IMPLEMENTASI PERBANDINGAN METODE SIMPLE ADDITIVE
WEIGHTING DENGAN WEIGHTED SUM MODEL
DALAM PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI
SKRIPSI
M. FAJRUL FALAH SIREGAR
101401041
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
IMPLEMENTASI PERBANDINGAN METODE SIMPLE ADDITIVE
WEIGHTING DENGAN WEIGHTED SUM MODEL
DALAM PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar
Sarjana Komputer
M. FAJRUL FALAH SIREGAR
101401041
PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul
: IMPLEMENTASI
PERBANDINGAN
METODE
SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING DENGAN
WEIGHTED SUM MODEL DALAM PEMILIHAN
SISWA BERPRESTASI
Kategori
: SKRIPSI
Nama
: M. FAJRUL FALAH SIREGAR
Nomor Induk Mahasiswa : 101401041
Program Studi
: SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER
Fakultas
: ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, Agustus 2014
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2
Pembimbing 1
Ayu Nuriana Sebayang, S.Kom, M.Kom
Dr. Syahril Efendi, S.Si, MIT
NIP. -
NIP.19671110 1996021001
Diketahui/Disetujui oleh
Program Studi S1 Ilmu Komputer
Ketua,
PERNYATAAN
IMPLEMENTASI PERBANDINGAN METODE SIMPLE ADDITIVE
WEIGHTING DENGAN WEIGHTED SUM MODEL
DALAM PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI
SKRIPSI
Saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, Agustus 2014
PENGHARGAAN
Alhamdulillahirrabbil’alamin, penulis ucapkan rasa syukur yang tiada hentinya
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beriring salam penulis
persembahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Dengan segala kerendahan hati,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Bapak Prof. Dr. Syahril Pasaribu, DTMH, MSc(CTM), SpA(K) sebagai Rektor
Universitas Sumatera Utara (USU)
2.
Bapak Dr. Muhammad Zarlis sebagai Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan
Teknologi Informasi Universitas Sumatera Utara
3.
Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom sebagai Ketua Program Studi S1 Ilmu
Komputer
4.
Ibu Maya Silvi Lydia, BSc. MSc sebagai Sekretaris Program Studi S1 Ilmu
Komputer
5.
Bapak Dr. Syahril Efendi, S.Si, MIT sebagai dosen Pembimbing I
6.
Ibu Ayu Nuriana Sebayang, S.Kom, M.Kom sebagai dosen Pembimbing II
7.
Bapak Ade Candra, ST, M.Kom sebagai Dosen Pembanding I
8.
Bapak Handrizal, S.Si, M.Comp. Sc sebagai Dosen Pembanding II
9.
Seluruh Dosen serta staf Pegawai di Program Studi S1 Ilmu Komputer
Fasilkom-TI USU.
10.
Kedua Orangtua tercinta Ibunda Dra.Hj.Suwarsih dan Ayahanda Drs.H.Abd.
Rosyid Siregar, Kakak Nur Mar Atushsholihah Siregar, S.Pi, Fauzatul Imtihani
Siregar, dan Ummi Rosyidah Siregar.
11.
Kepada HADEUH dan Renanda Khairuna Purba, S.Ds yang selalu ada
memberikan semangat dan dorongan tekad yang kuat sehingga penulis selesai
mengerjakan Skripsi ini.
telah memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
Sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Terima kasih atas saran dan motivasi dan ide yang diberikan. Semoga Allah SWT
memberikan limpahan karunia kepada semua pihak yang telah berperan dalam
penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat membangun dan menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga
skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis sendiri pada khususnya dan pembaca
pada umumnya.
Medan, Agustus 2014
ABSTRAK
Program Pemilihan Siswa Berprestasi yang dimiliki MIN Tanjung Sari bertujuan
untuk memacu minat belajar siswa. Pemilihan siswa berprestasi dilakukan
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Untuk membantu proses pemilihan maka
dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan. Metode yang digunakan adalah
Simple Additive Weighting dan Weighted Sum Model. Pada penelitian ini hasil
perhitungan dari kedua metode akan diuji dengan tiga periode data siswa berprestasi
yang dimiliki MIN Tanjung Sari Medan Selayang. Sistem ini dapat digunakan untuk
membantu penyelesaian permasalahan pemilihan siswa berprestasi di MIN Tanjung
Sari Medan Selayang dan pada kasus tersebut metode yang lebih baik digunakan
adalah Weighted Sum Model karena memiliki nilai kecocokan yang lebih tinggi
dengan data yang dimiliki oleh MIN Tanjung Sari Medan Selayang
IMPLEMENTATION OF COMPARATION OF SIMPLE ADDITIVE
WEIGHTING METHOD AND WEIGHTED SUM MODEL METHOD IN
GOOD PERFORMANCE STUDENT SELECTION
ABSTRACT
Good Performance Student Selection Program of MIN Tanjung Sari aims to increase
students interest in learning. The selection is based on determined criterion. To assist
the selection process, then a decision support system is needed. The method used is
Simple Additive Weighting and Weighted Sum Model. In this research the results of
both methods performed will be tested with the three periods of good performance
students data possessed by MIN Tanjung Sari Medan Selayang. This system can be
used to assist the selection of good performance student problem of MIN Tanjung Sari
Medan Selayang, and in this case, the better method to use is Weighted Sum Model
because the match values is higher to MIN Tanjung Sari data of good performance
students than Simple Additive Weighting Method has.
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan
ii
Pernyataan
iii
Penghargaan
iv
Abstrak
vi
Abstract
vii
Daftar Isi
viii
Daftar Tabel
xi
Daftar Gambar
xii
Bab 1 Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Rumusan Masalah
2
1.3. Batasan Masalah
2
1.4. Tujuan Penelitian
3
1.5. Manfaat Penelitian
3
1.6. Metodologi Penelitian
3
1.7. Sistematika Penulisan
4
Bab 2 Tinjauan Pustaka
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
6
2.1.1. Syarat Sistem Pendukung Keputusan
7
2.1.2. Komponen Sistem Pendukung Keputusan
7
2.1.3. Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan 8
2.1.4. Tahapan Proses Pengambilan Keputusan
8
2.2. Simple Additive Weighting (SAW)
9
Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem
3.1. Analisis Sistem
15
3.1.1. Analisis Masalah
15
3.1.2. Analisis Kebutuhan Sistem
17
3.1.2.1. Kebutuhan Fungsional Sistem
17
3.1.2.2. Kebutuhan Non-Fungsional Sistem
17
3.1.3. Pemodelan
17
3.1.3.1. Use Case Diagram
18
3.1.3.2. Activity Diagram
19
3.1.3.3. Sequence Diagram
22
3.1.3.4. Entity Relationship Diagram
25
3.1.3.5. Flowchart Metode Simple Additive Weighting
26
3.1.3.6. Flowchart Metode Weighted Sum Model
28
3.1.3.7. Flowchart Sistem
29
3.2. Perancangan Sistem
30
3.2.1. Antarmuka Input Data
30
3.2.2. Antarmuka Perhitungan dengan Metode SAW
32
3.2.3. Antarmuka Perhitungan dengan Metode WSM
34
3.2.4. Antarmuka Perhitungan dengan Kedua Metode
36
Bab 4 Implementasi dan Pengujian Sistem
4.1. Implementasi Sistem
38
4.1.1 Implementasi Metode Simple Additive Weighting
38
4.1.2 Implementasi Metode Weighted Sum Model
41
4.2 . Antarmuka Sistem
44
4.2.1 Tampilan Input Data
44
4.2.2 Tampilan Menu Perhitungan dengan SAW
44
4.2.3 Tampilan Menu Perhitungan dengan WSM
45
4.2.4 Tampilan Menu Perhitungan dengan kedua metode
46
4.2.5 Tampilan Menu Tentang Madrasah
47
4.2.6 Tampilan Menu Bantuan
48
4.3.1 Pengujian Perhitungan pemilihan Siswa Berprestasi Tahun
Ajaran 2012/2013 Semester I
48
4.3.2 Pengujian Perhitungan pemilihan Siswa Berprestasi Tahun
Ajaran 2012/2013 Semester II
49
4.3.3 Pengujian Perhitungan pemilihan Siswa Berprestasi Tahun
Ajaran 2013/2014 Semester I
50
4.3.4 Perbandingan Hasil Pengujian Perhitungan dengan Metode
Simple Additive Weighting dan Weighted Sum Model
51
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
53
5.2. Saran
54
Daftar Pustaka
55
LAMPIRAN A : Data Nilai Siswa MIN Tanjung Sari
A
LAMPIRAN B : Data Siswa Berprestasi MIN Tanjung Sari
B
LAMPIRAN C : List Program
C
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tabel Contoh Nilai SAW
12
Tabel 2.2. Tabel Hasil Normalisasi Nilai
12
Tabel 2.3. Tabel Contoh Nilai WSM
14
Tabel 3.1. Tabel Use Case Proses Perhitungan dengan SAW
18
Tabel 3.2. Tabel Use Case Proses Perhitungan dengan WSM
19
Tabel 3.3. Tabel Use Case Proses Perhitungan dengan kedua metode
19
Tabel 4.1. Tabel Sample Data Nilai Siswa MIN Tanjung Sari Medan
Selayang Tahun Pelajaran 2012/201 Semester I
38
Tabel 4.2. Tabel Proses Normalisasi
39
Tabel 4.3. Tabel Hasil Normalisasi
40
Tabel 4.4. Tabel Nilai Bobot Kriteria
40
Tabel 4.5. Tabel Perkalian Nilai Kriteria Alternatif dengan Bobot Kriteria
40
Tabel 4.6. Tabel Nilai SAW
41
Tabel 4.7. Tabel Sample Data Nilai Siswa MIN Tanjung Sari Medan
Selayang Tahun Pelajaran 2012/201 Semester I
41
Tabel 4.8. Tabel Hasil Konversi
43
Tabel 4.9. Tabel Perkalian Nilai Kriteria Alternatif dengan Bobot Kriteria
43
Tabel 4.10. Tabel Nilai WSM
43
Tabel 4.11. Tabel Hasil Pengujian Sistem dengan Data MIN Tanjung
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Diagram Ishikawa untuk Analisa Masalah Sistem
16
Gambar 3.2. Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan
Siswa Berprestasi
18
Gambar 3.3. Activity Diagram untuk Proses Perhitungan dengan SAW
20
Gambar 3.4. Activity Diagram untuk Proses Perhitungan dengan WSM
21
Gambar 3.5. Activity Diagram untuk Proses Perhitungan dengan kedua metode 22
Gambar 3.6. Sequence Diagram untuk Proses Perhitungan dengan
Metode Simple Additive Weighting
23
Gambar 3.7. Sequence Diagram untuk Proses Perhitungan dengan
Metode Weighted Sum Model
24
Gambar 3.8. Sequence Diagram untuk Proses Perhitungan dengan
Kedua Metode
25
Gambar 3.9. Entity Relationship Diagram Sistem Pendukung Keputusan
Siswa Berprestasi
Gambar 3.10. Flowchart Metode Simple Additive Weighting
26
Gambar 3.11. Flowchart Metode Weighted Sum Model
28
Gambar 3.12. Flowchart Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Siswa Berprestasi
29
Gambar 3.13. Antarmuka Input Data Pemilihan Siswa Berprestasi
30
Gambar 3.14. Antarmuka Perhitungan dengan Metode SAW
32
Gambar 3.15. Antarmuka Perhitungan dengan Metode WSM
34
Gambar 3.16. Antarmuka Perhitungan dengan Kedua Metode
36
Gambar 4.1. Tampilan Menu Input Data
44
Gambar 4.5. Tampilan Menu Tentang Madrasah
47
Gambar 4.6. Tampilan Menu Bantuan
48
Gambar 4.7. Hasil Perhitungan Pemilihan Siswa Berprestasi Tahun Ajaran
2012/2013 Semester I
49
Gambar 4.8. Hasil Perhitungan Pemilihan Siswa Berprestasi Tahun Ajaran
2012/2013 Semester II
50
Gambar 4.9. Hasil Perhitungan Pemilihan Siswa Berprestasi Tahun Ajaran
2013/2014 Semester I
51
ABSTRAK
Program Pemilihan Siswa Berprestasi yang dimiliki MIN Tanjung Sari bertujuan
untuk memacu minat belajar siswa. Pemilihan siswa berprestasi dilakukan
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Untuk membantu proses pemilihan maka
dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan. Metode yang digunakan adalah
Simple Additive Weighting dan Weighted Sum Model. Pada penelitian ini hasil
perhitungan dari kedua metode akan diuji dengan tiga periode data siswa berprestasi
yang dimiliki MIN Tanjung Sari Medan Selayang. Sistem ini dapat digunakan untuk
membantu penyelesaian permasalahan pemilihan siswa berprestasi di MIN Tanjung
Sari Medan Selayang dan pada kasus tersebut metode yang lebih baik digunakan
adalah Weighted Sum Model karena memiliki nilai kecocokan yang lebih tinggi
dengan data yang dimiliki oleh MIN Tanjung Sari Medan Selayang
IMPLEMENTATION OF COMPARATION OF SIMPLE ADDITIVE
WEIGHTING METHOD AND WEIGHTED SUM MODEL METHOD IN
GOOD PERFORMANCE STUDENT SELECTION
ABSTRACT
Good Performance Student Selection Program of MIN Tanjung Sari aims to increase
students interest in learning. The selection is based on determined criterion. To assist
the selection process, then a decision support system is needed. The method used is
Simple Additive Weighting and Weighted Sum Model. In this research the results of
both methods performed will be tested with the three periods of good performance
students data possessed by MIN Tanjung Sari Medan Selayang. This system can be
used to assist the selection of good performance student problem of MIN Tanjung Sari
Medan Selayang, and in this case, the better method to use is Weighted Sum Model
because the match values is higher to MIN Tanjung Sari data of good performance
students than Simple Additive Weighting Method has.
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Permasalahan yang ada di kehidupan sehari-hari sangatlah beragam, mulai dari
persoalan yang sederhana seperti memilih baju yang akan digunakan sampai persoalan
yang cukup rumit dan kompleks yang membutuhkan kemampuan khusus untuk dapat
diselesaikan. Dalam hal penyelesaian suatu persoalan, maka dewasa ini banyak
dikembangkan sistem-sistem yang bertujuan khusus untuk menyelesaikan suatu
permasalahan.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Tanjung Sari memiliki sebuah program
untuk memilih siswa berprestasi yang akan dipilih dalam jangka waktu satu tahun
ajaran. Pemilihan ini dilakukan untuk memberi motivasi kepada siswa – siswi MIN
Tanjung Sari agar lebih giat dan tekun dalam menuntut ilmu. Hasil dari pemilihan ini
adalah terpilihnya satu orang siswa MIN Tanjung Sari sebagai siswa berprestasi. Hal
tersebut tentunya didasari oleh berbagai kriteria yang telah ditentukan dalam proses
pemilihan.
Oleh karena itu, pada penelitian ini, penulis akan mengembangkan sebuah
Sistem Pendukung Keputusan berbasis desktop yang bertujuan untuk menyelesaikan
permasalahan pemilihan siswa berprestasi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Tanjung
Sari Medan dengan menggunakan kedua metode tersebut diatas. Hasil dari pengujian
ini nantinya akan dijadikan acuan untuk menggunakan metode yang akan digunakan
pada permasalahan pemilihan siswa berprestasi di MIN Tanjung Sari Medan Selayang
dengan melihat akurasi yang lebih baik diantara kedua metode. Pengujian metode
mana yang lebih baik akan dilakukan dengan membandingkan keputusan yang telah
dikalkulasi sebelumnya tanpa menggunakan sistem dengan hasil keputusan yang
disarankan oleh sistem berdasarkan perhitungan masing-masing metode.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah bagaimana
menyelesaikan permasalahan pemilihan siswa berprestasi di MIN Tanjung Sari
Medan Selayang dengan metode Simple Additive Weighting dan Weighted Sum
Model dan mengetahui metode mana yang lebih baik digunakan.
1.3.
Batasan Masalah
Agar fokus penelitian tidak menyimpang dari rumusan masalah yang telah ditetapkan,
maka dibuat batasan masalah sebagai berikut:
1.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat metode mana yang lebih baik digunakan
antara SAW dan WSM dalam permasalahan pemilihan siswa berprestasi di
MIN Tanjung Sari Medan Selayang dan tidak membahas kompleksitas kedua
algoritma.
2.
Penentuan algoritma yang lebih baik digunakan dilihat melalui tingkat akurasi
keputusan yang dihasilkan dari masing-masing algoritma setelah proses
pengujian dengan data periode pemilihan siswa berprestasi MIN Tanjung Sari
Medan Selayang periode pemilihan 2012/2013 Semester I, 2012/2013
Semester II, dan 2013/2014 Semester I.
3.
Sistem yang dibangun hanya ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan
pemilihan siswa berprestasi di MIN Tanjung Sari Medan Selayang
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sebuah sistem yang dapat menyelesaikan
permasalahan pemilihan siswa berprestasi di MIN Tanjung Sari Medan Selayang dan
mengetahui metode mana yang lebih baik digunakan antara metode Simple Additive
Weighting dan Weighted Sum Model.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah diketahui
bagaimana menyelesaikan permasalahan pemilihan siswa berprestasi di MIN Tanjung
Sari Medan Selayang dengan metode Simple Additive Weighting dan Weighted Sum
Model dan dihasilkan sebuah perangkat lunak yang dapat membantu MIN Tanjung
Sari Medan Selayang dalam permasalahan pemilihan siswa berprestasi.
1.6. Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan beberapa metode penelitian sebagai
berikut:
1.
Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan referensi yang diperlukan dalam
penelitian. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi dan data yang
diperlukan untuk penulisan skripsi ini. Referensi yang digunakan dapat berupa
buku, jurnal, artikel, situs internet yang berkaitan dengan penelitian ini.
2.
Pengumpulan dan Analisa Data
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan analisa data seperti data penerima
bantuan yang ada di MIN Tanjung Sari dan data lainnya yang berkaitan
dengan penilitian ini.
3.
Perancangan Sistem
Merancang sistem sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, yaitu meliputi
perancangan sistem,
database
,
dan
Graphic User Interface
. Proses
perancangan ini berdasarkan pada batasan masalah dari penelitian ini.
4.
Implementasi Sistem
5.
Pengujian Sistem
Pada tahap ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah
dikembangkan.
6.
Dokumentasi Sistem
Melakukan pembuatan dokumentasi sistem mulai dari tahap awal hingga
pengujian sistem, untuk selanjutnya dibuat dalam bentuk laporan penelitian
(skripsi).
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada Bab ini akan dijelaskan latar belakang masalah dari penelitian yang dilakukan
beserta batasannya, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan
sistematika penulisan skripsi ini.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Pada Bab ini akan dijelaskan teori-teori dasar yang mendukung penelitian seperti
Sistem Pendukung Keputusan, Metode Simple Additive Weighting dan Metode
Weighted Sum Model.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN
Pada Bab ini akan dijelaskan analisis dan perancangan Sistem Pendukung Keputusan
dengan menggunakan Metode Simple Additive Weighting dan Metode Weighted Sum
Model. Model
Unified Modeling Language (UML)
yang digunakan antara lain adalah
use case diagram, activity diagram, sequence diagram
dan perancangan tampilan
antarmuka sistem.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN APLIKASI
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
2.1. Sistem Pendukung Keputusan
Istilah Sistem Pendukung Keputusan pertama kali digagas oleh P.G.W Keen, seorang
akademisi Inggris yang kemudian melanjutkan karir di United States of America. Pada
tahun 1978 Keen dan Scott Morton menerbitkan sebuah buku dengan judul
Decision
Support Systems : An Organisation Perspective. Dimana dalam buku tersebut mereka
menyebutkan bahwa sistem komputer berdampak pada keputusan yang akan dibuat,
karena komputer dan analisis merupakan faktor penting untuk dipertimbangkan dalam
menetapkan sebuah keputusan [7].
Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem berbasis komputer yang
menyatukan beragam informasi dari berbagai sumber, menyajikan dalam bentuk
terorganisir dan menganalisis serta memfasilitasi evaluasi asumsi yang mendasari
penggunaan model-model tertentu [10].
Sebuah keputusan dapat didefinisikan sebagai sebuah pilihan yang telah
diambil dari dua atau beberapa alternatif yang tersedia. Setiap orang harus membuat
banyak keputusan setiap harinya. Pilihan yang potensial dari sebuah keputusan
terbentuk setelah mengetahui minimum objektif dan alternatif [12].
Sistem Pendukung Keputusan juga dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem
informasi berbasis komputer yang menggabungkan model dan data dalam upaya
untuk memecahkan masalah semi terstruktur dan beberapa masalah yang tidak
terstruktur dengan campur tangan pengguna [14].
Sistem Pendukung Keputusan dapat menyediakan analisis informatif untuk
meningkatkan efisiensi pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem
Pendukung Keputusan, termasuk model keputusan, data, dan antarmuka pengguna
merupakan kesatuan yang sangat penting [16].
Dewasa ini, pembuatan keputusan dirasa lebih sulit. Kebutuhan akan
kecepatan dalam pembuatan keputusan terus meningkat, kelebihan informasi yang
kini menjadi masalah umum, dan terdapat lebih banyak ketidaksesuaian
informasi [7].
Sistem Pendukung Keputusan merupakan sebuah alat bantu yang dapat
membantu si pembuat keputusan dalam menetapkan sebuah keputusan. Perlu digaris
bawahi bahwa Sistem Pendukung Keputusan hanyalah ditujukan untuk membantu,
bukan untuk membuat keputusan. Keputusan yang diambil merupakan tanggung
jawab dari si pembuat keputusan.
2.1.1.
Syarat Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Bidgoli, syarat dari sebuah sistem keputusan [6] adalah :
1.
Memerlukan perangkat keras;
2.
Memerlukan perangkat lunak;
3.
Memerlukan manusia (perancang dan pengguna);
4.
Dirancang untuk mendukung sebuah pengambilan keputusan;
5.
Harus dapat membantu pengambil keputusan pada setiap level keputusan; dan
6.
Menekankan masalah tidak terstruktur dan semi terstruktur.
2.1.2.
Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan haruslah memiliki tiga komponen yang menentukan
kapabilitas teknis Sistem Pendukung Keputusan Tersebut [13] yaitu :
1.
Susbsistem Manajemen Basis Data (Database Management Subsystem)
2.
Susbsistem Manajemen Basis Model (Model Base Management Subsystem)
Subsistem ini mengatur semua permasalahan integrasi akses data dan model
keputusan yang ada dalam sebuah Sistem Pendukung Keputusan
3.
Subsistem Perangkat Lunak Penyelenggara Dialog (Dialog Generation and
Management Software).
Subsistem ini mencakup semua hubungan yang terjadi antara Sistem Pendukung
Keputusan dan Pengguna.
2.1.3.
Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan
Sehubungan banyaknya definisi yang dikemukakan mengenai pengertian dan
penerapan dari sebuah Sistem Pendukung Keputusan (SPK), sehingga menyebabkan
terdapat banyak sekali pandangan mengenai sistem tersebut. SPK memiliki
karakteristik dan kemampuan [13] yaitu:
1. Mendukung seluruh kegiatan organisasi
2. Mendukung beberapa keputusan yang saling berinteraksi
3. Dapat digunakan berulang kali dan bersifat konstan
4. Terdapat dua komponen utama, yaitu data dan model
5. Menggunakan baik data eksternal dan internal
6. Memiliki kemampuan what-if analysis dan goal seeking analysis
7. Menggunakan beberapa model kuantitatif
2.1.4.
Tahapan Proses Pengambilan Keputusan
Langkah – langkah yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan [5] adalah :
1.
Intelijen
a.
Pembentukan persepsi terhadap situasi yang dihadapi
Ialah mengenali situasi keputusan dan pendefinisian karakteristik utama yang
ada pada situasi tersebut
b.
Membangun model yang mewakili situasi
c.
Penentuan ukuran kuantitatif terhadap biaya (disbenefits) dan manfaat yang
paling tepat untuk situasi yang dihadapi
Sistem ukuran seragam yang akan digunakan dalam membandingkan alternatif
langkah keputusan
2.
Desain
Penentuan dengan spesifik alternatif yang dimiliki dengan mengenali dan
merumuskan dengan jelas langkah – langkah yang mungkin dilakukan.
3.
Pilihan
a.
Evaluasi manfaat dan biaya (disbenefits) dari semua langkah alternatif.
Ialah penilaian akibat penerapan setiap langkah alternatif dengan menggunakan
ukuran biaya dan manfaat.
b.
Menetapkan kriteria dalam memilih langkah terbaik
Adalah penetapan peraturan dengan mengaitkan hasil dengan tujuan pembuatan
keputusan.
c.
Penyelesaian situasi keputusan
Ialah mengambil sebuah langkah dengan dasar kriteria yang dapat diterima.
Langkah – langkah diatas dapat dilakukan secara berulang, baik seluruh
langkah maupun sebagian. Hal tersebut dilaksanakan terus menerus hingga situasi
keputusan benar – benar terselesaikan.
2.2.
Simple Additive Weighting (SAW)
=
.
… … … . ( )
Keterangan :
Pi
= Nilai SAW
j
= Batas bawah perhitungan
M
= Batas atas perhitungan
wj
= Bobot kriteria j
mij = Nilai alternatif i pada kriteria j
Banyak pendapat yang menyatakan bahwa metode SAW hanya bisa digunakan
ketika kriteria keputusan yang ada dinyatakan dalam satu bentuk. Namun jika setiap
elemen yang ada dinormalisasi, maka metode SAW dapat digunakan pada semua jenis
kriteria maupun alternatif. Dalam kasus tersebut, maka bentuk perhitungan akan
menjadi seperti rumus (2) [15]:
=
. (
)
… … … . ( )
Keterangan :
Pi
= Nilai SAW
j
= Batas bawah perhitungan
M
= Batas atas perhitungan
wj
= Bobot kriteria j
(mij)normal = Nilai kriteria dari alternatif pada baris i kolom j yang telah
dinormalisasi
(
)
=
(( ))… … … . … ( )
Keterangan :
(mij)normal = Nilai data baris i kolom j yang telah dinormalisasi
(mij)K
= Nilai alternatif i pada kriteria j
(mij)L
= Nilai kriteria tertinggi dari alternatif
Namun jika kriteria yang akan dihitung merupakan kriteria kerugian (nilai
terendah merupakan nilai yang lebih baik), maka normalisasi dihitung dengan
menggunakan rumus (4) [15]:
(
)
=
(
(
)
)
… … … … . . ( )
Keterangan :
(mij)normal = Nilai data baris i kolom j yang telah ternormalisasi
(mij)L
= Nilai kriteria terendah dari alternatif
(mij)K
= Nilai alternatif i pada kriteria j
Langkah – langkah yang diambil untuk memperoleh nilai SAW dari alternatif
yang ada adalah :
1.
Masukkan nilai kriteria dari seluruh alternatif yang ada
2.
Masukkan nilai bobot dari setiap kriteria
3.
Normalisasi data dengan menggunakan rumus (3) jika kriteria yang dihitung
merupakan kriteria keuntungan dan dengan rumus (4) jika kriteria yang dihitung
berupa kriteria kerugian.
4.
Data ternormalisasi akan diperoleh
Diberikan contoh sebagai berikut. Terdapat sebuah permasalahan dalam memilih
alternatif yang terbaik antara A1, A2, dan A3. Sedangkan kriteria yang menentukan
proses pemilihan adalah C1, C2, C3 dan C4. Nilai bobot kriteria dan nilai kriteria dari
masing-masing alternatif disajikan dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Tabel Contoh Nilai SAW
C1 C2 C3 C4 Alternatif 0.25 0.3 0.25 0.2 A1 40 35 30 20 A2 35 30 20 45 A3 30 30 35 20Berdasarkan Tabel 2.1, dapat kita ketahui nilai bobot yang diberikan pada
kriteria C1 adalah 0.25 atau 25 %, nilai bobot pada kriteria C2 adalah 0.3 atau 30 %,
nilai bobot pada kriteria C3 adalah 0.25 atau 25 % dan nilai bobot pada kriteria C4
adalah 0.2 atau setara dengan 20 %. Dalam permasalahan ini, keseluruhan kriteria
merupakan kriteria keuntungan. Maka, selanjutnya data tersebut akan dinormalisasi
dengan rumus (3). Sehingga menjadi seperti Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Tabel Hasil Normalisasi Nilai
C1 C2 C3 C4 Alternatif 0.25 0.3 0.25 0.2 A1 1 1 0.857 0.5 A2 0.875 0.857 0.571 1 A3 0.75 0.857 1 0.5Setelah proses normalisasi, maka langkah selanjutnya adalah menghitung nilai
SAW dengan rumus (2).
Untuk alternatif A1, maka nilai SAW yang diperoleh adalah :
= .
× + . × + .
× .
+ . × . = .
Untuk alternatif A2, maka nilai SAW yang diperoleh adalah :
Untuk alternatif A3, maka nilai SAW yang diperoleh adalah :
= .
× .
+ . × .
+ .
× + . × . = .
Berdasarkan perhitungan diatas, maka alternatif A1 lah yang paling baik,
dikarenakan nilai preferensi SAW dari alternatif A1 merupakan nilai yang tertinggi
dari semua alternatif yang ada.
2.3.
Weighted Sum Model (WSM)
Weighted sum model adalah sebuah metode sederhana yang sering digunakan pada
permasalahan dimensi tunggal. Jika terdapat m alternatif dan n kriteria, maka alternatif
terbaik dapat dirumuskan sebagai berikut [8] :
=
.
… … … . … … … . ( )Keterangan :
Awsm
= Nilai alternatif terbaik
aij
= Nilai alternatif i pada kriteria j
wj
= Bobot kriteria j
Dimana
i = 1,2,3,…,m dan Awsm merupakan nilai dari alternative terbaik, n
adalah banyaknya criteria, aij merupakan nilai alternatif i pada kriteria j dan wj adalah
nilai bobot kriteria j.
Kesulitan pada metode ini hadir ketika kriteria yang digunakan bukanlah kriteria
dimensi tunggal atau multi dimensi. Dalam permasalahan tersebut, maka kriteria yang
ada harus disamakan menjadi satu dimensi yang sama [8].
Langkah untuk memperoleh nilai WSM dari alternatif yang ada adalah sebagai berikut
dan dapat dilihat pada Gambar 2:
1.
Masukkan data seluruh alternatif
2.
Masukkan nilai bobot dari setiap kriteria
3.
Hitung dengan rumus (5).
Untuk lebih jelasnya diberikan contoh sebagai berikut. Terdapat sebuah
permasalahan dalam memilih alternatif yang terbaik antara A1, A2, dan A3.
Sedangkan kriteria yang menentukan proses pemilihan adalah C1, C2, C3 dan C4.
Nilai bobot kriteria dan nilai kriteria dari masing-masing alternatif disajikan dalam
Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Tabel Contoh Nilai WSM
C1 C2 C3 C4 Alternatif 0.1 0.3 0.4 0.2 A1 20 15 10 10 A2 15 20 10 15 A3 10 20 15 20Berdasarkan Tabel 2.3, dapat kita ketahui nilai bobot yang diberikan pada
kriteria C1 adalah 0.1 atau 10 %, nilai bobot pada kriteria C2 adalah 0.3 atau 30 %,
nilai bobot pada kriteria C3 adalah 0.4 atau 40 % dan nilai bobot pada kriteria C4
adalah 0.2 atau setara dengan 20 %. Selanjutnya untuk menghitung nilai WSM dari
setiap alternatif digunakan rumus (5) sehingga:
Untuk alternatif A1, maka nilai WSM yang diperoleh adalah :
= . ×
+ . ×
+ . ×
+ . ×
=
.
Untuk alternatif A2, maka nilai WSM yang diperoleh adalah :
= . ×
+ . ×
+ . ×
+ . ×
=
.
Untuk alternatif A3, maka nilai WSM yang diperoleh adalah :
= . ×
+ . ×
+ . ×
+ . ×
=
BAB
3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1.
Analisis Sistem
Analisis sistem bertujuan untuk melakukan identifikasi persoalan-persoalan yang akan
muncul dalam pembuatan sistem, hal ini dilakukan agar pada saat proses perancangan
aplikasi tidak terjadi kesalahan yang berarti, sehingga sistem yang dirancang dapat
berjalan dengan baik, tepat guna dan ketahanan dari sistem tersebut akan lebih terjaga
serta selesai tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Sistem ini akan melakukan perhitungan pemilihan siswa terbaik di MIN
Tanjung Sari Medan Selayang. Sistem ini dirancang dengan menggunakan Metode
Simple Additive Weighting dan Weighted Sum Model dalam memilih siswa terbaik di
MIN Tanjung Sari Medan Selayang.
3.1.1.
Analisis Masalah
MIN Tanjung Sari memiliki sebuah program pemilihan siswa berprestasi yang akan
dipilih dalam jangka waktu satu tahun ajaran. Pemilihan ini dilakukan untuk memberi
motivasi kepada siswa – siswi MIN Tanjung Sari agar lebih giat dan tekun dalam
menuntut ilmu. Hasil dari pemilihan ini adalah terpilihnya satu orang siswa MIN
Tanjung Sari sebagai siswa berprestasi. Hal tersebut tentunya didasari oleh berbagai
kriteria yang telah ditentukan dalam proses pemilihan, yaitu nilai rata-rata raport,
kelakuan, kedisiplinan, kerapian, kebersihan dan total ketidakhadiran dari setiap
siswa.
K
eputusan pemilihan siswa berprestasi, proses perhitungan akan menjadi lebih mudah
dan lebih akurat. Karena sistem ini hanya ditujukan untuk permasalahan pemilihan
siswa berprestasi di MIN Tanjung Sari, maka sistem yang dibangun adalah sistem
yang berbasis desktop.
Untuk mengidentifikasi masalah tersebut digunakan diagram Ishikawa
(fishbone diagram)
seperti pada Gambar 3.1. Diagram Ishikawa adalah sebuah alat
analisis grafis yang memungkinkan pengguna untuk menampilkan faktor yang terlibat
dalam situasi tertentu. Diagram ini digunakan untuk menampilkan secara jelas
permasalahan yang dapat mempengaruhi kualitas produk dengan mengurutkan dan
menghubungkan penyebabnya [9].
G
ambar 3.1 Diagram Ishikawa untuk Analisis Masalah Sistem
[image:32.595.109.524.313.551.2]3.1.2.
Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis Kebutuhan Sistem meliputi analisis kebutuhan fungsional sistem dan analisis
kebutuhan non-fungsional sistem.
3.1.2.1.
Kebutuhan Fungsional Sistem
Kebutuhan fungsional yang harus dimiliki oleh Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Siswa Berprestasi di MIN Tanjung Sari Medan Selayang adalah :
1.
Sistem dapat menerima inputan data siswa dan bobot kriteria.
2.
Sistem dapat mengetahui siapa yang layak terpilih menjadi siswa berprestasi
berdasarkan metode Simple Additive Weighting dan Weighted Sum Model
3.
Sistem dapat menampilkan hasil perhitungan pemilihan siswa berprestasi
berdasarkan metode Simple Additive Weighting dan Weighted Sum Model.
3.1.2.2.
Kebutuhan Non-Fungsional Sistem
Untuk mendukung kinerja sistem, sistem sebaiknya dapat berfungsi sebagai berikut :
1.
Sistem dapat melakukan perhitungan pemilihan siswa berprestasi dengan
kecepatan komputasi yang tinggi.
2.
Sistem harus mudah digunakan sehingga dapat dioperasikan dengan baik oleh
pengguna
3.1.3.
Pemodelan
Pemodelan sistem dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang
objek apa saja yang akan berinteraksi dengan sistem, serta hal-hal apa saja yang harus
dilakukan oleh sebuah sistem sehingga sistem dapat berfungsi dengan baik sesuai
dengan kegunaannya.
3.1.3.1.
Use Case Diagram
[image:34.595.171.457.207.422.2]Use Case Diagram
adalah sebuah diagram yang dapat merepresentasikan interaksi
yang terjadi antara user dengan sistem.
Use Case Diagram
akan menjelaskan fungsi
apa saja yang dikerjakan oleh sistem. Dalam Sistem ini terdapat 3 fungsi utama yang
dimiliki yaitu perhitungan dengan SAW, perhitungan dengan WSM dan perhitungan
dengan kedua metode seperti terlihat pada Gambar 3.2 berikut.
Gambar 3.2
Use Case Diagram
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa
Berprestasi
Pada proses Perhitungan dengan SAW, dapat dinyatakan dalam Tabel 3.1
dibawah ini.
Tabel 3.1. Tabel
Use Case
Proses Perhitungan dengan SAW
Name
Proses Perhitungan dengan SAW
Actors
Staff yang telah ditentukan
Description
Use Case
ini mendeskripsikan proses perhitungan dalam
pemilihan siswa terbaik dengan menggunakan metode SAW
Basic Flow
Staff memilih metode perhitungan dengan SAW dan
memasukkan bobot kriteria penilaian
Alternate Flow
Staff dapat kembali ke tampilan awal dan memilih metode
perhitungan lainnya
Pre Condition
Staff dapat melihat nilai kriteria dari setiap alternatif yang ada
[image:34.595.106.515.557.743.2]Pada proses Perhitungan dengan WSM, dapat dinyatakan dalam Tabel 3.2
dibawah ini.
Tabel 3.2. Tabel
Use Case
Proses Perhitungan dengan WSM
Name
Proses Perhitungan dengan WSM
Actors
Staff yang telah ditentukan
Description
Use Case
ini mendeskripsikan proses perhitungan dalam
pemilihan siswa terbaik dengan menggunakan metode WSM
Basic Flow
Staff memilih metode perhitungan dengan WSM dan
memasukkan bobot kriteria penilaian
Alternate Flow
Staff dapat kembali ke tampilan awal dan memilih metode
perhitungan lainnya
Pre Condition
Staff dapat melihat nilai kriteria dari setiap alternatif yang ada
Post Condition
Staff mengetahui nilai WSM dari seluruh alternatif
Pada proses Perhitungan dengan kedua metode, dapat dinyatakan dalam Tabel
3.3 dibawah ini.
Tabel 3.3. Tabel
Use Case
dalam Proses Perhitungan dengan kedua metode
Name
Proses Perhitungan dengan kedua metode
Actors
Staff yang telah ditentukan
Description
Use Case
ini mendeskripsikan proses perhitungan dalam
pemilihan siswa terbaik dengan menggunakan kedua metode,
yaitu SAW dan WSM
Basic Flow
Staff memilih metode perhitungan dengan kedua metode dan
memasukkan bobot kriteria penilaian
Alternate Flow
Staff dapat kembali ke tampilan awal dan memilih metode
perhitungan lainnya
Pre Condition
Staff dapat melihat nilai kriteria dari setiap alternatif yang ada
Post Condition
Staff mengetahui nilai SAW dan WSM dari seluruh alternatif
secara terpisah
3.1.3.2.
Activity Diagram
[image:35.595.110.506.451.660.2]G
ambar 3.3
Activity Diagram
untuk Proses Perhitungan dengan metode SAW
Pada perhitungan dengan metode SAW, sistem akan menampilkan data nilai
kriteria dari seluruh alternatif yang ada. Pengguna kemudian diminta untuk
memasukkan nilai bobot dari masing – masing kriteria yang akan dihitung. Hasil
perhitungan akan di tampilkan oleh sistem. Pengguna dapat melakukan perhitungan
berulang kali.
[image:36.595.146.488.68.467.2]G
ambar 3.4
Activity Diagram
untuk Proses Perhitungan dengan metode WSM
Sama seperti pada proses perhitungan dengan metode SAW, dalam proses
perhitungan dengan WSM, sistem akan menampilkan data nilai kriteria dari seluruh
alternatif yang ada. Pengguna kemudian diminta untuk memasukkan nilai bobot dari
masing – masing kriteria yang akan dihitung. Hasil perhitungan akan di tampilkan
oleh sistem. Pengguna juga dapat melakukan perhitungan berulang kali.
Sedangkan untuk proses Perhitungan dengan kedua metode, dapat dilihat
[image:37.595.146.488.68.467.2]G
ambar 3.5
Activity Diagram
untuk Proses Perhitungan dengan kedua metode
Sama seperti kedua proses sebelumnya, dalam proses perhitungan dengan
kedua metode ini, sistem akan menampilkan data nilai kriteria dari seluruh alternatif
yang ada. Pengguna kemudian diminta untuk memasukkan nilai bobot dari masing –
masing kriteria yang akan dihitung. Hasil perhitungan dari kedua metode akan di
tampilkan oleh sistem secara terpisah. Pengguna juga dapat melakukan perhitungan
berulang kali.
3.1.3.3.
Sequence Diagram
Pada proses Perhitungan Pemilihan Siswa Berprestasi, sistem dapat melakukan
perhitungan dengan metode Simple Additive Weighting, Weighted Sum Model,
maupun kedua metode.
Sequence diagram
untuk proses perhitungan dengan metode
Simple Additive Weighting diperlihatkan pada Gambar 3.6.
G
ambar 3.6
Sequence Diagram
untuk Proses Perhitungan dengan Metode Simple
Additive Weighting
Pada
Sequence diagram
diatas terlihat bahwa pengguna mengakses form
perhitungan dengan metode SAW, kemudian sistem akan menampilkan form
perhitungan dan pengguna memasukkan nilai bobot kriteria yang telah ditentukan.
Selanjutnya data hasil perhitungan dimasukkan kedalam database, yang nantinya data
tersebut ditampilkan kembali pada form perhitungan dengan metode SAW.
[image:39.595.145.487.171.463.2]G
ambar 3.7
Sequence Diagram
untuk Proses Perhitungan dengan Metode
Weighted Sum Model
Pada
Sequence diagram
diatas terlihat bahwa pengguna mengakses form
perhitungan dengan metode WSM, kemudian sistem akan menampilkan form
perhitungan dan pengguna memasukkan nilai bobot kriteria yang telah ditentukan.
Selanjutnya data hasil perhitungan dimasukkan kedalam database, yang nantinya data
tersebut ditampilkan kembali pada form perhitungan dengan metode WSM.
[image:40.595.150.485.83.384.2]G
ambar 3.8
Sequence Diagram
untuk Proses Perhitungan dengan kedua metode
Pada
Sequence diagram
diatas terlihat bahwa pengguna mengakses form
perhitungan dengan kedua metode, kemudian sistem akan menampilkan form
perhitungan dengan kedua metode dan pengguna memasukkan nilai bobot kriteria
yang telah ditentukan. Selanjutnya data hasil perhitungan dimasukkan kedalam
database, yang nantinya data tersebut ditampilkan kembali pada form perhitungan
dengan kedua metode.
3.1.3.4.
Entity Relationship Diagram
[image:41.595.147.484.84.381.2]G
ambar 3.9
Entity Relationship Diagram
Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Siswa Berprestasi
3.1.3.5.
Flowchart
Metode Simple Additive Weighting
[image:42.595.244.402.78.252.2]3.1.3.6.
Flowchart
Metode Weighted Sum Model
Pada metode Weighted Sum Model, hanya dikenal satu tipe kriteria, dengan kata lain
metode ini tidak membedakan antara kriteria keuntungan dan kriteria kerugian, untuk
itu perlu dilakukan konversi data. Data yang dinyatakan dalam bentuk kerugian
dikonversi sehingga nilai yang terkecil menjadi nilai yang paling besar dan
sebaliknya. Sehingga data dapat dinyatakan dalam satu tipe kriteria. Berikut disajikan
Flowchart
dari metode Weighted Sum Model pada Gambar 3.11.
[image:44.595.261.367.252.707.2]3.1.3.7.
Flowchart
Sistem
F
lowchart
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi di MIN
Tanjung Sari Medan Selayang dapat dilihat pada Gambar 3.12 berikut.
[image:45.595.124.505.150.738.2]3.2.
Perancangan Sistem
Proses perancangan antarmuka
(interface)
sebuah sistem adalah proses yang cukup
penting dalam perancangan sebuah sistem. Merancang antarmuka merupakan bagian
yang paling penting dari merancang sebuah sistem. Sebuah antarmuka harus
dirancang dengan memperhatikan faktor pengguna sehingga sistem yang dibangun
dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan untuk digunakan oleh pengguna.
3.2.1.
Antarmuka Input Data
[image:46.595.111.527.359.658.2]Tampilan Input Data adalah tampilan awal dari Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Siswa Berprestasi di MIN Tanjung Sari Medan Selayang. Pada tampilan ini
disajikan form yang akan diisi oleh pengguna untuk menyimpan data nilai kriteria dari
setiap alternatif. Pada form ini juga ditampilkan data seluruh alternatif yang telah
disimpan.
Gambar 3.13 Antarmuka Input Data Pemilihan Siswa Berprestasi
Keterangan :
2.
Combo box Periode Pemilihan
Berfungsi untuk memilih periode pemilihan siswa berprestasi
3.
Button Buat Periode Pemilihan Baru
Berupa tombol yang berfungsi untuk membuat periode pemilihan baru
4.
Panel Identitas
Panel ini ditujukan untuk mengorganisasi tata letak item pada identitas siswa
5.
Text Field No. Induk
Berfungsi untuk memasukkan No. Induk siswa
6.
Text Field Nama
Berfungsi untuk memasukkan Nama siswa
7.
Combo Box Kelas
Berfungsi untuk memilih kelas dari setiap siswa
8.
Text Field Nilai Rata-rata
Berfungsi untuk memasukkan Nilai rata-rata siswa
9.
Combo Box Kelakuan
Berfungsi untuk memilih nilai kelakuan dari setiap siswa
10.
Combo Box Kedisiplinan
Berfungsi untuk memilih nilai kedisiplinan dari setiap siswa
11.
Combo Box Kerapian
Berfungsi untuk memilih nilai kerapian dari setiap siswa
12.
Combo Box Kebersihan
Berfungsi untuk memilih nilai kebersihan dari setiap siswa
13.
Text Field Total Ketidakhadiran
Berfungsi untuk memasukkan jumlah total ketidakhadiran siswa
14.
Button Simpan
Berupa tombol yang berfungsi untuk menyimpan semua inputan yang dimasukkan
kedalam database
15.
Button Ubah
Berupa tombol yang berfungsi untuk mengubah data yang telah dimasukkan
kedalam database
16.
Button Hapus
17.
Button Bersihkan
Berupa tombol yang berfungsi untuk mengatur semua
field
di panel identitas
menjadi
default.
18.
Panel Cari
Panel ini ditujukan untuk mengorganisasi tata letak item yang berhubungan pada
proses pencarian
19.
Combo Box Cari
Berfungsi untuk memilih pencarian berdasarkan item yang telah ditetapkan
20.
Text Field Cari
Berfungsi untuk memasukkan data yang dicari
21.
Tabel Data
Berfungsi menampilkan data keseluruhan siswa yang telah dimasukkan kedalam
database.
22.
Button Hapus Periode
Berfungsi menghapus periode pemilihan
3.2.2.
Antarmuka Perhitungan dengan Metode SAW
Keterangan :
1.
Panel Pembobotan
Panel ini ditujukan untuk mengorganisasi tata letak item yang berhubungan pada
pembobotan kriteria
2.
Text Field Nilai Rata - rata
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Nilai rata - rata
3.
Text Field Kelakuan
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Kelakuan
4.
Text Field Kedisiplinan
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Kedisiplinan
5.
Text Field Kerapian
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Kerapian
6.
Text Field Kebersihan
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Kebersihan
7.
Text Field Ketidakhadiran
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Total ketidakhadiran
8.
Button Bersihkan
Berupa tombol yang berfungsi untuk mengatur semua
field
di panel identitas
menjadi
default.
9.
Button Hitung
Berupa tombol yang berfungsi untuk memerintahkan sistem agar melakukan
proses perhitungan
10.
Button Hapus Data Hasil Perhitungan
Berupa tombol yang berfungsi untuk menghapus data dari hasil perhitungan yang
ada dalam database
11.
Panel Cari
Panel ini ditujukan untuk mengorganisasi tata letak item yang berhubungan pada
proses pencarian
12.
Combo Box Cari
Berfungsi untuk memilih pencarian berdasarkan item yang telah ditetapkan
13.
Text Field Cari
14.
Tabel Data Siswa
Berfungsi menampilkan data keseluruhan siswa yang telah dimasukkan kedalam
database.
15.
Tabel Data Hasil Perhitungan
Berfungsi menampilkan data keseluruhan siswa dan hasil perhitungan yang telah
dilakukan oleh sistem.
3.2.3.
Antarmuka Perhitungan dengan Metode WSM
[image:50.595.113.522.370.604.2]Pada Tampilan Perhitungan dengan metode WSM, akan ditampilkan data yang telah
disimpan dan pengguna akan diminta untuk memasukkan nilai bobot dari kriteria yang
sudah ditentukan. Selanjutnya pengguna mengakses tombol hitung agar sistem
memulai proses perhitungan dengan metode WSM yang hasilnya akan ditampilkan
pada form tersebut
Gambar 3.15 Antarmuka Perhitungan dengan Metode WSM
Keterangan :
1.
Panel Pembobotan
2.
Text Field Nilai Rata - rata
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Nilai rata - rata
3.
Text Field Kelakuan
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Kelakuan
4.
Text Field Kedisiplinan
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Kedisiplinan
5.
Text Field Kerapian
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Kerapian
6.
Text Field Kebersihan
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Kebersihan
7.
Text Field Ketidakhadiran
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Total ketidakhadiran
8.
Button Bersihkan
Berupa tombol yang berfungsi untuk mengatur semua
field
di panel identitas
menjadi
default.
9.
Button Hitung
Berupa tombol yang berfungsi untuk memerintahkan sistem agar melakukan
proses perhitungan
10.
Button Hapus Data Hasil Perhitungan
Berupa tombol yang berfungsi untuk menghapus data dari hasil perhitungan yang
ada dalam database
11.
Panel Cari
Panel ini ditujukan untuk mengorganisasi tata letak item yang berhubungan pada
proses pencarian
12.
Combo Box Cari
Berfungsi untuk memilih pencarian berdasarkan item yang telah ditetapkan
13.
Text Field Cari
Berfungsi untuk memasukkan data yang dicari
14.
Tabel Data Siswa
Berfungsi menampilkan data keseluruhan siswa yang telah dimasukkan kedalam
database.
15.
Tabel Data Hasil Perhitungan
3.2.4.
Antarmuka Perhitungan dengan Kedua Metode
[image:52.595.110.522.224.451.2]Pada Tampilan Perhitungan dengan kedua metode, akan ditampilkan data yang telah
disimpan dan pengguna akan diminta untuk memasukkan nilai bobot dari kriteria yang
sudah ditentukan. Selanjutnya pengguna mengakses tombol hitung agar sistem
memulai proses perhitungan dengan kedua metode yang hasilnya akan ditampilkan
pada form tersebut.
Gambar 3.16 Antarmuka Perhitungan dengan Kedua Metode
Keterangan :
1.
Panel Pembobotan
Panel ini ditujukan untuk mengorganisasi tata letak item yang berhubungan pada
pembobotan kriteria
2.
Text Field Nilai Rata - rata
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Nilai rata - rata
3.
Text Field Kelakuan
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Kelakuan
4.
Text Field Kedisiplinan
6.
Text Field Kebersihan
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Kebersihan
7.
Text Field Ketidakhadiran
Berfungsi untuk memasukkan bobot kriteria Total ketidakhadiran
8.
Button Bersihkan
Berupa tombol yang berfungsi untuk mengatur semua
field
di panel identitas
menjadi
default.
9.
Button Hitung
Berupa tombol yang berfungsi untuk memerintahkan sistem agar melakukan
proses perhitungan
10.
Button Hapus Data Hasil Perhitungan
Berupa tombol yang berfungsi untuk menghapus data dari hasil perhitungan yang
ada dalam database
11.
Tabel Data Siswa
Berfungsi menampilkan data keseluruhan siswa yang telah dimasukkan kedalam
database.
12.
Tabel Data Hasil SAW
Berfungsi menampilkan data keseluruhan siswa dan hasil perhitungan dengan
metode SAW yang telah dilakukan oleh sistem.
13.
Tabel Data Hasil WSM
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1.
Implementasi Sistem
Implementasi Sistem merupakan tahapan yang harus dilalui dalam proses
pengembangan perangkat lunak dari suatu sistem. Tahap ini dilakukan setelah terlebih
dahulu melalui tahap Analisis dan Perancangan Sistem yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya.
4.1.1.
Implementasi Metode Simple Additive Weighting
Penerapan Metode Simple Additive Weighting dalam sistem yang dibuat adalah pada
proses perhitungan dengan metode Simple Additive Weighting dalam pemilihan siswa
berprestasi di MIN Tanjung Sari Medan Selayang. Seluruh siswa yang aktif mengikuti
kegiatan belajar mengajar di MIN Tanjung Sari Medan Selayang akan dijadikan
alternatif dalam mengambil keputusan siapa yang berhak dipilih menjadi siswa
berprestasi.
Berikut disajikan data sample dari nilai siswa yang menjadi alternatif dalam
pemilihan siswa berprestasi di MIN Tanjung Sari Medan Selayang.
Tabel 4.1. Tabel Sample Data Nilai Siswa MIN Tanjung Sari Medan Selayang
Tahun Pelajaran 2012/2013 Semester I
No. Induk
Nama
Kelas
A
B
C
D
E
F
393
Yasmin Mahdiyah
VI
98.75
7
7
7
7
1
K
eterangan Tabel :
A = Nilai Rata – rata Raport
B = Nilai Kelakuan
C = Nilai Kedisiplinan
D = Nilai Kerapian
E = Nilai Kebersihan
F = Total Ketidakhadiran
Pada Tabel 4.1 diatas, Kriteria Nilai Rata-rata, Kelakuan, Kedisiplinan,
Kerapian dan Kebersihan adalah kriteria keuntungan karena semakin besar nilai
kriteria tersebut maka akan semakin baik nilai yang dimiliki oleh alternatif.
Sedangkan kriteria ketidakhadiran adalah kriteria kerugian, karena semakin besar nilai
ketidakhadiran dari alternatif maka akan mempengaruhi nilai alternatif menjadi lebih
kecil. Berikut akan dijelaskan langkah-langkah perhitungan untuk mendapatkan nilai
SAW dari alternatif yang ada.
Langkah 1 : Normalisasi nilai setiap kriteria
Tabel 4.2 Tabel Proses Normalisasi
No. Induk
Nama
Kelas
A
B C D
E F
393
Yasmin Mahdiyah
VI
98.75/98.75 7/7 7/7 7/7 7/7 1/1
431
Citra Aulia
V
91.25/98.75 7/7 7/7 7/7 7/7 1/1
443
Aulia Andriani P.
V
97.04/98.75 7/7 7/7 7/7 7/7 1/1
Tabel 4.3 Tabel Hasil Normalisasi
No. Induk
Nama
Kelas
A
B
C
D
E F
393
Yasmin Mahdiyah
VI
1
1
1
1
1
1
431
Citra Aulia
V
0.9240
1
1
1
1
1
443
Aulia Andriani P.
V
0.9826
1
1
1
1
1
Langkah 2 : Tentukan nilai bobot kriteria
Nilai bobot yang ditetapkan oleh MIN Tanjung Sari Medan Selayang dalam Pemilihan
Siswa Berprestasi, dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Tabel Nilai Bobot Kriteria
Kriteria
Bobot (%)
Nilai Rata-Rata Rapot
40
Kelakuan
10
Kedisiplinan
10
Kerapian
10
Kebersihan
10
Total Ketidakhadiran
20
Langkah 3 : Jumlahkan hasil perkalian nilai setiap kriteria dengan bobot kriteria
Terlebih dahulu kalikan nilai kriteria dari setiap alternatif dengan nilai bobot kriteria
sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 4.5
Tabel 4.5 Tabel Perkalian Nilai Kriteria Alternatif dengan Bobot Kriteria
No. Induk
A
B
C
D
E
F
Lalu jumlahkan hasil perkalian nilai kriteria alternatif dengan nilai bobot kriteria
untuk mendapatkan nilai SAW sebagaimana yang terlihat pada Tabel 4.6
Tabel 4.6 Tabel Nilai SAW
No Induk
Nilai SAW
393
0.4+0.1+0.1+0.1+0.1+0.2 = 1
431
0.3696+0.1+0.1+0.1+0.1+0.2 = 0.9696
443
0.3930+0.1+0.1+0.1+0.1+0.2 = 0.9930
Berdasarkan Tabel 4.6 alternatif yang memiliki nilai SAW paling tinggi adalah
siswa dengan No. Induk 393, selanjutnya siswa dengan No. Induk 443, dan yang
paling rendah adalah siswa dengan No. Induk 431.
4.1.2.
Implementasi Weighted Sum Model
Penerapan Metode Weighted Sum Model dalam sistem yang dibuat adalah pada
proses perhitungan dengan metode Weighted Sum Model dalam pemilihan siswa
berprestasi di MIN Tanjung Sari Medan Selayang. Seluruh siswa yang aktif mengikuti
kegiatan belajar mengajar di MIN Tanjung Sari Medan Selayang akan dijadikan
alternatif dalam mengambil keputusan siapa yang berhak dipilih menjadi siswa
berprestasi.
Berikut disajikan data sample dari nilai siswa yang menjadi alternatif dalam
pemilihan siswa berprestasi di MIN Tanjung Sari Medan Selayang.
Tabel 4.7. Tabel Sample Data Nilai Siswa MIN Tanjung Sari Medan Selayang
Tahun Pelajaran 2012/2013 Semester I
No. Induk
Nama
Kelas
A
B
C
D
E
F
393
Yasmin Mahdiyah
VI
98.75
7
7
7
7
1
431
Citra Aulia
V
91.25
7
7
7
7
1
Keterangan Tabel :
A = Nilai Rata – rata Raport
B = Nilai Kelakuan
C = Nilai Kedisiplinan
D = Nilai Kerapian
E = Nilai Kebersihan
F = Total Ketidakhadiran
Pada Tabel 4.7 diatas, Kriteria Nilai Rata-rata, Kelakuan, Kedisiplinan,
Kerapian dan Kebersihan adalah kriteria keuntungan karena semakin besar nilai
kriteria tersebut maka akan semakin baik nilai yang dimiliki oleh alternatif.
Sedangkan kriteria ketidakhadiran adalah kriteria kerugian, karena semakin besar nilai
ketidakhadiran dari alternatif maka akan mempengaruhi nilai alternatif menjadi lebih
kecil. Karena pada metode WSM semua data dinyatakan dalam satu tipe, maka berikut
akan dijelaskan langkah-langkah perhitungan untuk mendapatkan nilai SAW dari
alternatif yang ada.
Langkah 1 : Konversi nilai kriteria
Tabel 4.8 Tabel Hasil Konversi
No. Induk
Nama
Kelas
A
B
C
D
E
F
393
Yasmin Mahdiyah
VI
98.75
7
7
7
7
21
431
Citra Aulia
V
91.25
7
7
7
7
21
443
Aulia Andriani P.
V
97.04
7
7
7
7
21
Langkah 2 : Jumlahkan hasil perkalian nilai setiap kriteria dengan bobot kriteria
Terlebih dahulu kalikan nilai kriteria dari setiap alternatif dengan nilai bobot kriteria
sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 4.9
Tabel 4.9 Tabel Perkalian Nilai Kriteria Alternatif dengan Bobot Kriteria
No. Induk
A
B
C
D
E
F
393
98.75*0,4 7*0.1
7*0.1
7*0.1
7*0.1
21*0.2
431
91.25*0.4 7*0.1
7*0.1
7*0.1
7*0.1
21*0.2
443
97.04*0.4 7*0.1
7*0.1
7*0.1
7*0.1
21*0.2
Lalu jumlahkan hasil perkalian nilai kriteria alternatif dengan nilai bobot kriteria
untuk mendapatkan nilai SAW sebagaimana yang terlihat pada Tabel 4.10
Tabel 4.10 Tabel Nilai WSM
No Induk
Nilai WSM
393
39.5+0.7+0.7+0.7+0.7+4.2 = 46.5
431
36.5+0.7+0.7+0.7+0.7+4.2 = 43.5
443
+0.7+0.7+0.7+0.7+4.2 = 45.816
[image:59.595.116.520.576.661.2]4.2.
Antarmuka Sistem
Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi di MIN Tanjung Sari
Medan Selayang ini terdapat enam tampilan, yaitu :
1.
Input Data
2.
Perhitungan dengan SAW
3.
Perhitungan dengan WSM
4.
Perhitungan dengan SAW dan WSM
5.
Tentang Madrasah
6.
Bantuan
4.2.1.
Tampilan Input Data
[image:60.595.108.526.394.591.2]Tampilan Input Data adalah tampilan awal yang muncul saat sistem dijalankan.
Tampilan ini berisikan
field
yang harus diisi oleh pengguna untuk memasukkan data
siswa kedalam sistem. Dari tampilan ini, dapat dipilih menu lain yang ingin diakses
oleh pengguna.
Gambar 4.1 Tampilan Menu Input Data
4.2.2.
Tampilan Menu Perhitungan dengan SAW
Pada Menu Perhitungan dengan SAW akan disajikan proses perhitungan dengan
menggunakan metode Simple Additive Weighting. Pada tampilan ini terdapat dua
buah tabel, yaitu tabel data siswa dan tabel hasil perhitungan, enam buah
field
membersihkan
field
yang sudah dimasukkan. Selanjutnya hasil perhitungan akan
ditampilkan pada tabel hasil perhitungan. Pada tampilan ini juga dapat dilakukan
proses pencarian alternatif.
Gambar 4.2 Tampilan Menu Perhitungan dengan SAW
4.2.3.
Tampilan Menu Perhitungan dengan WSM
G
ambar 4.3 Tampilan Menu Perhitungan dengan WSM
4.2.4.
Tampilan Menu Perhitungan dengan kedua metode
Pada Menu Perhitungan dengan kedua metode akan disajikan proses perhitungan
dengan menggunakan kedua metode, yaitu Simple Additive Weighting dan Weighted
Sum Model. Pada tampilan ini terdapat tiga buah tabel, yaitu tabel data siswa, tabel
hasil perhitungan dengan metode SAW dan tabel hasil perhitungan dengan metode
WSM, enam buah
field
persentase bobot kriteria yang harus diisi, dan tiga buah
button
[image:62.595.108.529.71.328.2]G
ambar 4.4 Tampilan Menu Perhitungan dengan SAW dan WSM
4.2.5.
Tampilan Menu Tentang Madrasah
[image:63.595.110.528.72.320.2]Pada menu ini, akan disajikan informasi mengenai MIN Tanjung Sari Medan
Selayang, yaitu berupa alamat, visi dan misi dari MIN Tanjung Sari Medan Selayang.
[image:63.595.111.526.433.707.2]4.2.6.
Tampilan Menu Bantuan
[image:64.595.122.513.138.390.2]Pada menu ini, akan diberikan petunjuk penggunaan dari Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi di MIN Tanjung Sari Medan Selayang.
Gambar 4.6 Tampilan Menu Bantuan
4.3.
Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui bagaimana kinerja sistem dalam
melakukan proses perhitungan pemilihan siswa berprestasi menggunakan Metode
Simple Additive Weighting dan Weighted Sum Model. Hasil yang diberikan oleh
kedua metode nantinya akan dibandingkan dengan tiga periode data siswa berprestasi
yang dimiliki oleh MIN Tanjung Sari Medan Selayang. Bobot dari kriteria yang
ditetapkan dapat dilihat pada Tabel 4.4
4.3.1.
Pengujian Perhitungan Pemilihan Siswa Berprestasi Tahun Ajaran
2012/2013 Semester I
Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode Simple Additive Weighting
pada Gambar 4.7, alternatif yang memiliki nilai paling tinggi adalah siswa dengan No.