• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Fase Mitosis Tiga Spesies (Genus Allium) Berdasarkan Waktu Pembelahan Sel Sebagai Media Pembelajaran Biologi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbedaan Fase Mitosis Tiga Spesies (Genus Allium) Berdasarkan Waktu Pembelahan Sel Sebagai Media Pembelajaran Biologi"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN FASE MITOSIS TIGA SPESIES (Genus

Allium

)

BERDASARKAN WAKTU PEMBELAHAN SEL SEBAGAI

MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

SKRIPSI

Disusun oleh : EKO CAHYONO

201210070311033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ii

PERBEDAAN FASE MITOSIS TIGA SPESIES (Genus

Allium

)

BERDASARKAN WAKTU PEMBELAHAN SEL SEBAGAI

MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusun Oeh : EKO CAHYONO

201210070311033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Eko Cahyono

NIM : 201210070311033

Program Studi : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Perbedaan Fase Mitosis Tiga Spesies (Genus Allium) Berdasarkan

Waktu Pembelahan Sel Sebagai Media Pembelajaran Biologi

Diajukan untuk Dipertanggung Jawabkan di hadapan Dewan Penguji Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

pada Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang

Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

(4)

iv

SURAT PERNYATAAN

Nama : Eko Cahyono

Tempat/tgl Lahir : Trenggalek, 07 Maret 1994

NIM : 201210070311033

Fakultas/ Jurusan : KIP/ Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “Perbedaan Fase Mitosis Tiga Spesies (Genus Allium) Berdasarkan Waktu Pembelahan Sel Sebagai Media Pembelajaran Biologi” adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan

apabila pernyataan ini tidak benar saya bersedia mendapatkan sanksi akademik.

Malang, 06 Juni 2016 Yang menyatakan,

(Eko Cahyono) Mengetahui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

(5)

v

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang Dan diterima untuk memenuhi

Sebagian dari Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi

Mengesahkan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 06 Juni 2016 Dekan

(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Dra. Sri Wahyuni, M.Kes 1. ..………

2. Dr. Elly Purwanti, M.P 2. ………..

3. Atok Miftachul Hudha, M.Pd 3. ………..

(6)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Man Jadd

a wa Jada, Man Shabara Zhafira,

Man

Sara ala Darbi Washala, Man Yazra’ Yahsud”

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila

kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

(urusan) yang lain. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

(Tafsir QS. Insyiroh: 6-8)

Saya persembahkan karya ini kepada:

Ayahanda (Suji dan Budiono), Ibunda (Alm. Mesiyam dan Alm Surati), kakak

(Agus Purnomo) ,yang selalu memberikan

motivasi dan do’a yang tiada hentinya

mengiringi setiap langkah dan perjuangan.

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala

karunia, kenikmatan, kesehatan, hidayah dan taufiq-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Fase Mitosis Tiga Spesies (Genus Allium) Berdasarkan Waktu Pembelahan Sel Sebagai Media Pembelajaran Biologi”. Penulisan skripsi ini digunakan untuk syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Biologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.

Selama proses penyusunan hingga penyelesaian skripsi ini penulis telah

banyak memperoleh dukungan, bantuan, bimbingan, arahan dan motivasi dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Biologi.

3. Ibu Dra. Sri Wahyuni, M.Kes selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan selama penelitian serta penyelesaian

skripsi ini.

4. Ibu Dr. Elly Purwanti, M. Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan selama penelitian serta penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen bersama staf Program Studi Pendidikan Biologi

Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan bekal ilmu dan

pengetahuan.

6. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan sarana dan

prasarana sehingga saya bisa menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh.

7. Orang tuaku Bapak Suji, Bapak Budiono dan Ibu Alm Mesiyam. Alm. Surati

yang saya cintai terima kasih atas kasih sayang dan bantuan moril maupun

(8)

viii

8. Semua pihak yang telah mendukung yang tidak mungkin penulis sebutkan

satu persatu.

Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada berbagai pihak, serta

dapat memotivasi berkembangnya studi dan penelitian lebih lanjut. Akhirnya

penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk

perbaikan karya ini.

Malang, 06 Juni 2016

(9)

ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Tinjauan Tentang Genus Allium ... 8

2.1.1 Genus Allium ... 8

(10)

x

2.2 Tinjauan Tentang Bawang Merah ... 11

2.2.1 Klasifikasi Bawang Merah ... 11

2.2.2 Deskripsi Bawang Merah ... 11

2.2.3 Morfologi Bawang Merah ... 12

2.2.3.1 Akar………. . 13

2.2.3.2 Batang ... 13

2.2.3.3 Daun ... 14

2.2.3.4 Bunga ... 14

2.2.3.5 Umbi ... 14

2.3 Tinjauan Tentaang Bawang Bombay ... 15

2.3.1 Klasifikasi Bawang Bombay ... 15

2.3.2 Deskripsi Bawang Bombay ... 15

2.3.3 Morfologi Bawang Bombay ... 16

2.3.3.1 Akar ... 17

2.3.3.2 Batang ... 17

2.3.3.3 Daun ... 18

2.3.3.4 Bunga ... 18

2.3.3.5 Umbi ... 18

2.4 Tinjauan Tentang Daun Bawang ... 19

2.4.1 Klasifikasi Daun Bawang ... 19

2.4.2 Deskripsi Daun Bawang ... 19

2.4.3 Morfologi Daun Bawang ... 20

(11)

xi 2.5.2.1 Fase G1 (Fase Pertumbuhan Pertama) ... 24

2.5.2.2 Sintesa ... 25

2.6 Tinjauan Tentang Durasi Mitosis dan Indeks Mitosis ... 29

2.6.1 Durasi Mitosis dan Indeks Mitosis ... 29

2.7 Tinjauan Sumber Belajar Biologi... 32

2.7.1 Sumber Belajar Biologi ... 32

2.7.2 Atlas Biologi ... 33

2.8 Kerangka Konsep ... 34

(12)

xii

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

3.2.1 Tempat Penelitian... 35

3.2.2 Waktu Penelitian ... 35

3.3 Populasi dan Sampel ... 35

3.3.1 Populasi ... 35

3.3.2 Sampel ... 36

3.4 Jenis Variabel Penelitian ... 36

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 36

3.6 Prosedur Penelitian ... 37

3.6.1 Persiapan Alat dan Bahan ... 37

3.6.1.1 Alat ... 37

3.6.1.2 Bahan ... 37

3.7 Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 41

4.1.1 Gambar Sel Mitosis Genus Allium jam 06.00, 09.00, dan 12.00 ... 41

4.1.2 Hasil Perhitungan Indeks Mitosis ... 46

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pengamatan Indeks Mitosis Bawang Merah ... 46

Tabel 4.2 Pengamatan Indeks Mitosis Bawang Bombay ... 46

Tabel 4.3 Pengamatan Indeks Mitosis Daun Bawang ... 47

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dendogram Hubungan Kekerabatan Enam Spesies Tanaman Bawang

Allium ... 9

Gambar 2.2 Bawang Merah (Allium ascalonicum). ... 13

Gambar 2.3 Bawang Bombay (Allium cepa) ... 17

Gambar 2.4 Daun Bawang (Allium fistulosum) ... 20

Gambar 2.5 Profase ... 26

Gambar 2.6 Metafase ... 27

Gambar 2.7 Anafase ... 28

Gambar 2.8 Telofase ... 29

Gambar 4.1 Hasil Preparat Squash Bawang Bombay Jam 06.00 ... 41

Gambar 4.2 Hasil Preparat Squash Bawang Merah Jam 06.00... 42

Gambar 4.3 Hasil Preparat Squash Daun Bawang Jam 06.00 ... 42

Gambar 4.4 Hasil Preparat Squash Bawang Bombay Jam 09.00 ... 43

Gambar 4.5 Hasil Preparat Squash Bawang Merah Jam 09.00... 43

Gambar 4.6 Hasil Preparat Squash Daun Bawang Jam 09.00 ... 44

Gambar 4.7 Hasil Preparat Squash Bawang Merah Jam 12.00... 44

Gambar 4.8 Hasil Preparat Squash Bawang Bombay Jam 12.00 ... 45

Gambar 4.9 Hasil Preparat Squash Daun Bawang Jam 12.00 ... 45

Gambar 4.10 Diagram Batang Indeks Mitosis Tiga Spesies Genus Allium .. 48

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Perhitungan Indeks Mitosis Tiga Spesies Genus Allium 92

Lampiran 2. Foto Hasil Preparat Squash ... 95

Lampiran 3. Foto Kegiatan Penelitian ... 97

Lampiran 4. Atlas ... 126

(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, A.Z. 2014. Studi Indeks Mitosis Bawang Untuk Pembuatan Media Pembelajaran Preparat Mitosis. Jurnal Penelitian Unesa : Surabaya

Anggarwulan, Etikawati, Setyawan. 1999. Karyotipe Kromosom Pada Tanaman Bawang Budidaya (Genus Allium : Familia Amaryllidacea). Jurnal Penelitian Biologi FMIPA UNS : Surakarta. Vol 01, No 02

Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Aristya, G.R. 2014. Optimalisasi Induksi Poliploidi Pada Tanaman Stroberi

(Fragaria Spp “Fesitival” Dan “California”. Jurnal Penelitian UGM : Yogyakarta. Vol VI, No 10.

Bracale, Marcella, dkk. 1997. Water Deficit in Pea Root Tips:Effects on the Cell Cycle and on the Production ofDehydrin-Like Proteins. Journal of Annals of Botany. Vol. 79, No. 6

Bansode, D.S and Chavan M.D. 2013. Evaluation of Antimicrobial Activity and Phytochemical Analysis of Papaya and Pineapple Fruit Juices Against Selected Enteric Pathogens. International Journal of Pharma and Bio Sciences ISSN 0975-6299. Pharm Bio Sci 2013 Apr; 4(2): (B) 1176 – 1184

Campbell, N.A.,Reece, J.B. dan Mitchell L, 1987. Biologi Jilid 1 Edisi Ke Lima. Terjemahkan Oleh Rahayu Lestari. 2002. Jakarta: Erlangga

Caesarita, D.P. 2011. Pengaruh Ekstrak Buah Nanas (ananas comosus) 100% terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dari Pioderma. Tugas Artikel Ilmiah. Semarang: Universitas Diponegoro.

Dane, Feruzan dan Aktas, Yildis Kalebasi. 2006. The Effect ofWaste Water on Root Growth and Mitosis in Onion (Aliumcepa) Root Apical Meristem. Asian Journal of Plan Science.Vol. 5, No. 2

Fisun. 2009 .Genotoxic Effects of Raxil on Root Tips and Anthers of Allium cepa L. vol 62 No 1

Gayatri, D.W, 2014. Pengaruh Konsentrasi Pupuk Pelengkap Cair Pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum). Skripsi Universitas TamanSiswa :Padang.

Goodenough Ursula, 1988, Genetica. universitas aerlangga. Surabaya.

(17)

xvii

Haryanto, F.F. 2010. Analisis Kromosom Dan Stomata Tanaman Salak Bali (Salacca Zalacca Var.Amboinensis (Becc.), Salak Padang Sidempuan (S.Sumatrana (Becc)) dan Salak Jawa (S.Zalacca Var. Zalacca (Becc) Mogea)). Skripsi.Universitas Sebelas Maret : Surakarta.

Suwasono Heddy. 1994. Biologi Pertanian (Tinjauan singkat tentang anatomi, fisiologi, sistematika, dan genetika dasar tumbuh-tumbuhan. Rajawali pers. Jakarta

Herlina, 2015, Mengintip Capaian Kajian Genetika pada Allium sp. BB Biogen.

Bogor.

Hervani Dini, dkk. 2009. Teknologi Budidaya Bawang Merah Pada Beberapa

Media Dalam Pot di Kota Padang. Jurnal Penelitian Warta

Pengabdian Andalas. Vol XV No 22

Jurcak, Jaroslav. 1999. A Modification to theAcetocarmine Method of Chromosomes Colouring inthe School Practice. Journal of Biologica,Vol. 37, No. 2

Matias, Ambrocio Melvin A. dan Fontanilla, Ian Kendrich C. 2011. Optimizing the Utility of Allium cepa L. var. aggregatum (sibuyas Tagalog) for the Allium Test by Elucidating its Mitotic Periodicity and Rhythmicity Under Varying Light Conditions. Journal of Science Diliman, Vol 23, No 1

Moreiras, Adela Sánchez. 2001.“Mitotic Index”. Dalam Reigosa,Manuel J. (Ed.). Handbook of Plant Ecophysiology Techniques. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers

Mulyasa. 2006. Kurikulum berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda

Nurfathurohmi, Ajie, Kusumadewi, Levina, Louis. 2014. Mitosis Sel Akar

Bawang Dan Efek Sitogenetik Ion Logan Cu Terhadap Indeks

Mitosis. Jurnal Penelitian ITB : Bandung.

Novel, Nuswantara, Syarif. 2010. Genetka Laboratorium. Jakarta : Trans Info

Media.

Rismunandar, 1989. Membudidayakan 5 jenisBawang. Sinar Baru, Bandung.

Setyawan dan Sutikno. 2000. Karyotipe Kromosom Pada Allium sativum L. (Bawang Putih) dan Pisum sativum L. (Kacang Kapri). Jurnal Penelitain UNS dan UGM. Vol 2 No1

(18)

xviii

Singh, Ram J, 2003. Plant Cytogenetics Second Edition. United States Of America: CRC Press LLC.

Subowo. 2007. Biologi Sel edisi 2006. Bandung : CV Angkasa.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sumiati dan Sumarni. 2002. Pengaruh Kultivar dan Ukuran Umbi Bibit Bawang Bombay Introduksi Terhadap Pertumbuhan, Pembangunan, dan Produksi Benih. Jurnal Penelitian Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Vol 16(1)

Suryo. 1995. Sitogenetika. Gajah Mada Unirversity press. Yogyakarta.

Tjitrosoepomo Gembong. 1993. Taksonomi Umum. 1993. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Utami Syafitrianti, dkk. 2015. Uji Ekstrak Etanol Bawang Daun (Allium fistulosum) sebagai Anthiperkolesterolemia Terhadap Mencit Swiss Webster Jantan. Jurnal Penelitian Unisba :Bandung.

Wibowo Singgih, 2007. Budidaya Bawang Putih, Merah, dan Bombay. Penerbit Swadaya, Jakarta.

Wuryanti dan Murnah. 2009. Uji Ekstrak Bawang Bombay Terhadap Anti Bakteri Gram Negatif Psudomonas aeruginosa dengan Metode Difusi Cakram. Jurnal Penelitian Universitas Diponegoro. Vol 17 No 3.

Yadav, P. R. 2007. A Textbook of Genetics. New Delhi: CampusBook International.

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap sel berasal dari sel hidup lainnya. Siklus sel merupakan tahapan

dimana terjadinya proses pembelahan dan penduplikasian berbagai materi yang

ada didalam sel, pembelahan dan penduplikasian merupakan konsep terpenting

yang dapat mendasari proses reproduksi pada berbagai organisme. Pada setiap

organisme multiseluler dibutuhkan pembelahan sel yang panjang dan rumit untuk

memproduksi organisme yang baru, berbeda dengan organisme uniseluler dalam

setiap pembelahan selnya menghasilkan organisme fungsional yang baru

(Nurfathurohmi dkk, 2014). Siklus sel terbagi menjadi dua bagian yaitu

berdasarkan aktivitas seluler yang dilakukan yaitu fase mitosi dan interfase,

interfase merupakan tahapan persiapan sel untuk mengalami pembelahan.

Terdapat tiga fase dari pembelahan interfase yaitu Fase Gap 1 (fase pertumbuhan

pertama), Sintesis, dan Gap 2 (fase pertumbuhan kedua) (Suryo, 1995).

Fase mitosis merupakan proses pembagian genom yang telah digandakan

oleh ke dua sel yang identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis

umumnya diikuti oleh sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel.

Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memiliki distribusi

organel dan komponen sel yang sama, serta bertujuan untuk mempertahankan

pasangan kromosom yang sama melalui proses pembelahan inti secara

(20)

2

(Novel dkk, 2010). Menurut Abidin, 2014 menggunakan tanaman dari genus

Allium sangat bagus untuk mempelajari proses mitosis karena memiliki jumlah

kromosom 16 dan memiliki kromosom yang sangat besar, sehingga membantu

dalam mempelajari fase mitosis.

Fase mitosis pada umumnya merupakan bagian terpendek dari siklus sel.

Pembelahan mitosis bergantian dengan siklus yang paling terpanjang yaitu

interfase yang mencakup 90% dari siklus sel. Pada fase Gap pertama (fase

petumbuhan pertama) membutuhkan waktu sekitar 12-24 jam, fase ini mengambil

waktu 30-50% dari seluruh dari interfase. Fase sintesis dalam melakukan replikasi

AND memakan waktu sekitar 35-45% dari interfase. Pada fase G2 (fase

pertumbuhan kedua) AND cepat sekali bertambah kompleks dengan protein

kromosom dan pembentukan ARN, fase ini dalam melakukan kegiatanya dapat

memakan waktu kira-kira 10-20% dari siklus interfase, sedangkan fase mitosis

hanya membutuhkan waktu sekitar 1-2 jam (Suryo, 1995).

Fase mitosis memiliki beberapa tahap yaitu profase, metafase, anafase, dan

telofase. Dari beberapa tahap ini memiliki waktu pembelahan yang berbeda-beda

tergantung jenis sel yang membelah. Pada fase profase merupakan tahapan

pembelahan sel yang paling lama dan membutuhkan energi yang besar, fase ini

membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit. Fase metafase membutuhkan waktu

sekitar 2-6 menit, pada fase ini kromosom menyusun diri secara acak pada satu

bidang ekuator atau tengah-tengah sel. Fase anafase membutuhkan waktu sekitar

3-5 menit, pada fase ini komosom yang mengumpul ditengah sel terpisah dan

(21)

3

kromosom, dan fase telofase membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit, pada

telofase terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan

sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian), pada fase ini pembelahan

telah selesai. Sel telah terbagi menjadi dua sel anakan, masing – masing memiliki

inti yang mengandung 4 kromosom dengan bahan genetik yang sama dengan

induknya (Heddy, 1987).

Fase mitosis sangat perlu memperhatikan waktu pembelahan selnya,

waktu pembelahan sel setiap tanaman itu berbeda-beda dan tidak konstan, setiap

tanaman sebenarnya memiliki jam biologi yang mengatur waktu optimum

pembelahan mitosis. Menurut Anggarwulan dkk, 1999 waktu optimum

pembelahan mitosis tanaman pada pagi hari sekitar jam 08.00-13.00 dikarenakan

pada pagi hari sel-selnya banyak pada kondisi aktif. Menurut Aristya, 2014

penentuan waktu pembelahan sel sangat diperlukan karena pada tahap ini

karakter-karakter kromosom dapat diamati dengan jelas.

Setelah mengetahui waktu pembelahan mitosis pada tanaman hal yang

harus diperhatikan selanjutnya adalah waktu pemotongan akar. Waktu

pemotongan akar berkaitan dengan durasi mitosis dan indeks mitosis. Durasi

mitosis setiap spesies tanaman bergantung pada kondis lingkungan, faktor utama

dari durasi mitosis yaitu temperatur dan nutrisi. Beberapa spesies tanaman

memerlukan suhu tertentu dan lama penyinaran yang berbeda, sehingga untuk

mendapatkan waktu potong yang tepat diperlukan pengamatan yang

(22)

4

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Abidin (2014) Allium cepa memiliki

indeks mitosis sebesar 11.326% dengan waktu pembelahan terjadi pada jam 12.00

WIB, sedangakan pada Allium fistulosum memiliki indeks mitosis 12.617%

dengan waktu pembelahan terjadipada jam 06.00 WIB.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu kiranya dilakukan

penelitian tentang “Perbedaan Fase Mitosis Tiga Spesies (Genus Allium) Berdasarkan Waktu Pembelahan Sel Sebagai Media Pembelajaran Biologi”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana hasil perbedaan fase mitosis tiga spesies (Genus Allium)

berdasarkan waktu pembelahan sel ?

2. Bagaimana hasil penelitian perbedaan fase mitosis tiga spesies (Genus

Allium) berdasarkan waktu pembelahan sel ini diimplementasikan sebagai

bahan ajar biologi berupa atlas?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui hasil perbedaan fase mitosis tiga spesies tanaman

(23)

5

2. Untuk mengetahui hasil penelitian perbedaan fase mitosis tiga spesies

(Genus Allium) berdasarkan waktu pembelahan sel yang

diimplementasikan sebagai bahan ajar biologi berupa atlas.

1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah khazanah keilmuan khususnya dalam

bidang ilmu mikroteknik, yaitu kegunaan ujung akar tanaman Genus Allium untuk

dijadikan preparat Squash.

2. Manfaat Praktik a. Bagi Pendidik

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran biologi

dalam kegiatan praktikum dan kegiatan ilmiah pada materi pengetahuan

pembelahan sel.

b. Bagi Peserta Didik

Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan baru bagi peserta didik

mengenai tanaman Genus Allium dapat dijadikan bahan untuk mempelajari

pembelahan sel mitosis.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi ilmiah bagi

peneliti selanjutnya atau menjadi dasar acuan bagi penelitian yang lebih

(24)

6

Genus Allium. Hal ini sangat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan baik

bagi kalangan akademisi maupun masyarakat umum.

1.5 Batasan Penelitian

Agar penelitian tidak menyimpang dari fokus permasalahan, perlu adanya

batasan penelitian sebagai berikut :

1. Pada penelitian Genus Allium yang di gunakan adalah Allium asalonicum,

Allium cepa, dan Allium fistulosum yang berumur dua bulan.

2. Bagian organ tanaman yang digunakan adalah bagian akarnya, karena

bagian tersebut paling mudah untuk mengetahui fase pembelahan sel.

3. Pada penelitian ini pemotongan akar Genus Allium pada jam 06.00, 09.00,

dan 12.00 WIB. Menurut Anggarwulan, 1999 pembelahan mitosis terjadi

pada pagi hari sekitar jam 08.00-13.00

4. Pembuatan preparat mikroskopis menggunakan metode squash yaitu suatu

metode untuk mendapatkan suatu sediaan dengan cara memencet suatu

potongan jaringan atau suatu organisme secara keseluruhan sehingga

didapatkan sediaan yang tipis dan dapat dilihat dibawah mikroskop.

5. Bahan ajar yang berupa atlas ditujukan untuk siswa SMA kelas XII IPA.

(25)

7

1.6 Definisi Istilah

Definisi istilah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Fase Mitosis adalah pembelahan sel di mana berlangsung pembelahan dan

pembagian nukleus beserta kromosom-kromosom di dalamnya nukleus

yang semula satu buah saja akan menjadi dua nukleus anakan yang sama

(Suryo, 1995).

2. Genus Allium umumnya merupakan herba biennial, memiliki batang semu

yang tersusun dari pelepah-pelepah daun. Daun tersusun berseling, tumbuh

dari batang sejati berbentuk pipih atau seperti cawan. Daun yang lebih tua

terletak disebelah luar dan membungkus daun yang lebih muda. Helai

berwarna hijau untuk fotosintesis. Sedangkan pelepah berwarna merah,

kuning, putih serta menebal membentuk umbi lapis untuk menyimpan

cadangan makanan (Anggarwulan, 1999).

3. Waktu pembelahan merupakan waktu optimum pembelahan sel yang

dikarenakan sel-sel sudah berada dalam kondisi aktif membelah

(Haryanto, 2010)

4. Media pembelajaran biologi adalah salah satu komponen pembelajaran

yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar biologi

Gambar

Tabel 4.3 Pengamatan Indeks Mitosis Daun Bawang ...................................

Referensi

Dokumen terkait