JURNAL ilffiTiiIfrgHSTflft Volume 6, Nomor'1, Mei 20'14
Geliat Surat
Kabar
[Iarian
Olahraga
di
Indonesia
Oleh:
Narayana
Mahendra Prarstya
Dosen Program Studi llmu Komunikasi, Fakultas psikotogi dan Sosial Budaya,
universitas lslam lndonesia (ull), Yogyakarta, Ketertarikan pada isu-isu yang berhubungan dengan media olahraga dan spori communication
Korespondensi: email: nara
orastva@srrejl.qor;"i3ll3i-??11?2826'
Jt' Kariurans Km 14'5' Besi'Abstract
Sport daily
newspapers
in
lndonesio ore
developing.
ln
lost
two
yeors,there
are two
sport
doily
newspopers
nomed Horian Bola
ond
SuperBoll.Before
Harion
Bola
ond
SuperBall,there
wosonly
onesport
daily
newspoper
nomed
TopSkor Sport doiLy newspoper in lndonesio come in thedissatisfactory
condition,
becausethe newspoper
reoders are decreosing.But,
thesport
doiLynewspaper could hove good prospect
if
beingmanaged
kindly.
Thisorticle give
initiol
onalysis
about sport daily
newspapersin
lndonesio.
Theyare
TopSkolHorian
Bola, and SuperBoll. The focused are on content, structure, conduct,and
performance.
ln
thisorticle
Igive recommendotion about
thethings
thot
could
do by
thesport
daily
newspapersin
lndonesia. tn
the
lastpart of
thisarticle, I
give recommendotion obout
further
reseorchreloted sport
doily
newspoperin
lndonesio.
Keywords:
sport medio, sport
news,structure,
conduct,performance
Abstrak
Penerbitan surat
kabarharian olahraga di Indonesia mulai menunjukkan
perkembangan.
Dalam
kurun waktu dua tahun terakhir; muncul dua
harian
olahraga
yakni
Horion Bolo
dan SuperBall. Keduaharian
ini
menyusul
harianTopSkor
yang telah
terbit
lebih dahulu.
Harian
olahraga di Indonesia
hadir
di
tengah kondisi
di
mana
pembaca
surat kabar tengah menurun.
Namun
begitu
harian olahraga
juga
memiliki prospek yang baik apabila
dikelola
dengan baik. Tulisan
ini
memberikan ulasan awal mengenai
tiga
harian
suratkabar
di
Indonesia
yakni
TopSkor,Harian Bola, dan
SuperBall. Fokus
ulasan
adalah pada konten, struktur, perilaku, dan kinerja atau
pendekatan
S-C-P
(strucfure-conduct-performonce).
Dalam
ulasan
tersebut
penulis
memberikan rekomendasi apa
saja
yang
sebaiknya
dilakukan
oleh
harian
olahraga.
Di
bagian penutup tulisan, penulis
memberikan
rekomendasi
tentang
penelitian-penelitian selanjutnya yang dapat dilakukan
berkaitan
dengan
harian olahraga
di
Indonesia.
J U RNA L !{{!5l!IJFIIKSYfi $I
Volume 6. Nomor l. Mei 2014 Narayana Mahendra Prcrctya. Geliat Surat Kabar...
Pendahuluan
Ada sebuah ungkapan bahwa resep agar
media
laku
adalah menggunakan formula35,
yakni
sex
(seks), scandal
(skandal), dan sport (olahraga). Kerigatema
tersebur dianggap oleh pengelola media cukupefektif
untuk
menarik perhatian khalayak. Jadijika
ingin
sebuah media laku, media hendaknya menghadirkan konten dengan temaminimal
satudari
35 tersebut(Muktiyo,
2011:
18). Ungkapanitu
memang di satu sisi terdengar sebagai anekdot, tetapidi
sisilain
memangbenar. Berkaitan dengan
tulisan
ini,
makapenulis
hanya
akan
membahas mengcnaikonten olahraga saja.
Harus diakui,
faktanya
kontenmengenai olahraga merupakan
"me nuwajib"
bagi
setiapmedia
karena menarikpembaca. Daya
tarik
berita olahraga adalahkandungan unsur hiburan
di
dalamnyadan
dapat menjadi
semacam pelepasanatau katarsis bagi sebagian masyarakat yang
ingin
mengaktualisasikandirinya.
Dalamrnasa
terrenru, perisriwa
olahraga
dapatmenyatukan beragam manusia,
seperriperebutan Piala Thomas,
ia
menyatukanseluruh
bangsa Indonesia
dalam
satukata:
nasionalisme (Kusumaningrat
6aKusumaningrat, 2006: 9-10). Bahkan berkat
pemberitaan
media, ajang seperri
PialaDunia, tidak lagi
hanyamilik
masyarakaty^ng
negarany,.ambil
bagiandi
kejrraraantersebut. Masyarakat
di
negara
yangabsen
di
PialaDunia pun, ikur
merasakan kemeriahannya.Perndapat senada
juga
diungkapkanoleh Coakley (2003:
442).Ia
menilai bahwaolahraga
dan
rnedia
memiliki
hubungansaling
mengunrungkan
satu
sama
lain.Selengkapnya:
...lVithout
the media, commercial iportsutolud
not
be so utide-spreadand
thereuould
be less ertphasis on elitistform
of
c|mPetitiue s?orts .... Without exponre to sports through the media, ?eopleuould
probably giue louter
priority
to organized competitire sportsin
their eueryday liues....iYithout
sports, newspaper circulationprobably u,,oald detease,
and
teleuisionprogramming on weehends and holidays
would be
dffirent
and less proftablefor
teleuision companies.
Saar
ini
hampir
semua media di
Indonesia,
baik
itu
cetak,elektronik,
mauptn
onlinememiliki
rubrik
atau programkhusus olahraga. Halaman khusus olahraga
di
harian Kornpas misalnya berjumlah tigahalaman.
Sementaradi
harian Jauta
Posditempatkan dalam
rubrik
tersendiri yakniSportainment
dengan
jumlah
halamandelapan. Pada
medio
tahun 2008,
harianJurnal Nasional memasang halaman segmen
olahraga Top
Soccerdi
bagian
depan.Halaman
rubrik
olahraga bisa bertambahketika ada event besar seperri Piala
Dunia,
Piala
Eropa,
atau
kejuaraan
di
mana Indonesia ambil bagiandi
dalamnya.Di
media
elektronik,
ada
banyakprogram yang khusus membahas olahraga.
Program tersebut bisa merupakan program
tersendiri misalkan
Galeri
SepahbokIndonesia,
One Stop Football,
Highlight
MotoGP (TiansT), World Boxing, Sport One
salur-JURNAL HilTflffilTE
Ai$ll
Na@yana Mahendra Prcrctya. Gelia' Surat Kabar... Volume 6, Nomor 1, Mei 2014an
televisi
di
Indonesiajuga
menyiarkan ayangan- rayan gan olahraga seperri MotoGP(TiansT),
Liga
Champions(SC7-V),
LigaSpanyol
(RCTI), Liga
Indonesia(ANTV,
dan
sebagainya.
Namun tidak
jarangberita
olahragajuga
masuk dalam segmenberita
reguler, misalkandi
berita pagi juga terdapat berita mengenai hasil pertandingansepakbola yang berlangsung pada
dinihari.
Untuk
media online,
terdapat
ktnal
khusus olahraga seperti
detihsport (detih. com), KompasBok
(Kompas.com), ViuaBok
(uiua.co.id), bola.liputan6.com
(Liputan6. com), dan sebagainya. Ada juga situs beritayang memang khusus membahas mengenai
olahraga, seperti bolanews.com, duniasoccer.
com, dan
goal.com (laman
Indonesia).Kondisi
tersebut membuktikan
bahwaberita atau konten
olahraga memberikanatau setidaknya
menjanjikan
manfaat bagi media, dalam halini
bisa dipahami sebagai peningkatan keuntungan.Perkembangan
media cetak
di
Indonesia
yang
membahas
olahragasemakin pesar.
Ada
yang
berformattabloid,
ma.jalah, majalah yang merupakanfranchise
dari
majalahyang telah
terbit
di
luar
negeri, bahkan ada majalah sepakbolayang didedikasikan hanya
urrtuk
satuklub
(Adiputra, 2010
:b).
Mayoritas dari media cetak tersebut merupakanterbitan
berkala.Lalu
bagaimana dengansurat kabar
atauharian
khususolahraga? Dalam
beberapatahun
terakhir,
dunia
media
di
Indonesiamulai
ramai dengan kehadiran surar kabar(harian) khusus olahraga.
Harian
7bp Shormengawali
hadirnya harian
olahraga di
Indonesia
pada
tahun 2005.
Kemudiantabloid
olahragaBola
melwcurkan
harianBola pada mhun 2013. Yang terbaru adalah
kehadiran Super
Ball
yang
merupakanbagian
dari
kelompok
Tribun
KompasGramedia yang hadir pada tahun 2014. Kehadiran harian olahraga di Indonesia
rentu
di
satu
sisi
merupakan
peluangbagi
media
rersebur,
terapi
di
sisi
lainjuga
menghadirkan tantangan
rersendiri.Tentunya
para perusahaanpenerbit
koranolahraga
memiliki
pertimbangan
sendiriuntuk
terjun
dalam
pasar
yang
kurangmenjanjikan.
Pasalnya,menurut
SerikatPenerbitan Suratkabar (SPS),
pembacakoran
di
Indonesia menurun hingga tinggal11
persen
saja ("SPS:
Pembaca KoranTinggal
15
Perseri',
Republiha.co.id,2I
C)ktober 201 1, diakses 22 JarL.tari 201.4).
Kehadiran harian olahraga di Indonesia
tentu
di
satu
sisi
merupakan
peluangbagi media tersebut, tetapi
di
sisi
lainjuga
menghadirkan tantangan
tersendiri.Tentunya para perusahaan
penerbir
koranolahraga
memiliki
pertimbangan
sendiriunruk
rerjun dalam
pasar
yang
kurangmen.janjikan.
Pasalnya,menurut
SerikarPenerbitan Surarkabar (SPS),
pembacakoran
di
Indonesia menurun hingga tinggal15
pe.sen saja ("SPS:
Pembaca KoranTinggal
15
Persen", Republiha. co.id,
21Oktober
201 1 , diakses 22 Januari 2014) .Untuk
membahas
mengenai
koranolahraga
di
Indonesia,
maka tulisan ini
akan
terdiri
dari dua bagian utama. Pertama adalah membahas harian olahragadari
sisiJ U R NA L fi i! rt4 tl"'tl:i$iltfl
Volume 6, Nomor 1, Mei 2014 Narcyana Mahendrc Pnrclya. Geliat Surat Kabar. .
olahraga dengan menggunakan pendekatan SCP
Pembahasan dari sisi konten bertujuan
memetakan
apa
saja
yang
ditawarkanoleh harian
olahraga Indonesia.Di
bagianakhir
pembahasandari
sisikonten,
penulismemberikan
rekomendasitentang
kontenapasajayang masih mungkin dikembangkan.
Seme
ntara
pendekatan
S-C-P
bertujuanmelihat
harian olahragadari
sisi orgarrisasimedia.
Melalui
pendekaranS-C-P
penulishendak
melihat
bagaimanakinerja
harianolahraga
di
Indonesia
dan
rnemberikan rekomendasi tentang hal-hal apa saja yang masih bisa dikembangkan baik dari variabel stt'uoure, conduct dan petformance.Pernbahasan
Harian
Olahragadi
IndonesiaMedia
olahraga
di
dunia
mulaiberken-rbang
pada abad
ke-18.
Majalaholahraga pertama
di
Inggris, yakni SportingMagazine dan Sporting Life,
dirilis
pertamakali
pada '.ahun 1792
dan
1821.
'lemaliputan utama
kedua majalah
itu
adalahpacuan
kuda.
Ma.jalah tersebut
menjadireferensi
bagi penonron
untuk
memasangtaruhan.
Di
Prancis, rnajalah
olahragapertama bernama LeSport
(rarebit tahtn
1854).
Ada
pun
ma.jalah olahraga pertamayang
berbahasaJerman
adalah
AustrianAllgemeine Sportzeitung (1878).
Di
AmerikaSerikat pada
tahun
1890-anjumlah
majalah olahraga mencapai50 judul. Llntuk
surat kabar, harian New Yorh World menjaditrat
kabar pertamayang
memiliki
dm
redaksiolahraga sendiri
(tahun
1883). Pada medio7920-an,40
persen dari berita lokal di NewYorh lYorld dan 60 persen dari berita lokal
di
New Yorh
Tiibun
rcrdiri dari berita olahraga.Mulai
medio
1920an,surat kabar
harianmulai
rutin
mengalokasikanempar
araulima
halamanuntuk
berita-berita olahraga (Beck 6c Bosshart, 2003; Smart, 2005).Posisi
berita
olahragauntuk
sebuahmedia semakin
penting
di
masakini:
"[T]
hus
in
the21st
century newspaper marhetsports
journalism
remainran
important?art
of the brand identity ofpopular
neuspa?ers"(Boyle,
2006:
49).
Sebagaicontoh,
harianumllrm
Indo
Pos(/awa
PasGroup
yangterbir di Jakarta), memasang tagline
"Berita
Olahraga
Nomor
l"
(Prasrya,2007:147).
Bahkan
berita
olahraga
dapatmenentukan "nasib" sebuah media.
Contoh
kasus
di
Inggris berikut mungkin
dapatmenjadi
gambaran. Selamalebih dari
20tahun,
surarkabar
Tbe.9zzdiboikot
oleh masyarakatdi
kota
Liverpool.
Pemicunyaadalah
berita
The Sunyang
menyebutkanbahwa
penyebab
Tiagedi
Hillsboroughtahun 1989
adalah
para
pendukungLiverpool yang mabuk.
Pemberitaanitu
membuat masyarakat Liverpool berang dan sejak
itu
masyarakatdi
kota
pelabuhandi
Inggris
itu
tidak sudi membeli The Sun.Dua
kali
permintaan maaf
dilakukan
The Sun,yakni tahun 2004 dan 2011, namun
boikot
tetap saja berlangsung hingga lebih dari duadekade. Tiagedi
itu
sendiri menyebabkan 96orarrg rewas
("Liverpool's
23-yearboycort
Narayana Mahendra Prarstya Geliat Sural Kabar. .
J U R NAL I{OIIlUtr!ilATIIR
Volume 6, Nomor 1, Mei 2014
Di
Indonesia, berita
olahraga
baruberkembang
di
tahun 1970-an. Padahal satu dekade sebelumnya,berita
olahraga masihmerupakan
liputan
tambahan.
Dianggaptidak
cukup
penting.
Masuk
karegori"hiburan'
sepertiberita
mengenai hiburanatau
kriminal.
Hanya beberapa koran yangmemiliki
rubrik
khusus olahraga,
tapi volume dan penempatannyapun
kecil
danterpencil.
Salah satu penyebab perubahan"nasib" berita
olahraga
adalah
tayangan langsung pertandingan sepakbola, terutama Piala Dunia, yang menyapa pemirsa di TanahAir.
Pemirsasangat
menikmari
tayanganrersebut, dan pemirsa
membutuhkan
lebihbanyak informasi dari koran. Mereka masih
ingin
rahu lebih
banyak
mengenai
apayang
sebenarnyaterjadi
dan
bagaimanaperkembangannya
l<emudian
(Marsis,2004:
l5-t6).
Saat
ini
terdapat
pula
rnedia
cetak yang mernang khusus membahas mengenaiolahraga.
Bahkan
beberapa
di
antarnyamerupakan
fanchise
dari
produk
asing.Misalkan
ta6loid
Bok,
tabloid
Soccer,mrjala\
Bola Vaganza, majalahMain
Basket, sementarauntuk
produk
fanchise
adalahmajalah
Insidt
Unrted (majalah untuk fansklub
sepakbolaManchester
United)
danmal
ah Four Four Two.Koran (harian)
olahragapertama
di
Indonesia adalah
Top
Shor, yang terbit
perdana pada tanggal
6
Januari
2005.Saat
ini
TopShor berhastlmeraup jumlah
pembaca sekitar800
ribu
pembaca denganjumlah
pembaca
yang semakin
banyak.Menurut
survei Nielsen
di
kuartal
ketigatahun
2010,
TbpShor menjadi koran nomorsaru yang
dinilai
dari
jumlah
pembacanyadi
Jakarta
(Pro6l harian
TopSkor,
www. rooskor.co.id, diakses22
lanuari 2014).Kebanyakan
orang
mungkin
lebihmengenal Bola sebagai media olahraga yang
paling
populer
di
Indonesia
adalzhBok.
Bola
memangpemain lama dalam
duniamedia olahraga.
'letapi
Bolabaru terjun di
bisnis
koran
olahragapada
tahun
2013. Sejakitu,
Bola rcr6ir dalam dua versi yakniharian
(terbit
seminggu
tujuh kali)
dantabloid (terbit
seminggu sekali). Sepanjangsejarahnya, Bo
k
verci ceta,k telah mengalamibeberapa perubahan.
Bola
awalnyamerupakan suplemen halaman
olahragadi
harian
Kompas.Kemudian pada
tahun1984,
Bok
terbit
sendiri
dengan terbitanselama seminggu sekali. Selan.jutnya pada
tahun
1997Bola rcrbit
seminggu duakali
yakni
pada
hari
Selasadan Jumat.
Padatahun
2010,
mengambil
monen
PialaDunia
di
Afrika
Selatan,Bola
kemudian
terbit
tigakali
dalam sepekanyakni
Senin,Kamis, Sabtu.
Selanjutnya
pada
tahun2013, Bola
mengeluarkan
harian
Bola.Dengan hadirnyaharian
Bok,
maka tabloidBola p:unkembali seperti semula yakni
terbit
seminggu sekali
yakni
setiaphari
Kamis.Jadi, pada
hari
Kamis,Bola
mengeluarkandua produk yakni tabloid dan harian.
Kompetisi harian olahraga
di
Indonesiasemakin
marak
dengan kehadiran
Super6*Y*ff#*:Tt:;{t;;ii
Narayana Mahendra Prarstya. Geliat Surat Kabat...Namun begitu
rubrik
olahraga di surat kabarTiibun
ridak
menghilang, hanya
bergantinama
menjadi
"SuperSport"
("Super Ball,Koran Nasional Bola Terbesar, Tiibunnews.
com, 16
Januad2014,
diakses22
Januari 2014).Konten:
Dominasi Eropa, Minim
Kritik
dan
Berita
Klub
Lokal
Semua
harian,
termasuk
harianolahraga
harus
memiliki konten
yangberkualitas.
Melalui
konten
ini
lah
harianpeluang harian
olahraga
untuk
trersaingdengan
media
dari
bentuk
platform
vangberbeda (misalkan
internet).
Pasalnya,menlrrut
Supadiyanto(2013:690)
dari
sisikonten
media cetaktidak
bisa tergantikanoleh
jenis
media
massalainnya.
Dari
sisikedalaman, kelengkapan
dan
keragan-randimensi
berbagai persoalan yang disajikansebagai
total
news atatr
lebih
tepatnyaneu.ts
in
its totaliry.
Setiaptotal
news siapuntuk
dibedah dalarn
arti dibuat
terbukauntuk
diperikan
(description), dijelaskan(expknation) dan bersama
itu
penyelesaian soal ditawarkan (solution).Sepakbola, khususnya
kompetisi
liga-liga besardi
Eropa seperti Inggris, Spanyol,Italia,
dan
Jerman,menjadi
jualan
utamadari
ketiga harian olahraga tersebut. Wajar,karena mayoritas masyarakat
di
Indonesiamemang menggemari sepakbola
(di
mediotahun
2005,
tabloid Bola
menerbitkanrabloid
Bola
Sports,
yang berisi
berita-berita
cabang olahraga selain
sepakbola.'I'ujuannya
untuk
"menampung"
berita-berita cabang selain sepakbola yang kurang
mendapatkan space
di
nbloid Bok. Dabm
Bok
Sports, samasekali
tidak
ada
beritasepakbola.
Namun
sekitar
dua
tahunberselang, Bola Sports sudah tidak lagi
terbit
karena tak mendapat respon baik dari pasar.Hal
ini
menunjukkan bahwa olahraga selainsepakbola
kurang
digemari
masyarakatIndonesia. Kondisi serupa terjadi
di
Inggris(Smart,
2005:
67),di
nana
berita olahragatetap didominasi oleh
sepakbola bahkanketika musim
kompetisi
sepakbola sudahberakhir
di
pertengahantahun.
Memasukimusim
panas
(pertengahan
tahun),
di
Inggris
merupakanwaktu
untuk
olahragakriket
dan adaturnamen
tenis Grand.Skm
rVimbledon.
Namun
sepakbola
tetaplahmenempati porsi pemberitaan paling besar. Meski kompetisi tengah
libur,
pemberitaantentang
sepakbolatetaplah
ramai
denganturnamen pra-musim dan transfer pemain).
Eksklusivitas
menjadi
"senjara"
dariharian-harian olahraga
wse6ut.
TbpShorbermitra dengan wartawan
dali
mediaolahraga
Eropa seperti
La
Gazzettadzlk
Sport
(kalia)
dan
Marca
(Spanyol).
Paralvarrawan nredia asing tersebut menuliskan
ulasan-ulasan
terkait
kompetisi
Eropauntuk
harian TopSkor.
SemenraraBok,
dengan
tagline
"membawa
Anda
keArena",
mempertahankan"tradisi"
denganmengirimkan
wartawan-wartawannyake
euentolahraga
besardunia.
Laporanlangsung
secara
ekslusil
wawancaraeksklusif dengan tokoh-tokoh
olahragadunia, serta Foto-foto seputar euent olahraga tersebut hasil karya forografer BoLt. menjadi
J U R NAL i6I!iduhII{*TIIR
Narayana Mahendra Prarstya. Geliat Surai KabaL.. Volume 6. Nomor 1. Mei 20'14
memberi
halaman khusus
urrtuk
berita-berita sepakbola lokal sesuai dengan daerah atau
kota
rcmpat SuperBal/
beredar. Meski\egitu,
di SuperBal/ berita rentang sepakbolaEropa masih menjadi konten dominan. Bagaimana
dengan berita
sepakbola nasional? Pemberitaantersebut tetap
ada, mengenaitim
nasional, komperisi liga, dan berita-berira tentangklub-klub
lokal. Selainterkait komperisi, pemberitaan juga seputar organisasi sepakbola nasional yakni PSSI.
Secara
umum
konten yang ditawarkan relatif sama dengan media-media yang lain.Apabila
hanya mengandalkankonten
saja,maka akan cukup
sulit
bagi harian olahr:agaitu
bersaing, terutama dengan media-mediaonline yang
unggul
dalam
kecepatan. Isiberita yang relatif
sama dengan
media-media yang
sudah
ada
(baik
itu
dalampktform
yang sama mau pun yang berbeda)kemudian menimbulkan
pertanyaan: apabedanya
harian
olahraga
dengan
situsberita
olahraga?Di
media online,
segalaperkembangan
terbaru
bisa langsung
di-uphad
dan dibaca oleh masyarakat. Sudahbanyak
media online
ber5ahasa Indonesiayang membahas tentang
ligaliga di
Eropa. Selainitu
juga terdapat media asing khususberita-berita sepakbola
yang
memiliki
halaman
berbahasaIndonesia,
misalkanGoal.rum.
Cara
mengaksesinrernet
punkini
semakin
mudah,
menggunakan telepon seluler pun sudah bisa. Biayauntuk
mengakses internet pun murah.
Orang
kemudian mungkin
akanberpikir lebih baik
mengalokasikan uanguntuk
berlangganan
internet,
daripadaharus membeli cceran media
olahraga.Selain mendapatkan
informasi lebih
cepat,5ahkan real
llzr,
mengakses interner juga menawarkankeuntungan
lebih,
misalnyadapat
mengakses
inFormasi
tentangolahraga
dari
berbagai sumber. Kehadiraninternet
membuat
liputan
eksklusif
yangditawarkan oleh harian
pun mungkin tidak
bisa
menjadi
satu-satunya andalan. Harusdiingat juga, klub-klub
Eropa
kini
sudahmemiliki
halaman
berbahasa
Indonesiadi
situs resmi
mereka, seperti
Juvenrus,Arsenal,
dan
Barcelona.
Melalui
lamanberbahasa Indonesia
ini, klub-klub
cersebutberharap bisa semakin dekat dengan para penggemarnya di Thnah
Air.
Selainitu
para penggemarjuga
bisa terhubung
langsung dengan para atlet idolanya melalui Facebookdan Twitter.
Beberapaatlet yang
cukup"ramah" dengan para penggemarnya (dalam
artian
rajin
menrbalas mention atau pesan1'ang disampaikan
melalui
dunia
maya)misal
Rio
Ferdinand (sepakbola) dan JorgeLorenzo (pembalap MoroGP).
Lalu
bagaimana
sebaiknya
kontenharian
olal'rraga
di
Indonesia?
Sepertidikutip
dari
Coakley (2003:
427)
ada beberapaciri
dari.liputan
olahragauntuk
media cetak
y4kni:
(1)
memberikan beritadan
informasi;
(2)
menawarkan ringkasan dari euent atau pertandingan terdahulu; (3) menyediakan data dan informasi kongkret;(4)
menyoroti kisah-kisahdi
luar lapangan; dan (5) menyajikankritik
terhadap olahragadan atlet.
Untuk
di
Indonesia,
hal
yangdisebutkan terakhir masih jarang. Memang
J U R NAL Httriililgii{F.l i1il
Volume 6, Nomor 1, Mei 2014 Narayana Mahendra Prcstya. Geliat Su'at KabaL
olahraga
sudah
memiliki kolom
sendiridi
media
masing-masing,
arau
menulisopini
merekadalam berita, misal
WeshleyHutagalung dan Ian Situmorang
di
tabloidBola,
Anron Sanjoyodi
harian Kompas.Isi
dari
kolom
tersebut memberikan
ulasan ataukritik
terhadap isu-isu terkini mengenai olahraga.Tetapi
akanlebih
baik
jika
jugamelibatkan
pakar
olahragadi
bidangnyauntuk
ikut
menulis.Di
Inggris, tak sedikit mantan pesepak-bola profesional kemudian menjadi kolumisatau
komenrator olahraga
misal
JamieCarragher (mantan pemain
Liverpool)
danGary
Neville
(mantan pemain ManchesterUnited).
Keduanya menjadi pakar olahraga(atau biasa dise6ut
"pundir")
di
media SkySports.Kehadiran
orang
yang
Punya pengalaman di bidang olahragayang digeluti akan membuat pembaca akan lebihtertarik
untuk
membacaharian
olahraga tersebut.Tentunya
kritik
akan lebih mengena ketikadisampaikan
oleh
orang
yang
memangpernah
menjadi
pelakudi
bidang olahragaitu,
dan yanglebih
penting, pembaca akanmerespon
kritik
tersebut dengan
tingkatkepercayaa n yang lebih tinggi.
Masalahnya,
di
Indonesia
mungkin
belum banyak pelaku olahraga yang punya keahlian menulis dan tulisannya pun sudah
memenuhi kaidah
jurnalistik.
Mungkin
hanya
pesepakbolaBambang
Pamungkassaja
yang rnemiliki
kemampuan
menulis dengan baik (Bambang Pamungkas memangrajin
mengungkapkan
pendapatnyamelalui tulisan.
Selain
memiliki
websitepribad
i
utuw. bambangpamu nghas20. com,pria
yang akrab disapa Bepeini
juga
telahmenerbitkan buku. Awal tahun
2010
Bepemelalui
akun twitter
pribadinya
pernahmengkritik balik
ketua PSSINurdin Halid
karena Bepe merasa
tidak terima
dengan ucapanNurdin
yang terkesan merendahkankualitas pemain
tim
nasional
Indonesia.Selengkapnya baca:
"Nurdin Halid
BalasDikritik
Bepe" (detihsport.com,14 Jawari
20 10, diakses 22 Jantari 2014).Memang, sudah banyak
atlet
di
Indonesia yang
memiliki
akun media sosial.Terapi mayoritas aktivitas mereka
di
akunmedia sosial
iru
adalahuntuk
berinteraksilangsung
dengan fans.
Jadi media
sosialmenjadi saluran
untuk
tnenunjang aktivitasjumpa fans saja.
Srrategi lain unruk bisa menarikpembaca
dari
segi konten adalah
memperbanyakkonten lokal
(Supadiyanto,2013),
dalamhal ini
adalah berita-berita
mengenaitim-tim
lokal.
Salah seorang pembacadi
Jambi
merespon
terbitnya harian
SuperBall
menanyakan"Mana
Berita
tentangPS
Bangka?"("Mana Berita PS
Bangka, Bang?!". bangka.tribunnews.com, 16 Januari2014, dialaes
27
Januari 2014).Itu
ar:tinya,rnasyarakat
haus akan informasi
tentangtim-rim
lokal
di
daerah mereka. Informasimengenai klubJclub di Eropa dapat diperoleh
di
mana saja. Tetapi unruktim-tim
lokal,itu
masih kurang.
Di
harianBok,
5erita rcnrangtim
lokal bercampur dalam satu rubrik. Jadiada kemungkinan misalnya dalam satu edisi, masyarakat
di
Daerah Istimewa Yogyakarta(Dl!
hanya
akan
menemukan
beritaJ U RNAL i{$TiIEJNEHATlIfi Narayana Mahendra Prarstya Geliat Sutal Kabar... Volume 6. Nomor 1. M6i 2014
Yog'akarta, dan Persiba Bantul) dengan space
kolom
yangcukup kecil
atau bahkan tidakada.
Masyarakatdi
DIY
"dipaksa"untuk
membaca berita-berita tentangtim-tim
darikora
lain
seperti
PersibBandung,
AremaIndonesia, Persija Jakarta,
PSM
Makassar, Persipura Jayapura, atau Persebaya Surabaya. Pendekatan berbeda dilakukan oleh SuperBall dengan memberikan halarnan khususuntuk
sepakbola
lokal
sesuaidengan
kota
atau daeralrdi
mana SuperBall tersebut beredar.Menambah
konten
olahraga
lokalmungkin dapat
menjadi
pilihan
logisbagi harian
olahraga. Pasalnya, pasar lokaldiprediksi menjadi
pasar masa depan bagiharian.
Di
Indonesia ada pergeseran modeldistribusi
dari
koran
nasional
ke
koranregional.
Di
medio awal rahun
2000-an, koran regional naik dari 20 juduI menjadi 138judul.
Koran
nasionallang
didistribusikanantarkota dan antarpropinsi bersaing dengan
koran
regional
yang
diterbitkan
hanyadalam
kota
propinsi,
bahkan hanya seluassatu
komplels
perumahan seperti misalnyaKelapa
Gading
atauBumi
Serpong Damai(Adiprasetyo, 2007
:
240-241). Tentuuntuk
penambahankonten
lokal
maka tantangan yang harus dihadapi adalah persoalanSDM
reporter atau wartawan, karena penambahankonten
lokal
ini
akan
memunculkanperbedaan isi harian yang
terbit di
satu kotadengan kota yang lain.
Pengelola media
tentu
harusmemiliki
strategi
yang
baik
dalam
menentukankonten. Penentuan konten tidak lagi absolut berdasarkan
5'W
+
lH
semata. Penentuannilai
beritapun mungkin tidak
lagi sekadarberpatokan pada jargon " name mahes news" .
Contohnya, Persib,
Persipura,
Arema,Persebaya, Persija, memang merupakan
dm
besar.Tim-tin.r
tersebut
memiliki
nama,punya presrasi, dan diperkuat oleh pemain
binrang. Terapi
pembcriraantentang
tim-tim
tersebut
mungkin
kurang
menarikperhatian masyarakat
di
luar kota
tempat tin-r-tirn tersebut bermarkas.Menurut
Siregar (dalam
Yusuf,2008: 23),
tingkat
sensitivitas pengelolamedia
terhadap kebutuhan khalayak akaninformasi
bisamenentukan
laku
tidaknya sebuahmedia.
Itu
artinya,
konten
mediaharus
memuat informasi
yang
sesuaidengan keinginan pembaca. Sesuai dengan
keinginan pembaca berarti
mengikuti
selerapasar.
Berkaitan dengan
hal
ini,
denganberseloroh
Hamilton
(dalam
Adiputra,
2010a:
159)
berpendaparbahwa
beritasaat
ini
bergantung pada5!?
"versi" pasaryakni: (1)
u,ho cares about aparticukr
pieceof information?;
(2)
what arethe!
willing
topay to
fnd
it,
or what are othersuilling
to payto
reaclt them?;(3)
where can media outlets or aduertisers reach these people?;(4)
when isit proftable
toprouidr
the information?; (5) why is this proftable?Melihat Harian
Olahraga Indonesia
Berdasarkan Pendekatan S-C-P
Seperti
dipaparkan pada
bagian awaltulisan
ini,
jumlah
pembacakolan
atauharian
di
Indonesia memang
mengalamipenurunan.
Meski begitu
peluang
bisnisdi
media cetak mash menjanjikan. DenganNarayana Mahend2 Pra.stya. Geliat Surat Kabar...
di Indonesia pada Agustus 2013 yang masih berkisar antara
40
juta
-
85juta
pengguna (penetrasi Internet di Indonesia sebesar 16,7- 35,4 persen); sedangkan jumlah oplah/tiras
seluruh rnedia cerak
di
Indonesia mencapai 21juta
eksemplar (artinya tingkat penetrasi media cetak di Indonesia baru me ncrpai8,7 5persen);
sedangkankomposisi
penduduk Indouesia 1'angberjumlah
sekitar 240juta
jiwa;
masihterbuka
peluang bisnisuntuk
mengembangkan
industri
media cetak
di
Indonesia (Supadiyanto, 2013: 69 1).
Berita olahraga merupakan berita yang sangar
diminati
pembaca.Itu
berartiberita-berita
olahraga
dapat menjadi
pemikatuntuk
menarik
pengildan
(misal
baca:Brooks dalam Boyle, 2006;
Kusullaningrat
&
Kusumaningrat,
2006),
maka
wajarapabila
harian
olahraga
menjan.jikan peluang bisnis yang baikdi
Indonesia.Berbicara tentang harian olahraga tentu saja
tidak
sebatassoal
konten
saja. Agarpembahasan semakin lengkap, maka harian
olahraga
juga
sebaiknya
dilihat
sebagai organisasi media secara menyeluruh.Untuk
mengetahui hal tersebut salah satu yang bisa
dilakukan adalah membedah dari perspektif struktur, perilaku, kinerja atau biasa disebut
S-C-P
(Structure-Conduct-Performance)yang
merupakan
tiga
pilar
utama
yangdapat digunakan
untuk
melihat
kondisistruktur
dan
persaingandi
dLrniaindustri,
termasuk media massa. Esensi pendekatan
S-C-P terhadap analisis organisasi
industri
adalah hipotesis
yang
menyatakan bahwakinerja
pasar
(industri)
dipengaruhi
olehoperasionalisasi
perusahaan,
sedangkanoperasional perusahaan sendiri dipengaruhi
oleh
berbagaivariabel
yang
membentukstrukturnya (Yusu[,
2008: l5-
16).a.
Structure
Untuk
melihar
struktur
diperlukanvariabel-variabel
sebagai
berikut
yakni:konsentrasi
pasar,
diferensiasi
produk, kemampuan perusahaanuntuk
tlenembuspasat
pendarangbaru,
pembeli,
pesaing,dan
pemasok (Adiputra, 2010a;
Yusuf,2008). Berkaitan dengan harian olahraga
di
Indonesia, maka variabel yang akan dibahasadalah pendatang
baru,
konsenrrasi pasar,pesaing, dan kemampuan perusahaan
unruk
menembus pasar.Flarian olahraga merupakan bisnis baru
di
dunia industri mediadi
Indonesia. Dalamkurun waktu delapan tahun terakhir, terbukti
baru tiga harian olahraga yang terbit. TopSkor
menjadi harian olahraga yang pertama kali
terbir
di
Indonesia.Narnun begitu
sampai saarini
wilayah
edar TbpShor masih belumluas.
Pasalnya, TbpShormemans
bukanmedia yang
memiliki "induk"
perusahaan(media) yang
kuat
seperti kelornpok JawaPos,
kelompok
Media
Indonesia,
ataukelompok Kompas Gramedia. Dalam
profil
harian TopSkor yang terdapat dalam TopShor
versi online (www.topskor.co.id), renulis:
Koran yang
kini
berriras
sekitar250.000
ini
beredar
luas
baik
di
ivilayah
Jabodetabekdan
Jawa Baratakan
diedarkanke
seluruh
Indonesiadalam
waktu
dekat
ini.
Selain
itu
TopSkor sedang mencari
mitra
usahauntuk
mengembangkan
pasarnyabaik dukungan iklan
dan distribusi.
JURNAL KSTJUTIKAItlR Narayana Mahendra Prarstya. Geliat Suiat Kabar. . Volume 6, Nomor 1, Mei 2014
Keberadaan
TbpSkor se5agai
saru-satunya harian olahraga
di
lndonesia mulai"terusik" dengan hadirnya
Harian
Bola(tahun
2013)
disusul
SuperBal/
(tahun2014). Keduanya merupakan media dengan
induk
yang kuat,yakni kelompok
KompasGramedia. Harian Bola terbantu oleh brand Bolz yang sudah mengakar, mengingat posisi
Bok
sebagai media (cetak) khusus olahraga yang pertamadi
Indonesia.Ada
pun
untttk SuperBall, saatini
terbitdi
19 propinsidi
Indonesiadi
seluruh Jawa (kecuali Banten), seluruh Kaliman tan (kecualiKalimantan Tengah),
selumh
Sumatera(kecuali Sumatera Barat dan Bengkulu), serta Nusa Tenggara
Timur,
Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara. ("Super Ball, Koran NasionalBola
Terbesar, Tiibunneuscom,16
Januari2014,
diakses22
Januari2014).
SuperBalljuga
terbantu
dengan keberadaan Ti'ibun,yang sudah
memiliki
wilayah distribusinya sendiri.Mesl<i SuperBall
dan Harian
Bolamerupakan pendatang
baru, tetapi
tidakmengalami kesulitan berarti untuk menembus pasar secara nasional. Pasalnya kedua media tersebut .juga sudah dikenal sebelumnya oleh masyarakat. Ditambah lagi dengan sokongan
dari
perusahaaninduk
yang
cukup
kuat,maka
perluasanpasar
bukanlah
masalahbesar.
Di
terbitan
perdana SuperBall
16Janvri
2014, harian olahraga rersebut terbitserentak
di
25
remote slle percetakanTiibun
Group
di
19propinsi.
Direktur
KelompokTlibun
Kompas Gramedia, Herman Darmomengklaim:
"Tidak
ada koran
bola
di
Indonesia
dengan reach (jangkauan pasar)seluas
itu
kecuali SuperBall"
("Super Ball,Koran Nasional Bola Terbesar". Tiibunneus.
mm, 16
Jannri
2014,
diakses22
Januari2014).
Kesimpulan mengenai
struktur
harianolahraga
Indonesia
adalah, sebagai bisnisbaru harian
olahragadi
Indonesia
mulai diramaikan oleh datangnya para pendatang-pendatang baru.Namun
begiru konsentrasipasar
masih
terpusat
di
satu
perusahaan media kelompk Gramedia (yang merupakan"induk'
dari
SuperBalldan
Harian
Bok).
SuperBalldan Harian Bolz
menghadirkanpersaingan
bagi
"pemain
lama"
yakniTbpSkor.
Meskipun
SuperBalldan
HarianBo/a
rnenspakaL.rpendatang
baru
dalamdunia
harian olahragadi
Indonesia, namunpada
prinsipnya mereka adalah
"pemainlama" dalam
dunia
bisnis media
cetakdi
Indonesia. Karena keduanya bisa dikatakan merupakan perluasan dari produk lama saja, yakni harianrmum
Tiibun
dan rabloid' Bolz.Sementara TopShor, meski mereka ada.lah
pionir
harian olahragadi
Indonesia namun mereka masih harus bekerja kerasuntuk
bisa menembus pasar nasional yang lebih luas.b.
Conduct
Kemudian
conduct
arau operasionali-sasi sebuah n-redia bisadilihat
pada perilakuperusahaan dalam menentukan harga jual,
strategi
produk,
strategi
iklan,
strategiinvestasi,
penelitian
dan
pengembangan,strategi legal,
dan
strategikooperatif
atau kerjasama(Adiputra,
2010a;Yusul
2008).Berkaitan dengan tulisan
ini,
maka variabelJ U R NAL't8fr,rt5liii{.{1isii
Volume 6, Nomor 1, Mei 2014 Narayana Mahendra Prarslya Geliat Surat Kabar...
strategi produk, dan straregi kooperarifatau
kerjasama.
Mengenai harga
jual,
TopSkor nteryadiyang
paling
"mahal"
yakni
Rp
3.500,00.Sementara
Harian
Bok
dilempar
kepasaran
dengan harga
Rp
2.500,00
danSuperBall dengan
harga
Rp
2.000,00.Tentu
kondisi
ini
membuat TbpShor 5erada dalam posisi yangsulit.
Di
saru sisi merekamembutuhkan
pemasukan.
Sementaradi
sisi
lain
mereka menghadapi
duakompetitor
yang sudah dikenal sebelumnya danmemiliki induk
perusahaan media yang besar. Karenamemiliki induk
perusahaanmedia
yang
besar, adakemrngkinan
Bola danSuperBall\erani
untuk
menjual harian merekadi
barvah biaya produksi. Asurnsiini
berangkat dari straregi harga yang di]akukan
harian Tribun, yang
merupakan
"saudararud'
SuperBall.
Tiibun identik
dengankoran seribu rupiah. Tiibun sendiri
punmengaku bahwa
hargajual
yang
mereka pasang tersebut sebenarnyatidak
menutupbiaya produksi. Tetapi dengan harga murah,
Tiibun
berharap
dapat
meraih
pembacadalam
jumlah
besar.Jika
sudahmemiliki
pembacayang banyak,
makaTiibun
akandengan
mudah
"menawarkandiri"
kepada pengiklan.Aliran
danadari
pengiklan
itu
lah yang akan menutup biaya produksi dari
Tiibun.
("Komunikasi GelarKuliah Umum
dan
Seminar JurrnalismeEra
Digital
dantntangan
Bisnis Media", 7p scs.uii.ac.id, 26Sep tember 201 i , diakses 27 Januari 2014) Persoalan harga memang
menjadi
isubesar
terutama bagi bisnis media
cetak.Menurut Yusuf (2008:
22)
penurunanoplah
media
daerah salah sarunya karena rer.rdahnya dayabeli
masyarakat. Sebagianpihak
mempercayai, masyarakardi
daerah-daerah tidak cukup mampu unruk membeli
media
karenakebutuhan
pokok
menjadi prioritas utama. Akibatnya konsumsi media daeral.rhanya
dilakukan oleh
masyarakatyang memang
memiliki
dana berlebih dan dapat disisihkanuntuk
membeli media.Hal
selanjutnya
dari
conduct
adalahstraregi
produk.
Strategiproduk
dalam halmedia olahraga
di
Indonesia adalah sepertiapa konten yang ditawarkan kepada pembaca.
Sepeti sudah dipaparkan
di
pembahasanmengenai
konten,
secaraumum
harian-harian
olahraga tersebut masih "monoton"karena terlalu didominasi oleh pemberitaan nrengerrai
klub-klub
Elopa.
Isu-isu renrangklub
lokal
masih belum
dibahas
secaramaksimal.
Menurur
Supadiy'anro
(2013:692) perusahaan media cetak nasional harus
semakin
menguatkanisu-isu
kelokalitasan pada penyajian isi media ceral<.Strategi
lain
yang bisa
dilakukanadaiah kerjasam
a.
TbpSkortelah
memiliki
kerjasama dengan media-rnediadi
Eropa.Sementara
Bok
(untuk yang
berformattabloid) juga
beberapa l<ali menampilkanulasan dari kolumnis sepakbola Eropa seperri
Rob
Hughes
dan
lvlichael
Dickhausser.Kehadiran
tulisan
dari
kolumnis-kolumnisEropa tersebut akan memperkaya perspektif
dari
konren
yang
diberikan.
Kerjasamatidak hanya dilakukan sebatas menyrrmbang
tulisan,
tetapijuga
membeli lisensi. Ketikaharian olahraga
di
Indonesia sudahmemiliki
Narayana Mahendra Prcrstya. Geliat Surat Kabar.. JURNAL
TlIMUI{IHAT{!S volume 6, Nomor'1, Mei 2014
memiliki
nama,
hal
tersebut
setidaknyadapar mendongkrak brand
harian
olahraga tersebut.Inti
dari
media adalahkonten.
Tetapijika
hanya
mengandalkan
konten
saja,tentu
itu
belum cukup. Harus
ada strategiproduk lain
di
luar
konren yang dilakukan oleh pengelola harian olahragadi
Indonesia. Strategi kerjasamalain
yang bisa dilakukanmisalkan
TopShoryng
menjadi
promotortur
pra-musim
klub
Eropa
ke
Indonesia(ketika
itu,
tahun 2013 adalahInter Milan).
SementaraBok
secara rutin sudah menggelaracara penghargaan
adet terbaik
Indonesia versiBokyang
rnana eyenr rersebut .juga bisa"dijual"
kepada sponsor.Kerjasama
lain
yang bisa
dilakukan adalah dengan komunitas-komunitas lokal misalkan suporterklub.
Bentuk
kerjasamaitu
misal, harian olahraga menyediakan spaceatau
rubrik
khususuntuk
informasi
yangditulis
oleh komunitas suporter sendiri. Bisaberita
berupa
kegiatan, pernyataan sikap,dan
sebagainya. Space yangdiberikan
puntidak perlu terlalu banyak, misalkan setengah halaman untuk setiap dua kali terbitan.
Tentu isrryangmuncul selanjutnya dalam
kerjasama seperti ini adalah ketika dalam satu wilayah ternyata ada dua kelompok suporter sepakbola (baik
itu
mereka mendukungklub
yang sama atau berasal dari dua kesebelasanyang
berbeda),maka media harus
pintar-pintar
untuk
merangkul
pihak-pihaktersebut. Pasalnya
jika
hanya saru pihak sajayang diajak
kerjasama,maka
hal
rersebutjustru akan mengancam citra harian olahraga tersebut
di
masyarakat lokal.Selain
dengan
suportet
kerjasama.juga bisa
dilakukan
denganklub.
Harianolahraga
di
Indonesia
tersebut
dapatmenjadi
offcial
mediapartner
dari
Hub
lokal
di
daerahdi
mana
harian
tersebutterbit. Tetapi
kerjasamadi
sini
mungkin
tidak
berbentuk pemuatan beritadi
harian olahraga tersebut. Jika sepertiitu
dilakukan,rentu akan
mengancamobjektivitas
dannetralitas media rersebut. Terkait kerjasama tersebut,
kita
bisamelihat
pada pernyataanmenarik dari Beck dan Bosshart berikut
ini:
Priuikges and
gifr
are included in this deal.Furthermore
,
seueralmedia
nmpanies haue themselues bougbt sports clubs or actas sponsors, thus teatingpriuilegesfor
thiir
own broadrast ProPtties or newspapcrsin
rEorting
certain euent'But
in
this way the companies can abo eruure that mediacouerage includes no negatiue news about tliese euents.
An
interexing clnsequenceis
that
organizersof
sporting
euentsmaximize their reuenues
Jiom
the media but make them dependent and uulnerable.In
the end, though, journalists lose what istheir most im?ortant good: independence! (Beck
&
Bosshart,2003:24)
Kerjasama
dalam bentuk fficial
media
partner
diwujudkan
dalam
halseperti misalnya
harian
olahraga tersebutmemberikan
transf-erilmu
kepada
paramedia ofr.cer
dari klub-klub lokal
tentangbagaimana menulis prrss release, bagaimana berbicara kepada wartawan, mengelola situs
resmi
klub
atau
akun
media
sosial klub,menjadi konsultan untuk pengelolaan media
terbitan
klub
(jika ada), dan sebagainya.Yang harus
menjadi
perhatian adalah,6J.,'If
f
kif
:iT:JTlf,qT
Narcyana Mahendn Prarstya. Geliat Surct KabaL..suporter dalam satu
daerah
atau
kon--pengelola harian olahraga harus memberikan "pagar
api"
yang jelas agar media tersebuttidak
dianggap
terlalu
berpihak
terhadapkelompok tertenru
saja. Pagarapi
bergunabagi
media
untuk
ntenunjukkan
pada pembaca bahwaberita
yang ada bukanlahberita
pesanan(Harsono,
2010: 48).
Punbegitu dengan
kerjasama
sebagai ofiicialmedia
partner
denganklub, prinsip
"pagar api" hendaknya juga diterapkan dengan tegasagar independensi media tetap terjaga.
c.
PerformanceAda
pun untuk
melihatperformance
atau
kinerja
dari
harian
olahraga di
Indonesia
bisa
dilihat
melalui
variabelapakah
media
tersebut
menghaditkanpandangan yang berbeda (diuersity
ofuieut),
kultural,
keadilan,
efisiensi,
penggunaanteknologi,
dan kemampuan meningkatkan aksesaudiens (Adiputra, 2010a;
Yusul
2008). Tulisan
ini
akan
membahas daripenggunaan
teknologi
dan
kemampuanmeningkatkan akses audien.
Yang
pertama adalah
penggunaanteknologi. Dengan kehadiran
teknologiinternet
dan cetak jarakjauh,
maka harianolahraga
bisa
segerasampai
ke
tanganpembaca.
Bentuk
lain
yang
dirawarkan oleh perkembanganteknologi
adalah ePaper(Supadiyanto,
2013).
Dalam
media cetak, rentu mereka dibatasi oleh waktu naik cetak.Jadi
ada kemungkinan ada
berita-berita yangtidak
tercover oleh edisi cetak. Salah sacu harian yang mcnggunrkan straregiini
adalah
koran
Kompasyang
menawarkanePaper (berbayar)
yang
siap
di-dotanloadoleh
pembaca
mulai
siang
hari.
ePaperKompas
ini
berisi informasi-in lormasi yangbaru dan
berbedadari informrsi
Kompas versi cetak. Sistem ePaper tentu akan sangatbermanfaat
bagi harian
olahraga terlebihapabila nlengingat banyak
pertandinganolahraga yang barr-r selesai mendekad pagi
hari.
Di
sinilah
kegunaan dari ePaper 6agi harian olahraga. Apalagi mengingat banyak euent olahraga yangbaru
selesai pada pagihari,
jelasitu
sulit
rntuk
rcr-couer apabrlaharian
itu
ingin
sampaidi
tangan pembaca pada pagiitu
juga.Opsi
untuk
menawarkan ePaper dapatdiunduh secara gratis.juga tidaksalah dicoba.
Gtapi
dalam opsiini
ePaper bukan sebagai upaya mencari atau menambah pemasukan,tetapi
sebagai usahauntuk
mengenalkandiri
kepada
masyarakat.
Agar
harianolahraga
tidak
rugi,
maka
konten
beritayang dirampilka n
di
ePaperptn
tidak perlusemua.
Mungkin
hanya konten yang berupa sepakbola Eropa atau sepakbolatim
nasional sajayang
tampil
dalam
ePaper. Sementarauntuk
berita-berita mengenaiklub
lokal
-dengan asumsi
di
setiap daerah halamanberita
ldub lokal
akanmenampilkan klub
yang
berbeda-beda-tampil
hanyadi
edisicerak.
Atau
misalkan
tawarannya adalahdapat
mengunduh
ePapersecara
gratisuncuk berira-berira rertentu saja, sementara
untuk
berita yang lain harus membayar.Kehadiran ePaper juga bisa mengurangi problem mengenai wilayah distribusi.
Untuk
Narayana Mahendra Prarstya. Geliat Sutat Kabar... JURNAL Volume 6, Nomor HSffiiJi:IilNTBB1, Mei 2014
ePaper. ePaper
juga
bisa digunakan sebagai usaha untuk mengukur minat pasar sebelumterjun ke
seuatuwilayah distribusi
dalambentuk edisi cetak.
Hal
lain
yang
tak
kalah
pentingnyaadalah masalah sumber daya yang
dimiliki.
Sebagai
sebuah
industri,
media
jugadihadapkan pada kemampuan
mengelolasumbet daya
yang
terbatas.Intinya,
segalasumber
daya
itu
harus dikelola
secaraefisien (Yusuf, 2008:
27).
Sumber
dayamencakup
sumber
dana
dan
sumberdaya
manusia.
Menurut
Supadiyanto(2013:
691), perusahaan surat kabar harusmenyesuaikan
model bisnis
baru
dalamsituasi
industri
yang
sangat fagmanted,yakni
mampu
rnemberdayakan
sumberdaya manusia
dan
sumber
dana
secaraefektif
dan
efisien;
sekaligus
melakukanberbagai
inovasi
dan
kreativitas
secaraterus-menerus berhubungan dengan
rubrik
baru,
cara penulisan, cara presenrasi, caraberjualan, cara
distribusi,
cara
mengelolasumber
daya
manusia
dan
mengelolainfrastruktur produksi;
pengelolaaniklan
harus
mengikuti
perkembangan industri
periklanan;
dan
meningkatkan
rnutu
sumber daya manusianya.Sebuah
media dapat
memperolehsumber daya finansial
atau
sumber
danamisal
dari
pemasukan
penjualan
mediaatau
pengiklan.
Apabila
menilik
hargayang
ditawarkan
oleh harian
olahragadi
Indonesia,
mungkin
cukup beratjika
hanyamengandalkan pemasukan
dari
pen.jualanmedia.
Harian
olahraga sebaiknya
jugamemaksimalkan
sumber
dana
lain
misaldari
pengiklan.
Harian
olahraga
bisamemanfaatkan
brand
ymg
merekamiliki.
Brand
ini
kernudian"dijral"
melaluieuent-euent
seperi nonton
bareng,
gatheringkelompok
suportet
turnamen futsal
antar sekolah atau perguruantinggi,
mengadakan lombapenulisan berita atau fotogra6 olahragabagi
mahasiswaatau
masyarakat umum,mengadakan
acara seminar
berhubungandengan
isu-isu
terkini
di
dunia
olahraga, dan sebagainya.Mela\i
euentitu
lah harianolahraga mencari sponsor.
Pemanfaatanbrand
ini
sudah beberapa kali dilakukan oleh media-media olah ragadi
lndonesia.Ada
pun untuk
sumber daya manusia,Teknologi internet
juga
membuat
komu-nikasi
antarwartawan
di
media
tersebut bisa lebih cepat. Konsekuensinya, harus ada penyesuaian dalam prosesproduksi
berita. Dengan adanya internet, reporter tidak perlukembali ke
kantor untuk
mengetik
berita,kemudian memberikan hasilnya
kepadaredaktur,
dari
redaktur kemudianjika
adainformasi yang masih kurang dikembalikan
ke
wartarvanyang
bersangkutan, apabilasudah
cukup
kemudian dibawa
ke
editorbahasa,
dan
seterusnya.Melalui
inrernet, reporter bisa langsung mengirim berira darilapangan, kemudiar.r redakrur [risa langsung
memeriksanya.
Tenru
di
sini
reporrerdirtLntut
mengirimkan berita
yang
sudahjadi
dengan informasi yang sangat lengkapdan
detil.
Redakturpun
juga
dituntutjeli
dalam me mbaca berita kiriman dari reporter, karena harus segera memeriksa. Apabila ada
informasi yang
dirasamasih kurang
atauJ U RNAL llSffi {!qg}{nTilli
Narayana Mahendrc Prarstya. Geliat Surat Kabar' Volume 6, Nomor 1, Mei2014
meminta reporter
untuk
menind;rklanjuti.
Penggunaan sumber daya manusia sccaraefisien
juga diwujudkan
dalam pengaturantim
redaksi yang mengurus edisi cetak danedisi ePaper.
Dalam
tulisan
ini,
informasidalam
ePaperbukan
sekadarverci
onlinedari edisi cetak yang sudah
terbit
pada pagihari; tetapi
berisi informasi-informasi yangbaru yang
tidak
termuat dalam edisi cetak karena melewati batas tenggatwaktu
cetak.Itu
artinya diperlukan duatim
yang berbedauntuk mengurus dua
pktform
tersebut. Misalkan untuk rim edisi cetakmemiliki
dtadline
naskahjam
12
malam, kemudian edisi cetak mulai siap beredal pada jam limapagi. Kemudian
tim
edisi
ePaper \ertugasdengan dtadline hingga
jam
l0
pagi,kemudian versi ePaper sudah siap diunduh
pada
pukul
I 1 siang.Unntk
tirn edisi ePaper,karena sifatnya menampilkan
informasiterbaru, tentu jumlah personelnya akan lebih
sedikit
daripadatim
edisi cetak. Selainitu
.j umlah halaman dalan ePaper tidak sebanyak
jumlah halaman dalam edisi cetak.
Sumber daya manusia
tentu
saja tidakhanya bagian redaksi saja. Bagi sebuah harian olahraga juga selain
memiliki
awak redaksiyang
berkualitas
untuk
menghadirkankonten yang
berkualitas,
harus
memiliki
tim
marketing,
aduerstising executiue yan1baik untuk
mencari pengiklan.
Harianolahraga
juga
harusmemiliki
pengelolaandivisi
SDM
yang
bagusyang
bertujuanuntuk
memperoleh
reporter-rePorteryang
berkualitasdan
terus
meningkatkankemampuan para reporternya.
Simpulan
Dari
paparan tersebut, harian olahragadi
Indonesia
cukup
men.ianjikan peluangbagi
bisnis media cetak
di
Indonesia.Untuk
memanfaatkan
peluang
rersebut,pengelola olahraga
di
Indonesia hendaknyaperlu
memberikan
perhatian
kepadadua
hal
yakni
konten
dan
non-konten. Berkaitan dengankonten, harian
olahragadi
Indonesia
dapat
memperkuat
konten-konten
mengenai olahraga
lokal.
Selainitu,
isi berita yangdihadirkan tidak
hanya sebatas pandangan mata tetapi juga ulasan'dan
yang
tak
kalahpenting
adalahkritik.
Menggandeng penulis
lain
(selain wartawanmedia
tersebut)untuk
memberikan
kritik
atau ulasan
juga
merupakan langkah yangpatur dicoba.
Dengan kehadiran
penulisyang berkompeten
di
bidangnya (misalkanmantan atlet)
maka
pembacaakan
lebihtertarik.
Untuk
menunjangkonten,
harian olahraga di Indonesiajuga dapat bekerjasamadengan
harian
asinguntuk
mendapatkanberita arau ulasan eksklusif-meski langkah
ini
mungkin juga memiliki
kekurangan,yakni harian olahraga
di
Indonesia menjadi"terhambat"
untuk
dzrpat
menampilkaneksistensinya
karena
tertutup
"bayang-bayang" media asing terscbut.Berkaitan dengan non-konten,
adasejumlah
hal
yang dapat dilakukan
oleh pengelola harian olahragadi
Indonesia. Seginon-konten
ini
merupakan upaya untuk
membentuk
brand.haian
olahraga.Misal-nya
ikut
terlibat
dalam
kerjasama denganNarayana Mahendrc Prarslya. Geiiat Surat Kabar... Volume 6. Nomor'1. Mei 2014JURNAL I{IIMUIIIHATilN
harian
olahraga Indonesiajuga
dapat
me-manfaatkan kegi atan euent management misal menjadi promoror unruk mendarangkan rim asingke
Indonesia.Merangkul
maq/arakatumum
misal
melalui
kegiaran
seminar-seminar
tentang
olahragaatau
workshopmengenai
jurnalistik
olahragadi
kampus-kampus juga tidak ada salahnya dicoba.Saran
untuk
Penelitian Selanjutnya
Tirlisan
ini
baru
sebatas memaparkanbagaimana konten dan analisis awal mengenai
harian
olahraga
di
Indonesia.
Untuk
peneitian selanjutnya dapat dilakukan secaralebih
mcndalam rerhadap
masing-masingmedia ters€bur karena masing-masing media
terscbur renrunya
memiliki
straregi
yangberbeda. Berkaitan dengan organisasi media,
maka dapat dilakukan
penelitian
dengantema
manajemen redaksional, manajemenperiklanan,
atau
manajemen
pemasaranharian olahraga
di
IndonesiaPenelitian
lain yang
dapat
dilakukanadalah dari sisi pembaca. Bisa berupa respon
masyarakat
terhadap kehadiran
berbagai olahraga,seberapa tinggi minar merekauntuk
membeli media
tersebut.
Kemudian
bisameneliti
mengenai hal-halyang
mendasari keputusan pembacauntuk
mengkonsumsi/membeli media
olahraga apakahdari
segikonten
yang
ditawarkan,
brand
mediatersebut, harga, dan faktor-faktor lain.
Daftar
Pustaka
Adiputra,
\fisnu
Martha.
(2010a). "AntaraKreadvitas,
Ketidakpastian,
danKesempatan:
Memahami
ManajemenMedia
Baru'
dalam Potret Manajemm Media di Indnnesia.Amir
Effendi Siregaadkk.
Yog,akarta:
Totd
Media
danProgram Srudi
llmu
KomunikasiUII
Adipurra, W'isnu
Martha.
(20i 0b).Manajemen
Media
danMedia
tentangSepahbola.
h ttp://wisn umartha I 4.blogspot.corn/20
10/03/manajemen-media-dan-media-tentang.html,
diakses 20 Januari 2014.
Adipraseryo,
Agung.
(2007).
"Mengapa
Bicara Soal "Kernatian" Surat Kabar?"dalam KOMPAS Menulis
dari Dakm.
St. Sularto (Ed).Jakarta: Penerbit Buku
Kompas.
Beck, Daniel.,
&
Bosshart,
Louis.(2003). "Sports
and
Media"
dalamCornmunication Research Tiends Vol.
22
No
4.
hrp:l
I cscc.scu.edrl vendslv22l
v22
4.pdf
,
diakses 4 Januari20I4
Boyle, Raymond. (2006). Sports Journalism:Context
and
lsszzrs.London:
SAGE. eBook.Coakley, Jay. (2003). Sports and Society Issues
and Controuersies, Eighth
Edition. New
York: McGraw
Hill
Harsono, Andreas.
(2010).
Agama'
SaTa ada la h Jurn a lis m e. Yogyakar ta: Penerbit KanisiusKusumaningrat, Hikmar
&
Kusuman ingrat, Purnama. (2006).Jurnalistih
Tbori(y
Praktih. Bandune: Remaja RodsakaryaMarsis,
Sumohadi.
(2004).
EnahnyarVartauan Olahraga:
Memburu
Beritadan
Cerita he30 Mgara.
Jakarta:PT
J U RNAL li$lll$tilHiXt{!it
Volume 6, Nomo l, Mei 2014 Narayana Mahendrc Prarctya. Geliat Sural Kabat. .
Muktiyo,'$?idodo.
(2011).
L)inatnihaMedia Lokal
dalam
MenghontuksiRealitas Budaya
Lokal
sebagai Sebuah Komoditas. Solo:UNS
Press dan LPPUNS
Prastya, Narayana
Mahendra.
(2007).Pemberitaan Sep
utar
Kerusuhan Bonehtangal
4
September2006
(AnalisisFraming terhadap Pemberitaan Seputar Kerusuhan Boneh
4
September2006
di
harian Jazua Pos edisi5
-
30
September2006). Skipsi.
Yogyakarta: Universitas Atmajaya YogyakartaSmart,
Barry.
(2005).
The Sport
Star:Modern Sport and the Cultural Economy
of
Sporting Celebriry.
London:
SAGE.eBook.
Supadiyanto.
(20i3).
"Implikasi
Teknologi Digital dan Internet (Paperles Newspaper) pada Industri Media Cetak di Indonesia'dalam
Prosiding Seminar
Nasionnl:Menuju
MasyarakatMadani, hal
687'
69(t.
htro://doom.uii.ac.id/dokumen/seminar/2O 1 3/C.Suoad ivanto.odf
d\alses 22
Janvr\
2014Yirsuf,
Iwan Awaluddin. (2008).
'Analisis KonglomerasiIndustri
Pers Daerahdi
Indonesia: Pendekatan
S-C-P"
dalamJurnal Komunikasi Volume
3,
Nomorl,
Oktober
2008.
Yogyakarta: Universitas Islam IndonesiaSumber
Artikel
atauBerita
dari Intetnet
"Komunikasi Gelar
Kuliah
Umum
dan Seminar Jurmalisme Era
Digiul
dan Tantangan BisnisMedia'.
fpscs.uii.ac.id,26
September 2011.URL:
http://Fpscs.uii.ac. id/index. oh n?oo rit,
n=cont
cont ent&ask=view&id=434&Itemid=50diakses 27 Januari 2014
"Super
Ball,
Koran Nasional
Bola Terbesar", Tiibunnews.com,i6
Januari201
4.
URL:
hrro://rwuw. rribun news.com/
tribunners/
20 14l 0 I / I 6/super-bal l- ko ran - n as io nal-bola-
terb es ar,diakses 22 Januari 2014
Profil
koran
TopSkor.
URL:
h
rrn:
//www.
rooskor.co.
id /ind
ex.ohn?ontion=com
content&view=artic
le&id=2696cltemid=112,
diakses 25lantari
2074"SPS: Pembaca
Koran
Tinggal
15 Perseri',
Republiha.co.id,2l
Oktober2011.
URL:
hnp://wwwrepublika.co.id/berita/nasional/umum/ 1 I / 10/2I
/
I tf33z-spspembaca-koran-tinggal- 1
5-persen
,
dialses 22lantari
2014.
"Mana
Berita PS Bangka, Bang?!".bangka.tribunnews.com,
l6
Januari20 I1r. URL: hrto://banska.tribunnews.
com/20
I4/0
I / I 6/mana-berita-ps-bangka-bans. diakses27 lanuari
2014"Nurdin Halid
BalasDikritik
Bepedetiksport.com, i 4 Januari 2010.
URL:
h rro: //snorr.derik.
co m / seoakbola/re
a.dl 20 r0 I 0 | I t 4 I 07 0058 I 1 27 7 9 67 I 76/nurdin-halid-balas-dikritik-bepe,