• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Alat Ukur Medan Magnet pada Saluran Udara Tegangan Tinggi(SUTT)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Alat Ukur Medan Magnet pada Saluran Udara Tegangan Tinggi(SUTT)"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Bueche, Frederick J.2006. FISIKA UNIVERSITAS. Edisi Kesepuluh. Erlangga. Jakarta

Hayt,William.H.2006.ELEKTROMAGNETIKA. Edisi Ketujuh. Erlangga .Jakarta https://id.wikipedia.org/wiki/Hall_effect_sensor

https://id.wikipedia.org/wiki/Pencatu_daya

https://vinovia.wordpress.com/teknik-elektro/radiasi-tegangan-tinggi/

Mujahid, Wildan.2009. PERANCANGAN PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGI AC FREKUENSI TINGGI DENGAN KUMPARAN TESLA MENGGUNAKAN INVERTER JENIS PUSH-PULL.Semarang.

Stevenson,William.D.2000.Analisi Sistem Tenaga Listrik Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta.

Anggota Tim Penyusun Bahan Penyuluhan Kesehatan “Mengenal Medan Listrik dan Medan Magnet”. Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan, Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta, 1998.

Anies .2007.Mengatasi Gangguan Masyarakat Akibat Radiasi Elektromagnetik Dengan Manajemen Berbasis Lingkungan. Semarang

N.N, 2000 “IEEE std. C95.6-2000 for Safety Levels with Respect to Human Exposure toElectromagnetic Fields, 0–3 kHz” IEEE Std.

(2)

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Diagram Blok

HV MAGNETIC

FIELD

Tesla Coil Linear Effect Linear Signal Hall IC OP-Amp Recondition WS1800 AD623

3.2 Cara Kerja Sistem Peralatan

o Tesla Coil bekerja menangkap medan magnet yang dihasilkan oleh kabel tegangan tinggi.

o Untuk memberikan penguatan pada kumparan pada Tesla Coil agar nantinya medan magnet yang dapat ditampilkan pada display

o Kekuatan medan magnet akan mempengaruhi IC Effect Hall dan memberikan output yang bersesuaian dengan kekuatan medan magnet yang diterima ,

o Output dari Linear Effect Hall IC akan direkondisi dengan instrumen AD623 untuk disesuaikan dengan kemampuan ADC dari mikrokontroller,

Arduino

UNO MICROSD

DISPLAY

(3)

x

0

- x

o Arduino UNO akan bekerja untuk membaca nilai yang dihasilkan oleh penguat instrument untuk ditampilkan pada display sebagai kekuatan medan magnet yang diterima ,

o Nilai pengukuran akan disimpan dalam MICROSD untuk keperluan data aquatition, dan proses pengolahan data lebih lanjut di computer. o Keypad digunakan untuk keperluan pemilihan mode pengukuran yang

dikerjakan saat pengambilan data dilapangan.

3.3 Pengukuran Medan Magnet

Untuk mengukur besar medan magnet pada titik setinggi x meter dari permukaan tanah dan di tengah – tengah saluran transmisi, maka menara transmisi diambil sebagai sumbu acuan, seperti gambar berikut :

Gambar 3.1 Sumbu menara menjadi sumber acuan untuk mengukur

kuat medan magnet

(4)

sumbu menara sebagai acuan, Xp bernilai positif untuk titik pengukuran bergeser ke kanan dan Xp bernilai negatif untuk titik pengukuran bergeser ke kiri.

3.4 ATMega 328

ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer).

Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain :

• 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

• 32 x 8-bit register serba guna.

• Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

• 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB dari flash memori sebagai bootloader.

• Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

• Memiliki SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.

• Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation) output.

• Master / Slave SPI Serial interface.

(5)

siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tidak langsung untuk mengambil data pada ruang memori data.

Ketiga register pointer 16-bit ini disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ). Hampir semua instruksi AVR memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi 16-bit atau 32-bit.

Selain register serba guna di atas, terdapat register lain yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register control Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya. Register – register ini menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh.

Konfigurasi PIN ATMega328

(6)
(7)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengukuran Medan magnet

Adapun data yang di dapatkan dari PT PLN P3B UPT Medan adalah sebagai berikut:

a. Menara Transmisi

Bentuk konstruksi menara transmisi 150 kV antara GI Namo Rambe dan GI Incomer dapat dilihat dari gambar berikut :

Gambar 4.1 Konstruksi menara transmisi 150 kVGI Namo Rambe dan GI

Incomer 2,5

4,5

4,5

19 m

(8)

b. Kondukor

 Tipe menara : Saluran Ganda

 Kondukor fasa : 1 x 240 mm2 ACSR

 GMR : 0,0289 ft ( 0,0088 m )

 Kondukor Tanah : 1 x 50 mm2 GSW

 Diameter : 0,0262 ft ( 0,008 m )

 Andongan : 3,5 m

4.2 Data Pengukuran Medan Magnet

• Lokasi Pengukuran : Jalan Perjuangan

• Desa : Kelurahan Ujung Labuhan • Kecamatan : Namorambe

• Kabupaten/kota : Deli Serdang

• Segmen/Arah Pengukuran :Dari Namorambe ke Incomer Kondisi Lingkungan

• Tanah : Padat Subur

• Lingkungan : Kosong, Lahan Perkebunan • Udara : Cerah

(9)

Adapun hasil pengukuran medan magnet pada kawasan SUTT menggunakan HI-3604 ELFSurveyMeter didaptakan data sebagai berikut:

(10)

Sedangkan hasil pengukuran medan magnet pada SUTT menggunakan alat rancangan didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4.2 Data Medan Magnet menggunakan Alat Rancangan sendiri No. Jarak Pengukuran(m) Medan Magnet(�� /(A/m)

1 -20 0.115

2 -18 0.196

3 -16 0.254

4 -14 0.24

5 -12 0.287

6 -10 0.31

7 -8 0.356

8 -6 0.372

9 -4 0.403

10 -2 0.425

11 0 0.47

12 0 0.47

13 2 0.456

14 4 0.415

15 6 0.367

16 8 0.341

17 10 0.303

18 12 0.274

19 14 0.235

20 16 0.202

21 18 0.167

(11)

4.3 Grafik Perbandingan

Berdasarkan grafik dan tabel diatas, perbedaan rata-rata induksi medan magnet antara pengukuran menggunakan HI-3604 ElfSurveyMeter dengan alat ukur rancangan sendiri untuk menara 1 dan 2 tidak terlalu berbeda jauh . Dan perbedaan yang terjadi antara kedua alat ukur tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang diperkirakan dapat menyebabkan terjadinya perbedaan hasil yang didapat tersebut adalah sebagai berikut:

a. Kordinat titik ukur

Koordinat titik ukur mejadi hal terpenting dalam pengukuran induksi medan magnet. Dan kemungkinan adanya perbedaan koordinat yang mungkin dilakukan oleh tim pengukur atau pengukur yang lainnya.

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7

-20 -18 -16 -14 -12 -10 -8 -6 -4 2 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

Pengukuran medan magnet menggunakan HI-3604 ELFSURVEYMETER

(12)

b. Permitivitas udara

Permitivitas udara di sekitar konduktor transmisi yang berubah-ubah, hal ini disebabkan oleh adanya debu dan partikel-pertikel kecil lain yang ada di udara.

c. Human Error(Kesalahan pengukur)

Adapun kesalahan dari manusianya juga bisa pemicu perbedaan nilai induksi medan magnet. Hal itu bisa kita lihat dari cara tim pengukur saat memegang alat ukur tersebut. Kemungkinan alat ukur dipegang tidak sesuai dengan yang dianjurkan jadi data yang dihasilkan oleh alat tersebut bisa berbeda.

d. Kerataan permukaan tanah

(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian yang dilakukan ini adalah

1. Dari hasil pengukuran medan magnet yang dilakukan di Jalan Perjuangan, Desa Ujung Labuhan, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang memiliki nilai medan magnet 0.47 µT pada titik 0 dibawa kabel SUTT dan 0.125 µT pada titik 20 meter disebelah kanan tower dan 0.115 µT pada titik 20 meter sebelah kiri tower

2. Pengaruh medan magnet terhadap lingkungan di sekitar SUTT terhadap kesehatan tubuh manusia menurut IRPA, UNEP, dan WHO adalah: antara 1 dan 10 mA/� tidak menimbulkan efek biologis yang berarti, kemudian antara 10 dan 100 mA/� menimbulkan efek biologis yang terbukti termasuk efek pada sistem penglihatan dan syaraf, dan antara 100 dan 1000 mA/� menimbulkan stimulasi pada jaringan- jaringan yang dapat dirangsang dan ada kemungkinan bahaya terhadap kesehatan dan yang berada di atas 1000 mA/� dapat menimbulkan ekstrasistole dan fibrasi ventrikular dari jantung (bahaya akut terhadap kesehatan).

(14)

5.2 Saran

(15)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Transmisi

Saluran Transmisi merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan tenaga listrik dari Generator Station / Pembangkit listrik sampai didistribusi station hingga sampai pada konsumer pengguna listrik. Tenaga listrik ditransmisikan oleh suatu bahan konduktor yang mengalirkan tipe Saluran Transmisi Listrik.

Saluran Udara Tegangan Tinggi memiliki tegangan operasi antara 30kV sampai 150kV. Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau double sirkuit, dimana 1 sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya hanya 3 kawat dan penghantar netralnya diganti oleh tanah sebagai saluran kembali. Apabila kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar pada masing-masing phasa terdiri dari dua atau empat kawat ( Double atau Quadrapole) dan berkas konduktor disebut Bundle Conduktor. Jarak terjauh yang paling efektif dari saluran transmisi ini ialah 100km. Jika jarak transmisi lebih dari 100km maka tegangan jatuh ( drop voltage) terlalu besar, sehingga tegangan diujung transmisi menjadi rendah.

Tegangan pada generator besar biasanya berkisar diantara 13,8kV dan 24kV. Tetapi generator besar yang modern dibuat dengan tegangan yang bervariasi antara 18kV dan 24kV. Tidak ada suatu standar yang umum diterima untuk tegangan generator.

(16)

Kemampuan transmisi dari saluran yang panjangnya berubah-ubah kira-kira sebanding dengan kuadarat tegangannya. Tetapi kemampuan transmisi dari suatu saluran dengan tegangan tertentu tidak dapat ditetapkan dengan pasti, karena kemampuan ini masih tergantung lagi pada batasan-batasan termal dari penghantar, jatuh-tegangan (voltage drop) yang diperbolehkan, keterandalan, dan persyaratan kestabilan sistem, yaitu penjagaan bahawa mesin pada system tersebut tetap berjalan serempak stu terhadap yang lain. Kebanyakan faktor-faktor ini masih tergantung pula pada panjangnya saluran.

2.1.1 Saluran Transimisi

Suatu sistem tenaga listrik terdiri dari tiga bagian utama : pusat-pusat pembangkit listrik, saluran-saluran transmisi, dan sistem-sistem distribusi. Saluran-saluran transmisi merupakan rantai penghubung antara pusat-pusat pembangkit listrik dan sistem-sistem distribusi, dan melalui hubungan-hubungan antar sistem dapat pula menuju ke sistem tenaga yang lain. Suatu sistem distribusi menghubungkan semua beban-beban yang terpisah satu dengan yang lain kepada saluran-saluran transmisi.

(17)

penghantar, jatuh tegangan (voltage drop) yang diperbolehkan, keterandalan, dan persyaratanpersyaratan kestabilan sistem (system stability), yaitu penjagaan bahwa mesin- mesin pada sistem tersebut tetap berjalan serempak satu terhadap yang lain. Kebanyakan faktor- faktor ini masih tergantung pula pada panjangnya saluran.Adapun saluran transmisi berdasarkan tegangan terbagi atas .

1. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200 kV – 500 kV

Pada umumnya digunakan pada pembangkitan dengan kapasitas di atas 500 MW. Tujuannya adalah agar drop tegangan dan penampang kawat dapat direduksi secara maksimal, sehingga diperoleh operasional yang efektif dan efisien. Permasalahan mendasar pembangunan SUTET adalah: konstruksi tiang (tower) yang besar dan tinggi, memerlukan tapak tanah yang luas, memerlukan isolator yang banyak, sehingga pembangunannya membutuhkan biaya yang besar. Pembangunan transmisi ini cukup efektif untuk jarak 100 km sampai dengan 500 km.

2. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30 kV – 150 kV

Tegangan operasi antara 30 kV sampai dengan 150 kV. Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau double sirkuit, dimana 1 sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya hanya 3 kawat dan penghantar netralnya digantikan oleh tanah sebagai saluran kembali. Apabila kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar pada masing-masing phasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double atau Qudrapole) dan Berkas konduktor disebut Bundle Conductor.

2.1.2 Bagian- Bagian Saluran Transmisi

Adapun komponen-komponen utama dari saluran transmisi terdiri dari 1. Tiang Transmisi atau Menara

(18)

kawat telanjang sehingga mengandalkan udara sebagai media isolasi antara kawat penghantar tersebut dengan benda sekelilingnya, dan untuk menyanggah / merentang kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak yang aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya, kawat-kawat penghantar tersebut dipasang pada suatu konstruksi bangunan yang kokoh, yang biasa disebut menara / tower. Konstruksi tower besi baja merupakan jenis konstruksi saluran transmisi tegangan tinggi (SUTT) ataupun saluran transmisi tegangan ekstra tinggi (SUTET) yang paling banyak digunakan di jaringan PLN , karena mudah dirakit terutama untuk pemasangan di daerah pegunungan dan jauh dari jalan raya, harganya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan penggunaan saluran bawah tanah serta pemeliharaannya yang mudah.

Namun demikian perlu pengawasan yang intensif, karena besi-besinya rawan terhadap pencurian. Seperti yang telah terjadi dibeberapa daerah di Indonesia, dimana pencurian besi-besi baja pada menara / tower listrik mengakibatkan menara / tower listrik tersebut roboh, dan penyaluran energi listrik ke konsumen pun menjadi terganggu. Suatu menara atau tower listrik harus kuat terhadap bebanyang bekerja padanya, antara lain yaitu :

(19)

- Gaya angin akibat terpaan angin pada kawat maupun badan tower

(20)

2. Isolator

Jenis isolator yang digunakan pada saluran transmisi pada umumnya adalah jenis porselin atau gelas yang berfungsi sebagai isolasi tegangan listrik antara kawat penghantar dengan tiang. Macam-macam isolator yang digunakan pada saluran udara tegangan tinggi adalah sebagai berikut :

- isolator piring

dipergunakan untuk isolator penegang dan isolator gantung, dimana jumlah piringan isolator disesuaikan dengan tegangan sistem pada saluran udara tegangan tinggi tersebut

- isolator tonggak saluran vertical - isolator tonggak saluran horizontal

3.Kawat Penghantar Untuk Saluran Transmisi Udara

Kawat penghantar berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari suatu tempat keempat yang lain. Jenis kawat penghantar yang biasa digunakan pada saluran transmisi adalah tembaga dengan konduktivitas 100 % (CU 100 %), atau aluminium dengan konduktivitas 61 % (AL 61 %). Kawat penghantar tembaga mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan kawat penghantar aluminium karena konduktivitas dan kuat tariknya lebih tinggi. Tetapi kelemahannya ialah, untuk besar tahanan yang sama, tembaga lebih berat dari penampang kecil, karena penghantar-penghantar yang berpenampang sukar ditangani serta kurang fleksibel.

(21)

N = 3n ( 1+ n ) + 1

N = Jumlah Lapisan Kawat Komponen D = Garis Tengah luar dari Kawat Belilit d = Garis Tengah Kawat Komponen A = Luas Penampang Kawat Berlilit W = Berakt Kawat Berlilit

w = Berat Kawat Komponen per Satuan Panjang � = Perbandingan Berat Terhadap Lapisan R = Tahanan Kawat Berlilit

R = Tahanan Kawat Komponen Per Satuan panjang � = Perbandingan Tahan Terhadap Lapisan

Jenis - jenis kawat penghantar yang biasa digunakan pada saluran transmisi adalah : Tembaga dengan konduktivitas 100% (CU 100%), tembaga konduktivitas 97,5% (CU 97,5%) atau aluminium dengan konduktivitas 61% (Al 61%). Kawat penghantar aluminium terdiri dari berbagai jenis dengan lambang sebagai berikut : a. AAC = All - Aluminium Conductor, yaitu kawat penghantar yang seluruhnya

(22)

sebuah silinder. Kawat penghantar tembaga mempunyai beberapa kelebihan disbanding dengan kawat penghantar aluminium karena konduktivitas dan kuat tariknya lebih tinggi. tapi kelemahan nya ialah untuk besar tahanan yang sama, tembaga lebih berat dari aluminium dan juga lebih mahal. Oleh karena itu kawat penghantar aluminium telah menggantikan kedudukan tembaga. Untuk memperbesar kuat tarik dari kawat aluminium digunakan campuran aluminium (aluminium alloy). Untuk saluran - saluran tegangan tinggi, dimana jarak antara dua tiang/menara jauh (ratusan meter), dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi. Untuk itu digunakan kawat penghantar ACSR.

4.Kawat Tanah

Kawat tanah atau ground wires, juga disebut sebagai kawat pelindung (shield wires) gunanya untuk melindungi kawat penghantar atau kawat-kawat fasa terhadap sambaran petir. Jadi kawat-kawat tanah ini dipasang diatas kawat-kawat fasa. Sebagai kawat tanah dipakai kawat baja (steel wires).

5.Arester

(23)

Arester terdiri dari dua jenis : jenis ekspulsi (expulsion type) atau tabung pelindung (protector tube) dan jenis katup (valve type) .

a. Arester Jenis Ekspulsi atau Tabung Pelindung

Arester jenis ekspulsi pada prinsipnya terdiri dari sela percik yang berada dalam tabung serat atau sela percik batang yang berada diluar di udara atau disebut sela seri.

Bila ada tegangan surja yang tinggi sampai pada jepitan arester kedua sela percik, yang diluar dan yang berada di dalam tabung serat, tembus seketika dan memebentuk jalan penghantar dalam bentuk busur api. Jadi arester menjadi konduksi dengan impedansi rendah dan melakukan surja arus dan surja daya sitem bersama-sama. Panas yang timbul karena mengalirnya arus petir menguapkan sedikit bahan dinding tabung serat, sehingga gas yang ditimbulkannya menyembur pada api dan memeatikannnya pada waktu arus susulan melewati titik nolnya . Arus susulan dalam arester jenis ini dapat mencapai harga yang tinggi sekali tetapi lamanya tidak lebih dari satu atau dua gelombang, dan biasanya kurang jadi setengah gelombang. Jadi tidak menimbulkan gangguan.

Arester jenis ekspulsi ini mempunyai karakteristik volt-waktu yang lebih baik dari sela batang dan dapat memutuskan arus susulan . Tetapi tegangan percik susulan tergantung dari tingkat arus hubung singkat dari sistem pada titik dimana arester itu dipasang. Dengan demikian perlindungan dengan arester ini dipandang tidak memadai untuk perlindungan transformator daya, kecuali untuk sistem distribusi. Arester ini banyak juga digunakan pada saluran transmisi untuk membatasi besar surja yang memasuki gardu induk. Dalam penggunaan yang terkahir ini arester jenis ini sering disebut sebagai tabung pelindung.

b.Arester Jenis Katup

(24)

Sela seri itu dapat memutuskan arus susulan, dalam hal ini dia dibantu oleh tahanan tak linier yang mempunyai karakteristik tahanan kecil untuk arus besar dan tahanan besar untuk arus susulan dari frekuensi dasar.

Arester jenis ini terbagi atas tiga jenis yaitu: 1.Arester Katup Jenis Gardu

Arester katup jenis gardu ini adalah jenis yang paling efesien dan juga

paling mahal. Perkataan ‘gardu’ disini berhubungan dengan pemakaiannya

secara umum pada gardu induk besar . Umumnya dipakai untuk melindungi alat-alat yang mahal pada rangkaian- rangkaian mulai dari 2.400 volt sampai 278 KV dan lebih tinggi .

2. Arester Katup Jenis Saluran

Arester katup jenis saluran ini lebih murah dari arester katup jenis gardu.

Kata ‘saluran’ disini bukanlah berarti untuk perlindungan saluran transmisi.

Seperti arester jenis gardu , arester jenis saluran inijuga dipakai pada gardu induk untuk melindungi peralatan yang kurang penting. Arester jenis saluran ini dipakai pada sistem dengan tegangan 15 sampai 69 KV.

3.Arester katup Jenis Distribusi untuk mesin-mesin

Arester jenis distribusi ini khusus untuk melindungi mesin mesin berputar dan juga untuk melindungi transformator dengan pendingin udara tanpa minyak. Arester jenis ini dipakai pada peralatan dengan tegangan 130 volt sampai 750 volt.

6. Andongan

(25)

misalnya angin, es, debu, dan suhu. Berat efektif maksimum dari kawat penghantar adalah jumlah vektor dari berat vertikal dan tekanan angin horisontal.

2.1.2 Ambang Batas Medan Magnet

Jarak bebas minimum vertikal merupakan jarak terpendek secara vertikal antara konduktor SUTT atau SUTET dengan permukaan bumi atau benda di atas permukaan bumi yang tidak boleh kurang dari jarak yang telah ditetapkan demi keselamatan manusia, makhluk hidup dan benda lainnya serta keamanan operasi SUTT dan SUTET.

Rekomendasi WHO/IRPA/IDI untuk batas exposureterhadap medan magnet yang berlaku pada lingkungan kerja dan umum pada frekuensi 50/60 Hz.

Klasifikasi Kuat Fluks Magnetik (m� ) - Lingkungan kerja:

1.Sepanjang hari kerja 2.Waktu singkat 3.Anggota tubuh

<0,5 5(s/d 2 jam/hari)

25 - Lingkungan Umum:

1. Sampai 24 jam/ hari 2.Beberapa jam/hari

0,1(ruang terbuka) 1

Tabel 2.1 Ambang Batas Medan Magnet pada lingkungan kerja dan umum berdasarkan WHO/IRPA/IDI

(26)

2.1.4 Standart IEEE std. C95.6-2000

IEEE std. C95.6-2000 for Safety Levels with Respect to Human Exposure to Electromagnetic Fields, 0–3 kHz, memberikan batasan kuat medan magnet yang dizinkan untuk khalayak ramai (general public) dan lingkungan kerja (controlled environment) berdasarkan rentang frekuensi adalah sebagai berikut :

Selang

Limit Kuat Medan Magnet yang diizinkan berdasarkan IEEE std.C95.6-2000

Radiasi elektromagnetik berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan tertentu. Berbagai potensi gangguan kesehatan tersebut adalah sebagai berikut:

(1) Sistem darah, berupa leukemia dan limfoma malignum. (2) Sistem reproduksi laki-laki, berupa infertilitas.

(3) Sistem saraf, berupa degeneratif saraf tepi.

(4) Sistem kardiovaskular, berupa perubahan ritme jantung.

(5) Sistem endokrin,berupa perubahan metabolisme hormon melatonin (6) Psikologis, berupa neurosis dan gangguan irama sirkadian

(7) Hipersentivitas

2.1.5 Dampak yang dapat ditimbulkan pada SUTT

(27)

Hal ini merupakan fenomena normal, bukan merupakan indikator kondisi yang membahayakan. Fenomena itu antara lain sebagai berikut.

1. Menimbulkan busur cahaya yang jelas terlihat pada malam hari 2. Suara mendesis yang juga jelas terdengar pada malam hari

3. Bulu/ rambut yang berdiri , pada nagian yang terpajan, akibat gaya tarik medan magnet yang kecil.

4. Lampu neon atau tes-pen dapat menyala, tetapi redup.

5. Kejutan lemah pada sentuhan pertama terhadap benda-benda yang mudah menghantarkan listrik, misalnya atap seng, pagar besi,kawat jemuran, badan mobil dan sebagainya.

Fenomena SUTET/SUTT ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik yang bersilasi dan medan magnet yang merambah lewat ruang dan membawa energy dari satu tempat ke tempat yang lain. Berkaitan SUTET/SUTT , secara teoritis adanya medan listrik dan medan magnet akan mempengaruhi elektron bebas di udara. Pengaruh itu menyebabkan pergerakan electron makin liar dan menimbulkan ionisasi, sehingga lahirlah ion-ion dan electron baru. Pada jaringan kabel tegangan tinggi dan ekstra tinggi, karena arusnya mengalir secara terus-menerus, sehingga ion dan electron akan berlipat ganda, terutama jika gradien teganggannya cukup tinggi.

Udara lembab yang terjadi karena adanya pepohonan di bawah transmisi tegangan tinggi ini akan mempercepat terbentuknya pelipatan ion dan electron, yang disebut avalanche. Akibat berlipatgandanya ion dan electron tersebut akan menimbulkan suatu fenomena khas pada SUTET/SUTT, yang dikenal dengan korona, berupa percikan busur cahaya, yang seringkali disertai suara mendesis atau bau khas yang disebut bau ozone. Jadi pada hakikatnya fenomena SUTET/SUTT bukanlah sesuatu yang membahayakan, dan sama sekali tidak menggangu kesehatan.

(28)

(International Radiation Protection Association) danWHO, batasan pajanan kuat medan magnet yang diduga dapat menimbulkan efek biologis, untuk umum adalah 0,5 mili Tesla. Selain itu, UNEP, WHO dan IRPA pada tahun 1987 mengeluarkan suatu pernyataan mengenai nilai rapat arus induksi terhadap efek-efek biologis yang ditimbulkan akibat pajanan medan listrik dan medan magnet pada frekuensi 50/60HZ terhadap tubuh manusia sebagai berikut : [IRPA/INIRC Guidelines, 1990]

1. antara 1 dan 10 mA/� tidak menimbulkan efek biologis yang berarti, 2. antara 10 dan 100 mA/� menimbulkan efek biologis yang terbukti termasuk efek pada sistem penglihatan dan syaraf,

3. antara 100 dan 1000 mA/� menimbulkan stimulasi pada jaringan-jaringan yang dapat dirangsang dan ada kemungkinan bahaya terhadap kesehatan

dan,

4. di atas 1000 mA/� dapat menimbulkan ekstrasistole dan fibrasi ventrikular dari jantung (bahaya akut terhadap kesehatan).

Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mensosialisakan pengertian dampak dari medan lisrik dan medan magnet, sehingga masyarakat dapat mengerti dan menanggulangi dari dampak tersebut.

Adapun upaya yang dapat kita lakukan untuk mengurangi dampak tersebut adalah .

1. Mengusahakan agar rumah menggunakan langit-langit (plafon)

2. Apabila atap rumah terbuat dari logam atau seng yang berfungsi sebagai penghantar listrik, sebaiknya dilakukan pentahanan (grounding)

3. Apabila atap rumah tidak berbahan logam misalnya genting, asbes atau sirap, usahakan untuk tidak dipergunakan meletakkan bahan logam seperti antenna TV, talang seng dan sebagainya.

4. Semua benda logam, misalnya kawat jemuran, mobil dan sepeda motor yang berada dibawah SUTT , sebaiknya dialirkan ke tanah , agar netral kembali.

(29)

6. Janganlah membuat jemuran yang atasnya bebas sama sekali dari pepohonan.Buatlah jemuran dari kayu, babmbu, tali plastik, dan bukan dari kawat maupun tiang besi

7. Tanamlah sebanyak mungkin pohon disekitar rumah.

8. Sebaiknya tidak berada di luar rumah di bawah SUTT , terutama pada malam hari.Pada saat ini arus yang mengaliri kawat penghantar SUTT lebih tinggi dari siang hari.

2.2 Medan Magnet

Magnet adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Asal kata magnet diduga dari kata magnesia. Sekitar 4.000 tahun yang lalu telah ditemukan sejenis batu yang memiliki sifat dapat menarik besi atau baja atau campuran logam lainnya. Benda yang dapat menarik besi atau baja inilah yang disebut magnet. Di dalam kehidupan sehari - hari kata “magnet” sudah sering kita dengar, namun sering juga berpikir bahwa jika mendengar kata magnet selalu berkonotasi menarik benda. Banyak peralatan yang sering digunakan, antara lain bel listrik, telepon, dinamo, alat - alat ukur listrik, kompas yang semuanya menggunakan bahan magnet.

Magnet dapat dibuat dari bahan besi, baja, dan campuran logam serta telah banyak dimanfaatkan untuk industri otomotif dan lainnya. Sebuah magnet terdiri atas magnet - magnet kecil yang memiliki arah yang sama (tersusun teratur), magnet - magnet kecil ini disebut magnet elementer. Magnet dapat menarik benda lain, beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber (1 weber/m2 = 1 tesla) yang mempengaruhi luasan satu meter persegi.

(30)

medan magnetnya merupakan lingkaran lingkaran tertutup yang berpusat pada penghantar tersebut. Kuat medan magnet makin melemah jika jarak dari sumber semakin menjauh . Kuat medan magnet mempunyai satuan Tesla . Medan magnet tidak dapat dihalangi oleh benda benda yang tidak permeable seperti tubuh manusia. , bangunan, tanah, dan pepohonan.

Bentuk - bentuk Medan Magnet

a. Medan Magnet Pada Kawat Lurus

Bentuk garis medan magnet pada kawat panjang yang dialiri arus listrik berbentuk lingkaran konsentris mengelilingi kawat tersebut. Arah dari medan magnetnya tegak lurus terhadap kawat dan searah dengan jari - jari pada tangan kanan yang ditekuk, dan arah arusnya sesuai dengan arah ibu jari dapat dilihat pada gambar 2.2.

(31)

b. Medan Magnet Pada Kawat Berbentuk Loop

Arus listrik yang mengalir pada kawat berbentuk loop menghasilkan medan magnet lebih terpusat pada bagian tengah dibandingkan pada bagian luar loop seperti terlihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Medan magnet pada kawat loop

c. Medan Magnet Pada Magnet Batang

Medan magnet pada sebuah batang magnet berbentuk garis tertutup. Melalui hasil konvensi, arah medan magnet keluar dari kutub utara (N) menuju kutub selatan (S)dapat dilihat pada gambar 2.4.

(32)

d. Medan magnet pada solenoid

Solenoid adalah kawat berarus listrik berbentuk loop yang biasanya dililitkan pada inti dari besi sehingga menghasilkan medan magnet. Medan magnet yang seragam dihasilkan pada pusat solenoid, sedangkan medan magnet yang terbentuk diluar solenoid lebih lemah dan divergen dapat di lihat dari gambar 2.5.

Gambar 2.5 Medan magnet pada solenoid

Medan magnet dihasilkan oleh muatan yang bergerak, dan tentu saja termasuk arus listrik.

2.2.1Medan Magnet dari Suatu Muatan Bergerak

Medan magnet dapat dihasilkan dari suatu muatan listrik q yang bergerak dengan kecepatan v . Medan magnet yang dihasilkan pada jarak r dari muatan bergerak q adalah sebesar:

B =

4�

� � ̂

(2.1)

Dimana � adalah konstanta permeabilitas udara yang besarnya 4� x −7N/ . r merupakan jarak dari muatan terhadap titik di mana medan magnet dapat diukur dan r vector satuan dengan arah tegak lurus permukaan yang dibentuk perkalian vektor v dan r.

(33)

2.2.2 Medan Magnet Di Sekitar Kawat Berarus Listrik

Karena medan magnet dapat timbul pada muatan yang bergerak, maka dapat dipastikan bahwa kawat berarus listrik akan menimbulkan medan magnet, sebab arus merupakan muatan listrik yang bergerak. Hal ini pertama kali diamati oleh HC.Oersted pada tahun 1820. Arah dari medan magnet dapat dilihat melalui aturan tangan kanan dengan ibu jari menunjuk arah arus listrik dan keempat jari lain yang mengepal menunjukkan arah medan magnet. Besarnya medan magnet bergantung dari bentuk kawat berarus dan dapat dihitung dengan hukum Biot-Savart.

Untuk kawat berarus, kita hanya menggantikan qv pada persamaan (2.1) diatas dengan elemen arus Idl, karena keduanya identik, sehingga diperoleh:

B(P)

=

4�

I∫

� � ̂

(2.2) r adalah jaraksuatu titik dngan kawat berarus. Persamaan (2.2) ini dikenal sebagai Hukum Biot-Savart.

Salah satu penggunaan paling sederhana adalah pada kawat lurus:

Gambar 2.7 karena itu medan magnet sejauh z adalah :

(34)

Jika dianggap panjang kawat tidak berhingga disbanding z , maka θ = �/ dan perubahan fluks magnetic yang melalui area yan g dikelilingi loop tersebut. Gaya gerak listrik (ggl) induksi hanya terjadi saat fluks yang melalui area mengalami perubahan, baik bertambah maupun berkurang.

Hukum Faraday untuk gaya gerak listrik induksi: Misalnya sebuah kumparan dengan N lilitan mengalami fluks magnetic yang terus berubah melalui kumparannya. Jika perubahan dalam fluks ∆∅ terjadi dalam waktu ∆ , maka ggl rata rata induksi antara 2 terminal kumparan ditentukan oleh

= N

∆∅�

(

2.5) Gaya gerak listrik ggl � diukur dalam volt jika ∆∅/∆ dalam Wb/det. Tanda minus menunjukkan bahwa ggl induksi berlawanan dengan waktu ∆ , maka ggl rata rata induksi berlawanan dengan perubahan yangdisebabkannya, sebagaimana dinyatakan secara umum dalam Hukum Lenz.

Hukum Lenz: Suatu ggl induksi selalu memiliki arah yang berlawanan dengan perubahan dalam fluks magnetic yang menghasilkannnya. Sebagai contoh, jika fluks bertambah dalam suatu kumparan, arus yang dihasilkan oleh gglinduksi akan membangkitkan fluks yang cenderung meniadakan fluks yang bertambah ( meskipun umumnya tidak sepenuhnya berhasil). Atau , jika fluks berkurang dalam suatu kumparan , arus tersebut akan menghasilkan sebuah fluks yang cenderung mengembalikan fluks yang makin berkurang ( meskipun umumnya tidak sepenuhnya berhasil). Hukum Lenz adalah konsekuensi dari Kekekalan Energi. Jika tidak demikian, arah induksi akan memperbesar perubahan fluks yang menyebabkannya dan proses akan tetap berlangsung tanpa henti.

Gaya Gerak Listrik Bergerak: Ketika sebuah konduktor bergerak

(35)

medan, maka menurut Hukum Faraday akan terdapat ggl induksi dalam konduktor tersebut. Dalam hal ini,

|�|

=

∆∅�

(2.6)

Simbol |�| berarti bahwa kita hanya peduli dengan besar ggl induksi rata-rata.

Gaya gerak listrik (ggl) induksi dalam konduktor lurus dengan panjang L berlawanan dengan proses. Tetapi kini perlawanan tersebut ditunjukkan dari cara gaya tersebut diinduksikan oleh medan magnet pada arus induksi dalam konduktor. Arah arus harus sedemikian sehingga gaya berlawanan dengan gerak konduktor (meskipunn umumnya tidak sepenuhnya saling meniadakan). Dengan mengetahui arah arus, kita juga mengetahui arah

2.3 Penguat Operasional (Linear Op-Amp)

Operasional amplifier(Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalm sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan-balik dapat ditambhakan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier(Op-Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat diferensial yang memiliki dua input dan 1 output.

(36)

2.4 Penguat Instrumen AD623

Penguat instrumentasi sering digunakan sebagai penguat tegangan yang langsung berasal dari sensor atau transduser. Penguat instrumentasi merupakan penguat lingkar tertutup dengan masukan diferensial, rasio penolakan modus bersama (CMRR) tinggi yakni lebih dari 100 dB, dan penguatannya dapat diatur dengan potensiometer (resistor variabel) tanpa mempengaruhi harga CMRR. Penguat instrumentasi yang bermutu tinggi sudah dibuat dalam bentuk IC yang dalam penggunaannya tidak perlu dipasang rangkaian umpan balik seperti Op-Amp. Penguat instrumentasi dapat disusun dengan menggunakan Op-Op-Amp. Mutu penguatannya bergantung pada mutu Amp yang digunakan. Parameter Op-Amp yang mempengaruhi mutu penguatan meliputi Offset masukan, Impedansi masukan, drift tegangan keluaran, CMRR, PSRR (power supply rejection 2 ratio), dan sebagainya. CMRR dan ketepatan penguat instrumentasi juga bergantung pada kepresisian dari komponen pasif yang digunakan.

AD622 adalah penguat instrumentasi berbiaya murah dan cukup akurat dalam konfigurasi pin tradisional yang membutuhkan hanya satu resistor eksternal untuk mengatur keuntungan antar 2 dan 1000. Untuk mendapatkan 1 keuntungan , tidak memerlukan resistor eksternal. AD622 benar-benar berbeda atau sistem penguat yang juga menyediakan linearitas unggul dan mode-umum penolakan dengan memasukkan presisi laser yang dipangkas.

(37)

2.5 Kumparan Tesla

Sebuah kumparan Tesla merupakan sebuah perangkat yang menghasilkan frekuensi tinggi saat ini, tegangan tinggi, tapi relatif kecil intensitasnya. Pada dasarnya, berjalan seperti sebuah transformator dan antenna radio, bahkan jika itu berbeda secara radikal dari ini.

Kumparan Tesla dibuat dengan komponen dasar yang terdiri dari trafo yang m;embangkitkan tegangan tinggi sekitar 5-30 kV. Trafo tegangan tinggi ini akan memuati kaasitor primer melalui kumparan primer LP. LP terdiri dari 5 – 20 lilitan kawat tebal yang mempunyai hambatan rendah.

Gambar 2.8 Skema Dasar Kumparan Tesla

Ketika C telah termuati maka beda potensial diantara elektoda-elektroda celah udara cukup tinggi sehingga terjadilah aliran arus dan mengakibatkan terjadinya breakdown udara.. Saat spark gap terhubung, C akan terhubung dengan parallel dengan LP dan akan membentuk rangkaian resonansi dengan frekuensi resonansi yang besarnya ditentukan oleh nilai CP dan LP.

(38)

2.5 Sensor Effect Hall

Dari penelitian seorang fisikawan E.H.Hall didapatkan bahwa bukan elektron yang bermuatan negatif saja yang dapat menghantarkan arus listrik, sebab ternyata ditemukan juga partikel-partikel bermuatan positif yang dikenal dengan sebutan hole yang berfungsi sebagai penghantar arus. Kita dapat menyimpulkan bahwa hole sepenuhnya menyerupai seperti partikel positif. Efek hall dari semikonduktor lebih penting dalam suatu logam, karena disini pembawa arus lebih sedikit sehingga koefisien Hallnya sangat besar dibandingkan dengan logam. Tegangan timbul karena pembawa arus negatif atau posisi dalam logam dibelokkan oleh medan magnet sehingga berkumpul pada masing masing permukaan muatan yang berlawanan.Adanya keadaan lebih positif dan lebih negatif pada permukaan yang bertolak belakang yang menimbulkan beda potensial. Tegangan inilah yang dikenal dengan tegangan Hall.

Efek Hall terjadi ketika konduktor pembawa arus dipengaruhi oleh medan magnet, medan magnet menimbulkan gaya pada muatan-muatan yang mengalir pada konduktor sehingga muatan akan dibelokkan sesuai dengan jenis muatannya. Prinsip kerja sensor Hall Effect adalah sebagai berikut. Bila sebuah magnet diletakkan tegak lurus terhadap sepasang keping konduktor, maka tegangan akan muncul pada sisi yang berlawanan dengan konduktor. Tegangan yang muncul ini disebut dengan tegangan Hall. Besar tegangan Hall sebanding dengan arus dan kuat medan magnet. Dengan demikian Efek Hall dapat digunakan untuk mengukur kuat medan magnet.

(39)

Bila arus mengalir mengalir melalui bahan semikonduktor, tegangan emf ialah dihasilkan di antara sisi yang lain pada keping semikonduktor tersebut. Kemudian jika terdapat hubungan magnet melalui keping semikonduktor, akan dihasikan tegangan. yang sebanding dengan besar arus dan kuat medan magnet. Bila arah medan magnet melewati bahan semikonduktor pada sisi kanan semikonduktor menyebabkan elektron bergerak menyebar kepusat keping. Perubahan gerak elektron menimbulkan tegangan Hall, umumbya sebesarr 10 milivolt. Penerapan sensor efek hall di industri biasanya digunakan untuk mengukur kecepatan putaran obyek yang bergerak. Setiap kali medan magnet melewati sensor, dihasilkan pulsa keluaran keping semikonduktor yang dihubungkan ke sebuah counter yang menghitung berapa kecepatan putaran motor tersebut.

(40)

2.6 Arduino UNO

Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya.

Gambar 2.10 Board Arduino ATMega 328

(41)

Arduino menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14 pin digital input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan sebagai output digital jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin yang sudah tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah konfigurasi pin pada program. Dalam board kita bisa lihat pin digital diberi keterangan 0-13, jadi untuk menggunakan pin analog menjadi output digital, pin analog yang pada keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19. dengan kata lain pin analog 0-5 berfungsi juga sebagi pin output digital 14-16.

Sifat open source arduino juga banyak memberikan keuntungan tersendiri untuk kita dalam menggunakan board ini, karena dengan sifat open source komponen yang kita pakai tidak hanya tergantung pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa memakai semua komponen yang ada dipasaran.

Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa C yang sudah disederhanakan sintax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah kita dalam mempelajari dan mendalami mikrokontrol.

Berikut ini adalah konfigurasi dari arduino duemilanove 328 :

• Mikronkontroler ATmega328

• Beroperasi pada tegangan 5V

• Tegangan input (rekomendasi) 7 - 12V

•Batas tegangan input 6 - 20V

• Pin digital input/output 14 (6 mendukung output PWM)

(42)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia dalam menjalani kehidupannya tidak bisa lepas dari yang namanya energi. Manusia agar tetap dapat bertahan hidup memerlukan energi kimia berupa makanan dimana energi tersebut akan diolah dalam bentuk metabolisme. Selain makanan manusia juga memerlukan bentuk energi lain agar dapat menjalani aktivitasnya seperti energi panas yang digunakan untuk memasak, energi mekanik yang digunakan dalam industry dan bentuk-bentuk energi yang lain

Dari sekian banyak bentuk energi yang ada, energi listriklah yang paling banyak dimanfaatkan oleh manusia, hal tersebut dikarenakan energi listrik sangat mudah diubah menjadi bentuk energi yang lain, sehingga hanya dengan memanfaatkan energi listrik maka kebutuhan energi yang lain akan dapat terpenuhi, selain itu energi listrik juga dapat disimpan dan digunakan sewaktu- waktu sesuai kebutuhan jadi akan lebih hemat.

Untuk menghasilkan listrik PLN membuat beberapa pembangkit listrik yang tersebar di berbagai daerah. Beberapa jenis pembangkit listrik milik PLN antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTB), Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) serta beberapa sember pembangkit yang menggunakan energi alternatif lain sepertoi tenaga angin, tenaga sinar mataharibahkan kini dikembangkan agar sampah mampu diolah agar mampu menghasilkan listrik dari gas metana yang dihasilkan.

Pemakaian tenaga listrik di Indonesia terus menunjukkan peningkatan sejalan dengan pembangunan yang sedang berkembang. Arismunandar, A., dan Kuwahara, s. (1979) menyatakan tenaga listrik diklasifikasikan menjadi empat level tegangan yaitu :

(43)

d. Tegangan extra tinggi (500 KV)

Penyaluran tenaga listrik hampir menyeluruh ke pedesaan maupun

perkotaan, melalui jaringan-jaringan transmisi yang menggunakan saluran udara.

Dalam upaya terlaksananya pembangunan yang merata maka PLN bertugas untuk mendistribusikan listrik dari sumber pembangit listrik ke daerah- daerah lain yang membutuhkan. Mengingat luas negara Indonesia yang sangat luas sehingga jarak yang dibutuhkan dari sumber pembangkit listrik ke daerah tujuan juga sangat jauh. Jika ditinjau maka ini merupakan suatu masalah, kerena apabila listrik ditransmisikan pada jarak yang jauh melalui suatu konduktor, maka lama-kelamaan energi listrik tersebut akan berkurang karena telah berubah menjadi energi panas pada kebel listrik.

Mengacu pada faktor- faktor di atas, maka dilakukanlah penelitian yang berjudul “ PERANCANGAN ALAT UKUR MEDAN MAGNET PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT)”. Penelitian ini juga dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program Sarjana (S-1) Fisika FMIPA Universitas Sumatera Utara.

1.2 Perumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana pengaruh medan magnet dibawah saluran transmisi terhadap lingkungan

2. Bagaimana merancang alat ukur medan magnet dikalibrasikan dengan HI-3604 ELF SURVEY-METER

(44)

1.3 Tujuan

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui besar induksi medan magnet di sekitar kawat penghantar saluran transmisi 150 kV

2. Untuk mengetahui pengaruh medan magnet terhadap lingkungan di sekitar saluran transmisi 150 kV

3. Untuk mengetahui perbandingan besar induksi medan magnet melalui pengukuran menggunakan alat ukur medan magnet rancangan sendiri dengan ELF SURVEY-METER.

1.4 Batasan Masalah

Mengacu pada hal di atas, penelitian mengenai pengukuran medan magnet dibawah saluran transmisi 150 kV dengan menggunakan alat HI-3604 ELF SURVEY-METER , dengan batasan– batasan sebagai berikut:

1. Jarak pengukuran medan magnet dari sumber yaitu radius 20 meter dengan interval 2 meter.

2. Perancangan alat ukur yang akan dikalibrasikan dengan HI-3604 ELF SURVEY-METER.

3. Perbandingan hasil ukur yang diperoleh melalui ELF SURVEY-METER sederhana dengan milik PLN .

1.5 Manfaat Penelitian

1. Sebagai acuan informasi terhadap masyarakat bagaimana pengaruh medan magnet dibawah saluran transmisi 150 KV terhadap lingkungan sekitar.

2. Sebagai alternatif pengukuran medan magnet pada transmisi 150KV. 3. Sebagai tambahan referensi pustaka ilmiah tentang Saluran

(45)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut.

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, serta sistematika penelitian.

BAB II. LANDASAN TEORI

Landasan teori dalanm bab ini menjelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan penjelasan dari teori pendukung sebagai acuan untuk penelitian.

BAB III. METODOLOGI PERCOBAAN

Bab ini berisikan tentang hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan berikut dengan pembahasannya.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan berikut dengan pembahasannya.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

(46)

PERANCANGAN ALAT UKUR MEDAN MAGNET

PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT)

ABSTRAK

Telah dirancang suatu alat yang digunakan untuk mengukur induksi medan magnet pada SUTT. Alat ini nantinya akan dikalibrasikan dengan HI-3604 ELF Survey Meter. Adapun cara kerja dari alat ini yaitu Kumparan Tesla menangkap medan magnet yang dihasilkan oleh kabel SUTT. Kekuatan medan magnet akan memperngaruhi IC Effect Hall dan memberikan output yang bersesuaian dengan kekuatan medan magnet yang diterima. Output dari IC Effect Hall akan direkondisi dengan AD623 untuk disesuaikan dengan kemampuan ADC dari mikrokontroller. Arduino Uno akan bekerj auntuk membaca nilai yang dihasilkan oleh penguat instrumen untuk ditampilkan pada display sebagai kekuatan medan magnet yang diterima . Nilai pengukuran akan disimpan dalam MICROSD untuk keperluan data aquatition dan proses pengolahan lebih lanjut di komputer.

(47)

DESIGN TOOLS TO MEASURE THE MAGNETIC FIELD

AIR CHANNEL ON HIGH VOLTAGE (SUTT)

ABSTRACT

A tool has designed used to measure the magnetic field induction on High Voltage. This tool will be calibrated with the HI-3604 ELF Survey Meter. The workings of this tool is the Tesla coil captures the magnetic fields produced by wires High Voltage. The strength of the magnetic field will affect the Hall Effect IC and provide output corresponding to the received magnetic field strength. The output of Hall Effect IC will be reconditioned to AD623 to suit the ability of ADC of the microcontroller. Arduino Uno will read the alpha value generated by the instrument amplifier to be displayed on the display as the magnetic field strength received. The measurement values will be stored in the data for the purposes MICROSD aquatition and further processing on the computer.

(48)

PERANCANGAN ALAT UKUR MEDAN MAGNET

PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT)

SKRIPSI

IWAN SIMANGUNSONG

110801051

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(49)

PERANCANGAN ALAT UKUR MEDAN MAGNET

PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar

Sarjana Sains

IWAN SIMANGUNSONG

110801051

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(50)

PERSETUJUAN

Judul : Perancangan Alat Ukur Medan Magnet pada Saluran Udara Tegangan Tinggi(SUTT)

Kategori : Skripsi

Nama : Iwan Simangunsong Nomor Induk Mahasiswa:110801051

Program Studi : Sarjana (S1) Fisika Departemen :Fisika

Fakultas :Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara

Disetujui di Medan,10 Januari

2017

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 1, Pembimbing 2,

Drs.Kurnia Brahmana,M.S Dr.Kerista Sebayang, M.S NIP. 196009201986011001 NIP. 195503161982031002

Disetujui Oleh

(51)

PERNYATAAN

PERANCANGAN ALAT UKUR MEDAN MAGNET PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi saya ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Januari 2017

(52)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Mahas Esa dan Maha Penyayang , dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini dengan judul ‘ Perancangan Alat Ukur Medan Magnet Pada Saluran Udara Tegangan Tinggi’.

Adapun penulis juga mengucapakan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Kepada (alm) Dr. Mester Sitepu M.Sc selaku dosen yang telah memberikan

bimbingan serta motivasi kepada penulis

2. Kepada Bapak Drs. Kurnia Brahmana M.Si dan Dr. Kerista Sebayang M.S selaku dosen pembimbing tugas akhir dari penulis yang telah memberikan bimbingan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Kepada Bapak/Ibu Dosen Fisika MIPA USU yang telah memberikan materi perkuliahan selam penulis mengikuti perkuliahan sejak tahun 2011.

4. Kepada Kak Tini, Kak Yus, dan Bang Jo yang telah membantu untuk mengurus perkuliahan penulis selama mengikuti perkuliahan di Fisika FMIPA USU.

5. Kepada Bapak R. Simangunsong dan H.M Siregar S.Pd selaku orangtua penulis yang telah memberikan motivasi kepada penulis dan membantu pendanaan penulis selama mengikuti perkuliahan tahun 2011.

6. Kepada Sandro Simangunsong dan Juwita Puspita Simangunsong selaku saudara penulis yang telah memberikan dukungan moral kepada penulis selama menyelesaikan penulisan skripsi ini..

7. Kepada IMF (Ikatan Mahasiswa Fisika) yang telah memberikan wadah penulis untuk berkumpul bersama dan memberikan pengalaman yang sangat berarti .

(53)

9. Kepada Ingot a.k.a Musisi, Ilham a.k.a Young Lix, Stefen a.k.a Chuck Norris, Hendra a.k.a Jaro Nazril, Randi a.k.a Amor, Simon a.k.a Psychopat selaku teman penulis dalam kumpulan 7 RONIN yang telah memberikan pengalaman , motivasi tak berhingga mulai penulis mengikuti perkuliahan hingga menyelesaikan skripsi .

10. Kepada teman teman 2011(Prolix) yang telah membantu penulis mengikuti perkuliahan dan memberikan motivasi kepada penulis

11. Kepada adik-adik ST12 ( Amar, Krubib, Wak Geng, Ivan, Halim, Sisco, Ali, Benget , Fauzi dan rekan-rekan).

12. Kepada adek Adriansyah Syahputra, Gabriel, Wilia, Nanda, Floranda, Alindra, Tiarlin, Mia D, Kim Juil, Chairul, dan rekan-rekan.

13. Kepada adek-adek stambuk 2015 (Yoga dan teman-teman).

14. Kepada Jannes Sitanggang , Roberto Silalahi, Dicky Marbun S.AB yang memberikan motivasi dan membantu penulis menyelesaikan skripsi.

15. Kepada temen temen TNC/ Tulang Nantulang Community ( Annes, Edu, Egin, Sormin, Erastus, Angga, Julio, Koyos, Labrinto, Rudi, Robby, Varian, Bang Dayak, Andre, Wendi, Ranto, Acek, Rendi, Jarwo, dan rekan-rekan) yang telah memotivasi penulis selama dalam perkuliahan.

16. Kepada Dollian Samosir sebagai teman penulis bertukar pikiran mengenai permasalahan skripsi ini.

17. Kepada teman-teman Harmonika 48(B’Gibson, B’Boyke, B’Harmaja,

(54)

PERANCANGAN ALAT UKUR MEDAN MAGNET

PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT)

ABSTRAK

Telah dirancang suatu alat yang digunakan untuk mengukur induksi medan magnet pada SUTT. Alat ini nantinya akan dikalibrasikan dengan HI-3604 ELF Survey Meter. Adapun cara kerja dari alat ini yaitu Kumparan Tesla menangkap medan magnet yang dihasilkan oleh kabel SUTT. Kekuatan medan magnet akan memperngaruhi IC Effect Hall dan memberikan output yang bersesuaian dengan kekuatan medan magnet yang diterima. Output dari IC Effect Hall akan direkondisi dengan AD623 untuk disesuaikan dengan kemampuan ADC dari mikrokontroller. Arduino Uno akan bekerj auntuk membaca nilai yang dihasilkan oleh penguat instrumen untuk ditampilkan pada display sebagai kekuatan medan magnet yang diterima . Nilai pengukuran akan disimpan dalam MICROSD untuk keperluan data aquatition dan proses pengolahan lebih lanjut di komputer.

(55)

DESIGN TOOLS TO MEASURE THE MAGNETIC FIELD

AIR CHANNEL ON HIGH VOLTAGE (SUTT)

ABSTRACT

A tool has designed used to measure the magnetic field induction on High Voltage. This tool will be calibrated with the HI-3604 ELF Survey Meter. The workings of this tool is the Tesla coil captures the magnetic fields produced by wires High Voltage. The strength of the magnetic field will affect the Hall Effect IC and provide output corresponding to the received magnetic field strength. The output of Hall Effect IC will be reconditioned to AD623 to suit the ability of ADC of the microcontroller. Arduino Uno will read the alpha value generated by the instrument amplifier to be displayed on the display as the magnetic field strength received. The measurement values will be stored in the data for the purposes MICROSD aquatition and further processing on the computer.

(56)

DAFTAR ISI

2.1.3 Ambang Batas Medan Magnet 15

2.1.4 Standar IEEE std. C95.6-2000 16

2.1.5 Dampak yang dapat ditimbulkan SUTT 16

2.2 Medan Magnet 19

2.2.1 Medan Magnet dari Suatu Muatan Bergerak 22 2.2.2 Medan Magnet di Sekitar Kawat Berarus Listrik 23

2.2.3 Gaya Gerak Listrik Induksi 24

2.3 Penguat Operasional(Linear Op-Amp) 25

2.4 Penguat Instrumen AD623 26

2.5 Kumparan Tesla 27

2.6 Sensor Effect Hall 28

(57)

Bab III Metodologi Percobaan

3.1 Diagram Blok 32

3.2 Cara Kerja Sistem Peralatan 32

3.3 Pengukuran Medan Magnet 33

3.4 ATMega 324 34

3.5 Gambar Rangkaian 36

Bab IV Hasil dan Pembahasan

4.1 Pengukuran Medan Magnet 37

4.2 Hasil Pengukuran 38

4.4 Grafik Pengukuran Medan Magnet 41

Bab V Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan 43

5.2 Saran 44

(58)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel

2.1 Ambang Batas Medan Magnet pada lingkungan kerja dan 15

Umum berdasarkan WHO/IRPA/IDI

2.2 Batas medan magnet pada lingkungan umum dan kerja 16

Berdasarkan IEEE

4.1 Data medan magnet menggunakan HI-3604 ELFSurveymeter 39

(59)
(60)

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar Rangkaian

Program

Data sheet ELF Survey Meter Data Sheet WCS1800

Data Sheet AD623

Gambar

Gambar 3.1  Sumbu menara menjadi sumber acuan untuk mengukur
Gambar 3.2 Konfigurasi PIN ATMega 328
Gambar 4.1 Konstruksi menara transmisi 150 kVGI Namo Rambe dan GI
Tabel 4.2 Data Medan Magnet menggunakan Alat Rancangan sendiri
+7

Referensi

Dokumen terkait

Masuknya program PHT dapat dikatakan masih kurang tepat, seperti dalam percobaan tidak pada lahan khusus, tapi pada lahan petani yang sudah ada dengan tanaman yang sudah berumur dan

5) Tidak sedang menjalani hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1980 atau peraturan lain yang berlaku (dinyatakan secara tertuils oleh

Kenyataannya dengan susunan vertikal secara hierarki tersebut membuat para ulama kesulitan dalam berijtihad karena banyak permasalahan umat Islam setelah berabad-abad pasca

If you get errors like Reversed (or previously applied) patch detected or 1 out of 2 hunks FAILED while running the patch dry run (second command above) immediately interrupt

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada siswa-siswi SDN Gawang I Kebonagung, beserta Pemuda-pemudi Desa Gawang dan masyarakat yang tidak bisa kami

Dalam mengungkapkan sebuah logika maka diperlukan pemyataan, Pemyataan adalah suatu kalimat tertutup yang mempunyai satu nilai kebenaran yaitu benar atau salah.. Akan tetapi

Brand identity atau visual identity adalah semua tampilan visual maupun verbal dari sebuah brand, yang terwujud dalam semua penerapan desain, seperti logo, kop surat,

Setiap bola lampu dipilih (secara acak), diperiksa, lalu digolongkan sebagai bola lampu rusak atau tidak.. di Toko