• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perpustakaan Anak Medan (Arsitektur Perilaku)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perpustakaan Anak Medan (Arsitektur Perilaku)"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

PERPUSTAKAAN ANAK MEDAN (ARSITEKTUR PERILAKU). LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 �± TUGAS AKHIR. SEMESTER B TAHUN AJARAN 2011 / 2012. Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur. Oleh. JENIFER SALIM. 080406063. DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2012. Universitas Sumatera Utara. PERPPUSTAK. SEMES. Sebag. DE. UNI V. (ARSITE K AAN A N. LAPOR A TKA 490. STER B TA. ai Persyarat Sar. JENI 0. EPARTEM FAK U. VERSITA. EKTUR P E NAK M E. ERILAKU) EDAN. AN PERAN 0 - TUGAS. NCANGAN. AHUN AJ A S AKHI R ARAN 2011 / 2012. tan Untuk M rjana Arsitek. Memperolehh Gelar ktur. Oleh. I FER SA 080406063. ALIM 3. M EN AR ULTAS T E. RSITEKT UUR. AS SUMAT EKNIK TERA UTTARA. 2012. Universitas Sumatera Utara. PERPUSTAKAAN ANAK MEDAN (ARSITEKTUR PERILAKU). Oleh :. JENIFER SALIM 08 0406 063. Medan, 12 Juli 2012. Disetujui Oleh :. Pembimbing I Pembimbing II. Ketua Departemen Arsitektur. Ir. N. Vinky Rahman, MT.. Imam Faisal Pane,S.T.,M.T. . NIP : 197409102 002121 002. Andalucia, S.T.,M.Sc.. NIP : 197402252 002122 001. NIP. 19660622 199702 1 001. Universitas Sumatera Utara. SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR. (SHP2A). Nama : Jenifer Salim. NIM : 08 0406 063. Judul Proyek Tugas Akhir : Perpustakaan Anak Medan. Tema : Arsitektur Perilaku. Rekapitulasi Nilai :. A B+ B C+ C D E . Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :. No. Status. Waktu. Pengumpulan. Laporan. Paraf. Pembimbing. I. Paraf. Pembimbing. II. Koordinator. TKA-490. 1. Lulus Langsung. . 2. Lulus. Melengkapi. . 3. Perbaikan. Tanpa Sidang . 4. Perbaikan. Dengan Sidang . 5. Tidak Lulus. . Medan, 11 Juli 2012. Koordinator TKA-490,. Ir. Nelson.M.Siahaan,M.Arch. NIP : 195811271 987011 001. Ketua Departemen Arsitektur,. Ir. N.Vinky Rahman, MT.. NIP : 19660622 199702 1 001. Universitas Sumatera Utara. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas. Rahmat dan Karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. tersusun tepat pada waktunya. Laporan ini berisikan penjelasan mengenai proyek. Tugas Akhir dari penulis yang berjudul “Perpustakaan Anak Medan“. Pada tahapan ini. terdapat latar belakang , deskripsi proyek , elaborasi tema , analisa dan konsep dari. perancangan bangunan “Perpustakaan Anak Medan“ ini.. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-. besarnya kepada :. �x Ibu Anda Lucia, S.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing I atas kesabaran dan. perhatiannya dalam proses asistensi, masukan-masukan, inspirasi, serta. motivasi yang diberikan kepada penulis.. �x Bapak Imam Faisal Pane, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing II atas. kesabaran dan perhatiannya dalam proses asistensi, masukan-masukan, serta. motivasinya.. �x Bapak Prof. Ir. Moehammad Nawawiy Loebis, MPhil., PhD. atas kritikan dan. masukannya.. �x Kedua orang tua saya atas bantuan,dukungan dan motivasi yang tiada hentinya.. �x Teman-teman seangkatan 2008,serta senior stambuk ’07, atas masukan-. masukan dan motivasi kepada penulis.. Penulis percaya laporan yang disusun masih jauh dari sempurna. Namun. dengan adanya laporan ini, semoga dapat memberikan informasi dan gambaran yang. cukup jelas mengenai proyek dan tema yang dipilih. Untuk itu penulis mengharapkan. masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.. Semoga laporan ini berguna bagi pihak yang membutuhkan. Akhir kata penulis. mengucapkan terima kasih.. Medan, Juni 2012. Penulis. Universitas Sumatera Utara. DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR i. DAFTAR ISI ii. DAFTAR GAMBAR v. DAFTAR TABEL viii. DAFTAR DIAGRAM ix. BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1. I.2. Maksud dan Tujuan Perancangan 3. I.3. Perumusan Masalah 3. I.4. Pendekatan Perancangan 4. I.5. Lingkup / Batasan Perancangan 4. I.6. Metoda Pendekatan 5. I.7. Asumsi-Asumsi 5. I.8. Kerangka Berpikir 7. I.9. Sistematika Pembahasan 8. BAB II. DESKRIPSI PROYEK . II.1. Terminologi Judul 9. II.2. Tinjauan Proyek 10. II.2.1. Sejarah dan Perkembangan Perpustakaan Anak 10. II.2.2. Sejarah Perkembangan Perpustakaan Anak di Indonesia 15. II.2.3. Perpustakaan 16. II.2.4. Jenis-jenis Perpustakaan 19. II.2.5. Teori Tentang Anak 20. II.2.5.1. Perkembangan pada Anak 20. II.2.5.2. Minat Baca Anak 24. II.2.6. Perpustakaan Anak. II.2.6.1. Pengertian 26. II.2.6.2. Peranan,Tugas dan Fungsi 26. II.2.6.3. Macam-macam Bahan Informasi 26. II.2.6.4. Program Kegiatan Perpustakaan Anak 27. Universitas Sumatera Utara. II.2.7. Teori Dasar Perpustakaan. II.2.7.1. Penataan Ruang 29. II.2.7.2. Alur Sirkulasi 30. II.2.7.3. Pencahayaan 32. II.2.7.4. Sistem Ventilasi 34. II.2.7.5. Sistem Akustik 35. II.2.7.6. Warna 35. II.2.7.7. Perabot 37. II.3. Lokasi Proyek 38. II.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Proyek 38. II.3.2. Pemilihan Lokasi 41. II.3.3. Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan 44. II.4. Tinjauan Fungsi 46. II.4.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan 46. II.4.2.Deskripsi Perilaku 49. II.4.3. Klasifikasi Ruang pada Perpustakaan Anak 51. II.4.4. Kebutuhan Ruang 53 II.5. Studi Banding Arsitektur dengan Fungsi Sejenis 56. BAB III. ELABORASI TEMA . III.1. Arsitektur Lingkungan dan Perilaku 64. III.1.1. Pengertian Arsitektur Lingkungan dan Perilaku 64. III.1.2 Psikologi Lingkungan 68. III.1.3 Arsitektur untuk Manusia 69. III.2. Interpretasi Tema 73. III.3. Studi Banding Arsitektur dengan Tema Perilaku 74. BAB IV. ANALISIS PERANCANGAN. IV.1. Analisa Kondisi Tapak dan Lingkungan 76. IV.1.1. Analisa Lokasi (Posisi Site Terhadap Kota-Kawasan. Lingkungan) 76. IV.1.2. Kondisi Eksisting Lahan 77. IV.2. Analisa Potensi dan Kondisi Site 77. Universitas Sumatera Utara. IV.2.1 Analisa Lokasi Tapak dalam Lingkungan Kawasan 77. IV.2.2 Tata Guna Lahan 78. IV.2.3 Batas Site 78. IV.2.4 Eksisting Bangunan Sekitar dan Sarana Prasarana 79. IV.2.5 Garis Langit(Skyline) 82. IV.2.6 Analisa Sirkulasi 83. IV.2.7. Analisa Sirkulasi 84. IV.2.8. Analisa Kebisingan 85. IV.2.9 Analisa Matahari 86. IV.2.10.Analisa Vegetasi 86. IV.2.11. Analisa View 87. IV.2.12.Analisa Utilitas 88. IV.2.13 Analisa Struktur 89. IV.3. Analisa Fungsional 93. IV.3.1. Analisa Ruang Dalam 93. IV.3.1.2. Ruang Baca/Ruang Belajar (Study Room) 95. IV.3.1.2. Organisasi Ruang 89. IV.3.2. Analisa Kapasitas Ruang 96. IV.3.3. Program Ruang 99. BAB V. KONSEP PERANCANGAN. V.1. Penerapan Tema pada Bangunan 106. V.2. Konsep Penzoningan Site 107. V.3. Konsep Sekitar dan Bangunan 107. V.3.1. Konsep Vegetasi 108. V.3.2. Konsep Sirkulasi Bangunan 109. V.3.3. Konsep Parkir dan Enterance 109. V.4. Konsep Struktur 110. V.5 Konsep Utilitas 114. V.5.1. Elektrikal 114. V.5.2. Pengkondisian Udara 114. V.5.3.Plumbing 116. V.6. Konsep Penzoningan Ruang Dalam 117. BAB VI. HASIL PERANCANGAN. VI.1 Site Plan 119. Universitas Sumatera Utara. VI.2 Ground Plan 120. VI.3 Denah Lantai 1 121. VI.4 Denah Lantai 2 122. VI.5 Denah Lantai 3 123. VI.6 Denah Lantai 4 124. VI.7 Denah Atap 125. VI.8 Tampak Depan dan Tampak Kiri 126. VI.9 Tampak Samping Kanan dan Tampak Belakang 127. VI.10 Potongan 128. VI.11 Rencana Pondasi 129. VI.12 Rencana Pembalokan Lantai2 130 . VI.13 Rencana Pembalokan Lantai3 131 . VI.14 Rencana Pembalokan Lantai4 132. VI.15 Rencana Atap 133. VI.16 Rencana Eleltrikal 134 . VI.17 Rencana Pengendali Kebakaran 135. VI.18 Rencana Pengkondisian Udara 136. VI.19 Rencana Telepon 137. VI.20 Rencana Utilitas 138. VI.21 Detail-detail 139. VI.22 Perspektif dan 3D Bangunan 140. VI.23 Interior Perpustakaan 141. VI.24 Foto Maket 141. Lampiran 142. Daftar Pustaka 147. . . . . . Universitas Sumatera Utara. . . . DAFTAR GAMBAR. Gambar 1. Perpustakaan anak tahun sebelum tahun 1914 11. Gambar 2. Perpustakaan anak pada tahun 1920-an -1930-an 13. Gambar 3. Perpustakaan anak pada tahun 1945-1980 14. Gambar 4. Perpustakaan anak setelah tahun 1980 15. Gambar 5. Alur Sirkulasi 30. Gambar 6. Pola Sequential Circulation 31. Gambar 7.Pola Random Circulation 31. Gambar 8. Pola Radical Circulation 32. Gambar 9. Pola Linear Bercabang 32. Gambar 10.Pemantulan cahaya ke permukaan meja 33. Gambar 11.Jangkauan anak-anak 37. Gambar 12.Optimum shelving for children 38. Gambar 13.Peta peruntukan lahan 40. Gambar 14 Lokasi di JL.Perintis Kemerdekaan 41. Gambar 15 Lokasi di JL.Kapten Patimura 42. Gambar 16 Lokasi di JL.Sudirman 42. Gambar 17.Peta kota Medan 45. Gambar 18.Facade Children’s Library Discovery Center 56. Gambar 19.Interior Children’s Library Discovery Center 57. Gambar 20.Facade The International Library of Children's Literature 59. Gambar 21.Interior The International Library of Children's Literature 59. Gambar 22.Potongan Interior The International Library of Children's Literature 60. Gambar 23.Facade ImaginOn 61. Gambar 24.Interior spangler library 61. Gambar 25.Kegiatan The Teen Loft 62. Gambar 26.Kegiatan studio i 63. Gambar 27.Story jar 63. Gambar 28.Stage play 64. Gambar 29.Perilaku anak-anak 74. Universitas Sumatera Utara. Gambar 30.Latrobe City Child Care 75. Gambar 31.Taman bermain Latrobe City Child Care 76. Gambar 32.Analisa lokasi site 77. Gambar 33.Titik lokasi fasilitas pendidikan dengan radius 1km 78. Gambar 34.Tata Guna Lahan 79. Gambar 35.Analisa batas site 79. Gambar 36.Eksisting sekitar 81. Gambar 37.Analisa skyline 83. Gambar 38.Potongan A-A 83. Gambar 39.Potongan B-B 83. Gambar 40.Analisa sirkulasi 84. Gambar 41.Pola sirkulasi pejalan kaki 84. Gambar 42.Peta pencapaian ke site 85. Gambar 43.Penjelasan kebisingan sekitar site 86. Gambar 44.Posisi putar matahari pada site 87. Gambar 45.Vegetasi sekitar site 87. Gambar 46.View dari tapak 88. Gambar 47.View. menuju tapak 89. Gambar 48.Standar rak untuk perpustakaan 93. Gambar 49.Jarak minimal antara rak buku 94. Gambar 50.Susunan rak buku PBJC library dan The International Children’s Literature. 94. Gambar 51.Standar ruang daftar catalog microfilm 94. Gambar 52.IT workstation Spangler library dan Swiss Cottage Children’s Library. 95. Gambar 53.Standar peletakan meja baca perpustakaan . 95. Gambar 54.Perpustakaan Balita Spangler library dan Woodside Children’s Library. 96. Gambar 55. Perpustakaan anak Levi Yitzchak Jewish Children’s Library dan Nelson . Library 96. Gambar 56. Konsep bentukan massa 106. Gambar 57. Konsep penzoningan site 107. Gambar 58.Konsep vegetasi pada site 108. Universitas Sumatera Utara. Gambar 59.Konsep sirkulasi site 109. Gambar 60.Konsep parkiran 110. Gambar 61.Detail potongan green roof 112. Gambar 62.Detail potongan double-glaced glass 113. Gambar 63.Detail potongan tiang pancang 113. Gambar 64.Konsep zoning lantai 1 117. Gambar 65.Konsep zoning lantai 2 118. Gambar 66.Konsep zoning lantai 3 118. Gambar 67.Konsep zoning lantai 4 118. Gambar 68.Site Plan 119. Gambar 69.Ground Plan 120. Gambar 70.Denah Lt.1 121. Gambar 71.Denah Lt.2 122. Gambar 72.Denah Lt.3 123. Gambar 73.Denah Lt.4 124. Gambar 74.Denah Atap 125. Gambar 75. Tampak Depan dan Samping Kiri 126. Gambar 76. Tampak Belakang dan Samping Kanan 127. Gambar 77. Potongan A-A dan Potongan B-B 128. Gambar 78. Rencana Pondasi 129. Gambar 79. Rencana Balok lt.2 130. Gambar 80. Rencana Balok lt.3 131. Gambar 81. Rencana Balok lt.4 132. Gambar 82. Rencana Atap 133. Gambar 83. Rencana Rencana Elektrika 134. Gambar 84. Rencana Pengendali Kebakaran 135. Gambar 85. Rencana Pengkondisian Udara 136. Gambar 86. Rencana Telepon 137. Gambar 87. Rencana Utilitas 138. Gambar 88. Detail-detail 139. Gambar 89. Tampak Utara 140. Gambar 90. Tampak Barat 140. Gambar 91. Tampak Selatan 140. Gambar 92. Tampak Timur 140. Universitas Sumatera Utara. Gambar 93. Tampak Depan 140. Gambar 94. View Malam 140. Gambar 95. Game Corner 141. Gambar 96.Interior Perpustakaan 1 141. Gambar 97.Interior Perpustakaan 2 141. Gambar 98.Foto Maket 1 141. Gambar 99.Foto Maket 2 141. Gambar 100.Foto Maket 3 141. Gambar 101.Foto Maket 4 141. Universitas Sumatera Utara. DAFTAR TABEL . Tabe l1. Intensitas cahaya yang dianjurkan pada perpustakaan 34. Tabel 2. Pembagian Wilayah Pengembangan dan Pembangunan (WPP) Kota Medan. 38. Tabel 3. Kriteria penilaian lokasi 42. Tabel 4.Kebutuhan Ruang 53. Tabel 5.Respon psikologi warna 71. Tabel 6.Penerapan tema pada perancangan 75. Tabel 7. Batas-batas site 80. Tabel 8. Keterangan eksisting sekitar 81. Tabel 9. Keterangan pencapaian 85. Tabel 10.Keterangan vegatasi 88. Tabel 11. Stuktur bawah 91. Tabel 12. Badan stuktur 92. Tabel 13. Stuktur atas 92. Tabel 14.Persentasi tiap jenis bahan pustaka 98. Tabel 15. Program Ruang 99. Tabel 16. Keterangan vegetasi 108. Tabel 17. System distribusi 115. Universitas Sumatera Utara. xi�� ��. DAFTAR DIAGRAM. Diagram 1. Diagram Kerangka Berpikir 7. Diagram 2. Stuktur organisasi perpustakaan 48. Diagram 3. Pola Sirkulasi Pengunjung 49. Diagram 4. Pola Sirkulasi Pengelola 50. Diagram 5. Arus Sirkulasi Buku 50. Diagram 6. Tiga sub-sistem yang saling berinteraksi dalam sistem besar lingkungan . hidup 66. Diagram 7. Elektrikal 114. Diagram 8. Pengkondisian udara 114. Diagram 9. Plumbing air kotor 116. Diagram10. Plumbing air bersih 116. Diagram11. Air buangan 117. Diagram12. Favorite color 142. Diagram13. Female-Favorite color 142. Diagram14. Male-Favorite color 143. Diagram15. Favorite color by Age Group 143. Universitas Sumatera Utara. Bab I. Pandahuluan. I.1 Latar Belakang. Medan sebagai ibukota Propinsi Sumatera Utara yang juga merupakan kota. terbesar ke-3 di Indonesia juga mengalami perkembangan pembangunan yang cukup. pesat. Pesatnya perkembangan pembangunan di Kota Medan tidak terlepas dari. berbagai masalah yang membutuhkan penyelesaian secara optimal, salah satunya. adalah masalah yang menyangkut pendidikan. Fungsi pendidikan sangat strategis dan. penting dalam upaya mewujudkan kemajuan dan peningkatan kemakmuran. masyarakat, bahkan berkorelasi dengan upaya-upaya peningkatan kesempatan kerja,. dan mengurangi kemiskinan. Oleh karenanya, fungsi pendidikan merupakan salah satu. prioritas urusan wajib yang diselenggarakan. Pendidikan dapat terealisasi jika ada. dasar yang kuat untuk mendukung pembangunan pendidikan kota Medan. Pendidikan. dibentuk dari pengenalan akan tulisan, pendengaran akan pengajaran, pengajaran. moral, pembacaan buku berkualitas dan pengalaman. Dari kelima pembentukan. pendidikan, tiga diantaranya : pengenalan tulisan, pendengaran pengajaran,. pengajaran moral dapat diperoleh dari sekolah. Sedangkan pembacaan buku. berkualitas dapat diperoleh melalui perpustakaan.. Aktifitas membaca sejauh ini masih menjadi bagian dunia dewasa saja. Tak. ayal, di berbagai kota yang ada negeri ini, termasuk mudah menemukan perpustakaan. untuk dewasa. Sayangnya, teramat sangat jarang bisa menemukan perpustakaan. untuk anak. Perpustakaan anak hanya ada di sekolahnya yang kurang memadai. Di. tempat di luar itu, hanya ada sebagian kecil saja.Untuk meningkatkan kualitas. pendidikan di Kota Medan harus dimulai sejak dini yaitu dengan memperkenalkan dan. mendekatkan dunia buku dan membaca kepada anak-anak,serta menumbuhkan minat. membaca mulai dari kanak-kanak,melihat sekarang ini anak-anak kurang minat. membaca. . Di sisi lain,faktor perekonomian penduduk di Kota Medan yang tidak. mendukung untuk membeli buku bagi anak-anak, dikarenakan harga buku sekarang. cukup mahal.Melihat pendidikan yang berilmupengetahuan membutuhkan biaya yang. Universitas Sumatera Utara. cukup mahal dan sebagian anak-anak putus sekolah karena kekurangan biaya,maka. sebuah sarana pendidikan yang murah sangat diperlukan untuk meningkatkan. wawasan mereka,karena membaca merupakan jendela pengetahuan yang sangat. penting untuk meningkatkan kualitas hidup mulai dari kecil.. Peranan buku sebagai sumber ilmu merupakan suatu hal yang pasti,. berinteraksi dengan buku dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak,. terutama dalam aspek peningkatan intelegensinya. Beberapa penelitian oleh badan. survey independen menunjukkan hasil bahwa negara yang maju dan unggul dalam ilmu. pengetahuan dan teknologi adalah Negara yang pada umumnya memiliki masyarakat. yang gemar membaca, secara langsung mereka menanamkan budaya baca sejak usia. dini dengan menjadikan buku sebagai kebutuhan.. Di kota Medan sendiri,hanya terdapat sebuah perpustakaan anak yang. merupakan layanan anak dari Perpustakaan Daerah Kota Medan.Ruangan. perpustakaan anak tersebut hanya berukuran kecil sehingga anak-anak tidak merasa. nyaman dan leluasa untuk membaca buku di sana.Dan jika ada beberapa kunjungan ke. perpustakaan anak tersebut pada waktu yang bersamaan,ruangan tersebut tidak dapat. menampung seluruh penunjung.Hal ini menyebabkan pengunjung harus menunggu. terlebih dahulu di luar untuk mendapat giliran masuk ke perpustakaan anak tersebut.. Perpustakaan Anak Medan merupakan salah satu alternative untuk mengatasi. masalah tersebut.Perpustakaan Anak Medan diperuntukan untuk usia anak-anak(3-. 12tahun). Perpustakaan dalam kalangan masyarakat masih terkesan asing.. Masyarakat belum berpendapat bahwa perpustakaan itu merupakan gudangnya ilmu. pengetahuan. Mungkin dikarenakan perpustakaan itu terkesan terlalu formal, buku-. buku di dalamnya hanya berisi tentang buku-buku pelajaran sekolah, buku-buku lama,. buku-buku sejarah yang sangat tidak diminati masyarakat khususnya kalangan anak-. anak dan remaja. Dari hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sebuah. perpustakaan,selain buku-buku yang berkualitas,diperlukan juga berbagai fasilitas yang. mendukung seperti ruang audiovisual,ruang computer,dsb,dan juga kualitas interior. yang nyaman dan menarik sehingga dapat menarik perhatian anak-anak.Selain. itu,diperlukan ekterior yang menarik pula untuk menarik perhatian anak-anak.. Universitas Sumatera Utara. I.2 Maksud dan Tujuan. Maksud:. �¾ Memperkenalkan dan mendekatkan dunia buku dan membaca kepada. anak-anak sejak dini.. �¾ Menumbuhkan minat membaca anak-anak untuk meningkatkan wawasan. dan edukasi anak-anak.. �¾ Memberikan suatu wadah edukasi dan rekreasi kepada anak-anak.. �¾ Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa dengan. adanya berbagai buku tentang keterampilan-keterampilan yang. meningkatkan daya kreasi anak-anak.. Tujuan:. �¾ Menyediakan fasilitas penunjang dalam upaya meningkatkan gemar. membaca anak pada usia dini di Medan.. �¾ Menciptakan suatu bangunan rekreasi edukatif yang berfungsi. sebagaimana mestinya dengan pertimbangan untuk menarik minat anak-. anak.. �¾ Menciptakan fasilitas yang mengundang untuk dapat mengakses segala. sumber media secara terbuka.. I.3 Masalah Perancangan. Masalah yang timbul dari perancangan Perpustakaan Anak ini adalah:. a) Permasalahan yang melekat pada desain seperti sirkulasi, aktifitas, fungsi,. kenyamanan, utilitas, keamanan, lighting, akustik, dan dimensi ruang.. b) Permasalahan fasilitas perpustakaan, bagaimana mengaplikasikan. fasilitas media baru ke dalam perpustakaan seperti mikrofilm, mikrofiche,. tape audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas. umum untuk mengakses gudang data CDROM dan internet.. Universitas Sumatera Utara. c) Permasalahan facade, bagaimana facade terbaik untuk menarik minat. kalangan anak-anak juga tidak terlepas juga terhadap kalangan dewasa.. d) Bagaimana merancang perpustakaan yang bisa mengajak anak untuk. menjadi kooperatif dan mandiri dalam melakukan rentetan aktivitas yang. dilakukan selama berada di perpustakaan.. e) Permasalahan penggabungan, bagaimana penggabungan antara eksterior. dan interior yang sejalan agar konsep konsisten terhadap eksterior. maupun interior.. f) Permasalahan lansekap yang connect dengan tema.. I.4 Pendekatan Perancangan. Pendekatan perancangan dilakukan dengan mempertimbangkan item-item. perancangan Perpustakaan Anak Medan antara lain:. a) Ruang dalam. b) Ruang luar. c) Style bangunan perpustakaan. d) Struktur . e) Utilitas (elektrikal, plumbing, akustik, dll). f) Vegetasi. g) Material dan warna. Pendekatan diatas harus mempertimbangkan kaidah ramah lingkungan, dimana. sebuah bangunan perpustakaan harus bisa berbicara kuat untuk membuktikan. bangunan tersebut turut menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan yang tercatat. dalam buku-buku di dalamnya.. I.5 Lingkup/ Batasan Perancangan. Masalah perancangan yang timbul dibatasi pada:. a) Kompleksitas bangunan yang membutuhkan analisa yang mendalam. tentang tema, . kenyamanan tiap ruangan, pembagian ruangan, sirkulasi, program ruang,. dan aktifitas terpadu.. Universitas Sumatera Utara. b) Pengorganisasian ruang berdasarkan kegiatan, fungsi, dan pemakai.. c) Perancangan sistem akustik ruang dan lighting yang baik dalam penerapan. material . dan desain ruangan.. d) Pemilihan sistem struktur ramah lingkungan yang efisien yang dapat. menahan beban sekaligus menghasilkan bentukan desain perpustakaan.. I.6 Metoda Pendekatan. �¾ Studi pustaka,dilakukan dengan mempelajari data literature tentang teori . psikologi anak,warna,material,anthropometri anak,jangkauan dan bentangan. anak,pola tata ruang,pencahayaan,penghawaan,dan proteksi kebakaran.. �¾ Studi literatur dengan mempelajari permasalahan tentang perpustakaan anak. dan masalah tentang utilitas ramah lingkungan yang ada serta pemecahan. masalah berdasarkan referensi-referensi yang dianggap relevan dan. mendukung dalam proses perancangan seperti buku panduan, standar. bangunan maupun standar keselamatan pada bangunan sesuai dengan. fungsi proyek dan kelayakannya.. �¾ Survey lapangan dalam pemilihan lokasi dengan menganalisa potensi-. potensi yang ada pada lingkungan sekitar.. �¾ Mendapatkan informasi dari instansi-instansi terkait untuk memperoleh data. yang dibutuhkan untuk mendukung kelayakan studi proyek, baik dengan. instansi pemerintah maupun swasta.. I.7 Asumsi-Asumsi. �¾ Perpustakaan diasumsikan dapat menarik minat membaca kalangan anak-. anak dari agar mereka tahu betapa pentingnya pendidikan itu, dan betapa. sudah majunya dunia.. �¾ Kendalaan pembebasan penggunaan lahan tidak menjadi kendala.. �¾ Perpustakaan diasumsikan dapat membuka wawasan anak bangsa dan. meningkatkan kualitas bagi mereka yang sudah bekerja maupun yang sudah. berkeluarga. . Universitas Sumatera Utara. �¾ Lokasi tapak diasumsikan berupa lahan kosong dan memenuhi persyaratan. fungsi bangunan sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK). Medan.. �¾ Kesadaran masyarakat terhadap budaya membaca Indonesia sejak dini. semakin meningkat. . �¾ Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya ilmu pengetahuan sejak dini. semakin meningkat.. Universitas Sumatera Utara. I.8 Kerangka Berpikir. Perpustakaan Anak Medan. Latar Belakang: �x Minimnya perpustakaan untuk kalangan anak-anak �x Anak-anak Medan perlu pendidikan lebih dengan biaya relatif murah �x Butuh adanya suatu wadah edukasi yang menarik minat anak-anak. Medan untuk membaca. �x Belum adanya perpustakaan di Medan yang ramah lingkungan. Maksud: �x Menumbuhkan minat membaca anak-anak untuk meningkatkan wawasan dan. eduksi anak-anak.. �x Memberikan suatu wadah edukasi dan rekreasi kepada anak-anak. �x Membantu memperkembangkan kegemaran dan hobi siswa dengan adanya. berbagai buku tentang keterampilan-keterampilan yang meningkatkan daya kreasi anak-anak.. Tujuan:. �x Menyediakan fasilitas penunjang dalam upaya meningkatkan gemar membaca anak pada usia dini di Medan.. �x Menciptakan suatu bangunan rekreasi edukatif yang berfungsi sebagaimana mestinya dengan pertimbangan untuk menarik minat anak-anak.. �x Menciptakan fasilitas yang mengundang untuk dapat mengakses segala sumber media secara terbuka.. Pengumpulan Data. Survey. Data Primer. �x Data penduduk �x Data fasilitas rekreasi edukatif. di Medan. Lokasi. Data Sekunder �x Studi Banding: �9 The International. Children’s Library Literature.. �9 Children’s Library Discovery Centre. �9 ImaginOn Children Library. Konsep Fisik : Non Fisik: �x Site �x Bangunan �x Struktur. �x Ruang dalam �x Ruang luar �x Utilitas. Analisa: Fisik: Non Fisik: �x Site �x �x Bangunan. Pengguna �x Aktivitas �x Program Ruang. Pra perancangan �x penzoningan �x bentuk massa sesuai tema �x kaidah ramah lingkungan. Desain Akhi r. Diagram��1.kerangka��berpikir�� Universitas Sumatera Utara. 8�� ��. I.9 Sistematika Pembahasan. Sistematika pembahasan ini meliputi:. Bab I. Pendahuluan. Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan. yang meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan pembahasan, sasaran, pendekatan,. batasan masalah, kerangka berpikir dan sistematika pembahasan.. Bab II. Deskripsi Proyek. Berisi terminologi judul, alternatif lokasi, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting,. luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding. arsitektur dengan fungsi sejenis.. Bab III. Elaborasi tema. Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema. dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.. Bab IV. Analisa. Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi,. analisa dan penerapan tema dan kesimpulan.. Bab V. Konsep Perancangan. Berisi konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif. pemecahan masalah.. Bab VI. Perancangan Arsitektur. Merupakan hasil gambar rancangan arsitektur dan maket.. Daftar Pustaka. Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan. perancangan kasus proyek.. Universitas Sumatera Utara. 9. Bab II. Deskripsi Proyek. II.1 Terminologi Judul. Judul proyek ini adalah Perpustakaan Anak Medan. Berikut merupakan penjelasan. tentang judul proyek tersebut.. �¾ Perpustakaan merupakan kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan,. hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia 1. Perpustakaan adalah tempat, gedung, ruang yg disediakan untuk pemeliharaan. dan penggunaan koleksi buku dsb2.. �¾ Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum. dewasa atau belum mengalami masa pubertas 3. Anak adalah manusia yg masih kecil 2. �¾ Medan merupakan salah satu nama kota terbesar ke-3 di Indonesia yang. merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara yang berada di Pulau Sumatera.4. Dengan demikian,Perpustakaan Anak Medan merupakan sebuah. gedung perpustakaan yang diperuntukkan bagi anak-anak,dimana anak-anak. mulai sejak dini dapat mengenal buku,memperoleh berbagai ilmu. pengetahuan,berimajinasi,dsb dan menjadikan perpustakaan sebagai salah. satu sarana hiburan maupun rekreasi yang bersifat edukatif ,serta tempat. berinteraksi antara sesama.. 1 http://id.wikipedia.org/wiki/Perpustakaan(04 feb/12:40) 2 www.KamusBahasaIndonesia.org 3http://id.wikipedia.org/wiki/Anak (04 feb/12:40) 4 Kamus. Universitas Sumatera Utara. http://id.wikipedia.org/wiki/Lelaki http://id.wikipedia.org/wiki/Perempuan http://id.wikipedia.org/wiki/Dewasa http://id.wikipedia.org/wiki/Pubertas http://www.kamusbahasaindonesia.org/ http://id.wikipedia.org/wiki/Anak. 10. II.2. Tinjauan Proyek. II.2.1 Sejarah Perpustakaan Anak. Sejarah perkembangan perpustakaan anak dibagi menjadi 4 peroide:. �¾ Sebelum Perang Dunia I (Before 1914):School and Shelter. Tidak hanya sampai akhir abad ke-19 dimana ketentuan untuk. perpustakaan anak diatas semua pendekatan skala atau bentuk yang kita. lihat.Setelah melewati setengah abad,perkembangan perpustakaan umum di. Negara Inggris akhrinya mempercepat ,memudahkan,dan melegitimasi. timbulnya spesialisasi pelayanan,termasuk pelayanan terhadap anak-. anak.Pertumbuhan spesialisasi didukung oleh perkembangan dari lingkungan. kepustakaan yang professional, mengikuti pendiri asosiasi perpustakaan tahun. 1877.Beberapa pustakawan menjadi semakin teliti bahwa perpustakaan. membutuhkan anak-anak dan mulai menulis secara intensive dalam tekanan. perpustakaan tentang isu yang ada.. Pertambahan permintaan untuk fasilitas anak-anak datang dari. pertumbuhan gerakan pemberantasan buta huruf pada anak-anak mengikuti. kedatangan edukasi negara tahun 1870.Perkembangan yang sangat cepat. dalam angka dan kualitas buku-buku,majalah-majalah diarahkan pada anak-. anak terjadi pada pertengahan abad ke-19.Para pustakawan mengharapkan. pembacaan yang baik akan mengubah jalan hidup anak-anak.Gedung. perpustakaan anak tersendiri pertama kali berdiri tahun 1882 di Nottingham.. Kebanyakan perpustakaan anak melayani seperti tempat. naungan(shelter),tempat perlindungan terhadap lingkungan luar yang tidak. ramah,dan keramaian,lingkungan rumah yang kotor.Pada awalnya ruang. perpustakaan anak juga dirasakan seperti ruangan sekolah,menanamkan. kedisplinan,dan kelakuan baik.Meja dan kursi hanya mengizinkan pembaca. menghadap ke satu arah seperti tradisi sekolah dan gereja.Seorang. pustakawan J.D. Stewart mengatakan bahwa penyusunan meja dan kursi yang. hanya berbentuk persegi panjang serta mengahadap ke satu arah dapat. memberikan keteraturan daripada bentuk meja yang bulat yang membuat. ruangan terkesan membingungkan.. Universitas Sumatera Utara. 11. �x The 1920s and 1930s: Middle-Class Domesticity and Constructive Play. Perkembangan perpustakaan anak selanjutnya diantara peperangan. bertepatan dengan pertumbuhnya inisiatif dan ide-ide yang sudah mulai muncul. pada akhir zaman Victoria dan Edwardian,mengenai masa kanak-kanak dan. kesejahteraan anak-anak.Ide-ide ini telah diutarakan apa yang menjadi. keyakinan Hendrick layak dimasukkan dalam �µ�P�R�G�H�U�Q�� �F�K�L�O�G�K�R�R�G�¶,selama. periode masa kanak-kanak, adalah secara hukum,legislative,social,secara. medis,psikologis,edukasi,serta secara politik.Munculnya keyakinan yang tidak. dapat dipahami pada awal generasi,bahwa anak-anak adalah warga Negara. yang memiliki hak kebebasan social dari orang tua mereka,hak dimana negara. wajib memberikan perlindungan.Penetapan anak-anak menghendaki didirikan. literature bacaan anak-anak dan sistem registrasi yang membantu dari. perkembangan orang tua.. Gambar 1. perpustakaan anak tahun sebelum tahun 1914. Universitas Sumatera Utara. 12. Pergerakan pembimbing anak-anak pada tahun 1920-an -1930-an. mencoba mengobati dan menyembuhkan,sampai kepada klinik penyakit. kejiwaan,gugup,tidak dapat menyesuaikan diri,sampai kepada anak-anak yang. nakal.Berbagai perkembangan dalam psikologi anak dan psikiatri direfleksikan. dengan pemahaman baru tentang masa kanak-kanak,sebuah realisasi dari. permasalahan pada masa kanak-kanak.Abad ke-20 telah menjadi abad untuk. anak-anak.. Perkembangan yang menarik dalam psikologi anak dan kesejahteraan. yang tampak masuk ke dalam pemikiran dari beberapa perpustakaan.Pada. awalnya,kontribusi utama adalah �6�D�\�H�U�V�¶���7�K�H�� �&�K�L�O�G�U�H�Q�¶�V�� �/�L�E�U�D�U�\��(1911).Sayer. mengamati bahwa baru-baru ini ditemukan permintaan dari pembaca muda. yang memerlukan perlakuan khusus.Dia menyarankan pelatihan khusus,untuk. hal-hal penting dimana pustakawan harus berkenalan lebih jauh dengan. psikologi untuk mengerti proses mental anak-anak,dan pelatihan yang terbaik. untuk persiapan pelatihan teknikal,dia berkeyakinan terhadap metoda. Froebelian.Metoda Froebelian menekankan kepada kebebasan. bermain,bernyanyi,kerja sama,pembelajaran yang alami,menari,aktivitas luar. dan pembacaan cerita.. Hal yang sulit untuk mengukur luasnya ide-ide baru dalam pendidikan. dan psikologi anak yang mempengaruhi para pustakawan,dan disainer. perpustakaan serta perencana-perancana pada masa itu.Walaupun ada. kesamaan yang hidup dari pendidik dan ahli psikologi dan semua yang terkait. dengan penyediaan perpustakaan-perpustakaan anak,termasuk didalamnya. perawatan secara arsitektural.Setelah peran,Sayers membuka departemen. anak-anak di Croydon.Perencanaan warna ruangan dikerjakan oleh Borough. �(�Q�J�L�Q�H�H�U�¶�V�� �'�H�S�D�U�W�P�H�Q�W���'�L�Q�G�L�Q�J-�G�L�Q�G�L�Q�J�� �G�L�G�H�N�R�U�D�V�L�� �P�H�Q�J�N�L�O�D�S�� �µ�6�S�D�Q�L�V�K�� �U�H�G�¶��. dengan lapisan atas berwarna hijau dan cream.Rak buku kecil dan bingkai hijau. diletakkan saling berlawanan dan dipertunjukan juga beberapa gambar. besar.Semua pintu dan jendela terdapat tirai.Ditengah ruangan diletakkan meja-. meja.Meja-meja dapat dilipat sehingga ruangan dapat menjadi area. pertunjukan.Ruangan tersebut tidak hanya sekedar datang untuk membaca. Universitas Sumatera Utara. 13. tetapi anak-anak juga dapat mengekpresikan diri mereka dan dapat memainkan. permainan yang bersifat membangun.. �x 1945-1980: Open Plan and Modern Office. Setelah Perang Dunia II perpustakaan anak kembali dilanjutkan sebagai. aspek utama ketetapan perpustakaan umum yang sangat memberikan. keuntungan dari pertumbuhan negara dan suatu tahun kekerasan pasca. peperangan dari anggaran pengeluaran juga.. Setelah periode pasca perang,kepulan dari Victorialism masih dapat ditemui. dalam pemandangan dari perpustakaan anak.Pada tahun 1951 pustakawan. �&�K�D�U�O�H�V�� �(�O�O�L�R�W�� �P�H�Q�X�O�L�V�N�D�Q�� �µ�N�H�N�H�M�D�P�D�Q yang berlangsung sebentar �V�D�M�D�¶�\�D�Q�J��. mempermalukan perpustakaan anak-anak.Pustakawan sering menampakkan. kebudayaan pertempuran.Para puatakawan dipandang perpustakaan anak. sebagai kebudayaan medan perang dimana naik turunnya sikap manusia yang. merusak sangat popular �± dalam bentuk apa literature propaganda,buku. komik.televisi,atau perpustakaan mendasar pertunjukan boneka �± dapat. kembali lagi.Pustakawan mengidentifikasi sebuah hubungan antara komik. horror dengan kenakalan anak-anak.Sehingga mengizinkan perpustakaan. memperkenalkan buku kepada anak-anak sebelum mereka kecanduan. terhadap komik strip.Anak-anak dibawah usia 7atau 8 tahun lebih aktif dalam. mendukung.Pertumbuhan yang menarik dalam pelayanan untuk anak-anak. Gambar 2. perpustakaan anak pada tahun 1920-an -1930-an. Universitas Sumatera Utara. 14. terlihat di tempat lain juga.,seperti yang direfleksikan dalam perusahaan IFLA. Committee on Library Work with Children and Young People tahun 1955.. Pada akhir tahun 1950-an,iklim ekonomi tidak mengizinkan penerusan. konstruksi perpustakaan umum,tetapi kemudian ,sampai pertengahan tahun. 1970-an,investasi dalam fisik infrastruktur perpustakaan umum bertumbuh. dengan cepat.Pertumbuhan keterbukaan kea rah pembaca anak-anak jelas. berlanjut tahun 1939 setelah perang dan menemukan ekspresi dalam. pergerakan ke arah depan perencanaan terbuka dalam arsitektur,termasuk. disain untuk rumah,sebuah lingkungan dimana perpustakaan anak telah. menggambarkan perlakuan yang baik dari inspirasi disain antara perang-. perang yang ada.Perubahan perencanaan yang terbuka kedepannya menandai. perubahan yang signifikan dalam sejarah disain perpustakaan anak dan. beberapa diskusi tentang keasliannya dan perkembangan yang epat terhadap. anak-anak.. Setelah perekonomian kembali,konstruksi perpustakaan kembali. dilanjukan,satu decade pasca Perang Dunia ke-2,menyaksikan perkembangan . dari modernisasi disain perencanaan terbuka,akar dari semua yang dapat. mengusut kembali kepada awal abad 20,kepada evolusi dan pengaruh dari. disain Skandinavia dan perkembangan dalam disain rumah Amerika.Sesuai. dengan semangat dunia terhadap modernism,orang dewasa dan perpustakaan. anak-anak menjadi semakin sama dengan disain mereka:sama seperti. perkantoran �± jarak usia �± efisiensi perubahan rumah tangga yang baik. . Gambar3. perpustakaan anak pada tahun 1945-1980. Universitas Sumatera Utara. 15. �x �6�H�W�H�O�D�K�� ������������ �3�H�O�D�\�D�Q�D�Q�� �µ�$�U�H�D�� �1�\�D�P�D�Q�¶�� �G�D�Q�� �7�H�U�F�H�W�X�V�Q�\�D�� �%�X�G�D�\�D��Taman. Bermain. Berakhirnya generasi masa lalu,seperti pertambahan kegelisahan telah. menjadi focus pada keluarga telah mematahkan usia post-modern.Sebagai. pertambahan kepentingan sudah menjadi konsekuensi biasa pada. pemeliharaan, dan pada awal tahun pendidikan,disain perpustakaan anak. memiliki banyak cara untuk merefleksikannya,area yang nyaman dari pelayanan. tempat berlindung,focusnya yang sangat komersialisasi dibawah pengaruh dari. retail besar seperti IKEA dan semangat budaya dari kemajuan rumah.Dalam. tambahan,pengalaman social memperkuat pemakai dan budaya. tekenal,perpustakaan anak mengambil gambaran dari taman bermain,sehingga. disain-disain menjadi lebih jenaka,hidup dan berteknologi tinggi,penggunaan. warna dan pemilihan furniture,serta perabot yang meniru Disney dan. Mc.Donald,menjadi dasar hiburan.. II.2.2 Sejarah Perpustakaan Anak di Indonesia. Perpustakaan anak di Indonesia belum terlalu terkenal ,baru sekitar tahun 1978. dengan didirikannya Perpustakaan Umum DKI Jakarta sebagai proyek perintis. perpustakaan dengan koleksi dan fasilitas yang cukup baik.Pelayanan terbagi 3. bagian:perpustakaan anak,remaja dan dewasa,dimana dana pembangunan dan. operasionalnya berasal dari pemerintah.Selanjutnya badan swasta dan pemerintahan. Gambar 4. perpustakaan anak setelah tahun 1980. �6�X�P�E�H�U�����,�)�/�$���7�K�H���+�L�V�W�R�U�\���R�I���&�K�L�O�G�U�H�Q�¶�V���/�L�E�U�D�U�\. Universitas Sumatera Utara. 16. mulai turut berpartisipasi dalam mendirikan perpustakaan anak.perum Balai Pustaka. penerbit menyediakan pusat perpustakaan anak-anak walaupun koleksi bukunya. banyak buku terbitan Balai Pustaka Sendiri.Dan pada bulan Desember 1979 BK3S. bekerla sama dengan Dewan Kesenian Jakarta mendirikan perpustakaan anak di. TIM.Da ini merupakn satu-satunya perpustakaan khusus anak-anak yang ada di. Indonesia.. II.2.3 Perpustakaan . Dalam bahasa �,�Q�G�R�Q�H�V�L�D�� �G�L�N�H�Q�D�O�� �L�V�W�L�O�D�K�� �³�S�H�U�S�X�V�W�D�N�D�D�Q�´���E�H�U�D�V�D�O dari kata. Sansekerta pustaka artinya kitab, buku. Dalam bahasa Inggris, istilah library (berasal. dari kata Latin liber atau libri ) artinya buku. Dari kata Latin tersebut terbentuklah istilah. librarus yang artinya tentang buku. Dalam bahasa Belanda bibliotheek , Jerman. bibliothek , Perancis bibliothrquo, Spanyol bibliotheca, dan Portugal bibliotheca. Semua. istilah itu (berasal dari bahasa Yunani biblia ) artinya tentang buku, kitab.Dari istilah-. istilah diatas diperoleh batasan perpustakaan merupakan kumpulan buku, manuskripsi. dan bahan pustaka lainnya yang digunakan untuk keperluan studi atau bacaan,. kenyamanan atau kesenangan (Webster's Third Edition International Dictionary ,1961).. Pengertian perpustakaan menurut beberap ahli:. �x Definisi Naskah RUU : Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis,. karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku. guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan. rekreasi para pemustaka. (UU Perpustakaan No 43 2007). �x Harold's Librarians' Glossary edisi ke 8, 1995 memberikan beberapa arti. perpustakaan:. 1) koleksi buku atau materi lain yang disimpan untuk bacaan, pembelajaran, dan. konsultasi; . 2) tempat, bangunan, ruang yang dikhususkan bagi koleksi buku dsb.;. 3) sejumlah buku yang diterbitkan oleh penerbit dengan judul yang. komprehensif dan biasanya memiliki karakter khusus seperti subyek, cara . penjilidan, atau tipografi; . 4) Koleksi film, foto dan media non-buku lain termasuk pita, cakram, pita atau . Universitas Sumatera Utara. 17. cakram komputer, dan program; . �x Menurut Dr. Sukarman,Perpustakaan adalah Institusi / lembaga pengelola koleksi. karya tulis, cetak dan atau rekam sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan,. teknologi dan seni yang diatur dan ditata menurut sistem yang baku dan. didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian, informasi, dan rekreasi bagi. masyarakat. . Suatu perpustakaan adalah perpaduan dari 7 unsur atau komponen pokok yaitu:. - Unsur tujuan . Unsur tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh perpustakaan. Perpustakaan. harus beraktifitas, bergiat dan berproses untuk dapat tercapainya tujuan tersebut.. tujuan perpustakaan berorientasi kepada kepentingan pemakai, bangsa dan negara. . - Unsur koleksi bahan pustaka . Unsur koleksi bahan pustaka : koleksi perpustakaan adalah berupa informasi,. pengetahuan, fakta, ide, dan sebagainnya, baik yang tercetak ataupun terekam.. Informasi tersebut dapat berbentuk buku, majalah, brosur, surat kabar, piringan. hitam, slide, film, kaset, foto dan sebagainya yang tercakup dalam istilah bahan. pustaka. . - Unsur gedung/ruang dan perlengkapan . Unsur gedung/ruangan dan perlengkapan : gedung perpustakaan hendaknya. mempunyai bentuk khusus yang membedakannya dengan gedung-gedung yang lain.. Begitu juga dengan ruangan-ruangan yang terdapat di dalamnya, haruslah. disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh perpustakaan yaitu kegiatan. pengadaan, pengolahan, pemeliharaan, pelayanan dan sebagainya. Perlengkapan. perpustakaan disesuaikan juga, misalnya bentuk meja sirkulasi, rak-rak buku, rak. majalah, meja/kursi untuk pemakai perpustakaan yang ingin belajar sendiri dan lain. sebagainya. . - Unsur isi . Unsur sistem tertentu : sistem adalah tehnik, metode atau cara. Prasarana, sarana. dan kegiatan perpustakaan semua ditata, dikelola dan dilaksnakan dengan sistem. tertentu. Sistem ini yang antara lain membedakan perpustakaan dengan toko buku. dan lain-lain. Sistem tertentu pada perpustakaan misalnya sistem katalogisasi, sistem. klassifikasi, tajuk subjek, filing dan sebagainya. . Universitas Sumatera Utara. 18. - Unsur tenaga tertentu . Unsur organisasi dan tata kerja : perpustakaan mempunyai wadah, pembagian tugas. dan sumber daya. Suatu perpustakaan merupakan suatu unit kerja atau suatu satuan. organisasi yang mempunyai tugas sesuai dengan fungsi dan tujuan perpustakaan. . - Unsur organisasi dan tata kerja . Unsur tenaga : perpustakaan haruslah dikelola oleh tenaga yang berpendidikan dan. berketerampilan perpustakaan. Disamping mempuyai pengetahuan dan keterampilan. perpustakaan, seorang tenaga perpustakaan juga harus mempunyai jiwa mengabdi. untuk kepentingan masyarakat yang dilayaninya : berusaha untuk meningkatkanminat. baca masyarakat, rajin, tekun, teliti, dan selalu siap sedia untuk memberikan. bimbingan dan pengarahan tentang cara penggunaan perpustakaan, sehingga. masyarakat akan tertarik untuk berkunjung ke perpustakaan dan menjamin bahan. pustaka yang tersedia. . - Unsur masyarakat pemakai . Unsur masyarakat yang dilayani : masyarakat ini berada diluar bentuk fisik. perpustakaan, namun perpustakaan dibentuk dan diselenggarakan terutama untuk. kepentingan masyarakat. Oleh kerena itu perpustakaan tanpa masyarakat yang. dilayani, tidak akan ada manfaatnya. Masyarakat adalah suatu unsur terutama dalam. penyelenggaraan perpustakaan. . Perkembangan perpustakaan menempatkannya menjadi sumber informasi ilmu. pengetahuan, teknologi dan budaya. Dari istilah pustaka, berkembang istilah. pustakawan, kepustakaan, ilmu perpustakaan, dan kepustakawanan yang akan. dijelaskan sebagai berikut :. 1. Pustakawan : Orang yang bekerja pada lembaga �± lembaga perpustakaan atau. yang sejenis dan memiliki pendidikan perpustakaan secara formal.. 2. Kepustakaan : Bahan �± bahan yang menjadi acuan atau bacaaan dalam . menghasilkan atau menyusun tulisan baik berupa artikel, karangan, buku, laporan,. dan sejenisnya.. 3. Ilmu Perpustakaan : Bidang ilmu yang mempelajari dan mengkaji hal �± hal yang . berkaitan dengan perpustakaan baik dari segi organisasi koleksi, penyebaran dan. pelestarian ilmu pengetahuan teknologi dan budaya serta jasa- jasa lainnya kepada. Universitas Sumatera Utara. 19. masyarakat, hal lain yang berkenaan dengan jasa perpustakaan dan peranan. secara lebih luas.. 4. Kepustakawanan : Hal �± hal yang berkaitan dengan upaya penerapan ilmu . perpustakaan dan profesi kepustakawanan.. II.2.4 Jenis-jenis Perpustakaan . IFLA (Internasional Federation of Library Association) mengelompokkan jenis-. jenis perpustakaan atas : . 1. Perpustakaan Nasional (National Library) . Perpustakaan Nasional adalah perpustakaan yang didirikan di ibukota negara. dan merupakan perpustakaan induk dari semua jenis perpustakaan yang ada di. negara tersebut. Perpustakaan Nasional Indonesia didirikan di Jakarta.. 2. Perpustakaan Umum (Public Library) . Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan,. menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat. umum. Perpustakaan umum diselenggarakan untuk memberikan pelayanan. kepada masyarakat umum tanpa memandang latar belakang pendidikan,. agama, adat istiadat, umur, jenis dan lain sebagainya, maka koleksi. perpustakaan Umum pun terdiri dari beraneka ragam bidang dan pokok. masalah sesuai dengan kebutuhan informasi dari pemakainya.. 3. Perpustakaan Perguruan Tinggi (University Library) . Perpustakaan perguruan tinggi yaitu perpustakaan yang diselenggarakan untuk. mengumpulkan, memelihara, menyimpan, mengatur, mengawetkan dan. mendaya gunakan bahan pustakanya untuk menunjang pendidikan/pengajaran,. penelitian dan pengabdian masyarakat.. 4. Perpustakaan Sekolah (School Library). perpustakaan sekolah yaitu perpustakaan yang mengumpulkan, menyimpan,. memelihara, mengatur dan mengawetkan bahan pustkanya untuk menunjang. usaha pendidikan dan pengajaran di sekolah. Masyarakat pemakainya ialah. para siswa, tenaga pengajar dan staf sekolah lainnya. . 5. Perpustakaan Khusus (Special Library) . Universitas Sumatera Utara. 20. Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh kantor. atau instansi yang tujuannya adalah untuk untuk menunjang kegiatan kantor. atau instansi dimana perpustakaan itu berada.. 6. Perpustakaan Wilayah . Perpustakaan wilayah yaitu perpustakaan yang diselenggarakan oleh. pemerintah dan berkedudukan di setiap ibu kota Propinsi, bertugas. mengumpulkan serta melestarikan semua penerbitan daerah yang. bersangkutan.. 7. Perpustakaan Keliling . Perpustakaan keliling pada prinsipnya merupakan perluasan dari pelayanan. perpustakaan umum. Perpustakaan keliling adalah merupakan jenis. perpustakaan yang dalam memberikan pelayanan bergerak dari satu tempat ke. tempat yang lain dengan tujuan mengunjungi pemakai.. II.2.5 Teori Tentang Anak. II.2.5.1 Perkembangan pada Anak. Pandangan tentang anak-anak terdapa perbedaab sesuai dengan. perkembangan alam pemikiran manusia dan ilmu pengetahuan khusus ilmu. jiwa(Psikologi anak).. Dalam ilmu jiwa,ada 2 pendapat tentang anak sesuai dengan waktu:. �¾ Ilmu jiwa lama(sebelum tahun 1900). Anak adalah menusia dewasa dengan ukuran kecil,anak unya kesanggupan dan. kemampuan yang sama dengan orang dewasa.,tetapi masih dalam bentuk. sederhana dan masih dalam tahap perkembangan.. �¾ Ilmu jiwa modern(setelah tahun 1900). Anak bukanlah orang dewasa dalam bentuk mini,tetapi anak adalah anak.Anak. mempunyai dunianya sendiri,yang masih dalam tahap perkembangan.Anak. mempunyai perasaan,pikiran dan kehendaknya sendiri.Anak mempunyai. psikis,sifat dan struktur yang berlainan pada tiap-tiap tahap perkmbangan.Oleh. karena ituanak harus diperlakukan khusus yang berlainandengan orang dewasa.. Menurut Munsinger,perkembangan anak dari lahir hingga remaja dapat dibagi menjadi. beberapa tahap:. Universitas Sumatera Utara. 21. - Newborn-usia lahir hingga 1bulan. - Neonate- usia 1minggu hingga 1 bulan. - Infant- usia 1 bulan hingga 1 tahun. - Toodler-usia 1-3 tahun. - Preschool child-usia 3-6 tahun. - School child �±usia 6-12 tahun. - Adolescent- usia 12-17 tahun. Perkembangan anak dipengaruhi oleh 2 faktor,yaitu:. �x Faktor bawaan(herediter).Merupakan kondisi yang sudah ada sejak lahir seperti. potensi kecerdasan,bakat,minat dan kecenderungan atau sifat yang diturunkan dari. orang tua.. �x Faktor pengalaman.Merupakan kondisi yang dialami anak hidupnya,baik di. rumah,sekolah maupun di lingkungan pergaulan.Setiap anak mengembangkan pola. dan prilaku yang unik sesuai dengan pengalaman yang berbeda-beda dalam. pemenuhan dan perkembangan kebutuhannya.. Aspek tumbuh kembang anak:. �¾ Psikomotorik,sasarannya kesehatah fisik,kekuatan motorik,kemampuan. merawat diri sendiri,kemandirian dan rasa kompetensi. �¾ Kognitif-intelektual,sasarannya kreatifitas,penalaran,perkembangan bahasa ,. pengetahuan dasar umum dan pengenalan lingkungan hidup. �¾ Emosi,sasarannya:pengendalian diri,ketekunan dan antusianisme pada. kegiatan. �¾ �6�R�V�L�D�O���V�D�V�D�U�D�Q�Q�\�D���� �N�H�W�H�U�W�L�E�D�Q���G�L�V�L�S�O�L�Q�� �N�H�J�L�D�W�D�Q���N�H�U�M�D�V�D�P�D���� �G�D�Q�� �O�D�W�L�K�D�Q�¶�D�W�X�U�D�Q��. main social(mis perilaku antri,kompromi,dan tenggang rasa). �¾ Moral,sasarannya;perilaku benar atau salah(etika)dan perilaku baik atau buruk.. Jean Piaget,seorang psikolog yang memperlajari perkembangan anak membagi. proses perkembangan kognitif (kemampuan berpikir)anak ke dalam 5 fase:. �¾ Fase sensorimotor. Berlangsung dari anak mulai lahir sampai umur 24 bulan,anak mengenal. lingkungan dan berusaha mengikutinya.Anak berpikir secara reflex.. �¾ Fase pra-konsep. Universitas Sumatera Utara. 22. �¾ Usia 2-4 tahun,anak berusaha mengenal lingkungannya dan mulai dapat. melakukan kontak social dengan lingkungan. �¾ Fase berpikir intuitif. Usia 4-7 tahun,minat terhadap lingkungan bertambah,egosentris makin. berkurang,kemampuan simbolis sudah baik. �¾ Fase berpikir konkrit. Usia 7-11 tahun,anak mulai mampu berpikir secara konkrit operasional, mampu. mengintegrasikan pendapat,pengalaman sebagai suatu tindakan yang. menyeluruh dan beraturan.. �¾ Fase berpikir formil. Usia 11-15 tahun,anak mulai mampu mendekati masalah dan pengalamamnya. secara sistematis dan hipotesis.. Menurut studi akhir,pembagian tersebut tidak terbukti benar secara. mutlak,karena batas usia antara periode yang satu dengan yang lain tidak dapat. dipatok dengan tegas.Namun demikian pendapat ini masih dipegang secara proses. perkembangan secara umum.Tahap perkembangan menurut Erikson,yaitu:. �x Tahap pra-mandiri(usia0-11/2 tahun). �x Tahap Swadaya (usia 11/2 tahun-3 tahun). �x Tahap Swa Karsa(usia 3-6 tahun). �x Tahap Swa Karya(usia 6-12 tahun),anak-anak sudah mulai melakukan tugas-. tugasnya.Mulai dapat menurut terhadap peraturan-peraturan.Lingkup. lingkungannya makin luas dengan hadirnya teman-teman yang memiliki norma. berbeda dengan norma yang ada di rumah.Sangat dibutuhkan kesempatan terlibat. lebih aktif pada lingkungan luar rumah untuk perkembangan kemampuannya.. Tugas perkembangan anak kelompok 0-6 tahun:. �x Belajar. �x Memakan makanan keras. �x Belajar berbicara. �x Belajar mengatur dan mengurangi gerakan tubuh yang tidak penting. �x Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin. �x Belajar menyesuaikan diri dengan teman seusianya. Universitas Sumatera Utara. 23. �x Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan yang umum. �x Mencapai stabilitas fisiolofis. Tugas perkembangan anak kelompok usia 6-12 tahun:. �x Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan. �x Belajar bergaul. �x Mengembangkakn keterampilan-keterampilan dasar untuk membaca, menulis, dan. berhitung. �x Belajar membentuk sikap terhadap seseorang. �x Mengembangkan sikap terhadap kelompok social dan lembaga. Karakteristik anak dapat dibedakan menjadi:. �x Karateristiik fisik;meliputi struktur fisiologis,anatomis dan kesehatan.Struktur. anatomis/organ tubuh anak kecil disbanding dengan orang dewasa.Anak dengan. kondisi anatomi tubuhnya ditambah dengan kebutuhan area gerak dari kegiatan. yang dilakukan,serta besaran fasilitas yang dibutuhkan untuk menunjang. kegiatannya itu,membutuhkan bentuk dan dimensi tertentu.. �x Karateristik intelektual;meliputi karakter intelektual,emosional,social,moral dan. kepribadian.Secara psikologis anak berbeda dengan orang dewasa,baik kondisi. maupun tuntutan-tuntutannya.Dalam fase/proses selanjutnya karakter psikollogis. ini akan berubah sesuai dengan prinsip perkembangan da golongan umum.. Kebutuhan anak dapat dibedakan menjadi 2 golongan:. �x Kebutuhan fisiologis-organis:. - Makanan,air,pakaian,oksigen. - Memperoleh perlindungan dan perawatan. - Dapat melakukan aktivitas. - Memperoleh pendidikan dan keterampilan. - Memperoleh waktu bermain dan istirahat. �x Kebutuhan psikinis,yaitu:. - Kebutuhan kasih saying. - Kebutuhan rasa aman,terlindung,jauh dari perasaan takut,cemas. - Kebutuhan akan disiplin yang memberikan kebebasan. - Kebutuhan akan kebebasan dalam menyatakan diri(belajar dan bermain). Universitas Sumatera Utara. 24. II.2.5.2 Minat Baca A nak . Sesuai dengan perkembangan anak,kemampuan bahasa dan menulis perlu. dikembangkan.Salah satunya dengan cara meningkatkan minat baca anak.Membaca. tidak hanya butuh pengetahuan,tapi justru dengan dongeng atau cerita fiksi anak-anak. dapat mengenbangkan imajinasi dan fantasinya.Imajinasi merupakan hal yang sangat. vital dalam oerkembangan anak.Imajinasi berkembang terlebih dahulu dari[ada. pengetahuan.Dongeng dapat memenuhi kebutuhsn psikologi dan emosi. anak,didalamnya terdapat unsure etika,estetika dan pesona(Soekanto S.A). Menurut Ch.Buhler perkembangan membaca anak memiliki fase-fase berdasarkan. umur anak,yaitu:. �¾ Usia fantasi anak : umur 2-4 tahun. �¾ Usia dongeng : umur 4-8 tahun. �¾ Usia petualangan : umur 8-11 tahun. �¾ Usia kepahlawanan : umur 12-15 tahun . �¾ Usia liris dan romantic: umur 15-20 tahun. Menurut S. Engelmann yang mengambil pembagian Ch. Buhler, membagi kategori. pertama (anak �± anak) dalam 4 tahap :. - Fase Permulaan, usia 2 �± 5 tahun. - Fase membaca dongeng, usia 6 �± 8 tahun. - Fase membaca hal �± hal nyata, usia 9 �± 10 tahun. - Fase membaca dikemudikan sensasi dan psikologis, usia 11 �± 13 tahun. Menurut Richard Dattner dalam bukunya Design for Play, pada umumnya bermain. selalu dianggap sebagai lawan dari belajar atau bekerja. Namun sama seperti bekerja,. bermain pun merupakan suatu kebutuhan yang penting pula untuk menciptakan. keseimbangan dalam hidup. Pandangan modern mengatakan bahwa bermain. merupakan suatu cara anak untuk mengembangkan intelegensinya, dengan kata lain,. bermain merupakan suatu cara untuk belajar. Bermain merupakan suatu cara yang. menarik dan menyenangkan bagi anak �± anak untuk belajar mengenai diri mereka. sendiri, orang lain dan lingkungan mereka.. Universitas Sumatera Utara. 25. Bermain merupakan suatu bentuk rekreasi, yaitu melakukan segala sesuatu yang. ingin kita lakukan. Bermain tidak terikat dengan realitas, sering kali bermain terkait. dengan fantasi. Bermain merupakan aktivitas spontan yang terjadi dalam batasan yang. ditentukan secara bebas, bermain merupakan proses atau cara bertindak, bermain. merupakan suatu manifestasi dari sebuah pilihan.. Menurut Clarke-Stewart dalam bukunya yang berjudul Children Development. Though Adolescence, pada usia prasekolah, anak �± anak menghabiskan sebagian. besar waktunya untuk bermain. Jenis permainan yang dimainkan antara lain :. - Permainan eksploratif, dimana anak mengenali benda dan menggunakannya. untuk bermain �± main. Ini berbeda dengan eksplorasi, dimana anak mempelajari. suatu benda yang baru.. - Permainan dramatic, merupakan permainan simbolik dengan berpura �± pura. mengenali sesuatu.. - Permainan dengan benda, jenis permainan ini mendukung proses bermain. eksploratif dan merangsang perkembangan kemampuan mental.. Bermain dapat meningkatkan ketrampilan anak dalam hal : interaksi. social,komunikasi, pemahaman dan berpikir, pemahaman simbolis dan fungsional.. Gerakan tubuh dengan berrmain. Bermain merupakan suatu alat komunikasi. Mainan. dan benda �± benda yang digunakan juga dapat menjadi alat pendidikan yang penting,. mainan dapat membantu anak �± anak belajar berkomunikasi.. Latihan berfantasi menggunakan bentuk yang sederhana akan mendorong anak. berfantasi. Dalam bermain, anak �± anak menyukainya hal �± hal yang berbau. kerahasiaan, misalnya bersembunyi.. Pemisahan dari orang dewasa membuat anak �± anak merasa lebih bebas bergerak. tanpa orang dewasa di sekitarnya, namun harus tetap berada dalam jangkauan orang. dewasa di sekitarnya, namun harus tetap berada dalam jangkauan orang dewasa bila. bantuan mereka diperlukan sewaktu �± waktu. . Universitas Sumatera Utara. 26. II.2.6 Perpustakaan Anak. II.2.6.1 Pengertian . Perpustakaan anak merupakan perpustakaan yang diperuntukan khusus untuk. anak-anak yang menyediakan fasilitas bermain bagi anak-anak.Ditinjau dari. usia,pengguna perpustakaan anak adalah anak-anak yang berusia 3-12 tahun dan. tidak tertutup kemungkinan pengguna perpustakaan anak bagi remaja maupun orang. dewasa.. II.2.6.2 Peranan,Tugas dan Fungsi:. Peran perpustakaan anak:. �¾ Memperkenalkan bacaan pada anak sejak kecil dapat meningkatkan. prestasi anak. �¾ membantu para siswa mengasah otak, memperluas dan memperdalam. pengetahuan, melahirkan kecekatan. �¾ Menunjang perkembangna anak yang bersifat rekreatif. Fungsi dan tugas perpustakaan anak:. �¾ Pusat membaca buku-buku yang bersifat rekreatif dan mengisi waktu. luang (buku-buku hiburan) . �¾ Pusat Belajar Mandiri bagi siswa . �¾ Sarana pendidikan secara non formal kepada anak. �¾ Memenuhi kebutuhan anak akan informasi,baik secara pribadi maupun. golongan. �¾ Membatu kegiatan lainnya terutama kegiatan social budaya.. II.2.6.3 Macam-macam Bahan Informasi. Bahan-bahan yang informasi yang diterima perpustakaan dapat terdiri dari. bahan buku dan bahan nonbuku. . 1. Karya Cetak berupa buku teks, buku referensi (rujukan) seperti ensiklopedi,. kamus, almanac, annual, direktori, manual,handbook, biografi, sumber geografi,. terbitan pemerintah seperti peraturan perundang-undangan, laporan penelitian,terbitan. berkala berupa majalah, bulletin, jurnal dan surat khabar.. 2 .Karya Rekam berupa Kaset Audio, VCD, CD,Cd-Rom Pengetahuan, Video. Cassette, Televisi dsb.. Universitas Sumatera Utara. 27. 3. Media Elektronis yang disebut tidak direkam atau not recorded yaitu media. penyimpanan informasi berupa pangkalandata yang ditayangkan melalui monitor. computer, sebagai contoh yaitu internet.. II.2.6.4 Program Kegiatan Perpustakaan Anak . . Beberapa program kegiatan yang dapat dilakukan di perpustakaan anak:. a) Membaca dan Menyimak Cerdas. Membaca dan menyimak adalah sebuah kegiatan bersama,dimana selain. membaca, serta guru akan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan. dengan buku yang dikemas dalam bentuk kuiz kuiz anak atau cerdas cermat . atu game cerdas tentang isi buku yang dikemas dalam ukuran anak anak.. Kegiatan membaca bersama dan saling menyimak dimaksudkan selain untuk. meningkatkan pemahaman anak terhadap buku yang dibacanya.Dimkasudkan. untuk menyelami tingkat intelektulitas serta kompetensi anak Sehingga usaha. untuk mencerdaskan anak lewat mendarah dagingkan budaya baca ke anak. anak bisa mencapai taraf yang maksimal.. b) Storytelling. Kegiatan ini di pandu oleh seorang story teller (pembaca cerita). Kegiatan ini. dirangkai dengan kegiatan dipadu dengan penggunaan bahasa yang. komunikatif dengan anak.Kegiatan ini bertujuan untuk menghibur adan. menghilanghkan kebosanan anak serta memancing animo anak untuk. membaca buku cerita. Bahan cerita berwawasan edukatif yang memiliki nilai-. nilai.. c) Watch and Action(rekreatif). Kegiatan menonton film yang berhubungan dengan buku,kemudian anak anak. diberikan kesempatan untuk mendemonstrasikan sebuah pertunjukan layaknya. film-film yang bersumber dari buku- buku.Anak- anak seperti memerankan. peran- peran di buku yang dipilih ,dimaksudkan kesenangan anak untuk. berkreasi dapat mendongkrak minat anak untuk membaca lebih dalam tentang. sebuah buku untuk memahami peran yang ingin dimainkan.. Universitas Sumatera Utara. 28. d) Inisiatif Zone. Pihak perpustakaan menyediakan yang difasilitasi dengan macam-macam. poster bertemakan anak anak dan aneka ornament kreatif anak yang. mengandung unsur - unsur yang dapat menumbuhkan inovatif anak.. Memberikan instruksi kepada anak untuk membuat suatu karya yang bersumber. dari buku- buku karya.Kemudian perpustakaan memamerkan karya -karya anak. di ruang pameran perpustakaan.Hal ini dimaksudkan untuk merangsang daya. inisiatif anak untuk menghasilkan sesuatu yang diambil dari sebuah buku.. e) Fun InterAktif. Konsep aktif yang dimaksudkan adalah bagaimana agar kegiatan yang. bersinggungan dengan membaca mempunyai nilai yang dapat meningkatkan. keaktifan anak serta mencerdaskan bagi tumbuh kembang pemikiran anak.. Misalkan bincang bincang yang menyenangkan dengan anak- anak dengan. bahan bacaan yang menarik dan menghibur anak.Selain meningkatkan. interaktif antar guru atau pemandu dan anak-anak,pemandu juga dapat. menyelami kegiatan anak anak yang akan disangkutkan dengan buku yang. dibicarakan,serta kontes misalnya kontes membaca,atau saling berbagi. bersama untuk menunjukkan apresiasinya terhadap apa yang dibacanya.. f) School Education Learning Program. Menjadikan program program yang dibuat adalah program belajar. bersama.Selain didalam pendidiikan formal yang dijalani di sekolahnya,berkutat. dengan materi materi,saatnya menjadikan membaca di perpustakaan adalah. bentuk wisata anak anak.Dibentuknya klub -klub baca kecil dan klub jelajah. buku bagi anak anak diharap dapat mensukseskan School Education Learning.. g) Science Centre. Tempat dimana anak-anak dapat belajar science dengan cara yang. menyenangkan selain mendapat pelajaran science dari sekolahnya.Science. center dapat membantu anak-anak mengerti akan pelajaran sekolah yang. berkaitan dengan science.. Universitas Sumatera Utara. 29. II.2.7 Teori Dasar Perpustakaan. II.2.7.1 Penataan Ruang. Bagian terpenting dari semua fasilitas perpustakaan adalah ruang untuk. kkoleksi-koleksinya,karena koleksi-koleksi tersebut membentuk perpustakaan dan oleh. sebab itu,ia membuthkan sebuah ruang .Bagian terpenting kedua adalah ruang bagi. pengguna perpustakaan .Bagian terpenting yang ketiga adalah ruang staff.. Tata penyusunan ruang perpustakaan anak harus memperhatikan beberapa. aspek,yaitu:. 1. Tata ruangan perpustakaan. 2. Tata letak perabot dan perlengakapan. 3. Sirkulasi udara . 4. Penerangan . 5. Keserasian warna . Tata atau penataan ruang perpustakaan bertujuan untuk (Lasa 2005: 148) : . 1. Memperoleh efektivitas kegiatan dan efisiensi waktu, tenaga dan anggaran . 2. Menciptakan lingkungan yang aman suara, nyaman cahaya, nyaman udara. dan nyaman warna. . 3. Meningkatkan kwalitas pelayanan . 4. Meningkatkan kinerja petugas perpustakaan. . Untuk pencapaian tujuan tata ruang perpustakaan perlu diperhatikan azas�±azas. tata ruang dan prinsip�±prinsip tata ruang. Adapun azas�±azas tataruang menurut Lasa (. 2005: 149) antara lain : . 1. Azas jarak. Yaitu suatu susunan tata ruang yang memungkinkan proses. penyelesaian pekerjaan dengan menempuh jarak yang paling pendek. . 2. Azas rangkaian karya. Yaitu suatu tata ruang yang menempatkan tenaga dan. alat dalam suatu rangkaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan. yang bersangkutan. . 3. Azas pemanfataan. Yaitu tata susunan ruang yang memanfaatkan. sepenuhnya ruang yang ada. . Prinsip�±prinsip tata ruang adalah sebagai berikut : . Universitas Sumatera Utara. 30. 1. Penempatan . a. Bagian pelayanan umum ditempatkan dibagian lokasi yang strategis. . b.Bagian yang memerlukan konsentrasi hendaknya ditempatkan diruang terpisah . aman dari kebisingan dan gangguan. . c. Perabot, seperti meja, kursi, dan rak hendaknya disusun dalam bentuk garis . lurus. . 2. Kenyamanan . a. Jarak satu mobeler dengan lainnya dibuat agak lebar agar orang yang lewat. lebih leluasa. . b. Bagian yang menimbulkan suara berisik hendaknya hendaknya dibuat diruang . terpisah. . c. Ukuran tinggi rendah, panjang, lebar, luas dan bentuk perabot hendaknya. dapat diatur lebih leluasa. . 3. Keamanan . a. Perlu ada lorong yang cukup lebar untuk keselamatan apabila sewaktu�±waktu . terjadi bencana alam seperti gempa bumi, kebakaran dan lain�±lain. . b. Menempatkan jalan darurat kearah luar pada tempat-tempat yang strategis. dan mudah dicapai. . c. Pengamanan secara maksimal pada semua sistem instalasi serta penyediaan . alat�±alat pemadaman kebakaran. . II.2.7.2 Alur Sirkulasi. . Gambar 5. Alur Sirkulasi Sumber: Cohen 1979. Universitas Sumatera Utara. 31. Main entrance yang mengontrol sirkulasi adalah akses terpenting.Bila mungkin,harus. ditempatkan di paling tengah.Departemen yang paling banyak dilewati orang harus. diletakkan di dekat koridor.Berikut beberapa macam pola penataan sirkulasi:. �9 Sequential Circulation(linear),sirkulasi yang terbentuk berdasarkan ruang yang. dilalui dan pengunjung diarahkan ke satu tujuan dengan satu jalan,pengunjung. diharuskan untuk melewati jalan tersebut.. �9 Random Circulation,pengunjung dapat memilih jalan yang mereka. inginkan.pengunjung bergerak bebas menuju tempat yang diinginkan tanpa ada. batasan-batasan dinding pemisah.. Gambar 7.Pola Random Circulation Sumber : John Callender and Joseph De. Chiara, hal 797). Gambar 6. Pola Sequential Circulation Sumber : John Callender and Joseph De. Chiara, hal 797). Universitas Sumatera Utara. 32. �9 Radical Circulation,pengunjung tidak di arahkan menuju suatu tempat,mereka. bebas. �9 Linear bercabang,sirkulasi pengunjung tidak terggangu,terdapat pembagian. ruang yang jelas.. II.2.7.3 Pencahayaan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pencahayaan perpustakaan:. - Penyebaran sinar harus merata. - Lampu yang paling sesuai untuk perpustakaan adalah flourescent (lampu. TL). - Pada area baca tidak boleh ada glare dan kekontrasan yang terlalu tajam. karena dapat menyebabkan silau dan bahkan terkadang kadang dapat. menumbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti :. �9 Kelelahan mata dengan berkurangnya daya dan efisiensi kerja. . Gambar9. Pola Linear Bercabang Sumber : John Callender and Joseph De. Chiara, hal 797). Gambar8. Pola Radical Circulation Sumber : John Callender and Joseph De. Chiara, hal 797). Universitas Sumatera Utara. 33. �9 Kelelahan mental. . �9 Keluhan pegal di sekitar mata dan sakit kepala sekitar mata . �9 Keluhan kerusakan alat penglihat. . �9 Meningkatkan kecelakaan . - Membatasi cahaya matahari masuk ke ruangan,terutama cahaya siang. pukul 09.00-14.00,karena sinar tersebut dapat merugikan manusia dan. dapat memperpendek bahan pustaka,baik yang berupa kertas maupun non. kertas.. Gambar baris di atas mengilustrasikan pencahayaan yang buruk.Sudut sinar. mengenai meja dan terpantul ke mata yang menyebabkan sulit membaca.Untuk. �P�H�Q�J�D�W�D�V�L�Q�\�D�� �G�D�S�D�W�� �G�L�J�X�Q�D�N�D�Q�� �µ�S�H�Q�\�D�U�L�Q�J�� �V�L�Q�D�U�¶���6edangkan gambar barisan bawah. merupakan pencahayaan yang baik.Sinar datang dari belakang pembaca dan cahaya. terpantul menjauhi mata,hal ini menyebabkan mata tidak silau dan sakit.Tetapi,k=jika. pembaca duduk dekat dinding,cahaya akan memantul ke dinding menyebabkan. hotspot.. Perpustakaan biasanya menggunakan general lighting untuk semua. areanya.Tetapi sebenarnya kuat penerangan dapat bervariasi sesuai tingkat kesulitan. kerja tiap-tiap area.Misalnya koridor,kegiatan yang berlangsung adalah berjalan,tanpa. memerlukan ketelitian,penerangan dapat dikurangi,tidak perlu sekuat penerangan di. area baca.Selain itu,efek permainan cahaya akan membuat ruang terkesan variatif.. Gambar10. pemantulan cahaya ke permukaan meja Sumber: Thompson 1979. Universitas Sumatera Utara. 34. Tabel1. intensitas cahaya yang dianjurkan pada perpustakaan . Glare Index Illumination(lux) limiting. Ruang baca(Koran,majalah). Meja baca(lending libraries). 200 19. 400 19. Counters 600 16. Toko buku 100 -. Ruang penyimpanan 400 22. Binding 600 22. II.2.7.4 Sistem Ventilasi . Ventilasi secara sederhana dapat diartikan sebagai perputaran udara secara. bebas didalam suatu ruangan. Demikian halnya perpustakaan sebagai suatu bangunan. harus mempunyai system ventilasi karena ventilasi merupakan salah satu komponen. yang terdapat pada kondisi fisik tata ruang perpustakaan, yang dapat membantu. perputaran udara dengan lancar yang akan memberikan kenyamanan dan kesegaran. udara bagi penyelenggara perpustakaan maupun penggunanya. . �6�X�O�L�V�W�L�\�R�� �%�D�V�X�N�L�� �������������� ���������� �P�H�Q�\�D�W�D�N�D�Q�� �E�D�K�Z�D�� �³�3�H�U�S�X�V�W�D�N�D�D�Q�� �\�Dng terang. dan sejuk berkat ventilasi yang baik akan lebih besar peluangnya untuk menarik. �S�H�U�K�D�W�L�D�Q���S�H�Q�J�X�Q�M�X�Q�J���V�H�U�W�D���P�H�Q�\�H�Q�D�Q�J�N�D�Q���S�X�V�W�D�N�D�Z�D�Q�´����. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penempatan ventilasi adalah: . 1. Menempatkan lubang ventilasi jendela/ lubang angin pada sisi dinding yang. berhadapan . 2. Mengusahakan agar lubang ventilasi tersebut sejajar dengan arah angin. . 3. Mengusahakan luas lobang ventilasi sebanding dengan persyaratan dan fasilitas. ruang, (sekurang�±kurangnya 10 % dari luas ruang yang bersangkutan) . Penentuan letak lubang ventilasi juga perlu diperhatikan agar kondisi ruang. mempunyai tingkat kelembaban yang rendah sehingga keamanan dari koleksi buku. dan pustaka yang lain dapat terjamin. Terdapat 2 macam system ventilasi yang. digunakan oleh perpustakaan yaitu: . Sumber: Planning Design of Library. Universitas Sumatera Utara. 35. 1. Ventilasi pasif adalah ventilasi yang didapat dari alam, caranya dengan membuat. lubang angin atau jendela pada sisi dinding yang berhadapan serta sejajar dengan. arah angin local. Luas lubang angin atau jendela diusahakan sebanding dengan. persyaratan dan dan fasilitas ruang (10 % dari ruang bersangkutan). Bila. menggunakan ventilasi pasif seperti ini sebaiknya rak tidak ditempatkan dekat. jendela demi keamanan koleksi dan terhindar dari matahari langsung. . 2. Ventilasi aktif adalah ventilasi yang menggunakan system penghawaan buatan. yaitu menggunakan AC karena temperature dan kelembaban ruang perpustakaan. yang stabil maka dapat menjaga keawetan koleksi dan peralatan tertentu seperti. koleksi langka, pandang dengar dan computer (Purwanti 2007: 9). . II.2.7.5 Sistem Akustik. Keadaan yang bebas dari suara berisik ,gaduh dan menggangu akan. menciptakan suasana yang kondusif bagi pengguna perpustakaan saat. beraktifitas.Suasana tenang berguna bagi pembaca agar dapat berkonsentrasi.Bila. kondisi tenang sulit diwujudkan,maka ruangan sedapat mungkin dibuat kedap suara.. Tingkat kebisingan :. �x Area tenang : 30-35dB. �x Area tingkat kebisingan rendah : 45-50dB. �x Area ramai : 50-60dB. Untuk memperoleh derajat reduksi kebisingan yang diinginkan,maka tindakan yang. dapat dilakukan adalah memberi lapisan akustik Akustik dapat mengatasi masalah. teknis yang berhubungan langsung dengan interior bangunan.. II.2.7.6. Warna. Saat mengatur ruang perpustakaan ,dua factor terpenting yang harus. diperhatikan adalah warna dan signage,karena keduanya dapat. menarik,menolak,melegakan jiwa,ataupun dapat membuat seseoran merasa. tertekan.Oleh pengarahan yang jelas atau petunjuk-petunjuk,signage mengundang. pembaca untuk masuk ke perpustmembuat takut.akaan.Akan tetapi,signage juga dapat. membingungkan dan membuat takut.. Dalam memiliih warna,umumnya yang paling baik adalah dengan memilih. warna untuk area yang paling luas yang memiliki pengaruh yang paling besar terlebuh. dahulu,kemudian dilanjutkan ke area-area yang lebih kecil.. Universitas Sumatera Utara. 36. Efek psikologi warna:. �¾ Merah,merupakan warna yang paling memacu detak jantung,warna yang. mengarahkan pada spectrum,mengekspresikan kegembiraan, kecepatan,. tenaga,bahaya serta emosi.Merah secara cepat menarik perhatian dan. membawa objek mendekat.Merah membuat orang lebih merasa hangat.. �¾ Kuning,secara psikologis merupakan warna paling gembira dalam. spectrum,diasosiasikan dalam kehangatan,optimism dan kesukaan.Kuning. viasanya lengsung muncul di depan mata,membuatnya paling mudah dikenali. daripada warna lain.Kuning menstimulasikan kejernihan pikiran.Kuning. menambah kekuatan warna lain,membuat warna hangat semakin cemerlang. dan warna dingin semakin hidup.Penggunaan warna kuning yang berlebihan. akan menyebabkan ketidaknyamanan,kuning yang lebih pucat lebih. bersahabat,sementara warna emas menyatakan kejayaan.. �¾ Oranye,merupakan warna menstimulasi,secara bersahabat memberi. semangat,gembira dan berpetualang.Oranye terang sangat mudah dilihat. membuatnya cocok untuk sinyal bahaya atau penarik perhatian,bahkan jika. digunakan pada area kecil.Karena oranye bersifat bermain-main,aktif. membuatnya menjadi warna favorit anak-anak,remaja,dan atlet.. �¾ Hijau,hijau pucat secara psikologis paling mengistirahatkan dan menenagkan. dalam spectrum.sebagai warna paling muda dalam mata,hijau dapat. meningkatkan penglihatan.. �¾ Biru,umumnya kita mengasosiakan warna biru dengan hal baik,warna. damai.Biru dapat membuat sebuah ruang terlihat lebih luas waktu berjalan. lambat.. �¾ Ungu,memancarkan kelas,emosi,sensualitas,dan kemewahan.Orang cenderung. malas bekerja dalam ruangan yang berwarna ungu karena ungu mendorong. orang untuk melamun.. �¾ Merah muda,warna yang paling pasif.Merah muda menenagkan dan. melembutkan.. �¾ Coklat,adalah warna yang hangat,menyamankan,diasosiasikan dengan. bumi,pohon,hati,dan rumah.. Universitas Sumatera Utara. 37. �¾ Abu-abu,mempresentasikan tidak turut campur,member kesan. formal,terhormat.Abu-abu metallic memberikesan sains,kemajuan teknologi,juga. rasa kecepatan dan kompetensi.. �¾ Putih,menyimbolkan kemurnian,tak bersalah,kebaikan dan kebenaran warna. putih sering digunakan untuk menunjukan kesederhaan,kesterilan,dan. keamanan.. �¾ Hitam,merupakan warna yang paling indicator,mengintimidasi,bisa membuat. kesan agresif bila digunakan terlalu banyak.Hiatam member peerasaan berat. dan dalam.Teks sulit dibaca pada latar belakang gelap.. (Sutton&Whelan2004). II.2.7.7 Perabot. Perabot adalah segala jenis barang yang diperlukan didalam ruang. perpustakaan sebagai sarana penunjang keberhasilan fungsi tugas dan peran serta. kegiatan perpustakaan yang tidak habis dalam suatu pemakaian. Perabot dan. perlengkapan di setiap ruang perpustakaan disesuaikan dengan fungsi dan spesifikasi. jenis kegiatan yang dilaksanakan. Dalam Buku Pedoman Umum Kelengkapan. �3�H�U�S�X�V�W�D�N�D�D�Q�� �8�P�X�P�� �������������� ������ �S�H�U�D�E�R�W�� �S�H�U�S�X�V�W�D�N�D�D�Q�� �D�G�D�O�D�K���� �³�%�D�U�D�Q�J�±barang yang. berfungsi sebagai wadah atau wahana penunjang fungsi perpustakaan seperti meja,. kursi, rak buku, papan peragaan dan lain sebagainya. Sedangkan perlengkapan. perpustakaan adalah barang�±barang yang merupakan perlengkapan dan suatu. komponen atau kegiatan perpustakaan misalnya mesin ketik, layar proyektor, dan. �V�H�E�D�J�D�L�Q�\�D�´. . . . Gambar 11.jangkauan anak-anak Sumber: Thompson (1974). Universitas Sumatera Utara. 38. II.3.Lokasi Proyek. Pada pembahasan ini, akan diuraikan tentang deskripsi/tinjauan lokasi proyek.. II.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Proyek . Letak geografis kota Medan berada pada 2o�����¶-2o�����¶�� �O�L�Q�W�D�Q�J�� �X�W�D�U�D�� �G�D�Q�� ����o�����¶-. 98o�����¶�� �E�X�M�X�U�� �W�L�P�X�U���� �%�H�U�D�G�D�� ������-37.5 meter diatas permukaan laut. Topografi site datar. (tidak berkontur), iklim tropis dengan suhu minimum antara 23.3oC-24.4oC dan suhu. maksimum antara 30.7oC-33.2oC.. Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota Medan terdiri dari 5 WPP, beserta. wilayah per WPP, seperti terlihat pada tabel berikut:. W P P. Kecamatan Pusat Pengembangan. Peruntukkan Wilayah. Program Kegiatan Pembangunan. A M. Belawan M. Marelan M. Labuhan. Belawan Pelabuhan,industri, permukiman , rekreasi maritim. Jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan dan permukiman.. B M. Deli Tanjung Mulia Perkantoran, perdagangan, rekreasi indoor, permukiman. Jalan baru, jaringan air minum,pembuangan sampah, sarana pendidikan .. C M. Timur M. Perjuangan M. Tembung M. Area M. Denai M. Amplas. Aksara Permukiman, pendidikan, perdagangan , rekreasi. Sambungan air minum, Septic tank, jalan baru, rumah permann, sarana pendidikan dan kesehatan.. Gambar12. Optimum shelving for children Sumber: Thompson (1974). Universitas Sumatera Utara. 39. D M. Johor M. Baru M. Kota M. Maimoon M. Polonia. Pusat Kota CBD, pusatpemerintahan, hutan kota, pusat pendidikan, perkantoran, rekreasi indoor, permukiman. Perumahan permanent,penanganan sampah, sarana pendidikan.. E M. Barat M. Helvetia M. Petisah M. Sunggal M. Selayang M. Tuntungan. Sei Sikambing Permukiman, perkantoran, perdagangan, konservasi, rekreasi, lapangan golf dan hutan kota.. Sambungan air minum,Septic tank, jalan baru, rumah permann, sarana pendidikan dan kesehatan.. Kriteria lokasi berdasarkan persyaratan lokasi dapat dijadikan sebagai tolok. ukur standar yang dapat menjadi pertimbangan untuk pemilihan lokasi Medan Children. Library, yaitu :. a) Peruntukan lahan untuk fungsi pendidikan harus sesuai dengan Master Plan. RUTRK Kota Medan.. b) Karakter penampilan lingkungan cukup baik yang berkaitan dengan. perpustakaan dan kaidah ramah lingkungan.. c) Kemudahan pencapaian/aksesbilitas oleh pengunjung, pengelola, maupun. kendaraan servis, tidak sering terjadi kemacetan.. d) Dekat dengan jalan utama ke/dari pemukiman.. e) Berdekatan dengan ruang terbuka umum (misal taman kota), untuk kejelasan. orientasi, sequence, kemungkinan untuk pengembangan kegiatan yang. berhubungan (related use) seperti sekolah yang berhubungan dengan. perpustakaan, dan lain-lain.. f) Berdekatan dengan sekolah, ataupun fasilitas edukasi lainnya.. g) Berdekatan dengan aksesbilitas keamanan.. h) Tersedianya jaringan utilitas, seperti jaringan PLN, PDAM, Telkom, Riol Kota,. dll.. i) Berdekatan dengan pergerakan/perpindahan publik.. Tabel2. Pembagian Wilayah Pengembangan dan Pembangunan (WPP) Kota Medan. Sumber : RUTRK Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan. Universitas Sumatera Utara. 40. Syarat pemilihan lokasi proyek :. a) Lokasi perencanaan diharapkan berada di sekitar daerah zona sekolah, sehingga. mudah dijangkau anak-anak sekolah dengan berjalan kaki.. b) Lokasi perancangan harus sesuai dengan Wilayah Pengembangan Pembangunan. (WPP) Cdan D yang sesuai dengan perkembangan ke arah pendidikan dan. rekreasi.. c) Mudah dijangkau bukanlah harus di pusat kota ataupun pusat daerah tetapi. bagaimana bisa mudah oleh transportasi umum dan pribadi.. d) Lokasi perancangan harus sehat yang berarti:. �¾ Lokasi tidak terletak pada daerah perindustrian yang banyak menimbulkan

Referensi

Dokumen terkait

(2) Sidang Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat mengundang internal fungsi di lingkungan Polri, pimpinan instansi, dan/atau pihak lain terkait

Girirwijoyo, Y.S.Santoso (2005), Ilmu Faal Olahraga, Bandung : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan.. Food Combining , Kombinasi Makanan Serasi,

Arsitektur Ekologi merupakan arsitektur yang berwawasan lingkungan ekologis, memperhatikan keseimbangan pembangunan antara lingkungan alam sebagai lokasi tapak

Padahal atraksi tersebut merupakan brand dari Desa Wisata Menari, seharusnya atraksi wisata ini tidak perlu dijadikan atau dimasukan ke dalam paket wisata karena akan membuat

Untuk analisis volatilitas akan digunakan Wavelet Variansi, untuk analisis pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari suatu co-movement dari 2 negara yang berbeda akan

JUDUL : LAWAN KANKER DENGAN HIDUP SEHAT MEDIA : SUARA MERDEKA. TANGGAL : 10

Berkaitan dengan kriptografi caesar cipher dan affine cipher tersebut, penulis tertarik untuk membuat program aplikasi dari komposisi kriptografi klasik dengan memperhatikan

Neuropati otonom dapat menyebabkan disfungsi ereksi (impotensi seksual) pada 25% pasien pria dan disfungsi gastrointestinal serta infeksi saluran kemih. Prevalensi