SE-KABUPATEN DELISERDANG
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Fitriana Siregar
NIM: 8146173009
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
FITRIANA SIREGAR(2016), Analisis Buku Biologi SMA Kelas X Materi
Kingdom Animalia Berdasarkan Literasi Sains se-Kabupaten Deliserdang. Tesis,
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X materi Kingdom Animalia yang beredar di Kabupaten Deliserdang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menganalisis buku biologi SMA kelas X materi Kingdom Animalia yang beredar di kabupaten Deliserdang, sebanyak 7 buku berdasarkan penerbitnya. Buku dinilai oleh peneliti dan guru biologi SMA kabupaten Deliserdang yang berjumlah 63 guru. Peneliti dan guru menilai buku biologi SMA kelas X materi Kingdom Animalia berdasarkan skala penilaian buku biologi kelas X materi Kingdom Animalia berdasarkan sains sebagai batang tubuh ilmu pengetahuan, sains sebagai proses investigasi, sains sebagai cara berfikir, dan interaksi antara sains, teknologi, dan masyarakat. Hasil analisis menunjukkan bahwa persentase tema sains sebagai batang tubuh ilmu pengetahuan adalah 21,86%, persentase tema sains sebagai proses investigasi adalah 15,27%, persentase tema sains sebagai cara berfikir adalah 11,91%, dan persentase tema interaksi antara sains, teknologi, dan masyarakat adalah 10,36%. Sehingga persentase indikator literasi sains yang dipenuhi oleh buku biologi SMA kelas X materi kingdom Animalia yang beredar di kabupaten Deliserdang adalah 59,42%. Guru biologi SMA kabupaten Deliserdang menilai buku biologi SMA kelas X materi Kingdom Animalia yang beredar di kabupaten Deliserdang berliterasi sains, dengan persentase tertinggi terdapat pada buku 2, yaitu 82,66%, yang berkategori sangat berliterasi sains.
ABSTRACT
FITRIANA SIREGAR (2016), Analyze Scientific Literacy of Animalia Kingdom
on Senior High School Biology Books at Grade X in Deliserdang.
The aimed of this research was to know level of scientific literacy of Animalia Kingdom on senior high school biology book at grade X in Deliserdang. The method of this research was descriptive quantitative by analyzing 7 the Biology Books from different publisher for grade X on animalia Kingdom topic. Books was assessed by both researcher and 63 biology teachers in regency Deliserdang. Researcher and teachers assessed Animalia Kingdom on Senior High School biology books at grade X in Deliserdang based of scale questioner Animalia Kingdom on Senior High School biology books grade X with science of the body of knowladge, science as a way of investigating, science as a way of thinking, and interaction science, technology, and society. Result of this research shown that persentage of thema science as a body of knowledge was 21,86%, persentage of science as a way of investigating was 15,27%, persentage of science as a way of thinking was 11,91%, and persentage of interaction science, technology, and society was 10,36%. It can be concluded that percentage of scientific literacy of Animalia Kingdom on Senior High School biology books at grade X in Deliserdang was 59,42%. Senior high school’s biology teachers Deliserdang assessed that Animalia Kingdom on Senior High School biology books at grade X in Deliserdang were categorized as scientific literacy books, and the highest percentage was book 2 (82,66%).
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan ridho-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “
Analisis Buku Biologi SMA Kelas X pada Materi Kingdom Animalia
Berdasarkan Literasi Sains se-Kabupaten Deliserdang” yang disusun untuk
memenihi syarat untuk memperoleh gelas Magister Pendidikan Biologi Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan. Serta shalawat dan berangkaikan salam
kepada Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam
yang terang benderang seperti saat ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda Abu Kasim Siregar
dan Ibunda Masitah Harahap yang telah memberikan izin, dukungan, do’a dan
materi kepada penulis untuk melanjutkan Kuliah S2, serta keluarga. Rasa terima
kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, selaku dosen
pembimbing I dan kepada Ibu Dr. Elly Djulia, M.Pd, selaku pembimbing II, yang
selalu memotivasi, memberikan arahan dan bimbingan serta keikhlasan waktu
yang diberikan kepada penulis sejak awal penulisan proposal penelitian hingga
akhir penyelesaian tesis ini.
Dengan segenap kerendahan hati penulis menyampaikan rasa homat dan
terima makasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini. rasa hormat dan ucapan terima
kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Uiversitas Negeri Medan
2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana
UNIMED beserta para Asisten Direktur.
3. Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, Ketua Prodi Pendidikan Biologi Pascasarjana
dan Ibu Dr. Tumiur Gultom, M.Si, selaku Sekretaris Prodi Pendidikan Biologi
Pascasarjana.
4. Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, Bapak Dr. Mufti Sudibyo, M.Si, Bapak Dr.
Syahmi Edi, M.Si, selaku narasumber dan penguji yang telah banyak
memberikan saran serta masukan untuk kesempurnaan tesis ini.
5. Bapak Prof. Dr. rer.nat. Binari Manurung, M.Si, Ibu Widya Arwita, M.Pd,
selaku validator skala penilaian untuk penelitian ini.
6. Bapak dan Ibu dosen serta pegawai yang berada dilingkungan Program Studi
Pendidikan Biologi yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi dan ilmu
pengetahuan yang bermakna bagi penulis.
7. Ibu Ana sebagai tata usaha Program Studi Pendidikan Biologi yang telah
banyak membantu pengurusan surat-menyurat di Pascasarjana.
8. Seluruh Bapak Ibu guru biologi, Bapak Ibu Kepala Sekola SMA Kabupaten
Deliserdang, serta para pegawai dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang yang
telah membantu saya dalam penelitian ini.
9. Seluruh keluarga Y.P. Taman Siswa Lubuk Pakam yang ikut mendo’akan
kelancaran proses penelitian, terkhusus siswa/i SMKS Taman Siswa cabang
10. Sahabat-sahabat yang telah membantu saya disetiap kendala saat melakukan
penulisan tesis ini (Marta Aditiya Tinambunan, Sri Minarti, Natalia Kristina
Lase, Putri Leo Martin Panggabean, Dian Arisandi).
11. Rekan-rekan seperjuangan DIK BIO 2014 Reg A.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
tesis ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi tesis
ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan
Medan, Juni 2016
Penulis,
DAFTAR ISI
4.1.1. Data Angket Penilaian Peneliti Terhadap Buku Biologi Kelas X Berdasarkan Literasi Sains 30
4.1.2. Data Angket Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Kingdom Animalia Berdasarkan Literasi Sains 40
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 53
5.1. Simpulan 53
5.2. Implikasi 54
5.3. Saran 55
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Konsep Materi Kingdom Animalia 18
Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian 28
Tabel 4.1. Persentase Skor Tema Literasi Sains Buku Biologi Kelas X
Materi Kingdom Animalia yang Beredar di Deliserdang 30 Tabel 4.2. Persentase Setiap Tema Literasi Sains pada Setiap Buku Biologi
Kelas X Materi Kingdom Animalia yang Dianalisis yang Beredar
di Deliserdang 35
Tabel 4.3. Contoh Hasil Analisis Tema Literasi Sains pada Buku Biologi
Kelas X Materi Kingdom Animalia yang Beredar di Deliserdang 36 Tabel 4.4. Persepsi Guru Biologi SMAKkabupaten Deliserdang Terhadap
Buku Biologi Kelas X Materi Kingdom Animalia yang
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Model Proses Pengamatan Kognitif Siswa 15
Gambar 3.1. Alur Penelitian 27
Gambar 4.1. Persentase Setiap Tema Literasi Sains Buku Biologi SMA Kelas X Materi Kingdom Animalia yang Beredar di Kabupaten
Deliserdang 34
Gambar 4.2. Diagram Persepsi Guru SMA Kabupaten Deliserdang Terhadap Setiap Buku Biologi Kelas X Materi Kingdom Animalia
yang Beredar di Kabupaten Deliserdang. 44
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Skala Penilaian Buku Biologi Kelas X Materi Kingdom
Animalia Berdasarkan Batang Tubuh Ilmu Pengetahuan 59 Lampiran 2. Skala Penilaian Buku Biologi Kelas X Materi Kingdom
Animalia Berdasarkan Sains Sebagai Cara Berfikir 60 Lampiran 3. Skala Penilaian Buku Biologi Kelas X Materi Kingdom
Animalia Berdasarkan Sains Sebagai Proses Investigasi 61 Lampiran 4. Skala Penilaian Buku Biologi Kelas X Materi Kingdom
Animalia Berdasarkan Interaksi Antara Sains, Teknologi,
dan Masyarakat 62
Lampiran 5. Data Analisis Kuantitatif Buku Biologi Kelas X Materi
Kingdom Animalia Berdasarkan Literasi Sains oleh Peneliti 63 Lampiran 6. Data Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Biologi Kingdom
Animalia (SEWU) Berdasarkan Literasi Sains 65 Lampiran 7. Data Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Biologi Kingdom
Animalia (Erlangga) Berdasarkan Literasi Sains 66 Lampiran 8. Data Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Biologi Kingdom
Animalia (Esis) Berdasarkan Literasi Sains 67 Lampiran 9. Data Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Biologi Kingdom
Animalia (Grafindo) Berdasarkan Literasi Sains 68 Lampiran 10. Data Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Biologi Kingdom
Animalia (Platinum) Berdasarkan Literasi Sains 69 Lampiran 11. Data Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Biologi Kingdom
Animalia (Global) Berdasarkan Literasi Sains 70
Lampiran 12. Data Penilaian Guru Terhadap Buku Materi Biologi Kingdom Animalia (Yudistira) Berdasarkan Literasi Sains 71
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Studi PISA tahun 2012 menunjukkan bahwa literasi sains negara Indonesia
terdapat pada peringkat ke 64 dari 65 negara dengan skor rata-rata 382 sedangkan
rata-rata skor rata-rata internasional adalah 500 (Balitbang Kemdikbud, 2015). Hal
ini berarti kemampuan rata-rata siswa Indonesia dalam menggunakan pengetahuan
dan mengidentifikasi masalah untuk memahami fakta-fakta dan membuat keputusan
tentang alam serta perubahan yang terjadi pada lingkungan masih rendah jika
dibandingkan dengan negara lain.
Tinggi rendahnya literasi sains siswa dipengaruhi secara positif oleh sikap
siswa terhadap sains dan latar belakang pendidikan orang tua. Literasi sains
berkorelasi negatif dengan strategi problem based learning, penggunaan fenomena
untuk mengilustrasikan topik, dan penyelidikan laboratorium, tetapi literasi sains
berkorelasi positif dengan strategi kooperatif (peer teaching), dan pemodelan. Tinggi
rendahnya sikap siswa terhadap sains dipengaruhi secara positif oleh pekerjaan yang
diinginkan siswa, kegiatan belajar mengajar di kelas, latar belakang pendidikan orang
tua, dan banyaknya waktu yang digunakan siswa untuk belajar sains. Kepercayaan
diri dan motovasi belajar siswa berkolerasi positif dengan literasi sains. Semakin
besar kepercayaan diri dan motivasi belajar sains, semakin besar literasi sains yang
dicapai oleh siswa (Ekohariadi, 2009).
Menurut Glynn dan Muth (1994) salah satu langkah untuk membantu
siswa dalam mencapai literasi sains adalah dengan menjamin bahwa kurikulum
yang digunakan di sekolah adalah kurikulum yang mendukung upaya siswa dalam
mempelajari sains secara bermakna. Dalam kurikulum yang berliterasi sains,
membaca dan menulis dapat menjadi sarana untuk pembelajaran sains secara
bermakna.
Buku merupakan salah satu variabel penting dalam keberhasilan
pembelajaran. Di Indonesia, buku teks pelajaran merupakan acuan wajib untuk
digunakan di satuan pendidikan dasar dan menengah atau perguruan tinggi yang
memuat materi pelajaran (Permendiknas No. 11 Tahun 2005). Dalam kegiatan
pembelajaran, baik guru maupun siswa tak bisa lepas dari keberadaan buku materi
pelajaran. Terkait dengan pentingnya buku materi pelajaran, UNESCO
menggariskan tiga fungsi pokok dari buku materi pelajaran, yaitu (1) Fungsi
informasi; (2) Fungsi pengaturan dan pengorganisasian pembelajaran; dan (3)
Fungsi pemandu pembelajaran.
Namun yang terjadi adalah banyak siswa yang mengalami miskonsepsi
terhadap materi pembelajaran biologi, meskipun mereka memiliki buku materi.
Contohnya yang terjadi terhadap siswa kelas X-IPA-4 SMAN 26 Jakarta dan
siswa SMA se-Kota Medan, mengalami miskonsepsi di setiap subkonsep pada
Klasifikasi Dunia Hewan (Septiana, 2014; Panggabean, 2011). Panggabean
(2011) menganalisis bahwa siswa paling sering mengalami miskonsepsi pada
konsep Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida,
Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Coelenterata.
Hal ini terjadi karena buku biologi yang digunakan sebagai pegangan guru
maupun siswa memuat begitu banyak konsep-konsep yang terkadang sulit untuk
dimengerti oleh siswa. Sehingga kurang menstimulasi siswa untuk belajar mandiri
guru sebagai stakeholder pendidikan hendaknya lebih kreatif dan selektif dalam
memilih buku teks untuk pembelajaran biologi untuk dirinya maupun siswanya.
Mela (2010) menyatakan bahwa tugas guru bukan hanya menyampaikan
materi pembelajaran tetapi juga memilih material pembelajaran yaitu buku, dan
dalam melakukan pembelajaran harus mengikuti atau memperhatikan pada tujuan
siswa berkaitan dengan masa depan karir mereka sehingga bukan hanya mengikuti
ketentuan kurikulum saja. Buku harus diseleksi karena dalam buku banyak
terdapat aktivitas, lembar kerja, dan program panduan bagi guru dan siswa dan
seleksi dilakukan untuk melihat apakah pada buku lebih memunculkan kesibukan
atau kemewahan tampilan sehingga lebih sedikit memunculkan latihan membaca
dan menulis, karena beberapa buku mungkin hanya sedikit memenuhi
rekomendasi pembelajaran efektif dalam instruksi sains dan tidak mendukung
dasar inquiry juga pembelajaran konstruktivisme (Martin, et al, 2005).
Perlu dilakukan suatu analisis atau kajian terhadap isi buku materi biologi.
Buku materi biologi sebagai bagian dari sains harus menampilkan aspek
pembelajaran sains yaitu konsep, proses dan kontek sains juga keterkaintan sains
dengan teknologi dan masyarakat dalam isi bukunya. Jika buku biologi
menerapkan aspek atau hakikat sains maka akan dapat meningkatkan potensi
siswa dalam belajar sains dan proses sains siswa. Peningkatan proses sains akan
dapat meningkatkan literasi sains siswa. Literasi sains berkaitan dengan
bagaimana cara mereka memahami sains dan pengaplikasian berpikir ilmiah
dalam kehidupan dan karir mereka.
Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan, diketahui bahwa
Siswa tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh peneliti
yang berkaitan dengan materi kingdom animalia yang telah disesuaikan dengan
soal-soal berdasarkan literasi sains. Selain itu, berdasarkan wawancara yang
dilakukan kepada peneliti dengan siswa-siswa tersebut ternyata ada berbagai buku
pelajaran yang digunakan di sekolah-sekolah yang ada di Deliserdang.
Untuk tingkat literasi sains pada isi buku biologi SMA dapat diketahui
dengan menganalisis empat tema atau dimensi literasi ilmiah pada isi buku yang
meliputi science as a body of knowledge, science as a way of thinking, science as
a way of investigasting dan science and its interaction with technology and
society. (Chiapetta, et al, 1991).
1.2Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dari penelitian ini, yaitu:
1. Kemampuan literasi ilmiah siswa kelas X Deliserdang masih sangat rendah.
2. Siswa kelas X banyak mengalami miskonsepsi pada materi kingdom
Animalia.
3. Guru kurang menyelektif buku pelajaran yang menjadi pegangan untuk siswa.
4. Beberapa buku hanya sedikit memenuhi rekomendasi pembelajaran efektif
dalam instruksi sains dan tidak mendukung dasar inquiry juga pembelajaran
1.3Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan dan agar masalah
yang diteliti lebih jelas dan terarah maka pembatasan masalah penelitianini
dibatasi pada:
1. Analisis buku Biologi kelas X pada materi kingdom animalia dan peranannya
bagi kehidupan.
2. Analisis buku biologi berdasarkan tema sains sebagai batang tubuh
pengetahuan, sains sebagai cara berfikir, sains sebagai proses investigasi, dan
interaksi antara sains, teknologi, dan masyarakat.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Bagaimana tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi
kingdom animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan batang tubuh
ilmu pengetahuan?
2. Bagaimana tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi
kingdom animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan sains sebagai
proses investigasi?
3. Bagaimana tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi
kingdom animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan sains sebagai
cara berfikir?
4. Bagaimana tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi
kingdom animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan interaksi
5. Bagaimana persepsi guru biologi SMA kelas X tentang tingkat literasi sains
buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom animalia dan peranannya
bagi kehidupan berdasarkan literasi sains?
1.5Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom
animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan batang tubuh ilmu
pengetahuan.
2. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom
animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan sains sebagai proses
investigasi.
3. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom
animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan sains sebagai cara
berfikir.
4. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom
animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan interaksi sains,
teknologi, dan masyarakat.
5. persepsi guru biologi SMA kelas X tentang tingkat literasi sains buku biologi
SMA kelas X pada materi kingdom animalia dan peranannya bagi kehidupan
berdasarkan literasi sains.
1.6Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
praktis. Adapun manfaat secara teoritis, yaitu: (1) Untuk menambah khasanah
berdasarkan literasi ilmiah; (2) Sebagai tolak ukur bagi peningkatan mutu buku
ajar Biologi dalam meningkatkan kemampuan literasi ilmiah siswa; dan (3)
Sebagai referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan penelitian mengenai
kesesuaian buku ajar Biologi SMA semester 1 kelas X berdasarkan literasi ilmiah.
Selanjutnya manfaat secara praktis, yaitu; (1) Sebagai bahan informasi
tenaga pendidik dalam menentukan buku ajar Biologi yang baik untuk pegangan
guru dan siswa; (2) Memberikan data empiris bagi pengarang dan penerbit buku
ajar, demi perbaikan dan peningkatan mutu ajar Biologi; dan (3) Bahan masukan
bagi guru untuk memilih buku ajar yang bermutu yang sesuai dengan kebutuhan
siswa.
1.7 Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini maka akan
dijelaskan definisi operasional setiap variabel sebagai berikut:
a. Literasi sains adalah kemampuan dalam menggunakan pengetahuan dan
pemahaman tentang konsep-konsep ilmiah dan proses yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Buku yang berliterasi
sains adalah buku yang memenuhi empat tema, yaitu batang tubuh ilmu
pengetahuan, sains sebagai proses investigasi, sains sebagai cara berfikir, dan
interaksi antara sains, teknologi dan masyarakat.
b. Tema Batang tubuh ilmu pengetahuan adalah menyajikan dan mendiskusikan
fakta, konsep, prinsip dan hukum. Tema ini menyajikan hipotesis, teori, dan
model dan meminta siswa untuk mengulang kembali pengetahuan atau
c. Tema sains sebagai proses investigasi adalah mencerminkan aspek aktif dari
penyelidikan dan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam metode dan
proses ilmu pengetahuan. Tema Ini merangsang siswa untuk berpikir dan
berbuat dengan meminta para siswa untuk mencari tahu.
d. Tema sains sebagai cara berfikir adalah buku menggambarkan bagaimana
seorang ilmuwan bereksperimen, menunjukkan sejarah perkembangan suatu
ide, memberikan hubungan sebab akibat, dan menunjukkan bagaimana ilmu
sains dilaksanakan ke dalam percobaan mandiri.
e. Tema interaksi antara sains, teknologi dan masyarakat adalah tema yang
menggambarkan dampak sains pada masyarakat. Tema ini berkaitan dengan
penerapan ilmu pengetahuan dan bagaimana teknologi membantu atau
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom
animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan sains sebagai batang
tubuh ilmu pengetahuan adalah 21,86% ( sangat baik).
2. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom
animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan sains sebagai proses
investigasi adalah 15,27% (baik).
3. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom
animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan sains sebagai cara
berfikir adalah 11,91% (kurang baik).
4. Tingkat literasi sains buku biologi SMA kelas X pada materi kingdom
animalia dan peranannya bagi kehidupan berdasarkan interaksi antara sains,
teknologi dan masyarakat adalah 10,36% (kurang baik).
5. Persepsi guru biologi SMA kelas X tentang tingkat literasi sains buku biologi
SMA kelas X pada materi kingdom animalia dan peranannya bagi kehidupan
adalah ketujuh buku merupakan buku yang berliterasi sains. Persentaase
tertinggi terdapat pada buku 2, yaitu 82,66%, yang berkategori sangat
berliterasi sains.
5.2. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh gambaran
dan masukan kepada pendidik atau guru, bahwa untuk meningkatkan kemampuan
literasi sains (melek ilmiah) siswa, maka sebaiknya mereka menggunakan dan
menyarankan siswa untuk menggunakan buku materi yang berliterasi sains.
Dengan demikian diharapkan agar para guru SMA Kabupaten Deliserdang
mempunyai pengetahuan, pemahaman, dan wawasan yang luas dalam memilih
buku materi khususnya materi Kingdom Animalia, karena materi ini termasuk
materi yang sulit untuk dimengerti oleh siswa SMA. Dengan penguasaan
pengetahuan, pemahaman, dan wawasan tersebutut, maka para guru diharapkan
memiliki kemampuan dalam memilih buku materi Biologi, terkhusus materi
Kingdom Animalia yang berliterasi sains.
Hasil penelitian ini mengimplikasikan bertambahnya pemahaman peneliti
dan guru tentang literasi sains, dan bagaimana memilih buku materi yang
berliterasi sains untuk proses pembelajaran. Hal ini membuka cakrawala
pengetahuan yang berkaitan dengan literasi sains. Sebuah fenomena menunjukkan
bahwa penggunaan buku materi yang berliterasi sains efektif dalam meningkatkan
kemampuan literasi sains siswa (Puspaningtyas, 2015). Oleh karena itu
sekolah/guru sebaiknnya memilihkan buku yang berliterasi sains sebagai buku
pegangan guru dan siswa sehingga siswa menjadi terbiasa dalam membaca
5.3. Saran
Hasil penelitian ini dapat menjadi tolak ukur bagi peningkatan mutu buku
ajar Biologi dalam meningkatkan kemampuan literasi ilmiah siswa. Mengingat
hasil penelitian semua buku menekankan pada tema sains sebagai batang tubuh
ilmu pengetahuan, maka peneliti menganjurkan saran sebaiknya dilakukan
penelitian tentang pengembangan buku biologi kelas X materi kingdom Animalia
yang berliterasi sains dengan menambah proporsi tema sains sebagai cara berfikir
dan interaksi antara sains, teknologi, dan masyarakat dalam buku materi Kingdom
Animalia.
Mengingat instrumen yang digunakan merupakan buatan peneliti sendiri
maka untuk peneliti lebih lanjut jika ingin menggunakan instrumen ini sebaiknya
memodifikasinya dan divalidasikan kembali dengan validator yang ahli dan
berpengalaman, sehingga hasil yang didapatkan akan lebih valid dan reliabel.
Selain itu sebaiknya latar belakang guru biologi yang menilai buku juga sebaiknya
disamakan, misalnya guru yang sedang atau telah melaksanakan pascasarjana.
Hasil penelitian ini sebagai bahan informasi tenaga pendidik dalam
menentukan buku ajar biologi yang baik untuk pegengan guru dan siswa, yaitu
buku 2, 4, dan 5. Analisis buku materi biologi SMA khususnya pada materi
Kingdom Animalia penting digunakan oleh penerbit buku materi untuk
menciptakan masyarakat yang berliterasi sains. Sehingga permasalah yang saat ini
terjadi seperti perburuan liar, dan kepunahan hewan-hewan langka akan teratasi
DAFTAR PUSTAKA
(AAAS) American Association for the Advancement of Science. 1993. Benchmarks for science literacy. Washington, DC. http://tinyurl.com/cbn7 md8 (diakses tanggal 21 September 2015).
Balitbang Kemdikbud. 2015. Survei Internasional PISA. litbang.kemdikbud.go.id
/index.php.survei-internasional-pisa(diakses tanggal 22 September 2015).
Campbell, N.A., J.B. Reece, L.A. Urry, M.L. Cain, S.A. Waserman, P.V.
Minorsky & R.B. Jackson. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta:
PT. Erlangga. International Journal of Science Education. 29(15):1847-1868.
Chiappetta, E.L. dan T.R. Koballa. 2010. Science Instruction in The Middle and
Secondary Schools: Developing Fundamental Knowledge and Skills. United
State of America: Pearson Education Inc.
Collette, A.T. dan Chiappetta E.L., 1989. Science Instruction in The Middle and
Secondary Schools. Columbus. OH: Merrill.
DeBoer, G.E., 2000. Scientific literacy: another look at its historical and
contemporary meanings and its relationship to science education reform. J.
Research in Science Teaching 37(6): 582–601.
Ekohariadi. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Literasi Sains Siswa
Indonesia Berusia 15 Tahun. Jurnal Pendidikan Dasar. 10(1): 28-41.
Glynn, S.M., dan K.D. Muth. 1994. Reading and Writing to Learn Science:
Achieving Scientific Literacy. Journal of Research in Science Teaching.
31(9): 1057-1073.
Hodson, D., 2009. Toward scientific literacy: A teachers’ guide to the history,
philosophy and sociology of science. Rotterdam, The Netherlands: SensePublishers.
Holbrook, J., dan Rannikmae. 2009. The Meaning of Scientific Literacy. International Journal of Environment & Science Education 4(3): 275-288. Holliday, W.G., L.D. Yore, D.E. Alvermann, 1994. The Reading-Science
Lailatul, H., E.S. Rosyidatun, dan S. Miranto. 2015. Analisisi Buku Sekolah Elektronik (BSE) Biologi Kelas XI Semester 1 Berdasarkan Literasi Sains. Edusains. 7(1): 1 - 10.
Martin, R., C. Sexton., T. Franklin, D. McElroy & J. Gerlovich. 2005. Teaching
Science for All Children: Inquiry Methods for Constructing Understanding, Third Edition. United State of America: Pearson Education Inc.
Mela, D. dan A. Supuran. 2010. Textbook selection – an important factor in
introducing ESP in vocational schools. a case study. Analele Universitătii
din Oradea Fascicula: Ecotoxicologie, Zootehnie si Tehnologii de Industrie Alimentară 3(1): 1514-1519.
National Science Education Standards (NSES). 1996. National Academy of
Science. National Academy Press: Washington, D.C.
http://www.nap.edu/openbook.php?re cord_id=4962 (diakses pada 21
September 2015).
Nisa, R.A., D. Rochintaniawati, A. Fitriani. 2015. Analisis Buku Biologi Kelas X
Berdasarkan Muatan Literasi Sains. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Biologi 2015.
Norris, S.P., and L. M. Phillips. 2003. How literacy in its fundamental sense is
central to scientific literacy. Science Education, 87(2): 224-240.
OECD. 2010. PISA 2009 Results: Executive Summary. Paris: Andre-Pascal. http:
//www.oecd.org/psa/pisaproducts/46619703.pdf (diakses tanggal 16 Maret 2016).
OECD. 2013. PISA 2015 Assessment and Analytical Framework Mathematics,
Raading, Science, Problem Solving and Financial Literacy. http://www.oecdorg/pisa/pisaproducts/PISA%202012%20framework%20eb ok_final.pdf (diakses pada 27 Januari 2014).
Panggabean, H. N. S., 2011. Analisis Miskonsepsi Siswa dan Guru Biologi
Tentang Materi Klasifikasi Dunia Hewan pada SMA se-Kecamatan Medan Helvetia. Medan: PPS Universitas Negeri Medan.
Puspaningtyas, A.A., 2015. Pengembangan Bahan Ajar IPA Terpadu Berbasis
Literasi Sains Bertema Perubahan Zat di Lingkungan. Thesis. Universitas
Negeri Semarang. http://lib.unnes.ac.id/21930/ (diakses tanggal 7 April 2016).
Rahayu, S. 2014. Menuju Masyarakat Berliterasi Sains: Harapan dan Tantangan
Kurikulum 2013. Makalah pada Seminar Nasional Kimia dan
Pembelajarannya 2014: FMIPA UM.
Riduwan. 2007. Skala Pengantar Variabel-variabel Penelitian. Alfabeta:
Septiana, D., 2014. Identifikasi Miskonsepsi Siswa Pada Konsep Archaebacteria dan Eubacteria Menggunakan Two-Tier Multiple Choice. Jakarta: UIN Syatif Hidayatullah.
Shen, B. S. P., 1975. Science literacy and the public understanding of science. In
S. B. Day (Ed.), Communication of scientific information. New York: S. Karger and A. G. Basel.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Udeani, U. 2013. Quatitative analysis of secondary school biology textbooks for
scienctific literacy themes. Research Journal in Organizational Psychology
& Education Studies 2(1): 39-43.
Yilmaz, I., 2012. Does Science Literacy Cover Understanding? An Analysis Over
Turkish Education Curiculum. International Journal of Applied Science and
Technology. 2(1): 145-151.
Yuenyong, C dan P. Narjaikaew. 2009. Scientific literacy and thailand science
education. International Journal of Environment & Science Education 4(3):
335-349.