• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS PEMBERIAN EKSTRAK COCOR BEBEK (KALANCHOE PINNATA) TERHADAP KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS JANTAN PUTIH (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIFITAS PEMBERIAN EKSTRAK COCOR BEBEK (KALANCHOE PINNATA) TERHADAP KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS JANTAN PUTIH (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR)"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

EFEKTIFITAS PEMBERIAN EKSTRAK COCOR BEBEK (KALANCHOE

PINNATA) TERHADAP KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PADA TIKUS JANTAN PUTIH (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR)

Oleh:

AMILIA HIDIANA

201010330311104

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

HASIL PENELITIAN

EFEKTIFITAS PEMBERIAN EKSTRAK COCOR BEBEK (KALANCHOE

PINNATA) TERHADAP KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA PADA

TIKUS JANTAN PUTIH (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR)

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan Kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh:

AMILIA HIDIANA

201010330311104

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabil’alamin. Puji syuk melimpahkan hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhirEfektifitas yangPemberian Ekstrak berjudul CocorBebek “ (Kalanchoe Pinnata) Terhadap Penyembuhan Panjang Luka Pada Tikus Putih Jantan (Rattus Norvegicus Strain Wistar)”. Shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW karena atas kerja keras dan suri tauladan beliau, kita mampu menuju jalan yang telah di ridhoi oleh Allah SWT.

Penulisan penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran Jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan penelitian ini, sangatlah tidak mudah. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Spesial terimakasih untuk keluarga tercinta. Untuk papiku: Bapak H. Tjipta Soedjarwo Tjoek “Terimakasih buat doa dan dukungannya, buat jadi papi yang terbaik. Untuk mama tercinta dan tersayang: Ibu Nurul Lailiyati “Terimakasih sudah menjadi mama terhebat dan terbaik di dunia, terimakasih buat jadi kekuatan hidupku, terimakasih buat kasih sayang yang tak ternilai dan sangat berharga, terimakasih untuk semuanya Ma. Untuk adikku tercinta: Kevin Raditya Fahlevi“Terimakasih sudah menjadi semangat buat kakak.

2. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang

3. dr. Mochammad Aleq Sander, M.Kes, Sp.B, FINACS sebagai pembimbing I atas segala dukungan, masukan dan saran yang sangat membangun serta luar biasa dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

(4)

5. dr. Pertiwi Febriana Candrawati, M.Sc, Sp.A selaku penguji yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengoreksi demi kesempurnaan karya tulis akhir ini.

6. Seluruh Staf Tata Usaha dan Staf Lab Terpadu Fakultas Kedokteran (Pak Yono, Mas Miftah, Bu Endang, Pak Chusnan, Mas Didit, Mas Faisal, Mas Nyono, Mbak Emy, Mbak Dilla, Mbak Tyas dan Mbak Fat). Terima kasih atas segala dukungan yang telah diberikan.

7. Terimaksih kepada Ady Fendriyanto, S.Kh yang senant dan motivasi serta inspirasi dari awal pendidikan hingga saat ini. Terimakasih untuk semua yang kamu berikan kepadaku.

8. Termakasih kepada teman penelitian saya, Arini Pramodavardhani Puteri yang telah banyak membantu dan memotivasi peneliti selama proses penelitian hingga karya tulis ini selesai.

9. Terimakasih kepada sahabat-sahabat terbaikku Ayu Dyah Annisha, Maulida Anggraini, Sofi Indira, Melisa Indah Purnama, Lisa Lailatannur, Dhita Nur Fitriyani, Fika Taslim Novi Marsela, Jasinda Andini Putri, Sayuti Abdullah, Maulana Saputra. Dan seluruh teman –teman angkatan 2010 baik itu kelas A ataupun kelas B atas bantuan dan motivasinya.

10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu, yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian penelitian ini.

Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Semoga penelitian ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak..

Malang, 2 Juli 2014

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ii

ABSTRAK... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR ISI. ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR SINGKATAN ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

1.3 Tujuan Penelitian... 2

1.3.1 Tujuan Umum ... 2

1.3.2 Tujuan Khusus... 2

1.4 Manfaat Penelitian... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Klinis ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Taksonomi Cocor Bebek ... 4

2.2 Morfologi dan Pertumbuhan Cocor Bebek ... 4

(6)

2.4 Kandungan Kimiawi Cocor Bebek ... 6

2.4.1 Flavonoid ... 6

2.4.2 Tanin... 8

2.4.3 Saponin ... 9

2.5 Anatomi Kulit ... 10

2.5.1 Epidermis ... 11

2.5.2 Dermis ... 11

2.5.3 Jaringan Subkutan ... 13

2.6 Luka Terbuka ... 13

2.7 Penyembuhan Luka ... 14

2.7.1 Klasifikasi Pemyembuhan Luka... 14

2.8 Tahap Pemyembuhan Luka ... 16

2.8.1 Fase Inflmasi ... 18

2.8.2 Fase Proiferasi ... 19

2.8.3 Fase Remodeling ... 20

2.9 Faktor yang Mempengaruhi Proses Pemyembuhan Luka ... 21

2.10 Efek Daun Cocor bebek terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka 25 2.11 Tinjauan Umum Tentang Tikus Putih Jantan ... 27

2.11.1 Klasifikasi Tikus Putih ... 27

2.11.2 Morfologi Tikus Putih ... 27

BAB 3 KERANGKA KONSEP ... 29

3.1 Kerangka Konsep ... 29

3.2 Hipotesis Penelitian ... 31

(7)

4.1 Rancangan Penelitian ... 32

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

4.3 Populasi dan Sampel ... 32

4.3.1 Populasi ... 32

4.3.2 Sampel ... 32

4.3.3 Besar Sampel ... 32

4.4.4 Karakteristik Sampel Penelitian ... 33

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 34

4.3.1 Variabel bebas ... 34

4.3.2 Variabel Tergantung ... 34

4.3.3 Definisi Operasional Variabel ... 34

4.5 Alat dan bahan Penelitian ... 35

4.5.1 Pemeliharaan Tikus ... 35

4.5.2 Pembuatan Sediaan Gel Ekstrak Daun Cocor Bebek ... 35

4.5.3 Alat dan Bahan Pembuatan Luka ... 35

4.6 Prosedur Penelitian ... 36

4.6.1 Proses Adaptasi Tikus ... 36

4.6.2 Pembuatan Sediaan Ekstrak Daun Cocor Bebek... 36

4.6.3 Anestesi dan Pembuatan Luka ... 37

4.6.4 Perlakuan Luka ... 38

4.6.5Pengukuran Luka... 38

4.7 Alur Penelitian... 40

4.6 Metode Analisis Data ... 41

(8)

5.1 Hasil Penelitian ... 42

5.2 Analisa Data ... 44

5.2.1 Uji Normalitas ... 44

5.2.2 Uji Homogenitas ... 45

5.2.3 Uji Anova ... 45

5.2.4 Uji Korelasi Pearson ... 45

BAB 6 PEMBAHASAN ... 46

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

LAMPIRAN ... 55

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

5.1Data Ukuran Selisih Panjang Penyembuhan...43

5.2Hasil Uji Normalitas Ukuran Panjang Luka (Shaphiro-Wilk)..……….…….44

5.3Hasil Uji Homogenitas Ukuran Panjang...45

5.4Hasil Uji OnewayAnnova………..45

5.5Hasil Uji Post Hoc Tukey………...45

5.6Hasil Uji Korelasi Pearson………...………….….46

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Gambar bentuk tanaman cocor bebek ... 5

2.2 Struktur Flavonoid ... 7

2.3 Struktur Tanin ... 8

2.4 Penyembuhan Luka secara Primer ... 15

2.5 Penyembuhan Luka secara Sekunder ... 16

3.1 Kerangka Konsep ... 29

5.1 Gambaran Panjang Luka pada Punggung Tikus ... 42

(11)

DAFTAR SINGKATAN

ANOVA : Analysis of Variance COX-2 : Siklooksigenase-2

DNA : Deoxyribose Nucleic Acid FGF : Fibroblast Growth Factor PDGF : Platelet Derived Growth Factor ROS : Reactive Oxygen Species

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Uji normalitas dan Uji Homogenitas………...56

Lampiran 2 OnewayANNOVA………...…………...57

Lampiran 3 Correalations…….………...58

Lampiran 4 Surat Keterangan Penelitian Laboratorium Biomedik...59

Lampiran 5 Surat Keterangan Determinasi..……...………...60

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Anjoo Kamboj. Ajay Kumar Saluja. 2009. Bryophyllum pinnatum (lamk) Kurz : Phytochemical and Pharmacological Profile: A Review.Phcog Rev. Vol 3. P.364-374.[online].(diunduh: 22 Mei 2013). Tersedia dari: http://www.phcogrev.com/article.asp?issn=09737847;year=2009;volume= 3;issue=6;spage=364;epage=374;aulast=Kamboj

Armitage, David. 2006. Rattus norvegicus. Museum Of Zoologi. University Of Michingham. [online]. (diunduh: 15 februari 2013). Tersedia dari: http://www.animaldiversity.com

Astuti, Sri Murni. 2011. Determination of Saponin Compound from Anredera cordifolia (Ten) Steenis Plant (Binahong) to Potential Treatment fot Several Diseases, Journal of Agricultural Science, Vol. 3, No. 4. [online].

(diunduh: 17 juni 2013). Tersedia dari:

file:///C:/Users/ASUS%20PC/Downloads/9087-40359-1-PB.pdf

Bisono, P. 1997. Luka, Trauma, Syok dan Bencana. Dalam: Syamsuhidajat R. and W.D. Jong, (ed). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC. Hlm 81-91.

Bloom William, Don W. Fawcett. 2002. Kulit. Dalam: Huriawati Hartanto, (ed). Buku ajar histologi. Jakarta: EGC. Hlm 469-478.

Biology/ Microbiology Department Owerri. 2010. Antimicrobial Potency and Phytochemicals Analysis of Kalanchoe pinnata Leaves Extract.. [online] (diunduh: 23 November 2013). Tersedia dari:

http://www.ijpsr.com/V4I12/13%20Vol.%204,%20Issue%2012,%20Dece mber%202013,%20IJPSR-2887,%20Paper%2013.pdf

Cate ART. 2003. Repair and Regeneration of Dental Tissue. Oral Histology, Development, Structure and Function. 2nd ed. St. Louis: The C.V Mosby Company;390-7.[online] (diunduh: 1 januari 2014). Tersedia dari: file:///C:/Users/ASUS%20PC/Downloads/40-68-1-SM%20(1).pdf

Clayton.W.Jr. Tom. A.E. 2009. A Review of The Pathophysiology; Clasification and Treatment of Foot Ulcer in Diabetic Patient. [online] (diunduh: 23

Oktober 2013). Tersedia dari:

Htpp://www.clinical_diabetes_melitus./article.htm

Dahlan S. 2009. Uji Hipotesis Komparatif Variabel Numerik Lebih dari Dua Kelompok. Dalam: Sopiyudin Dahlan (ed). Metode Penilitian Kesehatan. Jakarta:EGC. Hlm 84 & 158.

Danneman, Craig L. 2000. Research of animal Diagnostic and investigative. Laboratory University of Missouri. Columbia

(14)

Ruang Rawat Inap RUMKIT Puspol RS.Sukanto Jakarta 2010. Skripsi. Prodi. Ilmu Keperawatan. Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta.

Gitarja, W. S. 2008. Perawatan luka diabetes. Dalam: Gitarja. Seri perawatan luka terpadu. Bogor: Wocare Publishing. Hlm 22-25

Hagermann. 2002. The Tannin handbook [online] (diunduh tanggal 20 juni 2013). Tersedia dari :http://chemistry.muohio.edu/hagermann

Harrison JW. 1991. Healing of Surgical Wound in Oral Mucoperiosteal Tissue. J.Endod;17(8):401-8.[online] (diunduh: 15 agustus 2013). Tersedia dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1809806

Hasyim N, Kritian L, Iradah J, Ajeng K. 2012. Formulasi dan Uji Efektifitas Gel Luka Bakar Ekstrak Daun Cocor Bebek (Kalanchoe Pinnata) pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus)Majalah Farmasi dan Farmakologi. Vol 16. No. 2 [online]. (diunduh: 17 Januari 2014). Tersedia dari:

file:///C:/Users/ASUS%20PC/Downloads/468-720-1-SM%20(5).pdf Hedi R. Dewoto. 2007. Pengembangan Obat Tradisional Indonesia Menjadi

Fitofarmaka. Majalah Kedokteran Indonesia Volum: 57, No:7. [online].

(diunduh: 6 April 2014). Tersedia dari:

http://indonesia.digitaljaournals.org/index.php/idnmed/article/download/52 0/520

Hermawan A. 2006. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan Metode Difusi Disk. Jurnal Ilmiah. [online].(diunduh tanggal 23 Mei 2013).

Tersedia dari:

http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/15.%20Daun%20Sirih.pdf

Hermawan. 2008. Proses Penyembuhan Luka [online], (diunduh:18 Juni 2013). Tersedia dari: http://jio-online.org/index.php/jio/article/viewFile/13/21 Hutapea, J.R., 1994, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid III, Departemen

Kesehatan RI dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. [online] (diunduh: 15 maret 2014). Tersedia dari: http://forda- mof.org/files/8_Susi_klm.pdf

Ismail. 2009. Luka dan Perawatannya [online]. (diunduh: 27 September 2013). Tersedia dari: http://images.mailmkes.multiply.com/attachment0/R-Dd@AoKCEMAADkLMI1/Merawat%20luka,pdf?nmid=88915450. Kalangi, S.J.R. 2004. Peran Kolagen Pada Penyembuhan Luka. Dexa Media.17(4): 16874 [online]. (diunduh: 24 april 2013).

Tersedia dari: www.dexa-medica.com/sites/default/files/Medicinus_Agsts_2013.pdf

(15)

Kumar B, Vijayakumar M, Govindarajan R, Pushpangadan P. 2007. Ethnopharmacological approaches to wound healing – Exploring medicinal plants of India, J Ethnopharmacol 114: 103-113. [online].

(diunduh: 7 April 2014). Tersedia dari:

http://ijarnp.org/index.php/ijarnp/article/viewFile/46/47

Lana, Ana. 2005. Toksisitas Fraksi Etil Asetat Daun Cocor Bebek Kalanchoe [online]. (diunduh: 15 Maret 2013). Tersedia dari:

http://hpt.unpad.ac.id/toksisitas-fraksi-etil-asetat-daun-cocor-bebek- kalanchoe-daigremontiana-hamet-perrier/

Li K, Diao Y, Zhang H, Wang S, et al. 2011. Tannin Extract from Immature Fruits of Terminalia chebula Fructus Retz. Promote Cutaneous Wound Healing in Rats. Research Article [online]. (diunduh: 23 Mei 2013). Tersedia dari: http://www.biomedcentral.com/1472-6882/11/86

Majewska I, Gendaszewska-Darmach E. 2011. Proangiogenic activity of plantextracts in accelerating wound heal phytomedicines. Acta Biochimica Polonica, 58 (4): 449-460 [online].

(diunduh: 9 November 2013). Tersedia dari:

file:///C:/Users/ASUS%20PC/Downloads/Proangiogenic%20activity%20o f%20plant%20extracts%20in%20accelerating%20wound.pdf

Morison MJ. 2004. Fisiologi Penyembuhan Luka. Dalam: Tyasmono AF (ed). Manajemen Luka. Jakarta: EGC. Hlm 10-11.

Nayak, B.S., Marshall J.R., Isitor G. 2010. Wound Healing Potential of Ethanolic Extract of Kalanchoe pinnata (Lamk) Leaf - A Preliminary Study. Indian J. Experim. Biol., 48: 572-576. [online]. (diunduh: 15 Agustus 2013).

Tersedia dari:

http://nopr.niscair.res.in/bitstream/123456789/9083/1/IJEB%2048(6)%205 72-576.pdf

Nijveldt RJ, Nood EV, Hoorn DV. 2001. Flavonoids: a review of probable mechanisms of action and potential applications1-3. American Society Journal Clinical Nutrition. 74: 418-25. [online]. (diunduh: 10 Maret 2013). Tersedia dari: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11566638 Okwu, D.E and Namdi F.U. 2011. Two Novel Flavonoids from Bryophyllum

pinnatum and Their Antimicrobial Activity. J.chem. Pharm. Res. 3(2): 1-10 [online]. (diunduh: 10 April 2013). Tersedia dari: http://jocpr.com/vol3- iss2-2011/JCPR-2011-3-2-1-10.pdf

Peter J.E. 2005. Penyembuhan dan Penatalaksanaan Luka. Dalam: David C Sabiston (ed). Buku Ajar Bedah. Jakarta: EGC. Hlm 146-147

(16)

http://cogprints.org/7323/1/Antioxidant_and_Antimicrobial_properties_of _Glycine_Max-A_review.pdf

Pusponegoro AD. 2005. Luka. Dalam: Sjamsuhidajat R, De Jong W (ed). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC. Hlm 66-88.

Quazi Majaz A. et al/ IJRAP. 2011. The Miracle Plant (Kalanchoe Pinnata): A Phytochemical and Pharmacological Review. 2 (5) 1478-1482 [online].

(diunduh: 21 Mei 2013). Tersedia dari:

http://ijrap.net/admin/php/uploads/637_pdf.pdf

Rahmawati. 2009. Pengaruh stimulasi elektrik terhadap pengurangan luas luka pada penyembuhan luka [online]. (diunduh: 19 Maret 2013). Tersedia dari:http://jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=675 99&idc=24

Rohyami, Y. 2008. Penentuan Kandungan Flavonoid dari Ekstrak Metanol Daging Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa), Jurnal Logika. Volume 5 pp. 1-9 [online]. (diunduh: 15 April 2013). Tersedia dari: http://journal.uii.ac.id/index.php/Logika/article/view/178

Romo T. 2012. Medscape Reference: Drugs, Diseases, & Procedures, Skin Wound Healing [online]. (diunduh: 9 Februari 2013). Tersedia dari http://emedicine.medscape.com/article/884594-overview#aw2aab6b5 Sabiston CD. 2007. Wound Healing : Biologic and Clinical Features, Textbook of

Surgery the Biological Basis of Modern Surgical Practice, WB Saunders Comp, Philadelpia.[online]. (diunduh: 10 November 2013). Tersedia dari:

http://www.amazon.co.uk/Textbook-Surgery-Biological-Surgical-Practice/dp/toc/0721634915

Bland, K.I., Beenken, W.S., Copeland, E.M. 2007. The Breast. Dalam Schwartz, SpenserShires. Principle of Surgery. 8 Edition. New York : Mc Graw Hill Company. Page 463-466.

Singh, N. 2005. Preventing Foot Ulcer in Patient With Diabetes.[online].

(diunduh: 9 November 2013). Tersedia dari:

http://jama.ama:assa.org/cgi/content/full/293/2/217

Sirois. 2005. Ragam jenis ektoparasit pada hewan uji coba tikus putih. [online].

(diunduh: 5 September 2013). Tersedia dari:

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/51218

Sundaryono A. 2011. Penggunaan Batang tanaman Betadin (Jatropha Multifida Lin) untuk Meningkatkan Jumlah Trombosit pada Musculus, Media Medika Indonesia, Vol 45, No 2.[online]. (diunduh: 9 April 2013). Tersedia dari: http://ejournal.undip.ac.id/index.php/mmi/article/view/3017 Supranto, J. 2007. Teknik Sampling Survey & Eksperiman. Dalam: Supranto (ed).

(17)

United States Department of Agriculture. 2005. Plants Profile for Kalanchoe pinnata (Lamk) Pers. Catedhar Bells.[online]. (diunduh: 15 Maret 2013). Tersedia dari: http://plants.usda.gov/java/profile?symbol=KAPI.

Veves, A,. Giurim, JM,. Logerfo, F .2006. The Diabetic Foot. 2nded. Ner Jersey. Hurana Press.

Winata, A.Nyoman, Syah, M.Yana, Achmad A.Sjamsul, Hakim, H.Euis, Juliawaty, D.Lia, Ghisalberti, L.Emilio dan Choudhary M.I. 2003.

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia kepercayaan masyarakat pada obat herbal terus meningkat. Menurut data Survei Sosial Ekonomi Nasional 2007, masyarakat yang memilih mengobati diri sendiri dengan obat tradisional mencapai 28,69%, meningkat dalam waktu tujuh tahun dari yang semula hanya 15,2%. Menurut WHO, 80% populasi di negara Asia dan Afrika menggunakan cara pengobatan tradisional yaitu obat herbal karena lebih murah, lebih mudah didapat, dan efek samping yang rendah (Kumar et al, 2007).

Dalam dekade belakangan ini di tengah banyaknya jenis obat modern di pasaran dan munculnya berbagai jenis obat modern yang baru, terdapat kecenderungan global untuk kembali ke alam. Faktor yang mendorong masyarakat untuk menggunakan obat bahan alam antara lain mahalnya harga obat modern/sintetis dan banyaknya efek samping (Hedi, 2007).

Salah satu alternatif pengobatan yang relatif lebih aman adalah dengan menggunakan tumbuhan sebagai obat tradisional. Cocor bebek (Kalanchoe Pinnata) merupakan salah satu tanaman yang berkhasiat obat. Cocor bebek berkhasiat antiradang, antiseptik, penghenti perdarahan, antipiretik, mengurangi pembengkakan, luka bakar, atau luka tersiram air panas (Hasyim, 2012). Cocor bebek mengandung senyawa tanin, flavonoid, dan saponin yang dapat mempercepat waktu penyembuhan luka (Biology/Microbiology Department Owerri, 2010).

(23)

2

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Nayak, 2010), yakni terdapat peningkatan yang signifikan terhadap aktifitas penyembuhan luka pada hewan coba yang diberi ekstrak etanol cocor bebek sebesar 86,3% dibandingkan dengan hewan coba pada kelompok kontrol 68% pada hari ke-11 setelah perlakuan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak cocor bebek (Kalanchoe Pinnata) terhadap kecepatan penyembuhan luka pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar). 1.2 Rumusan Masalah

Apakah pemberian ekstrak cocor bebek topikal mempunyai efektifitas terhadap kecepatan penyembuhan luka pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar)?

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pemberian cocor bebek terhadap kecepatan penyembuhan luka pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar).

1.3.2Tujuan khusus

1. Untuk melihat kecepatan penyembuhan luka pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar).

(24)

3

1.3 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah wawasan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan dan memberi informasi ilmiah tentang cocor bebek dalam proses penyembuhan luka. 1.4.2 Manfaat Klinis

(25)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pembangunan kebolehpasaran siswazah tidak terhad kepada kurikulum program pengajian sahaja malah yang lebih penting adalah usaha universiti menawarkan program atau

Dari hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (1) para kolonialisme Belanda membentuk politik ekonomi di tanah Nusantara yang programnya hanya membuat tipu daya terhadap rakyat

In this section, we propose a definition of QoS in the real-time Spatial Big Data and we define a new architecture called FCSA- RTSBD as a new QoS management approach in real-time

Maka dalam hal ini perlu dikaji tentang penilaian yang baku mengenai kemampuan lompat jauh gaya jongkok ditinjau dari motor ability atau kemampuan gerak dasar pada usia

[r]

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga. Minat Utama

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat likuiditas yang diproksikan dengan FDR, BOPO dan tingkat profitabilitas yang diproksikan dengan NOM , ROA,