BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Perusahaan
Seiring berjalannya waktu bisnis travel kian berkembang dan semakin
menjamur di berbagai tempat, tidak terkecuali di Kota Bandung yang merupakan
kota dimana bisnis tersebut berkembang dengan pesat. Otomatis persaingan yang
ada semakin ketat, karena itu setiap perusahaan berusaha menunjukkan
keunggulannya masing-masing. Orientasi perusahaan semata-mata untuk
memenuhi kepuasan konsumen sementara itu kebutuhan konsumen semakin
beragam, oleh karena itu hanya perusahaan yang dapat memenuhi permintaan
pasar yang akan tetap bertahan.
Xtrans merupakan nama salah satu jasa travel transportasi yang berada di
JI. Cihampelas No. 112 De’Batara Kota Bandung. Pada tahun 2004 awal mula
berdirinya perusahaan Xtrans adalah oleh seseorang yaitu Cecep Syaefulloh. Saat
itu Bapak Cecep Syaefulloh yang memiliki ide pertama kali untuk membuka suatu
usaha di bidang tranportasi. Xtrans adalah “Pelopor On-Time Shuttle”.
Pelopor karena Xtrans yang pertama kali memperkenalkan layanan “point
to point (shuttle)” pada saat jalan tol Cipularang dibuka dalam bulan Mei 2005.
Sebelumnya angkutan travel pada jalur Bandung-Jakarta menggunakan pola antar
penumpang (istilahnya 1 orang berangkat). Sementara sistem antar-jemput
lazimnya menunggu penumpang hingga mobil penuh, akibatnya tidak ada
kepastian mengenai waktu berangkat dan waktu tiba. Pada tahun pertama Xtrans
hanya mempunyai armada sebanyak 6 unit mobil. Perusahaan Xtrans terus
berkembang dan kini armadanya menjadi 175 unit. Setelah 10 tahun berdiri,
Xtrans pada saat ini memiliki pool/cabang keberangkatan 9 yang berlokasi di
Bandung dan 17 yang berlokasi di Jakarta, dan terus berkembang dan selalu
berusaha memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya.
Visi
Menjadi perusahaan penyedia jasa transportasi, kurir, dan agen pariwisata
terbaik di Indonesia yang berkualitas dan terpercaya sehingga dapat berkontribusi
bagi pertumbuhan ekonomi bangsa.
Misi
Memberikan layanan jasa transportasi dan kurir dengan waktu
keberangkatan yang tepat waktu, aman, nyaman, dan terpercaya. Mengutamakan keselamatan dan rasa aman penumpang.
Menjalankan operasional perusahaan secara efisien dan efektif
dengan didukung oleh tenaga kerja yang profesional, berkompeten,
memiliki motivasi tinggi, disiplin, dan bertanggung jawab.
Tumbuh berkembang bersama seluruh stakeholder perusahaan
dalam peningkatan kualitas barang dan jasa untuk mencapai
Struktur Organisasi Xtrans
Sumber : Xtrans Cabang Cihampelas Bandung Gambar 4.1
Struktur Organisasi Xtrans Cabang Cihampelas Bandung
4.1.2 Deskripsi Tugas Xtrans Cabang Cihampelas Bandung
1. Direktur
Bertanggung jawab memimpin sepenuhnya segala urusan yang berkaitan
dengan perusahaan, menentukan arah kebijakan umum perusahaan,
menetapkan rencana operasi perusahaan baik jangka panjang maupun
jangka pendek dan memantau perkembangan perusahaan secara
keseluruhan.
2. General Manager Finance & GA (General Affair)
Bertanggung jawab memimpin serta mengawasi general affair manager
3. General Manager Operational
Bertanggung jawab memimpin serta mengawasi customer service manager, manager IT, business development manager, HRD manager, dan
operational manager untuk menjalankan tugasnya. 4. General Affair Manager(GA Manager)
Bertanggung jawab menyediakan segala kebutuhan dan perlengkapan guna
menunjang aktivitas perusahaan. Seperti seragam karyawan, ID Card
karyawan baru, melakukan pembelian alat tulis kantor serta penunjang
kantor seperti gedung, kendaraan operasional, serta peralatan elektronik
lainnya, membuat dan menjaga jaringan komunikasi agar selalu berada
dalam kondisi yang baik, pemeliharaan lingkungan kantor, aset
perusahaan, pengaturan jadwal keberangkatan travel, pengelolaan cleaning service & office boy/office girl, penanganan listrik & air, dll. General Affair mempunyai peranan sangat penting dalam memajukan perusahaan karena tanpa keseragaman karyawan yang baik, maka perusahaan juga
tidak akan terlihat rapi dan terkoordinasi.
5. Manajer Keuangan
Bertanggung jawab mengatur dan memonitor masalah keuangan
perusahaan baik pemasukan maupun pengeluaran, merencanakan dan
menganalisa pembelanjaan perusahaan, mengatur struktur modal, mencatat
setiap transaksi keuangan yang ada pada perusahaan, memberikan
perusahaan dan mengkoordinasikan serta mengawasi pengelolaan dana
dalam perusahaan dan kegiatan administrasi perusahaan.
6. Customer Service Manager (CS Manager)
Bertanggung jawab menjalankan, melakukan koordinasi dan memberikan
supervisi pekerjaan/tanggung jawab petugas customer service, mengelola operasional departemen customer service dan kesiapan infrastruktur pendukungnya, mengembangkan sumber daya manusia di departemen
customer service, mengelola dan mengembangkan hubungan baik dengan pelanggan.
7. Manager IT
Bertanggung jawab untuk semua kegiatan perusahaan yang berkaitan
dengan pemanfaatan IT, menentukan arah strategi yang akan diterapkan
oleh divisi IT.
8. Business Development Manager
Bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengembangan sumber daya
manusia seperti mempersiapkan rencana kebutuhan tenaga kerja,
melaksanakan proses seleksi dan rekrutmen karyawan, mengatur
hubungan kerja karyawan dengan perusahaan, mengkoordinasi
pelaksanaan tugas-tugas administrasi, melakukan pendataan dan
pemeriksaan inventaris perusahaan, dan mewakili perusahaan dalam
9. HRD Manager
Bertanggung jawab mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan
kinerja para karyawan, penyusunan rencana anggaran biaya karyawan
serta pengadaan karyawan, memilih dan menentukan staff yang dapat
diterima dan bekerja di dalam perusahaan.
10. Operational Manager
Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional perusahaan,
memimpin serta memonitor jalannya perusahaan, membuat kebijakan
sesuai dengan kebutuhan perusahaan, mengambil keputusan jika terjadi hal
yang sifatnya strategis, mengevaluasi kinerja perusahaan tiap bulan dan
membuat rencana baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
11. Koordinator
Mengkoordinasi staff-staff pada masing-masing bagian untuk kelancaran
dan kemajuan perusahaan.
12. Staff
Melaksanakan segala tugas-tugas yang diperintahkan oleh para manager
masing-masing bagian, membuat dan memberikan keputusan-keputusan
kepada manager masing-masing bagian guna mengambil keputusan demi kelancaran dan kemajuan perusahaan.
4.1.3 Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah para pengguna jasa travel Xtrans
Cabang Cihampelas Bandung dan sampel yang diambil sebanyak 100 responden.
pendapatan rata-rata perbulan. Adapun karakteristik responden disajikan pada
tabel dibawah ini :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 63 63%
Perempuan 37 37%
Jumlah 100 100%
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2014)
Berdasarkan Tabel 4.1 hasil survey dilapangan menjelaskan bahwa
responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa responden laki-laki
sebesar 63%, sedangkan jumlah responden perempuan sebesar 37%. Dengan
demikian jumlah responden laki-laki lebih banyak dibandingkan responden
perempuan. Mayoritas responden sebagian besar laki-laki karena cenderung
responden laki-laki menggunakan jasa travel Xtrans Cabang Cihampelas Bandung
untuk bekerja dan berbisnis. Hal ini sesuai dengan pendapat Ganjar Harimansyah
(2013:3) menyatakan bahwa laki-laki cenderung menggunakan sarana transportasi
umum untuk berpergian dalam melaksanakan pekerjaannya ataupun berbisnis.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tingkat Usia Frekuensi Persentase
< 18 Tahun 3 3%
19-30 Tahun 22 22%
31-45 Tahun 35 35%
> 46 Tahun 40 40%
Jumlah 100 100%
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2014)
Usia responden berdasarkan Tabel 4.2 mayoritas berada pada usia > 46
sebesar 22% dan usia < 18 tahun sebesar 3%. Hal ini menunjukkan bahwa
responden jasa travel Xtrans Cabang Cihampelas mayoritas didominasi pada
jenjang usia > 46 tahun. Hal ini disebabkan karena pada usia > 46 tahun mayoritas
responden menggunakan jasa travel Xtrans Bandung untuk melaksanakan
pekerjaannya dan melakukan kegiatan bisnis. Hal ini sesuai dengan pendapat Sadi
Setiawan (2010:9) menyatakan bahwa kelompok umur 25-55 tahun dituntut untuk
mencari nafkah demi kelangsungan hidupnya dan keluarganya sehingga
diharuskan untuk bekerja.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase
SMA 3 3%
Diploma 5 5%
S1 58 58%
S2 22 22%
S3 12 12%
Jumlah 100 100%
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2014)
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa latar belakang
pendidikan S1 sebesar 58%, diikuti S2 sebesar 22%, S3 sebesar 12%, Diploma
sebesar 5% dan SMA sebesar 3%. Mayoritas pengguna jasa travel Xtrans Cabang
Cihampelas Bandung adalah berpendidikan S1. Hal ini disebabkan karena banyak
faktor antara lain bekerja dan melakukan kegiatan bisnis. Hal ini sesuai dengan
pendapat Rinaldi Munir (2013:3) menyatakan bahwa tingkat pendidikan S1
memiliki kecenderungan mencari tantangan dalam bekerja sehingga biasanya
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase
Pelajar 20 20%
Wiraswasta 27 27%
Pegawai Negeri 5 5%
Pegawai Swasta 36 36%
Lainnya 12 12%
Jumlah 100 100%
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2014)
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pegawai swasta sebesar 36%, wiraswasta
sebesar 27%, pelajar sebesar 20%, lainnya sebesar 12% dan pegawai negeri
sebesar 5%. Mayoritas pekerjaan responden adalah pegawai swasta yang
menggunakan jasa travel Xtrans Cabang Cihampelas Bandung untuk melakukan
dinas pekerjaan ke Kota Jakarta karena menurut mereka menggunakan travel lebih
efisien dan efektif. Hal ini sesuai dengan pendapat Wendah Puspita (2012:2)
menyatakan bahwa pegawai swasta lebih sering untuk berpergian dalam
melaksanakan pekerjaannya karena adanya tugas dari tempat mereka bekerja dan
sebagai modal pengembangan karir mereka.
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan
Pendapatan Perbulan Frekuensi Persentase
≤ Rp. 2 Juta/Bulan 14 14%
≥ Rp. 2-4 Juta/Bulan 42 42%
≤ Rp. 4-6 Juta/Bulan 26 26%
≥ Rp. 6 Juta/Bulan 18 18%
Jumlah 100 100%
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2014)
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pendapatan perbulan responden yang
Juta/Bulan sebesar 26%, lebih besar dari Rp. 6 Juta/Bulan sebesar 18%, dan yang
kurang dari Rp. 2 Juta/Bulan sebesar 14%. Mayoritas pendapatan responden jasa
Travel Xtrans Cabang Cihampelas Bandung adalah berkisar lebih dari Rp. 2-4
Juta/Bulan. Tingkat pendapatan perbulan mayoritas responden menyebabkan
mereka memilih menggunakan jasa travel Xtrans Cabang Cihampelas Bandung
yang menurut mereka lebih efisien. Hal ini sesuai dengan pendapat Kusumastuti
(2010:4) menyatakan bahwa pada tingkat pendapatan rendah biasanya manusia
lebih memilih sarana transportasi umum untuk menghindari biaya pengeluaran
4.2 Pembahasan 4.2.1 Analisis Deskriptif
Dalam penelitian ini digunakan perbandingan antara skor aktual yang
diperoleh dari data penelitian sebagai indikator harga dan kualitas pelayanan
dengan skor ideal.
4.2.1.1 Tanggapan Konsumen Tentang Harga Pada Travel Xtrans Cabang Cihampelas Bandung
Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa,
atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat
dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
Dalam penelitian ini harga diukur dengan 4 indikator yaitu tingkat
keterjangkauan, tingkat kesesuaian harga, tingkat persaingan harga dan tingkat
kemanfaatan.
1. Tingkat Keterjangkauan
Tabel 4.6
Distribusi tanggapan responden tentang harga yang ditawarkan terjangkau
Tanggapan Bobot F Skor %
Sangat terjangkau 5 12 60 12,0
Terjangkau 4 24 96 24,0
Cukup terjangkau 3 44 132 44,0
Tidak terjangkau 2 17 34 17,0
Sangat tidak terjangkau 1 3 3 3,0
Jumlah 100 325 100,0
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang harga yang ditawarkan Xtrans Cabang Cihampelas Bandung dapat
cukup setuju ada sebesar 44%, yang menyatakan tidak setuju ada sebesar 17% dan
yang menyatakan sangat tidak setuju ada sebesar 3%. Dengan demikian mayoritas
responden menyatakan cukup setuju tentang harga yang ditawarkan terjangkau.
Hal ini sesuai dengan pendapat Ramadhani (2012:5) menyatakan bahwa
produk/jasa dengan harga yang terjangkau akan lebih dipilih oleh konsumen untuk
digunakan dibandingkan harga mahal.
Tabel 4.7
Distribusi tanggapan responden tentang harga bukan menjadi pertimbangan bagi konsumen
Tanggapan Bobot F Skor %
Sangat setuju 5 11 55 11,0
Setuju 4 20 80 20,0
Cukup setuju 3 37 111 37,0
Tidak setuju 2 25 50 25,0
Sangat tidak setuju 1 7 7 7,0
Jumlah 100 303 100,0
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
cukup setuju harga yang ditawarkan bukan menjadi suatu pertimbangan bagi
konsumen. Terlihat yang menyatakan sangat setuju sebesar 11%, setuju sebesar
20%, cukup setuju ada sebesar 37%, yang menyatakan tidak setuju ada sebesar
25% dan yang menyatakan sangat tidak setuju ada sebesar 7%. Dengan demikian
mayoritas responden menyatakan cukup setuju bahwa harga bukan menjadi
pertimbangan bagi konsumen. Hal ini disebabkan karena adanya kualitas jasa
yang ditawarkan kepada konsumen. Hal ini sesuai dengan pendapat Saiful Hadi
(2009:75) menyatakan bahwa penetapan harga bukan merupakan suatu
pertimbangan bagi konsumen apabila produk/jasa tersebut memiliki kualitas yang
Untuk menilai tanggapan responden terhadap indikator tingkat
keterjangkauan harga, maka digunakan rumus perbandingan skor aktual.
Tabel 4.8
Penilaian responden tentang Tingkat Keterjangkauan Item
ideal Persentase Kriteria
1 325 628 1000 62,8% Cukup Terjangkau
2 303
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Hasil persentase skor aktual dari indikator tingkat keterjangkauan harga
berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui sebesar 62,8%. Nilai yang
mengandung pengertian bahwa dalam hal harga yang ditawarkan Xtrans Cabang
Cihampelas Bandung masih dinilai cukup terjangkau oleh konsumen. Hal ini
sesuai dengan pendapat Sarini Kodu (2013:2) menyatakan bahwa penetapan harga
berpotensi menjadi suatu masalah karena harga cukup kompleks dan harus
memperhatikan berbagai aspek yang mempengaruhinya.
2. Tingkat Kesesuaian Harga
Tabel 4.9
Distribusi tanggapan responden tentang harga mencerminkan kualitas
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
sangat setuju sebesar 8%, setuju sebesar 26%, cukup setuju sebesar 41%, tidak
setuju sebesar 24% dan sangat tidak setuju sebesar 1%. Mayoritas responden
menyatakan cukup setuju harga mencerminkan kualitas dari travel Xtrans Cabang
Cihampelas Bandung disebabkan karena cukup dirasakan kualitas yang diberikan
berdasarkan harga yang ditawarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hariyanto
(2011:7) menyatakan bahwa konsumen akan lebih menyukai dan memilih produk
yang mempunyai harga terjangkau dan kualitas lebih baik bila dibandingkan
dengan produk lain sejenis yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Tabel 4.10
Distribusi tanggapan responden tentang harga mempunyai keunggulan dalam armada kendaraan
Tanggapan Bobot F Skor %
Sangat Setuju 5 18 90 18,0
Setuju 4 24 96 24,0
Cukup setuju 3 34 102 34,0
Tidak setuju 2 20 40 20,0
Sangat tidak setuju 1 4 4 4,0
Jumlah 100 332 100,0
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang harga mempunyai keunggulan yaitu yang menyatakan sangat setuju
sebesar 18%, setuju sebesar 24%, cukup setuju sebesar 34%, tidak setuju sebesar
20% dan sangat tidak setuju sebesar 4%. Mayoritas responden menyatakan cukup
setuju harga mempunyai keunggulan dalam armada karena travel Xtrans Bandung
Cabang Cihampelas memiliki keunggulan kecepatan waktu tiba di tujuan. Hal ini
sesuai dengan pendapat M. Solihin (2012:10) menyatakan bahwa harga yang
ditawarkan harus memiliki keunggulan agar lebih diterima di benak konsumen
Untuk menilai tanggapan terhadap indikator tingkat kesesuaian harga,
maka digunakan rumus perbandingan skor aktual dan skor ideal sebagai berikut :
Tabel 4.11
Penilaian responden tentang Tingkat Kesesuaian Harga Item
ideal Persentase Kriteria
3 316 648 1000 64,8% Cukup Sesuai
4 332
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Hasil persentase skor aktual dari indikator tingkat kesesuaian harga
berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui sebesar 64,8%. Nilai yang
mengandung pengertian bahwa harga yang ditawarkan Xtrans Cabang Cihampelas
Bandung dinilai cukup sesuai oleh konsumen. Hal ini sesuai dengan pendapat
Rahyuda & Atmaja (2011:390) menyatakan bahwa ketidaksesuaian harga
menyebabkan pelanggan memilih alternatif perusahaan lainnya.
3. Tingkat Persaingan Harga
Tabel 4.12
Distribusi tanggapan responden tentang harga lebih murah
Tanggapan Bobot F Skor %
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang harga yang ditawarkan lebih murah yaitu yang menyatakan sangat setuju
sebesar 12%, setuju sebesar 25%, cukup setuju sebesar 41%, tidak setuju sebesar
setuju harga yang ditawarkan travel Xtrans Cabang Cihampelas Bandung lebih
murah dari travel yang lain. Hal ini disebabkan karena harga yang ditawarkan
sesuai dengan tingkat pendapatan responden sehingga lebih terjangkau. Hal ini
sesuai dengan pendapat Kotler (2009:347) menyatakan bahwa konsumen tidak
akan membeli produk/jasa yang ditawarkan apabila konsumen beranggapan harga
lebih besar daripada nilai produk/jasa tersebut.
Tabel 4.13
Distribusi tanggapan responden tentang persaingan harga
Tanggapan Bobot F Skor %
Sangat setuju 5 16 80 16,0
Setuju 4 22 88 22,0
Cukup setuju 3 42 126 42,0
Tidak setuju 2 20 40 20,0
Sangat tidak setuju 1 0 0 0,0
Jumlah 100 334 100,0
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang persaingan harga yaitu yang menyatakan sangat setuju sebesar 16%,
setuju sebesar 22%, cukup setuju sebesar 42%, tidak setuju sebesar 20% dan
sangat tidak setuju 0%. Mayoritas responden menyatakan cukup setuju persaingan
harga yang ditawarkan travel Xtrans Bandung Cabang Cihampelas lebih dipilih
konsumen karena adanya keunggulan waktu yang diberikan berdasarkan harga
yang ditawarkan daripada jasa travel lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler
(2009:351) menyatakan bahwa posisi harga relatif dari pesaing lain yang bergerak
dibidang yang sama akan memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam
Untuk menilai tanggapan terhadap indikator tingkat persaingan harga
berdasarkan tabel diatas, maka digunakan rumus perbandingan skor aktual dan
skor ideal sebagai berikut :
Tabel 4.14
Penilaian responden tentang Tingkat Persaingan Harga Item
ideal Persentase Kriteria
5 327 661 1000 66,1% Cukup Bersaing
6 334
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Hasil persentase skor aktual dari indikator tingkat persaingan harga
berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui sebesar 66,1%. Nilai yang
mengandung pengertian bahwa dalam hal persaingan harga yang ditawarkan
Xtrans Cabang Cihampelas Bandung masih dinilai cukup dapat bersaing. Hal ini
sesuai dengan pendapat Nia Anggraini (2014:298) menyatakan bahwa keahlian
dan asset ataupun harga yang unik dipandang sebagai sumber dari keunggulan
bersaing.
4. Tingkat Kemanfaatan
Tabel 4.15
Distribusi tanggapan responden tentang harga sesuai dengan manfaat yang diterima
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang harga sesuai dengan manfaat yang diterima yaitu yang menyatakan sangat
setuju sebesar 3%, setuju sebesar 15%, cukup setuju sebesar 49%, tidak setuju
sebesar 33% dan sangat tidak setuju sebesar 0%. Mayoritas responden
menyatakan cukup setuju harga sesuai dengan manfaat yang diterima karena
dirasakan langsung manfaat kecepatan waktu tiba ditujuan yang ditawarkan oleh
Xtrans Cabang Cihampelas Bandung. Hal ini sesuai dengan pendapat Erwin
Rediono Tan (2011:4) menyatakan bahwa konsumen akan memilih produk yang
mempunyai harga terjangkau dan manfaat yang lebih dirasakan bila dibandingkan
dengan produk lain sejenis yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Tabel 4.16
Distribusi tanggapan responden tentang manfaat yang diberikan dapat langsung dirasakan
Tanggapan Bobot F Skor %
Sangat setuju 5 7 35 7,0
Setuju 4 20 80 20,0
Cukup setuju 3 45 135 45,0
Tidak setuju 2 27 54 27,0
Sangat tidak setuju 1 1 1 1,0
Jumlah 100 305 100,0
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang manfaat dapat langsung dirasakan yaitu yang menyatakan sangat setuju
sebesar 7%, setuju sebesar 20%, cukup setuju sebesar 45%, tidak setuju sebesar
27% dan sangat tidak setuju sebesar 1%. Mayoritas responden menyatakan cukup
setuju manfaat dapat langsung dirasakan karena dengan harga yang sesuai
konsumen mendapatkan kenyamanan dalam berkendara dalam mencapai tujuan
bahwa manfaat dari suatu produk/jasa akan lebih diutamakan bagi konsumen
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Untuk menilai tanggapan terhadap indikator tingkat kemanfaatan, maka
digunakan rumus perbandingan skor aktual dan skor ideal sebagai berikut :
Tabel 4.17
Penilaian responden tentang Tingkat Kemanfaatan Item
Skor Item
Skor indikator
Skor
ideal Persentase Kriteria
7 288 593 1000 59,3% Cukup Bermanfaat
8 305
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Hasil persentase skor aktual dari indikator tingkat kemanfaatan
berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui sebesar 59,3%. Nilai yang
mengandung pengertian bahwa konsumen cukup merasakan manfaat dari harga
yang ditawarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sarini Kodu (2013:1)
menyatakan bahwa harga mencakup segala bentuk biaya yang dikorbankan
konsumen untuk memperoleh, memiliki dan memanfaatkan barang beserta
Akumulasi skor penilaian untuk variabel harga adalah sebagai berikut :
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Untuk menilai tanggapan terhadap variabel harga berdasarkan tabel diatas,
maka digunakan rumus perbandingan skor aktual dan skor ideal. Hasil persentase
skor aktual dari harga berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui sebesar
63,3%. Nilai yang mengandung pengertian bahwa konsumen cukup merasakan
kesesuaian atas harga yang ditetapkan oleh travel Xtrans Cabang Cihampelas
Bandung. Hal ini sesuai dengan pendapat Melysa Elisabeth Pongoh (2013:88)
menyatakan bahwa harga mempunyai peranan penting dalam proses membantu
para konsumen untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas
tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan daya belinya baik itu produk
maupun jasa.
4.2.1.2 Tanggapan Konsumen Tentang Kualitas Pelayanan Pada Travel Xtrans Cabang Cihampelas Bandung
Kualitas pelayanan merupakan keseluruhan ciri serta sifat dari suatu
produk atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan
Dalam penelitian ini kualitas pelayanan diukur dengan 5 indikator yaitu
Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty.
1. Tingkat Tangible
Tabel 4.19
Distribusi tanggapan responden tentang kondisi kendaraan
Tanggapan Bobot F Skor %
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang kendaraan yang digunakan dalam kategori kendaraan baru yaitu yang
menyatakan sangat setuju sebesar 12%, setuju sebesar 27%, cukup setuju sebesar
46%, tidak setuju sebesar 15% dan sangat tidak setuju 0%. Mayoritas responden
menyatakan cukup setuju karena kendaraan yang digunakan dirasakan cukup
nyaman dalam mencapai tujuan perjalanan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Supranto (2012:15) menyatakan bahwa fasilitas yang baik akan meningkatkan
tingkat kepuasan yang dirasakan oleh konsumen.
Tabel 4.20
Distribusi tanggapan responden tentang masalah kendaraan
Tanggapan Bobot F Skor %
Berdasarkan Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang masalah kendaraan yang digunakan yaitu yang menyatakan sangat setuju
sebesar 3%, setuju sebesar 48%, cukup setuju sebesar 36%, tidak setuju sebesar
13% dan sangat tidak setuju 0%. Mayoritas responden menyatakan setuju tentang
masalah kendaraan. Hal ini disebabkan kendaraan yang digunakan seringkali
mengalami kendala dalam perjalanan misalnya AC mati, ban bocor dan kerusakan
mesin. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhtosim Arief (2014:124) menyatakan
bahwa pelayanan yang kurang baik akan menyebabkan konsumen beralih ke
produk/jasa lain yang sejenis demi memenuhi kelangsungan kebutuhannya.
Untuk menilai tanggapan terhadap indikator fasilitas fisik, maka digunakan
rumus perbandingan skor aktual dan skor ideal sebagai berikut :
Tabel 4.21
Penilaian responden tentang Indikator Fasilitas Fisik Item
Skor Item
Skor indikator
Skor
ideal Persentase Kriteria
1 336 677 1000 67,7% Cukup Baik
2 341
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Hasil persentase skor aktual dari indikator fasilitas fisik berdasarkan
perhitungan di atas dapat diketahui sebesar 67,7%. Nilai yang mengandung
pengertian bahwa konsumen menilai fasilitas fisik seperti kendaraan ataupun
armada yang digunakan sudah cukup baik. Hal ini juga sesuai dengan pendapat
Gricha Joseph (2013:3) yang menyatakan bahwa fasilitas fisik perlu diperhatikan
agar konsumen dapat merasakan pelayanan yang diberikan.
Tabel 4.22
Distribusi tanggapan responden tentang kecepatan karyawan melayani konsumen
Tanggapan Bobot F Skor %
Sangat setuju 5 10 50 10,0
Setuju 4 33 132 33,0
Cukup setuju 3 48 144 48,0
Tidak setuju 2 9 18 9,0
Sangat tidak setuju 1 0 0 0,0
Jumlah 100 344 100,0
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.22 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang ketanggapan karyawan dalam melayani konsumen yaitu yang menyatakan
sangat setuju sebesar 10%, setuju sebesar 33%, cukup setuju sebesar 48%, tidak
setuju sebesar 9% dan sangat tidak setuju 0%. Mayoritas responden menyatakan
cukup setuju tentang kecepatan karyawan dalam melayani. Hal ini disebakan
karena karyawan Xtrans Cabang Cihampelas Bandung cukup cepat dan sigap
dalam melayani konsumen. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (2009:134)
menyatakan bahwa kinerja harus sesuai dengan harapan konsumen yang berarti
tanpa kesalahan, sikap yang simpatik dan dengan akurasi yang tinggi.
Tabel 4.23
Distribusi tanggapan responden tentang kritikan terhadap karyawan
Tanggapan Bobot F Skor %
Sangat setuju 5 16 80 16,0
Setuju 4 32 128 32,0
Cukup setuju 3 40 120 40,0
Tidak setuju 2 12 24 12,0
Sangat tidak setuju 1 0 0 0,0
Jumlah 100 352 100,0
Berdasarkan Tabel 4.23 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang karyawan menerima kritikan apabila melakukan kesalahan yaitu yang
menyatakan sangat setuju sebesar 16%, setuju sebesar 32%, cukup setuju sebesar
40%, tidak setuju sebesar 12% dan sangat tidak setuju 0%. Mayoritas responden
menyatakan cukup setuju karena karyawan menerima kritik yang diberikan
konsumen apabila adanya kesalahan penulisan nama dalam tiket perjalanan. Hal
ini sesuai dengan pendapat Agus Maulana (2011:4) menyatakan bahwa kritik dan
saran bagi karyawan perusahaan sangat baik dilakukan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan yang ingin ditawarkan kepada konsumen.
Untuk menilai tanggapan terhadap indikator tingkat kehandalan berdasarkan
tabel diatas, maka digunakan rumus perbandingan skor aktual dan skor ideal
sebagai berikut :
Tabel 4.24
Penilaian responden tentang Indikator Kehandalan Item
Skor Item
Skor indikator
Skor
ideal Persentase Kriteria
3 344 696 1000 69,6% Cukup Handal
4 352
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Hasil persentase skor aktual dari indikator tingkat kehandalan berdasarkan
perhitungan di atas dapat diketahui sebesar 69,6%. Nilai yang mengandung
pengertian bahwa konsumen cukup merasakan pelayanan yang handal dari travel
Xtrans Cabang Cihampelas Bandung. Dapat diandalkan, kemampuan
menyediakan pelayanan yang dijanjikan juga sudah cukup baik dengan keakuratan
Permatasari Karundeng (2013:641) yang menyatakan bahwa bagi konsumen
kehandalan dalam memberikan pelayanan dapat membuat mereka puas.
3. Tingkat Responsiveness
Tabel 4.25
Distribusi tanggapan responden tentang daya tanggap
Tanggapan Bobot F Skor %
Sangat setuju 5 8 40 8,0
Setuju 4 21 84 21,0
Cukup setuju 3 45 135 45,0
Tidak setuju 2 26 52 26,0
Sangat tidak setuju 1 0 0 0,0
Jumlah 100 311 100,0
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang daya tanggap karyawan yaitu yang menyatakan sangat setuju sebesar 8%,
setuju sebesar 21%, cukup setuju sebesar 45%, tidak setuju sebesar 26% dan
sangat tidak setuju 0%. Mayoritas responden menyatakan cukup setuju tentang
daya tanggap karyawan karena pemesanan tiket perjalanan yang dipesan
konsumen dilakukan dengan cepat. Hal ini sesuai dengan pendapat Saiman
(2014:130) menyatakan bahwa pelayanan yang cepat dan tepat dengan
penyampaian informasi yang jelas akan menyebabkan persepsi positif dalam
Tabel 4.26
Distribusi tanggapan responden tentang keramahan
Tanggapan Bobot F Skor %
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.26 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang keramahan driver yaitu yang menyatakan sangat setuju sebesar 13%, setuju sebesar 29%, cukup setuju sebesar 44%, tidak setuju sebesar 13% dan
sangat tidak setuju 1%. Mayoritas responden menyatakan cukup setuju terhadap
keramahan driver karena biasanya sebelum berangkat driver menyapa penumpang sesudah semua penumpang berada diatas kendaraan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Muhamad Ihsan (2013:8) menyatakan bahwa kesopansantunan para
pegawai perusahaan sangat diperlukan untuk menambahkan rasa percaya para
konsumen kepada perusahaan.
Untuk menilai tanggapan terhadap indikator daya tanggap berdasarkan tabel
diatas, maka digunakan rumus perbandingan skor aktual dan skor ideal sebagai
berikut :
Tabel 4.27
Penilaian responden tentang Indikator Daya Tanggap Item
ideal Persentase Kriteria
5 311 651 1000 65,1% Cukup Tanggap
6 340
Hasil persentase skor aktual dari indikator daya tanggap berdasarkan
perhitungan di atas dapat diketahui sebesar 65,1%. Nilai yang mengandung
pengertian bahwa konsumen menilai pelayanan yang diberikan sudah cukup
tanggap dengan kemauan baik memberikan pelayanan dan kecepatan melayani
konsumen. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Edy Haryanto (2013:751) yang
menyatakan bahwa kualitas pelayanan menunjuk pada kemauan baik dan itikad
baik untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan.
4. Tingkat Assurance
Tabel 4.28
Distribusi tanggapan responden tentang ketepatan waktu
Tanggapan Bobot F Skor %
Sangat setuju 5 7 35 7,0
Setuju 4 21 84 21,0
Cukup setuju 3 30 90 30,0
Tidak setuju 2 33 66 33,0
Sangat tidak setuju 1 9 9 9,0
Jumlah 100 284 100,0
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.28 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang ketepatan waktu yaitu yang menyatakan sangat setuju sebesar 7%, setuju
sebesar 21%, cukup setuju sebesar 30%, tidak setuju sebesar 33% dan sangat tidak
setuju 9%. Mayoritas responden menyatakan tidak setuju terhadap ketepatan
waktu yang dijanjikan pihak Xtrans Cabang Cihampelas Bandung karena
banyaknya faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan yaitu cuaca, faktor non
teknis dan kemacetan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (2009:349)
menyatakan bahwa kredibilitas perusahaan sangat dipertaruhkan apabila tidak
Tabel 4.29
Distribusi tanggapan responden tentang keselamatan penumpang
Tanggapan Bobot F Skor %
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.29 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang keselamatan penumpang lebih diutamakan yaitu yang menyatakan sangat
setuju sebesar 29%, setuju sebesar 39%, cukup setuju sebesar 22%, tidak setuju
sebesar 10% dan sangat tidak setuju 0%. Mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap keselamatan penumpang lebih diutamakan karena driver dalam berkendara taat peraturan dan tidak ugal-ugalan di jalan. Hal ini sesuai dengan
pendapat Heri Setiawan (2012:20) menyatakan bahwa kemampuan para pegawai
sangat dibutuhkan untuk memberi kenyamanan bagi konsumen demi
kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri.
Untuk menilai tanggapan terhadap indikator jaminan berdasarkan tabel diatas,
maka digunakan rumus perbandingan skor aktual dan skor ideal sebagai berikut :
Tabel 4.30
Penilaian responden tentang Indikator Jaminan
Item
ideal Persentase Kriteria
7 284 671 1000 66,1% Cukup Baik
8 387
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Hasil persentase skor aktual dari indikator tingkat jaminan berdasarkan
pengertian bahwa konsumen merasakan jaminan yang diberikan oleh pihak travel
Xtrans Cabang Cihampelas Bandung cukup baik. Hal ini juga sesuai dengan
pendapat Edy Haryanto (2013:751) yang menyatakan bahwa kualitas jasa
menunjuk pada kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada
konsumen.
5. Tingkat Emphaty
Tabel 4.31
Distribusi tanggapan responden tentang ketulusan karyawan dalam melayani konsumen
Tanggapan Bobot F Skor %
Sangat setuju 5 5 25 5,0
Setuju 4 25 100 25,0
Cukup setuju 3 32 96 32,0
Tidak setuju 2 34 68 34,0
Sangat tidak setuju 1 4 4 4,0
Jumlah 100 293 100,0
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.31 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang ketulusan karyawan dalam melayani yaitu yang menyatakan sangat setuju
sebesar 5%, setuju sebesar 25%, cukup setuju sebesar 32%, tidak setuju sebesar
34% dan sangat tidak setuju 4%. Mayoritas responden menyatakan tidak setuju
terhadap ketulusan karyawan karena adanya kesan mengharapkan imbalan apabila
sudah membantu konsumen yang kesulitan. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler
(2009:145) menyatakan bahwa perhatian yang tulus dan bersifat individual sangat
Tabel 4.32
Distribusi tanggapan responden tentang keikhlasan karyawan
Tanggapan Bobot F Skor %
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.32 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang keikhlasan karyawan yaitu yang menyatakan sangat setuju sebesar 18%,
setuju sebesar 25%, cukup setuju sebesar 34%, tidak setuju sebesar 21% dan
sangat tidak setuju 2%. Mayoritas responden menyatakan cukup setuju terhadap
keikhlasan karyawan karena adanya niat membantu apabila kesulitan dalam
membawa barang bawaannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler (2009:146)
menyatakan bahwa suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan
pengetahuan tentang konsumen, memahami kebutuhan konsumen secara spesifik
serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi konsumen.
Untuk menilai tanggapan terhadap indikator empati berdasarkan tabel diatas,
maka digunakan rumus perbandingan skor aktual dan skor ideal sebagai berikut :
Tabel 4.33
Penilaian responden tentang Indikator Empati Item
ideal Persentase Kriteria
9 293 629 1000 62,9% Cukup Baik
10 336
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Hasil persentase skor aktual dari indikator empati berdasarkan perhitungan
konsumen menilai dalam hal empati yang diberikan oleh karyawan Xtrans Cabang
Cihampelas Bandung cukup baik. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Gricha
Joseph (2013:22) yang menyatakan bahwa pelayanan empati dapat menciptakan
kepuasan konsumen memerlukan dukungan dari setiap karyawan dalam
memenuhi kebutuhan spesifik konsumen.
Akumulasi skor penilaian untuk variabel kualitas pelayanan adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.34
Penilaian responden tentang Kualitas Pelayanan
Indikator Item
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Untuk menilai tanggapan terhadap variabel kualitas pelayanan berdasarkan
tabel diatas, maka digunakan rumus perbandingan skor aktual dan skor ideal.
Hasil persentase skor aktual dari variabel kualitas pelayanan berdasarkan
perhitungan di atas dapat diketahui sebesar 66,5%. Nilai yang mengandung
pengertian bahwa pelayanan yang diberikan oleh travel Xtrans Cabang
Cihampelas Bandung cukup baik dirasakan oleh konsumen. Hal ini juga sesuai
pelayanan secara sederhana dapat diartikan sebagai ukuran seberapa bagus tingkat
layanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi konsumen.
4.2.1.3 Tanggapan Konsumen Tentang Keunggulan Bersaing Pada Travel Xtrans Cabang Cihampelas Bandung
Keunggulan bersaing merupakan keseluruhan ciri serta sifat dari suatu
produk atau jasa yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan
kebutuhan yang dinyatakan atau yang tersirat.
Dalam penelitian ini keunggulan bersaing diukur dengan 4 indikator yaitu
keterampilan unggul, sumber daya unggul, kesetiaan konsumen dan tidak mudah ditiru.
1. Keterampilan Unggul
Tabel 4.35
Distribusi tanggapan responden tentang keunggulan waktu
Tanggapan Bobot F Skor %
Sangat setuju 5 12 60 12,0
Setuju 4 24 96 24,0
Cukup setuju 3 44 132 44,0
Tidak setuju 2 17 34 17,0
Sangat tidak setuju 1 3 3 3,0
Jumlah 100 325 100,0
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.35 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang keunggulan waktu yaitu yang menyatakan sangat setuju sebesar 12%,
setuju sebesar 24%, cukup setuju sebesar 44%, tidak setuju sebesar 17% dan
sangat tidak setuju 3%. Mayoritas responden menyatakan cukup setuju terhadap
keunggulan waktu karena travel Xtrans Cabang Cihampelas Bandung lebih cepat
tiba di tujuan dari jasa travel lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Kotler
dianggap sebagai keuntungan dibandingkan kompetitor lain untuk lebih
memuaskan harapan konsumen.
Tabel 4.36
Distribusi tanggapan responden tentang kemahiran driver
Tanggapan Bobot F Skor %
Sangat setuju 5 14 70 14,0
Setuju 4 41 164 41,0
Cukup setuju 3 36 108 36,0
Tidak setuju 2 9 18 9,0
Sangat tidak setuju 1 0 0 0,0
Jumlah 100 360 100,0
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.36 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang kemahiran driver yaitu yang menyatakan sangat setuju sebesar 14%, setuju sebesar 41%, cukup setuju sebesar 36%, tidak setuju sebesar 9% dan sangat
tidak setuju 0%. Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap kemahiran
driver karena driver sangat berhati-hati dalam mengendarai kendaraan dalam perjalanan. Hal ini sesuai dengan pendapat Agus Maulana (2014:34) menyatakan
bahwa kemampuan seseorang untuk melaksanakan atau melakukan suatu
pekerjaan yang dituntut oleh pekerjaan tersebut harus dilandasi atas keterampilan
dan pengetahuan.
Untuk menilai tanggapan terhadap indikator keterampilan unggul berdasarkan
tabel diatas, maka digunakan rumus perbandingan skor aktual dan skor ideal
Tabel 4.37
Penilaian responden tentang Indikator Keterampilan Unggul Item
ideal Persentase Kriteria
1 325 685 1000 68,5% Cukup Baik
2 360
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Hasil persentase skor aktual dari indikator tingkat keterampilan unggul
berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui sebesar 68,5%. Nilai yang
mengandung pengertian bahwa konsumen menilai travel Xtrans Cabang
Cihampelas Bandung cukup memiliki keterampilan yang lebih unggul dari jasa
travel yang lain. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Marnis (2014:298) yang
menyatakan bahwa keahlian dan asset yang unggul dipandang sebagai sumber
dari keunggulan bersaing.
2. Sumber Daya Unggul
Tabel 4.38
Distribusi tanggapan responden tentang kecepatan customer service dalam melayani konsumen
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.38 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang kecepatan customer service dalam melayani konsumen yaitu yang menyatakan sangat setuju sebesar 8%, setuju sebesar 26%, cukup setuju sebesar
41%, tidak setuju sebesar 24% dan sangat tidak setuju 1%. Mayoritas responden
konsumen karena dalam hal pemesanan tiket dilakukan dengan cepat dan tepat
berdasarkan tujuan perjalanan yang diinginkan konsumen. Hal ini sesuai dengan
pendapat Muhamad Ihsan (2011:4) menyatakan bahwa kemampuan, keterampilan,
keahlian dan nilai lebih karyawan harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan di
bidang tersebut.
Tabel 4.39
Distribusi tanggapan responden tentang keunggulan jumlah armada perjalanan
Tanggapan Bobot F Skor %
Sangat setuju 5 11 55 11,0
Setuju 4 16 64 16,0
Cukup setuju 3 48 144 48,0
Tidak setuju 2 21 42 21,0
Sangat tidak setuju 1 4 4 4,0
Jumlah 100 309 100,0
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.39 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang keunggulan jumlah armada perjalanan yaitu yang menyatakan sangat
setuju sebesar 11%, setuju sebesar 16%, cukup setuju sebesar 48%, tidak setuju
sebesar 21% dan sangat tidak setuju 4%. Mayoritas responden menyatakan cukup
setuju terhadap unggulnya jumlah armada Xtrans Cabang Cihampelas Bandung
karena selalu tersedianya armada perjalanan disaat konsumen membutuhkan. Hal
ini sesuai dengan pendapat Buchari Alma (2013:84) menyatakan bahwa sumber
daya yang komprehensif baik itu manusia ataupun sumber daya yang menunjang
kegiatan bisnis tersebut untuk selalu mengantisipasi tuntutan konsumen.
Untuk menilai tanggapan terhadap indikator sumber daya unggul berdasarkan
tabel diatas, maka digunakan rumus perbandingan skor aktual dan skor ideal
Tabel 4.40
Penilaian responden tentang Indikator Sumber Daya Unggul Item
ideal Persentase Kriteria
3 316 625 1000 62,5% Cukup Baik
4 309
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Hasil persentase skor aktual dari indikator sumber daya unggul
berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui sebesar 62,5%. Nilai yang
mengandung pengertian bahwa konsumen menilai travel Xtrans Cabang
Cihampelas Bandung cukup memiliki sumber daya yang dapat diandalkan dalam
memberikan pelayanan kepada konsumen. Hal ini juga sesuai dengan pendapat
Samsir (2014:298) yang menyatakan bahwa ketika sumber-sumber perusahaan
merupakan sesuatu yang unik, berharga dan unggul maka perusahaan tersebut
telah mempertahankan kondisinya menjadi perusahaan yang mempunyai
keunggulan bersaing terhadap para kompetitornya.
3. Kesetiaan Konsumen
Tabel 4.41
Distribusi tanggapan responden tentang kesetiaan konsumen
Tanggapan Bobot F Skor %
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.41 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang kesetiaan konsumen yaitu yang menyatakan sangat setuju sebesar 13%,
sangat tidak setuju 0%. Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
kesetiaan dikarenakan apabila pelayanan yang diberikan memuaskan bukan tidak
mungkin konsumen menggunakan jasa yang sama pada masa mendatang dan
tidak memilih alternatif jasa transportasi yang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat
Kotler (2009:159) menyatakan bahwa kesetiaan konsumen sangat penting artinya
bagi perusahaan untuk menjaga kelangsungan kegiatan usahanya.
Tabel 4.42
Distribusi tanggapan responden tentang rekomendasi terhadap orang lain
Tanggapan Bobot F Skor %
Sangat setuju 5 33 165 33,0
Setuju 4 38 152 38,0
Cukup setuju 3 20 60 20,0
Tidak setuju 2 9 18 9,0
Sangat tidak setuju 1 0 0 0,0
Jumlah 100 395 100,0
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.42 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang rekomendasi terhadap orang lain yaitu yang menyatakan sangat setuju
sebesar 33%, setuju sebesar 38%, cukup setuju sebesar 20%, tidak setuju sebesar
9% dan sangat tidak setuju 0%. Mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
rekomendasi terhadap orang lain karena apabila merasa pelayanan yang diberikan
sangat memuaskan bukan tidak mungkin konsumen akan merekomendasikan jasa
transportasi yang digunakan kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat
Nia Anggraini (2014:14) menyatakan bahwa konsumen yang setia adalah mereka
yang sangat puas dengan produk dan pelayanan tertentu, sehingga mempunyai
Untuk menilai tanggapan terhadap indikator kesetiaan konsumen, maka
digunakan rumus perbandingan skor aktual dan skor ideal sebagai berikut :
Tabel 4.43
Penilaian responden tentang Indikator Kesetiaan Konsumen Item
ideal Persentase Kriteria
5 362 757 1000 75,7% Baik
6 395
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Hasil persentase skor aktual dari indikator kesetiaan konsumen
berdasarkan perhitungan di atas dapat diketahui sebesar 75,7%. Nilai yang
mengandung pengertian bahwa Xtrans Cabang Cihampelas Bandung memiliki
konsumen yang setia. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Melysa Elisabeth
Pongoh (2013:93) yang menyatakan bahwa dengan pelayanan yang berkualitas
maka konsumen akan tetap berkeinginan untuk menggunakan produk/jasa tersebut
sehingga mereka menjadi loyal.
4. Tidak Mudah Ditiru
Tabel 4.44
Distribusi tanggapan responden tentang pelayanan yang tidak mudah ditiru
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.44 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
sebesar 24%, setuju sebesar 42%, cukup setuju sebesar 22%, tidak setuju sebesar
12% dan sangat tidak setuju 0%. Mayoritas responden menyatakan setuju tentang
pelayanan yang tidak mudah ditiru karena konsumen merasa Xtrans Cabang
Cihampelas Bandung memiliki keunggulan pelayanan yaitu kecepatan waktu tiba
di tujuan yang tidak bisa ditiru oleh travel lain. Hal ini sesuai dengan pendapat
Rosvita Dua Lembang (2010:8) menyatakan bahwa suatu nilai keunggulan yang
dimiliki perusahaan untuk ditawarkan kepada konsumennya tanpa dapat dicontoh
oleh kompetitor lain merupakan suatu nilai lebih bagi perusahaan.
Tabel 4.45
Distribusi tanggapan responden tentang nilai keunggulan dalam pelayanan
Tanggapan Bobot F Skor %
Sangat setuju 5 26 130 26,0
Setuju 4 48 192 48,0
Cukup setuju 3 14 42 14,0
Tidak setuju 2 12 24 12,0
Sangat tidak setuju 1 0 0 0,0
Jumlah 100 388 100,0
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Berdasarkan Tabel 4.45 dapat diketahui bahwa tanggapan responden
tentang nilai keunggulan dalam pelayanan yaitu yang menyatakan sangat setuju
sebesar 26%, setuju sebesar 48%, cukup setuju sebesar 14%, tidak setuju sebesar
12% dan sangat tidak setuju 0%. Mayoritas responden menyatakan setuju tentang
nilai keunggulan dalam pelayanan karena konsumen merasa pelayanan yang
diberikan sangat memudahkan konsumen dalam mengakses pemesanan tiket
perjalanan. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhtosim Arief (2014:120)
menyatakan bahwa kualitas layanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan
Untuk menilai tanggapan terhadap indikator tidak mudah ditiru maka
digunakan rumus perbandingan skor aktual dan skor ideal sebagai berikut :
Tabel 4.46
Penilaian responden tentang Indikator Tidak Mudah Ditiru Item
ideal Persentase Kriteria
7 378 766 1000 76,7% Baik
8 388
Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2015)
Hasil persentase skor aktual dari indikator tidak mudah ditiru berdasarkan
perhitungan di atas dapat diketahui sebesar 76,6%. Nilai yang mengandung
pengertian bahwa konsumen menilai Xtrans Cabang Cihampelas Bandung
memiliki jasa pelayanan yang tidak mudah ditiru oleh jasa travel lain. Hal ini juga
sesuai dengan pendapat Heri Setiawan (2012:14) yang menyatakan bahwa
pelanggan pada umumnya lebih memilih produk/jasa yang memiliki nilai lebih
dari yang diinginkannya atau diharapkannya.
Akumulasi skor penilaian untuk variabel keunggulan bersaing adalah
sebagai berikut
Tabel 4.47
Penilaian responden tentang Keunggulan Bersaing
Indikator Item
Untuk menilai tanggapan terhadap variabel keunggulan bersaing berdasarkan
tabel diatas, maka digunakan rumus perbandingan skor aktual dan skor ideal.
Hasil persentase skor aktual dari keunggulan bersaing berdasarkan perhitungan di
atas dapat diketahui sebesar 70,8%. Nilai yang mengandung pengertian bahwa
konsumen menilai travel Xtrans Cabang Cihampelas Bandung memiliki nilai
keunggulan bersaing yang baik. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Marnis
(2014:4) yang menyatakan bahwa perusahaan yang terus memperhatikan
perkembangan kinerja dan berupaya untuk meningkatkan kinerja memiliki
peluang mencapai posisi persaingan yang baik maka sebenarnya perusahaan telah
memiliki modal yang kuat untuk terus bersaing dengan perusahaan lain.
4.2.2 Analisis Verifikatif
Pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing diuji
melalui analisis regresi linear berganda dan analisis korelasi product moment.
Data penelitian variabel X dan Y dikumpulkan dari kuesioner yang mempunyai
skala pengukuran ordinal.
Untuk memenuhi syarat data yang digunakan dalam perhitungan analisis
regresi sekurang-kurangnya mempunyai tingkat pengukuran interval, data hasil
kuesioner yang diperoleh terlebih dahulu ditransformasikan menjadi skala interval
menggunakan Method of Successive Interval (MSI). Hasil perhitungan skor data variabel X dan Y setelah ditransformasikan menjadi skala interval menggunakan
Data yang digunakan sebagai variabel bebas (X) adalah harga dan kualitas
pelayanan dan sebagai variabel tak bebas (Y) adalah keunggulan bersaing yang
telah ditransformasikan ke skala pengukuran interval dengan MSI.
4.3 Hasil Analisis Regresi
Dalam penelitian ini akan dilihat pengaruh harga dan kualitas pelayanan
terhadap keunggulan bersaing. Pada model regresi yang digunakan variabel harga
dan kualitas pelayanan merupakan variabel bebas (X) dan variabel tidak bebas (Y)
adalah keunggulan bersaing.
Hasil perhitungan koefisien regresi linier berganda dengan menggunakan
bantuan program SPSS versi 20 for Windows berdasarkan data penelitian adalah berikut :
Tabel 4.48
Hasil Perhitungan Koefisien Regresi X terhadap Y Coefficientsa
a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing (Y)
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS (2015)
Diperoleh persamaan regresi taksiran untuk melihat pengaruh harga dan
kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing adalah sebagai berikut : ˆ
Y = 0,264 + 0,360 X1 + 0,572 X2
1. Nilai konstanta pada persamaan sebesar 0,264 menjelaskan nilai rata-rata
skor keunggulan bersaing pada saat harga dan kualitas pelayanan konstan
(tidak berubah) atau sama dengan nol adalah sebesar 0,264.
2. Koefisien regresi untuk harga (X1) bertanda positif sebesar 0,360
menunjukkan perubahan skor keunggulan bersaing (Y) jika harga
meningkat sebesar satu poin. Jadi jika skor harga meningkat sebesar 1 poin
maka akan terjadi peningkatan skor keunggulan bersaing sebesar 0,360.
Jadi semakin sesuai harga maka keunggulan bersaing semakin tinggi.
3. Koefisien regresi untuk Kualitas Pelayanan (X2) bertanda positif sebesar
0,572 menunjukkan perubahan keunggulan bersaing (Y) jika kualitas
pelayanan meningkat sebesar satu poin. Jadi jika skor kualitas pelayanan
meningkat sebesar 1 poin maka akan terjadi peningkatan keunggulan
bersaing sebesar 0,572. Jadi semakin baik kualitas pelayanan maka
keunggulan bersaing semakin baik.
4.3.1 Pengujian Asumsi Regresi
Pengujian asumsi regresi dilakukan untuk melihat apakah hasil regresi
yang diperoleh telah memenuhi sebagai persamaan regresi yang tepat dalam
menggambarkan data penelitian. Asumsi yang diuji untuk model regresi dalam
penelitian ini adalah normalitas residual nilai taksiran model regresi, asumsi tidak
terjadi multikolinieritas, asumsi tidak terjadi heterogenitas varians (asumsi
1. Uji Normalitas Residu
Persamaan regresi yang sesuai menggambarkan data mensyaratkan
taksiran model regresi memiliki nilai residual berdistribusi normal. Untuk menguji
normalitas digunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil perhitungan uji normalitas residual dari persamaan taksiran yang diperoleh menggunakan SPSS adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.49 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean Std. Deviation ,37208631 0E-7
Most Extreme Differences
Absolute ,122
Positive ,122
Negative -,075
Kolmogorov-Smirnov Z 1,218
Asymp. Sig. (2-tailed) ,103
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Dhitung = 0,122 dengan p-value
(nilai sig) sebesar 0,103. Hasil pengujian normalitas model regresi menunjukkan
bahwa nilai residual dari model berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari
hasil perhitungan normalitas menunjukan nilai probabilitas (sig.) Kolmogorov-Smirnov Test yang diperoleh untuk nilai residual sebesar 0,103 lebih besar dari 0,05.
Untuk mengetahui normalitas hasil regresi yang diperoleh dapat dilhat dari
normal plot. Hasil PP plot untuk uji normalitas dapat dilihat pada gambar berikut.
Terlihat data menyebar di sekitar garis diagonal sehingga dapat disimpulkan
Gambar 4.2
Grafik PP Plot dari Hasil Pengujian Normalitas 2. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas menunjukkan kondisi variabel bebas dalam model
regresi yang saling berkorelasi sempurna. Hal ini menjadikan persamaan regresi
yang diperoleh tidak tepat dalam menjelaskan pengaruh x terhadap y.
Ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factors). Nilai VIF yang kecil menunjukkan tidak adanya korelasi yang tinggi (sempurna) antar variabel x dalam model regresi. Batasan nilai untuk
variabel dikatakan berkolinieritas tinggi jika diperoleh nilai VIF untuk variabel
bebas lebih besar dari 10.
Tabel 4.50
Hasil Perhitungan VIF Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Harga (X1) ,889 1,125
Kualitas Pelayanan (X2) ,889 1,125
a. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing (Y)
Hasil perhitungan nilai VIF untuk variabel bebas dalam model regresi
dalam penelitian ini menunjukkan angka yang lebih besar dari 10, sehingga dapat
disimpulkan tidak terjadi kolinearitas yang tinggi antara variabel bebas dalam
persamaan regresi yang diperoleh.
3. Uji Asumsi Bebas Heterokedastisitas
Asumsi heteroskedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians
dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Gejala
varians yang tidak sama ini disebut dengan gejala heteroskedastisitas, sedangkan
adanya gejala varians residual yang sama dari satu pengamatan ke pengamatan
yang lain disebut dengan homokedastisitas ini adalah dengan melihat penyebaran
varians residual. Pengujian homogenitas varian dari residual model regresi dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan uji korelasi Rank Spearman. Hasil perhitungan adalah sebagi berikut :
Tabel 4.51
Hasil Korelasi Rank Spearman untuk Uji Heteroskedastisitas Correlationsb
absr
Spearman 's rho
Absr Correlation Coefficient 1,000
Sig. (2-tailed) .
Harga (X1) Correlation Coefficient ,021
Sig. (2-tailed) ,838
Kualitas Pelayanan (X2)
Correlation Coefficient -,179
Sig. (2-tailed) ,075
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). b. Listwise N = 100
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS (2015)
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa varian dari
residual homogen (tidak terdapat heteroskedastisitas). Hal ini ditunjukkan oleh
hasil korelasi variabel X1 dan X2 dengan nilai absolut dari residual (error) tidak
untuk X2 sebesar 0,075 (nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sebagai batas
tingkat kekeliruan).
Untuk mengetahui hasil heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan
melihat grafik Scatterplot nilai residual. Dengan melihat kepada grafik
Scatterplot, bahwa data menyebar secara merata tanpa membentuk sebuah pola tertentu dan menyebar di atas dan di bawah titik nol secara merata, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat heterokedastisitas dalam variabel-variabel
penelitian.
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot dari Hasil Pengujian Heteroskedastisitas 4.3.2 Analisis Korelasi
Untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel dan pengaruh parsial
dilakukan perhitungan analisis korelasi antar variabel dan analisis korelasi parsial.
Tabel 4.52
Harga (X1) Pearson Correlation 1 ,334
**
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Listwise N=100
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS (2015)
Diperoleh hasil perhitungan korelasiharga dan keunggulan bersaing yaitu
0,587. Besarnya korelasi harga dan keunggulan bersaing masuk dalam ketegori
cukup kuat. Nilai korelasi yang diperoleh positif berarti bahwa hubungan antara
harga dan keunggulan bersaing berbanding lurus (bersifat positif), yang berarti
semakin sesuai harga maka keunggulan bersaing diprediksi akan semakin tinggi.
Hasil perhitungan nilai korelasi kualitas pelayanan dan keunggulan
bersaing yaitu 0,705. Besarnya korelasi kualitas pelayanan dan keunggulan
bersaing masuk dalam ketegori kuat. Nilai korelasi yang diperoleh positif berarti
hubungan antara kualitas pelayanan dan keunggulan bersaing berbanding lurus
(bersifat positif). Hasil tersebut berarti jika semakin baik kualitas pelayanan maka
keunggulan bersaing diprediksi akan semakin tinggi.
Hasil perhitungan korelasi harga dan kualitas pelayanan yaitu 0,334.
Besarnya korelasi harga dankualitas pelayanan masuk dalam ketegori tidak kuat.
Nilai korelasi yang diperoleh positif berarti bahwa hubungan antara harga dan
4.3.3 Analisis Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui korelasi ganda dan besarnya pengaruh secara
bersama-sama harga dan kualitas pelayanan terhadap keunggulan bersaing dapat dilihat
nilai korelasi dan koefisien determinasi (R2).
Tabel berikut merupakan hasil perhitungan koefisien determinasi untuk
persamaan regresi yang diperoleh dengan SPSS 20 for windows sebagai berikut :
Tabel 4.53
Tabel Hasil Perhitungan Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,797a ,636 ,628 ,37590
a. Predictors: (Constant), Kualitas Pelayanan (X2), Harga (X1) b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing (Y)
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS (2015)
Diperoleh besarnya korelasi ganda antara harga dan kualitas pelayanan
dengan keunggulan bersaing sebesar 0,797. Untuk memberikan interpretasi
terhadap nilai korelasi yang diperoleh digunakan kriteria korelasi yang diberikan
pada Bab 3. Nilai korelasi yang diperoleh sebesar 0,797 masuk dalam kategori
kuat. Artinya antara harga dan kualitas pelayanan dengan keunggulan bersaing
terjadi hubungan positif yang sangat kuat. Jadi jika harga dan kualitas pelayanan
berubah menjadi lebih baik secara bersama-sama (ada keterkaitan yang sejalan
dengan hubungan yang kuat) akan diikuti dengan keunggulan bersaing.
Koefisiensi Determinasi (KD) diperoleh menggunakan rumus berikut :
Kd = R2 x 100 %
Kd = (0,797)2 x 100 %
Kd = 0,676 x 100%