• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa IPB Angkatan 2012/2013 Memilih IPB Sebagai Tempat Melanjutkan Pendidikan Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa IPB Angkatan 2012/2013 Memilih IPB Sebagai Tempat Melanjutkan Pendidikan Tinggi"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA

IPB ANGKATAN 2012/2013 MEMILIH IPB SEBAGAI TEMPAT

MELANJUTKAN PENDIDIKAN TINGGI

RIZKI RAHMADIAN MIFTAHUL ULA

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa IPB Angkatan 2012/2013 Memilih IPB Sebagai Tempat Melanjutkan Pendidikan Tinggi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

(4)

ABSTRAK

RIZKI RAHMADIAN MIFTAHUL ULA. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa IPB Angkatan 2012/2013 Memilih IPB Sebagai Tempat Melanjutkan Pendidikan Tinggi. Dibimbing oleh MUHAMMAD NUR AIDI dan I MADE SUMERTAJAYA.

Banyaknya perguruan tinggi di Indonesia membuat para pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi harus membuat keputusan perguruan tinggi mana yang akan mereka pilih. Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa IPB angkatan 2012/2013 memilih IPB sebagai tempat melanjutkan pendidikan tinggi. Pengambilan data dilakukan dengan metode penarikan contoh acak strata. Hasil dari survei pendahuluan didapatkan 32 pernyataan alasan mahasiswa IPB angkatan 2012/2013 memilih IPB sebagai tempat menempuh pendidikan tinggi. Data yang didapat kemudian diolah dengan menggunakan analisis faktor, hasil dari pengolahan ini ialah mengelompokan ke-32 pernyataan alasan tersebut kedalam 10 faktor dengan persentase keragaman kumulatif yang dapat dijelaskan sebesar 71.265%. Faktor tersebut antara lain faktor IPB yang berbasis pertanian dan cita-cita calon mahasiswa, faktor IPB sebagai perguruan tinggi berkualitas dan menjanjikan masa depan yang baik, faktor biaya dan karakteristik mahasiswa IPB, faktor promosi dan lingkungan kampus IPB, faktor lingkungan asal sekolah, faktor IPB sebagai PTN yang membanggakan, faktor pengetahuan tentang perguruan tinggi, faktor lingkungan keluarga, faktor mayor yang diinginkan dan lokasi IPB, dan faktor IPB sebagai pilihan utama.

Kata kunci: analisis faktor, penarikan contoh acak strata

ABSTRACT

RIZKI RAHMADIAN MIFTAHUL ULA. Factors Affecting Decision of IPB Students, Generation of 2012/2013, in Choosing IPB as Their Higher Education. Guided by MUHAMMAD NUR AIDI and I MADE SUMERTAJAYA.

(5)

university and the ideals of the prospective students, IPB factor as qualified university and its good future promise, cost factor and IPB student characteristics, promotion factor and IPB campus environmental factor, native school environmental factor, IPB factor as a proud state university, knowledge factor of the university, students family environmental factor, major subject desired factor and IPB location, and IPB factor as the top choice university.

(6)
(7)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika

pada

Departemen Statistika

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA

IPB ANGKATAN 2012/2013 MEMILIH IPB SEBAGAI TEMPAT

MELANJUTKAN PENDIDIKAN TINGGI

RIZKI RAHMADIAN MIFTAHUL ULA

DEPARTEMEN STATISTIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)
(9)

Judul Skripsi : Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa IPB Angkatan 2012/2013 Memilih IPB Sebagai Tempat Melanjutkan Pendidikan Tinggi

Nama : Rizki Rahmadian Miftahul Ula NIM : G14090082

Disetujui oleh

Dr Ir Muhammad Nur Aidi, MS Pembimbing I

Dr Ir I Made Sumertajaya, MSi Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Hari Wijayanto, MSi Ketua Departemen

(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2013 ini ialah faktor yang mempengaruhi keputusan memilih perguruan tinggi, dengan judul Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa IPB Angkatan 2012/2013 Memilih IPB Sebagai Tempat Melanjutkan Pendidikan Tinggi.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr Ir Muhammad Nur Aidi, MS dan Bapak Dr Ir I Made Sumertajaya, MSi selaku pembimbing. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada keluarga Statistika 46. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN x

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 1

Manfaat Penelitian 1

METODOLOGI 2

Data 2

Metode Analisis Data 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 9

Hasil Survei Pendahuluan 9

Hasil Uji Reliabilitas dan Uji Validitas 9

Bound of Error 9

Karakteristik Responden 9

Tujuh Pernyataan Alasan yang Mendapatkan Nilai Rataan Tertinggi 11

Analisis Faktor 13

SIMPULAN DAN SARAN 16

Simpulan 16

Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 16

LAMPIRAN 17

(12)

DAFTAR TABEL

1 Jumlah populasi dan contoh pada setiap strata dan jenis kelamin 4 2 Pernyataan alasan dengan nilai rataan tertinggi secara keseluruhan 11 3 Konsistensi munculnya pernyataan alasan berdasarkan jenis kelamin

dan strataa 11

4 Konsistensi munculnya pernyataan alasan berdasarkan asal sekolah

dan jalur masuk IPBa 12

5 Konsistensi munculnya pernyataan alasan berdasarkan kategori

penghasilan orang tuaa 12

6 Nilai akar ciri yang lebih besar dari 1 13

7 Korelasi Faktor 14

8 Pengelompokan 32 peubah ke dalam 10 faktor 14

DAFTAR GAMBAR

1 Tahapan pengumpulan data primer 2

2 Persentase responden berdasarkan jalur masuk IPB 10 3 Persentase responden berdasarkan kategori penghasilan orang tua 10

4 Persentase responden berdasarkan fakultas 10

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner survei pendahuluan 17

2 Kuesioner penelitian 18

3 Pembagian strata 21

4 Keterangan peubah dan pernyataan alasannya 22

5 Kategori penghasilan orang tua di IPB 22

6 Kode nama fakultas di IPB 23

7 Pengurutan peubah berdasarkan nilai rataan tertinggi sampai terrendah

secara keseluruhan responden 23

8 Pengurutan nilai rataan tertinggi sampai terrendah berdasarkan jenis

kelamin responden 24

9 Pengurutan nilai rataan tertinggi sampai terrendah berdasarkan strata

responden 24

10 Pengurutan nilai rataan tertinggi sampai terrendah berdasarkan asal

sekolah responden 26

11 Pengurutan nilai rataan tertinggi sampai terrendah berdasarkan jalur

masuk IPB responden 26

12 Pengurutan nilai rataan tertinggi sampai terrendah berdasarkan

kategori penghasilan orang tua responden 28

13 Nilai akar ciri 30

14 Faktor loading antara 10 Faktor dan peubah 31

15 Nilai komunalitas dan ragam khusus peubah 32

(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh semua orang. Banyak sekali manfaat dari pendidikan, diantaranya ialah pendidikan merupakan salah satu kunci keberhasilan seseorang saat melamar dan atau menciptakan suatu pekerjaan. Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh oleh seseorang, maka akan semakin besar pula peluang keberhasilan untuk memperoleh dan atau menciptakan pekerjaan. Pangkalan data pendidikan tinggi di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukan bahwa terjadi peningkatan jumlah perguruan tinggi di Indonesia dari tahun 2005 hingga 2010 yaitu dari 2428 perguruan tinggi menjadi 3098 perguruan tinggi.

Tidak menutup kemungkinan bahwa jumlah perguruan tinggi di Indonesia akan terus meningkat, semakin tinggi jumlah perguruan tinggi maka akan semakin ketat pula persaingan antar perguruan tinggi dalam merebut hati para pelajar yang sedang menentukan perguruan tinggi. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia yang berdiri pada tanggal 1 September 1963 Institut Pertanian Bogor (IPB) tentunya tidak dapat menghindari persaingan yang ketat tersebut. Salah satu strategi pemasaran yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan tersebut ialah strategi positioning pemasaran. Positioning merupakan suatu tindakan perusahaan dalam merancang cara penawaran dan pembentukan citra agar produk menempati ruangan khusus dalam ingatan target pasar (Kotler 2001). Hasil akhir dari strategi positioning ini ialah memberikan alasan kuat mengapa konsumen harus membeli produk yang ditawarkan (Kotler 2001).

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan para pelajar yang pada akhirnya memilih IPB sebagai tempat menempuh pendidikan tinggi dapat dijadikan landasan untuk melakukan strategi positioning pemasaran. Faktor tersebut diperoleh melalui pengumpulan data dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini menjadikan mahasiswa IPB angkatan 2012/2013 yang berkewarganegaraan Indonesia sebagai responden. Data yang didapat kemudian diolah menggunakan analisis faktor.

Tujuan Penelitian

Memperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa IPB angkatan 2012/2013 memilih IPB sebagai tempat menempuh pendidikan tinggi.

Manfaat Penelitian

1. Memperoleh informasi mengenai apa penyebab terbesar mahasiswa IPB angkatan 2012/2013 memilih IPB sebagai tempat menempuh pendidikan tinggi.

(14)

2

METODOLOGI

Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yakni data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui survei. Objek survei pada survei ini merupakan mahasiswa IPB angkatan 2012/2013 yang berkewarganegaraan Indonesia yang merupakan angkatan termuda di IPB pada saat penelitian ini berlangsung. Tahapan pengambilan data primer dapat dilihat pada Gambar 1. Data sekunder merupakan data mahasiswa IPB angkatan 2012/2013 yang terdiri dari, nomor induk mahasiswa, asal provinsi mahasiswa, asal sekolah mahasiswa, dan penghasilan orang tua mahasiswa. Data sekunder didapatkan dari Direktorat Tingkat Persiapan Bersama (TPB) IPB.

Gambar 1 Tahapan pengumpulan data primer Penyusunan instrumen

1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah kuesioner. Pada langkah awal penyusunan kuesioner dilakukan terlebih dahulu pencarian referensi dan survei pendahuluan. Survei pendahuluan dilakukan dengan metode purposive sampling dan menggunakan kuesioner yang berisikan pertanyaan terbuka, sehingga membebaskan responden untuk menjawab. Kuesioner pada survei pendahuluan ini tercantum pada Lampiran 1.

Penyusunan instrumen

Survei pendahuluan

Desain penarikan contoh

Pelaksanaan survei Mencari

referensi

Instrumen

Instrumen valid & reliabel Uji reliabilitas Uji

validitas

(15)

3 Purposive sampling dilakukan dengan mengambil contoh yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki contoh itu, contoh yang purposive adalah contoh yang diambil dengan cermat sehingga relevan dengan desain penelitian (Nasution 2007). Pengambilan responden akan dihentikan apabila jawaban responden sudah cenderung sama dengan jawaban-jawaban responden sebelumnya.

2. Mengelompokan seluruh jawaban responden pada survei pendahuluan. Mengelompokan disini memiliki arti, apabila terdapat beberapa pernyataan jawaban responden memiliki maksud yang sama, maka akan dikelompokan menjadi satu pernyataan saja. Pernyataan-pernyataan tersebut dijadikan dasar penyusunan kuesioner pada penelitian ini.

3. Skala semmantic differensial digunakan untuk mengukur preferensi responden mengenai pernyataan yang dicantumkan dalam kuesioner. Skala semmantic differensial merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun check list, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatifnya” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya (Sugiyono 2010). Panjang garis kontinum yang digunakan dalam kuesioner ini ialah 10 cm. Responden menilai pernyataan yang terdapat pada kuesioner dengan cara memberi tanda silang pada selang atau garis yang dicantumkan dalam kuesioner (Lampiran 2).

4. Melakukan uji kuesioner.

Uji kuesioner dalam penelitian ini mencakup uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk memastikan instrumen tersebut merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya (Tavakol dan Dennick 2011). Instrumen dikatakan valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono 2010). Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono 2010).

Uji validitas dapat dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor item dengan skor total yang kemudian membandingkannya dengan nilai korelasi pada tabel korelasi. Pertanyaan dikatakan valid jika nilai | > rtabel (nilai korelasi pearson tabel) (alfa, db = n-2) dengan “n” adalah banyaknya responden. Pada penelitian ini data yang digunakan merupakan data interval, untuk itu nilai korelasi yang digunakan adalah korelasi pearson

rxy ∑ xy

y : Peubah yang berisikan skor total

(16)

4 Terdapat beberapa pendapat bahwa nilai cronbach’s alpha yang menyatakan bahwa kuesioner reliabel berkisar pada 0.70-0.95 (Tavakol dan Dennick 2011).

Pada tahap ini kuesioner diujikan terhadap 30 responden dengan metode penarikan contoh kuota yang diterapkan pada setiap strata yang terlampir pada Lampiran 3. Metode penarikan contoh kuota ini merupakan teknik untuk menentukan contoh dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan (Sugiyono 2010).

Desain penarikan contoh

Survei dilakukan dengan menggunakan metode penarikan contoh acak strata. Metode penarikan contoh acak strata diperoleh dengan membagi anggota populasi kedalam beberapa kelompok atau strata yang tidak saling tumpang tindih kemudian diambil contoh secara acak dari masing-masing strata (Scheaffer et al 1990). Langkah penarikan contoh :

a. Membagi populasi kedalam 4 strata (Lampiran 3). Pada setiap strata berisikan beberapa provinsi di Indonesia, digunakannya pembagian strata seperti ini dikarenakan keadaan populasi responden, dimana responden berasal dari hampir seluruh wilayah di Indonesia sehingga diharapkan responden yang diperoleh dapat mewakili populasinya.

b. Mengambil contoh secara proporsional dari masing-masing strata. Pelaksanaan survei

Survei dilakukan di lingkungan kampus Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan selama bulan Mei-Juni 2013. Responden yang sulit untuk ditemui menjadi kendala yang utama dalam penelitian ini, sehingga berakibat pada tidak dapat diterapkannya pengambilan contoh optimum pada metode penarikan contoh acak strata. Hasil dari penarikan contoh acak strata didapatkan responden sebanyak 124 orang mahasiswa IPB angktan 2012/2013 yang terbagi secara proporsional pada setiap stratanya seperti yang terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Jumlah populasi dan contoh pada setiap strata dan jenis kelamin

Strata Populasi Contoh

(17)

5 Metode Analisis Data

Analisis deskriptif

Menampilkan gambaran umum dari karakteristik responden berdasarkan asal sekolah, jalur masuk responden, penghasilan orang tua, dan fakultas responden. Menghitung bound of error pada survei tahap ketiga

Dugaan parameter rataan (Scheaffer et al 1990) : yst : Jumlah contoh pada strata ke-i

: Jumlah contoh keseluruhan

̅ : Nilai dugaan rataan pada strata ke-i Bound of error (Scheaffer et al 1990) :

√̂(y̅st) √ ∑ ( i -ni : Jumlah populasi pada strata ke-i : Jumlah contoh pada strata ke-i

: Ragam contoh pada strata ke-i

Menghitung nilai rataan skor pada setiap peubah

Penghitungan nilai rataan skor peubah dilakukan berdasarkan pada : 1) Masing-masing skor peubah secara keseluruhan.

2) Masing-masing skor peubah berdasarkan kategori jenis kelamin. 3) Masing-masing skor peubah berdasarkan kategori strata.

4) Masing-masing skor peubah berdasarkan kategori asal sekolah. 5) Masing-masing skor peubah berdasarkan kategori jalur masuk IPB. 6) Masing-masing skor peubah berdasarkan kategori penghasilan orang tua. Tujuan dari penghitungan nilai rataan skor peubah ini ialah untuk memperoleh peubah apa saja yang masuk dalam 7 peubah yang memiliki nilai rataan tertinggi dan memperoleh informasi peubah apa yang secara konsisten masuk kedalam 7 peubah dengan skor rataan tertinggi.

Analisis faktor

(18)

6

analisis faktor diterapkan untuk mengelompokan ke-32 peubah kedalam faktor-faktor yang jumlahnya lebih sedikit dari jumlah peubah. Langkah analisis faktor-faktor : 1) Menguji asumsi pada analisis faktor, yaitu kecukupan data contoh dan

adanya korelasi antar peubah

a. Identifikasi kecukupan data. Uji Kaiser Mayer Olkin (KMO) digunakan untuk melihat apakah semua data yang diambil telah cukup untuk difaktorkan. Hipotesis dari uji KMO adalah sebagai berikut : H0 : Jumlah data cukup untuk difaktorkan

H1 : Jumlah data tidak cukup untuk difaktorkan Statistik uji : ∑ ∑ rij

(Hair, Black, Babin, dan Anderson, 2010)

Kriteria uji : Apabila nilai KMO > 0.5 maka terima H0. dengan : p = Banyaknya peubah

rij = Korelasi antara peubah i dan j

ij = Korelasi parsial antara peubah i dan j

b. Identifikasi korelasi antar peubah. Uji Bartlett digunakan untuk melihat apakah ada hubungan antar peubah dalam kasus peubah ganda. Jika peubah X1, X2, ..., Xp saling bebas maka matriks korelasi antar peubah sama dengan matriks identitas. Pada penelitian ini terdapat 32 peubah. Peubah X1 merupakan pernyataan alasan ke-1 atau pernyataan “Orang tua membebaskan pilihan perguruan tinggi pada saya”, dan selanjutnya seperti yang terlampir pada Lampiran 4 Hipotesis pada uji ini dinyatakan sebagai berikut :

H0 : R = I (Antar peubah bersifat saling bebas) dengan R : Matriks korelasi antar peubah

(19)

7 dimana merupakan vektor konstanta, f adalah vektor acak dengan ukuran m x 1 dengan m < p, unsur f1, f2, ..., fm disebut faktor bersama, L merupakan matriks konstanta yang tidak diketahui nilainya berukuran p x m yang disebut loading faktor. Nilai loading faktor merupakan koefisien bobot kontribusi suatu peubah terhadap suatu faktor, atau bisa disebut sebagai korelasi antar peubah dengan faktornya. Model faktor diatas menggunakan asumsi bahwa :

dari asumsi diatasmaka persamaan 1 dapat diturunkan sehingga menjadi Var(x) ∑ LL’+

3) Melakukan pendugaan model faktor dan menentukan jumlah faktor yang digunakan.

Metode komponen utama digunakan untuk menduga L dan , dengan menggunakan R yang merupakan matriks korelasi peubah yang mana pada penelitian ini berukuran 32 x 32. Matriks korelasi tersebut kemudian diurai menjadi vektor ciri matriks R. Pada penelitian ini digunakan kriteria pemilihan komponen utama yang didasarkan pada ragam komponen utama, yang tidak lain adalah akar ciri yang nilainya lebih besar dari 1. Persentase keragaman kumulatif yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk didapatkan dengan

∑m i i

∑pi i

merupakan nilai akar ciri ke i, p menunjukan banyaknya peubah, dan m menunjukan banyaknya faktor. Matriks dugaan dari matriks L dilambangkan dengan ̂, dimana ̂ merupakan matriks berukuran p x m.

̂ [√ √ m m ] (Mattjik dan Sumertajaya 2011)

Matriks ragam khusus diduga dengan ̂, yaitu matriks diagonal yang unsurnya diambil dari ̂ ̂ atau diag(1 - h21,1 - h22, ..., 1- h2p), dimana

(20)

8

4) Validasi model faktor yang terbentuk

Matriks sisaan atau - ̂̂ ̂ dapat dijadikan indikasi apakah ̂ dan ̂ dapat diterima. Matriks sisaan yang diperoleh memiliki diagonal utama yang bernilai 0, dan unsur non diagonalnya mendekati 0 sehinggaa penduga ̂ dan ̂ dianggap cukup bagus dan dapat diterima (Mattjik dan Sumertajaya 2011). Terdapat pula ukuran untuk melihat kebaikan suai adalah menggunakan RMSoverall yaitu akar kuadrat tengah dari seluruh unsur yang bukan diagonal matriks sisaan

overall √(p- )∑ ∑pi j pj≠iresij (Mattjik dan Sumertajaya 2011) dengan resij merupakan unsur baris ke-i dan kolom ke-j pada matriks Res. Meskipun tidak ada keseragaman aturan untuk menentukan batasan dari RMSoverall ini, namun beberapa pendapat menyatakan nilai 0.05 dapat digunakan. Artinya jika didapat RMSoverall kurang dari 0.05 dengan banyaknya faktor yang sedikit, itulah model terbaik berdasarkan kriteria ini. 5) Interpretasi

a. Anggota dari masing-masing faktor tersebut dapat ditentukan dengan membandingkan nilai mutlak loading setiap peubah pada setiap faktor. Suatu peubah i masuk ke faktor j jika nilai mutlak faktor loading peubah i yang terbesar berada di faktor j.

b. Melakukan rotasi untuk mempermudah melakukan interpretasi

Rotasi faktor dilakukan agar setiap faktor mempunyai loading yang tidak nol untuk beberapa peubah saja, demikian halnya kita menginginkan agar setiap peubah mempunyai loading yang tidak nol dengan beberapa faktor saja, jika memungkinkan hanya dengan satu faktor saja (Supranto 2004). Secara umum, rotasi faktor dilakukan sedemikian rupa sehingga faktor yang sudah dirotasi memiliki sedikit saja peubah dengan nilai mutlak loading yang besar, sedangkan sisanya kecil atau nol (Mattjik dan Sumertajaya 2011). Ada dua metode rotasi yang berbeda yaitu rotasi orthogonal dan rotasi oblique. Rotasi orthogonal merupakan rotasi yang mempertahankan sumbu tegak lurus sesamanya (bersudut 90 derajat). Rotasi orthogonal yang diterapkan dalam penelitian ini ialah prosedur rotasi varimax. Prosedur ini merupakan metode orthogonal yang berusaha meminimumkan banyaknya peubah dengan loading yang tinggi pada satu faktor, dengan demikian akan mepermudah dalam interpretasi (Supranto 2004). Rotasi orthogonal mengasilkan faktor-faktor yang saling tidak berkorelasi. Berbeda halnya dengan rotasi oblique, pada prosedur rotasi ini tidak harus mempertahankan sumbu harus tegak lurus sesamanya dan akan menghasilkan faktor yang saling berkorelasi.

(21)

9 terbentuk melebihi 0.32 maka disarankan untuk menggunakan rotasi oblique, kecuali jika terdapat alasan yang kuat untuk tetap menggunakan rotasi orthogonal.

6) Memberi nama pada faktor-faktor yang terbentuk.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Survei Pendahuluan

Pada tahap ini jawaban responden sudah memiliki banyak kesamaan atau kemiripan dengan jawaban-jawaban yang diberikan responden sebelumnya ketika responden berjumlah 46 orang, dengan rincian 23 orang mahasiswa dan 23 orang mahasiswi, sehingga dihentikanlah survei ini pada saat jumlah responden 46 orang. Hasil dari pengelompokan jawaban responden didapatkan 32 peubah berupa pernyataan alasan dipilihnya IPB sebagai tempat melanjutkan pendidikan tinggi. Selanjutnya ke-32 peubah tersebut digunakan untuk membentuk kuesioner. Pada kuesioner penelitian ini terdapat dua buah pernyataan negatif, yakni pernyataan yang mengandung unsur paksaan antara lain pernyataan ke-1 “Orang tua meminta saya untuk berkuliah di PB” dan pernyataan ke-18 “Karena tidak diterima diperguruan tinggi yang lain”. Skor pada kedua pernyataan negatif tersebut dibalikan terlebih dahulu sebelum dilakukan analisis dengan cara mengurangkan nilai maksimal dengan nilai sesungguhnya. Pembalikan skor tersebut berakibat pada perubahan makna dari kedua pernyataan tersebut, pernyataan ke- menjadi “Orang tua membebaskan pilihan perguruan tertinggi pada saya” dan pernyataan ke-18 menjadi “ PB merupakan pilihan utama saya”.

Hasil Uji Reliabilitas dan Uji Validitas

Hasil uji reliabilitas kuesioner diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0.873, karena nilainya lebih besar dari 0.7 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kuesioner sudah handal. Hasil uji validitas diperoleh 9 pernyataan yang tidak valid, yakni pernyataan 2, 5, 6, 9, 10, 11, 19, 23, dan 26, kemudian kalimat pada pernyataan ini diperbaiki menjadi pernyataan yang terlampir dalam kuesioner pada Lampiran 2.

Bound of Error

Nilai dari bound of error pada nilai rataan populasi ialah sebesar 0.46 dengan nilai dugaan rataan populasinya sebesar 5.43. Hasil tersebut menunjukan bahwa diduga nilai rataan jawaban responden terhadap pernyataan yang dicantumkan didalam kuesioner sebesar 5.43 dengan batasan kesalahan pendugaan sebesar 0.46 pada alpha 5%.

Karakteristik Responden

(22)

10

penghasilan orang tua, dan fakultas responden. Berdasarkan asal sekolah, sebanyak 83% responden berasal dari sekolah negeri dan 17% berasal dari sekolah swasta.

Gambar 2 Persentase responden berdasarkan jalur masuk IPB

Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa 64% responden merupakan mahasiswa IPB yang masuk melalui jalur SNMPTN undangan, sedangkan sisanya melalui jalur SNMPTN tertulis, UTM, dan BUD. IPB membagi penghasilan orang tua kedalam 8 kategori seperti yang terlihat pada Lampiran 5 dan persentase responden berdasarkan penghasilan orang tua dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 3 Persentase responden berdasarkan kategori penghasilan orang tua Responden berasal dari 9 fakultas di IPB seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3 dengan keterangan kode fakultas terlampir pada Lampiran 6, responden terbanyak dari Fakultas Matematika dan IPA, hal ini dikarenakan Fakultas Matematika dan IPA IPB merupakan fakultas dengan jumlah mahasiswa terbanyak di IPB.

(23)

11 Tujuh Pernyataan Alasan yang Mendapatkan Nilai Rataan Tertinggi

Pengurutan peubah berdasarkan nilai rataan tertinggi sampai terrendah secara keseluruhan responden terlampir pada Lampiran 7. Tujuh pernyataan alasan yang mendapatkan nilai rataan tertinggi secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 2. Pernyataan alasan yang mendapat nilai rataan tertinggi adalah “ enjadi mahasiswa PB merupakan kebanggaan bagi saya”.

Tabel 2 Pernyataan alasan dengan nilai rataan tertinggi secara keseluruhan

Peubah Pernyataan Alasan Nilai

Rataan 12 Menjadi mahasiswa IPB merupakan kebanggaan 7.8 22 IPB salah satu perguruan tinggi berkualitas 7.7

18 IPB merupakan pilihan utama saya 7.57

8 IPB salah satu perguruan tinggi terbaik 7.56

24 IPB menghasilkan lulusan berkualitas 7.29

14 Saya dapat mewujudkan cita-cita bila berkuliah di IPB 7.03

13 Akan mudah mendapat pekerjaan 7.02

Pada Tabel 3 terlihat bahwa terdapat tiga pernyataan yang muncul secara konsisten baik pada responden berjenis kelamin pria ataupun wanita dan muncul konsisten pula pada masing-masing strata, pernyataan itu antara lain, “IPB salah satu perguruan tinggi terbaik”, “Menjadi mahasiswa IPB merupakan kebanggaan”, dan “IPB salah satu perguruan tinggi berkualitas”. Apabila dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5, ternyata terdapat 2 pernyataan yang masuk ke dalam tujuh nilai rataan tertinggi secara konsisten pada seluruh kategori karakteristik responden yaitu “Menjadi mahasiswa IPB merupakan kebanggaan” dan “ PB salah satu perguruan tinggi berkualitas”.

Terdapat 9 pernyataan alasan yang baru masuk ke dalam tujuh nilai rataan tertinggi hanya apabila dilakukan pengurutan nilai rataan pada masing-masing kategori karakteristik responden seperti yang terlihat pada Tabel 3, 4, dan 5. Pernyataan tersebut antara lain pernyataan ke 1, 15, 17, 21, 25, 29, 30, 31 dan 32, yang berisikan pernyataan “Orang tua membebaskan pilihan perguruan tinggi pada saya”,“Berkuliah di IPB membuat orang tua bangga”,“Saya ingin berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN)”,“Ingin meningkatkan pertanian di Indonesia”, “IPB populer di Indonesia”, “Banyaknya beasiswa di IPB”, “Lulusan IPB banyak yang menjadi enterpreneur”, “Akhlak dan moral mahasiswa IPB terkenal bagus”, dan “Biaya hidup di IPB terjangkau”.

Tabel 3 Konsistensi munculnya pernyataan alasan berdasarkan jenis kelamin dan strataa

Peubah Jenis Kelamin Strata

Pria Wanita 1 2 3 4

12 √ √ √ √ √ √

22 √ √ √ √ √ √

(24)

12

aTanda “√” menyatakan muncul dan tanda “

-“ tidak muncul

Tabel 4 Konsistensi munculnya pernyataan alasan berdasarkan asal sekolah dan jalur masuk IPBa

Peubah

Asal Sekolah Jalur Masuk IPB

Negeri Swasta BUD SNMPTN

aTanda “√” menyatakan muncul dan tanda “

-“ tidak muncul

Tabel 5 Konsistensi munculnya pernyataan alasan berdasarkan kategori penghasilan orang tuaa

Peubah Kategori Penghasilan Orang Tua

1 2 3 4 5 6 7 8

aTanda “√” menyatakan muncul dan tanda “

(25)

13 Pemeringkatan peubah dari peubah dengan skor rataan tertinggi hingga terrendah pada masing-masing kategori responden terlampir pada Lampiran 8, Lampiran 9, Lampiran 10, Lampiran 11, dan Lampiran 12.

Analisis Faktor

Hasil pengujian asumsi pada analisis faktor

Hasil uji Kaiser Mayer Olkin diperoleh nilai KMO sebesar 0.784, karena nilainya lebih besar dari 0.5 maka dapat disimpulkan bahwa data telah cukup untuk difaktorkan. Pada uji Bartlett diperoleh nilai signifikansi 0, karena nilai signifikansi kurang dari alpha sebesar 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa antar peubah bersifat tidak saling bebas. Kedua hasil tersebut menunjukan bahwa asumsi pada analisis faktor sudah terpenuhi, sehingga analisis faktor dapat dilakukan.

Model faktor

Tujuan analisis ini adalah menduga L dan . Hasil dari penguraiaan pada matriks korelasi didapatkan 32 akar ciri yang terlampir pada Lampiran 13. Terdapat 10 akar ciri yang nilainya lebih besar dari 1, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat 10 faktor dengan keragaman kumulatif yang dapat dijelaskan sebesar 71.265 % (Tabel 6).

Tabel 6 Nilai akar ciri yang lebih besar dari 1 Faktor Akar Ciri

Matriks loading faktor yang didapat dilampirkan pada Lampiran 14. Besaran disebut komunalitas atau kontribusi faktor bersama ke-i terhadap ragam bersama, sedangkan besaran adalah kontribusi faktor khusus εi yang disebut ragam khusus, kedua besaran tersebut terlampir pada Lampiran 15. Model faktor yang didapatkan ialah sebagai berikut

X1 - µ1 = -0.060 F1 - 0.703 F2 + ... ... - 0.016 F10 + 0.343 X2 - µ2 = -0.115 F1 + 0.288 F2 + ... ... - 0.256 F10 + 0.353

=

X32 - µ32 = 0.382 F1 + 0.391 F2 + ... ... + 0.125 F10 + 0.297 Hasil validasi model faktor

(26)

14

lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa model ini merupakan model terbaik.

Interpretasi faktor

Hasil dari rotasi oblique menunjukan bahwa nilai korelasi antar faktor terbesar ialah antara faktor 2 dan faktor 9 sebesar 0.323, sedangkan nilai korelasi yang lainnya berada dibawah 0.32 (Tabel 7). Karena nilai korelasi terbesar masih mendekati 0.32 maka rotasi orthogonal dapat digunakan dalam kasus ini.

Tabel 7 Korelasi Faktor

Faktor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Anggota dari masing-masing faktor tersebut dapat ditentukan dengan membandingkan nilai loading setiap peubah pada setiap faktor yang telah dirotasi menggunakan rotasi varimax yang terlihat pada Lampiran 16. Pada kasus ini anggota masing-masing faktor dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Pengelompokan 32 peubah ke dalam 10 faktor

Peubah Faktor IPB yang berbasis pertanian dan cita-cita calon mahasiswa 16 Cita-cita untuk berkuliah di IPB

20 Tertarik dengan pertanian

21 Ingin meningkatkan pertanian di Indonesia 27 Ingin bekerja di bidang pertanian

30 Lulusan IPB banyak yang menjadi enterpreneur

Peubah Faktor IPB sebagai perguruan tinggi yang berkualitas dan menjanjikan masa depan yang baik

13 Akan mudah mendapat pekerjaan

14 Saya dapat mewujudkan cita-cita bila berkuliah di IPB 22 IPB salah satu perguruan tinggi berkualitas

24 IPB menghasilkan lulusan berkualitas

Peubah Faktor biaya dan karakteristik mahasiswa IPB 7 Biaya kuliah yang terjangkau

28 Saya yakin peluang diterima di IPB besar 29 Banyaknya beasiswa di IPB

(27)

15 Tabel 8 Lanjutan

Peubah Faktor promosi dan lingkungan IPB 6 Lingkungan kampus IPB

10 Promosi yang dilakukan IPB 25 IPB populer di Indonesia

26 Adanya program untuk tinggal di asrama

Peubah Faktor lingkungan asal sekolah 2 Saran dari teman SMA

3 Saran dari guru SMA

4 Saran dari kakak kelas SMA

Peubah Faktor IPB sebagai PTN yang membanggakan 8 IPB salah satu perguruan tinggi terbaik

12 Menjadi mahasiswa IPB merupakan kebanggaan. 17 Saya ingin berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) 19 IPB yang pertama kali menerima saya sebagai mahasiswa Peubah Faktor pengetahuan tentang perguruan tinggi

11 Hanya IPB perguruan tinggi yang diketahui

Peubah Faktor lingkungan keluarga

1 Orang tua membebaskan pilihan perguruan tinggi pada saya 15 Berkuliah di IPB membuat orang tua bangga

23 Salah satu keluarga alumni IPB

Peubah Faktor mayor yang diinginkan dan lokasi IPB 5 Jurusan atau mayor yang diinginkan ada di IPB

9 Lokasi IPB dekat dengan rumah

Peubah Faktor IPB sebagai pilihan utama 18 IPB merupakan pilihan utama saya

Pada Tabel 8 terlihat bahwa 10 faktor tersebut diberikan nama faktor IPB yang berbasis pertanian dan cita-cita calon mahasiswa, faktor IPB sebagai perguruan tinggi yang berkualitas dan menjanjikan masa depan yang baik, faktor biaya dan karakteristik mahasiswa IPB, faktor promosi dan lingkungan IPB, faktor lingkungan asal sekolah, faktor IPB sebagai kampus yang membanggakan, faktor pengetahuan tentang perguruan tinggi, faktor lingkungan keluarga, faktor mayor yang diinginkan dan lokasi IPB, dan faktor IPB sebagai pilihan utama.

(28)

16

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Terdapat 10 faktor dominan yang mempengaruhi keputusan mahasiswa IPB angkatan 2012/2013 memilih IPB sebagai tempat menempuh pendidikan tinggi. Faktor yang paling dominan ialah ialah faktor IPB yang berbasis pertanian dan cita-cita calon mahasiswa. Faktor ini berisikan lima buah pernyataan alasan, yakni cita-cita untuk berkuliah di IPB, tertarik dengan pertanian, ingin meningkatkan pertanian di Indonesia, ingin bekerja dibidang pertanian, dan lulusan IPB banyak yang menjadi enterpreneur. Faktor-faktor yang terbentuk dapat dijadikan sebagai landasan strategi positioning IPB pada saat melakukan pemasaran, yakni IPB dapat membentuk citra dihadapan masyarakat sebagai perguruan tinggi negeri yang membanggakan, berkualitas, berbasis pertanian, dan merupakan perguruan tinggi dengan biaya terjangkau.

Saran

Pada penelitian berikutnya peneliti dapat menggunakan bentuk kuesioner yang lain dengan tidak hanya menggunakan skala semmantic differensial saja namun dapat menggunakan skala pengukuran yang lainnya atau dapat mencari pendekatan dengan metode lain yang mungkin lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anna BC, Jason WO. 2005. Best Practice in Exploratotry Faktor Analysis : Four Recommedndation for Getting The Most from Your Analysis. Vol.10, No 7. Brown DJ. 2009. Choosing the Right Type of Rotation in PCA and EFA . Journal

of Statistic Corner,Vol.13, No.3, 20-25.

Hair J F, Black W C, Babin B J, Anderson R.E. 2010. Multivariate Data Analysis. New Jersey (US): Upper saddle river.

Johnson RA, Wichern DW. 1998. Applied Multivariate Statistical Analysis. Ed ke-4. Prentice Hall: Simon & Schuster, Inc.

Kotler P. 2001. Marketing Management Millenium Edition. Ed ke-10. Prentice Hall, Inc.

Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2011. Sidik Peubah Ganda dengan Menggunakan SAS. Bogor Departemen Statistika FMIPA-IPB.

Morrison, D.F. 2005. Multivariate Statistical Methods Fourth Edition. United State America (US) : Thomson Learning, Inc.

Nasution, S. 2007. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta : Bumi Aksara. Scheaffer Richard L, William Mendenhall, Lyman Ott. 1990. Elementary Survei

Sampling. Boston : PWS-KENT Publishing Company.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : ALFABETA.

Supranto, J. 2004. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. Jakarta : Rineka Cipta.

(29)

17 Lampiran 1 Kuesioner survei pendahuluan

Sebagai syarat menyelesaikan program sarjana statistika di Institut Pertanian Bogor, saya melakukan penelitian tentang “Faktor yang empengaruhi Keputusan ahasiswa PB Angkatan 49 untuk Berkuliah di PB”. ohon bantuan dan kesediaannya untuk memberikan jawaban sesungguhnya. Data yang anda berikan akan dijaga kerahasiaannya karena jawaban tersebut hanya sebagai bahan penelitian dan bukan untuk dipublikasikan.

Terima kasih atas kesediannya untuk mengisi kuesioner ini, Rizki Rahmadian

I. DATA RESPONDEN

Jenis Kelamin : Jurusan : Asal Provinsi :

II. PERTANYAAN

(30)

18

Lampiran 2 Kuesioner penelitian

Selamat pagi/siang/sore,

Sebagai syarat menyelesaikan program sarjana statistika di Institut Pertanian Bogor, saya melakukan penelitian tentang “Faktor yang empengaruhi Keputusan ahasiswa PB Angkatan

49 untuk Berkuliah di PB”. ohon bantuan dan kesediaannya untuk memberikan jawaban

sesungguhnya. Data yang anda berikan akan dijaga kerahasiaannya karena jawaban tersebut hanya sebagai bahan penelitian dan bukan untuk dipublikasikan.

Terima kasih atas kesediannya untuk mengisi kuesioner ini, Rizki Rahmadian Miftahul Ula (* Lingkari salah satu yang benar)

IV. PERNYATAAN

Petunjuk Pengisian

Beri tanda silang pada garis semakin dekat tanda silang ke ujung kiri maka itu menyatakan bahwa jawaban semakin cendrung mendekati Sangat Tidak Setuju (STS), sedangkan semakin dekat tanda silang ke ujung kanan maka itu menyatakan bahwa jawaban semakin cendrung mendekati Sangat Setuju (SS).

1. Orang tua meminta saya untuk berkuliah di IPB, sehingga saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

2. Teman dekat di SMA mengajak saya berkuliah di IPB, sehingga saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

3. Guru di SMA menyarankan agar saya berkuliah di IPB, sehingga saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

4. Kakak kelas saya menyarankan agar saya berkuliah di IPB, sehingga saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

5. Jurusan atau mayor yang saya inginkan ada di IPB sehingga saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

6. Lingkungan kampus di IPB yang membuat saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

7. Biaya kuliah yang terjangkau membuat saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

(31)

19

8. IPB merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia, sehingga saya memutuskan berkuliah di IPB.

9. Lokasi IPB yang dekat dengan rumah, membuat saya memutuskan berkuliah di IPB.

10.Promosi yang dilakukan IPB membuat saya memutuskan berkuliah di IPB.

11.Karena hanya IPB perguruan tinggi yang saya tahu sehingga saya berkuliah di IPB.

12.Menjadi mahasiswa IPB merupakan kebanggaan bagi saya.

13.Dengan berkuliah di IPB saya akan mudah mendapat pekerjaan.

14.Dengan berkuliah di IPB saya bisa mewujudkan cita-cita saya, karena itu saya memutuskan berkuliah di IPB.

15.Berkuliah di IPB membuat orang tua saya bangga, karena itu saya memutuskan berkuliah di IPB.

16.Berkuliah di IPB adalah cita-cita saya dari dulu, karena itu saya memutuskan berkuliah di IPB.

17.Saya ingin berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri, karena itu saya memutuskan berkuliah di IPB.

18.Saya memilih berkuliah di IPB karena saya tidak diterima di perguruan tinggi yang lain.

19.Saya memilih berkuliah di IPB karena IPB merupakan perguruan tinggi yang pertama kali menerima saya sebagai mahasiswa.

20.Saya tertarik dengan pertanian, karena itu saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

21.Saya ingin meningkatkan pertanian di Indonesia, karena itu saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

22.IPB merupakan perguruan tinggi berkualitas, sehingga membuat saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

(32)

20

24.IPB menghasilkan lulusan yang berkualitas, karena itu saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

25.IPB merupakan kampus populer/terkenal di Indonesia, karena itu saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

26.Adanya program untuk tinggal di asrama pada tahun awal perkuliahan di IPB membuat saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

27.Saya ingin bekerja di bidang pertanian, karena itu saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

28.Saya merasa peluang saya untuk diterima di IPB besar, karena itu saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

29.Banyaknya beasiswa di IPB membuat saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

30.IPB terkenal dengan lulusannya yang menjadi wirausahawan/enterpreneur, karena itu saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

31.Mahasiswa IPB terkenal dengan akhlak dan moralnya yang bagus, karena itu saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

32.Biaya hidup di IPB murah, karena itu saya memutuskan untuk berkuliah di IPB.

SS STS

SS STS

SS STS

SS STS

SS STS

SS STS

SS STS

SS STS

(33)

21 Lampiran 3 Pembagian strata

Strata 1 :

a. Nangroe Aceh Darussalam f. Sumatra Selatan

b. Sumatra Utara g. Bengkulu

c. Sumatra Barat h. Lampung

d. Riau i. Kep. Bangka Belitung

e. Jambi j. Kep. Riau

Strata 2 :

a. DKI Jakarta b. Jawa Barat c. Banten

Strata 3 :

a. Jawa Tengah b. DI Yogyakarta c. Jawa Timur

Strata 4 :

a. Bali

b. Nusa Tenggara Barat c. Nusa Tenggara Timur d. Kalimantan Barat e. Kalimantan Tengah f. Kalimantan Timur g. Kalimantan Selatan h. Sulawesi Utara i. Sulawesi Tengah j. Sulawesi Selatan k. Sulawesi Tenggara l. Gorontalo

m. Sulawesi Barat n. Maluku

o. Maluku Utara p. Papua

(34)

22

Lampiran 4 Keterangan peubah dan pernyataan alasannya

Peubaha Pernyataan alasan

X1* Orang tua membebaskan pilihan perguruan tinggi pada saya

X2 Saran dari teman SMA

X3 Saran dari guru SMA

X4 Saran dari kakak kelas SMA

X5 Jurusan atau mayor yang diinginkan ada di IPB

X6 Lingkungan kampus IPB

X7 Biaya kuliah yang terjangkau

X8 IPB salah satu perguruan tinggi terbaik

X9 Lokasi IPB dekat dengan rumah

X10 Promosi yang dilakukan IPB

X11 Hanya IPB perguruan tinggi yang diketahui

X12 Menjadi mahasiswa IPB merupakan kebanggaan.

X13 Akan mudah mendapat pekerjaan

X14 Saya dapat mewujudkan cita-cita bila berkuliah di IPB

X15 Berkuliah di IPB membuat orang tua bangga

X16 Cita-cita untuk berkuliah di IPB

X17 Saya ingin berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN)

X18* IPB merupakan pilihan utama saya

X19 IPB yang pertama kali menerima saya sebagai mahasiswa

X20 Tertarik dengan pertanian

X21 Ingin meningkatkan pertanian di Indonesia

X22 IPB salah satu perguruan tinggi berkualitas

X23 Salah satu keluarga alumni IPB

X24 IPB menghasilkan lulusan berkualitas

X25 IPB populer di Indonesia

X26 Adanya program untuk tinggal di asrama

X27 Ingin bekerja di bidang pertanian

X28 Saya yakin peluang diterima di IPB besar

X29 Banyaknya beasiswa di IPB

X30 Lulusan IPB banyak yang menjadi enterpreneur

X31 Akhlak dan moral mahasiswa IPB terkenal bagus

X32 Biaya hidup di IPB terjangkau

aTanda “*” menyatakan bahwa pada pernyataan tersebut dilakukan pembalikan skor dengan

mengurangkan nilai maksimum dengan nilai yang diperoleh, sehingga berdampak pada perubahan makna pernyataan

Lampiran 5 Kategori penghasilan orang tua di IPB

Kategori Penghasilan Orang Tua (Dalam Ribuan)

(35)

23 Lampiran 6 Kode nama fakultas di IPB

Kode Fakultas Nama Fakultas A Fakultas Pertanian

B Fakultas Kedokteran Hewan C Fakultas Perikanan

D Fakultas Peternakan E Fakultas Kehutanan

F Fakultas Teknologi Pertanian G Fakultas Matematika dan IPA H Fakultas Ekonomi Manajemen

I Fakultas Ekologi Manusia

Lampiran 7 Pengurutan peubah berdasarkan nilai rataan tertinggi sampai terrendah secara keseluruhan responden

Keseluruhan Responden

Peringkat Peubah Nilai rataan

(36)

24

Lampiran 8 Pengurutan nilai rataan tertinggi sampai terrendah berdasarkan jenis kelamin responden

Pria Wanita

Peringkat Peubah Nilai rataan Peringkat Peubah Nilai rataan

1 X22 7.35 1 X18 8.19

Lampiran 9 Pengurutan nilai rataan tertinggi sampai terrendah berdasarkan strata responden

Strata 1 Strata 2

Peringkat Peubah Nilai rataan Peringkat Peubah Nilai rataan

(37)

25

Strata 1 Strata 2

Peringkat Peubah Nilai rataan Peringkat Peubah Nilai rataan

13 X24 6.42 13 X30 6.75

Peringkat Peubah Nilai rataan Peringkat Peubah Nilai rataan

(38)

26

Lampiran 10 Pengurutan nilai rataan tertinggi sampai terrendah berdasarkan asal sekolah responden

Sekolah Negeri Sekolah Swasta

Peringkat Peubah Nilai rataan Peringkat Peubah Nilai rataan

1 X12 7.82 1 X18 8.39

Lampiran 11 Pengurutan nilai rataan tertinggi sampai terrendah berdasarkan jalur masuk IPB responden

BUD SNMPTN Tertulis

Peringkat Peubah Nilai rataan Peringkat Peubah Nilai rataan

(39)

27

BUD SNMPTN Tertulis

Peringkat Peubah Nilai rataan Peringkat Peubah Nilai rataan

14 X13 4.47 14 X18 6.10

Peringkat Peubah Nilai rataan Peringkat Peubah Nilai rataan

(40)

28

Lampiran 12 Pengurutan nilai rataan tertinggi sampai terrendah berdasarkan kategori penghasilan orang tua responden

Kategori 1 Kategori 2

Peringkat Peubah Nilai rataan Peringkat Peubah Nilai rataan

1 X8 9.29 1 X12 9.13

Kategori 3 Kategori 4

Peringkat Peubah Nilai rataan Peringkat Peubah Nilai rataan

(41)

29

Kategori 3 Kategori 4

Peringkat Peubah Nilai rataan Peringkat Peubah Nilai rataan

19 X21 6.07 19 X19 5.68

Kategori 5 Kategori 6

Peringkat Peubah Nilai rataan Peringkat Peubah Nilai rataan

1 X24 7.35 1 X12 8.25

Kategori 7 Kategori 8

Peringkat Peubah Nilai rataan Peringkat Peubah Nilai rataan

1 X12 8.23 1 X12 6.74

2 X31 8.17 2 X1 6.73

3 X21 8.03 3 X13 6.27

4 X1 7.93 4 X31 6.17

(42)

30

Kategori 7 Kategori 8

Peringkat Peubah Nilai rataan Peringkat Peubah Nilai rataan

6 X25 7.80 6 X22 5.64

Lampiran 13 Nilai akar ciri

(43)

31 Lampiran 14 Faktor loading antara 10 Faktor dan peubah

Faktor

Peubah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(44)

32

Lampiran 15 Nilai komunalitas dan ragam khusus peubah

Peubah Komunalitas Ragam Khusus Peubah Komunalitas Ragam Khusus

1 0.657 0.343 17 0.667 0.333

2 0.647 0.353 18 0.781 0.219

3 0.776 0.224 19 0.758 0.242

4 0.677 0.323 20 0.813 0.187

5 0.708 0.292 21 0.786 0.214

6 0.639 0.361 22 0.805 0.195

7 0.746 0.254 23 0.733 0.267

8 0.727 0.273 24 0.790 0.210

9 0.651 0.349 25 0.743 0.257

10 0.647 0.353 26 0.727 0.273

11 0.769 0.231 27 0.647 0.353

12 0.721 0.279 28 0.681 0.319

13 0.685 0.315 29 0.712 0.288

14 0.759 0.241 30 0.536 0.464

15 0.697 0.303 31 0.728 0.272

(45)

33 Lampiran 16 Faktor loading antar 10 faktor dan peubah pada rotasi varimax

Faktor

Peubah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(46)

34

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 2 November 1991 dari ayah Miptahudin dan ibu Rukiyah. Penulis adalah putra pertama dari tiga bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Bogor dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Ujian Tertulis Mandiri IPB dan diterima di Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Gambar

Gambar 1  Tahapan pengumpulan data primer
Tabel 1 Jumlah populasi dan contoh pada setiap strata dan jenis kelamin
Tabel 2  Pernyataan alasan dengan nilai rataan tertinggi secara keseluruhan
Tabel 8  Pengelompokan 32 peubah ke dalam 10 faktor
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa uraian yang telah dijelaskan di atas, masih terdapat reseach gap pada penelitian yang mengindikasikan bahwa perlu melakukan penelitian lebih lanjut, maka

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggantian tepung ikan dengan tepung keong mas (TKM) didalam ransum basal terhadap plasma metabolit yang meliputi

Pendampingan Teknis Budidaya Ikan Patin kegiatan DAK TA 2020 Pokdakan RAHMAT ILAHI.Jln.. Pendampingan pembagian bantuan terdampak COVID 19 Pokdakan dan UPR MEKAR JAYA Dusun III

Pemilihan respirator harus berdasarkan pada tingkat pemaparan yang sudah diketahui atau diantisipasi, bahayanya produk dan batas keselamatan kerja dari alat pernafasan yang

Seluruh sampel tanaman kubis dikeringkan dengan menggunakan oven dengan suhu 70 o C selama ±24 jam hingga beratnya konstan untuk menghasilkan berat kering dari tanaman

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena melalui belas kasih- Nya dan sesuai pengaturan-Nya maka penulis diberi hikmat dan wahyu untuk dapat menyelesaikan

 pada pemeriksaan jebakan nervus medianus, melakukan hiperfleksi  pada pergelangan tangan dengan mempertemukan kedua punggung tangan. Pada paseien yang menderita