• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab6 os jaringan gui

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "bab6 os jaringan gui"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 6

6.1. Windows NT

Gambar 6 - 1 Logo Windows NT

Windows NT merupakan sebuah sistem operasi 32-bit dari Microsoft yang menjadi leluhur sistem operasi Windows 2000, Windows XP, Windows Server 2003, dan Windows Vista. Sistem operasi tersebut pada awalnya mendukung beberapa platform mikroprosesor, dimulai dari Intel 80x86 (hingga sekarang), MIPS R4x00 (dihentikan pada versi Windows NT 4.0), Digital Equipment Corporation Alpha AXP (dihentikan pada versi Windows 2000 Beta 3), IBM PowerPC (dimulai dari versi Windows NT 3.51 dan dihentikan pada versi Windows NT 4.0), serta beberapa platform lainnya, seperti Clipper dan SPARC (tidak dirilis untuk umum, karena dibuat oleh pihak ketiga, Intergraph). Saat ini, sistem operasi berbasis Windows NT hanya

6 Tujuan:

Pembahasanini bertujuan:

1. Siswa memahami sistem operasi jaringan berbasis GUI

2. Dapat menginstalasi Sistem Operasi Windows

3. Dapat menginstalasi Windows untuk server

4. Dapat menginstalasi Linux Ubuntu

okok Bahasan

alam pembahasan ini meliputi: . Sistem Operasi Windows NT

. Instalasi da penjelasan Windows 2000 server

. Instalasi dan penjelasan Windows XP . Instalasi dan penjelasan Windows

2003

. Instalasi dan penjelasan Windows Vista

. Instalasi Linux Ubuntu

Sistem Operasi Jaringan Berbasis GUI

mendukung platform Intel 80x86, Intel IA64 dan AMD64 (atau x64), sementara platform lainnya tidak didukung lagi, mengingat kurangnya dukungan dari pihak ketiga untuk prosesor tersebut. 6.1.1 Sejarah

Windows NT sebenarnya dibangun dari puing-puing sisa pengembangan dari sistem operasi IBM OS/2 versi 3.0, yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM secara bersama-sama. Beberapa saat sebelum sistem operasi tersebut rampung, Microsoft dan IBM mengakhiri hubungan mereka, dan akhirnya proyek IBM OS/2 pun terbengkalai. Hal ini diakibatkan oleh kesuksesan sistem operasi grafis yang berjalan di atas MS-DOS, Microsoft Windows versi 3.0, yang terjual lebih dari sejuta salinan dalam waktu kurang dari sebulan. Sistem operasi IBM OS/2 versi 3.0 ini memiliki nama kode NTOS/2. Dan akhirnya, Microsoft mengembangkan Windows NT sendirian, tanpa dibantu oleh IBM.

Selanjutnya, Microsoft merekrut beberapa orang pengembang sistem operasi dari Digital Equipment

(2)

Corporation (DEC), yang keluar dari perusahaan lama akibat kurang puas karena proyek yang sedang dikerjakan yaitu sistem operasi VMS dan RSX/11M dihentikan secara paksa. Tim pengembang tersebut dikepalai oleh David Neil Cutler, Sr. Akhirnya, proyek NTOS/2 pun diubah namanya menjadi WNT.

Selama tiga tahun pengembangan, Windows NT pun akhirnya menjadi sistem operasi yang benar-benar baru. Bebas dari kode 16-bit milik MS-DOS, mendukung operasi 32-bit, dan semua fitur yang ditawarkan oleh mikroprosesor 32-bit, seperti dapat mengalamati memori hingga 4 Gigabyte, dan mode terproteksi. Selain itu, Windows NT didesain agar kompatibel dengan sistem operasi terdahulu, seperti MS-DOS (yang dijalankan dengan menggunakan teknik emulasi), IBM OS/2, dan sistem operasi berbasis POSIX (yang telah diubah kodenya untuk Windows 32-bit).

6.1.2 Edisi

Windows NT diluncurkan dalam beberapa edisi, meskipun produk tersebut dibangun dari kode sumber yang sama. Edisi tersebut antara lain:

1. Windows NT Workstation, yang dikhususkan untuk penggunaan pada workstation jaringan.

2. Windows NT Server, yang dikhususkan untuk penggunaan pada server jaringan.

3. Windows NT Enterprise Server atau Windows NT Advanced Server, yang sama-sama ditujukan untuk penggunaan pada server jaringan, tetapi menawarkan lebih banyak fungsi dan fitur daripada Windows NT Server standar.

6.1.3 Versi

Sejak pertama kali diluncurkan, Windows NT telah mengalami beberapa perbaikan versi, yaitu sebagai berikut.

1. Windows NT versi 3.1. 2. Windows NT versi 3.50. 3. Windows NT versi 3.51. 4. Windows NT versi 4.0.

5. Windows NT versi 5.0 (atau dikenal dengan Windows 2000, versi internalnya 5.0 build 2195). 6. Windows NT versi 5.1 (atau

dikenal dengan Windows XP, versi internalnya 5.1 build 2600).

7. Windows NT versi 5.2 (atau dikenal dengan Windows Server 2003, versi internalnya 5.2 build 3790).

8. Windows NT versi 6.0 (atau dikenal dengan Windows Vista). 9. Windows NT versi 6.1 (atau yang

dikenal dengan Windows Server 2008, yang memiliki codename Longhorn Server).

6.1.4 Fitur

Windows NT memiliki fitur-fitur yang maju, meskipun kebanyakan fitur-fitur tersebut tidaklah ditemukan oleh Microsoft. Berikut ini di antaranya:

6.1.4.1 Dukungan penuh untuk

prosesor 32-bit

(3)

lainnya pun disuplai dengan menambahkan sebuah lapisan perantara di bawah kernel untuk berkomunikasi dengan perangkat keras. Lapisan perantara tersebut dinamakan dengan Hardware Abstraction Layer (HAL) (Gambar 6-2).

6.1.4.2 Dukungan aplikasi

Windows NT merupakan sistem operasi 32-bit murni, dan aplikasi 32-bit murni jarang terlihat di pasaran saat Windows NT diluncurkan pada tahun 1993. Selain itu, agar memastikan dukungan para pengembang pada versi Windows NT selanjutnya, Windows NT pun harus mendukung aplikasi yang didesain khusus untuk sistem operasi terdahulu, seperti aplikasi MS-DOS (kecuali game MS-DOS), Windows 16-bit, dan OS/2. Selain ketiga subsistem tersebut, Windows NT juga mendukung aplikasi POSIX, yang telah dikompilasi ulang untuk Win32 API. Semua itu dapat dilakukan karena Windows NT mengimplementasikan sebuah lapisan subsistem (subsystem layer) dan menghubungkan semua subsistem tersebut ke subsistem resmi milik Windows NT, yaitu subsistem Win32. 6.1.4.3 Keamanan

Windows NT mengimplementasikan fitur keamanan yang lebih canggih dibandingkan dengan sistem operasi

MS-DOS, Windows 9x, atau IBM OS/2. Meskipun begitu, sistem operasi Windows NT sendiri tidak bebas dari virus komputer (seperti yang diklaim oleh para pengguna sistem operasi Macintosh dan GNU/Linux). Fitur

keamanan diimplementasikan sedemikian rupa sehingga Windows NT

dapat digunakan dalam lingkungan korporat, seperti halnya pengaturan akses secara diskret (discretionary access control), penggunaan SID (Security Identifier) yang menjamin bahwa setiap akun pengguna berbeda dengan akun lainnya, seperti halnya UID (User Identifier) pada sistem operasi keturunan UNIX. Setiap akun pengguna akan divalidasi dengan menggunakan proses logon, dan akan diberikan sebuah kunci atau tiket yang disebut dengan access token.

6.1.4.4 Dukungan Sistem File

Windows NT mendukung beberapa sistem file (file system) yang saat itu banyak digunakan, seperti FAT16 (sistem file milik MS-DOS), HPFS (sistem file milik IBM OS/2), dan NTFS (sistem file milik Windows NT sendiri). Dukungan HPFS dicabut dari Windows NT, saat Microsoft merilis Windows NT 4.0, dan dukungan untuk FAT32 ditambahkan pada Windows 2000. Sistem file NTFS menawarkan semua fitur yang dimiliki oleh Windows NT, seperti halnya pengaturan akses secara diskret, kepemilikan file (file/folder ownership), hingga pada enkripsi yang ditawarkan pada NTFS versi baru (NTFS versi 3.1).

6.1.4.5 Desain Full GUI

(4)

dilakukan dengan mengintegrasikan komponen grafis (GDI, Graphics Device Interface) secara integral ke dalam komponen sistem operasi. Tidak seperti sistem operasi GNU/Linux, yang memisahkan antarmuka grafis (X Window) dari sistem operasi. Meskipun hal ini dapat menjadi masalah saat subsistem grafis mengalami kegagalan, penggunaan Full GUI dapat mempermudah administrasi dan penggunaan sistem operasi, maka tak salah, Windows menawarkan fitur yang ramah pengguna atau user-friendly. 6. 2 Windows 2003

Gambar 6 - 2 Logo Windows 2003

Windows Server 2003 merupakan sebuah versi sistem operasi Microsoft Windows yang ditujukan untuk pasar server korporat. Nomor versi internalnya adalah Microsoft Windows NT 5.2 build 3790. Dulunya dikenal dengan.NET Server, Windows.NET Server, atau Whistler Server. Sistem operasi ini merupakan kelanjutan dari sistem operasi Windows 2000 Server.

6.2.1 Sejarah Pengembangan

Windows Server 2003, yang memiliki nama kode Whistler Server, mulai dikerjakan pada akhir tahun 2000. Tujuan dari hal ini adalah Microsoft hendak membuat platform.NET, dengan menyediakan infrastruktur jaringan yang terbentuk dari Windows Server dan

Windows Workstation. Proyek itu dinilai sangat ambisius, karena Microsoft berniat mengembangkan dua sistem operasi secara sekaligus (Whistler Server dan Whistler Workstation). Akhirnya, beberapa kali sistem operasi ini ditunda peluncurannya, karena jadwal pengembangan yang ketat, dan hanya sistem operasi Whistler Workstation saja yang dirilis setahun kemudian dengan nama produk Windows XP, yang ditujukan untuk kalangan konsumer rumahan dan korporat.

6.2.2 Edisi

Windows Server 2003 terdiri atas beberapa produk yang berbeda, yakni sebagai berikut:

• Windows Server 2003 Standard Edition

• Windows Server 2003 Enterprise Edition

• Windows Server 2003 Datacenter Edition

• Windows Server 2003 Web Edition

• Windows Small Business Server 2003

• Windows Storage Server 2003

6.2.2.1 Standard Edition

Windows Server 2003 Standard Edition adalah sebuah versi Windows Server 2003 yang benar-benar "dasar", dengan fitur-fitur yang umumnya dibutuhkan oleh sebuah server untuk melayani klien-kliennya di jaringan. Edisi ini diterbitkan untuk menggantikan Windows 2000 Server dan Windows NT 4.0 Server yang telah lama malang melintang.

(5)

• Fitur standar sebuah server: file service, print service, atau application server yang dapat diinstalasi (seperti Microsoft Exchange Server, SQL Server, atau aplikasi lainnya).

• Domain Controller server.

• PKI (public key infrastructure) server.

• Domain Name System (DNS).

• Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).

• Windows Internet Name Service (WINS).

• Windows Terminal Services, meski kurang ideal untuk diimplementasikan dalam jaringan skala besar akibat adanya limitasi prosesor dan memori.

• Mendukung pembagian beban jaringan, meski tidak dapat digunakan sebagai sebuah cluster.

Dengan fitur-fitur di atas, Windows Server 2003 Standard Edition jelas ditujukan sebagai fondasi bagi platform jaringan berbasis Windows untuk lingkungan jaringan skala menengah ke bawah, atau sebagai server yang ditujukan untuk mendukung server lainnya dalam jaringan yang lebih besar. Windows Server 2003 Standard Edition mendukung hingga empat buah prosesor fisik (prosesor logis dalam Intel HyperThreading akan dianggap sebagai satu prosesor fisik) dan mendukung RAM hingga 4 Gigabyte, serta dapat mengalamati 4 Terabyte hard disk.

6.2.2.2 Enterprise Edition

Windows Server 2003 Enterprise Edition adalah sebuah versi Windows Server yang memiliki semua fitur yang ditawarkan oleh Windows Server 2003 Standard Edition, ditambah dengan

fitur-fitur yang meningkatkan keandalan dan skalabilitas layanan-layanannya. Windows Server 2003 Enterprise Edition ditujukan untuk menggantikan Windows 2000 Advanced Server dan Windows NT 4.0 Enterprise Server yang telah lama beredar. Windows Server 2003 Enterprise Edition menggandakan dukungan prosesor jika dibandingkan dengan Windows Server 2003 Standard Edition, dari 4 hingga 8 prosesor sekaligus. Selain itu, Enterprise Edition juga mendukung prosesor 64-bit, seperti IA-64 dan x64.

Enterprise Edition memiliki fitur-fitur berikut:

• Address Windowing Extension (AWE), yang mengizinkan sistem operasi agar mereservasikan hanya 1 GB dari memori fisik untuk digunakan oleh Windows, sehingga

mengizinkan aplikasi menggunakan sisa 3 GB memori

yang ada (dalam sistem x86, yang hanya mendukung 4 GB memori).

• Hot-Memory, yang mengizinkan penambahan memori ketika sistem sedang berjalan (meski hanya sistem-sistem tertentu yang mendukungnya).

• Non-uniform memory access (NUMA), yang mengizinkan Windows untuk mengakses bus-bus memori berbeda sebagai sebuah unit memori yang sama, sehingga mengizinkan delapan buah prosesor x86, yang hanya mendukung 4 GB, mendukung hingga 32 GB memori (4 GB untuk tiap prosesornya).

(6)

oleh klien untuk kinerja atau keandalan.

• Terminal Server Session Directory, yang mengizinkan klien untuk melakukan koneksi ulang ke sebuah sistem terminal services yang didukung oleh server yang menjalankan terminal services. Sebagai contoh, dalam sebuah lingkungan dengan delapan server yang menjalankan terminal services, jika salah satu server mengalami kegagalan, klien akan secara otomatis membuat koneksi kembali ke sisa server (7) yang lainnya (yang masih berjalan dan memiliki slot klien).

6.2.2.3 Datacenter Edition

Windows Server 2003 Datacenter Edition adalah sebuah edisi dari Windows Server 2003 yang berbeda dari dua versi lainnya yang telah disebutkan. Edisi ini tidak dapat diperoleh secara ritel, dan harus didapatkan sebagai bagian dari kombinasi antara perangkat keras server dari sebuah vendor, semacam Hewlett-Packard atau Dell. Alasan mengapa hal ini diberlakukan adalah untuk menjaga agar sistem dapat berjalan dengan sempurna (dengan hardware yang telah ditentukan oleh manufaktur serta driver yang telah disertifikasi dapat menjadikan sistem jauh lebih stabil). Umumnya, sebelum dijual kepada konsumen, manufaktur akan melakukan pengujian terlebih dahulu terhadap server yang bersangkutan. Tujuannya agar uptime sistem yang bersangkutan bertahan 99,999%, sehingga dalam satu tahun hanya 9 jam saja mengalami downtime. Program-program yang disertakan dalam Windows Server 2003

Datacenter Edition berfokus pada keandalan sistem operasi. Microsoft membuat beberapa persyaratan bagi OEM yang hendak menggunakan edisi dari Windows Server 2003 ini, yakni sebagai berikut:

• Semua perangkat keras yang dimasukkan ke dalam server harus memenuhi standar Microsoft dan lolos dari beberapa kali pengujian kecocokan (kompatibilitas), keandalan (reliabilitas). Hal ini diberlakukan terhadap semua perangkat keras, mulai dari prosesor, kartu jaringan, hard disk drive, dan komponen vital lainnya.

• Semua driver perangkat keras harus disertifikasi oleh Microsoft. Tentu saja, driver-driver tersebut harus lolos pengujian, yang mungkin dapat menghabiskan waktu lebih dari satu bulan.

• Pengguna tidak dapat mengubah hardware server sesuka hatinya tanpa adanya pihak yang berwenang (customer support vendor server

atau dari pihak Microsoft). Semua perubahan harus lolos pengujian yang disebutkan di atas.

Edisi ini mendukung hingga 32 buah prosesor (32-way SMP) dan memori hingga 64 GB pada sistem x86 serta

mendukung mesin yang dikonfigurasikan secara 128-way dengan partisi yang bersifat individual. Dalam sistem IA-64, edisi ini mendukung hingga 64 buah prosesor dan memori hingga 512 Gigabyte. Selain itu, edisi ini mendukung clustering hingga delapan buah node serta pembagian beban jaringan sebagai fitur standar, serta memiliki

(7)

yang mampu melakukan konsolidasi dan manajemen sistem.

6.2.2.4 Web Edition

Windows Server 2003 Web Edition adalah sebuah edisi dari Windows Server 2003 yang ditujukan khusus sebagai web server, yang menaungi beberapa aplikasi web, halaman web, dan layanan web berbasis XML. Windows Server 2003 Web Edition didesain sedemikian rupa, dengan menggunakan Internet Information Services (IIS) 6.0 sebagai infrastukturnya dan menggunakan teknologi ASP.NET untuk menangani layanan web berbasis XML dan aplikasi web lainnya.

Web server modern saat ini umumnya tidaklah dibuat dari satu mesin dengan banyak prosesor atau jumlah memori yang besar. Tetapi, umumnya dibentuk dari beberapa komputer dengan 1 CPU atau 2 CPU dengan RAM yang mencukupi. Dalam kasus ini, jika sebuah organisasi hendak menggunakan Windows Server 2003 Standard Edition, maka akan terlalu mahal (dalam beberapa kasus, justru sistem operasi yang lebih mahal daripada perangkat keras), sehingga beberapa organisasi pun berpaling ke solusi open-source semacam Linux atau Apache (yang dapat berjalan di atas Windows atau Linux) daripada menggunakan IIS yang hanya disediakan oleh Windows Server yang mahal. Sebagai respons dari kasus ini, Microsoft pun merilis Windows Server 2003 Web Edition. Untuk menekan harga, tentu saja ada yang dikorbankan: Windows Server 2003 Web Edition banyak memiliki layanan yang dibuang, termasuk di atanranya Routing and Remote Access, Terminal Services, Remote Installation Service (RIS), Service for Macintosh, dan penaungan

terhadap Active Directory (tidak dapat dikonfigurasikan sebagai sebuah domain controller, meski dapat dikoneksikan ke sebuah domain Active Directory).

6.2.2.5 Windows Small Business

Server 2003

Windows Small Business Server 2003, atau sering disebut sebagai Windows SBS, adalah sebuah edisi dari Windows Server 2003 yang ditujukan untuk pasar jaringan kecil. Harganya pun lebih murah dibandingkan dengan beberapa edisi lainnya, meski banyak yang dikorbankan, dalam teknologi jaringan yang didukung, jenis lisensi, perangkat pengembangan, dan redundansi aplikasi. Sebuah Windows Small Business Server 2003 hanya mendukung hingga 75 pengguna saja. Windows SBS didesain sedemikian rupa dengan fitur-fitur yang Microsoft anggap dibutuhkan oleh jaringan skala kecil, yang akan diimplementasikan pada server pertama mereka. Instalasi default-nya, Windows SBS akan menginstalasikan Active Directory, sebuah situs SharePoint Portal, dan Exchange Server. Selain itu, edisi ini juga menawarkan konfigurasi yang lebih mudah dalam mengatur firewall DHCP dasar dan router NAT dengan menggunakan dua buah kartu jaringan. Antarmuka manajemen sistem jaringan yang digunakannya lebih mudah digunakan dibandingkan edisi Windows Server lainnya bahkan oleh administrator yang baru sekalipun.

(8)

Windows Small Business Server 2003 memiliki beberapa keterbatasan, yakni sebagai berikut:

o Hanya boleh ada satu komputer dalam sebuah domain yang dapat menjalankan Windows Small Business Server 2003.

o Windows Small Business Server 2003 harus berada di root sebuah active Directory.

o Windows Small Business Server 2003 tidak dapat menerima trust dari domain lainnya.

o Windows Small Business Server 2003 hanya mendukung 75 pengguna.

o Windows Small Business Server 2003 tidak mendukung subdomain. o Windows Small Business Server 2003 hanya mendukung terminal services dalam modus remote administration.

o Setiap server tambahan harus memiliki Windows Small Business Server 2003 Client Access License (CAL), yang dapat dikonfigurasikan untuk setiap pengguna atau setiap perangkat.

6.2.2.6 Storage Server

Windows Storage Server 2003 adalah sebuah edisi Windows Server 2003 yang didedikasikan untuk layanan berbagi file dan berbagi alat pencetak. Sama seperti halnya Windows Server 2003 Datacenter Edition, edisi ini juga tidak dapat diperoleh secara ritel. Umumnya, edisi ini dapat diperoleh melalui OEM dalam perangkat Network Attached Storage (NAS). Perbedaan dari sistem Windows Server lainnya yang menyediakan layanan berbagi file dan alat pencetak adalah bahwa Storage Server 2003 tidak membutuhkan Client Access License (CAL).

6.2.3 Instalasi Windows Server 2003

Instalasi Windows Server 2003 mengggunakan master CD Windows Server 2003 adalah sebagai berikut:

1. Pastikan komputer sudah terpasang CD-ROM dan Booting awal komputer tersebut dimulai melalui CD-ROM.

2. Masukan master CD Windows Server 2003 ke dalam CD-ROM, kemudian restart komputer.

3. Komputer akan melakukan proses Booting melalui CD-ROM yang telah berisi CD masters Windows Server 2003. Sesaat kemudian akan tampil pilihan sebagai berikut:

4. Masukan pilihan sesuai dengan versi Windows Server 2003 yang diinginkan dan tekan tombol Enter. Maka akan keluar tampilan seperti tampak pada gambar di bawah ini.

(9)

datang seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

6. Tekan tombol Enter untuk Setup Windows Server 2003. Maka akan keluar tampilan Windows Licencing Agreement.

7. Klik tombol F8 jika anda selesai membaca dan ingin melanjutkan instalasi Windows Server 2003. Selanjutnya tekan tombol Enter

untuk mulai meng-instal Windows Server 2003 (Apabila tidak dilakukan perubahan/ modifikasi terhadap Partisi dari Hard Disk yang digunakan untuk meng-install Windows Server 2003).

8. Windows Server 2003 akan meminta untuk melakukan format terhadap Hard Disk/ Partisi yang akan digunakan pada proses Instalasi Windows Server 2003.

9. Windows Server 2003 akan memformat HardDisk/ Partisi Hard Disk yang akan digunakan untuk Instalasi.

10. Setelah proses format Hard Disk / Partisi Hard Disk selesai dilakukan, maka Windows Server 2003 akan mengkopi seluruh file-file instalasi yang dibutuhkan selama proses Instalasi Windows Server 2003.

(10)

seluruh file-file instalasi yang dibutuhkan selama proses Instalasi Windows Server 2003 selesai, maka windows mulai untuk proses instalasinya seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

12. Windows Server 2003 akan menampilkan jendela pengaturan Regional and Language Options seperti terlihat pada gambar di bawah.

13. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Personalized Your Software.

Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Your Product Key.

(11)

15. Masukkan Nama Komputer dan Password Administrator dari Windows Server 2003, kemudian klik tombol Next.

16. Masukan Tanggal dan Waktu komputer yang akan di-install Windows Server 2003, kemudian klik tombol Next.

17.

Windows Server 2003 akan menampilkan jendela Networking Setting. Jika akan melakukan seting-an standar yang diberikan oleh Windows Server 2003 (Default) saat ini, klik tombol

Next. Sedangkan jika akan mengubahnya, silahkan pilih Custom Settings dan diakhiri dengan penekanan tombol Next.

18. Tunggu beberapa saat, windows akan melakukan proses instalasi. Silahkan ambil sepotong roti dengan selai ditambah dengan keju untuk menanti Windows Server 2003 menyelesaikan proses intalasi. Jika proses instalasi selesai, maka akan tampil gambar seperti tampak di bawah ini.

(12)

20. Masukkan n a m a User dan password administartor, kemudian klik tombol OK. Windows Server 2003 akan menampilkan tampilan untuk pertama kalinya seperti tampak pada gambar di bawah ini.

6.2.4 File Server

Untuk membuat sebuah komputer dengan Sistem Operasi Windows Server 2003 menjadi sebuah File Server adalah sebagai berikut:

1. Klik tombol Start

2. Klik Administrative Tools

3. Klik Manage Your Server

Maka akan muncul jendela Configure Your Server

4. Klik Add or remove a role pada menu Managing Your Server Roles Maka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard - Preliminary Steps seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

5. Klik tombol Next. Silahkan tunggu sebentar. Windows Server 2003 akan mendeksi Network Settings.

(13)

Server Role

6. Klik File Server, kemudian klik tombol Next maka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard - File Server Indexing Service

7. Pilih No, leave Indexing Service turned off. Kemudian Klik tombol

Next maka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard - Summary of Selections

8.

Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Share a Folder Wizard

9. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Share a Folder Wizard - Folder Path

(14)

letak dari folder tersebut, gunakan tombol Browse untuk mencarinya).

Klik tombol Next maka akan muncul jendela Share a Foilder Wizard - Name, Descriptions, and Setting.

11. Isikan Share name, Descriptions pada kolom yang telah disiapkan dan klik tombol Next. Maka akan muncul jendela Share a Folder Wizard - Permissions.

Tentukanlah Permision dari Folder yang telah dibuat, kemudian klik tombol Finish.

12. Windows Server 2003 akan menampilkan jendela Sharing was Successful. Jika akan men-sharing folder lain, berikan tanda cek list pada pilihan When I click

Close, run the Wizard again to share another folder.

13. Klik tombol Close. Windows Server 2003 akan menampilkan jendela

14. Klik tombol Finish. 6.2.5 Print Server

Membuat sebuah komputer dengan Sistem Operasi Windows Server 2003 menjadi sebuah Print Server:

1. Klik tombol Start

2. Klik Administrative Tools

3. Klik Manage Your Server

(15)

4. Klik Add or remove a role pada menu Managing Your Server Roles Maka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard - Preliminary Steps seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

5. Klik tombol Next. Silahkan tunggu sebentar Windows Server 2003 akan mendeksi Network Settings anda.

Kemudian akan muncul jendela Configure Your Server Wizard - Server Role

6. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard – Printers and Printers Drivers.

Pilih Windows 2000 and Windows XP Clients only, jika hanya menginginkan komputer client menggunakan Sistem Operasi Windows 2000 dan Windows XP saja atau All Windows clients jika anda menginginkan semua Sistem Operasi Windows dapat menggunakan Print Server pada Windows Server 2003 ini.

(16)

8. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Add Printer Wizard

9. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Add Printer Wizard

Pilih Local printer attched to this computer, kemudian berikan tanda cek list pada pilihan

Automatically detect and install my Plug and Play Printer

apabila diinginkan Windows Server 2003 otomatis mendeteksi keberadaan printer yang terhubung langsung dengan komputer server anda.

10. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Add a Printer Wizard - Select a Printer Port

Pilih Use the following port dan tentukan printer yang dimiliki terhubung ke port apa dikomputer anda. (Biasanya adalah LPT 1 atau USB).

11. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Add Printer Wizard - Install Printer Software

Pilih nama pabrik pembuat printer pada kolom Manufacture dan tipe printer yang digunakan pada kolom Printer. Misalnya Pabrik pembuatnya adalah HP dan tipe printer-nya adalah Laserjet 6L.

(17)

digunakan (Biasanya dilengkapi dari pabrik pembuat pada saat membeli printer baru).

12. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Add Printer Wizard - Name Your Printer

Masukkan nama printer yang diinginkan kemudian klik tombol

Next. Jika akan menggunakan nama printer standar yang diberikan oleh Windows Server 2003, dapat langsung meng-klik tombol Next saja kemudian akan muncul jendela Add Printer Wizard - Printer Sharing

Ketik nama sharing dari printer yang akan digunakan pada kotak pilihan Share name, misalnya

Laserjet6.

13. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Add Printer Wizard - Location and Comment

Masukkan lokasi dari Print Server yang dibangun dan berikan komentar tentang Print Server tersebut (optional).

14. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Add Printer Wizard - Print Test Page

Pilih Yes, jika ingin mencoba untuk mencetak atau No jika tidak ingin mencoba untuk mencetak.

(18)

Klik tombol Finish, maka akan muncul jendela Configure Your Server - This Server is Now a Print Server

16. Klik tombol Finish

6.2.6 Web Server

Agar dapat membuat suatu Web Server tempat seseorang menyimpan sebuah website, terlebih dahulu harus Mengaktifkan komponen Internet Informations Service (IIS) dan Domain Name System (DNS), menentukan a l a m a t IP, membuat DNS dan Folder tempat dari Web Site yang akan disimpan dalam Web Server yang akan dibangun.

6.2.6.1 Instalasi komponen Internet Information Service (IIS)

1. Klik Tombol Start

2. Pilih Control Panel

3. Klik Add or Remove Programs

Maka akan muncul jendela Add or Remove Programs

4. Pilih Add/Remove Windows Components, maka akan muncul jendela Windows Components Wizard

5. Pilih Application Server, kemudian klik tombol Details maka akan muncul jendela Aplication Server.

(19)

akan tampil jendela Internet Information Service (IIS)

7. Berikan tanda Check List pada pilihan: Common Files, File Transfer Protocol (FTP) Service, FrontPage 2002 Server Extentions dan Internet Information Service Manager serta World Wide Web Service seperti terlihat pada gambar di atas.

8. Klik tombol OK pada jendela Internet Information Services.

9. Klik tombol OK pada jendela

Application Server.

10. Klik tombol Next, maka Windows Server 2003 akan meminta untuk memasukkan CD Windows Server 2003, Enterprise Editions ke dalam CD-ROM seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

11. Masukkanlah CD Windows Server 2003, Enterprise Editions ke dalam CD-ROM dan klik tombol OK. Windows Server 2003 akan mulai meng-install komponen Internet Information Service (IIS).

12. Setelah proses instalasi selesai, klik tombol Finish.

6.2.6.2 Instalasi komponen Domain Name System (DNS)

Untuk instalasi komponen Domain Name System, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Klik Tombol Start

2. Pilih Control Panel

(20)

4. Pilih Add/Remove Windows Components, maka akan muncul jendela Windows Components Wizard

5. Pilih Networking Service, kemudian klik tombol Details

maka akan muncul jendela Networking Service.

6. Berikan tanda Check List pada pilihan: Domain Name System (DNS) seperti terlihat pada gambar

di atas.

7. Klik tombol OK

8. Klik tombol Next, maka Windows Server 2003 akan meminta untuk memasukkan CD Windows Server 2003, Enterprise Editions ke dalam CD-ROM seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

9. Masukkanlah CD Windows Server 2003, Enterprise Editions ke dalam CD-ROM dan klik toimbol

OK. Windows Server 2003 akan mulai meng-install komponen Domain Name System (DNS).

(21)

6.2.6.3 Menentukan alamat IP.

Sebagai control

Web Site IP Address

1 www.tekaje.ac.id 172.16.0.110

2 www.ibm.com 172.16.0.120

3 www.ilmukomputer.com 172.16.0.130

4 www.indonesia.go.id 203.130.230.3

5 www.smkn1-cmi.sch.id 202.51.226.35

6 www.intel.com 124.195.15.145

7 www.yahoo.com 87.248.113

Adapun cara menentukan alamat IP adalah sebagai berikut:

1. Klik tombol Start

2. Klik Control Panel

3. Klik Network Connections

kemudian pilih Local Area

Network, maka akan muncul

jendela Local Area Connections Status.

4. Klik tombol Properties, maka akan muncul jendela Local Area Connections Properties.

5. Pilih Internet Protocol (TCP/IP) dan klik tombol Properties, maka akan muncul jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties.

(22)

7. Untuk menambahkan a l a m a t IP yang baru untuk pembuatan website klik tombol Add, maka akan muncul jendela TCP/IP Address.

8. Masukkan a l a m a t IP dan Subnet mask, kemudian Klik tombol Add. Kemudian klik tombol OK.

6.2.6.4 Membuat folder data

Adapun cara membuat folder data adalah sebagai berikut:

1. Klik tombol Start

2. Klik All Programs

3. Klik Accessories, kemudian pilih

Windows Explorer

4. Klik drive tempat membuat folder, misalnya C:

5. Klik menu File, kemudian pilih New

dan klik Folder.

6. Ketikan nama folder data tempat menyimpan data dari website, misalnya C:\Hosting

6.2.6.5 Konfigurasi Internet Information Services (IIS)

Manager

Mendefinisikan Web Site baru (HTTP)

1. Klik Start.

2. Pilih Administrative Tools

3. Klik Internet Information Services (IIS) Manager

(23)

4. Klik menu Actions

5. Pilih New, klik Web Site maka akan muncul jendela Web Site Creation Wizard

6. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Web Site Creation Wizard - Web Site Description

7. Masukan deskripsi untuk web site yang dibuat. Misalnya smkn1-cmi kemudian klik tombol Next, maka akan muncul jendela Web Site Creations - IP Address and Port Settings

8. Tentukan a la m at IP dengan cara memilih tombol drop down kemudian al a ma t IP yang telah dibuat. Kemudian tentukan Port yang digunakan untuk Web Site (default-nya adalah Port 80). Klik tombol Next, m aka akan tampil jendela Web Site Creation Wizard - Web Site Home Directory

9. Tentukan folder untuk menyimpan data Web Site anda. Misalnya

(24)

10. Tentukan permission dari Web Site kemudian klik tombol Next

maka akan muncul jendela seperti gambar di bawah ini.

11. Klik tombol Finish.

6.2.6.6 Konfigurasi Server Extentions

Dari jendela Internet Information Services (IIS) Manager, pilih Web Site yang telah dibuat (misalnya: smkn1-cmi).

1. Klik menu Actions, pilih All Task. 2. Pilih Configure Server Extentions

2002.

Berikutnya akan diminta untuk memasukkan nama User dan

Password Administrator. Masukkanlah nama User dan

Password tersebut, kemudian klik tombol OK.

Maka akan muncul jendela seperti gambar di bawah ini:

3. Klik tombol Submit

6.2.6.7 Konfigurasi Domain Name System (DNS)

Mendefinisikan New Zone 1. Klik Start.

2. Pilih Administrative Tools

(25)

4. Klik nama server DNS anda, misalnya VMSERVER2003. Kemudian klik Action.

Pilih New Zone, maka akan muncul jendela

5. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela New Zone Wizard - Zone Type

6. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela New Zone Wizard - Forward or Reverse Lookup Zone

7. Pilih Forward lookup zone

kemudian klik tombol Next, maka akan tampil jendela New Zone Wizard - Zone Name

8. Masukkan nama zone pada kotak Zone Name kemudian klik tombol

(26)

9. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela seperti gambar di bawah ini

10. Klik tombol Finish.

6.2.6.8 Mendefinisikan New Host Pada Jendela DNS

1. Pilih nama Zone yang telah dibuat, misalnya smkn1-cmi.sch.id maka akan tampil jendela seperti pada gambar di bawah ini

2. Klik Action, kemudian pilih New Host (A) maka akan muncul jendela New Host

3. Masukan alamat IP dari Host tersebut, kemudian klik tombol

Add Host. Windows Server 2003 akan menampilkan jendela

4. Klik tombol OK

(27)

Untuk mengedit Web Site Properties adalah:

1. Klik Start.

2. Pilih Administrative Tools

3. Klik Internet Information Services (IIS) Manager

Maka akan tampil jendela Internet Information Services (IIS) Manager. Kemudian Klik Web Site

4. Pilih menu Actions, kemudian

Properties maka akan muncul jendela sebagai berikut

5. Klik tab Documents, kemudian tentukan dokumen default dari Web Site anda. Misalnya: index.htm. 6. Klik tombol OK.

6.2.6.10 Mencoba Web Site

Untuk mencoba Web Site yang telah dibuat pada komputer adalah:

1. Klik Start.

2. Pilih All Programs

3. Klik Internet Explorer

4. Ketik alamat sebagai berikut:

http://202.51.226.35 atau

http://www.smkn1-cmi.sch.id pada browser Internet Explorer tersebut, maka akan tampil jendela sebagai berikut:

6.2.7 FTP Server

6.2.7.1 Mendefinisikan FTP Site baru

1. Klik Start.

2. Pilih Administrative Tools

3. Klik Internet Information Services (IIS) Manager

(28)

Manager. Kemudian

5. Pilih nama server anda, misalnya:

WMServer2003. 6. Klik FTP Sites

7. Pilih menu Actions, kemudian klik

New

8. Pilih FTP Sites, maka akan muncul jendela FTP Sites

9. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela FTP Site Cretion Wizard

10. Masukan nama FTP Site yang akan dibuat, misalnya smkn1-cmi kemudian klik tombol Next.

11. Pada jendela FTP Site Creation Wizard - IP Address and Port Setting, masukan IP dan Post untuk FTP Site anda (Default Port yang digunakan untuk FTP adalah Port 21). Klik tombol Next, maka akan muncul jendela FTP Site Creation Wizard - FTP User Isolation

(29)

13. Tentukan Home Directory untuk FTP Site Anda, kemudian klik tombol Next maka akan muncul jendela FTP Site Creation Wizard - FTP Site Access Permission

14. Tentukan Permission untuk FTP Site anda, kemudian klik tombol

Next.

15. Klik Tombol Finish.

6.2.7.2. Mendefinisikan New Host

Pada Jendela DNS

1. Pilih nama Zone yang telah anda buat, misalnya smkn1-cmi.sch.id maka akan tampil jendela seperti pada gambar di bawah ini

2. Klik menu Action, kemudian pilih

New Host (A). Maka akan muncul jendela New Host.

3. Masukkan ftp pada kolom Name (use parent domain name if blank)

dan tentukan alamat IP dari FTP Site tersebut.

(30)

5. Klik tombol OK.

6.2.7.3. Mencoba FTP Site

Untuk mencoba FTP Site yang telah anda buat pada komputer anda adalah:

1. Klik Start.

2. Pilih All Programs

3. Klik Internet Explorer

4. Ketik alamat sebagai berikut:

ftp://172.16.0.150 atau

ftp://ftp.smkn1-cmi.sch.id pada browser Internet Explorer tersebut, maka akan tampil jendela sebagai berikut:

Catatan:

Untuk memudahkan menggunakan FTP Site yang dibuat, dapat juga digunakan software FTP client yang cukup popular seperti CuteFTP dari

GlobalSCAPE

.

6.2.8 Dynamic Host Configuration Protocol Server (DHCP Server)

Membuat sebuah komputer dengan Sistem Operasi Windows Server 2003 menjadi sebuah DHCP Server:

1. Klik tombol Start

2. Klik Administrative Tools

3. Klik Manage Your Server

Maka akan muncul jendela Configure Your Server

(31)

Wizard - Preliminary Steps seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

5. Klik tombol Next. Silahkan tunggu sebentar Windows Server 2003 akan mendeksi Network Settings anda.

Kemudian akan muncul jendela Configure Your Server Wizard - Server Role

6. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Configure Your

Server Wizard – DHCP Server.

7. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard – Summary of Selections.

8. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Configure Your Server Wizard – Summary of Selections.

(32)

- Scope Name.

10. Masukkan Nama dari DHCP Server yang akan anda buat beserta dengan penjelasan (Description). Klik tombol Next, maka akan muncul jendela New Scope Wizard – IP Address Range.

11. Masukan range alamat IP yang akan anda jadikan Scope untuk diberikan / disewakan secara otomatis kepada komputer client. Misalnya alamat IP Kelas C dengan Range antara 192.168.0.1 s/d 192.68.0.254 dengan subnet Mask 255.255.255.0. Dengan kata lain jaringan kita memiliki subnet 192.168.0.0/24. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela New Scope Wizard – Add Exclusions.

12. Masukkan alamat IP (range IP Address) yang akan digunakan secara khusus (Exclusion) oleh peralatan seperti Server, Switch, Router, Modem, dll atau client yang sifatnya khusus. Kemudian klik tombol Next, maka akan muncul jendela New Scope Wizard – Leased Duration.

(33)

14. Masukan pilihan Yes, I Want to configure these options now. jika anda ingin melakukan konfigurasi DHCP Server segera dan No, I Will configure these

options later jika akan

mengkonfigurasi DHCP Server nanti. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela New Scope Wizard – Router (Default Gateway).

15. Masukanlah alamat IP dari Router yang akan digunakan sebagai Default Gateway oleh komputer Client anda agar dapat terkoneksi ke Internet (tentunya kalau jaringan komputer yang dibangun memiliki fasilitas koneksi ke Internet). Misalnya anda memiliki alamat IP Address dari Router 192.168.0.254, kemudian klik tombol Add. Setelah itu klik tombol Next, maka akan muncul jendela New Scope Wizard – Domain Name and DNS Server.

16. Masukkan nama domain pada kolom Parent, misalnya: Domain

indo.net.id dan masukkan alamat IP dari Primary DNS Server dan Secondary DNS Server, misalnya: 202.51.232.114 dan 202.155.0.10. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela New Scope Wizard – WINS Server.

17. Masukan nama server WINS yang anda miliki dan klik tombol

(34)

17. Masukkan pilihan Yes, I want to active this scope now jika anda ingin meng aktifkan scope dari DHCP yang telah selesai anda konfigurasi dan pilih No, I will activate this scope later jika anda ingin mengaktifkannya nanti. Kemudian klik tombol Finish, maka akan tampil jendela sebagai berikut.

6.2.9 Domain Controller (DC)

Mempromosikan sebuah komputer dengan Sistem Operasi Windows Server 2003 menjadi sebuah Domain Controlle (DC):

1. Klik tombol Start

2. Klik Administrative Tools

3. Klik Manage Your Server

Maka akan muncul jendela Configure Your Server

4. Pilih Add or Remove a Role. Maka akan muncul jendela Configure Your Wizard

(35)

6. Klik Domain Controller (Active Directory), kemudian klik tombol

Next maka akan muncul jendela sebagai berikut:

Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Active Directory Instalation Wizard

Klik tombol Next. Akan muncul jendela informasi sebagai berikut:

Klik tombol Next, maka akan muncul jendela Active Directory Wizard

7. Pilih Domain Controller for new domain dan klik tombol Next, maka akan muncul jendela sebagai berikut:

(36)

9.

Masukan nama domain yang akan dibuat, misalnya: tekaje.com. Kemudian klik tombol Next maka akan muncul jendela sebagai berikut:

10. Masukkan nama NetBIOS Domain name, klik tombol Next. (Biasanya tidak perlu diketik, karena Windows Server 2003 akan memberikan nama tersebut secara default).

11. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela sebagai berikut:

12. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela sebagai berikut:

13. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela sebagai berikut:

(37)

ingin menggunakan Sistem operasi sebelum Windows 2000 di Komputer Client-nya. b. Pilih Permission compatible

only with Windows 2000 or Windows Server 2003 operating Systems, jika anda ingin menggunakan Sistem operasi hanya Windows 2000 atau Windows Server 2003 di Komputer Client-nya.

15. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela sebagai berikut:

Masukkan password yang akan digunakan untuk memulai komputer dalam Directory Services Restore Mode, kemudian klik tombol Next maka akan muncul jendela sebagai berikut:

16. Klik tombol Next, maka akan muncul jendela sebagai berikut:

Setelah instalasi Active Directory selesai dilakukan, Windows 2003 Server akan memunculkan informasi sebagai berikut:

17. Klik tombol Finish, maka Windows Server 2003 akan meminta anda untuk merestart komputer. Pilih Restart Now

kemudian tunggu proses restart.

(38)

Windows 2003 Server akan menampilkan informasi tentang komputer (Server) sekarang adalah sebuah Domain Controller.

18. Klik tombol Finish

Join ke Domain Controller Windows Server 2003

Agar komputer klien (XP/2000/2003) yang digunakan dapat tergabung ke dalam domain yang ada dalam jaringan lokal, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Klik Tombol Start, pilih Control Panel kemudian klik System. Maka akan tampil jendela System Properties seperti tampak pada gambar di bawah ini.

2. Klik tab Computer Name, klik tombol Change Maka akan muncul jendela Computer Name Changes. Pada pilihan Member of, masukan pilihan Domain dan ketik nama Domain Controller yang anda miliki. Misalnya

tekaje.com. Catatan:

(39)

3. Klik tombol OK.

4. Anda akan diminta untuk memasukkan nama User dan Password Administrator Domain

Controller. yang mau masuk ke Server

Masukkan nama User dan Password dari administrator Domain Controller, kemudian klik tombol OK.

5. Windows Server 2003 akan menampilkan jendela sebagai berikut:

6. Klik tombol OK, maka akan muncul pesan sebagai berikut:

7. Klik tombol OK, maka komputer anda Restart ulang. Sekarang anda bisa login kedalam jaringan dengan basis Client Server menggunakan Windows Server 2003 yang telah dijadikan Domain Controller alias telah di-install Active Directory.

6.3 Menginstalasi Linux Ubuntu

Selain Microsoft, perusahaan yang mengembangkan sistem operasi jaringan adalah Unix, Sun Solaris dan perusahaan lainnya. Salah satu sistem operasi jaringan yang dikembangkan secara free adalah Linux.

Metode instalasi linux terdiri dari beberapa cara yaitu;

Metode CD-ROM

Kelebihan: Mudah dan cepat.

Kelemahan: perlu hati-hati dengan pemilihan CD karena CD cukup rentan untuk mengalami kerusakan sehingga dalam proses instalasi sering tidak berhasil.

(40)

Metode Hard Disk/Flash disk

Kelebihan: Proses cepat.

Kelemahan: diperlukan kapasitas harddisk yang besar

Metode NFS Image

Kelebihan: tidak perlu CD-ROM dan kapasitas hard disk yang besar.

Kelemahan: diperlukan koneksi jaringan yang cepat agar proses instalasi dapat berjalan dengan baik. Metode FTP

Kelebihan: hampir sama dengan NFS Image.

Kelemahan: diperlukan koneksi jaringan yang cepat agar proses instalasi dapat berjalan dengan baik.

Metode HTTP

Kelebihan: hampir sama dengan NFS Image.

Kelemahan: diperlukan koneksi jaringan yang cepat agar proses instalasi dapat berjalan dengan baik. Proses instalasi yang akan dijelaskan disini menggunakan CD-ROM sebagai file master Ubuntu 8.04 LTS. Proses ini dipilih karena lebih sering digunakan dan persiapan yang dilakukan cukup dengan mengubah setting bios pada

boot sequence dengan menempatkan CD-ROM pada urutan pertama. Untuk melakukan pengaturan BIOS, tekan tombol Delete pada keyboard pada saat komputer pertama kali booting sehingga muncul tampilan sebagai berikut:

Menu Pengaturan BIOS Komputer Pilihlah menu Advanced BIOS Features sehingga akan muncul tampilan setting BIOS sebagai berikut:

Setelah melakukan setting BIOS masukkan CD Master Linux Ubuntu 8.04 LTS lalu komputer di restart sehingga komputer akan booting dari CD-ROM.

Langkah 1

(41)

dapat menggunakan Gnome Baker. Langkah 2

Masukkan CD Installer Ubuntu 8.04 ke CDROM Drive, lalu restart PC atau Notebook anda, kemudian pilih bahasa yang ingin anda gunakan. Disarankan memilih bahasa default installer yaitu English.

Langkah 3

Kemudian pilih "install Ubuntu" yang berada di baris kedua opsi penginstallan, lihat gambar 11

Langkah 4

Tunggu CD installer Loading sampai selesai.

Pilih bahasa yang ingin digunakan selama instalasi, yang pilihannya ditampilkan di bagian kiri dari jendela, lalu klik "forward".

Langkah 5

(42)

Langkah 6

Memilih keyboard, secara default keyboard akan memilih US. English, dan mayoritas keyboard komputer yang beredar di Indonesia menggunakan layout ini. Jika belum yakin dapat mencoba mengetikkan beberapa tombol di bar yang telah disediakan di bagian bawah layar. Setelah yakin klik

"forward".

Langkah 7

Langkah berikut ini biasanya menjadi

momok bagi mereka yang baru

menginstall Linux, karena jika salah klik bisa memformat hardisk. Jadi sebelum melakukan instalasi, back-up terlebih dahulu data-data penting anda ke DVD atau FlashDisk atau HardDisk external.

Pada layar ini akan muncul 3 opsi yaitu: 1. "Guided - resize the partition and

use the freed space"

Jika anda telah memasang Windows dan masih ingin tetap terinstall di hardisk anda maka pilihlah opsi ini. 2. "Guided - use entire disk"

Jika hardisk anda baru, atau ingin menghapus semua OS yang sebelumnya terinstall dan data-data didalamnya, maka pilihlah opsi ini. 3. "Manual"

Opsi yang paling sering digunakan dalam instalasi Linux. Opsi ini dipilih jika tidak ada OS yang sebelumnya terinstall, dan tidak ada data penting. Sama seperti opsi kedua, namun opsi ketiga ini Anda bebas menentukan besaran (kapasitas) hardisk yang ingin anda gunakan. Bagi yang ingin menggunakan opsi ini harap mengikuti panduan berikut: Membuat partisi root.

• Pilih partisi di hardisk tertentu yang akan dipakai untuk Ubuntu yang baru akan diinstall, klik

(43)

tersebut akan menjadi "free Partition".

• Untuk hardisk baru yang belum diformat maka akan secara default menjadi "free partition".

• Pilih partisi tersebut dan klik

"New Partition" untuk membuat partisi root yang baru, Untuk

Type For the New Partition pilih

Primary, lalu tentukan kapasitas yang akan anda alokasikan pada tab size dalam MB, sebagai contoh ketik 3000=3GB, 5000=5GB dan seterusnya. Lewatkan opsi Location dan Use As (biarkan secara Default) lalu pilih Mount Point di "/". Lihat gambar dibawah ini.

Gambar 16. Tampilan partisi root

b. Membuat partisi Home (optional/ tidak harus dibuat).

- sama seperti membuat partisi root, hanya pada pertanyaan Type for the New Partition sebaiknya pilih

"logical" bukan "primary" dan untuk

Mount Point pilihlah /home Untuk jelasnya lihat gambar dibawah ini.

Langkah 8

Mengisi profil pilih real name, terserah saja, untuk menentukan username dan

password login ke Ubuntu anda. Kalau anda termasuk tipe orang yang "sangat pelupa" ya siapkan pena dan kertas untuk mengingat username dan password yang telah anda isikan. Klik

forward

Ubuntu Siap untuk diinstall "Ready to Install". Klik install

(44)

Langkah 9

Ubuntu akan menyelesaikan proses penginstalan yang waktunya tergantung dari spesifikasi PC atau Notebook anda.

Gambar 20. Tampilan Proses Install Tunggu sampai muncul jendela konfirmasi Instalasi success seperti dibawah ini lalu klik "Restart Now".

Gambar 21. Tampilan Selesai Instalasi UBUNTU 8.04 sudah terpasang. Loginlah dengan username dan

password yang telah anda pilih, jangan sampai lupa.

Tampilan Awal Ubuntu 6.3.1 Setting Alamat IP

Sistem operasi Ubuntu memerlukan

setting konfigurasi jaringan.

Konfigurasi Jaringan

(45)

secara otomatis melalui DHCP atau secara manual.

Pengaturan IP Address Secara Manual Pengaturan alamat IP harus disesuaikan dengan rancangan jaringan yang akan dibuat sehingga pengaturannya dapat dilakukan kemudian pada saat pengaturan jaringan.

6.3.2 Konfigurasi Sistem

Setelah memahami cara melakukan instalasi sistem operasi jaringan dengan Ubuntu 8.04 LTS, pada kegiatan ini siswa berlatih mengecek hasil instalasi dengan menjalankan sistem operasi jaringan dan melakukan troubleshooting sederhana.

Menu user account digunakan untuk membuat user baru dengan nama user

dan password yang spesifik. Sebaiknya anda tidak melakukan login sebagai root, melainkan sebagai user kecuali untuk hal-hal yang sangat penting. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan sistem.

Gambar 32. Tampilan Menu

UserAccount

6.3.3 Login ke Sistem

Pada saat sistem booting maka anda akan diminta untuk memasukkan user

yang mempunyai hak untuk dapat login

ke sistem. Login diisi dengan username

dan password yang diberikan oleh root.

(46)

operasi Microsoft Windows seperti berikut:

6.3.4 Paket Perangkat Lunak

Pada Linux Ubuntu terdapat perangkat manajemen paket perangkat lunak yang berguna untuk mengatur semua aplikasi yang terpasang pada sistem. Perangkat tersebut adalah Synaptic Package Manager. Untuk memanggilnya dapat dibuka pada administrationÆSynaptic Package Manager.

Jika dipilih aplikasi tersebut maka akan ditampilkan window berikut ini:

Pada tampilan tersebut dapat dilakukan pemilihan paket-paket yang akan dipasang pada sistem. Sebelum melaksanakan instalasi software pada Ubuntu maka sebelumnya harus ditentukan dulu sumber instalasi aplikasi yang ingin dipasang. Sumber paket tersebut disebut dengan nama

repository. Untuk menentukan sumber paket maka pilih software sources melalui menu utama atau menu pada

synaptic package manager.

Sumber repository dapat berupa CD atau suatu server baik ftp atau pun http server yang menyediakan repository

dari paket-paket yang diperlukan.

Tahap pertama yang harus dilakukan setelah menentukan sumber paket adalah melakukan update repository. Proses update ini akan mengumpulkan koleksi perangkat lunak yang dapat dipasang pada sistem. Jika telah dilakukan update, pada bagian kanan

(47)

memasang aplikasi/software, langkah berikutnya adalah melakukan klik pada aplikasi dan tandai untuk dipasang. Jika semua sudah ditentukan, langkah berikutnya adalah menekan menu apply

untuk memasang software. 6. 4 Soal-soal Latihan

1. Sebutkan edisi-edisi windows NT 2. Apa saja fitur yang ditawarkan oleh

windows NT?

3. Bagaimanakan keamanan Windows NT jika dibandingkan dengan windows 9x?

4. Apa saja format file sistem yang dapat digunakan oleh Windows NT?

5. Apa saja nama lain dari Windows 2003 server?

6. Apa saja edisi yang dikeluarkan untk windows 2003 server?

7. Sebutkan secara ringkas proses instalasi Windows 2003 server! 8. Bagaimana konfigurasi file server

pada windows 2003 server?

9. Bagaimanakah cara

mengkonfigurasi windows 2003

server sebagai domain controller? 10. apakah aplikasi default yang

digunakan pada windows 2003 server untuk web server?

11. Bagaimanakah setting DHCP server pada windows 2003?

12. Bagaimana setting alamat IP pada Ubuntu?

13. Bagaimana cara untuk mengatur repository perangkat lunak yang digunakan untuk Ubuntu?

14. Aplikasi apa yang digunakan oleh linux untuk melakukan file sharing? 15. Sistem yang digunakan untuk

melakukan pencetakan pada linux atau unix adalah....

16. paket apa yang dibutuhkan untuk memasang server dhcp pada linux?

17. Bagaimana setting server DHCP pada linux Ubuntu?

18. Apakah fungsi dari DNS server? 19. Paket apa yang diperlukan untuk

memasang DNS server pada sistem Linux?

Gambar

Gambar 6 - 1 Logo Windows NT
gambar di bawah ini.
gambar Untuk
seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak dengan ASI eksklusif berisiko 2,25 kali lebih besar terkena tuberkulosis dibandingkan anak dengan non ASI eksklusif, tetapi hasil

Bladder stones management has evolved over the last decades from open bladder surgery (sectio alta) to intracorporeal cystholithotripsy as well as extracorporeal shock

Teori inflasi bukanlah pengganti dari teori standar Big Bang kosmologi, melainkan fase tambahan pada keadaan awal alam semesta, di mana alam semesta mengembang

Jika dalam sebuah jaringan komputer sudah terinstall dalam komputer servers sistem operasi Windows 2000 Advanced Server maka tentunya dapat diinstall juga layanan

Berdasarkan hasil perancangan, implementasi dan pengujian Sistem Informasi Administrasi Sekolah dengan menerapkan algoritma Knuth-Morris-Pratt untuk fungsi pencarian dokumen

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Insomnia Pada Lanjut Usia Di Desa Wonorejo Kecamatan Guntur Kabupaten Demak.. xii + 53 halaman + 8 tabel + 2 gambar +

Berdasarkan Pedoman Teknis yang disusun oleh Pusat, maka dinas yang membidangi perkebunan provinsi menyusun Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) kegiatan peremajaan, rehabilitasi

Tradisi lisan ini berasal dari Pattani Muang Thai Selatan, merupakan bagian dari kebudayaan Melayu yang masuk ke Indonesia melalui Semenanjung Melayu, menuju Riau, Sumatera Utara