• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DAN PENGETAHUAN TENTANG INFORMASI KERJA DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII TKR SMK SWASTA YAHDI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEDISIPLINAN DAN PENGETAHUAN TENTANG INFORMASI KERJA DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII TKR SMK SWASTA YAHDI."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DAN PENGETAHUAN TENTANG INFORMASI KERJA DENGAN KESIAPAN KERJA

SISWA KELAS XII JURUSAN TKR SMK SWASTA YAHDI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ABDILLAH FAUZAN ARIEF NIM. 509321001

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Abdillah Fauzan Arief: Hubungan Kedisiplinan dan Pengetahuan tentang Informasi Kerja dengan Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII TKR SMK Swasta Yahdi. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya hubungan antara Kedisiplinan dan Pengetahuan tentang Informasi Kerja dengan Kesiapan Kerja pada siswa kelas XII Teknik Kenderaan Ringan SMK Swasta YAHDI T.P.2014/2015.

Metode Penelitian bersifat deskriptif korelasional.Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XII Teknik Kenderaan Ringan SMK Swasta YAHDI yang terdiri dari 1 Kelas dengan jumlah siswa 35 orang. Dalam hal ini, sampel penelitian ditentukan dengan Tabel Kerjie yang mana penentuan sampel dilakukan secara acak menjadi 32 orang. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan angket. Jumlah instrument sebanyak 32 pernyataan. pada angket Kedisiplinan terdapat 30 pernyataan yang dinyatakan valid dengan reliabilitas 0,635 tergolong sangat tinggi. Pada Pengetahuan tentang Informasi Kerja terdapat 30 pernyataan yang dinyatakan valid dengan reliabilitas 0,641 tergolong sangat tinggi. Pada Kesiapan Kerja terdapat 30 pernyataan yang dinyatakan valid dengan reliabilitas 0,725 tergolong sangat tinggi.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi product moment, analisis korelasi parsial dan analisis korelasi ganda pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kedisiplinan dengan Kesiapan Kerja ( r = 0,949) dan terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Pengetahuan tentang Informasi Kerja dengan Kesiapan Kerja ( r = 0,953). Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien determinasi antara Kedisiplinan dan Pengetahuan tentang Informasi Kerja dengan Kesiapan Kerja sebesar R2y.1.2 = 0,925. Ringkasan hasil analisis regresi tersebut sebagai berikut : Fh = 178,13 harga Ft = 3,33 pada taraf signifikansi 5%, sehingga Fh > Ft (178,13 > 3,33). Bahwa persamaan regresi Ӯ = 106,59+0,4736X1+0,4998X2 dapat dipertanggung jawabkan untuk menarik kesimpulan mengenai hubungan antara Kedisiplinan dan Pengetahuan tentang Informasi Kerja dengan Kesiapan Kerja

(5)

ABSTRACT

Abdillah Fauzan Arief: Relationship Dicipline And Knowladge Of Job Information With Work Readiness Student Class Xii Light Technique Transportation 2014/2015. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015.

This research purpose to know how big relationship between Dicipline and Knowladge of Job Information with Work Readiness Student Class XII TKR Yahdi School 2014/2015. The method of this research is Description Corational. The population of this research is whole student in class XII TKR which has 35 students in a class.

The sample of this research 32 students based on kerjie table. The data colect by polling. The amount of the instrument as much as 32 statement. on Discipline questionnaire contained 30 statements declared invalid by 0.635 is exceptionally high reliability. On the Knowledge of Work Information contained 30 statements declared invalid by 0,641 is exceptionally high reliability. At Work Readiness contained 30 statements declared invalid by 0.725 is exceptionally high reliability.

The data analysis technique used is the product moment correlation analysis, partial correlation analysis and multiple correlation analysis at significance level of 5%. Based on the analysis of the data shows that there is a positive and significant relationship between discipline with Job Readiness (r = 0.949) and there is a positive and significant relationship between the knowledge of Information Work with Job Readiness (r = 0.953). The analysis showed that the coefficient of determination between Discipline and Knowledge of Information Work with Job Readiness for R2y.1.2 = 0.925. Summary results of the regression analysis as follows: Fb = 178.13 price Ft = 3.33 at a significance level of 5%, so that Fh> Ft (178.13> 3.33). That the regression equation Ӯ = 106.59 + 0,4736X1 + 0,4998X2 accountable to draw conclusions about the relationship between discipline and knowledge of Information Work with Job Readiness

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi. Adapun skripsi ini ditujukan sebagai syarat

untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Adapun judul skripsi ini adalah : HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN PENGETAHUAN TENTANG INFORMASI KERJA DENGAN KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII JURUSAN TKR SMK SWASTA YAHDI

Dalam proses penyelesaian Skripsi ini, penulis banyak menemukan kendala

karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh Penulis, namun berkat bantuan

dan dukungan yang sangat berharga berupa pentunjuk, bimbingan, saran-saran dari

berbagai pihak, semua dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu, pada kesempatan

ini Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

UNIMED.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik

UNIMED.

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.

5. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi.

6. Kedua Orang tua tercinta ayahanda M.Arief.A.M dan ibunda Siti R

Simamora, adik-adik dan keluarga yang sudah banyak mensupport penulis

dari sisi materi dan non materi.

7. Teman-teman Ekstensi 2009 Pend. Teknik Mesin yang selama di bangku

perkuliahan yang menjadi partner saya hingga sampai saat ini.

Demikianlah ucapan terima kasih penulis, semoga Tuhan Yang Maha Esa

selalu memberikan rahmat-Nya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari

kesempurnaan oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

(7)

iii

skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Akhir kata, penulis

mengucapkan terimakasih atas kerjasama dan bantuan semua orang yang sudah

membantu penulis

Medan, Maret 2015

(8)

iv

B. Identifikasi Masalah ...5

C. Batasan Masalah ...6

D. Rumusan Masalah ...6

E. Tujuan Penelitian ...7

F. Manfaat Penelitian ...8

BAB II. KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoritis ...10

1. Hakekat Kepercayaan diri ...10

a. Pengertian kepercayaan Diri ...10

b. Perkembangan Kepercayaan Diri ...13

c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kepercayaan Diri ...14

d. Ciri-ciri Kepercayaan Diri ...16

2. Hakekat Hasil belajar Pengelasan ...18

a. Hasil Belajar ...18

b. Hasil Belajar Pengelasan ...21

3. Hakekat Kesiapan Kerja ...23

B. Kerangka Berpikir ...26

1. Hubungan Kepercayaan diri dengan kesiapan kerja ...26

2. Hubungan Hasil Belajar Pengelasan dengan kesiapan Kerja ...27

(9)

v

C. Pengajuan Hipotesis ...30

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode penelitian ...32

B. Tempat dan Waktu Penelitian ...32

C. Populasi dan Sampel ...32

D. Variabel Penelitian ...33

E. Defeinisi Operasional ...34

F. Teknik Pengumpulan Data ...35

G. Instrumen Penelitian ...35

H. Uji Coba Instrumen ...37

1. Dokumentasi ...38

2. Uji coba Instrumen angket kepercayaan diri dan kesiapan Kerja ...38

I. Teknik Analisis Data ...39

BAB. IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Variabel Penelitian ...45

B. Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ...51

C. Uji Persyaratan Analisis ...52

1. Uji Normalitas ...52

2. Uji Linieritas dan Keberartian Regresi ...53

D. Uji Hipotesis ...56

E. Temuan Penelitian ...59

F. Pembahasan Penelitian ...60

G. Keterbatasan Penelitian ...61

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ...63

B. Implikasi ...64

C. Saran ...65

DAFTAR PUSTAKA ...66

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Ciri-Ciri Orang Yang Percaya Diri Dengan Yang Tidak

Percaya Diri ...17

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Swasta AKP Galang ...33

Tabel 3.2 Penskoran butir angket kepercayaan diri ...36

Tabel 3.3 kisi-kisi angket kepercayaan diri ...36

Tabel 3.4 Penskoran Angket kesiapan kerja ...37

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Kesiapan Kerja ...37

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Kepercayaan Diri (X1) ...45

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Hasil belajar Pengelasan (X2) ...47

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Kesiapan Kerja (Y) ...48

Tabel 4.4 Tingkat Kecenderungan Kepercayaan Diri (X1) ...49

Tabel 4.5. Tingkat Kecendrungan Hasil Belajar Pengelasan (X2) ...50

Tabel 4.6. Tingkat Kecendrungan Kesiapan Kerja (Y) ...51

Tabel 4.7.. Ringkasan Analisis Uji Normalitas Variabel Penelitian...52

Tabel 4.8. Ringkasan ANAVA untuk persamaan regresi (Y) dengan (X1) ...53

Tabel 4.9. Ringkasan ANAVA untuk persamaan regresi (Y) dengan (X2) ...54

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ...31

Gambar 4.1.Hsitogram Skor Variabel Kepercayaan Diri (X1) ...46

Gambar 4.2. Histogram Skor Variabel Hasil Belajar Pengelasan (X2) ...47

Gambar .4.3.Histogram Skor Variabel Kesiapan Kerja (Y) ...49

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Kepercayaan Diri ... 68

Lampiran 2. Data Uji Coba Instrumen Kepercayaan Diri... 71

Lampiran 3. Perhitungan Validitas Angket Kepercayaan Diri ... 72

Lampiran 4. Perhitungan Reliabilitas Angket Kepercayaan Diri... 74

Lampiran 5. Angket Kesiapan Kerja ... 76

Lampiran 6. Data Uji Coba Instumen Kesiapan Kerja ... 78

Lampiran 7. Perhitungan Validitas Angket Kesiapan Kerja ... 81

Lampiran 8. Perhitungan Reliabilitas Angket Kesiapan Kerja ... 84

Lampiran 9. Data Variabel Penelitian ... 91

Lampiran 10.Perhitungan Distribusi Frekuensi, Median, Modus, SD .... 85

Lampiran 11. Identifikasi Tingkat Kecenderungan ... 94

Lampiran 12. Uji Normalitas sebaran data ... 97

Lampiran 13. Perhitungan Pers Regresi, Uji Kelinineran Y VS X1.. ... 101

Lampiran 14. Perhitungan Pers Regresi, Uji Kelinineran Y VS X2 ... 108

Lampiran 15.Perhitungan Reg Ganda, Uji Kelinieran, dan keberartian . 115 Lampiran 16.Perhitungan Korelasi Antar Variabel Penelitian ... 119

Lampiran17.Perhitungan Uji Keberartian dan Korelasi ganda ... 122

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu penyelenggara

pendidikan fomal untuk menghasilkan SDM yang siap terjun ke dunia kerja baik

usaha maupun industri. Pada SMK pulalah dilaksanakan pendidikan kejuruan,

yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk dapat langsung bekerja pada

suatu bidang tertentu. Garis-Garis Besar Program pengajaran pelatihan (GBPPP)

kurikulum SMK edisi 2004 juga menjelaskan tujuan SMK antara lain:

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu

bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan

dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai kompentesi

program keahlian yang dipilihnya.

2. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan teknologi dan seni agar

mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun

melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

3. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam

berkompetensi, beradaptasi dilingkungan kerja dan mengembangkan sikap

profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai

(14)

2

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan

penyelenggaraan pendidikan pada pasal 78 ayat 3 mengatakan SMK dibentuk

sesuai dengan tuntutan kerja. Selain itu dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2013 mengatakan bahwa yang

membedakan antara SMA/MA dengan SMK/MAK adalah minat siswa-siswi yang

melanjutkan ke sekolah tersebut.

Pemerintah secara umum melalui Peraturan Menteri, Peraturan Pemerintah

maupun melalui GBPPP mengharapkan siswa-siswi SMK/MAK siap terjun ke

dunia kerja. Siswa-siswi juga diharapkan memiliki bekal untuk terjun ke dunia

industri. Bekal inilah yang kemudian didapatkan siswa-siswi selama mengenyam

pendidikan pada SMK/MAK. Dari keseluruhan bekal berupa keterampilan,

pengetahuan, pengalaman serta karakter siswa inilah akan menghasilkan kesiapan

kerja, sebagai tujuan utama dari Pendidikan Kejuruan yang dijalani oleh

siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Namun sayangnya, dalam perkembangan industri dan usaha saat ini,

siswa-siswi tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) justru banyak yang tidak

ambil bagian dalam dunia kerja. Tamatan SMK yang bekerja masih tergolong

sedikit. Menurut data statistik yang diakses melalui website resmi Badan Pusat

Statistik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui pengumpulan data

penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja berdasarkan jenjang pendidikan

tertinggi, maka diperoleh data bahwa hanya 10,35% yang menyelesaikan studi

terakhir melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sedangkan yang lain

(15)

3

Tabel 1.1 Data BPS Sumut

No Pendidikan Tertinggi yang

Ditamatkan

Agustus 2012 Agustus 2013 Jumlah

penyelenggara pendidikan kejuruan formal memiliki tiga jurusan. Jurusan-jurusan

yang terdapat pada SMK YAHDI antara lain, Bisnis Manajemen (BM), Teknik

Komputer Jaringan (TKJ) dan Teknik Kenderaan Ringan (TKR). Berdasarkan

wawancara dengan kepala sekolah diketahui bahwa siswa-siswi tamatan dari

SMK Yahdi jurusan Teknik Kenderaan Ringan yang bekerja setelah

menyelesaikan sekolah bekerja baik membuka usaha bengkel sendiri atau bekerja

sebagai mekanik dibengkel tergolong sedikit hanya 10 orang dari 35 siswa jurusan

TKR SMK Yayasan Hidayatul Islam.

Dilihat dari jumlah siswa yang hanya sedikit bekerja maka hal ini bisa

disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya rendahnya kesiapan kerja siswa

kurangnya keterampilan dan kemampuan siswa, kurangnya pengetahuan siswa

tentang informasi kerja, kurang terbentuknya sikap, semangat dan karakter yang

banyak berpengaruh dalam kesiapan kerja siswa tersebut.

Menjawab permasalahan-permasalahan diatas, Sekolah Menengah Kejuruan

(16)

4

terampil. Secara Konstitusi, penyelenggaraan SMK mempunyai peranan yang

cukup penting dalam menentukan keberhasilan pembangunan nasional. Hal ini,

sejalan dengan kebutuhan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi

sesuai dengan bidang keahlian yang sedang berkembang di masyarakat, sehingga

hal tersebut menjadi alasan diselenggarakannya Pendidikan Kejuruan dalam

bentuk SMK maupun MAK.

Untuk menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan Dunia Industri,

maka SMK harus mampu menyiapkan anak didiknya untuk siap memasuki dunia

kerja. Untuk itu, pemerintah telah menerapkan konsep link and match dalam

penyelenggaraan pendidikan kejuruan. Perubahan dari pendidikan berbasis

sekolah, kependidikan berbasis ganda sesuai dengan kebijakan link and match,

yang mengharapkan agar program pendidikan kejuruan dilaksanakan di dua

tempat. Sebagian program pendidikan dilaksanakan di sekolah, seperti teori dan

praktik dasar kejuruan. Sebagian lagi dilaksanakan di dunia kerja, seperti

keterampilan produktif yang diperoleh melalui prinsip learning by doing, yaitu

belajar dengan melaksanakan langsung hasil pembelajaran dilapangan dalam

bentuk praktik kerja.

Dalam mencapai keberhasilan suatu pekerjaan, seseorang perlu memiliki

kesiapan akan segala sesuatu yang diperlukan oleh lapangan pekerjaan tersebut,

baik itu kesiapan dari segi fisik, kesiapan mental, kesiapan dari aspek kognitif dan

memiliki motivasi dalam diri untuk dapat mencapai suatu kesuksesan dalam

(17)

5

Kesiapan kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi

kematangan fisik, mental, dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan

untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Ada 2 indikator yang

mempengaruhi kesiapan kerja, yaitu (1) faktor internal yang meliputi kematangan

fisik, mental, tekanan, kreativitas, minat, bakat, intelegensi, kemandirian,

penguasaan ilmu pengetahuan dan motivasi; dan (2) faktor eksternal yang

mencakup peran masyarakat, keluarga, sarana dan prasarana sekolah, informasi

dunia kerja, dan pengalaman Pratek kerja industri.

Dari faktor internal, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk

meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan siswa, diantaranya

pengembangan kurikulum, peningkatan mutu guru, penambahan sarana dan

prasarana pendukung. Usaha ini dilaksanakan terstruktur dan sistematis oleh

semua pihak yang terlibat didalamnya. Usaha yang dilakukan pemerintah ini,

bertujuan agar siswa mampu bersaing dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi dan tidak tertinggal dari berbagai perkembangan yang terjadi.

Dalam memasuki dunia kerja, siswa harus memiliki disiplin diri. Kedisiplinan

merupakan hal yang mendasar yang harus dimiliki seseorang jika ingin

memperoleh kesuksesan. Kedisiplinan dapat dikategorikan dalam soft skill

seseorang. Thomas J Neff dan James M Citrin (1999) dalam Armala (2011:34)

mengatakan bahwa kesuksesan seseorang ditentukan oleh 80-90% soft-skills dan

hanya 10-20% saja ditentukan oleh hardskills. Sebagai bagian dari softskill,

kedisiplinan akan mempengaruhi kesuksesan siswa untuk memasuki dunia kerja.

(18)

6

untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka sehingga siswa-siswi

sekolah menengah kejuruan akan siap memasuki dunia kerja.

Siswa dengan kedisiplinan diri akan mampu bersaing untuk terjun kedunia

kerja. Sebab dalam dunia industri dan usaha kedisiplinan sangat dibutuhkan.

Perusahaan memberlakukan peraturan untuk menjaga kedisiplinan diri

karyawannya. Peraturan ini ditentukan dan diterapkan oleh perusahaan guna

meningkatkan produktivitas kerja. Semakin tinggi tingkat kedisiplinan dalam

perusahaan tersebut maka semakin tinggi produktivitas perusahaan tersebut.

Sehingga untuk diterima bekerja, baik dalam dunia industri maupun bidang

pekerjaan lainnya siswa SMK harus memiliki kedisiplinan diri.

Untuk menumbuhkan kedisiplinan, diperlukan kesadaran dari siswa itu

sendiri. Kedisiplinan diri ditumbuhkan oleh siswa dan dibantu oleh faktor

eksternal seperti keluarga, lingkungan sosial, maupun dari sekolah. Pembentukan

kedisiplinan diri siswa dilakukan dengan menerapkan berbagai peraturan yang

berlaku. Dengan adanya peraturan siswa dituntut untuk mematuhi peraturan atau

tata tertib yang berlaku. Serta selain dalam bentuk peraturan, diberlakukan pula

sanksi atau hukuman (Punishment) ketika terjadi pelanggaran peraturan atau tata

tertib guna meningkatkan kedisiplinan. Dengan demikian dari seluruh usaha serta

faktor-faktor pendukung diharapkan akan terbentuk kedisiplinan dalam diri siswa

tersebut.

Berbeda dengan Kedisiplinan diri, informasi kerja lebih banyak dipengaruhi

oleh faktor eksternal. Terlebih dengan perkembangan zaman yang begitu pesat.

(19)

7

untuk mengakses informasi pada era saat ini yang tidak rumit mempengaruhi

informasi kerja yang diterimanya. Siswa dapat mengakses informasi kerja dari

berbagai sumber, koran, radio, brosur, maupun internet. Siswa juga bisa

memperoleh informasi kerja melalui sekolah.

Dengan informasi yang diperoleh, siswa SMK dapat menentukan langkah

selanjutnya untuk memasuki dunia kerja. Informasi detail pekerjaan,tenaga kerja

yang dibutuhkan, gaji, atau jam kerja, akan memudahkan siswa-siswi dalam

menyaring informasi pekerjaan yang mereka terima. Informasi tentang pekerjaan

memudahkan siswa memilih pekerjaan yang tepat dan sesuai dengan keahlian

mereka. Informasi kerja juga akan mempermudah perusahaan dalam merekrut

tenaga kerja. Dengan begitu jelaslah bahwa informasi kerja menjadi sinergi bagi

siswa maupun pihak perusahaan.

Siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) minim dalam pengetahuan

tentang informasi kerja. Dengan akses informasi yang cepat dan mudah saat ini,

sepertinya masih belum secara maksimal dimanfaatkan oleh siswa-siswi SMK.

Padahal siswa-siswi SMK harus diarahkan ke dunia kerja. Pihak sekolah

seharusnya membantu siswa dalam mengakses informasi ini. Jika sekolah tidak

memiliki kerjasama tertentu dengan dunia industri maupun dunia kerja, sekolah

bisa membantu siswa mengakses sumber informasi kerja lainnya. Dengan begitu

siswa lebih mudah mendapatkan informasi dunia kerja.

Berdasarkan uraian di atas maka, penulis Ingin mengetahui “Hubungan

(20)

8

Kesiapan Kerja Pada Siswa Kelas XII Jurusan Teknik Kenderaan Ringan (TKR)

SMK Swasta YAHDI Tahun Ajaran 2014/2015.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah seperti diuraikan di atas, maka masalah

dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Kurangnya kedisiplinan diri yang dimiliki siswa.

2. Kurangnya keterampilan siswa

3. Rendahnya jumlah siswa yang diserap dalam dunia kerja.

4. Rendahnya minat siswa dalam memasuki dunia kerja.

5. Rendahnya pengetahuan tentang informasi kerja yang dimiliki siswa.

6. Kurangnya dukungan pada siswa untuk memasuki dunia kerja.

C. Batasan Masalah

Permasalahan yang terlalu luas dan belum operasional harus dibatasi dengan

menuliskan batasan-batasan yang jelas. Pada penelitian ini, masalah yang diteliti

dibatasi pada :

1. Bagaimana kedisiplinan diri siswa ?

2. Bagaimana pengetahuan informasi kerja siswa?

3. Bagaimana kesiapan kerja siswa dalam memasuki dunia kerja ?

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah, maka peneliti mengajukan rumusan masalah penelitian ini

(21)

9

1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kedisiplinan

siswa dengan kesiapan kerja pada Siswa Kelas XII Jurusan Teknik

Kenderaan Ringan (TKR) SMK Yahdi Tahun Ajaran 2014/2015?

2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara pengetahuan

tentang informasi kerja siswa dengan kesiapan kerja pada Siswa Kelas

XII Jurusan Teknik Kenderaan Ringan (TKR) SMK Swasta Yahdi Tahun

Ajaran 2014/2015?

3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kedisiplinan

diri siswa dan informasi kerja siswa secara bersama-sama dengan

kesiapan kerja pada Siswa Kelas XII Jurusan Teknik Kenderaan Ringan

(TKR) SMK Swasta Yahdi Tahun Ajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan antara kedisiplinan siswa dengan kesiapan

kerja pada Siswa Kelas XII Jurusan Teknik Kenderaan Ringan (TKR)

SMK Yahdi Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang informasi kerja

siswa dengan kesiapan kerja pada Siswa Kelas XII Jurusan Teknik

Kenderaan Ringan (TKR) SMK Swasta Yahdi Tahun Ajaran 2014/2015.

3. Untuk mengetahui hubungan kedisiplinan dan pengetahuan siswa tentang

informasi kerja secara bersama-sama dengan kesiapan kerja pada Siswa

Kelas XII Jurusan Teknik Kenderaan Ringan (TKR) SMK Swasta Yahdi

(22)

10

F. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang akan dilakukan nantinya, diharapkan dapat bermanfaat

sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk mengembangkan konsep-konsep dalam pendidikan dan

memberikan pengetahuan, yang dalam hal ini adalah hubungan

kedisiplinan dan pengetahuan tentang informasi kerja siswa dengan

kesiapan kerja pada Siswa Kelas XII Jurusan Teknik Kendaraan Ringan

(TKR) SMK Swasta Yahdi Tahun Ajaran 2014/2015.

b. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian di masa yang akan datang.

c. Sebagai bahan masukan bagi lembaga pendidikan khususnya bagi Guru

SMK dalam usaha meningkatkan kesiapan kerja pada siswa.

d. Sebagai bahan masukan bagi siswa agar lebih mempersiapkan diri

sebelum memasuki dunia kerja.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi tentang hubungan antara kedisiplinan dengan

kesiapan kerja pada Siswa Kelas XII Jurusan Teknik Kenderaan Ringan

(TKR) SMK Swasta Yahdi Tahun Ajaran 2014/2015.

b. Memberikan informasi tentang hubungan antara pengetahuan tentang

informasi kerja siswa dengan kesiapan kerja pada Siswa Kelas XII Jurusan

Teknik Kenderaan Ringan (TKR) SMK Swasta Yahdi Tahun Ajaran

(23)

11

c. Memberikan informasi tentang hubungan antara kedisiplinan dan

pengetahuan tentang informasi kerja siswa secara bersama-sama dengan

kesiapan kerja pada Siswa Kelas XII Jurusan Teknik Kenderaan Ringan

(24)

64 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam penelitian ini,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat kecenderungan Kedisiplinan dari Siswa kelas XII Program

Keahlian Teknik Kenderaan Ringan di SMK Yayasan Hidayatul Islam

Cendrung sangat tinggi.

2. Tingkat kecenderungan Pengetahuan tentang Informasi Kerja dari Siswa

kelas XII Program Keahlian Teknik Kenderaan Ringan di SMK Yayasan

Hidayatul Islam Cendrung sangat tinggi.

3. Tingkat kecenderungan Kesiapan Kerja dari Siswa kelas XII Program

Keahlian Teknik Kenderaan Ringan di SMK Yayasan Hidayatul Islam

Cendrung tinggi.

4. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kedisiplinan dengan

Kesiapan Kerja dari siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kenderaan

Ringan di SMK Yayasan Hidayatul Islam.

5. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Pengetahuan tentang

Informasi Kerja Dengan Kesiapan Kerja dari siswa kelas XII Program

Keahlian Teknik Kenderaan Ringan di SMK Yayasan Hidayatul Islam.

6. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kedisiplinan dan

(25)

65

bersama-sama pada siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Kenderaan

Ringan di SMK Yayasan Hidayatul Islam.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan

implikasi sebagai berikut :

1. Dengan diterimanya dihipotesis pertama, maka perlu kiranya menjadi

pertimbangan bagi pihak pengelola Program Keahlian Teknik Kenderaan

Ringan di SMK Yayasan Hidayatul Islam (guru) untuk lebih dapat

Menumbuh kembangkan Kedisiplinan pada siswa sehingga dapat

meningkatkan Kesiapan Kerja pada siswa.

2. Dengan diterimanya dihipotesis kedua, maka perlu kiranya menjadi

pertimbangan bagi pihak pengelola Program Keahlian Teknik Kenderaan

Ringan di SMK Yayasan Hidayatul Islam (guru) untuk lebih dapat

meningkatkan Pengetahuan tentang Informasi Kerja siswa sehingga dapat

meningkatkan Kesiapan Kerja siswa.

3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka hal ini menggambarkan bahwa

Kedisiplinan dan Pengetahuan tentang informasi kerja siswa yang baik

secara bersama- sama mempunyai hubungan yang positif dan berarti

dalam meningkatkan Kesiapan Kerja siswa.

C. Saran

Berdasarkan uraian yang tertuang dalam kesimpulan dan implikasi hasil

(26)

66

1. Dengan ditemukannya Kedisiplinan siswa dalam kategori Sangat Tinggi,

perlu dipertahankan dan dilakukan peningkatan teori-teori tentang

Kedisiplinan siswa.

2. Dengan ditemukannya kesiapan kerja pada siswa yang cendrung tinggi

maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan dan menerapkan teori-teori

kesiapan kerja pada siswa guna mempersiapakan siswa terjun dalam dunia

kerja.

3. Mengingat besarnya hubungan Kedisiplinan dan Pengetahuan tentang

Informasi Kerja dengan kesiapan kerja pada siswa, hendaknya guru dan

siswa dapat mempertahankan dan meningkatkan lagi kondisi ini sebagai

bekal untuk meningkatkan kesiapan kerja pada siswa.

4. Mengingat keterbatasan dalam penelitian ini, maka disarankan bagi

peneliti lainnya untuk mengadakan penelitian lebih lanjut, guna

menemukan faktor-faktor lain yang lebih dominan memberikan kontribusi

terhadap Kedisiplinan dan Pengetahuan tentang Informasi Kerja untuk

kesiapan kerja.

(27)

67

DAFTAR PUSTAKA

Amsyah,Zulkifli. 2005.Manajemen Informasi.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Arikunto, Suharsimi., (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

AR,Murniati, Nasir,Usman, 2009.Implementasi Manajemen Stratejik Dalam Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan.Bandung:Cita Pustaka Media Perintis

Fattah, Nanang.2003.Landasan Kependidikan.Bandung.PT Remaja Rodaskarpya

GBPP (2004), Garis-Garis Besar Program Pengajaran Pelatihan Kurikulum SMK

Edisi 2004. Jakarta:Depdiknas

Gulo.Dali.1987.Kamus Psikologi.Bandung:Pionir Jaya

Gaftar, Mohammad Fakri. 2001. Perencanaan Pendidikan Dan Teori. Jakarta: Gunung jati

http://sumut.bps.go.id/?qw=brs&no=457 diakses pada 20 November 2013

Hariandja, Marihot Tua. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Grasindo

Harsanto, Radno. 2007. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta.Kanisius

Haryanto, Koes. 2009.101 Jurus Sukses Mendapatkan Kerja.Jakarta : Raih Asa Sukses

Hasibuan, Malayu SP.2003.Organisasi dan Motivasi.Jakarta:PT Bumi Aksara

Kartono, Kartini. 2002. Teori Kepribadian. Bandung: Alumni

Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). 1997. Disiplin Nasional. Jakarta: PT Balai Pustaka

Mulianto, Sindu, dkk. 2006. Panduan Lengkap Supervisi Diperkaya Perspektif Syariah.Jakarta:PT.Elex Media Komputindo

Meliono, Irmayanti, dkk. 2007. MPKT Modul 1. Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI.

Prijodarminto, Soegeng. 1994. Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta : Abadi

(28)

68

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugihartono. (1991). Aspirasi Siswa Terhadap Pekerjaan dan Prestasi Akademik Kaitannya dengan Kesiapan Kerja Pada siswa Sekolah Kejuruan di DIY. Laporan Penelitian. FIP-UNY

Sutoyo, Agus.2000. Kiat Sukses Prof.Hembing.Jakarta : Prestasi Insan Indonesia

Gambar

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian ......................................................................31
Tabel 1.1 Data BPS Sumut

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak kulit nanas yang diaplikasikan sebagai Hand Wash dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan baik yang menghasilkan zona hambat sebesar 9,9

Judul Skripsi : Intensitas Dan Dinamika Perdagangan Produk Industri Mebel Antara Indonesia Dengan Negara Mitra Dagang Utama Tahun 1994-2008 : Pendekatan Perdagangan

Perbedaan waktu tanam meningkatkan produksi per plot pada taraf waktu tanam 1 HST (T0) yaitu 48.11 g Pemberian mikoriza meningkatkan 3 MST, dan 4 MST, jumlah polong, jumlah

panen kedelai dari tahun 2013 hingga tahun 2014 semakin sempit dilakukan.. peningkatan teknologi budidaya kedelai untuk mencapai produksi

Demikian Berita Acara Addendum Dokumen Pelelangan ini dibuat untuk dipahami sebagaimana mestinya, atas perhatian yang diberikan kami ucapkan terimakasih.. Tarutung,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Dilihat dari kualitas warna hasil pencapan, maka pencapan kain sutera menggunakan zat warna alam secara keseluruhan dari keenam

Maka dengan ini kami mengundang perusahaan saudara beserta Personil/Tenaga Ahli yang saudara sampaikan untuk hadir dalam Klarifikasi Teknis pada :.. Hari : Senin

Oleh karena itu, tersedianya sarana pasilitas dengan kualitas baik dan mudah diakses dapat memicu terhadap jumlah wisata yang akan datang.Di samping itu kepuasan