• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Sistem Keamanan Loker Mengunakan Sistem Biometrik Sidik Jari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Sistem Keamanan Loker Mengunakan Sistem Biometrik Sidik Jari"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

51 LAMPIRAN PROGRAM

a. Library

#include <LiquidCrystal.h> #include <Keypad.h> #include <EEPROM.h>

#include <Adafruit_Fingerprint.h> #include <SoftwareSerial.h>

b. Inilisialisasi Variabel dan PORT uint8_t getFingerprintEnroll(uint8_t id);

SoftwareSerial mySerial(52, 53);

Adafruit_Fingerprint finger = Adafruit_Fingerprint(&mySerial);

int addr = 0; byte value; uint8_t p = -1;

int addr_door1 = 0; int addr_door2 = 1;

int dot=0,n_code=3,id_door=0,door=0,g=0,x=0,i=0, times=0, times1=0, times2=0;

char pass1[3] = {'0','0','0'}; char pass2[3] = {'0','0','0'};

(2)

52

char hexaKeys[ROWS][COLS] = { {'1','2','3','A'},

Keypad customKeypad = Keypad( makeKeymap(hexaKeys), rowPins, colPins, ROWS, COLS);

(3)

53 if (finger.verifyPassword())

{

lcd.setCursor(0, 0);

Serial.println("Fingerprint"); }

else {

lcd.setCursor(0, 0);

Serial.println("Not Found"); while (1);

} }

(4)
(5)

55

(6)

56 char customKey = customKeypad.getKey();

if (customKey)

d. Raning Main Program (void loop()) void loop()

{

(7)

57 door = 0;

lcd.clear(); lcd.setCursor(0, 0); lcd.print("No.Locker :");

char customKey = customKeypad.getKey(); id = customKey;

delay(1); id = id - 48;

(8)
(9)
(10)
(11)

61

//ambil original image 288 x 256

uint8_t getFingerprintEnroll(uint8_t id) {

(12)

62 lcd.clear();

delay(500);

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print("Rec New Finger"); lcd.setCursor(0, 1);

case FINGERPRINT_NOFINGER: if(dot<3)

case FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR: lcd.print("Communication error");

break;

(13)

63 // OK success!

//convert original image ke bentuk character file simpan di char buffer 1 p = finger.image2Tz(1);

case FINGERPRINT_IMAGEMESS: lcd.print("Image too messy"); return p;

case FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR: lcd.print("Communication error");

return p;

case FINGERPRINT_FEATUREFAIL: lcd.print("Could not find");

return p;

(14)

64 delay(500);

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("Remove finger"); delay(1000);

p = 0;

while (p != FINGERPRINT_NOFINGER) {

p = finger.getImage(); }

change_pass();

// ambil kembali original image p = -1;

lcd.clear(); delay(500); lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("Place your fngr"); lcd.setCursor(0,1);

(15)

65 case FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR:

lcd.print("Communication error"); break;

case FINGERPRINT_IMAGEFAIL: lcd.print("Imaging error");

//convert original image ke bentuk character file simpan di char buffer 2 p = finger.image2Tz(2);

case FINGERPRINT_IMAGEMESS: lcd.print("Image too messy"); return p;

case FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR: lcd.print("Communication error");

return p;

(16)

66 return p;

case FINGERPRINT_INVALIDIMAGE: lcd.print("Could not find");

// convert isi di char buffer 1 dan char buffer 2 menjadi sebuah template lalu simpan kembali di char buffer

lcd.clear();

lcd.print("Prints matched!"); }

else if (p == FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR) {

lcd.print("Communication error"); return p;

}

else if (p == FINGERPRINT_ENROLLMISMATCH) {

lcd.print("Not Match"); return p;

(17)

67 else

{

lcd.print("Unknown error"); return p;

}

delay(2000);

//setelah print matched !

//simpan template jari di flash memory ZFM-20 p = finger.storeModel(id);

lcd.clear(); delay(500); lcd.setCursor(0,0);

if (p == FINGERPRINT_OK) {

lcd.print("Stored!"); delay(1000);

lcd.clear();

lcd.print("Succesfull"); delay(2000);

else if (p == FINGERPRINT_PACKETRECIEVEERR) {

(18)

68 }

else if (p == FINGERPRINT_BADLOCATION) {

lcd.print("Could not store"); return p;

}

else if (p == FINGERPRINT_FLASHERR) {

lcd.print("Error writing"); return p;

} else {

lcd.print("Unknown error"); return p;

(19)
(20)
(21)

71 else if (id_door == 2){times2++;}

lcd.setCursor(0,1); lcd.print("is not yours"); delay(3000);

door = 0; }

}

return 1; // break; }

(22)

DAFTAR PUSTAKA

1. Nugroho, Eko. 2009. Biometroka Mengenal sistem Identifikasi Masa Depan.

Yogyakarta: Andi.

2. Sinaga, Triandes. 2012. Sistem Presensi Dengan Metode Sidik Jari Menggunakan Sensor Fingerprint Dengan Tampilan Pada PC.

Medan: Departemen Fisika, Fakultas FMIPA, Universitas Sumatera Utara.

3. Al Kautsar Lubis, Reza. 2015. Perancangan Prototipe Sistem Pemungutan Suara Pada Pemilu Dengan Verifikasi E-Ktp Berbasis Arduino

Mega 2560. Medan : Departemen Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

4. Syahwil, Muhammad. 2013. Panduan Mudah Simulasi dan Praktik Mikrokontroler Arduino. Yogyakarta: Andi.

5. Hamdani, Dannie S. 2008. Perancangan Pengaman Loker Otomatis Dengan Menggunakan Password Berbasis Mikrokontroler AT89S51.

Medan: Program Diploma IV Teknologi Instrumentasi Pabrik, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

6. D. Maltoni, D. Maio, A. K. Jain and S. Prabkahar, Handbook of Fingerprint Recognition, 2 ed., Springer Press.

7. Atmel. [Online].Available: http://dlnmh9ip6v2uc.cloudfront.net/

datasheets/Components/Deneral%20IC/2549S.pdf. [Diakses 2014]. 8. Arymurthy, M.A., dan S. Setiawan. 1992. Pengantar Pengolahan Citra.

(23)
(24)

20

BABBIIIB

PERANCANGANBSISTEMB

B

3.1B GambaranBUmumBSistemBKeamananBLokerB

B Gambaran umum sistem merupakan gambaran keseluruhan proses yang dilakukan sistem serta modul-modul yang digunakan untuk mengerjakan masing-masing proses tersebut yang nantinya akan diterapkan dalam pembuatan program. Sistem verifikasi ini terdiri dari 4 bagian utama yaitu:

1. Bagian akuisisi citra, berupa citra sidik jari yang diambil secara langsung menggunakan scanner (jari diletakkan langsung diatas scanner).

2. Modul pengekstaksi fitur, terdiri dari pra-pengolahan dan pemrosesan blok untuk memperoleh fitur.

3. Modul pencocokan, untuk mencocokkan fitur yang diperoleh dengan fitur dalam basis data sehingga di dapatkan skor tertentu.

4. Modul basis data, yang dibutuhkan sistem untuk menyimpan data biometrik individu yang telah terdaftar.

Sidik Jari Fingerprint Arduino

GambarB3.1B:BDiagramBBlokBGambaranBUmumB

Scanner dan Modul Pengekstaksi

fitur

Modul pencocokan

(25)

21

3.1.1BSistemBPencitraanB

B Pencitraan adalah proses untuk mentransformasi citra analog menjadi citra digital. Dalam Tugas Akhir ini alat yang digunakan untuk pencitraan adalah sensor sidik jari (fingerprint).

Input Bilangan

Keypad

Citra Analog Citra Digital

Scanner (fingerprint)

Arduino (pengendali)

Door lock (kunci elektronik)

Output

GambarB3.2B:BSkemaBInputBdanBOutputBSistemB

(26)

22 Sampling adalah transformasi citra kontinu menjadi citra digital dengan cara membagi citra analog menjadi banyak kolom dan panjang baris sehingga menjadi citra diskrit. Semakin banya kolom dan panjang garis semakin halus citra digital yang dihasilkan yang artinya resolusi citra semakin tinggi.

Kuantisasi adalah merupakan transformasi intensitas analog yang bersifat kontinu ke daerah intensitas diskrit. Misalnya, besar memori yang digunakan untuk menyimpan warna adalah 3 bit maka gradasi warna citra analog hanya diwakili oleh gradasi warna 3 bit. Kemudian dilakukan kuantisasi untuk tiap piksel. Warna tiap-tiap piksel disesuaikan dengan gradasi warna yang disediakan oleh memori[2].

3.2B PerancanganBPerangkatBKerasB(hardware)B 3.2.1BArduinoBMega2560B

B Pada tugas akhir ini, arduino berfungsi sebagai pengendali antara sensor fingerprint, keypad, LCD dan door lock (kunci elektronik). Pada rangkaian ini arduino juga berfungsi sebagai penyimpana data. Pembahasan arduini sendiri telah dijelaskan sebelumnya pada subbab 2.4.

3.2.2BFingerprintB

(27)

23

GambarB3.3B:BFingerprint[6]

B

Spesifikasi fingerprin:

 Daya operational 3.6 – 6V.

 Daya maksimum 6.5V, apabila melebihi nilai ini akan merusak modul

secara permanen.

 Konsumsi arus <150mA, pada tegangan input 5V.  Protokol interface serial.

 Baudrate komunikasi 57600 bps.  Kapasitas data pengguna 512 bytes.

 Template sidik jari 162 template.

 Kecepatan identifikasi < 1.0s.

 Waktu power-on < 200 ms.  Suhu kerja -100C s/d + 400C.

3.2.3BKeypadB

(28)

24

GambarB3.4B:BKeypad[6]B

B Adapun cara kerja dari keypad yaitu: apabila kolom 1 diberi logika ‘0’ dan kolom dua, tiga dan empat diberi logika ‘1’, maka program akan mengecek tombol 1. 4, 7 dan *. Apabila salah satu dari baris pada kolom satu ada yang berlogika ‘0’ maka ada tombol yang ditekan.

Apabila kolom 2 diberi logika ‘0’ dan kolom satu, tiga dan empat diberi logika ‘1’, maka program akan mengecek tombol 2, 5, 8 dan 0. Apabila salah satu dari baris pada kolom dua ada yang berlogika ‘0’ maka ada tompol yang ditekan. Kemudian cara kerja kolom tiga dan empan sama dengan cara kerja kolom satu dan dua hanya beda pada waktu mengecek tombol.

3.2.4BDoor lockB

B Pada rangkaian ini door lock akan berfungsi sebagai kunci elektronik, yang nantiknya dipasang pada pintu loker. Dan loker ini akan menjadi tempat penyimpanan barang pemilik sidik jari. Dimana sidik jari ini bersifat sementara selama loker terkunci.B

(29)

25

B Adapun cara kerja dari door lock yaitu: door lock akan bekerja sebagai pengunci dan akan aktif ketika diberi tegangan sebesar 12 volt. Didalam door lock terdapat lilitan kawat pada inti besi. Ketika arus listrik mengalir melalui kawat, maka terjadi medan magnet untuk menghasilkan energi yang akan menarik inti besi ke dalam.

3.2.5BPCB(PersonalBComputer)B

B Pada tugas akhir ini dibutuhkan seperangkat PC atau komputer, dimana digunakan untuk pengembangan perangkat lunak pengenalan sidik jari, yang akan di upload ke dalam arduino.

GambarB3.6B:BPCB(Personal Computer)B B

3.2.6BLCDB(Liquid Crystal Displat)B

(30)

26 memancarkan cahaya kristal cair akan disorot dengan lampu neon berwarna putih yang terdapat didalam perangkat LCD, tepatnya berada di belakang susunan kristal cair.

Titik cahaya yang jumlahnya takhingga inilah yang membuat tampilan citra. Kutup kristal cair yang dilewati arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan magnet yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring[7].

GambarB3.7B:BLCDB(Liquid Crystal Display)[8]B B

3.3B PerancanganBPerangkatBLunakB(Software)B 3.3.1BDriverBAtauBSoftwareB

B Sehubungan dengan pembahasan untuk tugas akhir ini software yang akan digunakan adalah Driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa software lain yang sangat berguna selama pengembangan arduino.

IDE arduino adalah software yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan java. IDE arduino terdiri dari:

 Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam bahasa processing.

(31)

27 memahami bahasa processing. Yang bisa dipahami oleh mikrokontroler adalah kode bineri. Itulah sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.

 Dploader, sebuah modul yang membuat kode biner dari komputer ke dalam memori di dalam papan arduino

Sebuah kode program arduino umumnya disebut dengan sketch. Kata sketch digunakan secara bergantian dengan kode program, dimana keduanya memiliki arti yang sama. Gambar 3.8 adalah contoh tampilan IDE arduino dengan sebuah sketch[9].

GambarB3.8B:BTampilanBIDEBArduinoBDenganBSebuahBSketch

B 3.3.2BPemogramanB

(32)

28 library terdapat kumpulan dari subrutin, fungsi, prosudur atau modul, yang disimpan pada salah satu file atau beberapa file. Library digunakan untuk proses kompilasi pada pemrogaman.

Inilisialisasi Variabel dan PORT adalah intruksi pertamakali yang dilakukan oleh sistem ketika pertamakali sistem dijalankan atau pertamakali sistem dihidupkan. Disini dilakukan pengecekan setiap variabel dan PORT yang akan di jalankan atau yang akan digunakan oleh sistem.

Void setup berfungsi memerintahkan sistem untuk menjalankan perintah semua kode didalam kurung kurawal hanya satukali ketika program arduino dijalankan untuk pertama kalinya.

(33)

29 BAB IV

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Tujuan Pengujian

Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari alat yang dirancang ini. Alat ini dirancang untuk merealisasikan sistem keamanan loker dengan menggunakan sensor fingerprint dan pengendaliaan arduino.

4.2. Analisa Rangkaian 4.2.1 Diagram Blok

Diagram blok ini adalah alur dari sebuah proses kerja rangkaian pada sebuah sistem, dimana disini menjelaskan dari menginput data sampau data output. Keypad dan fingerprint pada rangkaian sistem ini berfungsi sebagai alat input data, yang nantinya akan disimpat di EEPROM yang terdapat didalam arduino. Arduino sendiri berfungsi sebagai penyimpan data dan pengendali antara

kepad, fingerprint, Door lock dan LCD. Door lock dan LCD berfungsi sebagai alat output data. Cara kerja dari masing-masing alat ini telah di jelaskan pada bab tiga.

Gambar 4.1 : Diagram Blok SENSOR

FINGERPRINT

L C D KEYPAD

ARDUINO (MIKROKON

TROLER)

(34)

30 4.2.2 Prinsip Kerja

Adapun prinsip kerja dari alat ini adalah: pertama-tama pemilihan nomor loker dengan menggunakan keypad. Selanjutnya pengambilan sidik jari sebagai

password dengan cara scan menggunakan sensor fingerprint. Sidik jari yang di

scan akan disimpan dalam perangkat arduino, untuk menghindari jika terjadi kegagalan dari pencocokan sidik jari, maka digunakan password cadangan (pin code) yang diinputkan melalui keypad sebanyak tiga digit. Kemudian pengecekan data yang tersimpan didatabase dengan cara menempelkan jari ke sensor

fingerprint, jika sesuai dengan database loker akan terbuka sesuai dengan data yang terindifikasi. Kemudian barang yang ingin dititipkan dimasukkan kedalam loker dan loker ditutup kembali. Jika terjadi kegagalan atau tidak sesuai dengan database ketika pengecekan, sistem akan meminta untuk pengecekan ulang.

Pada tahap penggambilan barang, pemilik barang menempelkan jarinya untuk di scan sidik jarinya sebagai referensi dengan database. Jika sidik jarinya memiliki kesamaan dengan database, maka loker akan terbuka. Jika tidak sesuai dengan database loker akan tetap terkunci dan sistem akan meminta imput finger

ulang. Jika terjadi kegagalan sampai tigakali, sistem akan meminta password

cadangan (input pin code). Pola sidik jari bersifat sementara selama loker terkunci. Pola sidik jadi dapat diubah untuk pengguna berikutnya.

(35)

31

4.2.3 Rangkaian Skematik Input dan Output Sistem

Gambar 4.2 : Rangkaian Skematik Input dan Output Sistem

(36)

32 dikonfirmasikan sebagai input no loker (door lock), pin code (password

cadangan) yang nantinya akan disimpan di EEPROM. LCD dihubungkan dengan pin 4, 5, 6, 7, 8, 9 pada arduino yang dikonfirmasikan sebai output data. Seperti contoh, yaitu ketika memerintakhan input password cadangan LCD akan menampilkan “Input new code”, ketika pencocokan data finger dengan data base dan terjadi tidak kecocokan lCD akan menampilkan “Not match”. Door lock

dihubungkan dengan pin 24 dan 20 pada arduino yang dikonfirmasikan sebagai output. Dimana jika terjadi kecocokan antara data yang di input fingerprint dan

(37)

33

Keypad “1” Value=EEPROM.read(addr_room 1) Value==0 Rekam data fingerprint Rekam password menggunakan keypad

ead(addr_room 2) Value==0 Rekam data fingerprint

(38)

34 B

Apakah Fingerprint

sesuai

Open door lock 1

Times++

Times==3 Input kode pin Apakah kode pin sesuai Open door lock 1

D D

Input Finger

E

Ya

Tidak Ya

Tidak

Ya

(39)

35 C

Apakah Fingerprint

sesuai

Open door lock 2

Times++

Times==3 Input kode pin Apakah kode pin sesuai Open door lock 2

D D

Input Finger

F

Ya

Tidak Ya

Tidak

Ya

(40)

36 4.3 EEPROM

Dalam sistem ini EEPROM sangatlah penting, karena pada saat sistem tidak mendapat supply tegangan maka sandi yang telah disimpan tidak hilang, melainkan masih tersimpan dalam EEPROM. EEPROM pada sistem ini terdiri dari empat bagian dan setiap bagiannya memiliki fungsi masing-masing. Pembagian EEPROM pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 4.3.

addr_door1/0000h

addr_door2/0000h

Password1 Password2 Password2 Password1 Password2 Password2

Gambar 4.3 : EEPROM

(41)

37 4.4 Implementasi Dan Pengujian

Pengolahan data sidik jari dilakukan dengan memperhatikan hasil dari pengujian presensi sidik jari. Hasil pengujian akan terlihat disaat proses verifikasi berlangsung. Pada saat proses verifikasi berlangsung hasilnya akan terlihat langsung pada alat yang dirancang.

Dengan memvariasikan saat menempelkan sidik jari terhadap sensor akan diketahui tingkat keberhasilan verifikasi yang diperoleh terhadap sidik jari yang digunakan. Dimana sidik jari yang divariasikan adalah sebagai berikut:

Jari jempol tangan kanan, jari jempol tangan kiri, jari telujuk tangan kanan, jari telunjuk tangan kiri, jari tengah tangan kanan, jari tengah tangan kiri, jari manis tangan kanan, jari manis tangan kiri, jari kelingking tangan kanan dan jari kelingking tangan kiri.

Pengujian data yang diperoleh dari 10 responden memiliki tingkat keberhasilan yang berbeda-beda. Persentase keberhasilan sidik jari dilihat dari hasil verifikasi dengan 10 sidik jari yang diuji.

4.4.1 Metode Template Matching

Template matching adalah sebuah teknik dalam pengolahan citra digital untuk menemukan bagian-bagian kecil dari gambar yang cocok yang terdapat di database. Metode Template matching merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana otak kita mengenali kembali bentuk-bentuk atau pola-pola.

(42)

38 DOOR

LOCK CK TC Keberhasilan Kegagalan

Door Lock 10 0 100% 0%

database tersebut dicocokan dengan pola sidik jari. Pencocokan database dengan sidik jari menghasilkan persentase kecocokan antara database dengan sidik jari.

Untuk mengetahui persentase tingkat kemiripan database dengan berkas citra sidik jari digunakan perhitungan dengan persamaan sebagai berikut:

a. Persamaan satu, yaitu persentase keberhasilan

% ℎ ( ) = ∑ 100%

b. Persamaan dua, yaitu persentase kegagalan

% ( ) = ∑ 100%

(43)

39 Dari hasil pengambilan data pada door lock satu yang diperlihatkan pada Tabel 4.4, akan dihitung persentase tingkat keberhasilan dan persentase kegagalan dengan menggunakan persamaan satu dan persamaan dua. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan satu dan persamaan dua diperlihatkan pada tabel 4.1.

Semakin nilai persentase keberhasilan mendekati 100%, maka perbandigan database dengan sidik jari semakin bagus. Pada Tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa tinkat keberhasilan yang tinggi terdapat pada ibu jari kana, tengah kanan, tengah kiri dan kelingking kanan. Sedangkan tingkat kegagalan yang tinggi terdapat pada manis kanan. Dari hasil perhitungan Tabel 4.1 dapat digambarkan grafik yang diperlihatkan pada Gambar 4.4.

(44)

40 DOOR

LOCK CK TC Keberhasilan Kegagalan

Door Lock 9 1 90% 10%

Tabel 4.2 : Tingkat Keberhasilan Verifikasi Sidik Jari

Dari hasil pengambilan data pada door lock dua yang diperlihatkan pada Tabel 4.5, akan dihitung persentase tingkat keberhasilan dan persentase kegagalan dengan menggunakan persamaan satu dan persamaan dua. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan satu dan persamaan dua diperlihatkan pada Tabel 4.2.

(45)

41

Bagus Tidak Bagus Keberhasilan Kegagalan

Angka 1 9 1 90.00% 10.00%

Angka 2 9 1 90.00% 10.00%

Angka 3 10 0 100% 0%

Angka 4 9 1 90.00% 10.00%

Angka 5 9 1 90.00% 10.00%

Angka 6 10 0 100% 0%

Angka 7 9 1 90.00% 10.00%

Angka 8 10 0 100% 0%

Angka 9 9 1 90.00% 10.00%

Angka 0 8 2 80% 20%

VERIFIKASI

KEYPAD TINGKAT

Gambar 4.5 : Grafik Tingkat Keberhasilan Verifikasi Sidik Jari

Tabel 4.3 : Tingkat Keberhasilan Verifikasi Setiap Digit Tombol

(46)

42 menggunakan persamaan satu dan persamaan dua. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan satu dan persamaan dua diperlihatkan pada Tabel 4.3.

Semakin nilai persentase keberhasilan mendekati 100%, maka semakin bagus tingkat kelayakan tombol untuk digunakan. Pada Tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa tinkat keberhasilan yang tinggi terdapat pada tombol tiga, tombol enam dan tombol delapan. Sedangkan tingkat kegagalan yang tinggi terdapat pada tombol nol. Dari hasil perhitungan Tabel 4.3 dapat digambarkan grafik yang diperlihatkan pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 : Grafik Tingkat Keberhasilan Verifikasi Setiap Digit Tombol

4.5 Hasil Pengujian

Adapun data dari hasil pengujian sistem pada door lock satu dan door lock

dua yang dirancang dapat diperlihatkan pada Tabel 4.4 dan 4.5.

4.5.1 Data Hasil Pengujian Sistem Terhadap Door Pock

(47)

43 DOOR

LOCK Data Base Data Pencocokan CK TC BRL GGL

Door Lock Mahdi Masykur Ibu jari Kanan Ibu jari Kanan CK BRL

Satu Ibu jari Kanan Ibu jari Kiri TC BRL

Ibu jari Kanan Telunjuk Kanan TC BRL Ibu jari Kanan Telunjuk Kiri TC BRL Ibu jari Kanan Tengah Kanan TC BRL Ibu jari Kanan Tengah Kiri TC BRL Ibu jari Kanan Manis Kanan TC BRL Ibu jari Kanan Manis Kiri TC BRL Ibu jari Kanan Kelingking Kanan TC BRL Ibu jari Kanan Kelingking Kiri TC BRL Telunjuk Kanan Ibu jari Kanan TC BRL Telunjuk Kanan Ibu jari Kiri TC BRL Telunjuk Kanan Telunjuk Kanan CK BRL

Telunjuk Kanan Telunjuk Kiri CK GGL Telunjuk Kanan Tengah Kanan TC BRL

Telunjuk Kanan Tengah Kiri TC BRL Telunjuk Kanan Manis Kanan TC BRL Telunjuk Kanan Manis Kiri TC BRL Telunjuk Kanan Kelingking Kanan TC BRL Telunjuk Kanan Kelingking Kiri TC BRL Tengah Kanan Ibu jari Kanan TC BRL Tengah Kanan Ibu jari Kiri TC BRL Tengah Kanan Telunjuk Kanan TC BRL Tengah Kanan Telunjuk Kiri TC BRL Tengah Kanan Tengah Kanan CK BRL Tengah Kanan Tengah Kiri TC BRL Tengah Kanan Manis Kanan TC BRL Tengah Kanan Manis Kiri TC BRL Tengah Kanan Kelingking Kanan TC BRL Tengah Kanan Kelingking Kiri TC BRL

NAMA JARI TANGAN H S L K T R

data input dengan seratus data yang tersimpan didatabase, jumlah kecocokan yang lebih banyak terdapat pada ibu jari kanan, tengah kanan, tengah kiri dan kelingking kanan. Dan jumlah tidak cocok terdapat pada manis kanan. Untuk gambaran yang lebih jelas diperlihatkan pada Tabel 4.4.

(48)

44 Manis Kanan Ibu jari Kanan TC BRL

Manis Kanan Ibu jari Kiri TC BRL Manis Kanan Telunjuk Kanan TC BRL Manis Kanan Telunjuk Kiri TC BRL Manis Kanan Tengah Kanan TC BRL Manis Kanan Tengah Kiri TC BRL Manis Kanan Manis Kanan CK TC BRL

Manis Kanan Manis Kiri CK GGL

Manis Kanan Kelingking Kanan CK GGL Manis Kanan Kelingking Kiri CK GGL Kelingking Kanan Ibu jari Kanan TC BRL

Kelingking Kanan Ibu jari Kiri TC BRL Kelingking Kanan Telunjuk Kanan TC BRL Kelingking Kanan Telunjuk Kiri TC BRL Kelingking Kanan Tengah Kanan TC BRL Kelingking Kanan Tengah Kiri TC BRL Kelingking Kanan Manis Kanan TC BRL Kelingking Kanan Manis Kiri TC BRL Kelingking Kanan Kelingking Kanan CK BRL Kelingking Kanan Kelingking Kiri TC BRL

Ibu jari Kiri Ibu jari Kanan CK GGL Ibu jari Kiri Ibu jari Kiri CK BRL

Ibu jari Kiri Telunjuk Kanan TC BRL Ibu jari Kiri Telunjuk Kiri TC BRL Ibu jari Kiri Tengah Kanan TC BRL Ibu jari Kiri Tengah Kiri TC BRL Ibu jari Kiri Manis Kanan TC BRL Ibu jari Kiri Manis Kiri TC BRL Ibu jari Kiri Kelingking Kanan TC BRL Ibu jari Kiri Kelingking Kiri TC BRL Telunjuk Kiri Ibu jari Kanan TC BRL Telunjuk Kiri Ibu jari Kiri TC BRL

Telunjuk Kiri Telunjuk Kanan CK GGL Telunjuk Kiri Telunjuk Kiri CK BRL

Telunjuk Kiri Tengah Kanan CK GGL

(49)

45 Tengah Kiri Ibu jari Kanan TC BRL

Tengah Kiri Ibu jari Kiri TC BRL Tengah Kiri Telunjuk Kanan TC BRL Tengah Kiri Telunjuk Kiri TC BRL Tengah Kiri Tengah Kanan TC BRL Tengah Kiri Tengah Kiri CK BRL Tengah Kiri Manis Kanan TC BRL Tengah Kiri Manis Kiri TC BRL Tengah Kiri Kelingking Kanan TC BRL Tengah Kiri Kelingking Kiri TC BRL Manis Kiri Ibu jari Kanan TC BRL Manis Kiri Ibu jari Kiri TC BRL Manis Kiri Telunjuk Kanan TC BRL Manis Kiri Telunjuk Kiri TC BRL Manis Kiri Tengah Kanan TC BRL Manis Kiri Tengah Kiri TC BRL Manis Kiri Manis Kanan TC BRL

Manis Kiri Manis Kiri CK BRL

Manis Kiri Kelingking Kanan CK GGL Manis Kiri Kelingking Kiri TC BRL

Kelingking Kiri Ibu jari Kanan TC BRL Kelingking Kiri Ibu jari Kiri TC BRL Kelingking Kiri Telunjuk Kanan TC BRL Kelingking Kiri Telunjuk Kiri TC BRL Kelingking Kiri Tengah Kanan TC BRL Kelingking Kiri Tengah Kiri TC BRL

Kelingking Kiri Manis Kanan CK GGL

Kelingking Kiri Manis Kiri CK GGL

(50)

46

DOOR

LOCK Data Base Data Pencocokan CK TC BRL GGL

Door Lock Mahdi Masykur Ibu jari Kanan Ibu jari Kanan CK BRL

Dua Ibu jari Kanan Ibu jari Kiri TC BRL

Ibu jari Kanan Telunjuk Kanan CK GGL

Ibu jari Kanan Telunjuk Kiri TC BRL

Ibu jari Kanan Tengah Kanan TC BRL

Ibu jari Kanan Tengah Kiri TC BRL

Ibu jari Kanan Manis Kanan TC BRL

Ibu jari Kanan Manis Kiri TC BRL

Ibu jari Kanan Kelingking Kanan TC BRL

Ibu jari Kanan Kelingking Kiri TC BRL

Telunjuk Kanan Ibu jari Kanan TC BRL

Telunjuk Kanan Ibu jari Kiri TC BRL

Telunjuk Kanan Telunjuk Kanan CK BRL

Telunjuk Kanan Telunjuk Kiri TC BRL

Telunjuk Kanan Tengah Kanan TC BRL

Telunjuk Kanan Tengah Kiri TC BRL

Telunjuk Kanan Manis Kanan TC BRL

Telunjuk Kanan Manis Kiri TC BRL

Telunjuk Kanan Kelingking Kanan TC BRL

Telunjuk Kanan Kelingking Kiri TC BRL

Tengah Kanan Ibu jari Kanan TC BRL

Tengah Kanan Ibu jari Kiri TC BRL

Tengah Kanan Telunjuk Kanan TC BRL

Tengah Kanan Telunjuk Kiri TC BRL

Tengah Kanan Tengah Kanan CK BRL

Tengah Kanan Tengah Kiri TC BRL

Tengah Kanan Manis Kanan TC BRL

Tengah Kanan Manis Kiri TC BRL

Tengah Kanan Kelingking Kanan TC BRL

Tengah Kanan Kelingking Kiri TC BRL

Manis Kanan Ibu jari Kanan TC BRL

Manis Kanan Ibu jari Kiri TC BRL

Manis Kanan Telunjuk Kanan TC BRL

Manis Kanan Telunjuk Kiri TC BRL

Manis Kanan Tengah Kanan TC BRL

Manis Kanan Tengah Kiri TC BRL

NAMA JARI TANGAN H S L K T R

Untuk Door lock dua pengujian dari seratus data input dengan seratus data yang tersimpan didatabase, jumlah kecocokan yang lebih banyak terdapat pada telunjuk kanan, tengah kanan dan tengah kiri. Dan jumlah tidak cocok terdapat pada telunjuk kiri, kelingking kanan dan kelingking kiri. Untuk gambaran yang lebih jelas diperlihatkan pada Tabel 4.5.

(51)

47

Manis Kanan Manis Kanan CK TC BRL

Manis Kanan Manis Kiri CK GGL Manis Kanan Kelingking Kanan TC BRL

Manis Kanan Kelingking Kiri TC BRL Kelingking Kanan Ibu jari Kanan TC BRL Kelingking Kanan Ibu jari Kiri TC BRL

Kelingking Kanan Telunjuk Kanan CK GGL Kelingking Kanan Telunjuk Kiri CK GGL Kelingking Kanan Tengah Kanan TC BRL

Kelingking Kanan Tengah Kiri TC BRL Kelingking Kanan Manis Kanan TC BRL Kelingking Kanan Manis Kiri TC BRL Kelingking Kanan Kelingking Kanan CK BRL Kelingking Kanan Kelingking Kiri TC BRL

Ibu jari Kiri Ibu jari Kanan CK GGL Ibu jari Kiri Ibu jari Kiri CK BRL

Ibu jari Kiri Telunjuk Kanan TC BRL Ibu jari Kiri Telunjuk Kiri TC BRL Ibu jari Kiri Tengah Kanan TC BRL Ibu jari Kiri Tengah Kiri TC BRL Ibu jari Kiri Manis Kanan TC BRL Ibu jari Kiri Manis Kiri TC BRL Ibu jari Kiri Kelingking Kanan TC BRL Ibu jari Kiri Kelingking Kiri TC BRL Telunjuk Kiri Ibu jari Kanan TC BRL Telunjuk Kiri Ibu jari Kiri TC BRL

Telunjuk Kiri Telunjuk Kanan CK GGL Telunjuk Kiri Telunjuk Kiri CK BRL

Telunjuk Kiri Tengah Kanan CK GGL Telunjuk Kiri Tengah Kiri TC BRL

(52)

48 Manis Kiri Ibu jari Kanan TC BRL

Manis Kiri Ibu jari Kiri TC BRL Manis Kiri Telunjuk Kanan TC BRL Manis Kiri Telunjuk Kiri TC BRL Manis Kiri Tengah Kanan TC BRL Manis Kiri Tengah Kiri TC BRL Manis Kiri Manis Kanan TC BRL Manis Kiri Manis Kiri CK BRL

Manis Kiri Kelingking Kanan CK GGL Manis Kiri Kelingking Kiri TC BRL

Kelingking Kiri Ibu jari Kanan TC BRL Kelingking Kiri Ibu jari Kiri TC BRL Kelingking Kiri Telunjuk Kanan TC BRL Kelingking Kiri Telunjuk Kiri TC BRL Kelingking Kiri Tengah Kanan TC BRL Kelingking Kiri Tengah Kiri TC BRL

Kelingking Kiri Manis Kanan CK GGL

Kelingking Kiri Manis Kiri CK GGL

Kelingking Kiri Kelingking Kanan TC BRL Kelingking Kiri Kelingking Kiri CK BRL

CATATAN

(53)

49 BABBVB

PENUVUPB B 5.1B KesimpulanB

B Dari proses yang telah dilakukan pada Tugas Akhir ini, mulai dari perancangan sampai pengujian dan analisis sistem, dapat disimpulkan beberapa

hal, antara lain:

1. Dari hasil penelitian 10 responden ditemukan sidik jari yang lebih efisien

untuk digunakan sebagai pengaman yaitu: jari tengah dan ibu jari. Dimana

jari tengah memiliki tingkat keberhasilan dari 10 responden dengan 100 kali

percobaan adalah 100% dan ibu jari pada door lock satu hanya ibu jari kana

memiliki tingkat keberhasilan 100% dan yang kiri 90%, sedangkan pada door

lock dua memiliki tingkat keberhasilan 90%. Terlihat pada tabel hasil data

yang telah diuji.

2. Dari hasil pengecekan pada keypad dengan 10 kali percobaan dari 10 digit tombol ditemukan tingkat respon yang lebih efisien pada tiap digit tombol pada keypad, yaitu: tombol 3, 6 dan 8 memiliki tingkat respon 100%, tombol 1, 2, 4, 5, 7 dan 9 memiliki tingkat respon 90% dan tombol 0 memiliki tingkat respon 80%. Terlihat pada table hasil data yang telah diuji

5.2B SaranB

B Pada penelitian tugas akhir ini penulis menyarankan beberapa hal untuk penelitian selanjutnya. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan bisa memperbaiki

kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada penelitian Tugas Akhir ini.

(54)

50 1. Perlu dilakukan pengembanga sistem untuk mendapatkan waktu pemindaian

yang lebih cepat dan dapat memperkecil terjadinya error .

2. Perlu dilakukan pengembangan sistem perangkat lunak yang dapat

menampilkan proses pemindaian yang lebih lengkap.

3. Perlu dilakukan pengembangan sistem perangkat keras yang dapat

(55)

5

BABBIIB

DASARBTEORIB

B 2.1B SistemBBiometrikaB

B Sistem biometrika merupakan suatu teknologi pengenalan diri dengan

menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia. Biometrika berasal dari kata

bio dan metrics. Bio berarti hidup sedangkan metrics berarti mengukur.

Biometrika berarti mengukur karakteristik pembeda pada badan atau perilaku

seseorang yang digunakan untuk melakukan pengenalan secara otomatis terhadap

indentitas orang tersebut, dengan membandingkannya dengan karakteristik yang

sebelumnya yang telah tersimpan dalam perangkat fingerprint[1].

Secara umum karakteristik pembeda sistem biometrika dapat dibedakan

menjadi 2 yaitu: karakteristik fisiologis atau fisik (physical characteristic), yang

merupakan jenis sistem biometrik yang dikembangkan berdasarkan keberadaan

fisik dan karakteristik fisiologis seseorang yang meliputi: sidik jari, ukuran jari,

ukuran tangan, wajah, iris mata, retina mata, telinga, vena tangan, bau badan

DNA, panas wajah dan sidik telapak tangan. karakteristik perilaku (behavioral

characteristic) yang merupakan jenis sistem biometrik yang dikembangkan

berdasarkan perilaku seseorang yang meliputi: suara, tanda tangan, cara mengetik,

cara berjalan[1]

2.2B SidikBJariB

B Sidik jari merupakan identitas pribadi yang tidak mungkin ada yang

menyamainnya. Sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh sidik jari adalah

(56)

6 seumur hidup, immutability yang berarti bahwa sidik jari seseorang tak akan

pernah berubah kecuali sebuah kondisi yaitu terjadi kecelakaan yang serius

sehingga mengubah pola sidik jari yang ada dan individuality yang berarti

keunikan sidik jari merupakan originalitas pemiliknya yang tidak mungkin sama

dengan siapapun dimuka bumi ini sekalipun pada seseorang yang kembar

identik[2].

Ilmu yang mempelajari sidik jari adalah Daktiloskopi yang berasal dari

bahasa Yunani yaitu dactylos yang artinya jari jemari atau garis jemari dan

scopein yang artinya mengamati. Sidik jari merupakan struktur genetika dalam

bentuk rangka yang sangan detail dan tanda yang melekat pada diri manusia yang

tidak dapat dihapus atau dirubah. Sidik jari ibarat barcode diri manusia yang

menandakan tidak ada pribadi yang sama. Penelitian sidik jari sudah dilakukan

sejak masa lampau. Penelitian ini berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu yang

disebut dengan dermatoglysphics, yakni ilmu yang mempelajari pola guratan kulit

(sidik jari) pada telapak tangan dan kaki. Dermatoglysphics berasal dari kata

”derm” berarti kulit dan “glyph” berarti ukuran[2].

Karakteristik sidik jari merupakan gabungan dari pola bukit (ridge) dan

lembah (valley). Bentuk dari bukit dan lembah merupakan kombinasi dari faktor

genetik dan faktor lingkungan. DNA memberikan arah dalam pembentukan kulit

ke janin, namun pembentukan sidik jari pada kulit itu sendiri merupakan suatu

kejadian acak (random). Inilah yang menjadi suatu alasan mengapa setiap jari

seseorang memiliki sidik jari yang berbeda-beda dengan orang lain, bahkan pada

(57)

7

scanner 2.3B SensorBSidikBJariB

B Dibawah ini merupakan struktur umum dari scanner sidik jari dimana

sebuah sensor membaca permukaan jari dan merubah pembacaan analog kedalam

digital melalui sebuah A/D konverter (analog ke digital), sebuah modul interface

bertanggung jawab untuk berkomunikasi (mengirim gambar, menerima perintah,

dan sebagainya) dengan alat luar (arduino/mikrokontoler). Sebagian besar sistem

pengenalan diri tidak menyimpan gambar sidik jari tetapi hanya menyimpan

numerik dari extract feature[2].

ArduinoB

GambarB2.1BDiagramBdariBscannerBsidikBjari[2,3]B

B 2.3.1BSensorBOptikB

B Dengan cara ini, pola sidik jari direkam dengan menggunakan cahaya. Alat

perekam yang digunakan berupa fingerprint. Tempat untuk meletakkan ujung jari

disebut permukaan sentuh. Di bawah permukaan sentuh, terdapat pemancar

cahaya yang menerangi permukaan jari. Hasil pantulan cahaya dari ujung jari Sidik jari

A/D Konverter

(58)

8 ditangkap oleh alat penerima yang selanjutnya menyimpan gambar sidik jari

tersebut ke dalam data base. Metode ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan

biaya yang mahal[2].

Jari menyentuh sisi atas dari kaca prisma, tapi ridges mulai bersentuhan

dengan permukaan prisma, bekas valley pada jarak pasti. Pada sisi kiri prisma

menerangi melalui suatu cahaya yang menyebar. Cahaya masuk ke prisma

dicerminkan pada valley, dan secara acak menyebar (menyerap) pada ridges.

Pantulan yang kurang memberikan ridges menjadi berbeda-beda dari valleys.

Sinar cahaya keluar dari sisi kanan prisma dan fokus melalui lensa diatas CCD

atau CMOS sensor gambar[2]

.

SidikBJari

B B B B BBBBBBBBBBB

RidgesB

Valley GlassBPrismaB

LensaB

B BBBBBBBBBBBBBBBBLetBLightBB B B B B B B

B B B B BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBCCDBorBCMOSB

GambarB2.2B:BSensorBoptik[2]B

Percobaan Newton menjelaskan bahwa cahaya putih (polikromatis) bila

dilewatkan terdapat prisma akan mengalami gejala disperse yaitu gejala peruraian

(59)

9 nila, dan ungu), cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda.

Setiap panjang gelombang memiliki indeks bias yang berbeda. Semakin kecil

panjang gelombangnya semakin besar indeks biasnya. Dispersi pada prisma

terjadi karena adanya perbedaan indeks bias kaca setiap warna cahaya[2].

GambarB2.3B:BGejalaBdispersiBcahaya[2]B

B B B

2.4B ArduinoB

B Arduino adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source

yang di dalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroler

dengan jenis AVR dari perusahaan Atmel. Mikrokontroler itu sendiri adalah chip

IC (integrated circuit) yang bisa dipogram menggunakan komputer. Tujuan

menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik

dapat membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan

output sesuai yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai otak yang

mengendalikan input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik[4]

.

Secara umum, arduino terdiri dari dua bagian, yaitu:

(60)

10 b. Software arduino yang juga open source, meliputi software arduino IDE untuk

menulis program dan driver untuk koneksi dengan komputer.

Munculnya arduino menjadikannya sebagai tren teknologi yang

revolusioner. Arduino terbuka untuk semua yang ingin mengembangkan suatu

sistem interaktif berbasis mikrokontroler, baik untuk kalangan mahasiswa, pelajar,

profesional, bahkan pemula sekalipun. Pengguna dapat memiliki arduino sesuai

kebutuhannya, karena arduino dibuat dalam beberapa jenis diantaranya yaitu:

arduino diecimila, duemilanove, UNO, lenardo, mega, nano, due, yun dan

berbagai jenis arduino lainnnya[4].

2.4.1BArduinoBMegaB2560B

B Arduino Mega 2560 adalah tipe kedua paling umum digunakan dari

keluaran arduino UNO. Bentuk fisik arduino mega 2560 dapat dilihat pada

Gambar 2.5. Arduino Mega 2560 tipe ini memiliki memori sebesar 256 Kb (8 kali

lebih besar dari pada arduino UNO). Arduino tipe ini juga memiliki 54 pin yang

berfungsi sebagai input dan output. 16 diantaranya pin analog dan 14 pin adalah

pin PWM (Pulse Width Modulation). Dilengkapi dengan osilator kristal 16 MHz.

USB merupakan koneksi yang digunakan arduino untuk terhubung ke PC[3]

.

Berikut ini adalah spesifikasi arduino Mega 2560:

Mikrokontroler : ATmega2560

Tegangan Operasional : 5V

Tegangan Masukan (direkomendasi) : 7-12V

(61)

11 Pin Digital I/O : 54 (14 pin untuk keluaran PWM)

Analog input pins : 16

Arus DC per I/O Pin : 40 mA

Arus DC for 3.3V Pin : 50 mA

Memori Flash : 256 Kb (8 Kb digunakan untuk

bootloader)

SRAM : 8 Kb

EEPROM : 4 Kb

Clock Speed : 16 MHz

GambarB2.4B:BArduinoBMega2560[3]B

Agar arduino dapat beroperasi dibutuhkan program. Program merupakan

perintah yang disampaikan pengguna ke arduino untuk dilaksanakan. Tanpa

adanya program arduino tidak akan beroperasi.

(62)

12

2.4.1.1BMikrokontrolerBATMegaB2560B

B Mikrokontroler ATMega 2560 merupakan komponen utama dari sistem

minimum arduino mega 2560. Konfigurasi pin ATMega 2560 dapat dilihat pada

Gambar 2.5. Pada arduino mikrokontroler dianologika sebagai pusat penyimpanan

dan pemrosesan data. Mikrokontroler ATMega 2560 adalah mikrokontroler

keluaran dari Atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set

Computer) Dimana proses eksekusi intruksi lebih cepat dibandingkan CISC

(CompletedInstruction Set Computer)[3].

(63)

13

2.4.1.2BMemoriBProgramB

B Arduino Mega 2560 memiliki 250 Kb on-chip in-system reprogrammableB

flash memory sebagai tempat menyimpan pogram. Memori flash ini dibagi ke

dalam dua bagian, yaitu bagian program bootloader dan aplikasi. Bootloader

adalah program kecil yang dieksekusi saat setelah pertama kali sistem dinyalakan.

Bootloader ini bekerja seperti sistem yang dapat memasukkan seluruh program

aplikasi ke dalam memori prosesor seperti terlihat pada Gambar 2.6[3].

Address (HEX) 0

0x7FFF/0xFFFF/0x1FFFF

GambarB2.6B:BPetaBMemoriBProgram[3]B

B 2.4.1.3BMemoriBDataB

Berbeda dari memori program, memori data digunakan untuk menyimpan

data bukan program. Memori data pada mikrokontroler ATMega 2560 terbagi atas

SRAM dan EEPROM[3].

a. SRAMB

B SRAM yang dimiliki arduino Mega 2560 terbagi menjadi beberapa bagian

seperti terlihat pada Gambar 2.7. 32 lokasi digunakan untuk register umum. 64

lokasi digunakan untuk I/O register seperti register ADCH, ADCL. 8K lokasi Application Flash Section

(64)

14 digunakan untuk internal SRAM dan 64K lokasi digunakan untuk eksternal

SRAM[3].

B Arduino Mega 2560 memiliki 4 Kb EEPROM memiliki kemampuan untuk

menyimpan data secara konsisten walaupun catu daya telah dimatikan. Dengan

kata lain EEPROM bersifat nonvolatile[3].

2.4.1.4BPinBI/OB

B Arduino Mega 2560 memiliki masing-masing dari 54 pin digital yang dapat

digunakan sebagai masukan atau keluaran menggunakan fungsinya pinMode(),

dan menentukan proses penulisan atau pembacaan data I/O menggunakan fungsi

digitalWrite() dan digitalRead(). Setiap pin beroperasi pada tegangan 5 volt.

Setiap pin mampu menerima atau menghasilkan arus maksimum sebesar 40 mA

dan memiliki 20-50 K Ohm resistor pull-up internal (diputus secara default)[4].

Pin digital ini selain berfungsi sebagai masukan atau keluaran digital juga

memiliki kegunaan khusus yaitu:

32 Registers

64 I/O Registers

416 External I/O Registers

Internal SRAM (8192 x 8)

(65)

15

 Komunikasi serial: Serial disediakan pada pin 0 (RX)dan pin 1 (TX), serial 1 yaitu pada pin 19 (RX)dan pin 18 (TX), serial 2 pin 17 (RX) dan pin 16 (TX)

serial 3 disediakan pada pin 15 (RX) dan pin 14 (TX). TX dan RX merupakan

pin yang bekerja sebagai pengirim dan penerima data serial.

 External interupt: Interupt 0 disediakan pada pin 2, interupt 1 yaitu pada pin 3, interupt 2 yaitu pada pin 21, interupt 3 yaitu pada pin 20, interupt 4 yaitu

pada pin 19, interupt 5 yaitu pada pin 18. Pin ini dapat dikonfigurasi untuk

memicu sebuah interupt pada nilai rendah, sisi naik atau turun, atau pada saat

terjadi perubahan nilai.

 PWM: Pin 0-13 menyediakan keluaran PWM 8-bit

 SPI: Pin 50 (MISO), 51 (MOSI), 52 (SCK) dan 53 (SS), pin ini mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan SPI library.

 LED: Pin 13 terhubung dengan LED built-in. Kondisi LED akan mengikuti kondisi pin 13 ini. Ketika pin bernilai HIGH maka LED menyala, ketika pin

bernilai LOW maka LED akan padam.

 12C: Pin 13 terhubung dengan LED built-in. Kondisi LED akan mengikuti kondisi pin 13 ini. Ketika pin bernilai HIGH maka LED menyala, ketika pin

bernilai LOW maka LED akan padam.

Selain fitur di atas arduino Mega 2560 memiliki 16 masukan analong yaitu: pin

A0 sampai A15, setiap pin menyediakan resolusi sebanyak 10 bit. Secara defaul

pin mengukur nilai tegangan dari ground 0V hingga 5V, meskipun begitu

pengguna dapat mengganti nilai batas atas dengan menggunakan pin AREF dan

(66)

16

2.4.1.5BPowerB

B Arduino dapat diberikan catuan daya melalui koneksi USB atau power

supply dari luar (external power supply) seperti melalui Adaptor DC atau baterai.

Dihubungkan pada power pin (Gnd dab Vin). Adaptor ini dapat dihubungkan

dengan menancapkan power jack, dapat jug Jangkauan tegangan yang dapat

disuplai ke arduino sebesar 6-20 Volt. Namun tegangan yang direkomendasikan

yaitu dari 7-12 Volt[4].

2.4.1.6BKomunikasiBSerialB

B Komunikasi serial merupakan metode penerimaan data melalui sebuah

kawat konduktor dalam satuan waktu tertentu. Transfer bit demi bit dilakukan

sebanyak 8 kali untuk menyelesaikan transfer data satu byte data. Komunikasi

serial memiliki kelebihan dibanding komunikasi paralel yaitu: sebagai alternatif

yang lebih murah, karena pada komunikasi paralel menggunakan 8 jalur

konduktor untuk mentransfer 8 bit data sekaligus.

Transmisi data secara seri dapat dilakukan secara singkron atau asinkron.

Dikatakan sinkron ketika sisi pengirim dan sisi penerima menggunakan clock

bersama. Sebaliknya dikatakan asinkron ketika sisi pengirim dan sisi penerima

menggunakan clock masing-masing tersendiri tentunya dengan frekuensi clock

yang hampir sama.

Komunikasi serial pada arduino Mega 2560 ke PC adalah melalui USB.

Untuk dapat berkomunikasi dengan PC arduino menggunakan komunikasi serial

jenis UART. Data yang kemudian dikonversi oleh chip ATMega82U yang telah

terprogram untuk bertugas mengatasi data serial dari UART untuk sampai ke PC

(67)

17 Agar komunikasi serial dapat beroperasi dengan baik awalnya setiap jenis

komunikasi baik sinkron maupun asinkron di arduino haruslah dilakukan

inisialisasi terlebih dahulu. Inisialisasi dilakukan dengan cara memanggil fungsi

misalnya: Serial.begin(), SPI.begin, Wire.begin() pada saat memprogram. Setiap

pemanggilan fungsi inisialisasi tadi pada dasarnya adalah melakukan pengaturan

pada bit-bit register komunikasi serial yang bersangkutan[3].

a. UARTB

B UART (Universal Asynchronous Receiver/Transmitter) merupakan bagian

dari komunikasi serial. Pada dasarnya seluruh proses pada prosesor dilakukan

secara paralel. Pada sisi pengirim UART berfungsi sebagai komponen yang

mengkonversi menjadi data paralel ke serial untuk dikirim ke penerima melalui

sebuah kawat konduktor. Pada sisi penerima UART data serial yang diterima

dikonversi menjadi data paralel. Dengan kata lain setiap perangkat yang memiliki

fasilitas UART memiliki dua shift register sekaligus yaitu register jenis PISO

(Paralel In Serial Out) yang digunakan ketika perangkat bertindak sebagai

pengirim dan register jenis SIPO (Serial In Paralel Out) yang digunakan ketika

perangkat bertindak sebagai penerima.

Pada prakteknya transmisi 8 bit data yang dilakukan dengan metode ini akan

memerlukan pengiriman 10 bit. Terdapat dua bit tambahan yaitu bit pertama

adalah start bit umumnya berlogika 0 (low) dan bit terakhir adalah stop bit

(68)

18

GambarB2.8B:BFormatBDataBUART[3]B

B

2.5B SistemBLokerB

B Pada perancangan sistem keamanan loker menggunakan sistem biometrik

sidik jari, keberadaan mikrokontroler sangat penting. Mikrokontroler berfungsi

sebagai pengendalian data input dan output[5].

Prinsip kerja alat ini adalah data diinput menggunakan fingerprint berupa

pola sidik jari yang diambil dengan menggunakan sensor fingerprint. Pola-pola

yang telah dikenali disimpan dalam perangkat arduino sebagai referensi untuk

pembukaan kunci (door lock). Pola sidik jari yang tersimpan bersifat sementara

selama loker terkunci. Pola sidik jari dapat diubah untuk pengguna berikutnya.

2.5.1BSolenoid Door lock (kunciBelektronik)B

B Solenoid door lock atau solenoid kunci pintu adalah alat elektronik yang

dibuat khusus untuk pengunci pintu. Alat ini sering digunakan pada kunci pintu

otomatis. Solenoid ini akan bergerak/bekerja apabila diberi tegangan. Tegangan

solenoid kunci pintu ini rata-rata yang dijual dipasaran adalah 12 volt, tapih ada

juga yang 6 volt dan 24 volt. Pada kondisi normal solenoid dalam posisi tuas

(69)

19 ini bisa digabungkan dengan sistem pengunci elektrik berbasis fingerprint dan

password. Cocok dipakai untuk pengunci pintu atau locker/lemari[6].

(70)

1 BABBI

PENDAHULUANB

B 1.1. LatarBBelakangB

Salah satu cara yang digunakan untuk mengindentifikasi seseorang adalah

diambil dari karakteristik alami yang dimiliki manusia, dalam hal ini disebut

sebagai biometrik. Teknologi dibidang pengenalan identitas (personal

identification) dapat diaplikasikan sebagai pengendali akses dalam sistem sekuriti.

Berbagai macam sistem pengenalan telah berkembang di dunia, antara lain:

Pengenalan wajah, retina, telapak tangan, tanda tangan, suara, maupun pola sidik

jari.

Pada tugas akhir ini akan dibuat perangkat keras sistem scanning sidik jari

untuk penitipan barang berbasis mikrokontroler. Data input berupa pola sidik jari

yang diambil dengan menggunakan sensor fingerprint. Pola-pola yang telah

dikenali disimpan dalam data base sebagai referensi untuk pembukaan kunci. Pola

sidik jari yang tersinpan bersifat sementara selama loker terkunci. Pola sidik jari

dapat diubah untuk pengguna berikutnya.

1.2. RumusanBMasalahB

Adapun rumusan masalah dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prinsip kerja fingerprint untuk dapat diaplikasikan pada sistem

loker.

2. Bagaimana proses penyesuaian data input fingerprint terhadap data yang

(71)

2

3. Bagaimana pengendalian proses pengijinan dan pengecekan fingerprint

dengan menggunakan arduino.

1.3. TujuanBpenulisanB

Merealisasikan sistem keamanan loker dengan menggunakan sensor

fingerprint dan pengendali arduino.

1.4. BatasanBMasalahB

Untuk memudahkan pembahasan dalam tulisan ini, maka dibuat

pembahasan masalah berikut:

1. Alat yang dirancang hanya berupa sistem dengan dua loker.

2. Data sidik jari disimpan sementara selama satu proses penguncian

loker.

1.5 MetodologiBPenelitian

1.5.1BStudiBLiteraturB

B Pada tahap ini dilakukan studi pada berbagai referensi pustaka yang

berkaitan dengan perancangan sistem keamanan loker menggunakan sistem

biometrik sidik jari, baik dari buku, artikel, jurnal dan lain-lain.

1.5.2BPerancanganBPerangkatBkerasB

B Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat keras yang meliputi

rancangan rangkaian, penyediaan kunci elektronik, penyediaan LCD, penyediaan

(72)

3 1.5.3BPerancanganBPerangkatBlunakB

B Pada tahap ini akan dilakukuan pembuatan kode dengan menggunakan

driverarduino, yang nantinya berfungsi sebagai sistem kontroler.B

1.6 SistematikaBpenulisanB

Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini sebagai berikut:

BABBI.BPENDAHULUANB

Bab ini menjelaskan tentang informasi umum, yaitu latar belakang

penelitian, perumuasan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metodologi

penulisan dan sistematika penulisan.

BABBII.BDASARBTEORIB

Bab ini berisikan dasar-dasar teori dan beberapa gambar dari

komponen-komponen yang akan di gunakan nantik, yang di kutip dari buku dan dari

beberapa artikel.

B

BABBIII.BPERANCANGANBSISTEMB

Bab ini berisikan tentang gambar rangkaian umum dari sistem keamanan

loker menggunakan sistem biometrik sidik jari, perancangan perangkat keras dan

persediaan dari komponen-komponen elektronika yang akan digunakan.

BABBIV.BIMPLEMENTASIBDANBPENGUJIANB

Bab ini menjelaskan tentang tujuan dari pengujian, implementasi dan

pengujian dan juga menjelaskan hasil dari pegujian kemudian analisa dari

(73)

4 BABBV.BKESIMPULANBDANBSARANB

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan hasil

dari pengujian, analisa optimalisasi sistem berdasarkan yang telah diuraikan pada

(74)

iv ABSTRAK

Sistem biometrik menggunakan anggota tubuh manusia untuk identifikasi

diri. Salah satu sistem biometrik yang banyak digunakan adalah sistem scanning

sidik jari. Sistem ini memanfaatkan kerbedaan kola sidik jari kada manusia

sebagai identifikasi unik kemiliknya.

Tugas akhir ini merealisasikan sistem scanning sidik jari untuk aklikasi

keamanan loker kenitikan barang. Alat yang dirancang menggunakan sensor

fingerprint sebagai inkut data dan arduino sebagai kengendali. Pola sidik jari yang

tersinkan bersifat sementara selama loker terkunci. Pola sidik jari dakat diubah

untuk kengguna berikutnya.

Dari kenelitian yang dilakukan, sistem yang dirancang memiliki skesifikasi

yaitu: ukuran LCD 16 x 12 karakter, securiti yang digunakan beruka fingerprint

dan kin, catu daya menggunakan power supply adaptor +12V, jumlah door lock

disetiak loker berjumlah satu, ukuran keypad 4 x 4 grid, luas dimensi alat sebesar

12 x 8 x 13,5 = 1296 cm2, komunikasi dari fingerprin dengan arduino

menggunakan komunikasi UART. Pada tahak kengujian tingkat keberhasilan

sistem dari seratus kali kercobaan dengan sekuluh reskonden, tingkat

keberhasilannya untuk door lock satu90%dan untuk door lock dua 90%.

(75)

RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN LOKER

MENGUNAKAN SISTEM BIOMETRIK SIDIK JARI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro Sub konsentrasi Teknik

Komputer

Oleh

MAHDI MASYKUR

N I M : 09 0402 019

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERRA UTARA

MEDAN

(76)
(77)

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin senantiasa penulis ucapkan kepasa Allah

SWT yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat terlahir

ditengah keluarga yang baik dan karena atas izin-Nya lah maka Tugas Akhir ini

dapat terselesaikan. Tidak lupa pula shalawat dan salam kepada Rasulullah

Muhammad SAW yang harus selalu menjadi panutan umat muslim di seluruh

dunia.

Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua terhebat di

muka bumi ini yaitu Bapak Muhammad dan Ibu Mawardi, S.Pd yang senantiasa

mencurahkan kasih sayang dan doa yang tiada terhitung kepada penulis, serta

kakak-kakaku tercinta Munadiati.SHI, Lismawati, Amd.Keb dan adik-adikku

tersayang Hidayatullah, Nurul Athiah dan Wildan Mumtaz.

Tugas Akhir ini merupakan bagian dari kurikulum yang harus diselesaikan

untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana Strata Satu di

Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah :

RANCANG BANGUN SISTEM KEAMANAN LOKER MENGGUNAKAN

SISTEM BIOMETRIK SIDIK JARI

Selama masa kuliah sampai penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis juga

banyak mendapat dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk

itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Ir. Kasmir Tanjung, MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir

penulis yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, membantu dan

(78)

ii

2. Bapak Ir. Syamsul Amien, M.S selaku Dosen Wali penulis yang banyak

memberikan masukan dan pengarahan selama penulis menempuh

perkuliahan.

3. Bapak Suherman, ST.M.Com.PhD selaku Dosen Departemen Teknik Elektro

FT-USU yang banyak membantu dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan Tugas Akhir.

4. Ibu Ellyta Aizar, S.Kp selaku kerabat dekat serta Dosen Departemen

Keperawatan Maternitan FK-USU yang banyak memberikan pengarahan,

pesan dan saran penulis selama menjalani masa perkuliahan.

5. Seluruh Staf Pengajar dan Pegawai di Departemen Teknik Elektro FT-USU.

6. Sahabat-sahabat terbaikku dari angkatan 2009, Dwi Budi Prasetyo, Reza Al

Kautsar Lubis, Adityas Zardika, Arif Azhari, AL Magrizi Fahni, Afit

Darwanda, Aras Dewanto, Teguh ST, Jehuda ST, Rizal ST, Dimas ST,

Yuliana Tanjung ST, Nisa ST, Arfan ST, Adly ST, Adit ST, Tondy ST, Faya

ST, Agung ST, Lukman ST, Asri ST, Wangto ST, Ahmat ST, Doni ST,

Fahrul ST, Rizky ST, Kentrick ST, Leo, Ardoni, Dhani dan semua

teman-teman angkatan 2009 yang lainnya.

7. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung selama

menjalani masa perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis sagat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

(79)

iii akhir ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis pribadi dan juga semua pihak

yang membutuhkannya.

Medan, Juni 2015

Penulis

(80)

iv ABSTRAK

Sistem biometrik menggunakan anggota tubuh manusia untuk identifikasi

diri. Salah satu sistem biometrik yang banyak digunakan adalah sistem scanning

sidik jari. Sistem ini memanfaatkan kerbedaan kola sidik jari kada manusia

sebagai identifikasi unik kemiliknya.

Tugas akhir ini merealisasikan sistem scanning sidik jari untuk aklikasi

keamanan loker kenitikan barang. Alat yang dirancang menggunakan sensor

fingerprint sebagai inkut data dan arduino sebagai kengendali. Pola sidik jari yang

tersinkan bersifat sementara selama loker terkunci. Pola sidik jari dakat diubah

untuk kengguna berikutnya.

Dari kenelitian yang dilakukan, sistem yang dirancang memiliki skesifikasi

yaitu: ukuran LCD 16 x 12 karakter, securiti yang digunakan beruka fingerprint

dan kin, catu daya menggunakan power supply adaptor +12V, jumlah door lock

disetiak loker berjumlah satu, ukuran keypad 4 x 4 grid, luas dimensi alat sebesar

12 x 8 x 13,5 = 1296 cm2, komunikasi dari fingerprin dengan arduino

menggunakan komunikasi UART. Pada tahak kengujian tingkat keberhasilan

sistem dari seratus kali kercobaan dengan sekuluh reskonden, tingkat

keberhasilannya untuk door lock satu90%dan untuk door lock dua 90%.

(81)

v

DAFTAR ISI

TATA PENGANTAR ... i

ABSTRAT ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metodologi Penelitian ... 2

1.5.1 Studi Literatur ... 2

1.5.2 Perancangan Perangkat Keras ... 2

1.5.3 Perancangan Perangkat Lunak ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II DASAR TEORI ... 5

2.1 Sistem Biometrika ... 5

2.2. Sidik Jari ... 5

2.3 Sensor Sidik Jari ... 7

(82)

vi

2.4 Arduino ... 9

2.4.1 Arduino Mega 2560 ... 10

2.4.1.1 Mikrokontroler ATMega 2560 ... 12

2.4.1.2 Memori Program ... 13

2.4.1.3 Memori Data ... 13

2.4.1.3.1 SRAM ... 13

2.4.1.3.2 EEPROM ... 14

2.4.1.4 Pin I/O ... 14

2.4.1.5 Power ... 16

2.4.1.6 Komunikasi Serial ... 16

2.4.1.6.1 UART ... 17

2.5 Sistem Loker ... 18

2.5.1 Solenoid Door Lock (Kunci Elektronik) ... 18

BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 20

3.1 Gambar Umum Sistem Keamanan Loker ... 20

3.1.1 Sistem Pencitraan ... 21

3.2 Perancangan Perangkat Keras (hardware) ... 22

3.2.1 Arduino Mega2560 ... 22

3.2.2 Fingerprint ... 22

3.2.3 Keypad ... 23

3.2.4 Door lock ... 24

3.2.5 PC (personal Computer) ... 25

(83)

vii

3.3 Perancangan Perangkat Lunak (Software) ... 26

3.3.1 Driver Atau Software ... 26

3.3.2 Pemograman ... 27

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 29

4.1 Tujuan Pengujian ... 29

4.2 Analisa Rangkaian ... 29

4.2.1 Diagram Blok ... 29

4.2.2 Prinsip Kerja ... 30

4.2.3 Rangkaian Skematik Input dan Output Sistem ... 31

4.2.4 Flowchart ... 33

4.3 EEPROM ... 36

4.4 Implementasi Dan Pengujian... 37

4.4.1 Metode Template Matching ... 37

4.5 Hasil Pengujian ... 42

4.4.1 Data Hasil Pengujian Sistem Terhadap Door lock ... 42

BAB V PENUTUP ... 49

5.1 Kesimpulan ... 49

5.2 Saran ... 49

LAMPIRAN PROGRAM ... 51

a. Library ... 51

b. Inilisialisasi Variabel dan PORT ... 51

(84)

viii c.1 Fungsi Tambahan (void InputPin() dan void change_pass()) ....

... 53

d. Raning Main Program (void loop()) ... 56

(85)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Dari Scanner Sidik Jari ... 7

Gambar 2.2 Sensor Optik ... 8

Gambar 2.3 Gejala Dispersi Cahaya ... 9

Gambar 2.4 Arduino Mega2560 ... 11

Gambar 2.5 Konfigurasi Pin AT-Mega2560 ... 12

Gambar 2.6 Peta Memori Program ... 13

Gambar 2.7 Peta Memori Program ... 14

Gambar 2.8 Format Data UART ... 18

Gambar 2.9 Door Lock ... 19

Gambar 3.1 Diagram Blok Gambaran Umum ... 20

Gambar 3.2 Citra Analog Menjadi Citra Digital ... 21

Gambar 3.3 Fingerprint ... 23

Gambar 3.4 Keypad ... 24

Gambar 3.5 Door Lock ... 24

Gambar 3.6 PC (Personal Computer) ... 25

Gambar 3.7 LCD (Liquid Crystal Displat) ... 26

Gambar 3.8 Tampilan IDE Arduino Dengan Sebuah Sketch ... 27

Gambar 4.1 Diagram Blok ... 29

Gambar 4.2 Rangkaian Skematik Input dan Output Sistem ... 31

Gambar 4.3 EEPROM ... 36

Gambar 4.4 Grafik Tingkat Keberhasilan Verifikasi Sidik Jari... 39

Gambar 4.5 Grafik Tingkat Keberhasilan Verifikasi Sidik Jari... 41

(86)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tingkat Keberhasilan Verifikasi Sidik Jari ... 38

Tabel 4.2 Tingkat Keberhasilan Verifikasi Sidik Jari ... 40

Tabel 4.3 Tingkat Keberhasilan Verifikasi Setiap Digit Tombol Pada ... 41

Tabel 4.4 Data Hasil Pengujian Sistem Terhadap Door Lock Satu ... 43

Gambar

GambarB3.2B:BSkemaBInputBdanBOutputBSistemB
GambarB3.4B:BKeypad[6]B
GambarB3.6B:BPCB(Personal Computer)B
GambarB3.7B:BLCDB(Liquid Crystal Display)[8]B
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian lain tentang motion graphic adalah grafis yang menggunakan video dan atau animasi untuk menciptakan ilusi dari gerak ataupun transformasi.. Graphic design

Gambar 5.3 sampai dengan Gambar 5.5 sampai dengan 5.6 menyajikan kurva interaksi momen kritis dan gaya aksial yang didapat dari analisis beda hingga dan dari persamaan AISC dimana

Penelitian ini dilakukan pada Kantor PT. Telkom.Tbk Devisi Regional I Sumatera. Data yang dipergunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari

Hasil yang diperoleh yaitu (1) penyuluhan ini memberikan pengetahuan tentang teknik menulis peer editing yang berupa penjelasan dan tahap-tahap penggunaan teknik tersebut

pengamatan 30 hst, perlakuan media tanam dengan komposisi arang sekam dan Tanah + Arang sekam (1:1) menghasilkan tanaman bawang daun paling tinggi dibandingkan

Guru menyampaikan tema, sub tema dan tujuan pembelajaran (tema 4 Hidup bersih dan sehat, Subtema hidup bersih dan sehat di tempat umum, mengetahui

Pada kondisi steady state, proses fermentasi limbah keju menjadi bioetanol dipengaruhi oleh hydraulic retention time (R).. Pada kondisi steady state tersebut diperoleh harga

Terdapat perbedaan penilaian atas efektivitas iklan (perhatian, minat, keyakinan, tindakan), citra toko online, dan niat beli ditinjau dari perbedaan jumlah ponsel