• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Retakan Secara Eksperimental Dan Teoritis Pada Balok Beton Bertulang Dengan Menggunakan Tulangan Berbeda Diameter Tetapi Luas Penampang Sama

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kajian Retakan Secara Eksperimental Dan Teoritis Pada Balok Beton Bertulang Dengan Menggunakan Tulangan Berbeda Diameter Tetapi Luas Penampang Sama"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

KAJIAN RETAKAN SECARA EKSPERIMENTAL DAN

TEORITIS PADA BALOK BETON BERTULANG

DENGAN MENGGUNAKAN TULANGAN BERBEDA

DIAMETER TETAPI LUAS PENAMPANG SAMA

Disusun oleh,

Nama: Johan Oberlyn Simanjuntak

NIM : 017016005

Komisi Pembimbing

#f;cL-Dr.lr. Indra

S.

Harahap, MSCE

Anggota

Dr. Ing. Hotma Panggabean

Ketua

Dr. Ir. Bachrian Lubis, M.Sc

Anggota

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2003

(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Retak pada elernen struktur dapat diakibatkan oleh lentur, geser dan aksial. Retak

balok akibat lenturan merupakan peringatan dini sebelum terjadinya keruntuhan

struktur,

Pola

retak balok penting untuk diketahui agar dapat dilakukan perbaikan sebagai upaya

mempertahankan kemampuan struktur. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola retak

balok akibat lentur.

Model balok yang digunakan adalah balok

beton bertulang dengan dukungan

sederhana, tam pang empat persegi dengan ukuran 15 x 25 x 320 em. Penulangan balok

dilakukan dengan 2 (dua) variasi penulangan yaitu dengan menggunakan diameter berbeda

tetapi luas penampang sarna. Penulangan balok variasi I mengunakan tulangan 2$20

dan

variasi II mengunakan tulangan 4$14 mm.

Beban dikerjakan pada jarak

tl

dan

セ ~

dari tumpuan balok. Pembebanan dilakukan

secara bertahap sampai diperoleh keadaan dimana tegngan tarik beton dilampaui (terjadi

retak) hingga balok mengalami keruntuhan. Pada setiap tahap pembebanan dibaea dan dicatat

besar lenturan dan regangan yang terjadi pada balok.

Kejadian retak yang dihasilkan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa retak akibat

lentur diawali dari daerah dibawah beban kemudian berlanjut pada daerah tengah bentang.

Retak balok terjadi pada daerah momen maksimum serta merambat ke arah vertikal (arah

tegak lurus sumbu batang) seiring peningkatan

beban,

Balok dengan penulangan diameter

,

besar mempunyai retak yang lebih besar (kasar) dan jarak antar retak yang lebih panjang

dibandingkan dengan balok penulangan diameter lebih kecil.

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini untuk pengujian lentur dilakukan pada 2 buah balok beton bertulang, yang terdiri atas 1 buah balok beton bertulang normal (dalam satu balok

Ditinjau dari fungsi beton pada balok beton bertulang, dikatakan bahwa pada daerah tarik ditahan oleh tulangan baja dan daerah tekan ditahan oleh beton,pada balok yang sudah

4.2 Hasil Pengujian Kuat Tarik Belah Beton 74 4.3 Data Hasil Pengujian Lendutan Balok Beton Bertulang Homogen 76 4.4 Data Hasil Pengujian Lendutan Balok Beton

Dalam penelitian ini untuk pengujian lentur dilakukan pada 2 buah balok beton bertulang, yang terdiri atas 1 buah balok beton bertulang normal (dalam satu balok

Hasil dari pengujian Eksperimental perbandingan variasi sengkang miring terhadap kuat geser balok beton bertulang, berdasarkan analisa dan pembahasan pada Bab IV dapat

Bagaimana Tegangan tarik terjadi antara perhitungan teoritis dibandingkan dengan lendutan balok beton bertulang normal, dengan perkuatan balok beton bertulang yang ditambahkan

Dalam penelitian ini dilakukan pada 2 (dua) buah balok beton bertulang, dimana 1 (satu) buah merupakan beton bertulang normal (tanpa hollow) dan 1 (satu) buah balok

Studi Eksperimental Balok Komposit Dengan Memanfaatkan Material Kayu Beton Bergelam dengan Mengaplikasikan Konsep Tulangan Rangkap Metode: Pada penelitian ini metode yang digunakan