• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Atas Tinjauan Pelaksanaan Pengurusan Piutang Negara Di KPKNL Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur Atas Tinjauan Pelaksanaan Pengurusan Piutang Negara Di KPKNL Bandung"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROSEDUR ATAS TINJAUAN PELAKSANAAN

PENGURUSAN PIUTANG NEGARA DI KPKNL BANDUNG

Jalan Ambon No.1 Bandung 40115

LAPORAN HASIL KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk memenuhi Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata I Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

Oleh :

RIZAL FAUZI 21108131

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat, rahmat, karunia serta bimbingan-Nya dan tidak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurah junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek ini sebagai salah satu syarat dalam menempuh mata kuliah kerja praktek, jenjang studi strata I, program studi akuntansi.

Dalam penulisan tugas ini penulis berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan uraian-uraian yang jelas dengan pengetahuan dan kemampuan yang ada pada diri penulis agar dapat dimengerti oleh pembaca.Penulis menyadari betul bahwa penulisan laporan kerja praktek ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan yang jauh dari sempurna. Untuk itu kami akan selalu menerima dengan tangan terbuka dan hati yang lapang untuk segala masukan yang ditujukan untuk penyempurnaan tugas ini.

(5)

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

3. Sri Dewi Anggadini SE., M.Si., AK., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia Bandung.

4. Wati Aris Astuti SE., M.Si., selaku dosen pembimbing dan selaku dosen wali di kelas Ak-3 angkatan 2008 yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini.

5. Bapak Taralam Sinaga, selaku Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Bandung.

6. Bapak Nurohmat Deny Hendratna, dan seluruh karyawan Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Bandung.

7. Bapakku tersayang Ucu Samsudin dan Ibuku tersayang Ibu Tati Purwati, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua do’a, dukungan, dan

kasih sayang yang telah diberikan.

8. Kakak dan adikku tersayang Rudi Herdiana dan Irma Maria Husna, terima kasih atas do’a dan dukungannya.

9. Gia Adwiati terima kasih atas semua waktu, dukungan dan supportnya kepada penulis.

(6)

iii

maupun tidak langsung selama penulis melakukan kerja praktek hingga selesainya laporan kerja praktek ini.

Semoga Allah SWT membalas jasa semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan kerja praktek ini. Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktek ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis bersedia menerima segala kritik dan saran dari semua pihak untuk peningkatan mutu laporan kerja praktek ini.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan menjadi acuan bagi penulis untuk berkarya lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Terima kasih.

Wassalamua’laikum Wr. Wb.

Bandung, Desember 2011

(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2.Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ... 6

1.3.Metode Kerja Praktek ... 6

1.4.Kegunaan Kerja Praktek ... 8

1.5.Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 9

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 11

2.1. Sejarah Singkat Instansi ... 11

2.2. Struktur Organisasi Instansi ... 14

2.3.Uraian Tugas Instansi ... 14

2.4.Aspek Kegiatan Instansi ... 20

BAB III PEMBAHASAN HASIL KERJA PRAKTEK ... 21

3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 21

3.1. 1 Prosedur Pengurusan Piutang Negara ... 21

3.1.2 Pelaksanaan Pengurusan Piutang Negara... 22

3.2. Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 23

(8)

3.2.2. Teknis Pelaksanaan Pengurusan Piutang Negara ... 23

3.3. Pembahasan Hasil Kerja Praktek ... 24

3.3.1. Prosedur Pengurusan Piutang Negara ... 24

3.3.1. Pelaksanaan Pengurusan Piutang Negara ... 26

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 27

4.1. Kesimpulan ... 27

4.2. Saran ... 29

DAFTAR PUSTAKA ... 30

(9)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2006 (PP No. 33 Tahun 2006) tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2005 (PP No. 14 Tahun 2005) tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara/Daerah, piutang perusahaan negara/daerah tidak lagi termasuk dalam ranah Piutang Negara,dikarenakan piutang negara/daerah tersebut sudah dikelola oleh pemerintah daerah setempat sesuai dengan adanya otonomi daerah pada daerah tersebut. Akibatnya, hanya instansi pemerintah dan lembaga pemerintah nondepartemen yang dapat menyerahkan piutang macetnya kepada PUPN (Panitia Urusan Piutang Negara) untuk dilakukan pengurusan terhadapnya.

Pengertian Piutang Negara menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor:

88/PMK.06/2009 tentang Pengurusan Piutang Negara adalah jumlah uang yang wajib

dibayar kepada negara atau badan-badan yang baik secara langsung atau tidak langsung

dikuasai oleh negara berdasarkan suatu peraturan, perjanjian atau sebab apapun. Dalam

undang-undang ini pula diamanatkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN)

untuk melakukan pengurusan atas Piutang Negara yang timbul sebagai salah satu upaya

menyelamatkan aset negara. Oleh karena itu, piutang yang berasal dari instansi

(10)

2

(BUMN/D), serta badan-badan usaha yang merupakan anak usaha BUMN/D wajib

diurus oleh PUPN

Karena Piutang Negara merupakan bagian dari kekayaan negara yang oleh undang-undang diserahkan pengelolaannya kepada Menteri Keuangan, oleh karena itu piutang negara harus dikelola secara tertib, efektif, efisien, transparan, bertanggungjawab, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

Dalam rangka pengelolaan piutang negara tersebut terdapat 2 (dua) unit organisasi di lingkungan Departemen Keuangan, yaitu Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) dan Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara (DJPLN). Kedua unit organisasi tersebut berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Menteri Keuangan.

Tujuan dibentuknya PUPN dan DJPLN tidak terlepas dari tujuan pemerintah untuk mengamankan kekayaan negara yang berupa piutang. Piutang negara tersebut berasal dari instansi pemerintah dan badan-badan yang modalnya sebagian atau seluruhnya dikuasai oleh negara. Pengamanan/pengembalian piutang negara tersebut tidak akan tercapai dengan segera bila dilakukan menurut prosedur biasa, yaitu melalui badan peradilan berdasarkan hukum acara perdata (HIR : Herizene Indonesisch Reglement,

(11)

135/PMK.01/2006 (PMK No. 135/PMK.01/2006) tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor Per-03/KN/2009 (Perdirjen No. 03/KN/2009) tentang Pembagian Tugas pada Kantor Wilayah dan Pembagian Lingkup/ Wilayah Kerja Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang pada Kantor di Lingkungan DJKN, KPKNL Bandung memiliki kewenangan untuk melakukan pengurusan atas Piutang Negara yang salah satunya berasal dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Pengurusan piutang negara diawali dengan penyerahan piutang negara oleh penyerah piutang secara tertulis disertai resume dan dokumen pendukung kepada Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) Cabang melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Berkas atau dokumen penyerahan pengurusan piutang negara tersebut selanjutnya akan diteliti oleh PUPN. Apabila dinyatakan adanya dan besarnya piutang negara adalah telah pasti menurut hukum maka akan diterbitkan Surat Penerimaan Pengurusan Piutang Negara (SP3N). Setelah adanya SP3N nantinya akan diberikan nomer registrasi pada Berkas Kasus Piutang Negara (BKPN). Hasil penelitian berkas atau dokumen yang dilampirkan dalam surat penyerahan pengurusan piutang negara kepada PUPN(Panitia Urusan Piutang Negara) Cabang dituangkan dalam Resume Hasil Penelitian Khusus(RHPK).

(12)

4

cabang/KPKNL. Secara teknis di KPKNL pengurusan piutang negara dilaksanakan Seksi Piutang Negara dibantu oleh seksi-seksi lainnya.

Tahapan pertama administrasi BKPN ialah pemberian nomor registrasi pada berkas yang baru diterima KPKNL Bandung. Berkas baru tersebut terdiri dari dua berkas, form yang pertama menjadi tanggung jawab Kepala Seksi Hukum dan Informasi sedangkan berkas kedua menjadi tanggung jawab Kepala Seksi Piutang Negara.

Kedua berkas tersebut selanjutnya disimpan dalam satu rumah berkas diruang penyimpanan berkas yang ada di Seksi Hukum dan Informasi, dokumen-dokumen yang dimuat dalam BKPN ditambah dengan salinan SP3N.Selanjuntnya tanggung jawab terhadap administrasi BKPN berada pada Kepala Seksi Hukum dan Informasi selaku Penanggung Jawab Harian. Tanggung jawab tersebut meliputi pemutakhiran atau update BKPN yang dilakukan setiap terjadi perkembangan dalam pengurusan piutang negara.

(13)

untuk meminjam Berkas Kasus Piutang Negara (BKPN) untuk meyakinkan bahwa debitur telah melakukan pembayaran piutang mereka tersebut.

Untuk meminjam BKPN yang diperlukan oleh debitur untuk proses dalam pengurusan piutang negara, petugas/pemegang berkas dari Seksi Piutang Negara menghubungi Seksi Hukum dan Informasi. Prosesnya, petugas tersebut wajib mengisi formulir peminjaman BKPN yang berisi nama peminjam, nomor registrasi, jangka waktunya dan tanda tangan peminjam. Selanjutnya petugas yang berwenang di Seksi Hukum dan Informasi akan mencari dan menyerahkan BKPN yang dimaksud. Berkas Kasus Piutang Negara akan disimpan selama proses pengurusan piutang negara aktif dilakukan. Penyimpanan BKPN disusun berdasarkan nomor registrasi dan dikumpulkan dalam satu rak berdasarkan nama penyerah piutang.

Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pengambilan mengingat berkas tersebut biasanya diserahkan oleh penyerah piutang pada waktu yang bersamaan secara massal dan pada pengurusannya penanggung hutang akan mudah dikenali dengan menanyakan siapa kreditur dari hutang yang ditanggungnya.

(14)

6

1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

1.2.1 Maksud Kerja Praktek

Maksud penulis dalam melaksanakan kerja praktek ini adalah untuk mengetahui prosedur atas tinjauan pelaksanaan pengurusan piutang negara di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Bandung (KPKNL). Selain itu untuk memperoleh dan mengumpulkan data atau informasi yang sesuai dengan topik yang penulis bahas.

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah di uraikan sebelumnya, maka tujuan dilakukannya penyusunan laporan adalah :

1. Untuk mengetahui prosedur pengurusan piutang negara di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung.

2. Untuk mengetahui pelaksanaan pengurusan piutang negara di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung.

1.3 Metode Kerja Praktek

(15)

Berikut ini adalah teknik pengumpulan data dan informasi sebagai bahan pendukukng dalam penyajian laporan ini adalah :

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu Suatu kegiatan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai macam bahan bacaan yang ada di perpustakaan baik buku-buku, diktat dan bahan-bahan lain yang ditulis dan disusun oleh beberapa penulis yang erat hubungannya dengan masalah yang dibahas. Juga catatan-catatan pribadi penulis yang pernah didapat selama mengikuti perkuliahan.

2. Studi lapangan (Field Research)

Studi lapangan (Field Research) yaitu merupakan penelitian yang dilakukan penulis dengan cara terjun langsung pada objek penelitian. Penelitian yang dilakukan dengan metode pengambilan data yang tersedia dilapangan yaitu : a. Pengamatan (Observation)

(16)

8

b. Wawancara (Interview)

Teknik pengumpulan data ini yaitu mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada staf yang berkaitan dengan bagiannya. Tentunya penulis mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan prosedur dan proses pengurusan piutang negara kepada Bapak Deni yang berada pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung tepatnya bagian Umum, yang selanjutnya mendapat informasi yang lengkap dan jelas.

c. Dokumentasi (Document)

Mencari informasi yang dibutuhkan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dan berkaitan dalam pengumpulan data Kerja Praktek. Juga melakukan pengumpulan data dengan cara mengumpulkan bukti-bukti, dokumen-dokumen pendukung atau arsip-arsip perusahaan yang berkaitan dengan penulisan laporan Kerja Praktek adalah dokumen-dokumen tentang pedoman mengenai pengurusan piutang negara.

1.4 Kegunaan Kerja Praktek

(17)

1. Bagi Penulis

Penulis dapat membandingkan antara teori yang diperoleh selama megikuti perkuliahan dengan pelaksanaan secara nayata terutama pada bidang akuntansi di tempat praketk kerja lapangan.

2. Bagi Instansi

Diharapkan Laporan Kerja Praktek ini bermanfaat bagi bahan masukkan bagi instansi, khususnya mengenai prosedur atas tinjauan pelaksanaan pengurusan piutang negara.

3. Bagi Unikom

Penulis berharap Laporan Kerja Praktek ini dapat menjadi referensi atau bahan kajian ilmiah bagi mahasiswa, serta sebagian bahan bacaan di perpustakaan UNIKOM.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

1. Lokasi Kegiatan Kerja Praktek

Lokasi penulis dalam melaksanakan kerja praktek dilakukan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Bandung Jl. Ambon No.2 Bandung.

2. Waktu Kegiatan Kerja Praktek

(18)

10

Berikut ini adalah gambaran jadwal pelaksanaan kerja praktek dari awal sampai akhirnya pengujian laporan kerja praktek:

Table 1.1

Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek

No Kegiatan Kerja Praktek JUNI Bulan & Tahun

2011

1. Permohonan Ijin Kerja Praktek

2. Realisasi Ijin Kerja Praktek

3. Menentukan Tempat Kerja Praktek

4. Mendapat Surat Penerimaan

5. Mendapat Absen untuk Kerja Praktek

II

Pelaksanaan Kerja Praktek

1. Aktivitas Kerja Praktek

(19)

BAB 2

GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1 Sejarah Singkat KPKNL Bandung

Pemerintahan pada periode 1946 – 1960 menghadapi masalah rumah

tangganya cukup berat. Sumber masalahnya adalah banyaknya pengeluaran

Pemerintah yang cukup berat. Sumber masalahnya antara lain :

1. Pengeluaran Pemerintah, dalam rangka diplomasi menegakkan negara

Proklamasi.

2. Pengeluaran Pemerintah untuk mewujudkan perubahan struktur ekonomi

nasional yang digariskan olehpanitia pemikir siasat ekonomi, dibentuk

oleh Bung Hatta tahun 1946.

3. Pengeluaran Pemerintah dalam rangka menjaga kesatuan, persatuan

bangsa dan negara.

KPKNL Bandung adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan

Negara yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kanwil

VIII DJKN Bandung dan saat ini berkedudukan di Jalan Ambon No.1 Bandung.

KPKNL Bandung adalah unit operasional yang merupakan instansi

vertikal dari DJKN sebagai unit eselon I dilingkungan Departemen Keuangan RI

yang mempunyai kedudukan, tugas fungsi sebagaimana diatur dalam keputusan

Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.01/2006 tentang Organisasi Dan Tata Kerja

Instansi Vertikal Direktorak Jendral Kekayaan Negara.

Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, KPKNL Bandung

(20)

12

1. Inventarisasi, pengadministrasian, pendayagunaan, pengamanan kekayaan

negara.

2. Registrasi, verifikasi dan analisa pertimbangan permohonan pengalihan

serta penghapusan kekayaan negara.

3. Pelaksanaan pelayanan penilaian.

4. Registrasi penerimaan berkas, penetapan, penagihan, pengelolaan barang

jaminan, eksekusi, pemeriksaan harta kekayaan milik penanggung hutang /

penjamin hutang.

5. Penyiapan bahan pertimbangan atas permohonan keringanan jangka waktu

dan / atau jumlah hutang, usul pencegahan dan penyanderaan penanggung

hutang dan atau penjamin hutang, serta penyiapan data usul penghapusan

piutang negara.

6. Pelaksanaan penetapan dan penagihan piutang negara serta pemeriksaan

kemampuan penanggung hutang atau penjamin hutang dan eksekusi

barang jaminan.

7. Pelaksanaan pemeriksaan barang jaminan milik penanggung hutang atau

penjamin hutang serta harta kekayaan lain.

8. Inventarisasi, pengamanan, dan pendayagunaan barang jaminan.

9. Pelaksanaan pelayanan lelang.

(21)

2.1.1 Visi KPKNL Bandung

Dalam Menjalankan tugas – tugasnya KPKNL Bandung mempunyai

visi sebagai berikut:

Menjadi Pengelola Kekayaan Negara, Piutang Negara dan

Lelang yang Bertanggungjawab untuk Sebesar-besar Kemakmuran

Rakyat”.

Melalui visi ini diharapkan di masa depan KPKNL Bandung menjadi

KPKNL yang terbaik yang melaksanakan pelayanan dibidang pengurusan

piutang negara dan lelang secara efektif, efesien dan transparan. dengan

demikian pelaksanaan pengurusan piutang negara dan lelang yang diakukan

oleh KPKNL Bandung akan menghasilkan hasil optimal sesuai dengan

peraturan yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan baik kepada instansi

maupun kepada masyarakat sebagai pengguna jasa.

2.1.2 Misi KPKNL Bandung

Dalam rangka pencapaian Visi, KPKNL Bandung memiliki misi

yaitu:

1. Melaksanakan pengurusan piutang negara yang efektif, efisien,

tarnsparan, dan akuntabel.

2. Mewujudkan lelang yang efisien, transparan, akuntabel, adil dan

bersaing sebagai instumen jual beli yang mampu mengakomodasi

(22)

14

2.2 Struktur Organisasi KPKNL Bandung

Gambar 2.1 Struktur Organisasi KPKNL Bandung

“Sumber Data Organisasi KPKNL Bandung”

2.3 Uraian Tugas KPKNL Bandung

1. Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang

Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pelayanan di bidang kekayaan negara, penilaian, pengurusan piutang negara, dan lelang.

Uraian Tugas dan Kegiatan

1. Menyelenggarakan urusan penerimaan/penolakan/ pengembalia penyerahan Piutang Negara sesuai ketentuan yang berlaku. Menyelenggarakan penerbitan pernyataan bersama (PB) atau surat keputusan penetapan jumlah piutang Negara (PJPN).

2. Menyelenggarakan penatausahaan, pengamanan, dan pendayagunaan dokumen dan fisik barang jaminan atau harta kekayaan lain.

(23)

2. Sub bagian Umum

Ikhtisar Jabatan

Melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga, dan pengkoordinasian penyelesaian temuan hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional.

Uraian Tugas dan Kegiatan.

1. Menyelenggarakan urusan surat masuk dan surat keluar.

2. Menyusun daftar urut kepangkatandan formasi pegawai dilingkungan kantor pelayanan kekayaan Negara dan lelang.

3. Melaksanakan administrasi kepegawaian kantor pelayanan kekayaan Negara dan lelang.

4. Mengusulkan pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.

3. Bendahara Pengeluaran

Ikhtisar jabatan

Menyelenggarakan pengelolaan anggaran rutin dengan cara menyiapkan dan mengajukan surat permintaan pembayaran, menerima, menyimpan, mengeluarkan uang dan mengajukan SPP/UYHD pengganti serta membuatLKKR berdasarkan peraturan yang berlaku.

Uraian tugas dan Kegiatan

1. Membuat konsep daftar perencanaan pembiayaan rutin KPKNL. 2. Mengajukan permintaan uang tunai sebagai persediaan kas rutin untuk

pembayaran tagihan-tagihan.

(24)

16

4. Menatausahakan bukti pembayaran tagihan dan pembayaran rutin lainnya.

4. Sekretaris

Ikhtisar Jabatan

Membantu melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, rumah tangga dan pengkoordinasian penyelesaian temuan hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional.

Uraian Tugas dan Kegiatan.

1. Menyampaikan dan menerima surat masuk dan surat keluar ke kepala Kanwil.

2. Menerima tamu yang akan bertemu kepala Kanwil. 3. Menyiapkan keperluan rapat dan pertemuan lainnya.

4. Mengatur jadwal kegiatan kepala Kanwil baik rutin maupun insidentil berdasarkan undangan rapat dan pesan pimpinan.

5. Seksi Pengelolaan Kekayaan Negara

Ikhtisar Jabatan

Melakukan penyiapan bahan pemeriksaan dokumen, pengadaan, pengamanan, pengelolaan, pemanfaatan, status penguasaan, analisa pertimbangan permohonan pengalihan serta penghapusan, penatausahaan dan penyusunan daftar kekayaan Negara.

Uraian Tugas dan Kegiatan.

(25)

2. Melakukan analisa pertimbangan permohonan penghapusan kekayaan Negara.

3. Melaksanakan akuntansi, pelaporan, dan penyusunan daftar Barang Milik Negara.

4. Melakukan analisa pertimbangan permohonan pemindahtanganan (penjualan, tukar menukar, hibah, penyertaan modal pemerintah) kekayan Negara.

6. Seksi Pelayanan Penilaian

Ikhtisar Jabatan

Menyusun konsep standar proses penilaian yang meliputi identifikasi permasalahan, survey pendahuluan, pengumpulan dan analisa data, penerapan metode penilaian, rekonsiliasi nilai serta kesimpulan nilai dan laporan penilaian untuk kepentingan penilaian kekayaan Negara.

Uraian Tugas dan Kegiatan.

1. Mengkoordinasikan penilaian atas barang jaminan yang dilakukan oleh tim penilai.

2. Melaksanakan penggalian potensi di bidang penilaian sumber daya alam, real property, property khusus dan usaha.

3. Melaksanakan pemeliharaan dan pengarsipan secara manual atas laporan penilaian yang telah dilakukan.

(26)

18

7. Seksi Piutang Negara

Ikhtisar Jabatan

Melakukan penyiapan bahan penetapan dan penagihan piutang Negara serta pemeriksaan kemampuan penanggung hutang atau penjamin hutang dan eksekusi barang jaminan, pertimbangan dan pemberian keringanan hutang, pengusulan pencegahan, pengusulan dan pelaksanaan paksa badan, penyiapan pertimbangan penyelesaian atau penghapusan piutang Negara.

Uraian Tugas dan Kegiatan.

1. Menyiapkan konsep surat permintaan kelengkapan data kepada penyerah piutang dalam hal berkas tidak lengkap atau tidak jelas. 2. Menyiapkan konsep surat tanggapan koreksi atas perubahan dalam

menetapkan besarnya piutang Negara.

3. Menyiapkan Surat Pemberitahuan Persetujuan/ penolakan pemberian keringanan Hutang.

4. Menyiapkan konsep surat panggilan/ panggilan terakhir kepada Penanggung Hutang/ Penjamin

8. Seksi Pelayanan Lelang

Ikhtisar Jabatan

(27)

Uraian Tugas dan Kegiatan.

1. Menyusun rencana kerja Seksi Pelayanan Lelang sebagai bahan penyusunan rencana kerja Kantor Pelayanan.

2. Mengajukan usul konsep penetapan jadwal lelang. 3. Melakukan analisa kelengkapan dokumen lelang.

4. Melakukan pembukuan piutang Negara dan pelaporan hasil lelang.

9. Seksi Hukum dan Informasi

Ikhtisar Jabatan

Menyiapkan konsep standar registrasi dan penatausahaan berkas kasus piutang Negara, pencatatan surat permohnan lelang, penyajian informasi, pemberian pertimbangan dan bantuan hukum kekayaan Negara, penilaian, pengurusan piutang negar dan lelang, serta vertifikasi penerimaan pembayaran piutang Negara dan hasil lelang.

Uraian Tugas dan Kegiatan.

1. Mengkoordinasikan pembukuan atas hasil penerimaan pengurusan piutang Negara dan lelang.

2. Melaksanakan pembuatan rincian jumlah hutang untuk keperluan lelang.

3. Melaksanakan pengembalian kelebihan hasil Piutang Negara dan Lelang.

(28)

20

2.4 Aspek Kegiatan KPKNL Bandung

Dalam melaksanakan kegiatannya tersebut di atas, KPKNL Bandung menyelenggarakan fungsi dan kegiatan sebagai berikut:

1. Inventarisasi, pengadministrasian, pendayagunaan, pengamanan kekayaan negara.

2. Registrasi, verifikasi dan analisa pertimbangan permohonan pengalihan serta penghapusan kekayaan negara.

3. Pelaksanaan pelayanan penilaian.

4. Registrasi penerimaan berkas, penetapan, penagihan, pengelolaan barang jaminan, eksekusi, pemeriksaan harta kekayaan milik penanggung hutang / penjamin hutang.

5. Penyiapan bahan pertimbangan atas permohonan keringanan jangka waktu dan / atau jumlah hutang, usul pencegahan dan penyanderaan penanggung hutang dan atau penjamin hutang, serta penyiapan data usul penghapusan piutang negara.

6. Pelaksanaan penetapan dan penagihan piutang negara serta pemeriksaan kemampuan penanggung hutang atau penjamin hutang dan eksekusi barang jaminan.

7. Pelaksanaan pemeriksaan barang jaminan milik penanggung hutang atau penjamin hutang serta harta kekayaan lain.

8. Inventarisasi, pengamanan, dan pendayagunaan barang jaminan. 9. Pelaksanaan pelayanan lelang.

(29)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Prosedur Pengurusan Piutang Negara

Prosedur Pengurusan Piutang Negara adalah sistematika atau susunan atau aturan yang harus dipenuhi oleh debitur dalam hal membayar jumlah uang yang wajib dibayar kepada negara atau badan-badan yang baik secara langsung maupun tidak langsung dikuasai oleh negara, berdasarkan suatu peraturan, perjanjian atau sebab apapun (Peraturan Menteri Keuangan Nomor 88/PMK.06/2009 tentang pengurusan piutang negara).

4.1.2 Pelaksanaan Pengurusan Piutang Negara

Pelaksanaan Pengurusan Piutang Negara adalah proses atau tahapan yang harus dilalui atau dilaksanakan oleh debitur dalam hal melaksanakan pengurusan piutang Negara yang selanjutnya akan dilakukan sesuai dengan prosedur pengursan piutang Negara (Peraturan Menteri Keuangan Nomor 88/PMK.06/2009 tentang pengurusan piutang Negara).I

(30)

28

Jika subjek hukum ini telah mengadakan suatu perjanjian utang piutang maka timbullah hak dan kewajiban diantara keduanya.Dalam ilmu hukum, subjek hukum adalah pendukung hak dan kewajiban. Dengan kata lain timbullah hubungan hukum. Hubungan hukum adalah hubungan yang terhadapnya hukum melekatkan “hak” pada satu pihak dan melakukan kewajiban pada pihak

lainnya.Piutang adalah “hak untuk menerima pembayaran”.

4.2 Saran

1

. Perlu adanya Standar Operasional Prosedur yang lebih baik dan tersusun rapi

agar pengurusan piutang negara lebih efektif dan target tercapai serta sesuai dengan target yang diinginkan oleh PUPN.

2. Perlu adanya pendokumentasian dan pengarsipan yang lebih baik sehingga tidak ada kesalahan informasi baik dari pihak PUPN atau debitur dalam pengurusan piutang Negara.

3. Perlu ditingkatkan koordinasi antara PUPN dengan instansi terkait ataupun debitur demi kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan pengurusan piutang Negara.

(31)
(32)

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 128/PMK.06/2007 tentang Pengurusan Piutang Negara.

Keputusan Menteri Keuangan No.61/KMK.08/2002 jo KMK 533/KMK.08/2002 tentang Panitia Urusan Piutang Negara.

Gambar

Table 1.1 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek
Gambar 2.1 Struktur Organisasi KPKNL Bandung

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, berdasarkan pengalaman masa lalu mereka dan kebudayaan dimana mereka tinggal, individu mempelajari: (1) berbagai cara untuk menyakiti yang lain,

Pelaksanaan Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dalam membantu pemimpin mempersiapkan dan mengembangkan rencana kegiatan-kegiatan lanjutan yang berhubungan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kemudahan, kesabaran, kekuatan serta hikmah yang terbaik

Dalam pengambilan keputusan rule terlebih dahulu dengan dimiliki oleh calon karyawan, ada pada himpunan disetiap rules selanjutnya disusun antar rules untuk PHQFDUL 

Technical Assistance for Institutional Development in Participatory Irrigation Management (IDPIM) Water Resources and Irrigation Sector Management Project (WISMP) Indonesia Deputi

Dipilihnya Desa Bentenan dan Desa Tumbak sebagai satu lokasi proyek oleh Tim Kerja Tingkat Propinsi Program Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir Terpadu (PSWPT) berdasarkan

Dewa Apollo merepresentasikan gambaran Yunani klasik tentang keindahan sejati, yaitu Dewa yang menciptakan harmoni dan keindahan, kekuatan yang mampu membentuk karakter manusia