• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI PENDEKATAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DENGAN MEDIA KARTU BERPASANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI KOLOID KELAS XI SMA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI PENDEKATAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING (POGIL) DENGAN MEDIA KARTU BERPASANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI KOLOID KELAS XI SMA."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Model Process Oriente Kartu Ber

Keaktifan

Diajukan Un

FAKULTAS MAT UNI

odel Problem Based Learning (PBL) Melalui Pend nted Guided Inquiry Learning (POGIL) dengan M

erpasangan Terhadap Hasil Belajar Kimia Dan tifan Siswa Pada Materi Koloid Kelas XI SMA

Oleh: Gladys Gebriella

4123331014 Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016

Pendekatan gan Media a Dan

A

ar

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Gladys Gebriella dilahirkan pada tanggal 17 Mei 1994 Lubuk Pakam.

Ayah bernama Erwansyah dan Ibu bernama Hilda Wahyuni, merupakan anak

Pertama dari Tiga bersaudara. Penulis memulai pendidikannya pada tahun 2000 di

SDN 101900 di Lubuk Pakam dan lulus jenjang pendidikan SD pada tahun 2006.

Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Lubuk Pakam, dan lulus pada

tahun 2009. Tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1

Lubuk Pakam, lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis diterima di PTN

Universitas Negeri Medan di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

pada prodi Pendidikan Kimia melalui Jalur Ekstensi dan lulus ujian pada tanggal

(4)

iii

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING MELALUI PENDEKATAN PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY

DENGAN MEDIA KARTU BERPASANGAN PADA MATERI KOLOID KELAS XI SMA

Gladys Gebriella (NIM 4123331014) ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) melalui pendekatan Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) dengan media kartu berpasangan terhadap hasil belajar kimia siswa kelas XI MAN 1 Stabat pada materi reaksi koloid. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MAN 1 Stabat yang terdiri dari 2 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dengan mengambil 2 dari 2 kelas yaitu XI MIA-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA-2 sebagai kelas kontrol. Sampel penelitian kelas eksperimen sebanyak 35 siswa dan kelas kontrol berjumlah 35 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 20 soal yang sudah valid. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model PBL melalui pendekatan POGIL dengan media kartu berpasangan dan kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Dari hasil penelitian, untuk kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 40,3 dan postest adalah 91. Sedangkan nilai rata-rata pretest untuk kelas kontrol adalah 38,4 dan postest adalah 79,1. Data hasil kelompok sampel berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji t dua pihak diperoleh thitung= 16,5 dan

ttabel = 1,670, sehingga thitung > ttabel yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

Penilaian keaktifan siswa dilihat dari berpikir kritis dan kerjasama pada kelas eksperimen mendapat rata-rata sebesar 84,92 dan kelas kontrol 47,93. Hasil ujia t dua pihak diperoleh thitung= 35,431 dan ttabel= 1,670, sehingga thitung> ttabel yang

berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model PBL melalui pendekatan POGIL dengan media kartu berpasangan terhadap hasil belajar kimia dan keaktifan siswa pada materi koloid kelas XI MAN 1 Stabat.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbal A’lamin Puji dan

syukur penulis ucapkan kepadaAllah Subhana Wa Ta’ala, atas segala berkat dan

rahmat-Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul

Pengaruh Model Problem Based Learning Melalui Pendekatan Process Oriented Guided Inquiry Learning dengan Media Kartu BerpasanganTerhadap Hasil Belajar Kimia dan Keaktifan Siswa Kelas XI Pada Materi Koloid”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu

Dr.Ir.Nurfajriani,M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian

sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Drs.Jamalum Purba,M.Si, Bapak Drs.Kawan

Sihombing,M.Si, Bapak Dr.Mahmud,M.Sc sebagai dosen penguji yang telah

memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai dengan

selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Dr.Iis Siti

Jahro,M.Si selaku dosen pembimbing akademik (PA) dan kepada seluruh Bapak

dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah

membantu penulis. Ucapan terima kasih juga kepada guru-guru sekolah yang

telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar Sarjana. Ucapan

terima kasih kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Staf Tata Usaha,

Guru Kimia dan Siswa/i kelas XI MAN 1 Stabat yang telah banyak membantu

penulis selama proses penelitian berlangsung.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih dan hormat yang setulusnya

kepada lelaki istimewa yang selalu ada di hati penulis, telah mengajarkan cinta,

keikhlasan, kemandirian serta ketegaran dalam menghadapi kehidupan, ayahanda

Penulis Tersayang Erwansyah. Dan juga wanita istimewa ibunda tersayang Hilda

Wahyuni yang tiada hentinya memberikan semangat dan cintanya, selalu

(6)

v

tersayang Jovi Jordansyah, Monica Magumi dan saudara yang selalu ada Siti

Maqdisa dan Siti Khairiah yang selalu mendukung dan memberi doa serta

semangat kepada penulis. Spesial penulis sampaikan kepada sahabat tersayang ,

Aria Darmawan, Bella, Nisa nz, Medina, Siti Khadijah, Nurul Indah, Hotmian

Sibarani, Khairatunnisa, Tina, Vera, Dira, Danki, Totok, Rini, Febi Dan

Adik-Adik Tersayang Hanim, Putri Riski, Rohanna, Dita, Rahmi, Sulas, Fahri, Yustika,

Burhan, Fitri, Arif, sekaligus para kakanda Saddam Azhar, Risvayani, Leilamora,

M.Adrian, Ary Anggara, M.Darmawan, Wahyu, Ola dan rekan- rekan

seperjuangan pendidikan kimia 2012 serta rekan – rekan HMI, HMJ Kimia dan

adik-adik Mahasiswa lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

banyak membantu dan memberi motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,

susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi

ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi saya ini. Kiranya isi skripsi

saya ini bermanfaat bagi kita semua dalam memperkaya khasanah ilmu

pendidikan sains.

Medan, Juni 2016 Penulis

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Ruang Lingkup 5

1.3 Rumusan Masalah 5

1.4 Batasan Masalah 6

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 7

1.7 Defenisi Operasional 7

Bab II Tinjauan Pustaka

2.1 Kerangka Teoritis 10

2.1.1 Belajar 10

2.1.2 Hakikat Belajar Kimia 11

2.1.4 Hasil Belajar 12

2.1.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar 13

2.1.5 Kemampuan Berpikir Kritis 15

2.1.5.1 Defenisi Berpikir Kritis 15

2.1.5.2 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis 15

2.1.5.3 Berpikir Kritis di Kelas 19

(8)

vii

2.1.5.5 Manfaat Berpikir Kritis 20

2.1.6 Sikap Kerjasama 21

2.1.7 Kerangka Teoritis Model Pembelajaran 22

2.1.7.1 Pengertian Model Pembelajaran 22

2.1.7.2 Model Problem Based Learning (PBL) 23

2.1.7.3 Sintaks Model Problem Based Learning (PBL) 24 2.1.8 Kerangka Teoritis Pendekatan Pembelajaran 25

2.1.8.1 Pengertian Pendekatan Pembelajaran 25

2.1.8.2 Pendekatan Process Oriented Guided Learning 26 2.1.8.3 Komponen Pendekatan Process Oriented Guided Learning 26

2.1.8.4 Pembelajaran Konvensional 28

2.1.9 Kerangka Teoritis Media Pembelajaran 29

2.1.9.1 Pengertian Media 29

2.1.9.2 Fungsi Media Pembelajaran 29

2.1.9.3 Kartu Berpasangan Sebagai Media Pembelajaran 30

2.2 Sistem Koloid 31

2.2.1 Pengertian Sistem Koloid 31

2.2.2 Jenis-Jenis Koloid 33

2.2.3 Sifat-sifat koloid 33

2.2.3.1 Efek Tyndall 34

2.2.3.2 Gerak Brown 34

2.2.3.3 Adsorpsi 35

2.2.3.4 Koagulasi Koloid 35

2.2.3.5 Koloid Pelindung 36

2.2.3.6 Dialisis 37

2.2.3.7 Elektroforesis 37

2.2.3.8 Koloid Liofil dan Liofob 37

2.2.4 Peranan Koloid Dalam Kehidupan 38

2.2.4.1 Pemutihan Gula 39

2.2.4.2 Penggumpulan Darah 39

2.2.4.3 Penjernihan Air 39

2.2.5 Pembuatan Koloid 40

2.3 Kerangka Konseptual 40

2.4 Hipotesis 41

2.4.1 Hipotesis Verbal 41

(9)

viii

Bab III Metode Penelitian

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 43

3.2 Populasi dan Sampel 43

3.2.1 Populasi 43

3.2.2 Sampel 43

3.3 Variabel Penelitian 44

3.4 Instrumen Penelitian 44

3.4.1 Instrumen Tes 44

3.4.1.1 Validitas Isi 45

3.4.1.2 Indeks Kesukaran 46

3.4.1.3 Daya Pembeda Soal 47

3.4.1.4 Distruktor (Pengecoh) 47

3.4.1.5 Reliabilitas Tes 48

3.4.2 Instrumen Tes 49

3.5 Rancangan Penelitian 51

3.6 Teknik Pengumpulan Data 51

3.6.1 Tahap Persiapan Penelitian 52

3.6.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian 52

3.6.3 Tahap Akhir Penelitian 53

3.7 Teknik Analisis Data 55

3.7.1 Pedoman Penilaian Instrumen Tes 55

3.7.1.1 Menentukan Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku 55

3.7.1.2 Uji Normalitas 55

3.7.1.3 Uji Homogenitas Data 56

3.7.1.4 Uji Hipotesis 56

3.7.2 Pedoman Penilaian Instrumen Non-Test 57

Bab IV Pembahasan

4.1 Hasil Penelitian 58

4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 58

4.1.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian 59

4.2 Analisis Data Hasil Penelitian 60

4.2.1 Uji Normalitas 61

4.2.2 Uji Homogenitas 62

4.2.3 Uji Hipotesis I 62

4.2.4 Perhitungan Keaktifan Siswa Melalui Berpikir Kritis dan Kerjasama 63

(10)

ix

4.2.6 Uji Homogenitas 64

4.2.7 Uji Hipotesis II 65

4.3 Pembahasan 66

Bab V Kesimpulan

5.1 Kesimpulan 70

5.2 Saran 70

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis 16

Tabel 2.2 Sintaksis Model Pembelajaran Berbasis Masalah 24

Tabel 2.3 Perbandingan antara suspense,koloid dan larutan 32

Tabel 2.4 Jenis-jenis koloid 33

Tabel 2.5 Aplikasi Koloid 39

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Sikap 49

Tabel 3.2 Rancangan Penelitian 50

Tabel 3.3 Persentase nilai sikap siswa 57

Tabel 4.1 Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Test 60

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data 61

Tabel 4.3 Uji Homogenitas Sampel 62

Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis Data Post Test 62

Tabel 4.5 Rata-rata penilaian Berpikir Kritis dan Kerjasama 63

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Keaktifan Siswa 64

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Sampel 65

(12)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Skema Pendekatan Project-Based Science 24

serupa dengan PBL

Gambar 2.2 Proses Pembuatan Koloid dengan 40

Cara Dispersi dan Kondensasi

Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian 53

Gambar 4.1Hasil Belajar Kimia Siswa 60

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran 71

Lampiran 2 Rencana Program Pembelajaran 74

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Tes Validasi 122

Lampiran 4 Soal Instrumen Tes Validasi 124

Lampiran 5 Kisi-Kisi Instrumen Tes Penelitian 143

Lampiran 6 Soal Instrumen Tes Penelitian 145

Lampiran 7 Lembar Jawaban Instrumen Tes 149

Lampiran 8 Soal Diskusi 150

Lampiran 9 Lembar Jawaban Soal Diskusi 156

Lampiran 10 Media Kartu Berpasangan 162

Lampiran 11 Lembar Observasi Keaktifan Siswa 165

Lampiran 12 Tabulasi Data Nilai Hasil Belajar Siswa 167

Lampiran 13a Tabel Validitas Soal Tes 170

Lampiran 13b Perhitungan Validitas Tes 171

Lampiran 14a Tabel Reliabilitas Tes 174

Lampiran 14b Perhitungan Reliabilitas Tes 175

Lampiran 15a Tabel Tingkat Kesukaran Tes 176

Lampiran 15a Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 177

Lampiran 16a Tabel Daya Beda Tes 179

(14)

xiii

Lampiran 17 Perhitungan Rata-rata,Varians,Standart Deviasi Tes 183

Lampiran 18 Uji Normalitas 185

Lampiran 19 Uji Homogenitas 190

Lampiran 20 Hipotesis I 192

Lampiran 21 Lembar Aktivitas Siswa 193

Lampiran 22 Tabulasi Data Aktivitas Siswa 199

Lampiran 23 Perhitungan Rata-rata, Varians,Standart Deviasi

Keaktifan Siswa 201

Lampiran 24 Uji Normalitas Keaktifan Siswa 202

Lampiran 25 Uji Homogenitas Keaktifan Siswa 205

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian terpenting dari kehidupan suatu bangsa

karena merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kecerdasan

kehidupan bangsa sebagai salah satu tujuan negara yang tersirat dalam UUD

1945. Jabaran UUD tentang pendidikan dituangkan dalam Undang-Undang

nomor 20 tahun 2003 yang didalamnya menuliskan tujuan pendidikan di

Indonesia adalah mengembangkan potensi peserta didik agar manusia yang

berilmu,kreatif,mandiri dan bertanggungjawab(Depdikbud,1990)

Sementara itu pemerintah telah berusaha melakukan perbaikan melalui

perbaikan kurikulum sehingga muncul kurikulum 2013. Pada kurikulum 2013

proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik yang memiliki karakter

antara lain materi pembelajaran berbasis fakta atau fenomena yang dapat

dijelaskan dengan logika serta mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara

kritis, analitis dan tepat dalam memecahkan masalah serta mengaplikasikan materi

pembelajaran, menutun siswa untuk mencari tahu (Discovery Learning) bukan

diberitahu. Kurikulum 2013 ini memberikan 3 alternatif model pembelajaran yaitu

Discovery Learning / Inkuiri, Problem Based Learning, dan Project Based

Learning (Divisi PLPG Rayon, 2013).

Menurut Arifin (1994), kesulitan siswa dalam mempelajari ilmu kimia dapat

bersumber pada: (1) kesulitan dalam memahami istilah, (2) kesulitan dalam

memahami konsep kimia. Kebanyakan konsep-konsep dalam ilmu kimia maupun

materi kimia secara keseluruhan merupakan konsep atau materi yang berupa

abstrak dan kompleks sehingga siswa dituntut untuk memahami konsep-konsep

tersebut dengan benar dan mendalam, dan (3) kesulitan perhitungan. Oleh sebab

itu, seorang guru mata pelajaran kimia diharapkan mampu menyajikan

materi-materi kimia dengan lebih menarik dan penuh inovasi. Salah satunya dengan

mengembangkan metode pembelajaran sedemikian rupa sehingga tujuan

(16)

2

mengenai kimia tersebut dapat ditepis bahkan hilang sama sekali. Materi pokok

sistem koloid merupakan salah satu materi kimia yang dianggap abstrak dan

membosankan karena terdiri dari konsep-konsep yng bersifat teoritis sehingga

diperlukan proses pembelajaran yang membuat siswa tertarik untuk menguasai

materi ini secara tuntas. Selain itu, sistem koloid adalah salah satu pokok bahasan

yang peristiwanya nyata dalam kehidupan siswa, yang pernah atau bahkan sering

dilihat oleh siswa itu, akan tetapi mereka belum pernah mengetahui kenapa

peristiwa itu terjadi, apa hubungannya dengan pelajaran kimia.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru bidang

studi Kimia yng dilakukan di MAN 1 Stabat, siswa cenderung kurang

bersemangat pada saat guru memberikan pelajaran kimia. Hal ini terlihat dari

sikap beberapa siswa yang kurang antusias dalam mengerjakan soal kimia.

Banyak siswa menyatakan bahwa pelajaran kimia merupakan pelajaran yang sulit

karena banyak konsep-konsep yang harus dihapalkan dan mengarahkan kepada

kehidupan sehari-hari yang kurang dipahami siswa bagaimana caranya ditambah

kurangnya kerjasama di antara siswa untuk mempelajari kimia sehingga

mengakibatkan menurunnya gairah belajar siswa.

Materi koloid sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari- hari.

penerapan sifat-sifat koloid banyak kita jumpai dalam bidang industri,

pertanian, maupun kedokteran. Salah satu cara untuk mengembangkan

kompetensi siswa dalam interaksi sosial sehingga dapat meningkatkan

prestasi pada pokok bahasan sistem koloid adalah melalui penggunaan

pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan melalui pendekatan

Process Oriented Guided Learning (POGIL) dan berbantukan media kartu

berpasangan. Metode pembelajaran PBL sangat cocok untuk materi

pokok sistem koloid. Melalui PBL, siswa dapat terlatih menghadapi berbagai

masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah

kelompok untuk dipecahkan sendiri-sendiri atau secara bersama-sama.

Problem Based Learning, selanjutnya disingkat PBL, merupakan salah

satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif

(17)

3

yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap

metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan

dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan

masalah (Ngalimun, 2013).

Problem Based Learning memiliki ciri-ciri seperti pembelajaran dimulai

dengan pemberian masalah, siswa secara berkelompok aktif merumuskan masalah

dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka. Mempelajari dan mencari

sendiri materi yang terkait dengan masalah, dan melaporkan solusi dari masalah.

Sementara guru lebih banyak memfasilitasi. Dalam model ini juga dapat dilihat

kerjasama siswa dalam berkelompok saat memecahkan masalah (Ngalimun,

2013).

Melalui Pendekatan POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning) ini

mempromosikan penyelidikan, nilai dan sikap serta keterampilan proses.

Misalnya mengamati, mengumpulkan dan mengorganisasi data, mengidentifikasi

dan mengontrol variable, merumuskan dan menguji hipotesis, penjelasan dan

menyusun kesimpulan. Dalam POGIL ini siswa bekerja dalam kelompok belajar

(tim) yang tujuan untuk penguasaan konsep sehingga mampu mengembangkan

keterampilan, berpikir tingkat tinggi, komunikasi, kerja tim manajemen dan

penilaian serta tidak lagi mengandalkan hafalan tetapi mengembangkan

keterampilan untuk sukses dalam pembelajaran sehingga dari sinilah peniliti

mengambil penelitian berbantu media kartu berpasangan. POGIL membuat siswa

terarah dalam menentukan pemecahan masalah yang menghasilkan konsep baru

bagi siswa. Melalui POGIL ini dibutuhkan aktivitas belajar siswa sehingga

sebagian besar siswa terlibat aktif dan berpikir dikelas dalam menarik

kesimpulan melalui analisis data, model atau contoh dengan mendiskusikan

ide-ide merefleksikan pengalaman yang telah mereka pelajari (Sri Yani,dkk .2012).

POGIL memiliki penekanan pada proses dan konten yang sangat erat

kaitannya dengan keterampilan proses khusnya keterampilan proses sains

Pendekatan POGIL menurut Kamil (2008) memiliki dua tujuan yang luas untuk

(18)

4

untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan utama seperti

pemrosesan informasi, komunikasi oral dan tertulis, metakognitif asesmen.

Keberhasilan yang diharapkan ditentukan oleh beberapa faktor selain model

dan pendekatan yang tepat dapat juga digunakan media pengajaran. Agar proses

pembelajaran lebih menarik lagi dan menumbuhkan kerjasama siswa maka model

Problem Based Learning dapat dipadukan dengan media kartu pasangan yang

mana terdiri dari kartu soal dan kartu jawaban yang disesuaikan dengan materi

pelajaran yang dapat memancing rasa ingin tahu dan usaha untuk menemukan

pasangan kartunya (Nugraha, 2013). Penggunaan media kartu pasangan pada

proses pembelajaran tata nama senyawa kimia adalah sangat tepat baik ditinjau

dari tingkat perkembangan siswa dan ketersediaan bahan, biaya, serta waktu

maupun kesesuaian materi pelajarannya.

Berdasarkan hasil peneliti sebelumnya menggunakan model PBL dalam

materi koloid yaitu Ratna Sari Dewi tahun 2013 , hasil penelitian yang telah

dilakukan bahwa metode PBL dapat meningkatkan interaksi sosial dan prestasi

belajar siswa kelas XI pada materi koloid IPA 3 SMAN 5 Surakarta Tahun

Pelajaran 2011/2012. Dengan hasil siklus I dan II keterangan yang signifikan

ataupun meningkat, dengan hasil siklus yakni siklus I nilai interaksi social

meningkat pada siklus II yaitu 45,325 dari menjadi 76,57%, aspek kognitif siklus

I 18,75 % naik pada silus ke II menjadi 90,63%, aspek afektif skilus I 34,38

emningkat pada siklus II menjadi 53,13%, aspek psikomotorik siklus I 50,00%

meningkat pada siklus II 53,00%.

Kemudian hasil penelitian mengenai model PBL dengan pendekatan POGIL

dilakukan Nurjannah 2014, penelitian yang diperoleh dari pretest yang diujikan

sebelum dilakukan proses pembelajaran pada kedua kelompok (eksperimen dan

control) dan posttest yang diujikan setelah dilakukan proses pembelajaran

menggunakan pendekatan POGIL kelas eksperimen dan model pembelajaran

konvensional pada kelas kontrol. Perolehan nilai rata-rata pretest pada kelas

eksperimen adalah 22,62 dan nilai rata-rata posttest adalah 78,57 sedangkan nilai

(19)

5

adalah 72,76 dan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model PBL dengan

pendekatan POGIL.

Penelitian selanjutnya mengenai media berbantu kartu berpasangan yang

diteliti oleh Yola Adista tahun 2010 terdapat hasil yaitu peningkatan hasil belajar

kimia siswa yang dibelajarkan dengan menerapkan model Pembelajaraan

Berbasis Masalah (PBL) berbantu kartu berpasangan memberikan hasil yang

lebih tinggi yakni sebesar 82,90%, daripada peningkatan hasil belajar siswa yang

dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional sebesar 69,31 %.

Dengan adanya penelitian sebelumnya peneliti mencoba mengkombinasikan

antara model, pendekatan dan media yang sesuai dan diharapkan penelitian ini

mampu menuju tahap kualitas yang lebih baik dalam pendidikan dan dapat

diterapkan dalam proses belajar mengajar di sekolah agar siswa tidak cenderun

bosan dan ikut aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan latar belakang berikut, maka peneliti tertarik untuk membuat

penelitian mengenai “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Melalui Pendekatan Process Oriented Guided Inquiry Learning (POGIL) dengan Media Kartu Berpasangan Terhadap Hasil Belajar Kimia dan Keaktifan Siswa Pada Materi Koloid Kelas XI

1.2 Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka ruang

lingkup dalam penelitian ini adalah melihat adakah pengaruh terhadap hasil

belajar kimia pada materi koloid, dengan menggunakan model Problem Based

Learning melalui pendekatan POGIL dengan media kartu berpasangan?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan ruang lingkup yang telah

dikemukakan di atas, maka masalah yang diteliti dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan

(20)

6

pendekatan POGIL dengan media kartu berpasangan pada materi

koloid?

2. Apakah ada pengaruh keaktifan belajar kimia siswa yang dibelajarkan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning melalui

pendekatan POGIL dengan media kartu berpasangan pada materi

koloid?

1.4 Batasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini, serta

mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian ini

dibatasi pada :

1. Objek penelitian adalah siswa kelas XI peminatan bidang MIA semester

genap MAN 1 Stabat T.P 2015/2016.

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Problem Based

Learning melalui pendekatan POGIL dengan media kartu berpasangan

untuk kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional untuk

kelas kontrol.

3. Materi pokok koloid di kelas XI .

4. Menggunakan kurikulum 13.

5. Hasil belajar kimia siswa dibedakan menjadi dua yaitu kognitif dan

afektif. Ranah kognitif diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1

(hapalan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis) dan ranah afektif

dilihat dari keaktifan siswa.

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar kimia siswa yang

dibelajarkan menggunakan model Problem Based Learning melalui

pendekatan POGIL dengan media kartu berpasangan pada materi

koloid?

2. Untuk mengetahui pengaruh keaktifan belajar kimia siswa yang

(21)

7

pendekatan POGIL dengan media kartu berpasangan pada materi

koloid?

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi peserta didik

a. Dapat meningkatkan motivasi belajar.

b. Dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan

membantu siswa dalam memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

c. Dapat metode pembelajaran yang inovatif yang mana siswa dituntut

untuk berfikir kritis dan secara efektif dapat meningkatkan prestasi belajar

peserta didik.

2. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi guru, khususnya

guru kimia dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik dengan

ketepatan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar.

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang baik bagi sekolah

dalam rangka perbaikan pembelajaran pada khususnya dan memajukan

program sekolah pada umumnya.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengalaman baru yang dapat digunakan

dalam proses belajar mengajar di masa mendatang.

1.7 Definisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap

variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional

untuk mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian

adalah :

1. Hasil belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam diri

(22)

8

Bloom (1976) mengklasifikasikan hasil belajar dalam tiga ranah yaitu:

ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan

ranah psikomotorik (psychomotoric domain). Ranah kognitif meliputi

kemampuan pengembangan keterampilan intelektual (knowledge) dengan

tingkatan-tingkatan yaitu Recall of data (Hapalan/C1), Comprehension

(Pemahaman/C2), Application (Penerapan/C3), Analysis (Analisis/C4),

Syntesis (Sintesis/C5), dan Evaluation (Evaluasi). Dalam penelitian ini

hasil belajar yang diamati mencakup dua aspek yaitu ranah kognitif yang

terdiri dari C1 sampai dengan C4, dan ranah afektif mencakup aspek

kemampuan berpikir kritis dan sikap kerjasama siswa dalam kelompok

belajar.

2. Menurut Sudarman (2009) Model Problem Based Learning (PBL) adalah

model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai

suatu konteks bagi peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis

dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh

pengetahuan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Problem Based

Learning dirancang untuk merangsang tingkat berpikir tinggi dalam

situasi berorientasi masalah. Pada intinya pembelajaran berbasis masalah

adalah model pembelajaran yang diawali dengan pemberian masalah

kepada siswa. Masalah tersebut dialami atau merupakan pengalaman

sehari-hari siswa. Dalam menganalisis dan memecahkan masalah siswa

secara berkelompok mendiskusikan masalah, kemudian hasil diskusi

tersebut dipresentasikan di depan kelas.

3. POGIL(Process Oriented Guided Learning) yang di artikan dalam bahasa

Indonesia berarti Proses yang dilakukan berbasis Inkuiri dan Pendekatan

POGIL adalah salah satu pendekatan inkuiri terbimbing (melibatkan guru

untuk memfasilitasi siswa dalam menemukan konsep) yang dapat melatih

keterampilan berpikir kritis pada siswa. POGIL menekankan bahwa

belajar adalah sebuah proses interaktif berpikir hati-hati, mendiskusikan

ide-ide, pemahaman pemurnian, berlatih keterampilan, yang

(23)

9

4. Keaktifan adalah siswa aktif mengolah informasi yang diterima dan

berusaha dengan seluruh anggota badannya untuk mengidentifikasi,

meruuskan masalah, mencari dan menentukan fakta, menganalisis,

menafsirkan dan menarik kesimpulan.

5. Pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran dimana guru aktif

sementara siswa pasif dalam menerima pelajaran. Hal ini disebabkan

karena dalam pembelajaran biasa, guru lebih sering menyajikan pelajaran

dalam bentuk buku, guru lebih banyak berbicara pada saat menerangkan

materi pelajaran, contoh-contoh soal, ceramah, uraian dan latihan.

6. Media kartu berpasangan merupakan suatu media pendidikan yang dapat

dimanfaatkan dalam proses pembelajaran yang berupa kartu berbentuk

persegi panjang dengan ukuran yang dapat disesuaikan, berisi kata-kata

berupa soal tentang materi yang dipelajari dan kartu yang lain berisi

(24)

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada bab IV, maka

ditetapkan beberapa simpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh model PBL melalui pendekatan POGIL terhadap hasil

belajar siswa pada materi koloid kelas XI dengan nilai rata-rata hasil

belajar kimia siswa di kelas eksperimen sebesar 91. Sementara rata-rata

hasil belajar kimia siswa di kelas kontrol yakni sebesar 79,1.

2. Ada pengaruh model PBL melalui pendekatan POGIL terhadap keaktifan

pada materi koloid kelas XI dengan nilai rata-rata penilaian keaktifan

melalui berpikir kritis dan kerjasama siswa pada kelas eksperimen adalah

84,92 dan pada kelas kontrol 47,93 .

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas

maka penulis menyarankan hal-hal berikut:

1. Bagi guru dan calon guru, penerapan model PBL melalui pendekatan

POGIL dengan media kartu berpasangan mempermudah pencapaian

tujuan instruktusional dan dapat memperoleh hasil belajar siswa yang

lebih baik, khususnya mata pelajaran kimia pada kurikulum 2013 dan

hendaknya kurikulum 2013 ini diimplementasikan dalam proses belajar

mengajar.

2. Bagi guru dan calon guru yang ingin menerapkan model PBL melalui

pendekatan POGIL dengan media kartu berpasangan hendaknya mampu

menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik supaya sintaks dari

model PBL sekaligus pendekatan POGIL dan media dapat berjalan dengan

(25)

71

Daftar Pustaka

Bloom, B.S., (1976), Human Characteristic School Learning, Me Grow Hill Book Company, New York.

Burton, E., (2000), The Compact City just for compact? A Peliminary Analysis,Studies 37 1969-2001, Urban.

Cahyana, U., Sukandar, D., Rahmat, (2004), Kimia, Piranti, Jakarta.

Costa, A.L., (1985), Developing Minds A Resource Book ForTeaching Thinking, ASCD, Virginia.

Cece, W., Tabrani, R., (1994), Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung.

Devisi PLPG Rayon 102., (2013), Buku Kurikulum 2013, Medan, Unimed Press.

Depdikbud., (1990), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.

Depdiknas., (2003), Kurikulum dan Hasil Belajar Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Kimia SMP dan MTs,Depdiknas,Jakarta.

Djamarah, (1995), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ennis, R.H, Weir, E., (1985),The Ennis-Weir Critical Thinking Essay Test-Test Manual-Criteria-Scoring Sheet and Instrumen For Teaching and Testing,Midwest Publications, USA.

Hanson, M. D., (2006), Instructor’s Guided to Process Oriented Guided Inquiry Learning, Stony Brook University ,New York.

Hamalik, O., (2010), Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,PT.Bumi Aksara Cetakan ke-7, Jakarta.

Hilgard, E. R., Bowner, G. H., (1975), Theories of Learning Englewood Cliffs, Prantice Hall, New York.

Imam, M., (2002), Kepemimpinan dan Keorganisasian,UII Pres,Yogyakarta.

Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Innovatif, Media Persada, Jakarta

(26)

72

Johnson, Johnson, S., (1991), The Internal Dynamis of Cooperative Learning, Plenum Pers, New York and London.

Kartomo, A.I., (2012), Upaya Meningkatkan Kerjasama dan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbantuan LKS Siswa kelas V Semester II Di SD Negeri Condiroto Tahun 2011/2012, Jurnal FKIP, UKSW, Salatiga Jawa Tengah

Kamil, Musthapa, Y., (2014), Pengaruh Praktikum Laju Reaksi Berbasis Process Oriented Guided Inquiry Learning Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Penguasaan Konsep Siswa SMK, Tesis Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Konsentrasi Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Keenan, C. W., (2984), Kimia untuk Universitas, Erlangga, Jakarta.

Mulyati, A., (1995), Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia, Airlangga University Pres , Jakarta.

Ngalimun., (2013), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo, Yogyakarta.

Nugraha, Anita, D., (2013), Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) yang Dilengkapi Media Kartu Berpasangan (Index Card Match) Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Ikatan Kimia Kelas X Semester Gasal SMS N 2 Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Skripsi FMIPA, UNS, Surakarta

Quitadamo, I. J., Kurtz, M.J., Faiola, C.L., (2008), Community Based Inquiry Improved Critical Thinking in General Education Biologi, CBE Life Sciense Edu,(7)327-337.

Poerwadarminto, W. J.,(1985), Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta.

Pribadi, B. A., (2009), Model Desain Sistem Pembelajaran, Dian Rakyat, Jakarta

(27)

73

Sadiman, A. S., (2009), Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sagala, Syaiful., (2005), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sardiman., (2005), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Rajawali Pers, Jakarta.

Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R. E., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung.

Sudjana., (2002), Metoda Statistika, PT Tarsito, Bandung

Sudarman., (2007), Problem-Based-Learning: Suatu Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah, Jurnal Pendidikan Inovatif , 3(2).

Sugiyanto., (2010), Model-Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Yuma Pustaka, Surakarta.

Surya, H., (2013), Cara Belajar Orang Genius, PT Elex Medis Komputindo, Jakarta.

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Yani, S., Haryono., Saputro, S., (2012), Model MFI dan POGIL Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Dan Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi Belajar, Jurnal Inkuiri, 1(3) : 2252-7893.

(28)

74

Gambar

Gambar 2.1 Skema Pendekatan Project-Based Science

Referensi

Dokumen terkait

Rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih luas :.. Menurut Peter Drucker, seorang manajer dalam setiap operasinya lebih

Pejabat Pengadaan pada Kegiatan Pengembangan Kawasan Budidaya Air Payau, telah melaksanakan Proses Evaluasi Kualifikasi dan Penawaran dalam Pengadaan Langsung untuk

a. Dosen wajib bekerjasama dengan manajemen yayasan pendidikan / lembaga resmi penyelenggara pendidikan , instansi pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional

Disebabkan keadaan kawasan kajian yang agak jauh dan sekiranya ianya ingin melaksanakan kajian dengan merangkumi 4 perkampungan ini, ianya akan mengambil masa

KARAKTER: Jika bermaksud memancingnya (biasanya sebagai umpan untuk ikan yang lebih besar), peralatan yang paling baik adalah piranti jenis.. Spinning dengan umpan

[r]

Dalam rangka pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi Jambi Tahun 2017, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang

Menurut Husein & Pambekti (2014) hal lain yang dapat kita lihat pada model Zmijewski adalah bahwa model Zmijewski menekankan besarnya utang dalam memprediksi