vii
Abstrak
Perkembangan teknologi internet sangat pesat sekali. Akan tetapi didalamnya banyak hal yang berbahaya, seperti konten pornografi. Banyak para peneliti melakukan kajian penelitian dalam deteksi citra pornografi dengan tujuan untuk melakukan filterisasi konten porno tersebut. Akan tetapi, sebagian dari penelitian itu hanya mengandalkan luasan persentase kulit saja untuk menentukan citra pornografi atau bukan. Dan mereka meninggalkan hal yang paling fundamental yang menjadi ciri sebuah citra pornografi yaitu organ intim. Pada penelitian ini melakukan komparasi deteksi puting payudara pada citra pornografi dengan dua metode. Metode pertama langsung mendeteksi area puting dengan algoritma Viola and Jones. Metode yang kedua melakukan proses deteksi dalam dua kali pendeteksian. Deteksi tahap pertama digunakan untuk mendapatkan lokasi area payudara. Kemudian, dilanjutkan mencari lokasi puting pada area payudara tersebut. Dari hasil eksperimen diperoleh hasil bahwa metode multi deteksi mampu mengurangi positif palsu. Rata-rata akurasi deteksi metode yang diusulkan meningkat dari 83,75% menjadi 94,95%. Rata-rata
precision rate meningkat dari 88,20% menjadi 98,09%. Rata-rata recall rate
meningkat dari 90,21% menjadi 94,43%. Selain peningkatan akurasi model deteksi, pada penelitian ini juga memberikan kontribusi lain yaitu terciptanya cascade detector untuk puting payudara.