Pendahuluan
Pendahuluan
Pemodelan
Pemodelan dan
dan Simulasi
Simulasi
-Apa itu Sistem ?
-Pengertian Model
-Jenis – jenis Model
1
Apa
Apa itu
itu Sistem
Sistem ??
y
Definisi :
◦
Sekumpulan/sehimpunan
bagian
atau
Contoh
Contoh Sistem
Sistem
y
Posisi Anda dalam Permainan (Inventory
Game)
Si t t di i d i l t d
◦ Sistem terdiri dari orang – orang, peralatan dan proses
◦ Komponen – komponen di dalam Grup anda harus berinteraksi dan berhubungan dengan sistem yang lain (posisi yang lain)
y
Dalam Tubuh Anda (Sistem Peredaran
D
h)
Darah)
◦ Sistem terdiri dari hati, vena dan arteri, darah dan sejumlah elemen pendukung lainnya.
◦ Seluruh Komponen berinteraksi untuk membawa tujuannya dalam sistem yang sangat besar.
3
Memahami
Memahami Model
Model
y
Apa itu Model ?
◦
Model
adalah
suatu
representasi
yang
◦
Model
adalah
suatu
representasi
yang
sederhana dari kenyataan.
y
2 Tipe Model :
◦
Konseptual
◦
Matematik
Pemodelan
Pemodelan Sistem
Sistem
y
Pemodelan
Sistem
memerlukan
pemahaman dari :
pemahaman dari :
◦
Dasar Probablilitas, Statistika dan Kalkulus
Dasar
5
Lima
Lima tipe
tipe Umum
Umum Pembuatan
Pembuatan Model
Model
y
Regression Models
◦ Adalah alat untuk membangun model statistika h b iliki i i i b l yang hubungannya memiliki ciri antara variabel yang saling bergantung dan variabel yang bebas.
y
Model Analisis Resiko (Risk Analysis Models)
◦ Mendukung kebutuhan bisnis dalam penilaian resiko
Lima
Lima tipe
tipe Umum
Umum Pembuatan
Pembuatan Model (2)
Model (2)
y
Model Simulasi
◦
Membantu untuk menganalisis keputusan yang
◦
Membantu untuk menganalisis keputusan yang
melibatkan ketidakpastian yang tinggi.
y
Model Optimisasi
◦
Membantu
pembuat
keputusan
untuk
mengidentifikasi tindakan terbaik yang harus
dilakukan, biasanya ketika dihadapkan dengan
sumberdaya yang terbatas.
7
Apa
Apa itu
itu Simulasi
Simulasi ??
y
Simulasi adalah tiruan dari fasilitas atau
proses
dari
suatu
operasi,
biasanya
p
p
,
y
menggunakan komputer.
◦
Fasilitas yang disimulasikan biasa disebut
dengan “sistem”
◦
Asumsi/perkiraan
untuk
Logika
dan
Matematika,
dibuat
untuk
mengetahui
b
i
i
b k j
bagaimana sistem bekerja.
◦
Asumsi sebuah Model dari sistem
y
Model memiliki banyak aplikasi
Bagaimana
Bagaimana Cara
Cara mempelajari
mempelajari Sistem
Sistem??
9
Kapan
Kapan menggunakan
menggunakan Simulasi
Simulasi ??
y
Simulasi dapat digunakan :
◦ Untuk mempelajari sistem yang kompleks, contoh: sistem dimana solusi analisisnya tidak layak
sistem dimana solusi analisisnya tidak layak.
◦ Untuk membandingkan alternatif desain dari sistem yang tidak ada.
◦ Untuk mempelajari akibat dari perubahan – perubahan dari sistem yang ada. Mengapa tidak mengubah sistem?
Langkah
Langkah –
– langkah
langkah dalam
dalam mempelajari
mempelajari
simulasi
simulasi
11
Keuntungan
Keuntungan,, KerugianKerugian dandan KendalaKendala dalamdalam MempelajariMempelajari SimulasiSimulasi
y Keuntungan
◦ Simulasi memungkinkan fleksibilitas yang besar dalam pemodelan sistem yang
kompleks, jadi model simulasi memiliki tingkat kebenaran yang besar,.
◦ Mudah untuk membandingkan alternatif (jawaban)g (j )
◦ Mengontrol kondisi – kondisi eksperimental
◦ Dapat mempelajari sistem dengan kerangka yang sangat lama
y Kerugian
◦ Simulasi Stokastik hanya mampu memberikan perkiraan – dengan gangguan
◦ Model Simulasi dapat sangat mahal dalam pembangunannya
◦ Simulasi biasanya memproduksi volume yang besar dari keluaran (output) memerlukan summary analisis statistik yang rumit
– memerlukan summary, analisis statistik yang rumit. y Kendala
◦ Kesalahan dalam mengidentifikasi tujuan yang jelas kedepannya
◦ Dalam penyesuaian level atau detail
◦ Desain yang tidak memadai dan analisis dari simulasi
◦ Edukasi yang tidak memadai, pelatihan
Teknik-Teknik Validasi
1. Pengertian
Validasi adalah tahapan untuk memperoleh gambaran apakah model telah sesuai (match) dengan sistem yang diwakilinya
(representativeness)
TMA/ Pemodelan Sistem/ TE Validasi Model 3
Nilai Mo del Biaya Mo del Nilai/Biaya Ut ilit a s
TMA/ Pemodelan Sistem/ TE Validasi Model 4
2. Kerangka Validasi
SITUASI PERSOALAN
SOLUSI KONSEPTUALMODEL
MODEL FORMAL validasi konseptual validasi operasional validasi data validasi
eksperimental validasi logika
proses analisis dan konseptualisasi
proses formulasi model proses implementasi
TMA/ Pemodelan Sistem/ TE Validasi Model 5 sampai dengan pencarian solusi
Berkenaan dengan: - Kecukupan data - Akurasi Data - Ketersediaan Data - Keandalan data
2.2. Validasi Konseptual
Menilai apakah situasi persoalan yang esensial sudah dapat ditangkap dengan baik sehingga model yang dikembangkan merupakan model yang sesuai
TMA/ Pemodelan Sistem/ TE Validasi Model 7 simulasi, analog, dll.) sudah tepat atau belum Pada tahapan ini dilakukan pengujian-pengujian terhadap asumsi yang dipergunakan dalam membentuk model formal
TMA/ Pemodelan Sistem/ TE Validasi Model 8
2.4. Validasi Eksperimental
Isu-isu yang dilihat pada tahapan validasi ini adalah:
- kualitas solusi yang dihasilkan
- teknik pencarian solusi
- efisiensi prosedur pencarian solusi
Hal-hal tersebut ditentukan oleh: - tingkat pemahaman
persoalan
- sensitivitas terhadap perubahan parameter model
TMA/ Pemodelan Sistem/ TE Validasi Model 9 perubahan-perubahan pada nilai parameter juga merupakan upaya untuk mendapatkan validitas ekeperimen yang tinggi
2.5. Validasi Operasional
Validasi operasional sangat erat kaitannya dengan validasi ekperimental
Pada tahap validasi operasional dilakukan
penilaian terhadap kegunaan, biaya dan keseusian waktu implementasi solusi yang dihasilkan
TMA/ Pemodelan Sistem/ TE Validasi Model 11 dapat dipakai untuk melihat aspek validasi seperti tergambar: Descrip tive Validat ion Prototype Validation CONCEPTUAL MODEL FORMAL MODEL DECISION Theoretical Validation Validation
TMA/ Pemodelan Sistem/ TE Validasi Model 12
Aspek Validasi
(lanjutan)Conceptual – Formal – Decision
Managerial –
Conceptual – Formal Managerial –
TMA/ Pemodelan Sistem/ TE Validasi Model 13 luarannya dapat dipercaya atau tidak
Contoh: model regresi penjualan: sales adalah non-negative
- parameter yang dipergunakan untuk mengukur kepercayaan adalah dengan: teori pendukung, fakta empiris, common sense
±Validasi dengan teknik statistik
- membandingkan keluaran model dengan data nyata; sebagai contoh :
TMA/ Pemodelan Sistem/ TE Validasi Model 15 mengubah-ubah input dan parameter model untuk melihat pengaruhnya pada solusi model
Internal validity technique
- dilakukan beberapa kali replikasi solusi pada mo-del stokastik untuk melihat variabilitas solusi - jika variabilitas tinggi: model dipertanyakan atau
kebijakan yang diberikan yang perlu disesuaikan
TMA/ Pemodelan Sistem/ TE Validasi Model 16
4. Tujuan Pemodelan dan
Teknik Validasi
Teknik validasi yang digunakan juga dipengaruhi oleh tujuan pembuatan model
Sebagai contoh:
Model deskriptif face validity goodness of fit Model Normatif estimasi parameter
yang baik
SISTEM
APA ITU sistem ? Karakteristik sistem Kompleksitas
Apa itu model ?p
Perbedaan model
M
ENGAPAS
ISTEM DIPERKENALKAN?
| Dibutuhkan untuk melihat kenyataan
| Membagi entitas yang kompleks ke dalam
| Membagi entitas yang kompleks ke dalam
komponen yang dikelola
| Pada prakteknya dengan memodelkan dari
tampilan yang spesifik dan untuk tujuan tertentu
S
EBUAH KESATUAN YANGU
TUH,
TERDIRI DARI SUBSISTEMK
ARAKTERISTIKS
ISTEM| Sekuensial / Sistem Paralel
M
EMODELKANS
ISTEM| Model adalah pemetaan dari suatu bentuk disain
ke dalam bentuk yang nyata. ke dalam bentuk yang nyata.
| Secara Natural maupun Artificial
M
ODELLING, W
HY?
| Kenyataan yang sangat Simpel
y Memahami / memvisualisasi y Memahami / memvisualisasi y Spesifikasi
y Template untuk mendesain Sistem y Dokumentasi
M
ODELLING, H
OW?
| Berbagai tipe model yang bisa dipilih dapat
memberikan solusi yang diinginkan. memberikan solusi yang diinginkan.
y Analityc Model (formal)
y Numeric Program (program komputer) y Clay Model, 3D Cad Model
T
IPEM
ODEL(1)
| Berdasarkan levelnya, kita mendapatkan 3 jenis
model, yaitu : model, yaitu :
y Intentional
y Conceptual (Fungsi, logika dari sistem)
T
IPEM
ODEL(2)
|
Formal, Informal
|
Stokastic, Deterministik
|
Text Based
|
Graphical
|
Executable
T
IPEM
ODEL(3)
| Statis, Dinamis
y Model y Model
y Bagaimana representasinya dalam Simulasi?
| Continous, Discrete (waktu)
SISTEM
DINAMIS
S
ISTEM
D
INAMIK
| Pendekatan sistem dinamik sangat jauh berbeda dengan sistem yang lama yaitu Analisis
(Reductionism)
Pendekatan Analisis (Reductionism)
Pendekatan Sistem Dinamik
-Hanya fokus di satu bagian -Hubungan sebab akibat secara Linear (A cause B)
-Status observatorny objektif -Konteksnya sangat tidak relevan
-Fokus di keseluruhan -Hubungan sebab akibat secara Sirkular (A cause B cause C cause A)
-Status observator subjektif y g
-Hanya menghasilkan satu kebenaran atau jawaban terbaik -Ekternalitas bukan hal yang penting
-Permasalahan terpecahkan
j -Konteksnya sangat relevan -Banyak kebenaran dan jawaban
-Eksternalitas sangat penting -Permasalahan tidak
| Contoh :
y Masalah : Untuk mengurangi kerusakan tanaman akibat serangga.
| Respon dari analisis
y Semprotkan pestisida untuk membunuh serangga itu
y Semprotkan pestisida untuk membunuh serangga itu. PestisidaÎSerangga perusak hasil panen
Semakin banyak pestisida, semakin sedikit serangga yang merusak dan mengurangi total kerusakan (lebih baik untuk waktu yang pendek)
Masalah selanjutnya :ketika pestisida membunuh serangga yang merusak tanaman, itu juga mengeliminasi populasi serangga yang ada. Ketika populasi mereka sudah terancam, maka serangga tersebut akan menyerang dengan lebih buas dibanding serangga yang sudah mati.
| Kegagalan dari sistem analisis :
y Mereka berfikir linear, lihat masalah, ambil tindakan, dapatkan hasilnya dan menganggap permasalahan selesai.
Informasi masalah
Î
Tindakan
Î
H
il
Hasil
| Berfikir secara circular Aksi
Informasi Hasil Masalah
| Menciptakan pemahaman yang penting bagi solusi jangka panjang
S
ISTEMD
INAMIK| Dalam sistem dinamik, sistem dinyatakan sebagai sebuah kumpulan dari elemen yang secara kontinu berinteraksi untuk membentuk suatu keseluruhan.
| Hubungan dasar dari relasi dan koneksi antara komponen di sistem disebut dengan struktur dari sistem.
| Istilah dinamik mengacu pada perubahan waktu. Sesuatu yang dinamis pastinya akan terus menerus berubah.
| Sistem dinamik adalah sistem yang variabel-variabelnya berinteraksi untuk menstimulasi perubahan waktu.
M
ENGAPA SISTEM DINAMIK?
| Sistem dinamik menghubungkan perilaku dari perilaku sistem ke struktur dasarny.
perilaku sistem ke struktur dasarny.
| Sistem Dinamik digunakan untuk meneliti bagaimana struktur tersebut dapat memperlihatkan sistem yang ada.
| Sistem Dinamik juga dapat digunakan untuk peneliti bagaimana perubahan struktur dari suatu bagian di dalam sistem akan suatu bagian di dalam sistem akan mempengaruhi sistem yang lain di dalam suatu kesatuan.
S
ISTEMD
INAMIS DALAMP
ROSESB
ISNIS| Semua hal dapat dijadikan bisnis dalam sistem.
| Sistem terdiri dari orang dan teknologi yang
| Sistem terdiri dari orang dan teknologi yang diharapkan dapat mendisain, memasarkan, memproduksi dan mendistribusikan produk atau servis.
C
ONTOH: P
RODUKB
ARUJika Suatu produk tidak terjual (event adalah masalahnya)
Karena
Tenaga penjual (sales) kurang berusahag p j ( ) g (event yang menjadi masalah)
Lihat masalah
Mengapas sales tidak mendorong penjualan (permasalahan yang lain)
Karena
Sales terlalu banyak bekerjay j
Proses ini berlanjut hampir selamanya
Sangat sulit menentukan cara untuk memperbaiki kinerja
B
AGAIMANA MEMECAHKAN MASALAH INI?
Geser orientasi permasalahan
Utamakan struktur sistem internal
Pemodelan Simulasi
1. Pengertian Formulasi Model
Formulasi model adalah pembentukan model
secara formal berdasarkan variabel-variabel
dan parameter-parameter serta relasi-relasi
yang didefinisikan pada tahap karakterisasi
sistem.
(c) Santi Novani Pemodelan Simulasi 3 2. Formulasi model heuristik
3. Formulasi model simulasi
Masing-masing mempunyai prosedur
formulasi model yang berbeda
(c) Santi Novani Pemodelan Simulasi 4
3. Jenis Model Matematika
Dikategorikan berdasarkan sifat
variabelnya dan pola perubahannya
terhadap waktu:
STATIK DINAMIS
DETERMINISTIK
(c) Santi Novani Pemodelan Simulasi 5
STATIK DINAMIK
persamaan aljabar variabel diskrit
fungsi optimasi variabel kontinyu
5. Model Probabilistik
Sistem probabilistik dicerminkan dari variabel-variabel yang mengandung unsur ketidakpastian
Dapat dikelompokkan lagi sbb:
STATIK DINAMIK
analisis variance waktu
(c) Santi Novani Pemodelan Simulasi 7
with optimization (math programming,
decision theory) the question is “What’s best”
This is called the “prescriptive mode”
(c) Santi Novani Pemodelan Simulasi 8
Purposes of Simulation
To explore alternatives
To improve the quality of decision making
To enable more effective planning
To improve understanding of the business
To enable faster decision making
To provide more timely information
To enable more accurate forecasts
(c) Santi Novani Pemodelan Simulasi 9 Perceived Value Expectations Perceived Quality Product Characteristics (Hardware) Perceived Quality Service Characteristics (Software) Customer Satisfaction Index (CSI) Loyalty (Retention)
European customer Satisfaction Index model, 1998
ECSI Model
(c) Santi Novani Pemodelan Simulasi 11
Untuk pembuatan model, parameter-parameter yang perlu disertakan harus diperkirakan nilainya (estimasi parameter) dengan tepat.
Estimasi parameter yang dipergunakan dalam model disebut proses parameterisasi
Kesalahan dalam menentukan nilai parameter dapat membuat model yang dihasilkan tidak sesuai dengan performansi sistem nyatanya
(c) Santi Novani Pemodelan Simulasi 12
7. Aspek-aspek parameterisasi
1. Estimasi parameter dapat dilakukan dengan baik jika tersedia data mengenai sistem nyata yang baik:
- ketersediaan data Data yang baik - kualitas data
(c) Santi Novani Pemodelan Simulasi 13
- instrumen pengukuran yang dipergunakan
variability data menyangkut seragam-tidaknya data dan bisa diatasi dengan mendapatkan data yang banyak
kecukupan data menyangkut:
- banyaknya data yang dikumpulkan - kelengkapan data yang diperlukan
Estimasi bisa dilakukan dengan melakukan pengukuran secara langsung
- pengukuran massa benda
- penghitungan jumlah loket pelayanan - pengukuraan berat barang, dll.
(c) Santi Novani Pemodelan Simulasi 15
UNIKOM
Pendesainan Model
Deskripsi
Masalah
Æ
Model
Æ
Formulasi
Model
Æ
Simulasi
Proses Tahapan dalam mengembangkan Model dan simulasi komputer secara umum, sebagai
berikut :
a.
Memahami
sistem
yang
akan
disimulasikan
Jika Pengembang model tidak tau atau belum mengetahui cara kerja sistem yang akan
dimodel simulasikan maka pengembang perlu meminta bantuan seorang ahli (pakar)
dibidang sistem yang bersangkutan.
Data masukan, keluaran, variable dan parameter masih dalam bentuk symbol – symbol
verbal (kata – kata)
b.
Mengembangkan
Model
matematika
dari
sistem
Apabila pengembang sudah mengetahui cara kerja sistem yang bersangkutan, maka
tahap berikutnya adalah memformulasikan model matematika dari sistem. Model
matematika bisa dalam bentuk persamaan diferensial, persamaan aljabar linear,
persamaan logika diskret dan lain – lain disesuaikan dengan karakterisitik sistem dan
tujuan pemodelan
c.
Mengembangkan
Model
matematika
untuk
simulasi
Digunakan untuk menyederhanakan model matematika yang sudah dihasilkan
sebelumnya. Agar lebih mudah dalam menyederhanakan Model matematika, maka
dibuatlah suatu Flow Chart untuk merinci tahapan yang harus dilewati untuk membuat
e.
Menguji,
memverifikasi
dan
memvalidasi
keluaran
simulasi
Simulasi pada dasarnya adalah menirukan sistem nyata (realitas) sehingga tolak ukur
baik tidaknya simulasi adalah sejauh mana yang bersangkutan.
Pengujian (testing) dilakukan pada tingkat modul program, untuk menguji fungsi
subsistem.
Verifikasi dilakukan untuk membuktikan bahwa hasil implementasi program komputer
sudah sesuai dengan rancangan model konsep dari sistem yang bersangkutan.
Validasi dilakukan dengan membandingkan hasil keluaran simulasi dengan data yang
diambil dari sistem nyata (realitas).
f.
Mengeksekusi
program
simulasi
untuk
tujuan
tertentu.
Eksekusi (running) program komputer bisa dilakukan secara waktu nyata (real time) atau
waktu tidak nyata (offline) tergantung dari tujuan simulasi. Secara umum ada 3 tujuan
simulasi, yaitu : untuk mempelajari perilaku (behavior) sistem, untuk pelatihan
(training), untuk hiburan/permainan (gaming).
Kumpulkan Data dan Definisikan Model
Model Konsep
Valid?
Susun Program Simulasi Komputer dan Verifikasikan
Uji Program Simulasi Komputer
Model Program
Valid?
Rancang Data Eksperimen
Eksekusi (Run) Program Simulasi Komputer
Analisis Data Keluaran
Dokumentasikan, Sajikan dan Gunakan Hasil
Tidak
Ya
Tidak
Langkah – langkah Pemodelan Simulasi
1. Memahami Sistem yang akan disimulasikan
‐ Tujuan Simulasi :
• Proses Laporan keuangan yang tersusun dengan rapid an memperkecil error
(kesalahan)
• Mencari jumpah pendapatan satu tahun, rata‐rata perbulan serta persentasenya
‐ Pendapatan per tahun didapatkan dari jumlah pendapatan perbulan, dimana
pendapatan yang didapat perbulannya sudah dipotong dengan biaya bengkel dan Gaji
Pegawai
‐ Data yang diambil pada tahun 2003
i : bulan ke –
3. Mengembangkan Model Matematika untuk Simulasi
Dari Model yang telah dibuat di atas maka, dapat dikembangkan lagi model matematika
untuk simulasi yaitu :
a. Model Perhitungan Rata – rata per tahun
Dimana :
RT : Pendapatan Rata – rata per tahun
JP : Jumlah Pendapatan pertahun
N : Jumlah Bulan
b. Model Perhitungan Persentase pendapatan per tahun
%
Dimana :
PT : Persentase pendapatan per tahun
JP : Jumlah Pendapatan pertahun
N : Jumlah Bulan
c. Model Perhitungan Persentase pendapatan setiap bulan
%
Dimana :
RBi : Rata – rata pendapatan bulan ke i
Xi : Jumlah Pendapatan bulan ke i
Mulai
N=12, i=1, X1 … X12, JP, RT, PT, RBi
Hitung JP
Apakah JP benar ?
Hitung
RT, PT dan RBi
Apakah RT, PT dan RBi benar ?
Tidak
Tidak Ya
a. Mencari Jumlah Pendapatan per tahun
7 7
7
Rp2.772.5000
b. Model Perhitungan Rata – rata per tahun
77
. . 7
c. Model Perhitungan Persentase pendapatan per tahun
%
77 % , %
d. Model Perhitungan Persentase pendapatan setiap bulan
%
Contoh untuk bulan Januari
77 % 9, %
6. Simulasikan atau gunakan program tersebut
S
IMULASIS
ISTEMP
ENGERTIANS
IMULASI| Proses Implementasi model menjadi Program
Komputer (software) atau rangkaian elektronik
Komputer (software) atau rangkaian elektronik
dan mengeksekusi software tersebut sehingga
perilakunya menyerupai sistem nyata.
| Memiliki tujuan mempelajari perilaku
(behaviour) sistem, pelatihan (training) atau
J
ENIS–
JENISS
IMULASI| Simulasi Analog
y Implementasinya menggunakan rangkaian
y Implementasinya menggunakan rangkaian
elektronika analog
| Simulasi Digital
y Implementasinya menggunakan komputer digital
| Simulasi Hybrid
y Implementasinya menggunakan gabungan rangkaian
elektronika analog dan komputer digital elektronika analog dan komputer digital
P
ERBEDAANS
IMULASIA
NALOG DAND
IGITALNo Simulasi Analog Simulasi Digital 1 Menggunakan Komputer
Analog
Menggunakan Komputer Digital
2 Membentuk/menyusun analogi persoalan
Menguraikan persoalan menjadi hitungan
3 Menyajikan variabel fisis dengan pengukuran
Menyajikan angka-angka dengan pola diskrit terkode 4 Biaya relatif rendah dan
program rendah
Biaya relatif tinggi dan program sulit
5 Unsur-unsur terpisah untuk
ti i
Unsur-unsur identik dengan l di k it t k d
setiap operasi pola diskrit terkode 6 Ketelitian sekitar 1 dalam
10 4
Ketelitian besar hingga 1 dalam 10 12
7 Mewakili/menggantikan besaran-besaran matematis atau fisis
S
IMULASI BERDASARKANW
AKTU| Simulasi Waktu nyata (Real – Time)
y Definisi waktu simulasi sama dengan waktu nyata
y Definisi waktu simulasi sama dengan waktu nyata
yang ditunjukan pada jam umumnya.
| SimulasiOffline
y Definisi waktu simulasi tidak sama (diskalakan) dengan waktu nyata, bisa dipercepat atau
diperlambat.
S
IMULASI BERDASARKANT
EKNIK| SimulasiMonte Carlo
y Tidak ada elemen waktu
y Tidak ada elemen waktu
y Untuk mengevaluasi ekspresi non-probabilistik (co. Integral)
y Melibatkan banyak persoalan matematika
| Simulasi kemudi-jejak (trace driven)
S
IMULASI BERDASARKANT
EKNIK(2)
| Simulasi kejadian diskrit
y Menggunakan model sistem kejadian diskrit
y Menggunakan model sistem kejadian diskrit
y Contoh: Antrian Bank
| Simulasi dinamis kontinu
y Menngunakan model keadaan perubahan kontinu
terhadap waktu
P
ROSESU
MUMS
IMULASIK
EJADIAND
ISKRET| Sistem yang melibatkan waktu menggunakan
Mulai
Baca parameter dan variabel model awal
Tentukan kejadian (event) yang dianggap penting
Hitung Statistik
Update waktu, eksekusi kejadian, Update variabel, jadwal kejadian berikutnya
Sim lanjut?
Ya
Cetak Hasil
Selesai
Tidak
Diagram Alir (Flowchart) proses umum simulasi kejadian diskret
B
AHASAK
OMPUTER UNTUKS
IMULASI| Cara Implementasi program Simulasi :
y Menggunakan bahasa pemrograman pada umumnya
y Menggunakan bahasa pemrograman pada umumnya.
Contoh : C, C++, Ada, Java, Pascal, Fortran, Simulink
y Menggunakan paketsoftware khusus untuk aplikasi
layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan). Kejadian garis tunggu timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasita) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga nasabah/ pelanggan yang tiba tidak bisa segera mendapatkan layanan disebabkan kesibukan pelayanan.
Masalah yang timbul dalam antrian adalah bagaimana mengusahakan keseimbangan antara biaya tunggu (antrian), terhadap biaya mencegah antrian itu sendiri guna memperoleh untung yang maksimum.
Sistem Antrian
Diagram Sistem Antrian:
Pertibaan XXXXX
Antrian Fasilitas Pelayanan
x x x Langganan Pelayan Saluran Pelayanan XX
Catatan : xx = keberangkatan
Sistem antrian dapat dibagi atas 2 komponen yaitu:
1. Antrian yang memuat langganan atau satuan-satuan yang memerlukan pelayanan (pembeli, orang sakit, mahasiswa, kapal, dll)
2. Fasilitas pelayanan yang memuat pelayanan dan saluran pelayanan (pompa minyak dan pelayan, loket bioskop dan petugas jual karcis, dll).
Sistem antrian dapat dibedakan sesuai dengan tingkah lakunya:
Sumber
Sumber adalah kumpulan orang atau barang dari mana satuan-satuan datang atau dipanggil untuk pelayanan kumpulan orang-orang atau barang-barang ini bisa berhingga atau tidak berhingga.
Proses Masukan
3. Lama berlangsungnya pelayanan
Ketiganya merupakan variabel bebas dan boleh jadi sudah tetap atau mungkin tidak.
Dapat dibedakan sebagai berikut: 1. Tersedianya pelayanan
Mekanisme pelayanan tidak selalu tersedia untuk setiap saat. 2. Kapasitas pelayanan
Kapasitas dari mekanisme pelayanan diukur berdasarkan jumlah langganan (satuan) yang dapat dilayani secara bersama-sama.
3. Lamanya pelayanan
Lamanya pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan untuk melayani seseorang atau satu satuan.
Terdapat beberapa macam sistem antrian diantaranya: 1. Antrian tunggal, pelayan tunggal
2. Antrian tunggal, pelayan ganda
3. Antrian tunggal, pelayan ganda sejajar. 4. Antrian tunggal, pelayan ganda dalam seri 5. Antrian ganda, pelayanan ganda
Antrian tunggal, pelayan ganda dalam seri
Sistem Antrian
Antrian ganda, pelayanan ganda
Sistem Antrian
Pertibaan
XXXXX
Fasilitas Pelayanan
x
x
x
XX Keberangkatan
XXXXX
Antrian ganda, pelayan ganda
Disiplin Pelayanan
Ada 5 bentuk disiplin pelayanan yaitu:
1. First come first served (FCFS) atau First in first out (FIFO) Contoh : pembelian tiket
2. Last come first served (LCFS) atau last in first out (LIFO) Contoh : sistem antrian dalam lift untuk lantai yang sama 3. Service in random order (SIRO)
λ = kecepatan pertibaan rata-rata dalam satu satuan waktu.
t
∆
λ = peluang bahwa ada satu satuan atau langganan baru yang masuk dalam antrian
dalam kurun waktu dari t hingga t+∆t.
µ = kecepatan pelayanan rata-rata dalam satu satuan waktu
t
∆
µ = peluang bahwa ada satu satuan atau langganan yang selesai dilayani dalam satuan
waktu t hingga t+∆t.
Misalkan kecepatan pelayanan tidak mempengaruhi jumlah satuan dalam antrian dan bahwa satuan satuan yang membentuk garis tunggu atau antrian tersebut dilayani sesuai dengan disiplin FIFO, maka peluang bahwa ada n satuan (n>0) pada waktu (t+∆t) ditentukan oleh empat kemungkinan sebagai berikut:
1. Kemungkinan bahwa:
a. ada n satuan dalam antrian pada waktu t = Pn(t)
b. Tidak ada pertibaan selama waktu∆t
= 1-λ∆t
c. Tidak ada satuan yang dilayani selama waktu ∆t
= 1-µ∆t
2. Kemungkinan bahwa:
a. ada n+1 satuan dalam antrian pada waktu t = Pn+1(t)
b. Tidak ada pertibaan selama waktu∆t
= 1-λ∆t
c. Tidak ada satuan yang dilayani selama waktu ∆t
= µ∆t
3. Kemungkinan bahwa:
a. ada n-1 satuan dalam antrian pada waktu t = Pn-1(t)
b. Tidak ada pertibaan selama waktu∆t
Berdasarkan empat kemungkinan ini maka peluang bahwa ada n satuan dalam antrian pada waktu t+∆tyaitu Pn(t+∆t) dengan asumsi bahwa peluang pertibaan dan peluang pelayanan lebih dari satu satuan dalam waktu ∆t dianggap sama dengan nol, ialah:
(
)
∑
= − + − + ∆ + ∆ + ∆ + ∆ + − = ∆ ∆ + ∆ − ∆ + ∆ − ∆ + ∆ − ∆ − = ∆ + 4 1 1 1 1 1 ) ( . ) ( ) ( . ) ( ) )( )( ( ) 1 )( )( ( ) 1 )( )( ( ) 1 )( 1 )( ( ) ( i n n n n n n n n n t t p t t tp t p t t p t t t p t t t p t t t p t t t p t t P λ µ µ λ µ λ µ λ λ µ µ λdimana Oiadalah faktor yang mengandung ∆t
Model Antrian
Format umum model antrian : (a/b/c),(d/e/f) dimana: a = bentuk distribusi pertibaan
b = bentuk distribusi waktu pelayanan
c = jumlah saluran pelayanan paralel dalam sistem d = disiplin pelayanan
e = jumlah maksimum yang diperkenankan berada dalam sistem f = besarnya populasi masukan
untuk huruf a dan b biasanya diganti dengan kode sebagai berikut: M = Distribusi pertibaan Poisson atau distribusi pelayan eksponensial D = Antar pertibaan atau waktu pelayanan tetap
G = Distribusi umum pemberangkatan atau waktu pelayanan
Untuk huruf d dipakai kode pengganti: FIFO atau FCFS, LIFO atau LCFS, SIRO, PS Untuk huruf c, dipergunakan bilangan bulat positif
Untuk huruf e dan f dipergunakan kode N atau menyatakan jumlah terbatas atau tidak terbatas.
Contoh: (M/M/1) : (FIFO/~/~)
Bahwa model menyatakan pertibaan distribusi secara poisson, waktu pelayanan berdistribusi secara eksponensial, pelayanan adalah 1 orang, disiplin antrian FIFO, tidak berhingga jumlah langganan boleh masuk dalam sistem antrian, dan ukuran populasi tidak berhingga.
Istilah penting dalam Model Antrian
Model (M/M/1) (FIFO/~/~) Sistem antrian tunggal
Model ini hanya membicarakan kasus dalam keadaan Steady state. Beberapa karakteristik operasi:
1. Intensitas lalu lintas 2. Periode sibuk
3. Distribusi peluang dari langganan dalam sistem 4. Jumlah rata-rata dalam sistem
5. Jumlah rata-rata dalam antrian
membutuhkan layanan dari satu atau lebih pelayan
membutuhkan layanan dari satu atau lebih pelayan
(fasilitas pelayanan).
`
Masalah yang timbul dalam antrian adalah bagaimana
mengusahakan keseimbangan antara biaya tunggu (antrian),
terhadap biaya mencegah antrian itu sendiri guna
memperoleh untung yang maksimum
Tunggu
gg
Pelayanan
y
Lapangan Terbang
Pesawat menunggu
di landasan
Landasan Pacu
Bank
Nasabah
Teller
Pencucian Mobil
Mobil
Tempat pencucian
Mobil
Mobil
Perpustakaan
Member
Petugas
1
Antrian yang memuat langganan atau satuan-satuan yang
1.
Antrian yang memuat langganan atau satuan satuan yang
memerlukan pelayanan (pembeli, orang sakit, mahasiswa,
kapal, dll)
F ili
l
l
d
l
2.
Fasilitas pelayanan yang memuat pelayanan dan saluran
`
Sumber
Sumber adalah kumpulan orang atau barang dari mana
satuan-satuan datang atau dipanggil untuk pelayanan
kumpulan orang orang atau barang barang ini bisa
kumpulan orang-orang atau barang-barang ini bisa
berhingga atau tidak berhingga.
`
Proses Masukan
Proses masukan adalah suatu proses pembentukan suatu
p
p
`
Mekanisme Pelayanan
`
Mekanisme Pelayanan
3 Aspek dalam Mekanisme Pelayanan, yaitu :
a.
Tersedianya Pelayanan
b.
Kapasitas Pelayanan
2
Antrian tunggal pelayan ganda
2.
Antrian tunggal, pelayan ganda
3.
Antrian tunggal, pelayan ganda sejajar.
4
Antrian tunggal pelayan ganda dalam seri
4.
Antrian tunggal, pelayan ganda dalam seri.
(FIFO)
(FIFO)
Contoh : pembelian tiket
`
Last come first served (LCFS) atau last in first out (LIFO)
(
)
(
)
Contoh : sistem antrian dalam lift untuk lantai yang sama
`
Service in random order (SIRO)
(
)
(a/b/c);(d/e/f)
(a/b/c);(d/e/f)
Dimana:
a = bentuk distribusi pertibaan
p
b = bentuk distribusi waktu pelayanan
c = jumlah saluran pelayanan paralel dalam sistem
d = disiplin pelayanan
M = Distribusi pertibaan Poisson atau distribusi pelayan
eksponensial
eksponensial
D = Antar pertibaan atau waktu pelayanan tetap
G = Distribusi umum pemberangkatan atau waktu pelayanan
G
Distribusi umum pemberangkatan atau waktu pelayanan
`
Untuk huruf d dipakai kode pengganti: FIFO atau FCFS, LIFO
atau LCFS, SIRO, PS
`
Untuk huruf c, dipergunakan bilangan bulat positif
`
Untuk huruf e dan f dipergunakan kode N atau menyatakan
poisson
`
Waktu pelayananberdistribusi secara eksponensial
p
y
p
`
Pelayanan adalah 1 orang
`
Disiplin antrian FIFO
p
`
Tidak berhingga jumlah langganan boleh masuk dalam
: Jumlah rata-rata unit yang datang per satuan waktu
J
y g
g p
: Jumlah rata-rata unit yang dilayani persatuan waktu
ρ
: Utilisasi Server, berupa % waktu server sibuk
L : Rata-rata banyaknya user dalam sistem
Lq : Rata-rata banyaknya unit berada daam antrian
W R t
t
kt
di
l k
it b
d d l
W : Rata-rata waktu yang diperlukan unit berada dalam
sistem
Wq:Rata-rata waktu yang diperlukan berada dalam antrian
Wq:Rata-rata waktu yang diperlukan berada dalam antrian
P
Θ
: Probabilitas tidak ada unit dalam sistem
`
Model yang paling sederhana adalah sistem (M/M/1)
`
Model yang paling sederhana adalah sistem (M/M/1)
`
Populasi Input tidak terbatas
`
Distribusi kedatangan pelanggan potensial mengikuti distribusi
poisson
`
Fasilitas pelayanan terdiri dari pelayanan tunggal
`
Distribusi pelayanan mengikuti distribusi poisson
`
Distribusi pelayanan mengikuti distribusi poisson
`
Kapasitas sistem diasumsikan tidak terbatas
ρ
=
/
L =
/ ( – )
2
Lq =
2
/
( – )
W = 1 / (
)
W = 1 / ( – )
Wq =
/
( – )
orang pekerja yaitu Udin. Rata – rata tingkat kedatangan
k d
ik i di
ib i
i
i
20 k d
/j
kendaraan mengikuti distribusi poisson yaitu 20 kendaraan/jam.
Udin
dapat
melayani
rata-rata
25
kendaraan/jam. Jika
diasumsikan model antrian yang digunakan adalah (M/M/1),
y g
g
(
)
hitunglah :
a.
Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan
J
l h
k d
d
d l
b.
Jumlah rata – rata kendaraan yang datang dalam sistem
Diketahui : = 20 kendaraan/jam
25 k d
/j
= 25 kendaraan/jam
Ditanyakan :
ρ
a.
ρ
b.
L
c
Lq
c.
Lq
d.
W
e
Wq
= / = 20/25 = 0.8
Artinya : Udin akan melayani kendaraan sebanyak 80% dari waktunya,
y
y
y
y ,
sedangkan 20% waktunya (1-
ρ
) untuk istirahat.
b.
L = / ( – ) = 20/(25-20) = 4
L =
ρ
ρ
/ (1 –
(
ρ
ρ
) = 0.8/(1-0.8) = 4
)
(
)
Artinya : Udin mengharapkan 4 kendaraan yang berada dalam sistem
c.
Lq =
2/ ( – ) = (20)
2/25(25-20) = 3.2
Artinya : Kendaraan yang menunggu sebanyak 3 2
Artinya : Kendaraan yang menunggu sebanyak 3.2
d.
W = 1 / ( – ) = 1 / (25-20) = 0.2 jam atau 12 menit
tunggal, mengikuti proses poisson dengan rataan waktu antar
gg ,
g
p
p
g
kedatangan berurutan 15 menit. Pelanggan memerlukan
rata-rata 20 menit untuk di pangkas rambutnya.
a
Berapakah Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan
a.
Berapakah Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan
b.
Berapakah rata-rata jumlah pelanggan yang datang ke pangkas
rambut tersebut
c.
Berapakah jumlah pelanggan yang diharapkan menunggu
dalam antrian
d.
Berapakah rata-rata waktu seorang pelanggan akan berada
p
g p
gg
dalam pangkas rambut tersebut
e.
Berapakah
rata-rata
waktu
seorang
pelanggan
akan
dalam sistem antrian
dalam sistem antrian
2.
Panjang antrian = jumlah langganan yang menunggu
untuk pelayanan = panjang garis tunggu dikurangi jumlah
langganan yang sedang dilayani.
3.
Waktu tunggu = waktu antara pertibaan seorang
l
d
l i
l
h
MULTIPLE – CHANNEL MODEL
MODEL ANTRIAN
Model Ant rian Ganda
•
Model Antrian untuk Antrian Ganda adalah :
M/M/s
•
Fasilitas yang dimiliki lebih dari satu.
Cont oh Soal :
Sebuah rumah sakit memiliki tiga ruang gawat
darurat (RGD) yang berisikan tiga bagian ruangan
yang terpisah untuk setiap kedatangan
pasien.
Setiap ruangan memiliki satu orang Dokter dan
satu orang juru rawat. Secara rata-rata seorang
d kt
d
j
d
t
t
i
dokter dan jururawar dapat merawat 5 pasien per
jam. Apabila rata-rata tingkat kedatangan 12
pasien per jam. Kedatangan dan penyelesaian
mengikuti Distribusi Poisson.
Penyel esaian
μ
=rata-rata
tingkat
pelayanan
untuk
setiap