PENGETAHUAN IBU TENTANG GUMOH PADA NEONATAL DINI (0-7 HARI) DI KELURAHAN TANAH 600
KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2009
OLEH :
LIDYA METALIA TAMPUBOLON NIM : O85102073
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
D-IV Bidan Pendidik FK USU Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009
Nama : LIDYA METALIA TAMPUBOLON NIM : 085102073
Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 hari) Di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan
Tahun 2009
ABSTRAK
viii + 46 halaman + 7 tabel + 1 gambar + 1 skema + 10 lampiran
Gumoh merupakan gejala klinis yang paling sering ditemukan pada bayi yang mengalami Refluks Gastroesofagus (RGE). Refluks gastroesofagus didefenisikan sebagai kembalinya isi lambung ke dalam esophagus secara involunter tanpa adanya usaha dari bayi, sedangkan istilah regurgitasi digunakan apabila isi lambung tersebut dikeluarkan melalui mulut. Sedikitnya 25% orang tua menganggap bahwa regurgitasi merupakan suatu keadaan yang mencemaskan dan umumnya dihubungkan dengan frekuensi dan volume regurgitasi. Meskipun normal, gumoh yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang akan mengganggu pertumbuhan bayi. Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0‐7 hari) di kelurahan tanah 600 kecamatan medan marelan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dimana hasil survey data dari bulan Agustus 2008 ‐ Oktober 2008. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan total sampling yaitu keseluruhan dari populasi sebanyak 36 responden. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa mayoritas responden berusia 20‐25 tahun sebanyak 17 responden (47, 2%). Berdasarkan pendidikan mayoritas responden adalah SMU sebanyak 17 responden (47, 2%). Berdasarkan jumlah anak mayoritas responden berjumlah 2 anak sebanyak 15 responden (41,7%). Dan berdasarkan sumber informasi mayoritas responden mendapat informasi dari tenaga kesehatan yaitu sebanyak 14 responden (38, 9%). Pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0‐7 hari) dalah berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 23 responden (63, 9%). Direkomendasikan agar hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi pelayanan kebidanan dalam memberikan penyuluhan pada ibu‐ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0‐7 hari)
Daftar Pustaka : 23 (2002‐2008)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan Rahmat-Nya kepada penulis, sehigga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah Yang berjudul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh Pada
Neonatal Dini (0-7 Hari) Di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan “ yang merupakan tugas akhir studi Program D-IV Bidan Pendidik Universitas Sumatera
Utara.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, dan dapat berhasil berkat sumbangan jasa dari berbagai pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. dr. Gontar A. Siregar, SpPD, K.GEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti program D-IV Bidan Pendidik FK. USU
2. Dr. Murniati Manik, MSc, SpKK, selaku Ketua Program D-IV Bidan Pendidik FK
USU
3. Ir. Dwi Lindarto, MT, yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan
arahan dan bimbingan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Ibu Nur Asnah Sitohang, S.Kep,Ns,M.Kep, selaku koordinator program D-IV
Bidan Pendidik FK USU dan selaku Penguji I yang telah memberikan dorongan
5. dr. Chrisstofel Lumban Tobing, SpOG (K), selaku Penguji II dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Bpk Irwansyah Lubis, SH, selaku Kepala Lurah Kelurahan Tanah 600 Kecamatan
Medan Marelan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
7. Kedua orang tuaku (B.Tampubolon, SPd) dan (I. Munthe). Dan kepada adik-adik
ku yang tersayang Juli Andriani, SPd, Dewi Sartika Tampubolon, AMK dan Putri
Amanda Tampubolon.
8. Teman-teman seperjuangan D-IV Bidan Pendidik FK USU yang juga berperan
serta dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Serta seluruh pihak yang membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini,
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Medan, Juni 2009
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
1. Tujuan Umum... 4
2. Tujuan Khusus ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Pengetahuan... 7
B. Gumoh ... 10
C. Neonatal Dini ... 17
BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 18
A. Kerangka Konsep ... 18
B. Defenisi Operasional ... 19
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 20
A. Desain Penelitian ... 20
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 20
1. Populasi ... 20
2. Sampel ... 20
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21
1.Lokasi penelelitian ... 21
2. Waktu penelitian ... 21
D. Pertimbangan Etik ... 21
E. Instrumen Penelitian ... 22
F. Pengumpulan Data ... 23
G. Analisis Data ... 24
BAB V HASILDAN PEMBAHASAN... 25
A.Hasil... ... 25
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN……….. 34 A.Kesimpulan... ... 34
B.Saran... ... 35
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Data Karakteristik Ibu Tentang Gumoh
Pada Neonatal Dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan
MarelanPost...28
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Ibu Tentang Gumoh
Pada Neonatal Dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan
MarelanPost...29
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengertian, Penyebab, Penanganan
Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600
Kecamatan Medan Marelan………. 30
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh
Pada Neonatal Dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan
DAFTAR LAMPIRAN
1. Content Validity
2. Lembar Konsultasi
3. Jadwal Kegiatan
4. Surat Keterangan Pergantian Judul
5. Surat Balasan Izin Data Pendahuluan
6. Surat Izin Penelitian
7. Surat selesai Penelitian
D-IV Bidan Pendidik FK USU Karya Tulis Ilmiah, Juni 2009
Nama : LIDYA METALIA TAMPUBOLON NIM : 085102073
Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 hari) Di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan
Tahun 2009
ABSTRAK
viii + 46 halaman + 7 tabel + 1 gambar + 1 skema + 10 lampiran
Gumoh merupakan gejala klinis yang paling sering ditemukan pada bayi yang mengalami Refluks Gastroesofagus (RGE). Refluks gastroesofagus didefenisikan sebagai kembalinya isi lambung ke dalam esophagus secara involunter tanpa adanya usaha dari bayi, sedangkan istilah regurgitasi digunakan apabila isi lambung tersebut dikeluarkan melalui mulut. Sedikitnya 25% orang tua menganggap bahwa regurgitasi merupakan suatu keadaan yang mencemaskan dan umumnya dihubungkan dengan frekuensi dan volume regurgitasi. Meskipun normal, gumoh yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang akan mengganggu pertumbuhan bayi. Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0‐7 hari) di kelurahan tanah 600 kecamatan medan marelan. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dimana hasil survey data dari bulan Agustus 2008 ‐ Oktober 2008. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan total sampling yaitu keseluruhan dari populasi sebanyak 36 responden. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa mayoritas responden berusia 20‐25 tahun sebanyak 17 responden (47, 2%). Berdasarkan pendidikan mayoritas responden adalah SMU sebanyak 17 responden (47, 2%). Berdasarkan jumlah anak mayoritas responden berjumlah 2 anak sebanyak 15 responden (41,7%). Dan berdasarkan sumber informasi mayoritas responden mendapat informasi dari tenaga kesehatan yaitu sebanyak 14 responden (38, 9%). Pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0‐7 hari) dalah berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 23 responden (63, 9%). Direkomendasikan agar hasil penelitian ini dapat menjadi sumber informasi pelayanan kebidanan dalam memberikan penyuluhan pada ibu‐ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0‐7 hari)
Daftar Pustaka : 23 (2002‐2008)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa neonatal dini atau bayi baru lahir adalah dimulai dari usia 0-7 hari (Sritanti
2005). Regurgitasi merupakan keadaan normal yang sering terjadi pada bayi dengan usia
dibawah 6 bulan. Seiring dengan bertambahnya usia, yaitu sampai usia diatas 6 bulan,
maka regurgitasi semakin jarang dialami oleh anak (Nursalam dkk, 2005).
Gumoh merupakan gejala klinis yang paling sering ditemukan pada bayi yang
mengalami Refluks Gastroesofagus (RGE). Refluks gastroesofagus didefenisikan
sebagai kembalinya isi lambung ke dalam esophagus secara involunter tanpa adanya
usaha dari bayi, sedangkan istilah regurgitasi digunakan apabila isi lambung tersebut
dikeluarkan melalui mulut (Deddy Satrya dan Badriul hegar, ¶1,
hhttp://www.Pediatric,com. diperoleh tanggal 4 Juni 2009
Sekitar 70% bayi berumur dibawah 4 bulan mengalami gumoh minimal 1 kali
setiap harinya, dan kejadian tersebut menurun sesuai dengan bertambahnya usia hingga
8 – 10% pada umur 9-12 bulan dan 5% pada umur 18 bulan.
Dalam Nakita (2006) dikatakan 70% bayi usia 4 bulan dalam sehari paling tidak
mengalami gumoh. Dan saat anak berusia setahun bisa dikatakan hanya tinggal 10%
Sedikitnya 25% orang tua menganggap bahwa regurgitasi merupakan suatu
keadaan yang mencemaskan dan umumnya dihubungkan dengan frekuensi dan volume
regurgitasi.
Meskipun normal, gumoh yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai
komplikasi yang akan mengganggu pertumbuhan bayi. Juga kalau terjadinya tidak hanya
sesuai makan dan minum saja, tetapi juga selagi tidur meski aktivitas makan dan minum
sudah dilakukan 3 jam yang lalu. Gumoh yang seperti ini tentu saja harus mendapat
perhatian kendati mungkin saja saat itu berat badannya bagus dan sikecil masih mau
makan dan minum. Dalam kondisi demikian orang tua harus hati-hati agar gumoh tidak
berlanjut menjadi patologis yang diistilahkan refluks gastroesofagus, yakni adanya aliran
balik dari lambung ke kerongkongan yang menyebabkan kerusakan lapisan dinding
kerongkongan.
Kerusakan dinding kerongkongan ini disebabkan oleh iritasi lambung yang juga
ikut masuk kedalam kerongkongan. Asam lambung ini mengiritasi daerah kerongkongan
yang semula netral akhirnya terluka. Akibat selanjutnya, bayi akan rewel karena apapun
yang dimakan dan diminum akan menyebabkan rasa sakit dikerongkongan. Jika tidak
diatasi, ia akan menolak makan dan minumnya sehingga asupan nutrisinya berkurang
yang kemudian berdampak pada berat badan yang tidak kunjung naik sebagaimana
mestinya. Dengan kata lain, refluks bisa menyebabkan bayi tidak tumbuh optimal. Jika
keadaan ini berlanjut tanpa ada penanganan yang baik dikawatirkan sel-sel di daerah
kerongkongan akan berubah menjadi bentuk yang tidak lazim. Sel-sel dengan bentuk
tidak lazim ini dikawatirkan akan menjadi factor timbulnnya keganasan di usia dewasa.
dan ditangani karena efeknya memang tidak terlihat semua saat ini, melainkan jangka
panjang.
Menurut Kishore, dari poliklinik anak RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Fenomena gumoh terjadi pada semua bayi usia dibawah setahun. Begitu setahun lewat
kejadian ini berhenti. Namun terkadang, menurutnya ada juga usia diatas 6 bulan pun
gumoh sudah mulai berkurang. Kecuali bayi-bayi dibawah 6 bulan, terutama bayi yang
baru lahir.
Adakalanya gumoh terjadi bila bayi merasa kesal karena tidak bisa menelan
hingga ia pun menanangis. Sering kali bila hal ini terjadi, pengasuh atau orang tua malah
memaksakan pemberiannya. Misal, dengan menaruh si bayi di posisi mendatar, lalu
memasukkan makanan bayi. Otomatis bayi akan membatukkan hingga terjadi muntah.
Peristiwa ini berbahaya sekali, karena saat itu makanan bisa masuk kesaluran napas dan
menyumbatnya hingga berakibat fatal.
Masih menurut Kishore gumoh adalah gejala alami yang sangat natural dan
terjadi pada setiap bayi, sehingga tidak bisa dicegah. Yang bisa dicegah adalah
komplikasinya yaitu bila ada air susu yang masuk ke lambung. Dilambung itu ada asam
lambung, sehingga susu itu bercampur dengan asam lambung. Kalau itu keluar dari
mulut atau hidung, posisi bayi segera dimiringkan atau ditengkurapkan agar tidak
tertelan dan masuk keparu-paru, itu yang berbahaya. Untuk meminimalkan gumoh, Dr.
Kishore menyarankan pada saat pertengahan pemberian minum, kalau perlu
Pengamatan penulis menunjukkan bahwa sekitar 65 % dari jumlah ibu yang telah
mempunyai anak di Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan kurang mengerti tentang
gumoh, dan cara penanganannya. Ditandai adanya dari bayi ibu tersebut mengalami
gumoh saat bayi setelah menyusui atau minum.
Dari uraian dan pengamatan penulis di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berkaitan dengan Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh Pada Neonatal Dini
(0-7 Hari) yang berlokasi di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan.
B. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengetahuan ibu
tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan
Marelan.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi karakteristik responden.
b. Untuk mengidentifikasi responden berdasarkan sumber informasi
c. Untuk mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini
berkaitan dengan pengertian gumoh, penyebab gumoh, penanganan gumoh.
D. Manfaat Penelitian
1. Bidan di Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan kepada bidan untuk memberikan informasi
kepada mahasiswa dan sebagai bahan perbandingan terhadap materi pembelajaran
khususnya tentang gumoh pada neonatal dini.
2. Bidan di Lapangan
Bagi bidan di lapangan hasil penelitian diharapkan sebagai sumber informasi
yang dapat membantu dalam meningkatkan pelayanan kebidanan pada bayi
dalam lingkup perawatan anak terutama dalam hal mencegah terjadinya gumoh.
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti sebagai penambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam
melaksanakan penelitian serta dapat menjadi bekal dalam melakukan penelitian
di masa yang akan datang dan dapat dijadikan sebagai data dasar untuk
4. Bagi Tempat Penelitian
Bagi tempat penelitian, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber
informasi, khususnya ibu-ibu yang mempunyai bayi yang mengalami gumoh di
Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan dalam upaya meningkatkan
kemampuan hidup sehat bagi bayi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan hal ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indera manusia. Yakni : Indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langsung dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan (Notoadmodjo, 2003).
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang dicakup didalam dominan kognitif mempunyai 6 tingkat
yakni: “Tahu” diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang
diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. “Memahami” diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.
menyebutkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang telah dipelajari.
“Aplikasi” diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi
atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam koteks
atau situasi yang lain. “Analisis” adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi
atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini
dilihat dari penggunaan kata-kata kerja : dapat menggambarkan, membedakan,
memisahkan, mengelompokkan dan sebaginya. “Sintesis” menunjuk kepada suatu
kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu
bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. “Evaluasi” ini berkaitan
dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Notoadmodjo, 2003)
3. Cara Memperoleh Pengetahuan
“Cara coba salah (Trial and Error)”. Cara paling tradisional yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara coba-coba
dengan kata lain yang dikenal “trial and error”. Cara coba-coba salah ini dilakukan
dengan menggunakan kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang
otoritas atau kekuasaan, baik tradisi otoritas pemerintah. Otoritas pemimpin agama,
otoritas agama, maupun ahli ilmu pengetahuan. “Berdasarkan Pengalaman
pribadi”.Pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya mempengaruhi
pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang
diperoleh dalam pemecahan permasalahan yang dihadapai pada masa yang lalu.
“Melalui Jalan Pikiran”. Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya baik melalui induksi atau deduksi. Pada dasarnya induksi
merupakan pemikiran secara langsung melalui pernyataan-pernyataan yang
dikemukakan, kemudian cari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan.
b. Cara Modern Memperoleh Pengetahuan
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “Metode Penelitian Ilmiah” atau lebih
B. Gumoh
1. Pengertian Gumoh
Gumoh adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan melalui mulut
dan tanpa paksaan, beberapa saat setelah minum susu (Depkes RI, 2003).
Gumoh mengeluarkan cairan makanan atau minuman sesudah ia makan atau
minum susu (Kinbaby, 2008, Tips Kesehatan Bayi dan Balita, ¶1,
http://www.Skripstikes.com, diperoleh tanggal 6 Nopember 2008)
Gumoh adalah memuntahkan kembali ASI yang diminumnya dalam juumlah
sedikit sampai cukup banyak (Bonny Danuatmadja, 2008)
Gumoh terjadi seperti ilustrasi air yang mengalir kebawah, bisa sedikit (seperti
meludah) atau cukup banyyak. Bersifat pasif dan spontan. Sedangkan muntah lebih
cenderung dalam jumlah banyak dan dengan kekutanndan atau tanpa kontraksi lambung
(Erlina, 2008, Bayi gumoh atau muntah, ¶ 1, http://www.Pediatric.com, diperoleh
tanggal 4 Nopember 2008).
Gumoh adalah mudah keluarnya makanan atau susu yang ditelan melalui mulut
atau hidung setelah makan (Arteria, 2007, Cara Mengatasi Bayi Yang Sering Gumoh,
2. Penyebab Terjadinya Gumoh
a. ASI atau susu yang diberikan melebihi kapasitas lambung.
Lambung yang penuh juga bisa bikin bayi gumoh. Ini terjadi karena makanan
yang terdahulu belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi. Akibatnya si bayi
muntah. Lambung bayi punya kapasitas sendiri.
b. Posisi Menyusui
Seiring ibu bisa menyusui sambil tiduran dengan posisi miring sementara si bayi
tidur telentang. Akibatnya, cairan tersebut tidak masuk ke saluran pencernaan, tetapi
kesaluran napas, bayi pun gumoh.
c. Klep penutup lambung berfungsi sempurna
Dari mulut, susu akan masuk kesaluran pencernaan atas, baru kemudian
kelambung. Diantara kedua organ tersebut terdapat klep penutup lambung. Pada bayi,
klep ini biasanya belum berfungsi sempurna.
d. Fungsi pencernaan bayi dengan peristaltik (gelombang kontraksi pada dinding lambung dan usus) untuk makanan dapat masuk dari saluran pencernaan ke usus
masih belum sempurna
e. Terlalu aktif
Misalnya pada saat bayi menggeliat atau pada saat bayi terus menerus menangis.
Ini akan membuat tekanan didalam perutnya tinggi, sehingga keluar dalam bentuk
f. Menangis berlebihan
Menangis yang berlebihan seperti ini membuat udara yang tertelan juga
berlebihan, sehingga sebagian isi perut sikecil akan keluar. Memang, bisa jadi bayi anda
menangis karena tidak bisa menelan susu dengan sempurna. Jika sudah begini, jangan
teruskan pemberian ASI, takutya susu justru masuk kedalam saluran napas dan
menyumbatnya.
g. Gangguan sfingter
Pada saluran pencernaan itu ada saluran makanan (oesofagus) yang berawal dari
tenggorokan sampai lambung. Pada saluran menuju lambung ada semacam klep atau
katup yang dinamakan sfingter. Fungsinya untuk mencegah keluarnya kembali makanan
yang sudah masuk kelambung.
Umumnya sfingter pada bayi belum bagus dan akan membaik dengan sendirinya
sejalan bertambahnya usia. Umumnya diatas usia 6 bulan, namun adakalanya di usia
itupun sibayi masih mengalami gangguan. Jadi sifatnya sangat bervariasi. Tentunya
kalau sfingter tidak bagus, maka makanan yang masuk kelambung bisa keluar lagi.
Gejalanya biasa kalau pada bayi akan lebih sering gumoh, terutama sehabis disusui.
Apalagi bila ia ditidurkan dengan posisi telentang. Karena cairan selalu mencari tempat
3. Penanganan Gumoh
a. Beri susu yang lebih kental
Salah satu terapi mengatasi gumoh berlebih adalah dengan memberinya susu
khusus yang telah dikentalkan (thickening). Dengan pengentalan tersebut, diharapkan
aliran balik/ muntah tidak terjadi karena gaya gravitasi. Karena susu kental lebih berat
sehingga lebih sulit dimuntahkan. Tetapi pengenalan ini harus dilakukan dengan
perhitungan-perhitungan tertentu dan tidak boleh dilakukan sembarangan membuat
gumoh bayi semakin menjadi-jadi.
b. Posisi Menyusui
1. Memegang bayi dengan posisi menimang
Posisi tradisional disebut sebagai posisi menimang atau posisi menimang. Untuk
melakukannya, topang bayi anda dengan lengan pada posisi yang sama dengan payudara
yang anda susukan kepadanya. Dekatkan tangan sebelah atas anda ketubuh anda.
Posisikan kepala bayi anda disiku, topang badannya dengan lengan depan anda dan
pegang bokong atau pahanya. Tangannya mungkin diposisikan disekitar tubuh anda
ditempelkan dibawah tubuhnya supaya tidak keluar. Begitu dia sudah ditopang dengan
benar, putar lengan bagian depan anda sehingga seluruh tubuhnya menghadap keanda.
Pinggulnya harus menempel di perut anda dan mulutnya sejajar dengan putting susu
anda. Sekarang anda bisa mendekatkan mulut bayi anda keputing susu anda (bukan
putting susu anda yang didekatkan ke mulutnya) tanpa harus membuatnya menolehkan
2. Memegang bayi dengan posisi menyilang
Pada posisi ini, lengan anda menopang bokongnya dan bokongnya tetap berada
di lekukan lengan anda atau bantal yang terletak dipangkuan anda. Sekali lagi, putar
posisi tubuh bayi anda sehingga wajah dan mulutnya sejajar dengan puting susu anda ini
merupakan posisi yang baik bagi bayi yang kesulitan menetek, karena anda bisa lebih
mudah memindahkan posisi kepalanya keposisi yang lebih baik dengan cara memegang
bagian belakang lehernya diantara ibu jari dan jari-jari anda.
3. Memegang bayi dengan posisi bersarang
Pada posisi bersarang, bayi anda dipegang dengan cara yang hampir sama
dengan cara anda memegang sebuah tas lengan, disamping payudara yang akan anda
gunakan dengan posisi kepala didekat payudara anda. Posisikan tubuhnya berseberangan
dengan posisi anda, dibawah lengan anda. Lengan bagian depan anda harus menopang
punggung sebelah atas, leher dan kepala kakinya membentang dibelakang anda atau, jika
anda duduk dikursi, anda bisa menempatkan bokongnya dibelakang kursi dan menekuk
kakinya lurus keatas. Terakhir, letakkan bantal dibawah siku anda untuk menopang dan
menjaga kepala bayi anda sejajar dengan payudara anda.
4. Memegang bayi dengan posisi berbaring
Pada posisi berbaring, anda berbaring dengan posisi miring dengan
menggunakan satu atau lebih bantal dibelakang punggung anda dan dibawah kepala
untuk menopang tubuh anda (sebuah bantal yang ditempatkan diantara kedua lutut anda
mungkin akan membuat anda merasa lebih nyaman). Jaga agar punggung dan pinggul
menghadap anda dengan mulut yang menempel pada puting susu anda dan tangan anda
disekitarnya. Topang payudara anda dengan tangan anda yang satunya sambil
membimbing bayi yang lebih dekat dengan tangan yang menopang tubuhnya.
c. Buat Bersendawa
- Posisi Benar Menyendawakan Bayi
1. Bila posisi menyusui di tempat tidur, angkat tubuh bayi dengan cara
memegang bagian tubuh bawah dan tubuh atas antara bahu dan kepala bayi.
Dengan demikian posisi bayi mantap, tidak bergerak-gerak
2. Lalu angkat tubuhnya agar berdiri tegak
3. Tempelkan dagu bayi pada bahu ibu. Jangan sampai kepalanya tertutup badan
ibu. Kemudian tepuk-tepuk bagian punggung bayi dengan menggunakan dua jari.
4. Bisa juga dengan tidak menempelkan kebahu ibu, asalkan tetap dalam posisi
tegak.
- Posisi Yang Salah Menyendawakan Bayi
1. Posisi memegang bayi tidak mantap, hanya bagian punggung dan bawahnya.
Padahal leher bayi belum tegak benar sehingga bisa terjadi resiko terkilir.
2. Mengangkat bayi untuk memindahkan keposisi berdiri tegak dengan satu
tangan, tidak dibenarkan karena memungkinkan resiko terlepas.
3. Menempelkan tubuh bayi kebadan ibu tanpa memperhatikan apakah kepalanya
4. Saat menyendawakan anak sambil duduk, kadang ibu tidak memperhatikan
posisi tubuh sibayi. Seharusnya tidak dalam posisi mendatar seperti ini, karena
minuman yang masuk sehabis menyusui akan keluar kembali.
d. Biarkan saja jika bayi mengeluarkan gumoh dari hidungnya
Hal ini justru lebih baik dari pada cairan dihirup dan masuk kedalam paru-paru
karena bisa menyebabkan raang atau infeksi. Muntah pada bayi bukan cuma keluar dari
mulut, tapi juga bisa dari hidung. Hal ini terjadi karena mulut, hidung, dan
tenggorokannya punya saluran yang berhubungan. Pada saat muntah, ada sebagian yang
keluar dari mulut dan sebagian lagi dari hidung. Mungkin karena muntahnya banyak dan
tidak semuanya bisa keluar dari mulut, maka cairan itu mencari jalan keluar lewat
hidung.
e. Hindari memberikan ASI/ susu ketika bayi sangat lapar
Karena bayi akan tegesa–gesa saat minum sehingga akan menimbulkan udara
masuk.
f. Check lubang dot yang anda gunakan untuk memberikan ASI/ susu
Jika lubang terlalu kecil akan meningkatkan udara yang masuk. Jika terlalu
4. Neonatal Dini
Masa neonatal dini atau bayi baru lahir adalah dimulai dari usia 0-7 hari (Sritanti,
2005). Neonatal dini atau bayi baru lahir adalah dimulai dari usia 0-7 hari (Nursalam,
dkk, 2005).
Neonatal dini adalah di mulai usia 0-7 hari (Khomsan, 2008, Masalah Pemberian
Makan dan Saluran Pencernaan, ¶1, http://www.google.com. Diperoleh tanggal 4
BAB III
KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konseptual
Kerangka konsep penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gumoh
Pada Neonatal Dini (0-7 Hari) Di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan
adalah sebagai berikut :
Pengetahuan ibu tentang gumoh pada
neonatal dini (0-7 hari)
Skema 1. Kerangka Konsep
Pengetahuan Ibu tentang gumoh : ‐ Baik
B. Defenisi Operasional
NO Variabel Defenisi
Operasional
Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
1. Pengetahuan Ikterus Segala sesuatu yang diketahui ibu tersebut berkaitan dengan pengertian, penyebab, dan penanganan gumoh
Kuesioner Wawancara 1. Baik jika skor
Nilai (76- 100%)
2. Cukup jika
skor nilai (56-
75%)
3. Kurang jika
Skor nilai (<55%)
Ordinal
2. Umur Lamanya hidup
dalam tahun yang terhitung sejak lahir hingga saat dilakukan
penelitian
Kuesioner Wawancara 1. 20-25 tahun
2. 26-30 tahun
3. >30 tahun
Interval
3. Paritas Jumlah persalinan
yang dialami oleh ibu
Kuesioner Wawancara 1. 1
2. 2 3. 3 4. >3
Nominal
4. Pendidikan Jenjang
pendidikan formal yang dilewati responden
Kuesioner Wawancara 1. SD
2. SLTP 3. SMU 4. Perguruan Tinggi Nominal 5 Sumber informasi
Suatu media atau sarana yang berfungsi sebagai tempat
mendapatkan kabar atau berita tentang sesuatu
Kuesioner Wawancara 1. Media elektronik
2. Tenaga Kesehatan 3. Lingkungan Sekitar (masyarakat) 4. Media cetak
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui pengetahuan ibu
tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) di Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan.
B. Populasi Dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan ibu yang mempunyai bayi usia
0-7 hari yang mengalami gumoh di Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan sebanyak 36
orang.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 orang dari seluruh populasi diambil
sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan total sampling.
Kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu :
1. Ibu yang mempunyai bayi umur 0-7 hari dari bulan Desember 2008 sampai dengan
Februari 2009
2. Ibu yang bersalin normal
C. Lokasi Penelitian Dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan Tahun 2009
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Maret 2009 sampai dengan April 2009
D. Pertimbangan Etik
Dalam melakukan penelitian ini, penulis meminta izin dari ketua pelaksana
Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara dan mengajukan izin kepada Bapak Lurah, Kelurahan Tanah 600 Kecamatan
Medan Marelan untuk mendapatkan persetujaun melakukan penelitian.
Lembara persetujuan (informed consent) menjadi responden diberikan kepada
calon responden yang diteliti. Penelitian menjelaskan maksud dan tujuan penelitian
yang akan dilakukan dan apabila responden menolak untuk diteliti maka tidak
dipaksakan. Setelah responden memahami serta menerima maksud dan tujuan
penelitian maka responden diminta untuk menanda tangani lembar persetujuan
tersebut dan dilanjutkan dengan pengisian kuesioner. Dalam lembar kuesioner tidak
dituliskan nama responden untuk merahasiakan identitasnya.
E. Instrumen Penelitian
informasi dari responden mengenai laporan tentang pribadi atau hal-hal yang diketahui. Alat
ukur terdiri dari 3 bagian yaitu: bagian pertama berisi tentang karakteristik responden yang
meliputi usia, pendidikan, jumlah anak, dan sumber informasi. Bagian kedua berisi tentang
pengetahuan gumoh dengan model pertanyaan menggunakan BAIK, CUKUP, KURANG .
Bagian ketiga berisi tentang pengertian, penyebab, penanganan gmoh dengan model pertanyaan
menggunakan pilihan ganda. Skala pengukuran pengetahuan adalah jika jawaban yang benar
diberi nilai atau skor 1 dan bila jawaban salah diberi nilai 0.
Maka aspek kategori pengetahuan responden, rentangnya adalah sebagai berikut:
- Kategori baik bila 76-100%, jika responden mampu menjawab 23-30 pertanyaan
- Kategori cukup bila 56-75%, jika responden mampu menjawab 17-22 pertanyaan
- Kategori kurang bila <55%, jika responden mampu menjawab <17 pertanyaan
Uji validitas pada kuesioner ini menggunakan validitas isi (content validity). Yang
dimaksud dengan validitas isi adalah subtansi pengukuran itu betul-betul mewakili konsep yang
sudah dirumuskan dalam defenisi operasional, yang didasarkan pada landasan teori. (Machfoedz.
2007. hlm. 75).
Content validity ini dilakukan pada yang ahlinya yaitu dokter spesialis anak,
dengan tujuan agar pertanyaan yang akan diberikan kepada responden tidak
menyimpang dari konsep isi yang yang akan di ukur. Kuesioner diberikan kepada yang
ahli kemudian diperiksa dengan baik, jika ada pertanyaan yang harus disesuaikan
dengan bahasa yang mudah dimengerti, dari 32 pertanyaan yang diajukan, 2 pertanyaan
yang harus dihilangkan karena tidak sesuai dengan konsep isi, jadi jumlah pertanyaan
yang layak di sebarkan adalah 30 pertanyaan.
Sedangkan uji reliabilitas dilakukan pada sampel yang sejenis. Jumlah sampel
mengalami gumoh di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan tahun 2009, 15
februari tahun 2009 Uji reabilitas ini dilakukan sebanyak tiga kali, dimana pada uji
realibilitas yang pertama ditemukan 2 pertanyaan yang tidak reliabel yaitu pertanyaan no
6 dan 10 pada uji realibilitas kedua ditemukan 1 pertanyan yang tidak reliabel yaitu
pertanyaan 6. Uji reliabilitas ini menggunakan rumus alpa dan rumus sperman brown
dengan bantuan program yang sesuai.
r11 = 2.rb
1+rb
Kuisioner dinyatakan reliabel jika nilai rhitung > rtabel, dan kuisioner dinyatakan
tidak reliabel jika nilai rhitung lebih < dari nilai rtabel, maka ttabel = 0,444. dari hasil uji
validitas dan reabilitas kuesioner, seluruh pertanyaan dinyatakan valid, karena nilai rhitung
lebih besar dari nilai ttabel.
F. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data berupa data primer. Diperoleh dari kuesioner yang dibuat
sendiri oleh peneliti berdasarkan dalam beberapa pertanyaan yang ada, kuesioner diisi langsung
oleh responden saat itu juga dan setelah kuesioner selesai diisi, dikumpulkan kembali.
Beberapa prosedur yang dilaksanakan pada pengumpulan data ini adalah : Mendapatkan
surat permohonan melakukan penelitian dari ketua program studi D-IV Bidan pendidik
FK-USU. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada lurah tanah 600 kecamatan medan
responden yang bersedia menjadi responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan.
Responden dipersilahkan untuk menjawab semua pertanyaan yang diajukan penelitian dalam
kuesioner. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi responden kemudian memeriksa
kelengkapan data yang terkumpul pada kuesioner dan bila terdapat kesalahan dan kekurangan
data maka diperbaiki dan dilengkapi dengan menggunakan pendataan ulang. Peneliti
megumpulkan data sendiri dengan mendatangi langsung kerumah ibu yang memiliki bayi gumoh
usia 0-7 hari di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan. Dimana Peneliti
mengumpulkan data ini selama 2 bulan yaitu pada bulan Maret sampai April 2009.
H. Analisis Data
Analisa data dilakukan dengan menggunakan komputerisasi dengan program
SPSS dengan langkah secara univariat dimana analisis ini digunakan untuk
mendiskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Karakteristik
variabel dijelaskan sesuai dengan skala pengukuran. Data yang bersifat kategorik yaitu
untuk mencari frekuensi, mean, median, standar deviasi, dan hasil data yang diperoleh
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang pengetahuan ibu tentang gumoh
[image:34.595.105.531.425.733.2]pada neonatal dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan Marelan.
Tabel 5.1
Distribusi responden berdasarkan karakteristik ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600
Kecamatan Medan Marelan (n=36 orang)
Karakteristik Ibu Frekuensi Persentase (%)
1. Usia
- 20-25 tahun
- 26-30 tahun
- > 30 tahun
2. Pendidikan
- SD
- SLTP
- SMU
- Perguruan Tinggi
3. Jumlah anak
- 1 orang
- 2 orang
- 3 orang
- >3 orang
Dari 36 ibu yang mempunyai bayi 0-7 hari dan mengalami gumoh yang menjadi
responden penelitian, maka didapatkan karakteristik ibu berdasarkan usia, sebagian ibu
yang mempunyai bayi 0-7 hari dan mengalami gumoh yang terbanyak adalah usia 20-25
tahun sebanyak 17 responden (47, 2%). Berdasarkan pendidikan , sebagian ibu yang
yang mempunyai bayi 0-7 hari yang mengalami gumoh yang terbanyak adalah
pendididkan SMU sebanyak 17 responden (47, 2%). Berdasarkan jumlah anak, sebagian
besar ibu yang mempunyai bayi 0-7 hari yang mengalami gumoh yang terbanyak adalah
[image:35.595.104.534.500.667.2]jumlah anak 2 sebanyak 15 responden (41, 7%).
Tabel 5.2
Distribusi responden berdasarkan sumber informasi ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) di kelurahan tanah 600
kecamatan medan marelan (n=36 orang)
Sumber Informasi Frekuensi Persentase (%)
- Media elektronik
- Tenaga kesehatan
- Lingkungan sekitar
(masyarakat)
- Media cetak
2
14
12
8
5, 6
38, 9
33, 3
Dari 36 ibu yang mempunyai bayi 0-7 hari dan mengalami gumoh yang menjadi
responden penelitian berdasarkan sumber informasi, sebagian ibu yang mempunyai bayi
(0-7 hari) yang mengalami gumoh yang terbanyak adalah mendapatkan informasi
[image:36.595.112.532.357.712.2]melalui tenaga kesehatan sebanyak 14 responden (38, 9%)
Tabel 5.3
Distribusi responden berdasarkan pengertian, penyebab, penanganan tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) di kelurahan tanah 600
kecamatan medan marelan (n=36 orang)
PENGETAHUAN FREKUENSI PERSENTASE (%)
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh hasil bahwa mayoritas responden yang
menjawab tantang pertanyaan pengertian adalah berpengetahuan cukup yaitu sebanyak
16 responden ( 44, 4%). Berdasarkan pertanyaan penyebab mayoritas responden adalah
berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 17 responden (47, 2%). Dan yang terakhir
berdasarkan pertanyaan penanganan mayoritas responden juga berpengetahuan cukup
[image:37.595.104.534.413.494.2]yaitu sebanyak 18 responden (50%)
Tabel 5.7
Distribusi responden berdasarkan pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonataldini (0-7 hari) di Kelurahan Tanah 600
Kecamatan Medan Marelan (n=36 orang)
Tingkat Pengetahuan Ibu Frekuensi Persentase (%)
Baik 13 36, 1
Cukup 23 63, 9
Kurang 0 0
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang mempunyai bayi
0-7 hari memiliki tingkat pengetahuan kategori cukup sebanyak 23 responden (63, 9%),
diikuti dengan tingkat pengetahuan kategori baik sebanyak 13 responden (36, 1%),
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian dan membandingkan hasil
penelitian ini dengan literature yang berhubungan, yakni pengetahaun ibu tentang
gumoh pada neonatal dini (0-7 hari).
A. Interprestasi Dan Diskusi Hasil
1. Pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari)
Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
tau perilaku seseorang. Dengan pengetahuan juga dapat membentuk keyakinan tertentu
sehingga seseorang akan berperilaku sesuai dengan keyakinan tersebut
(Notoadmodjo.2003)
Berdasarkan dari hasil pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7
hari) adalah mayoritas berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 23 responden (63, 9%).
Pengetahuan responden cukup mungkin dikarenakan hanya beberapa orang tua yang
menganggap regurgitasi merupakan suatu keadaan yang mencemaskan. Ini sesuai
menurut Deddy Satrya dan Badriul bahwa sedikitnya 25% orang tua menganggap
regurgitasi merupakan suatu keadaan yang mencemaskan dan umumnya dihubungkan
2. Pengetahuan Ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) berdasarkan pengertian
Berdasarkan hasil dari pertanyaan tentang pengertian, mayoritas responden yang
menjawab benar adalah pertanyaan mengenai dikatakan gumoh dalam batas normal
yaitu sebanyak 33 responden (91, 7%). Sedangkan mayoritas responden yang menjawab
salah adalah 22 responden (61, 1%) dengan pertanyaan gumoh mendapat perhatian yang
serius. Dan pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) berdasarkan
pengertian bahwa pengetahuan ibu tentang gumoh cukup sebanyak 16 responden (44,
4%).
Menurut Azhari (2002) bahwa umur merupakan salah satu bagian faktor dalam
memutuskan untuk menggunakan pelayanan tersebut. Faktor pengetahuan sangat
mempengaruhi seseorang dan pengetahuan tergantung dari seberapa besar tingkat usia
yang dimiliki seseorang dalam menginterprestasikan berbagai informasi seputar gumoh
pada neonatal dini (0-7 hari)
Pengetahuan ibu tentang gumoh cukup mungkin disebabkan faktor usia.
Mayoritas responden pada penelitian ini adalah berusia 20-25 tahun. Karena usia
responden yang masih muda sehingga ini mempengaruhi pengetahuan responden
terhadap pengetahuan tentang gumoh. Dan disini peneliti masih banyak menemukan
3. Pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) berdasarkan penyebab
Berdasarkan hasil dari pertanyaan tentang penyebab, mayoritas responden yang
menjawab benar adalah pertanyaan mengenai bentuk gumoh dalam batas normal yaitu
sebanyak 33 responden (91, 7%). Sedangkan mayoritas responden yang menjawab salah
adalah 16 responden (44, 4%) dengan pertanyaan salah satu penyebab terjadinya gumoh
yang pemberian ASI nya diberhentikan.
Pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) berdasarkan
penyebab bahwa pengetahuan ibu tentang gumoh cukup sebanyak 17 responden (47,
2%). Menurut Nursalam, dkk (2005), penyebab terjadinya gumoh yaitu posisi saat
menyusui yang tidak tepat, minum terburu-buru, atau anak sudah kenyang tetapi tetap
diberi minum karena orang tuanya khawatir kalau anaknya kekurangan makan.
Pengetahuan ibu cukup tentang penyebab gumoh dikarenakan mungkin ibu
kurang mengerti bahwa salah satu penyebab terjadinya bayi ibu tersebut gumoh karena
posisi ibu saat memberikan minum atau menyusui tidak tepat. Karena posisi yang tidak
3. Pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) berdasarkan penanganan
Berdasarkan dari pertanyaan tentang penanganan, mayoritas responden
menjawab benar adalah kapan bayi bisa disendawakan dan usia yang bisa menderita
gumoh sebanyak 35 responden (97, 2%), Mayoritas responden menjawab salah adalah
mengapa pada saat bayi muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut dan ada sebagian
lagi keluar dari hidung dan pada saat posisi yang bagaimana bisa menjadikan bayi
gumoh sebanyak 17 responden (47, 2%)
Dari 10 pertanyaan tentang penanganan gumoh pada neonatal dini (0-7 hari)
yang diajukan kepada responden. Mayoritas responden menjawab benar adalah kapan
bayi bisa disendawakan dan usia yang bisa menderita gumoh sebanyak 35 responden
(97, 2%), Mayoritas responden menjawab salah adalah mengapa pada saat bayi muntah,
ada sebagian yang keluar dari mulut dan ada sebagian lagi keluar dari hidung dan pada
saat posisi yang bagaimana bisa menjadikan bayi gumoh sebanyak 17 responden (47,
2%). Dan pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) berdasarkan
penanganan bahwa pengetahuan ibu tentang gumoh cukup sebanyak 18 responden
(50%).
Menurut Nursalam, dkk (2005), bayi yang selesai minum jangan langsung
ditidurkan, tetapi perlu disendawakan terlebih dahulu. Sendawa dapat dilakukan dengan
cara bayi digendong agak tinggi (posisi berdiri) dengan kepala bersandar dipundak ibu.
dan menelungkupkan bayi dipangkuan ibu, lalu usap dan tepuk punggung bayi sampai
terdengar suara bersendawa.
Pengetahuan ibu tentang gumoh cukup, ini mungkin salah satunya karena ibu
kurang mengerti cara menyendawakan bayi sesaat setelah minum atau menyusui. Karena
kurang megertinya ibu untuk menyendawakan bayinya setelah minum atau menyusui,
sehingga ibu membiarkan bayinya gumoh tanpa menyendawakannya setelah selesai
menyusui/ minum.
C. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan
Pada pelayanan kebidanan penelitian ini memberikan informasi bagi petugas kesehatan
dalam memberikan asuhan kepada masyarakat khususnya tentang gumoh pada neonatal dini
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang tingkat pengetahuan ibu tentang
gumoh pada neonatal dini 90-7 hari) di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan
Marelan Tahun 2009 ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Karakteristik responden diperoleh bahwa sebagian besar responden berusia 20-25
tahun sebanyak 17 responden (47,2%). Berdasarkan pendidikan mayoritas responden
berada pada pendidikan Sekolah Menengah Umum sebanyak 17 responden (47,2%).
Berdasarkan jumlah anak sebagian besar responden mempunyai anak 2 sebanyak 15
responden (41,7%). Berdasarkan sumber informasi mayoritas responden mendapatkan
informasi dari tenaga kesehatan sebanyak 14 responden (38,9%)
Berdasarkan pengertian, penyebab dan penanganan tentang gumoh pada neonatal
dini (0-7 hari) mayoritas responden yang menjawab tentang pertanyaan pengertian
adalah berpengetahuan cukup sebanyak yaitu sebanyak 16 responden (44,4%),
berdasarkan pertanyaan penyebab mayoritas responden adalah berpengetahuan cukup
yaitu sebanyak 17 responden (47,2%), dan berdasarkan penanganan mayoritas
responden juga berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 18 responden (50%)
Tingkat pengetahuan ibu tentang gumoh pada neonatal dini (0-7 hari) adalh kategori
B. Saran
1. Bagi bidan di Pendidikan
Diharapkan dapat menjadi masukan pada bidan yang ada di institusi pendidikan
untuk memberikan informasi kepada mahasiswa sebagai bahan perbandingan tentang
gumoh pada neonatal dini (0-7 hari)
2. Bagi bidan di Masyarakat
Bagi profesi bidan perlu melakukan penyuluhan kesehatan pada ibu tentang
pengertian gumoh, penyebab gumoh, penanganan gumoh. Dan perlunya memotivasi ibu
untuk meningkatkan taraf kesehatan bagi ibu dan bayinya.
3. Bagi Tempat Penelitian
Diharapkan kepada petugas kesehatan yang berada di Kelurahan Tanah 600
Kecamatan Medan Marelan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan
mengadakan penyuluhan tentang gumoh, baik itu pengertian, penyebab dan penanganan
gumoh.
4. Bagi Peneliti
Untuk lebih lanjut lagi meneliti tentang gumoh bukan hanya sampai disini saja,
tetapi terus untuk melakukan penelitian. Sehingga dapat meningkatkan taraf kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S, (2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V,
Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
(2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi V,
Penerbit Rineka Cipta
Arteria, (2007), Cara Mengatasi Bayi Yang Sering Gumoh, ¶1, http://www.Pediatric.com
diperoleh tanggal 4 Nopember 2008
Chumbley, Jane, (2004), Menyusui, Penerbit Erlangga, Jakarta
Danuatmadja dan Meiliasari, M, (2008), 40 Hari Paska Persalinan Masalah Dan
Solusinya , Cetakan VIII, Jakarta
Depkes RI ,(2003), Panduan Manajemen Masalah BBL Untuk Dokter Bidan dan
Perawat Di Rumah Sakit: Jakarta.
Deddy Satrya dr. SpA dan Badriul Hegar dr. SpA, (2009), Pengaruh Terapi Sentuhan
Terhadap Kejadian Regurgitasi Pada Bayi, ¶ 1, http://www.Pediatric.com,
Diperoleh tanggal 4 Juni 2009
Dowshen Steven A, MD, dkk, (2002), Petunjuk Lengkap Untuk Orang Tua Dari Masa
Kehamilan Sampai Usia Anak 5 Tahun, Ed. 1, Cet. 1, Penerbit PT Raja
Erlina, (2008), Bayi Anda Gumoh Atau Muntah, ¶1, http://www.Pediatric.com, diperoleh
tanggal 4 Nopember 2008
Hidayat A, (2007), Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data, Edisi Pertama,
Penerbit Salemba Medika
Kinbaby, (2008), Tips Kesehatan Bayi dan Balita, ¶1, http://www.Skripstikes.com,
diperoleh tanggal 6 Nopember 2008
Kishore, (2008), Pemberian Makanan Pertama Pada Balita, ¶1,
http://www.Pediatric.com, diperoleh tanggal 8 Nopember 2009
Khomsan, (2008), Masalah Pemberian Makan dan Saluran Pencernaan, ¶1,
http://www.Pediatric.com. Diperoleh tanggal 4 Nopember 2008
Machfoedz I, (2008), Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,
Kebidanan, Kedokteran Di Sertai Contoh KTI, Skripsi, tesis, Cetakan
Keempat, Penerbit Fitramaya, Yogyakarta.
MNH-JHPIEGO, (2003), Manajemen Masalah Bayi Baru Lahir, Jakarta
Nakita, (2003), Cara tepat dan Cepat Menolong Anak, Jakarta
Nichol K, (2005), Panduan Menyusui, Cetakan Pertama,penerbit Prestasi Pustakaraya,
Jakarta
Notoadmodjo S, (2002), Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi V, Penerbit PT.
(2003), Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi V, Penerbit PT
Rineka Cipta, Jakarta
(2006), Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi V, Penerbit PT
Rineka Cipta, Jakarta
Nursalam, dkk, (2005), Asuhan Keperawatan Bayi Dan Anak, Edisi Pertama, Jakarta
Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran USU,(2008),Panduan Penulisan Karya
Tulis Ilmiah, Medan
Sritanti E, (2005), Buku Penuntun Calon Ibu, Edisi X, Keluarga Alumni Bidan, Jakarta
Uttiek, (2006), Gumoh, ¶ 2, http://www.Pediatric.com, diperoleh tanggal 4 opember
2008
Welford Heather, (2008), Menyusui Bayi Anda, Edisi Revisi, Penerbit Dian Rakyat,
SURAT KETERANGAN KUESIONER
Saya yang bernama Lidya Metalia Tampubolon / 085102073 adalah mahasiswa
Diploma D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan proses belajar
mengajar pada program Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Sumatera
Utara.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Gumoh Pada Neonatal Dini (0-7 Hari) Di Kelurahan Tanah 600 Kecamatan Medan
Marelan Tahun 2009. Selanjutnya peneliti memohon kesediaan ibu menjadi partisipan
dalam penelitian ini. Kemudian peneliti memohon kesediaan ibu untuk mengisi
kuesioner dengan jujur dan apa adanya. Jika ibu bersedia silahkan menandatangani
persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan ibu.
Semua informasi yang diberikan dalam penelitian hanya akan digunakan untuk
kepentingan peneltian. Ibu berhak untuk ikut atau tidak ikut berpartisipasi tanpa ada
sanksi dan konsekuensi buruk dikemudian hari. Jika ada hal yang kurang dipahami ibu
dapat bertanya langsung kepada peneliti. Atas perhatian dan kesediaan ibu menjadi
partisipan dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih.
Medan, Desember 2008
Partisipan Nama Peneliti
KUESIONER DATA DEMOGRAFI
Pengkajian data demografi
1. Semua pertanyaan dalam kuesioner ini harus di jawab
2. Untuk soal selain nomor 1 berilah tanda checklist ( ) pada kotak yang telah disediakan
Dan istilah titik jika ada pertanyaan yang harus dijawab.
3. Setiap pertanyan dijawab hanya dengan satu jawaban yang sesuai.
Pertanyaan:
1. Usia Ibu : ………..Tahun
2. Pendidikan : SD SLTP SMU
Perguruan Tinggi
3. Jumlah anak : 1 2 3
>3
4. Sumber Informasi : Media Elektronik Tenaga Kesehatan
Lingkungan sekitar (masyarakat)
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN
No. Responden :
Diisi oleh peneliti
Petunjuk :
Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih salah satu jawaban yang banar pada
pertanyaan yang telah disediakan :
I. DEFENISI GUMOH
1. Gumoh adalah……
a. Mengelurakan cairan makanan atau minuman sebelum makan atau minum susu
b. Keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan melalui mulut dan tanpa
paksaan beberapa saat setelah minum susu.
c. Memuntahkan seluruhnya susu yang telah ditelan melalui mulut dan tanpa
paksaan beberapa saat setelah minum susu.
2. Biasanya gumoh terjadi….
a. Bererapa saat sebelum minum susu
3. Gumuh bersifat…..
a. Pasif dan spontan
b. Pasif dan aktif
c. Pasif, aktif dan spontan
4. Dikatakan gumoh bila dalam sehari bayi bisa gumoh…..
a. Sekali
b. Lebih dari sekali
c. Berulang-ulang
5. Dikatakan gumoh dalam batas normal karena berkaitan dengan…..
a. Salah satu fungsi organ (lambung atau kerongkongan) belum sempurna pada bayi
b. Semua fungsi organ belum sempurna pada bayi
c. Semua fungsi organ sudah sempurna pada bayi
6. Frekuensi gumoh akan semakin berkurang dengan…..
a. Bertambahnya tingginya bayi
b. Bertambah beratnya badan bayi
c. Bertambahnya usia bayi
a. Gumoh terjadi sangat sering atau hampir setiap saat
b. Gumoh terjadi sering atau setiap saat
c. Gumoh terjadi sekali-sekali
8. Kerusakan dinding kerongkongan akibat gumoh disebabkan karena…..
a. Iritasi assam lambung
b. Iritasi asam lambung yang juga ikut masuk kedalam kerongkongan
c. Iritasi asam lambung yang tidak masuk kedalam kerongkongan
9. Karena gumoh yang terjadi sangat sering ttau hampir setiap pada bayi dapat
Menyebabkan…..
a. Bayi rewel, berat badan tidak kunjung naik
b. Bayi rewel, berat badan tambah naik
c. Bayi tidak rewel, berat badan tambah naik
10. Gumoh yang terjadi sangat sering atau hampir setiap saat pada bayi harus segera….
a. Diantisipasi dan ditangani segera mungkin
b. Dicegah segera mungkin
II. PENYEBAB TERJADINYA GUMOH
11. Salah satu penyebab terjadinya gumoh adalah…..
a. ASI atau susu yang diberikan kurang dari kapasitas lambung bayi
b. ASI atau susu yang diberikan cukup untuk kapasitas lambung bayi
c. ASI atu susu yang diberikan melebihi kapasitas lambung
12. Salah satu penyebab terjadinya gumoh adalah menangis berlebih karena
a. Bayi suka menangis
b. Bayi tidak bisa menelan susu dengan sempuena
c. Bayi tidak mau menyusui
13. Contoh bayi yang terlalu aktif yang menyebabkan terjadinya gumoh adalah…..
a. Bayi terus menerus menagis
b. Bayi terus menerus bergerak
c. Bayi terus menerus menyusui
14. Apa yang menyebabkan bayi menangis berlebihan hingga terjadi gumoh…..
a. Bayi lagi sakit
b. Bayi merasa lapar dan haus
15. Salah satu penyebab terjadinya gumoh yang pemberian ASI nya diberhentikan a
Adalah pada saat…..
a. Bayi terlalu aktif
b. Posisi menyusui seiring ibu menyusui sambil tiduran dengan posisi miring
sementara sibayi tidur telentang
c. Menagis berlebihan
16. Lambung yang penuh bisa membuat bayi menjadi gumoh, karena…..
a. Makanan sudah sampai ke usus, kemudian diisi makanan lagi
b. Makanan terdahulu belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi
c. Makanan terdahulu terlalu banyak masuk ke usus
17. Lambung pada bayi biasanya mempunyai kapasitas…..
a. Sangat banyak
b. Banyak
c. Sedikit
18. Posisi bayi menjadi gumoh jika posisi ibu menyusui sambil tiduran dengan posisi
b. Tidur menghadap ibu
c. Tidur miring
19. Saat bayi terus menerus menangis, akan membuat tekanan didalam perut…..
a. Rendah sehingga keluar dalam bentuk muntah atau gumoh
b. Tinggi sehingga keluar dalam bentuk munttah atau gumoh
c. Sangat tinggi sehingga keluar dalam bentuk muntah atau gumoh
20. Bentuk pengeluaran akibat tekanan didalam perut tinggi saat bayi terus menerus
Menangis adalah…..
a. Muntah ataau gumoh
b. Cairan karena gumoh
c. Caairan berwarna putih
III. PENANGANAN GUMOH
21. Salah satu penanganan gumoh yaitu…..
a. Melakukan sendawa
b. Mendiamkan bayi
c. Menggendong bayi
a. Sesaat sebelum minum susu/ menyusui
b. Sesaat setelah makan
c. Sesaat setelah minum susu/ menyusui
23. Sendawa dapat dilakukan dengan cara…..
a. Bayi digendong agak rendah dengan kepala bersandar dipundak ibu kemudian
punggung bayi ditepuk berlahan-lahan sampai terdengar suara bersendawa
b. Bayi digendong posisi tidur dengan kepala bersandar dipundak ibu kemudian
punggung bayi ditepuk berlahan-lahan sampai terdengar suara bersendawa
c. Bayi digendong agak tinggi (posisi berdiri) dengan kepala bersandar dipundak
ibu kemudian punggung bayi ditepuk berlahan-lahan sampai terdengar suara ber
sendawa
24. Dikatakan sendawa berhasil bila…..
a. Terdengar suara bersendawa dan bayi dalam keadaan tenang
b. Tidak terdengar suara bersendawa dan bayi dalam keadaan tenang
c. Bayi dalam keadaan diam
a. Karena dapat menyebabkan infeksi
b. Tidak terdengar suara bersendawa dan bayi dalam keadaan tenang
c. Bayi dalam keadaan diam
26. Mengapa perlu menghindari pemberian ASI/ susu ketika bayi sangat lapar…..
a. Karena bayi sudah kenyang
b. Karena bayi akan tergesa-gesa saat minum sehingga akan menimbulkan udara
c. Karena bayi akan mersa tidal lapar lagi
27. Gumoh pada bayi bukan hanya Cuma keluar dari mulut tetapi juga bisa dari…..
a. Anus
b. Hidung
c. Anus dan hidung
28. Mengapa pada saat bayi muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut dan sebagian
Lagi dari hidung…..
a. Karena muntahnya sedikit dan semuanya bisa keluar dari mulut dan sebagian lagi
dari hidung
b. Karena muntahnya banyak dan semuanya bisa keluar dari mulut, maka cairan itu
c. Karena muntahnya banyak dan semuanya tidak bisa keluar dari mulut, maka
cairan itu mencari jalan keluar lewat hidung
29. Pada saat posisi yang bagaimana bisa menjadaikan bayi gumoh…..
a. Posisi miring
b. Posisi telentang
c. Posisi telungkup
30. Dibawah ini usia yang biasanya menderita gumoh…..
a. Bayi
b. Pra sekolah
Reliability Case Processing Summary
N %
Cases Valid 20 95.2
Exclud
ed(a) 1 4.8
Total 21 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
pertanyaan 1 .45 .510 20
pertanyaan 2 .45 .510 20
pertanyaan 3 .45 .510 20
pertanyaan 4 .55 .510 20
pertanyaan 5 .55 .510 20
pertanyaan 6 .55 .510 20
pertanyaan 7 .35 .489 20
pertanyaan 8 .55 .510 20
pertanyaan 9 .50 .513 20
pertanyaan 10 .50 .513 20
pertanyaan 11 .55 .510 20
pertanyaan 12 .55 .510 20
pertanyaan 13 .55 .510 20
pertanyaan 14 .55 .510 20
pertanyaan 15 .30 .470 20
pertanyaan 16 .45 .510 20
pertanyaan 17 .50 .513 20
pertanyaan 18 .50 .513 20
pertanyaan 19 .35 .489 20
pertanyaan 20 .60 .503 20
pertanyaan 21 .50 .513 20
pertanyaan 22 .50 .513 20
pertanyaan 23 .50 .513 20
pertanyaan 24 .50 .513 20
pertanyaan 25 .45 .510 20
pertanyaan 26 .45 .510 20
pertanyaan 27 .60 .503 20
pertanyaan 28 .40 .503 20
pertanyaan 29 .65 .489 20
Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
pertanyaan 1 14.35 96.345 .555 .956
pertanyaan 2 14.35 96.345 .555 .956
pertanyaan 3 14.35 95.187 .675 .955
pertanyaan 4 14.25 94.934 .701 .954
pertanyaan 5 14.25 94.934 .701 .954
pertanyaan 6 14.25 95.776 .614 .955
pertanyaan 7 14.45 94.997 .727 .954
pertanyaan 8 14.25 96.513 .538 .956
pertanyaan 9 14.30 95.274 .662 .955
pertanyaan 10 14.30 95.274 .662 .955
pertanyaan 11 14.25 96.513 .538 .956
pertanyaan 12 14.25 96.513 .538 .956
pertanyaan 13 14.25 94.934 .701 .954
pertanyaan 14 14.25 94.934 .701 .954
pertanyaan 15 14.50 94.474 .818 .954
pertanyaan 16 14.35 96.766 .512 .956
pertanyaan 17 14.30 95.274 .662 .955
pertanyaan 18 14.30 95.274 .662 .955
pertanyaan 19 14.45 95.418 .681 .955
pertanyaan 20 14.20 97.116 .485 .956
pertanyaan 21 14.30 95.168 .673 .955
pertanyaan 22 14.30 95.168 .673 .955
pertanyaan 23 14.30 95.695 .619 .955
pertanyaan 24 14.30 95.695 .619 .955
pertanyaan 25 14.35 95.187 .675 .955
pertanyaan 26 14.35 94.766 .719 .954
pertanyaan 27 14.20 97.011 .495 .956
pertanyaan 28 14.40 94.674 .740 .954
pertanyaan 29 14.15 95.503 .672 .955
pertanyaan 30 14.35 96.766 .512 .956
Scale Statistics
Mean Variance
Std. Deviation
N of Items
Statistics
Usia responden
N Valid 36
Missing 0
Mean 1.67
Median 2.00
Std. Deviation .717
Minimum 1
Maximum 3
Usia responden
Frequenc
y Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 20-25 17 47.2 47.2 47.2
26-30 14 38.9 38.9 86.1
>30 5 13.9 13.9 100.0
Total 36 100.0 100.0
Statistics Pendidikan responden
N Valid 36
Missing 0
Mean 2.47
Median 3.00
Std. Deviation .774
Minimum 1
Maximum 4
pendidikan responden
Frequenc
y Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SD 4 11.1 11.1 11.1
SLTP 13 36.1 36.1 47.2
SMU 17 47.2 47.2 94.4
Perguruan
Statistics Jumlah anak responden
N Valid 36
Missing 0
Mean 2.36
Median 2.00
Std. Deviation .990
Minimum 1
Maximum 4
jumlah anak responden
Frequenc
y Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1 7 19.4 19.4 19.4
2 15 41.7 41.7 61.1
3 8 22.2 22.2 83.3
>3 6 16.7 16.7 100.0
Total 36 100.0 100.0
Statistics sumber informasi responden
N Valid 36
Missing 0
Mean 2.72
Median 3.00
Std. Deviation .882
Minimum 1
Sumber informasi responden
Frequenc
y Percent
Valid Percent
Cumulative Percent Valid media
elektronik 2 5.6 5.6 5.6
tenaga
kesehatan 14 38.9 38.9 44.4
lingkungan sekitar(mas yarakat)
12 33.3 33.3 77.8
media cetak 8 22.2 22.2 100.0
Total 36 100.0 100.0
Statistics Pengetahuan responden
N Valid 36
Missing 0
Mean 1.64
Median 2.00
Std. Deviation .487
Minimum 1
Maximum 2
pengetahuan responden
Frequenc
y Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid baik 13 36.1 36.1 36.1
cuku
p 23 63.9 63.9 100.0
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : LIDYA METALIA TAMPUBOLON
Tempat/ Tanggal Lahir : Gunung Melayu, 07 Mei 1985
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak : Ke 1 dari 4 Bersaudara
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Staf Pengajar Akbid Imelda
Alamat : Jl. Bilal No. 24 P. Brayan Darat Medan
II. Data Orang Tua
Nama Ayah : B. Tampubolon, SPd
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil
Nama Ibu : I. Munthe
Pekerjaan : Guru
Alamat : Depan SDN.014662, Gunung Melayu
Kec. Bandar Pulau, Kab. Asahan
III.Data Pendidikan
1. Tahun 1991-1997 : SDN 010139 KBN V
2. Tahun 1997-2000 : SLTPN 1 Bandar Pulau
3. Tahun 2000-2003 : SMUN 1 Pulau Rakyat
4. Tahun 2003-2006 : D-III Akademi Kebidanan Imelda
5. Tahun 2008-2009 : Program D-IV Bidan Pendidik FK USU
IV. Data Pekerjaan
1. Tahun 2007-2008 : Staf Pengajar Akademi Kebidanan Imelda
Medan