LAPORAN KERJA PRAKTEK
JUDUL, ARIAL, 16, BOLD, CAPITAL
jarak 1 enter
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Bidang Ilmu Teknik Program Studi Teknik Sipil
DISUSUN OLEH :
RIZAL NOVIK
(2012 41 0062)
MUBAROK
(2012 41 0053)
JURUSAN SIPIL - FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
vi ABSTRAK
abstrak, Arial, 11, spasi 1, max. 200 kata.
vii KATA PENGANTAR
Arial, 12, spasi 1,5
ucapan syukur dan terima kasih, bla, bla, bla
Jakarta, Januari 2016
viii DAFTAR ISI
SURAT BALASAN PERMOHONAN KERJA PRAKTEKError! Bookmark not defined.
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
SURAT KETERANGAN SELESAI KERJA PRAKTEK ... iv
LEMBAR ASISTENSI ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Proyek ... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ... 2
1.3 Lokasi Proyek ... 2
1.4 Uraian Umum ... 2
BAB 2 PERSIAPAN LELANG DAN PROSES TENDER ... 5
2.1 Pelelangan ... 5
2.1.1 Pelelangan Umum ... 5
2.1.2 Pelelangan Terbatas ... 6
2.1.3 Pemilihan Langsung ... 8
2.1.4 Penunjukan Langsung ... 9
2.1.5 Sistem Pelelangan Yang Digunakan ... 11
2.2 Sistem Kontrak ... 11
2.2.1 Macam-macam Kontrak ... 12
2.2.2 Sistem Kontrak yang digunakan ... 13
BAB 3 METODE PELAKSANA DI LAPANGAN ... 14
ix
3.1.1 Tinjauan Umum ... 14
3.1.2 Struktur Organisasi Proyek ... 14
3.2 Manajemen Pelaksanaan Proyek ... 14
3.2.1 Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) ... 14
3.2.2 Teknis Pelaksanaan Proyek ... 14
BAB 4 PEKERJAAN ... (yang telah diamati) ... 16
4.1 Uraian Umum ... 16
4.2 Pekerjaan ... (yang telah diamati) ... 16
4.2.1 (berisi metode awal pekerjaan yang telah di amati) ... 16
4.2.2 (berisi metode kedua pekerjaan yang telah di amati) ... 16
4.2.3 (berisi metode ketiga pekerjaan yang telah di amati) ... 16
4.2.4 (berisi metode keempat pekerjaan yang telah di amati) .... 16
4.3 Permasalahan ... 17
4.3.1 Permasalahan Non-Teknis ... 17
4.3.2 Permasalahan Teknis ... 17
4.4 Pemecahan Permasalahan ... 17
4.4.1 Pemecahan Permasalahan Non-Teknis ... 17
4.4.2 Pemecahan Permasalahan Teknis ... 17
BAB 5 PENUTUP ... 18
5.1 Kesimpulan ... 18
5.2 Saran ... 18
DAFTAR PUSTAKA ... 19
x DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 2 judul gambar ... 4
cara menambahkan daftar gambar
xi DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Judul Tabel ... 15
cara menambahkan daftar tabel
xii DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Nama Lampiran ... 20
cara menambahkan daftar lampiran
1
BAB 1
PENDAHULUAN
jarak 3 enter
1.1 Latar Belakang Proyek
2 membangun MRT mencerminkan visi sebuah kota. Kehidupan dan aktivitas ekonomi sebuah kota, antara lain tergantung dari seberapa mudah warga kota melakukan perjalanan/mobilitas dan seberapa sering mereka dapat melakukannya ke berbagai tujuan dalam kota.
1.2 Maksud dan Tujuan
Tujuan Utama dibangunnya sistem MRT adalah memberikan kesempatan kepada warga kota untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas perjalanan/mobilitasnya dengan lebih andal, terpercaya, aman, nyaman, terjangkau dan lebih ekonomis.
1.3 Lokasi Proyek
3 Gambar 1.1 lokasi proyek MRT Jakarta paket CP103
Dapat dilihat dari gambar di atas, lokasi proyek MRT CP103 membentang sepanjang jalan Haji Nawi sampai jalan Sisingamangaraja.
1.4 Uraian Umum
1. Nama Poyek : MRT Jakarta CP 103 2. Pemilik Proyek : PT. MRT Jakarta 3. Lokasi Proyek : DKI Jakarta 4. Jenis Pekerjaan : Struktur Layang 5. Jenis Kontrak : Rancang Bangun 6. Nilai Kontrak : Rp.958.303.555.826,00
7. Sumber Dana : Pinjaman JICA, APBN dan APBD 8. Pemberi Tugas : Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
4 11. Konsultan MEP : PT. Arkonin
12. Kontraktor : OSJ JV (Obayashi – Shimizu – Jaya Konstruksi)
13. Waktu Pelaksanaan : 2014-2018
Gambar 1. 1 judul gambar cara menambahkan caption pada gambar :
Klik references - insert caption - pada label, pilih Gambar 1. atau Gambar 2. atau Gambar 3. atau dst
5
BAB 2
PERSIAPAN LELANG DAN PROSES TENDER
jarak 3 enter
2.1 Pelelangan
Pelelangan adalah proses untuk memilih calon kontraktor yang terbaik untuk melaksanakan pembangunan proyek yang ditawarkan oleh owner. Kriteria terbaik didasarkan kepada penilaian terhadap profesionalisme calon kontraktor, baik teknis maupun administrasi dan juga berdasarkan harga yang ditawarkan oleh kontraktor dalam lelang tersebut.
Persaingan yang terjadi pada pelelangan akan memacu para kontraktor untuk meningkatkan profesionalisme kerja. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, pelaksanaan pelelangan dibagi kedalam empat macam, yaitu :
1. Pelelangan umum 2. Pelelangan terbatas 3. Pemilihan langsung 4. Penunjukan langsung
2.1.1 Pelelangan Umum
6 Pemilihan pelaksanaan konstruksi dengan cara pelelangan umum berlaku untuk semua pekerjaan pelaksanaan konstruksi. Dengan syarat-syarat :
1. Diumumkan secara luas melalui media massa, sekurang-kurangnya 1 (satu) media cetak dan papan pengumuman. 2. Dilakukan penilaian kualifikasi maupun pasca kualifikasi. 3. Peserta yang berbentuk badan usaha harus sudah
diregistrasi pada lembaga.
4. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha atau usaha orang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga.
Tata cara pelelangan umum terdiri dari : a. Pengumuman
b. Pendaftaran untuk mengikuti pelelangan c. Penjelasan
d. Pemasukan penawaran e. Evaluasi penawaran
f. Penetapan calon pemenang berdasarkan harga terendah terevaluasi diantara penawaran yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan tekhnis serta tanggap terhadap dokumen pelelangan
g. Pengumuman calon pemenang h. Masa sanggah
i. Penetapan pemenang
2.1.2 Pelelangan Terbatas
7 dan papan pengumuman resmi untuk umum sehingga masyarakat luas dalam dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya. Pelelangan ini dilakukan melalui undangan untuk mengajukan penawaran kepada kontraktor-kontraktor yang dianggap mampu.
Pelelangan terbatas berlaku untuk pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Mempunyai resiko tinggi
b. Menggunakan teknologi tinggi
Proses pemilihan para kontraktor dengan cara pelelangan terbatas harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Diumumkan melalui media massa sekurang-kurangnya 1 (satu) media massa dan papan pengumuman resmi.
2. Jumlah penyedia jasa terbatas. 3. Melalui proses prakualifikasi.
4. Peserta pelelangan yang berbentuk badan usaha harus sudah diregistrasi pada lembaga.
5. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha atau perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga.
Tata cara dalam pemilihan para kontraktor dengan cara pelelangan terbatas antara lain :
a. Pengumuman untuk prakualifikasi b. Pemasukan dokumen prakualifikasi c. Evaluasi prakualifikasi
d. Undangan berdasarkan hasil prakualifikasi e. Penjelasan
8 h. Penetapan calon pemenang berdasarkan harga terendah
terevaluasi diantara penawaran yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis serta tanggap terhadap dokumen pelelangan
i. Pengumuman calon pemenang j. Masa sanggah
k. Penetapan pemenang
2.1.3 Pemilihan Langsung
Yaitu pengadaan jasa konstruksi tanpa melalui pelelangan umum atau pelelangan terbatas sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar dari penyedia jasa dan dapat dilakukan negosiasi, baik dari segi teknis maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggung jawabkan.
Pemilihan kontraktor dengan cara pemilihan langsung berlaku untuk keadaan tertentu, yaitu :
a. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat yang masih memungkinkan untuk mengadakan proses pemilihan langsung
b. Pekerjaan yang kompleks yang hanya dapat dilaksanakan dengan teknologi baru dan penyedia jasa yang mampu mengaplikasikannya sangat terbatas
c. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan, yang menyangkut keamanan dan keselamatan negara yang ditetapkan oleh presiden
d. Pekerjaan berskala kecil dengan ketentuan : 1. Untuk kepentingan pelayanan umum. 2. Mempunyai resiko kecil.
3. Mengunakan tekhnologi sederhana.
9 Syarat-syarat dalam proses pemilihan kontraktor dengan cara pemilihan langsung :
1. Diundang sekurang-kurangnya 3 (tiga) penawar.
2. Pemasukan dan pembukaan dokumen penawaran tidak perlu dalam waktu bersamaan.
3. Peserta yang berbentuk badan usaha harus sudah teregistrasi pada lembaga.
4. Tenaga ahli dan tenaga terampil yang dipekerjakan oleh badan usaha atau usaha orang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga.
Tata cara pelaksanaan pemilihan konstruksi melalui pemilihan langsung antara lain :
a. Undangan b. Penjelasan
c. Pemasukan penawaran d. Evaluasi penawaran
e. Dapat dilakukan negosiasi setelah ditentukan peringkatnya f. Penetapan pemenang
2.1.4 Penunjukan Langsung
Yaitu pengadaan jasa konstruksi yang dilakukan tanpa melalui pelelangan umum, pelelangan terbatas, atau pemilihan langsung yang dilakukan hanya terhadap 1 (satu) penyedia jasa dengan cara melakukan negosiasi baik dari segi teknis maupun harga sehingga bisa diperoleh harga yang wajar dan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan.
10 prosedur yang berlaku yaitu mengajukan surat penawaran kepada
owner. Surat penawaran tersebut nantinya akan dievaluasi oleh owner dengan didampingi oleh konsultan perencana. Untuk menetapkan pilihannya owner dapat melakukan negosiasi secara langsung dengan pihak kontraktor sampai didapat kata sepakat.
Penunjukan langsung kontraktor berlaku untuk : a. Keadaan tertentu, yaitu :
1. Penanganan darurat untuk keamanan dan keselamatan masyarakat yang pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda.
2. Pekerjaan kompleks yang hanya dapat dilaksanakan dengan penggunaan teknologi baru dan penyedia jasa yang mampu mengaplikasikannya.
3. Pekerjaan yang perlu dirahasiakan yang menyangkut keselamatan negara yang ditetapkan oleh presiden.
4. Pekerjaan yang berskala kecil dengan ketentuan : ● Untuk keperluan sendiri
● Mempunyai resiko kecil
● Menggunakan tekhnologi sederhana
● Dilaksanakan oleh penyedia jasa usaha perorangan dan badan usaha orang perseorangan dan badan usaha kecil
5. Pekerjaan lanjutan yang secara teknis merupakan kesatuan konstruksi yang bersifat pertanggungjawabannya terhadap kegagalan bangunan
tidak dapat dipecah-pecah dari pekerjaan yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
b. Pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh pemegang hak paten atau pihak lain yang telah mendapat izin.
11 1. Peserta berbentuk badan usaha atau usaha orang
perseorangan harus sudah diregistrasi oleh lembaga. 2. Tenaga ahli dan atau tenaga terampil yang dipekerjakan
oleh badan usaha dan usaha orang perseorangan harus bersertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga.
3. Penyedia jasa yang bersangkutan merupakan pemegang hak paten atau pihak lain yang telah mendapat lisensi.
Tata cara yang berlaku dalam penunjukan langsung, antara lain : a. Undangan
b. Penjelasan
c. Pemasukan penawaran d. Negosiasi
e. Penetapan penyedia jasa
2.1.5 Sistem Pelelangan Yang Digunakan
Menguraikan tentang tata cara lelang dan sistem lelang yang di gunakan pada proyek.... font arial, size 12, spasi 1,5
2.2 Sistem Kontrak
Kontrak adalah pernyataan tertulis kedua belah pihak untuk saling mengikat mengerjakan suatu hal dengan aturan-aturan yang disepakati bersama.
Dalam dokumen kontrak biasanya berisi tentang : 1. Lingkup pekerjaan
2. Biaya pekerjaan 3. Sistem pembayaran 4. Waktu pelaksanaan
12 6. Perselisihan
7. Force majeur
8. Denda keterlambatan 9. Lain-lain
2.2.1 Macam-macam Kontrak
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, kontrak kerja konstruksi dibedakan berdasarkan
a. Bentuk imbalan yang terdiri dari : 1. Lump sump
Yaitu kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan yang sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa sepanjang gambar dan spesifikasi tidak berubah.
2. Harga satuan
Yaitu kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia jasa.
3. Biaya tambah imbalan jasa
13 dan volumenya belum diketahui dengan pasti, sedangkan pembayarannya dilakukan berdasarkan pengeluaran biaya yang meliputi pembelian bahan, sewa peralatan, upah pekerja dan lain-lain, ditambah imbalan jasa yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
b. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi terdiri dari : 1. Tahun tunggal
2. Tahun jamak
c. Cara pembayaran hasil pekerjaan, yaitu : 1. Sesuai kemajuan pekerjaan
2. Secara berkala
2.2.2 Sistem Kontrak yang digunakan
14
BAB 3
METODE PELAKSANA DI LAPANGAN
3.1 Manajemen Proyek
3.1.1 Tinjauan Umum
Menguraikan tentang manajemen proyek yang digunakan... font arial, size 12, spasi 1,5
3.1.2 Struktur Organisasi Proyek
Menguraikan tentang struktur organisasi proyek, hirarki antara owner, MK, konsultan, kontraktor, subkontraktor...font arial, size 12, spasi 1,5
3.2 Manajemen Pelaksanaan Proyek
3.2.1 Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule)
Menguraikan tentang time schedule, dan kurva s proyek... font arial, size 12, spasi 1,5
3.2.2 Teknis Pelaksanaan Proyek
15 Tabel 3. 1 Judul Tabel
cara menambahkan caption tabel
klik references - insert caption - pilih label, tabel 1. atau tabel 2. atau tabel 3. dst
16
BAB 4
PEKERJAAN ... (yang telah diamati)
4.1 Uraian Umum
Menjelaskan secara umum suatu pekerjaan yang telah diamati... font arial, size 12, spasi 1,5
4.2 Pekerjaan ... (yang telah diamati)
Penjelasan secara detail apa itu pekerjaan ... (yang telah diamati). Kelebihan dan kekurangannya, dll... font arial, size 12, spasi 1,5
4.2.1 (berisi metode awal pekerjaan yang telah di amati)
Misalkan, untuk pekerjaan pondasi, metode awalnya adalah pembesian, disini dijelaskan alat, bahan dan foto - foto, serta metode pembesian yang telah diamati di proyek... font arial, size 12, spasi 1,5
4.2.2 (berisi metode kedua pekerjaan yang telah di amati)
4.2.3 (berisi metode ketiga pekerjaan yang telah di amati)
17 4.3 Permasalahan
4.3.1 Permasalahan Non-Teknis
Permasalahan non-teknis yang sering terjadi adalah:
menjelaskan masalah - masalah yang bersifat tidak teknis, misalkan masalah cuaca, dll... font arial, size 12, spasi 1,5
4.3.2 Permasalahan Teknis
Permasalahan teknis yang sering terjadi adalah:
menjelaskan masalah - masalah yang bersifat teknis, misalkan gagalnya suatu metode pelaksanaan yang mengakibatkan kerja 2x, dll... font arial, size 12, spasi 1,5
4.4 Pemecahan Permasalahan
4.4.1 Pemecahan Permasalahan Non-Teknis
18
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
20 LAMPIRAN
Lampiran 1 Nama Lampiran