• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 NEGARA HUKUM DAN KONSTITUSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB 5 NEGARA HUKUM DAN KONSTITUSI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 5 NEGARA HUKUM DAN KONSTITUSI A. HAKIKAT NEGARA

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,militer,eknomi,sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada diwilayah tersebut. Negara merupakan pengorganisasian masyarakat yang berbeda dengan bentuk organisasi lain terutama karena hak negara untuk menghukum seseorang. Untuk dapat menjadi suatu negara maka harus ada rakyat, yaitu sejumlah orang yang menerima keberaaan organisasi ini. Syarat lain keberadaan negara adalah adnya suatu wilayah tertentu tempat negara itu berada. Selain itu juga maslah

kedaulatan, yakni bahwa negara diakui oleh warganya sebgai pemegang kekuasaan tertinggi atas diri mereka pada wilyah tempat itu berada.

Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum, bertujuan untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya. Keinginan bersama ini dirumuskan dalam suatu dokumen yang disebut sebagai konstitusi, termasuk di dalamnya nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh rakyat sebagi anggota negara. Sebagai dokumen yang mencantumkan cita-cita bersama dan maksud didirikannya negara, kedudukan Konstitusi merupakan dokumen hukum tertinngi pada suatu negara. Di dalamnya juga mengatur bagaimna negara dikelola, dipelihara, dan dijaga kedaulatannya.

Dalam bentuk modern, negara terkait erat dengna keinginan rakyat untuk mencapai kesejahteraan bersama dengan cara-cara yang demokratis. Bentuk paling konkret pertemuan negara dengan rakyat adalah pelayanan publik, yakni pelayanan yang diberikan negara pada rakyatnya. Pelayanan negara terwujud berupa begaimana negara memberi pelayan kepada rakyat secara keseluruhan terutama menyangkut rasa aman dan sejahtera warga masyarakatnya. Negara menjalankan fungsi pelayanan keamanan bagi seluruh rakyat bila semua rakyat merasa bahwa tidak ada ancaman, gangguan,dan hambatan dalam melaksanakan aktifitas sosial kehidupannya. Dalam perkembangannya banyak negara memiliki kerja layanan yang berbeda bagi

warganya, sehingga negara membuat kebijakan publik untuk menyelenggarakan pemerintahan secara transparan, bersih ,dan berwibawa.

Dalam suatu konferensi internasional yang diselenggarakan dikota

(2)

dengan “Konvensi Montevideo” walaupun nama resminya adalah “Montevideo Convension On the Rights and duties of states”

Secara substansial, konvensi Montevideo(1933) menetapkan ketentuan, bahwa :

The states as a person of international law should posses the following

qualification(negara sebagai subyek hukum internasional harus memiliki kualifikasi, sebagai berikut :

1. A permanent population (penduduk yang tetap) 2. A defined teritory (batas wilayah yang jelas) 3. A goverment (memiliki pemerintahan)

4. A capacity to enter into relation with other states (mampu menjalin kerjasama dengan negara-negara lainnya)

Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka dapat kita kaji secara lebih mendalam, misalnya :

Apakah israel sudah sah memenuhi syarat sebagai suatu negara, apakakah palestina yang diproklamasikan sebgai negara pada tanggal 15 november 1988 sudah memiliki keempat unsur tersebut, apakah “ republic of china” (taiwan), bosnia,kroasia,serta republik singapura,brunei darussalam atau bahkan timor leste sudah dapat memenuhi unsur-unsur negara yang disyaratkan ?

Wadah untuk suatu bangsa untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional disebut negara bangsa atau nation state. Negara nasional terwujud melalui gagasan penentuan nasib sendiri yaitu suatu keyakinan bahwa tiap-tiap bangsa memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri. Nasionalisme mengandung arti bahwa negara bangsa adalah cita-cita dan satu-satunya bentuk absah dari organisasi politik dan bahwa bangsa adalah sumber dari semua kebudayan yang kreatif dan berkejahteraan ekonomi.

Suatu negara bangsa terbentuk umumnya sama dengan terbentuknya bangsa dan nasionalisme pada bangsa itu. Karena itu, terbentuknya atau terbentuknya suatu negara dapat dikategorikan pada dua cara, yaitu :

a. Pertumbuhan primer

(3)

pergaulannya sudah cukup lama dan nasionalismenya tumbuh secara wajar yaitu untuk memperjuangkan hak-hak sipil dan politik terhadap bangsanya sendiri. Ancaman terhadap disintegrasi bangsa dan negara itu relatif kecil dan ancaman yang lebih berarti biasanya datang dari luar negara itu. Negara

Inggris,Prancis,dan muangthai adalah contoh yang sesuai dengan pertumbuhan negara secar a primer.

b. Pertumbuhan sekunder

Pertumbuhan sekunder ialah pertumbuhan atau munculnya negara bangsa yang beru. Negara bangsa yang baru itu bisa terbentuk untuk menggantikan negara yang ada sebelumnya melalui revolusi atau juga negara bangsa itu terbentuk dari wilayah jajahan yang memperoleh kemerdekaannya, karena menyatakan sendiri kemerdekaannya dan berhasil melalui perang kemerdekaan dan karena dimerdekakan oleh penjajahnya secara baik-baik atau secara damai dan sukarela pada dekade terakhir ini, yaitu jerman yang dulu terkenal sebagai jerman barat dan jerman timur.

Rakyat adalah definisi yang diberikan oleh kraneburg(1959), yaitu “negara sebagai suatu organisasi yang timbul karena kehendak golongannya (bangsanya) sendiri” . sedangkan pengertian umum dari negara lebih dekat dengan definisi yang diberikan oleh Robert Mac Iver , yang menyatakan “negara adalah suatu organisasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan”.

Dari definisi Mac Iver tersebut diatas, dibedakan organisasi negara dengan organisasi lainnya dalam masyarakat negaa bersangkutan yang disebut sebagai “sifat hakikat negara”, yaitu mempunyai sifat :

1. Memaksa, negara mempunyai kekuasan untuk memakai kekerasan fisik untuk menjalankan peraturan secara legal.

2. Monopoli, negara mempunyai monopoli untuk menentukan tujuan negara dan cara melaksanakan tujuan tersebut misalnya melalui pengadilan dapat

membubarkan satu partai politik atau alian kepercayaan yang dianggap membahayakan kesealamatan negara dan persatuan nasional.

(4)

Dari teori terbentuknya bangsa, nasionalisme, dan negara, maka dapatt dikatakan bahwa unsur-unsur negara terdiri atas:

1. Rakyat yang disebut juga bangsa.

2. Wilayah tertentu, yaitu wiayah dengan batas-batas yang diakui secara internasional dimana kekuasaan negara itu berlaku yang terdiri atas daratan,laut dan udara.

3. Pemerintahan yang sah atau diakui.

B. NEGARA INDONESIA

Wilayah Negara Indonesia merupakan negara bekas jajahan Hindia Belanda yang merdeka setelah mengalami serangkaian revolusi berdarah menjelang dan sesudah kemerdekaannya, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945. Nama Indonesia sendiri dapat ditelusuri dari berbagai tulisan yang terbit sekitar abad ke-18. Misalnya, pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the indian Archipelago and eastern asia (JIAEA), dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk kepulauan hindia atau kepualauan melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan india yang lain. Earl

mengajukan dua pilihan nama : Indunesia atau Malayunesia. Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (kepulauna melayu) daripada Indunesia (kepulaunan hindia), sebab malayunesia sangat tepat untuk ras melayu, sedangkan indunesia bisa juga digunakan untuk ceyloon dan maldives.

(5)

itu akan menjadi nama bangsa dan negara yang jumlah penduduknya peeringkat keempat terbesar di muka bumi

Lambat laun pemakainan istilh “indonesia” menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografipada tahun 1884, seorang ahli antropologi di Universitas berlin, bernama adolf bastian (1826-1905), menulis buku indonesien order die inseln des malayischen archipel sebanyak lima volume, yang memat hasil

penelitiannya ketika mengembara ke nusantara pada tahun 1864 sampai 1880. Buku bastian tersebut akhirnya mempopulerkan istilah “indonesia” di kalangan sarjana belanda, sehingga muncul anggapan bahwa istilah “indonesia” merupakan karya imajinasi bastian. Pendapat tersebut tercantum dalam encypedie van nederlandsch-indie tahun 1918. Padahal bastian mengambiil istilah “indonesi” sesungguhnya berasal dari tulisan logan.

Sarjana indonesia yang mula-mula menggunakan istilah “indonesia” adalah suwardi suryaningrat (ki hajar dewantara). Ketikadi buang kke negri belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische pers-bureau. Pada dasawarsa 1920-an, nama “indonesia” yang merupakan istilah ilmiah dalam etnolgi dan geografi diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan Nusantara, sehingga nama “indonesia” akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Akibatnya, pemerintah belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata indonesia.

Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seeorang mahasiswa Handels Hoogenschool (sekolah tingggin ekonomi) i rotterdam, organisasi pelajar dan

mahasiswa hindia di negrri belanda berubah nama menjadi indonesische vereeniging atau pehimpunan indonesia. Majalah mereka , hindia poetra menegaskan dalam tulisannya, “negara indonesia mereka yang akan datang (de toekomstige vrije

indonesische staat) mustahil disebut “hindia belanda”. Juga tidak “hindia” saja , sebab dapat menibulkan kekeliruan dengan india yang asli. Bagi kami nama indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan , dan untuk mewujudkan tiap orang indonesia (indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya.” Sementara itu, di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische studie club pada tahun 1924. Pada tahun itu juga juga perserikatan komunis hindia berganti nama partai komunis indonesia (PKI). Lalu pada tahun 1925 Jong Islamieten Bond

(6)

“indonesia” ditetapkan sebgai nama tanah air,bangsa dan bahasa pada kerapatan pemoeda-pemoedi indonesia tanggal 28 oktober 1928, yang kini disebut sebagai hari Sumpah Pemuda.

Pada bulan agustus 1939 tiga orang Volsraad (dewan rakyat;DPR zaman belanda) , muhammad husni thamrin, wiwoho pubrohadidjojo, dan sutardjo kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada pemerintah belanda agar nama

“indonesia” diresmikan sebagai pengganti nama “Nederlansch—Indie“, tetapi belanda menolak mosi tersebut,yang kemudian pada tanggal 17 agustus 1945 ditetapkan menjadi negara indonesia. Indonesia merupakan negara yang berpenduduk terbesar keempat di dunia. Penduduknya sangat beragam, baik dari suku bangsa, etnisitas, anutan agama,dan terdiri atas lebih dari 17.058 pulau besar dan kecil. agar peta konfigurasi kekuatan-kekuatan politik dalam masyarakat tersebut dapat disalurkan dengan sebaik-baiknya menurut prosedur demokrasi (procedural democracy), berkembang keinginan agar sistem pemerintahan yang dibangun adalah sistem parlementer ataupun setidak-tidaknya varian dari sistem pemerintahan parlementer (trubus rahardinsyah,2007).

C. NEGARA HUKUM

1. Pengertian negara hukum

Negara hukum yang dimaksud oleh founding fathers negeri ini ,yang tentu saja mengambil pemahaman itu juga dari kata belanda, adalah sebuah bentuk negara (pemerintahan) yang menggunakan hukum sebagai kekuasaan pengatur yang tertinggi. Hal ini juga yang membuat republik ini berdiri atas dasar huum. Yang mendukung bukti materiil dan ide “rechtsstaat” ini adalah berlakunya undang-undang.

Pasaal 1(3) UUD 1945, mengatakan : “negara Indonesia adalah negara hukum”. Negara hukum tumbuh pertama mula pada zaman liberal di eropa kontinental. Oleh karena bentuk pemerintahannya yang liberal, maka negaranya disebut negara hukum liberal. Timbulnya pengertian negara hukum liberal dipelopori oleh

(7)

Pengertian negara hukum atau negara berdasarkan hukum ialah negara yang pemerintahan, masyarakat,, dan rayatnya dalam bertindak selalu mengedepankan dan menegakan hukum dengan legalitas dalam arti hukum dalam segala

bentuknya. Negara hukum yang dimaksud mengandung arti,sebagai berikut: 1. Ketentuan ini diangkat dari penjelasan UUD 1945

2. Negara hukum yang dimaksud adalah negara yang menegakkan supermasi hukum untuk menegakkan kebenaran dan keadilan dimana tidak ada kekuasaan yang tidak dipertanggung jawabkan (akuntabel)

3. Hal itu untuk memperteguh paham indonesia adalah negara hukum 4. Ciri negara hukum yang dimaksud selanjutnya ialah adnya supermasi

hukum (supermacy of law), kesetaraan dihadapan hukum (equality before the law), penegakan hukum dengan cara yang tidak bertentangan dengan hukum due process of law), hal itu kemudian dijabarkan dengan adanya legalitas yakni negaraa maupun warganegara dalam bertindak harus berdasar atas dan melalui hukum kekuasaan kehakiman atau peradilan yang merdeka, adanya Peradilan tata usaha negara dan jaminan perlndungAn hak asasi manusia

5. Paham negaa hukum ini )pasal 1 ayat 3) terkait dengan paham negara kesejahteraan pasal 34 UUD 1945

Dengan demikian sekurang-kurangnya ada tujuh hal pokok yang perlu ditegaskan yakni: pertama supermasi hkum,kedua kesetaraan dihadapan hukum, ketiga penegakan hukum dengan cara yang tidak bertentangan dengan hukum, keempat asas legalitas, kelima kekuasaan peradilam yang bebas, keenam peradilan tata usaha negara dan ketujuh perlindungan hak asasi manusia.

2. SEJARAH NEGARA HUKUM

Dalam hubungandengan tipe-tipe negara modern, di eropa kontinental tumnbuh tipe “negara polisi”. Maksud negara polisi bukan enara yang dikuasai oleh polisi-polisi,

(8)

kepentingan umum mengatasi segalanya. Princep legibus solutus, artinya hanya raja yang dapat mengurus kepentingan engara dan rakyat. Jelas terlihat penguasa itu yang menentukan segala-galanya untuk rakyat, tetapi bukan oleh rakyat. “police” adalah suatu departemen yang mengatur segala hal dan ini dapat kita lihat dari tindakan-tindakannya. Tindakan-tindakan ini ada dua yaitu “wohlfahrts polizei” (tindakan positif) dan “sicherheits polizei” (tindakan negatif). “wohlfahrts polizei” ini mengenai penyelenggaraan kepentingan umum, sama dengan bestuur. Sicherheits polizei ini sama dengan polisi yang kita kenal sekarang.

Dimaksud dengan istilah “polizei staat” ialah menjalankan tiugas kemakmuran dan tata tertib dalam suatu negara oleh penguasanya.kalau penguasanya makmur , maka orang menganggap rakyat juga makmur. Dalam negara absolut kita kenal tipe “polizei” satat” , dimana negara itu untuk kemakmuran rakyat, tetapi tidak dijalankan ooleh rakyat. Tipe polizei staat ini dipengaruhi oleh aliran mekantilisme. Aliran mekantilisnme ini terdapat dalam bidang ekonomi yang mementingkan neraca perdagangan yang aktif dimana jaminan uang atau emas harus terlihat. Aliran merkantilisme yang diikuti dan diperkuat oleh aliran liberalisme mempengaruhi cara berpikir penguasa-penguasa. Negara hukum paruh kedua abad ke -19 hingga awal paruh pertama abad ke-20 disebut “negara hukum klasik”. Istilah “negara hukum” hasil gabungan istilah rechstaat dan rule of law dalam bahasa inggris, penulis mengajukan istilah law state.

3. Tipe negara hukum

Menurut george jellinek tedapat empat status, yaitu: !.status aktif,yakni rakyat ikut dalam pemerintahan 2. Status pasif, yakni rakyat irakyat tunduk pada perintah-perintaah negara 3. Status negtif, yakni negara tidak ikut campur tangan dalam urusanrakyat dan 4. Status positif, yakni negaa menyelenggarakan kebuthan-kebutuhan rakyat. Keadaan ini disebut status negatif, dimana penguasa tidak boleh ikut campur dalam kemakmuran rakyatnya. Tugas penguasa hanya mengatur atta tertib saja.

(9)

mengadakan peratturan-peraturan tentang pajak , yang selanjutnya perturan-peraturan itu berubah menjadi undang-undang .

a. Negara hukum liberal

Negara hukum seprti itu disebut negara hukum liberal yang semata-mata menjaga tata tertib hukum, diipelopori oleh immanuel kant . jika negaranya hanya menjaga tata tertib saja seperti halnya penjaga malam , maka negara itu dinamakan negara jaga malam atau negara polisi yang menjamin tata tertib saja.

Negara hukum itu semata-mata suatu negara yang tidak ikut campur tangan dalam urusan rakyatnya , maka negara hukum yang demikian itu negara hukum liberal, dimana ditekankan “status negatif” dari warganegaranya ,artinya warga negara bebas megusahakan sendiri kepentingan rakyatnya . pengertin negara hukum dalam arti formal yaitu dilihat dari kenyataan negara itu tidak bisa terlepas dari kehidupan rakyatnya, ia sedikit banyak

mengusahakan kepentingan umum misalnya pembuatan jalan, jembatan, irigasi, dan sebagainya.

b. Negara hukum formal

Persetujuan antara pemerintah dan rakyat menimbulkan bentuk tertentu dalam perundang-undangan , maka bentuk negara hukum yanng demikian disebut negara hukum formal.dalam arti formil ,yaitu suatu tipe negara yang dalam

perkembangannya kemudian memiliki beberapa unsur tertentu. Negara hukum dalam arti formil adalah suatu negara yang ideal bagi aliran liberlaisme, yaitu karena dengan segi formil yang ditekankan pada bentuk tertentu atau persetujuan dari pada yang memerintah dan yang diperitnah dimana kepentingan umum boleh dikatakan ditentukan oleh suata terbanyak.

Disebut negara hukum formal karena dalam segala tindakan penguasa itu memerlukan bentuk hukum tententu secara formal atau bentuk hukum formal dalam bentuk undang-udang. Penguasa selalu bertindak menurut undang-undang. c. Negara hukum material

(10)

negara hukum material pandangan orrang terhadap negara tidak dualitis lagi, dimana penguasa itu berasal dari rakyat. Semboyan abraham lincoln : “pemerintah dari rakyat ,oleh rakyat dan untuk rakyat

d. Negara hukum yang demokratis

Suatu negara yang memenuhi keempat unsur negara hukum fromal yaitu pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia, pemisahan kekuasaan, pemerintah berdasarkan undang-undang, dan pengadilan administrasi , maka negara hukum demikian adalah negara yang menjamin hak-hak asasi

manusia.keempat unsur ini harus ada pada tiap-tiap negara hukum, karena keempat unsur ini dianggap sebagai kebenaran yang mutlak. Negara

demokrasi tanpa didasarkan pada negara hukum dianggap kurang sempurna, sebabakan menimbulkan penyelewengan. Untuk mencegah demokrasi yang absolut itiu, maka perlu adanya negara hukum yang mempunyai empat unsur tadi. Pasal 1(1) UUDS 1950 menggunaan “negara hukum yang demokratis”. Pasal 1 (ayat 1) konstitusi RIS 1949 menggunakan “negara hukum yang demokrai” . pasal 1 (ayat 3) UUD 1945, menggunakan “negara hukum” yang keberadaannya dalam konteks “kedaulatan berada ditangan rakyat” pasal 1 (2) UUD 1945 sehingga dapat dimaknai pula sebagai “negara hukum yang

demokratis”

D. ARTI DAN MAKNA KONSTITUSI

Secara umum, seperangkat norma baru dapat dikatakan konstitusi, hukum dasar, atau UUD jika memenuhi dua syarat. Syarat pertama ialah syarat materiil,syarat kedua adalah syarat formal, istilah konsitusi bersal dari bahasa prancis (constituer) yang berarti membentuk. Isilah consitution bagi banyak sarjana ilmu politik merupakan keseluruhan peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak , yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaiimana suatu pemerintah diselenggarakan dalam suatu masyarakat

(11)

Di indonesia, istilah konstitusi sudah terbiasa diartikan sebagai undang-undang dasar. Tujuan konstitusi adalah untuk membatasi kesewenangan tindakan pemerintah, untuk menjamin hak-hak yang diperintah, dan merumuskan pelaksaan kekuasaan yang berdaulat. Konstitusi diklasifikasikan menajdi:

1. Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak tertulis 2. Konsitusi fleksibel Dan konstitusi rigid 3. Konstitusi derajad-tinggi tidak derajad-tinggi

4. Konstitusi serikat dan konsitusi dan konstitusi kesatuan

5. Konstitusi sistem pemerintahan presidensial dan konstitusi sistem pemerintahan parlementer

Dalams uatu negara hukum, sistem bernegara yang terdiri dari sistem pembagian

kekuasan, perlindungan hak asasi manusia, dan hal-hal lain yang mengenai pengambilan keputusan publik dan interaksi antara keseluruhan institusi-institusi politik yang

ada,diatur dalam suatu konstitusi.

Miniram budiarjo menyatakan bahwa dalam gagasan konstitusialisme, undang-undang dasar dianggap sebagai suatu lembaga yang mempunyai fungsi khusus, yaitu menentukan dan membatasi kekuasaan pemerintah disatu pihakdan menjamin hak-hak asasi warga negaranya di lain pihak. Konstitusi dianggap sebagai perwwujudan dari hukum tertinggi yang harus dipatuhi oleh negara dan pejabat-pejabat pemerintah sekalipun, sesuai dengan dalil “government by laws not by en”. E.C.S wade juga menyatakan bahawa konstitusi adalah naskah yang memapakan rangkaa dan tugas-tugas pokok dari badan-badan

pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut.

Berdasarkan klasifikasi konstitusi diatas, maka UUD 1945 termasuk dalam klasifikasi konstitusi yang rigid karena cara dan prosedur perubahannya yang sulit, konstiutusi tertulis dalam arti dituangkan dalam dokumen, konstitusi berderjat tingii, konstitusi kestauan dan konstitusi sistem pemeritnahan campuran.

(12)

E. PERUBAHAN KONSTITUSI

Oleh karena hakikat konstitusi adalah sebagai hukum dasar tertinggi yang memuat hal-hal mengenai penyelenggaraan negara,sering dikehendaki agar konstitusi memilki karakter yang lebih stabil daripada produk hukum lainnya.

Disisi lainnya, karena kandunga konstitusi tersebut harus dipahami pula bahwa keinginan rakyat utuk mngadakan perubahan konstitusi merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari. Hal ini terjadi apabila mekanisme penyelenggaraan yang diatur dalam konstitusi yang berlaku dirasakan sudah tidak sesuai lagi dengan aspirasi rakyat.

Pada dasarnya ada dua macam sistem yang lazim digunakandalam praktek

ktatanegaraan di dunia. Sistem yang pertama adalah bahawa apabila suatu konstitusi diubah, maka yang akan berlaku adalah konstitusi yang baru secara keseluruhan (penggantian konstitusi). Sistem yang kedua ialah bahwa apabila suatu konstitusi diubah , maka konstitusi yang asli tetap berlaku. Perubahan terhadap konstitusi tersebut.menurut C.F. strong , ada empat prosedur perubahan konstitusi:

1. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan legislatif, akan tetapi menurut pembatasan-pembatasan tertentu.

2. Perubahan konstitusi yang dilakukan oleh rakyat melalui suatu referendum. 3. Perubahan konstitusi berlaku dalam negara serikat yang dilakukan oleh sejumlah

negara bagian.

4. Perubahan konstitusi yang dilakukan dalam suatu konvensi atau dilakukan oleh suatu lembaga negara khusus yang dibentuk hanya untuk keperluan perubahan. Miriam budiaarjo (2008) mengemukakan adanya empay macam prosedur , yang pada dasarnya sama dengan yang dikemukakan oleh strong, sebagai berikut:

1. Sidang badan legislatif dengan ditambah beberapa syarat, misalnya dapat ditetaapkan kuorum untuk sidang yang membicarakan usul perubahan undang-undang dasar dan jumlah minimum anggota badan legislatif untuk menerimanya 2. Referendum atau plesbisit

3. Negara-negara bagian dalam negara federal 4. Musyawarah khusus

(13)

1. Perubahan yang dilakukan diluar kompetensi organ legislatif biasa yang diilemagakan oleh konstitusi tersebut, dan dilimpahkan kepada sebuah konstituante, yaitu suatu organ khusus yang hanya kompeten untuk mengadakan perubahan konstitusi.

2. Dalam sebuah negara federal,suatu perubahan konstitusi bisa jadi harus disetujui oleh dewan perwakilan rakyat dari sejumlah negara anggota tertentu.

Seacara teoritis, peruubahan konstitusi mengandung tiga macam : 1. Menjadikan lain bunyi kalimatnya 2. Menambahkan sesuatu yang baru, dan 3. Ketentuan dalam undang-undang dasar dilaksanakan tidak seperti yang tercantum didalamnya.

F. KONSTITUSI INDONESIA (UUD 1945)

Sepanjang sejarah Indonesia sudah tiga undang-undang dasar yang berlaku yaitu: 1. UUD 1945 dari tanggal 17 Agustus 1945-27 Desember 1949

2. Konstitusi RIS yang berlaku dari tanggal 27 desember 1949-17 agustus 1950

3. UUDS yang berlaku dari 17 agustus 1950-5 juli 1959.akan teteapi pada tanggal 5 juli 1959, melalui dekrit presiden, UUD 1945 diberlakukan kembali pada tahun 1999-2002 UUD 1945 telah diamandemen sesuai dengan semangat reformasi.

1, latar bealakang perubahan UUD 1945

Terdapat lima alasan yang melatar belakangi pemikiran mengapa MPR hasil pemilu q999 melakukan perubahan terhadap undang-undang dasar 1945, adapun lima alasan tersebut adalh :

a. Bahwa praktek ketatanegaraan selama ini penuh dengan rekayasa dan usaha-usaha lain serta belum mampu menciptakan pemeritnatah yang stabil dan demokratis. Hal itu disebabkan oleh banyaknya kelemahan pada UUD 1945.

b. Bahwa sesuai UUD 1945, MPR merupakan pelaksana sepnuhnya kedaulatan rakyat dengan keuasaan tidak terbatas. Akibatnya rakyat senidri kehilangan kedaulatannya. c. Bahwa pancasila merupakan norma daar yang tidak langsung bersifat operasional.

Karena itu harus dijabarkan dalam pasal-pasal sesuai dengan perkembangan zaman. d. Bahwa dalam UUD 1945 masih bersifat “sementara”. Hal ini didasarkan pada pidato

presiden soekarno pada rapat penutupan panitia persiapan kemerdekaan indonesia pada tanggal 18 agustus 1945.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, saran-saran yang kiranya dapat diberikan peneliti adalah : (1) Guru dapat menggunakan model pembelajaran problem bsed

Demikian halnya dengan sunat perem- puan di desa Bodia, bahwa sunat perem- puan adalah praktek budaya turun temurun dari nenek moyang mereka, budaya yang melekat tersebut

Bahasa pemrograman yang digunakan oleh Google Maps yang terdiri dari HTML, Javascript dan AJAX serta XML, memungkinkan untuk menampilkan peta Google Map di website

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program Srata-1 pada jurusan Teknik informatika Fakultas Ilmu komputer Binus University.. Selama

Latar merupakan keseluruhan hubungan waktu, tempat dan lingkungan sosial terjadinya suatu peristiwa. Latar dikelompokkan bersama tokoh dan plot karena ketiga hal ini yang

       Seluruh anggota wudlu yang kita basuh dapat kita impelementasikan dalam kinerja kita di kantor, karena: muka, mata, mulut, tangan, telinga, otak dan kaki, semuanya akan

Adapun berdasarkan prinsip keadilan upah dalam islam ditetapkan kesepakatan antara majikan dan pekerja dengan menjaga kepentingan keduanya, mengingat posisi pekerja

Guru memindahkan skor murid ke dalam Borang Profil Psikometrik (Profil Individu dan Profil Umum).  Borang