• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka"

Copied!
224
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN JALUR EFEKTIF POLA DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM)

DI PT. ANUGRAH KURNIA PUSAKA

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

JANUAR MUCHTAR NIM : 030403055

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis ucapkan kepeda Allah SWT. Karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Draft Tugas Sarjana ini tepat pada waktunya.

Draft Tugas Sarjana ini merupakan salah satu prosedur yang diwajibkan bagi seluruh mahasiswa Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara untuk menyelesaikan masa studi Strata Satu Teknik Industri. Adapun Judul yang diangkat oleh penulis untuk Tugas Sarjana adalah “ Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling

(SEM)”, karena dalam hal ini penulis menganggap ini sebagai sudut pandang keilmuan teknik industri dalam menyelesaikan permasalahan jalur informasi yang dialami oleh perusahaan jasa transformasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Pondok Kelapa, Medan.

Bersamaan dengan ini juga penulis ingin mengucapkan ribuan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang ikut berperan dalam penyusunan Draft Tugas Sarjana ini dari awal sampai dengan selesai. Terutama ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua penulis, Ayahanda Muchtar Arsyad dan Ibunda Helmiah serta seluruh anggota keluarga, yaitu kepada Kakanda Afrizal Muchtar, S. Hut, Kakanda Drh. Faisal Muchtar dan Adinda Misrina, Amd, yang telah mendukung penulis dalam melaksanakan studinya di Teknik Industri, baik secara moril maupun materil. Kemudian ucapan terimakasih untuk orang yang selama ini selalu mencurahkan perhatian dan cintanya kepada penulis, yaitu Adinda Ulia Maksum, S. Farm, yang menjadi motivasi terbesar bagi penulis dalam menyelesaikan Draft Tugas Sarjana ini.

Kemudian terimakasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada pihak laian yang tak lepas dari perannya dalam penyelesaian Draft Tugas Sarjana ini adalah :

(3)

2. Kepada Dosen Pembimbing I Bapak Ir. Mangara M. Tambunan, M. Sc, yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis tentang keilmuan Teknik Industri dan tentang penelitian yang penulis lakukan.

3. Kepada Dosen Pembimbing II Ibuk Ir. Rosani Ginting, MT, yang juga telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis tentang keilmuan Teknik Industri dan tentang penelitian yang penulis lakukan.

4. Kepada seluruh staf dan karyawan jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, yang telah membantu penulis dalam pengurusan kegiatan akademis yang diperlukan dalam penyusunan Draft Tugas Sarjana ini.

5. Kepada teman-teman dekat penulis, Joko, Gerri, Afrianto, Eko, Egi dan seluruh kawan-kawan Stambuk 2003 yang telah membantu dan berbagi ilmu dengan penulis tentang keilmuan Teknik Industri khususnya.

Demikian Draft Tugas Sarjana ini disusun dan diharapkan dapat membantu penulis untuk dapat melaksanakan Tugas Sarjana dan penulis harapkan bermanfaat bagi semua pihak yang merasa perlu dengan kandungan ilmu didalamnya. Penulis sadar masih terdapat kekurangan dan kelemahan dalam proposal tugas sarjana ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Medan, 09 Februari 2009 Hormat Saya

(4)

ABSTRAK

PT. Anugrah Kurnia Pusaka merupakan sebuah badan usaha swasta yang bergerak dibidang jasa transportasi angkutan darat, dengan jenis angkutan mobil berbadan besar atau bus yang melayani rute antar kota antar propinsi. Pengoperasional jasa transportasi ini selalu harus bersaing dalam hal penyajian dan pemuasan pelanggan dengan pelayanan jasa transportasi yang mudah, murah dan berkualitas. Suatu aliran jaringan data dan informasi yang efektif sangat membantu perusahaan dalam pencapaian kinerja perusahaan yang sesuai dengan keinginan pelanggan dan keuntungan perusahaan, dimana selama ini masih mengalami kendala karena ketidak sinkronitas dan sulitnya perusahaan dalam mengidentifikasi hubungan antar departemen dalam pemindahan data dan informasi serta pembangunan jaringan informasi yang terstruktur.

Pemetaan jalur data dan informasi dengan pola Data Flow Diagram

(DFD) telah mampu menstrukturalkan 18 proses kegiatan perlakuan data dan informasi perusahaan, dengan 4 jalur hubungan antar departemen dalam penyajian pelayanan kepada konsumen. Hasil pemetaan dianalisis kembali untuk melihat keefektifan dan kondisi hubungan yang telah dibangun. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) karena sebagian langkah-langkah dalam DFD merupakan langkah-langkah dalam SEM. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa 18 proses hasil pemetaan yang terstruktur, 15 diantaranya merupakan proses data dan informasi yang memberi pengaruh yang signifikans (± 90 %) dalam operasional perusahaan, dan keseluruhan berada pada 4 jalur efektif interaksi antar departemen dalam perusahaan. Jalur hubungan antar departemen dalam perusahaan setelah dianalisis menunjukkan tingkat hubungan yang berada diantara 80 % sampai dengan 100 %, dan setelah diuji tidak ada hubungan dalam perusahaan yang salah dalam penyampaian data dan informasi. Setelah dipetakan dan dianalisis, aliran data dan informasi dapat disusun kedalam suatu peta aliran informasi, dimana hasil pemetaan tersebut menunjukkan bahwa seluruh proses data dan informasi dapat dikomputeriasi, dengan 12 output data dan informasi yang berbasis database.

Hasil penelitian ini telah mampu membantu perusahaan dalam membangun sistem aliran data dan informasi yang terstruktur, efektif dan berbasis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... 1

KATA PENGANTAR ... 2

ABSTRAK ... 4

DAFTAR ISI... 5

DAFTAR TABEL... 11

DAFTAR GAMBAR ... 17

BAB I PENDAHULUAN ... 19

1.1. Latar Belakang Permasalahan ... 19

1.2. Rumusan Permasalahan ... 22

1.3. Tujuan Penelitian ... 22

1.3.1. Tujuan Umum ... 22

1.3.2. Tujuan Khusus ... 23

1.4. Batasan Masalah ... 23

1.5. Asumsi-asumsi Penelitian ... 24

1.6. Sistematika Penulisan Skripsi ... 25

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 26

2.1. Sejarah Perusahaan ... 26

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ... 27

2.3. Lokasi Perusahaan... 30

2.4. Teknologi Perusahaan ... 30

(6)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

Halaman

2.4.2. Teknologi Operasional ... 33

2.4.3. Mesin dan Peralatan ... 34

2.4.3.1. Mesin Operasional Bus ... 36

2.4.3.2. Peralatan Operasional Pelayanan ... 38

2.4.4. Rute Pelayanan... 40

2.5. Tata Letak Perusahaan ... 43

2.5.1. Jenis Tata Letak Perusahaan ... 43

2.5.2. Pola Aliran Bahan ... 44

2.6. Organisasi dan Manajemen ... 45

2.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan ... 45

2.6.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... 45

2.6.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja ... 51

2.6.4. Sistem Pengupahan ... 53

2.6.5. Fasilitas Perusahaan ... 53

BAB III LANDASAN TEORI... 54

3.1. Struktur dan Analisis Sistem... 54

3.1.1. Struktur Sistem... 54

3.1.2. Analisis Sistem... 58

3.2. Data Flow Diagram (DFD) ... 59

3.2.1. Sejarah Data Flow Diagram (DFD) ... 59

(7)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

Halaman

3.2.3. Komponen Data Flow Diagram (DFD)... 61

3.2.4. Bentuk Umum Date Flow Diagram (DFD) ... 72

3.2.5. Syarat Pembuatan Data Flow Diagram (DFD) ... 74

3.2.6. Prosedur Levelisasi DFD ... 75

3.3. Structural Equation Modeling (SEM)... 76

3.3.1. Sejarah SEM ... 76

3.3.2. Pengertian SEM (Analisis Jalur)... 77

3.3.3. Prinsip-prinsip Dasar... 79

3.3.4. Konsep dan Istilah... 81

3.3.5. Model Analisis dalam SEM ... 85

3.3.5.1. Model Regresi Berganda... 85

3.3.5.2. Model Mediasi ... 85

3.3.5.3. Model Kombinasi Regresi dengan Mediasi ... 86

3.3.5.4. Model Kompleks... 86

3.3.5.5. Model Rekursif dan Non Rekursif... 87

3.3.6. Persamaan Jalur SEM ... 88

2.3.6.1. Persamaan Satu Julur ... 88

2.3.6.2. Persamaan Dua Jalur ... 88

2.3.6.3. Persamaan Tiga Jalur ... 89

3.3.7. Tahapan Permodelan Persamaan Struktural... 91

(8)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

Halaman

BAB IV METODOLOGI... 98

4.1. Lokasi Penelitian... 98

4.2. Objek Penelitian ... 98

4.3. Subjek Penelitian... 98

4.4. Penentuan Alat Penelitian ... 100

4.5. Pengumpulan Data ... 103

4.6. Pengolahan Data... 106

4.7. Jenis Penelitian... 110

4.8. Analisa Data dan Pemecahan Masalah ... 110

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... 111

5.1. Pengumpulan Data ... 111

5.1.1. Identifikasi Komponen Aliran Data ... 111

5.1.2. Tingkat Pemakaian Komponen Aliran Data ... 113

5.1.2.1. Departemen Penjualan/Pemasaran ... 113

5.1.2.2. Departemen Gudang... 116

5.1.2.3. Departemen Operasional... 121

5.1.2.4. Departemen Administrasi... 124

5.1.2.5. Departemen Personalia... 128

5.2. Pengolahan Data ... 132

5.2.1. Pembuatan Struktur Sistem Aliran Data ... 132

5.2.2. Pembuatan Data Flow Diagram (DFD)... 133

(9)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

Halaman

5.2.2.2. Lebelisasi Komponen DFD... 135

5.2.2.3. Pembuatan Contxt Diagram... 136

5.2.2.4. Levelisasi Context Diagram... 136

5.2.3. Menentukan Analisa Structural Equation Modeling (SEM) ... 143

5.2.3.1. Membangun Model Berbasis Teori... 143

5.2.3.2. Menciptakan Diagram Jalur ... 144

5.2.3.3. Identifikasi Variabel Exegenous (X) dan Endegenous (Y)... 144

5.2.3.4. Mengkonversi Diagram Jalur... 147

5.2.3.5. Memilih Matrik Korelasi ... 156

5.2.3.6. Evaluasi Estimasi dan Uji Kesesuaian ... 157

5.2.3.6.a. Evaluasi Estimasi ... 157

5.2.3.6.b. Uji Kesesuaian ... 178

5.2.3.7. Interpretasi Struktur Aliran Data dan Informasi ... 182

5.2.4. Menyusun Peta Jalur Informasi yang Terstruktur, Efektif dan Berbasis Database... 183

BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH ... 184

(10)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

Halaman

6.2. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Pemetaan

Data Flow Diagram (DFD) ... 189

6.3. Analisa Penentuan Hubungan Antar Departemen Hasil Pemetaan Data Flow Diagram (DFD) ... 191

6.4. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Penentuan Analisis Structural Equation Modeling (SEM) ... 193

6.5. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Penyusunan Peta Aliran Informasi Terstruktur, Efektif dan Berbasis Database. 195 6.6. Kegiatan yang Harus Dilakukan Perusahaan Untuk Pemecahan Masalah ... 197

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 200

7.1. Kesimpulan ... 200

7.2. Saran... 204 DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Jumlah Kelas Bus Untuk Setiap Jenis Bus... II-7 2.2. Mesin-mesin Operasional yang Digunakan

Oleh PT. Anugrah Kurnia Pusaka... II-8 2.3. Rute Pelayanan Bus AKP ... II-12 2.4. Jumlah Karyawan PT. Anugrah Kurnia Pusaka... II-25 2.5. Jadwal Jam Kerja PT. AKP... II-26 3.1. Sismbol-simbol Setiap Komponen dalam DFD... III-9 3.2. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r... III-42 4.1. Beberapa Bentuk Matrik Dalam Analisa SEM ... IV-9

5.1. Komponen-komponen Aliran Data dalam Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka... V-1 5.2. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Transaksi

Penjualan Tiket di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ... V-3 5.3. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

Daftar Penumpang di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ... V-4 5.4. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan... V-5 5.5. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses

(12)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Tabel Halaman

5.7. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Daftar Bus Telah Diperbaiki di

PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ... V-9 5.8. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses

Penentuan Kapasitas Bus di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan .... V-10 5.9. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses

Pengecekan Bus/Rute di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ... V-11 5.10. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pengecekan dan Pencatatan Penumpang di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ... V-12 5.11. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pencatatan

Barang Kiriman di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan... V-13 5.12. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

Laporan Keuangan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan... V-14 5.13. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

Laporan Gaji Karyawan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan... V-15 5.14. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

Pengadaan Peralatan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ... V-16 5.15. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

(13)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Tabel Halaman

5.17. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Perekrutan

Karyawan Baru di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ... V-19 5.18. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

Laporan Kesejahteraan Karyawan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka

Medan... V-20 5.19. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan

Laporan Peralatan Kantor di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ... V-21 5.20. Komponen-komponen Data Flow Diagram Aliran

Data dan Informasi ... V-23 5.21. Bentuk Simbol-simbol Komponen Data Flow Diagram... V-25 5.22. Variabel Exegenous (X) dan Endegenous (Y) DFD level – 7

Peta Aliran Data dan Informasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka... V-35 5.23. Bentuk Konversi Diagram Jalur Dari DFD Level – 7 Peta Aliran

Data dan Informasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka... V-41 5.24. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Transaksi Penjualan Tiket ... V-52 5.25. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Daftar Penumpang ... V-53 5.26. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Laporan Hasil Penjualan... V-54 5.27. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

(14)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Tabel Halaman

5.28. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Pencatatan Bus Dalam Perbaikan ... V-56 5.29. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Data Bus Telah Diperbaiki ... V-57 5.30. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penentuan Kapasitas ... V-58 5.31. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Pengeceken Bus/Rute... V-59 5.32. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Pengecekan dan Pencatatan Penumpang... V-60 5.33. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Pencatatan Barang Kiriman... V-61 5.34. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Laporan Keuangan... V-62 5.35. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Laporan Gaji Karyawan... V-63 5.36. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Laporan Pengadaan Peralatan... V-64 5.37. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

(15)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Tabel Halaman

5.38. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Evaluasi Kinerja Karyawan... V-66 5.39. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Perekrutan Karyawan Baru ... V-67 5.40. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Laporan Kesejahteraan Karyawan ... V-68 5.41. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses

Penyusunan Laporan Peralatan Kantor ... V-69 5.42. Skala Guttman Untuk Keputusan Koefisien Korelasi... V-70 5.43. Rangkuman Persentase Tingkat Hubungan Data dan Informasi

Dalam Setiap Proses Data ... V-75 5.44. Rangkuman Uji Kesesuaian Hubungan Antara Variabel

Aliran Data dan Informasi... V-79 6.1. Internal Sistem dan Eksternal Sistem Aliran Data dan

Informasi Perusahaan Jasa Angkutan Darat

(16)

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Tabel Halaman

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(18)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

Gambar Halaman

3.18. Bentuk Model Persamaan Tiga Jalur dalam SEM ... III-38 3.19. Flow Chart Tahapan Analisis SEM ... III-39 4.1. Block Diagram Prosedur Penelitian ... IV-5 4.2. Block Diagram Pengolahan Data ... IV-6 5.1. Bentuk Struktur Dasar Sistem Aliran Informasi Perusahaan

PT. Anugrah Kurnia Pusaka... V-22 5.2. DFD Level – 0 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka... V-26 5.3. DFD Level – 1 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka... V-27 5.4. DFD Level – 2 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka... V-28 5.5. DFD Level – 3 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka... V-29 5.6. DFD Level – 4 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka... V-30 5.7. DFD Level – 5 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa

Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka... V-31 5.8. DFD Level – 6 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Hal yang sangat melatar belakangi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana mencari suatu aliran informasi yang terstruktur dan efektif dalam membangun jaringan informasi yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan jasa transportasi. Ketersediaan informasi yang terstruktur dan efektif memungkinkan proses aliran data dan informasi dalam perusahaan dapat berjalan lancar, sehingga proses operasional perusahaan dapat dimaksimalkan. Bedasarkan studi pendahuluan peneliti dan keluhan konsumen dilapangan, sering terjadi masalah-masalah akibat kesalahan data dan aliran informasi di perusahaan jasa transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka yang dapat mengurangi kinerja perusahaan dan kerugian konsumen.

(20)

Kedua adalah kesalahan penentuan bus yang dioperasionalkan pada suatu rute keberangkatan akibat tidak adanya konfirmasi awal oleh pihak gudang kepada pihak penjual tiket, sehingga harus melakukan pelaporan ulang bagi calon penumpang yang sudah membeli tiketnya. Hal ini sangat merepotkan konsumen dalam hal keterlambatan dan ketepatan waktu keberangkatan.

Kemudian sering terjadinya perbedaan informasi dan data kapasitas penumpang dari pihak operasional dengan pihak penjual tiket, yang berakibat terjadinya penjualan tiket dengan nomor bangku yang sama dalam bus yang sama kepada calon penumpang yang berbeda.

Penyajian informasi haruslah mempertimbangkan hal-hal yang sangat komplit dalam menyelesaikan suatu persoalan aliran informasi perusahaan. Ketersediaan informasi dan lancarnya interaksi antar pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan menjadikan tujuan informasi mengenai sasaran (pihak pengguna), pertimbangan aliran informasi dari setiap pihak merupakan kebutuhan vital, sehingga setiap kebutuhan informasi dan data oleh setiap pengguna dapat disajikan oleh perusahaan, yang bermanfaat bagi kinerja perusahaan tersebut (D. Karyani, 2006).

(21)

pertimbangan pengambilan keputusan (D. Karyani, 2006). Jadi dengan lebih singkat dapat dinyatakan MIS merupakan sebagai media pengelolaan informasi perusahaan.

Data dan informasi merupakan dua istilah yang sering dipertukar tempatkan fungsinya, namun kedua istilah ini pada pokok persoalannya dapat didefinisikan sebagai dua posisi yang berbeda, D. Karyani (2006) lebih lanjut mendefinisikan kedua hal ini, data merupakan serangkaian informasi yang lengkap dan tepat yang belum bernilaiguna sepenuhnya (belum diproses), yang untuk memproses ke suatu tujuan diorganisir ke dalam struktur dan kelompok, yang membentuk input ke sistem informasi manajemen. Sedangkan Informasi merupakan data yang telah diproses kedalam format yang penuh makna bagi pengguna, dan merupakan nilai riil atau dapat dipahami dalam mendukung pengambilan keputusan. Jadi, kesuksesan dan bergunanya informasi sangat ditentukan dari dan bagaimana data tersebut diperoleh dan diformat sedemikian rupa. Maka data dari satu pihak dan pihak berikutnya yang saling berkaitan dalam perusahaan menjadikan keseimbangan dan nilai guna sebuah informasi. Data dan informasi perusahaan tersebut harus dibuat suatu jalur yang komplit dan searah dengan arah interaksi, sehingga data dan informasi dapat disalurkan tepat kepada yang membutuhkan data itu (antara arah input data dengan arah outputnya).

(22)

analisa tingkat hubungan antar data dan informasi dengan proses atau pengguna data dan informasi tersebut, biasanya sering disebut analisa jalur. Langkah ini dinilai sebagai pondasi dalam perencanaan sistem jalur informasi dalam perusahaan, sehingga informasi yang diberikan bernilai guna bagi pengambilan keputusan.

1.2. Rumusan Permasalahan

Pokok pemasalahan yang terjadi di PT. Anugrah Kurnia Pusaka adalah aliran informasi yang masih manual dan tidak terstruktur, sehingga masing-masing departemen menjalankan proses operasionalnya secara sendiri-sendiri tanpa konfirmasi awal dengan departemen lain, dan tidak sinkronitasnya informasi antar departemen. Hal ini sering mengakibatkan terjadi perbedaan data dari pihak operasional dengan pihak penjual tiket, sehingga terjadi kesalahan dalam penentuan bus keberangkatan dan kesalahan menempatkan calon penumpang dalam satu bus dengan nomor bangku sama pada tiket yang terjual terhadap penumpang yang berbeda.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

(23)

1.3.2. Tujuan Khusus

Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Memetakan aliran data dengan metode Data Flow Diagram (DFD) untuk membangun aliran informasi secara struktural dan berbasis database.

b. Menganalisis aliran informasi terstruktur dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) untuk menentukan jalur-jalur efektif (jalur utama) dan meminimisasi jalur-jalur yang risidual (kesalahan)

1.4. Batasan Masalah

a. Pemetaan jalur informasi dan data hanya memetakan aliran informasi dan data didalam perusahaaan PT. Anugrah Kurnia Pusaka. Hasil pemetaan kemudian dianalisis dengan Metode Analisa Structural Equation Modeling

(SEM) untuk melihat tingkat hubungannya, tanpa mengubah input, proses dan output data dan informasi perusahaan.

b. Variabel-variabel data dan informasi melebihi dari 10 variabel yang berinteraksi, maka untuk memudahkan analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan program SPSS.

c. Untuk analisis jalur atau SEM (Structural Equation Modeling) tingkat pemakaiaan data dihitung pada setiap departemen; departemen penjualan, operasional, gudang, personalia, administrasi dan keuangan dalam waktu bersamaan.

(24)

orang pengamat yang telah diajarkan cara-cara pengamatan dan dibekali lembar pengamatan tingkat pemakaian data.

e. Pengamatan dilakukan selama 30 hari, hal ini dikarenakan untuk mencukupi data analisis tingkat hubungan antar variabel datadan informasi.

1.5. Asumsi-asumsi Penelitian

a. Pemetaan tidak mengubah jalur yang sudah ada, hanya saja lebih merinci dan menerangkan jenis-jenis data yang lebih mendetail bagi sebuah informasi dari setiap departemen dalam perusahaan.

b. Untuk memudahkan persamaan analisis, variabel bebas atau exegonous

disimbolkan dengan “X”, sedangkan untuk variabel bergantung atau

endogenous disimbolkan dengan “Y”.

c. Hubungan antar variabel dalam pola Data Flow Diagram (DFD) dianggap mempunyai sifat yang memenuhi persamaan linier.

d. Tingkat hubungan ditunjukkan oleh tingkat pemakaian data oleh operator atau pihak pengguna data.

e. Aliran data yang memberikan koefisien tingkat hubungan yang lebih tinggi merupakan jalur yang kritis yang menunjukkan hubungan yang efektif, dan yang tidak menunjukkan koefisien tingkat hubungan merupakan jalur yang

(25)

1.6.Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penilaian tugas akhir ini, maka dalam penyusunannya akan dibagi menjadi beberapa bab, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, asumsi yang digunakan dan sistematika penulisannya.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Menguraikan tentang kondisi dan seluk beluk perusahaan yang menjadi media penelitian yang berisi tentang sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, lokasi perusahaan, teknologi operasional, tata letak perusahaan dan manajemen organisasi beserta fungsi-fungsinya.

BAB III LANDASAN TEORI

(26)

BAB IV METODOLOGI

Merupakan kerangka pemecahan masalah yang digunakan sebagai prosedur yang menjelaskan secara garis besar langkah-langkah pemecahan masalah dengan metode yang digunakan.

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Mendiskripsikan data yang telah dikumpulkan dan diolah yang berhasil didapat selama penelitian yang sesuai dengan yang dibutuhkan.

BAB VI PEMECAHAN MASALAH

Berisi tetang uraian-uraian analisis pemecahan permasalahan yang berhasil didapat dari pengolahan data dan diskusi kelompok kerja. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

(27)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

(28)

Pada tahun 2006, CV. Anugrah, CV. Kurnia dan CV. Pusaka sepakat untuk mendirikan suatu perusahaan yang berbentuk Perseroaan dengan kepemilikan saham yang sama, dengan manajemen satu atap dibawah komando AKP. Berdasarkan surat keputusan Departemen Perhubungan Nomor: KM 68 tahun 2005, perusahaan ini resmi beroperasi sebagai jasa angkutan darat yang melayani trayek lintas sumatera dan jawa.

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi darat, untuk jenis bus penumpang, PT. AKP memberikan pelayanan kepada penumpang dengan tiga kategori, yaitu: Patas Nonstop (Executive), Patas Biasa dan Biasa. Dengan sistem pelayanan satu atap dan tiga kategori serta tiga jenis bus, PT. AKP tentu sangat memungkinkan memenangkan persaingan pasar.

2.2. Ruanglingkup Bidang Usaha

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi PT. AKP, Pondok Kelapa memberikan pelayanan jasa transportasi merupakan nilai jual utama perusahaan. Dalam proses pelayanannya PT. AKP melanyani Rute

keberangkatan lintas Sumatera dan Jawa, dengan pemusatan pada rute B. Aceh – Medan – Pekan Baru – Jakarta dan sebaliknya.

(29)

2.3. Lokasi Perusahaan

PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP), Medan, terletak di lokasi yang strategis, karena berada di jalur antar propinsi. Hal ini sangat mendukung proses operasional perusahaan yang berpusat pada pelayanan jasa transportasi antar propinsi. Secara lebih rinci lokasinya dapat dilihat sebagai berikut:

Nama : PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP)

Lokasi : Jl. Gatot Subroto, Km. (6,7) No. 199, Pondok Kelapa, Medan, Sumatera Utara

Rincian luas area perusahaan adalah sebagai berikut: Gedung : 8 m x 12 m = 96 m2

Parkiran : 4 m x 10 m = 40 m2 Landasan : 4 m x 15 m = 60 m2 Gudang : 20 m x 15 m = 300 m2 Total Luas Area : 16 m2x 31m2 = 496 m2

Untuk gedung terdiri dari 2 lantai, lantai pertama merupakan tempat penjualan tiket dan ruang tunggu penumpang, sedangkan lantai kedua merupakan tempat perkantoran dan administrasi.

2.4. Teknologi Perusahaan 2.4.1. Proses Operasional

(30)

tujuannya. Proses operasional pelayanan jasa transportasi dikatakan sukses dan lancar apabila proses operasional tersebut efektif dan efisien, yaitu proses operasional yang mudah di jalankan oleh karyawan dan menghasilkan pelayanan jasa yang memuaskan bagi konsumen.

Pada perusahaan jasa transportasi konsumen yang datang membeli tiket keberangkatan merupakan input bagi perusahaan, kemudian perusahaan memperlakukan konsumen tersebut sebaik mungkin serta menyediakan bus keberangkatan sesuai dengan kelas bus yang diinginkan konsumen. Pelayanan dan perlakuan terbaik yang diberikan pihak perusahaan kepada konsumen/penumpang merupakan output perusahaan. Dengan output perusahaan inilah akan menarik minat konsumen dalam menggunakan jasa transportasi yang disediakan. Hal inilah yang menjadi prinsip utama perhatian perusahaan jasa transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP) dalam menjalankan proses operasionalnya, dimana konsumen merupakan faktor utama pelayanan.

Namun perusahaan PT. AKP sampai saat ini belum menerapkan mutu pelayanan yang sesuai dengan standar mutu jasa transportasi internasional, hal ini dikarenakan masih terbatasnya kemampuan perusahaan yang masih berumur muda sebagai suatu perseroan terbatas, akan tetapi perusahaan sampai saat ini terus mencoba untuk mengaplikasikan kualitas pelayanan berdasarkan perbaikan yang mungkin dilakukan perusahaan atas sektor-sektor yang menjadi keluhan konsumen.

(31)
[image:31.595.118.576.125.676.2]
(32)

2.4.2. Teknologi Operasional

PT. Anugrah Kurnia Pusaka dalam proses operasionalnya menggunakan teknologi manual. Calon penumpang datang langsung ke bagian penjual tiket, kemudian menanyakan rute yang diinginkan masih tersedia bangku penumpang atau tidak, kemudian pihak penjual tiket mengatakan ada dan transaksi berlangsung dengan harga tiket yang ditentukan perusahaan berdasarkan rute yang dipesan konsumen. Pihak penjual tiket mencatat secara manual pada nota tiket yang masih kosong, yaitu; nama penumpang, tujuan, tanggal keberangkatan, jumlah penumpang, nomor bangku, asal keberangkatan, jam keberangkatan dan harga rute yang dipesan. Kemudian pihak penjual tiket memberitahukan bahwa 15 menit sebelum jadwal keberangkatan calon penumpang diharapkan melaporkan kembali untuk menentukan nomor bus yang akan disediakan untuk melakukan perjalanan pada rute tersebut. Setelah melapor 15 menit sebelum keberangkatan, penumpang yang membawa barang-barang menemui pihak expedisi (pengiriman barang) untuk menentukan nomor barang biar sesuai dengan nomor tiket yang telah dibeli penumpang, setelah itu penumpang dapat langsung naik bus yang telah disiapkan perusahaan atau menunggu di ruang tunggu keberangkatan yang telah disiapkan perusahaan.

(33)

akan tetapi bagi sebagian penumpang ini menjadi hal yang lumrah di terminal-terminal angkutan darat.

Tiket-tiket penumpang yang dijual perusahaan PT. AKP memberikan kebebasan bagi calon penumpang dalam memilih tiga jenis bus angkutan, yaitu: Anugrah, Kurnia dan Pusaka. Ketiga jenis bus ini menggunakan pelayanan yang sama proses operasionalnya, dan melayani tiga kelas bus keberangkatan untuk masing-masing jenis bus, yaitu; Patas Nonstop (Executive), Patas Biasa dan Biasa (Ekonomi). Seperti pada penjelasan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Tabel Jumlah Kelas Bus untuk Setiap Jenis Bus Jenis Bus Kelas Bus Jumlah Bus (Unit)

Executive 15

Patas 20 ANUGRAH

Biasa 20

Executive 20

Patas 30 KURNIA

Biasa 30

Executive 15

Patas 20 PUSAKA

Biasa 20

Total Bus PT. AKP 190

Sumber : Adm. PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan

Dari 190 unit bus yang dimiliki PT. AKP yang beroperasi, untuk perawatan dan pengecekan kelayakan operasional bus, masing-masing 70 unit bus dicek dan di lakukan pebaikan (reparasi) bila dibutuhkan setiap 3 hari dalam 1 minggu.

2.4.3. Mesin dan Peralatan

(34)

2.4.3.1. Mesin Operasional Bus

[image:34.595.131.493.277.673.2]

Beberapa mesin yang digunakan perusahaan PT. AKP dalam mempelancar proses operasional kebanyakan di bagian gudang, yaitu; perbengkelan dan pencucian mobil. Keseluruhan mesin-mesin yang digunakan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Mesin – mesin Operasional Yang Digunakan Oleh PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Pondok Kelapa, Medan.

No Mesin Spesifikasi

Nama Kompresor Udara

Buatan Yamaha

Jumlah 4 unit

Volume Tank 330 liter

Daya 15 HP

Power 11 KW

1 Kompresor

Fungsi Untuk pengisian udara pada ban

Nama Snow Wash

Buatan Hitachi Bentuk Tabung Silinder

Jumlah 6 unit

Kapasitas 20 Liter

Tinggi 60 cm

Diameter 22 cm

Lebar Plat 5 mm 2 Pencuci

Mobil/Bus

Fungsi Untuk mencuci bus

Nama Mesin Pemutar Mur DS18DM Buatan Lippro

Jumlah 9 unit

Vol Baterai 18 Vol

Jenis Baterai Nickle – Cadmium Di- Skrup 6 mm

Kecepatan 500 rpm

Torsi 1-21 Nm

3 Pemutar Mur

(35)

Tabel 2.2. Mesin – mesin Operasional ... (Lanjutan)

No Mesin Spesifikasi

Nama GST 80 PBE Jig Saw Buatan Bosh

Jumlah 3 unit

Daya 580 W

Tebal Potong 80mm/10mm Plate Swevels 45o

Kecepatan 500 – 3.100 rpm 4 Pemotong

Plat Besi

Fungsi Untuk memotong plat besi, atau peralatan saat mereparasi badan bus

Nama Pit Jack (Hidroulik Mobil) Buatan Lippro

Jumlah 6 unit

kapasitas 2000 kg

Lebar lengan 860 – 1.400 mm 5 Dongkrak

Fungsi Mengangkat mobil saat melakukan perawatan atau perbaikan

Nama GBL 550 Blower Buatan Bosh

Jumlah 10 unit

Daya 550 W

Tekanan 75 mbar Kapasitas 2,7 m3 / min Berat 1,7 kg 6 Peniup Debu

Fungsi Mebersihkan debu pada bagian dalam mobil

Nama Water Compresor

Buatan Bosh

Jumlah 8 unit

Power Input 2 HP/ 1,5 W Kapasitas tank 20 L

Volt/phase 230 V/1 Air Input 250 L/ min Air Output 135 L/ min Tekanan 8 bar/ 116 Psi

Kecepatan 2850 rpm

7 Penyemprot air

(36)
[image:36.595.123.502.122.493.2]

Tabel 2.2. Mesin – mesin Operasional ... (Lanjutan)

No Mesin Spesifikasi

Nama Mesin Pompa Air Buatan Sanyo

Jumlah 2 Unit

Suction Head 2 – 9 m Discharge Head 10 – 16 m Kapasitas 23 L/ min Tekanan 220 V

Frekuensi 50 Hz

8 Pompa Air

Fungsi Mengalirkan air kedalam bak penampungan dan tanki Nama Generator Buatan Marcon

Jumlah 1 Unit

Daya 875 KW

Power 875 KW

Arus 570 Amper

Frekuensi 50 Hz

Tegangan 380/ 220 V 9 Generator

Fungsi Sebagai suplai cadangan listrik perusahaan

2.4.3.2. Peralatan Operasional Pelayanan

Peralatan-peralatan yang digunakan oleh pihak perusahaan untuk meningkatkan kinerja operasionalnya adalah sebagai berikut:

1. Blangko Tiket

(37)

2. Balpoint

Digunakan oleh karyawan yang menangani bagian pengecekan dan penetapan hal-hal yang diperlukan dalam proses operasional, dan khusus disediakan oleh perusahaan

3. Stempel Bukti Pembayaran

Stempel bukti pembayaran yang bertuliskan ” LUNAS” sebagai tanda tiket tersebut telah sah untuk digunakan penumpang dalam mengambil tempat duduk dalam bus yang telah ditentukan. Biasanya digunakan oleh pihak kasir dan expedisi

4. Komputer

Komputer disediakan oleh pihak perusahaan sejumlah 2 unit, 1 unit untuk administrasi dan 1 unit lagi untuk bagian keuangan, dengan merek komputer adalah Zyrex®, pentium 3.

5. Kereta sorong

Jenis kereta roda 2 untuk menggangkat barang-barang kiriman dan bawaan penumpang, biasanya digunakan oleh pihak expedisi

6. Telepon

(38)

7. Pengeras Suara (Microphone)

Jenis pengeras suara yang biasa digunakan berupa microphone untuk pemberitahuan dan pemenggilan kepada penumpang-penumpang yang belum mendaftar ulang serta belum naik bus yang telah ditetapkan sesuai dengan tiket yang telah dijual.

2.4.4. Rute Pelayanan

[image:38.595.109.516.413.739.2]

Rute pelayanan yang dioperasikan perusahaan adalah rute-rute yang sesuai dengan ketetapan yang diajukan oleh perusahaan kepada departemen perhubungan. Masing-masing jenis bus melayani ketiga kelas pelayanan dengan rute-rute yang berbeda untuk masing-masing bus, seperti terlihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Rute Pelayanan Bus AKP

Jenis Bus Kelas

Bus Trayek/Rute

Jam Operasional

(WIB)

B. Aceh – Medan – P. Baru 07.30-21.00

Executive

P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-21.00 B. Aceh – Medan – P. Baru 07.30-23.00 Patas

P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-23.00 B. Aceh – Medan – P. Baru 07.30-20.00 ANUGRAH

Biasa

P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-20.00 B. Aceh – Medan – P. Baru – Jakarta 07.30-21.00

Executive

Jakarta – P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-21.00 B. Aceh – Medan – P. Baru – Jakarta 07.30-23.00 Patas

Jakarta – P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-23.00 B. Aceh – Medan – P. Baru – Jakarta 07.30-20.00 KURNIA

Biasa

Jakarta – P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-20.00 B. Aceh – Medan – P. Baru 07.30-21.00

Executive

P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-21.00 B. Aceh – Medan – P. Baru 07.30-23.00 Patas

P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-23.00 B. Aceh – Medan – P. Baru 07.30-20.00 PUSAKA

Biasa

(39)

2.5. Tata Letak Perusahaan

2.5.1. Jenis Tata Letak Perusahaan

[image:39.595.114.509.446.721.2]

Proses operasional pelayanan jasa transportasi yang dilaksanakan perusahaan mengacu pada bagaiman prosesnya untuk menghasilkan suatu pelayanan jasa transportasi yang terbaik bagi pengguna atau konsumen. Dalam proses operasional pelayanannya perusahaan menempatkan mesin-mesin dan peralatan dalam satu lintasan untuk menghasilkan kegiatan-kegiatan pelayanan yang sama. Berdasarkan aliran proses kegiatan yang terdapat dalam perusahaan, dimana mesin dikelompokkan untuk menghasilkan kegiatan pelayanan jasa transportasi angkutan darat, maka dapat disimpulakan perusahaan menerapkan jenis tata letak berdasarkan hasil kegiatan pelayanan dalam urutan operasional yang sama. Jenis ini sering disebut Layout by Product, secara garis besar urutan kegiatan operasional perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.2.

(40)

2.5.2. Pola Aliran Bahan

[image:40.595.117.510.308.536.2]

Urutan-urutan kegiatan operasional dalam pelayanan jasa transportasi perusahaan menunjukkan dimana awal kegiatan operasional memiliki titik yang sama dengan akhir kegiatan. Dimana titik aliran kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan berada pada lokasi yang sama dalam perusahaan. Pola aliran kegiatan seperti ini sering disebut pola U-Shaped dalam proses operasional perusahaan jasa. Secara garis besar urutan kegiatan dan aliran kegiatan yang ditunjukkan oleh perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Pola Aliran (U-Shaped) Perusahaan PT. AKP

Beberapa hal yang menjadikan perusahaan memiliki pola aliran semacam ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mempermudah ruang gerak calon penumpang/penumpang dalam menggunakan jasa angkutan darat sebagai pelayanan dari perusahaan 2. Keterbatasan jalur transportasi, dimana pintu masuk calon penumpang

(41)

2.6. Organisasi dan Managemen 2.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang dibangun oleh PT. AKP menunjukkan struktur organisasi yang yang masih sederhana, dimana bersifat hubungan lini (garis) dan fungsional, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.4. Struktur organisasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka. Struktur organisasi yang dibangun menunjukkan pola hubungan lini dan fungsional, hubungan lini menunjukkan hubungan antara atasan dengan bawahannya, sedangkan hubungan fungsional menunjukkan hubungan berdasarkan fungsi-fungsinya dalam perusahaan.

2.6.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Guna menyeimbangkan dan keharmonisan dalam melaksanakan aktivitas serta fungsi-fungsi perusahaan, maka pembagian tugas dan tanggungjawab kepada setiap pihak dalam perusahaan dapat diuraikan berdasarkan struktur organisasi pada gambar 2.4, rincian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:

1. Direktur

a. Tugas-tugas direktur

- Sebagai pemegang modal atau investor perusahaan

- Sebagai pemilik seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan

- Sebagai pihak pembuat keputusan dan kebijakan dalam perusahaan b. Tanggung jawab direktur

(42)
[image:42.842.36.817.75.484.2]
(43)

- Bertanggung jawab atas kelangsungan operasional perusahaan perusahaan

2. Manajer Umum

a. Tugas-tugas manajer umum

- Mengkoordinasi setiap laporan yang disusun oleh setiap kepala bagian untuk keakuratan dan kebenaran data yang disampaikan

- Memberi petunjuk dan bimbingan kepada karyawan bawahannya untuk meningkatkan pengetahuan dan prestasi kerja

- Sebagai penerima kebijakan direktur untuk disampaikan kepada karyawan bawahannya

- Melakukan penilaian prestasi karyawan bawahannya b. Tanggung jawab manajer umum

- Mempertanggung jawabkan kinerja operasional perusahaan

- Bertanggung jawab atas tugas-tugas dan kebijakan direktur dalam penyampaiannya kepada karyawan bawahannya

- Mengawasi segala kegiatan operasional perusahaan dan merekrut karyawan bawahan-bawahannya

3. Kabag. Pemasaran/Penjualan

a. Tugas-tugas kabag. pemasaran/penjualan

(44)

- Menerima dan memeriksa laporan penjualan dari masing-masing sektor pemasaran/penjualan

- Memebimbing, memantau dan menilai kinerja masing-masing karyawan pemasaran/penjualan

- Mengatur segala kegiatan pemasaran/penjualan b. Tanggung jawab kabag. pemasaran/penjualan

- Bertanggung jawab atas laporan hasil penjualan kepada manajer umum - Meningkatkan kinerja penjualan/pemasaran

- Bertanggung jawab atas segala kebutuhan dalam kegiatan pemasaran/penjualan

4. Kabag. Gudang

a. Tugas-tugas kabag. gudang

- Menyampaikan kebijakan-kebijakan perusahaan dan menugaskan karyawan bawahannya dalam pemeliharaan dan perawatan bus

- Mengesahkan dan memeriksa laporan kegiatan dan kinerja perawatan dan perbaikan bus

b. Tanggung jawab kabag. gudang

- Bertanggung jawab atas segala kegiatan perawatan serta perbaikan bus - Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan penggunaan peralatan

(45)

5. Kabag. Operasional

a. Tugas-tugas kabag. operasional

- Menyampaikan kebijakan-kebijakan perusahaan dan menugaskan karyawan bawahannya dalam proses operasional bus dan penempatan penumpang

- Mengesahkan dan memeriksa laporan kegiatan dan kinerja masing-masing sektor operasional perusahaan

b. Tanggung jawab kabag. operasional

- Bertanggung jawab atas segala kegiatan operasional pelayanan penumpang kedalam bus

- Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan peningkatan kinerja masing-masing sektor operasional bus

6. Kabag. Administrasi

a. Tugas-tugas kabag. administrasi

- Menyampaikan kebijakan-kebijakan perusahaan dan menugaskan karyawan bawahannya dalam proses administrasi dan audit perusahaan - Mengesahkan dan memeriksa laporan kegiatan, kinerja dan hasil audit

dari karwan bawahannya

b. Tanggung jawab kabag. administrasi

- Bertanggung jawab atas segala pengelolaan dan penggunaan peralatan administrasi

(46)

7. Kabag. Personalia

a. Tuga-tugas kabag. personalia

- Memiliki tugas-tugas dalam perekrutan karyawan bawahan dan analisa kemampuan kerjanya

- Mengelola segala peralatan penunjang karyawan dan kantor b. Tanggung jawab kabag. personalia

- Bertanggung jawab atas kemampuan dan kualitas karyawan yang diterima

- Bertanggung jawab atas penyaluran kesejahteraan karyawan yang diberikan oleh perusahaan

8. Koordinator Bengkel

a. Tugas-tugas koordinator bengkel

- Menyusun laporan kegiatan bengkel dan mengajarkan teknik-teknik perbaikan kepada karyawan bawahannya

- Mengemban tugas-tugas dari atasan dan menyampaikan kepada bawahannya

b. Tanggung jawab koordinator bengkel

(47)

9. Koordinator Expedisi (Pengiriman Barang)

a. Tugas-tugas koordinator expedisi

- Mencatat dan membuat daftar-daftar kiriman barang pada rute-rute yang telah dijadwalkan

- Pengalokasian barang kiriman dan pengiriman penumpang - Pengaturan pengiriman barang

b. Tanggung jawab koordinator expedisi

- Bertanggung jawab atas laporan hasil pengiriman dan daftar alamat pengiriman barang dan barang penumpang

- Bertanggung jawab atas pengelolaan paralatan yang digunakan bagian expedisi perusahaan

10.Koordinator Sopir

a. Tugas-tugas koordinator sopir

- Menyusun laporan kegiatan kinerja sopir dan memberikan tugas kepada karyawan bawahannya

- Mengelola segala kebutuhan sopir untuk melakukan perjalanan b. Tanggung jawab koordinator sopir

- Bertanggung jawab atas jadwal keberangkatan bus

(48)

11.Karyawan Pemasaran/Penjualan

a. Tugas-tugas karyawan pemasaran/penjualan

- Melaksanakan perintah-perintah dari kepala pemasaran/penjualan

- Menjual tiket kepada penumpang dan menyusun laporan hasil penjualan

b. Tanggung jawab karyawan pemasaran/penjualan - Bertanggung jawab atas jumlah hasil penjualan

- Bertanggung jawab dalam keakuratan data penumpang dalam pencatatan saat penjualan tiket

12.Karyawan Administrasi

a. Tugas-tugas karyawan administrasi

- Menyusun laporan audit perusahaan dan membuat surat-surat administrasi perusahaan

- Melaksanakan tugas-tugas dari kepala bagian administrasi b. Tanggung jawab karyawan administrasi

Bertanggung jawab atas keakuratan hasil audit dan surat-surat administrasi perusahaan

13.Karyawan Personalia

a. Tugas-tugas karyawan personalia

(49)

- Menyusun laporan-laporan jumlah tenaga kerja dan daftar gaji karyawan

b. Tanggung jawab karyawan personalia

- Bertanggung jawab atas hasil laporan gaji karyawan dan kebersihan perusahaan

- Bertanggung jawab atas terlaksananya tugas-tugas yang diberikan oleh kabag. personalia

14.Karyawan Bengkel

a. Tugas-tugas karyawan bengkel

- Melaksanakan tugas-tugas dari koordinator masing-masing bengkel - Memperbaiki dan merawat bus guna kelayakan operasional bus b. Tanggung jawab karyawan bengkel

- Bertanggung jawab atas hasil perbaikan dan kelayakan operasional bus - Bertanggung jawab dalam memelihara dan menggunakan peralatan

bengkel

15.Sopir

a. Tugas-tugas sopir

- Memeriksa kelengkapan penumpang dan barang

- Membawa penumpang sesuai dengan rute/trayek yang dijadwalkan b. Tanggung jawab sopir

(50)

- Bertanggung jawab atas pemeliharaan bus selama perjalanan

16.Karyawan Expedisi (Pengiriman Barang)

a. Tugas-tugas karyawan expedisi

- Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh koordinator expedisi - Mengangkat dan menempatkan barang penumpang dan pengiriman

barang

- Mengecek serta menomorkan barang penumpang sesuai dengan nomor tiket penumpang dan barang pengiriman sesuai dengan daftar pengiriman barang

b. Tanggung jawab kenek

- Bertanggung jawab atas kelengkapan penumpang saat perjalanan - Bertanggung jawab atas aba-aba yang diberikan kepada sopir

17.Kenek

a. Tugas-tugas kenek

- Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh sopir - Membantu segala kegiatan sopir

- Memberitahukan kepada sopir dimana penumpang turun (bus berhenti) b. Tanggung jawab kenek

(51)

2.6.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

[image:51.595.143.484.409.728.2]

Perekrutan tenaga kerja pada perusahaan jasa transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka didasari pada keahlian dan kedisiplinan kerja, hal ini dikarenakan dalam proses operasional perusahaan membutuhkan keahlian-keahlian tersendiri dari setiap kegiatan. Penerimaan karyawan juga memperhatikan tingkat pendidikannya. Pada umumnya tingkat pendidikan terakhir karyawan minimal tamatan SMA untuk Satpam, karyawan expedisi, Sopir dan Kenek. Tamatan SMK untuk karyawan perbengkelan dan karyawan Pemasaran/penjualan. Tamatan Diploma untuk karyawan administrasi dan koordinator bidang/sektor operasional, dan tamatan Sarjana untuk kepala bagian. Utilitas dan pengalokasian tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Jumlah Karyawan PT. Anugrah Kurnia Pusaka Jumlah Karyawan

(Orang) No. Karyawan

Pria Wanita

1 Kabag. Pemasaran/Penjualan 1

2 Kabag. Gudang 1

3 Kabag. Operasional 1

4 Kabag. Adeministrasi 1

5 Kabag. Personalia 1

6 Koordinator Bengkel 3

7 Koordinator Sopir 3

8 Koordinator Expedisi 1

9 Karyawan Pemasaran/Penjualan 4 4

10 Karyawan Administrasi 1 2

11 Karyawan Personalia 1 2

12 Karyawan Bengkel 20

13 Sopir 80

14 Kenek 50

15 Keamanan (Security) 4

16 Petugas Kebersihan 5 5

Jumlah Karyawan 146 14

(52)
[image:52.595.136.491.309.709.2]

Untuk jam kerja, perusahaan menggunakan pemisahan jam kerja antara bagian kantor dengan bagian operasional, kemudian masing-masing bagian operasional membedakan dibedakan jam kerja menurut departemen masing-masing. Rincian jam kerja dapat dilihat pada Tabel 2.4. Pada tabel ditunjukkan bagaimana jam kerja sift diberlakukan hanya pada sopir dengan membagi jam berdasarkan rute operasionalnya. Sedangkar direktur dan manajer umum memiliki jam kerja bebas.

Tabel 2.5. Jadwal Jam Kerja PT. AKP

No Bagian Karyawan Jam Kerja

Kabag. Pemasaran/Penjualan Kabag. Gudang

Kabag. Operasional Kabag. Administrasi 1 Kantor

Kabag. Personalia

08.00 - 12.00 Istirahat 14.00 – 21.00 Koordinator Bengkel

Koordinator Sopir Koordinator Expedisi Karyawan Adeministrasi Karyawan Personalia Karyawan Bengkel 2 Operasional

Petugas Kebersihan

08.00 - 12.00 Istirahat 14.00 – 21.00

3 Operasional Karyawan

Pemasaran/Penjualan

Sift I (08.00-13.00)

Sif II (13.00 – 21.00)

Sopir 1 Trayek/hari/2

orang 4 Operasional

Kenek 1 Trayek/hari/1

orang

5 Operasional Satpam (Security)

Sift I/2 orang (08.00 – 21.00)

(53)

2.6.4. Sistem Pengupahan

Untuk sistem pengupahan atau gaji karyawan dibagi menjadi tiga bagian yaitu gaji pokok karyawan, bonus dan tunjangan hari-hari besar.

1. Gaji Pokok

Gaji pokok karyawan diberikan perusahaan berdasarkan jabatan karyawan dalam perusahan, dengan pedoman upah minimum regional yang ditetapkan pemerintah

2. Bonus

Bonus diberikan kepada karyawan-karyawan yang dinilai rajin dan disiplin yang tidak mungkin untuk dinaikkan jabatan, kepada seluruh karyawan apabila perusahaan melewati target keuntungan (bonus tahunan)

3. Tunjangan hari-hari besar

Tunjangan hari-hari besar diberikan kepada seluruh karyawan dalam perusahaan pada saat menjelang hari-hari besar (lebaran dan tahun baru)

2.6.5.Fasilitas Perusahaan

Fasilitas-fasilitas yang disediakan perusahaan baik kepada penumpang, karyawan dan pengunjung adalah :

1. Mini Market 6. Ruang Tunggu Penumpang 2. Warung Telkom 7. Parkiran

3. Musolla 8. Balai istirahat

4. WC 9. Televisi

(54)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Struktur dan Analisis Sistem 3.1.1. Struktur Sistem

Sistem merupakan suatu keadaan atau kondisi yang terdiri dari kombinasi elemen-elemen atau komponen yang berinteraksi untuk membentuk suatu kesatuan yang sangat komplit. Struktur sistem merupakan bentuk atau dekomposisi dari kondisi interaksi elemen-elemen atau komponen-komponen dalam satu kesatuan secara utuh. Secara umum sebuah sistem terdiri dari tiga bagian dasar yang dipengaruhi oleh lingkungan dan beberapa komponen pendukung sistem (support system)1. Tiga komponen dasar ini berupa input,

proses dan output1. Bentuk interaksi ketiga komponen tersebut dapat dilihat pada

[image:54.595.113.477.462.694.2]

Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Struktur Dasar Sistem

1

(55)

Pada dasarnya sistem terdiri dari dua jenis, yaitu1:

1. Sistem Alami (Natural System)

Merupakan keadaan atau kondisi interaksi komponen-komponen alam yang sudah tertata secara komplit oleh proses alam itu sendiri, tanpa campur tangan manusia, contoh: sistem tata surya, sistem reproduksi dan interaksi alam lainya.

2. Sistem Buatan Manusia (Human-Made System)

Merupakan keadaan atau kondisi interaksi antar komponen-komponen yang dirancang dan dibuat oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu, contoh: sistem hukum dan tata negara, transportasi, produksi dan sistem lainnya yang mempunyai tujuan yang bermanfaat bagi manusia yang membangun sistem tersebut.

[image:55.595.115.437.444.715.2]

Rincian pembagian kedua jenis sistem yang dijelaskan diatas dapat dilihat pada Gambar 3.2.

(56)

Dalam perusahaan, sistem yang dibangun adalah sistem produksi, dimana komponen-komponen yang berinteraksi adalah suatu yang dirancang dan dibuat secara khusus oleh manusia untuk mencapai tujuan produksi, baik itu perusahaan manufaktur atau jasa1. Struktur sistem produksi baik barang dan jasa dapat dilihat

[image:56.595.118.586.260.706.2]

pada Gambar 3.3.

(57)

3.1.2. Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan hal mendasar dalam mempelajari setiap interaksi yang rumit, tidak terdifinisi dan sukar, antara manusia, peralatan dan organisasi. Untuk dapat menganalisa sebuah sistem interaksi tentu dibutuhkan sebuah metode penganalisaan yang komplit, cepat, mudah dan murah. Metode-metode analisis ini yang merupakan permodelan dari sistem tersebut untuk dapat diprediksi dan dianalisis setiap saat. Hal ini dikarenakan sebuah sistem hanya sempurna pada tingkat 95 %, sehingga menyebabkan sistem tersebut selalu memiliki peluang untuk dikembangkan dan diperbaiki (Martin E. Modell)2.

Tiga hal mendasar yang menyebabkan melakukan analisis sistem dalam sebuah interaksi, yaitu2:

1. Untuk dapat memfokus perhatian pada hal-hal penting dalam sistem tanpa mesti terlibat terlalu jauh

2. Untuk mendiskusikan perubahan dan koreksi terhadap kebutuhan pemakai dengan resiko dan biaya minimal

3. Untuk menguji pengertian penganalisaan sistem untuk pemakai dan membantu mendesain sistem serta pemrogram membangun sistem

Dalam dunia analisis sistem, banyak cara yang mempresentasikan sistem melalui diagram, misalnya2:

a. Flowcharts

b. HIPO (Hierarchy Input Proses Output) c. Decision tables

2

(58)

d. Data Flow Diagram (DFD) e. Entity Relation Diagram (ERD) f. Hamilton Zeldin Diagram g. Pareto Analisis Diagram (PAD)

3.2. Data Flow Diagram (DFD)

3.2.1. Sejarah Data Flow Diagram (DFD)

Ide dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algorima program dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E. Yourdan dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus data dalam perancangan program.

G.E. Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan notasi semacam ini untuk membuat model-model sistem matematika3.

Penggunaan notasi dalam diagram arus data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson. Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arus data (data flow diagram, DFD)3.

2

Iskandar, Husni Pohan dan Saiful Bahri, Kusnasrianto, 1997, Pengantar Perancangan Sistem, Penerbit Erlangga, Jakarta

3

(59)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telephone, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, micro file, hard disk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik3.

3.2.2. Pengertian Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut3.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan2. Beberapa hal yang menjadi DFD sebagai alat yang mudah untuk menganalisa sistem adalah sebagai berikut:

1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.

2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem.

3

(60)

3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram aliran data.

4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.

Disamping itu terdapat kelebihan tambahan, yaitu3:

1. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi penganalisis, sehingga bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem

2. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan batas-batasnya

3. Dapat digunakan sebagai suatu perangkat untuk berinteraksi dengan pengguna

4. Memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap komponen yang digunakan dalam diagram.

DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled).

Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi5.

3

http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf

4

(61)

Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled bisa dimulai dari DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai proses primitif5.

3.2.3. Komponen Data Flow Diagram (DFD)

Komponen-komponen yang berperan dalam pemetaan data dengan metode DFD pada dasarnya terdiri dari 4 komponen utama, yang digunakan untuk mewakili setiap variabel yang berinteraksi dalam sistem, yaitu3:

1. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem) 2. Data flow (arus data)

3. Process (proses)

4. Data store (simpanan data)

Kemudian keempat komponen ini diberi simbol untuk dapat memudahkan pemetaan (penggambaran) dan memudahkan dalam membaca suatu model rancangan sistem dengan pola arus data (Data Flow Diagram). Simbol-simbol yang sering digunakan untuk mewakili keempat jenis data.

(62)
[image:62.595.114.512.251.615.2]

Walaupun keempat komponen ini digambarkan dengan simbol-simbol yang berbeda namun tetap memiliki peran yang sama dalam mewakili variabel data. Sedangkan dalam pemetaan, penganalisis boleh saja memilih simbol dari para ahli mana yang diinginkan. Secara sederhana Gane/Sarson dan Yourdon/De Marco5 telah menggambarkan sisbol-simbol tersebut seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Simbol-simbol Setiap Komponen dalam DFD

Gane/Sarson Yourdon/De Marco Keterangan

Entitas

External Entitas External

Proses

Aliran Data Aliran Data

Data Store Data Store

Entitas external, dapat berupa orang/unit terkait yang berinteraksi dengan sistem tetapi diluar sistem

Orang, unit yang mempergunakan atau melakukan transformasi data.Komponen fisik tidak diidentifikasikan.

Aliran data dengan arah khusus dari sumber ke tujuan

Penyimpanan data atau tempat data direfer oleh proses.

No

1

2

3

4

Proses

Sumber: http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VIII_DFD.pdf

1. External Entity (Kesatuan Luar)

(63)

merupakan kesatuan (entity) yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar ini kebanyakan adalah salah satu dari berikut ini5 :

a. Suatu kantor, departemen, atau divisi dalam perusahaan tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan

b. Orang atau sekelompok orang di organisas tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan

c. Suatu organisasi atau orang yang berada di luar organisasi seperti misalnya langganan, pemasok

d. Sistem infromasi yang lain di luar sistem yang sedang dikembangkan e. Sumber asli dari suatu transaksi

f. Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem

Maka berdasarkan uraian diatas, dalam penggambaran kesatuan (entity) ini terbagi atas tiga jenis, yaitu: sebagai sumber data, tujuan data dan dapat juga berupa keduanya (Sumber dan tujuan). Seperti pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4. Jenis-jenis External Entity dalam DFD

a). Entity Sumber

(64)

b). Entity Tujuan

Merupakan kesatuan yang menjadi tujuan data atau informasi dari sebuah sistem

c). Entity Sumber dan Tujuan

Merupakan kesatuan yang dapat menjadi sumber informasi dan dapat juga sebagai pengguna informasi dari hasil proses sistem data.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat atau menentukan external entity adalah sebagai berikut5:

a. Alur data yang menghubungkan external entity dengan sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar

b. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi/cara kerja, prosedur, yang berkaitan dengan external entity

c. Bentuk hubungan yang ada dalam external entity tidak digambarkan dalam DFD

2. Entity Process (Kesatuan Proses)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram

(PDFD), proses yang dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer, sedang untuk logical data flow diagram (LDFD) suatu proses hanya menunjukkan proses dari komputer. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran (Gane/Sarson) atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut-

3

http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf

(65)

sudutnya tumpul (Yourdon/De Marco)5. Simbol entity process biasanya terbagi

kedalam beberapa bagian, seperti yang terlihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5. Bagian-bagian Simbol Entity Process dalam DFD

1. Identifikasi proses

Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas di simbol proses.

2. Nama proses

Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama dari proses harus jelas dan lengkap menggambarkan kegiatan prosesnya. Nama dari proses biasanya berbentuk suatu kalimat diawali dengan kata kerja (misalnya menghitung, membuat, membandingkan, memverifikasi, mempersiapkan, merekam dan lain sebagainya). Nama dari proses diletakkan di bawah identifikasi proses di simbol proses. 3. Pemroses

Untuk PDFD yang menunjukkan proses tidak hanya proses dari komputer, tetapi juga proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh orang, mesin dan lain sebagainya, maka pemroses harus ditunjukkan. Pemroses ini menunjukkan siapa atau dimana suatu proses dilakukan.

3

(66)

Untuk LDFD yang prosesnya hanya menunjukkan proses komputer saja, maka pemroses dapat tidak disebutkan. Untuk LDFD bila pemroses akan disebutkan dapat juga untuk menyebutkan nama dari program yang melakukan prosesnya.

Kemudian dalam penggambarannya, entity process mempunyai empat jenis yang dibedakan berdasarkan jumlah aliran data yang masuk (input) dan jumlah data yang dihasilkan (output)3. seperti pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6. Jenis-jenis Entity Process dalam DFD

a). Satu input satu output

Merupakan jenis kesatuan proses yang melakukan kegiatan perlakuan data dari satu jenis informasi yang diterima dan menghasilkan satu jenis pula informasi bagi pengguna.

b). Satu input banyak output

(67)

c). Banyak input satu output

Merupakan jenis kesatuan proses yang melakukan kegiatan perlakuan data dari dua atau lebih jenis informasi yang diterima dan menghasilkan satu jenis informasi bagi pengguna.

d). Banyak input banyak output

Merupakan jenis kesatuan proses yang melakukan kegiatan perlakuan data dari dua atau lebih jenis informasi yang diterima dan menghasilkan Dua atau lebih juga jenis informasi bagi pengguna.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kesatuan proses adalah sebgai berikut :

a. Proses harus memiliki input dan output

b. Proses dapat dihubungkan dnegan komponen kesatuan luar (external entity), data store atau proses lain melalui alur data

c. Sistem/bagian/devisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan kesatuan proses (process entity)

Kesalahan dalam entity proses pada DFD yang harus sedapat mungkin dihindarkan adalah sebagai berikut5:

a. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk kedalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam yang dalam sekali.

(68)

3. Entity Date Flow (Kesatuan Arus Data)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar

external entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut3:

a. Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan b. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem

c. Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem d. Masukan untuk komputer

e. Komunikasi ucapan f. Surat-surat atau memo

g. Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file

h. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda

i. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain

Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti, seperti yang terlihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7. Bentuk Arus Data (Data Flow) dalam DFD

(69)

Keempat jenis arus data tersebut adalah sebagai berikut5:

1. Packets of Date

Apabila ada 2 data/lebih yang mengalir dari sumber yang sama menuju pada tujuan yang sama dan mempunyai hubungan digambarkan dalam satu jalur data

2. Devergine Date Flow

Apabila ada sejumlah paket data yang berasal dari sumber yang sama menuju pada tujuan yang berbeda maka digambarkan menjadi beberapa elemen data

3. Convergine Date Flow

Kondisi ini terjadi apabila ada alur data yang berbeda sumber menuju ke tujuan yang sama

4. Sumber dan Tujuan

Merupakan kondisi dimana alur data harus dihubungka

Gambar

Gambar 2.1.  Flow Chart Proses Operasional Jasa Transportasi PT. AKP
Tabel 2.2. Mesin – mesin Operasional Yang Digunakan Oleh PT. Anugrah             Kurnia Pusaka, Pondok Kelapa, Medan
Tabel 2.2. Mesin – mesin Operasional .......... (Lanjutan)
Tabel 2.3. Rute Pelayanan Bus AKP
+7

Referensi

Dokumen terkait