• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Penyusunan Anggaran Administrasi Perkantoran Pada Dinas Koperasi UKM Dan Perindustrian Perdagangan kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur Penyusunan Anggaran Administrasi Perkantoran Pada Dinas Koperasi UKM Dan Perindustrian Perdagangan kota Bandung"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang Studi D3

Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh : Nama : Anita Agustin

Nim : 21308021

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)

iii

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi Rahmat dan Karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung pada tanggal 28 Juni sampai dengan 28 Juli 2010. Laporan kerja praktek yang berjudul “PROSEDUR PENYUSUNAN

ANGGARAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA DINAS

KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA

BANDUNG” ini penulis ajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Kerja

Praktek Diploma III pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi di Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan ini masih banyak kekurangan baik dalam pengumpulan data maupun tata cara penyusunan, pembahasan masalah serta penyajiannya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang bersifat membangun.

Selain itu penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini tidak akan terwujud tanpa bimbingan, dorongan, nasehat serta do’a dan bantuan dari

(4)

iv

Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

3. Sri Dewi Anggadini, SE.,MSi., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

4. Siti Kurnia Rahayu SE.,MAk., Ak, selaku Dosen Wali 3AK5 yang telah banyak member dukungan dan saran kepada penulis.

5. Semua Bapak Ibu Dosen dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia Bandung yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

6. Bapak Dodit Rahardian Hidayat terimakasih telah membimbing dan memberikan kelancaran dalam perijinan praktek kerja lapangan ini.

7. Hj. Nia Kurnia Wijayanti, SE., selaku Kepala bagian Sub Keuangan dan sebagai pembimbing di Perusahaan di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung.

8. Een Haryani., Dra, selaku bagian program keuangan terimakasih kerjasama yang telah diberikannya di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung.

(5)

v

11.Kedua orangtuaku, terimakasih untuk semua yang telah diberikan kepada penulis dengan dukungan do’a, cinta, kasih sayang, dan materi.

Terimakasih untuk semuanya.

12.Irfan Rustandi, Suamiku tercinta terimakasih atas semua yang telah diberikan kepada penulis dengan dukungan do’a, perhatian, cinta, kasih

sayang dan materi. Terimakasih untuk semuanya.

13.Raditya dan Raihan, terimakasih karena selalu menemani dan memberi dukungan do’a, cinta dan kasih sayang bagi penulis dalam pembuatan

Laporan ini.

14.Rini, Gyan, Ira dan Teman-temanku semuanya, terimakasih atas nasehat, dorongan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

Akhir kata, penulis sampaikan rasa terimakasih bagi semua pihak atas terselesaikannya laporan kerja praktek ini, Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Bandung, Desember 2010

(6)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ……… i

LEMBAR PENGESAHAN ………. ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

DAFTAR ISI ………. vi

DAFTAR GAMBAR ……… x

DAFTAR TABEL ……….…… xi

DAFTAR LAMPIRAN ……….…… xii

BAB I PENDAHULUAN ……….…… 1

1.1.Latar Belakang Kerja Praktek ………... 1

1.2.Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ………...…….. 5

1.2.1 Maksud Kerja Praktek ……….... 5

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek ……….. 5

1.3.Kegunaan Kerja Praktek ……… 5

1.4.Metode Kerja Praktek ………... 6

1.5.Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ………. 6

1.5.1 Lokasi Kerja Praktek ……….. 6

1.5.2 Waktu Kerja Praktek ……… 7

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ………... 8

2.1Sejarah Singkat Perusahaan ………. 8

2.1.1 Sejarah Singkat Dinas Koperasi Kota Bandung …………. 8

(7)

vii

2.1.3 Sejarah Bergabungnya Dinas Koperasi UKM dan

Perindustrian Perdagangan Kota Bandung ………. 12

2.2Struktur Organisasi Perusahaan ……….. 16

2.2.1 Struktur Organisasi Dinas Koperasi Kota Bandung …….. 16

2.2.2 Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung ……… 19

2.2.3 Struktur Organisasi Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung ……… 22

2.3Uraian Tugas atau Jabatan ……….. 23

2.3.1 Uraian Tugas Dinas Koperasi Kota Bandung ……… 23

2.3.2 Uraian Tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung ……… 27

2.3.3 Uraian Tugas Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung ………. 30

2.4Aspek Kegiatan Perusahaan ………... 53

2.4.1 Program Yang Dihasilkan ………..…. 53

2.4.2 Tujuan dan Sasaran Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung …..………….. 55

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK ……….. 58

3.1Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ……….... 58

3.2Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ………..…….. 58

(8)

viii

3.2.1.1 Karakteristik Prosedur ………..….. 61

3.2.1.2 Manfaat Prosedur ……….…………... 62

3.2.2 Pengertian Anggaran ……….…….. 63

3.2.2.1 Karakteristik Anggaran ……….…………... 65

3.2.2.2 Jenis Anggaran ……….….... 66

3.2.2.3 Tujuan dan Manfaat Anggaran ……… 68

3.2.2.4 Prosedur Penyusunan Anggaran ………..…... 69

3.2.3 Administrasi Perkantoran ………..….… 70

3.2.3.1 Pengertian Administrasi ………..…….. 70

3.2.3.2 Pengertian Administrasi Perkantoran …………..…… 71

3.2.3.3 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran …... 71

3.3Pembahasan Hasil Kerja Praktek ……… 72

3.3.1 Prosedur Penyusunan Anggaran Administrasi Perkantoran pada Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung ………..…….. 72

3.3.2 Sistem Pelaporan Kegiatan Administrasi Perkantoran pada Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung ……….… 76

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN …….……..……….. 89

4.1Kesimpulan …….………. 89

(9)

ix

DAFTAR PUSTAKA ………... 91

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………... 92

(10)

xii

BKPPM di Balai Kota Bandung ……….. 92 Lampiran 2 Surat Permohonan Kerja Praktek Kepada Dinas

Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota

Bandung ….……… 93 Lampiran 3 Surat Pemberitahuan Survey/Praktek Kerja dari

Pemerintah Kota Bandung BKPPM ……… 94 Lampiran 4 Surat Balasan Penerimaan Kerja Praktek di Dinas

Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota

Bandung ………....… 95 Lampiran 5 Daftar Hadir Mahasiswa ……….………. 96 Lampiran 6 Berita Acara Bimbingan Kerja Praktek ………….……. 97 Lampiran 7 Surat Keterangan Hasil Kerja Praktek dari

Perusahaan .………... 98 Lampiran 8 Surat Keterangan Hasil Kerja Praktek dari Dosen

Pembimbing ……….. 99 Lampiran 9 Istilah-istilah Keuangan di Dinas Koperasi UKM dan

Perindustrian Perdagangan Kota Bandung ……….…… 100 Lampiran 10 Data Pegawai di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian

(11)
(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Perkembangan teknologi yang pesat dan perkembangan dunia usaha yang mengarah pada era globalisasi, mempengaruhi tatanan masyarakat baik dari segi politik, ekonomi, sosial, budaya dan aspek-aspek lainnya. Sehingga pemerintah berusaha mengembangkan segala aspek dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan kehidupan masyarakat.

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung mempunyai tugas pokok dan fungsi ”Melaksanakan sebagian kewenangan daerah di bidang Koperasi UKM dan Perindustrian

Perdagangan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota

Bandung Nomor 13 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan

Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung”. Dengan mempertimbangkan hal-hal yang berpengaruh terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, serta mengenali lebih dalam faktor-faktor internal dan eksternal yang diprediksi dapat mempengaruhi terhadap kinerja Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung.

Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung menetapkan visi “Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kota

(13)

Perindustrian Perdagangan yang berkualitas dan berwawasan

lingkungan menuju bandung Bermartabat Tahun 2011”.

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung menetapkan misi yang harus dilaksanakan sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan UKM. 2. Meningkatkan Peranan Koperasi dan UKM yang Berdaya Saing.

3. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Koperasi dan UKM.

4. Menguatkan struktur industry dengan memberdayakan potensi industri kecil dan menengah yang berwawasan lingkungan.

5. Mengembangkan lembaga dan sarana perdagangan serta sistem distribusi dalam negeri yang efektif dan efisien serta memberikan perlindungan konsumen dan produsen.

6. Mengembangkan kegiatan promosi luar negeri sehingga mampu menguasai pangsa pasar dalam era perdagangan bebas / globalisasi.

Dengan memperhatikan kondisi perkembangan Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan di Kota Bandung maka Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung telah menyusun berbagai program serta kegiatannya, dimana program dan kegiatan tersebut bertujuan untuk mengevaluasi pembangunan setiap tahunnya.

(14)

berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Dinas Daerah dilingkungan Pemerintah Kota Bandung. Hal tersebut terbentuk sehubungan adanya perubahan paradigma penyelenggaraan kewenangan bidang Pemerintahan yang semula sentralisasi menjadi desentralisasi pada Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota dengan tujuan demokratisasi, pemberdayaan aparatur serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam pengelolaan perusahaan, terlebih dahulu manajemen harus menetapkan tujuan dan sasaran, kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang akan terjadi sebagai akibat dari rencana kegiatan tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran.

Anggaran disusun berdasarkan suatu tujuan dan rencana yang akan dicapai, namun sebagai alat bantu, anggaran bukanlah alat yang sempurna karena anggaran disusun berdasarkan proyeksi masa yang akan datang dengan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu seperti :

a. Faktor yang terkendali, seperti harga, promosi dan pendistribusian. b. Faktor yang tidak terkendali, seperti konsumen, kebijakan pemerintah

dan teknologi.

(15)

Administrasi merupakan suatu kegiatan kerjasama yang dilakukan sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan mendayagunakan sumber daya-sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Administrasi perkantoran merupakan usaha penyelenggaraan perkantoran guna membantu pimpinan perusahaan atau organisasi untuk mengambil keputusan dan pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi. Administrasi perkantoran meliputi berbagai kegiatan pelayanan, diantaranya adalah pelayanan keamanan, pelayanan kebersihan dan keindahan, pelayanan tamu dan telepon, pelayanan kepegawaian, pelayanan kesiswaan, pelayanan keuangan, pelayanan umun, pelayanan surat menyurat, dan lain-lain.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas Penyusunan Anggaran di Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan dengan mengambil judul “PROSEDUR PENYUSUNAN

ANGGARAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PADA DINAS

KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH DAN PERINDUSTRIAN

(16)

1.2 Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek

1.2.1 Maksud Kerja Praktek

Maksud penulis melakukan kerja praktek ini adalah untuk menambah dan mengembangkan wawasan yang berkaitan dengan penyusunan anggaran administrasi perkantoran.

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek

Adapun Tujuan Kerja Praktek ini adalah :

1. Untuk mengetahui Prosedur Penyusunan Anggaran Administrasi Perkantoran pada Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui Sistem Pelaporan Kegiatan Administrasi Perkantoran pada Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Kerja praktek ini berguna untuk : 1. Bagi penulis

(17)

2. Bagi perusahaan

Dapat dijadikan masukan dalam menyusun anggaran administrasi perkantoran serta memberikan masukan dalam pengumpulan dan penyimpanan bukti-bukti transaksi keuangan.

3. Bagi pihak lain

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan acuan untuk pembahasan yang selanjutnya.

1.4 Metode Kerja Praktek

Untuk memperoleh data yang akurat dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini, maka penulis menggunakan Block Release Method yaitu Metode Kerja Praktek yang dilaksanakan pada waktu tertentu.

1.5 Lokasi Dan Waktu Kerja Praktek

1.5.1 Lokasi Kerja Praktek

(18)

1.5.2 Waktu Kerja Praktek

Adapun pelaksanaan Kerja Praktek dimulai pada tanggal 28 Juni 2010 sampai dengan 28 Juli 2010.

Tabel 1.1

Kegiatan Kerja Praktek

NO Aktivitas/Kegiatan Minggu ke 1 1 Mempelajari program kegiatan

keuangan

2 Diperkenalkan dan diajarkan

mengenai program SIMDA

3

Menginput pelaksanaan anggaran makanan dan minuman, perjalanan dinas luar dan dalam kota

4 Menyusun laporan anggaran untuk

alat tulis kantor

5 Menginput anggaran alat tulis kantor

6 Mengentri laporan bulanan realisasi

administrasi perkantoran

8 Mengentri laporan kegiatan

(19)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

2.1.1. Sejarah Singkat Dinas Koperasi Kota Bandung

Koperasi diperkenalkan oleh Patih Purwokerto R. Aria Wiratmadja pada tahun 1965 di daerah Tasikmalaya dan hingga saat ini keberpihakan pemerintah terhadap keberadaan koperasi selalu tampak jelas, ini dibuktikan dalam perjalanan sejarah pemerintah Indonesia selalu menempatkan koperasi secara proposional dengan membentuk lembaga yang secara khusus menangani pemberdayaan koperasi di tengah-tengah masyarakat.

Perkembangan koperasi baik di Kota Bandung baik secara Nasional, selain didukung secara yuridis juga secara historis di Kota Bandung sebelum masa kemerdekaan telah berdiri pelopor-pelopor seperti:

1. Koperasi Simpan Pinjam Rukun Ikhtiar 2. Koperasi Simpan Pinjam Rukun Wargi 3. Koperasi Simpan Pinjam Sumber Bahagia.

Pada awalnya ketiga pelopor koperasi tersebut merupakan “Perhimpunan Studi Bank” yang berdiri sejak tanggal 26 September 1934

(20)

peranan yang sangat strategis yang membantu meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan telah juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap rentenir yang menerapkan suku bunga yang sangat tinggi.

Peranan koperasi ini terus meningkat dan berkembang sampai dengan saat ini. Sebagai puncaknya perkembangan Koperasi adanya keputusan hasil kongres Tasikmalaya tahun 1947, yang diantaranya menepatkan tanggal 12 Juli sebagai Hari Koperasi dan harus diperingati setiap tahunnya oleh segenap warga Koperasi dimana pun dari mulai koperasi besar maupun kecil.

Keberhasilan pembangunan koperasi di Kota Bandung sampai dengan periode tahun 1998, secara Nasional telah dianugrahkannya “Satya

Bakti Koperasi” oleh Menteri Koperasi Pengusaha Kecil Menengah RI

kepada walikota Bapak Wahyu Hamijaya, pengakuan atas keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras dan kerjasama yang baik ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan.

(21)

Dinas Koperasi Kota Bandung memiliki visi dan misi yaitu sebagai berikut :

Visinya :

Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Kota Bandung melalui pengembangan Koperasi Usaha Kecil Menengah yang berkualitas dan bermartabat.

Misinya :

Untuk mewujudkan visi sebagaimana tersebut diatas maka misi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas kelembagaan Koperasi dan UKM 2. Meningkatkan peran Koperasi dan UKM yang berdaya saing

3. Meningkatkan fasilitas pembiayaan dan simpan pinjam guna mewujudkan kemandirian Koperasi dan UKM

4. Meningkatkan kualitas SDM Koperasi dan UKM

2.1.2. Sejarah Singkat Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung

(22)

1996 yang kemudian berkantor di jalan Sadang Tengah No. 4. Kemudian pada tahun 2000 kantor tersebut pindah kembali dengan beralamat di jalan Marta Negara No. 4 dan pada tanggal 6 Oktober 2003 dengan adanya otonomi daerah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung berkantor di jalan Cianjur No. 34 Bandung.

Perkembangan dan pertumbuhan pembangunan ekonomi di Kota Bandung khususnya di sektor industri dan perdagangan, baik formal maupun non formal di era otonomi daerah saat ini mengalami lonjakan aktivitas yang cukup menggembirakan.

Fenomena ini dapat dilihat dari tingginya tuntutan serta kebutuhan masyarakat yang direflesikan dalam berbagai kegiatan dan usaha industri maupun perdagangan yang berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, juga terhadap pergeseran serta perubahan ruang dan pemanfaatan lahan sehingga muncul area-area baru yang berkarakteristik kawasan perdagangan atau jasa usaha.

(23)

2.1.3. Sejarah Bergabungnya Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan

Dinas Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung bergabung pada awal tahun 2008 hanya saja pada tahun pertama Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan belum secara fisik bergabung. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 13 tahun 2007 tentang pembentukan dan susunan Dinas Daerah dilingkungan Kota Bandung akhirnya Pemerintah Kota Bandung menggabungkan kedua Dinas tersebut. Struktur rangkap organisasi Dinas daerah sebagai konsekuensi logis diberlakukannya Perintah No. 47 tahun 2007.

Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan saat ini merupakan Penggabungan 2 Dinas yaitu :

1. Dinas Koperasi Kota Bandung

2. Dinas Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

(24)

Penggabungan 2 Dinas tersebut diharapkan mampu meningkatkan sinergitas Pemberdayaan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan di Kota Bandung, sehingga mampu mengembangkan para pelaku usaha yang bergabung dalam wadah Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Untuk mencapai sasaran tersebut maka struktur organisasi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung terdiri dari seorang Kepala Dinas yang dibantu oleh Sekretaris dan 6 Bidang.

Perubahan struktur organisasi pun berubah dan semua bidang antara Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan bergabung menjadi enam bidang yaitu :

1. Bidang Industri Kecil dan Dagang Kecil Informal 2. Bidang Industri Non Formal

3. Bidang Perdagangan

4. Bidang Kelembagaan dan Pendaftaran

5. Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Aneka Usaha dan Simpan Pinjam

6. Bidang Usaha Kecil Menengah

(25)

Visinya :

Terwujudnya kesejahteraan masyarakat tentang Bandung melalui pengembangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan yang berkualitas dan berwawasan lingkungan Bandung bermartabat.

Misinya :

Untuk mewujudkan visi sebagaimana tersebut diatas maka misi yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas kelembagaan koperasi dan usaha kecil menengah.

2. Meningkatkan peranan koperasi dan usaha kecil menengah yang berdaya saing.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia koperasi dan usaha kecil menengah.

4. Menguatkan struktur industri dengan memberdayakan potensi industri kecil dan menengah yang berwawasan lingkungan.

5. Mengembangkan lembaga dan sarana persediaan serta sistem distribusi dalam negeri yang efektif dan efisien serta memberikan perlindungan konsumen dan produsen.

(26)
(27)

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

2.2.1. Struktur Organisasi Dinas Koperasi Kota Bandung

Sebelum Dinas Koperasi Kota Bandung bergabung dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung, Dinas Koperasi telah mempunyai struktur organisasi tersendiri. Dengan memperhatikan Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah dan lampiran peraturan daerah No. 05 tahun 2001 mengenai bagan struktur organisasi. Dinas Koperasi adalah pelaksana tugas dan fungsi Pemerintah Kota Bandung yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah di bidang koperasi, adapun struktur organisasi itu adalah sebagai berikut :

Kantor Dinas Koperasi dipimpin oleh seorang Kepala Dinas.

Kantor Dinas Koperasi Kota Bandung terdiri dari : 1. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Kepegawaian c. Sub Bagian Keuangan

2. Bagian Sub Dinas Kelembagaan Koperasi, terdiri dari : a. Seksi Organisasi dan Tata Laksana

b. Seksi Pendaftaran dan Penyuluhan c. Seksi Data dan Informasi

(28)

b. Seksi Distribusi dan Aneka Jasa c. Seksi Pemasaran dan Kemitraan

4. Bagian Sub Dinas Fasilitas dan Pembiayaan Simpan Pinjam, terdiri dari :

a. Seksi Penilaian Pembiayaan Simpan Pinjam b. Seksi Permodalan

c. Seksi Pengawasan Koperasi Simpan Pinjam dan USP 5. Bagian Dinas Usaha Kecil, terdiri dari :

a. Seksi Pengembangan Usaha PKL

(29)
(30)

2.2.2. Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Bandung

Dinas Perindustrian dan Perdagangan adalah tugas pelaksana fungsi pemerintah Kota Bandung yang mempunyai tugas pokok dalam urusan rumah tangga Perindustrian dan Perdagangan, adapun struktur organisasi itu adalah sebagai berikut :

Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan dipimpin oleh

seorang Kepala Dinas.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung terdiri dari : 1. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Kepegawaian

d. Sub Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan

2. Bagian Sub Dinas Industri Kecil Dagang Kecil Non Formal, yang terdiri dari :

a. Seksi Pangan, Sandang dan Kulit

b. Seksi Kimia Bahan Bangunan dan Kraum c. Seksi Logam dan Elektronika

d. Seksi Perdagangan Jasa e. Seksi Perdagangan Barang

3. Bagian Sub Dinas Industri Formal, terdiri dari :

(31)

b. Seksi Tekstil

c. Seksi Elektronika dan Aneka d. Seksi Kimia, Pulpen dan Kertas e. Seksi Agro dan Hasil hutan

4. Bagian Sub Dinas Perdagangan Dalam Negeri, terdiri dari : a. Seksi Usaha Perdagangan

b. Seksi Pendaftaran Perusahaan c. Seksi Pengadaan dan Penyaluran d. Seksi PPP Dalam Negeri

e. Seksi Perlindungan

5. Bagian Sub Dinas Perdagangan Luar Negeri, terdiri dari : a. Seksi Ekspor

b. Seksi Impor

(32)
(33)

2.2.3. Struktur Organisasi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan

Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

Setelah Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan bergabung struktur organisasi Dinas Koperasi dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang dahulu tidak terpakai lagi dan diganti oleh struktur organisasi yang baru antara gabungan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Dinas Perindustrian Perdagangan.

Adapun struktur organisasi Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan adalah sebagai berikut :

Kantor Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan

Perindustrian Perdagangan dikepalai oleh seorang Kepala Dinas. 1. Secretariat, terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Keuangan dan Program

2. Bidang Industri Kecil dan Dagang Kecil Non Formal, terdiri dari: a. Seksi Industri Kecil Non Formal

b. Seksi Perdagangan Barang dan Jasa Non Formal 3. Bidang Industri Formal, terdiri dari :

a. Seksi Industri Tekstil, Produk Tekstil dan Mesin Elektronika b. Seksi Industri Agro, Kimia, Logam, Alat Transportasi dan

(34)

4. Bidang Perdagangan, terdiri dari :

a. Seksi Bimbingan Usaha dan Sarana Perdagangan b. Seksi Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian

c. Seksi Eksport – Import dan Hubungan Kerjasama Luar Negeri 5. Bidang Kelembagaan dan Pendaftaran, terdiri dari :

a. Seksi Bina Kelembagaan Koperasi b. Seksi Pendaftaran

6. Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Aneka Usaha dan Simpan Pinjam, terdiri dari :

a. Seksi Pengembangan Usaha Produksi dan Jasa b. Seksi Pengembangan Usaha

c. Seksi Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam 7. Bidang Usaha Kecil Menengah, terdiri dari :

a. Seksi usaha Kecil dan Mikro b. Seksi usaha Menengah

Setelah struktur pun berubah menjadi gabungan Dinas Koperasi dan Perindustrian Perdagangan.

2.3 Uraian Tugas atau Jabatan

2.3.1. Uraian Tugas Dinas Koperasi Kota Bandung

(35)

Dinas Koperasi yang memiliki tugas pokok membina, mengkoordinasi sebagian rumah tangga daerah di bidang koperasi.

Sedangkan uraian tugas masing-masing unsur organisasi pada Dinas Koperasi Kota Bandung sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah No. 5 tahun 2001 tentang susunan organisasi dan tata kerja serta keputusan walikota Bandung tentang rincian tugas pokok dan fungsi satuan organisasi dilingkungan pemerintah Kota Bandung.

Adapun beberapa uraian tugas Dinas Koperasi Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

a. Memimpin, mengorganisasikan, mengkoordinasikan, mengendalikan, melaksanakan, menilai dan mempertanggungjawabkan semua kegiatan Dinas Koperasi. b. Merumuskan kebijakan dan program-program Dinas Koperasi. c. Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan tugas

kepada bawahan.

d. Mengkoordinasikan dan kerjasama dengan instansi terkait dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha koperasi.

2. Bagian Tata Usaha

(36)

administrasi program dan evaluasi pelaporan kegiatan Dinas Koperasi.

3. Bagian Sub Dinas Kelembagaan Koperasi

Melaksanakan sebagian tugas Dinas Koperasi di lingkup kelembagaan dan pendaftaran perusahaan dan koperasi. Dimana fungsinya sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana dan program lingkup bina kelembagaan koperasi, pendaftaran perusahaan dan koperasi

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup kelembagaan koperasi, pendaftaran perusahaan kecil

c. Pelaksanaan lingkup bina kelembagaan koperasi, pendaftaran perusahaan dan koperasi

d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup bina kelembagaan koperasi, pendaftaran perusahaan dan koperasi.

4. Bagian Sub Dinas Pengembangan Usaha Koperasi

Melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup pengembangan usaha koperasi, dimana fungsinya sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana dan program lingkup pengembangan usaha produksi dan jasa serta pengembangan usaha konsumsi b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengembangan usaha

(37)

c. Pelaksanaan lingkup pengembangan usaha produksi dan jasa serta pengembangan usaha konsumsi

d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengembangan usaha produksi dan jasa serta pengembangan usaha konsumsi.

5. Bagian Sub Dinas Fasilitas dan Pembiayaan Simpan Pinjam

Tugasnya adalah memfasilitasi dan mengurus biaya simpan pinjam di Dinas Koperasi, dimana fungsinya sebagai berikut :

a. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup fasilitas dan pembiayaan simpan pinjam

b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup fasilitas dan pembiayaan simpan pinjam

c. Evaluasi dan pelaporan lingkup fasilitas dan pembiayaan simpan pinjam.

6. Bagian Dinas Usaha Kecil

Tugasnya adalah melaksanakan sebagian tugas di lingkup usaha kecil, dimana fungsinya adalah sebagai berikut :

a. Penyusunan rencana dan program lingkup usaha kecil b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup usaha kecil c. Pelaksanaan lingkup usaha kecil

(38)

2.3.2. Uraian Tugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung

Dari struktur organisasi yang telah dibuat oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan terdapat uraian tugas dari masing-masing bagian atau sub. Adapun pembagian spesifikasi kerja yang ada pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

a. Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasi, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam bidang meningkatkan industri kecil non formal, industri formal, perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri

b. Menetapkan rencana strategis dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan

c. Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Dinas Peindustrian dan Perdagangan sesuai dengan kebijakan walikota

d. Mendistribusikan dan member petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan

(39)

2. Bagian Tata Usaha

Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan bagian tata usaha Dinas Koperasi dalam bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian serta administrasi program dan evaluasi pelapora kegiatan Dinas Koperasi.

3. Bagian Sub Dinas Industri Kecil Dagang Kecil Non Formal

a. Penyusunan rencana dan program lingkup industri kecil non formal serta perdagangan barang dan jasa non formal

b. Penyusunan petunjuk teknis industri kecil non formal serta perdagangan barang dan jasa non formal

c. Pelaksanaan pembinaan dan fasilitas lingkup industri non formal serta perdagangan barang dan jasa non formal

d. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup industri kecil non formal serta perdagangan barang dan jasa non formal.

4. Bagian Sub Dinas Industri Formal

a. Penyusunan rencana dan program lingkup industri tekstil, produk tekstil dan mesin elektronik dan aneka serta industri agro, kimia, logam, alat transportasi dan elektronika

(40)

c. Pelaksanaan pembinaan dan fasilitas industri tekstil, produk tekstil dan mesin elektronika dan aneka serta industri agro, kimia, logam, alat transportasi dan elektronika

d. Pengkajian rekomendasi, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan usaha industri dan usaha kawasan industri e. Monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup

industri tekstil, produk tekstil, mesin elektronika dan aneka serta industri agro, kimia, logam, alat transportasi dan elektronika.

5. Bagian Sub Dinas Perdagangan Dalam Negeri

a. Penyusunan rencana dan program lingkup bimbingan usaha dan sarana perdagangan dan perlindungan konsumen

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup bimbingan usaha dan sarana perdagangan dan perlindungan konsumen

c. Pelaksanaan lingkup bimbingan usaha dan sarana perdagangan dan perlindungan konsumen

d. Pengkajian rekomendasi, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan usaha perdagangan

(41)

6. Bagian Sub Dinas Perdagangan Luar Negeri

a. Penyusunan rencana dan program lingkup bimbingan usaha dan sarana perdagangan dan perlindungan konsumen luar negeri

b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup bimbingan usaha dan sarana perdagangan dan perlindungan konsumen luar negeri c. Pelaksanaan lingkup bimbingan usaha dan sarana perdagangan

dan perlindungan konsumen luar negeri

d. Pengkajian rekomendasi, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan usaha perdagangan di luar negeri

e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup bimbingan usaha di luar negeri.

2.3.3. Uraian Tugas Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan

Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung No. 475 tahun 2008 tentang rician tugas pokok dan fungsi satuan organisasi pada Dinas Daerah Kota Bandung telah dijabarkan dengan rinci. Adapun spesifikasi kerja yang ada pada Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan adalah sebagai berikut :

Kepala Dinas, menurut pasal 211

(42)

pemerintahan di bidang koperasi usaha kecil menengah dan perindustrian perdagangan berdasarkan asas otonomi dan pembantuan.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan mempunyai fungsi yaitu :

i. Perumusan kebijakan teknis di bidang industri kecil dan dagang kecil non formal, industri formal, perdagangan, kelembagaan dan pendaftaran, pengembangan usaha koperasi aneka usaha dan simpan pinjam serta usaha kecil dan menengah

ii. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang industri kecil non formal, industri formal, perdagangan, kelembagaan dan pendaftaran, pengembangan usaha koperasi aneka usaha dan simpan pinjam serta usaha kecil dan menengah

iii. Pembinaan dan pelaksanaan di bidang industri kecil dan dagang kecil non formal, industri formal, perdagangan, kelembagaan dan pendaftaran, pengembangan usaha koperasi aneka usaha dan simpan pinjam serta usaha kecil dan menengah

(43)

v. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kegiatan Dinas.

Secretariat, menurut pasal 212

a. Secretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup kesekretariatan.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, secretariat mempunyai fungsi yaitu :

i. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan ii. Pelaksanaan kesekretariatan Dinas yang meliputi administrasi

umum dan kepegawaian, program dan keuangan

iii. Pelaksanaan, pengkoordinasian, penyusunan, perencanaan, pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas

iv. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang

v. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan kesekretariatan.

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, menurut pasal 213

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup umum dan kepegawaian.

(44)

i. Penyusunan bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian

ii. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan Dinas, penyelenggaraan kerumah tanggaan Dinas, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan Dinas

iii. Pelaksanaan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan pengelolaan data mutasi, cuti, disiplin, pengembangan pegawai dan kesejahteraan pegawai iv. Evaluasi dan pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum

dan kepegawaian.

2. Sub Bagian Keuangan dan Program, menurut pasal 214

a. Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup keuangan dan program.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana telah diatur, Sub Bagian Keuangan dan Program mempunyai fungsi yaitu :

i. Penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Dinas

(45)

koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelolaan dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan keuangan Dinas

iii. Pelaksanaan, pengendalian program meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan, pemrosesan, pengusulan dan pengelolaan data kegiatan dinas, koordinasi penyusunan rencana dan program dinas serta koordinasi pengendalian program

iv. Evaluasi dan pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi keuangan dan program kerja Dinas.

Bidang Industri Kecil dan Dagang Kecil Non Formal, menurut pasal

215

a. Bidang Industri Kecil dan Dagang Kecil Non Formal mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup industri kecil dan dagang kecil non formal.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana telah diatur, Bidang Industri Kecil dan Dagang Kecil Non Formal mempunyai fungsi yaitu :

i. Penyusunan rencana dan program lingkup industri kecil non formal serta perdagangan barang dan jasa non formal

(46)

iii. Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi lingkup industri kecil non formal serta perdagangan barang dan jasa non formal iv. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

lingkup industri kecil non formal serta perdagangan barang dan jasa non formal.

1. Seksi Industri Kecil Non Formal, menurut pasal 216

a. Seksi Industri Kecil Non Formal mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Industri Kecil dan Dagang Kecil Non Formal lingkup industri kecil non formal.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana telah diatur, Seksi Industri Kecil Non Formal mempunyai tugas yaitu :

i. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup industri kecil non formal

ii. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup industri kecil non formal

iii. Pelaksanaaan lingkup industri kecil non formal yang meliputi pendataan potensi dan usaha industri kecil non formal, fasilitasi, bimbingan teknik penyuluhan dan pembinaan pengembangan potensi usaha industri kecil non formal serta fasilitasi kerjasama pengembangan usaha dan produksi industri kecil non formal

(47)

2. Seksi Perdagangan Barang dan Jasa Non Formal, menurut pasal

217

a. Seksi Perdagangan Barang dan Jasa Non formal mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Industri Kecil dan Dagang Kecil Non formal lingkup perdagangan barang dan jasa non formal.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, seksi Perdagangan barang dan Jasa Non Formal mempunyai fungsi :

i. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup perdagangan barang dan jasa non formal;

ii. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup perdagangan barang dan jasa non formal;

iii. Pelaksanaan lingkup perdagangan barang dan jasa non formal yang meliputi pendataan perdagangan barang dan jasa non formal, fasilitasi, bimbingan teknik, penyuluhan dan pembinaan pengembangan potensi usaha perdagangan barang dan jasa non formal serta fasilitasi kerjasama pengembangan usaha dan produksi perdagangan barang dan jasa non formal; dan

(48)

Bidang Industri Formal, menurut pasal 218

a. Bidang Industri Formal mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup industri formal.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Bidang Industri Formal mempunyai fungsi yaitu :

i. Penyusunan rencana dan program lingkup indutri tekstil, produk tekstil dan mesin elektronika dan aneka serta industri agro, kimia, logam, alat transportasi dan elektronika

ii. Penyusunan petunjuk teknis lingkup industri tekstil, produk tekstil, dan mesin elektronik dan aneka serta industri agro, kimia, logam, alat transportasi dan elektronika

iii. Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi industri tekstil, produk tekstil, dan mesin elektronik dan aneka serta industri agro, kimia, logam, alat transportasi dan elektronika

iv. Pengkajian rekomendasi, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan usaha industri dan usaha kawasan industri v. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup

(49)

1. Seksi Industri Tekstil, Produk Tekstil dan Mesin Elektronika,

menurut pasal 219

a. Seksi industri Tekstil, Produk Tekstil dan Mesin Elektronik Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Industri Formal lingkup Industri Tekstil, produk Tekstil, Mesin Elektronik dan Aneka.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Seksi Industri Tekstil, Produk Tekstil dan Mesin Elektronik mempunyai fungsi yaitu :

i. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup industri tekstil, produk tekstil, mesin elektronik dan aneka

ii. Penyusunan petunjuk teknis lingkup industri tekstil, produk tekstil, mesin elektronik dan aneka

iii. Pelaksanaan lingkup industri tekstil, produk tekstil, mesin elektronik dan aneka yang meliputi pendataan industri tekstil, produk tekstil, mesin elektronik dan aneka, fasilitasi, bimbingan teknik, penyuluhan dan pembinaan usaha dan pengembangan produksi industri tekstil, produk tekstil, mesin elektronik dan aneka serta fasilitasi kerjasama pengembangan usaha dan produksi industri tekstil, produk tekstil, mesin elektronik dan aneka

(50)

v. Evaluasi dan pelaporan pelaksaan lingkup industri tekstil, produk tekstil, mesin elektronik dan aneka.

2. Seksi Industri Agro, Kimia, Logam, Alat Transportasi dan

Elektronika, menurut pasal 220

a. Seksi Industri Agro, Kimia, logam, Alat Transportasi dan Elektronika mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang industri formal lingkup industri agro, kimia, logam, alat transportasi dan elektronika.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Seksi Industri Agro, Kimia, Logam, Alat Transportasi dan Elektronika mempunyai fungsi sebagai berikut :

i. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup Industri agro, kimia, logam, alat transportasi dan elektronika

ii. Penyusunan bahan perencanaan dan petunjuk teknis lingkup industri agro, kimia, logam, alat transportasi dan elektronika iii. Pelaksanaan lingkup industri agro, kimia, logam, alat

(51)

iv. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup industri agro, kimia, logam, alat transportasi dan elektronika.

Bidang Perdagangan, menurut pasal 221

a. Bidang perdagangan mepunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup perdagangan.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Bidang Perdagangan mempunyai fungsi yaitu :

i. Penyusunan rencana dan program lingkup bimbingan usaha dan sarana perdagangan, perlindungan konsumen dan kemetrologian serta ekspor – impor dan hubungan kerjasama luar negeri

ii. Penyusunan petunjuk teknis lingkup bimbingan usaha dan sarana perdagangan, perlindungan konsumen dan kemetrologian serta ekspor – impor dan hubungan kerjasama luar negeri

iii. Pelaksanaan lingkup bimbingan usaha dan sarana perdagangan, perlindungan konsumen dan kemetrologian serta ekspor – impor dan hubungan kerjasama luar negeri iv. Pengkajian rekomendasi, pengawasan dan pengendalian

penyelenggaraan usaha perdagangan

(52)

perlindungan konsumen dan kemetrologian serta ekspor – impor dan hubungan kerjasama luar negeri.

1. Seksi Bimbingan Usaha dan Sarana Perdagangan, menurut pasal

222

a. Seksi Bimbingan Usaha dan Sarana Perdagangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Perdagangan lingkup bimbingan usaha dan sarana perdagangan.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Seksi Bimbingan Usaha dan Sarana Perdagangan mempunyai fungsi yaitu :

i. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup bimbingan usaha dan sarana perdagangan

ii. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bimbingan usaha dan sarana perdagangan

iii. Pelaksanaan lingkup bimbingan usaha dan sarana perdagangan yang meliputi penyajian informasi pelaksanaan wajib daftar perusahaan, peningkatan pengembangan usaha dan sarana perdagangan, fasilitasi pengadaan dan penyaluran barang dan jasa perdagangan serta melaksanakan monitoring dan evaluasi informasi dan stabilitas harga serta distribusi barang

(53)

v. Evaluasi pelaporan pelaksanaan lingkup bimbingan usaha dan sarana perdagangan.

2. Seksi Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian, menurut pasal

223

a. Seksi Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Perdagangan lingkup perlindungan konsumen dan kemetrologian.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Seksi Perlindungan Konsumen dan Kemetrologian mempunyai fungsi yaitu :

i. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup perlindungan konsumen dan kemetrologian

ii. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup perlindungan konsumen dan kemetrologian

(54)

iv. Pengawasan dan kerjasama dengan instansi yang berwenang untuk melaksanakan penyidikan dan penindakan atas tindak pidana pelanggaran Undang – Undang Metrologi Legal (UUML)

v. Evaluasi dan pelaporan lingkup perlindungan konsumen dan kemetrologian.

3. Seksi Ekspor – Impor dan Hubungan Kerjasama Luar Negeri,

menurut pasal 224

a. Seksi Ekspor – Impor dan Hubungan Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Perdagangan lingkup Ekspor – Impor dan Hubungan kerjasama Luar Negeri.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Seksi Ekspor – Impor dan Hubungan Kerjasama Luar Negeri mempunyai fungsi yaitu :

i. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup ekspor – impor dan hubungan kerjasama luar negeri

ii. Penyusunan bahan teknis lingkup ekspor – impor dan hubungan kerjasama luar negeri

(55)

impor dan fasilitasi hubungan kerjasama perdagangan dan industri dengan luar negeri, penyusunan bahan penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) barang ekspor dan rekomendasi angka pengenal impor serta pengambilan contoh, pengujian, inspeksi teknis dan fasilitasisertifikasi mutu barang

iv. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup ekspor – impor dan hubungan kerjasama luar negeri.

Bidang Kelembagaan dan Pendaftaran, menurut pasal 225

a. Bidang Kelembagaan dan Pendaftaran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas lingkup kelembagaan, pendaftaran perusahaan dan koperasi.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, seksi Bidang Kelembagaan dan Pendaftaran mempunyai fungsi yaitu:

i. Penyusunan rencana dan program lingkup bina kelembagaan koperasi, pendaftaran perusahaan dan koperasi

ii. Penyusunan petunjuk teknis lingkup bina kelembagaan koperasi, pendaftaran perusahaan dan koperasi

(56)

iv. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup bina kelembagaan koperasi, pendaftaran perusahaan dan koperasi.

1. Seksi Bina Kelembagaan Koperasi, menurut pasal 226

a. Seksi Bina Kelembagaan Koperasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Kelembagaan dan Pendaftaran di bidang bina kelembagaan koperasi.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Seksi Bina Kelembagaan Koperasi mempunyai fungsi yaitu :

i. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup bina kelembagaan koperasi

ii. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup bina kelembagaan koperasi

iii. Pelaksanaan lingkup bina kelembagaan koperasi yang meliputi penyusunan konsep penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan koperasi, pembinaan pengelolaan ketatalaksanaan usaha koperasi serta pembinaan tata kelola koperasi, bimbingan dan penyuluhan koperasi dalam pembuatan laporan tahunan

(57)

2. Seksi Pendaftaran, menurut pasal 227

a. Seksi pendaftaran mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Kelembagaan dan Pendaftaran lingkup pendaftaran perusahaan dan koperasi.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Seksi Pendaftaran mempunyai fungsi yaitu :

i. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pendaftaran ii. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pendaftaran iii. Pelaksanaan lingkup pendaftaran yang meliputi inventarisasi

koperasi dan usaha koperasi, pelaksanaan pendaftaran koperasi dan fasilitasi penyusunan pengesahan akte pendirian, perubahan anggaran dasar dan pembubaran koperasi serta pelaksanaan penyimpangan dokumentasi dan penyediaan informasi koperasi terdaftar wilayah kota dan perusahaan

iv. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pendaftaran.

Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Aneka Usaha dan Simpan

Pinjam, menurut pasal 228

(58)

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Aneka Usaha dan simpan Pinjam mempunyai fungsi yaitu :

i. Penyusunan rencana dan program lingkup pengembangan usaha produksi dan jasa, pengembangan usaha konsumsi dan pengembangan koperasi simpan pinjam

ii. Penyusunan petunjuk teknis lingkup pengembangan usaha produksi dan jasa, pengembangan usaha konsumsi dan pengembangan koperasi simpan pinjam

iii. Pelaksanaan lingkup pengembangan usaha produksi dan jasa, pengembangan usaha konsumsi dan pengembangan koperasi simpan pinjam

iv. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengembangan usaha produksi dan jasa, pengembangan usaha konsumsi dan pengembangan koperasi simpan pinjam.

1. Seksi Pengembangan Usaha Produksi dan Jasa, menurut pasal 229

(59)

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Seksi Pengembangan Usaha Produksi dan Jasa mempunyai tugas yaitu :

i. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengembangan usaha produksi dan jasa

ii. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan usaha produksi dan jasa

iii. Pelaksanaan lingkup pengembangan usaha produksi dan jasa yang meliputi inventarisasi dan identifikasi data potensi ekonomi kewilayahan berbasis produk unggulan usaha koperasi produksi dan jasa, fasilitasi peluang usaha pengembangan usaha koperasi, jaringan kerjasama pemasaran produk unggulan koperasi produksi dan jasa dan terbentuknya sentra-sentra hasil produk unggulan dan kerajinan usaha koperasi produksi dan jasa, pemberian bimbingan teknis manajemen usaha produksi dan jasa, studi kelayakan, peluang usaha produksi dan jasa, akses pemasaran, desain dan kemasan produk usaha koperasi produksi dan jasa, penyusunan rencana dan pelaksanaan kluster, fasilitasi sertifikasi dan akreditasi serta fasilitasi permodalan, pemasaran dan promosi

(60)

2. Seksi Pengembangan Usaha Konsumsi, menurut pasal 230

a. Seksi Pengembangan Usaha Konsumsi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Aneka Usaha dan Simpan Pinjam lingkup pengembangan usaha konsumsi.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Seksi Pengembangan Usaha Konsumsi mempunyai fungsi yaitu :

i. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengembangan usaha konsumsi

ii. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan usaha konsumsi

(61)

iv. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup pengembangan usaha konsumsi.

3. Seksi Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam, menurut pasal 231

a. Seksi Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Aneka Usaha dan Simpan Pinjam lingkup pengembangan koperasi simpan pinjam.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Seksi Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam mempunyai fungsi yaitu :

i. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup pengembangan koperasi simpan pinjam

ii. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup pengembangan koperasi simpan pinjam

iii. Pelaksanaan lingkup pengembangan koperasi simpan pinjam yang meliputi inventarisasi dan identifikasi potensi koperasi usaha simpan pinjam, fasilitasi pengembangan usaha simpan pinjam, pembinaan teknis pembiayaan dan permodalan, pengawasan, usaha simpan pinjam serta melaksanakan analisa kelayakan kredit usaha koperasi serta fasilitasi permodalan, pemasaran dan promosi

(62)

Bidang Usaha Kecil Menengah, menurut pasal 232

a. Bidang Usaha Kecil dan Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas lingkup usaha kecil dan menengah. b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur,

Bidang Usaha Kecil dan Menengah mempunyai fungsi yaitu :

i. Penyusunan rencana dan program lingkup usaha kecil dan mikro serta usaha menengah

ii. Penyusunan petunjuk teknis lingkup usaha kecil dan mikro serta usaha menengah

iii. Pelaksanaan lingkup usaha kecil dan mikro serta usaha menengah

iv. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup usaha kecil dan mikro serta usaha menengah

1. Seksi Usaha Kecil dan Mikro, menurut pasal 233

a. Seksi Usaha Kecil dan Mikro mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Usaha Kecil dan Menengah lingkup usaha kecil dan mikro.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Seksi Usaha Kecil dan Mikro mempunyai fungsi yaitu :

i. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup usaha kecil dan mikro

(63)

iii. Pelaksanaan lingkup usaha kecil dan mikro yang meliputi inventarisasi dan identifikasi potensi usaha kecil dan mikro, fasilitasi kemitraan dan pengembangan usaha, pengawasan pengelolaan dana bantuan pembiayaan dan permodalan serta pembinaan dan serta fasilitasi permodalan, pemasaran dan promosi, pembinaan manajemen usaha dan keuangan usaha kecil dan mikro

iv. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup usaha kecil dan mikro

2. Seksi Usaha Menengah, menurut pasal 234

a. Seksi Usaha Menengah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Usaha Kecil dan Menengah lingkup usaha menengah.

b. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana yang telah diatur, Seksi Usaha Menengah mempunyai fungsi yaitu :

i. Pengumpulan dan penganalisaan data lingkup usaha menengah

ii. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup usaha menengah iii. Pelaksanaan lingkup usaha menengah yang meliputi

(64)

fasilitasi permodalan, pemasaran dan promosi, pembinaan manajemen usaha dan keuangan usaha menengah

iv. Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup usaha kecil dan mikro.

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

2.4.1. Program Yang Dihasilkan

Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan tidak mengeluarkan produk sendiri. Aktivitas yang dilakukan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan ini adalah suatu program utama atau kegiatan yang dilakukan pada masyarakat atau yang sifatnya jasa atau pembinaan, tetapi dalam aktivitas kegiatan perusahaan ini dicocokkan dengan bidang-bidang yang terkait, yang telah disebutkan dalam struktur organisasi pada Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan ini mempunyai enam bidang yang berbeda-beda dan enam bidang tersebut mempunyai program utama dan uraian tugas sendiri.

(65)

NO BIDANG PROGRAM UTAMA URAIAN INDIKATOR

Jumlah pelaku usaha KUKM yang mendapatkan pelatihan

4 KOPERASI Program peningkatan kualitas

kelembagaan koperasi

7 WILAYAH PASAR Program peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri

8 KOMODITAS Program peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi

Meningkatnya kualitas produk industri logam

9 IKM Program peningkatan kapasitas

IPTEK sistem produksi

10 PENGUSAHA Program peningkatan kemampuan teknologi industry

(66)

11 KAWASAN Program penataan struktur

Tertatanya kawasan industri dan perdagangan di wilayah kota Bandung

12 WEB Program pengembangan setra

industry

Tersedianya website KUKM Indag kota Bandung

2.4.2. Tujuan dan Sasaran Dinas Koperasi Usaha Kecil Menegah dan

Perindustrian Perdagangan Kota Bandung

2.4.2.1. Tujuan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan

Perindustrian Perdagangan

Adapun tujuan dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan adalah sebagai berikut :

1. Membangun dan mengembangkan struktur industri dalam upaya menunjang pembangunan industri yang berwawasan lingkungan.

2. Mewujudkan industri kecil dan menengah yang maju dan mandiri dalam upaya mengembangkan pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga mampu memasuki pasar global.

3. Meningkatkan daya saing dan mengembangkan sistem pemasaran ekspor serta pengendalian impor.

(67)

5. Meningkatkan kualitas pelaksanaan perlindungan konsumen dan produsen.

6. Mendorong upaya perluasan lapangan kerja.

7. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam upaya mendorong serta mengembangkan hasil produksi melalui media promosi dan pameran dagang.

8. Meningkatkan kinerja institusi secara optimal.

9. Meningkatkan kualitas informasi harga barang kepada masyarakat.

10.Meningkatkan mutu produk dan standar agar dapat bersaing dengan Negara lain di pasar Internasional sehingga dapat memperoleh devisa yang lebih besar.

2.4.2.2. Sasaran Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan

Perindustrian Perdagangan

Adapun tujuan dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan lembaga Koperasi yang aktif dan sehat.

2. Meningkatnya peranan Koperasi dalam penyediaan barang dan jasa bagi anggota.

(68)

4. Meningkatnya kemandirian dan daya saing Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.

5. Meningkatnya kemitraan antara Koperasi, Usaha Kecil dengan Usaha Menengah dan Besar.

6. Terwujudnya struktur industri yang kuat dengan didukung oleh kerjasama antar sektor ekonomi lainnya.

7. Meningkatkan peran dan daya dukung Industri Kecil dan Menengah dalam struktur industri dan perekonomian kota Bandung.

8. Meningkatkan ekspor dari kota Bandung dengan kualitas barang yang memiliki daya saing dan berwawasan lingkungan.

9. Meningkatkan kualitas pembinaan dan pelayanan terhadap pelaku dunia usaha dalam upaya meningkatkan kuantitas dan kualitas produk.

10.Terciptanya system produksi dan pemasaran barang dan jasa dengan standar harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat melalui tertib niaga dan perlindungan konsumen.

(69)

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kerja praktek di Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung di bagian Sekretariat, penulis ditempatkan di bagian Keuangan dan Program, dalam pelaksanaan kerja praktek penulis diberi pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan instansi khususnya di bagian Keuangan dan Program.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Pada saat melaksanakan kerja praktek pada bagian Sekretariat Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan khususnya dibagian Keuangan dan Program, selama satu bulan mulai pada tanggal 28 Juni 2010 sampai dengan 28 Juli 2010. Penulis melakukan beberapa kegiatan, kegiatan tersebut merupakan aktivitas yang biasa dilakukan oleh para karyawan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan. Beberapa kegiatan yang penulis laksanakan selama kerja praktek yaitu :

(70)

2. Diperkenalkan dan diajarkan mengenai program SIMDA (Sistem Manajemen Daerah Bidang Keuangan), sebenarnya pada program SIMDA ini baru diperkenalkan pada pertengahan tahun 2008, atas peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor Perda 66/PB/2005 tentang mekanisme pelaksanaan pembayaran. Maka diberlakukannya SIMDA ini pada tiap dinas yang ada di kota Bandung. Hanya saja sampai tahun 2010 SIMDA masih dalam sosialisasi penggunaan pada tiap dinas. Disamping menggunakan SIMDA masih juga menggunakan cara manual, jadi masih berjalan dengan dua system. Tujuan diadakannya SIMDA ini agar mempermudah dan mempercepat serta data lebih aman dalam prosesnya pun semua lebih cepat.

3. Menginput pelaksanaan anggaran makanan dan minuman, perjalanan dinas luar dan dalam kota Bandung tahun 2010.

4. Menyusun laporan anggaran untuk alat tulis kantor.

5. Menginput anggaran alat tulis kantor yang akan digunakan pada tahun 2010 untuk bagian keuangan.

6. Mengentri laporan bulanan realisasi administrasi perkantoran.

7. Mengentri laporan kegiatan administrasi perkantoran triwulan I dan triwulan II tahun 2010.

(71)

3.2.1 Pengertian Prosedur

Prosedur merupakan rangkaian langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga dapat tercapainya tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien serta dapat dengan mudah menyelesaikan suatu masalah yang terperinci menurut waktu yang telah ditetapkan.

Menurut Mulyadi (2001:5) mendefinisikan prosedur sebagai berikut :

“Prosedur adalah suatu urutan kegiatan, biasanya melibatkan

beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat

untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan

yang terjadi secara berulang-ulang.”

Pengertian prosedur yang dikeluarkan oleh Lembaga Administrasi Negara Indonesia (2000:125) dalam bukunya yang berjudul “Sistem Administrasi Negara Indonesia” menjelaskan bahwa :

“Prosedur kerja adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu

sama lain, sehingga menunjukkan adanya suatu urutan yahap demi tahap secara jelas dan pasti serta jalan yang harus ditmpuh dalam rangkai penyelesaian suatu bidang tugas.”

Menurut Azhar Susanto (2004:264) dalam bukunya “Sistem

Manajemen” pengertian prosedur adalah sebagai berikut :

“Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan

secara berulang dengan cara yang sama. Prosedur penting dimiliki

bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat dilakukan secara

(72)

Pengertian prosedur menurut pendapat Nafarin (2007:9) dalam buku “Penganggaran Perusahaan” adalah sebagai berikut :

“Prosedur adalah urut-urutan seri tugas yang saling berkaitan dan

dibentuk guna menjamin pelaksanaan kerja yang seragam.”

Menurut Jogiyanto (2005:1) dalam buku “Analisis dan Desain

Informal Terstruktur” yang dikutif dari pendapat Richard F Neuchal

adalah sebagai berikut :

“Prosedur adalah urutan-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.”

Dari definisi diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengertian prosedur adalah suatu urutan langkah-langkah pemrosesan data atau urutan tugas dan pekerjaan yang saling berhubungan satu sama lain dalam rangka pencapaian tujuan.

Suatu prosedur harus dapat menggambarkan kegiatan : 1. Urutan-urutan pekerjaan dimulai dan berakhir.

2. Aliran dokumen, berikut distribusi dan pelaksanaan pekerjaan oleh masing-masing bagian yang terlibat.

3. Kegiatan persiapan.

3.2.1.1 Karakteristik Prosedur

Berikut ini adalah beberapa karakteristik prosedur, diantaranya adalah :

(73)

2. Prosedur mampu menciptakan adanya pengawasan yang baik dan menggunakan biaya yang seminimal mungkin.

3. Prosedur menunjukkan urutan-urutan yang logis dan sederhana.

4. Prosedur menunjukkan adanya penetapan keputusan dan tanggungjawab.

5. Menunjukkan tidak adanya keterlambatan atau hambatan. 6. Adanya suatu pedoman kerja yang harus diikuti oleh

anggota-anggota organisasi.

7. Mencegah terjadinya penyimpangan.

8. Membantu efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja dari suatu unit organisasi.

3.2.1.2 Manfaat Prosedur

Suatu prosedur dapat mamberikan manfaat sebagai berkut : 1. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah

kegiatan dimasa yang akan datang.

2. Mengubah pekerjaan berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas, sehingga menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya mengerjakan yang seperlunya saja.

(74)

4. Membantu dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja yang efektif dan efisien.

5. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan, bila terjadi penyimpangan akan dapat segera diadakan perbaikan-perbaikan sepanjang dalam tugas dan fungsinya masing-masing.

3.2.2 Pengertian Anggaran

Pengertian anggaran yang dikemukakan oleh beberapa ahli padadasarnya sama, yaitu suatu rencana dalam bentuk tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh suatu perusahaan untuk periode yang akan datang, umumnya periode waktu yang digunakan adalah satu tahun.

Anggaran perusahaan merupakan alat perencanaan bagi perusahaan, untuk mendapatkan pengertian yang lebih tepat dan jelas tentang anggaran, dibawah ini akan penulis kemukakan beberapa pengertian mengenai anggaran.

Pengertian anggaran menurut Hongren dkk (1997:78) dalam buku

Cost Accounting adalah sebagai berikut :

A budget is a quantitative exspression of a plan of action by

management for a future time period and aid to the coordination and

Gambar

Tabel 1.1 Kegiatan Kerja Praktek
Gambar 3.1 Proses Penyusunan Anggaran pada Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian

Referensi

Dokumen terkait

o jika kasus uji tersebut tidak memenuhi batasan subsoal ke-i, maka karakter ke-i berisi. karakter

Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi bokashi dan mikoriza pada tanaman kedelai dapat meningkatkan jumlah bintil akar dan komponen hasil pada tanaman.Hal ini

• Naskah adalah karya asli yang belum pernah dipublikasikan di media lain dan dapat ditulis oleh lebih satu orang,.. • Naskah diketik dengan menggunakan program MS – WORD

Pengaruh Keluarga, Sekolah Dan Teman Sebaya Terhadap Kedisiplinan Siswa Dalam Melaksanakan Norma Sekolah.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Mulai 2001 pendidikan inklusi telah menjadi program Direktorat Pendidikan Luar Biasa yang bertugas untuk mengatur pelaksanaan pendidikan luar biasa tidak hanya di SLB namun juga

Cara yang termudah dalam pembagian tugas ini dengan cara uji coba (trial and error) yaitu dengan melakukan uji coba pengelompokan stasiun kerja kedalam empat

7 Rajah di bawah menunjukkan satu penyiasatan tentang hubungan antara panjang tali (cm) dengan bilangan ayunan bandul dalam satu minit. Jadual di bawah

2951 Tahun 2017 tentang Pengelolaan BOPTN Penelitian pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam akan menyelenggarakan