• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GERAK DASARLEMPAR LEMBINGDENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII.2 DI SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG T.P. 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GERAK DASARLEMPAR LEMBINGDENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII.2 DI SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG T.P. 2011/2012"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GERAK DASARLEMPAR LEMBINGDENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS

VIII.2 DI SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG T.P. 2011/2012

Oleh

SILVIA LISTIANA

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 14 Bandar Lampung pada siswa kelas VIII.2 tahun pelajaran 2011/2012 yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dan memberikan inovasi baru dalam proses pembelajaran serta memudahkan siswa siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung dalam menguasai ataupun memahami pembelajaran gerak dasar lempar lembing dengan penggunaan modifikasi alat pembelajaran berupa bola berekor, tongkat paralon, lembing bambu dan keset.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan modifikasi alat pembelajaran lempar lembing dalam peningkatan pembelajaran gerak dasar lempar lembing pada siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) jenis kolaborasi partisipatori (Classroom Action ReaserchColaboration Partisipatoris) dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VIII.2 yang berjumlah 35 siswa, terdiri dari 20 putra dan 15 putri. Untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan proses penilaian (tes) menggunakan instrumen penilaian keterampilan gerak dasar lempar lembing bukan kidal.

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani merupakan salah satu pelajaran yang wajib diajarkan disetiap jenjang pendidikan, seperti halnya termasuk ditingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Melalui Pendidikan Jasmani diharapkan dapat merangsang perkembangan dan pertumbuhan jasmani siswa, merangsang perkembangan sikap, mental, sosial, emosi yang seimbang serta

keterampilan gerak siswa. Untuk mencapai tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani yang diharapkan, maka seorang guru Pendidikan Jasmani dituntut untuk dapat menyajikan materi pembelajaran Pendidikan Jasmani dengan baik dan menyenangkan, sehingga siswa merasa tertarik dengan pembelajaran yang dilakukan di sekolah.

(3)

siswa dapat dengan mudah memahami dan menguasai keterampilan gerak yang diajarkan dalam Pendidikan Jasmani.

Namun, hingga saat ini masih jarang sekali ditemukan guru Pendidikan Jasmani di sekolah yang menggunakan dan menciptakan suatu alat pembelajaran yang dimodifikasi ke dalam bentuk yang sederhana. Pada kenyataannya, masih banyak dijumpai guru Pendidikan Jasmani yang menyamakan arti antara Pendidikan Jasmani dan olahraga, sehingga

pembelajaran Pendidikan Jasmani yang terjadi di sekolah-sekolah saat ini masih berorientasi pada pencapaian prestasi melalui penguasaan teknik dasar dengan benar yang berpacu pada penggunaan alat pembelajaran dengan bentuk dan ukuran yang standar, padahal

pembelajaran Pendidikan Jasmani yang sebenarnya adalah berorientasi pada pemahaman dan penguasaan keterampilan melalui pemahaman konsep gerak dasar siswa dengan baik yang berpacu dengan penggunaan alat pembelajaran yang diubah ke dalam bentuk yang lebih sederhana namun tetap menyerupai bentuk alat pembelajaran yang sebenarnya tanpa mengurangi fungsi dan kegunaannya. Fenomena tersebut yang terjadi di sekolah-sekolah saat ini tentunya sangatlah bertolak belakang dengan arti pembelajaran Pendidikan Jasmani yang sebenarnya, sehingga hal tersebut mengakibatkan tujuan pembelajaran Pendidikan Jasmani yang sebenarnya belum dapat dicapai dengan optimal.

Untuk dapat menciptakan suatu alat pembelajaran yang sederhana diperlukan suatu

kemampuan memodifikasi alat pembelajaran yang akan digunakan dengan tepat. Modifikasi adalah pengubahan ke dalam bentuk yang sederhana dan disesuaikan dengan tingkat

(4)

keterampilan. Dengan alat pembelajaran yang dimodifikasi, siswa diharapkan akan lebih merasa tertarik dan ingin tahu lebih banyak tentang materi yang akan diajarkan sehingga siswa termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas gerak.

Untuk mencapai hal tersebut, tentunya materi-materi dalam Pendidikan Jasmani dari tingkatSekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) telah diatur dalam program pembelajaran Pendidikan Jasmani. Seperti halnya materi pembelajaran Pendidikan Jasmani yang diajarkan di SMP, sesuai dengan program pembelajaran yang digunakan, materi pembelajaran Pendidikan Jasmani ditingkat SMP adalah permainan bola besar, permainan bola kecil, atletik, senam lantai, beladiri, kebugaran Pendidikan Jasmani, senam irama, pembelajaran aquatik atau renang serta tentang kesehatan dan lingkungan hidup.

Salah satu materi pembelajaran Pendidikan Jasmani di SMP, yaitu atletik. Materi

(5)

lemparan yang baik. Rangkaian gerak dasar lempar lembing merupakan satu kesatuan rangkaian gerak dasar yang utuh dan cukup kompleks, karena untuk dapat melaksanakan rangkaian gerak dasar tersebut diperlukan suatu koordinasi yang baik antara mata, lengan, tungkai dan badan. Untuk mendapatkan suatu rangkaian gerak dasar dan lemparan yang baik ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu persiapan, percepatan langkah dan besarnya sudut lemparan. Faktor lain yang mendukung, yaitu kesiapan seorang pelempar untuk melakukan suatu gerak dasar lempar lembing yang baik dengan penguasaan pemahaman rangkaian gerak dasar lempar lembing yang baik juga. Selain itu, cara membawa dan memegang lembing dengan baik dan benar pun merupakan suatu kunci keberhasilan untuk menghasikan suatu lemparan yang baik pada nomor lempar lembing.

Berdasakan macamnya, cara memegang lembing ada tiga, yaitu cara Amerika, cara Finlandia dan cara menjepit (tang). Sedangkan cara membawa lembing terdiri dari tiga macam, yaitu dibawa di atas bahu dengan mata lembing mengarah serong ke atas; dibawa di muka bahu dengan mata lembing mengarah serong ke bawah; dibawa dengan cara lembing berada di bawah, lengan kanan yang memegang lembing lurus ke bawah, mata lembing arahnya serong ke atas, ekor lembing dekat dengan tanah. Untuk awalan sikap lempar pada lempar lembing terdapat dua gaya, yaitu melempar dengan gaya langkah silang (cross step) dan gaya langkah jingkat (hop step).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis di SMP Negeri 14 Bandar Lampung, penulis memperoleh informasi bahwa hasil belajar Pendidikan Jasmani pada materi

(6)

dengan jumlah siswa 34 orang diperoleh tingkat ketuntasan belajar sebesar 26,47%, di kelas VIII.2dengan jumlah siswa 35 orang diperoleh tingkat ketuntasan belajar sebesar 17,14%, di kelas VIII.3 dengan jumlah siswa 37 orang diperoleh tingkat ketuntasan belajar sebesar 48,65%, di kelas VIII.4 dengan jumlah siswa 37orang diperoleh tingkat ketuntasan belajar sebesar 32,43%, di kelas VIII.5 dengan jumlah siswa 36 orang diperoleh tingkat ketuntasan belajar sebesar 41,67%, di kelas VIII.6 dengan jumlah siswa 38 orang diperoleh tingkat ketuntasan belajar sebesar 36,84%, di kelas VIII.7 dengan jumlah siswa 35 orang diperoleh tingkat ketuntasan belajar sebesar 28,57%, di kelas VIII.8 dengan jumlah siswa 34 orang diperoleh tingkat ketuntasan belajar sebesar 32,35%, di kelas VIII.9 dengan jumlah siswa 34 orang diperoleh tingkat ketuntasan belajar sebesar 26,47%, di kelas VIII.10 dengan jumlah siswa 33 orang diperoleh tingkat ketuntasan belajar sebesar 39,39%. Berdasarakan informasi hasil tingkat ketuntasan belajar keterampilan gerak dasar lempar lembing yang diperoleh penulis dari masing-masing kelas VIII di SMP Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 tersebut, kelas VIII.2 adalah kelas yang tergolong rendah dalam penguasaan keterampilan gerak dasar lempar lembing. Kemudian setelah dilakukan observasi dan

(7)

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, perlu ditelusuri mengenai faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar gerak dasar lempar lembing siswa kelas VIII.2 di sekolah tersebut. Dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis, dapat diketahui bahwa dalam

menyampaikan materi yang diajarkan selama ini masih bersifat konvensional dan dalam proses pembelajarannya guru di sekolah tersebut hanya menggunakan alat pembelajaran berupa lembing yang jumlahnya terbatas, yaitu hanya duabuah lembing yang terdiri dari satu lembing putra dan satu lembing putri. Melalui cara mengajar yang masih bersifat

konvensional dengan menggunakan alat pembelajaran yang terbatas, penulis melihat bahwa siswa terlihat bersifat pasif saat proses pembelajaran berlangsung, karena mereka tidak memiliki banyak kesempatan untuk mencoba dan melakukan gerak dasar yang diajarkan oleh guru. Sehingga pengalaman belajar siswa sangat kurang sekali dan apa yang mereka pahami dari proses pembelajaran tersebut menjadi terbatas, akibatnya hasil belajar gerak dasar lempar lembing siswa belum optimal karena kesempatan belajar yang diperoleh siswa untuk menguasai gerak dasar lempar lembing hanya berapa kali saja dan siswa tidak dapat mengaplikasikan gerak dasar yang diajarkan dengan baik dan benar. Selain hal tersebut, lempar lembing merupakan salah satu materi pembelajaran atletik yang dinilai siswa kelas VIII.2 cukup sulit untuk dipelajari karena memiliki komponen gerak dasar yang kompleks dan memerlukan koordinasi yang baik terutama pada gerakan dalam tahap sikap lempar dan tahap pelepasan lembing, sehingga mereka merasa sulit untuk menguasai gerak dasar lempar lembing secara baik dengan alokasi waktu dan kesempatan yang terbatas.Secara garis besar kesulitan yang dihadapi oleh siswa kelas VIII.2 pada tahap sikap lempar adalah saat

(8)

pelepasan lembing yang mereka bawa. Selain kesulitan dalam hal menguasai rangkaian gerak dasar lempar lembing yang dihadapi oleh siswa tersebut, mereka pun merasa terbebani dengan ukuran panjang dan berat lembing yang dirasa kurang sesuai dengan tingkat

pertumbuhan badan mereka.

Dari latar belakang tersebut penulis berfikir bahwa hal tersebut dapat diatasi dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran. Melalui alat pembelajaran yang dimodifikasi, diharapkan dapat mengatasi minimnya alat pembelajaran yang ada di sekolah dan dapat memotivasi sekaligus memberikan kesempatan yang cukup bagi siswa untuk dapat mencoba serta melakukan gerak dasar lempar lembing, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih inovatif. Selain itu, siswa dapat lebih ingin tahu dan lebih ingin mempelajari gerak dasar tersebut secara berulang-ulang, dengan demikian proses pembelajaran yang dilaksanakan akan berjalan efektif sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Menggunakan modifikasi alat pembelajaran berguna untuk mempermudah siswa dalam memahami dan menguasai keterampilan gerak dasar lempar lembing melalui alat pembelajaran yang diubah menjadi lebih sederhana.

Dari permasalahan tersebut, penulis akan melakukan modifikasi alat pembelajaran lempar lembing, yaitu berupa lembing yang dimodifikasi ke dalam bentuk bola berekor dengan 6 keset, tongkat paralon berdiameter ¾ inchi berukuran panjang 1,75 meter dengan 6keset dan lembing bambu berukuran dua meter dengan 6 keset.

(9)

menggunakan modifikasi alat pembelajaran pada siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan, maka permasalahan yang timbul dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Hasil belajar atletik pada materi gerak dasar lempar lembing siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 masih rendah.

2. Belum digunakannya modifikasi alat pembelajaran secara optimal dalam proses pembelajaran lempar lembing pada kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

3. Kurangnya pemahaman konsep belajar dan partisipasi siswa mengenai gerak dasar lempar lembing terutama pada tahap sikap lempar dan pelepasan lembing.

C. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Ruang lingkup obyek penelitian adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

2. Ruang lingkup subyek penelitian adalah siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

(10)

4. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian adalah efektivitas pembelajaran gerak dasar lempar lembingdengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran berupabola berekor, tongkat paralon, lembing bambu dan keset.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran bentuk bola berekor dengan 6 keset dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran gerak dasar lempar lembing pada siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012? 2. Apakah dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran bentuk tongkat paralon

berdiameter ¾ inchi berukuran panjang 1,75 meter dengan 6keset dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran gerak dasar lempar lembing pada siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012?

3. Apakah dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran bentuk lembing bambu berukuran dua meter dengan 6 keset dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran gerak dasar lempar lembing pada siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012?

(11)

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan modifikasi alat pembelajaran lempar lembing dalam peningkatan pembelajaran gerak dasar lempar lembing pada siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui efektivitas pembelajaran gerak dasar lempar lembing dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran lempar lembing bentuk bola berekor, tongkat paralon, lembing bambudan keset pada siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung. 2. Memberikan inovasi baru dalam pembelajaran lempar lembing di SMP Negeri 14

Bandar Lampung dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran.

3. Mempermudah siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung untuk menguasai dan memahami pembelajaran gerak dasar lempar lembing dengan baik.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak yang berkepentingan dalam dunia pendidikan dan olahraga. Adapun yang menjadi harapan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

(12)

Sebagai informasi atau acuan, bahan masukan dan dapat berguna untuk dijadikan alternatif bagi Guru Pendidikan Jasmani di tingkat SMP dalam proses pembelajaran dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran.

3. Bagi peneliti

Sebagai bahan pengalaman dan pengetahuan mengenai efektivitas pembelajaran gerak dasar lempar lembing menggunakan modifikasi alat pembelajaran.

4. Bagi sekolah

Sebagai informasi dan sumbangan pemikiran untuk kemajuan sekolah dalam bidang akademik, khususnya untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani.

5. Bagi Kepala Sekolah

Sebagai bahan pembinaan bagi guru bidang study Pendidikan Jasmani dalam memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah.

6. Bagi profesi

(13)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis, maka dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) jenis kolaborasi partisipatori, istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action ReaserchColaboration Partisipatoris, karena dalam penelitian ini diperlukan metode kaji tindak yang melibatkan orang lain dalam

melakukan kegiatan untuk meningkatkan praktiknya. Menurut Arikunto dkk (2008: 58) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam pembelajaran kelas. Tujuan PTK adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan profesionalisme dan

menumbuhkan budaya akademik, Arikunto dkk (2008:61). Jenis metode penelitian tindakan kelas ini mampu menawarkan cara atau prosedur baru untuk memperbaiki dan

meningkatkan profesionalisme dalam proses belajar mengajar di kelas dengan menggunakan indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi. Guru harus memiliki ide-ide baru yang dihasilkan dari suatu kreativitas. Karena kreativitas menjadi salah satu ciri profesionalisme (Basrowi 2006:19).

(14)

guru atau peneliti. Kolaboratif artinya bahwa upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti di luar kelas, melainkan harus berkolaborasi dengan guru. Reflektif, artinya pelaksanaan sebuah tindakan dalam PTK dapat berkelanjutan untuk dimanfaatkan guna memperbaiki proses tindakan pada siklus kegiatan berikutnya.

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 35 siswa, terdiri dari 20 putra dan 15 putri.

C. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 14 Bandar Lampung yang berdomisili di Jln.Teuku Cik Diktiro, Beringin Raya Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung selama dua bulan sebanyak 6 kali pertemuan (tiga siklus).

D. Rancangan Penelitian

(15)

Pelaksanaan tindakan menurut Supardi yang diadaptasi d (2008: 105) secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 6

Komponen yang terdapat dalam spiral pe

setiap siklusnya, yaitu diawali dengan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dan seterusnya hingga tercapainya suatu perbaikan atau peningkatan kriteria keberhasilan yang diharapkan.

E. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini berupa da

sumbernya oleh penulis atau disebut data primer dengan teknik analisis data yang bersifat kuantitatif bentuk data diskrit, yaitu data diolah dengan cara menghitung dan membilang Data hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes keterampilan gerak dasar lempar lembing secara individu yang dicatat menggunakan lembar observasi penilaian gerak dasar lempar lembing.

Pelaksanaan tindakan menurut Supardi yang diadaptasi dari Hopkins dalam Arikunto,dkk (2008: 105) secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 6. Spiral Penelitian Tindakan Kelas Hopkins dalam Arikunto (2008:105)

Komponen yang terdapat dalam spiral penelitian tersebut terdiri dari empat tahap dalam setiap siklusnya, yaitu diawali dengan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dan seterusnya hingga tercapainya suatu perbaikan atau peningkatan kriteria keberhasilan yang

Data dalam penelitian ini berupa data hasil belajar siswa yang diperoleh secara langsung dari sumbernya oleh penulis atau disebut data primer dengan teknik analisis data yang bersifat kuantitatif bentuk data diskrit, yaitu data diolah dengan cara menghitung dan membilang

r siswa diperoleh dari hasil tes keterampilan gerak dasar lempar lembing secara individu yang dicatat menggunakan lembar observasi penilaian gerak dasar lempar

ari Hopkins dalam Arikunto,dkk

tahap dalam setiap siklusnya, yaitu diawali dengan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi dan seterusnya hingga tercapainya suatu perbaikan atau peningkatan kriteria keberhasilan yang

(16)

F. Proses Pelaksanaan Penelitian

Proses dalam penelitian ini terdiri dari tiga siklus dan masing-masing siklus terdiri dari beberapa tahap, yaitu sebagai berikut :

Siklus I : 1. Tes awal

2. Tahap perencanaan

a. Menyusun rencana pembelajaran.

b. Menyiapkan modifikasi alat pembelajaran yang akan digunakan, yaitu lembing yang dimodifikasi berupa bola berekor dengan 6 keset.

c. Melakukan pertemuan dengan subyek penelitian, yaitu memberikan pengarahan mengenai cara penggunaan alat pembelajaran yang dimodifikasi dalam

pembelajaran keterampilan gerak dasar lempar lembing.

d. Membuat lembar observasi penilaian gerak dasar lempar lembing yang digunakan untuk menilai dan mencatat hasil belajar gerak dasar lempar lembing siswa secara individu.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan di Lapangan

a. Menyiapkan dan memotivasi siswa untuk belajar. b. Memberikan pengarahan kepada subyek penelitian.

(17)

2) Memberikan petunjuk dan demonstrasi tentang keterampilan gerak dasar lempar lembing dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran yang telah disiapkan.

c. Mengorganisasikan siswa untuk menyimak pembelajaran yang disajikan. d. Mengorganisasikan siswa untuk berdiskusi dan bertanya.

e. Setiap siswa diberi kesempatan untuk melakukan gerak dasar lempar lembing mulai dari sikap awal, awalan, sikap lempar, tahap pelepasan lembing dan sikap akhiratau gerak lanjut (follow through) seperti yang telah di contohkan oleh penulis sebanyak 5 kali pengulangan dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran lempar lembing bentuk bola berekor dengan 6 keset yang telah disiapkan.

4. Tahap Observasi

Tahap observasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan belajar siswa dalam pemahaman konsep keterampilan gerak dasar lempar lembing. Pada tahap ini, penulis melakukan tes keterampilan gerak dasar lempar lembing siswa secara individu dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan berupa lembar penilaian gerak dasar lempar lembing. Untuk menjaga objektifitas dalam penilaian maka peneliti menggunakan tiga testor untuk melakukan penilaian dalam tes keterampilan gerak dasar lempar lembing tersebut.

(18)

Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan

berdasarkan hasil penelitian. Refleksi dilakukan dengan mengamati hasil belajar gerak dasar lempar lembing siswa pada siklus I serta menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi sebagai bahan acuan untuk perbaikan pada siklus II.

Siklus II :

1. Tahap perencanaan

a. Menyusun rencana pembelajaran.

b. Menyiapkan modifikasi alat pembelajaran yang akan digunakan, yaitu lembing yang dimodifikasi berupa tongkat paralon berdiameter ¾ inchi berukuran panjang 1,75 meter dengan 6keset.

c. Melakukan pertemuan dengan subyek penelitian, yaitu memberikan pengarahan mengenai cara penggunaan alat pembelajaran yang dimodifikasi dalam

pembelajaran keterampilan gerak dasar lempar lembing.

d. Menyiapkan lembar observasi penilaian gerak dasar lempar lembing yang digunakan untuk menilai dan mencatat hasil belajar gerak dasar lempar lembing siswa secara individu.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan di Lapangan

a. Menyiapkan dan memotivasi siswa untuk belajar. b. Memberikan pengarahan kepada subyek penelitian.

(19)

2) Memberikan petunjuk dan demonstrasi tentang keterampilan gerak dasar lempar lembing dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran yang telah disiapkan.

c. Mengorganisasikan siswa untuk menyimak pembelajaran yang disajikan. d. Mengorganisasikan siswa untuk berdiskusi dan bertanya.

e. Setiap siswa diberi kesempatan untuk melakukan gerak dasar lempar lembing mulai dari sikap awal, awalan, sikap lempar, tahap pelepasan lembing dan sikap akhiratau gerak lanjut (follow through) seperti yang telah di contohkan oleh penulis sebanyak 5 kali pengulangan dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran lempar lembing bentuk tongkat paralon berdiameter ¾ inchi berukuran panjang 1,75 meter dengan 6keset yang telah disiapkan.

3. Tahap Observasi

Tahap observasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan belajar siswa dalam pemahaman konsep keterampilan gerak dasar lempar lembing pada siklus II, yaitu dengan cara melakukan tes keterampilan gerak dasar lempar lembing siswa secara individu dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan berupa lembar penilaian gerak dasar lempar lembing. Untuk menjaga objektifitas dalam penilaian maka peneliti menggunakan tiga testor untuk melakukan penilaian dalam tes keterampilan gerak dasar lempar lembing tersebut.

(20)

Refleksi dilakukan pada siklus II ini, yaitu mengamati hasil belajar gerak dasar lempar lembing siswa serta menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi sebagai bahan acuan untuk perbaikan pada siklus III.

Siklus III :

1. Tahap perencanaan

a. Menyusun rencana pembelajaran.

b. Menyiapkan modifikasi alat pembelajaran yang akan digunakan, yaitu lembing yang dimodifikasi berupa lembing bambu berukuran dua meter dengan 6 keset. c. Melakukan pertemuan dengan subyek penelitian, yaitu memberikan pengarahan

mengenai cara penggunaan alat pembelajaran yang dimodifikasi dalam pembelajaran keterampilan gerak dasar lempar lembing.

d. Menyiapkan lembar observasi penilaian gerak dasar lempar lembing yang digunakan untuk menilai dan mencatat hasil belajar gerak dasar lempar lembing siswa secara individu.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan di Lapangan

a. Menyiapkan dan memotivasi siswa untuk belajar. b. Memberikan pengarahan kepada subyek penelitian.

(21)

2) Memberikan petunjuk dan demonstrasi tentang keterampilan gerak dasar lempar lembing dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran yang telah disiapkan.

c. Mengorganisasikan siswa untuk menyimak pembelajaran yang disajikan. d. Mengorganisasikan siswa untuk berdiskusi dan bertanya.

e. Setiap siswa diberi kesempatan untuk melakukan gerak dasar lempar lembing mulai dari sikap awal, awalan, sikap lempar, tahap pelepasan lembing dan sikap akhiratau gerak lanjut (follow through) seperti yang telah di contohkan oleh penulis sebanyak 5 kali pengulangan dengan menggunakan modifikasi alat

pembelajaran lempar lembing bentuk lembing bambu berukuran dua meter dengan 6 keset telah disiapkan.

3. Tahap Observasi

Tahap observasi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan belajar siswa dalam pemahaman konsep keterampilan gerak dasar lempar lembingpada siklus III, yaitu dengan cara melakukan tes keterampilan gerak dasar lempar lembing siswa secara individu dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan berupa lembar penilaian gerak dasar lempar lembing.Untuk menjaga objektifitas dalam penilaian maka peneliti menggunakan tiga testor untuk melakukan penilaian dalam tes keterampilan gerak dasar lempar lembing tersebut.

(22)

Refleksi dilakukan pada siklus III ini, yaitu mengamati hasil belajar gerak dasar lempar lembing siswa serta menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi sebagai bahan acuan untuk menyimpulkan hasil penelitian.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian (Riduwan, 2005:77).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar penilaian keterampilan gerak dasar lempar lembing yang terdiri dari beberapa indikator, yaitu sikap awal, awalan, sikap lempar, pelepasan lembing dan sikap akhir atau gerak lanjut (follow through).Menurut Freir and Cuning ham yang diadopsi oleh Aprizal (2004:29) dalam Noeng Muhajir bahwa alat untuk ukur instrument dalam PTK dikatakan valid bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah/ persoalan yang dihadapi.

Lembar instrumen penilaian keterampilan gerak dasar lempar lembing bukan kidalterlampir pada lampiran 1 halaman 80.

Setelah dilakukan penilaian dengan menggunakan instrumen penelitian yang disediakan, maka untuk mendapatkan nilai hasil belajar keterampilan gerak dasar siswa digunakan rumus :

(23)

Penilaian dilakukan pada setiap akhir siklus dan siswa dikatakan tuntas apabila hasil belajar yang diperoleh lebih besar atau sama dengan KKM yang ditentukan untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmanidi SMP Negeri 14 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012, yaitu 70. KKM tersebut ditentukan berdasarkan tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan KKM, yaitu 1) tingkat kompleksitas setiap indikator, kompetensi dasar dan standar

kompetensi yang harus dicapai peserta didik, 2) kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah, 3) tingkat kemampuan rata-rata peserta didik di sekolah (Surisman, 2010:73).

H. Teknik Analisis Data

Hasil belajar siswa diambil dari nilai tes keterampilan gerak dasar lempar lembing siswa yang diberikan setelah tindakan pembelajaran selesai. Setelah data terkumpul, selanjutnya data dianalisis melalui tabulasi, prosentase dan normatif. Untuk mengetahui kualitas hasil tindakan yang dilakukan disetiap siklus digunakan rumus :

= × 100%

(Subagio dalam Surisman, 1997)

Keterangan :

P : Prosentase keberhasilan

f : Jumlah gerakan yang dilakukan benar N : Jumlah siswa yang mengikuti ujian/ tes

Efektivitas :

(24)

Keterangan :

E = Efektivitas tindakan yang dilakukan

= Rerata nilai akhir siklus III

= Rerata tes awal

Apabila hasil perhitungan meningkat 50% ke atas maka tindakan yang dilakukan dinyatakan efektif.

I. Indikator Keberhasilan

Pembelajaran gerak dasar lempar lembing dalam penelitian ini dikatakan tuntas atau berhasil jika :

1. Prosentase hasil belajar gerak dasar lempar lembingsetiap siswa mencapai 70% atau setiap siswa mendapat nilai ≥70 di setiap siklusnya.

(25)
(26)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah :

1. Dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran bentuk bola berekor dan 6 keset

pada siklus pertama dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dan memperbaiki

keterampilan gerak dasar lempar lembing pada siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14

Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

2. Dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran bentuk tongkat paralon berdiameter

¾ inchi berukuran panjang 1,75 meter dan 6 keset pada siklus kedua dapat meningkatkan

efektivitas pembelajaran dan memperbaiki keterampilan gerak dasar lempar lembing

pada siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampungtahun pelajaran 2011/2012.

3. Dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran bentuk lembing bambu berukuran

panjang dua meter dan 6 keset pada siklus ketiga dapat meningkatkan efektivitas

pembelajaran dan memperbaiki keterampilan gerak dasar lempar lembing gaya pada

siswa kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampungtahun pelajaran 2011/2012.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat diajukan saran sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Diharapkan dapat menggunakan modifikasi alat pembelajaran berupa bola berekor,

(27)

Pendidikan Jasmani melalui modifikasi alat pembelajaran, khususnya pada materi

pembelajaran atletik nomor lempar lembing.

2. Guru Pendidikan Jasmani

Agar permasalahan keterbatasan alat pembelajaran yang dimiliki sekolah sehingga

menyebabkan rendahnya hasil pembelajaran siswa dalam materi lempar lembing dapat

teratasi, sebaiknya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi atau acuan,

bahan masukan yang berguna untuk dijadikan alternatif bagi Guru Pendidikan Jasmani

di tingkat SMP dalam proses pembelajaran gerak dasar lempar lembing dengan

menggunakan modifikasi alat pembelajaran.

3. Bagi peneliti

Diharapkan dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai bahan pengalaman dan

pengetahuan mengenai efektivitas pembelajaran gerak dasar lempar lembing

menggunakan modifikasi alat pembelajaran.

4. Bagi sekolah

Sebaiknya dalam upaya meningkatkan kemajuan sekolah dalam bidang akademik, hasil

penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan sumbangan pemikiran khususnya

untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani.

5. Bagi Kepala Sekolah

Sebaiknya konsep dan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembinaan

bagi guru bidang study Pendidikan Jasmani dalam memperbaiki dan meningkatkan

mutu praktik pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah.

(28)

Untuk menunjang tingkat profesionalitas seorang guru Pendidikan Jasmani, sebaiknya

penelitian ini dijadikan sebagai suatu model pembelajaran yang dapat digunakan di

sekolah masing-masing jika sesuai dengan kondisi dan bentuk permasalahan yang

(29)
(30)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GERAK DASARLEMPAR LEMBINGDENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS

VIII.2 DI SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG T.P. 2011/2012

(Skripsi)

Oleh

SILVIA LISTIANA

(31)
(32)

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GERAK DASARLEMPAR LEMBINGDENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS

VIII.2 DI SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG T.P. 2011/2012

Oleh

SILVIA LISTIANA

Skripsi

Sebagai Salah SatuSyaratuntukMendapatGelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

JurusanIlmuPendidikan

Program StudiPendidikanJasmanidanKesehatan FakultasKeguruandanIlmuPendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(33)
(34)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Caramemeganglembing : caraAmerika (1), caraFinlandia (2),

cara menjepit/ tang (3) ... 28

2. Fase tahap lari awalan ... 29

3. Fase tahap sikap lempar ... 30

4. Fase tahap pelepasan lembing ... 31

5. Fase tahap sikap akhir atau gerak lanjut (follow through) ... 32

6. Spiral PenelitianTindakanKelas (Hopkins dalam Arikunto,2008 :15) ... 43

7. Diagram Batang Perbandingan Prosentase Nilai Rata-Rata Kelas dan Ketuntasan Belajar Pada Tes Awal ... 55

8. Diagram Batang PerbandingaProsentase Nilai Rata-Rata Kelas dan Ketuntasan Belajar Pada Siklus I ... 57

9. Diagram Batang PerbandingaProsentase Nilai Rata-Rata Kelas dan Ketuntasan Belajar Pada Siklus II ... 58

10. Diagram Batang PerbandingaProsentase Nilai Rata-Rata Kelas dan Ketuntasan Belajar Pada Siklus III ... 60

11. Bentuk modifikasi alat pembelajaran siklus I ... 116

12. Bentuk modifikasi alat pembelajaran siklus II... 116

13. Bentuk modifikasi alat pembelajaran siklus III ... 116

14. Bentuk susunan keset dalam pembelajaran siklus I, II dan III ... 117

15. Siswa melakukan peregangan statis dan dinamis ... 117

16. Siswa melakukan gerak dasar sikap awal ... 117

17. Siswa melakukan gerak dasar awalan ... 118

18. Siswa melakukan gerak dasar sikap lempar... 118

19. Siswa melakukan gerak dasar pelepasan lembing dan sikap akhir ... 118

20. Guru memberikan koreksi dan siswa melakukan tes siklus pertama ... 118

21. Siswa melakukan tes siklus pertama ... 119

22. Guru memberikan koreksi dan siswa melakukan tes siklus II ... 119

23. Siswa melakukan tes siklus II ... 119

24. Guru memberikan koreksi dan siswa melakukan tes siklus III ... 120

(35)
(36)
(37)

I. Tahap Pembelajaran Gerak Dasar Lempar Lembing ... 27

III. METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A. Jenis Penelitian... 41

B. Subyek Penelitian... 42

C. Setting Penelitian ... 42

D. Rancangan Penelitian ... 43

E. Data Penelitian ... 44

F. Proses Pelaksanaan Penelitian ... 44

1. Siklus I ... 44

1. Analisis Prosentase Hasil PTK PembelajaranGerak Dasar Lempar Lembing ... 54

2. Analisis Efektivitas Pembelajaran Pada Setiap Siklus... 60

B. Pembahasan ... 62

C. Implikasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 70

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Simpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76

(38)
(39)

DAFTAR PUSTAKA

Abdoellah, Arma. 1985. Olahraga Untuk Pelatih, Pembina dan Penggemar. STO Yogyakarta : PT. Sastra Hudaya.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Bahagia, Yoyo. 1999/2000. Atletik. Depdiknas : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.

Basrowi, H.M. 2006. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Kediri : Jenggala Pustaka Utama.

Cholik. M, Toho & Lutan, Rusli. 1996/1997. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Depdikbud : Direktorat Jendral Perguruan Tinggi.

Depdikbud. 1978-1979. Tuntunan Mengajar Atletik. Jakarta : Proyek Pembinaan Pemassalan dan Pembibitan Olahraga.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Husin, Sudirman. 2009. Falsafah Pendidikan Jasmani. Lampung: Universitas Lampung.

Jarver, Jess. 1986. Belajardan Berlatih Atletik Untuk Coach, Atlit, Guru Olahraga dan Umum. Bandung : CV. Pionir Jaya.

Lampung, Universitas. 2007. Format Penulisan Karya Ilmiah. Lampung : Universitas Lampung.

Lutan, Rusli. 1988. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ma’mun, Amung, dkk. 1999/ 2000. Perkembangan Gerak dan Belajar Gerak. Depdiknas : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Mardiana, Ade, dkk. 2009. Materi Pokok Pendidikan Jasmani dan Olahraga.

(40)

Muhidin, Sambas Ali. 2010. Pendidikan Konsep EfektivitasPembelajaran. Bandung : Universitas Pendidikan Bandung.

Muller, Harald. 2000. Pedoman Mengajar Atletik; Lari, Lompat, Lempar

Level Ialih bahasa : Suyono Danusuyogo. Jakarta : Staf Sekertariat IAAF.

Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana.

Soepartono. 2000. Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.

Surisman. 2007.Penilaian Hasil Pembelajaran. Lampung : Universitas Lampung.

Sutikno. 2011.Pengertian Efektivitas Pembelajaran.Posted by Pengertian 1 Juli 2011.

Tarigan, Herman. 2010. Modul Mata Kuliah Saran dan Prasarana Pendidikan Jasmani Olahraga. Lampung : Universitas Lampung.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Turya. 2010. Makalah Hakikat, ciri dan Komponen Alat Pembelajaran. Indramayu.

Undang-Undang Republik Indonesia No.20. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional - Bab I Ketentuan Umum. Jakarta.

UPI. Repository.upi.edu/operator/upload/sd035 0606655 chapter2.pdf. 12 April 2010. Posted by

(41)
(42)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Deskripsi Hasil PTK Pembelajaran GerakDasar

Lempar Lembing ... 54 2. Deskripsi Efektivitas Pembelajaran GerakDasar

(43)

Judul Skripsi : EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN GERAK-

DASAR LEMPAR LEMBING DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT -PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII.2 DI SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG T.P. 2011/2012

Nama Mahasiswa : SILVIA LISTIANA

Nomor Pokok Mahasiswa : 0713051018

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Drs. Wiyono, M.Pd. Drs. Surisman, M.Pd.

NIP. 19570111 198303 1 002 NIP. 19620808 198901 1 001

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(44)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Wiyono, M.Pd ………..

Sekretaris : Drs. Surisman, M.Pd ………..

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Akor Sitepu, M.Pd ………..

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(45)
(46)

MOTTO

Ketika Anda Meyakini Suatu Hal, Yakinilah Hal Tersebut dengan Sepenuh Hati dan Tanpa Keraguan

(Walt Disney)

Tak Boleh Lelah Dalam Menggapai Cita-Cita, Angan dan Impian Harus Tetap Do’a, Usaha, Istiqomah dan Tawakal

(Silvia Listiana)

(47)

PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Silvia Listiana

NPM : 0713051018

Tempat tanggal lahir : Bandar Lampung, 19 Juli 1989

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul

“EfektivitasPambelajaranGerakDasarLemparLembingDenganMenggunakanModifikasiAl atPembelajaranPadaSiawaKelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung T.P.

2011/2012” adalah benar hasil karya penulisberdasarkanpenelitian yang dilaksanakanpadataggal 23 September 2011 - 4 November 2011 dan bukan menjiplak/plagiat hasil karya orang lain.

Apabilaterjadikesamaanskripsidikemudianharidansayaterbuktimenjiplakhasilkaryadari orang lainmakagelarsarjanasayasiapdilepas.

Bandar Lampung, 19 Maret 2012

(48)

PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan anugerah dan rezeky yang begitu banyak kepada penulis sehingga penulis dapat

mempersembahkan karya terbaik ini kepada

Mamak dan Bapak yang sangat penulis sayangi sekaligus yang telah memberikan dukungan dan

motivasi baik secara mental spiritual dan materi sehingga penulis dapat mencapai cita-cita dan menjadi

yang terbaik hingga nantinya bisa

membanggakan Mamak dan Bapak.

Seluruh Pak lek dan bu’ lek ku, Mamasku Supardiono (N’Cup), Sepupuku (Nova, Reynaldi, Meilinda, Zaki, Ega, Tahta, Bayu, Naufal dan Ayesha) yang penulis sayangi, terima kasih atas

perhatian dan motivasinya

sehingga membuat penulis menjadi kuat dan tegar untuk

berusaha memberikan karya terbaik ini.

Seseorang yang kelak akan menjadi imamku dan akan membimbingku dalam menjalani kehidupan

didunia untuk menuju kehidupan yang abadi,yakni akhirat.

(49)
(50)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung Provinsi Lampung, pada tanggal 19 Juli

1989 sebagai putri tunggal dari pasangan Bapak Sukirno dan Ibu Nur Eko Wati.

Penulis telah menyelesaikan pendidikan formal di Taman Kanak-Kanak Mutiara

pada tahun 1995, melanjutkan Sekolah Dasar di SD Kartika II-6 tamat pada tahun 2001,

kemudian melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Bandar

Lampung tamat pada tahun 2004 dan melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 3

Bandar Lampung tamat pada tahun 2007.

Pada tahun 2007 penulis tercatat menjadi mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan yang diraih

melalui jalur Penelusuran Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB). Pada tahun 2010 penulis

(51)
(52)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb.

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul ”Efektivitas Pambelajaran Gerak Dasar Lempar Lembing Dengan

Menggunakan Modifikasi Alat Pembelajaran Pada Siawa Kelas VIII.2 di SMP Negeri 14 Bandar Lampung T.P. 2011/2012”adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung.

3. Drs. Wiyono, M.Pd selaku Pembimbing satu sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis

4. Drs. Surisman, M.Pd selaku Pembimbing kedua yang juga telah memberikan bimbingan dan

pengarahan serta kepercayaan kepada penulis

5. Drs. Akor Sitepu, M. Pd Selaku Penguji utama, atas kritik dan sarannya yang telah memberikan banyak masukan dan pengarahan selama masa studi.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu

pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

7. Drs. Hj. Ellyda AZ, M.M.Pd selaku Kepala SMP Negeri 14 Bandar Lampung yang telah

memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas VII.2 tahun pelajaran 2011/2012.

8. Ibu Eko Dyah Prasetyaningsih, S.Pddan Ibu Sumi Ambarwati, S.Pd selaku guru Penjaskes di SMPNegeri 14 Bandar Lampung yang telah memberikan bantuan dan masukan selama penulis melakukan penelitian.

9. Siswa-siswi kelas VIII.2SMP Negeri 14Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012, terimakasih atas waktu dan kerjasamanya.

10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2007, ayo sukseskan program S1 secepatnya. Semangat.

(53)

Rini, Tiwi) dan My Dearest “N’cup” yang telah menjadi motivator, inspiratordan penyemangat bagi penulis selama ini, terimakasih atas semua do’a,dukungan dan bantuannya.

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 19 Maret 2012

Penulis

Gambar

Gambar 6Gambar 6. Spiral Penelitian Tindakan Kelas Hopkins dalam Arikunto (2008:105)
Gambar                                                                                                        Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Praktik mengajar yang dimaksud adalah praktik mengajar di dalam kelas dan mengajar siswa secara langsung. Praktik mengajar di dalam kelas terdiri dari praktik

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajaran membaca pemahaman menggunakan

Pasal 6A ayat (2) UUD 1945 yang menyatakan, ”Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui nilai konstanta waktu penyimpanan ( k ) dan nilai faktor berat relatif/penimbang ( x ), sehingga kita dapat menghitung

a. Budidaya jamur tiram dapat memanfaatkan limbah organik yang banyak melimpah ditengah masyarakat dengan harga relatif murah dan mudah didapat.. Budidaya jamur

Yuniarti, A.T., 2009, Usulan Perancangan Tata Letak Baru Akibat Perluasan Pabrik (Studi Kasus di PT. Mega Andalan Kalasan, Yogyakarta), Skripsi, Program Studi Teknik

Undang­Undang Nomor 17 Tahun 2003  tentang Keuangan Negara (Lembaran  Negara Republik  Indonesia   Tahun  2003

[r]