• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning Dan Make A Match Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 2 Colomadu Tahun 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Problem Based Learning Dan Make A Match Ditinjau Dari Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 2 Colomadu Tahun 2014/2015."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DAN MAKE A MATCH DITINJAU DARI

MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Matematika

Diajukan Oleh :

AYU INDAH ADITYA NUR PERMADI A410110158

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING DAN MAKE A MATCH DITINJAU DARI

MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

Ayu Indah Aditya Nur Permadi, NIM. A410110158, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2015

Oleh

Ayu Indah Aditya Nur Permadi1), Dra. Sri Sutarni2)

1

Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMS, [email protected]

2

Staff Pengajar Pendidikan Matematika, FKIP UMS, [email protected]

ABSTRACT

The aim of research to understanding: (1) the difference of mathematics learning with Problem Based Learning strategic and Make A Match strategic based to mathematics achievement, (2) the difference of student’s motivate to mathematics achievement, (3) the interaction between learning strategic and student’s motivate to mathematics achievement. The type of the research is experiment with quasi experimental design. The population of the research was all students of VII Grade of SMP Negeri 2 Colomadu of even semester of academic year 2014/2015. The research sample consisted of two classes. The sampling technique use cluster random sampling. Methods of data collection use the test, questionnaires and documentation. Data were analyzed use analysis of variance with two different cell lines. The results of data analysis with a significance level of 5% was obtained: (1) there is a difference between the effect of Problem Based Learning strategic and Make A Match strategic based to mathematics achievement, with (2) there are differences in the effect of student’s motivate for mathematics achievement, with (3) there is no interaction Problem Based Learning strategic and Make A Match based with student’s motivate to mathematics achievement, with

.

Keyword: Make A Match, Mathematics Achievement, Motivate, Problem Based Learning.

ABSTRAK

(5)

penelitian eksperimen dengan desain eksperimental semu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap SMP Negeri 2 Colomadu Karanganyar tahun ajaran 2014/2015. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas. Teknik pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi, angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan analisis variansi dua jalur dengan sel tak sama. Hasil analisis data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh: (1) terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa yang diberi pembelajaran dengan strategi Problem Based Learning dan Make A Match, dengan FA = 19,85 (2) terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa ditinjau dari motivasi belajar, dengan FB = 20,05 (3) tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajara siswa terhadap prestasi belajar matematika dengan FAB = 0,49.

Kata kunci: Make A Match, Motivasi, Prestasi Belajar Matematika, Problem Based Learning.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu proses dari satu rangkaian aktivitas yang

mengarah peluang individu untuk berasimilasi bukan hanya sekedar meghubungkan

teori, akan tetapi mesti mencapai jangkauan luas dari permasalahan yang dipecahkan.

Dan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

termotivasi mengembangkan potensi dirinya. Untuk itu guru perlu menciptakan

kondisi belajar yang memungkinkan terjadinya proses interaksi yang baik dengan

siswa agar mereka dapat melakukan berbagai aktifitas belajar yang efektif.

Matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang penting dan

semakin dirasakan kegunaannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini.

Siswa Indonesia menggangap matematika sebagai materi yang sulit untuk dipelajari

dan mempelajarinya. Kemungkinan kegagalan guru saat penyampaian materi

disebabkan pada proses belajar, mengajar guru kurang dapat membangkitkan

motivasi belajar siswa yang mengikuti pelajaran. Fakta yang terjadi adalah guru

dianggap satu-satunya sumber belajar yang paling benar. Proses pembelajaran yang

terjadi memposisikan siswa sebagai pendengar ceramah guru yang mengakibatkan

kegiatan belajar mengajar cenderung membosankan.

Strategi pembelajaran matematika adalah siasat atau kiat yang sengaja

(6)

pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuannya berupa hasil yang

optimal (Suparni, 2009: 36). Strategi pembelajaran yang baik merupakan strategi

yang dapat mengubah gaya belajar siswa dari pasif ke aktif, membangun motivasi

siswa terhadap pelajaran matematika, sehingga matematika bukan lagi pembelajaran

yang menjenuhkan, tetapi pembelajaran yang ringan dan menyenangkan. Dalam

setiap proses kegiatan pembelajaran hendaknya guru memilih strategi yang tepat,

agar siswa dapat aktif, kreatif, dan inovatif.

Selain stategi pembelajaran yang digunakan, keberhasilan pembelajaran juga

dipengaruhi oleh motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Keberhasilan

itu dapat dilihat dari tingkat motivasi belajar yang mengakibatkan pada prestasi

belajar siswa. Siswa yang memiiki motiviasi tinggi akan lebih mudah mengikuti

pelajaran, sedangkan siswa yang motivasi rendah akan lebih sulit mengikuti

pelajaran.

Untuk mengatasi permasalahan di atas diperlukan adanya pembelajaran

matematika yang dapat meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa. di SMP

Negeri 2 Colomadu Karanganyar. Setelah penelitian dilakukan diharapkan stategi

Problem Based Learning dan Make A Match dapat menghilangkan rasa bosan dalam

belajar matematika dan meningkatkan motivasi berprestasi siswa.

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis, yaitu: (1) Terdapat

perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa yang diberi pembelajaran dengan

strategi Problem Based Learning dan Make A Match, (2) Terdapat perbedaan

prestasi belajar matematika pada siswa ditinjau dari motivasi belajar siswa, (3)

Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar pada siswa

terhadap prestasi belajar matematika.

Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika

pada siswa yang diberi pembelajaran dengan strategi Problem Based Learning dan

Make A Match; (2) Mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa

ditinjau dari motivasi belajar siswa; (3) Mengetahui interaksi antara strategi

(7)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Colomadu. Jenis penelitian ini

adalah penelitian eksperimen dengan desain eksperimental semu yang mempunyai

kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol

variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2011:

77). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester genap

SMP Negeri 2 Colomadu tahun ajaran 2014/2015. Sampling menggunakan teknik

cluster random sampling, sehingga diperoleh kelas VII A dan VII B. Kemudian

sampel di uji keseimbangan dengan uji t sebelum masing masing kelas diberikan

perlakuan untuk mengetahui apakah kedua sampel memiliki rerata yang sama.

Terdapat dua variabel di dalam penelitian ini yaitu variabel terikat dan variabel

bebas. Variabel terikatnya yaitu prestasi belajar matematika dan variabel bebasnya

yaitu strategi pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Pengumpulan data

menggunakan metode tes untuk memperoleh data prestasi belajar matematika siswa,

metode angket untuk mengumpulkan data mengenai motivasi belajar matematika

siswa dan metode dokumentasi untuk mendapatkan data kemampuan awal siswa

dengan nilai Ujian Akhir Semester (UAS) ganjil. Instrumen dalam penelitian ini

berupa angket dan tes untuk memperoleh data nilai prestasi belajar dan motivasi

siswa dalam proses pembelajaran matematika, kemudian di uji cobakan sebelum

diberikan pada sampel untuk mengetahui apakah instrument memenuhi syarat

validitas dan realibilitas.

Teknik analisis data untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan

analisis variansi dua jalan sel tak sama. Sebelumnya dilakukan uji prasyarat

menggunaakan metode Liliefors untuk uji normalitas dan metode Bartlett untuk uji

homogenitas variansi. Tindak lanjut dari analisis variansi apabila menghasilkan

ditolak dilakukan uji komparasi ganda menggunakan metode Scheffe.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil uji keseimbangan kelas Problem Based Learning dan kelas

(8)

0 2 4 6 8 10 12

44 53 62 71 80 89 98

Fr e k u n si Nilai

sebanyak 4 kali perlakuan. Kemudian kedua kelas di tes dengan instrumen yang

sama. Data hasil tes dikenakan uji normalitas dan uji homogenitas variansi. Hasil uji

normalitas menyimpulkan bahwa setiap sampel berasal dari populasi berdistribusi

nomal. Demikian pula hasil uji homogenitas variansi menyimpulkan bahwa populasi

mempunyai variansi yang homogen.

Hasil prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan strategi Problem

Based Learning diperoleh nilai tertinggi 94,12 dan terendah 58,82, sedangkan nilai

rata-rata (mean) 82,1799 dan standar deviasi 10,689287. Dari data tersebut disajikan

[image:8.595.142.496.297.445.2]

dalam bentuk histogram sebagai berikut:

Gambar 1. Histrogram Data Prestasi Belajar Matematika Kelas PBL

Hasil prestasi belajar matematika siswa dengan menggunakan strategi Make A

Match diperoleh nilai tertinggi 94,12 dan terendah 41,18, sedangkan nilai rata-rata

(mean) 70,07 dan standar deviasi 13,53581551. Dari data tersebut disajikan dalam

bentuk histogram sebagai berikut:

Gambar 2. Histrogram Data Prestasi Belajar Matematika Kelas MAM

0 2 4 6 8 10

61,45 67,45 73,45 79,45 85,45 91,45

[image:8.595.157.518.581.733.2]
(9)

Untuk menentukan motivasi belajar siswa pada penelitian ini menggunakan

angket motivasi. Berdasarkan hasil angket diperoleh pengelompokkan data motivasi

belajar:

Tabel 1. Deskripsi Data Motivasi Belajar

Jumlah Siswa Motivasi Belajar Total

Tinggi Sedang Rendah

PBL 11 siswa 13 siswa 10 siswa 34 siswa

MAM 11 siswa 12 siswa 11 siswa 34 siswa

Total 22 siswa 25 siswa 21 siswa 68 siswa

Untuk menguji hipotesis menggunakan anava dua jalan sel tak sama. Dengan

menggunakan tingkat signifikansi , hasil perhitungan analisis variansi dua jalan

[image:9.595.91.587.447.599.2]

dengan sel tak sama disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Sumber Variansi Keputusan

Strategi Pembelajaran

(A) 2292,17 1 2292,17 19,85 4,00 ditolak

Motivasi Belajar (B) 4631,37 2 2315,69 20,05 3,15 ditolak

Interaksi (AB) 112,54 2 56,27 0,49 3,15 diterima

Galat 7160,30 62 115,49 - - -

Total 14196,38 67 - - - -

Hasil dari perhitungan analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan taraf

signifikansi diperoleh . Oleh karena itu ditolak, hal ini

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara strategi pembelajaran

Problem Based Learning dan strategi pembelajaran Make A Match terhadap prestasi

(10)

Setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai rata-rata marginal prestasi belajar

matematika kelas Problem Based Learning yaitu 81,7348 sedangkan untuk kelas

Make A Match yaitu 70,0840. Hal ini berarti bahwa prestasi belajar matematika

siswa yang dikenai perlakuan dengan strategi pembelajaran Problem BasedLearning

memberikan prestasi lebih baik dibandingkan dengan kelas yang dikenai strategi

pembelajaran Make A Match.

Pada strategi pembelajaran Problem Based Learning, guru memberikan balikan

secara klasikal berupa penjelasan yang dituliskan dipapan tulis mengenai

permasalahan yang kurang dipahami siswa. Oleh karena itu, siswa lebih menguasai

materi yang diajarkan. Dengan demikian siswa yang dikenai strategi pembelajaran

Problem Based Learning pada saat pembelajaran berlangsung lebih menguasai

materi yang diajarkan yaitu materi Belah Ketupat. Hal ini serupa dengan pendapat

Fatimah (2013) bahwa strategi PBL dapat mendorong siswa berpikir, sehingga siswa

akan lebih mengingat dan memahami konsep yang ditemukan.

Berdasarkan perhitungan diperoleh . Hal ini berarti terdapat

perbedaan pengaruh antara motivasi tinggi, sedang, dan rendah terhadap prestasi

belajar matematika. Setelah dilakukan uji komparasi ganda antar kolom untuk

melihat manakah yang memberi pengaruh yang berbeda, diperoleh nilai

. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa motivasi tinggi dan sedang. Dengan membandingkan rata-rata marginal motivasi

siswa tinggi yaitu 86,6324 dan rata-rata marginal dari motivasi sedang 74,6240

diperoleh kesimpulan bahwa motivasi siswa yang tinggi memberikan prestasi belajar

matematika lebih baik dibandingkan motivasi siswa sedang. Nilai

menunjukkan terdapat perbedaan antara siswa dengan motivasi tinggi dan rendah. Dengan membandingkan rata-rata marginal motivasi siswa tinggi yaitu

86,6324 dan rata-rata marginal dari optimisme rendah 66,4718 diperoleh kesimpulan

bahwa motivasi siswa yang tinggi memberikan prestasi belajar matematika lebih baik

dibandingkan motivasi siswa rendah. Untuk nilai . Hal ini berarti ada

perbedaan prestasi belajar antara kelompok motivasi sedang dan rendah. Oleh karena

itu, siswa dengan motivasi tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih baik

(11)

motivasi akan menunjukkan hasil belajar yang baik sehingga menentukan tingkat

pencapaain prestasi belajar.

Perbedaan motivasi belajar siswa dapat terlihat pada saat penelitian atau

pelajaran berlangsung. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi tampak lebih

serius dan bersemangat dalam menerima pelajaran, menyelesaikan tugas yang

diberikan, banyak bertanya mengenai materi yang belum dipahami, serta memiliki

kepercayaan diri dalam menjawab soal yang diberikan. Siswa yang memiliki

motivasi belajar sedang, secara garis besar tampak bersemangat dalam menerima

pelajaran, menyelesaikan tugas yang diberikan, namun jarang bertanya mengenai

materi yang belum dipahami. Sedangkan siswa yang memiliki motivasi belajar

rendah secara garis besar cenderung tidak memperhatikan saat guru sedang

menjelaskan materi, selalu mengeluh kesulitan dan kurang memiliki rasa percaya diri

dalam menjawab soal yang diberikan.

Hasil perhitungan dengan taraf signifikansi , diperoleh nilai .

Hal ini berarti bahwa tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan

motivasi siswa terhadap prestasi belajar matematika. Untuk mengetahui ada atau

tidaknya interaksi dapat dilihat dari grafik profil variable-variabel bebasnya.

Gambar 3. Grafik Profil Efek Variable Strategi Pembelajaran

Untuk mengetahui ada atau tidaknya interaksi dapat dilihat dari grafik profil

variabel-variabel bebasnya. Pada profil variabel bebas pertama adalah strategi

pembelajaran dan profil variabel bebas kedua adalah motivasi siswa (Gambar 3)

0 20 40 60 80 100

Tinggi Sedang Rendah

Rata

-r

ata

Motivasi Belajar Siswa

Eksperimen

(12)

tidak saling berpotongan sehingga strategi pembelajaran dan motivasi siswa

cenderung tidak ada interaksi diantara keduanya. Baik strategi pembelajaran Problem

Based Learning maupun strategi pembelajaran Make A Match, siswa dengan

motivasi tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih baik dari siswa dengan motivasi

sedang dan rendah, siswa dengan motivasi sedang memiliki lebih baik dari siswa

dengan motivasi rendah. Pada siswa dengan motivasi tinggi, sedang maupun rendah,

strategi pembelajaran Problem Based Learning memiliki prestasi belajar lebih baik

dibandingkan strategi pembelajaran Make A Match. Terbukti bahwa tidak ada

interaksi antara pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran Problem Based

Learning, pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran Make A Match, dan

motivasi siswa terhadap prestasi belajar matematika.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) Terdapat

perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa yang diberi pembelajaran dengan

strategi Problem Based Learning dan Make A Match terhadap prestasi belajar

matematika siswa. Hal tersebut didasarkan pada analisis data yang diperoleh

. Nilai rerata marginal dari prestasi belajar matematika siswa yang dikenai strategi pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan

dengan nilai rerata marginal prestasi belajar matematika siswa yang dikenai strategi

pembelajaran Make A Match. Dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

Problem Based Learning lebih baik dibanding dengan strategi pembelajaran Make A

Match. (2) terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada siswa ditinjau dari

motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah siswa. Hal ini diperoleh dari hasil analisis

data yaitu . Siswa yang memiliki motivasi tinggi mempunyai prestasi

belajar matematika yang lebih tinggi dibanding siswa yang memiliki motivasi

rendah. Demikian halnya dengan siswa yang memiliki motivasi sedang cenderung

mempunyai prestasi belajar matematika lebih baik dibanding siswa yang memiliki

motivasi rendah. (3) Tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arijayanti, Ni Nengah. 2013. “Penerapan Strategi Pembelajaran Make A Match

Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII B Di

SMP Negeri 2 Dawan”. Jurnal Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan, Vol 1(6): 1-10.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Paktek. Jakarta: Rineta Cipta.

Bahri Djamarah, Syaiful. 2002. Strategi Belajar Matematika. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: FKIP UNS.

Fatimah, dkk. 2013. “Pembelajaran Fisika Dengan Pendekatan Problem Based

Learning Menggunakan Modul Dan Buletin Ditinjau Dari Kemampuan

Verbal Dan Motivasi Berprestasi Siswa”. Jurnal Inkuiri, Vol 2(2):

114-120.

Mira, dkk. 2013. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match

Untuk Meningkatkan Motivasi”. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran,

Vol 3(3): 2-10.

Nana, Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran Dengan Promblem Based Learning Itu Perlu Untuk Meningkatkan Professional Guru. Bogor: Ghalia Indonesia

Sardiman. 2011. Interaksi Motivasi dan Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pres.

Septiani, Grief. 2014. “Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Teknik Make A

Match Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII”. Jurnal PGRI, Vol 1(1): 1-6.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian edisi ke-2. Surakarta : UNS Press.

Sukmadinata, Nana Shodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suprani, Ibrahim. 2009. Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Teras.

Gambar

Gambar 2. Histrogram Data Prestasi Belajar Matematika Kelas MAM
Tabel 2. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama
Gambar 3. Grafik Profil Efek Variable Strategi Pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis dengan taraf signifikansi 5% diperoleh kesimpulan bahwa: (1) ada pengaruh strategi pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving dan Problem Posing

Dari ANOVA dua jalan sel tak smaa diperoleh nilai dan , berarti ada pengaruh hasil belajar matematika siswa yang diberi perlakuan dengan strategi pembelajaran Brain

Hasil analisis data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh: (1) Ada pengaruh antara strategi pembelajaran discovery learning dan problem based introduction terhadap

diperoleh kesimpulan bahwa: (1) terdapat perbedaan pengaruh prestasi belajar matematika yang signifikan antara kelompok keaktifan tinggi dan sedang, (2) terdapat perbedaan pengaruh

Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika dengan penerapan strategi pembelajaran Think Pair Share untuk kelas

Hasil analisis data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh: (1) ada perbedaan efek antara strategi pembelajaran Discovery Learning berbasis Group Investigation dan

Dari hasil analisis data dengan taraf signifikasi 5% dipenuhi bahwa: (1) Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan strategi pembelajaran Inquiring Minds

Hasil analisis data menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh: (1) Terdapat perbedaan tingkat prestasi belajar matematika antara siswa ditinjau dari minat