PERBAIKAN PROSES PRODUKSI CELANA PANJANG PADA STEIL TOP TAYLOR
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh:
Irwan Andriansyah 201110160311381
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PERBAIKAN PROSES PRODUKSI CELANA PANJANG PADA STEIL TOP TAYLOR
SKIRPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi
Oleh:
Irwan Andriansyah 201110160311381
FAKUKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
SKRIPSI
PERBAIKAN PROSES PRODUKSI CELANA PANAJANG PADA STEIL TOP TAYLOR
Oleh:
Irwan Andriansyah 201110160311381
Diterima dan disetujui Pada tanggal 18 Agustus 2015
Pembimbing I Pembimbing II
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya peneliti bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul Perbaikan Proses Produksi Celana Panjang Pada Steil Top Taylor.
Sholawat beserta salam tidak lupa peneliti haturkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa kaum muslimin dari zaman kegelapan hingga menuju zaman yang terang dengan hadirnya Addinul Islam.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Peneliti menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, antara lain kepada:
1. Dr. Muhadjir Effendy, MAP. Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. H. Nazaruddin Malik, M. Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dr. Marsudi, M.M. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Baroya Mila Shanty S.E. M.M. Selaku Dosen Pembimbing 2 yang selalu meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan serta berbagai saran, arahan, dan semangat sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh dosen jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi peneliti selama di bangku kuliah.
7. Steil Top Taylor serta semua karyawan selaku obyek penelitian karena mengizinkan untuk melakukan penelitian.
8. Kepada kedua orang tua saya bapak Machmudi HR dan Ibu Istutik, terima kasih telah sabar dan ikhlas memberikan dorongan semangat serta doa yang beliau panjatkan disetiap waktu untuk peneliti hingga mampu menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman kelas H Manajemen angkatan 2011 dan sahabat-sahabat saya yang selalu memberi suport kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi ini. 10. Serta semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah
membantu secara langsung maupun tidak langsung.
Peneliti menyadari sepenuhnya skripsi ini masih terdapat kesalahan. Oleh karena itu, peneliti berharap kritik dan saran dari semua pihak yang membaca skripsi ini.
Akhirnya segala amal baik yang telah mereka berikan kepada peneliti semoga mendapat balasan dari Allah SWT. Dan peneliti berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Malang, 26 Agustus 2015
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN COVER
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN
BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI DAFTAR PERUBAHAN DRAFT
KARTU KENDALI BIMBINGAN SKRIPSI PERNYATAAN ORISINALITAS
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakanng ... 1
B. Rumusan Masalah ... 8
C. Batasan Masalah ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian Terdahulu ... 10
B. Landasan Teori ... 12
1.Pengertian Proses Produksi ... 12
2.Strategi Proses ... 13
3.Analisis Desain Proses ... 16
4.Pengendalian Kualitas ... 23
C. Kerangka Pikir Penelitian... 31
BAB III METODE PENELITIAN A.Loksi Penelitian ... 33
B.Jenis Penelitian ... 33
C.Devinisi Operasional Variabel ... 34
D.Jenis Data dan Sumber Data ... 36
E.Teknik Pengumpulan Data ... 36
F. Teknik Analisis Data ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 44
1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 44
2. Visi dan Misi Perusahaan ... 45
3. SDM ... 45
4. Pemasaran ... 51
B. Analisa Data ... 58
1.Pemetaan Fungsi Waktu Dasar ... 58
2.Diagram Sebab Akibat ... 59
3.Pemetaan Fungsi Waktu Target ... 64
C.Pembahasan ... 67
1. Letak Permasalahan Menggunakan Pemetaan Waktu Dasar ... 67
2. Penyebab Primer, Sekunder, dan Tersier ... 70
3. Penyelesaian Menggunakan Pemetaan Fungsi Waktu ... 73
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 78
B.Saran ... 79 Daftar Pustaka
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Contoh Gambar Pemetaan Fungsi Waktu Dasar ... 19
Gambar 2.2 Contoh Gambar Pemetaan Fungsi Waktu Target ... 20
Gambar 2.3 Contoh Gambar Diagram Sebab Akibat... 30
Gambar 3.1 Flow Chart Penelitian ... 37
Gambar 3.2 Pemetaan Fungsi Waktu Dasar ... 39
Gambar 3.3 Diagram Sebab Akibat ... 41
Gambar 3.4 Pemetaan Fungsi Waktu Target ... 43
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 46
Gambar 4.2 SOP Proses Produksi Celana Panjang ... 54
Gambar 4.4 Diagram Sebab Akibat ... 62
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Tingkat Kesalahan yang Sering Terjadi ... 6
Tabel 4.1 Jumlah Karyawan Steil Top Taylor ... 48
Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan Karyawan ... 49
Tabel 4.3 Sistem Upah Karyawan ... 50
Tabel 4.4 Jumlah Mesin dan Peralatan ... 52
Tabel 4.5 Waktu Proses Seharusnya ... 57
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Wawancara
Lampiran II Tabel Terjadinya Kesalahan Hasil Wawancara
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari Agus, 1985, Manajemen Produksi; Edisi Empat, BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
http://www.antaranews.com/berita/374634/garmen-kunci-kontribusi-industri- tekstil-nasional.
Jay Heizer dan Barry Render, 2006, Manajemen Operasi; Edisi Tujuh, Salemba Empat, Jakarta.
Jay Heizer dan Barry Render, 2009, Manajemen Operasi; Edisi Sembilan, Salemba Empat, Jakarta.
Masaaki Imai, 1998, Gamba Kaizen; Edisi Pertama, Yayasan Toyota-Astra dan Devisi Penerbitan Lembaga PPM, Jakarta
Nur Indrianto dan Bambang Supomo, 2009, Metodologi Penelitian Bisnis; Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta,Yogyakarta.
Sofjan Assauri, 1993, Manajemen Produksi dan Operasi; Edisi Empat, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Sri Joko, 2001, Manajemen Produksi dan Operasi; Edisi Pertama, UMM Press, Malang.
Sri Joko, 2004, Manajemen Produksi dan Operasi; Edisi Revisi, UMM Press, Malang.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adanya kemajuan dalam bidang jasa dewasa ini mendorong pertumbuhan
pada sektor jasa. Yang mengakibatkan munculnya berbagai macam peluang
bisnis baru. Industri jasa merupakan sebagai salah satu alat pemuas kebutuhan
masyarakat akan sandang terus berkembang. Dengan bergesernya alasan akan
kebutuhan masyarakat, baik kaum perempuan maupun laki-laki terhadap
pakaian yang berfungsi sebagai alat penutup tubuh, tetapi juga sebagai pemberi
prestisedan pemuas rasa seni.
Penentuan proses produksi merupakan suatu kebijakan strategis. Hal ini
dikarenakan secara prinsip terdapat dua karekteristik produk yang
mempengaruhi penentuan proses produksi. Yaitu, tingkat standarisasi produk
dan besarnya jumlah produk yang diminta. Keputusan mengenai proses akan
sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Keputusan ini meliputi perencanaan proses yakni, menentukan bagaimana
produk atau jasa yang akan dibuat. Dimana meliputi rencana perolehan bahan
baku, pemilihan proses yang sesuai untuk produk. Analisis proses dapat
meningkatkan produksi lebih cepat, lebih efisien dan murah. Hal ini tergantung
dari apakah kita ingin menghasilkan produk atau jasa yang masing-masingnya
sangat unik, atau menghasilkan produk atau jasa yang relatif seragam atau
2
Dengan kata lain proses produksi merupakan cara atau metode dan teknik
untuk menciptakan, serta menambah nilai kegunaan suatu barang dan jasa
dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan baku dan
dana) yang ada. Proses produksi betujuan untuk mengahsilkan barang dan jasa,
dengan menggunakan cara atau metode untuk menghasilkan suatu barang dan
jasa. Selain itu menambah nilai guna suatu barang dan jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan.
Ditinjau dari segi arus proses produksinya, perusahaan-perusahaan pada
umumnya dipisahkan menjadi dua bagian yaitu, perusahaan yang
melaksanakan proses produksi mempunyai urutan proses yang sama dari hari
ke hari. Dengan kata lain, pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan
tersebut akan selalu menggunakan pola atau urutan yang sama, umumnya
disebut dengan proses produksi terus menerus. Dalam pelaksanaannya proses
produksi mempergunakan pola yang berbeda antara suatu hari dengan hari
lainnya atau umumnya disebut proses produksi terputus-putus (intermitten
process). Penggunaan pola produksi yang berbeda umumnya ini akan
menghasilkan produk yang berbeda pula.
Setiap kegitan proses produksi memiliki manfaat atau keuntungan apabila
melalui tahapan-tahapan yang sesuai apabila penggunaan metode yang dipilih
sesuai dan tepat. Pemilihan metode yang tepat dapat membantu memecahkan
berbagai masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Salah satu metode atau alat
3
dihadapi, seperti menghilangkan pemborosan dan keterlambatan dalam
produksi dengan pengguan pola yang berbeda.
Proses produksi dengan pola yang berbeda produk yang dihasilkan juga
berbeda, akan tetapi dengan menggunakan pola yang berbeda dalam proses
produksi maka pengelolaan kualitasnya pun ikut berbeda. Dengan semakin
banyaknya perusahaan yang berkembang di Indonesia dewasa ini, maka
kualitas produk menjadi lebih penting dari sebelumnya. Persaingan yang sangat
ketat menjadikan pelaku usaha patut menyadari pentingnya akan kualitas agar
dapat bersaing, dan mendapat pangsa pasar yang lebih besar. Kualitas yang
harus diperhatikan oleh para pelaku usaha bukan hanya sekedar kualitas produk
tetapi juga kualitas pelayanan, maupun kualitas produksi.
Perusahaan membutuhkan suatu cara yang dapat mewujudkan terciptanya
kualitas yang baik, sehingga produk yang dihasilkan dapat menjaga
konsistensinya agar tetap sesuai dengan tuntutan pasar yaitu dengan
menerapkan sistem TQM (total quality management). TQM merupakan salah
satu teknik dalam upaya pengendalian kualitas dengan menggunakan SPC
(Statistical Process Control) dan SQC (Statistical Quality Control) yang
mempunyai tujuh alat statistik sebagai alat bantu pengendalian kualitas. Salah
satu alatnya yaitu diagram sebab akibat yang bertujuan untuk memecahkan
masalah yang berhungan dengan kualitas baik sebuah produk maupun produksi,
dimulai dari sebelum proses produksi, pada saat proses produksi, hingga
4
Pengendalian serta pengawasan dilakukan untuk menjamin agar
kegiatan produksi yang dilakukan berjalan sesuai dengan perencanaan. Apabila
terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut dapat dikoreksi sehingga
apa yang diharapkan dapat tercapai. Dengan demikian pengendalian kualitas
dapat mengahasilkan produk yang baik sesuai standart yang diingginkan oleh
perusahaan. Menghasilkan produk yang baik dengan menggunakan pola
produksi berbeda membuat pengelolaan kualitas akan bebrbeda di semua
perusahaan, dalam hal ini termasuk perusahaan yang bergerak di industri
garmen.
Hal ini menuntut industri garmen untuk bisa menghasilkan produk
berkualitas dan sesuai dengan perkembangan dunia mode yang terus
berkembang. Selama ini pesanan produk garmen di Indonesia selain datang
dari dalam negeri juga dating dari luar negeri. Ini membuktikan bahwa produk
Indonesia telah mampu bersaing dengan produk luar negeri. Kualitas dan harga
produk garmen Indonesia juga cukup mampu bersaing dengan produk-produk
dari luar negeri.
Tetapi akhir-akhir ini sejak banyaknya serbuan produk garmen impor dari
China, Vietnam dan lain-lain, baik berupa bahan baku kain maupun produk jadi
seperti celana dan pakaian, perusahaan garmen kita banyak yang gulung tikar.
Alasan gulung tikarnya perusahaan-perusahaan garmen tersebut karena produk
dalam negeri menjadi relatif lebih mahal dibandingkan dengan produk impor
dari China. Serbuan produk garmen China menyebabkan harga bahan baku dan
5
produksi ini menyebabkan kenaikan yang akumulatif pada harga produk,
sehingga produk garmen Indonesia menjadi kalah bersaing dengan
produk-produk dari luar negeri terutama dengan produk-produk garmen dari
negara-negara yang baru tumbuh perekonomiannya seperti Vietnam.
Untuk menyiasati jalannya perusahaan agar tetap eksis, maka tata kelola
suatu perusahaan akan menentukan baik tidaknya kegiatan yang berlangsung
didalam perusahaan tersebut. Dalam hal ini manajemen operasi akan sangat
berfungsi sebagai teknik utama yang menjadi pusat fungsi atau penghubung
dari organisasi dengan seluruh area fungsinya sehingga sangat penting dalam
meningkatkan kualitas produksi sebuah perusahaan untuk menghasilkan barang
dan jasa. Terutama dalam hal ini adalah perusahaan yang bergerak dibidang
garmen. Salah satunya adalah perusahaan garmen Steil Top Taylor harus
mampu mengoptimallan manajemen operasi di dalam perusahaan.
Steil Top Taylor merupakan perusahaan garmen yang bergerak dalam
bidang jasa, yang menghasilkan produk berupa pakaian, celana, seragam,
maupun jaz, yang proses produksinya berdasarkan pesanan. Proses produksi
pada perusahaan ini adalah proses terputus-putus atau intermitten process
dimana arus proses produksinya tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan produk
yang dihasilkan berdasarkan pesanan konsumen sehingga produk yang
dihasilkan tidak selalu sama. Dengan adanya perbedaan dari arus proses
produksi, maka perlu kiranya adanya petunjuk yang jelas dari urutan proses
6
Namun, penggunaan proses produksi intermitten process tidak berjalan
dengan lancar di dalam perusahaan Steil Top Taylor. Seperti pada proses
produksi celana yang memiliki tingkat kerumitan tinggi serta dituntut ketelitian
dan konsentrasi dalam setiap proses produksinya. Akan tetapi dengan sering
terjadinya pengulangan yang sifatnya membutuhkan waktu yang lebih dalam
proses produksi misalnya pada tahapan obres dengan 2 tahapan, seharusnya
pada tahapan pertama dan kedua hanya melewati 1 kali proses dengan benang
yang digunakan tanpa terputus. Tetapi pada tahapan ini karyawan sering
melakukan pengulangan lebih dari 5 kali proses dengan kesalahan yang sama
yaitu benangnya sering terputus. Dengan target 1 orang pegawai dapat
menghasilakan 4 potong celana dalam waktu 8 jam yang masing-masing
celananya dikerjakan dengan waktu 2 jam. Berikut beberapa kesalahan yang
sering terjadi pada saat proses produksi sebagai berikut :
Tabel 1.1 Tingkat Kesalahan yang Sering Terjadi
No Tahapan Pembuatan Celana Tingkat Kesalahan (Hari)
1 2 3 4 5 6
1. Pelayanan Pelanggan - - - - - -
2. Pengukuran - - - 1 1 2
3. PemotonganBahan
Info pemotongan - - - - - -
Pemotongan Pola - 1 - 2 - 1
Pemotongan Kain
Keras 4 1 2 - - -
4. Obras Tahap 1 2 2 1 - 3 1
Tahap 2 1 1 2 - 2 2
5. Proses menjahit Tahap 1Tahap 2 11 1 2 - - 1
- 1 - - -
6. Pelapisan Kain Keras 2 - - 4 2 2
7. Setrika - 2 1 - 2 -
8. Finishing 1 - - - 2 3
Jumlah/persentase (10%) 11 8 9 7 12 12
7
Berdasakan hasil dari tabel 1.1, maka kesalahan yang dapat ditolerir
terdapat pada hari ke dua sampai hari ke empat, sedangkan hari pertama, ke
lima dan ke enam tidak dapat ditolerir. Hal ini dikarenakan salah satu cara
untuk menentukan sample yang memenuhi hitungan dengan tingkat kesalahan
maksimal 10%.(Slovin Steph Ellen,2010)
Apabila sering terjadi kesalahan dan pengulangan terus-menerus yang
sifatnya tidak menghasilkan nilai tambah atau non value added maka akan
mengakibatkan terjadinya pemborosan dan target perhari dari perusahaan akan
mengalami penurunan jumlah produksi yang harusnya perhari menghasilakan
12 celana menurun menjadi 4-6 celana, target ini telah disesuaikan dengan
kondisi lingkungan sekitar perusahaan. Berbeda dengan perusahaan garmen
yang bertaraf nasional, dengan waktu 8 jam setiap pegawainya harus
memperoleh 10 potong celana yang masing-masing potong celana dikerjakan
dengan waktu 45-50 menit.
Maka dalam upaya menghilangkan pemborosan yang terjadi pada
perusahaan tersebut. Perangkat yang tepat digunakan untuk menganalisa
pemborosan serta mengidentifkasi permasalahan yang terjadi yaitu dengan
menggunakan metode pemetaan fungsi waktu dan fish bone diagram. Dengan
tahapan pemetaan fungsi waktu dasar bertujuan untuk mengetahui letak
terjadinya pemborosan waktu. Setelah mengetahui letak terjadinya pemborosan,
diagram sebab akibat digunakan untuk mengetahui penyebab atau faktor-faktor
terjadinya pemborosan. Kemudian selanjutnya menggunakan pemetaan fungsi
8
Berdasarkan permasalahan yang dan dengan memadukan kedua jenis
analisis ini memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi dan menghilangkan
pemborosan dalam hal langkah tambahan, pengulangan, dan keterlambatan
yang tidak perlu. Sehingga produk serta komponen dapat tersedia tepat pada
waktunya dengan kualitas yang diharapkan, dalam jumlah yang tepat dan pada
tempat yang tepat. Dengan demikian proses produksi dapat mengalir, tidak
mengalami kendala sehingga dapat tercapai peningkatan efisiensi kerja
perusahaan yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan yang harus diselesaikan dan dipecahkan yaitu :
1. Berapa waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi celana panjang?
2. Faktor apa yang menjadi penyebab terjadinya pemborosan waktu dalam
proses produksi celana panjang?
3. Bagaimana menghilangkan pemborosan waktu dan aktivitas proses produksi
yang tidak menghasilkan nilai tambah?
C. Batasan Masalah
Dalam mencapai tujuan dan pembahasan penelitian ini agar lebih terarah,
maka penulis membatasi pembahasan sebagai berikut:
9
2. Penelitiaan ini menekankan pada jangka waktu dalam mengahasilkan celana
perpotongnya, mulai dari pembuatan celana hingga pesanan sampai
ketanggan konsumen.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahi berapa waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi untuk satu
potong celana panjang.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis penyebab terjadinya pemborosan
waktu pada saat proses produksi.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara untuk menghilakan pemborosan waktu
yang tidak menghasilkan nilai tambah.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain
sebagai berikut:
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran dan bermanfaat
bagi perusahaan untuk menentukan strategi produksi dalam pelaksanaan
kegiatan perusahaan dan sebagai pertimbangan untuk membantu
memecahkan masalah yang dihadapi khususnya yang berkaitan dengan
proses produksi dan kualitas.
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan perbandingan
sebagai refrensi penulisan penelitian lebih lanjut, terutama dibidang proses