• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Sumber Informasi Elektronik Pada Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pemanfaatan Sumber Informasi Elektronik Pada Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN SUMBER INFORMASI ELEKTRONIK

PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

PANCA BUDI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Ahlimadya (A,Md) dalam bidang Ilmu Perpustakaan dan

Informasi

Oleh:

YULIA NANDER

NIM: 122201071

PROGRAM STUDI D3 ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini. Kertas karya ini berjudul “Pemanfaatan Sumber Informasi Elektronik Pada Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi” yang merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Ilmu Perpustakaan D-III Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih jauh dari sempurna serta masih sangat sederhana, namun di balik kesederhanaannya penulis sangat bahagia sekali karena dapat menyelesaikan kertas karya ini.

Sejak penulis memasuki perkuliahan hingga terwujudnya kertas karya ini, penulis banyak mendapat bimbingan, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun material. Maka pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Drs. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Zaslina Zainuddin, M.Pd, selaku Ketua Jurusan D-III Perpustakaan 3. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos, MP selaku dosen Pembimbing yang telah

memberikan arahan kepada penulis

4. Abdul Hafis Harahap S,Sos., M.I.Kom selaku dosen Pembaca yang telah memberikan arahan kepada penulis.

5. Seluruh staf pengajar beserta staf Administrasi Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik penulis selama masa perkuliahan.

6. Bapak Kepala Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi Medan beserta seluruh staf perpustakaan yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data, guna menyelesaikan kertas karya ini

(3)

8. Untuk Abang, kakak dan adik saya Sepri Nander S.hut, Ayumeisis Nander S.Pdi dan Wahyunisa Nander yang telah member dukungan kepada saya untuk menyelesaikan kertas karya ini.

9. Untuk seseorang yang spesial Hamzah Syahbana Munthe A.md terimakasih atas motivasi dan bantuannya dalam penulisan kertas karya ini.

10.Untuk seluruh teman-teman Stambuk 2012 Program Studi Diploma III Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini memiliki banyak kekurangan baik dari segi, bahasa, maupun penulisannya. Maka dari itu penulis mengharapkan tanggapan, kritikan dan saran yang bersifat membantu demi kesempurnaan kertas karya ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2015

Penulis, Yulia Nander

(4)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 TujuanPenulisan ... 3

1.3 Manfaat Penulisan ... 4

1.4 Ruang Lingkup ... 4

1.5 Metode Pengumpulan Data ... 4

Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perpustakaan perguruan Tinggi ... 5

2.1.1 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 6

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 8

2.2 Informasi ... 11

2.2.1 Manfaat Informasi ... 12

2.2.2 Pengertian Kebutuhan Informasi... 2.2.3 Jenis Kebutuhan Informasi ... 2.3 Grey Literature ... 13

2.3.1 Pengertian Grey Literature ... 14

2.3.2 Jenis Dokumen Grey Literature ... 15

2.4 Sumber Informasi Elektronik ... 16

2.4.1 Elektronik Jurnal(E-Journal ... 17

2.4.2 Elektronik Book (E-Book) ... 21

(5)

2.4.4 Elektronik Learning (E-Learning) ...

2.4.5 Elektronik Mail (E-Mail) ...

2.5 Jenis-Jenis Sumber Informasi Elektronik ... 23

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Sumber Informasi Elektronik ... 28

2.7 Kebutuhan Informasi Elektronik ...

BAB III PEMANFAATAN SUMBER INFORMASI ELEKTRONIK PADA

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA

BUDI (UNPAB)

3.1 Sejarah Perpustakaan UNPAB ...

3.2 Visi dan Misi Perpustakaan UNPAB ... 33

3.3 Struktur Organisasi Perpustakaan Umsu ...

3.3.1 Tenaga Perpustakaan ... 36

3.4 Waktu Pelayanan Perpustakaan UNPAB ... 42

3.5 Portal Perpustakaan ...

3.5.1 Menu Portal ...

3.6 Pelayanan Pendidikan Pengguna ...

3.7 Penyediaan Katalog ...

3.8 Pemanfaatan Sumber Informasi Elektronik ...

3.8.1 Multimedia ...

3.8.2 Lokal Konten ...

3.8.3 E-Book ...

3.8.4 E-Journal ...

3.8.5 E-Prrosiding ...

3.8.6 Kamus Online ...

3.8.7 Ensiklopedia Online ...

(6)

BAB IV KESIMPULAN Dan SARAN ... DAFTAR PUSTAKA ...

Bab IV Kesimpulan Dan Saran

4.1 Kesimpulan ... 46

4.2 Saran ... 48

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Era globalisasi ditandai dengan adanya ledakan informasi yang semakin hari semakin meningkat. Jutaan bahkan miliaran informasi muncul setiap hari. Diiringi dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mengakibatkan kemajuan ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi mau tidak mau akan mengubah pola pencarian informasi yang dapat kita manfaatkan. Selain itu kemudahan akses, kecepatan dalam memperoleh informasi lebih cepat, serta biaya lebih murah.

Perpustakaan sebagai pusat informasi merupakan tempat untuk menghimpun, mengolah serta menyebarluaskan informasi. Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini menyebabkan perpustakaan menyediaan sumber informasi tidak hanya dalam bentuk tercetak namun disajikan juga dalam bentuk elektronik. Hal ini secara langsung berpengaruh pada peran perpustakaan bukan hanya sebagai penyedia sumber informasi dalam bentuk tercetak namun harus mampu menyediakannya dalam bentuk elektronik. Sumber informasi elektronik merupakan sumber daya informasi yang bersumber dari internet atau online database. Sumber informasi dapat diperoleh dari dokumen digital. Misalnya e- journal, e-books, e-article, dan lain-lain.

(8)

dilakukan Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi untuk memenuhi kebutuhan penggunanya adalah dengan meningkatkan ketersediaan sumber-sumber informasi baik dalam bentuk tercetak maupun elektronik.

Jumlah koleksi tercetak pada Perpustakaan Pembangunan Panca Budi hingga tahun 2015 ± 14.268 judul dengan 38.000 eksemplar. Jumlah koleksi tersebut mencakup bidang ekonomi, pertanian, teknik, hukum, komputer, dan buku fiksi. Jumlah anggota perpustakaan yang aktif adalah 2.800 orang. Sedangkan sumber informasi elektroniknya ±10.003 terdiri dari book dan e-journal. Sumber-sumber elektronik yang dilanggan oleh Perpustakaan

Universitas Pembangunan Panca Budi adalah Enconpapers, Springerlink, Henry Stewart Publication, Taylor and Francis Online, Oxford Journals, Emerald

research, World Scientifil Connecting Great Minds, Pargrave Macmillan, Aea,

Washington State University Vancouver, Elsevier, Allied Academies, JSTOR,

Digital Library and Archives, ISJD (Indonesian Scientific Journal Database),

DOAJ (Directory Open Access Journal), EBSCO, CENGAGE, PROQUEST.

Mahasiswa dapat mengakses informasi melalui database yang telah dilanggan oleh Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi, melalui website perpustakaan semakin memberikan kemudahan dan kesempatan mengakses tanpa batas bagi pencari informasi. Kini internet menjadi salah satu sarana sumber informasi yang bersifat up to date, aktual dan mendapatkan informasi dengan cepat dan mudah. Sehingga tidak ada alasan bagi pengguna perpustakaan untuk tidak memanfaatkan sumber informasi elektronik.

(9)

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah:

1. Untuk mengetahui tujuan pemanfaatan sumber informasi elektronik pada Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi.

2. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan sumber informasi elektronik pada Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi.

1.3 Manfaat Penulisan

Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Bagi Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi.

Sebagai sumber informasi bagi Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi. Guna untuk meningkatkan pemanfaatan sumber informasi elektronik bagi masyarakat.

2. Bagi pengembangan ilmu

Sebagai masukan dalam Ilmu perpustakaan khususnya untuk memperkaya kajian Bibliometrika bidang Ilmu Perpustakaan.

3. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan penulis dalam bidang pemanfaatan sumber informasi elektronik

1.4 Ruang Lingkup Penulisan

Lingkup penulisan kertas karya ini adalah membahas tentang aspek-aspek yang berkaitan dengan pemanfaatan sumber informasi elektronik bagi pengguna yang meliputi, jenis sumber informasi elektronik, cara mengakses, dan pemanfaatan sumber informasi elektronik.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini ada sebagai berikut:

1. Observasi

(10)

2. Wawancara

Pengumpulan data dilakukan dengan cara penulis melakukan wawancara dengan staf-staf yang ada di Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi.

3. Untuk mendukung kesempurnaan penulisan laporan ini, maka penulis juga membaca berbagai literatur yang tersedia di beberapa perpustakaan dan di internet serta literatur yang mendukung lainnya.

(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan membantu tercapainya tujuan perguruan tinggi. Perpustakaan Nasional mendefinisikan perpustakaan perguruan tinggi sebagai perpustakaan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan tinggi yang layanannya diperuntukkan untuk sivitis akademika perguruan tinggi yang bersangkutan.

Reitz (2004) mendefenisikan perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut, “A library or library system established, administered, and funded by a university to meet the information, research, and curriculum needs of its students, faculty,

and staff”. Definisi ini menyatakan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah

sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang dibangun, diadministrasikan dan didanai oleh sebuah universitas untuk memenuhi kebutuhan informasi, penelitian dan kurikulum dari mahasiswa, fakultas dan stafnya.

2.1.1 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Dalam pencapaian tujuan yang sempurna perpustakaan harus mampu melakukan fungsinya dengan baik. Adapun fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah :

1. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar para sivitas akademika, oleh kerena itu yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi, koleksi tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksana evaluasi pembelajaran.

2. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

2. Fungsi Riset

Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

(12)

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat, dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

4. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni sivitas akademika dan staf non-akademik.

5. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

6. Fungsi Interpetasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.(Penyelenggaraan Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, 2004: 3).

Uraian di atas berkaitan dengan gagasan yang dikemukakan Mahmudin (2006 : 2), bahwa:

Fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diantaranya menyediakan informasi ilmiah untuk para mahasiswa, dosen, dan karyawan maupun pemakai dari luar. Baik koleksi buku, majalah, surat kabar, dan jenis koleksi lainnya.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa fungsi dari perpustakaan adalah fungsi edukasi, fungsi informasi, fungsi riset, fungsi rekreasi, fungsi publikasi, deposit dan fungsi interpetasi dan mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diantaranya menyediakan informasi ilmiah untuk para mahasiswa, dosen, dan karyawan maupun pemakai dari luar.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Berdirinya suatu perpustakaan perguruan tinggi tidak lepas dari tujuan awal didirikannya perpustakaan tersebut, yaitu untuk menunjang program Tri Dharma perguruan tinggi. Perpustakaan perguruan tinggi bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan pustaka, tetapi perpustakaan diharapkan dapat membantu mahasiswa dan staf pengajar menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar-mengajar.

(13)

Penyelenggaraan Perpustakaan,”perpustakaan Perguruan Tinggi tujuannya membantu perguruan tinggi dalam menjalankan program pengajaran”. Sebagai bagian dari institusi perguruan tinggi, perpustakaan diselenggarakan dengan tujuan untuk menunjang pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Menurut Yuven (2010 : 1) tujuan perpustakaan perguruan tinggi dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Dalam menunjang pendidikan dan pengajaran maka Perpustakaan Perguruan Tinggi bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi untuk mahasiswa dan dosen sesuai dengan kurikulum yang berlaku

2. Dalam menunjang penelitian maka kegiatan Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi peneliti baikintern institusi atau ekstern di luar institusi.

3. Dalam menunjang pengabdian kepada masyarakat maka Perpustakaan Perguruan Tinggi melakukan kegiatan dengan mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi masyarakat.

4. Pada dasarnya tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi secara umum adalah menyusun kebijakan dan melakukan tugas rutin untuk mengadakan, mengolah dan merawat pustaka serta mendayagunakan untuk kepentingan civitas akademika pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tujuan penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi adalah menjalankan pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk memberikan pelayanan informasi dan bahan lainnya untuk pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat penggunanya, guna mendukung pelaksanaan program perguruan tingginya.

2.2Informasi

(14)

bentuk yang memiliki arti berguna bagi manusia”. O’Brien dan Marakas (2008), “Informasi adalah data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi para end user tertentu”. Selain itu juga, Stair dan Reynolds (2010) mendefiniskan “Informasi sebagai kumpulan fakta yang terorganisir sehingga mereka memiliki nilai tambah selain nilai fakta individu.

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang mempunyai nilai dan informasi akan lebih berarti apabila terdapat unsur- unsur didalamnya seperti yang dikatakan Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan datang. Informasi akan memiliki arti manakala informasi tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut:

1. Relevan, artinya informasi yang diinginkan benar-benar ada relevansi dengan masalah yang dihadapi.

2. Kejelasan, artinya terbebas dari istilah-istilah yang membingungkan. 3. Akurasi, artinya bahwa informasi yang hendak disajikan harus secara

teliti dan lengkap.

4. Tepat waktu, artinya data yang disajikan adalah data terbaru dan mutahir.

Informasi merupakan hasil pengolahan data yang memiliki nilai tambah, makna dan berguna bagi penggunanya. “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”. (Untung Rahardja, 2007 : 99) Menurut Satzinger (2010, p7), informasi adalah data yang telah dikumpulkan, disimpan, dan diproses untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.

2.2.1 Manfaat Informasi

Informasi itu sangat beragam, baik dalam jenis, tingkatan maupun bentuknya. Manfaat informasi bagi setiap orang berbeda-beda. Adapun manfaat dari informasi menurut Sutanta (2003: 11) adalah:

1. Menambah pengetahuan

Adanya informasi akan menambah pengetahuan bagi penerima yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang mendukung proses pengambilan keputusan.

2. Mengurangi ketidakpastian pemakai informasi

Informasi akan mengurangi ketidakpastian karena apa yang akan terjadi dapat diketahui sebelumnya, sehingga kemungkinan menghindari keraguan pada saat pengambilan keputusan.

3. Mengurangi resiko kegagalan

(15)

terjadinya kegagalan akan dapat dikurangi dengan pengambilan keputusan yang tepat.

4. Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan

Mengurangi keanekaragaman yang tidak diperlukan akan menghasilkan keputusan yang lebih terarah.

5. Memberikan standar, aturan-aturan, ukuran-ukuran, dan keputusan untuk menentukan pencapaian, sasaran dan tujuan.

Pendapat di atas menunjukkan bahwa informasi akan memberikan standar, aturan dan keputusan yang lebih terarah untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan secara lebih baik berdasarkan informasi yang diperoleh. Informasi juga dapat mengurangi ketidakpastian dan menambah pengetahuan dan wawasan.

2.2.2 Pengertian Kebutuhan Informasi

Kebutuhan diartikan sebagai sesuatu yang harus dimiliki oleh seseorang yang harus dipenuhi. Seperti yang dinyatakan Kulthau yang dikutip oleh Ishak (2006: 91) ”kebutuhan informasi muncul akibat kesenjangan pengetahuan yang ada dalam diri seseorang dengan kebutuhan informasi yang diperlukan”. Menurut Krikelas yang dikutip oleh Ishak (2006: 91) mendefinisikan kebutuhan informasi sebagai berikut, “...when the current state of possessed knowledge is less than needed. Krikelas menyatakan bahwa kebutuhan informasi timbul ketika

pengetahuan yang dimiliki seseorang kurang dari yang dibutuhkan, sehingga mendorong seseorang untuk mencari informasi.

Dari kedua pernyataan di atas terlihat bahwa setiap orang membutuhkan informasi dalam hidupnya. Kebutuhan informasi disebabkan oleh adanya keinginan untuk mendapatkan sebuah kepastian terhadap satu situasi yang dianggap membingungkan. Informasi sebagai jawaban atas ketidakpastian tersebut.

2.2.3 Jenis Kebutuhan Informasi

Informasi memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda-beda bagi setiap pengguna dan ada 3(tiga) macam kebutuhan. seperti yang dikutip dari Prahatmaja (2006: 5) membagi kebutuhan informasi manusia menjadi tiga macam kebutuhan informasi, yaitu:

(16)

yaitu kebutuhan yang seharusnya ada kalau seseorang mau mencapai tujuannya dengan sukses. Kebutuhan informasi obyektif ini menentukan ruang lingkup informasi potensial obyektif.

2. Kebutuhan informasi subyektif

yaitu kebutuhan informasi yang disadari seseorang sebagai persyaratan untuk suksesnya pencapaian tujuan. Kebutuhan jenis ini menentukan ruang lingkup informasi potensial subyektif. Namun yang sering menjadi permasalahan adalah kebutuhan informasi yang disadari pun kerapkali tidak selalu mudah untuk merumuskannya. 3. Kebutuhan informasi yang terpenuhi

yaitu kebutuhan informasi yang disadari seseorang dan terpenuhi kebutuhannya.

Ada banyak jenis kebutuhan informasi, seperti Katz yang dikutip olehYusup (2009: 205), antara lain adalah:

a. Kebutuhan kognitif

Ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan lingkungannya. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan menguasai lingkungannya. Di samping itu, kebutuhan ini juga dapat memberi kepuasan atas hasrat keingintahuan dan penyelidikan seseorang.

b. Kebutuhan afektif

Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan estesis, hal yang dapat menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman emosional. Dalam hal ini, berbagai media sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. Misalnya, orang membeli radio, televisi, dan menonton film, tidak lain karena mencari hiburan.

c. Kebutuhan integrasi personal (personal integrative needs). Ini dikaitkan dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri.

d. Kebutuhan integrasi sosial (social integrative needs). Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan keluarga, teman, dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau berkelompok dengan orang lain.

a. Kebutuhan berkhayal (escapist needs).

Ini dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat mencari hiburan dan pengalihan.

Menurut Morgan dan King yang dikutip oleh Wilson (1995) mengemukakan bahwa jenis kebutuhan informasi muncul dari tiga motif, yaitu :

1. Physiological motives

(17)

Kebutuhan informasi terjadi karena adanya tugas, atau informasi digunakan untuk mengambil suatu keputusan.

3. Social motives

Kebutuhan informasi terjadi karena adanya permintaan informasi dari orang lain. Berdasarkan uraian di atas, jenis kebutuhan informasi itu didasari atas kebutuhan diri sendiri, seperti adanya keingintahuan, pendidikan, tugas, pekerjaan dan lainnya.

2.3 Grey Literatur

2.3.1 Pengertian Grey Literatur

Grey literature adalah bahan pustaka yang tidak tersedia di deretan buku

untuk dijual (non-commercial printed materials); fisik luar (cover), pencetakan dan penjilidan sederhana; dibuat untuk keperluan khusus atau untuk kalangan terbatas, misalnya prosiding, disertasi, bibliografi, laporan dan sebagainya (C.P. Anger yang di kutip oleh Adi, 2008:65)

Menurut Hirtle yang di kutip oleh Mason (2000:1) menyatakan grey literature adalah :

The quasi-printed reports, unpublished but circulated papers, unpublished proceedings of conferences, printed programs from conferences, and the other non-unique material which seems to constitute the bulk of our modern manuscript collection.

Pendapat Hirtle di atas dapat diartikan bahwa grey literature adalah laporan dalam bentuk tercetak, tidak dipublikasikan namun dalam bentuk kertas beredar seperti prosiding suatu konferensi, program tercetak dari konferensi dan bahan non-unik lainnya yang digunakan untuk menyusun koleksi manuskrip modern. Sedangkan menurut Virginia Institut of Marine Science (VIMS) (2003:1), pengertian grey literature adalah

This term refers to papers, reports, technical notes or other documents produced and published by governmental agencies, academic institutions and other groups that are not distributed or indexed by commercial publishers.

Selain pendapat di atas, Reitz (2004:68) dalam Dictionary for Library and Information Science mendefenisikan grey literature sebagai

Printed works such as reports, preprints, internal documents, Ph.D. dissertations, master’s theses, and conference proceedings, not readily available through regular market channels because they were never commercially published or listed or were poorly distributed.

2.3.2 Jenis Dokumen Grey Literature

(18)

pengukuhan merupakan beberapa contoh dokumen grey literature. Rompas yang di kutip oleh Huda (2007:19) menggolongkan literatur abu-abu (grey literature) ke dalam :

Karya tulis ilmiah, yang dapat berupa penelitian, survey dan evaluasi, karya persyaratan akademisi dapat berupa skripsi, tesis dan disertasi ; buku pedoman dan petunjuk yang dibuat mengiringi sebuah produk barang baru berupa alat, metode atau suatu peraturan dan undang – undang, laporan – laporan penelitian, liputan peristiwa, organisasi/instansi, perkembangan bidang ilmu tertentu dan sebagainya, bibliografi, katalog dan daftar. Dari segi informasi yang terkandung, literature kelabu (grey literatur) merupakan informasi yang dipilih dan orisinil, objektif dan mutakhir. Dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004:55) disebutkan bahwa :

Literatur abu-abu (grey literature) meliputi semua karya ilmiah dan non ilmiah yang dihasilkan oleh suatu perguruan tinggi. Literatur abu-abu ini wajib disimpan di perpustakaan dengan keputusan dari Rektor.

Literatur abu-abu (grey literature) yang dimaksud adalah : 1. Skripsi, tesis, disertasi.

2. Makalah seminar, simposium, konferensi, dan sebagainya. 3. Laporan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. 4. Laporan lain-lain, pidato pengukuhan, dan sebagainya. 5. Artikel yang dipublikasikan oleh media massa

6. Publikasi internal kampus 7. Majalah atau bulletin kampus

2.4 Sumber Informasi Elektronik

Pengertian sumber elektronik berdasarkan AACR2 adalah bahan (data dan/atau program) yang diciptakan dengan menggunakan kode atau program komputer agar dapat dimanfaatkan dengan piranti komputer. Untuk memanfaatkan bahan sumber elektronik diperlukan piranti yang terhubung langsung dengan komputer, misalnya pemutar CD-ROM atau sambungan ke jejaring komputer, misalnya, internet. Sumber elektronik sebelumnya dikenal sebagai berkas komputer (computer files). Pengertian ini berkembang seiring dengan perkembangan jenis sumber elektronik.

(19)

electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail),telegram,

teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.

2.4.1 Electronic Journal (E-Journal)

Jurnal elektronik adalah saran yang mengelola jurnal ilmiah maupun non ilmiah yang di sediakan untuk menjadi wadah bagi pengelola karya- karya ilmiah seperti yang di kutip dari LIPI (2005, 1), “Jurnal elektonik (E-journal) adalah sarana berbasis web untuk mengelola sebuah jurnal ilmiah maupun non ilmiah. Sarana ini disediakan sebagai wadah bagi pengelola, penulis dan pembaca karya-karya ilmiah”. Hal yang dijabarkan menurut LIPI di atas menganggap bahwa jurnal elektronik sebagai sarana yang berbasis web bagi penulis, penerbit, dan pembaca karya ilmiah maupun non ilmiah. Informasi yang terdapat di dalam e-journal (jurnal elektronik) adalah sekumpulan serial yang dapat berupa

artikel-artikel ilmiah, karya ilmiah yang mempunyai nomor standar. Sehingga informasi yang terkandung di dalam jurnal elektronik tersebut dapat dipercaya karena telah diakui dengan adanya ISSN pada jurnal elektronik tersebut.

Saat ini jurnal diterbitkan bentuk cetak, tersedia pula dalam bentuk digital atau CD-ROM, dan Jurnal yang memang hanya diterbitkan secara online. Menurut Sri Endah Pertiwi E-journal merupakan kumpulan hasil riset penelitian yang bersifat obyektif dan rasional sebagai aset terpenting dari masyarakat ilmiah yang dikemas dalam data digital. Jurnal elektronik menjadi komoditas terpenting yang mampu mengangkat eksistensi sebuah institusi di mata umum. Juga acuan publik dalam menganalisis subyek-subyek penelitian yang berpresisi tinggi untuk kemaslahatan bersama.

Jenis-jenis jurnal elektronik pada umumnya terdiri dari jurnal elektronik berbasis WEB dan berbentuk CD-ROM.

1. Journal Elektronik Berbasis WEB

(20)

dengan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jurnal berbasis web atau yang kita kenal dengan jurnal online merupakan jurnal yang dalam waktu kita mengaksesnya membutuhkan media yaitu internet.

2. Jurnal Elektronik Berbentuk CD-ROM

Bamford yang di kutip oleh Muntashir (2005 : 10) menyatakan: CD-ROM merupakan temuan baru teknologi informasi, berbentuk fisik cakram, dengan diameter 120 mm (12cm), dengan ketebalan 1,2 mm, yang terbuat dari polycarbonate, dengan lapisan mengkilat, tempat informasi disimpan, dan hanya satu sisi dari disc itu yang dapat digunakan untuk menyimpan informasi.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa defimisi CD-ROM adalah suatu benda berbentuk cakram dimana informasi tersedia didalamnya tergantung informasi apa yang disimpan termasuk jurnal, dengan media aksesnya menggunakan komputer.

2.4.2 Electronic Book (E-Book)

Menurut Hasugian (2008:14), “buku elektronik adalah buku yang diterbitkan dalam format elektronik. Pada prinsipnya muatan isi (content) buku elektronik sama dengan versi cetaknya”. Hanya karena formatnya berbeda maka cara penggunaannya pun berbeda. Buku elektronik dapat dibeli secara utuh seperti halnya dengan buku biasa, terutama yang tersedia terekam dalam CD atau media rekam elektronik lainya, tetapi saat ini sudah banyak tersedia dan dilanggan secara online. Rafael Ball berpendapat bahwa “media, penerbit, serta perpustakaan telah

membayangkan sulitnya ketersediaan informasi tanpa menggunakan e-book. Ia mendefinisikan e-book sebagai perangkat keras yang mampu membaca teks berbentuk elektronik”.

Ahmad (2009) menyatakan bahwa: E-Book adalah singkatan dari Electronic Book atau buku elektronik. E-book tidak lain adalah sebuah bentuk buku yang dapat dibuka secara elektronis melalui komputer. E-book ini berupa file dengan format bermacam-macam, ada yang berupa pdf (portable document format) yang dapat dibuka dengan program Acrobat Reader atau sejenisnya. Ada juga yang dengan bentuk format html, yang dapat dibuka dengan browsing atau internet eksplorer secara offline. Ada juga yang berbentuk format exe.

(21)

dibawa kemana-mana, sedangkan buku dalam format tercetak akan mengalami kesulitan untuk membawanya kemana-mana dalam jumlah yang banyak. Pembuatan buku dalam format elektronik juga merupakan satu usaha untuk melestarikan informasi-informasi yang tadinya terdapat dalam buku tercetak. Buku dalam format tercetak lebih mudah mengalami kerusakan dan biaya perawatannya pun lebih mahal, maka dari itu akan lebih baik jika dilakukan transfer data/informasi dari buku ke buku elektronik (e-book) untuk menjaga kelestarian informasi yang ada.

2.4.3 Multimedia

Multimedia adalah kata- kata sekaligus gambar yang disajikan dalam bentuk verbal seperti yang dikuti dari Mayer (2009:3) mendefinisikan “multimedia sebagai presentasi materi dengan menggunakan kata-kata sekaligus gambar-gambar yang dimaksud dengan kata disini adalah materinya disajikan dengan verbalform atau bentuk verbal”.

Multimedia adalah gabungan dari teks, gambar, suara, animasi dan video, beberapa komponen tersebut atau seluruh komponen tersebut dimasukan ke dalam program yang koheren. Multimedia merupakan kombinasi yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi, animasi dan video yang diterima oleh pengguna melalui komputer (Vaughan, 2006: 2). Multimedia dapat diartikan sebagai suatu penggunaan dari gabungan beberapa media dalam menyampaikan informasi yang berupa teks, grafis atau animasi grafis, movie, video dan audio. Multimedia interaktif yang berbasis computer meliputi hypermedia dan hypertext. Hypermedia merupakan suatu penggunaan format presentasi multimedia yang terdiri atas teks, grafis diam atau animasi, bentuk movie, video dan audio. Hypertext yaitu bentuk teks, diagram statis, gambar dan tabel yang ditayangkan dan disusun secara tidak linier (urut atau segaris). Roblyer (2003: 164) menyatakan “Multimedia simply means “multimedia” or “a combination media” The media can be still pictures,

sound, motion video, animation and/or text items combined in a product whose

purpose is to communicate information”. Multimedia atau media kombinasi

(22)

informasi. Lebih lanjut Reddi & Mishra (2003: 4) mengungkapkan juga multimedia

As such multimedia can be defined as an integration of multiple media elements (audio, video, graphics, text, animation etc.) into one synergetic and symbiotic whole that results in more benefits for the end user than any one of the media element can provide individuall”. Multimedia didefinisikan sebagai beberapa unsur yang terintegrasi kedalam media (audio,video, grafik, teks, animasi, dan lain-lain) menjadi satu kesatuan yang sinergis dan simbiosis yang memberikan keuntungan bagi pengguna maupun individu.

Sedangkan Ariesto Hadi (2003: 3) mengungkapkan multimedia sudah ada sebelum komputer menampilkan presentasi dengan menggunakan beberapa cara. Komputer mempunyai kemampuan dalam mengorganisir beberapa atau keseluruhan komponen multimedia yang terpadu. Sedangkan komponen interaktif yang tertuju pada proses kekuasaan pengguna atau user untuk mengontrol program program yang dijalankan oleh komputer. Inilah yang disebut sebagai multimedia interaktif menggambarkan keseluruhan bentuk cara baru dari software komputer yang membawa informasi- informasi.

2.4.4 Electronic Learning (E-Learning)

Beberapa ahli yang mendukung pendapat e-learning sebagai electronic based diantaranya Elliott Masie, cisco and comellia (2000) menjelaskan, “e-learning adalah pembelajaran dimana bahan pembelajaran disampaikan melalui

media elektronik seperti internet, intranet, satelit, TV, CD-ROM, dan lain-lain, jadi tidak harus internet karena internet salah satu bagian dari e-learning”.

Pendapat ini didukung oleh Martin Jenkins and Janet Hanson, Generic center (2003) bahwa e-learning adalah “proses belajar yang difasilitasi dan didukung melalui pemanfaatan teknologi informasi komunikasi”. Para ahli yang mendukung pemahaman e-learning sebagai media yang menggunakan internet diantaranya e-learning adalah “penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan”. (Rosenberg (2001) “E-learning atau internet enable learning menggunakan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar” (Dr.Jo Hamilton-Jones). E-learning tersusun dari dua bagian, yaitu 'e' yang merupakan singkatan dari 'electronica' dan 'learning' yang berarti 'pembelajaran'.

(23)

dari ketiganya. Dengan kata lain e-learning adalah pembelajaran yang dalam pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio, videotape, transmisi satelite atau komputer.(Tafiardi, 2005)

Sejalan dengan itu, Onno W. Purbo (dalam Amin, 2004) menjelaskan bahwa “istilah "e" dalam e-learning adalah segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usahausaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet”. Internet, satelit, tape audio/video, tv interaktif, dan CD-ROM adalah sebagian dari media elektronik yang digunakan. Pengajaran boleh disampaikan pada waktu yang sama (synchronously) ataupun pada waktu yang berbeda (asynchronously). Secara lebih singkat william Horton mengemukakan bahwa (dalam Sembel, 2004) “e-learning merupakan kegiatan pembelajaran berbasis web (yang bisa diakses dari internet)”. Tidak jauh berbeda dengan itu Brown, 2000 dan Feasey, 2001 (dalam siahaan, 2002) secara sederhana mengatakan bahwa “e-learning merupakan kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan jaringan (internet, LAN, WAN) sebagai metode penyampaian, interaksi, dan fasilitas yang didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya”

2.4.5 Elektronic Mail (E-Mail)

Elektronic Mail (E-Mail) adalah suatu jenis fasilitas yang paling populer

digunakan untuk mengirim dan menerima pesan di dalam internet dari berbagai penjuru dunia seperti yang di kutip dari (Sutedjo, 2003:41).

E-mail adalah pesan elektronik yang dikirim dari komputer seorang pengguna ke komputer lainnya. E-Mail dapat dikirim melalui jaringan LAN (Local Area Network) atau internet. Kalau dahulu data yang dikirim hanya berupa teks, sekarang dengan email dapat berisi gambar, suara, bahkan klip video.

Sedangkan (Wahid, 2002). menjelaskan “E-Mail adalah Electronic mail. Pesan, bisanya berupa teks, yang dikirimkan dari satu alamat ke alamat lain di jaringan internet”. Sebuah alamat email yang mewakili banyak alamat email sekaligus disebut sebagai mailing list. Sebuah alamat email biasanya memiliki format semacam (Dhani, 2004).

2.5 Jenis – Jenis Sumber Informasi Elektronik

Didalam sumber-sumber informasi terdapat beberapa jenis diantaranya tercetak dan non cetak seperti yang dikutip dari Yusup (2009: 31)

(24)

rekaman informasi lainnya merupakan tempat disimpannya informasi atau katakanlah sumber-sumber informasi, khususnya informasi terekam.

2.6 Kelebihan dan kekurangan Sumber Informasi Elektronik

Sumber informasi elektronik memiliki kelebihan dan kekurangan yang beraneka ragam Seperti yang telah dinyatakan oleh Hasugian. (2008 : 12)

Kelebihan pada sumber daya informasi elektronik yaitu beranekaragamnya sumber daya informasi elektronik yang dikembangkan oleh para pustakawan, perpustakaan, penerbit untuk mengakses juga semakin mudah karena dapat diakses secara terbuka, multi user , unlimited access , dan dapat diakses dari jarak jauh (remote access) tanpa harus hadir keperpustakaan. Saat ini juga telah banyaknya karya ilmiah yang di publikasikan secara digital dari pada tercetak.

2.7 Kebutuhan Informasi Elektronik

Informasi elektronik adalah salah satu dari sumber daya informasi dalam format elektronik seperti yang di cantumkan dalam pasal 4 Undang-Undang informasi dan transaksi elektronik menyebutkan bahwa Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk:

a. Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia.

b. Mengembangkan perdagangan dan perekonomian nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan publik.

c. Membuka kesempatan seluas-luasnya kepada setiap orang untuk memajukan pemikiran dan kemampuan di bidang penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi seoptimal mungkin dan bertanggung jawab.

d. Dan memberikan rasa aman, keadilan, dan kepastian hukum bagi pengguna dan penyelenggara Teknologi Informasi.

Aktivitas seorang pengguna ketika mencari informasi yang dibutuhkan inilah yang sering disebut sebagai perilaku pencarian informasi (Wilson dalam Laloo,2002: 189).

(25)
(26)

BAB III

PEMANFAATAN SUMBER INFORMASI ELEKTRONIK PADA PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI 3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi

Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) tidak dapat dipisahkan dari perubahan sekolah tinggi metafisika menjadi Universitas Pembangunan Panca Budi dengan didirikannya Perpustakaan Habibah pada tahun 1962. Perpustakaan UNPAB merupakan penggabungan antara unit-unit perpustakaan Fakultas yang ada yaitu perpustakaan FH, perpustakaan FE, perpustakaan FP, perpustakaan Habibah, menjadi Universitas Perguruan Tinggi. Perpustakaan UNPAB Terpusat berdasarkan SK Rektor No. 1227/14/R/2003 menempati Gedung D Lantai II dengan luas Ruangan 250 m².

Tahun 2009 UNPAB memenangkan Hibah PHKI Dikti Tema A sehingga pengembangan perpustakaan dimulai dengan perluasan & rehabilitasi ruangan dan penambahan sarana dan prasarana. Kini Luas perpustakaan 677 m² terdiri dari :

1. Ruang baca 200 m² 2. Ruang Koleksi 144 m² 3. Ruang Referensi 100 m 4. Ruang Sirkulasi 16 m² 5. Ruang Kerja 30 m²

6. Ruang Lainnya ( Gudang, Kamar mandi, Selasar, dapur )187 m². Tahun 2010 UNPAB kembali memenangkan Hibah Kompetisi PHKI Tema B untuk 3 Program Studi, dan dimulailah pengembangan sistem informasi terpadu Universitas. Saat ini sistem informasi perpustakaan telah berjalan sejak tahun 2011 yang dilengkapi dengan sistem barkode dan sistem pengaman (sensor matic).

3.2 Visi dan Misi a. Visi:

(27)

b. Misi:

1. Melaksanakan pengabdian sesuai dengan piagam panca budi, mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa, Negara, Nusa, Bangsa dan Dunia.

2. Mendukung pengembangan IPTEK dan IMTAQ berdasaran Al-Qur’an dan Hadits.

3. Sebagai wadah penelitian untuk kemajuan Bangsa dan Negara.

4. Turut serta mencerdaskan kehidupan kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

5. Melestarikan karya anak Bangsa sebagai kekayaan intelektual umat. 3.3 Struktur Organisasi Perpustakaan UNPAB Medan

Struktur organisasi sangat dibutuhkan oleh lembaga Perguruan Tinggi, Perusahaan maupun Perpustakaan. Dengan adanya struktur organisasi akan membantu proses kegiatan kerja dalam sebuah lembaga. Organisasi merupakan suatu bentu gambaran secara jelas, fungsi – fungsi tugas dan tanggung jawab setiap bagian yang ada dalam organisasi. Struktur organisasi merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Untuk menjalankan fungsinya Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi mempunyai struktur organisasi sebagai berikut:

STRUKTUR ORGANISASI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perpustakaan UNPAB Medan

(28)

3.3.1Tenaga perpustakaan

Salah satu penunjang perpustakaan menjadi lebih baik ialah dengan adanya tenaga pustakawan yang menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing. Pustakawan merupakan orang yang berperan secara langsung dalam melaksanankan seluruh kegiatan yang ada di perpustakaan untuk itu tenaga pustakawan sangat penting bagi kelangsungan perpustakaan. Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi memiliki 4 pustakawan dan Kepala Perpustakaan adalah Drs. Suratno.

Tabel 3.1 Pegawai berdasarkan tugas

No Tugas Jumlah Pegawai

1 Tenaga Teknis Perpustakaan 3 Orang 2 Tenaga Administrasi 1 Orang

Sumber : Perpustakaan Pembangunan Panca Budi (2015) Tabel 3.2 Pegawai berdasarkan pekerjaan/jabatan

No Nama Pegawai Jabatan

1 Ir. Sulardi M.M Kepala perpustakaan 2 Gita Anggia Sari Purba S.T Administrasi

3 Ellyana, S.Sos Bidang Pengolahan, Klasifikasi/Katalogiasasi 4 Ir. Zulkarnain Batubara Teknis

5 Muhammad Iqbal Teknis

Sumber : Perpustakaan Pembangunan Panca Budi (2015) 3.4 Waktu Pelayanan Perpustakaan UNPAB Medan

Waktu pelayanan atau jam buka pada Perpustakaan UNPAB Medan adalah sebagai berikut:

a. Senin-Jum’at : Jam 08.15 s.d. 18.15 wib b. Sabtu : Pagi jam 08.15 s.d. 12.15 WIB 3.5 Portal Perpustakaan

(29)

Portal Perpustakaan UNPAB adalah media informasi perpustakaan dengan jaringan internet. Setiap pemustaka dapat membuka website perpustakaan melalui alamat situs https://library.pancabudi.ac.id.

Gambar 3.2 Koleksi

3.4.1 Menu Portal

Koleksi–koleksi yang terdapat dalam menu portal perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi adalah koleksi dalam bentuk digital. Koleksi-koleksi ini dapat diakses dan di unduh (download) dengan terlebih dahulu memasukan user name dan password pada menu login.

Gambar 3.3 Login Anggota 3.6 Pelayanan Pendidikan Pengguna

(30)

Pelayanan pendidikan pengguna yang dilakukan Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi adalah memberikan bimbingan kepada pengguna tentang bagaimana cara menggunakan fasilitas perpustakaan yang tersedia yang diberikan kepada pengguna. Bimbingan ini ditujukan kepada semua pengunjung baik itu yang anggota atau pengunjung yang hanya ingin membaca. Pelayanan Pendidikan Pengguna biasanya diberikan petugas perpustakaan disaat pengguna membutuhkannya. Bimbingan yang dimaksud, antara lain adalah sebagai berikut :

a. Cara menelusur buku yang ingin dicari melalui katalog online (OPAC).

b. Cara mencari buku yang dibutuhkan dijajaran koleksi.

c. Cara menelusuri informasi, yang terdapat dalam bahan referensi seperti : kamus, ensiklopedia, direktori, tafsir, dan informasi elektronik.

3.7 Penyediaan Katalog

Untuk memudahkan pemustaka dalam proses temu balik koleksi di jajaran koleksi disediakan alat bantu secara otomasi digital. Alat penelusur yang umum digunakan di perpustakaan yaitu secara otomasi digital. Perpustakaan UNPAB menyediakan alat telusur yaitu secara otomasi berupa OPAC ( Open public access catalog ).

3.8 Pemanfaatan Sumber Informasi Elektronik

Pemanfaatan sumber informasi elektronik dalam sebuah perpustakaan untuk penambahan literatur. Dan juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada siapa saja yang membutuhkan informasi tersebut.

Berikut ini adalah sumber informasi elektronik pada Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi :

3.8.1 Multimedia

(31)

Gambar 3.4 Menu Multimedia

3.8.2 Lokal Konten

Koleksi lokal konten adalah koleksi referensi terbitan lokal lembaga seperti skripsi, thesis, penelitian dosen, karya-karya dosen, prosiding, diktat dan lain-laian, yang dapat diunduh (download) dengan menggunakan username dan password pemustaka.

Gambar 3.5 Menu Lokal Konten

Berikut pengertian poin-poin yang terdapat diatas:

(32)

Gambar 3.6 Tampilan Menu Diktat

Skripsi merupakan karya tulis ilmiah atau karangan ilmiah yang

mengemukakan pendapat penulis berdasarkan dari pendapat orang lain. selain itu skripsi dibuat bertujuan untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Thesis merupakan karya ilmiah yang mengungkapkan pengetahuan baru dengan melakukan pengujian tehadap suatu hipotesa. jadi misal ada suatu hipotesa atau atau sesuatu yang masih praduga atau butuh diuji kebenarannya maka dilakukanlah pengujian terhadap praduga tersebut. tesis sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. thesis ditulis untuk meraih gelar magister (S2). Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya. Pengguna di perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi dapat mendwonload dengan menggunakan username dan pasword pemustaka

3.8.3 E-Book

E-book adalah koleksi buku dalam bentuk digital yang dapat di unduh

(33)

Gambar 3.7 Menu E-Book

Manfaat E-Book bagi pengguna Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi :

• E-Book praktis dan mudah dibawa.

Dalam memanfaatakan E-Book pengguna bisa memanfaatakan dimana pun dia berada, cukup dengan menyalakan perangkat elektronik seperti : Smartphone, tablet, laptop dll.

• E-Book Tahan Lama

E-Book tidak akan mudah rusak karena berbeda dengan buku cetak yang pembuatannya dengan kertas. Selama data kita tidak terseerang virus maka E-Book akan tetap bagus kondisinya meski usianya sudah puluhan tahun.

• E-Book Lebih Simple

Dengan format E-Book pengguna tidak butuh lagi tas besar untuk membawa beberapa buku karena untuk menyimpan koleksi buku hanya dibutuhkan E-Book Readers.

3.8.4 E-Journal

E journal merupakan terbitan serial seperti bentuk tercetak tetapi dalam

(34)

e-journal berikut harus login dengan menggunakan username dan password sebagai berikut :

Tabel 3.3 Database Jurnal N

O

NAMA JURNAL

DATABASE JURNAL

ALAMAT WEB USER

NAME

PASSWOR D

1 PROQUEST 0PRW3HX

MFG

Pqdikti

2 CENGAGE infotrac.galegroup.com./itweb Kpt01004 Science

3 EBSCO search.ebscohost.com atau search.epnet.com

Ns180840 Password

Sumber : Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi

Gambar 3.8 Menu E-journal

Manfaat E-journal oleh mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi melanggan database e-journal adalah sebagai salah satu sarana layanan digitalisasi yang di fasilitaskan untuk mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi.

(35)

3.8.5 E- Prociding

E-Prociding adalah koleksi prosiding dalam bentuk digital yang dimiliki perpustakaan yang dapat di unduh (download). Mekanisme /prosedur membuka menu ini sama dengan cara membuka koleksi local konten.

Gambar 3.9 Menu E-Prociding

3.8.6 Kamus On-Line

Kamus On-Line adalah program aplikasi Kamus dalam bentuk digital. merupakan link portal penyedia kamus digital online yang dapat dimanfaatkan oleh pemustaka untuk mencari arti kata.

Gambar 3.10 Menu Kamus On-Line

(36)

3.8.7 Ensiklopedia On-Line

Ensiklopedia On-Line adalah program aplikasi ensiklopedi dalam bentuk digital. merupakan link portal penyedia ensiklopedi digital online yang dapat dimanfaatkan oleh pemustaka untuk mencari arti kata.

3.8.8 Media Online

(37)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Journal Database yang dilanggan oleh Perpustakaan Pembangunan Universitas Panca Budi adalah Enconpapers, Springerlink, Henry Stewart Publication, Taylor and Francis Online, Oxford Journals, Emerald

research, World Scientifil Connecting Great Minds, Pargrave Macmillan,

Aea, Washington State University Vancouver, Elsevier, Allied Academies,

JSTOR, Digital Library and Archives, ISJD (Indonesian Scientific Journal

Database), DOAJ (Directory Open Access Journal), EBSCO, CENGAGE,

PROQUEST. Bertujuan untuk membantu Mahasiswa atau pengguna dalam

mngerjakan tugas-tugas kuliah.

2. Kelebihan sumber informasi elektronik pada Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi mudah di akses di lokasi kampus, sedangkan kekurangannya sumber informasi elektronik sulit di akses di luar kampus. 4.2 Saran

1. Agar Perpustakaan Universitas Pembangunan Panca Budi lebih banyak lagi melanggan sumber-sumber informasi elektronik supaya lebih membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah maupun pekerjaan. 2. Agar meningkatkan jaringan supaya sumber-sumber informasi elektronik

mudah di akses tidak hanya di dalam lokasi Perpustakaan tetapi juga di luar lokasi perpustakaan.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, 2003, “Pengenalan Sistem Informasi”, Andi, Yogyakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ahmad.2009.PengertianE-Book.<http://ebook-gratis

ahmad.com/2009/02/pengertian-e book.html.>(20-08-2015)

Hasugian, Jonner. 2008. “Penelusuran Online dan Ketersediaan Sumber Daya Informasi Elektronik”. Pustaha : Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi , Vol.4,No.1, Juni [online]. tersedia di : skripsi Evriza, Eka.

Ishak. 2006. Kebutuhan Informasi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FK. UI dalam memenuhi Tugas Journal Reading. Pustaha. Vol.2, No.2, Des. 90-101.

Jenkins, Martin dan Hanson, Janet. (2003). E-Learning Series : Guide for Senior Managers. LSTN Generic Center.

Jogiyanto. 2001. Analisis & Desain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Andi, Yogyakarta. Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1, PT Pustaka Binamas Pressindo, Jakarta: 1991

Kenneth C. Laudon.Jane P. Laudon, Sistem Informasi Manajemen (terjemahan Chriswan Sungkono dan Mahmudin Eka P), Edisi kesepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Laudon, Kenneth C., Laudon, Jane P. (2010). Management Information Systems (11thEdition). New Jersey : Pearson Prentice Hall.

Laudsson,K. C.,& Laudon, J.P. (2010).Management Information Systems:

Managing the Digital Firm(11th ed). New Jersey. Pearson

Education,Boston.

Mahmudin. 2006. Pengantar Ilmu Perpustakaan: Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi <http://www.ipi.or.id/unpas/materio-07-06-unpas-rev.doc

>16/08/2015.

Masie, Elliott (2000). TechLearn : E-learning Brief. Prentice-Hall., Inc.

Mayer, R. E., 2009. Multimedia Learning: Prinsip-prinsip dan Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(39)

Muntashir. 2005. Pemanfaatan Jurnal Elektronik oleh Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Skripsi. Medan: Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara

O'Brien, James A., Marakas, George M. (2008). Management Information System. 8 thEdition. McGraw Hill, New York. Satzinger, J. W., Jackson, R. B., & Burd, S. D.

Onno W. Purbo (2004), “Practical Guide to Internet Telephony”,http://sandbox.bellanet.org/~onno/the-guide/voip/,

Ottawa:International Development Research Center.

Pertiwi, sri endah. 2013,“Aksesibilitas informasi E-Journal respository”. Visi pustaka. Volume

Prahatmaja, Nurmaya. 2006. Studi tentang Karakteristik Individu dan Karakteristik Sosial Masyarakat Kampung Naga dan Kaitannya dengan Pola PertukaranInformasihttp://pustaka.unpad.ac.id/wp/uploads/2009/01/dipa_pn bp2006.pdf 27 juli 2015

Reddi, Usha V. & Mishra, Sanjaya. (2003). Educational multimedia a handbook for teacher developers. New Delhi: Graphic Shield

Reitz, Joan M. 2004.n Dictionary for Library for Library and Information Science. Westport: Libraries Unlimited.

Roblyer, M.D. (2003). Integrating educational technology into teaching(3rded.) New Jersy: Merril Prentice Hall.

Rosenberg, Marc J. (2001). The E-Learning Readiness Survey. Diakses 29

Agustus 2015 dari http://www.ucalgary.ca/~srmccaus/eLearning_Survey.pdf

Stair, Ralph M. dan Reynolds, George W., (2010),Principles of Information Systems, A Managerial Approach, 9th edition, Course Technology, Boston, Massachusetts, hal. 10-15.

Sutanta, Edhy. 2003. System Informasi Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu Sutopo, Ariesto Hadi. (2003). Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta : Graha Ilmu

Syahrial-Pamuntjak, Rusina. 2000. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan. Jakarta: Djambatan.

System Analysis And Design in A Changing World. Boston, MA: Course Technology. Kamus istilah internet, 2004, .

(40)

Vaughan, T. (2006). Multimedia:making it work. Terjemahan Theresia Arie Prabawati & Agnes Heni Triyuliana. McGraw: Hill Company. Inc. William Horton and Katherin Horton.2004, E-learning Tools and Technologies: a

cosrumer’s guide for trainers, teachers, educators and instructional designers.

Yusuf, Pawit M. 2009. Ilmu Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan. Jakarta : Bumi AksaraBrown, H.D. (2000). Principle of language learning and teaching. (4thed). San Fransisco: Addison Wesley Longman, Inc. Yuven, Yuni. 2010. Perpustakaan Perguruan Tinggi: Pedoman, Pengelolaan dan

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perpustakaan UNPAB Medan
Tabel 3.1 Pegawai berdasarkan tugas
Gambar 3.2 Koleksi
Gambar 3.4 Menu Multimedia
+5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan peranan yang dimiliki Perpustakaan Universitas Sumatera Utara dalam rangka pelaksanaan program Tri Dharma Perguruan

Adapun tujuan dari dikembangkannya teknologi informasi perpustakaan sesuai dengan buku yang dikarang oleh Supriyanto dan Husin ( 2008, 23) yang berjudul Teknologi

Tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah mendukung terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu memfasilitasi program pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada

Pada dasarnya perpustakaan adalah perpaduan antara manusia, tempat, dan informasi. Perpustakaan UGM merupakan sumber informasi guna menunjang terlaksanya Tri Dharma Perguruan

Decision Support System (Sistem Pendukung Keputusan) Berbasis Teknologi Informasi untuk Mendukung Kegiatan Administrasi

PERTAMA : Menugaskan dosen-dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur untuk melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan penunjangnya pada Semester

PERTAMA : Menugaskan dosen-dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur untuk melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan penunjangnya pada Semester

Adapun kesimpulan penelitian ini berdasarkan analisis penerapan konsep arsitektur hijau pada gedung kampus Universitas Pembangunan Panca Budi Medan didapatkan bahwa dari tiga indikator