi karakteristik bagian daun enam varietas nenas.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk diagnosis dermatitis atopik pada bayi dapat digunakan modifikasi. kriteria Haniffin-Rajka

Angela P, Zerlina, Jessica, Yunita, Orin, Novia, Anggi, Helena, Elisa, Venniolita, Audrey, Elvi, Dinda, Sarah Firlita, Sarah Flo, Karina, Ega, Yupi, Hendra Chiz dan

Dengan cara pandang demikian, dapat ditarik benang merah bahwa perda bernuansa syariat Islam pada dasarnya adalah sebuah upaya yang ditempuh untuk turut serta menata kehidupan

Sehingga gugatan yang diajukan oleh Penggugat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak dapat dikatakan memenuhi unsur perbuatan melawan hukum, yang mana unsur

Dikarenakan karet sebagai komoditi perdagangan utama bagi perekonomian nasional maka pemerintah pusat Indonesia mengeluarkan serangkaian kebijakan dalam upaya

Puji syukur peneliti ucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang

Untuk me mbu ktikan pengaruh masing- masing variabel produk, harga, distribusi/tempat, dan promosi terhadap perila ku konsumen dala m mengamb il keputusan pembelian

Informasi keuangan konsolidasian di atas disusun berdasarkan laporan keuangan konsolidasian PT Bank Central Asia Tbk dan Entitas Anak pada tanggal dan untuk periode enam bulan