• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Workflow Pelaporan Pemakaian Spare Part Kapal Berbasis Web Pada PT. Rukina Sukses Abadi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Workflow Pelaporan Pemakaian Spare Part Kapal Berbasis Web Pada PT. Rukina Sukses Abadi."

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI WORKFLOW PELAPORAN PEMAKAIAN SPARE PART KAPAL BERBASIS WEB

PADA PT. RUKINA SUKSES ABADI

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

Pebriantono 09.41010.0212

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

ix

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Workflow Management System (WFMS) ... 6

2.2 Website ... 7

2.3 Sistem ... 7

2.4 Sistem Informasi ... 8

2.5 PHP ... 8

2.6 Server ... 9

2.7 Konsep Pemodelan Sistem ... 10

2.8 Konsep Basis Data ... 11

(3)

x

2.10 SDLC ... 12

2.10.1 Waterfall ... 12

2.10.2 Fase dalam metode Waterfall ... 14

2.11 Black Box Testing ... 15

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 16

3.1 Analisis ... 16

3.1.1 Identifikasi Masalah ... 16

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem ... 18

3.2 Perancangan Sistem ... 20

3.2.1 Blok Diagram ... 20

3.2.2 System Flow ... 25

3.2.3 Diagram Jenjang / Hierarchical Input Process Output .... 33

3.2.4 Data Flow Diagram (DFD) ... 34

3.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 38

3.2.6 Struktur Tabel ... 40

3.2.7 Desain I/O (Input / Output) ... 44

3.3 Perancangan Uji Coba ... 55

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 61

4.1 Kebutuhan Implementasi ... 62

4.1.1 Perangkat Keras ... 62

4.1.2 Perangkat Lunak ... 62

4.2 Implementasi Sistem ... 63

4.3 Evaluasi Hasil Pengujian Sistem ... 76

(4)
(5)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Analisa Kebutuhan Sistem ... 18

Tabel 3.2 Tabel Kapal ... 40

Tabel 3.3 Tabel Spare Part ... 41

Tabel 3.4 Tabel Pemakaian Spare Part... 41

Tabel 3.5 Tabel Permintaan Spare Part ... 42

Tabel 3.6 Tabel Pengadaan Spare Part ... 42

Tabel 3.7 Tabel Penerimaan Spare Part ... 43

Tabel 3.8 Tabel Proyek ... 43

Tabel 3.9 Tabel Penyewa ... 44

Tabel 3.10 Rancangan Uji Coba Halaman Login ... 55

Tabel 3.11 Rancangan Uji Coba Halaman Pemakaian Spare Part ... 57

Tabel 3.12 Rancangan Uji Coba Halaman Permintaan Spare Part ... 57

Tabel 3.13 Rancangan Uji Coba Halaman Admin Logistic... 58

Tabel 3.14 Rancangan Uji Coba Halaman Manajer... 59

Tabel 4.1 Uji Coba Halaman Login ... 76

Tabel 4.2 Uji Coba Halaman Pemakaian Spare Part ... 79

Tabel 4.3 Uji Coba Halaman Permintaan Spare Part ... 81

Tabel 4.4 Uji Coba Halaman Admin Logistic ... 82

(6)

xv

Halaman

Gambar 2.1 Model Waterfall (Kendall dan Kendall, 2003) ... 13

Gambar 3.1 Proses Bisnis Alur Pelaporan Pemakaian Spare Part ... 17

Gambar 3.2 Gambaran Umum Aplikasi... 19

Gambar 3.3 Blok Diagram Aplikasi... 21

Gambar 3.4 System Flow Memasukan Data Kapal ... 25

Gambar 3.5 System Flow Memasukan Data Penyewa Kapal ... 26

Gambar 3.6 System Flow Memasukan Data Spare Part ... 27

Gambar 3.7 System Flow Memasukan Pemakaian Spare Part ... 28

Gambar 3.8 System Flow Memasukan Permintaan Spare Part ... 29

Gambar 3.9 System Flow Pengadaan Spare Part ... 31

Gambar 3.10 System Flow Memasukan Data Penerimaan Spare Part ... 32

Gambar 3.11 System Flow Membaca Laporan ... 33

Gambar 3.12 Diagram Jenjang Aplikasi Pelaporan Pemakaian Spare Part ... 34

Gambar 3.13 Context Diagram Aplikasi ... 35

Gambar 3.14 DFD Level 0, Aplikasi Pelaporan pemakaian Spare Part ... 36

Gambar 3.15 DFD Level 1, Mengelola Data Awal ... 37

Gambar 3.16 DFD Level 1, Mengelola Penggunaan Spare Part ... 38

Gambar 3.17 CDM Aplikasi Pelaporan Pemakaian Spare Part ... 39

Gambar 3.18 PDM Aplikasi Pelaporan Pemakaian Spare Part ... 39

Gambar 3.19 Halaman Login ... 44

(7)

Halaman

xvi

Gambar 3.21 Form master spare part... 46

Gambar 3.22 Menu form master officer ... 46

Gambar 3.23 Form master penyewa ... 47

Gambar 3.24 Form master proyek ... 47

Gambar 3.25 Form master kapal ... 48

Gambar 3.26 Menu utama form maintenance logistic ... 49

Gambar 3.27 Form maintenance data spare part ... 49

Gambar 3.28 Form utama maintenance officer ... 50

Gambar 3.29 Form maintenance penyewa ... 50

Gambar 3.30 Form maintenance kapal ... 50

Gambar 3.31 Form maintenance kapal ... 50

Gambar 3.32 Form Pemakaian Spare Part ... 51

Gambar 3.33 Form Permintaan spare part ... 52

Gambar 3.34 Form notifikasi pemakaian spare part ... 52

Gambar 3.35 Form notifikasi permintaan spare part ... 53

Gambar 3.36 Form notifikasi Penerimaan spare part ... 54

Gambar 3.37 Laporan pengadaan spare part ... 55

Gambar 4.1 Blok Diagram Testing Dan Evaluasi ... 61

Gambar 4.2 Form Login ... 63

Gambar 4.3 Form Menu Utama Officer ... 64

Gambar 4.4 Form Menu Isi Data Penyewa ... 65

Gambar 4.5 Form Menu Isi Data Proyek ... 65

Gambar 4.6 Form Menu Isi Data Kapal... 65

(8)

xvii

Gambar 4.8 Tampilan Maintenance Master Proyek ... 66

Gambar 4.9 Tampilan Maintenance Master Kapal ... 67

Gambar 4.10 Tampilan Menu Pada Halaman Kapal ... 67

Gambar 4.11 Menu Pemakaian Spare Part... 68

Gambar 4.12 Menu Permintaan Spare Part ... 68

Gambar 4.13 Menu Penerimaan Spare Part ... 69

Gambar 4.14 Menu Menu Utama Logistic ... 70

Gambar 4.15 Form Master Data Spare Part ... 70

Gambar 4.16 Halaman Maintenance Data Spare Part... 71

Gambar 4.17 Halaman Pemakaian Data Spare Part ... 71

Gambar 4.18 Halaman Permintaan Data Spare Part ... 72

Gambar 4.19 Laporan Pengadaan Spare Part ... 73

Gambar 4.20 Halaman Pemakaian dan Permintaan diterima... 74

Gambar 4.21 Halaman Pemakaian dan Permintaan diterima... 74

Gambar 4.22 Laporan Pengeluaran Pemakaian ... 75

Gambar 4.23 Laporan Pengeluaran Permintaan... 75

Gambar 4.24 Hasil Uji Coba Textbox Username Dan Password ... 77

Gambar 4.25 Hasil Uji Coba Peringatan Username Dan Password Salah ... 77

Gambar 4.26 Hasil Uji Coba Login Sebagai Kapal ... 77

Gambar 4.27 Hasil Uji Coba Login Sebagai Officer ... 78

Gambar 4.28 Hasil Uji Coba Login Sebagai Logistic ... 78

Gambar 4.29 Hasil Uji Coba Login Sebagai Manajer ... 78

Gambar 4.30 Hasil Uji Coba Menampilkan Data Spare Part ... 79

(9)

Halaman

xviii

Gambar 4.32 Hasil Uji Coba Klik Tombol Pakai Spare Part ... 80

Gambar 4.33 Hasil Uji Coba Mengisi Data Spare Part ... 80

Gambar 4.34 Hasil Uji Coba Menampilkan data textbox otomatis ... 81

Gambar 4.35 Hasil Uji Konfirmasi Permintaan Spare Part ... 81

Gambar 4.36 Hasil Uji Notifikasi Permintaan atau Pemakaian Spare Part ... 82

Gambar 4.37 Hasil Uji Menampilkan Pemakaian Spare Part ... 83

Gambar 4.38 Hasil Uji Menampilkan Permintaan Spare Part ... 83

Gambar 4.39 Hasil Uji Menampilkan Tombol Setuju Pemakaian Spare Part ... 83

Gambar 4.40 Hasil Uji Konfirmasi Abaikan Pemakaian Spare Part... 84

Gambar 4.41 Hasil Uji Menampilkan Setuju Permintaan Spare Part ... 84

Gambar 4.42 Hasil Uji Peringatan Penolakan Permintaan Spare Part ... 84

Gambar 4.43 Hasil Uji Menampilkan Daftar Nota Siap Dicetak ... 85

Gambar 4.44 Hasil Uji Menampilkan Laporan Pengadan Spare Part ... 85

Gambar 4.45 Hasil Uji Menampilkan Laporan Pengeluaran Pemakaian ... 86

(10)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

PT Rukina Sukses abadi adalah perusahaan yang bekerja dibidang pengerukan laut dan reklamasi. Pengerukan merupakan salah satu kegiatan yang berpengaruh cukup vital untuk pengembangan sosial & ekonomi daerah maupun nasional, dalam hal pemeliharaan infrastruktur alur pelayaran & pelabuhan atau rekayasa konstruksi & reklamasi. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merupakan negara kepulauan, lautan merupakan prasarana yang menyatukan bangsa, sehingga sarana angkutan laut dan kepelabuhanan merupakan hal pokok yang perlu diatur secara seksama agar keselamatan pelayaran dapat diwujudkan.

PT Rukina Sukses abadi saat ini mempunyai 2 kapal keruk, setiap kapal keruk mempunyai spare part yang dibagi dalam 3 jenis spare part, yaitu spare part deck, electricity, dan mesin. Saat ini kontrol pencatatan spare part kapal

tersebut berada dalam katalog yang berupa dokumen excel. Katalog tersebut mencatat semua informasi spare part termasuk jumlah stok dari spare part tersebut yang berada di kapal. Proses pencatatan pengendalian spare part saat ini dilakukan oleh pihak kantor dengan menerima laporan dari kapten kapal akan spare part yang telah digunakan dikapal.

(11)

2

terjadi spare part kosong disaat kapal sedang mengerjakan proyek, apabila spare part tersebut penting untuk kelangsungan proses proyek pengerukan dan ternyata

rusak namun penggantinya tidak ada, hal ini bisa mengakibatkan proyek berhenti karena pihak kapal harus mengganti spare part tersebut dengan menunggu dikirimnya spare part baru ke kapal. Diwaktu menunggu ini lah terjadi kerugian karena proyek berhenti yang disebabkan dari pihak pemilik kapal atau yang disebut delay owner. Kerugian dihitung dari berapa jam kapal berhenti dari mengerjakan proyek (delay owner) lalu diakumulasikan ke angka, angka tersebut nantinya dikurangkan dari total biaya sewa kapal, biaya sewa kapal yang seharusnya bisa penuh akhirnya berkurang. Dibawah ini adalah tabel keterlambatan (delay) dalam kegiatan proyek dalam waktu 7 hari kerja.

Tabel. 1 Data Keterlambatan (DELAY) per 7 hari kerja.

Dari tabel diatas terdapat delay owner dan delay charter, delay owner adalah delay yang keterlambatan disebabkan dari pihak pemilik kapal misalnya ada

kerusakan yang terjadi di mesin kapal atau peralatan yang lain, sedangkan delay charter adalah keterlambatan yang disebabkan dari pihak pemilik kapal misalnya

(12)

bahan bakar kapal dan kapal yang kandas. Kerugian semakin besar apabila angka dalam kolom delay owner semakin besar, contohnya pada day 2 pada tabel diatas delay owner terisi angka 1440’ atau 24 jam yang artinya pada hari itu kapal tidak mengerjakan proyek pengerukan sama sekali.

Masalah lain yang sering muncul adalah saat pencarian lokasi spare part dikapal, karena jumlah spare part yang banyak, diperlukan waktu untuk mencari spare part yang dibutuhkan, waktu pencarian ini juga bisa memberhentikan

proyek kapal yang akhirnya juga menimbulkan kerugian. Selain itu masalah yang timbul karena proses pencarian spare part adalah pihak kapal meminta dikirim spare part yang dibutuhkan ke kapal karena spare part yang tidak ditemukan

lokasinya di kapal, namun sebenarnya spare part tesebut ada dikapal. Hal ini mengakibatkan kerugian pada pengadaan spare part yang seharusnya tidak dilakukan pengadaan atau pembelian spare part baru.

Dari beberapa masalah diatas, maka diusulkan pembuatan aplikasi workflow sistem pelaporan pemakaian dan pencarian spare part berbasis web.

Dalam aplikasi tersebut terdapat form pelaporan pemakaian spare part dan form pencarian lokasi spare part. Aplikasi ini menghasilkan informasi pemakaian spare part yang dikirim ke admin kantor pusat berupa notifikasi pemakaian spare part.

Tujuan dari pembuatan aplikasi tersebut adalah mampu menampilkan form pelaporan pemakaian spare part, mampu menampilkan form pencarian

(13)

4

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan pada PT. Rukina Sukses Abadi adalah bagaimana membuat aplikasi workflow pelaporan pemakaian spare part kapal berbasis web.

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah yang digunakan di dalam tugas akhir ini yaitu:

1. Aplikasi Website ini tidak membahas keamanan website.

2. Tidak membahas jaringan internet yang ada di kapal dan di kantor pusat. 3. Tidak membahas masalah keuangan karena itu bagian dari kebijakan perusahaan.

4. Aplikasi dibuat berbasis web menggunakan pemrograman PHP dan database MYSQL.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari tugas akhir ini, yaitu menghasilkan aplikasi workflow pelaporan pemakaian spare part kapal berbasis web dengan aplikasi yang mampu memberi peringatan

pemakaian spare part, mampu menampilkan pencarian data spare part di kapal, dan mampu menampilkan laporan data pemakaian spare part di setiap kapal.

1.5 Sistematika Penulisan

(14)

masalah dari topik tugas akhir, batasan masalah atau ruang lingkup pekerjaan tugas akhir, dan tujuan tugas akhir ini.

Bab kedua menjelaskan tentang landasan teori yang berbentuk uraian-uraian yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang dikerjakan. Dalam hal ini, teori yang digunakan dalam penyelesaian masalah tugas akhir ini adalah teori tentang website, sistem informasi, workflow, Analisa Sistem, Desain Sistem dan Black Box Testing.

Bab ketiga berisi tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian tugas akhir yang terdiri dari analisis sistem, identifikasi masalah, identifikasi kebutuhan pengguna, pembuatan website, perancangan sistem, dan desain uji coba.

Bab keempat membahas tentang implementasi sistem yang dibuat secara keseluruhan serta melakukan pengujian dan evaluasi terhadap sistem yang dibuat untuk mengetahui apakah sistem tersebut dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan.

(15)

6 BAB II LANDASAN_TEORI

2.1 Workflow Management System (WFMS)

Workflow adalah suatu proses kerja/bisnis yang sistematis dimana

dokumen atau informasi yang di buat, dialirkan dari satu pihak ke pihak yang lain untuk tindakan lanjutan menurut suatu aturan atau prosedur tertentu yang telah disepakati bersama dalam sebuah organisasi/perusahaan. Pada umumnya workflow dalam aplikasi manajemen dokumen elektronik di bangun untuk

memudahkan dan mempercepat tibanya dokumen kepada orang-orang yang memiliki kewenangan otorisasi agar dapat segera memberikan persetujuan terhadap dokumen yang akan dipublikasikan. Dalam perjalanannya sebelum dokumen mendapatkan persetujuan dari semua pihak, akan terjadi proses revisi, masukan, reject, cancel dan lain-lain yang alurnya pun sudah di rancang dalam aplikasi tersebut. Ada beberapa cara agar pihak yang memiliki kewenangan otorisasi dapat mengetahui apakah dokumen yang akan di approval tersebut sudah sampai kepadanya atau belum (in progress), yaitu dengan adanya notifikasi email dan atau login ke Aplikasi DMS itu sendiri. Dalam pemberian approval juga akan ada due date kapan dokumen jatuh tempo untuk di approve apakah 1 hari atau 1 minggu tergantung rancang bangunnya.

(16)

1. Kemudahan distribusi dokumen yang akan dipublikasikan untuk disetujui secara elektronik kepada orang-orang yang memiliki kewenangan otorisasi, tidak perlu lagi dokumen di kirim secara manual.

2. Persetujuan atau penolakan dokumen oleh pihak yang terkait dapat segera dilakukan dan diketahui.

3. Tidak tergantung pada waktu dan tempat, bisa kapan dan di mana saja untuk melakukan approval dokumen, jika aplikasi DMS tersebut sudah berbasis web.

2.2 Website

Website atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai situs web merupakan kumpulan berbagai halaman web yang ditulis dengan bahasa HTML yang kemudian bisa dilihat menggunakan software yang disebut web browser (Zaki, 1999: 127). Halaman web bisa berisi file seperti gambar, video, dan sebagainya. Agar dapat diakses, halaman web harus diletakkan di server web untuk kemudian bisa diakses melalui peranti seperti internet, jaringan, dan sebagainya.

2.3 Sistem

(17)

8

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan tertutup. Sistem yang terbuak merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

2.4 Sistem Informasi

Menurut Herlambang dan Haryanto (2005), data adalah fakta-fakta atau kejadian-kejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode. Data masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti data dioalah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut informasi. Secara ringkas, informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagi prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengelola data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.

2.5 PHP

Menurut Kadir (2008), PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) yang merupakan bahasa pemrogramman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan

(18)

dari client. Dalam hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server (dapat dilihat pada gambar dibawah). Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language maka server akan melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Membaca permintaan dari client/browser. 2. Mencari halaman/page di server.

3. Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada halaman/page.

Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet.

2.6 Server

Menurut Sutisna (2007), Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat didalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan. Adapun jenis dari server adalah sebagai berikut :

1. Server Aplikasi

Server yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat

(19)

10

yang digunakan client secara langsung maupun data yang diproses oleh server aplikasi.

2. Server Data

Berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proxy. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk mengkoneksikan komputer client ke Internet.

3. Server Proxy

Proxy Server adalah sebuah komputer server yang dalam perkembangannya saat ini, dapat berupa system operasi tersendiri yaitu sistem operasi fungsional khusus Proxy (seperti Untangle, dll.); atau dapat pula berupa program aplikasi yang diinstallkan pada komputer server tersebut (seperti Squid, Kerio Winroute Firewall, WinGate dll.). Proxy Server memiliki banyak fungsi di dalamnya.

Akan tetapi fungsi utama (secara umum) dari server ini adalah untuk menjembatani (biasa disebut gateway) dan menangani setiap request (permintaan akses) terhadap konten-konten yang berasal baik dari dalam maupun luar jaringan lokal.

2.7 Konsep Pemodelan Sistem

Flowchart adalah teknik penyusunan instruksi untuk penulisan program

computer terstruktur dengan menggunakan gambar-gambar/simbol-simbol. Tujuan utama dari penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol standar (Jogiyanto, 1990).

(20)

jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi (Jogiyanto, 1990).

2.8 Konsep Basis Data

Basis data adalah koleksi dari data-data yang terkait secara logis dan deskripsi dari data-data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi (Yourdon, 1989).

Teknik Entity Relationship Diagram ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif kompleks (Yourdon, 1989).

Teknik normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atributatribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang nonredundan, stabil, dan fleksibel (Yourdon, 1989).

Structured Query Language (SQL) adalah bahasa yang bersifat request

(21)

12

2.9 MYSQL

MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta menggunakan perintah standar SQL (Structured Query Language). Dengan sifatnya yang open source, memungkinkan juga user untuk melakukan modifikasi pada source code-nya untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka sendiri (Kadir, 2005).

XAMPP merupakan aplikasi server yang menggabungkan beberapa aplikasi server yang biasa digunakan di web server. Berikut beberapa komponen-komponen yang terdapat pada XAMPP, yaitu : Apache (web server), MySQL (database server), Filezilla FTP server, Mercury Mail (mail server), phpMyAdmin (web-based interface MySQL) (Sutisna, 2007).

2.10 SDLC

System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Metode pengembangan perangkat lunak dikenal dengan istilah SDLC (Software Development Life Cycle). Metodologi ini menjadi perhatian sangat istimewa pada proses rekayasa perangkat lunak. Karena dengan metodologi SDLC yang digunakan akan sangat menentukan sukses tidaknya proyek software.

2.10.1 Waterfall

(22)

pendukung.Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat dilakukan sesuai alurnya karena sebab seperti perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi di tengah alur pengembangan, adanya kesulitan bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi di awal alur pengembangan.Pelanggan sering kali membutuhkan contoh untuk menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lebih lanjut, serta pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang diperlukan di akhir alur pengembangan. Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun namun model ini telah menjadi dasar dari model-model lain dalam melakukan perbaikan model pengembangan perangkat lunak.

Model waterfall ini adalah model SDLC yang paling sederhana, dan hanya cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah.Tahapan dari model waterfall ini dapat dilihat pada gambar 1.

(23)

14

2.10.2 Fase dalam metode Waterfall

Berikut ini akan dijelaskan secara singkat tentang tahapan dalam model waterfall, yaitu:

1. System Requirements

Merupakan tahap pengumpulan data tentang kondisi awal dari suatu permasalahan yang akan diselesaikan. Data tersebut seperti siapa saja stakeholder yang ada, bagaimana keadaan sistem yang sedang digunakan saat

ini dan perubahan seperti apa yang diinginkan oleh para stakeholder tersebut. 2. Software Requirements

Tahap selanjutnya adalah mendefinisikan kebutuhan perangkat lunak yang akan dibangun sesuai dengan apa yang diinginkan oleh para stakeholder. 3. Analysis

Tahap ini merupakan tahap mengidentifikasi, menyeleksi, dan merencanakan sistem yang bertujuan untuk mendeteksi dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada.

4. Program Design

Tahap ini melakukan desain, pendefinisian dan pengolahan data yang terkait dengan fungsi, desain basis data, pendefinisian pengolahan database, waktu eksekusi, mendefinisikan interface dan penjelasan tentang input, process, dan output.

5. Coding

(24)

6. Testing

Melakukan uji kelayakan perangkat lunak yang telah dibangun sesuai dengan scenario dan test plan yang disiapkan.

7. Operations

Tahap ini adalah pengimplementasian dan instalasi perangkat lunak, dimana perangkat lunak tersebut akan diadaptasi dengan sistem yang lama untuk kemudian dilakukan evaluasi.

2.11 Black Box Testing

Menurut Rizky (2011), pengertian dari black box testing adalah suatu tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui kinerja

internalnya. Berdasarkan hal tersebut, para tester memandang perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat isinya, tetapi

cukup dikenai proses testing bagian luarnya saja.

Black box testing hanya memandang perangkat lunak dari sisi spesifikasi dan

kebutuhan yang telah ditentukan pada saat awal perancangan. Keuntungan dari jenis testing ini antara lain:

1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman.

2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug sering ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

(25)

16 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis

3.1.1 Identifikasi Masalah

Untuk melakukan identifikasi masalah maka dilakukan wawancara di PT. Rukina Sukses Abadi (RSA), dengan objek wawancara adalah admin kantor dan officer bagian logistic yaitu Bapak Rhesa. Adapun hasil dari wawancara adalah

sebagai berikut :

1. Selama ini pihak logistic melakukan penyimpanan dokumen katalog spare part kapal dalam dokumen excel, dokumen tersebut digunakan juga oleh pihak admin kantor untuk mengupdate spare part yang sudah digunakan.

2. Selama ini pihak kapal dalam pemberian laporan pemakaian spare part ke kantor adalah dengan memberikan dokumen fisik ke kantor secara langsug, jadi sering mengalami masalah yaitu terlambat dalam pemberian dokumen pelaporan ketika kapten proyek tidak kembali ke kantor.

3. Selama ini pihak logistic sering terlambat dalam proses pembelian atau pengadaan spare part karena keterlambatan admin kantor dalam mengupdate spare part yang sudah digunakan.

(26)

barang oleh bagian logistic, dokumen pengadaan barang tersebut lalu diserahkan ke manajer untuk dimintakan tanda tangan persetujuan pembelian spare part. Setelah mendapatkan persetujuan dari manajer dokumen tersebut diserahkan ke bagian purchasing untuk dilakukan proses selanjutnya yaitu proses pembelian sapre part.

Dari proses bisnis yang sudah dijelaskan diatas, dalam melakukan pemberian pelaporan pemakaian spare part oleh kapten kapal ke admin kantor sampai pembelian spare part oleh bagian logistic akan digambarkan dalam sebuah alur proses bisnis seperti gambar 3.1 berikut ini.

(27)

18

Dari proses bisnis diatas sering muncul permasalahan dalam pengelolaan spare part pada PT Rukina Sikses Abadi, seperti halnya ketika kapten kapal

terlambat atau bahkan tidak memberikan pelaporan pemakaian spare part karena kapal sedang mengerjakan proyek yang jauh dari kantor pusat, laporan pemakaian spare part sangat penting karena laporan pemakaian spare part ini adalah acuan

bagian logistic untuk pengadaan spare part baru pengganti dari spare part yang sudah digunakan di setiap kapal, spare part ini selalu dibawa kapal apabila sedang mengerjakan proyek pengerukan, apabila kapal tidak membawa spare part cadangan ketika mengerjakan proyek, dikhawatirkan ada spare part yang rusak dan tidak ada penggantinya di kapal, akibatnya proyek bisa berhenti dan disaat berhenti itulah terjadi kerugian.

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Dengan adanya permasalahan diatas maka dibuatlah perancangan sebuah aplikasi yang bisa melakukan pelaporan pemakaian spare part dan peringatan pemakaian spare part. Pada tahap ini digunakan untuk menentukan data apa saja yang diperlukan aplikasi, siapa yang akan menjadi pengguna aplikasi, bagaimana aplikasi dapat menyelesaikan permasalahan pelaporan pemakaian spare part dan pembuatan laporan pemakaian spare part per kapal. Tabel tersebut seperti berikut ini:

Tabel 3.1 Tabel Analisa Kebutuhan Sistem

No Pengguna Fungsional Wewenang

1 Admin

Kantor Input

-Mengisi Data Kapal

-Mengisi Data Penyewa Kapal

2 Admin

Logistic

Input -Mengisi Data Spare Part

(28)

No Pengguna Fungsional Wewenang

-Mengelola Data Pengadaan Spare Part

3 Admin

Kapal Input

-Mengisi Data Pemakaian Spare Part -Mengisi Data Permintaan Spare Part 4 Manajer Output -Membaca Laporan

Untuk memahami proses yang akan dijalankan oleh aplikasi diperlukan sebuah gambaran umum aplikasi yang akan dibangun. Gambaran umum aplikasi tersebut dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Gambaran Umum Aplikasi

(29)

20

mengelola data pemakaian spare part, mengelola data permintaan spare part, dan mengelola data pengadaan spare part. Di bagian manajer dapat melihat laporan berupa laporan pemakaian spare part, laporan permintaan spare part, laporan pengadaan spare part, dan laporan proyel, yang terakhir adalah di bagian admin kapal, aplikasi di bagian ini hanya bisa mengisi data spare part yang baru saja dipakai oleh kapal dan mengisi permintaan spare part.

3.2 Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan sistem lebih mengacu pada tahap kebutuhan dari perangkat lunak yang telah dijelaskan sebelumnya. Perancangan sistem ini nantinya akan menjelaskan seluruh komponen desain dari perangkat lunak itu sendiri. Komponen desain tersebut antara lain seperti blok diagram, aliran data (System flow), diagram konteks (context diagram), diagram jenjang proses, diagram aliran

data (data flow diagram), diagram hubungan entitas (entity relationship diagram) yang terdiri dari model data konseptual (conceptual data model) dan model data fisik (phisycal data model), desain tampilan antar muka pengguna (user interface) dari perangkat lunak yang meliputi desain tampilan masukan (input) untuk perangkat lunak dan desain keluaran (output) dari perangkat lunak berupa laporan (Kendall dan Kendall, 2003).

3.2.1 Blok Diagram

Blok diagram pada Gambar 3.2 menggambarkan semua alur proses dari aplikasi ini. Data kapal, data penyewa kapal, data spare part, dan data pemakaian spare part menjadi masukan dari aplikasi ini. Proses yang akan dilakukan setelah

(30)

master yang dikelola antara lain adalah Data kapal, data spare part, dan data

[image:30.595.94.509.177.581.2]

penyewa kapal. Sedangkan data masukan lain yang meliputi data pemakaian spare part akan digunakan sebagai transaksi utama dari aplikasi ini.

(31)

22

A. INPUT 1. Data Kapal

Data ini adalah data master yang berisi semua informasi tentang kapal milik perusahaan, setiap kapal memiliki kategori spare part sendiri-sendiri. Data kapal ini akan berisi tentang nama kapal.

2. Data Penyewa Kapal

Data ini adalah data master yang berisi tentang semua informasi dari penyewa kapal, data ini digunakan sebagai masukan dari penyewa kapal yang nantinya akan di proses menjadi data proyek. Data penyewa kapal ini sendiri akan berisi tentang nama penyewa (bisa perorangan atau perusahaan), tanggal penyewaan, dan lokasi proyek.

3. Data Spare Part

Data ini adalah data master yang berisi tentang semua identitas spare part, data ini dibutuhkan untuk proses transaksi pemakaian spare part. Data spare part ini akan berisi tentang nama spare part, kategori spare part, harga spare part, dan keterangan spare part.

4. Data Pemakaian Spare Part

Data ini merupakan data masukan proses transaksi dari aplikasi ini, data ini akan diisi dari pengguna utama dari aplikasi ini yaitu di bagian kapal yang disebut mualim II. Data pemakaian spare part ini akan berisi tentang nama spare part yang dipakai, jumlah yang dipakai, dan keterangan pemakaian.

(32)

Data ini merupakan data masukan proses transaksi dari aplikasi ini, data ini akan diisi dari pengguna utama dari aplikasi ini yaitu di bagian kapal yang disebut mualim II. Data permintaan spare part ini akan berisi tentang nama spare part yang diminta, jumlah yang diminta, dan keterangan permintaan.

B. PROSES

1. Mengelola Data Kapal

Proses ini mengelola data kapal milik perusahaan, data yang dikelola adalah data kapal dan data spare part milik setiap kapal.

2. Mengelola Data Penyewa Kapal

Proses ini berisi informasi tentang data penyewa kapal, data dari proses ini nantinya dipakai untuk data proyek yang sedang berjalan maupun sudah selesai. 3. Mengelola Spare Part

Proses ini mencakup melihat data spare part, penambahan data spare part, pengubahan data spare part, dan penghapusan data spare part.

4. Mengelola Pemakaian Spare Part

Proses ini berisi informasi data spare part yang telah terpakai di kapal. Inputan data dari proses ini berupa data nama spare part dan jumlah spare part.

5. Mengelola Pengadaan Spare Part

Proses ini mengelola pengadaan spare part yang spare partnya telah atau sudah dipakai oleh kapal. Data pengadaan spare part ini berisi nama spare part, jumlah spare part, keterangan pemakaian, dan waktu pemakaian.

6. Mengelola Permintaan Spare Part

(33)

24

informasi data permintaan spare part berupa nama spare part yang diminta, jumlah yang diminta, dan keterangan permintaan spare part.

C. OUTPUT

1. Laporan Daftar Kapal

Laporan ini berisi data kapal yang digunakam untuk mengerjakan proyek beserta kru yang bertanggung jawab atas kapal tersebut, tanggung jawab meliputi pemberian hasil kerja proyek dan pelaporan pengelolaan spare part.

2. Laporan Proyek

Laporan ini berisi proyek yang sedang dikerjakan dan siapa yang menyewa kapal untuk mengerjakan proyek.

3. Daftar Lokasi Spare Part

Daftar lokasi spare part berisi tentang lokasi spare part di setiap kapal keruk. Daftar lokasi spare part ini ditampilkan berupa gambar denah lokasi spare part. 4. Daftar Persediaan Spare Part

Daftar ini berisi data tentang data persediaan spare part, didalam daftar ini terdapat uraian penggunaan spare part seperti nama spare part, jumlah spare part dan persediaan spare part berdasarkan kapal.

5. Laporan Pemakaian Spare Part

Laporan pemakaian spare part berisi tentang data spare part yang baru saja digunakan. Peringatan pemakaian spare part bertujuan memberi tahu pihak kantor bahwa ada spare part yang telah digunakan agar ditindak lanjuti untuk pengadaan spare part kapal yang telah digunakan tersebut.

(34)

Laporan ini berisi tentang data pengadaan spare part kapal, pengadaan spare part ini mengacu pada laporan pemakaian spare part yang ditindak lanjuti oleh

admin logistic. 3.2.2 System Flow

System Flow (SF) menjelaskan alur (gambaran) dari sistem dari aplikasi/

program yang akan dibangun. System Flow yang akan digambarkan nantinya merupakan interaksi dari pengguna dan sistem. Berikut ini merupakan penjelasan system flow dari aplikasi yang akan dibangun:

1. System Flow Memasukan Data Kapal

Fungsi : Proses Memasukan Data Kapal

(35)
[image:35.595.95.504.79.493.2]

26

Gambar 3.4 System Flow Memasukan Data Kapal 2. System Flow Memasukan Data Penyewa Kapal

Fungsi : Proses Memasukan Data Penyewa Kapal

(36)
[image:36.595.95.517.82.540.2]
(37)

28

3. System Flow Memasukan Data Spare Part

Fungsi : Proses Memasukan Data Spare Part

Deskripsi : Aplikasi akan menerima masukan data spare part dari admin logistic, kemudian aplikasi akan menyimpan data spare part

[image:37.595.94.530.273.617.2]

tersebut di tabel spare_part. Hasil data spare part yang disimpan akan ditampilkan oleh sistem. Alur dari mengelola data spare part dapat dilihat pada Gambar 3.6

(38)

4. System Flow Memasukan Pemakaian Spare Part

Fungsi : Proses Mengelola Transaksi Pemakaian Spare Part

[image:38.595.91.530.273.670.2]

Deskripsi : Aplikasi akan menerima masukan data pemakaian Spare Part dari admin kapal, data pemakaian spare part tersebut akan digunakam sebagai acuan untuk proses pengadaan spare part, data yang dimasukan akan disimpan di tabel pemakaian_spare_part. Alur dari mengelola data pemakaian spare part dapat dilihat pada Gambar 3.7

(39)

30

5. System Flow Memasukan Permintaan Spare Part

Fungsi : Proses Memasukan Transaksi Permintaan Spare Part

[image:39.595.92.505.259.678.2]

Deskripsi : Aplikasi akan menerima masukan data permintaan Spare Part dari admin kapal, data permintaan spare part ini akan digunakam sebagai acuan untuk proses pengadaan spare part, data yang dimasukan akan disimpan di tabel permintaan_spare_part. Alur dari mengelola data permintaan spare part dapat dilihat pada Gambar 3.8

(40)

6. System Flow Mengelola Pengadaan Spare Part

Fungsi : Proses Mengelola Transaksi Pengadaan Spare Part

(41)
[image:41.595.94.511.82.609.2]

32

Gambar 3.9 System Flow Pengadaan Spare Part

7. System Flow Memasukan Data Penerimaan Spare Part

Fungsi : Proses Mengelola Transaksi Penerimaan Spare Part

(42)

akan disimpan di tabel penerimaan_spare_part, selain itu proses ini akan mengubah tabel spare_part. Alur dari memasukan data penerimaan spare part dapat dilihat pada Gambar 3.10

Gambar 3.10 System Flow Memasukan Data Penerimaan Spare Part

8. System Flow Membaca Laporan

Fungsi : Proses Membaca Laporan

(43)

34

tabel laporan dan grafik. Alur dari membaca laporan dapat dilihat pada Gambar 3.11

Gambar 3.11 System Flow Membaca Laporan

3.2.3 Diagram Jenjang / Hierarchical Input Process Output (HIPO)

Diagram jenjang atau HIPO berfungsi sebagai alat bantu dan teknik dokumentasi fungsi program atau aplikasi dengan tujuan untuk menghasilkan output yang benar dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pada Gambar 3.12

(44)

Gambar 3. 12 Diagram Jenjang Aplikasi Pelaporan Pemakaian Spare Part.

3.2.4 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang dihasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

1. Diagram konteks (Context Diagram)

(45)

36

Gambar 3.13 Context Diagram Aplikasi.

Dari gambar context diagram diatas bisa diketahui ada 4 pengguna utama dari aplikasi pelaporan pemakaian spare part ini yaitu admin kantor, admin logistic, admin kapal, dan manajer, keempat pengguna tersebut merupakan external entity untuk pembuatan context diagram ini. Selain itu juga terdapat aliran data

yg berjalan pada sistem, baik yang mengalir kedalam sistem atau yang diterima oleh entitas.

2. DFD Level 0

(46)

Gambar 3.14 DFD Level 0, Aplikasi Pelaporan pemakaian Spare Part.

Pada gambar 3.14 menggambarkan aliran data pada DFD level 0, DFD level 0 merupakan hasil breakdown dari diagram kontek. Proses utama yang terjadi dalam DFD level 0 adalah Mengelola data awal, Mengelola penggunaan spare part, dan Mengelola laporan.

3. DFD Level 1 Mengelola Data Awal

(47)

38

dan 3 database antara lain database kapal, penyewa, dan spare part. DFD level 1 mengelola data awal dapat dilihat pada gambar 3.15.

Gambar 3.15 DFD Level 1, Mengelola Data Awal.

4. DFD Level 1 Mengelola Penggunaan Spare Part

DFD level 1 Mengelola penggunaan spare part ini adalah pengembangan dari DFD level 0. Pada proses ini terdapat 4 proses dari aplikasi yaitu proses pemakaian spare part, permintaan spare part, peneriman spare part, dan pengadaan spare part. Proses ini terdapat 2 entitas yang menggunakan aplikasi yaitu admin kapal dan admin logistic. Database yang ada di proses ini berjumlah 5 databases antara lain database spare part, pemakaian spare part, penerimaan spare part, permintaan spare part, dan pengadaan spare part. Proses dari DFD

(48)
[image:48.595.94.511.80.572.2]

Gambar 3.16 DFD Level 1, Mengelola Penggunaan Spare Part.

3.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan gambaran struktur

databse dari aplikasi pelaporan pemakaian spare part yang telah dikembangkan.

ERD dalam pengelolaan ini akan dibagi menjadi 2, yakni Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

1. Conceptual Data Model (CDM)

(49)

40

Untuk lebih jelasnya, CDM dari aplikasi ini bisa dilihat pada gambar 3.17 dibawah ini.

Gambar 3.17 CDM Aplikasi Pelaporan Pemakaian Spare Part.

2. Physical Data Model (PDM)

PDM hampir sama dengan CDM namun dalam PDM diberikan keterangan tipe data masing-masing atribut pada tabel serta dijelaskan pula primary key dan foreign key disetiap tabel. PDM dari aplikasi ini bisa dilihat pada gambar 3.18.

(50)

3.2.6 Struktur Tabel

Dalam pengembangan aplikasi pelaporan pemakaian spare part ini digunakan 8 tabel untuk menyimpan berbagai data yang penting. Tabel-tabel tersebut berasal dari CDM dan PDM yang telah dibuat sebelumnya. Berikut ini akan dijelaskan tentang tabel-tabel yang digunakan.

1. Tabel Kapal

Primary key : id_kapal Foreign Key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data master kapal Tabel 3.2 Tabel Kapal

Field Name Tipe Data Constraint

id_kapal varchar(10) Primary Key

nama_kapal varchar(20)

kapasitas_hopper_kapal varchar(20)

draft_isi_kapal varchar(20)

draft_kosong_kapal varchar(20)

kecepatan_isi_kapal varchar(20)

kecepatan_kosong_kapal varchar(20)

panjang_kapal varchar(20)

lebar_kapal varchar(20)

tinggi_kapal varchar(20)

gt_kapal varchar(20)

negara_pembuat_kapal varchar(20)

tahun_pembuat_kapal varchar(20)

jenis_pembuat_kapal varchar(20)

2. Tabel Spare Part

Primary key : id_spare_part Foreign Key : id_kapal

(51)

42

Tabel 3.3 Tabel Spare Part

Field Name Tipe Data Constraint

id_sparepart varchar(10) Primary Key

Id_kapal Varchar(10) Foreign Key

nama_sparepart varchar(50)

bagian_sparepart varchar(15)

stok_sparepart int

lokasi_sparepart varchar(20)

rak_sparepart varchar(15)

foto_sparepart text

keterangan_sparepart varchar(20)

harga_sparepart int

3. Tabel Pemakain Spare Part

Primary key : id_pemakaian

Foreign Key : id_kapal,id_sparepart

Fungsi : Untuk menyimpan data pemakaian spare part Tabel 3.4 Tabel Pemakaian Spare Part

Field Name Tipe Data Constraint

id_pemakaian varchar(10) Primary Key

id_kapal varchar(10) Foreign Key

Id_sparepart varchar(10) Foreign Key

jumlah_pemakaian int

keterangan_pemakaian varchar(30)

tanggal_pemakaian date

stok_awal_pemakaian int

sisa_stok_pemakaian int

total_harga_pemakaian int

penanggung_jawab_pemakaian varchar(20)

Keterangan_tolak_pemakaian varchar(30)

status_pemakaian varchar(10)

(52)

Fungsi : Untuk menyimpan data permintaan spare part Tabel 3.5 Permintaan Spare Part

Field Name Tipe Data Constraint

id_permintaan varchar(10) Primary Key

id_kapal varchar(10) Foreign Key

nama_permintaan varchar(50)

Bagian_permintaan varchar(20)

keterangan_permintaan varchar(50)

jumlah_permintaan int

tanggal_permintaan date

penanggung_jawab_permintaan varchar(20)

Keterangan_tolak_permintaan varchar(30)

status_permintaan Varchar(10)

5. Tabel Pengadaan Spare Part Primary key : id_pengadaan

Foreign Key : id_pemakaian, id_permintaan

Fungsi : Untuk menyimpan data master kapal Tabel 3.6 Tabel Pengadaan Spare Part

Field Name Tipe Data Constraint

id_pengadaan varchar(10) Primary Key

id_pemakaian varchar(10) Foreign Key

id_permintaan varchar(10) Foreign Key

pos_pengadaan varchar(20)

satuan_pengadaan varchar(10)

harga_pengadaan int

jumlah_pengadaan int

total_pengadaan int

tanggal_pengadaan date

disetujui_pengadaan varchar(30)

status_pengadaan varchar(10)

(53)

44

Fungsi : Untuk menyimpan data penerimaan spare part baru Tabel 3.7 Tabel Penerimaan Spare Part

Field Name Tipe Data Constraint

id_penerimaan varchar(10)

Primary Key

id_pengadaan varchar(10) Foreign Key

tanggal_penerimaan date

penanggung_jawab_penerimaan varchar(20)

status_penerimaan varchar(10)

7. Tabel Proyek

Primary key : id_proyek

Foreign Key : id_kapal,id_penyewa

Fungsi : Untuk menyimpan data proyek Tabel 3.8 Tabel Proyek

Field Name Tipe Data Constraint

id_proyek varchar(10)

Primary Key

id_kapal varchar(10)

Foreign Key

Id_penyewa varchar(10)

Foreign Key

nama_proyek varchar(50)

tanggal_mulai_proyek date

tanggal_selesai_proyek date

lokasi_proyek varchar(20)

volume_keruk_proyek varchar(20)

jarak_buang_proyek varchar(20)

konsentrasi_proyek varchar(20)

status_proyek varchar(10)

8. Tabel Penyewa

(54)

Fungsi : Untuk menyimpan data penyewa 3.9 Tabel Penyewa

Field Name Tipe Data Constraint

id_penyewa varchar(10) Primary Key

nama_penyewa varchar(50)

alamat_penyewa varchar(50)

telepon_penyewa numeric

3.2.7 Desain I/O (Input / Output)

Desain input / output merupakan rancangan form yang akan digunakan pada pembutan aplikasi perlaporan pemakaian spare part ini. Desain I/O ini diperlukan untuk menghasilkan tampilan yang digunakan pengguna untuk berinteraksi dengan sistem.

1. Form login

Halaman login berfungsi untuk verifikasi pengguna yang akan menggunakan aplikasi. Hak akses pengguna yang dapat menggunakan aplikasi terbagi menjadi empat yaitu kapal, officer, logistic, dan manajer. Tampilan halaman login dapat dilihat pada gambar 3.19

(55)

46

2. Form master

Halaman pada form master ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian logistic dan bagian officer. Pada bagian logistic terdapat satu menu form master yaitu menu form master data spare part, sedangkan pada bagian officer terdapat tiga menu

form master yaitu master penyewa, master proyek, dan master kapal. Sebelum

[image:55.595.93.505.283.526.2]

masuk pada form input master, pengguna diarahkan terlebih dulu ke halaman menu utama dimana menu utama tersebut berisi pilihan menu form master.

Gambar 3.20 Menu form master logistic

(56)

Gambar 3.21 Form master spare part

[image:56.595.92.471.83.726.2]

Pada bagian yang lain yaitu bagian officer terdapat tiga menu utama form master yaitu master penyewa, master proyek, dan master kapal. Setelah memilih menu tersebut pengguna akan diarahkan ke form master sesuai menu yang dipilih. Menu form master officer dapat dilihat pada gambar 3.22

(57)

48

Sama seperti bagian logistic, setelah memilih menu pada menu form master officer, pengguna akan diarahkan ke form master sesuai dengan pilihan di menu

[image:57.595.93.505.164.655.2]

utama tersebut.

Gambar 3.23 Form master penyewa

(58)
[image:58.595.94.511.81.495.2]

Gambar 3.25 Form master kapal

3. Form maintenance master

Halaman form maintenance master ini digunakan untuk mengelola data master yang sudah dimasukan sebelumnya. Sama seperti form master, form maintenance master ini dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian officer dan

logistic, sebelum masuk ke form maintenance master, pengguna diarahkan

(59)
[image:59.595.181.445.84.297.2]

50

Gambar 3.26 Menu utama form maintenance logistic

[image:59.595.111.453.90.466.2]

Setelah memilih menu, pengguna akan diarahkan ke form maintenance master sesuai dengan pilihan, di bagian logistic hanya terdapat satu form maintenance yaitu maintenance data spare part, form maintenance data spare part dapat dilihat pada gambar 3.27

Gambar 3.27 Form maintenance data spare part

(60)
[image:60.595.182.444.85.299.2]

Gambar 3.28 Form utama maintenance officer

Setelah memilih menu, pengguna akan diarahkan ke form maintenance master sesuai dengan pilihan. Dibawah ini merupakan form maintenance master penyewa, proyek, dan kapal.

Gambar 3.29 Form maintenance penyewa

Gambar 3.30 Form maintenance kapal

(61)

52

4. Form pemakaian spare part

Form pemakaian spare part ini berfungsi untuk pengguna bagian kapal

[image:61.595.92.509.311.533.2]

memasukkan data pemakaian spare part yang baru saja dipakai, form ini hanya berisi masukan data spare part yang bias diisi langsung oleh pengguna, data berupa tanggal dan identtitas kapal sendiri terisi secara otomatis berdasarkan tanggal disaat tombol simpan ditekan, dan data identitas kapal diperoleh dari data login kapal itu sendiri. Form pemakaian spare part dapat dilihat pada gambar 3.32.

Gambar 3.32 Form Pemakaian Spare Part

5. Form permintaan spare part

Form permintaan spare part ini berfungsi untuk bagian kapal meminta spare

part baru yang tidak terdapat pada koleksi spare part yang sudah ada. Form

(62)

Gambar 3.33 Form permintaan spare part

6. Form notifikasi pemakaian spare part

Form notifikasi pemakaian spare part ini berfungsi untuk bagian logistic

mengecek pemakaian spare part yang dilakukan bagian kapal. Dalam form ini terdapat tiga pilihan aksi yaitu setujui ,abaikan dan cetak dokumen pengadaan spare part. Tombol setuju dipakai untuk menyutujui pengadaan spare part yang

telah dipakai dan mengisi data pengadaan spare part berupa harga dan jumlah pengadaan, sedangkan tombol tolak digunakan untuk mengabaikan notifikasi pemakaian spare part. Dan tombol cetak dokumen digunakan sistem untuk mencetak dokumen pengadaan spare part berdasarkan pemakaian, dan juga sistem akan mengisi tabel database pengadaan spare part. Form notifikasi pemakaian spare part dapat dilihat pada gambar 3.34

(63)

54

7. Form notifikasi permintaan spare part

Form notifikasi permintaan spare part ini berfungsi untuk bagian logistic

[image:63.595.94.511.309.554.2]

mengecek permintaan spare part yang dilakukan bagian kapal. Form ini sama seperti form notifikasi pemakaian spare part memiliki tiga tombol yaitu setuju, abaikan dan cetak dokumen pengadaan spare part. Tombol setuju dipakai untuk menyutujui pengadaan spare part yang telah diminta dan mengisi data pengadaan spare part berupa harga dan jumlah pengadaan, sedangkan tombol tolak digunakan untuk mengabaikan notifikasi permintaan spare part. Apabila tombol cetak dokumen ditekan, sistem akan langsung mencetak dokumen pengadaan spare part berdasarkan permintan yang disetujui, dan juga sistem akan mengisi tabel database pengadaan spare part. Form notifikasi permintaan spare part dapat dilihat pada gambar 3.35

Gambar 3.35 Form notifikasi permintaan spare part

8. Form Penerimaan Spare Part

Form penerimaan spare part ini berfungsi untuk bagian kapal memberi

(64)
[image:64.595.94.504.202.496.2]

mengubah dua tabel database yaitu tabel pengadaan dan spare part. Form ini akan ada datanya atau isinya apabila dokumen pengadaan spare part sudah dicetak oleh bagian logistic, Form penerimaan spare part dapat dilihat pada gambar 3.36

Gambar 3.36 Form notifikasi Penerimaan spare part

9. Laporan Pengadaan Spare Part

Laporan pengadaan spare part ini adalah hasil keluaran dari proses pemakaian spare part atau permintaan spare part, laporan ini dibuat oleh bagian logistic

(65)

56

Gambar 3.37 Laporan pengadaan spare part

3.3 Perancangan Uji Coba

Rancangan pengujian digunakan sebagai pedoman untuk menguji sistem dan memastikan kesesuaian hasil rancangan sistem telah memenuhi kebutuhan pengguna. Metode yang akan digunakan untuk pengujian adalah Black-Box Method. Ruang lingkup pengujian yang diterapkan yaitu : Pengujian Fungsional,

[image:65.595.101.501.83.500.2]

dan Pengujian Antar Muka (Interface)

Tabel 3.10 Rancangan Uji Coba Halaman Login Objek Pengujian Halaman Login

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam Halaman Login dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

No Tujuan Pengujian Masukan Keluaran Hasil

Pengujian 1. Menguji Textbox

untuk Password.

Karakter keyboard bebas

(66)

Objek Pengujian Halaman Login

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam Halaman Login dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

No Tujuan Pengujian Masukan Keluaran Hasil

Pengujian 2. Menguji Textbox

untuk username Karakter keyboard bebas Karakter yang dimasukkan tampil 3. Menguji Fungsi

Tombol

Tombol Login Peringatan Username atau Password salah 4. Menguji fungsi login

sebagai kapal Login menggunakan username kapal Menampilkan halaman kapal 5. Menguji fungsi login

sebagai officer Login menggunakan username officer Menampilkan halaman officer

6. Menguji fungsi login sebagai logistic Login menggunakan username logistic Menampilkan halaman logistic

(67)

58

Tabel 3.11 Rancangan Uji Coba Halaman Pemakaian Spare Part Objek Pengujian Halaman Pemakaian Spare Part

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam halaman pemakaian spare part dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

No Tujuan

Pengujian Masukan Keluaran

Hasil Pengujian 1. Menguji

fungsi data tabel

Data spare part Menampilkan daftar spare part

2. Menguji fungsi tampil gambar Memilih tombol tampil foto Menampilkan foto spare part

3. Menguji fungsi tombol pakai spare part

Pilih tombol Menampilkan form bru pemkaian spare part

[image:67.595.96.515.97.539.2]

4. Menguji fungsi Textbox isi data pemakaian spare part Textbox pemakaian spare part Konfirmasi data berhasil disimpan

Tabel 3.12 Rancangan Uji Coba Halaman Permintaan Spare Part Objek Pengujian Halaman Input Permintaan Spare Part

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam Halaman Input Permintaan Spare Part dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

No Tujuan

Pengujian Masukan Keluaran

Hasil Pengujian 1. Menguji fungsi

Textbox

Textbox tanggal permintaan

(68)

Objek Pengujian Halaman Input Permintaan Spare Part

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam Halaman Input Permintaan Spare Part dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

No Tujuan

Pengujian Masukan Keluaran

Hasil Pengujian Textbox nama kapal Menampilakan nama kapal secara

otomatis oleh sistem 2. Menguji fungsi

tombol

[image:68.595.95.514.80.771.2]

Tombol simpan Konfirmasi penyimpanan data permintaan spare part berhasil

Tabel 3.13 Rancangan Uji Coba Halaman Admin Logistic Objek Pengujian Halaman logistic

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam Halaman logistic dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

No Tujuan

Pengujian Masukan Keluaran

Hasil Pengujian 1. Notifikasi

Pemakaian dan Permintaan Spare Part

Data pemakaian dan permintaan spare part dari kapal Menampilkan notifikasi jumlah pemakaian dan permintaan spare part

2. Menguji tampil daftar pemakaian spare part Klik notifikasi pemakaian spare part Menampilkan halaman daftar tabel pemakaian spare part

3. Menguji tampil daftar permintaan spare part Klik notifikasi permintaan spare part Menampilkan halaman daftar tabel permintaan spare part

4. Menguji fungsi tombol

Tombol Setujui Pemakaian Spare Part

(69)

60

Objek Pengujian Halaman logistic

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam Halaman logistic dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

No Tujuan

Pengujian Masukan Keluaran

Hasil Pengujian Tombol Abaikan Pemakaian Spare Part Menampilkan pesan abaikan pemakaian Tombol Setujui Permintaan Spare Part Menampilkoan form data baru untuk permintaan Tombol Abaikan Permintaan Spare Part Menampilkan pesan abaikan permintaan

5. Menguji tampil daftar nota siap cetak

Data persetujuan dari pemakaian atau permintaan

Menampilkan daftar tabel cetak nota

6. Menguji fungsi tombol

Tombol cetak nota

[image:69.595.96.514.70.764.2]

Menampilkan laporan pengadaan barang atau nota

Tabel 3.14 Rancangan Uji Coba Halaman Manajer Objek Pengujian Halaman Manajer

Keterangan Mengetahui tampilan dan fungsi yang terdapat dalam Halaman manajer dapat berjalan dan menghasilkan keluaran yang diharapkan.

No Tujuan

Pengujian Masukan Keluaran

Hasil Pengujian 1. Menampilkan

(70)

61

Testing dan Evaluasi

aplikasi pengkodean

aplikasi Running aplikasi

Tahapan Testing dan Evaluasi BAB IV

IMPLEMENTASI_DAN_EVALUASI

Didalam tahap ini, desain I/O yang telah dibuat pada tahap sebelumnya diimplementasikan dalam bentuk kode-kode pemrograman perangkat lunak. Penulis membutuhkan aplikasi lain untuk menuliskan kode-kode program yang akan dibuat. Selain untuk menuliskan kode pemrograman, aplikasi lain juga dibutuhkan penulis untuk pengembangan database dan desain I/O yang sudah dibuat pada tahap sebelumnya. Beberapa tahapan dalam implementasi sistem ini adalah meliputi pengkodean aplikasi, running aplikasi, dan testing.

[image:70.595.90.506.302.531.2]

Gambar blok diagram diatas terdapat tiga (3) proses yaitu pengkodean aplikasi, running aplikasi, dan testing aplikasi. Pengkodean aplikasi adalah pembuatan website menggunakan bahasa pemrograman, dalam hal ini penulis menggunakan bahasa pemrograman HTML, PHP, dan Java Script. Setalah pembuatan kode aplikasi selesai, lalu dilakukan running dan testing untuk mendapatkan kesesuaian antara desain yang dibuat dengan website yang dihasilkan.

(71)

62

Untuk menjalankan website yang bisa berjalan pada komputer pribadi maka penulis menggunakan aplikasi webservice pendukung yaitu dengan menginstall aplikasi XAMPP.

4.1 Kebutuhan Implementasi

Menentukan kebutuhan sistem perlu dilakukan untuk mendukung implementasi sistem. Pada implementasi Apliksi Workflow Pelaporan Pemakaian Spare Part di PT. Rukina Sukses Abadi ini dibutuhkan perangkat tambahan yaitu

berupa perangkat keras dan perangkat lunak. Spesifikasi kebutuhan minimal perangkat keras dan perangkat lunak yang direkomendasikan untuk aplikasi ini adalah sebagai berikut:

4.1.1 Perangkat Keras

Spesifikasi kebutuhan komponen perangkat keras yang direkomendasikan untuk mendukung implementasi sistem adalah sebagai berikut:

1. Minimal Processor Intel Core i3.

2. Minimal Random Access Memory (RAM) 4GB. 3. Minimal Harddisk 500 GB.

4. Minimal Monitor 14” Resolusi 1366 x 768 5. Standart Keyboard

6. Standart Mouse

7. Printer

4.1.2 Perangkat Lunak

Spesifikasi kebutuhan komponen perangkat lunak yang

(72)

1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7.

2. XAMPP (PhpMyadmin, Apache,MySQL) 1.6.4

4.2 Iplementasi Sistem

Implementasi sistem dilakukan setelah kebutuhan sistem telah terpenuhi. Penjelasan implementasi Aplikasi Workflow Pelaporan Pemakaian Spare Part pada PT. Rukina Sukses Abadi akan di jelaskan sebagai berikut.

a. Menu Login

Form login berfungsi untuk verifikasi pengguna yang akan menggunakan

[image:72.595.87.506.314.692.2]

aplikasi berdasarkan fungsinya masing-masing. Hak akses dalam aplikasi inidibagi menjadi empat pengguna yaitu officer, logistic, kapal, dan manajer. Masing-masing pengguna yang akan menggunakan aplikasi ini harus memasukkan nama pengguna dan kata sandi terlebih dahulu pada kolom username dan kolom password, lalu menekan tombol Login untuk masuk aplikasi. Tampilan form untuk login aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 4.2.

(73)

64

b. Form Menu Utama Officer

[image:73.595.97.499.237.488.2]

Tampilan menu utama untuk hak akses officer ini terdapat tiga menu, yaitu menu isi data penyewa, isi data proyek, dan isi data kapal. Tampilan menu utama officer dapat dilihat pada gambar 4.3 dibawah ini.

Gambar 4.3 Form Menu Utama Officer

(74)

Gambar 4.4 Form Menu Isi Data Penyewa

Gambar 4.5 Form Menu Isi Data Proyek

(75)

66

Selain ketiga menu form master diatas, menu form yang bisa diakses untuk bagian officer adalah menu maintenance master, form ini berfungsi untuk melihat dan mengelola data master yang sudah dimasukkan, setiap menu form master memilik menu maintenance sendiri meskipun fungsinya sama yaitu

untuk mengubah data master ataupun menghapus data master. Tampilan menu maintenance master penyewa dapat dilihat pada gambar 4.7, menu maintenance

master proyek dapat dilihat pada gambar 4.8, dan menu maintenance master

[image:75.595.119.503.316.720.2]

kapal dapat dilihat pada gambar 4.9.

Gambar 4.7 Tampilan Maintenance Master Penyewa

(76)

Gambar 4.9 Tampilan Maintenance Master Kapal c. Form Menu Utama Kapal

Halaman ini adalah halaman utama untuk pengguna di kapal, semua transaksi di aplikasi ini diawali dari halaman ini, mulai dari pemakaian spare part, permintaan spare part, dan penerimaan spare part. Menu utama di halaman ini hanya tiga yaitu

[image:76.595.96.514.300.626.2]

seperti yang telah disebutkan diatas. Sebelum memasuki masing-masing form transaksi, sebelumnya akan ditampilkan terlebih dulu menu pilihan untuk mengakses halaman tersebut, gambar menu form transaksi dapat dilihat pada gambar 4.10.

(77)

68

Menu pemakaian spare part ini akan ditampilkan berupa tabel spare part, tabel ini akan memiliki kolom aksi yang berisi tombol pakai, setiap spare part yang ditampilkan adalah spare part milik masing-masing kapal, sehingga daftar spare part yang muncul di tabel akan berbeda berdasarkan login yang dilakukan oleh

pihak kapal. Tampilan menu pemakaian spare part dapat dilihat pada gambar 4.11

Gambar 4.11 Menu Pemakaian Spare Part

[image:77.595.89.508.255.498.2]

Menu permintaan spare part tidak seperti menu pemakaian spare part yang berupa tabel, menu permintaan spare part akan ditampilkan berupa menu form masukan data, setiap spare part yang diminta akan dimasukkan di form tersebut, tampilan menu permintaan spare part dapat dilihat pada gambar 4.12

(78)

Menu penerimaan spare part akan ditampilkan berupa tabel, menu ini akan memiliki dua tabel yaitu tabel pemakaian spare part dan tabel permintaan spare part, tabel-tabel tersebut akan berisi data jika dari pihak logistic melakukan

[image:78.595.

Gambar

Gambar 3. 3 Blok Diagram Aplikasi.
Gambar 3.4 System Flow Memasukan Data Kapal
Gambar 3.5 System Flow Memasukan Data Penyewa Kapal
Gambar 3.6 System Flow Memasukan Data Spare Part
+7

Referensi

Dokumen terkait

Software Project Manajement PlanSPMP Projectyang sedang penulis buat adalah membangun sebuah Rancang Bangun Sistem Inventory Spare Part berbasis Web di Unit Teknisi PT Swadharma Sarana