ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA FREENAS DAN
NAS4FREE SEBAGAI SISTEM OPERASI JARINGAN
NETWORK ATTACHED STORAGE (NAS) PADA LOCAL
AREA NETWORK (LAN)
Oleh :
TAJUDDIN AKBAR 08.41010.0355
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
2013
STIKOM
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I ... Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Perumusan masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Batasan masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.4 Tujuan ... Error! Bookmark not defined.
1.5 Sistematika penulisan ... Error! Bookmark not defined.
BAB II ... Error! Bookmark not defined.
LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.
2.1 Analisis ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Komputer ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Server komputer ... Error! Bookmark not defined.
2.4 Sistem operasi jaringan ... Error! Bookmark not defined.
2.5 FreeNAS ... Error! Bookmark not defined.
2.6 NAS4Free ... Error! Bookmark not defined.
2.7 Jaringan Komputer ... Error! Bookmark not defined.
STIKOM
vi
2.8 Storage Server ... Error! Bookmark not defined.
2.9 Network Attached Storage (NAS) .... Error! Bookmark not defined.
2.10Local Area Network (LAN) ... Error! Bookmark not defined.
2.11Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)Error! Bookmark not
defined.
2.12PING (Packet Internet Gopher) ... Error! Bookmark not defined.
2.13Diskboss ... Error! Bookmark not defined.
2.14Iperf ... Error! Bookmark not defined.
BAB III ... Error! Bookmark not defined.
METODE PENELITIAN dan PERANCANGAN SISTEMError! Bookmark not
defined.
3.1 Model penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.1.1 Studi literatur ... Error! Bookmark not defined.
3.1.2 Merancang sistem yang akan diterapkanError! Bookmark not defined.
3.1.3 Instalasi sistem operasi pada serverError! Bookmark not defined.
3.1.4 Attach storage pada sistem operasiError! Bookmark not
defined.
3.1.5 Uji Performa Jaringan ... Error! Bookmark not defined.
3.1.6 Uji Performa sistem operasi ... Error! Bookmark not defined.
STIKOM
vii
3.1.7 Analisis komparasi hasil uji performaError! Bookmark not defined.
3.2 Pengujian sistem ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Evaluasi Pengujian ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Penulisan Laporan ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV ... Error! Bookmark not defined.
IMPELEMENTASI dan EVALUASI ... Error! Bookmark not defined.
4.1 Kebutuhan sistem ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Perbandingan hasil uji performa jaringanError! Bookmark not
defined.
4.2.1 Komparasi latency/delay ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Komparasi throughput ... Error! Bookmark not defined.
4.3 Perbandingan hasil uji performa sistem operasiError! Bookmark
not defined.
4.3.1 Komparasi CPU usage ... Error! Bookmark not defined.
4.3.2 Komparasi memory usage ... Error! Bookmark not defined.
4.3.3 Komparasi performa file copy ... Error! Bookmark not defined.
4.3.4 Komparasi performa file classificationError! Bookmark not
defined.
4.3.5 Komparasi performa duplicate file detectionError! Bookmark
not defined.
STIKOM
viii
4.3.6 Komparasi performa file delete . Error! Bookmark not defined.
BAB V ... Error! Bookmark not defined.
PENUTUP ... Error! Bookmark not defined.
STIKOM
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Topologi NAS system. ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.2Susunan Standar Kabel Straight dengan Standar TIA/EIA 568A dan TIA/EIA 568B. ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.3Susunan Standar Kabel Cross Over dengan Standar TIA/EIA
568A dan TIA/EIA 568B. ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.1 Diagram alir tahapan pengerjaan Tugas Akhir.Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.2Topologi dasar jaringan yang akan digunakan.Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.3 Tampilan hasil pengujian throughputError! Bookmark not defined.
Gambar 3.4 Tampilan hasil pengujian CPU usageError! Bookmark not defined.
Gambar 3.5 Tampilan hasil pengujian memory usageError! Bookmark not defined.
Gambar 3.6 Tampilan hasil pengujian file copy ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3.7 Tampilan hasil pengujian file classificationError! Bookmark not defined.
Gambar 3.8 Tampilan hasil pengujian duplicate file detectionError! Bookmark not defined.
Gambar 3.9 Tampilan hasil pengujian delete file . Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.1 Grafik komparasi delay/latency FreeNAS dan NAS4FreeError! Bookmark not define
Gambar 4.2 Grafik komparasi throughput FreeNAS dan NAS4FreeError! Bookmark not defined.
Gambar 4.3 Grafik komparasi CPU usage FreeNAS dan NAS4Free.Error! Bookmark not defined
Gambar 4.4 Grafik komparasi memory usage FreeNAS dan NAS4FreeError! Bookmark not defin
STIKOM
x
Gambar 4.5 Grafik komparasi file copy (client-server) pada FreeNAS dan
NAS4Free ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.6 Grafik komparasi file copy (server-client) pada FreeNAS dan
NAS4Free ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.7 Grafik komparasi file classification pada FreeNAS dan
NAS4Free ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.8 Grafik komparasi duplicate file detection pada FreeNAS dan
NAS4Free ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 4.9 Grafik komparasi file delete pada FreeNAS dan NAS4FreeError! Bookmark not defin
Gambar 5.1 File image FreeNAS pada CD yang akan dipergunakan
sebagai boot ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.2 Opsi Instalasi FreeNAS ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.3 Konfirmasi instalasi FreeNAS pada USB driveError! Bookmark not defined.
Gambar 5.4 Console setup FreeNAS ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.5 Proses menambahkan volume disk.... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.6 Tampilan proses import volume... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.7 Tampilan aktifasi service CIFS ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.8 Tampilan konfigurasi service CIFS .. Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.9 Tampilan create user ... Error! Bookmark not defined.
STIKOM
xi
Gambar 5.10 Mapping pada windows explorer.... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.11 Mapping pada windows explorer .... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.12 File pada CD yang akan dipergunakan sebagai boot
NAS4Free ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.13 Opsi Instalasi ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.14 Konfirmasi instalasi pada USB driveError! Bookmark not defined.
Gambar 5.15 Console setup NAS4Free ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.16 Tampilan import volume pada web interface NAS4FreeError! Bookmark not defined
Gambar 5.17 Tampilan mount point pada web interface NAS4FreeError! Bookmark not defined.
Gambar 5.18 Tampilan konfigurasi service CIFS pada web interface
NAS4Free ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.19 Tampilan konfigurasi service CIFS pada web interface
NAS4Free ... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5.20 Tampilan konfigurasi user pada web interface NAS4FreeError! Bookmark not defin
STIKOM
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Spesifiksi FREENAS & NAS4FREEError! Bookmark not defined.
Tabel 3.1Spesifikasi PCServer ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2Spesifikasi Router... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.3Tabel dataset ... Error! Bookmark not defined.
STIKOM
i
Perkembangan teknologi jaringan komputer saat ini semakin berkembang
pesat seiring semakin meningkatnya pengguna yang memanfaatkan konten
digital dalam mendukung mobilitas, dalam pemanfaatannya, dibutuhkan storage
server yang dapat menjadi penyedia ruang untuk penyimpanan file konten
tersebut.
Network Attach Storage (NAS) adalah sebuah pilihan sistem storage
berbasis yang dinilai murah dan mudah karena dapat diimplementasikan dengan
resource yang minim dan tersedianya sistem operasi jaringan yang distribusinya
disediakan secara gratis dan open-source, seperti FreeNAS dan NAS4Free.
Dalam tugas akhir ini akan dibahas performa dari sistem operasi jaringan
FreeNAS dan NAS4Free untuk mengetahui keunggulan pada masing-masing
sistem operasi dalam menangani aktifitas yang utama pada storageserver yaitu
transfer file dan maintenance file dengan infratruktur jaringan yang telah
ditentukan. Dimana pengujian menggunakan sharing file berbasis windows
(CIFS) dengan menggunakan parameter delay/latency, throughput, CPU usage,
memory usage, file copy, file classification, duplicate file detection dan file delete
pada 11 ukuran file yang berbeda dan 8 client, 5 client dengan spesifikasi yang
sama dan 3 client dengan spesifikasi yang berbeda untuk mengetahui pengaruh
clock speed processor client terhadap performa server NAS.
Dari keseluruhan pengujian didapatkan kesimpulan bahwa sistem operasi
FreeNAS memiliki performa lebih baik dari sistem operasi NAS4Free dalam
aktifitas yang dibutuhkan dalam serverstorage yaitu kecepatan dalam menangani
STIKOM
ii oleh clock speed dari processor client.
Kata Kunci :FreeNAS, NAS4Free, Network Attached Storage, kinerja
sistem operasi jaringan
STIKOM
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini adalah era informasi yang dimana teknologi dapat membantu
penggunanya dalam berbagi data virtual/file,datavirtual yang terpusat
membutuhkan suatu jaringan komputer yang dapat melayani proses
penyimpanan file oleh user-nya, oleh karena itu dibutuhkan suatu jaringan file
server yang dapat melayani kebutuhan penggunannya dalam aktifitas
penyimpanan file.
Pemanfaatan infratruktur teknologi informasi yang memadai sangat
dibutuhkan terhadap tren yang berkembang saat ini dimana dibutuhkan
infrastuktur yang dapat melayani komunikasi data antara server dan client, tidak
hanya dapat melayani, tetapi juga dibutuhkan kecepatan dalam pengelolaan data.
Oleh itu dibutuhkan suatu file server yang handal dalam menangani aktifitas
penyimpanan tersebut.
Untuk menjadikan filesharing tersebut berjalan secara sentralistik,
seringkali dibutuhkan biaya lisensi dan resourcehardware yang tinggi, seperti
contoh pada pembangunan server dengan sistem Stoage Area Network (SAN)
yang membutuhkan infrasturktur fibre channel yang terpisah dari jaringan LAN.
Hal ini seringkali membebani pengguna dalam membangun suatu fileserver,
untuk menjawab hal tersebut, sistemNetwork Attached Storage (NAS) adalah
salah satu solusi penyimpanan yang dapat digunakan, Network Attached Storage
adalah sebuah server dengan sistem operasi yang dikhususkan untuk melayani
kebutuhan berkas data. NAS dapat diakses langsung melalui jaringan area lokal
STIKOM
dengan protokol seperti TCP/IP. NAS tidak membutuhkan resource hardware
yang tinggi untuk berbagi file. Dalam penelitian ini dipakai dua sistem operasi
untuk membangun sistem NAS, yaitu FreeNAS dan NAS4Free. Kedua sistem
operasi tersebut adalah sistem operasi jaringan yangopensource dan bisa di dapat
secara gratis. Saat ini belum ada penelitian perbandingan untuk menyimpulkan
sistem operasi NAS mana yang terbaik berdasarkan performa pada kedua sistem
operasi jaringan tersebut dengan pertimbangan kecepatan atas aktifitas lalu lintas
file yang dapat dicapai.
Maka tugas akhir ini akan dilakukan analisis perbandingan kinerja
FreeNAS dan NAS4Free sebagai sistem operasi jaringan Network Attached
Storage (NAS) pada Local Area Network (LAN). Dengan begitu hasil dari
penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan rekomendasi dan gambaran
terhadap keputusan memilih sistem operasi NAS yang akan diterapkan pada
jaringan local area network sesuai dengan kebutuhan dengan pertimbangan
performa yang ditunjukkan pada masing-masing sistem operasi jaringan.
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, maka perumusan masalah yang di
dapat adalahsebagai berikut:
1. Bagaimana membangun fileserver dengan sistem operasi FreeNAS
dan NAS4Free untuk men-implementasikan sistemNetwork Attach
Storage pada local area network (LAN).
2. Bagaimana menentukan performa NAS yang terbaik diantara kedua
sistem operasi NAS4FREE dan FREENAS dengan melakukan
pengujian menggunakan parameter performa delay/latency,
STIKOM
throughput, CPU usage, memory usage, file copy, file classification,
file duplicate detection, dan file delete.
1.3 Batasan masalah
Dalam pembuatan tugas akhir analisis perbandingan kinerja FreeNAS
dan NAS4Free sebagai sistem operasi jaringan Network Attached Storage (NAS)
pada Local Area Network (LAN)ini, ruang lingkup permasalahan dibatasi pada :
1. Jaringan yang digunakan adalahlocal area network (LAN).
2. Infrastuktur hardware yang digunakan adalah 2 kabel UTP categori 5
(100mbps), 1 bridge, 1 perangkat komputer server, 8 perangkat
komputer client.
3. Protokol file sharing yang digunakan adalah CIFS (Common internet
file system).
4. PC client menggunakan sistem operasi windows.
5. PC client yang digunakan sebanyak 8. Terdiri dari 5 PC dengan
spesifikasi yang sama, dan 3 PC dengan spesifikasi yang berbeda.
6. Tidak memperhitungkan mengenai karakteristik beban listrik maupun
hambatan jenis kabel yang digunakan dalam jaringan.
7. File system pada server NAS adalah file systemstandart yang
digunakan pada FreeBSD yaitu UFS(Unix File System).
8. Sistem jaringan file server NAS yang dibangun menggunakan single
client user.
STIKOM
1.4 Tujuan
1. Terbangun file server dengan sistem operasi FreeNAS dan
NAS4Free pada local area network (LAN).
2. Memperoleh hasil analisa performa terbaik diantara FreeNAS dan
NAS4Free sebagai sistem operasi jaringan NAS pada local area
networkberdasarkan parameter pada pengujian jaringan dan
pengujian sistem operasi menggunakan 5 PC client dengan
spesifikasi CPU yang sama dan 3 PC client dengan spesifikasi yang
berbeda untuk mengetahui pengaruh spesifikasi CPU terhadap
performa sistem operasi NAS.
1.5 Sistematika penulisan
Dalam penulisan Laporan TA ini ditulis menggunakan sistematika
penulisan laporan yang telah ditetapkan oleh Stikom. Dan garis besarnya adalah
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas latar belakang masalah dan penjelasan
permasalahan secara umum, perumusan masalah dan batasan
masalah, tujuan dari pengerjaan TA, serta sistematika
penulisan dari buku ini.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini di bahas gambaran umum yang digunakan dalam
pelaksanaan penelitian komparasi untuk kedua sistem operasi
NAS tersebut, pada bab ini juga dijelaskan teori yang menjadi
acuan dalam melakukan penelitian.
STIKOM
BAB III : METODE PENELITIAN dan PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi penjelasan tentang tahap-tahap yang dikerjakan
dalam penyelesaian TA yang terdiri dari studi pustaka, dan
tahap-tahap pembuatan TA ini dari awal sampai akhir yang
dituangkan berupa pembuatan flowchart, penjelasan
langkah-langkah konfigurasi jaringan dan uji coba hasil dari
konfigurasi jaringan tersebut.
BAB IV : IMPELEMENTASI dan EVALUASI
Bab ini berisi penjelasan tentang evaluasi dari sistem yang
telah dibuat dan proses implementasi dari sistem yang telah
melalui tahap evaluasi sebelumnya, yang berupa hasil dari
impelementasi sistem jaringan NAS yg dibentuk sehingga
didapat hasil komparasi berupa keunggulan masing-masing
sistem operasi berdasarkan parameter yg digunakan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran. Saran yang dimaksud
adalah saran terhadap kekurangan dari Tugas Akhir yang ada
kepada pihak lain yang ingin meneruskan topik Tugas Akhir
ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut dapat
menyempurnakan analisis perbandingan sistem operasi
NAS4FREE dan FREENAS sebagai sistem operasi NAS pada
jaringan LAN ini sehingga bisa menjadi lebih baik dan
berguna.
STIKOM
7
LANDASAN TEORI
2.1 Analisis
Penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk
mengetahui keadaan yg sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb)
(KBBI, 2001)
2.2 Komputer
Komputer adalah suatu peralatan elektronik yang dapat menerima input,
mengolah input, memberikan informasi, menggunakan suatu program yang
tersimpan di memori komputer, dapat menyimpan program dan hasil pengolahan,
serta bekerja secara otomatis. (Donald H.Sanders, 1988)
2.3 Server komputer
Server komputer adalah suatu sistem komputer yang dibuat untuk
menjalankan aplikasi server. Sebuah komputer server yang di fungsikan untuk
menjalankan salah satu aplikasi server yang spesifik sering kali komputer server
tersebut dikenal dengan nama dari aplikasinya. Sebagai contoh, misalkan pada
komputer server digunakan software apache HTTP serverbiasanya di sebut
WebServer saja. Pada dasarnya aplikasi server adalah fleksibel, dalam artian
aplikasi server dapat dibagi menjadi beberapa komputer tergantung pada
kebutuhan dan beban(Dedi, 2010).
STIKOM
2.4 Sistem operasi jaringan
Sistem operasi jaringan adalah sebuah jenis sistem operasi yang
ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas
banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna,
seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS
Service, HTTP Service, dan lain sebagainya. Istilah ini populer pada akhir
dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an.
Beberapa sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah sebagai
berikut:
a. Microsoft MS-NET
b. Microsoft LAN Manager
c. Novell NetWare
d. Microsoft Windows NT Server
e. GNU/Linux
f. Banyan VINES
g. Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare,
atau Solaris. (Putu purnawan, 2013)
2.5 FreeNAS
FreeNAS adalah distro khusus untuk digunakan sebagai sistem operasi
NAS (Network Attached Storage) yang dibangun diatas landasan FreeBSD. Pada
versi terakhir saat ini (8.3), FreeNAS tidak lagi bisa untuk memanfaatkan
harddisk dimana sistem operasi FreeNAS ditanamkan untuk digunakan sebagai
tempat penyimpanan data (storage). Dengan demikian FreeNAS terinstal di
STIKOM
media eksternal seperti USB-drive, atau di kartu memori flash/SSD Card.
(Masim Vavai Sugianto, 2012)
2.6 NAS4Free
NAS4Free adalah sebuah distro open-source NAS (Network-Attached
Storage) berbasis FreeBSD. NAS4Free mendukung sharing data lintas berbagai
sistem operasi, termasuk Windows, Apple dan sistem UNIX. NAS4Free mudah
di set-up untuk digunakan di lingkungan rumah dan perusahan, disamping
kemampuan untuk mengelola dan berbagi data lintas jaringan dalam jumlah yang
besar. (Ladislav Bodnar, 2012)
Tabel 2.1Tabel Spesifiksi FREENAS & NAS4FREE
FEATURE FREENAS NAS4FREE
File System - ZFS fully support
- UFS and ext2/ext3 are
fully supported.
- NTFS read/write.
- FAT 32 read/write
supported.
- ZFS fully support
- UFS and ext2/ext3 are
fully supported.
- NTFS limited reading and
writign support.
- FAT 32 read only.
Protocols CIFS via Samba, TFTP,
NFS, SSH, rsync, AFP,
UPnP, BitTorrent, iTunes,
iSCSI (Target & inisiator)
CIFS via Samba, TFTP,
NFS, SSH, rsync, AFP,
UPnP, iSCSI (Target &
inisiator)
STIKOM
Dynamic DNS
client
DynDNS, ZoneEdit, No-IP,
freedns.afraid.org
DynDNS, ZoneEdit, No-IP
S.M.A.R.T Support Yes Yes
RAID Support 0, 1, 5 (Using GEOM) 0, 1, 5 (Using GEOM)
SNMP Monitoring Yes Yes
Disk Encryption Yes (with GELI) Yes (with GELI)
Boot From HDD, USB key, Compact
Flash, Live CD, USB Flash
HDD, USB key, Compact
Flash, Live CD, USB Flash
Extensions
(Plug-ins)
SlimServer& XBMC
(Xbox Media Stream
Protocol)
SlimServer& XBMC (Xbox
Media Stream Protocol)
Partiotioning GPT/EFI partitioning for
hard drives larger than 2
Terabytes.
GPT/EFI partitioning for
hard drives larger than 2
Terabytes.
2.7 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan
perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu kesatuan, yang menggunakan
media penghubung kabel atau nirkabel. Dalam suatu jaringan komputer terdapat
IP addressyang dikenal sebagai alamat dari sebuah computer(Melwin, 2002).
STIKOM
2.8 Storage Server
Storage server adalah server yang berfungsi sebagai penyimpanan data.
Jenis server ini sekarang banyak dijual oleh berbagai vendor, dan juga banyak
digunakan oleh perusahaan berbasis IT. Storage server juga bisa menjadi media
untuk menjalankan fungsi server lainnya, seperti Email Server, Database Server,
FTP Server, Application Server atau Multimedia Server yang membutuhkan
kapasitas penyimpanan bersama dan terpusat (shared¢ralized data storage)
(speedywiki, 2012).
2.9 Network Attached Storage (NAS)
NAS adalah reduksi dari PC yang difungsikan sebagai fileserver. Fungsi
utama NAS sebenarnya tak jauh beda dengan sebuah PC yang difungsikan
sebagai fileserver. Tetapi dalam hal ini, PC fileserver masih lebih bisa berdaya
guna, karena masih bisa menjalankan tugas-tugas lain
sepertimailserver, database server maupunapplication server. Dan justru karena
itu pula PC fileserver menjadi lebih kompleks pengelolaannya jika harus
melayani fungsi-fungsi lain selain sebagai penyimpanan data.
Sementara itu NAS lebih difokuskan fungsinya sebagai gudang data,
sehingga bahkan semua service yang tersedia hanya untuk mendukung
manajemen penyimpanan data saja. tapi sebenarnya NAS pun masih
memanfaatkan sistem operasi, dengan beberapa perbedaan umum. PC NAS
umumnya hanya berupa PC box, tanpa perangkat Input/Output (IO) yang banyak
sebagaimana PC dengan monitor, keyboarddan mungkin masih ditambah mouse.
NAS mengarah pada pengurangan atas sumber daya tersebut. (Meta
Nurwidyanto, 2009).
STIKOM
Gambar 2.1Topologi NAS system.
2.10 Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam
sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN
seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama
resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar informasi. LAN dapat
dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga karakteristik: ukuran,
teknologi transmisi dan topologinya. (Andri Kristanto, 2003).
2.11 Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak
digunakan untuk membuat sebuah jaringan local (Local Area Network), selain
karenaharganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa diandalkan.
Sesuainamanya UnshieldedTwistedPair berartikabel pasangan
berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini
adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran.(Dede Sopandi,2005)
STIKOM
Terdapat beberapa jenis kategori kabel UTP ini yang menunjukkan
kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi katagorinya semakin
rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:
a. Kabel UTP Category 1
Digunakan untuk komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan
rendah), sehingga tidak cocock untuk mentransmisikan data.
b. Kabel UTP Category 2
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai dengan
4Mbps (Megabits per second)
c. Kabel UTP Category 3
Digunakan pada 10BaseTnetwork,mampu mentransmisikan data
dengan kecepatan sampai 1Mbps. 10BaseT kependekan dari 10 Mbps, Baseband,
Twistedpair.
d. Kabel UTP Category 4
Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan
data dengan kecepatan sampai 16 Mbps.
e. Kabel UTP Category 5
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps.
f. Kabel UTP Category 5e
Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000
Mbps (1Gbps), frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 100 MHz.
g. Kabel UTP Category 6
STIKOM
Mampu me
Mbps (1Gbps), frekw
fisik terdapat separa
keempat pair di dalam
h. Kabel UTP Cat 400MHz
Untuk pema
UTP yang umum diguna
1.Straight Th
Kabel straight
sama antara ujung sa
untukmenghubungkan
straight adalah ses
palingbanyakdipakai)
368A.
Gambar 2.2
mentransmisikan data dengan kecepatan
kwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200
parator yg terbuat dari plastik yang berfungs
lam kabel tersebut.
Category 7 gigabit Etherrnet (1Gbps), fr
asangan kabel UTP, terdapat dua jenis pem
digunakan pada jaringan komputer terutama LAN
t Through Cable
ght merupakan kabel yang memiliki cara pem
satu dengan ujung yang lainnya. Kabel strai
kan 2 device yang berbeda. Urutan s
sesuai dengan standar TIA/EIA 368
kai)atau kadang-kadang juga dipakai sesuai sta
2Susunan Standar Kabel Straight dengan Standa 568A dan TIA/EIA 568B.
n sampai 1000
200 MHz. Secara
gsi memisahkan
frekwensisignal
pemasangan kabel
AN, yaitu:
pemasangan yang
traight digunakan
standar kabel
368B (yang
standar TIA/EIA
andar TIA/EIA
STIKOM
Contoh pengg 1. Menghubungk 2. Menghubungk 3. Menghubungk 4. Menghubungk 5. Menghubungk
1. Cross Over Cable
Kabel cross ov
ujung satudenganujung d
device yang sama.
Gambar 2.3Sus Contoh pengg 1. Menghubungk 2. Menghubungk 3. Menghubungk 4. Menghubungk 5. Menghubungk
nggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
gkan antara computer dengan switch
gkan computer dengan LAN pada modem cabl
gkan router dengan LAN pada modem cable/D
gkan switch ke router
gkan hub ke router
over merupakan kabel yang memiliki susunan
nujung dua. Kabel crossover digunakan untuk men
Susunan Standar Kabel Cross Over dengan Standar
568A dan TIA/EIA 568B.
nggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut
gkan 2 buah komputer secara langsung
gkan 2 buah switch
gkan 2 buah hub
gkan switch dengan hub
gkan komputer dengan router
kut :
able/DSL
/DSL
unan berbeda antara
enghubungkan 2
ngan Standar TIA/EIA
rikut :
STIKOM
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada
kabel straight maupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk
mengirim dan menerima data,yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6. (Iwan Sofana,
2011).
2.12 PING (Packet Internet Gopher)
PING merupakan salah satu program yang digunakan untuk
mengecek komunikasi antar komputer dalam sebuah jaringan melalui protokol
TCP/IP. PING akan mengirimkan Internet Control Message Protocol (ICMP)
Echo Request messages pada ip address komputer yang dituju dan meminta
respons dari komputer tersebut pada implementasi integrasi jaringan Ipv6 dengan
jaringan IPv4 menggunakan Sistem Tunneling dilakukan 50 kali percobaan
PING untuk mengetahui kualitas jaringan yang dihasilkan.
Berikut ini adalah beberapa pesan ICMP yang biasa disampiaikan oleh
program Ping:
1. Echo Reply.
Pesan ini digunakan untuk merespon ping ketika sistem masih hidup, dan
pesan ini menandakan bahwa sudah terjadi koneksi antara pengirim dan
penerima paket.
Jika komputer target memberikan respons maka komputer tersebut
memberikan informasi seperti contoh PINGreport yang anda berikan yaitu:
bytes=32 time=30ms TTL=123.
STIKOM
Bytes menunjukkan besar request packet yang dikirimkan. Time
menunjukkan nilai “round tripdelay” (disebut juga sebagai delay atau latency)
yang menunjukkan waktu yang diperlukan packet yang anda kirimkan untuk
mencapai komputer yang dituju. Nilai ini dihitung dengan membagi dua selisih
waktu PINGpacket mulai dikirimkan dengan waktu response dari PINGpacket
diterima.
Sedangkan TTL merupakan nilai “Time-To-Live” yang digunakan
untuk mencegah adanya circular routing pada suatu jaringan. Dengan
mengurangi nilai TTL awal yaitu 128 dengan nilai TTL akhir maka bisa dihitung
banyaknya hop yang dilalui dari komputer asal ke komputer tujuan. Setiap kali
PINGpacket melalui sebuah ip address maka nilai TTL nya akan dikurangi satu.
Sehingga jika TTL mencapai nilai nol, PINGpacket akan di-discard / didrop dan
hasil PING menunjukkan: TTL expired in transit
2. Request Time Out.
Ketika komputer server tidak merespon permintaan koneksi dari klien
setelah beberapa lama (jangka waktu timeout bervariasi) antara lain karena:
1. Utilisasi/pemakaian bandwidth sudah penuh. solusi harus upgrade kecepatan.
2. Kualitas akses jaringan (wireless/wireline) kurang bagus.
3. Website yang dituju memiliki delay yang tinggi, sehingga ping timeout.
4.Koneksi ke IP tersebut putus, atau
5. Port di komputer tersebut ditutup.
STIKOM
Fungsi PING antara lain adalah sebagai berikut :
a. Mengetahui status up/down komputer dalam jaringan. Kita dapat
mengecek apakah sebuah komputer up/down menggunakan perintah
PING, jika komputer tersebut memberikan response terhadap perintah
PING yang kita berikan maka dikatakan bahwa komputer tersebut up atau
hidup.
b. Memonitor availability status komputer dalam jaringan. PING dapat
digunakan sebagai tool monitoring availibilitas komputer dalam jaringan
yang merupakan salah satu indikator kualitas jaringan yaitu dengan
melakukan PING secara periodik pada komputer yang dituju. Semakin
kecil downtime, semakin bagus kualitas jaringan tersebut.
c. Mengetahui responsifitas komunikasi sebuah jaringan. Besarnya nilai
delay atau latency yang dilaporkan oleh PING menjadi indikasi seberapa
responsif komunikasi terjadi dengan komputer yang dituju. Semakin
besar nilai delay menunjukkan semakin lamban respons yang diberikan.
Sehingga nilai delay ini juga bisa digunakan sebagai indikator kualitas
jaringan.
Banyak aplikasi hanya bisa dijalankan dengan maksimal delay
tertentu, sehingga sangat penting untuk mengukur delay pada jaringan untuk
memastikan aplikasi tersebut dapat dijalankan. Aplikasi yang memerlukan delay
kecil dikatakan sebagai delay-sensitive application dan memerlukan jaminan
agar maksimal delay selalu terjaga dalam komunikasi data yang dilakukan,
contohnya adalah networkgame, voice dan videoconferenceapplication. (Iwan
Sofana, 2009).
STIKOM
2.13 Diskboss
Diskboss adalah sofware otomatis, berbasis pengaturan file dan solusi
file manajemen yang memungkinkan memantau performa dari beberapa tipe file
manajemen pada perangkat NAS dan sistem storage pada perusahaan. Diskboss
dikembangkan dan didukung oleh flexense, sebuah penyedia software
independen yang memiliki spesialisasi solusi software data manajemen (flexense,
2012)
2.14 Iperf
Iperf adalah salah satu tool untuk mengukur troughputbandwidth dalam
sebuah link network, agar bisa dilakukan pengukuran diperlukan Iperf yang
terinstall point to point, baik disisi server maupun client. Iperf sendiri bisa
digunakan untuk mengukur performance link dari sisi TCP maupun UDP. (Gigih
Fordanama, 2011)
STIKOM
20
BAB III
METODE PENELITIAN dan PERANCANGAN SISTEM
3.1 Model penelitian
Dalam metode penelitian ini menjelaskan tentang langkah-langkah yang
akan dilakukan, seperti pada diagram alir dibawah ini:
Gambar 3.1 Diagram alir tahapan pengerjaan Tugas Akhir.
STIKOM
3.1.1 Studi literatur
Studi literatur dari jurnal penelitian, buku dan ebook tahapan pertama
yang dilakukan dalam usaha untuk mendapatkan landasan teori dan pemahaman
dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dalam penelitian Tugas Akhir ini,
referensi berasal dari buku dan ebook dari penulis yang telah sebelumnya
melakukan penelitian yang mendukung dalam pemecahan masalah penelitian ini.
3.1.2 Merancang sistem yang akan diterapkan
Perancangan sistem dilakukan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan
hardware dan software dalam mengimplementasikan penelitian ini.
Perangkat yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1Spesifikasi PCServer
CPU Intel® Atom CPU N270 @ 1.60Ghz
Memory 1 GB SDRAM
Operating System NAS4Free 9.1 x86
FreeNAS 8.3 x86
Tabel 3.2Spesifikasi Router
Features RB751U-2HnD (USB, 2GHz, 802.11n, dual chain)
CPU Atheros AR7241 400MHz CPU
Memory 32MB DDR SDRAM onboard memory
Data storage 64MB onboard NAND storage chip
Ethernet Five independent 10/100 Ethernet ports
LEDs Power, NAND activity, 5 Ethernet LEDs, wireless
activity LED
Power options PoE: 8-30V DC on Ether1 (Non 802.3af). Jack: 8-30V
STIKOM
Gambar 3.2Topologi dasar jaringan yang akan digunakan.
Dari Gambar 3.2 diatas menunjukkan topologi yang digunakan,bridge
berfungsi sebagai penghubung pada jaringan yang menghubungkan client PC ke
serverNAS. Interface bridgeyang menjadi jembatan antara 2 interface ether2 dan
ether3 diamana menggunakan kabel UTP straight. Pada PC client terhubung
dengan interface ether3 pada bridge dan PC server yang terhubung melalui
interface ether2 pada bridgesehingga dapat menghubungkan PC server NAS dan
PC client.
3.1.3 Instalasi sistem operasi pada server
Selanjutnya dilakukan instalasi sistem operasi FreeNAS 8.3 dan
NAS4Free 9.1. Instalasi disini dilakukan dengan melakukan booting dari usb DC
Operating System MikroTik RouterOS, Level4 license
RX sensitivity 802.11g: -96dBm @ 6Mbit/s to -81dBm @ 54Mbit/s
802.11n: –96 dBm @ MCS0 to –78 dBm @ MCS7
TX power 802.11g: 30dBm @ 6Mbps to 27dBm @ 54 Mbps
802.11n: 30dBm @ MCS0 to 26dBm @MCS7
Modulations OFDM: BPSK, QPSK, 16 QAM, 64QAM
DSSS: DBPSK, DQPSK, CCK
STIKOM
drive karena pada masing-masing sistem operasi hanya memperbolehkan booting
dari usb drive atau CD card yang terpisah dari disk storage yang digunakan
sebagai penyimpanan file.
3.1.4 Attach storage pada sistem operasi
Attach storage pada masing-masing sistem operasi disini adalah
mengkonfigurasi sistem NAS sehingga storage dapat dibubungkan melalui
jaringan. Dalam penelitian ini disk stoage adalah menggunakan merk western
digital 5400RPM 2,5’ yang dihubungkan menggunakan port USB pada server
dengan bantuan enclosure untuk dapat dihubungkan melalui port USB pada
server.
3.1.5 Uji Performa Jaringan
Uji performa jaringan yang dilakukan sebelumnya akan dipastikan
sistem NAS telah terbentuk dan akan dilakukan pengujian terhadap delay/latency
dan throughput. Pengujian delay/latency dilakukan dengan menggunakan
softwarePING untuk mengetahui kecepatan respond time dari server terhadap
client. Pengukuranthroughput dilakukan dengan software jperf, jperf adalah versi
graphical user interface (GUI) dari iperf yang digunakan untuk mengetahui
bandwidth aktual dari jaringan yang dibangun, pengujian throughput dilakukan
dengan sebelumnya mengaktifkan aplikasi iperf pada PC server dan dilakukan
pengujian dari PC client melalui port 5001. Throughput adalah bandwidth aktual
yang terukur pada suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu periode
menggunakan rute internet yang spesifik ketika sedang melakukan aktifitas
transfer data, besaran throughput dapat diketahui dengan menggunakan iperf
STIKOM
3.1.6 Uji Performa sistem operasi
Selanjutnya dilakukan uji performa sistem operasi dengan mengukur
parameter uji performansi CPU usage, memory usage, file copy, file
classification, duplicate data file, dan file deletedengan menggunakan beban
filesize yang telah direncanakan.
Client yang diujikan adalah sebanyak 8 client, dengan rincian 5 client
dengan spesifikasi yang sama dan 3 client dengan spesifikasi yang berbeda. Hal
ini bertujuan untuk mengetahui performa server NAS pada tiap spesifikasi client.
Sehingga didapat pengukuran performa jaringan dengan mempertimbangkan
pengaruh spesifikasi PC client terhadap performa NAS itu sendiri. Pengujian
tidak dilakukan secara paralel, melainkan dengan cara single client user, dimana
setiap client secara bergiliran melakukan pengujian terhadap kedua sistem
operasi NAS berdasarkan parameter yang telah ditentukan.
Pengujian pada CPU usage dan memory usage dilakukan dengan
melakukan aktifitas copy file dari PC client ke PC server dan dilakukan
monitoring melalui web interface pada masing-masing server. Pengujian
performa manajemen file disini menggunakan software diskboss, diskboss adalah
sebuah aplikasi manajemen file yang dapat digunakan dalam pengukuran
kecepatan pada proses-proses aktifitas manajemen file, dalam hal ini file copy,
file classification, duplicate data file, dan file delete.
3.1.7 Analisis komparasi hasil uji performa
Analisis komparasi hasil uji dilakukan setelah semua hasil uji dilakukan
sehingga didapat informasi performa masing-masing serverdari kedua sistem
STIKOM
operasi untuk kemudian dibandingkan berdasarkan parameter pada
masing-masing sistem operasi.
3.2 Pengujian sistem
Sistem jaringan yang telah diimplementasikan kemudian dilakukan uji
coba dengan meneliti kinerja kedua sistem operasi. Pengujian dilakukan pada 5
PC client dengan spesifikasi CPU yang berbeda dan 3 client dengan spesifikasi
CPU yang berbeda untuk mengetahui pengaruh spesifikasi CPU terhadap
performa sistem operasi NAS. Pengujian dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Pengujian jaringan:
Pengujian terhadap performa juga dilakukan dengan mengamati dari
pengukuran terhadap delay/latency dan throughput pada jaringan yang terbentuk.
Dalam melakukan pengujian jaringan digunakan aplikasi sebagai berikut:
1. latency/delay
Latency/delay, adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh
jarak dari asal ke tujuan dalam hal ini adalah dari PC client ke PC server. Delay
dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang
lama.
Tool dan Input pada pengujian latency/delay:
a. Software penguji: Ping
b. Jumlah sistem operasi yang diuji: 2 (FreeNAS & NAS4Free)
STIKOM
c. Jumlah PC penguji: 1 (PC B).
d. IP server: 192.168.88.244.
e. IP client: 192.168.88.243..
f. Jumlah paket ICMP: 50
g. Packetsize ICMP: 32 bytes, 50.00 bytes, 10.000 bytes,
15.000bytes
h. Jumlah pengujian per packetsize: 4 kali
Tahapan pengujian latency/delay:
a. PC client dan PC server NAS telah terhubung dalam 1
jaringan LAN, IP PC server 192.168.88.244 dan IP PC client
192.168.88.243.
b. Jalankan program command promp dari PC client
c. Jalankan program ping dengan command “ping
192.168.88.244 –n 50 –l 32”.
d. Catat average yang dihasilkan.
e. Ulangi pengujian sebanyak 4 kali dan catat average setiap
pengujian.
f. Setiap selesai pengujian dengan packetsize 32bytes, jalankan
kembali program ping namun dengan command ping
192.168.88.244 –n 50 –l (nilai packetsize). Untuk
mendapatkan hasil latency/delay dengan packetsize sebesar
5000bytes, 10000bytes, dan 15000bytes dengan mengulang
langkah dari point “c” samapai point “e”
g. Setelah selesai pengujian dan pencatatan latency/delay pada
server FreeNAS, lakukan langkah dari point “a” samapai
STIKOM
point “g” pada server NAS4Free dengan shutdown server
FreeNAS dan booting server NAS4Free.
2. Throughput
Gambar 3.3Tampilan hasil pengujian throughput
Troughput adalah bandwidth yang sebenarnya (aktual) yang diukur
dengan satuan waktu tertentu dan pada kondisi jaringan tertentu yang digunakan
untuk melakukan transfer file.
Tool dan Input pada pengujian throughput
a. Software penguji: Jperf.
b. Jumlah sistem operasi yang diuji: 2 (FreeNAS & NAS4Free)
c. Jumlah PC penguji: 1 (PC B).
STIKOM
d. IP server: 192.168.88.244.
e. IP client: 192.168.88.243.
f. Port yang digunakan: 5001.
g. Jumlah transmit: 30 second.
h. Output format: Megabits.
i. Report interval: 1 second.
j. Jumlah pengujian per OS server: 4 kali
Tahapan pengujian throughput:
a. PC client dan PC server FreeNAS telah terhubung dalam 1
jaringan LAN, IP PC server 192.168.88.244 dan IP PC client
192.168.88.243.
b. PC client telah terinstal Jperf dengan direktori C:/program
file/jperf.
c. Aktifkan service iperf pada PC server melalui shell dengan
command “iperf -s”.
d. Jalankan command promp dari PC client
e. Jalankan program Jperf dengan command ”cd c:/program
file/jperf/” enter dan lalu dengan command “jperf.bat”.
f. Pada interface Jperf, inputkan kolom server address yang
dituju dengan “192.168.88.244”, pada kolom transmit
inputkan “30 second”, kolom output format “Mbits”, kolom
report interval “1 second”.
g. Ulangi pengujian sebanyak 4 kali dan catat rata setiap setiap
pengujian.
STIKOM
h. Shut
sa
2. Pengujian sistem
Adalah pe
ini dilakukan de
sistem operasi
dilakukan, peng
1. CPU U
Ga
persent
meliba
dilakuka
Tool dan Input
a. T
b. Jum
c. Jum
d. IP
e. IP
Shutdown server FreeNAS dan ulangi langka
sampai “g” pada PC server NAS4Free.
tem operasi:
h pengujian yang menilai performa sistem oper
n dengan menggunakan, web interface dari m
si dan software diskbos, terhadap manajem
ngukuran dengan mengamati 6 parameter uji coba
Usage
Gambar 3.4Tampilan hasil pengujianCPU usage
Menunjukkan persentase dari kapasistas
entase tersebut adalah nilai akumulatif dari
ibatkan penggunaan CPU, dalam hal ini
kukan adalah copy file dari PC client ke server
nput pada pengujian CPU usage:
Tool penguji: Windows explorer dan web inter
Jumlah sistem operasi yang diuji: 2 (FreeNAS &
Jumlah PC penguji: 1 (PC B).
IP server: 192.168.88.244.
IP client: 192.168.88.243.
ngkah point ”a”
operasi, pengujian
i masing-masing
jemen file akan
coba, yaitu:
usage
as CPU dimana
ri aktifitas yang
ni aktifitas yang
NAS.
nterface server
S & NAS4Free)
STIKOM
f. Jumlah beban transferfile: 1100 file
g. Jumlah ukuran beban transferfile: 200MB
h. Output format: % dari CPU usage.
i. Jumlah pengujian per OS server: 4 kali
Tahapan pengujian CPU usage:
a. PC client dan PC server FreeNAS telah terhubung dalam 1
jaringan LAN, IP PC server 192.168.88.244 dan IP PC client
192.168.88.243.
b. Maping network drive server NAS pada windows explorer.
c. Buka web interface server dari PC client menggunakan
browser dengan mengakses 192.168.88.244 dan klik tab
system monitoring.
d. Dari PC client copy file seluruh fileset dengan jumlah file
1100 file dengan ukuran total 200MB ke network drive pada
server NAS.
e. Pada browser di PC client akan termonitor CPU usage atas
aktifitas copy file yang baru saja dilakukan.
f. Catat CPU usage pada aktifitas copy file tersebut, dan
lakukan sebanyak 4 kali.
g. Restart server dan ulangi langkah-langkah point “c” sampai
“f”.
h. Hitung dan catat mean (rata-rata) dari 4 percobaan CPU
usage yang telah dilakukan.
i. Ulangi langkah point “a” sampai ”h” pada server NAS4Free
lainnya.
STIKOM
2. Memor
Gam
persent
aktif sa
yang di
Tool dan Input
a. T
b. Jum
c. Jum
d. IP
e. IP
f. Jum
g. Jum
h. O
i. Jum
oryUsage
ambar 3.5Tampilan hasil pengujianmemory usa
Menunjukkan jumlah (MB) dari kapasistas
entase tersebut adalah nilai akumulatif dari tota
f saat terjadi aktifitas yang dilakukan, dalam ha
dilakukan adalahcopy file dari PC Client ke se
nput pada pengujian memoryusage:
Tool penguji: Windows explorer dan web inter
Jumlah sistem operasi yang diuji: 2 (FreeNAS &
Jumlah PC penguji: 1 (PC B).
IP server: 192.168.88.244.
IP client: 192.168.88.243.
Jumlah beban transferfile: 1100 file
Jumlah ukuran beban transferfile: 200MB
Output format: MB dari memoryusage.
Jumlah pengujian per OS server: 4 kali
usage
s memorydimana
otal memory yang
hal ini aktifitas
server NAS.
nterface server
S & NAS4Free)
STIKOM
Tahapan pengujian memoryusage:
a. PC client dan PC server FreeNAS telah terhubung dalam 1
jaringan LAN, IP PC server 192.168.88.244 dan IP PC client
192.168.88.243.
b. Maping network drive server NAS pada windows explorer.
c. Buka web interface server dari PC client menggunakan
browser dengan mengakses 192.168.88.244 dan klik tab
system monitoring.
d. Dari PC client copy file seluruh fileset dengan jumlah file
1100 file dengan ukuran total 200MB ke network drive pada
server NAS.
e. Pada browser di PC client akan termonitor memoryusage
atas aktifitas copy file yang baru saja dilakukan.
f. Catat memoryusage pada aktifitas copy file tersebut, dan
lakukan sebanyak 4 kali.
g. Restart server dan ulangi langkah-langkah point “c” sampai
“f”.
h. Hitung dan catat mean (rata-rata) dari 4 percobaan CPU
usage yang telah dilakukan.
i. Ulangi langkah point “a” sampai ”h” pada server NAS4Free
lainnya.
3. File copy:
STIKOM
G
MB/sec
PC ser
dilakuka
filenya
clientm
dengan s
Tool dan Input
a. T b. Jum c. Jum d. IP e. IP f. Je g. Jum h. Jum i. O
Gambar 3.6Tampilan hasil pengujian file copy
Adalah kecepatan sistem operasi de
second dalam menangani proses transferfile da
server NAS dan dari PC server ke PC cli
kukan dengan cara mengopy fileset berdas
ya dari PCclient ke PCserverdan dari PC
melalui software diskboss untuk mendapat ha
ngan satuan ukur MB/second.
nput pada pengujian file copy:
Tool penguji: Diskboss
Jumlah sistem operasi yang diuji: 2 (FreeNAS &
Jumlah PC penguji: 8 (PC A1, A2, A3, A4, A5,
IP server: 192.168.88.244.
IP client: 192.168.88.243.
Jenis pengujian: client ke server dan server ke
Jumlah filesize: 11.
Jumlah file per filesize: 100.
Output format: megabytes per second.
opy
dengan satuan
dari PC client ke
client, file copy
asarkan besaran
C server ke PC
hasil pengukuran
S & NAS4Free)
4, A5, B, C, D).
ke client.
STIKOM
j. Jumlah pengujian per filesize per OS server: 4 kali
Tahapan pengujian file copy:
a. PC client dan PC server FreeNAS telah terhubung dalam 1
jaringan LAN, IP PC server 192.168.88.244 dan IP PC client
192.168.88.243.
b. Maping network drive server NAS pada windows explorer.
c. Copy 100 file dengan 1 ukuran file dari PC client ke network
drive menggunakan diskboss.
d. Catat performance dalam MB/second yang ditampilkan oleh
diskboss.
e. Lakukan langkah point “c” sampai ”d” sebanyak 4 kali.
f. Hitung mean dari 4 percobaan pada filesize yang dilakukan
atas aktifitas copy file dari PC client ke PC server.
g. Ulangi langkah “c” sampai “f” dengan menggunakan filesize
yang berbeda sampai sebanyak 11 filesize.
h. Untuk jenis pengujian file copy dari PC server ke PC client,
lakukan langkah point “c” sampai “g”, namun pada point “c”
dilakukan file copy dari network drive ke PC client.
i. Shutdown server FreeNAS dan ulangi langkah point ”a”
sampai “h” pada PC server NAS4Free.
j. Lakukan langkah point “a” sampai point “i” pada PC client
lainnya hingga 8 PC client.
4. File classification:
STIKOM
Gamb proses direktor networ menggun kecepa
Tool dan Input
a. T b. Jum c. Jum d. IP e. IP f. Jum g. Jum h. O i. Jum
mbar 3.7Tampilan hasil pengujian file classific
Adalah kecepatan sistem operasi dala
es penggolongan fileberdasarkan ekstensi, bes
ktori filedengan satuan file/seconddilakuka
ork drive padaserver NAS, file classificat
nggunakan software diskbossuntuk mendapat ha
patan penglasifikasian file.
nput pada pengujian file classification:
Tool penguji: Diskboss
Jumlah sistem operasi yang diuji: 2 (FreeNAS &
Jumlah PC penguji: 8 (PC A1, A2, A3, A4, A5,
IP server: 192.168.88.244.
IP client: 192.168.88.243.
Jumlah filesize: 11.
Jumlah file per filesize: 100.
Output format: file per second.
Jumlah pengujian per filesize per OS server: 4 ka
ification
dalam menangani
besaran file, dan
kukan didirektori
cation dilakukan
hasil pengukuran
S & NAS4Free)
4, A5, B, C, D).
: 4 kali
STIKOM
Tahapan pengujian file classification:
a. PC client dan PC server FreeNAS telah terhubung dalam 1
jaringan LAN, IP PC server 192.168.88.244 dan IP PC client
192.168.88.243.
b. Maping network drive server NAS pada windows explorer.
c. Tempatkan 100 file dengan 1 ukuran file pada network drive
PC server.
d. Dengan menggunakan diskboss pada network drive yang
berisi 100 file dengan 1 ukuran file klik “classification”.
e. Catat performance dalam file/second yang ditampilkan oleh
diskboss.
f. Lakukan langkah point “d” sampai ”e” sebanyak 4 kali.
g. Hitung mean dari 4 percobaan pada filesize yang dilakukan
atas pengujian file classification pada server NAS.
h. Ulangi langkah “d” sampai “g” dengan menggunakan filesize
yang berbeda sampai sebanyak 11 filesize.
i. Shutdown server FreeNAS dan ulangi langkah point ”a”
sampai “h” pada PC server NAS4Free.
j. Lakukan langkah point “a” sampai point “i” pada PC client
lainnya hingga 8 PC client.
5. Duplicate file detection:
STIKOM
Gambar
mendet
sama,
menem
di net
menggun
kecepa
Tool dan Input
a. T b. Jum c. Jum d. IP e. IP f. Jum g. Jum h. O
ar 3.8Tampilan hasil pengujian duplicate file de
Adalah kecepatan sistem operasi dalam mena
ndeteksi file yang memiliki nama, ukuran, dan
dengan satuan ukur file/second, dilakuka
empatkan 2 folder berisi fileset dengan ukuran
network driveserver, duplicate file detecti
nggunakan software diskbossuntuk mendapat ha
patan dalam kemampuan mendeteksi file yang dupl
nput pada pengujian duplicate file detection:
Tool penguji: Diskboss
Jumlah sistem operasi yang diuji: 2 (FreeNAS &
Jumlah PC penguji: 8 (PC A1, A2, A3, A4, A5,
IP server: 192.168.88.244.
IP client: 192.168.88.243.
Jumlah filesize: 11.
Jumlah file per filesize: 100.
Output format: file per second.
e detection
enangani proses
dan ekstensi yang
lakukan dengan
an file yang sama
ection dilakukan
hasil pengukuran
g duplikat.
S & NAS4Free)
4, A5, B, C, D).
STIKOM
i. Jumlah pengujian per filesize per OS server: 4 kali
Tahapan pengujian duplicate file detection:
a. PC client dan PC server FreeNAS telah terhubung dalam 1
jaringan LAN, IP PC server 192.168.88.244 dan IP PC client
192.168.88.243.
b. Maping network drive server NAS pada windows explorer.
c. Tempatkan 2 folder yang masing-masing folder berisi 100
file dengan 1 ukuran file pada network drive PC server.
d. Dengan menggunakan diskboss pada network drive yang
berisi 100 file dengan 1 ukuran file klik “duplicate file
detection”.
e. Catat performance dalam file/second yang ditampilkan oleh
diskboss.
f. Lakukan langkah point “d” sampai ”e” sebanyak 4 kali.
g. Hitung mean dari 4 percobaan pada filesize yang dilakukan
atas pengujian duplicate file detection pada server NAS.
h. Ulangi langkah “d” sampai “g” dengan menggunakan filesize
yang berbeda sampai sebanyak 11 filesize.
i. Shutdown server FreeNAS dan ulangi langkah point ”a”
sampai “h” pada PC server NAS4Free.
j. Lakukan langkah point “a” sampai point “i” pada PC client
lainnya hingga 8 PC client.
6. File delete:
STIKOM
Ga proses NAS, menem pengha diskbos file.
Tool dan Input
a. T b. Jum c. Jum d. IP e. IP f. Jum g. Jum h. O
Gambar 3.9Tampilan hasil pengujian delete fil
Adalah kemampuan sistem operasi dala
es menghapus file yang ada di network driv
, dengan satuan ukur file/second, dilakuka
nempatkan dataset di file sharing yang kemudi
hapusan, file delete dilakukan mengguna
boss agar mendapat hasil pengukuran kecepat
nput pada pengujian file classification:
Tool penguji: Diskboss
Jumlah sistem operasi yang diuji: 2 (FreeNAS &
Jumlah PC penguji: 8 (PC A1, A2, A3, A4, A5,
IP server: 192.168.88.244.
IP client: 192.168.88.243.
Jumlah filesize: 11.
Jumlah file per filesize: 100.
Output format: file per second.
file
dalam menangani
drive pada server
lakukan dengan
udian dilakukan
nggunakansoftware
patan menghapus
S & NAS4Free)
4, A5, B, C, D).
STIKOM
i. Jumlah pengujian per filesize per OS server: 4 kali
Tahapan pengujian file delete:
a. PC client dan PC server FreeNAS telah terhubung dalam 1
jaringan LAN, IP PC server 192.168.88.244 dan IP PC client
192.168.88.243.
b. Maping network drive server NAS pada windows explorer.
c. Tempatkan 100 file dengan 1 ukuran file pada network drive
PC server.
d. Dengan menggunakan diskboss pada network drive yang
berisi 100 file dengan 1 ukuran file delete seluruh file
tersebut.
e. Catat performance dalam file/second yang ditampilkan oleh
diskboss.
f. Lakukan langkah point “d” sampai ”e” sebanyak 4 kali.
g. Hitung mean dari 4 percobaan pada filesize yang dilakukan
atas pengujian file delete pada server NAS.
h. Ulangi langkah “d” sampai “g” dengan menggunakan filesize
yang berbeda sampai sebanyak 11 filesize.
i. Shutdown server FreeNAS dan ulangi langkah point ”a”
sampai “h” pada PC server NAS4Free.
j. Lakukan langkah point “a” sampai point “i” pada PC client
lainnya hingga 8 PC client.
STIKOM
Adapun file yang digunakan adalah file dummy berekstesi exe, txt, jpg,
avi, mp3yang dibuat melalui software file dummy creatordengan besaran file
yang telah ditentukan pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3Tabel dataset
Ukuran file (KB) Jumlah File Extensi
1 100 file exe, txt, jpg, avi, mp3
2 100 file exe, txt, jpg, avi, mp3
4 100 file exe, txt, jpg, avi, mp3
8 100 file exe, txt, jpg, avi, mp3
16 100 file exe, txt, jpg, avi, mp3
32 100 file exe, txt, jpg, avi, mp3
64 100 file exe, txt, jpg, avi, mp3
128 100 file exe, txt, jpg, avi, mp3
256 100 file exe, txt, jpg, avi, mp3
512 100 file exe, txt, jpg, avi, mp3
1024 100 file exe, txt, jpg, avi, mp3
Fileset yang digunakan dalam percobaan tiap file sizeterdiri dari 100 file
dummy yang masing-masing ekstensi terdiri dari 20 file.
3.3 Evaluasi Pengujian
Data yang diperoleh dari hasil pengujian akan dihitung berdasarkan
statistika deskriptif, yaitu rata-rata dari 4 eksperimen yang dilakukan. Statistika
deskriptif merupakan salah satu metode yang berkaitan dengan pengumpulan
serta penyajian kumpulan data sehingga bisa digunakan sebagai suatu analisa
dari hasil yang diteliti. Penyajiaanya dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik.
STIKOM
Dengan menggunakan metode analisa ini, kumpulan data yang diperoleh akan
disajikan secara ringkas dan rapi serta dapat memberikan suatu informasi inti
dari kumpulan data yang di dapat (Rahmat, 2010).
3.4 Penulisan Laporan
Penulisan laporan ini berdasarkan hasil implementasi dan evaluasi dari
sistem yang sudah diimplementasikan, analisis data meliputi analisis terhadap
koneksi yang terjadi pada jaringan yang sudah di bentuk, analisis perbedaan
perfomansi jaringan meliputi pengukuran terhadap latency/delay, serta
throughput yang dihasilkan dan menganalisa kemampuan masing-masing server
tehadap aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh yaitu dengan parameterCPU
usage, memory usage, copy file, file classification, duplicate file detection dan
delete file.
STIKOM
43
BAB IV
IMPELEMENTASI dan EVALUASI
Kebutuhan sistem
Dalam implementasi sistem yang akan dianalisis, terdapat beberapa
spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan.
Perangkat keras adalah komponen fisik peralatan yang membentuk
sistem komputer, serta peralatan lain yang mendukung komputer dalam
menjalankan tugasnya. Sedangkan perangkat lunak adalah komponen non fisik
yang digunakan untuk membuat sistem komputer dapat berjalan dan melakukan
tugasnya.
Pada pembahasan pada subbab 4.2 dibahas mengenai performa yang
ditunjukkan oleh PC client B, sedangkan dari keseluruhan 8 PC client ditunjukkan
pada subbab 4.3.
Kebutuhan Perangkat Keras.
Kebutuhan komputer server:
1. ProcessorIntel® Atom CPU N270 @ 1.60Ghz
2. Memory dengan RAM 1 GB
3. Keyboard
4. Mikrotik Router Board 751
5. Kabel UTP Straight Category 5 (100 Mbps)
STIKOM
Kebutuhan komputer client:
1. 5 PC client dengan spesifiksi yang sama PC A1, PC A2, PC A3, PC A4 dan
PC A5:
a) Operating System: Windows XP Professional (5.1, Build 2600) Service
Pack 3 (2600.xpsp.080413-2111)
b) System Manufacturer: Gigabyte Technology Co., Ltd.
c) BIOS: BIOS Date: 08/21/12 14:54:20 Ver: 04.06.05
d) Processor: Intel(R) Core(TM) i5-3470 CPU @ 3.20GHz (4 CPUs)
e) Memory: 3482MB RAM
2. PC dengan spesifikasi yang berbeda (PC B)
a) Operating System: Windows 7 Ultimate 32-bit (6.1, Build 7600)
(7600.win7_rtm.090713-1255)
b) System Manufacturer: Phoenix/SiS
c) System Model: M720SR
d) Processor: Intel(R) Pentium(R) Dual CPU T2390 @ 1.86GHz (2 CPUs),
e) Memory: 1024MB RAM
3. PC dengan spesifikasi yang berbeda (PC C)
a) Operating System: Windows 7 Professional 32-bit (6.1, Build 7600)
(7600.win7_rtm.090713-1255)
b) System Manufacturer: Sony Corporation
c) System Model: VGN-NR160E
d) Processor: Intel(R) Core(TM)2 Duo CPU T5250 @ 1.50GHz (2
CPUs),
e) Memory: 1024MB RAM