• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Aspek Hukum Dalam Konstruksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Aspek Hukum Dalam Konstruksi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.

1. LaLatatar r BeBelalakakangng Pro

Proses ses KegKegiatiatan an yanyang g dildilakuakukan kan oleoleh h manmanusiusia a berbertoltolak ak padpada a salsalah ah satsatu u praprasarasaranana  penunjang

 penunjang dalam dalam hal hal komponen komponen fisik fisik bangunan bangunan untuk untuk dapat dapat mengerjakan mengerjakan sertaserta mengembangkan berbagai usahanya. Hingga saat ini kita dapat melihat bahwa pembangunan mengembangkan berbagai usahanya. Hingga saat ini kita dapat melihat bahwa pembangunan disegala bidang sedang giat-giatnya dilaksanakan baik proyek fisik berupa gedung, rumah, disegala bidang sedang giat-giatnya dilaksanakan baik proyek fisik berupa gedung, rumah, dsb

dsb maumaupun pun berberupa upa nonnonfisifisik k berberupa upa fasifasilitalitas-fas-fasilsilitas itas umuumum. m. DarDari i pelpelaksaaksanaanaan n proyproyek ek  tersebut banyak tujuan (

tersebut banyak tujuan (Goal Setting Goal Setting ) yang dapat diapai, namun harus kita akui juga, bahwa) yang dapat diapai, namun harus kita akui juga, bahwa ada banyak proyek-proyek yang tidak berhasil bahkan gagal sama sekali. Kegagalan suatu ada banyak proyek-proyek yang tidak berhasil bahkan gagal sama sekali. Kegagalan suatu  proyek

 proyek dapat dapat dilihat dilihat dengan dengan adanya adanya proyek-proyek proyek-proyek yang yang terlambat terlambat penyelesaiannya penyelesaiannya baik baik  ditinjau dari segi waktu (

ditinjau dari segi waktu (timetime), biaya (), biaya (Cost)Cost), dan mutu hasil pengerjaan (, dan mutu hasil pengerjaan (Quality Project)Quality Project),, atau

atau dalam hal lain dikarenadalam hal lain dikarenakan tidak berfunkan tidak berfungsinygsinya suatu bangunaa suatu bangunan sebagaimann sebagaimana awalnyaa awalnya  perenanaannya

 perenanaannya (baik (baik karena karena perubahan perubahan lingkungan, lingkungan, orang-orang orang-orang yang yang terlibat, terlibat, dsb), dsb), dandan  juga buruknya

 juga buruknya bangunan yang bangunan yang rusak dalam rusak dalam waktu yang waktu yang relatif relatif singkat (tidak singkat (tidak menapai umur menapai umur  re

renananana) ) setsetelelah ah prproyoyek ek selselesesai ai didikekerjarjakakan, n, hahal l ini ini tetentntunyunya a memembmbereri i damdampak pak papadada  pemborosan dana pembangunan.

 pemborosan dana pembangunan.

!ingkat keberhasilan ataupun kegagalan suatu proyek akan banyak ditentukan oleh !ingkat keberhasilan ataupun kegagalan suatu proyek akan banyak ditentukan oleh  pihak-pihak

 pihak-pihak yang yang terkait terkait seara seara tidak tidak langsung langsung (Dalam (Dalam hal hal ini ini bisa bisa pemilik pemilik proyek, proyek, badanbadan swasta,

swasta, dan pemerintah) dan pemerintah) maupun maupun seara langsung seara langsung yang dyang dalam hal alam hal ini, yini, yaitu aitu Penyedia barangPenyedia barang dan jasa (Kontraktor Pelaksana, Konsultan perenana, Konsultan pengawas) dalam suatu dan jasa (Kontraktor Pelaksana, Konsultan perenana, Konsultan pengawas) dalam suatu siklus" tahapan manajemen meliputi Perenanaan (

siklus" tahapan manajemen meliputi Perenanaan ( Planning) Planning), Pengorganisasian (, Pengorganisasian (Organizing Organizing ),), Pengisian staff (#taffing), pengarahan (

Pengisian staff (#taffing), pengarahan ( Directing  Directing ), pelaksanaan, pengendalian (), pelaksanaan, pengendalian (controling)controling),, dan pengawasan (

dan pengawasan ( supervising  supervising ).). Pr

Prososes es pepelalaksksanaanaan an suasuatu tu prproyoyek ek peperlu rlu memelilihat hat papada da babagagaimimanana a susuatu atu prproyoyek ek   pembangunan

 pembangunan tersebut tersebut dapat dapat dikerjakan dikerjakan seara seara efektif efektif dan dan efisien efisien dalam dalam penapaian penapaian suatusuatu keb

kebutuutuhanhan. . PenPengergerjaan searjaan seara a efeefektiktif f dimdimaksuaksudkadkan n bahbahwa wa perperlu lu adaadanynya a penpengakgaktifatifann semaksimal mungkin sumber daya yang ada (bahan, peralatan, material, dan pekerja), dan semaksimal mungkin sumber daya yang ada (bahan, peralatan, material, dan pekerja), dan efisien dimaksudkan untuk meminimalkan segala

efisien dimaksudkan untuk meminimalkan segala biaya yang diperlukan untuk suatu proyek.biaya yang diperlukan untuk suatu proyek. RIS

(2)

2. $umusan %asalah

&ertolak dari permasalahan yang terjadi diatas, maka kami menyadari perlu untuk mengindentifikasi masalah yang ada. #eara garis besar pokok pembahasan yang dimasukkan dalam rumusan masalah yaitu sebagai berikut '

• pa penyebab terjadinya langganan pemenang, tender arisan, tender dengan tekanan serta kelemahan dan kebaikannya.

• &agaimana ara menghilangkan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (KK) pada suatu proses pelelangan.

3. !ujuan

&erdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan makalah ini

adalah mengetahui pelaksanaan pengadaan barang dan jasa konstruksi sesuai prosedur  hukum.

BAB II

(3)

ISI

#eara garis besar proses ini dapat berjalan dengan baik, jika pihak pelaksana proyek  dapat memaksimalkan segala perihal yang mendukung pengerjaan tersebut, serta adanya hubungan kerja yang baik dengan fungsi-fungsi kerja yang lain. Pelaksanaan suatu proyek  selalu didasari pada suatu kontrak kerja. dimana sebelumnya suatu suatu proses Pra kontrak. Kegiatan pra kontrak meliputi segala proses persiapan dan pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi (Tender) baik melalui Pelelangan umum dan pelelangan terbatas.

*lobalisasi perdagangan bebas telah mengkaitkan, bahwa setiap kegiatan yang menjadi komoditi transaksi dalam perdagangan antar indi+idu, antar regional dan antar negara harus menggunakan standar mutu, baik standar mutu produk, standar sistem, standar proses maupun standar keselamatan, standar kesehatan, standar keamanan, standar lingkungan dan lain-lainnya. ang harus diatur dan ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan nasional yang mengau pada standar internasional yang ada. Komoditi produk yang diperdagangkan harus menapai standar mutu yang telah disepakati bersama oleh semua pihak dan masyarakat dunia. &arang siapa yang tidak mampu memenuhi standar mutu tersebut tidak  akan mampu bersaing, bahkan tidak akan dibeli orang.

*lobalisasi perdagangan ini telah melanda semua sektor, baik sektor produk barang maupun produk jasa. !ak ketinggalan produk jasa pelayanan konsultan yang dihasilkan atas dasar interaksi penggunaan pikiran manusia (man braind) sebagai output yang dihasilkan dari sekelompok orang yang menghasilkan produk jasa konsultan tersebut. ntuk menapai mutu  produk jasa konsultan yang mampu memuaskan pelanggan, maka setiap badan usaha konsultan dituntut untuk memiliki kemampuan kompetitif yang berdasarkan pada paradigma sebagai berikut

. Penapaian tingkat harapan pelanggan yang menyangkut kinerja (performane) konsultan, /. Peningkatan efisiensi dalam pesaingan (ompetitifness) diantara para konsultan,

0. %anajemen badan usaha konsultan yang harus bersifat progresif fleksibel,

1. &erorientasi pada kemampuan kompetisi (ompetitifness oriented), bukan profit oriented. Peningkatan kinerja konsultan yang seara terus menerus pada 2aman kini merupakan tantangan, mengingat jumlah badan usaha konsultan yang mengikuti persaingan untuk mendapatkan pekerjaan semakin banyak pula. Dituntut setiap konsultan harus mampu RISKA KARTIKA SARI / F 111 12 037 Page 3

(4)

menekan biaya seefeisien mungkin, sehingga mampu memberikan penawaran harga yang  bersaing, tetapi tetap memberikan jasa sesuai standar, spesifikasi teknis dan harapan  pelanggan yang telah ditetapkan.

%emperhatikan kondisi yang menuju efisiensi tersebut, maka setiap badan usaha harus mengubah orientasinya dalam kemampuan bersaing (ompetitifness oriented) dengan  pandai-pandai memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin. !idak lagi berorientasi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya (profit oeriented) yang bakal menjadikan kalah bersaing, sehingga selalu menemui kesulitan untuk memperoleh pekerjaan. #etiap  pelaku usaha jasa konsultan harus menermati kondisi akibat globalisasi ini.

3asa konstruksi mempunyai peranan penting dan strategis dalam penapaian berbagai sasaran guna menunjang terwujudnya tujuan pembangunan nasional, di mana pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Panasila dan ndang-ndang Dasar 415. ntuk itu, dirasakan perlu  pengaturan seara rini dan jelas mengenai jasa konstruksi, yang kemudian dituangkan dalam

di dalam ndang-ndang omor 6 !ahun 444 tentang 3asa Konstruksi (UU Jasa Konstruksi).

1. Jasa Konstruksi Secara Uu

(5)

3asa Konstruksi adalah layanan jasa konsultasi perenanaan pekerjaan konstruksi, layanan  jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi. Para pihak dalam suatu pekerjaan konstruksi terdiri dari pengguna jasa dan  penyedia jasa. Pengguna jasa dan penyedia jasa dapat merupakan orang perseorangan atau  badan usaha baik yang berbentuk badan hukum maupun yang bukan berbentuk badan hukum.

Penyedia jasa konstruksi yang merupakan perseorangan hanya dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi yang berisiko keil, yang berteknologi sederhana, dan yang berbiaya keil. #edangkan pekerjaan konstruksi yang berisiko besar dan"atau yang berteknologi tinggi dan"atau yang berbiaya besar hanya dapat dilakukan oleh badan usaha yang berbentuk   perseroan terbatas atau badan usaha asing yang dipersamakan.

2. Peri!inan Bagi Pen"e#ia Jasa Konstruksi

Penyedia jasa konstruksi yang berbentuk badan usaha harus (i) memenuhi ketentuan  peri2inan usaha di bidang jasa konstruksi dan (ii) memiliki sertifikat, klasifikasi, dan

kualifikasi perusahaan jasa konstruksi. #tandar klasifikasi dan kualifikasi keahlian kerja adalah pengakuan tingkat keahlian kerja setiap badan usaha baik nasional maupun asing yang  bekerja di bidang usaha jasa konstruksi. Pengakuan tersebut diperoleh melalui ujian yang dilakukan oleh badan"lembaga yang bertugas untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. Proses untuk mendapatkan pengakuan tersebut dilakukan melalui kegiatan registrasi, yang meliputi klasifikasi, kualifikasi, dan sertifikasi. Dengan demikian, hanya badan usaha yang memiliki sertifikat tersebut yang dii2inkan untuk bekerja di bidang usaha jasa konstruksi. &erkenaan dengan i2in usaha jasa konstruksi, telah diatur lebih lanjut dalam Pasal 1 Peraturan Pemerintah omor /6 !ahun /777 tentang saha dan Peran %asyarakat 3asa Konstruksi (PP 2$%2&&&) jo. Peraturan Pemerintah omor 1 !ahun /77 tentang Perubahan atas PP /6"/777 (PP '%2&1&) dan Keputusan %enteri Permukiman dan Prasarana 8ilayah  omor 094"KP!#"%"/77 tentang Pedoman Pemberian :2in saha 3asa Konstruksi asional.

3. Pengikatan Suatu Peker(aan Konstruksi

(6)

Pengikatan dalam hubungan kerja jasa konstruksi dilakukan berdasarkan prinsip  persaingan yang sehat melalui pemilihan penyedia jasa dengan ara pelelangan umum atau terbatas, dan dalam keadaan tertentu, penetapan penyedia jasa dapat dilakukan dengan ara  pemilihan langsung atau penunjukkan langsung. Pemilihan penyedia jasa harus mempertimbangkan kesesuaian bidang, keseimbangan antara kemampuan dan beban kerja, serta kinerja penyedia jasa. &adan-badan usaha yang dimilki oleh satu atau kelompok orang yang sama atau berada pada kepengurusan yang sama tidak boleh mengikuti pelelangan untuk satu pekerjaan konstruksi seara bersamaan. &erkenaan dengan tata ara pemilihan  penyedia jasa ini, telah diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah omor /4 !ahun /777 tentang Penyelenggaraan 3asa Konstruksi (PP 2)%2&&&) jo. Peraturan Pemerintah omor 54 !ahun /77 tentang Perubahan atas PP /4"/777.

'. Kontrak Ker(a Konstruksi

Pengaturan hubungan kerja konstruksi antara pengguna jasa dan penyedia jasa harus dituangkan dalam kontrak kerja konstruksi. #uatu kontrak kerja konstruksi dibuat dalam  bahasa :ndonesia dan dalam hal kontrak kerja konstruksi dengan pihak asing, maka dibuat

dalam bahasa :ndonesia dan bahasa :nggris.

#uatu kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus menakup uraian mengenai (i) para  pihak; (ii) rumusan pekerjaan; (iii) masa pertanggungan dan"atau pemeliharaan; (i+) tenaga ahli; (+) hak dan kewajiban para pihak; (+i) tata ara pembayaran; (+ii) idera janji; (+iii)  penyelesaian perselisihan; (i<) pemutusan kontrak kerja konstruksi; (<) keadaan memaksa ( force majeure); (<i) kegagalan bangunan; (<ii) perlindungan pekerja; (<iii) aspek lingkungan. #ehubungan dengan kontrak kerja konstruksi untuk pekerjaan perenanaan, harus memuat ketentuan tentang hak atas kekayaan intelektual.

raian mengenai rumusan pekerjaan meliputi lingkup kerja, nilai pekerjaan, dan batasan waktu pelaksanaan. $inian lingkup kerja ini meliputi (a) +olume pekerjaan, yakni besaran  pekerjaan yang harus dilaksanakan; (b) persyaratan administrasi, yakni prosedur yang harus dipenuhi oleh para pihak dalam mengadakan interaksi; () persyaratan teknik, yakni ketentuan keteknikan yang wajib dipenuhi oleh penyedia jasa; (d) pertanggungan atau  jaminan yang merupakan bentuk perlindungan antara lain untuk pelaksanaan pekerjaan,

(7)

 penerimaan uang muka, keelakaan bagi tenaga kerja dan masyarakat; (e) laporan hasil  pekerjaan konstruksi, yakni hasil kemajuan pekerjaan yang dituangkan dalam bentuk 

dokumen tertulis. #edangkan, nilai pekerjaan yakni menakup jumlah besaran biaya yang akan diterima oleh penyedia jasa untuk pelaksanaan keseluruhan lingkup pekerjaan. &atasan waktu pelaksanaan adalah jangka waktu untuk menyelesaikan keseluruhan lingkup pekerjaan termasuk masa pemeliharaan.

*. Peran +as"arakat #an +as"arakat Jasa Konstruksi

%asyarakat juga memiliki peran dalam suatu penyelenggaraan pekerjaan jasa konstruksi, diantaranya untuk (i) melakukan pengawasan untuk mewujudkan tertib  pelaksanaan jasa konstruksi; (ii) memperoleh penggantian yang layak atas kerugian yang dialami seara langsung sebagai akibat penyelenggaraan konstruksi; (iii) menjaga ketertiban dan memenuhi ketentuan yang berlaku di bidang pelaksanaan jasa konstruksi; (i+) turut menegah terjadinya pekerjaan konstruksi yang membahayakan kepentingan umum.

%asyarakat jasa konstruksi merupakan bagian dari masyarakat yang mempunyai kepentingan dan"atau kegiatan yang berhubungan dengan usaha dan pekerjaan jasa konstruksi. %asyarakat jasa konstruksi ini diselenggarakan melalui suatu forum jasa konstruksi yang dilakukan oleh suatu lembaga yang independen dan mandiri. =orum ini  bersifat mandiri dan memiliki serta menjunjung tinggi kode etik profesi. Peran masyarakat  jasa konstruksi ini diatur lebih lanjut dalam PP 1"/77.

,. Peran

Peerinta-Pemerintah juga memiliki peran dalam penyelenggaraan suatu jasa konstruksi, yaitu melakukan pembinaan jasa konstruksi dalam bentuk pengaturan, pemberdayaan, dan  pengawasan. Pengaturan yang dimaksud dilakukan dengan menerbitkan peraturan  perundang-undangan dan standar-standar teknis. #edangkan pemberdayaan dilakukan terhadap usaha jasa konstruksi dan masyarakat untuk menumbuhkembangkan kesadaran akan hak, kewajiban, dan perannya dalam pelaksanaan jasa konstruksi. #elanjutnya, mengenai  pengawasan, dilakukan terhadap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi untuk menjamin terwujudnya ketertiban jasa konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

(8)

 berlaku. Pembinaan ini dapat dilakukan bersama-sama dengan masyarakat jasa konstruksi. Pembinaan jasa konstruksi ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah omor 07 !ahun /777 tentang Penyelenggaraan Pembinaan 3asa Konstruksi.

. /ugatan +as"arakat

Dalam suatu penyelenggaraan usaha jasa konstruksi, terdapat kemungkinan bahwa masyarakat mengalami kerugian sebagai akibat dari penyelenggaraan pekerjaan konstruksi tersebut. Karena itulah, masyarakat memiliki hak mengajukan gugatan perwakilan. ang dimaksud dengan hak mengajukan gugatan perwakilan adalah hak kelompok keil masyarakat untuk bertindak mewakili masyarakat dalam jumlah besar yang dirugikan atas dasar kesamaan permasalahan, faktor hukum dan ketentuan yang ditimbulkan karena kerugian atau gangguan sebagai akibat dari kegiatan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. $. Sanksi

#anksi administratif yang dapat dikenakan atas pelanggaran  3asa Konstruksi adalah berupa '

(i) peringatan tertulis;

(ii) penghentian sementara pekerjaan konstruksi; (iii) pembatasan kegiatan usaha dan"atau profesi;

(i+) larangan sementara penggunaan hasil pekerjaan konstruksi (khusus bagi pengguna  jasa);

(+) pembekuan i2in usaha dan"atau profesi; dan

(+i) penabutan i2in usaha dan"atau profesi. #elain sanksi administratif tersebut,  penyelenggara pekerjaan konstruksi dapat dikenakan denda paling banyak sebesar 

7> (sepuluh per seratus) dari nilai kontrak atau pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.

(9)

Pada proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa konstruksi, sangat diperlukan adanya ketertiban antara pengguna dan penyedia &arang dan jasa dalam mengikuti dan menaati prosedur pelaksanaan suatu pelelangan. Kejadian-kejadian dalam bidang jasa konstruksi yang terjadi dimasa sekarang memperlihatkan adanya kelemahan dan  permasalahan sebelum pelaksanaan konstruksi . ?ontoh kasus pada bagaimana proses  pelaksanaan pengadaan barang dan jasa konstruksi khusus pada pelelangan terbatas yang kerap kali telah menyimpang dari prosedur, dimana terlihat adanya keerendungan untuk  melakukan praktek keurangan, Korupsi, Kolusi , dan epotisme (KK) dalam suatu proses  pelelangan,diantaranya '

o @angganan pemenang dari waktu- kewaktu. o !ender arisan diantara peserta lelang.

o Pelaksanaan tender dengan tekanan.

A. Be0eraa Pengertian Aal

• Peilik Pro"ek adalah Pemerintah $epublik :ndonesia yang diwakili Pemerintah

daerah propinsi Dati : #ulawesi !engah.

• Peiin Pro"ek adalah pejabat yang ditunjuk dengan surat keputusan *ubernur 

Kepala Daerah !ingkat : #ulawesi !engah, yang mewakili dan bertindak untuk dan atas nama Pemerintah daerah tingkat :, untuk mengendalikan pekerjaan yang terantum dalam dokumen kontrak.

• Pro"ek adalah suatu rangkaian kegiatan yang menggunakan berbagai sumber daya

yang dibatasi dimensi waktu dan biaya untuk mewujudkan gagasan serta tujuan yang telah ditetapkan.

•  Peserta lelang adalah rekanan yang bergerak dalam bidang jasa pemborongan, yang

 berhak mengikuti dan hadir pada saat pelelangan.

• ekanan adalah badan hukum yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi yang

 berhak mengikuti prakualifikasi dan pelelangan.

• Kontraktor adalah badan hukum yang mengajukan penawaran harga pekerjaan yang

telah ditunjuk oleh pemilik atau pemimpin proyek dan telah menandatangani kontrak  untuk melaksanakan pekerjaan.

• Kontrak adalah suatu perikatan yang dituangkan dalam perjanjian tertulis dan isi

kontrak telah disepakati oleh pemberi kerja dan mitra kerja, setelah ditanda tangani merupakan hukum bagi kedua belah pihak yang menandatangani.

(10)

• Dokuen kontrak adalah suatu dokumen yang memuat persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan, sesuai dengan dokumen pengadaannya.

• Dokuen Penga#aan adalah suatu dokumen yang memuat persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan pekerjaan yang terdiri dari '

a) $enana kerja dan syarat-syarat ($K#)  b) *ambar-gambar pekerjaan

) Perubahan-perubahan $K# dan gambar-gambar pekerjaan

d) &erita aara penjelasan pekerjaan dan peninjauan lapangan berupa perubahan- perubahannya.

•   Dokuen Pelelangan adalah dokumen pengadaan yang digunakan dalam suatu  pelelangan pekerjaan yang diterbitkan oleh pemilik.

• Penaar adalah peserta lelang yang telah diundang oleh pemilik untuk mengajukan  penawaran berdasarkan ketentuan pelelangan yang berlaku.

• Engginer4s Estiate 5EE6 atau Estiasi Perencanaan adalah perkiraan biaya  pekerjaan proyek " bagian proyek yang dibuat oleh perenana dan atau konsultan. • 7ner4s Estiate 57E6 atau estiasi eilik adalah perkiraan biaya pekerjaan

 proyek " bagian proyek yang dibuat oleh panitia yang merupakan peninjauan kembali AngineerBs Astimate (AA) disahkan oleh pemimpin proyek.

• Kolusi adalah persengkongkolan antara pihak yang kuasa dengan pihak yang  berkepentingan, atau sejenis dengan maksud saling menguntungkan, yang berakibat

merugikan negara dan " atau masyarakat.

• Korusi adalah tindak pidana menurut undang-undang nomor 0 tahun 44 melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu badan dengan menyalahgunakan wewenang, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang seara langsung atau tidak langsung dapat merugikan keuangan negara dan atau perekonomian negara.

•  Neotise adalah Keenderungan untuk mengutamakan serta menguntungkan sanak  saudara sendiri.

• Pelelangan uu adalah pelelangan yang dilakukan seara terbuka dengan  pengumuman seara luas melalui media massa, media etak, dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luar dunia usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat mengikutinya.

(11)

• Pelelangan ter0atas adalah pelelangan untuk pekerjaan tertentu yang diikuti oleh sekurang-kurangnya lima rekanan yang terantum dalam daftar rekanan terseleksi (D$!) yang dipilih diantara rekanan yang teratat dalam daftar rekanan mampu (D$%) sesuai dengan bidang usaha atau ruang lingkupnya atau kualifikasi kemampuannya dengan pengumuman seara luas, melalui media massa, media etak  dan papan pengumuman resmi untuk penerangan umum sehingga masyarakat luas dunia usaha dapat mengetahuinya.

• Peili-an langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa tanpa melalui  pelelangan umum atau pelelangan terbatas yang dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya 0 penawar dan melakukan negoisasi, baik treknis maupun harga, sehingga diperoleh harga yang wajar dan teknis yang dapat dipertanggungjawabkan dari rekanan yang teratat dalam daftar rekanan mampu (D$%), sesuai bidang usaha, ruang lingkupnya, atau kualifikasi kemampuannya.

•  Penga#aan langsung adalah pelaksanaan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan diantara rekanan golongan ekonomi lemah tanpa melalui pelelangan umum atau  pelelangan terbatas atau langsung.

B. In#ikator kelea-an atau erasala-an #ala roses elelangan

Proses pelaksanaan suatu proyek konstruksi dapatlah berjalan dengan efektif bila didukung dengan adanya suatu hubungan kerja sama (Coordinating) yang terkontrol diantara  pihak-pihak yang terlibat didalam suatu proyek. Cleh sebab itu,sebelum dilaksanakannya suatu proyek konstruksi perlu dilakukannya proses pengadaan barang dan jasa konstruksi yang nantinya akan bertugas didalam melaksanakan dan menyelesaikan konstruksi bangunan dilapangan. ntuk menunjang ketepatan didalam mengambil keputusan pemenang dalam suatu pelelangan, diperlukan peninjauan seara objektif dan transparan baik dari segi kelengkapan surat-surat maupun penawaran yang dilakukan oleh pihak penyedia barang dan  jasa konstruksi.

Pada masa yang terjadi sekarang ini, kita dapat melihat bagaimana proses pelaksanaan konstruksi yang dijalankan oleh pihak-pihak terkait. Khusus pada batasan ini kita melihat  perihal proses pelelangan yang kerap kali menjadi masalah, akibat adanya kelemahan dalam  prosedur pelaksanaan pengaadaan barang dan jasa konstruksi.

8. encana +utu Pro"ek 5+P6

(12)

$enana %utu Proyek ($%P) menjadikan bagian yang amat penting dalam kegiatan #atuan Kerja di lingkungan Departemen P, sebagai amanat Kepmen P o. 09/"KP!#"%/771 tentang Penerapan #istem %anajemen %utu di @ingkungan Departemen P #ebagaimana yang didefinisikan dalam standar #: 4-4777'/77, bahwa proyek adalah suatu proses yang unik terdiri dari suatu set kegiatan yang terkoordinasi dan terkendali, mempunyai batasan oleh waktu (dari saat awal hingga akhir) untuk menapai suatu tujuan sesuai persyaratan tertentu dengan pengelolaan yang sangat dipengaruhi oleh adanya kendala waktu, biaya dan sumber daya. Dengan demikian proses penyelenggaraan proyek harus dilaksanakan seara efektif, maka diperlukan adanya $enana %utu Proyek atau $%P. Dokumentasi $%P merupakan salah satu bukti otentik yang sangat penting dalam sistem manajemen mutu penyelenggaraan proyek.

$%P merupakan bagian yang sangat penting dalam penerapan sistem manajemen mutu, dimana $%P dokumen perenanaan yang harus dibuat sebelum proses realisasi  penyelenggaraan proyek dengan tujuan memberikan kepastian jaminan mutu (uality assurane) atas konsistensi proses dan produk yang akan dihasilkan. $%P tidak terlepas dari tahapan proses pengadaan oleh #atuan Kerja pada :nstansi Pengguna 3asa, yang meliputi  proses sejak dari tahap prakualifikasi, tender, penunjukkan pemenang, penandatanganan

kontrak hingga perintah mulai kerja.

Dapat dikatakan bahwa, $%P adalah dokumen yang menetapkan proses-proses sistem manajemen mutu, termasuk proses realisasi produk dan sumber daya yang digunakan untuk   produk, proyek atau kontrak yang spesifik.

%anfaat $%P bagi Pimpinan #atuan Kerja adalah sebagai panduan untuk memantau, mengukur dan mengendalikan kinerja penyelenggaraan proyek, disamping menjadi kerangka  bagi pengendalian penyediaan sumber daya, penapaian mutu produk sesuai spesifikasi dan  peningkatan kepuasan pelanggan dan masyarakat pengguna. $%P merupakan tolak ukur bagi  pelaksanaan proyek dalam rangka menapai kinerja proyek setiap waktu, dan apabila selama  penyelenggaraan proyek terjadi penyimpangan akan segera diketahui seara dini, tanpa harus menderita keaatan produk yang baru diketahui pada saat akhir proyek yang menjadikan  pemborosan atau kerugian yang besar.

#edangkan bagi para pelaksana di lapangan, $%P merupakan panduan selama kegiatan proyek di lapangan agar proses tetap konsisten dalam upaya penapaian mutu  produk sesuai kriteria keberterimaannya dan harus selalu dalam kondisi terkendali terhadap kendala waktu, biaya dan sumber daya yang diperlukan untuk menapai mutu sesuai RISKA KARTIKA SARI / F 111 12 037 Page 12

(13)

spesifikasi dan persyaratan yang ditetapkan. Pemeriksaan keberterimaan setiap tahapan  proses harus sudah direnanakan dalam $%P dengan maksud untuk menjamin bahwa

efektifitas penapaian keberterimaan setiap tahapan telah sesuai sehingga menghasilkan  produk bermutu tanpa aat.

$%P harus selalu dikomunikasikan kepada semua personil yang terlibat dalam  penyelenggaraan proyek, terutama yang bertanggung jawab dalam penapaian mutu produk 

di proyek.

 Dalam suatu penyelenggaraan proyek dapat terjadi keterlibatan beberapa pihak yang  berinteraksi satu sama lain bergantung pada peran penugasan masing-masing dan mereka harus bekerja sama dengan baik dan berkesinambungan dengan kemampuan dan kompetensi masing-masing pihak yang saling mendukung untuk menjajikan produk yang memenuhi spesifikasi. Pengguna 3asa harus tetap mendapatkan jaminan mutu (uality assurane) sebagai pihak yang memesan produk dan jasa dari proyek yang diselenggarakan oleh Penyedia 3asa. Penyedia 3asa harus mampu meyakinkan Pengguna 3asa bahwa produk dan  jasa yang akan diserahkan mampu menapai spesifikasi dan persyaratan lainnya untuk 

menapai kepuasan pelanggan atau Pengguna 3asa..

%enyusun $%P harus memperhatikan kaidah dan substansi yang dipersyaratkan dalam sistem manajemen mutu, agar $%P tersebut dapat diterapkan sesuai dengan tujuan  penapaian proses kerja yang konsisten untuk menghasilkan produk yang bermutu. $%P

merupakan dokumentasi perenanaan proyek yang harus menjadi suatu keputusan yang strategis Pimpinan #atuan Kerja pada :nstansi Pengguna 3asa yang menyangkut kebutuhan akan '

a. $enana pengendalian mutu setiap tahapan proses untuk mendapatkan mutu produk  yang memenuhi kepuasan pelanggan.

 b. !untutan pengguna jasa (atasan) terhadap penyajian mutu produk melalui proses yang terenana dan terkendali selama penyelenggaraan proyek.

. Harapan masyarakat yang memanfaatkan hasil proyek terhadap konsistensi fungsi dan manfaat yang sesuai keperluannya.

d. Kompetisi persaingan usaha semakin ketat, menjadikan sistem manajemen mutu merupakan kebutuhan dalam setiap proyek jasa konstruksi.

(14)

BAB III

PENU9UP

A.

KESI+PULAN

. Proses pelaksanaan pengadaan barang jasa konstruksi dapatlah berjalan dengan efektif bila didukung dengan adanya suatu hubungan kerja sama (Coordinating) yang terkontrol diantara pihak-pihak yang terlibat didalam suatu proyek.

/. Proses Kegiatan yang dilakukan oleh manusia bertolak pada salah satu  prasarana penunjang dalam hal komponen fisik bangunan untuk dapat

mengerjakan serta mengembangkan berbagai usahanya. RISKA KARTIKA SARI / F 111 12 037 Page 14

(15)

0. $%P merupakan bagian yang sangat penting dalam penerapan sistem manajemen mutu, dimana $%P dokumen perenanaan yang harus dibuat sebelum proses realisasi penyelenggaraan proyek dengan tujuan memberikan kepastian jaminan mutu (uality assurane) atas konsistensi proses dan produk  yang akan dihasilkan.

B. SAAN

%ata kuliah aspek hukum dan integritas anti korupsi dalam pembangunan

sangat membantu mahasiswa dalam mengenal dunia jasa konstuksi terutama dalam  bidang pengadaan barang dan jasa sebagai mahasiswa tentunya penulis sangat mengharapkan adanya studi lapangan baik pada suatu institusi, lembaga maupun  proyek guna memperdalam pengetahuan dan siap bila nantinya terjun dalam dunia  jasa konstruksi.

DA:9A PUS9AKA

-tt;%%in#raa#nan)2.0logsot.co%2&11%&$%asek<-uku<#ala<

konstruksi.-tl

diakses pada tanggal  oktober /71, jam /0.07.

http'""www.aademia.edu"074E60"KC$P#:F%A%PA*$H:FPA%&

*FAKCC%:FD:F:DCA#: diakses pada tanggal  oktober /71,

 jam /0.05.

http'""septiantoni.files.wordpress.om"/7"7E"aspek-hukum- pembangunan1.ppt<

(16)

diakses pada tanggal  oktober /71, jam /0.57.

Referensi

Dokumen terkait

LOKASI PAGU PERKIRAAN SEGMEN PASAR BARANG / JASA PELELANGAN / SELEKSI WAKTU. PEKERJAAN ANGGARAN NILAI USAHA KECIL / UMUM PELELANGAN / SELEKSI

LOKASI PAGU PERKIRAAN SEGMEN PASAR BARANG / JASA PELELANGAN / SELEKSI WAKTU. PEKERJAAN ANGGARAN NILAI USAHA KECIL / UMUM PELELANGAN / SELEKSI

Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Serang akan mengadakan Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi untuk jenis pengadaan Pekerjaan

Jawa-Bali (PJB) UP Paiton dengan pelelangan umum, pelelangan sederhana, penunjukkan langsung dan pengadaan langsung sudah sesuai dengan pedoman pengadaan barang/jasa namun

(4) Dalam hal metoda pelelangan umum atau pelelangan terbatas dinilai tidak efisien dari segi biaya pelelangan, maka pemilihan penyedia barang/jasa dapat dilakukan dengan metoda

44. Pengadaan Barang/ Jasa Lainnya 1. Sayembara/Kontes Untuk Pengadaan Barang ditambahkan metode Pelelangan Terbatas 45. Pengadaan Langsung Tetap.. Sayembara Tetap

Pedoman dan Standar Dokumen Pengadaan untuk Pengadaan Barang Metode Pelelangan Umum/ Pelelangan Terbatas dengan Prakualifikasi, Metode Pemasukan Dokumen Penawaran Dua Tahap,

Kecelakaan yang Mungkin Terjadi Akibat Peralatan dan Pekerjaan Konstruksi Akibat buruknya peralatan yang digunakan serta kurangnya kemampuan pekerja atau operator dalam