• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan E-commerce Terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Penerapan E-commerce Terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PENERAPAN E-COMMERCE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TELKOMSEL PADA MAHASISWA

FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

OLEH :

ANDRE REINHARD SITOMPUL 080502072

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Andre R. Sitompul

NIM : 080502072

Departemen : Manajemen

Judul :Pengaruh Penerapan E-commerce Terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen

Tanggal ……….. 2012

Penulis

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Andre R. Sitompul

NIM : 080502072

Program Studi : Manajemen S-1 Reguler Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan E-commerce Terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas HKBP

Nommensen

Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai

Dra. Marhayanie, MSi Syafrizal Helmi Situmorang, SE, MSi NIP: 19580427 198503 2 002 NIP: 19760214 200501 1 002

Ketua Program Studi S1 Manajemen

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Andre R. Sitompul

NIM : 080502072

Program Studi : Manajemen S-1 Reguler Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul : Pengaruh Penerapan E-commerce Terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas HKBP

Nommensen

Tanggal : ……… Ketua Program Studi

Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si NIP: 19620513 199203 2 001

Tanggal : ……… Ketua Departemen

Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.Ec

(5)

Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Penerapan E-commerce terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, April 2012

(6)

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN E-COMMERCE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TELKOMSEL PADA MAHASISWA

FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan e-commerce terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen. Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan e-commerce yang terdiri dari kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, pemakaian sistem, kepuasan pemakai dan manfaat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen.

Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa yang memenuhi karakteristik responden yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 101 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan pendekatan kuantitatif yang terdiri dari uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, dan uji hipotesis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji F, penerapan e-commerce memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen. Berdasarkan hasil uji t, variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah variabel kepuasan pemakai. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,438 yang berarti 43,8% variabel keputusan pembelian dipengaruhi penerapan e-commerce yang terdiri dari kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, pemakaian sistem, kepuasan pemakai dan manfaat, sedangkan sisanya 56,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(7)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF E-COMMERCE APPLICATION FOR TELKOMSEL PRODUCT PURCHASING DECISIONS TO STUDENTS OF FACULTY

OF TEACHER TRAINING & SCIENCE EDUCATION UNIVERSITY OF HKBP NOMMENSEN

This study aims to determine and analyze the influence of e-commerce application for Telkomsel product purchasing decisions to students of the Faculty of Teacher Training and Education University of HKBP Nommensen. The hypothesis in this study is the application of e-commerce that consists of system quality, information quality, service quality, system use, user satisfaction and the benefits have a positive and significant impact on purchasing decisions to students of the Faculty of Teacher Training and Education University of HKBP Nommensen.

Primary data collection through questionnaires distributed to students who meet the characteristics of respondents who had been assigned as many as 101 respondents. Sampling using the purposive random sampling technique. Data analysis methods used is descriptive analysis and a quantitative approach which consists of the classic assumptions test, multiple linear regression test, and test hypotheses.

The results of this study indicate that based on the F test, the application of e-commerce has a positive and significant impact on Telkomsel product purchasing decisions to students of the Faculty of Teacher Training and Education University of HKBP Nommensen. Based on the results of the t test, the most dominant variables that influence on purchasing decisions is user satisfaction. The value of Adjusted R Square is 0.438, which means 43.8% variable purchase decisions are influenced by e-commerce application that consists of system quality, information quality, service quality, system use, user satisfaction and benefits, while the remaining 56.2% influenced by other factors is not examined in this study.

Keywords: System Quality, Information Quality, Service Quality, System Use, User Satisfaction, Benefits and Purchasing Decisions

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan karuniaNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini sebagai tugas akhir guna memperoleh gelar sarjana pada Fakultas

Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, Medan.

Skripsi ini mengambil judul penelitian : Pengaruh Penerapan E-commerce

terhadap Keputusan Pembelian Produk Telkomsel pada Mahasiswa Fakultas

Keguruan & Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen. Penelitian ini

sekiranya dapat berguna bagi kita semua ketika berada dalam dunia pekerjaan

khususnya dalam bidang pemasaran.

Penulis menyadari bahwa usaha dan kerja yang dilakukan penulis tidak

akan berjalan sukses tanpa adanya bantuan dan pertolongan dari berbagai pihak.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar nya kepada orangtua

penulis, E. A. Sitompul (Bapak) dan L. br Ginting (Mama) yang telah memberikan kasih sayang dan motivasi yang luar biasa kepada penulis serta

semangat dan dukungan dalam segala hal bagi penulis selama pengerjaan skripsi

ini. Pada kesempatan yang baik ini, penulis juga ingin mengucapkan dan

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., M.Ec., selaku Ketua Departemen Manajemen

(9)

3. Ibu Dra. Marhayanie, Msi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen

Pembimbing yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada

penulis. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya telah

membimbing dengan penuh sabar dalam pengerjaan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah

memberikan masukan kepada penulis.

5. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE., MSi., selaku Pembaca Penilai

yang telah memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis dalam

pengerjaan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Departemen Manajemen

Universitas Sumatera Utara selama masa perkuliahan.

7. Abangku, Elwin R. Sitompul dan adikku Eric M. Sitompul, tetap semangat

untuk segala hal.

8. Teman-temanku semasa perkuliahan khususnya angkatan 2008, semangat

selalu dalam perjuangan.

Medan, April 2012

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 27

(11)

4.3.1 Analisis Deskriptif... 49

4.3.2 Uji Asumsi Klasik... 62

4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda... 69

4.3.4 Uji Hipotesis... 72

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 79

4.4.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)... 79

4.4.2 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)... 79

4.4.3 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 85

5.2 Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... 88

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Kapasitas Terpasang dan Tersambung Provider Seluler

Tahun 2008 – Semester I 2010 ... 3

Tabel 2.1 Memahami Perilaku Konsumen ... 19

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 30

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 31

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Sistem (X1) ... 54

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Informasi (X2) ... 55

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Pelayanan (X3)... 56

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pemakaian Sistem (X4) ... 57

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepuasan Pemakai (X5) ... 58

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Manfaat Bersih (X6) ... 59

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen

Model Lima Tahap ... 20

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 26

Gambar 4.1 Logo Telkomsel ... 40

Gambar 4.2 Persentase Pemegang Saham Telkomsel ... 42

Gambar 4.3 Logo TCASH ... 46

Gambar 4.4 Grafik Histogram Uji Normalitas ... 63

Gambar 4.5 Scatter Plot Uji Normalitas ... 64

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 90

Lampiran 2 Daftar Distribusi Jawaban Validitas ... 92

Lampiran 3 Daftar Distribusi Jawaban Responden ... 93

(15)

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN E-COMMERCE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TELKOMSEL PADA MAHASISWA

FAKULTAS KEGURUAN & ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh penerapan e-commerce terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen. Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan e-commerce yang terdiri dari kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, pemakaian sistem, kepuasan pemakai dan manfaat berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen.

Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa yang memenuhi karakteristik responden yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 101 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan pendekatan kuantitatif yang terdiri dari uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, dan uji hipotesis.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan uji F, penerapan e-commerce memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen. Berdasarkan hasil uji t, variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah variabel kepuasan pemakai. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,438 yang berarti 43,8% variabel keputusan pembelian dipengaruhi penerapan e-commerce yang terdiri dari kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, pemakaian sistem, kepuasan pemakai dan manfaat, sedangkan sisanya 56,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(16)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF E-COMMERCE APPLICATION FOR TELKOMSEL PRODUCT PURCHASING DECISIONS TO STUDENTS OF FACULTY

OF TEACHER TRAINING & SCIENCE EDUCATION UNIVERSITY OF HKBP NOMMENSEN

This study aims to determine and analyze the influence of e-commerce application for Telkomsel product purchasing decisions to students of the Faculty of Teacher Training and Education University of HKBP Nommensen. The hypothesis in this study is the application of e-commerce that consists of system quality, information quality, service quality, system use, user satisfaction and the benefits have a positive and significant impact on purchasing decisions to students of the Faculty of Teacher Training and Education University of HKBP Nommensen.

Primary data collection through questionnaires distributed to students who meet the characteristics of respondents who had been assigned as many as 101 respondents. Sampling using the purposive random sampling technique. Data analysis methods used is descriptive analysis and a quantitative approach which consists of the classic assumptions test, multiple linear regression test, and test hypotheses.

The results of this study indicate that based on the F test, the application of e-commerce has a positive and significant impact on Telkomsel product purchasing decisions to students of the Faculty of Teacher Training and Education University of HKBP Nommensen. Based on the results of the t test, the most dominant variables that influence on purchasing decisions is user satisfaction. The value of Adjusted R Square is 0.438, which means 43.8% variable purchase decisions are influenced by e-commerce application that consists of system quality, information quality, service quality, system use, user satisfaction and benefits, while the remaining 56.2% influenced by other factors is not examined in this study.

Keywords: System Quality, Information Quality, Service Quality, System Use, User Satisfaction, Benefits and Purchasing Decisions

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini di mana persaingan ketat merupakan hal yang

biasa terjadi dalam dunia bisnis terutama dengan pesatnya kemajuan dalam hal

ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini tentu dapat dilihat dalam bidang

teknologi informasi atau information technology (IT). Informasi yang cepat dan

akurat merupakan bentuk informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Dengan kata lain perusahaan harus dapat menyediakan informasi kepada

masyarakat, sehingga mereka dapat lebih mudah dalam mengambil keputusan

pembelian.

Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terdiri dari beberapa

tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Perusahaan yang cerdas akan

mencoba memahami sepenuhnya proses pengambilan keputusan pelanggan –

semua pengalaman mereka dalam belajar, memilih, menggunakan, bahkan dalam

mendisposisikan produk (Kotler dan Keller, 2007: 234-235).

Internet merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh konsumen

dalam melakukan pencarian informasi (salah satu tahap dalam proses pembelian

konsumen). Konsumen dapat bertransaksi melalui pasar yang disebut electronic

market. Electronic market adalah tempat penjual dan pembeli bernegosiasi, saling

(18)

melakukan transaksi secara elektronik. Dalam hal ini, perusahaan Telkomsel

memiliki strategi E-commerce, yang merupakan konsep baru yang bisa

digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web pada

internet (Shim, et al., 2000 dalam buku Suyanto, 2003:11).

Penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar

terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut. Perusahaan yang mampu bersaing

dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan

teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam

hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk adalah dengan

menggunakan e-commerce untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa.

Kondisi perekonomian yang membaik berdampak positif terhadap

perkembangan di bidang telekomunikasi. Dalam hal ini, perusahaan yang

bergerak dalam bidang telekomunikasi, yaitu provider seluler dapat berkembang

pesat. Saat ini, mayoritas perusahaan mengenalkan dan memasarkan produknya

pada masyarakat dengan memanfaatkan sistem e-commerce. Sistem ini terbilang

efisien dan efektif digunakan dalam kegiatan bisnis.

Salah satu perusahaan yang menggunakan sistem ini adalah PT Telkomsel

yang merupakan salah satu provider seluler GSM ternama di Indonesia.

Telkomsel memiliki jangkauan terluas di Indonesia, mencapai lebih dari 95% total

populasi wilayah Indonesia, jaringan Telkomsel telah menjangkau hingga seluruh

provinsi, kabupaten, dan hampir seluruh wilayah kecamatan di Indonesia.

Telkomsel merupakan provider seluler satu - satunya yang memiliki jaringan

(19)

Tabel 1.1

Kapasitas Terpasang dan Tersambung Provider Seluler Tahun 2008 – Semester I 2010

Operator 2008 2009 2010

Jumlah 176.858.622 140.578.243 263.052.301 163.676.961 263.052.301 178.432.531

Sumber : (www.postel.go.id/webupdate/Dastik) (data diolah peneliti)

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat pada kelompok provider seluler,

penambahan operator penyelenggara juga diikuti dengan peningkatan kapasitas

oleh masing-masing operator. Peningkatan kapasitas tersambung sampai semester

I 2010 dialami oleh tiga operator utama yaitu Telkomsel, Indosat dan Exel-Axiata

dengan peningk atan Telkomsel 8,9%, Axel-Axiata meningkat sebesar 4,7% , dan

Indosat sebesar 18%. Operator-operator lainnya dengan pangsa pasar lebih kecil

belum menunjukkan peningkatan kapasitas terpasang

(www.postel.go.id/webupdate/Dastik

Chairman Sharing Vision, Dimitri Mahayana dari Lembaga Riset

Telematika Sharing Vision menyatakan bahwa perdagangan melalui internet di

Indonesia pada 2009 telah mencapai 3,4 juta dolar atau setara dengan Rp 35

triliun (

).

(20)

menggunakan sistem e-commerce di Indonesia. Oleh karena itu, Telkomsel

sebagai salah satu provider seluler terbesar di Indonesia membuka Gapura Shop

sebagai salah satu forum jual beli secara online sebagai bentuk penerapan strategi

e-commerce perusahaan. Gapura Shop adalah bisnis e-commerce yang dibuat oleh

Telkomsel pada tahun 2011. Selain Gapura Shop, bentuk strategi E-commerce

Telkomsel lainnya seperti Telkomsel Cash (TCASH) yaitu suatu layanan yang memungkinkan pelanggan melakukan transaksi menggunakan ponsel dan,

pejualan konten-konten hiburan misalnya konten ringtone lagu, konten aplikasi

software, dan lainnya. Diharapkan keberadaannya dapat meningkatkan revenue

perusahaan serta memberikan value tambahan bagi para pelanggan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh strategi

E-commerce terhadap Keputusan Pembelian pengguna produk Telkomsel

khususnya mahasiswa. Hal ini dikarenakan banyaknya provider seluler yang ada

di lingkungan masyarakat. Permasalahan yang dihadapi oleh mahasiswa adalah

apakah pembelian mereka sudah tepat dan sesuai dengan harapan. Mahasiswa

termasuk dalam smart customer yang membutuhkan banyak pertimbangan dalam

melakukan pembelian produk sehingga perusahaan harus dapat memakai strategi

yang dapat menjawab kebutuhan smartcustomer.

Berdasarkan fenomena di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

(21)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka perumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara e-commerce terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

e-commerce terhadap keputusan pembelian produk Telkomsel pada

mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP

Nommensen.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :

a. Perusahaan

Sebagai bahan referensi dalam menerapkan strategi e-commerce

perusahaan yang baik, karena mengingat banyak faktor yang dapat

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk.

b. Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan serta

(22)

pada umumnya dan penerapan strategi e-commerce pada

khususnya.

c. Peneliti selanjutnya

Diharapkan dapat menjadi masukan, referensi, dan bahan

perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian di

(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian Supriyatna (2010) yang berjudul : “Pengaruh Pemasaran

Melalui E-commerce Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Nokia”.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh strategi pemasaran melalui

e-commerce terhadap keputusan pembelian handphone Nokia pada mahasiswa

Fakultas Ekonomi UPN Veteran Jakarta. Hasil penelitian yang dilakukan pada 80

responden tersebut menunjukkan bahwa pemasaran melalui e-commerce

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada

mahasiswa Fakultas UPN Veteran Jakarta. Kontribusi pemasaran melalui

e-commerce terhadap keputusan pembelian adalah 40,9% sedangkan sisanya

dipengaruhi oleh faktor lain.

Penelitian Sevtian Farhanil Ibad (2011) yang berjudul : “Pengaruh

E-commerce Terhadap Tingkat Volume Penjualan Sandal Kelom Geulis Di CV.

Kelom Geulis Tasikmalaya”. Penelitian ini yang dilakukan terhadap 30 responden

yang merupakan konsumen tetap, untuk mengetahui adakah pengaruh e-commerce

terhadap tingkat volume penjualan dan seberapa besar pengaruh e-commerce

terhadap tingkat volume penjualan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya

pengaruh secara simultan antara e-commerce terhadap volume penjualan adalah

(24)

2.2 Uraian Teoritis 2.2.1 E-commerce

Perkembangan teknologi dan informasi semakin meningkat dalam abad

ini. E-commerce merupakan perkembangan dalam sistem perdagangan (

e-commerce). Menurut Shim, et al. dalam buku Suyanto (2003:11), “Electronic

Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang bisa digambarkan

sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web internet”.

A. Pengertian E-commerce

Menurut Turban, Lee, King, Chung dalam buku Suyanto (2003:11),

E-commerce merupakan proses jual beli atau pertukaran produk, jasa

dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet”. Sedangkan

menurut Kalakota dan Whinston dalam buku Suyanto (2003:11)

mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut :

1. Perspektif Komunikasi : e-commerce merupakan pengiriman

informasi, produk/layanan, atau pembayaran melalui lini

telepon, jaringan computer atau sarana eletronik lainnya.

2. Perspektif Proses Bisnis : e-commerce merupakan aplikasi

teknologi menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja

perusahaan.

3. Perspektif Layanan: e-commerce merupakan salah satu alat yang

memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen

dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu

(25)

4. Perspektif Online: e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual

beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya.

Perdagangan elektronik, yang disebut juga e-commerce, adalah

penggunaan jaringan komunikasi dan komputer untuk melaksanakan

proses bisnis. Dalam definisi luas, suatu transaksi bisnis yang

menggunakan akses jaringan, sistem berbasis computer, dan antarmuka

(interface) sebuah browser web akan memenuhi persyaratan sebagai

perdagangan elektronik atau e-commerce (McLeod Jr dan Schell,

2008:59-61).

Menurut Javalgi dan Ramsey (dalam Rofiq, 2007:25), “Aktivitas

e-commerce sesungguhnya mengandung makna adanya hubungan

antara penjual dan pembeli, transaksi antar pelaku bisnis, dan proses

internal yang mendukung transaksidengan perusahaan”.

B. Jenis-jenis E-commerce

Menurut Suyanto (2003:45), penggolongan E-commerce yang

laizm dilakukan orang ialah berdasarkan transaksinya, yaitu :

1. Business-to-business (B2B). Tipe ini meliputi transaksi IOS

(aliran informasi antara perusahaan yang satu dengan yang lain)

serta transaksi antar organisasi yang dilakukan di electronic

market.

2. Business-to-consumer (B2C). Ini merupakan transaksi eceran

(26)

3. Consumer-to-consumer (C2C). Dalam kategori ini, seorang

konsumen menjual secara langsung ke konsumen lainnya.

4. Consumer-to-business (C2B). Termasuk dalam kategori ini

adalah perseorangan yang menjual produk atau layanan ke

organisasi, dan perseorangan yang mencari penjual, berinteraksi

dengan mereka, dan menyepakati suatu transaksi.

5. Nonbusiness E-commerce. Dewasa ini makin banyak lembaga

non-bisnis dan lembaga pemerintahan yang menggunakan

berbagai tipe E-commerce untuk mengurangi biaya atau untuk

meningkatkan operasi dan layanan publik.

6. Intrabusiness (Organizational) E-commerce. Yang termasuk

dalam kategori ini adalah semua aktivitas intern organisasi,

biasanya dijalankan di internet, yang melibatkan pertukaran

barang, jasa atau informasi.

Dalam beberapa literatur yang membahas e-commerce, sering jenis

transaksinya dibagi dalam dua jenis saja, yaitu :

1. Business to Business (B2B). Menurut Ustadiyanto (2001:11),

B2B merupakan sistem komunikasi bisnis online antar pelaku

bisnis. Pada umumnya Business to Business commerce

menggunakan mekanisme EDI (Electronic Data Interchange)

yang sudah adasejak lama.

2. Business to Consumer (B2C). Menurut Ustadiyanto (2001:11),

(27)

penjual dengan konsumen (end user). B2C menggunakan

banyak cara untuk melakukan pendekatan dengan pihak

konsumen, antara lain adalah dengan mekanisme toko online

(electronic shopping mall) atau bisa juga dengan menggunakan

konsep portal. Electronic shopping mall memanfaatkan website

untuk menjajakan produk dan jasa pelayanan. Kelompok B2C

ini disebut juga tranksaksi pasar. Pada transaksi pasar,

konsumen mempelajari produk yang ditawarkan melalui

publikasi elektronik, membelinya dengan electronic cash dan

sistem secure payment, kemudian minta agar barang dikirimkan.

Secara ringkas jenis e-commerce ini merupakan e-commerce

yang melibatkan konsumen dengan merchant-nya secara

langsung.

C. Komponen dalam Perdagangan E-Commerce

Ada beberapa pihak yang terlibat dalam transaksi Online ini.

Sesuai dengan standar protokol Secure Electronic Transaction (SET),

Ustadiyanto (2001:158) menjelaskan komponen-komponen yang

terlibat dalam E-commerce, yaitu :

1. Cardholder (pembeli). Dalam lingkup perdagangan elektronik,

berhubungan dengan penjual melalui computer PC. Pembeli

menggunakan pembayaran dari kartu yang dikeluarkan oleh

(28)

dan penjual, menyangkut pula data nasabah, merupakan hal

yang dirahasiakan.

2. Issuer. Merupakan lembaga keuangan dimana pembeli menjadi

nasabahnya dan menerbitkan kartu pembayaran. Issuer

menjamin pembayaran atas transaksi yang disetujui yang

menggunakan kartu pembayaran sesuai dengan merk yang

tertera pada kartu dan peraturan setempat.

3. Merchant (penjual). Merupakan pihak yang menawarkan barang

untuk dijual atau menyelenggarakan jasa dengan imbalan

pembayaran. Di dalam SET, penjual dapat menyarankan

pembeli untuk melakukan transaksi dengan aman. Penjual yang

menerima pembayaran dengan kartu kredit harus memiliki

hubungan dengan Acquirer.

4. Acquirer. Merupakan lembaga keuangan dimana penjual

menjadi nasabahnya dan memproses otorisasi kartu

pembayaran.

5. Payment Gateway. Merupakan sarana yang dioperasikan oleh

Acquirer atau pihak ketiga, yang ditunjuk untuk memproses

pesan-pesan pembayaran penjual, termasuk instruksi

pembayaran penjual.

6. Certificate Authority (otoritas serifikat). Merupakan lembaga

yang dipercaya dan mengeluarkan sertifikat-sertifikat dan

(29)

D. Dimensi dalam Penerapan E-commerce

Menurut DeLone dan McLean dalam Jogiyanto (2007:152)

pengukuran-pengukuran terhadap E-commerce dapat diklasifikasikan

kedalam enam dimensi, yaitu :

1. Kualitas Sistem (System Quality). Kualitas sistem digunakan

untuk mengukur kualitas sistem teknologi informasinya sendiri.

Pengukuran-pengukuran kualitas sistem di e-commerce berupa

kemanfaatan (usefulness), ketergunaan (usability), keresponan

(responsiveness), keandalan (reliability), keluwesan (flexibility)

dan kefungsionalan (functionality). Pengukuran lainnya adalah

lama memuat (download time), keskalaan (scalability) dan

keterinteraksian (interactivity). Pengukuran baru yang khusus

muncul di e-commerce adalah kustomisasi (customization),

kemudahan navigasi (ease of navigation), privasi (privacy), dan

keamanan (security).

2. Kualitas Informasi (Information Quality). Kualitas informasi

mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi. Banyak

pengukuran-pengukuran kualitas informasi tradisional

diterapkan di pengukuran kualitas informasi e-commerce.

Misalnya akurasi, kepahaman, kelengkapan, kekinian dan

lainnya. Pengukuran-pengukuran yang baru diantaranya adalah

(30)

3. Kualitas Pelayanan (Service Quality). Kualitas pelayanan

umumnya diukur dengan kecepatan respon (quick

responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty), dan

pelayanan setelahnya (following-up service). Kualitas pelayanan

juga diukur dengan efektivitas dari kemampuan dukungan

on-line semacam jawaban-jawaban pertanyaan-pertanyaan yang

sering ditanyakan.

4. Kepuasan Pemakai (User Satifaction). Kepuasan pemakai

adalah respon pemakai terhadap penggunaan keluaran sistem

informasi. Beberapa penelitian menemukan bahwa kepuasan

pemakai berhubungan erat dengan sikap dari pemakai terhadap

pemakaian sistem informasi. Penggunaan kepuasan pemakai

kelihatannya merupakan pengukuran yang paling banyak

digunakan untuk mengukur keberhasilan sistem informasi. Hal

ini kelihatannya cukup beralasan karena sulit dibantah kalau

pemakai sistem informasi yang merasa puas juga dianggap

sebagai berhasilnya sistem informasi tersebut.

5. Penggunaan Sistem (System Use). Penggunaan pelanggan

adalah pengukuran yang penting untuk sistem-sistem

e-commerce. Berikut beberapa pengukuran-pengukuran

penggunaan sistem seperti pencarian informasi, penerimaan

pesanan-pesanan pelanggan, permintaan layanan pelanggan,

(31)

6. Manfaat-manfaat Bersih (Net Benefits). Sebuah sistem

e-commerce atau e-business dapat memberikan manfaat kepada

pemakai tunggal, suatu grup dari pemakai, suatu organisasi atau

seluruh industri. Oleh karena itu, ukuran-ukuran kesuksesan

manfaat-manfaat bersih ditentukan berdasarkan tingkatan

tersebut. Dalam penelitian ini manfaat-manfaat bersih ditujukan

kepada pemakain tunggal yaitu responden sebagai pengguna

Telkomsel.

E. Manfaat dan Kendala E-commerce

Strategi E-commerce tentu dapat memberikan manfaat, tidak hanya

bagi perusahaan, namun juga bagi konsumen dan lingkungan

masyarakat. Di samping memberi manfaat, strategi e-commerce juga

memiliki kendala atau kerugian yang dihadapi oleh perusahaan maupun

pembeli.

Manfaat yang dapat diperoleh dari e-commerce bagi organisasi

menurut Suyanto (2003:50-51) adalah :

1. Memperluas market place hingga ke pasar nasional dan

internasional.

2. Menurunkan biaya pembuatan, pemrosesan, pendistribusian,

penyimpanan dan pencarian informasi yang menggunakan

kertas.

3. Memungkinkan pengurangan inventory dan overhead dengan

(32)

4. Mengurangi waktu antara outlay modal dan penerimaan produk

dan jasa.

5. Mendukung upaya-upaya business process reengineering.

6. Memperkecil biaya telekomunikasi – internet lebih murah.

7. Keuntungan lain seperti layanan konsumen dan cinta perusahaan

menjadi lebih baik, produktivitas meningkat dan akses informasi

lebih cepat.

Selain mempunyai manfaat bagi perusahaan, menurut Suyanto

(2003:51-52) e-commerce juga mempunyai manfaat bagi konsumen,

yaitu :

1. Memungkinkan pelanggan untuk berbelanja atau melakukan

transaksi lain selama 24 jam sehari sepanjang tahun dari hampir

setiap lokasi dengan menggunakan fasilitas Wi-Fi.

2. Memberikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan.

3. Pengiriman menjadi sangat cepat.

4. Pelanggan bisa menerima informasi yang relevan secara detail

dalam hitungan detik, bukan lagi hari atau minggu.

5. Memberi tempat bagi para pelanggan lain di electronic

community dan bertukar pikiran serta pengalaman.

6. Memudahkan persaingan yang ada pada akhirnya akan

menghasilkan diskon secara substansial.

Menurut Suyanto (2003:52) e-commerce juga mempunyai manfaat

(33)

1. Memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak

harus keluar rumah untuk berbelanja. Ini berakibat menurunkan

arus kepadatan lalu lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.

2. Memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga

lebih rendah.

3. Memungkinkan orang di negara-negara dunia ketiga dan

wilayah pedesaan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang

akan susah mereka dapatkan tanpa e-commerce.

Menurut McLeod dan Schell (2008:62), kendala yang dihadapi

perusahaan dalam menerapkan e-commerce, yaitu :

1. Biaya yang tinggi.

2. Kekhawatiran akan masalah keamanan.

3. Peranti lunak yang belum mapan atau belum tersedia.

Menurut Gaertner dan Smith (dalam Rofiq, 2007:27), kerugian

juga dihadapi oleh pembeli dalam penerapan e-commerce, yaitu :

1. Masalah keamanan.

2. Pembeli tidak semuanya mempergunakan teknologi yang sama.

3. Masalah hukum/aspek legal.

4. Bukan pengalaman belanja di dunia nyata.

5. Tidak semua orang memiliki akses terhadap internet.

6. Kemungkinan informasi yang melimpah.

7. Konsumen takut terhadap penjual yang belum diketahui/dikenal.

(34)

2.2.2 Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa

keputusan. Suatu keputusan (decision) melibatkan pilihan di antara dua atau

lebih alternatif tindakan (atau perilaku). Keputusan selalu mensyaratkan

pilihan di antara beberapa perilaku yang berbeda. Pemasar biasanya tertarik

pada perilaku pembelian konsumen (Setiadi, 2003:413).

Menurut Setiadi (2003:415), “Pengambilan keputusan konsumen

(Consumer Decisison Making) adalah proses pengintegrasian yang

mengombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku

alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari pengintegrasian ini

adalah suatu pilihan (choice) yang disajikan secara kognitif sebagaikeinginan

berperilaku. Menurut Robin dan Judge (2008:187), “keputusan sebagai suatu

(35)

Tabel 2.1

Memahami Perilaku Konsumen Pertanyaan Konsumen Siapa yang membeli produk atau jasa kita ?

Siapa yang mengambil keputusan untuk membeli produk ?

Siapa yang memengaruhi keputusan untuk membeli produk ?

Bagaimana keputusan pembelian dilakukan ? Siapa memainkan peran apa ?

Apa yang dibeli konsumen ? Kebutuhan apa yang harus dipenuhi ?

Mengapa pelanggan membeli merek tertentu ?

Di mana mereka pergi atau mencari untuk membeli produk atau jasa tersebut ?

Kapan mereka membeli ? Apakah ada faktor musim ?

Bagaimana produk kita dipahami oleh konsumen ?

Bagaimana sikap pelanggan terhadap produk kita ?

Faktor sosial apa yang mungkin memengaruhi keputusan pembelian ?

Apakah gaya hidup pelanggan memengaruhi keputusan mereka ?

Bagaimana faktor-faktor demografi atau personal memengaruhi keputusan

pembelian ?

Sumber : Belch dan Belch dalam Kotler dan Keller (2007:234)

Tabel 2.1 menunjukkan daftar dari beberapa pertanyaan perilaku

konsumen yang dilihat dari segi “siapa, apa, kapan, di mana, bagaimana, dan

mengapa”. Perusahaan yang cerdas akan mencoba memahami sepenuhnya

proses pengambilan keputusan pelanggan. Perusahaan tidak hanya harus

memperhatikan tentang produk mereka saja, namun tetap melihat bagaimana

(36)

Menurut Kotler dan Keller (2007:235), ada beberapa tahap dalam

Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap berikut.

Sumber : Kotler dan Keller (2007:235)

Gambar 2.1

Proses Pembelian Konsumen Model Lima Tahap

1. Pengenalan Masalah. Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat

dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan

internal seperti rasa lapar, rasa haus, seks dan lainnya. Sedangkan

rangsangan eksternal berupa iklan televisi, iklan di internet dan

lainnya. Pemasar perlu mengidentifikasikan keadaan yang memicu

kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah

konsumen.

Pencarian Informasi

Evaluasi alternatif Pengenalan

masalah

Keputusan pembelian

(37)

2. Pencarian Informasi. Konsumen yang tertarik terhadap suatu produk biasanya akan mulai mencari informasi tentang produk tersebut. Ada

dua level rangsangan di mana penguatan perhatian merupakan

pencarian informasi oleh konsumen dalam tahap yang biasa saja dan

sekedar ingin tahu terhadap produk. Sedangkan pada level berikutnya,

aktif mencari informasi, konsumen mulai menggunakan bahan bacaan,

bertanya pada konsumen lain maupun melihat langsung produk

tersebut. Internet ikut menentukan perubahan dalam pencarian

informasi konsumen. Pasar dalam periode sekarang terdiri dari

konsumen tradisional (berbelanja non-online), konsumen cyber

(berbelanja online), dan konsumen hibrida (melakukan keduanya).

Ada beberapa kelompok sumber informasi konsumen, yaitu :

 Sumber pribadi, yaitu keluarga, teman, tetangga, dan

kenalan lainnya.

 Sumber komersial, yaitu iklan, penyalur, kemasan, dan

lainnya.

 Sumber publik, yaitu media massa, organisasi konsumen.

 Sumber pengalaman, yaitu pernah menangani, menguji dan

memakai produk.

3. Evaluasi Alternatif. Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam

semua situasi pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi

(38)

konsumen berorientasi kognitif. Beberapa konsep dasar dari proses

evaluasi konsumen adalah yang pertama konsumen berusaha

memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu

dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing

produk sebagai kumpulan atribut dengan kemampuan yang

berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan

kebutuhan itu.

4. Keputusan Pembelian. Dalam tahap evaluasi, konsumen dapat membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan

pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek

yang paling disukai. Ketika melaksanakan maksud pembelian,

konsumen dapat menggunakan lima sub-keputusan, yaitu merek,

dealer, kuantitas, waktu dan metode pembayaran. Dalam pembelian

sehari-hari keputusan pembeliannya lebih kecil dan kebebasannya

juga lebih kecil. Ada dua faktor yang dapat berada di antara niat

pembelian dan keputusan pembelian. Pertama adalah sikap orang lain,

yaitu sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai

seseorang akan bergantung pada dua hal yaitu, intensitas sikap negatif

orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi

konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. Kedua adalah faktor

situasi yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat

(39)

5. Perilaku Pasca Pembelian. Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami ketidaksesuaian karena mendapati fitur-fitur yang

mengganggu maupun konsumen melihat hal-hal yang menyenangkan

mengenai produk lain. Tugas pemasar tidak hanya sampai pada ketika

produk dibeli. Pemasara juga harus memperhatikan kepuasan pasca

pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca

pembelian. Kepuasan konsumen adalah fungsi dari seberapa sesuainya

harapan konsumen terhadap produk dengan kinerja yang dipikirkan

pembeli atas produk. Jika kinerja produk lebih rendah dari harapan

konsumen, maka konsumen akan kecewa; jika kinerja produk sesuai

dengan harapan, maka konsumen akan puas; sedangkan jika kinerja

produk melebihi harapan konsumen, maka konsumen akan sangat

puas.

Menurut Shoham dan Dalakas dalam Ilmaya (2011:16), dikemukakan 7

faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yaitu :

1. Daya tarik harga

2. Daya tarik tempat

3. Daya tarik merek

4. Daya tarik produk

5. Pilihan pada produk baru

6. Kebiasaan dalam membeli

(40)

Dalam penelitian ini, berdasarkan indikator-indikator di atas, dipilah

sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Sehingga indikator keputusan

pembelian yang digunakan adalah :

1. Daya tarik harga (pra pembelian)

2. Daya tarik merek (pra pembelian)

3. Daya tarik produk (pasca pembelian)

4. Pilihan pada produk baru (pasca pembelian)

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Ferraro dalam Rofiq (2007:25) “e-commerce adalah aktivitas

penjualan dan pembelian barang atau jasa melalui fasilitas internet”. Akhir-akhir

ini penggunaan internet yang menjurus kepada cyberspace kelihatannya akan

mendominasi seluruh kegiatan di atas permukaan bumi di masa kini dan masa

datang dan secara umum akan berubah menjadi alat untuk persaingan antara

perusahaan yang satu dengan yang lainnya (Almilia dan Robahi, 2007). Internet

telah merubah proses dari bisnis. Pasar, industri, dan bisnis telah mengalami

transformasi dengan hadirnya internet. Pelanggan-pelanggan dan

pemasok-pemasok akan menggunakan sistem ini untuk membeli, menjual dan melakukan

transaksi-transaksi bisnis (Jogiyanto, 2007:147)

Menurut DeLone dan McLean dalam Jogiyanto (2007:148), terdapat enam

dimensi kesuksesan di model kesuksesan sistem informasi yang diterapkan di

lingkungan e-commerce, yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas

(41)

Menurut Setiadi (2003:16), “Proses pengambilan keputusan pembelian

yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut : pengenalan masalah kebutuhan,

pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca

pembelian. Dalam tahap pencarian informasi, seorang konsumen yang mulai

timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak”. Menurut

Kotler dan Keller (2007:236), “Internet telah mengubah proses pencarian

informasi. Tempat pasar dewasa ini terdiri dari konsumen tradisional (yang tidak

berbelanja secara online), konsumen cyber (yang paling banyak berbelanja

online), dan konsumen hibrida (melakukan keduanya)”.

Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan sebelumnya, maka model

(42)

Sumber : Berbagai literatur (data diolah peneliti) Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan pernyataan peneliti yang bersifat sementara tentang

hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian, serta merupakan pernyataan

yang paling spesifik (Kuncoro, 2009:59). Berdasarkan perumusan masalah dan

kerangka konseptual, maka peneliti menetapkan hipotesis penelitian ini adalah :

1. Penerapan E-commerce berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian pada konsumen produk Telkomsel di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen.

2. Variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian pada

konsumen produk Telkomsel di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas HKBP Nommensen adalah variabel Kepuasan Pemakai (X ). E-commerce (X)

Keputusan Pembelian (Y) Kualitas Sistem (X1)

Kualitas Informasi (X2)

Kualitas Pelayanan (X3)

Pemakaian Sistem (X4)

Kepuasan Pemakai (X5)

(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yakni penelitian yang

menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh suatu variabel

terhadap variabel lainnya (Ginting dan Situmorang, 2008:57). Pendekatan dalam

penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena arah dan fokus penelitian ini

ialah uji teoritik, yang tiap tahap mengutamakan pengukuran rumus, penggunaan

instrumen kuesioner dan data statistik (Ginting dan Situmorang, 2008:89-90).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas HKBP Nommensen Jalan Sutomo No. 4, Medan. Waktu penelitian

direncanakan pada bulan November 2011 sampai Januari 2012.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

membahas dan menganalisis permasalahan yang ada di dalam penelitian.

1. Variabel independen (X) yaitu E-commerce, yang terdiri dari Kualitas

Sistem (X1), Kualitas Informasi (X2), Kualitas Pelayanan (X3), Pemakaian

Sistem (X4), Kepuasan Pemakai (X5) dan Manfaat (X6).

(44)

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan petunjuk bagaimana suatu

variabel diukur untuk mengetahui baik buruknya pengukuran dalam sebuah

penelitian. Variabel-variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut :

1. Variabel Independen (X) : E-commerce merupakan suatu transaksi bisnis

yang menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan

antarmuka (interface) sebuah browser web (McLeod Jr dan Schell,

2008:59-61). Enam dimensi yang dapat diterapkan di lingkungan

e-commerce menurut DeLone dan McLean dalam Jogiyanto (2007:148-150),

yaitu :

a. Kualitas Sistem (X1) : kualitas yang dinilai oleh pemakai

diantaranya adalah ketergunaan (usability), ketersediaan

(availability), keandalan (reliability), keadaptasian (adaptability),

dan lama respon (response time) misalnya lama waktu download.

b. Kualitas Informasi (X2) : pengukuran kualitas informasi adalah isi

web harus personal (personalized), lengkap (complete), relevan,

mudah dipahami (easy to understand), dan aman (secure).

c. Kualitas Pelayanan (X3) : pengukuran secara umum seperti

kecepatan respon (quick responsiveness), jaminan (assurance),

empati (empathy), dan pelayanan setelahnya (following-up service),

kemampuan dukungan online seperti frequently asked questions,

(45)

d. Pemakaian Sistem (X4) : dimensi ini mengukur semuanya dari

mengunjungi suatu web, navigasi di dalam web, sampai ke

pengambilan informasi dan mengeksekusi transaksi-transaksi di

web.

e. Kepuasan Pemakai (X5) : dimensi ini mengukur semua siklus

pengalaman kepuasan pelanggan dari pengambilan informasi

sampai ke pembelian oleh pelanggan, pembayaran oleh pelanggan,

penerimaan oleh pelanggan, dan pelayanan kepada pelanggan.

f. Manfaat-Manfaat (X6) : dimensi ini mengukur kesuksesan yang

paling penting, karena menangkap nilai bersih dampak positif dan

negative dari e-commerce pada pelanggan, pemasok, pekerja,

organisasi, industri, ekonomi dan bahkan masyarakat.

2. Variabel Dependen (Y) : Keputusan Pembelian, merupakan bagian dari

perilaku konsumen yang mendukung tindakan pembelian. Pengambilan

keputusan konsumen (Consumer Decisison Making) adalah proses

pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuanuntuk mengevaluasi

dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya

(46)

Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Definisi

Operasional

Dimensi Indikator Skala

E-commerce

(X)

E-commerce merupakan suatu transaksi bisnis yang menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan antarmuka

(interface) sebuah browser web.

(47)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah skala Likert sebagai

alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005:86). Dalam skala Likert

responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai berbagai

pernyataan (Kuncoro, 2009:178). Skala Likert memiliki criteria sebagai berikut :

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pernyataan Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber : Sugiyono (2005:86) (diolah peneliti)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa

orang, objek atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajari suatu objek

penelitian (Kuncoro, 2009:118). Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nommensen (UHN)

yang masih aktif kuliah dan menggunakan produk Telkomsel.

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi

(Kuncoro, 2009:118). Karena mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UHN yang menggunakan produk Telkomsel jumlahnya tidak diketahui sehingga

(48)

(Zα)2 (p)(q) n =

d2

Keterangan:

N = Jumlah sampel

Zα = Nilai standard normal yang besarnya tergantung α, bila α = 0,05 → Z = 1,67

bila α = 0,01 → Z = 1,96 p = Estimasi proporsi populasi

q = 1 – p

d = Penyimpangan yang ditolerir

Hasil penelitian awal yang dilakukan peneliti terhadap 40 orang responden

diketahui 36 orang memenuhi kriteria sampel. Dengan menetapkan tingkat

signifikan 5% dan kesalahan yang ditolerir 5%, maka jumlah sampel yang

mewakili populasi dalam penelitian ini adalah:

p = = 0,9

q = 1 – p = 0,1

(Zα)2 (p)(q) n =

d2

(1,67)2 (0,9)(0,1)

n = = 100,4004 = 101 orang (0,05)2

Metode penelitian sampel menggunakan Metode Purposive Random

(49)

karakteristik yang disesuaikan dengan maksud penelitian. Adapun karakteristik

yang telah ditentukan adalah Mahasiswa FKIP UHN yang masih aktif kuliah dan

menggunakan produk Telkomsel.

3.7 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini ada dua, yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden

terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan

daftar pertanyaan (kuesioner) maupun melakukan wawancara kepada

responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari

buku, jurnal, artikel dan situs internet yang menjadi referensi untuk

mendukung penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :

1. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan

sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden

untuk dijawabnya.

(50)

Merupakan suatu jenis pengumpulan data dimana peneliti mengajukan

pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data melalui buku, jurnal, artikel,

internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagi peneliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instrumen penelitian digunakan maka terlebih dahulu diadakan

uji validitas dan reliabilitas:

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah

penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan

(kuesioner). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden di luar

daripada sampel tetapi memiliki karakteristik yang hampir sama dengan

sampel yang digunakan, yaitu pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Sumetera Utara. Metode yang digunakan adalah dengan

membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian

dengan nilai r tabel. Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan

bantuan software SPSS (Statistic Package and Social Science) versi 17.0

for windows.

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai

berikut:

(51)

b. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pengujian

reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS

(Statistic Package and Social Science) versi 17.0 for windows. Pertanyaan

yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan

reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pertanyaan reliabel. b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.

3.10 Teknik Analisis 1. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data

yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian

diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang

masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan. Data identitas

responden dapat dilihat dari segi jenis kelamin, usia, dan lama

menggunakan produk Telkomsel.

2. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias

dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi,

(52)

a. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi

sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas

dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan

menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)

diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal

(Situmorang, et al, 2008:62).

b. Uji Heteroskedastisitas

Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai

tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan

menggunakan uji Park dengan pengambilan keputusan jika variabel

independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen,

maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas

signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model

regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang, et al

2008:76).

c. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau

pasti, di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model

regresi. Atau singkatnya dapat diartikan sebagai hubungan linear antara

variabel eksplanatoris dari suatu model regresi adalah sempurna. Untuk

(53)

besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui

program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang

tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa

dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi

multikolinearitas (Situmorang, et al, 2008:104).

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel E-commerce (X) yang

terdiri dari Kualitas Sistem (X1), Kualitas Informasi (X2), Kualitas

Pelayanan (X3), Pemakaian Sistem (X4), Kepuasan Pemakai (X5) dan

Manfaat (X6) terhadap variabel Keputusan Pembelian (Y), maka penelitian

ini menggunakan analisis statistik regresi linier berganda. Persamaan yang

digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta

b1, b2, b3, b4, b5, b6 = Koefisien regresi

X1 = Kualitas Sistem

X2 = Kualitas Informasi

X3 = Kualitas Pelayanan

X4 = Pemakaian Sistem

X5 = Kepuasan Pemakai

(54)

e = Standar error

4. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh E-commerce (variabel independen) terhadap

Keputusan Pembelian (variabel dependen) maka dilakukan pengujian

dengan menggunakan :

a. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah :

H0 : b1,b2, b3, b4, b5, b6 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H0 : b1,b2, b3, b4, b5, b6 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah :

H0 diterima jika F hitung < F tabel pada α= 5% Ha ditolak jika F hitung > F tabel pada α= 5%

b. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi

variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah :

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

(55)

H0 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α= 5% H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5% c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien

Determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin

baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika

R2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa

pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini

berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh

(56)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Singkat Telkomsel

Telkomsel adalah salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler

terbesar di Indonesia. Telkomsel adalah operator telekomunikasi seluler GSM

pertama di Indonesia dengan layanan pascabayar kartuHALO yang

diluncurkan pada tanggal 26 Mei 1995. Sebelumnya, saham Telkomsel

dimiliki oleh Telkom Indonesia sebesar 65% dan sisanya oleh Indosat.

Pada tanggal 1 November 1997, Telkomsel menjadi operator seluler

pertama di Asia yang menawarkan layanan GSM prabayar. Pada akhir tahun

2001 Singapura Telecom Mobile Pte Ltd (SingTel mobile) membeli saham

Telkomsel yang dimiliki PTT. Telecom Netherlands 17,28% PT. Setdco

Megacell Asia 5% dan tambahan 12,755 % dari Telkom. Pemegang saham

Telkomsel saat ini adalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)

sebesar 65% dan Singapura telecom Mobile Pte,Ltd (SingTel Mobile) sebesar

35%.

Sumber : www.telkomsel.com (diakses pada 6 Februari 2012) Gambar 4.1

(57)

Telkomsel mengklaim sebagai operator telekomunikasi seluler terbesar

di Indonesia dengan 81,644 juta pelanggan per 31 Desember 2007 dan pangsa

pasar sebesar 51% per 1 Januari 2007.

Jaringan Telkomsel telah mencakup 288 jaringan roaming internasional

di 155 negara pada akhir tahun 2007. Telkomsel memiliki tiga produk GSM,

yaitu SimPATI (prabayar), Kartu AS (prabayar), dan kartuHALO

(pascabayar). Selain itu, Telkomsel juga memiliki layanan internet nirkabel

lewat jaringan telepon seluler, yaitu Telkomsel Flash. Telkomsel bekerja pada

jaringan 900/1.800 MHz.

Telkomsel menjadi pelopor untuk berbagai teknologi telekomunikasi

selular di Indonesia, termasuk yang pertama meluncurkan layanan roaming

internasional dan layanan 3G di Indonesia. Telkomsel merupakan operator

yang pertama kali melakukan ujicoba teknologi jaringan pita lebar LTE. Di

kawasan Asia, Telkomsel menjadi pelopor penggunaan energi terbarukan

untuk menara-menara Base Transceiver Station (BTS). Keunggulan produk

dan layanannya menjadikan Telkomsel sebagai pilihan utama pelanggan di

seluruh Indonesia.

Memasuki era ICT (Information and Communication Technology),

Telkomsel terus mengoptimalkan pengembangan layanan di Indonesia

dengan memanfaatkan potensi sinergi perusahaan induk yaitu PT Telkom

(65%) dan SingTel Mobile (35%). Telkomsel terus mengembangkan layanan

telekomunikasi selular untuk mengukuhkan posisi sebagai penyedia layanan

(58)

Sumber : www.telkomsel.com (diakses pada 6 Februari 2012) Gambar 4.2

Persentase Pemegang Saham Telkomsel

Berikut proses singkat perkembangan Telkomsel :

1995

PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) didirikan yang ditandai dengan

peluncuran kartuHALO pascabayar.

1996

Telkomsel menyatukan negeri dengan menghadirkan layanan telekomunikasi

selular ke seluruh propinsi di Indonesia.

1997

Pertama di Asia yang memperkenalkan layanan prabayar, simPATI.

1998

Menjadi pemimpin industri selular di Indonesia.

2000

Pertama di Indonesia meluncurkan layanan Mobile Banking.

2001

Pertama di Indonesia mengoperasikan GSM dualband pada frekuensi 900 dan

(59)

2002

Meluncurkan layanan WAP, web dan data mobile berbasis SMS, dilanjutkan

dengan GPRS.

2003

Pertama di Indonesia memperkenalkan layanan roaming internasional

prabayar.

2004

Meluncurkan Kartu As prabayar. Menerapkan teknologi EDGE, sebagai

teknologi roadmap berikutnya setelah GPRS. Bergabung dengan Bridge

Alliance, aliansi regional telekomunikasi selular, untuk memberi manfaat

lebih bagi pelanggan. Meluncurkan layanan Nada Sambung Pribadi.

2005

Call Center meraih sertifikasi ISO 9001:2000.

2006

Pertama di Indonesia meluncurkan layanan 3G.

2007

Pertama di Indonesia meluncurkan layanan Telkomsel Flash HSDPA.

Pertama di Indonesia meluncurkan Telkomsel cash layanan uang digital

melalui telepon selular.

2008

Pertama di Asia menggunakan energi terbarukan untuk BTS. Pertama di

dunia menyediakan layanan suara dan data mobile di atas kapal PELNI yang

(60)

program Telkomsel Merah Putih dalam rangka memberikan layanan

telekomunikasi bagi pulau-pulau, desa-desa terpencil dan daerah perbatasan.

2009

Meningkatkan jaringan Telkomsel menjadi HSPA+, dengan kecepatan akses

data mencapai 21 Mbps guna memberikan layanan mobile broadband yang

lebih baik.

2010

Telkomsel menjadi satu-satunya operator selular yang menyediakan akses

telekomunikasi di lebih dari 25.000 desa melalui Program Desa Berdering.

Pertama di Indonesia meluncurkan Langit Musik layanan toko musik digital

yang menyediakan fasilitas unduh lagu secara penuh. Pertama di Indonesia

meluncurkan aplikasi Mobile Newspaper yang memungkinkan pelanggan

membaca berita melalui telepon selular. Pertama di Indonesia

memperkenalkan layanan iklan mobile, yang terarah sehingga memungkinkan

pengiklan mencapai para pengguna Telkomsel. Pertama di Indonesia

melakukan ujicoba teknologi jaringan pita lebar LTE.

2011

Pertama di Indonesia mencapai 100 juta pelanggan.

4.1.2 Visi dan Misi Telkomsel

a. Visi dari PT Telkomsel adalah sebagai penyedia solusi telekomunikasi

Gambar

Kapasitas Terpasang dan Tersambung Tabel 1.1 Provider Seluler
Tabel 2.1 Memahami Perilaku Konsumen
Kerangka KonseptualGambar 2.2
Operasional VariabelTabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Pelayanan, Kualitas Produk dan Harga Terhadap Kepuasan

Variabel pelayanan, kualitas produk dan harga memiliki kemampuan menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel kepuasan mahasiswa konsumen Telkomsel Prabayar pada mahasiswa

memfokuskan pada permasalahan “ pengaruh kepercayaan, keamanan, kualitas pelayanan dan persepsi risiko menggunakan e-commerce terhadap keputusan pembelian online ”..

Pengaruh kemudahan dan kepercayaan menggunakan E-commerce terhadap keputusan pembelian online (survei pada konsumen www.petersaysdenim.com ) Jurnal Administrasi Bisnis

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pelayanan, Kualitas Produk dan Harga Terhadap

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul Pengaruh Pelayanan, Kualitas Produk dan Harga Terhadap Kepuasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut produk yang terdiri dari merek kualitas produk, fitur produk, desain produk, pelayanan, garansi dan harga secara simultan

Pengaruh Simutan E-commercesdan Pemahaman Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Untuk Berwirausaha E-commerce dan pemahaman sistem informasi akuntansi mendapatkan