TUGAS AKHIR
GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI
PADA BAGIAN TATA USAHA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
OLEH :
AULIA RAHMAN KENCONO 112103091
PROGRAM STUDI DPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UATARA MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT dimana atas rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan
baik. Tugas Akhir yang berjudul “GAYA KEPEMIMPINAN DAN
KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BAGIAN TATA USAHA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”,
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam menyelesaikan
pendidikan Program Studi Diploma III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini tidak luput ataS bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini dengan baik. Menyadari akan hal tersebut, maka dengan segala
kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K)
selaku Rektor Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Prof. Dr. AzharMaksum, M.Ec, Ac, Ak, CA Dekan Fakultas
Ekonomi Dan BisnisUniversitas Sumatera Utara
3. Ibu Dr. Beby Karina FawzeeaSembiring, SE, MM, selakuKetua Program
Studi DIII Kesekretariatan yang telah banyak memberikan saran-saran serta
petunjuk dan bimbingan kepada penulis.
4. Ibu Dra, Marhayanie, M.Si selaku Dosen pembimbing yang banyak
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan masukan serta
5. Bapak Sodali SE, selaku Kepala Sub Bagian Perlengkapan pada Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
6. Seluruh Dosen dan Staff Pegawai Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara
7. Terkhusus buat orang tua tercinta ayahanda Drs. Sumantri dan Almarhum
ibunda Mahyar Maharani Hasibuan yang banyak memberikan
perhatian,dorongan,semangat dan doa yang tulus serta materi sehingga
penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini sampai selesai.
8. Untuk kakak dan abang penulis, Ayu Wandira dan San aji yang banyak
membantu dan memberikan dorongan dan semangat kepada penulis
9. Kepada teman-teman DIII Kesekretariatan stambuk 2011 yang dimana lebih
kurang 3 (tiga) tahun bersama-sama dalam perkuliahan. Terima kasih untuk
semangat dan dukungan kalian kepada penulis.
10. Untuk semuanya yang sudah mendoakan Penulis dalam kelancaran Tugas
Akhir ini dan yang tidak bisa disebutkan satuper satu.Terimakasih unuk
doa, semangat dan dukungan nya kepada penulis.
Akhir nya dengan kerendahan hati, penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini
agar dapat bermanfaat dan membantu semua pihak yang memerlukan nya.
Medan, Agustus 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Sistematika penelitian... 7
1. Lokasidanwaktu penelitian ... 7
2. Jenis Data ... 7
BAB II PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Dan BisnisUniversitas
Sumatera Utara ... 9
B. Struktur Organisasi ... 14
C. Job Description. ... 20
D. Jaringan Kegiatan ... 20
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Kepemimpinandan gaya kepemimpinan21 B. Pengertian komunikasi ... 30
C. Pengertian Kinerja Kryawan…. ... 36
D. Gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai ... 38
E. Pengaruh komunikasi terhadap kinerja pegawai ... 42
F. Pengaruh gaya kepemimpinan dan komunikasi terhadap Kinerja pegawai pada bagian tatausaha Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara . 44 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 48
B. Saran ... 49
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
Tabel 1.1.Jadwal Survei / Observasi ... 7
DAFTAR GAMBAR
NO Judul
Halaman
Gambar2.1. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan suatu lembaga kearah yang lebih baik merupakan
tujuan
Dan keinginan setiap individu yang berada di dalam lembaga tersebut,
dimana dengan adanya perkembangan tersebut di harapkan setiap individu
yang berada di dalam lembaga tersebut mampu bersaing dan mengikuti
kemajuan zaman. Dalam mencapai tujuannya setiap lembaga sangat
memerlukan manajemen yang baik dan berkaitan dengan usaha-usaha untuk
mencapai tujuan lembaga tersebut, diantara nya adalah gaya kepemimpinan
tanpa adanya pemimpin dan pada sisi yang lain segala aktivitas suatu
lembaga harus didukung oleh komunikasi yang baik, karena kedua faktor
tersebut memegang peranan yang penting dalam pencapain tujuan suatu
lembaga yaitu pencapaian kinerja lembaga yang baik.
Kepemimpinan memiliki banyak arti sebanyak orang yang mencoba
mendefenisikannya. Kepemimpinan secara luas meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku
pengikut untuk mencapai tujuan, memengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya. Kepemimpinan seseorang dapat mencerminkan
karakter pribadinya, di samping itu dampak kepemimpinannya akan
adalah suatu cara yang digunakan oleh seseorang pemimpin dalam
mempengaruhi perilaku orang lain.
Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh
seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang
lain. Masing-masing gaya tersebut memilki keunggulan dan kelemahan.
Seorang pemimpin akan menggunakan gaya kepemimpinan sesuai
kemampuan dan kepribadiannya
Gaya kepemimpinan dalam organisasi sangat berperan dalam menjalin
hubungan dengan karyawan, yakni bagaimana para pemimpin suatu
organisasi dapat memberikan instruksi yang mudah dimengerti oleh semua
pihak di dalam organisasi yang dipimpin nya, bagaimana para pemimpin
suatu organisasi dapat mengembangkan, memberdayakan dan mempengaruhi
kinerja sumber daya manusia yang menjadi bawahannya. Berbagai gaya
kepemimpinan akan mewarnai perilaku seseorang pemimpin dalam
menjalankan tugasnya. Bagaimanapun gaya kepemimpinan seseorang
tentunya akan diarahkan untuk kepentingan bersama, yaitu kepentingan
anggota/pekerja dan lembaga itu sendiri.
Selain faktor dari gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh
masing-masing pemimpin lembaga tersebut, pengaruh komunikasi juga memegang
peranan dalam pencapaian tujuan sebuah lembaga. Dengan berkomunikasi,
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan
sehari-hari dirumah tangga, di tempat kerja, dan lingkungan masyarakat.
halnya bagi suatu organisasi atau lembaga. Seorang pimpinan yang memiliki
tanggung jawab yang besar harus memiliki.
Komunikasi adalah dasar bergeraknya organisasi. Para pimpinan harus aktif
berkomunikasi, kalau pimpinan pasif dalam melakukan komunikasi administrasi
kegiatan organisasi dapat terhenti. Komunikasi yang dilakukan pimpinan
merupakan kewajiban dan bukan hak istimewa.
Kemampuan komunikasi yang baik terhadap karyawannya dari
kemampuan pimpinan tersebut berkomunikasi, karyawan dapat menilai akan
gaya kepemimpinan tersebut. komunikasi adalah suatu proses pertukaran
informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa (lazim), baik
dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih, dan
proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara
berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui lisan, tulisan,
maupun sinyal-sinyal nonverbal. Komunikasi mempunyai peranan yang
penting di dalam suatu lembaga. Dengan adanya komunikasi yang baik,
suatu kegiatan dapat berjalan lancar dan begitu pula sebaliknya, kurang atau
tidak adanya komunikasi akan berakibat buruk bagi suatu lembaga.
Kinerja karyawan dipengaruhi oleh bermacam-macam ciri pribadi dari
masing-masing individu. Dalam perkembangan yang kompetitif dan global,
lembaga membutuhkan karyawan yang berprestasi dan berdedikasi tinggi.
Pada saat yang sama karyawan memerlukan umpan balik atas kinerja
akan datang. Pimpinan suatu lembaga selain memperhatikan kesejahteraan
karyawannya. Hal ini dapat diwujudkan melalui adanya komunikasi yang
baik antara pimpinan dengan karyawan.
Kinerja karyawan merupakan fungsi perkalian dari usaha karyawan (effort), yang
didukung dengan motivasi yang tinggi,dengan kemampuan karyawan (ability),
yang diperoleh melalui latihan-latihan Joko Purwanto (2006:3).
Komunikasi yang baik antara pimpinan dengan karyawan dapat
memberikan efek positif bagi kemajuan suatu lembaga agar dapat semakin
berkembang dan mampu bekerja sama untuk memenuhi tuntutan lingkungan bagi
lembaga, penilaian kinerja karyawan merupakan salah satu hal yang penting di
dalam suatu lembaga. Diakui bahwa banyak kesulitan penilaian kinerja yang
dialami dalam menangani secara memadai. Karena tidak mudah untuk menilai
kinerja seorang karyawan secara akurat. Sifat maupun cara penilaian kinerja
terhadap karyawan banyak tergantung pada bagaimana SDM di pandang dan di
perlakukan di dalam lembaga tersebut.
Pada umumnya sistem penilaian kinerja karyawan masih digunakan
sebagai instrumen untuk mengendalikan perilaku karyawan, membuat
keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kenaikan gaji, pemberian bonus, promosi dan
penempatan karyawan pada posisi yang sesuai serta mengetahui kebutuhan
pelatihan dan pengembangan karyawan yang bersangkutan. Seharusnya penilaian
kinerja tidak saja mengevaluasi kinerja karyawan, tetapi juga mengembangkan
dan memotivasi karyawan. Sebaiknya karyawan yang dinilai harus mengetahui
Setiap pekerja mempunyai kemampuan berdasar pada pengetahuan dan
keterampilan, kompetensi yang sesuai dengan pekerjaannya, motivasi kerja dan
kepuasan kerja, namun pekerja juga mempunyai kepribadian, sikap, dan perilaku
yang dapat mempengaruhi kinerjanya.
Bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak
dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan
pekerjaan meliputi elemen seperti kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil,
ketepatan waktu dari hasil, kehadiran, dan kemampuan bekerja sama.
Komunikasi antara pimpinan dengan karyawan pada lembaga pendidikan
Universitas Sumatera Utara pada bagian Tata Usaha terjalin dengan baik. Hal ini
ditunjukkan dengan saling mengenalnya antara pegawai satu dengan yang lainnya
di bagian Tata Usaha. Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis terdorong
untuk melakukan observasi dengan judul “Gaya Kepemimpinan Dan Komunikasi
terhadap Kinerja Pegawai Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah Gaya Kepemimpinan dan
Komunikasi berpengaruh terhadap Kinerja pegawai pada bagian Tata Usaha
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi berpengaruh
terhadap Kinerja pegawai pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera utara.
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan masukan pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis
Universitas Sumatera Utara, untuk khususnya mengenai gaya kepemimpinan,
komunikasi dan kinerja Karyawan.
2. Bagi penulis, menambah pengetahuan dengan menghubungkan teori yang
didapat
dalam perkuliahan dengan kenyataannya serta dapat memperdalam
pengetahuan
penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia.
3. Bagi peneliti lain, sebagai bahan masukan, referensi, dan perbandingan dalam
penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama dimasa yang akan datang
maupun untuk penelitian lanjutan.
4. Hasil penelitian ini juga dapat dipergunakan oleh masyarakat sebagai bahan
masukan
atau informasi yang mungkin dapat berguna di bidang gaya kepemimpinan
E. Sistematika Penelitian
Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penulisan Tugas
Akhir ini, penulis menggnakan metode penelitian sebagai berikut.
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonmi
Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di Jl. Prof. T. M. Hanafiah Kampus
USU. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut
ini.
Agar pembahasan Tugas Akhir ini di laksanakan secara sistematis dan
penulis membagi luas pembahasan Tugas Akhir ini dalam empat (4) bab,
yang di anggap
cukup memadai untuk mengemukakan hal yang dianggap penting dan relevan
dengan
judul Tugas Akhir yang di maksud, dengan tujuan agar penulisan Tugas Akhir
ini dapat
lebih terarah dan sistematis. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Menjelaskan secara ringkas mengenai Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah,Tujuan dan Manfaat Penelitian, serta memaparkan
Rencana Penulisan yang terdiri dari Jadwal kegiatan/penelitian dan
Sistematika Penulisan.
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN
Memaparkan secara ringkas mengenai Sejarah Ringkas, Struktur
Organisasi, Job Description, Jenis Usaha/Kegiatan, Kinerja Usaha Terkini,
dan Rencana Kegiatan Perusahaan.
BAB III. PEMBAHASAN
Membahas tentang penelitian yang dilakukan penulis pada kantor,
dilakukan
penulis pada kantor mengenai gaya kepemimpinan, komunikasi dan
pada kantor Tata Usaha Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Menjelaskan kesimpulan menyeluruh sesuai dengan topik penelitian
dan kemudian menguraikan saran yang relevan dengan kesimpulan.
BAB II
PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir tidak di kota
medan atau dengan kata lain di luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya
Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan tahun 1959 di Darussalam
(Universitas Syah Kuala) Kota Kutaraja (Banda Aceh), dan sebagai Dekan
pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.
Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada
di kota Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda
Aceh) tetap memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini
menunjukkan bahwa pada waktu itu tekhnik operasional berada di
Kutaraja, sedangkan penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah
Presiden Universitas Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada
waktu itu).
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan
di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) memisahkan diri dari Universitas
Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syah Kuala, maka
memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan
Tinggi dan Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas
Ekonomi yang diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan
November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 1 Oktober 1961.
23/DIKTI/Kep/ 1987, No. 25/DIKTI/Kep/1987.
B. Sejarah Ringkas Perubahan Nama Fakultas Ekonomi Menjadi
FakultasEkonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Setelah menggalami proses perkuliahan terhitung semenjak tahun 1
Oktober 1961 sampai dengan 1 Oktober 2013 terhitung sudah 52 tahun
fakultas ekonomi berdiri di Provinsi Sumatera Utara, perubahan nama
tersebut dilakukan karena banyaknya faktor yang mendukung dan
mendasari, salah satunya adalah Undang Undang Pendidikan Tinggi tahun
2012, mengenai 2 rumpun ilmu, yakni ilmu terapan dan ilmu
sosial. beberapa alasan yang dikemukakan tentang adanya rumpun ilmu
yang ditetapkan oleh Dikti, yakni rumpun ilmu ekonomi dan rumpun
ilmu bisnis. Saat ini Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Suamtera
Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan Strata-1 dan Program
Pendidikan D-III. “Fakultas Ekonomi dan Bisnis sudah ada Asosiasinya
yaitu (AFEBI).
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI). Dunia
International juga yang di kenal itu Economic and business Faculty. Dan
Fakultas Ekonomi kita untuk bisa memasuki Go International harus
menggunakan nama Fakultas Ekonomi dan Bisnis agar bisa di kenal dan
Perubahan nama ini di harapkan tidak karena mengikuti fakultas ekonomi
lain yang ada di Indonesia melainkan perubahan nama diharapkan akan
Bisnis di kalangan pendidikan ekonomi dan bisnis baik dalam dan luar
negeri. Ini berarti kesempatan untuk memperluas jaringan dan kerja sama
dengan berbagai institusi semakin terbuka lebar. Dan ada beberapa
universitas yang ada fakultas ekonomi sudah berubah nama lebih dulu
menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis seperti Universitas Gajah Mada
(UGM), Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Universitas
Brawijaya, dll.
dan pada tanggal 1 Oktober 2013 Resmi lah perubahan nama dari Fakultas
Ekonomi menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara. Fakultas Ekonomi dan Bisnis mengasuh dua jenjang Program
Pendidikan Strata-1 dan Program Pendidikan D-III.
11
Program Pendidikan Stara-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :
a. Departemen Ekonomi Pembangunan
b. Departemen Manajemen
c. Departemen Akuntansi
Sedangkan Program Diploma - III terdiri dari :
a. Program Studi D-III Kesekretariatan
b. Program Studi D-III Keuangan
c. Program Studi D-III Akuntansi
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara di
Visi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
Visi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Sumatera utara adalah menjadi
salah satu Fakultas Ekonomi Dan Bisnis terkemuka yang dikenal unggul
dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.
Misi Fakultas ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
Misi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara adalah
sebagai berikut:
a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompensasi dalam
bidang ilmu ekonomi, manajemen, dan Akuntansi yang berorientasi
pasar.
b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaan
peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.
c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan
pengabdian fakultas dalam status PT. BHMN.
d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku
pelanggan (customer) dan stakeholders lainnya.
e. Meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan Institusi swasta dan
pemerintah serta organisasi professional dan lembaga lain yang bertaraf
nasional dan internasional.
Tujuan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara
a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing serta
menyesuaikan diri terhadap perkembangan nasional maupun
internasional.
b. Menjadi lembaga yang berkemampuan melaksanakan
penelitian-penelitian dan pengabdian pada masyarakat dan responsif terhadap
perkembangan/perubahan.
C. Struktur Organisasi dan Personalia
Dilihat dari pengertiannya stuktur organisasi organisasi merupakan
suatu susunan kerangka hubungan unit-unit organisasi yang ada pada
organisasi mulai dari departemen yang tinggi sampai dengan unit terkecil
dengan tugas, fungsi dan wewenang masing-masing.
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang
dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Setiap perusahaan pada umumnya baik perusahaan besar maupun
perusahaan kecil biasanya mempunyai struktur organisasi yang dipakai
tergantung pada kebijaksanaan dan kebutuhan perusahaan, biasanya
semakin besar suatu perusahaan, maka struktur organisasinya semakin
meluas dan kompleks sejalan dengan berkembangnya dan luas bidang
usaha perusahaan sebagaimana halnya pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan
adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi
diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan
instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi
sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi
dalam instansi.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan
dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan
melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan
organisasi dapat dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja
yang dapat dilaksanakan perseorangan, maupun kelompok kerja yang
berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata
hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.
Struktur organisasi di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara adalah sistem garis yaitu aliran perintah dan pengawasan
berasal dari pimpinan tertinggi yang mengalir ke bawah secara
keseluruhan.
Adapun Struktur organisasi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumber : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (2014)
Gambar 2.1.
PIMPINAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
Dekan : Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak ,
CA
Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak,
Pembantu Dekan II : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak , CA
DEWAN PERTIMBANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ketua : Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec.,
Ac. CA
Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec
Anggota : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA,
MAFIS
: Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,
Ac, Ak, CA
: Fahmi Natigor Nasution, SE,
M.Acc, Ak ,
: Prof. Dr. Ramli, MS
: Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak,
CA
: Ami Dilham, SE, M.Si
: Prof. Dr. Ritha F.Dalimunthe ,SE,
M.Si
: Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS
: Prof. Dr. Rismayani, MS
: Prof. Dr. lic. rer.reg.Sirojuzilam,
SE
: Dr. Syafaruddin Ginting
S,MAFIS
: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME
: Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si
: Irsyad Lubis, SE, M.Soc.Sc, Ph.D
: Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak, CA
: Dr.Murni Daulay, M.Si
: Prof. Dr. Syaad Afifuddin S,M. Ec
DEPARTEMEN AKUNTANSI
Ketua : Dr. Syafrudin Ginting S, SE,
MAFIS, Ak ,
Sekretaris : Drs. Hotmal Dja’far, MM, Ak,
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Ketua : Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME
Sekretaris : Dra. Marhayanie, M.Si
DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN
Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec
Sekretaris : Drs. Syahrir Hakim Nasution,
M.Si
PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI
Ketua : Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak,
PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN
Ketua : Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si
Sekretarias : Dra. Friska Sipayung, Msi
PROGRAM STUDI S-1 EKONOMI PEMBANGUNAN
Ketua : Irsyad Lubis, SE, M.SOc, Sc,
Ph.D
Sekretaris : Paidi Hidayat, SE, M.Si
PROGRAM STUDI D-III KEUANGAN
Ketua : Dr. Yeni Absah, SE, M,Si
Sekretaris : Syafrizal Helmi Situmorang, SE,
M.Si
PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI
Ketua : Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA
Sekretaris : Drs. Chairul Nazwar, M.Si, Ak,
PROGRAM STUDI D-III KESEKRETARIATAN
Ketua : Dr. Beby Karina Fawzeea
Sembiring, SE,MM
Sekretaris : Magdalena.L.L Sibarani, SE,
BAGIAN TATA USAHA
Kepala Bagian Tata Usaha : Ridwan Saleh, SH, CN
Kasub. Keuangan : Ahmad Faizul, SE, M.Si
Kasub. Umum dan Perlengkapan : Sodali, SE
Kasub. Akademik : Dra. Cut Nilawati
Kasub. Kemahasiswaan : Zailiana, S.Sos
Kasub. Kepegawaian : Maslan, SE
LEMBAGA- LEMBAGA PENUNJANG
Puslitbank
Pengarah : Drs.H.Arifin Lubis, MM, Ak, CA
Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec
Kepala Unit Layanan : Hotmal Dja’far, SE, MM, Ak,
Bagian Perpustakaan
Ketua : Mylita, SE
D. Job Description
Salah satu fungsi dari Fakultas adalah melaksanakan urusan Tata
Usaha dan Administrasi Fakultas.Berikut ini adalah Job Description dari
setiap unit pada bagian Tata Usaha di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara yang tediri dari :
1. Jaringan Usaha / Kegiatan
Tugasnya adalah :
1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan (RKAT) bagian
mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas Ekonomi dan
Bisnis
2. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang - undangan
dibidang
ketatausahaan akademik, administrsi umum dan keuangan,
kemahasiswaan dan
BAB III
PEMBAHASAN
Pengertian Kepemimpinan dan Gaya Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan dapat dimasukkan dalam kategori “ilmu terapan” dari
ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prisip, definisi, dan teori-teorinya diharapkan dapat
bermanfaat bagi usaha peningkatan taraf hidup manusia. Seorang pemimpin, baik
pemimpin formal maupun pemimpin informal menjalankan atau melaksanakan
“kepemimpinan” yang
dengan sendirinya berbeda Kartini Kartono ( 2006 : 1 ):
a. Derajatnya, yaitu jabatan yang di miliki pimpinan dalam suatu instansi.
b. Bobotnya, yaitu kualitas kerja yang di miliki oleh seorang pimpinan.
c. Daerah jangkauannya, yaitu bagian-bagian tertentu pada sebuah instansi
yang di
pimpin oleh seorang pimpinan.
d. Sasaran-sasarannya, yaitu para pegawai yang ada pada sebuah instansi.
tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh
seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian
memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau
sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah
seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan
percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama.
Pemimpin seseorang yang karena kecakapan – kecakapan pribadinya dengan atau
tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk
mengarahkan upaya bersama kearah pencapaian sasaran – sasaran tertentu Menurut
Terry dan Frankin mendefinisikan pemimpin dengan hubungan dimana seseorang
(pemimpin) mempengaruhi orang untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas –
tugas yang saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan organisasi atau
kelompok Kartini Kartono(2006:3)
Berdasarkan pengertian tersebut dapat di defenisikan kepemimpinan dari
sudut pandang perspektif sebagai konsep manajemen dapat dirumuskan antara lain
Kepemimpinan merupakan kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif,
yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka
menjadi nyaman dengan keinginan pemimpin. Menurut Massie dalam Kepemimpinan
terjadi ketika seseorang menginduksi orang lain untuk bekerja ke arah tujuan yang
telah ditentukan Berdasarkan defenisi yang sudah di jelaskan maka dapat
diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan itu merupakan suatu kemampuan yang
melekat pada diri seseorang yang memimpin, yang tergantung dari macam- macam
yang timbul dalam sebuah situasi yang spesifik dan timbul karena saling
mempengaruhi satu sama lain. Studi riset yang di laksanakan orang tentang
pemimpin-pemimpin dan non pemimpin memberikan petunjuk bahwa para pemimpin
( Winardi 2000 : 50 ) :
a. Cenderung lebih mencapai kesesuaian secara psikologis
b. Cenderung memberikan penilaian lebih baik.
c. Cenderung menunjukan interaksi lebih banyak dengan para non
pemimpin.
d. Cenderung memberikan keterangan-keterangan
e. Cenderung memimpin dalam hal menafsirkan situasi.
Beberapa teori mengenai kepemimpinan menurut Winardi (2000:55) adalah
sebagai berikut:
1. Teori otokratis
Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah, pemaksaan dan
tindakan
yang agak arbiter dalam hubungan pimpinan dengan pihak bawahan.
2. Teori psikologis
Pendekatan ini kepada kepemimpinan menyatakan bahwa fungsi seorang
pemimpin
Pihak lain menganggap bahwa kepemimpinan terdiri dari usaha usaha yang
melancarkan aktivitas para pemimpin dan yang berusaha untuk
menyelesaikan
setiap konflik organisatoris antara pengikut.
4. Teori suportif
Pihak pemimpin beranggapan bahwa para pengikutnya ingin berusaha
sebaikbaiknya dan dapat memimpin dengan sebaik-baiknya melalui
tindakan
membantu mereka.
5. Teori Laissez Faire.
Pemimpin memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada bawahan dalam
hal
menentukan aktivitas mereka.
6. Teori perilaku pribadi
Kepemimpinan dapat pula dipelajari berdasarkan kualitas pribadi ataupun
pola-
pola kelakuan para pemimpin. Pemimpin tidak berkelakuan sama
ataupun
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin antara lain:
a. Intelegensi
b. Inisiatif
c. Energi atau rangsangan
d. Kedewasaan emosional
e. Persuasif
f. Skill comunicative
g. Kepercayaan kepada diri sendiri
h. Perspektif
i. Kreativitas dan partisipasi sosial.
8. Teori situasi
Pada teori ini dianggap bahwa kepemimpinan terdiri dari tiga macam
elemen
yakni: pemimpin, pengikut, situasi. Situasi dianggap elemen yang paling
penting
karena memiliki banyak variabel.
2. Pengertian Gaya Kepemimpinan
Bahasan mengenai pemimpin dan kepemimpinan pada umumnya menjelaskan
bagaimana untuk menjadi pemimpin yang baik, gaya dan sifat yang sesuai dengan
kepemimpinan serta syarat-syarat apa yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin
yang baik. Meskipun demikian masih tetap sulit untuk menerapkan seluruhnya,
sehingga dalam prakteknya hanya beberapa pemimpin saja yang dapat melaksanakan
terapan (applied social sciences). Hal ini didasarkan kepada pemikiran bahwa
kepemimpinan dengan prinsip-prinsipnya mempunyai manfaat langsung dan tidak
langsung terhadap upaya mewujudkan kesejahteraan umat manusia
Ada sebuah pendekatan yang dapat kita gunakan untuk memahami suksesnya
kepemimpinan, dalam hubungan mana kita memusatkan perhatian pada apa yang kita
lakukan oleh pemimpin tersebut menjadi gayanya. Ada macam-macam istilah yang
dipergunakan oleh para pemimpin dalam situasi-situasi kemanusiaan misalnya pada
demokrasi dan birokrasi. Dalam rangka mempersoalkan gaya-gaya kepemimpinan,
hendaknya jangan beranggapan bahwa seseorang individu dapat atau harus
mempertahankan gaya konsisten dalam semua aktivitasnya. Justru sebaliknya, ia
harus bersifat sefleksibel mungkin, dan menyesuaikan gayanya dengan situasi
spesifik dan individu-individu yang bersangkutan. Gaya kepemimpinan, mengandung
pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang
menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut biasanya
membentuk suatu pola atau bentuk tertentu.
Gaya Kepemimpinan adalah suatu keadaan yang kondusif, di mana seorang
pimpinan berusaha pada saat-saat tertentu mempengaruhi perilaku orang lain agar
dapat mengikuti kehendaknya dalam rangka mencapai tujuan bersama. Dalam satu
situasi misalnya, tindakan pimpinan pada beberapa tahun yang lalu tentunya tidak
sama dengan yang dilakukan pada saat sekarang, karena memang situasinya telah
berlainan. Dengan demikian, ketiga unsur yang mempengaruhi gaya kepemimpinan
tersebut, yaitu pimpinan, bawahan dan situasi merupakan unsur yang saling terkait
pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota
organisasi bawahannya ( Nawawi 2003 : 115 ).
3. Jenis Gaya Kepemimpinan
Jenis Gaya kepemimpinan sebagai berikut:
1. Gaya kepemimpinan otoriter
Gaya kepemimpinan ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya
kepemimpinan
yang bersifat terpusat pada pemimpin sebagai satu-satunya penentu,
penguasa dan
pengendali anggota organisasidan kegiatannya dalam usaha mencapai
tujuan
organisasi.
2. Gaya kepemimpinan demokratis
Gaya kepemimpinan menempatkan manusia sebagai faktor pendukung
terpenting
dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan
orientasi
pada hubungan dengan anggota organisasi.
3. Gaya kepemimpinan bebas
Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota
organisasi
mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya
dalam
merealisasikan tugas pokok masing-masing sebagai bagian dari tugas
pokok
organisasi. Adapun Perilaku pemimpin dalam proses pengambilan
keputusan dan
pemecahan masalah sesuai dengan gaya kepemimpinan seseorang. Gaya
tersebut adalah sebagai berikut:
A. Menurut Martoyo (1996:146)Gaya Kepemimpinan Direktif, dicirikan oleh:
1. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan berkaitan dengan seluruh
pekerjaan menjadi tanggung jawab pemimpin dan ia hanya memberikan
perintah
kepada bawahannya untuk melaksanakannya.
2. Pemimpin menentukan semua standar bagaimana bawahan menjalankan
tugas.
3. Pemimpin melakukan pengawasan kerja dengan ketat.
4. Pemimpin memberikan ancaman dan hukuman kepada bawahan yang
tidak
berhasil melaksanakan tugas-tugas yang tealah ditentukan.
B. Menurut Martoyo (1996:147) Gaya kepemimpinan Konsultatif, dicirikan oleh:
1. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dilakukan oleh pemimpin
setelah
bersifat
umum setelah melalui proses diskusi dan konsultasi dengan para bawahan.
3. Penghargaan dan hukuman diberikan kepada bawahan dalam rangka memberikan motivasi kepada bawahan.
4. Hubungan dengan bawahan baik.
C. Menurut Susilo Martoyo (1996:148) Gaya Kepemimpinan Partisipatif, dicirikan
oleh:
1. Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan
dan
pemecahan masalah atau dengan kata lain apabila pemimpin akan
mengambil
keputusan, dilakukan setelah adanya saran dan pendapat dari bawahan.
2. Pemimpin memberikan keleluasaan bawahan untuk melaksanakan
pekerjaan.
3. Hubungan dengan bawahan terjalin dengan baik dan dalam suasana yang
penuh
persahabatan dan saling mempercayai.
D. Menurut Martoyo (1996:149) Gaya Kepemimpinan Delegatif, dicirikan oleh:
1. Pemimpin mendiskusikan masalah-masalah yang dihadapi dengan bawahan
dan
selanjutnya mendelegasikan pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah
keputusan
dilaksanakan dan hubungan bawahan rendah.
Dari penjelasan keempat gaya kepemimpinan tersebut menunjukkanbahwa ada
perbedaan yang menyolok, selain terletak pada kemampuannya untuk bekerja dan
tergantung pada motivasinya, dalam penerapannya lebih lanjut sering tidak
ditemukan pemimpin yang murni memiliki salah satu gaya kepemimpinan yang telah
disebutkan di atas.
B. Pengertian Komunikasi
Menurut Mulyana dalam buku nya ilmukomunikasi(Mulyana, 2005:41) Kata
komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti bersama.
Komunikasi sebagai proses yang di dalamnya menunjukkan arti pengetahuan
dipindahkan dari seorang kepada orang lain, biasanya dengan maksud mencapai
beberapa tujuan khusus. Komunikasi merupakan sumber kehidupan organisasi. Tiada
kehidupan manusia tanpa komunikasi. Komunikasi adalah dasar bergeraknya
organisasi. Para pimpinan harus aktif berkomunikasi, kalau pimpinan pasif dalam
melakukan komunikasi administrasi kegiatan organisasi dapat terhenti. Komunikasi
yang dilakukan pimpinan merupakan kewajiban dan bukan hak istimewa. Harapan
berkomunikasi adalah untuk memperlancar pelaksanaan kerja.
Menurut Mulyana dalam buku nya ilmukomunikasi(Mulyana, 2005:41) Kata
komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin
communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang
berarti membuat sama (to make common). Istilah pertama communis adalah istilah
lainnya yang mirip. (Mulyana, 2005:41)
Menurut Purwanto dalam buku nya komunikasi dan bisnis (purwanto,
2006:25) Secara umum komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan.
Pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau lebih, dan proses
pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara – cara
berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui lisan, tulisan, maupun
sinyal – sinyal nonverbal. (purwanto, 2006:25)
Komunikasi pada dasarnya dapat dipandang dari berbagai dimensi. Jika
dipandang sebagai proses, komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan
penerimaan pesan yang berlangsung secara dinamis. Secara simbolik, komunikasi
menggunakan berbagai lambang atas simbol yang dinyatakan dalam bentuk
nonverbal (isyarat, gerak, dan ekspresi) maupun verbal (bahasa lisan dan tertulis).
Sementara sebagai sistem, komunikasi terdiri atas unsur – unsur yang saling
bergantungan dan merupakan satu kesatuan yang integratif. Komunikasi akan efektif
apabila terjadi pemahaman yang sama dan pihak lai terangsang untuk berpikir atau
melakukan sesuatu. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif akan menambah
keberhasilan individu maupun organisasi. Komunikasi merupakan suatu bidang yang
sangat penting dalam setiap aspek kehidupan. Komunikasi yang akan dibicarakan
adalah komunikasi kantor yakni komunikasi yang tejadi dan berlangsung dalam
kantor.
Kantor adalah orang-orang, yang mengandung suatu pengertian bahwa suatu
kenyataan pekerjaan kantor itu dilaksanakan oleh orang-orang. Wajah kantor sangat
yang ada dalam gedung, tetapi harus melihat kegiatan yang dilakukan oleh orang –
orang yang ada alam gedung itu ( Morissan 2009 : 32 ).
Dinamakan kantor apabila orang-orang yang ada didalamnya melakukan
kegiatan kantor yang didalamnya melakukan kegiatan yang di dalamnya melakukan
kegiatan yang bersifat tulis – menulis. Di negara kita kegiatan itu disebut dengan
istilah yang lebih popular “tata usaha”. Jadi, suatu tempat di mana dilaksanakan
kegiatan tata usaha disebut dengan kantor.
Kantor merupakan pengolahan keterangan – keterangan, tempat para pejabat
berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan kantor, tempat
pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau pekerjaan tata usaha. Setiap
kantor pada hakikatnya juga berkedudukan sebagai suatu organisasi.
Komunikasi kantor adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu pihak
kepada pihak yang lain (dari seseorang kepada orang lain, dari suatu unit kepada unit
lain) yang berlangsung atau yang terjadi dalam kantor. Komunikasi kantor dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu ( Morissan 2009 : 33 ):
1. Tata hubungan administrasi ; disebut juga tata hubungan fungsi, yakni
fungsi setiap
orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai administrator atau
sebagai
manajer. Jadi tata hubungan administrasi, adalah tat hubungan yang
dilakukan
oleh setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai
mengandung unsur perintah.
2. Hubungan tata usaha; adalah hubungan yang terjadi atau yang berlangsung
antara
satuan organisasi dalam suatu organisasi, yang tidak mengandung unsur
perintah.
Hubungan ini hanya bersifat pengiriman informasi dalam rangka
pelaksanaan
pekerjaan kantor.Pengiriman informasi ini dapat dilakukan melalui
surat-surat
atau warkat ( salinan, tembusan, kutipan ) atau dapat juga melalui telepon.
1. Proses Komunikasi
Secara umum proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yaitu primer dan
sekunder
( Morissan 2009 : 35 ) :
a. Proses Komunikasi secara Primer
Proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang
lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media, bahasa, kial
(gesture), isyarat, gambar, warna, dan sebagainya. Aspek yang paling banyak
digunakan adalah bahasa, karena mampu menterjemahkan pikiran seseorang
kepada orang lain berupa ide, informasi atau opini. Bahasa memegang
pengertian :
1. Denotatif, arti sebagaimana tercantum dalam kamus (dictionary meaning)
2. Konotatif, arti emosional atau mengandung penilaian tertentu atau kiasan
(emotional or evaluate meaning)
b. Proses Komunikasi Secara Sekunder
Proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama. Komunikasi sekunder dapat berupa, surat, telepon,
fax, koran, majalah, radio, TV, film, e-mail, internet, dan sebagainya.
2. Unsur-unsur komunikasi
Komunikasi memiliki 6 (enam) tahapan yaitu ( Morissan 2009 : 37 ) :
a. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan
Sebelum proses penyampaian dapat dilakukan, maka pengirim pesan
harus menyiapkan ide atau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak
lain. Ide dapat diperoleh dari berbagai sumber, ide-ide yang ada didalam
benak pengirim disaring dan disusun ke dalam satu memori yang ada didalm
pikiran orang yang memiliki peta mental yang berbeda. Hal ini disebabkan
karena cara penyerapan berbagai informasi dan pengalaman yang
berbeda-beda dari setiap individu.
dimengerti dengan sempurna. Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara
sempurna, pengirim pesan harus memperhatikan berbagai hal-hal, yaitu
subjek (apa yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), penerima pesan, gaya
personal dan latar belakang budaya.
c. Pengirim menyampaikan pesan
Pada saat pengirim menyampaikan pesan dapat menggunakan berbagai
saluran yang ada kepada si penerima pesan. Biasanya rantai saluran yang
komunikasi yang digunakan relatif pendek, namun ada juga yang cukup
panjang hal ini akan berpengaruh pada efektivitas penyampaian pesan. Ketika
menyampaikan pesan dapat digunakan berbagai media komunikasi baik media
tulisan maupun lisan.
d. Penerima menerima pesan
Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi bila
pengirim mengirimkan suatu pesan dan penerima menerima pesan tersebut.
Misalnya, jika seseorang mengirim sepucuk surat, komunikasi baru akan
terjalin bila penerima surat telah membaca dan memahami isinya.
e. Penerima menafsirkan pesan
Setelah penerima menerima suatu pesan, tahap berikutnya adalah
bagaimana menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus
mudah dimengerti dan tersimpan dalam benak pikiran si penerima pesan.
Selanjutnya, satu pesan baru dapat ditafsirkan secara benar bila penerima telah
f. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik ke pengirim
Setelah menerima pesan, penerima akan memberi tanggapan dengan
cara tertentu dan member sinyal terhadap pengirim pesan. Sinyal yang
diberikan oleh penerima pesan beraneka ragam, hal ini tergantung dari pesan
yang diterimanya. Umpan balik memegang peranan penting dalam proses
komunikasi, karena ia memberi kemungkinan bagi pengirim untuk menilai
efektivitas suatu perusahaan. Disamping itu, adanya umpan balik dapat
menunjukkan adanya faktor-faktor penghambat komunikasi, misalnya
perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran kata-kata dan perbedaan
reaksi secara emosional.
3. Komunikasi Organisasi
Komunikasi Organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukkan dan
penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu
organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan
hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi organisasi terjadi kapan pun, setidak-tidaknya satu orang yang
menduduki suatu jabatan dalam suatu organisasi menafsirkan suatu pertunjukkan.
Fokus komunikasi organisasi adalah komunikasi di antara anggota-anggota suatu
organisasi.
Teori informasi organisasi menjelaskan bagaimana organisasi memhami
informasi yang membingungkan dan multi-tafsir. Teori ini memfokuskan
perhatiannya pada proses mengorganisasi anggota suatu organisasi untuk mengelola
organisasi beusaha untuk mengurani ketidakpastian informasi. (Morissan, 2009:35)
C. Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan merupakan fungsi perkalian dari usaha karyawan (effort),
yang didukung dengan motivasi yang tinggi,dengan kemampuan karyawan (ability),
yang diperoleh melalui latihan-latihan. Kinerja yang meningkat, berarti performansi
yang baik, akan menjadi feedback bagi usaha, atau motivasi pekerja pada tahap
berikutnya.
Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses organisasi dalam
mengevaluasi pelaksanaan kerja karyawan. Dalam penilaian kinerja dinilai kontribusi
karyawan kepada organisasi selama periode waktu tertentu. Umpan balik kinerja
memungkinkan karyawan
mengetahui seberapa baik bekerja jika dibandingkan dengan standar organisasi.
Apabila penilaian kinerja di lakukan dengan benar, para karyawan, departemen SDM,
dan organisasi akan di untungkan dengan melalui upaya-upaya karyawan
memberikan kontribusi kepada organisasi.
Penilaian kinerja karyawan memberikan mekanisme penting bagi manajemen
untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan-tujuan dan standar-standar kinerja serta
kinerja serta memotivasi karyawan di waktu berikutnya. Penilaian kinerja karyawan
memberikan dasar bagi keputusan-keputusan yang mempengaruhi gaji, promosi,
pemberhentian, pelatihan, transfer, dan kondisi-kondisi kepegawaian lainnya.
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penilaian Kinerja Karyawan
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja karyawan,
a. Karakteristik situasi
b. Deskripsi pekerjaan, spesialisasi pekerjaan dan standar kinerja
c. Tujuan-tujuan penilaian kinerja
d. Sikap para karyawan dan manajer terhadap evaluasi.
2. Tujuan dan Manfaat penilaian Kinerja Karyawan.
Tujuan dan pokok sistem penilaian kinerja karyawan adalah menghasilkan
informasi yang akurat tentang perilaku dan kinerja anggota organisasi. Semakin
akurat informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian kinerja, semakin besar potensi
nilainya bagi organisasi.
Kendatipun semua organisasi sama memiliki tujuan utama, terdapat variasi yang
sangat besar dalam penggunaan khusus yang dibuat organisasi atas informasi yang
dihasilkan dari sistem penilaian mereka. Tujuan khusus tersebut dapat digolongkan
ke dalam dua bagian besar, yaitu ( Sofyandi, 2008: 130 ) :
a. Evaluasi (evaluation)
b. Pengembangan (development)
3. Manfaat dari Penilaian kinerja karyawan :
Hasil penilaian kinerja bermanfaat sebagai dasar bagi evaluasi regular
terhadap kinerja anggota organisasi. Apakah seorang karyawan dinilai kompeten atau
tidak kompeten, efektif atau tidak efektif, dapat dipromosikan atau tidak, dan
seterusnya adalah didasarkan pada informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian
kinerja. Selain itu, organisasi sering mencoba mempengaruhi motivasi dan kinerja
mendatang dengan mengaitkan berbagai pemberian imbalan, seperti : kenaikan gaji
Menurut ( Winardi.2000:146 ) Gaya Kepemimpinan merupakan suatu cara
yang dimiliki oleh seseorang dalam mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan
untuk bekerja sama dan berdaya upaya dengan penuh semangat dan keyakinan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Artinya, gaya kepemimpinan dapat menuntun
pegawai untuk bekerja lebih giat, lebih baik, lebih jujur dan bertanggungjawab penuh
atas tugas yang diembannya sehingga meraih pekerjaan dapat diselesaikan dengan
baik. Hubungan pimpinan dan bawahan dapat diukur melalui penilaian pekerja
terhadap gaya kepemimpinan para pimpinan dalam mengarahkan dan membina para
bawahannya untuk melaksanakan pekerjaan.
Keberhasilan suatu lembaga atau tata usaha baik sebagai keseluruhan maupun
berbagai kelompok dalam suatu organisasi atau lembaga pendidikan tertentu, sangat
tergantung pada efektivitas kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang
bersangkutan. Dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatu
organisasi memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilan organisasi
tersebut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutama terlihat dalam
kinerja para pegawainya. Pimpinan yang terdapat pada organisasi harus memiliki
kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan bawahannya, yaitu pegawai yang terdapat
di organisasi yang bersangkutan, sehingga dapat menunjukkan kepada bawahannya
untuk bergerak, bergiat, berdaya upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan. Akan tetapi hanya mengerahkan seluruh pegawai saja tidak
cukup, sehingga perlu adanya suatu dorongan agar para pegawainya mempunyai
minat yang besar terhadap pekerjaanya. Atas dasar inilah selama perhatian pimpinan
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dikaji pada bidang atau lingkungan
kegiatan pengambilan keputusan/pemecahan masalah berikut: kegiatan yang
berkaitan dengan kesejahteraan pegawai, kegiatan yang berkaitan dengan
pendelegasian tugas dari pimpinan kepada pegawai, serta kegiatan yang berkaitan
dengan pemberian pelayanan kepada mahasiswa.
1. Kegiatan yang Berkaitan dengan Kesejahteraan Pegawai
Pada pengambilan keputusan/pemecahan masalah yang dilakukan oleh
peimpinan pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara berkaitan dengan kegiatan kesejahteraan pegawai, pimpinan terlihat
menerapkan gaya kepemimpinan konsultatif.
Hal ini dapat terlihat karena didukung oleh sikap pimpinan pada bagian tata
usaha dimana pengambilan keputusan/pemecahan masalah dilakukan oleh pimpinan
setelah mendengarkan masukan/saran dari pegawai, artinya pimpinan dalam kegiatan
yang berkaitan dengan kesejahteraan pegawai mampu memperhatikan kesejahteraan
hidup para pegawainya.
Penerapan gaya kepemimpinan pimpinan di bagian Tata Usaha Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara pada kegiatan berkaitan dengan
kesejahteraan pegawai, memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai tata usaha
tersebut. Para pegawai menjadi terbantu dalam penyelesaian masalah yang dihadapi
pegawai. Dalam kaitannya dengan kinerja yang dihasilkan pegawai, berdampak pada
kenaikan kinerja yang dihasilkan oleh pegawai. Karena dengan terselesaikannya
Usaha
Kepada Pegawai
Kegiatan pendelegasian tugas dari pimpinan kepada pegawai merupakan salah
satu kegiatan yang penting dan perlu dibahas untuk mengetahui serta memahami
penerapan gaya
kepemimpinan pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara dalam pengambilan keputusan/pemecahan masalah. Pada kegiatan
ini, pimpinan terlihat menerapkan gaya kepemimpinan konsultatif.
Gaya kepemimpinan yang konsultatif didukung oleh sikap pimpinan dimana
pada pendelegasian tugas kepada pegawainya, pimpinan tata usaha tidak
menyerahkan seluruh pekerjaan tersebut diputuskan oleh pegawai sendiri. Akan
tetapi, ia terlebih dahulu memberikan contoh, bimbingan ataupun arahan terhadap
pekerjaan yang akan dibebankan kepada pegawai sebagaimana tugas pokok dan
fungsi dari tiap bagian. Ini mengingat dari kemampuan dan beban tanggung jawab
dari setiap pegawai berbeda-beda. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya
pekerjaan yang tidak terselesaikan oleh pegawai baik dari segi kualitas dan kuantitas
hasil pekerjaan.
Dengan adanya hal tersebut, sikap pimpinan terhadap pegawai yang lalai
terhadap tugas pekerjaannya adalah menegur pegawai yang lalai dalam menjalankan
tugasnya.Penerapan gaya kepemimpinan yang konsultatif dirasakan pegawai
berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan pegawai pada pekerjaan yang
dikategorikan pegawai tersebut memiliki kinerja yang tinggi.
3. Kegiatan yang Berkaitan dengan Pemberian Pelayanan kepada mahasiswa.
Kegiatan pemberian pelayanan bagian tata usaha terhadap mahasiswa
merupakan salah satu kegiatan penting dan perlu dikaji untuk mengetahui penerapan
gaya kepemimpinan pimpinan tata usaha dalam pengambilan keputusan/pemecahan
masalah. menyatakan bahwa pimpinan menerapkan gaya kepemimpinan konsultatif
dalam kegiatan berkaitan dengan pelayanan Tata Usaha terhadap mahasiswa.
Penerapan gaya kepemimpinan yang konsultatif didukung oleh sikap pimpinan dalam
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah berkaitan dengan pelayanan tata
usaha dilakukan oleh pimpinan setelah mendengarkan masukan/saran dari pegawai.
Hal ini berarti adanya kebebasan berpendapat dengan sikap penuh tanggung
jawab yang diberikan pimpinan kepada pegawai dalam memberikan saran/masukan
terhadap kegiatan yang menyangkut pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa.
Penerapan gaya kepemimpinan konsultatif berpengaruh pada kinerja pegawai di
karenakan pegawai pada bagian Tata Usaha mampu memberikan kemudahan
pelayanan, cepat dan tepat kepada mahasiswa.
E. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai
Suatu hubungan kerja yang baik antara atasan dengan bawahan dianggap
sebagai pemicu tumbuh dan meningkatnya kinerja karyawan. Hal ini tidak dapat
dipungkiri bahwa komunikasi yang paling berperan. Kinerja pegawai tidak akan
tumbuh dengan sendirinya, ada faktor-faktor yang mempengaruhinya baik faktor
internal maupun eksternal. Dari faktor eksternal, komunikasi sangat berperan karena
memberikan motivasi kepada pegawai. Dengan demikian tujuan yang telah
ditargetkan dapat tercapai karena adanya kinerja dari pegawai yaitu berupa kualitas
dan kuantitas pekerjaan, pemanfaatan waktu, serta kerjasama yang baik. Sehingga
diyakini bahwa ada pengaruh antara komunikasi dengan kinerja.
Komunikasi mempunyai peranan dalam menumbuhkan dan meningkatkan
kinerja karyawan. Komunikasi yang baik dan harmonis sangat perlu dijaga baik oleh
pemimpin maupun oleh karyawan, karena komunikasi mempunyai nilai terbesar yang
mempengaruhi kinerja, sehingga dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan
faktor utama yang patut diperhatikan
oleh pimpinan pada bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara dan komunikasi merupakan hal yang sangat menentukan dalam
memperbesar kinerja pada bagian Tata Usaha.
Komunikasi yang diterapkan oleh pimpinan pada kantor Tata Usaha Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sudah efektif sehingga para
karyawan merasa terlindungi oleh pimpinan. Apabila suatu waktu ada masalah yang
tidak terpecahkan, maka pegawai dapat bertanya langsung kepada pimpinannya, dan
pimpinan akan memberikan penjelasan atau bimbingan sehingga karyawan akan
mendapat arahan secara langsung.
Kemampuan berkomunikasi secara efektif bagi seorang pimpinan erat
kaitannya dengan kepemimpinan yang berwibawa. Kalau seorang pimpinan ingin
memiliki kepemimpinan yang berwibawa, maka ia perlu mempunyai kemampuan
kepentingan organisasi.
F. Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada
Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara.
Gaya kepemimpinan dan komunikasi adalah merupakan faktor yang
mempunyai pengaruh yang positif terhadap tingkah laku para karyawan. Seandainya
pemimpin tidak dapat membawahi karyawannya dan seandainya tidak ada
komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan maka akan dapat menimbulkan
masalah dalam proses peningkatan kinerja perusahaan, karena para karyawan tidak
dapat bekerja dengan baik sehingga kinerja mereka menurun.
Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menyesuaikan gaya kepemimpinannya
dan membangun komunikasi yang baik sehingga dapat menjadi salah satu penentu
dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Gaya Kepemimpinan pemimpin Tata Usaha
menggunakan gaya kepemimpian konsultatif hal ini terlihat dari hubungan dengan
pegawai tata usaha sangat baik. Pemimpin tata usaha akan membantu pegawainya
ketika mengalami kesulitan pada saat mengerjakan tugas yang diberikan, dan juga
pemimpin tata usaha akan memberikan pengahargaan kepada pegawai yang
melakukan pekerjaanya dengan sangat baik dan memberikan hukuman kepada
pegawai yang lalai terhadap pekerjaannya. Oleh karena itu gaya kepemimpinan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Komunikasi juga sangat berpengaruh kepada
kinerja pegawai pada kantor tata usaha karena jika pimpinan tidak dapat
konsultasi menunjukkan sikap banyak memberikan pengarahan tetapi juga
memberikan banyak dukungan terhadap bawahan. Artinya, keputusan dan kebijakan
yang diambil berdasarkan masukan dari bawahannya, tetapi di bawah kendali
pengawasan dan pengarahan untuk menyelesaikan tugas-
tugas bawahannya. Bagi banyak bawahan gaya seperti ini dipandang sebagai gaya
kepemimpinan yang efektif, Gaya pemimpin yang tinggi pengarahan dan tinggi
dukungan dirujuk sebagai “konsultatif” karena dalam menggunakan gaya ini,
pemimpin masih banyak memberikan pengarahan dan masih membuat hampir sama
dengan keputusan, tetapi diikuti dengan meningkatkan komunikasi dua arah dengan
berusaha mendengar ide-ide dan saran bawahan meskipun pengambilan
keputusan tetap pada pemimpin.
Gaya kepemimpinan konsultatif ini memiliki kemiripan dengan gaya perilaku
kepemimpinan transformasional, yaitu suatu bentuk kepemimpinan yang lebih
mengedepankan proses pelayanan terhadap nilai-nilai para pengikut untuk tujuan
organisasional yang lebih tinggi. Dalam konteks ini kepemimpinan transformasional
tidak hanya berkaitan dengan nilai-nilai para pengikut atau bawahan, tetapi lebih
menekankan pada konsep hubungan antara visi para pemimpindalam
organisasi dengan nilai-nilai para pengikutnya.
Kepemimpinan konsultasi atau perilaku kepemimpinan transformasional
memiliki dampak yang melebihi gaya kepemimpinan instruktif atau perilaku
kepemimpinan transaksional, yaitu mengilhami dan memotivasi anak buah untuk
berbuat lebih dari yang diharapkan. Indikator langsung dari adanya kepemimpinan
kepemimpinan atasannya sebagai perilaku konsultasi atau transformasional akan
mampu menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam melakukan tugas-tugasnya.
Gaya kepemimpinan dan komunikasi di dalam kantor tata usaha berjalan
dengan baik sehingga berpengaruh positif kepada kinerja para pegawai. Jika
pimpinan tata usaha tidak dapat menyesuaikan gaya kepemimpinannya kepada
pegawai maka kinerja pegawai akan menurun, begitu juga dengan komunikasi, jika
pimpinan tata usaha tidak mampu berkomunikasi dengan baik kepada pegawainya
maka kinerja pegawai juga akan menurun.
G. Kinerja Terkini Terhadap Pegawai Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi
Dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Kinerja terkini terhadap pegawai tata usaha fakultas ekonomi dan bisnis
universitas sumatera utara Kinerja karyawan dipengaruhi oleh bermacam-macam
cirri pribadi dari masing-masing individu. Dalam perkembangan yang kompetitif
dan global, lembaga membutuhkan karyawan yang berprestasi dan berdedikasi
tinggi. Pada saat yang sama karyawan memerlukan umpan balik atas kinerja
mereka sebagai pedoman untuk tindakan-tindakan mereka pada masa yang akan
dating. Pimpinan suatu lembaga selain memperhatikan kesejahteraan
karyawannya.
Pada umumnya sistem penilaian kinerja karyawan masih digunakan sebagai
instrumen untuk mengendalikan perilaku karyawan, membuat keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan kenaikan gaji, pemberian bonus, promosi dan penempatan
mengevaluasi kinerja karyawan, tetapi juga
mengembangkan dan memotivasi karyawan. Sebaiknya karyawan yang
dinilai harus mengetahui bidang prestasi yang dinilai, diberi kesempatan untuk
menilai dirinya sendiri. Setiap pekerja mempunyai kemampuan berdasar pada
pengetahuan dan keterampilan, kompetensi yang sesuai dengan pekerjaannya,
motivasi kerja dan kepuasan kerja, namun pekerja juga mempunyai kepribadian,
sikap, dan perilaku yang dapat mempengaruhi kinerjanya.
Karyawan sangat lah di butuhkan dalam setiap instansi dimana pun, namun
penilai karyawan yang dibutuhkan dalam instansi tersebut harus memiliki skill dan
kemapuan dalam kebutuhan instansi tersebut, yang saya lihat karyawan di bagian tata
usaha fakultas ekonomi dan bisnis adalah karyawan tersebut sangat giat dan ligat
dalam setiap pekerjaan – pekerjaan yang di hadapi dan memiliki jiwa kekeluargaan
yang kuat terhadap sesesam karyawan sehingga segala pekerjaan dapat berjalan
dengan baik. Memiliki semangat kerja yang tinggi dan di sokong oleh pemimpin
yang baik, sehingga karywan semangat dalam setiap menjalani kerja nya, karywan
tersebut mampun melayani segala kebutuh mahasiswa yg bersifat keuangan dan
peminjaman inventaris kampus seperti : infocus, aula, kelas dan inventaris kampus
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu:
1. Gaya Kepemimpinan yang digunakan pimpinan pada kantor Tata Usaha Fakultas
Ekonomi Dan BisnisUniversitas Sumatera Utara berkaitan dengan kegiatan di Tata
Usaha adalah gaya kepemimpian konsultatif.
2. Pemimpin pada kantor Tata Usaha Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Sumatera
Utaradalam hal ini Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara memperhatikan pendidikan, pengalaman bekerja yang
dimiliki oleh pegawai di dalam penempatan pekerjaaannya.
3. Gaya kepemimpinan dan komunikasi konsultatif di nilai memberikan pengaruh
yang
baik para pegawai pada kantor Tata Usaha Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas
Sumatera Utara.
B.
SARAN
Adapun saran yang dapat penulis uraikan yaitu:
1. Sebagai pemimpin pada kantor Tata Usaha Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara di harapkan menetapkan sanksi yang tegas terhadap
pegawai yang melanggar peraturan kerja serta memperhatikan kemungkinan
pemberian penghargaan atas prestasi kerja yang dicapai agar pegawai tetap
memiliki semangat kerja yang tinggi.
2. Sebagai pemimpin pada kantor Tata Usaha Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas
Sumatera Utara, di harapkan meningkatkan gaya kepemimpinan yang telah
diterapkannya sesuai dengan situasi dalam pengambilan keputusan melalui rapat
dan diskusi kepada para pegawai pada kantor Tata Usaha Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Komunikasi pemimpin Tata Usaha Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Sumatera Utara
perlu semakin ditingkatkannya komunikasi dari atas ke bawah dan komunikasi
dari bawah ke atas untuk memberikan informasi tentang apa-apa yang terjadi
Faulina. 2008. Hand Out Etika Profesi.
Politeknik Negeri Medan. Ratnawati, Eti dan Sunarto. 2006.
Kartono, 2006. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Mulyana, Deddy. 2005. “Ilmu Komunikasi” . Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Morisan. 2009. “Teori Komunikasi Organisasi” . Jakarta : Ghalia Indonesia
Nawawi, H. Hadari. 2003. Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Purwanto, Djoko. 2006. “Komunikasi Bisnis” . Edisi Ketiga. Surakarta : Erlangga
Purwanto, Djoko. 2003. “ Komunikasi Bisnis” . Jakarta: Gelora Aksara Pratama
Rizal. 2009. Perkembangan Etika Profesi . semarang
.Rismawaty. 2008. Kepribadian dan Etika Profesi. Yogyakarta : Gajah Mada Univercity Press.
Rudito, Bambang. 2007. Etika Bisnis. Bandung : Rekayasa Sians.
Saiman. 2002. Manajemen Sekretaris. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Sekretaris Profesional.
Yogyakarta: Penerbit Aditya Media.
Sudirjo, Prayudi. 1982. Defenisi Pengertian Sekretaris. Edisi 1. Jakarta.