Analisis Usahatani Rumput Laut (Studi Kasus di Desa Pesisir dan Desa Demung Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo)

(1)

Digital Repository Universitas Jember

(2)

Digital Repository Universitas Jember

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

Digital Repository Universitas Jember

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

----

-

-I. PE:'\ DA II l' ＱＮｌ｜ｾ＠ •

I. I Latar Bdakang Pcrmasalahan

Negara Kcsatuan Rcpuhl 1k Indonesia t N"K RI ) mt!rupakan neg:ira

ki.!pu lauan 1erbcsar di dunia. ｾ＠ ang mt:miliki ± 18. 1 l 0 pulau dengan garis pa111a1 ｾＮＺｰｩｲｮＬＱ｡ｮｧ＠ 108 .000 km. lkrdasarh.a n Konvcns1 Hukum Laut {li:\'('UJ.\'l 1982,

Indonesia mcrniliki kedaulata11 ｡ｴ｡ｾ＠ \\ ilayah pcra1rari scl ua5 3,:! ju la km: yung

'

terdiri dari perairan kepulauan ｾ､ｵ｡Ｄ＠ 2.9 j uta km- dan laut tentonal seluas 0,3 j uw

kmz Selain itu Indonesia juga mempunyai hak eksklusif untuk mcmanfaatkan

sumber ､｡ｾＧＳ＠ kelautan dan lxrbagai kepentingan terkait scluas 2,7 km1 pada

penurdn ZEE (sampai dengan 200 mi l dari garis pangkal )

(Mentcri Pem1ukiman dan Prasarana Wilayah, 2003).

Luas lahan perair.111 untuk budidaya laut sckitar 80. 925 ha. Potensi

ｰｲｯ､ｵｫｾｩ＠ sekitar 46. 734.300 ton/tahun, terdiri dari ikan 1.080.000 ton/h1h11n,

kcrang-kcrangan 45.171.900 ton/tahun dan rumput taut 422.400 ton/tahun.

Jenis-jenis biota yang potensiat untuk dibudidayakan adatah ikan kcrapu, baronang,

kakap putih. tcripang, kcrang-kerangan dan rumput taut (Suboko, 1996).

Pcrairan lndonesia

memitiki

potensi

rumput

laut yang cukup

bcsar.

Pcnduduk yang bertempat tinggal di dacrah pantai sudah scjak dulu

memanfaatkan rumput laut dalam berbagai bentttk, misalnya dimakan mentah

sebagai lalap,' dibuat sayur, acar, kue atau puding dan manisan serta bahan-bahan

obat-obatan ( Winamo, 1996).

Rumput laut tumbuh dan tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia.

Tumbuhan ini penting karena penggunaannya sangat luas dalam berbagai bidang,

seperti : industn , kembang gula. kosmetik, cs krim , cita rasa, roti saus, sutera, dan

obat-obatan. Jcnis-jcnis yang bemilai ekonomis penting adatah Acanuhopeltiu.

Uracil/aria, (;ellidella. Gel/1d1um, l'terrocdaidia sebagai penghasil agar-agar:

Chondrus, £11che11mu. G iganma. Hyp11ea. lndaea.Pyllophora sebagai pcnghas1 I

kcraginan; Vurcellariu sebagai penghasil furcclaran dan Ascophyllum. J)urvillea.

Eclelonta, 1i1rbinuriu sebagai penghasil alginat (Tim Penulis PS, 1991).

Digital Repository Universitas Jember

(18)

2

Di Indonesia produksi rumput taut dari tahun 1976 sampai 1980 •

mcningkat dari 7.4 79 ton mcnjad1 7.848 ton. Lcbih dari 76 pcrscn dari pmduksi

rumput lau1 di Indonesia diproduksi di perairan Maluku. Pada tahun 1980

produks1 rumput laut yang hampir mt:ncapai 8000 ton terscbut hanya 600 ton yang

did spor t Winarno. 1996).

Di Kabupaten Situbond(1 salah satu usaha budidaya lau• yang berkemhang

yaitu usahatani rumput laul Sccarn ckologis, kedalaman laurnya \ ang ditandai

dcngan ｾｲ｡ｩｲ｡ｮ＠ yang jcmih dan tcnang sanga1 ideal untuk mengcmbangkan

rumput taut. Usahatani rumput laut ini mulai berkemban,g pada tahun 1997. llal

ini disebabkan karena membaiknya pang.<;a pasar baik di dalam maupun di luar

ncgeri. Jenis rumput laul yang banyak dibudidayakan di Kabupaten Sit ubondo

adalah Euchema co11011i _{(Dinas Perikanan dan Kelautan,}2002).

Usahatani rumput laut mudah dilakukan olch petani sehingga merupakan

salah salU altematif untuk meningkatkan kesejahtcraan pctani. Menurut Karjono

(1999) usahatan i nunput laut tidak perlu modal bcsar, pcrawatan sedcrhana dan

hasilnya ccpat Hampir tidak ada investasi berarti di ru.mput laut. Lokasi tidak

perlu menycwa, hanya sebatas rakit, tali pengikat, dan bibit serta ditarnbah perahu

kecil untuk transportasi ke tengah taut. Pengeluaran biaya pcrawatan hanya untuk

membcrsihkan lendir atau kotoran yang mencmpel saja dan tidak pcrlu pupuk atau

pestisida. Oleh karena, itu perlu adanya dukungan lingkungan sekitar. Keadaan

lingkungan yang tidak mendukung sepeni badai dan pcncurian akan

mengakibatkan kcga!,>alan pada usaha budidaya rumput laut sehingga petani akan

mengalami kerugian. Untuk itu petani sebagai pengusaha perlu merencanakan

secara rnatang sebelum memutuskan untuk mcngusahakan budidaya rumput laut,

schingga petani dapat menekan resiko kegagalan yang dialami.

Dalam dunia bisnis proses pengambilan keputusan merupakan hal yang

penting yang harus dilakukan oleh seorang petani. Hal ini dikarcnakan mengambil

keputusan perlu adanya kejelian untuk memilih jenis komoditas yang akan

diusahakan. Komoditas tersebut barus sesuai dengan potcnsi wilayah yang ada.

Proses pembuatan keputusan merupakan inti setiap masalab yang dihadapi oleh

dunia bisnis. Dalam mengambil suatu keputusan selalu berusaha mempcroleh apa

Digital Repository Universitas Jember

(19)

ｾ＠

_,

yang diinginkan dan kegiatan yang ､ｩｬ｡ｫｾｫ｡ｮＮ＠ Pada dasamya mengambil atau

membuat kcputusan bcran1 memilih alternatif dari sekian altematif hcrdasarkan

pertimbangan tertentu schingga tujuan untuk mcndapat keuntungan dapat dicapai.

lJsahatani rumpul laut ini banyak d1minati masyarakat di Desa Pesisir dan

Des.a

Demung karena budidayanya mudah. b1aya rcndah dan hasilnya mcnguntungkan.

Petani sebagai pengusaha d1 dalam mdakukan usahatani rumput laut akan

sd;i lu berpiki r untuk mengalokasikan input seelisien mungkin untuk mcmperoleh

prnduksi yang maksirnal. Pcmikiran ini didasarkan pada konsep tentang

memaksimalkan keuntungan. Upaya yang dilakukan untuk memaksimalkan

keuntungan yang lebih ｢｣Ｎｾ｡ｲ＠ adalah menekan biaya produksi seminimal mungkin

Dcsa Pesisir dan Dcsa Demung Kecamatan Besuki Kabupatcn Situbondo

adal ah daerah yang bcrpotensi untuk usahatani rumput lam. Kenyataan ini

ditunjukkan dengan banyaknya masyarakat yang mengusahakan rumput laut. Desa

Pesisir dan Desa Demung memiliki wilayah dengan perairan lautnya yang cocok

untuk usahatani rumput laut. Hal ini merupakan modal yang tak temil ai dan jarang

ditcmui keberadaannya di daerah Jain.

Usahatani rumput laut di Desa Pesisir dan Desa Dernung Kecamatan

Bcsuki Kabupaten Situbondo rnemiliki

ani

yang sangat penting, karena langsung

bt:rhubw1gan dengan upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat. Usahatani rumput laut bila dikaji secara teliti memiliki peluang yang

sangat bagus cfalam membantu menciptakan lapangan kerja dan sebagai sumber

pendapatan bagi petani. Oleh karena itu penelitian ini di lakukan untuk

mengungkap faktor-faktor yang mendasari keputusan petani dalam berusahatani

rumput taut, efisiensi biaya, tingkat pendapatan pctani dan fal.-tor-fal..1or yang

mempengaruhi pendapatan petani rumpul laut di Dcsa Pcsisir dan Dcsa Demung

Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo.

Digital Repository Universitas Jember

(20)

1.2 ldt•ntifikasi Prrmasa lahan

I . F:1kt0r-faktor apa saja yang mcndasari kepu1usan pctani dalam ｢ＮＺｲｵｾ｡ｨ｡ｴ｡ｮｩ＠

rumput laut ﾷｾ＠

, Apakah p.:ndapatan pctant pada usahatani rum put la ut menguntungl.an ﾷｾ＠

3 Aagaimanakah ･ｦｩｳＱ｣ｮｾｩ＠ bia)a produksi pada usahatani rumput laut ".'

4. Faktor-faktor apa saja yang berpengaruh tcrhadap pendapatan p.:mni rumpu1

laut ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan

1.3.1 Tujuan

I. Untuk mengcrahui faktor-faktor yang mendasari kepurusan perani

berusahatani rumput laut.

2.

Untuk mengetahui pendapatan petani pada usahatani rumput laur.

3. Untuk mengetahui efisiensi biaya produksi pada usahatani rumput lau1.

4. Untuk mengetahui faktor-faktor ckonomi yang berpengaruh terhadap

pendapatan petani rumput laut

l.J.2 Kcgunaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh berbagai pihak antara

lain :

I. Pemcrintah 'daerah sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menentukan

kebijaksanaan yang berkaitan pengembanga.n budidaya rumput laut di daerah

penelitian.

2. Petani rumput laut, sebagai bahan pertimbangan dalarn melaksanab.an kegiatan

budidaya.

3. Sebagai bahan masukan bagi penelitian se lanjutnya.

Digital Repository Universitas Jember

(21)

(22)

(23)

(24)

(25)

(26)

(27)

(28)

(29)

Digital Repository Universitas Jember

(30)

(31)

(32)

(33)

(34)

(35)

(36)

(37)

(38)

Digital Repository Universitas Jember

(39)

(40)

(41)

(42)

(43)

(44)

(45)

(46)

(47)

Digital Repository Universitas Jember

(48)

(49)

(50)

(51)

(52)

(53)

(54)

(55)

(56)

Digital Repository Universitas Jember

(57)

(58)

(59)

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

Digital Repository Universitas Jember

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

Digital Repository Universitas Jember

(75)

(76)

(77)

(78)

(79)

(80)

(81)

(82)

(83)

Digital Repository Universitas Jember

(84)

(85)

(86)

(87)

(88)

(89)

(90)

(91)

(92)

Digital Repository Universitas Jember

(93)

(94)

(95)

(96)

(97)

(98)

(99)

(100)

(101)

Digital Repository Universitas Jember

(102)

(103)

(104)

(105)

(106)

(107)

(108)

(109)

(110)

Digital Repository Universitas Jember

(111)