Berisi tetang poin-poin penting yang didapat dan kemudian disimpulkan dari proses penelitian, terutama hasil pengolahan data sebagai ukuran tercapainya tujuan penelitian, dan saran-saran yang patut diusulkan sebagai langkah-langkah yang patut ditindak lanjuti oleh perusahaan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP) Pondok Kelapa, Medan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi darat jenis angkutan bus penumpang. Awalnya lokasi PT. AKP ini merupakan gudang milik dari CV. Kurnia yang juga bergerak dibidang yang sama, yang terletak di Jl. Gatot Subroto, Pondok Kelapa, Medan. CV. Kurnia menjadikan lokasi ini sebagai tempat perbaikan, pencucian, dan peristirahatan bus-bus yang telah dioperasikan, atau dengan kata lain gudang penginapan mobil. Sedang outlet penjualan dan pengambilan penumpang dilakukan di Jl. Gajah Mada, Medan, yang juga berdampingan dengan outlet CV. Anugrah, CV. Pusaka, CV. Pelangi dan CV. PMTOH. Baru pada tahun 2004, oleh pemko kota Medan mengeluarkan peraturan kalau pengoperasian bus-bus penumpang dari perusahaan-perusahaan transportasi ini mengganggu lalulintas perkotaan, sehingga harus dipindah lokasikan. Oleh CV. PMTOH dan CV. Pelangi yang memiliki gudang sendiri langsung menguperasikan gudang menjadi terminal keberangkatan. Namun untuk CV. Pusaka dan Anugrah tidak memiliki lokasi lain sebagai terminal keberangkatan, sehingga didasari kesamaan kiprah dan sifat sukuisme yang tinggi, oleh pimpinan CV. Anugrah dan CV. Pusaka, proses pengoperasian dipindahkan kegudang CV. Kurnia, dengan sistem kontrak bisnis. Setiap otlet dari masing-masing CV di Jl. Gajah Mada, Medan masih berfungsi sebagai tempat penjualan tiket.
Pada tahun 2006, CV. Anugrah, CV. Kurnia dan CV. Pusaka sepakat untuk mendirikan suatu perusahaan yang berbentuk Perseroaan dengan kepemilikan saham yang sama, dengan manajemen satu atap dibawah komando AKP. Berdasarkan surat keputusan Departemen Perhubungan Nomor: KM 68 tahun 2005, perusahaan ini resmi beroperasi sebagai jasa angkutan darat yang melayani trayek lintas sumatera dan jawa.
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi darat, untuk jenis bus penumpang, PT. AKP memberikan pelayanan kepada penumpang dengan tiga kategori, yaitu: Patas Nonstop (Executive), Patas Biasa dan Biasa. Dengan sistem pelayanan satu atap dan tiga kategori serta tiga jenis bus, PT. AKP tentu sangat memungkinkan memenangkan persaingan pasar.
2.2. Ruanglingkup Bidang Usaha
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi PT. AKP, Pondok Kelapa memberikan pelayanan jasa transportasi merupakan nilai jual utama perusahaan. Dalam proses pelayanannya PT. AKP melanyani Rute
keberangkatan lintas Sumatera dan Jawa, dengan pemusatan pada rute B. Aceh – Medan – Pekan Baru – Jakarta dan sebaliknya.
Selain melayani pengangkutan penumpang, PT. AKP juga melayani Pengiriman barang dengan rute yang sesuai dengan rute keberangkatan bus yang telah dijadwalkan.
2.3. Lokasi Perusahaan
PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP), Medan, terletak di lokasi yang strategis, karena berada di jalur antar propinsi. Hal ini sangat mendukung proses operasional perusahaan yang berpusat pada pelayanan jasa transportasi antar propinsi. Secara lebih rinci lokasinya dapat dilihat sebagai berikut:
Nama : PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP)
Lokasi : Jl. Gatot Subroto, Km. (6,7) No. 199, Pondok Kelapa, Medan, Sumatera Utara
Rincian luas area perusahaan adalah sebagai berikut: Gedung : 8 m x 12 m = 96 m2
Parkiran : 4 m x 10 m = 40 m2 Landasan : 4 m x 15 m = 60 m2 Gudang : 20 m x 15 m = 300 m2 Total Luas Area : 16 m2x 31m2 = 496 m2
Untuk gedung terdiri dari 2 lantai, lantai pertama merupakan tempat penjualan tiket dan ruang tunggu penumpang, sedangkan lantai kedua merupakan tempat perkantoran dan administrasi.
2.4. Teknologi Perusahaan 2.4.1. Proses Operasional
Perusahaan jasa transportasi merupakan suatu perusahaan yang kinerjanya sangat ditentukan oleh kelancaran dan kesuksesan proses opersionalnya, baik dalam melayani dan memberi rasa aman kepada penumpang selama proses keberangkatan dan dalam proses perjalanan, hingga penumpang sampai pada
tujuannya. Proses operasional pelayanan jasa transportasi dikatakan sukses dan lancar apabila proses operasional tersebut efektif dan efisien, yaitu proses operasional yang mudah di jalankan oleh karyawan dan menghasilkan pelayanan jasa yang memuaskan bagi konsumen.
Pada perusahaan jasa transportasi konsumen yang datang membeli tiket keberangkatan merupakan input bagi perusahaan, kemudian perusahaan memperlakukan konsumen tersebut sebaik mungkin serta menyediakan bus keberangkatan sesuai dengan kelas bus yang diinginkan konsumen. Pelayanan dan perlakuan terbaik yang diberikan pihak perusahaan kepada konsumen/penumpang merupakan output perusahaan. Dengan output perusahaan inilah akan menarik minat konsumen dalam menggunakan jasa transportasi yang disediakan. Hal inilah yang menjadi prinsip utama perhatian perusahaan jasa transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP) dalam menjalankan proses operasionalnya, dimana konsumen merupakan faktor utama pelayanan.
Namun perusahaan PT. AKP sampai saat ini belum menerapkan mutu pelayanan yang sesuai dengan standar mutu jasa transportasi internasional, hal ini dikarenakan masih terbatasnya kemampuan perusahaan yang masih berumur muda sebagai suatu perseroan terbatas, akan tetapi perusahaan sampai saat ini terus mencoba untuk mengaplikasikan kualitas pelayanan berdasarkan perbaikan yang mungkin dilakukan perusahaan atas sektor-sektor yang menjadi keluhan konsumen.
2.4.2. Teknologi Operasional
PT. Anugrah Kurnia Pusaka dalam proses operasionalnya menggunakan teknologi manual. Calon penumpang datang langsung ke bagian penjual tiket, kemudian menanyakan rute yang diinginkan masih tersedia bangku penumpang atau tidak, kemudian pihak penjual tiket mengatakan ada dan transaksi berlangsung dengan harga tiket yang ditentukan perusahaan berdasarkan rute yang dipesan konsumen. Pihak penjual tiket mencatat secara manual pada nota tiket yang masih kosong, yaitu; nama penumpang, tujuan, tanggal keberangkatan, jumlah penumpang, nomor bangku, asal keberangkatan, jam keberangkatan dan harga rute yang dipesan. Kemudian pihak penjual tiket memberitahukan bahwa 15 menit sebelum jadwal keberangkatan calon penumpang diharapkan melaporkan kembali untuk menentukan nomor bus yang akan disediakan untuk melakukan perjalanan pada rute tersebut. Setelah melapor 15 menit sebelum keberangkatan, penumpang yang membawa barang-barang menemui pihak expedisi (pengiriman barang) untuk menentukan nomor barang biar sesuai dengan nomor tiket yang telah dibeli penumpang, setelah itu penumpang dapat langsung naik bus yang telah disiapkan perusahaan atau menunggu di ruang tunggu keberangkatan yang telah disiapkan perusahaan.
Kelancaran operasional seperti yang telah diterangkan diatas sangat ditentukan oleh interaksi antar pihak terkait dalam perusahaan, dalam interaksi ini pihak perusahaan biasanya menggunakan microphone (pengeras suara) sehingga tanpa disadari dalam area yang masih terbuka dan tanpa pembatas, hal ini menimbulkan keributan dan juga sedikit mengganggu kenyamanan penumpang,
akan tetapi bagi sebagian penumpang ini menjadi hal yang lumrah di terminal-terminal angkutan darat.
Tiket-tiket penumpang yang dijual perusahaan PT. AKP memberikan kebebasan bagi calon penumpang dalam memilih tiga jenis bus angkutan, yaitu: Anugrah, Kurnia dan Pusaka. Ketiga jenis bus ini menggunakan pelayanan yang sama proses operasionalnya, dan melayani tiga kelas bus keberangkatan untuk masing-masing jenis bus, yaitu; Patas Nonstop (Executive), Patas Biasa dan Biasa (Ekonomi). Seperti pada penjelasan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Tabel Jumlah Kelas Bus untuk Setiap Jenis Bus Jenis Bus Kelas Bus Jumlah Bus (Unit)
Executive 15 Patas 20 ANUGRAH Biasa 20 Executive 20 Patas 30 KURNIA Biasa 30 Executive 15 Patas 20 PUSAKA Biasa 20
Total Bus PT. AKP 190
Sumber : Adm. PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan
Dari 190 unit bus yang dimiliki PT. AKP yang beroperasi, untuk perawatan dan pengecekan kelayakan operasional bus, masing-masing 70 unit bus dicek dan di lakukan pebaikan (reparasi) bila dibutuhkan setiap 3 hari dalam 1 minggu.
2.4.3. Mesin dan Peralatan
PT. AKP dalam mempelancar proses operasional pelayanan jasa transportasi menggunakan beberapa mesin dan peralatan sebagai teknologi operasional perusahaan.
2.4.3.1. Mesin Operasional Bus
Beberapa mesin yang digunakan perusahaan PT. AKP dalam mempelancar proses operasional kebanyakan di bagian gudang, yaitu; perbengkelan dan pencucian mobil. Keseluruhan mesin-mesin yang digunakan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Mesin – mesin Operasional Yang Digunakan Oleh PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Pondok Kelapa, Medan.
No Mesin Spesifikasi
Nama Kompresor Udara
Buatan Yamaha
Jumlah 4 unit
Volume Tank 330 liter
Daya 15 HP
Power 11 KW
1 Kompresor
Fungsi Untuk pengisian udara pada ban
Nama Snow Wash
Buatan Hitachi Bentuk Tabung Silinder
Jumlah 6 unit Kapasitas 20 Liter Tinggi 60 cm Diameter 22 cm Lebar Plat 5 mm 2 Pencuci Mobil/Bus
Fungsi Untuk mencuci bus
Nama Mesin Pemutar Mur DS18DM Buatan Lippro
Jumlah 9 unit
Vol Baterai 18 Vol
Jenis Baterai Nickle – Cadmium Di- Skrup 6 mm
Kecepatan 500 rpm
Torsi 1-21 Nm
3 Pemutar Mur
Fungsi Untuk membuka dan mengecangkan Baut dan Mur
Tabel 2.2. Mesin – mesin Operasional ... (Lanjutan)
No Mesin Spesifikasi
Nama GST 80 PBE Jig Saw Buatan Bosh Jumlah 3 unit Daya 580 W Tebal Potong 80mm/10mm Plate Swevels 45o Kecepatan 500 – 3.100 rpm 4 Pemotong Plat Besi
Fungsi Untuk memotong plat besi, atau peralatan saat mereparasi badan bus
Nama Pit Jack (Hidroulik Mobil) Buatan Lippro
Jumlah 6 unit
kapasitas 2000 kg
Lebar lengan 860 – 1.400 mm 5 Dongkrak
Fungsi Mengangkat mobil saat melakukan perawatan atau perbaikan Nama GBL 550 Blower Buatan Bosh Jumlah 10 unit Daya 550 W Tekanan 75 mbar Kapasitas 2,7 m3 / min Berat 1,7 kg 6 Peniup Debu
Fungsi Mebersihkan debu pada bagian dalam mobil
Nama Water Compresor
Buatan Bosh
Jumlah 8 unit
Power Input 2 HP/ 1,5 W Kapasitas tank 20 L
Volt/phase 230 V/1 Air Input 250 L/ min Air Output 135 L/ min Tekanan 8 bar/ 116 Psi
Kecepatan 2850 rpm
7 Penyemprot air
Fungsi Membilas mobil yang sudah dicuci dengan mesin pencuci
Tabel 2.2. Mesin – mesin Operasional ... (Lanjutan)
No Mesin Spesifikasi
Nama Mesin Pompa Air Buatan Sanyo Jumlah 2 Unit Suction Head 2 – 9 m Discharge Head 10 – 16 m Kapasitas 23 L/ min Tekanan 220 V Frekuensi 50 Hz 8 Pompa Air
Fungsi Mengalirkan air kedalam bak penampungan dan tanki Nama Generator Buatan Marcon Jumlah 1 Unit Daya 875 KW Power 875 KW Arus 570 Amper Frekuensi 50 Hz Tegangan 380/ 220 V 9 Generator
Fungsi Sebagai suplai cadangan listrik perusahaan
2.4.3.2. Peralatan Operasional Pelayanan
Peralatan-peralatan yang digunakan oleh pihak perusahaan untuk meningkatkan kinerja operasionalnya adalah sebagai berikut:
1. Blangko Tiket
Blangko tiket digunakan oleh pihak penjual tiket saat menjual tiket, yang dicetak khusus oleh perusahaan sesuai dengan klas bus untuk masing-masing jenis bus
2. Balpoint
Digunakan oleh karyawan yang menangani bagian pengecekan dan penetapan hal-hal yang diperlukan dalam proses operasional, dan khusus disediakan oleh perusahaan
3. Stempel Bukti Pembayaran
Stempel bukti pembayaran yang bertuliskan ” LUNAS” sebagai tanda tiket tersebut telah sah untuk digunakan penumpang dalam mengambil tempat duduk dalam bus yang telah ditentukan. Biasanya digunakan oleh pihak kasir dan expedisi
4. Komputer
Komputer disediakan oleh pihak perusahaan sejumlah 2 unit, 1 unit untuk administrasi dan 1 unit lagi untuk bagian keuangan, dengan merek komputer adalah Zyrex®, pentium 3.
5. Kereta sorong
Jenis kereta roda 2 untuk menggangkat barang-barang kiriman dan bawaan penumpang, biasanya digunakan oleh pihak expedisi
6. Telepon
Telepon disediakan oleh perusahaan yang menghubungkan antara departemen dalam perusahaan serta dengan outlet-outlet penjualan tiket yang disediakan perusahaan, hal ini dilakukan untuk mempermudah komunikasi antar pihak dalam perusahaan.
7. Pengeras Suara (Microphone)
Jenis pengeras suara yang biasa digunakan berupa microphone untuk pemberitahuan dan pemenggilan kepada penumpang-penumpang yang belum mendaftar ulang serta belum naik bus yang telah ditetapkan sesuai dengan tiket yang telah dijual.
2.4.4. Rute Pelayanan
Rute pelayanan yang dioperasikan perusahaan adalah rute-rute yang sesuai dengan ketetapan yang diajukan oleh perusahaan kepada departemen perhubungan. Masing-masing jenis bus melayani ketiga kelas pelayanan dengan rute-rute yang berbeda untuk masing-masing bus, seperti terlihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Rute Pelayanan Bus AKP Jenis Bus Kelas
Bus Trayek/Rute
Jam Operasional
(WIB)
B. Aceh – Medan – P. Baru 07.30-21.00
Executive
P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-21.00 B. Aceh – Medan – P. Baru 07.30-23.00 Patas
P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-23.00 B. Aceh – Medan – P. Baru 07.30-20.00 ANUGRAH
Biasa
P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-20.00 B. Aceh – Medan – P. Baru – Jakarta 07.30-21.00
Executive
Jakarta – P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-21.00 B. Aceh – Medan – P. Baru – Jakarta 07.30-23.00 Patas
Jakarta – P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-23.00 B. Aceh – Medan – P. Baru – Jakarta 07.30-20.00 KURNIA
Biasa
Jakarta – P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-20.00 B. Aceh – Medan – P. Baru 07.30-21.00
Executive
P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-21.00 B. Aceh – Medan – P. Baru 07.30-23.00 Patas
P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-23.00 B. Aceh – Medan – P. Baru 07.30-20.00 PUSAKA
Biasa
P. Baru – Medan – B. Aceh 07.30-20.00 Sumber: Otobis PT. Anugrah Kurnia Pusaka
2.5. Tata Letak Perusahaan
2.5.1. Jenis Tata Letak Perusahaan
Proses operasional pelayanan jasa transportasi yang dilaksanakan perusahaan mengacu pada bagaiman prosesnya untuk menghasilkan suatu pelayanan jasa transportasi yang terbaik bagi pengguna atau konsumen. Dalam proses operasional pelayanannya perusahaan menempatkan mesin-mesin dan peralatan dalam satu lintasan untuk menghasilkan kegiatan-kegiatan pelayanan yang sama. Berdasarkan aliran proses kegiatan yang terdapat dalam perusahaan, dimana mesin dikelompokkan untuk menghasilkan kegiatan pelayanan jasa transportasi angkutan darat, maka dapat disimpulakan perusahaan menerapkan jenis tata letak berdasarkan hasil kegiatan pelayanan dalam urutan operasional yang sama. Jenis ini sering disebut Layout by Product, secara garis besar urutan kegiatan operasional perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.2.
2.5.2. Pola Aliran Bahan
Urutan-urutan kegiatan operasional dalam pelayanan jasa transportasi perusahaan menunjukkan dimana awal kegiatan operasional memiliki titik yang sama dengan akhir kegiatan. Dimana titik aliran kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan berada pada lokasi yang sama dalam perusahaan. Pola aliran kegiatan seperti ini sering disebut pola U-Shaped dalam proses operasional perusahaan jasa. Secara garis besar urutan kegiatan dan aliran kegiatan yang ditunjukkan oleh perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Pola Aliran (U-Shaped) Perusahaan PT. AKP
Beberapa hal yang menjadikan perusahaan memiliki pola aliran semacam ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mempermudah ruang gerak calon penumpang/penumpang dalam menggunakan jasa angkutan darat sebagai pelayanan dari perusahaan 2. Keterbatasan jalur transportasi, dimana pintu masuk calon penumpang
2.6. Organisasi dan Managemen 2.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi yang dibangun oleh PT. AKP menunjukkan struktur organisasi yang yang masih sederhana, dimana bersifat hubungan lini (garis) dan fungsional, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.4. Struktur organisasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka. Struktur organisasi yang dibangun menunjukkan pola hubungan lini dan fungsional, hubungan lini menunjukkan hubungan antara atasan dengan bawahannya, sedangkan hubungan fungsional menunjukkan hubungan berdasarkan fungsi-fungsinya dalam perusahaan.
2.6.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Guna menyeimbangkan dan keharmonisan dalam melaksanakan aktivitas serta fungsi-fungsi perusahaan, maka pembagian tugas dan tanggungjawab kepada setiap pihak dalam perusahaan dapat diuraikan berdasarkan struktur organisasi pada gambar 2.4, rincian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:
1. Direktur
a. Tugas-tugas direktur
- Sebagai pemegang modal atau investor perusahaan
- Sebagai pemilik seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan
- Sebagai pihak pembuat keputusan dan kebijakan dalam perusahaan b. Tanggung jawab direktur
- Bertanggung jawab atas kelangsungan operasional perusahaan perusahaan
2. Manajer Umum
a. Tugas-tugas manajer umum
- Mengkoordinasi setiap laporan yang disusun oleh setiap kepala bagian untuk keakuratan dan kebenaran data yang disampaikan
- Memberi petunjuk dan bimbingan kepada karyawan bawahannya untuk meningkatkan pengetahuan dan prestasi kerja
- Sebagai penerima kebijakan direktur untuk disampaikan kepada karyawan bawahannya
- Melakukan penilaian prestasi karyawan bawahannya b. Tanggung jawab manajer umum
- Mempertanggung jawabkan kinerja operasional perusahaan
- Bertanggung jawab atas tugas-tugas dan kebijakan direktur dalam penyampaiannya kepada karyawan bawahannya
- Mengawasi segala kegiatan operasional perusahaan dan merekrut karyawan bawahan-bawahannya
3. Kabag. Pemasaran/Penjualan
a. Tugas-tugas kabag. pemasaran/penjualan
- Melaksanakan kebijakan dan arahan manajer umum serta menugaskan kepada karyawan bawahannya
- Menerima dan memeriksa laporan penjualan dari masing-masing sektor pemasaran/penjualan
- Memebimbing, memantau dan menilai kinerja masing-masing karyawan pemasaran/penjualan
- Mengatur segala kegiatan pemasaran/penjualan b. Tanggung jawab kabag. pemasaran/penjualan
- Bertanggung jawab atas laporan hasil penjualan kepada manajer umum - Meningkatkan kinerja penjualan/pemasaran
- Bertanggung jawab atas segala kebutuhan dalam kegiatan pemasaran/penjualan
4. Kabag. Gudang
a. Tugas-tugas kabag. gudang
- Menyampaikan kebijakan-kebijakan perusahaan dan menugaskan karyawan bawahannya dalam pemeliharaan dan perawatan bus
- Mengesahkan dan memeriksa laporan kegiatan dan kinerja perawatan dan perbaikan bus
b. Tanggung jawab kabag. gudang
- Bertanggung jawab atas segala kegiatan perawatan serta perbaikan bus - Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan penggunaan peralatan
5. Kabag. Operasional
a. Tugas-tugas kabag. operasional
- Menyampaikan kebijakan-kebijakan perusahaan dan menugaskan karyawan bawahannya dalam proses operasional bus dan penempatan penumpang
- Mengesahkan dan memeriksa laporan kegiatan dan kinerja masing-masing sektor operasional perusahaan
b. Tanggung jawab kabag. operasional
- Bertanggung jawab atas segala kegiatan operasional pelayanan penumpang kedalam bus
- Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan peningkatan kinerja masing-masing sektor operasional bus
6. Kabag. Administrasi
a. Tugas-tugas kabag. administrasi
- Menyampaikan kebijakan-kebijakan perusahaan dan menugaskan karyawan bawahannya dalam proses administrasi dan audit perusahaan - Mengesahkan dan memeriksa laporan kegiatan, kinerja dan hasil audit
dari karwan bawahannya
b. Tanggung jawab kabag. administrasi
- Bertanggung jawab atas segala pengelolaan dan penggunaan peralatan administrasi
- Bertanggung jawab kepada manajer umum tetang laporan hasil audit yang dilakukan
7. Kabag. Personalia
a. Tuga-tugas kabag. personalia
- Memiliki tugas-tugas dalam perekrutan karyawan bawahan dan analisa kemampuan kerjanya
- Mengelola segala peralatan penunjang karyawan dan kantor b. Tanggung jawab kabag. personalia
- Bertanggung jawab atas kemampuan dan kualitas karyawan yang diterima
- Bertanggung jawab atas penyaluran kesejahteraan karyawan yang diberikan oleh perusahaan
8. Koordinator Bengkel
a. Tugas-tugas koordinator bengkel
- Menyusun laporan kegiatan bengkel dan mengajarkan teknik-teknik perbaikan kepada karyawan bawahannya
- Mengemban tugas-tugas dari atasan dan menyampaikan kepada bawahannya
b. Tanggung jawab koordinator bengkel
Bertanggung jawab penuh atas segala perbaikan dan kelayakan operasional bus
9. Koordinator Expedisi (Pengiriman Barang)
a. Tugas-tugas koordinator expedisi
- Mencatat dan membuat daftar-daftar kiriman barang pada rute-rute yang telah dijadwalkan
- Pengalokasian barang kiriman dan pengiriman penumpang - Pengaturan pengiriman barang
b. Tanggung jawab koordinator expedisi
- Bertanggung jawab atas laporan hasil pengiriman dan daftar alamat pengiriman barang dan barang penumpang
- Bertanggung jawab atas pengelolaan paralatan yang digunakan bagian expedisi perusahaan
10.Koordinator Sopir
a. Tugas-tugas koordinator sopir
- Menyusun laporan kegiatan kinerja sopir dan memberikan tugas kepada karyawan bawahannya
- Mengelola segala kebutuhan sopir untuk melakukan perjalanan b. Tanggung jawab koordinator sopir
- Bertanggung jawab atas jadwal keberangkatan bus
- Bertanggung jawab dalam pengelolaan bus dalam menempatkan penumpang
11.Karyawan Pemasaran/Penjualan
a. Tugas-tugas karyawan pemasaran/penjualan
- Melaksanakan perintah-perintah dari kepala pemasaran/penjualan
- Menjual tiket kepada penumpang dan menyusun laporan hasil penjualan
b. Tanggung jawab karyawan pemasaran/penjualan - Bertanggung jawab atas jumlah hasil penjualan
- Bertanggung jawab dalam keakuratan data penumpang dalam pencatatan saat penjualan tiket
12.Karyawan Administrasi
a. Tugas-tugas karyawan administrasi
- Menyusun laporan audit perusahaan dan membuat surat-surat administrasi perusahaan
- Melaksanakan tugas-tugas dari kepala bagian administrasi b. Tanggung jawab karyawan administrasi
Bertanggung jawab atas keakuratan hasil audit dan surat-surat administrasi perusahaan
13.Karyawan Personalia
a. Tugas-tugas karyawan personalia
- Menjaga keamanan dan peralatan-peralatan operasional perusahaan dan kantor
- Menyusun laporan-laporan jumlah tenaga kerja dan daftar gaji karyawan
b. Tanggung jawab karyawan personalia
- Bertanggung jawab atas hasil laporan gaji karyawan dan kebersihan perusahaan
- Bertanggung jawab atas terlaksananya tugas-tugas yang diberikan oleh kabag. personalia
14.Karyawan Bengkel
a. Tugas-tugas karyawan bengkel
- Melaksanakan tugas-tugas dari koordinator masing-masing bengkel - Memperbaiki dan merawat bus guna kelayakan operasional bus b. Tanggung jawab karyawan bengkel
- Bertanggung jawab atas hasil perbaikan dan kelayakan operasional bus - Bertanggung jawab dalam memelihara dan menggunakan peralatan
bengkel
15.Sopir
a. Tugas-tugas sopir
- Memeriksa kelengkapan penumpang dan barang
- Membawa penumpang sesuai dengan rute/trayek yang dijadwalkan b. Tanggung jawab sopir
- Bertanggung jawab atas kenyamana serta keselamatan penumpang dan barang hingga sampai pada tujuannya
- Bertanggung jawab atas pemeliharaan bus selama perjalanan
16.Karyawan Expedisi (Pengiriman Barang)
a. Tugas-tugas karyawan expedisi
- Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh koordinator expedisi - Mengangkat dan menempatkan barang penumpang dan pengiriman
barang
- Mengecek serta menomorkan barang penumpang sesuai dengan nomor tiket penumpang dan barang pengiriman sesuai dengan daftar pengiriman barang
b. Tanggung jawab kenek
- Bertanggung jawab atas kelengkapan penumpang saat perjalanan - Bertanggung jawab atas aba-aba yang diberikan kepada sopir
17.Kenek
a. Tugas-tugas kenek
- Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh sopir - Membantu segala kegiatan sopir
- Memberitahukan kepada sopir dimana penumpang turun (bus berhenti) b. Tanggung jawab kenek
- Bertanggung jawab atas kelengkapan penumpang saat perjalanan - Bertanggung jawab atas aba-aba yang diberikan kepada sopir
2.6.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Perekrutan tenaga kerja pada perusahaan jasa transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka didasari pada keahlian dan kedisiplinan kerja, hal ini dikarenakan dalam proses operasional perusahaan membutuhkan keahlian-keahlian tersendiri dari setiap kegiatan. Penerimaan karyawan juga memperhatikan tingkat pendidikannya. Pada umumnya tingkat pendidikan terakhir karyawan minimal tamatan SMA untuk Satpam, karyawan expedisi, Sopir dan Kenek. Tamatan SMK