• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS BUKU BIOLOGI SMA KELAS X MATERI KINGDOM ANIMALIA BERDASARKAN LITERASI SAINS SE-KABUPATEN DELISERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS BUKU BIOLOGI SMA KELAS X MATERI KINGDOM ANIMALIA BERDASARKAN LITERASI SAINS SE-KABUPATEN DELISERDANG."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

SE-KABUPATEN DELISERDANG

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Fitriana Siregar

NIM: 8146173009

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

FITRIANA SIREGAR(2016), Analisis Buku Biologi SMA Kelas X Materi

Kingdom Animalia Berdasarkan Literasi Sains se-Kabupaten Deliserdang. Tesis,

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X materi Kingdom Animalia yang beredar di Kabupaten Deliserdang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menganalisis buku biologi SMA kelas X materi Kingdom Animalia yang beredar di kabupaten Deliserdang, sebanyak 7 buku berdasarkan penerbitnya. Buku dinilai oleh peneliti dan guru biologi SMA kabupaten Deliserdang yang berjumlah 63 guru. Peneliti dan guru menilai buku biologi SMA kelas X materi Kingdom Animalia berdasarkan skala penilaian buku biologi kelas X materi Kingdom Animalia berdasarkan sains sebagai batang tubuh ilmu pengetahuan, sains sebagai proses investigasi, sains sebagai cara berfikir, dan interaksi antara sains, teknologi, dan masyarakat. Hasil analisis menunjukkan bahwa persentase tema sains sebagai batang tubuh ilmu pengetahuan adalah 21,86%, persentase tema sains sebagai proses investigasi adalah 15,27%, persentase tema sains sebagai cara berfikir adalah 11,91%, dan persentase tema interaksi antara sains, teknologi, dan masyarakat adalah 10,36%. Sehingga persentase indikator literasi sains yang dipenuhi oleh buku biologi SMA kelas X materi kingdom Animalia yang beredar di kabupaten Deliserdang adalah 59,42%. Guru biologi SMA kabupaten Deliserdang menilai buku biologi SMA kelas X materi Kingdom Animalia yang beredar di kabupaten Deliserdang berliterasi sains, dengan persentase tertinggi terdapat pada buku 2, yaitu 82,66%, yang berkategori sangat berliterasi sains.

(6)

ABSTRACT

FITRIANA SIREGAR (2016), Analyze Scientific Literacy of Animalia Kingdom

on Senior High School Biology Books at Grade X in Deliserdang.

The aimed of this research was to know level of scientific literacy of Animalia Kingdom on senior high school biology book at grade X in Deliserdang. The method of this research was descriptive quantitative by analyzing 7 the Biology Books from different publisher for grade X on animalia Kingdom topic. Books was assessed by both researcher and 63 biology teachers in regency Deliserdang. Researcher and teachers assessed Animalia Kingdom on Senior High School biology books at grade X in Deliserdang based of scale questioner Animalia Kingdom on Senior High School biology books grade X with science of the body of knowladge, science as a way of investigating, science as a way of thinking, and interaction science, technology, and society. Result of this research shown that persentage of thema science as a body of knowledge was 21,86%, persentage of science as a way of investigating was 15,27%, persentage of science as a way of thinking was 11,91%, and persentage of interaction science, technology, and society was 10,36%. It can be concluded that percentage of scientific literacy of Animalia Kingdom on Senior High School biology books at grade X in Deliserdang was 59,42%. Senior high school’s biology teachers Deliserdang assessed that Animalia Kingdom on Senior High School biology books at grade X in Deliserdang were categorized as scientific literacy books, and the highest percentage was book 2 (82,66%).

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan ridho-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “

Analisis Buku Biologi SMA Kelas X pada Materi Kingdom Animalia

Berdasarkan Literasi Sains se-Kabupaten Deliserdang” yang disusun untuk

memenihi syarat untuk memperoleh gelas Magister Pendidikan Biologi Program

Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Serta shalawat dan berangkaikan salam

kepada Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam

yang terang benderang seperti saat ini.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda Abu Kasim Siregar

dan Ibunda Masitah Harahap yang telah memberikan izin, dukungan, do’a dan

materi kepada penulis untuk melanjutkan Kuliah S2, serta keluarga. Rasa terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, selaku dosen

pembimbing I dan kepada Ibu Dr. Elly Djulia, M.Pd, selaku pembimbing II, yang

selalu memotivasi, memberikan arahan dan bimbingan serta keikhlasan waktu

yang diberikan kepada penulis sejak awal penulisan proposal penelitian hingga

akhir penyelesaian tesis ini.

Dengan segenap kerendahan hati penulis menyampaikan rasa homat dan

terima makasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah

membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini. rasa hormat dan ucapan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Uiversitas Negeri Medan

(8)

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana

UNIMED beserta para Asisten Direktur.

3. Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, Ketua Prodi Pendidikan Biologi Pascasarjana

dan Ibu Dr. Tumiur Gultom, M.Si, selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Biologi

Pascasarjana.

4. Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, Bapak Dr. Mufti Sudibyo, M.Si, Bapak Dr.

Syahmi Edi, M.Si, selaku narasumber dan penguji yang telah banyak

memberikan saran serta masukan untuk kesempurnaan tesis ini.

5. Bapak Prof. Dr. rer.nat. Binari Manurung, M.Si, Ibu Widya Arwita, M.Pd,

selaku validator skala penilaian untuk penelitian ini.

6. Bapak dan Ibu dosen serta pegawai yang berada dilingkungan Program Studi

Pendidikan Biologi yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi dan ilmu

pengetahuan yang bermakna bagi penulis.

7. Ibu Ana sebagai tata usaha Program Studi Pendidikan Biologi yang telah

banyak membantu pengurusan surat-menyurat di Pascasarjana.

8. Seluruh Bapak Ibu guru biologi, Bapak Ibu Kepala Sekola SMA Kabupaten

Deliserdang, serta para pegawai dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang yang

telah membantu saya dalam penelitian ini.

9. Seluruh keluarga Y.P. Taman Siswa Lubuk Pakam yang ikut mendo’akan

kelancaran proses penelitian, terkhusus siswa/i SMKS Taman Siswa cabang

(9)

10. Sahabat-sahabat yang telah membantu saya disetiap kendala saat melakukan

penulisan tesis ini (Marta Aditiya Tinambunan, Sri Minarti, Natalia Kristina

Lase, Putri Leo Martin Panggabean, Dian Arisandi).

11. Rekan-rekan seperjuangan DIK BIO 2014 Reg A.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi tesis

ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan

Medan, Juni 2016

Penulis,

(10)

DAFTAR ISI

4.1.1. Data Angket Penilaian Peneliti Terhadap Buku Biologi Kelas X Berdasarkan Literasi Sains 30

4.1.2. Data Angket Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Kingdom Animalia Berdasarkan Literasi Sains 40

(11)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 53

5.1. Simpulan 53

5.2. Implikasi 54

5.3. Saran 55

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Konsep Materi Kingdom Animalia 18

Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian 28

Tabel 4.1. Persentase Skor Tema Literasi Sains Buku Biologi Kelas X

Materi Kingdom Animalia yang Beredar di Deliserdang 30 Tabel 4.2. Persentase Setiap Tema Literasi Sains pada Setiap Buku Biologi

Kelas X Materi Kingdom Animalia yang Dianalisis yang Beredar

di Deliserdang 35

Tabel 4.3. Contoh Hasil Analisis Tema Literasi Sains pada Buku Biologi

Kelas X Materi Kingdom Animalia yang Beredar di Deliserdang 36 Tabel 4.4. Persepsi Guru Biologi SMAKkabupaten Deliserdang Terhadap

Buku Biologi Kelas X Materi Kingdom Animalia yang

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Model Proses Pengamatan Kognitif Siswa 15

Gambar 3.1. Alur Penelitian 27

Gambar 4.1. Persentase Setiap Tema Literasi Sains Buku Biologi SMA Kelas X Materi Kingdom Animalia yang Beredar di Kabupaten

Deliserdang 34

Gambar 4.2. Diagram Persepsi Guru SMA Kabupaten Deliserdang Terhadap Setiap Buku Biologi Kelas X Materi Kingdom Animalia

yang Beredar di Kabupaten Deliserdang. 44

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Skala Penilaian Buku Biologi Kelas X Materi Kingdom

Animalia Berdasarkan Batang Tubuh Ilmu Pengetahuan 59 Lampiran 2. Skala Penilaian Buku Biologi Kelas X Materi Kingdom

Animalia Berdasarkan Sains Sebagai Cara Berfikir 60 Lampiran 3. Skala Penilaian Buku Biologi Kelas X Materi Kingdom

Animalia Berdasarkan Sains Sebagai Proses Investigasi 61 Lampiran 4. Skala Penilaian Buku Biologi Kelas X Materi Kingdom

Animalia Berdasarkan Interaksi Antara Sains, Teknologi,

dan Masyarakat 62

Lampiran 5. Data Analisis Kuantitatif Buku Biologi Kelas X Materi

Kingdom Animalia Berdasarkan Literasi Sains oleh Peneliti 63 Lampiran 6. Data Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Biologi Kingdom

Animalia (SEWU) Berdasarkan Literasi Sains 65 Lampiran 7. Data Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Biologi Kingdom

Animalia (Erlangga) Berdasarkan Literasi Sains 66 Lampiran 8. Data Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Biologi Kingdom

Animalia (Esis) Berdasarkan Literasi Sains 67 Lampiran 9. Data Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Biologi Kingdom

Animalia (Grafindo) Berdasarkan Literasi Sains 68 Lampiran 10. Data Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Biologi Kingdom

Animalia (Platinum) Berdasarkan Literasi Sains 69 Lampiran 11. Data Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Biologi Kingdom

Animalia (Global) Berdasarkan Literasi Sains 70

Lampiran 12. Data Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Biologi Kingdom Animalia (Yudistira) Berdasarkan Literasi Sains 71

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Studi PISA tahun 2012 menunjukkan bahwa literasi sains negara Indonesia

terdapat pada peringkat ke 64 dari 65 negara dengan skor rata-rata 382 sedangkan

rata-rata skor rata-rata internasional adalah 500 (Balitbang Kemdikbud, 2015). Hal

ini berarti kemampuan rata-rata siswa Indonesia dalam menggunakan pengetahuan

dan mengidentifikasi masalah untuk memahami fakta-fakta dan membuat keputusan

tentang alam serta perubahan yang terjadi pada lingkungan masih rendah jika

dibandingkan dengan negara lain.

Tinggi rendahnya literasi sains siswa dipengaruhi secara positif oleh sikap

siswa terhadap sains dan latar belakang pendidikan orang tua. Literasi sains

berkorelasi negatif dengan strategi problem based learning, penggunaan fenomena

untuk mengilustrasikan topik, dan penyelidikan laboratorium, tetapi literasi sains

berkorelasi positif dengan strategi kooperatif (peer teaching), dan pemodelan. Tinggi

rendahnya sikap siswa terhadap sains dipengaruhi secara positif oleh pekerjaan yang

diinginkan siswa, kegiatan belajar mengajar di kelas, latar belakang pendidikan orang

tua, dan banyaknya waktu yang digunakan siswa untuk belajar sains. Kepercayaan

diri dan motovasi belajar siswa berkolerasi positif dengan literasi sains. Semakin

besar kepercayaan diri dan motivasi belajar sains, semakin besar literasi sains yang

dicapai oleh siswa (Ekohariadi, 2009).

Menurut Glynn dan Muth (1994) salah satu langkah untuk membantu

siswa dalam mencapai literasi sains adalah dengan menjamin bahwa kurikulum

yang digunakan di sekolah adalah kurikulum yang mendukung upaya siswa dalam

mempelajari sains secara bermakna. Dalam kurikulum yang berliterasi sains,

(16)

membaca dan menulis dapat menjadi sarana untuk pembelajaran sains secara

bermakna.

Buku merupakan salah satu variabel penting dalam keberhasilan

pembelajaran. Di Indonesia, buku teks pelajaran merupakan acuan wajib untuk

digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang

memuat materi pelajaran (Permendiknas No. 11 Tahun 2005). Dalam kegiatan

pembelajaran, baik guru maupun siswa tak bisa lepas dari keberadaan buku materi

pelajaran. Terkait dengan pentingnya buku materi pelajaran, UNESCO

menggariskan tiga fungsi pokok dari buku materi pelajaran, yaitu (1) Fungsi

informasi; (2) Fungsi pengaturan dan pengorganisasian pembelajaran; dan (3)

Fungsi pemandu pembelajaran.

Namun yang terjadi adalah banyak siswa yang mengalami miskonsepsi

terhadap materi pembelajaran biologi, meskipun mereka memiliki buku materi.

Contohnya yang terjadi terhadap siswa kelas X-IPA-4 SMAN 26 Jakarta dan

siswa SMA se-Kota Medan, mengalami miskonsepsi di setiap subkonsep pada

Klasifikasi Dunia Hewan (Septiana, 2014; Panggabean, 2011). Panggabean

(2011) menganalisis bahwa siswa paling sering mengalami miskonsepsi pada

konsep Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida,

Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Coelenterata.

Hal ini terjadi karena buku biologi yang digunakan sebagai pegangan guru

maupun siswa memuat begitu banyak konsep-konsep yang terkadang sulit untuk

dimengerti oleh siswa. Sehingga kurang menstimulasi siswa untuk belajar mandiri

(17)

guru sebagai stakeholder pendidikan hendaknya lebih kreatif dan selektif dalam

memilih buku teks untuk pembelajaran biologi untuk dirinya maupun siswanya.

Mela (2010) menyatakan bahwa tugas guru bukan hanya menyampaikan

materi pembelajaran tetapi juga memilih material pembelajaran yaitu buku, dan

dalam melakukan pembelajaran harus mengikuti atau memperhatikan pada tujuan

siswa berkaitan dengan masa depan karir mereka sehingga bukan hanya mengikuti

ketentuan kurikulum saja. Buku harus diseleksi karena dalam buku banyak

terdapat aktivitas, lembar kerja, dan program panduan bagi guru dan siswa dan

seleksi dilakukan untuk melihat apakah pada buku lebih memunculkan kesibukan

atau kemewahan tampilan sehingga lebih sedikit memunculkan latihan membaca

dan menulis, karena beberapa buku mungkin hanya sedikit memenuhi

rekomendasi pembelajaran efektif dalam instruksi sains dan tidak mendukung

dasar inquiry juga pembelajaran konstruktivisme (Martin, et al, 2005).

Perlu dilakukan suatu analisis atau kajian terhadap isi buku materi biologi.

Buku materi biologi sebagai bagian dari sains harus menampilkan aspek

pembelajaran sains yaitu konsep, proses dan kontek sains juga keterkaintan sains

dengan teknologi dan masyarakat dalam isi bukunya. Jika buku biologi

menerapkan aspek atau hakikat sains maka akan dapat meningkatkan potensi

siswa dalam belajar sains dan proses sains siswa. Peningkatan proses sains akan

dapat meningkatkan literasi sains siswa. Literasi sains berkaitan dengan

bagaimana cara mereka memahami sains dan pengaplikasian berpikir ilmiah

dalam kehidupan dan karir mereka.

Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan, diketahui bahwa

(18)

Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh peneliti

yang berkaitan dengan materi kingdom animalia yang telah disesuaikan dengan

soal-soal berdasarkan literasi sains. Selain itu, berdasarkan wawancara yang

dilakukan kepada peneliti dengan siswa-siswa tersebut ternyata ada berbagai buku

pelajaran yang digunakan di sekolah-sekolah yang ada di Deliserdang.

Untuk tingkat literasi sains pada isi buku biologi SMA dapat diketahui

dengan menganalisis empat tema atau dimensi literasi ilmiah pada isi buku yang

meliputi science as a body of knowledge, science as a way of thinking, science as

a way of investigasting dan science and its interaction with technology and

society. (Chiapetta, et al, 1991).

1.2Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dari penelitian ini, yaitu:

1. Kemampuan literasi ilmiah siswa kelas X Deliserdang masih sangat rendah.

2. Siswa kelas X banyak mengalami miskonsepsi pada materi kingdom

Animalia.

3. Guru kurang menyelektif buku pelajaran yang menjadi pegangan untuk siswa.

4. Beberapa buku hanya sedikit memenuhi rekomendasi pembelajaran efektif

dalam instruksi sains dan tidak mendukung dasar inquiry juga pembelajaran

(19)

1.3Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan dan agar masalah

yang diteliti lebih jelas dan terarah maka pembatasan masalah penelitianini

dibatasi pada:

1. Analisis buku Biologi kelas X pada materi kingdom animalia dan peranannya

bagi kehidupan.

2. Analisis buku biologi berdasarkan tema sains sebagai batang tubuh

pengetahuan, sains sebagai cara berfikir, sains sebagai proses investigasi, dan

interaksi antara sains, teknologi, dan masyarakat.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Bagaimana tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi

kingdom animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan batang tubuh

ilmu pengetahuan?

2. Bagaimana tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi

kingdom animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan sains sebagai

proses investigasi?

3. Bagaimana tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi

kingdom animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan sains sebagai

cara berfikir?

4. Bagaimana tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi

kingdom animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan interaksi

(20)

5. Bagaimana persepsi guru biologi SMA kelas X tentang tingkat literasi sains

buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom animalia dan peranannya

bagi kehidupan berdasarkan literasi sains?

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom

animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan batang tubuh ilmu

pengetahuan.

2. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom

animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan sains sebagai proses

investigasi.

3. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom

animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan sains sebagai cara

berfikir.

4. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom

animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan interaksi sains,

teknologi, dan masyarakat.

5. persepsi guru biologi SMA kelas X tentang tingkat literasi sains buku biologi

SMA kelas X pada materi kingdom animalia dan peranannya bagi kehidupan

berdasarkan literasi sains.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun

praktis. Adapun manfaat secara teoritis, yaitu: (1) Untuk menambah khasanah

(21)

berdasarkan literasi ilmiah; (2) Sebagai tolak ukur bagi peningkatan mutu buku

ajar Biologi dalam meningkatkan kemampuan literasi ilmiah siswa; dan (3)

Sebagai referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian mengenai

kesesuaian buku ajar Biologi SMA semester 1 kelas X berdasarkan literasi ilmiah.

Selanjutnya manfaat secara praktis, yaitu; (1) Sebagai bahan informasi

tenaga pendidik dalam menentukan buku ajar Biologi yang baik untuk pegangan

guru dan siswa; (2) Memberikan data empiris bagi pengarang dan penerbit buku

ajar, demi perbaikan dan peningkatan mutu ajar Biologi; dan (3) Bahan masukan

bagi guru untuk memilih buku ajar yang bermutu yang sesuai dengan kebutuhan

siswa.

1.7 Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini maka akan

dijelaskan definisi operasional setiap variabel sebagai berikut:

a. Literasi sains adalah kemampuan dalam menggunakan pengetahuan dan

pemahaman tentang konsep-konsep ilmiah dan proses yang diperlukan untuk

pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Buku yang berliterasi

sains adalah buku yang memenuhi empat tema, yaitu batang tubuh ilmu

pengetahuan, sains sebagai proses investigasi, sains sebagai cara berfikir, dan

interaksi antara sains, teknologi dan masyarakat.

b. Tema Batang tubuh ilmu pengetahuan adalah menyajikan dan mendiskusikan

fakta, konsep, prinsip dan hukum. Tema ini menyajikan hipotesis, teori, dan

model dan meminta siswa untuk mengulang kembali pengetahuan atau

(22)

c. Tema sains sebagai proses investigasi adalah mencerminkan aspek aktif dari

penyelidikan dan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam metode dan

proses ilmu pengetahuan. Tema Ini merangsang siswa untuk berpikir dan

berbuat dengan meminta para siswa untuk mencari tahu.

d. Tema sains sebagai cara berfikir adalah buku menggambarkan bagaimana

seorang ilmuwan bereksperimen, menunjukkan sejarah perkembangan suatu

ide, memberikan hubungan sebab akibat, dan menunjukkan bagaimana ilmu

sains dilaksanakan ke dalam percobaan mandiri.

e. Tema interaksi antara sains, teknologi dan masyarakat adalah tema yang

menggambarkan dampak sains pada masyarakat. Tema ini berkaitan dengan

penerapan ilmu pengetahuan dan bagaimana teknologi membantu atau

(23)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom

animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan sains sebagai batang

tubuh ilmu pengetahuan adalah 21,86% ( sangat baik).

2. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom

animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan sains sebagai proses

investigasi adalah 15,27% (baik).

3. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom

animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan sains sebagai cara

berfikir adalah 11,91% (kurang baik).

4. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom

animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan interaksi antara sains,

teknologi dan masyarakat adalah 10,36% (kurang baik).

5. Persepsi guru biologi SMA kelas X tentang tingkat literasi sains buku biologi

SMA kelas X pada materi kingdom animalia dan peranannya bagi kehidupan

adalah ketujuh buku merupakan buku yang berliterasi sains. Persentaase

tertinggi terdapat pada buku 2, yaitu 82,66%, yang berkategori sangat

berliterasi sains.

(24)

5.2. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh gambaran

dan masukan kepada pendidik atau guru, bahwa untuk meningkatkan kemampuan

literasi sains (melek ilmiah) siswa, maka sebaiknya mereka menggunakan dan

menyarankan siswa untuk menggunakan buku materi yang berliterasi sains.

Dengan demikian diharapkan agar para guru SMA Kabupaten Deliserdang

mempunyai pengetahuan, pemahaman, dan wawasan yang luas dalam memilih

buku materi khususnya materi Kingdom Animalia, karena materi ini termasuk

materi yang sulit untuk dimengerti oleh siswa SMA. Dengan penguasaan

pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tersebutut, maka para guru diharapkan

memiliki kemampuan dalam memilih buku materi Biologi, terkhusus materi

Kingdom Animalia yang berliterasi sains.

Hasil penelitian ini mengimplikasikan bertambahnya pemahaman peneliti

dan guru tentang literasi sains, dan bagaimana memilih buku materi yang

berliterasi sains untuk proses pembelajaran. Hal ini membuka cakrawala

pengetahuan yang berkaitan dengan literasi sains. Sebuah fenomena menunjukkan

bahwa penggunaan buku materi yang berliterasi sains efektif dalam meningkatkan

kemampuan literasi sains siswa (Puspaningtyas, 2015). Oleh karena itu

sekolah/guru sebaiknnya memilihkan buku yang berliterasi sains sebagai buku

pegangan guru dan siswa sehingga siswa menjadi terbiasa dalam membaca

(25)

5.3. Saran

Hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur bagi peningkatan mutu buku

ajar Biologi dalam meningkatkan kemampuan literasi ilmiah siswa. Mengingat

hasil penelitian semua buku menekankan pada tema sains sebagai batang tubuh

ilmu pengetahuan, maka peneliti menganjurkan saran sebaiknya dilakukan

penelitian tentang pengembangan buku biologi kelas X materi kingdom Animalia

yang berliterasi sains dengan menambah proporsi tema sains sebagai cara berfikir

dan interaksi antara sains, teknologi, dan masyarakat dalam buku materi Kingdom

Animalia.

Mengingat instrumen yang digunakan merupakan buatan peneliti sendiri

maka untuk peneliti lebih lanjut jika ingin menggunakan instrumen ini sebaiknya

memodifikasinya dan divalidasikan kembali dengan validator yang ahli dan

berpengalaman, sehingga hasil yang didapatkan akan lebih valid dan reliabel.

Selain itu sebaiknya latar belakang guru biologi yang menilai buku juga sebaiknya

disamakan, misalnya guru yang sedang atau telah melaksanakan pascasarjana.

Hasil penelitian ini sebagai bahan informasi tenaga pendidik dalam

menentukan buku ajar biologi yang baik untuk pegengan guru dan siswa, yaitu

buku 2, 4, dan 5. Analisis buku materi biologi SMA khususnya pada materi

Kingdom Animalia penting digunakan oleh penerbit buku materi untuk

menciptakan masyarakat yang berliterasi sains. Sehingga permasalah yang saat ini

terjadi seperti perburuan liar, dan kepunahan hewan-hewan langka akan teratasi

(26)

DAFTAR PUSTAKA

(AAAS) American Association for the Advancement of Science. 1993. Benchmarks for science literacy. Washington, DC. http://tinyurl.com/cbn7 md8 (diakses tanggal 21 September 2015).

Balitbang Kemdikbud. 2015. Survei Internasional PISA. litbang.kemdikbud.go.id

/index.php.survei-internasional-pisa(diakses tanggal 22 September 2015).

Campbell, N.A., J.B. Reece, L.A. Urry, M.L. Cain, S.A. Waserman, P.V.

Minorsky & R.B. Jackson. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta:

PT. Erlangga. International Journal of Science Education. 29(15):1847-1868.

Chiappetta, E.L. dan T.R. Koballa. 2010. Science Instruction in The Middle and

Secondary Schools: Developing Fundamental Knowledge and Skills. United

State of America: Pearson Education Inc.

Collette, A.T. dan Chiappetta E.L., 1989. Science Instruction in The Middle and

Secondary Schools. Columbus. OH: Merrill.

DeBoer, G.E., 2000. Scientific literacy: another look at its historical and

contemporary meanings and its relationship to science education reform. J.

Research in Science Teaching 37(6): 582–601.

Ekohariadi. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Literasi Sains Siswa

Indonesia Berusia 15 Tahun. Jurnal Pendidikan Dasar. 10(1): 28-41.

Glynn, S.M., dan K.D. Muth. 1994. Reading and Writing to Learn Science:

Achieving Scientific Literacy. Journal of Research in Science Teaching.

31(9): 1057-1073.

Hodson, D., 2009. Toward scientific literacy: A teachers’ guide to the history,

philosophy and sociology of science. Rotterdam, The Netherlands: SensePublishers.

Holbrook, J., dan Rannikmae. 2009. The Meaning of Scientific Literacy. International Journal of Environment & Science Education 4(3): 275-288. Holliday, W.G., L.D. Yore, D.E. Alvermann, 1994. The Reading-Science

(27)

Lailatul, H., E.S. Rosyidatun, dan S. Miranto. 2015. Analisisi Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi Kelas XI Semester 1 Berdasarkan Literasi Sains. Edusains. 7(1): 1 - 10.

Martin, R., C. Sexton., T. Franklin, D. McElroy & J. Gerlovich. 2005. Teaching

Science for All Children: Inquiry Methods for Constructing Understanding, Third Edition. United State of America: Pearson Education Inc.

Mela, D. dan A. Supuran. 2010. Textbook selection – an important factor in

introducing ESP in vocational schools. a case study. Analele Universitătii

din Oradea Fascicula: Ecotoxicologie, Zootehnie si Tehnologii de Industrie Alimentară 3(1): 1514-1519.

National Science Education Standards (NSES). 1996. National Academy of

Science. National Academy Press: Washington, D.C.

http://www.nap.edu/openbook.php?re cord_id=4962 (diakses pada 21

September 2015).

Nisa, R.A., D. Rochintaniawati, A. Fitriani. 2015. Analisis Buku Biologi Kelas X

Berdasarkan Muatan Literasi Sains. Prosiding Seminar Nasional

Pendidikan Biologi 2015.

Norris, S.P., and L. M. Phillips. 2003. How literacy in its fundamental sense is

central to scientific literacy. Science Education, 87(2): 224-240.

OECD. 2010. PISA 2009 Results: Executive Summary. Paris: Andre-Pascal. http:

//www.oecd.org/psa/pisaproducts/46619703.pdf (diakses tanggal 16 Maret 2016).

OECD. 2013. PISA 2015 Assessment and Analytical Framework Mathematics,

Raading, Science, Problem Solving and Financial Literacy. http://www.oecdorg/pisa/pisaproducts/PISA%202012%20framework%20eb ok_final.pdf (diakses pada 27 Januari 2014).

Panggabean, H. N. S., 2011. Analisis Miskonsepsi Siswa dan Guru Biologi

Tentang Materi Klasifikasi Dunia Hewan pada SMA se-Kecamatan Medan Helvetia. Medan: PPS Universitas Negeri Medan.

Puspaningtyas, A.A., 2015. Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Berbasis

Literasi Sains Bertema Perubahan Zat di Lingkungan. Thesis. Universitas

Negeri Semarang. http://lib.unnes.ac.id/21930/ (diakses tanggal 7 April 2016).

Rahayu, S. 2014. Menuju Masyarakat Berliterasi Sains: Harapan dan Tantangan

Kurikulum 2013. Makalah pada Seminar Nasional Kimia dan

Pembelajarannya 2014: FMIPA UM.

Riduwan. 2007. Skala Pengantar Variabel-variabel Penelitian. Alfabeta:

(28)

Septiana, D., 2014. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Archaebacteria dan Eubacteria Menggunakan Two-Tier Multiple Choice. Jakarta: UIN Syatif Hidayatullah.

Shen, B. S. P., 1975. Science literacy and the public understanding of science. In

S. B. Day (Ed.), Communication of scientific information. New York: S. Karger and A. G. Basel.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Udeani, U. 2013. Quatitative analysis of secondary school biology textbooks for

scienctific literacy themes. Research Journal in Organizational Psychology

& Education Studies 2(1): 39-43.

Yilmaz, I., 2012. Does Science Literacy Cover Understanding? An Analysis Over

Turkish Education Curiculum. International Journal of Applied Science and

Technology. 2(1): 145-151.

Yuenyong, C dan P. Narjaikaew. 2009. Scientific literacy and thailand science

education. International Journal of Environment & Science Education 4(3):

335-349.

Gambar

Tabel 2.1.   Konsep Materi Kingdom Animalia Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Gambar 2.1. Model Proses Pengamatan Kognitif Siswa Gambar 3.1. Alur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Dalam PP tersebut dinyatakan bahwa bank dengan prinsip bagi hasil tidak boleh melakukan kegiatan usaha yang tidak berdasarkan prinsip bagi hasil, sebaliknya bank

Program Penilaian Poster Sains dan Teknologi Islam (ISnT) dan Islamic Civilization, Science and Technology Coursework Evaluation (i-CiviST) merupakan satu program penilaian

[r]

Untuk bisa memanfaatkan semen beku yang telah diproduksi tetapi PTM-nya dibawah standar SNI dan semen beku yang karena beberapa faktor sehingga persentase PTM-nya

Perhitungan yang dilakukan akan menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan risiko yang memperlukan lebih lanjut atau tidak dengan melihat matriks risk grade pada Gambar 1.. Hasil

Untuk mempercepat adopsi varietas unggul kacang hijau, diperlukan beberapa langkah antara lain: (1) varietas yang akan diintroduksikan selain memiliki keunggulan hasil atau

Dari pemaparan tersebut, dapat diketahui bahwa para seniman di Batuan ingin membuat sebuah pertunjukan yang baru, unik, dan orisinal dengan menggunakan media Genggong..

menunjukkan aktivitas insektisida bagus, hampir semua turunan yang diuji memiliki efektifitas inhibitor asetilklorinesterase lebih rendah daripada karbofuran, tetapi masih