• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sajian Eksperimental Bajok Beton Yang Dicor Bertahap Dengan Mutu Yang Sama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sajian Eksperimental Bajok Beton Yang Dicor Bertahap Dengan Mutu Yang Sama"

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Judul Penelitian

:

Kajian

Eksperimental

BaJok Beton Yang

DicorBertahap

Dengan

Mutu Yang Sarna.

Nama

Bona Simon Tua Sinaga

Nomor Pokok

017016002

Program Studi

: Teknik SipiJ

Menyetujui

Komisi Pembimbing

(Ir. Daniel Rumbi Teruna, MT)

Anggota

Ketua Program Studi

Magister Teknik SipiI

I'

[ ;

( Dr.

Ing. Hotma Panggabean )

Tanggal Lulus : 16 Agustus 2003

( Ir. Rudi Iskandar, MT )

Anggota

Sumono,MS )

(4)
(5)

ABSTRAK

Pada pekerjaan pengeeoran beton, pengeeoran untuk keseluruhan sekaligus

ada kalanya tidak dapat diselesaikan dalam satu kali pcngecoran. Pengecoran

mernakan waktu yang bervariasi tergantung pada besar keeilnya volume beton yang

akan dieor, kondisi Iingkungan, bentuk konstruksi dan faktor-faktor lainnya. Dalam

hal ini, pekerjaan pengeeoran dibagi dalam beberapa hari kerja dan biasanya

dilaksanakan dengan pengeeoran dari baJok beton terlebih dahulu, baru kemudian

disusul dengan pengecoran dari pelat beton. Ada kalanya pula balok yang digunakan

di dalam pereneanaan merupakan balok yang dibuat terlebih dalam pabrik, berupa

balok beton prategangan atau balok bertulang praeetak (precast).

Akibat dari pengecoran: seeara bertahap ini, terjadi konstruksi yang tidak

mono lit

sehingga

struktur

mengalami

gaya

geser

horizontal

pada

daerah

sambungannya. Dapat tidaknya struktur menahan gaya tersebut tergantung pada

tahanan geser antar elemen.

Pada penelitian ini, diuji 3 (tiga) buah balok beton bertulang dengan dimensi

dan penulangan tarik yang sama. Balok I dilakukan pengecoran serentak, sedang

Balok II

dan

III diberi variasi dalam waktu berbeda, Balok II dieor dengan selang

waktu 3 hari.

Balok III dieor dengan selang waktu 7 hari. Hasil pengujian

menunjukkan,

selang

waktu

pengecoran

berpengaruh

kepada

besar

lendutan,pengukuran lendutan pada tengah bentang diperoleh balok I Iendutannya

1.487 em, balok II lendutannya 1.586 em, balok

II!

lendutannya 1.702 em, sedang

pada pengukuran 75 em dari tumpuan diperoleh Iendutan balok I 1.059 em, lendutan

balok II adalah 1.132 em dan lendutan balok III 1.2 I3 em. Daya dukung pengujian

untuk balok I adalah 15.5 ton, balok II dan balok

1[[

adalah 15 ton, sedangkan daya

dukung teoritis adalah 9.34 ton. Dari penelitian ini diambil kesimpulan bahwa antara

daya dukung teoritis dengan daya dukung penguj ian terdapat perbedaan sekitar 30 -.

40%, dimana daya dukung pengujian lebih besar 30 - 40 % dari daya dukung teoritis.

Dari pengukuran regangan diperoleh regangan haneur beton , untuk balok I 1.154

permil, balok II 1.166 permil, balok

II!

1.061 permil, sedangkan regangan baja untuk

balok I 3.015 permil, balok II 2.449 permil dan balok III 2.421 permil. Hasil ini

membuktikan bahwa pengujian ini adalah pengujian beton bertulangan lemah. Letak

titik berat, untuk balok I diperoleh e=5.854 em, balok II e= 5.232 em dan Balok 1Il e=

4.918 em, sedangkan e menurut perhitungan teoritis adalah 4.272 em yang diukur

dari sisi terluar serat tertekan. Pada penelitian ini juga diperoleh kesimpulan bahwa

lama pengeeoran berkaitan dengan selip yang terjadi. Balok 1 tidak terejadi selip,

balok

I!

terjadi selip terbesar 0.]99 permil, balok III terjadi selip terbesar 0.280

permit Dengan demikian semakin lama selang waktu pengecoran semakin besar pula

selip yang terjadi. Dari pengujian ini juga diperoleh bahwasannya geser horizontal

terjadi pada beban 9.5 ton atau sekitar 0.65 dari Pruntuh beton.

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)

Referensi

Dokumen terkait

Ketersediaan pelayanan konsultasi gizi Tersedia 5 Pelayanan rekam medik Input Pemberi pelayanan rekam medis Sesuai standar. Proses Waktu penyediaan dokumen rekam medis

Peneliti ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan, jenis dan kelimpahan Dinoflagellata epibentik pada daun Lamun jenis Enhalus acoroides dan mengidentifikasi jenis

Ini menyngkali hasil dari kritik teks yang telah menunjukkan bahwa naratif biblika adalah sesungguhnya bersifat teologis sebagai intinya dan menuntun pembaca untuk menghidupkan

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “ Penerapan Model Index Card

Mencari contoh kasus popular atau kasus klinis dewasa muda pada majalah, koran, tabloid, internet, atau skripsi mengenai:.. Hidup bersama

NO NAMA LSP SURAT KEPUTUSAN ALAMAT RUANG LINGKUP.. 76 RIAS PENGANTIN MODIFIKASI DAN

10 Soehino, Perkembangan Pemerintahan di Daerah , Liberty, Yogyakarta, 190... penyelenggaraan pemerintahan semakin memadai. Sebagai contoh setiap pengambilan keputusan yang

Tingkat penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) berdasarkan persepsi karyawan dengan menggunakan kuesioner indikator SMK3 maka nilai penerapan program