PENGARUH LABA BERSIH DAN KOMPONEN-KOMPONEN
AKRUALTERHADAP ARUS KAS OPERASI DI MASA
MENDATANG PADA PERUSAHAAN INDUSTRI
BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI
BEI PERIODE 2013-2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH :
ERNI SOVIANI NIM : 7132220014
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv ABSTRAK
Erni Soviani, NIM 7132220014. Pengaruh Laba Bersih dan Komponen-komponen Akrual Terhadap Arus Kas Operasi di Masa Mendatang Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015. Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi: Universitas Negeri Medan, 2017.
Permasalahan penelitian ini adalah sejauh mana investor dan kreditor mampu memprediksi kondisi keuangan perusahaan di masa mendatang dengan melihat informasi dalam laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh laba dan komponen-komponen akrual terhadap arus kas operasi di masa mendatang. Penelitian ini menggunakan empat komponen akrual, yaitu perubahan piutang usaha, perubahan utang usaha, perubahan persediaan, dan perubahan beban penyusutan.
Populasi penelitian ini adalah perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Metode pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 27 perusahaan, setelah dilakukan screening data sampel yang digunakan sebanyak 24 perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang diunduh dari www.idx.co.id. Teknis analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laba dan utang usaha berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi di masa mendatang. Jika laba mengalami peningkatan, maka arus kas masuk juga mengalami peningkatan. Dan jika perusahaan memiliki utang, maka akan terjadi arus kas keluar karena perusahaan berkewajiban membayar utangnya. Sementara perubahan piutang usaha, persediaan, dan beban penyusutan tidak berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi di masa mendatang. Hasil penelitian ini menunjukkan kemungkinan adanya pengaruh kriteria perusahaan dalam menentukan piutang usaha, persediaan, dan beban penyusutan.
v ABSTRACT
Desy Wulandari, NIM 7133220014. The Effect of Earnings and Accruals Components to Future Cash Flows in Operating Activities on Consumer Good Industry Listed in Indonesia Stock Exchange Year 2013-2015. Thesis Accounting Department, Faculty of Economics: State University of Medan, 2017.
The problem of this research is the extent to which investors and creditors were able to predict the company’s financial condition in the future by looking at the information in the financial statement. This study aimed to test whether there is influence of earnings and accruals components to operating cash flows in the future. This study uses four accrual components, namely change in account receivables, change in account payable, change in inventories, and changes depreciation.
The population of this study are consumer good industry listed in Indonesia Stock Exchange in 2013-2015. Sampling method this study using purposive sampling method and acquired 27 companies, after screening data the sample used 24 companies. The data used are secondary data from company financial statements downloaded from www.idx.co.id. Technical analysis of the data used is multiple regression analysis.
The results of this study showed that the earnings and accounts payable significant effect on operating cash flow in the future. If earnings increase, then the cash inflows also increased. And if the company has a debt, there will be an outflow because the company is obliged to pay its debts. While the change in accounts receivable, inventory and depreciation expenses no significant effect on operating cash flow in the future. The results of this study suggest a possible effect of the criteria in determining the company's accounts receivable, inventory and depreciation expenses.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT dan
shalawat beriringkan salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Laba Bersih dan Komponen-Komponen
Akrual Terhadap Arus Kas Operasi di Masa Mendatang Pada Perusahaan
Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015”.
Dalam menyelesaikan tulisan ini, penulis menyadari tidak dapat berjalan
sendiri tanpa bantuan dan dorongan baik materil maupun moril dari berbagai
pihak. Dengan rasa hormat penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis, Erwinsyah dan Ramadani Yenti, yang
telah banyak memberi dukungan dan memotivasi penulis. Bahkan terima kasih
pun tidak akan mampu mengimbangi seluruh pengorbanan dan kasih sayang yang
telah diberikan kepada penulis.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi
ini adalah sebagai berikut:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., sebagai Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, Ph.D., sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si., sebagai Wakil Dekan 1 Fakultas
vii
4. Bapak Drs. La Ane, M.Si., sebagai Wakil Dekan 2 Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan
5. Bapak Drs. Jhonson, M.Si, sebagai Wakil Dekan 3 Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Dr. Nasirwan, S.E., M.Si., Ak., CA., sebagai Ketua Jurusan
Akuntansi Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Dr. Azizul Kholis, S.E., M.Si., sebagai Seketaris Jurusan Akuntansi
Universitas Negeri Medan
8. Bapak Drs. Jihen Ginting M.Si., Ak., CA., sebagai Dosen Pembimbing
skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta semangat
kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Bapak Dr. Arfan Ikhsan, S.E., M.Si., sebagai Dosen Penguji yang telah
memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
10.Bapak M. Ridha Habibi, S.E., M.Si., Ak., CA., sebagai Dosen Penguji
yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
11.Ibu Tapi Rumondang S. Siregar, S.E., M.Acc., sebagai Dosen Penguji
yang telah memberikan kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini.
12.Seluruh dosen Jurusan Akuntasi, yang telah membimbing saya selama
masa perkuliahan, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini.
13.Adek tersayang, Dwina Septira dan Trianayla Febriana yang memberikan
semangat kepada penulis selama masa perkuliahan dan selama
viii
14.Teman teristimewa dan terkasih Dicky Satriawan yang telah meluangkan
banyak waktunya untuk membantu dan banyak memberikan motivasi
dalam perkuliahan maupun dalam penyelesaian skripsi ini.
15.Teman-teman seperjuangan Erika Tanty Pardede, Anggi Pricila, Desy
Wulandari, dan Samuel Putra, yang telah menjadi teman terbaik semasa
kuliah, meskipun berlatar belakang agama dan suku yang berbeda tetapi
budaya toleransi kita tetap terjaga.
16.Seluruh teman-teman seperjuangan di Jurusan Akuntansi kelas B 2013
yang telah membantu dan memberi semangat selama masa perkuliahan
maupun dalam penyelesaian skripsi ini.
17.Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang
telah membantu penulis selama penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu dengan penulis menerima kritik dan saran yang
sifatnya membangun demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi
ini dapat memberi manfaat bagi dunia pendidikan terutama bagi penulis.
Medan, April 2017
Penulis
ix DAFTAR ISI
Hal.
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
x
2.1.3.1 Definisi Kas dan Setara Kas ... 17
2.1.3.2 Definisi Arus Kas ... 17
2.1.3.3 Laporan Arus Kas ... 18
2.1.3.4 Arus Kas Aktivitas Operasi ... 19
2.1.4 Laba ... 21
2.1.4.1 Pengertian Laba ... 21
2.1.4.2 Laporan Laba Rugi ... 21
2.1.4.3 Tujuan Pelaporan Laba ... 22
2.1.4.4 Konsep Laba Akuntansi ... 22
2.1.4.5 Pengukuran dan Pengakuan Laba ... 23
2.1.5 Komponen-komponen Akrual ... 24
2.3 Keterkaitan Antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen ... 36
2.4 Kerangka Pemikiran ... 39
2.4 Hipotesis ... 41
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 43
3.2 Populasi dan Sampel ... 43
3.3 Metode Pengumpulan data ... 44
3.4 Definisi Operasional Variabel ... 44
xi
3.4.2 Variabel Independen ... 45
3.4.2.1 Laba ... 45
3.4.2.2 Komponen Akrual ... 45
3.5 Teknik Analisis Data ... 47
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 48
3.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 53
4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 53
4.1.2 Hasil Pengujian Data ... 55
4.1.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 55
4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 57
4.1.2.2.1 Uji Normalitas ... 57
4.1.2.2.2 Uji Multikolinieritas ... 58
4.1.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 59
4.1.2.2.4 Uji Autokorelasi ... 60
xii
4.1.2.4 Uji Koefisien Determinasi R2 ... 64
4.1.2.4 Pengujian Hipotesis Penelitian... 65
4.1.2.4.1 Uji Statistik T ... 65
4.1.2.4.2 Uji Statistik F ... 67
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal.
2.1 Penelitian Terdahulu ... 32
3.1 Durbin Watson Test ... 51
4.1 Kriteria Pengambilan Sampel ... 53
4.2 Daftar Nama Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Menjadi Sampel Penelitian ... 54
4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 56
4.4 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ... 58
4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ... 59
4.6 Hasil Uji Glejser ... 60
4.7 Hasil Uji Durbin-Watson (DW) ... 61
4.8 Hasil Uji Regresi ... 62
4.9 Nilai Koefisien Determinasi R2 ... 64
4.10 Hasil Uji Statistik T ... 65
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal.
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Keadaan perekonomian suatu negara yang seringkali mengalami pasang
surut merupakan salah satu faktor yang mendorong ketidakpastian yang terjadi
dalam perkembangan bisnis. Untuk itu, diperlukan pengetahuan dan pengalaman
yang baik dari para pelaku ekonomi untuk dapat tetap bertahan di tengah krisis
ekonomi dan persaingan yang semakin ketat. Salah satu cara yang bisa dilakukan
adalah dengan meningkatan kinerja perusahaan melalui pemanfaatan sumber daya
perusahaan secara maksimal. Karena perusahaan dengan kinerja yang baik
dianggap memiliki kekuatan lebih dalam menarik minat para investor (Widyawati
dan Sukartha, 2016).
Karena adanya ketidakpastian ekonomi, para investor mulai menurunkan
nilai investasinya pada bentuk investasi yang tak pasti menjadi lebih pasti, seperti
menabung dalam bank. Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun 2015 mencapai 5,2 persen, angka tersebut lebih rendah dari
proyeksi sebelumnya yang dirilis pada tahun 2014 sebesar 5,6 persen. Kepala
perwakilan Bank Dunia mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia mengakibatkan
turunnya harga sejumlah komoditas Indonesia dan memperkecil hadirnya peluang
baru. Namun, estimasi pertumbuhan yang kecil ini dapat berbalik bila investasi
melampaui harapan pada 2015 mendatang. Dimana, pembelanjaan domestik di
2
Para pelaku ekonomi diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi melalui investasi. Melalui laporan keuangan, para investor mampu
mengetahui kondisi perusahaan di masa kini maupun di masa mendatang dengan
melihat informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Namun, tidak semua
investor memiliki kemampuan memprediksi kondisi keuangan perusahaan dimasa
mendatang (Prayoga, 2012).
Selain itu, peramalan kondisi perusahaan di masa mendatang sering
dilakukan untuk memberikan arah operasi usaha dalam ketidakpastian yang
dihadapi oleh perusahaan. Dalam meramalkan kondisi perusahaan di masa
mendatang, pihak manajemen membutuhkan informasi keuangan yang terdapat
pada laporan keuangan yang merupakan alat penting untuk menggambarkan
kondisi dan kinerja perusahaan.
Laporan keuangan berisi informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode yang berguna bagi pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal
perusahaan. Berdasarkan PSAK Nomor 1 Revisi Tahun 2014, tujuan laporan
keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga
menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber
daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan tersebut terdiri
Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komperatif Lain,
3
dan Laporan lainnya. Dari laporan keuangan tersebut, pengguna laporan keuangan
bisa memprediksi arus kas perusahaan di masa mendatang.
Laporan arus kas diklasifikasikan menurut 3 aktivitas, yaitu arus kas dari
aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas
pendanaan (PSAK Nomor 2 Revisi Tahun 2014). Diantara ketiga kategori, arus
kas operasi yang lebih penting karena lebih mencerminkan kegiatan perusahaan.
Arus kas operasi meliputi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk
biasanya berasal dari pendapatan usaha atau pendapatan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan operasi perusahaan. Arus kas keluar meliputi
pembayaran hutang usaha, pembayaran dividen, pembayaran beban dan
sebagainya yang berhubungan dengan kegiatan operasi perusahaan.
Riyanto (2004) menyatakan dalam menjaga kelangsungan hidup untuk
jangka panjang, arus kas operasi menjadi perhatian penting karena perusahaan
harus menghasilkan arus kas bersih positif dari aktivitas operasi. Jika perusahaan
menghasilkan arus kas negatif dari aktivitas operasi maka tidak dapat
meningkatkan kas dari sumber lain karena arus kas bersih dari aktivitas operasi
merupakan kunci ukuran likuiditas. Jadi, jumlah arus kas yang berasal dari
aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah perusahaan
tersebut mampu mengembalikan jumlah pinjamannya terhadap kreditur dan
membayar dividen atas investasi yang dilakukan oleh investor.
Laporan arus kas operasi juga bermanfaat membantu pihak yang
berkepentingan untuk menilai suatu perusahaan menghasilkan jumlah arus kas
4
tahunnya tidak selalu stabil atau berfluktuatif, contohnya pada tahun 2012 PT.
Gudang Garam Tbk. memiliki arus kas operasi positif tetapi pada tahun 2013 PT.
Gudang Garam Tbk. memiliki arus kas operasi negatif dan bahkan pada tahun
2014 masih tetap memiliki arus kas operasi negatif. Contoh lainnya pada tahun
2012 PT Delta Djakarta memiliki arus kas operasi negatif tetapi pada tahun 2013
PT Delta Djakarta bisa menaikkan arus kas operasinya menjadi positif. Hal ini
menunjukkan bahwa prediksi arus kas operasi di masa depan diperlukan untuk
mengetahui apakah arus kas operasi di masa mendatang mengalami kenaikan atau
penurunan, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan bisa mengambil keputusan
sesuai dengan informasi yang didapatnya.
Menurut Ramon (2013), prediksi arus kas operasi di masa mendatang
penting dilakukan karena berguna bagi berbagai pihak, baik pihak internal
maupun pihak eksternal. Bagi pihak internal, seperti manajer dan auditor internal,
prediksi arus kas operasi di masa mendatang perlu dilakukan untuk mengevaluasi
aktivitas operasi perusahaan sekarang dan di masa yang akan datang, seperti
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara
kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru
tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Sedangkan bagi pihak eksternal,
seperti kreditur, prediksi arus kas operasi masa depan berguna untuk melihat
kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendek. Dan bagi investor,
prediksi arus kas operasi di masa mendatang bisa mempengaruhi investasi mereka
5
Secara khusus, para analis cenderung meramalkan arus kas untuk
perusahaan-perusahaan dengan : (1) akrual-akrual yang besar, (2) pilihan-pilihan
akuntansi yang lebih beraneka ragam relatif terhadap industri yang lain, (3) variasi
laba yang besar, (4) intensitas modal yang tinggi, dan (5) kesehatan keuangan
yang buruk (Defond dan Hung, 2003).
Arus kas operasi merupakan aktivitas operasi yang berkaitan dengan laba.
Jadi arus kas tidak hanya memberikan informasi mengenai kas masuk dan kas
keluar saja, tetapi juga memberikan informasi mengenai pendapatan dan beban
yang ada di laporan laba rugi. Menurut Ramon (2013), laporan arus kas juga bisa
memberikan informasi mengenai arus kas operasi di masa mendatang dengan cara
menganalisis hubungan antara pendapatan/penjualan dan arus kas bersih dari
aktivitas operasi agar lebih mudah memprediksi jumlah dan waktu arus kas
operasi di masa mendatang.
Laporan laba rugi merupakan laporan mengenai kinerja dari suatu
perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi memuat pendapatan dan
beban yang berhubungan dengan aktivitas operasi perusahaan. Laporan laba rugi
ini juga memuat laba kotor, laba operasi, dan laba bersih yang nantinya laba ini
akan dijadikan indikator untuk menggambarkan kondisi dan prospek perusahaan
di masa mendatang. Selain itu, laba bisa digunakan oleh para pemakainya,
terutama investor dan kreditor, dalam memprediksi arus kas operasi di masa
mendatang karena laba memberikan gambaran keuntungan yang diperoleh
6
Selain laba, komponen akrual juga bisa digunakan untuk memprediksi arus
kas operasi di masa mendatang. Penelitian yang dilakukan oleh Triyono (2011)
menunjukkan bahwa pemilahan komponen akrual dari laba ke dalam perubahan
piutang, perubahan hutang, perubahan persediaan, depresiasi, amortisasi, dan
akrual lainnya secara signifikan meningkatkan kemampuan prediksi dari laba.
Transaksi komponen akuntansi akrual periode sekarang akan menyebabkan
adanya arus kas masuk atau keluar di masa yang akan datang, sehingga komponen
akuntansi akrual sering digunakan dalam memprediksi arus kas operasi. Menurut
penelitian yang dilakukan oleh Elingga dan Supatmi (dalam Prayoga, 2012), pada
saat kondisi ekonomi Indonesia mengalami krisis, hanya komponen beban
depresiasi yang berpengaruh pada arus kas operasi di masa mendatang. Sedangkan
pada saat kondisi ekonomi Indonesia stabil, semua komponen yaitu piutang,
persediaan, beban depresiasi, dan hutang berpengaruh signifikan terhadap arus kas
operasi di masa mendatang.
Beberapa peneliti menguji pengaruh laba bersih dan komponen akrual
terhadap arus kas operasi di masa mendatang dan setiap peneliti mempunyai hasil
yang berbeda-beda. Dechow et al (1998: 133-168) menguji kemampuan prediksi
earnings dan arus kas terhadap arus kas masa depan menunjukkan bahwa earnings
mempunyai kemampuan prediksi yang lebih baik dari pada arus kas dalam
memprediksi arus kas masa depan. Penelitian ini membantu menjelaskan mengapa
laba lebih sering digunakan daripada arus kas dalam penelitian dan pengukuran
kinerja. Ramon (2013) meneliti kemampuan prediktif laba dan dan arus kas
7
laba memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memprediksi arus kas operasi
masa depan dari pada arus kas operasi itu sendiri. Penelitian yang dilakukan
Triyono (2011) yang meneliti dampak kualitas laba terhadap kemampuan prediksi
laba, arus kas, dan komponen akrual memberikan bukti bahwa laba lebih superior
dibanding arus kas operasi saat ini dalam memprediksi arus kas operasi masa
depan.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Barth et al. (2001) yang
membuktikan bahwa laba disaggregat menjadi akrual dan arus kas utama
komponen yaitu perubahan piutang dan utang, persediaan, depresiasi, amortisasi,
dan akrual lainnya secara signifikan meningkatkan laba untuk memprediksi arus
kas masa depan. Menurut Prayoga (2012), laba bersih, perubahan persediaan, dan
beban depresiasi berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi di masa
mendatang, sedangkan perubahan piutang usaha dan perubahan utang usaha tidak
menunjukkan pengaruh signifikan terhadap arus kas operasi di masa mendatang.
Adanya perbedaan hasil penelitian yang telah diteliti oleh peneliti
sebelumnya, mendorong peneliti untuk meneliti kembali apakah laba bersih dan
komponen akrual memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa
mendatang. Untuk mendapatkan hasil penelitian ini, peneliti menggunakan data
berupa laporan keuangan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dengan objek penelitian yaitu perusahaan yang bergerak di sektor industri barang
8
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Laba bersih dan Komponen Akrual
Terhadap Arus Kas Operasi di Masa Mendatang Pada Perusahaan Industri
Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, masalah yang dapat
diidentifikasi dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah laba bersih memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa
mendatang ?
2. Apakah perubahan piutang usaha memiliki pengaruh terhadap arus kas
operasi di masa mendatang ?
3. Apakah perubahan utang usaha memiliki pengaruh terhadap arus kas
operasi di masa mendatang ?
4. Apakah perubahan persediaan memiliki pengaruh terhadap arus kas
operasi di masa mendatang ?
5. Apakah perubahan beban depresiasi memiliki pengaruh terhadap arus kas
operasi di masa mendatang ?
6. Apakah laba bersih, perubahan piutang usaha, perubahan utang usaha,
perubahan persediaan, dan perubahan beban depresiasi secara
9
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka peneliti
membatasi beberapa variabel dan objek penelitian sebagai berikut:
1. Laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba bersih. Laba bersih
merupakan angka yang menunjukkan selisih antara seluruh pendapatan
dan beban dari kegiatan operasi perusahaan maupun non operasi
perusahaan.
2. Komponen akrual yang digunakan dalam penelitian ini adalah piutang
usaha, utang usaha, persediaan, dan beban depresiasi.
3. Objek penelitian yaitu perusahaan yang bergerak di sektor industri barang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2013-2015.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah laba bersih memiliki pengaruh terhadap arus kas operasi di masa
mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di
BEI Periode 2013-2015 ?
2. Apakah perubahan piutang usaha memiliki pengaruh terhadap arus kas
operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi
10
3. Apakah perubahan utang usaha memiliki pengaruh terhadap arus kas
operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi
yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015 ?
4. Apakah perubahan persediaan memiliki pengaruh terhadap arus kas
operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi
yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015 ?
5. Apakah perubahan beban depresiasi memiliki pengaruh terhadap arus kas
operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi
yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015 ?
6. Apakah laba bersih, perubahan piutang usaha, perubahan utang usaha,
perubahan persediaan, dan perubahan depresiasi memiliki pengaruh
terhadap arus kas operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015 ?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penelitian dalam penelitian ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengaruh laba bersih terhadap arus kas operasi di masa
mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di
BEI Periode 2013-2015
2. Untuk mengetahui pengaruh perubahan piutang usaha terhadap arus kas
operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi
11
3. Untuk mengetahui pengaruh perubahan utang usaha terhadap arus kas
operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi
yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015
4. Untuk mengetahui pengaruh perubahan persediaan terhadap arus kas
operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi
yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015
5. Untuk mengetahui pengaruh perubahan beban depreasiasi terhadap arus
kas operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri Barang
Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015
6. Untuk mengetahui pengaruh laba bersih, perubahan piutang usaha,
perubahan utang usaha, perubahan persediaan, perubahan beban depresiasi
terhadap arus kas operasi di masa mendatang pada Perusahaan Industri
Barang Konsumsi yang terdaftar di BEI Periode 2013-2015
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat yaitu :
1. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan
pengetahuan dan pengembangan ilmu penulis khususnya yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Bagi emiten atau perusahaan, diharapkan penelitian ini merupakan salah
satu bentuk masukan untuk melihat prospek perusahaan di masa depan
12
3. Bagi investor dan kreditor, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai salah satu pertimbangan dalam melakukan investasi dan
pemberian pinjaman dalam rangka untuk mengurangi resiko dari investasi
dan pinjaman tersebut.
4. Bagi akademis, menjadi tambahan literatur dalam pengembangan ilmu
pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mampu memprediksi arus kas
76 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan
dalam Bab IV, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Laba bersih berpengaruh signifikan terhadap arus kas operasi di masa
mendatang dengan tingkat signifikasi 0,004 (<0,05). Hal ini karena jika
penjualan mengalami peningkatan maka pendapatan yang diterima juga
akan mengalami peningkatan yang akan berdampak pada kas yang akan
diterima.
2. Perubahan piutang usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap arus kas
operasi di masa mendatang dengan tingkat signifikasi 0,547 (>0,005). Hal
ini karena adanya perbedaan kebijakan perusahaan dalam penagihan
piutang usaha. Selain itu, piutang usaha memiliki jangka waktu kurang
dari satu tahun sehingga sulit memprediksi arus kas operasi di masa
mendatang. Atau karena pada saat penelitian, perusahaan berada di kondisi
kritis, sehingga piutang usaha tidak berpengaruh terhadap arus kas operasi
di masa mendatang.
3. Perubahan utang usaha berpengaruh terhadap arus kas operasi di masa
mendatang dengan tingkat signifikansi 0,012 (<0,05). Hal ini karena
77
utang akan menurunkan arus kas operasi di masa mendatang karena harus
membayar kewajiban tersebut.
4. Perubahan persediaan tidak berpengaruh terhadap arus kas operasi di masa
mendatang dengan tingkat signifikansi 0,395 (>0,05). Hal ini karena
adanya perbedaan kebijakan perusahaan dalam hal penjualan maupun
pembelian persediaan sehingga persediaan tidak mempengaruhi arus kas
operasi di masa mendatang. Atau pada saat penelitian, perusahaan berada
di kondisi kritis, sehingga persediaan tidak berpengaruh terhadap arus kas
operasi di masa mendatang.
5. Perubahan beban penyusutan tidak berpengaruh terhadap arus kas operasi
di masa mendatang dengan tingkat signifikansi 0,309 (>0,05). Hal ini
karena adanya perbedaan metode pencatatan beban penyusutan di setiap
perusahaan, adanya kebijakan-kebijakan perusahaan sehubungan dengan
penentuan beban penyusutan, beban penyusutan tidak melibatkan arus kas
keluar maupun arus kas masuk, atau karena komponen ini dijadikan target
untuk memanipulasi laba sehingga beban penyusutan tidak memiliki
pengaruh terhadap arus kas operasi di masa mendatang.
6. Secara simultan, variabel independen yang terdiri dari Laba, perubahan
piutang usaha, perubahan persediaan, perubahan utang usaha, dan
perubahan beban penyusutan berpengaruh terhadap arus kas operasi di
masa mendatang. Hal ini terlihat dari nilai F hitung (3,220) > F tabel
78
5.2 Saran
Dari hasil penelitian yang telah diperoleh, peneliti memberikan beberapa
saran untuk kedepannya yaitu sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya agar meneliti untuk beberapa sektor perusahaan
sehingga hasil penelitian lebih menggambarkan perusahaan secara
keseluruhan. Karena peneliti hanya meneliti untuk sektor industri barang
konsumsi sehingga hasil penelitian hanya menggambarkan hasil untuk
sektor industri barang konsumsi saja. Selain itu untuk melihat apakah hasil
penelitian tetap sama jika sampel perusahaan yang dipakai berbeda.
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan tidak hanya meneliti laba positif saja
tetapi juga laba negatif. dengan begitu bisa dilihat apakah rugi atau laba
negatif juga bisa digunakan untuk memprediksi arus kas operasi di masa
mendatang.
3. Variabel tambahan perlu dimasukkan ke dalam model penelitian sehingga
dapat diperoleh variabel apa saja yang bisa mempengaruhi arus kas operasi
di masa mendatang selain variabel dalam penelitian ini karena variabel
independen dalam penelitian ini hanya memiliki pengaruh sebesar 19,1%
terhadap arus kas operasi di masa mendatang, sedangkan 80,1%
79 DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Rai Dwi dan I Gede Ary Wirajaya. 2015. Kemampuan Laba, Arus Kas
Operasi dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana Vol. 10, No.3, Hal. 882-896.
As’ad, Mufid Adi. 2010. Kemampuan Informasi Komponen Arus Kas dan Laba
Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro Semarang.
Barth, Mary E, Donald P. Cram dan Karen K. Nelson. 2001. Accruals and the
Prediction of Future Cash Flows. The Accounting Review Vol. 76, No.1,
pp. 27-58.
Budiyasa, Putu Merta dan Eka Ardhani Sisdayani. 2015.Analisis Laba Dan Arus
Kas Operasi Sebagai Prediktor Arus Kas Di Masa Depan. E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana Vol. 13, No.1, Hal. 340-367.
Dahler, Yolanda dan Rahmat Febrianto.2006. Kemampuan Prediktif Earnings
Dan Arus Kas Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Simposium
Nasional Akuntansi (SNA) 9 Padang
Dechow, Patricia M. et al. 1998. The Relation Between Earnings And Cash flows. Journal of Accounting and Economics Vol. 25, No. 2, pp. 133-168.
Defond, Mark L. and Mingyi Hung. 2004. Investor Protection and Corporate
Governance : Evidance From Worldwide CEO Turnover. Journal of
Accounting Research Vol. 42, No. 2, pp. 269-312.
Ebaid, Ibrahim El-Sayed. 2010. Accruals And The Prediction Of Future Cash
Flows. Management Research Review Vol. 34, No. 7, pp. 838-853.
Ellingga, M. dan Supatmi. 2008. Dalam Irfan Bagus Dwi Proyoga. Pengaruh Laba Bersih Dan Komponen-Komponen Akrual Terhadap Arus Kas
Aktivitas Operasi Dimasa Mendatang (Hal.5). Skripsi Fakultas
Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Erlangga Djumena. Bank Dunia Turunkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Tahun Depan Menjadi 5,2 Persen. http://travel.kompas.com (8 Desember
2014)
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
80
Ikatan Akuntan Indonesia. 2014. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat
Ikhsan, Arfan dkk. 2015. Teori Akuntansi. Bandung : Citapustaka Media
Migayana, dan Andalan Tri Ratnawati. 2014.Analisis Pengaruh Laba Bersih Dan
Komponen Akrual Terhadap Arus Kas Di Masa Mendatang. Media
Ekonomi Dan Manajemen Vol. 29, No. 2, Juli 2014.
Myungsun, Kim and William Kross. 2005. The Ability of Earning to Predict
Future Operating Cash Flows Has Been Increasing – Not Decreasing.
Journal of Accounting Research Vol. 43, No. 5, pp. 753-780.
Prayoga, Irfan Bagus Dwi. 2012. Pengaruh Laba Bersih Dan Komponen-Komponen Akrual Terhadap Arus Kas Aktivitas Operasi Dimasa
Mendatang. Skripsi Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas
Diponegoro.
Ramon, Titin Kostia. 2013. Pengaruh Kemampuan Prediktif Laba Dan Arus Kas
Operasi Dalam Memprediksi Arus Kas Operasi Masa Depan. Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Reeve, James M. et al. 2011. Pengantar Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.
Riyanto, P. 2004. Penggunaan Laba dan Komponen Arus Kas untuk Memprediksi Laba dan Arus Kas pada Perusahaan Manufaktur di Pasar Modal
Indonesia Periode Tahun 1999-2002. Thesis Program Studi Magister
Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Soemarso. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Buku 1. Edisi Lima (Revisi). Jakarta: Salemba Empat
Subramanyam, Wild, Jhon. J, K. R. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Sulistyawan, Wahyu dan Aditya Septiani. 2015. Pengaruh Laba Bersih, Arus Kas Operasi Dan Komponen-komponen Akrual Dalam Memprediksi Arus Kas
Operasi Di Masa Depan. Diponegoro Journal Of Accounting Vol. 4, No.
4, Hal. 1-11
Widyawati, Zuli dan I Made Sukartha. 2016. Kemampuan Informasi Laba dan
Arus Kas Dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. E-Jurnal Akuntansi
81
Wirawan, Imanuel. 2010. Manfaat Komponen Akuntansi Akrual Bagi Investor. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Immanuel.
Triyono. 2011. Dampak Kualitas Laba Terhadap Kemampuan Prediksi Laba,
Arus Kas, Dan Komponen Akrual. Simposium Nasional Akuntansi XIV
Aceh.