Vol.
II
No.
1.Februari
2011Analisis Dampak
Kebisirgan Lalu
Lintas Udara Terhadap
Nilai
Rumah
(Studi
Pada Kawasandi
Sekitar
BandarUdara Sultan
SyarifKasim
II
pekanbaru)
M. SyarifHidayatullah tuionga, Wahlu Hidayati
Kesiapan Berwirausaha Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Ditinjau Dari
Pengetahuan Kewirausahaan, Dukungan Keluarga,
Sol,tftifl,
Dan Prestasi
Belajar
Abang Asriyadi Davinci, Tri Maryari
Pengaruh Kompetensi, Independensi Dan Komitmen Organisasi Terhadap
Kitrerja.duditor
Pada
BPKP Perrvakilan
Dly
Endah wulandari, Hcru Kumianro Tjahjono
Pengaruh
Persepsi
Kemudahan Dan
Persepsi
Kemanfaatan Terhadap
Pemanfattat
E-leaning
Dengan
Model
Zaz
Di
SMK
Muhammadiyah
3Yogyakarta
Subakdo Eko yulianto
Pelgaruh
Kepemimpinan Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap
Kepercayaan Organisasi Dan
Kinerja Karyawan
Teguh Suripro
Kinerja
Bisnis
Agroindustri
Pengolahan
Ikan
Di Jawa
Timur
Sulaefi
Motivasi Kerja,
Kepuasan
Kerja,
Dan
Kinerja
MAGISIER MAN4JEMEN UMY
Februari 2011
1-93
ISSN.
208s
-
7721
Jurnal
Bisnis' Teori
dan
Implemenlasi
\bl.
II
No.
I
Februari
20ll
Analisis Dampak KebisiDgan Latu Lintas Udara Terhadap
Nilai
Rumah (Studi pada Kawasan
di
Sckitar
Bandar
Udara Sultan
Syarif Kasim
II
Pekanbaru)
M. SyarifHidayatullah. Wah),u
Hidayati
l-12Kcsiapan Berrrirausaha
N{ahasiswa
Teknik Mesin Udversitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Ditinjau
dari
Pengetahuan
Kewirausahaan, Dukungan
Keluarga,
Soft
Skill,
dan Prcstasi
Belajar
Abrrg Asriyadhi Da\ inci. Tri Maryati 13-25
Pengaruh Kompetcnsi,
Independensi
dan
Komitmen
Organisasi terhadap
Kinerja Auditor
pada BPKP Perwakilan
DIY
tndalr Wulrnrlr r. H.nr
l(-rniJrto
] jrhlonoPengaruh
Persepsi
Kemudahan
dan
Persepsi Kemanfaatan
terhadap Pcmanfaatan E-Learning
dengan Nlodel
TAM
di
SMK
N{uhammadiyah
3Yogyakarta
Subakdo EkoYuliantoPengaruh
Kepemimpinan
Organisasi
dan
Organisasi
terhadap
Kcpercayaan
Organisasi
Karvawrn
Komitmen
dan
Kinerja
26-12
43-59
60-68
69-83
TcguhSuripto
Kircrjr
Bisnis
Agroindustri
Pengolahan
Ikan
di JarvaTimur
S,rlr(lli
N{otiyasi
Kerja,
Kepuasan
Kerja,
dan
Kinerja
Arni Sur$aDti
Indeks
Kebijrkar
Editorial
MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KINERJA
Arni
Surwanti
Fakultas Ekonomi Manajemert Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
ABSTRACT
ManaSing people
irlhe
$orkplace is an integmlpanofthe managene proccss. To uderstandlhc importance of peoplc inar
organizalion is to recognize drat the pcrso is an element ofaI
orgali2alion.An effeclive organizdion is fln orgalization tlLlt will always ensure drat the spirit of cooperation and conuillnent and a sensc of satisfaction in cmployees. In order to fiake employees satisfied imd comrnilted to their irork. Based on the rcsulls observed ilr several studies as dcscribed in
fiis
article have not shoNn coNistent rcsulls, and the lack oI clarity consructs related 10 rnotivation. satisfactlon and pcrfonnalce, and a grcatcI varietyof
variables tlHt Inay moderate bet$ccn salisfaclion and perforuurce.The findings of several studies relating to motivalion, job satrdaction and perfonnancc, the resnlts
of research that shows molivation, satrsfaction and perfomunce possiblr is higl y dcpendent
or
certaln conditroff, such as dillerences in personal needs, values, attttudes. interests and abiliry histask. Based oD the clumcledslics of thejob. drcre are sofle aspccls ofthe job positions that impose
Iimils or opportunities.
Various pnrclices
of
organizatiol such rulcs, human resources policies, manageria] polic],organiz-ltional re\rard systen, as well as the factors intemction among ernplolees that will affecl
the pcfonnance of the employees.
Ketword:
vork
lotintion, j ob sanclactian, perlornnnceI,ATAR
Bf,LAKANG
Manajemen
orang
pada
suatu
tempat
kerja
merupakanbagian
integral
dari
prosesmanajemen.
Untuk
memahamipentingnya
orang-orangdalam
organisasiadalah
dengan mengakui bahwa manusia adalah merupakan elemen dari suatu organisasi. Manusiadikelola
dalam suatu organisasi, sebagai akar
dari produktivitas.
Organisasi sepertiini
tidak
melihat karyawan sebagaimodal
investasi, namun sebagai sumber perbaikan.Organisasi yang yangefekif
adalah organisasiyang
selalu akan memastikan bahwaadanya
semangat kerjasamadan
komitmen dan
rasa kepuasan pada karyawannya. Guna membuat karyawan puas dan mereka berkomitmen untuk bekerja.Motivasi
adalah sangatpentilg
adalah elementingkah laku.
Namundemikian,
motivasi bukanlah satu-satunya penjelasan tentangtingkah
laku.Ia
berinteraksi dengan danb€rti[dak
be$ama-sama dengan proses
kognitif
lainnya. Memotivasi
adalah
pengelolaa[
prosesmempengaruhi
perilaku
berdasarkan
pengetahuantentang
apa yang
membuat
orangmelakukan suatu tindakan. Luthans
(1998)
menegaskan bahwa motivasi adalah proses yang menggerakkan, memberikan energi, mengarahkan, dan tingkah laku dan kinerja.Artinya,
dia adalah proses untuk merangsang dan tindakan untuk mencapai tugas yang dikehendaki. Salahsatu cara
untuk
merangsang masyarakat yangefektif
untuk
membuat karyawanlebih
puasdengan komitmen
lebih
tinggi
Llntuk karyawan mereka adalah uang. Uang bukanlah satu-satunya motivator- Adainsentif lain
yangjuga
dapat berfungsi sebagaimotivators
Terdapatambiguitas dalam
definisi
kepuasan,yaitu
adanya ketidakjelasan apakahdefinisi
kepuasanatas dasar pengertian
sempit atau
penge.tianiuas yaog
berarti
menunjukkan sikap,juga
seringkali adanya ketidakjelasan referensi sikap yang digunakan, adanya pertanyaan apakah perasaan kepuasan terhadap pekerjaan diturunkan
dari
atau tanpan referensi tentang kondisi pekerjaanlain. Kinerja
adalahhasil
usahayang ada
karena operasionalisasi pengukurankinerja, melalui
seluruhtingkat.
rankingdari
efektivitas
karyawan. Schwab dan Cumming (1970) mengatakan bahwa keterkaitan antara kepuasan dankire{a
belum menunjukkan hasilyang
konsisten, danjuga
adanla
ketidakjelasankonstruk
yang berkaitan dengan motivasi,kepuasan dan
kinerja,
serta banyaknya ragam variable-variabelyang mungkin
memoderasi antara keplrasan dan kinerja. Oleh karenaitu
untukitu
perlu untuk melihat banyak riset yang mengkaitkan antara variable-variabel tersebut sehingga dapat dipakai acuan untuk mengambilkesimpulan hubungan
antar
variable-variabel tersebut
dan
juga
m€lihat
perkembanganmetodologi yang digunakan
untuk
pengukuran variable-variabel tersebut.Artikel
ini
hendakmelihat berbagai
teori
yang menjelaskan tentang motivasi untuk bekerja bagi karyawan, dan bagaimanateori-teo
itu
dapat dijadikan dasar untuk melihat keterkaitan antara kepuasan dankinerja. Bagian
lain
artikel
ini
juga
akan melihat
beberapastudi
yang
berkaitan denganmotivasi, kepuasan dan kiner.ja, untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak lagi dan bisa
membandingkan
hasil
dari
beberapa
studi tersebut
Lrntukbisa
dijadikar
dasar
untukgeneralisasi.
TL\J,4.UAN
PUSTAK-{
Ada beberapa
teo
yang menjelaskan tentang motivasi, yang pada bagianini
akan dibahas satu pe. satu,Miner
(1980), menjelaskan perkembangan beberapateori
motivasiyaitu
antaralain
:Teori Hierarki Kebutuh,n
(i'eel
Hierurchy
Theory),
dinyatakan oleh AbrahamMaslow
(1943), bahwa pada dasarnya manusia
memiliki
kebutuhan berupa: 1)KebutuhanPhisik
(fr?ePhysiological Needs),
yaito
merupakankebutuhan dasar
manusiasepeti
kebutuhan sex, makan,tidur,
kebutuhanberaktivitas:
2)
Kebutuhan keamanan(71e
Safety Need1,yaittt
kebutuhan untuk bebasdari
bahaya; 3)KebutuhanUntuk Dicintal
(The Love Needl;Maslow
menggunakankata
cinta
merupakan maknayang
luas, terntasukdi
dalamnyaafiliasi
dan salingmemiliki;
4)KebutuhanUntuk
Dihargai (The Esteem Needs) kebutuhan untuk dihargai bisa dikelompokkan menjadi dua yaitu kebutuhan untuk merasa kuat, bisa tujuannya tercapai,keyakinan,independent, bebas serta
juga
terpenuhinya kebutuhan seperti reputasi, prestis, perhatian, apresiasi.Motivation Hygiene
Tlreory,(Heabergi
1966), bahwa pada prinsipnya menusiamemiliki
dua kelompok kebutuhan yaitu kebutuhan dasar yang beerkaitan kebutuhan untuk bisa surviveyaitu
kebutuhanuntuk
bebasdari
rasa lapar, sakit, dan kebutuhan dasar lainnya.Kelompok
kedua adalah terpenuhinya
motivavor
stsu kebutuhsnmotivasional
seperti karyawananitu
sendiri,
tanggungjawab,
pertumbuhaq akses informasi,
terlibat dalam
pengambiian keputusan. Apabila digambarkan perbandingan keua teori tersebut adalah :Ami surwlnri iuorivsi reia.lico,**" r.r".
x.r"
tAotivqtionol
;!.tor5
lnte..slir0, .io lBiging vork ll$lizorio. dl ons t cspohililier oppoaunlly lo do !o'ni1hmg m.on'ngful
Roroqnhlon ior oth svement
5ense oI imprnonts looryoni.o,;6n
A(6ss tt lnloln1dion
livo{mBnl in ie{,!i6n finldng
Self-A<tuolizoliot!
Ie.d lo do lhe vrork *e iikefrteem
lis.d to tu'l
ilo
hy5o<iol
Sclety
ti€!, ts l€el sdfe od 5e(urt
Physiologi<ol
Ni€d to1ro, a[4. ]o lrreolh€,ro eor, lo dri*, !o {sBP
Hygiaoe
,lloi.l€nqtt(e
tq(toti
(onleniDlpeorle ro lork riih Good wD*in! (o.dilioos
Poid
i.t!fq.G
t]!lidoy:
Soodpqy
llcslow's
Hierorchy
of
tleeds
Equity theory,
menganggapbahwa satu
proses pentingkognitif
yang diiakukan
orang."tiiut-iit
ut
upo upoyuyung,"tui,
dilakukann
orang
)ain dari
karyawanan mereka dan mengamatii.butun-yang
diterima. Perbandingan proses sosialini
didorong keinginan untuk mendapatkankeadilan dan
kesetaraanPenelitian
oleh
Adams (1965)
menqkonfirmasikanteori
keadilan
sebagai salahsatu yang
paling berguna
kerangkakerja untuk
memahamimotivasi'.Teoriinididasarkanpadatigaasumsiyaituorang-orangmengembangkan
keyakinan tentang
ketidak adilan
dan
penghasilanyang sesr-iai dengankontribusinya
padaku.ya*unun. O.arg-o.ang
cenderung membandingkan apayang
dia
rasakan dengan yang dirasakanoleh
karyarvanlain. Teori
ini
juga
mengsumsikan bahwa setiaporang
percayabahwa pada umumnya perlakuan yang
diterima
seseorang adalahtidak
adil
Dalamteori
ini
karya*an
akan
."ng"uulua,i
hasil
yang
diperolehnya
reiatif
dengan -inputnya'
dan membentuk pendapat tentang seberapabaik
mereka diperlakukandi
daiam karyawanannyaApabila
dirasakanada
ketidaksesuaianantara
input
dan
reward'
maka
penyesuaian bisadiiakukan baik oleh perusahaan maupun karyawan
itu
sendiri'Expectfl
c1tTheory,
Tidak ada konsensus ada berapaversi yang
menjelaskanteori
iniMenuiut
Miner (1980) ada beberapa pandangal yang menyatakan tentang teori expextansiini
yaitu
menurut pandanganVroom,
pandanganGalbraith
danCutnmings' Porter
dan LawlerdunG,o"n,Vroom(1960),da]amteorivalencetnstlumelltxlityErpectancyTheory.Teod
ini
mengasumsikanpilihan
yangdibual
seseorang dari berbagaialternatif
adalah metupakanaktivitas yang berkaitan dengan kejadian psikhologis yang
te{ecli
sesuai dengan perilakunya'Herzberg's
Perilaku seseorang
ini
menghasilkanpilihan dari
berbagaipilihan,
danpilihan
ini
berkaitandengan proses
psikhologis,
khususnya persepsidan bentuk
dari
kepercayaandan
sikap.Aspek
motivasi
terdapat
dalam
hubungannya
antara
seorang
individu
dengan karyawanannya. Perilaku seseorang akan menghasilkan pemilihandi
antaia beberapapilihan
alternatif.
Tujuan
pemilihan adlahuntuk
memaksimumkan kesenangan dan meminimumkan yang menyebabkan kesakitan. Jadi dengankata
lai[
Vroom
menyatakan bahwa expectancy adalah kepercayaan dalampikiran
seseoranguntuk
mencapai suatuoutcome.
Galbraith danCumming
(1967)
memasukanmotivasi
internal atauinstrinsik, Jika
seseorang mengerjakankaryawanan dengan
kualitas
baik, tidak
adaukuran
seberapa, namun berdasarkan asumsibahwa karyawan
elah
emlakukan
karyarvanan berdasarkanpada mereka sendiri
yangmelaksanakan tugas.
Pofter
danLawler (1968) motivasi
didasarkan padahasil
harapan atasreward yang akan diterima akan meneniukan usaha,
dao
peran.Mccregor
dari
Teori
X
dan
Teori
Y Mccregor
Douglas (1960) menjelaskan ada duakemungkinan
dilihat
dari
motilasi
karyawan dalam
manajemen
Teori
X
adalah teori
tradisional
yang
menjelaskandari
arah kontrol.
la
menyatakanbahwa karyawan
pada dasarnyatidak
suka bekerja dan berusaha untuk menghindarinya. Fungsi manajemen, karenaitu, adalah untuk memaksa para karyau,an untuk bekerja, melalui kekerasan dan ancaman dari
hukuman. Karyawan
di
lebih ban-vak kasus lebih banyak harus diarahkan dan kecenderunganingin
menghindari tanggungja\\'ab.
Faktor
ulama motivator bagi
karyawan, adalah uang.Teori
Y
adalahteori
dengan pendekatanh
hldnislih,scf-.tclualiz.
iott
dalafi
pendekatanmotivasi manusia
Kadang-kadangdisebut
model
sumberdaya
manusia.Ia
menyatakanbahwa bekerja adalah
alam dan
dapat
menjadi
sumber
kepuasan,dan
bahwa saat
ini. karyawan dapat sangat berkomitmen dantermotivasi. Karyawan
sering meminla tanggungjawab
dan haruslebih terlibat
dengan pengelolaan sepenuhnya menjadimotivasi
Teori Y
adalahteori
yang
kernungkinan besar
untuk
digunakan saat
manajemen memanfaatkanpartisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan organisasi.
In
their
book
h
Searchof
Excellence, Peters and Waterman(1982)
statedthat
oneof the chief
differences betweenAmerican and Japanese management
is that American
managers tendto
use TheoryX
and Japanese managersterd to
use TheoryY.
This
difference may be lessening, as evidenced bythe practices
ofthe
managementofthe
GeneralMotors
Satum piants.Dnlarz
buku mereka /rrSearch oJ Excellence Peters dan Waterman
(1982)
menyatakan bahwa salah satu perbedaanutama antara manajemen Jepang
dan Amerika
adalah bahwaAmerika
manajer cenderung menggunakanTeori
X
dan manajer Jepang cenderung menggunakanTeori
Y
Perbedaanini
mungkin
surutnya,terbukti
denganpraktik
pengelolaan PerusahaanGererai Motors.
Dalambukunya Tectri 7-,
William Ouchi(198t)
menggambarkan karakteristik dari perusahaan Jepangyang bias
memberikantinggi
komitmen karyawan,
motivasi, dan
produktivitas.
Banyakkaryawan
Jepangdiberikan
jaminan
kehidupan, meningkatkan
loyalitas
mereka
tepadaperusahaan. Evaluasi semestinya dilakukan secara
hatihati,
terjadi selama periode waktu, dan tanggung jawab atas keberhasilan ditentukan bersama-sama antara karyawan dan manajemen Sebagian besar karyawantidak
terspesialisasi keahliannyadalam satu bidang
saja, tetapibekerja pada beberapa tugas
yang
berbeda,belajar
lebih
banyak tentang perusahaan yangberkembang.
Dan
perusahaan-perusahaanJepang
lebih
perhatian
pada
semua
aspek kehidupan karyawannya..Menurut
Ouchi,Type
Z
organisasi cenderung stabil.produkivitas
rni Su,\r
ni
Nnni\x' reii.r'.r.,-"
r*1".r',-tl"
tinggi,
dan moral dan kepuasan karyawantinggi'
Banyak dari hasil penelitianini
mirip
denganTeo
Y,
penelitian dan akan terus mengevaluasi kelayakan pelaksanaa[ beberapa perusahaanai
L"rltu
(Landy,
1989).
Organisasitelah
menjadi
psikolog
membantu meningkatkankualitas
kehidupan kerja(Qtolity
l4lorkLife/QWL).
Lawler (1982)
menyarankan beberapastrategi
ultuk
meningkatkan kepr.iasankerja
danQWL'
termasuk memperbaikikondisi
keriadan
keamanan, meningkatkan tanggung
jawab
karyawan'
dan
memberikan
stabilitask"uungun.
sr.a"gi
lainnya strategi meoingkatkan karyawan rasa diri
.berharga
dan
."at""df.un
p"fr-g
untuk mengembangkan hubungan sosial ke dalam organisasi Kepuasan kerja adalah bidang psikologi organisasi yang akan terus penting di masa mendatang'Goal setting Theory,
dasardari teori
ini
adalahtujuan yang
menjadi tanggungiawabuntuk
perilaku "seseorang.Dalam
konteksini
tujuan
adalah merupakan sesuatuyang
akaniii"r"i,
**
dicapai.
Dengantujuan
ini
akan menentukan usaha seseorang' dedngan tujuan yang tebihtinggi
at<an diperoleh kinerja yang lebihtinggi
iagi'Reinforcefieti
Tltttry,
menga,Jtpada
karyawananSkinner
yang
menJelaskan tentang operLtt
cotrlilio
itg
theory, yang
menyatakan bahwaperilaku dibentuk oleh
konsekuensi'Kon."ku"nsi
yong-uku,
meningkatkan kemungkinan
perilaku
disebut
penguatanpositif
(Reinforcene
tPosititr.
Social
Learning
Theory, Teoti
ini
disampaikan olehRobert Wood
danAlbert
Bandura(1989), yang
.anu
teori
ini
menjelaskan tentangfungsi
psikhososial dalambentuk
modelriadik
resiprokal, dimanafaktor
personal, lingkungan eksternal' dan faktor personal lain akan saling mempengaruhi satu sama lain.Joh Ch(trrcteristicr
Theory
Of
lVork Relesign, Teori
ini
disampaikanoleh
Hackman(1976), yang
menyatakanbahwa
tipe
tugas
dan
karakteristik tugas
akan
memengaruhii".llutu.-r"i.i
ini
menyatakan bahwa keuasan,kinerja,
akan lebihtinggi
apabila ada empatkaraketristik
inti
karyawananyaitu
autonomi,yaitu indikasi
daritingkat
perasaanindividual
untuk
bertanggungiawab atas karyawanan;
icletlti'y,
yaitu
kesempatanuntuk
menggunakansti//
dan kemarnpuan dan menggunakannya secaraefektif;
Ydiely'
yairr jumlah dari
sfrtl/ yang berbeda yangdimiliki
karyawat;
Feedback,yaitu menilai
persepsiautonomi'
ide''i4r
danraliely
yang berbeda.Model
yarg
disampaikan Eackmao-Oldham
Alur:
5 Karakteristik :
.
Skilll'dtiety
.
'l cltkldenlity
o
thsk
Sit:ttilic1
cet
FecdbackModel <likembangkan dalam Formula MPS
(Motiydthg
PoteDti'11 Score)(skll
!hriety:
TaskIdenriry
+
Alasan Psikologis:
c
Feeling
Mediingfltllne:is
.
I,eelitlg
]lespo sibility
.
howledge
of
Outconle :
.
High
lntri
sicM
itdtion
.
High
Qwlity
Wotk.
High
Sdtisfaction.
LowAbse
teeismand
httttot,er
ll N..1. F.hrri 201I rJBl'l
MPS
=
Task
Significarce)
.
Studi
Komparasi BerdasarkaIl Perspektif
Lain
Berdasarkan
teori-teori
di
atas banyak
stLrdi
dilakukan
untuk
melihat
lebih
jauh implementasidari
berbagaiteori
ini
untuk melguji
fenomena bagaimana suatu organisasidapat
memotivasi karyawan, sehingga
manajemenorganisasi harus
dapat
mengkontrolkondisi
dalam lingkungan ker.janya, sehingga dapat meningkatkan manfaat dan produktivitastenaga
kerja
serta mengurangi pe.putaran tenaga ker.ja dan absensi tenagakerja
yang pada akhirnya dapar menrngkalk.rn kiner.a organ.sa.iPenelitian
yang
mengkaitkanantara motivasi,
kepuasandan
kinerja
organisasi belummenunjukkan
hasil yang
konsisten, manayang
merupakan vaiabel independent, dan manayang
merupakanvariable
dependen
Guna melihat
gambaranberbagai
penelitian
yangmengujiketerkaitan antara ketiga
\ariable
te.sebut akan dilihat berbagai perspektif pandangan mengenai hal tersebut.Brayfield
dan Crockett (1955) nlenyarakan bahwa penelitian yang menghubungkan antara kepuasankerja
(ob
satisfaction)dan kinerja
(ob
peribrmance)beium
menunjukkan hasil yang konsisten. Peneliti periu mengambil langkah ke belakang yaitu meneliti variable aslinyayaitu
sikap(ctltilude)
danpe
la:(.u (behc,ior).
OIeh karena kepuasan kerja adalah sikap dankinerja adalah perilaku, maka merujuk
dari
konsepini,
maka mesiinya kepuasankerja
akan mempengaruhi kinerja.Schwab
dan Cumming (1970)
menyatakanbahwa ada
perbedaan pendapat tentaflgpengarLrh kepuasan kerja pada kinerja di antara berbagai teori yang ada. Ada
tiga
pandanganuntuk
melihat kepuasan dengankinerja,
i,aitu
l)Pandangan peftama kepuasan mengarahkan pada kinerja. Konsepini
didasarkan padateori
Herzberg bahwa variabel motivasi dibedakanke dalam dua
group yakni
hygienefakror
dan moivator. Faktor hygiene adalahfaktor
yang mempengaruhi ketidakpuasan kerja,bila
pemenuhan kebutuhanini
ditingkatkan maka hanya akan mengurangi ketidakpuasan. Sedangatan faktorMotivator
merupakanfallor-faktor
yangmempengaruhi kepuasan.
Faktor-fakor
yang
berhubungan kepuasankerja
id
merupakanfaktor kunci yang akan menentukan kinerja. 2) Pandangan yang menyalakan bahwa hubungan kepuasan dengan kinerja dimediasi oleh sejumlah variabie. Hubungan antara kepuasan dengan
kinerja
apakah secara langsung. berhubunganterbalik,
ataukahsirkular,
merupakan sesuatu yang masih dipenanyakan oieh pandangan yang ke dua. Teori yang digunakan adalah Porterdan
Lawler,
bahwa kinerja akan mempengamhi kepuasankerja
Hubunganini
dimediasi oleh variable penghargaan(revan\
dandimoderasi oleh
persepsikeadilan
atas pengahargaanIersebut.
Ketika kinerja
mengarahkan
pada
pemberian
penghargaan,maka
hipotesis menunjukkan akan memberikan dampak pada kepuasan yang tinggi. Berdasarkan model yangdiberikan oleh Pofter
danLawler,
bahwatingkat
kinerja
dan kepuasanyang
rendah padaperiode
sebelumnyaakan
mempengamhi pemberian penghargaan
3).Pandangan bahwakinerja mengarah kepada kepuasan
Ma.
ReginaM
Hechanova.Ramon Benedicto
A.
Alampay, Edna
P
Franco
(2006)\{ereka
melakukan studi terhadap 954 karyawan, dan supervisor merekauntuk
menentukan hubungan antara pemberdayaan(empowemteti)
dengan kepuasan kerja dan kinerja dalam 4 sektorjasa:
yaitu
hotel,jasa
makanan, perbankan, dan penerbangan Pemberdayaan secarapsikhologis secara positip berkorelasi dengan kepuasan kerja dan
kinerja
L{eskipun motivasi*,1S"r""",1
.,"*ri
instrinsik
diasosiasikan dengantingkat
pemberdayaan yangtinggi
dan kepuasan yangtinggi'
namun
intrinsic
motivasitidak
memoderasi hubilngan antara pemberdayaan, kepuasan kerja dan kinerja.Kenneth A.Kovach
(1995)
Penelitianyang dilakukan
adalah dcngan membandingkanapakah ada perubahan
keinginan
karyawan padatahun
1946,
1981dan pada
1995. yanghasilnya menunjukkan perubahan karena situasi lingkungan
lang
berbeda' Padalahun
1946'Amerika
baru saja keluardari
depresi karena perang duniake-2.
dan dibandingkan deagan pada 35 tahun kemudian menuriukkan perubahan keinginan karyarvan' Pada peelitianinijuga
dilihat
apakah ada perL:edaan keinginan karyarvan apabiladilihat
b'tdasarkankelompok
jeniskelamin dan
umur
Hasil
penelitian
meounjukkanbahwa
tidak
ada
perbedaan keinginan berdasarkaljenis
kelamin,
sedangkan berdasarkankelompok
umur.
menunjukkan adanya perbedaan dari masing-masing kelompok umur. Ka.yawan yang berada pada kelompok umurl0
tahun
ke
bau'ah
nrenunjukkanbahwa
nasalah upah,
keanlanankerja,
promosi
dan pertumbuhan karier mcnjadi masalah penting. hal il1i wa,iar karena pada usia tersebut merekamasih
tergolong
karyawanbaru yang
menekankan pada kebutuhandasar
Pada kelompokumur
ll
sampai40
kebutuhan dasar menjadi kurang penting, dan padakelompok usia
50tahun
ke
atas
menunjukkan bahwakondisi kerja,
hubunganantar
personaldan
loyalitas menjadi masalahpenting. Peneliianini
juga membandingkan keinginan karyawan berdasarkankelompok
pcnghasilan
dan tipe
perkerjaannya,
yang
keduanya menunjukkan
adanya perbedaan keinginankaryawan Dan terakhir
penelitianini
juga
mernbandingkan keinginankaryawan
berdasarkan keberadaankaryalvan
padalevel organisasi
Karyawanpada
level organisasi bawah akan menekankan pada upah dafl keseiamatankerja
Sedangkan karyawan pada level organisasi menengah dan atas pada
ptogtalmioh
e
t'ihkle
tdan.jobe
laryeme
t'Chau-Kiu
Cheungdan
StevenA
Sch€rling(1999),
melakukan penelitianuntuk
melihatperbedaan
tingkat
kepuasan kerja (penghargaan), perbedaan level karyawanan(tingkat
I
dantingkat 2). perbedaan
nilai
kerja (tugas dan team). berdasarkan jenis kelamin karyawan, umur'pendidikan. status perkawinan.
jumlah
anak, kedudukan organisasi,jabatan. dan
rankingHasil
penelhian
rnenutrjukkanbahwa tingkat
kepLusankaryawan
iaki-laki lehih
besar dibandingkan denganwanita
Berdasarkannilai
kerla, menunjul<kan ada perbedaannilai
kerjaantara karyawan
laki-laki dan lvanita
Demikian
juga
berdasarkanjob
level'
juga
menunjukkan ada perbedaanjob level antara karya\\'anlakilaki
dan wanita'Jonathan
Bennett,
Roli
P
Boesch,
Karl
W
llaltiner
(2005)
melakukan survey
pada perusahaan yangtelh
lima
tahun beroperasidi
Suva Reka,Kosovo
Keyaklnan akan makna tugas merupakanfaktor
yang mempengaruhi kepuasan seseoang pada level yang lebihtinggi
Adanya
dukungan
moral pada
lingkungan
di
rumah
(orang
tua, tenlan'
kenalan)
jugamerlrpakan
atribut
yang sangatpeiting.
Beberapa aspeknlotivasi
scpefti kualitas pelatihan, peralatan daninliastruktur
secara perlahanJahau berkembang mempenganthimotivasi
dankepuasan
kerja
Secaraunrultr
ditemukanbahwa motivasi
tinggl
padaawal misi,
namurrkemudian menurun pada
waktu
pertengahan. dan padaakhilnya
akannaik kembali,
namulltidak bias mencapai setinggi pada tahap awal
Tiiu
Kamdron (2005)
Organisasipublic
yang prolbsional
danetisiei
adalah organisasikepentingan
public.
T{uan
studi
ini
adalahuntuk
melihat
bagaimanamotivasi kerja
dantingkat
kepuasandari
karyawanlevel
atasda
Estonian. Selainmelihat thktor-faktor
yangmempengarLrhi
adalah
faktor
sisial
demoigrafi
dan faktor
personal,
serta
bagaimanamengkaitkannya. Semakin
tinggi
kepuasankerja.
sernakin rendah karyawanitu
dimotivasi olehfaktor-faktor
material dan ada hubunganbaik
dengan atasanMotivasj
yanglebih
kuatdatang
dari
adanya rasa tanggungjawab.Prinsip
dari
sistemnotivasi
padalevel
individLraladalah memahami bawahan
dan
membantu mereka
untuk
melgatasi
masalah denganlingkungan.
Prinsip
sistem moriYasional padalevel
organisasi adalah menciptakankine{a
organisasi pemerintah dan menqembanckan budaya organisasiJosephin
Pichanick
Mogelof
dan
Lisa
HaueisenRohrer (2005).
nelakukan
studi
yangmemttuskan
pada kepuasankerja
pada pemainorkestra
Para pemain orkestrayang
hidupdalam lingkungan
glamour
dan mendapailian penghargaan yangtinggi
menyatakan bahwamereka
merasatidak
puas
Penelitian
dilakukan
pada
66
pemusik
dari
kalangan
yang tergabung dalam kelompok orkestra elir dan kelompok orkestra nonelit
Pemain orkestra padakelompokelit
lebih pua dibanding dengan kelompok nonelit
Kelompok
elit
lebih puas ataspembayaran, keamanan
kerja,
mana.jemen. namun ada perbedaan kepuasanyaitu
kelompokelit
lebih rendah dari pada kelompok nonelit
yaitu pada hubungan dengan karyawanlain,,/a,
itvolvemenl,
danmoti|asi
kerJdtte,ral.
Kelompokelit
musik orkestra ketidakpuasan terletak pada pekerjaannya, sedangkankelompok
non
elit
tingkat
kepuasanterletak
pada adanya kesempatanurtuk
mernpengaruhi dan tumbuh.Michael
Byrne
(2006)
\{elakukan studi
padainstitusi
keseharandi
Irlandia.
Merekamelakukan berbagai perbaikan
di
berbagai tingkatan organisasi tersebut. Guna memlasilitasi kepentingantersebut
manajemen secaraaktif
mempromosikanmotivasi
karyawan,
yaitumendasarkan pada teori Herzberg. vanq menawarkan
faktor "motivator"
dan"hygiene"
yang akan mempengaruhi kepuasan dan ke!idakpuasan. Namun karyawanan yang berlebihan akanmenjadi
faktor
ketidakpuasan.
demikian
jLrga
perpindahan
tingkat
otoritas
dan pertanggungjawabanjuga
akan
mempenearuhimotivasi.
Kesempatanuntuk
p.omosi
dankemungkinan pertumbtihan karier personaljr.rga memberikan motlvasi, adanya re-engineering karyawanan juga berar-ti dalam mempengaruhl motivasi. Gaji dan
insentiflain
juga dipandang sebagaifaktor
yang bisa menghilangkan kemampuannya untukmemotivasi
Faktor Hygienelain
seperti kebijakan
organisasi,
strukur
administrasi,
reiasi
dengan organlsasi
lain, keselamatankerja, kondisi tempat
ke.ja,
kualitas
supervisorjuga
bisa
mengarahkan pada ketidakpuasankerja. Jadi
teori
Herzberg bergunauntuk
menggarisbawahimelihat
faktor-faktor
yang dapat menurunkan atau meninqkatkan flrotivasi karya\\,an, namunteori
ini
tidak
bisa merefleksikan beberapa kondisi.iil
pada iingkungan organisasi kesehaian yang modern.Diskusi
Penelitian tentang motivasi, kepuasan, dan
kinerja
dikatakanbelunl
memberikanhasil
yangkonsisten Beberapa persoalan yan menvebaban kondisi
ini
adalah definisi variable dari ketiga variableini
dan pengukuranul,a konstruknya angat beragam Berdasarkan teori yang ada sefia temuan dari beberapa penelitian yang berkaitan dengan motivasi, kepuasan kerja dan kinerja,hasil penelitian yang menunjukan motivasi, kepuasan dan
kinerja
juga sangat tergantung padakondisi
terlentu
yaitu
perbedaanindividual, sepeti
perbedaar kebutuhan personal. nilai,sikap, ketertarikan dan kemampuan
individu
menuerjakan tugasnva Berdasarkan karakteristikpekerjaannya,
ada
beberapa
aspek
posisi
pekerjaan
yang
menentukan batasan
atauL"r".pu,on.
Berbagai praktek yang dilakukan organiasi seperti aturan, kebijakan sumberdaya manusia, kebljakan manajerial, system penghatgaan organisasi, demikianjuga
dimungkinkan adanyafaktor
interaksi
antar karyawanyang
akan mempengaruhikinerja
karyawan
Olehkarena
itu
konsistensi hasil, hanya bias diperoleh apabila memperhitungkan reiative kesamaankaraketristik
indvidu yang
diteliti,
aspekposisi
pekerjaanjuga
perlu
diperhatikan'
dan berbagai praktek yang dilakukan organiasi seperti aturanSIMPULAN
Pengelolaan
orang pada
suatu
tempat kerja
merupakanbagian integral
dari
proses.unuje."n.
Untuk
memahamipentingnya
orang-orangdalam
organisasiadalah
dengan mengakui bahwa manusia adalah merupakan elemen dari suatu organisasi'Organisasi
yang
yang efektif
adalahorganisasi yang selalu akan
memastikan bahwa adanyasemanlat
kerjasamadan komitmen dan
rasa kepuasan padakaryawannya
Guna membuat karyawan puas dan mereka berkomitmen untuk bekerja'Berdasarkan hasil observasi pada beberapa penelitian sebagaimana dijelaskan pada
artikel
ini
belum menunjukkan hasil yang konsisten, darjuga
adanya ketidakjelasan konstruk yang berkaitan denganmotivasi,
kepuasan dankinerja,
seita banyaknya ragam variable-variabelyang mungkin
memoderasi antara kepuasan dankinerja
Temuandari
beberapa penelitianyun! t".tui un
dengan motivasi,
kepuasan
kerja
dan
kinerja,
hasil
penelitian
yangmeriunjukan motivasi, kepuasan dan
kinerja
dimungkinkan
sangat tergantung pada kondisitenentu yaitu
perbedaanindividual,
seperti
perbedaan kebutuhanpersonal'
nilai'
sikap'kete.turikan
dan
kemampuanindividu
mengerjakantugasnya'
Berdasarkan karakteristikpekerjaannya,
ada
beberapa
aspek
posisi
pekerjaan
yang
menentukan batasan
atau kesempatan. Berbagai praktek yang dilakukan organiasi seperti atu'an, kebijakan sumberdaya manusia, kebijakan manajerial, system penghargaan organisasi, demikianjuga
dmungkinkan adanya faktor interaksi antar karyawan yang akan mempengaruhi kinerja karyawan'DAFTAR PUSTAKA
Bennett,. Jonathan,
RolfP
BoeschKarl
WHaltiner' 2005 Motivation
and Job Satisfactionin
the
Swiss Support Companyin Koso\o'
l
lenrtliotl'tl
Peacekeepitg' I'otldott'
Wi]i,tetVol.
12,Edisi4;
pg. 562Cheung.,
Chau-Kiu.&
StevenA.Scher1ing1999
Job
Satisfaction'
Work
Value, and
SexDifferences
in
Taiwan Orgadzations, The
Journal
Of
Psychology:
Sep; 133,
5; Academic ResearchLibrary.
Fisher, C.D. (1980). On the Dubious Wisdom od Expectil1g Job Satisfaction
to
Co'relateWith
Performance, AcatlenryofManagenent
Rerie\"
5 '. 60'7-612'Hackmaq
J.R.&
Oldham,G.R. (1976) Motivation
Throughthe
desainof
work
Testod
aTheory.
Org.t oztlliotul
Behot'ior and Huntan Pet;fomtcurce,16 250-2'79Kam.lro
.Ti1u.,2005.Work Motivation
andJob
Satisfactionof
EstonianHigher OIIicials.,
htlern.tlio
dlJa nctl
ofPltblic
Adninistrdllolr.
New York:
2005.Vol.
28,Edisi
13,14;pg.
12l IKenneth
A
Kovach.,
1995., EmployeeMotivation
:
AddressingA
Crucial Factor
in
Your
Organization's
Perfomance., Employment
Relations
Today:
Summer:22,2;ABI/INFORM
Research pg. 93.Ma.
ReginaM.
Hechanova, Ramon BenedictoA.
Alampay, Edna P. Franco. Psychological empowerment,job
satisfaction and performance amongFilipino
serviceworkers
l.rla,
Jo
rual
of Social Psycholog,-. Oxford:Apr2006.
Vol.9,
Edisi 1, pg. 72Mageloi
Josephin Pichanic&&
Lisa Haueisen Rohrer., 2005., Reward and sacrifiesir
eliteand non elite organizatiors. Participation in valued activities and
job
satisfaction intwo
symphonl or chestras.Miner, J.B. (1980). Theo.ies
of
Organizational Behavior. Hinsdale,III:
The Dryden Press.Pfeffet
J.(1982).Orgdtizalions
dtld Otganization Theory. Meshfleld,MA
: Pitman.Pinder, C.C. (1984). Wo|k
Moti|ation
:
Theory, is.llrcs, ctfldctpplic.ttio
. Glenview,III, L
Scot Foresman and Company.Schwab, D.P.
&
Cummings,L.L.
(1970).Theo
es ofPerformance and Satisaction: .4 -ReyieyIndstrial
Relatio
,9:
408430
Wood, R.
&
Bandura,A.
(1989)
SocialCogritive
Theoryof
Organizational Management.AcoJeny of
Matngenvlt
Rerirv.l4
361-384.Vroom, V.1964. l|/ork and
Moiwtio
. NewYork
: John Wiley.Ami
su
mti !Ior..si Keda. Iien,"."" x"r.i",ru*1"