KELOMPOK 7
MEMPERSEMBAHK
AN
Struktur pemerintahan indonesia
menurut
uud 1945 amandemen
Disusun Oleh :
ABDUL RAIS P SITI FAHMIA
SANGKALA
ALOYSIUS JANDEL SANO
Disusun Oleh :
ABDUL RAIS P SITI FAHMIA
SANGKALA
SISTEM PEMERINTAHAN RI
A. Pengertian sistem pemerintahan
Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan pemerintahan. Kata system merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah. Dan dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata-kata itu berarti:
Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh
melakukan sesuatau,
Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu
wilayah, daerah, atau Negara,
Pemerintahan adalah perbuatan, cara, hal, urusan dalam
SISTEM PEMERINTAHAN REPUBLIK
INDONESIA
Pemerintahan dalam arti luas.
Pemerintahan dalam arti yang sempit,
Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu
tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen
pemerintahan yang bekerja saling bergantungan
dan memengaruhi dalam mencapai tujuan dan
fungsi pemerintahan.
1) Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara terbagi dalam beberapa provinsi.
2) Bentuk pemerintahan adalah republik, sedangkan sistem pemerintahan presidensial.
3) Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih dan diangkat oleh MPR untuk masa jabatan lima tahun. Untuk masa jabatan 2004-2009, presiden dan wakil presiden akan dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket.
4) Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.
5) Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR. DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.
6) Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan dibawahnya.
Lembaga negara menurut uud
1945 amandemen
MPR DPR DPD PRESIDEN & WAPRES BPK MK MA KY
UUD 1945
MAJELIS
PERMUSYAWARATAN
RAKYAT (MPR)
Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah salah satu lembaga
negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah.
Jumlah anggota MPR periode 2009–2014 adalah 692 orang, terdiri
atas 560 Anggota DPR dan 132 anggota DPD. Masa jabatan anggota MPR adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji.
Anggota MPR memiliki hak mengajukan usul perubahan
pasal-pasal UUD, menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan putusan, hak imunitas, dan hak protokoler. Setelah Sidang MPR 2003, Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat tidak lagi oleh MPR. MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibukota negara.
TUGAS DAN WEWENANG MPR ALAT KELENGKAPAN MPR
Mengubah dan menetapkan
(Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945), (Undang-Undang Dasar)
Melantik Presiden dan Wakil Presiden
berdasarkan hasil pemilihan umum.
Memutuskan usul DPR berdasarkan
putusan (Mahkamah Konstitusi) untuk memberhentikan Presiden / Wakil Presiden dalam masa jabatannya.
Melantik Wakil Presiden menjadi
Presiden apabila Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatannya.
Memilih Wakil Presiden dari 2 calon
yang diajukan Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya.
Memilih Presiden dan Wakil Presiden
apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya.
Pimpinan MPR 2009–2014 adalah:
Pimpinan MPR terdiri atas seorang ketua dan 4 orang wakil ketua yang dipilih dari dan oleh Anggota MPR dalam Sidang Paripurna MPR
Panitia Ad Hoc
PRESIDEN & WAKIL
PRESIDEN
11
PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN
Presiden memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD, dan dalam melakukan kewajibannya dibantu oleh Wakil Presiden. (Pasal 4) Presiden berhak mengajukan RUU, dan menetapkan Peraturan Pemerintah untuk menjalankan UU (Pasal 5).
Tugas dan wewenang Presiden antara lain:
1. Memegang kekuasaan tertinggi atas AD, AL dan AU (Pasal 10).
2. Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain dengan persetujuan DPR, terutama yang menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi Negara (Pasal 11).
3. Menyatakan keadaan bahaya, yang syarat dan akibatnya ditetapkan dengan UU (Pasal 12).
4. Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan pertimbangan DPR (Pasal 13).
5. Presiden memberikan grasi dengan pertimbangan MA, dan memberikan amnesty dan abolisi dengan pertimbangan DPR (Pasal 14).
6. Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan menurut UU (Pasal 15).
7. Presiden membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberi nasehat dan pertimbangan kepada Presiden (Pasal 16).
DEWAN PERWAKILAN
RAKYAT
(DPR)
Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR)
Dewan Perwakilan Rakyat adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat dan memegang kekuasaan membentuk Undang-Undang.
DPR memiliki fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.
DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan umum, yang
dipilih berdasarkan hasil Pemilihan Umum.
Adapun pimpinan saat ini (2010) sebagai berikut:
1. Ketua: H. Marzuki Alie, SE., MM. (Fraksi Partai Demokrat) 2. Wakil Ketua: Ir. Taufik Kurniawan, MM. (Fraksi Partai Amanat
Nasional)
3. Wakil Ketua: Drs. H. Priyo Budi Santoso (Fraksi Partai Golongan
Karya)
4. Wakil Ketua: Ir. H. Pramono Anung Wibowo, MM. (Fraksi Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan)
TUGAS DAN KEWENANGAN DPR :
Membentuk Undang-Undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan
bersama
Membahas dan memberikan persetujuan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang
tertentu dan mengikutsertakannya dalam pembahasan
Menetapkan APBN bersama Presiden dengan memperhatikan pertimbangan DPD
Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan UU, APBN, serta kebijakan pemerintah Memilih anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan memperhatikan pertimbangan DPD Membahas dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan
negara yang disampaikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan;
Memberikan persetujuan kepada Presiden atas pengangkatan dan pemberhentian anggota
Komisi Yudisil
Memberikan persetujuan calon hakim agung yang diusulkan Komisi Yudisial untuk
ditetapkan sebagai hakim agung oleh Presiden
Memilih tiga orang calon anggota hakim konstitusi dan mengajukannya kepada Presiden
untuk ditetapkan;
Memberikan pertimbangan kepada Presiden untuk mengangkat duta, menerima
penempatan duta negara lain, dan memberikan pertimbangan dalam pemberian amnesti dan abolisi
Memberikan persetujuan kepada Presiden untuk menyatakan perang, membuat
perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain
Menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat
Memperhatikan pertimbangan DPD atas rancangan undang-undang APBN dan rancangan
undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama;
Membahas dan menindaklanjuti hasil pengawasan yang diajukan oleh DPD terhadap
15
ALAT KELENGKAPAN DPR : 1.Pimpinan 2.Komisi 3.Badan Musyawarah 4.Badan Anggaran 5.Badan Kehormatan 6.Badan Legislasi
7.Badan Urusan Rumah Tangga
8.Badan Kerja Sama Antar-Parlemen 9.Panitia Khusus
FUNGSI DPR :
10.Fungsi legislasi berkaitan dengan wewenang DPR dalam
pembentukan undang-undang. 11.Fungsi anggaran, berwenang
menyusun dan menetapkan RAPBN bersama presiden.
12.Fungsi pengawasan, melakukan pengawasan terhadap
pemerintah.
ALAT KELENGKAPAN DPR : 1.Pimpinan 2.Komisi 3.Badan Musyawarah 4.Badan Anggaran 5.Badan Kehormatan 6.Badan Legislasi
7.Badan Urusan Rumah Tangga
8.Badan Kerja Sama Antar-Parlemen 9.Panitia Khusus
FUNGSI DPR :
10.Fungsi legislasi berkaitan dengan wewenang DPR dalam
pembentukan undang-undang. 11.Fungsi anggaran, berwenang
menyusun dan menetapkan RAPBN bersama presiden.
12.Fungsi pengawasan, melakukan pengawasan terhadap
pemerintah.
HAK DPR :
1. Hak interpelasi 2. Hak angket 3. Hak imunitas
4. Hak mengajukan RUU 5. Hak bertanya
6. Hak menyatakan pendapat
HAK DPR :
1. Hak interpelasi 2. Hak angket 3. Hak imunitas
4. Hak mengajukan RUU 5. Hak bertanya
DEWAN PERWAKILAN
DAERAH
(DPD)
DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)
Merupakan lembaga tinggi negara yang anggotanya adalah
perwakilan dari provisnsi melalui pemilihan umum sebanyak 4 orang.
Fungsi Tugas dan wewenang :
1. Fungsi Legislasi
2. Fungsi Pertimbangan 3. Fungsi Pengawasan
Alat kelengkapan DPD :
1. Pimpinan 2. Komite
3. Sekretaris Jenderal
BADAN PEMERIKSA
KUANGAN
(BPK)
Badan Pengawas Keuangan (BPK)
Merupakan Lembaga tinggi negara yang berwenang untuk
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan
diresmikan oleh Presiden.
BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab
keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia,
Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan
Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang
Untuk menunjang tugasnya, BPK RI
didukung dengan seperangkat
Undang-Undang di bidang Keuangan Negara, yaitu;
1. UU No.17 Tahun 2003 Tentang
keuangan Negara
2. UU No.1 Tahun 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara
3. UU No. 15 Tahun 2004 Tentang
MAHKAMAH KONSTITUSI
(MK)
MAHKAMAKONSTITUSI (MK)
Mahkamah Konstitusi
adalah lembaga tinggi
negara dalam sistem
ketatanegaraan
Indonesia yang
HNT/A.Muthali'in/PKn-FKIP-UMS/Sm.3 23
Mahkamah Konstitusi (MK)
Mahkamah Konstitusi (MK)
Wewenang MK :
1. Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
2. Memutus Sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
3. Memutus pembubaran partai politik, dan
4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum.
Kewajiban MK :
MAHKAMAH AGUNG
(MA)
MAHKAM
AH AGUN G
(M A)
Kewajiban dan W
ewenang (M
A)
Mahkamah Agung
adalah lembaga tinggi
negara dalam sistem
ketatanegaraan
Indonesia yang
merupakan pemegang
kekuasaan kehakiman
bersama-sama
dengan Mahkamah
Konstitusi.
Mahkamah Agung
adalah lembaga tinggi
negara dalam sistem
ketatanegaraan
Indonesia yang
merupakan pemegang
kekuasaan kehakiman
bersama-sama
dengan Mahkamah
Konstitusi.
1. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi,
menguji peraturan
perundang-undangan di bawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang
2. Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi 3. Memberikan
pertimbangan dalam hal Presiden member grasi dan rehabilitasi
1. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi,
menguji peraturan
perundang-undangan di bawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang
2. Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi 3. Memberikan
KOMISI YUDISIAL
(KY)
Komisi Yudisial (KY)
Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no 22
tahun 2004 yang berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim agung .
Wewenang Komisi Yudisial :
1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan;
2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim;
3. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) bersama-sama dengan Mahkamah Agung;
4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH);
Tugas Komisi Yudisial
1. Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung;
2. Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung; 3. Menetapkan calon Hakim Agung; dan
PENUTUP
SIMPULAN
Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi empat institusi pokok, yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri.
SARAN
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
SEMOGA DAPAT BERMANFAAT BAGI
KITA SEMUA .
FASTABIKUL KHAIRAT
WASSALAMU ‘ALAIKUM WR. WB.
30
SESI PERTANYAAN
THE END