• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH RASIO TULANGAN TERHADAP KEKUATAN GESER BALOK BETON BERTULANG TANPA TULANGAN TRANSVERSAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH RASIO TULANGAN TERHADAP KEKUATAN GESER BALOK BETON BERTULANG TANPA TULANGAN TRANSVERSAL."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH RASIO

TULANGAN TERHADAP KEKUATAN GESER

BALOK BETON BERTULANG

TANPA TULANGAN TRANSVERSAL

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Strata-1 pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Andalas Padang

Oleh

RINALDO ALEXANDER 1010922005

Pembimbing

OSCAR FITHRAH NUR, MT RENDY THAMRIN, Dr. Eng

JURUSAN TEKNIK SIPIL-FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

i

ABSTRAK

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gaya geser balok

beton bertulang akibat pengaruh rasio tulangan yang diberikan tanapa

adanya tulangan geser.

Berdasarkan perencanaan penampang dimensi benda uji yang

diteliti adalah 3 balok penampang persegi dengan dimensi 125x250mm

panjang 2300 mm dengan tulangan ulir diameter 13mm dan 3 buah

balok penampang T dengan ukuran badan 125mm x 180mm dan ukuran

sayap 250mm x 70mm dengan panjang balok masing-masing 2300mm.

dengan diberikan variasi jumlah tulangan. Untuk memperoleh kuat

geser balok beton bertulang dilakukan pengujian kuat lentur dengan

metode pengujian Four-Point Loading yaitu dengan memberikan dua

buah beban terpusat kepada balok sampai mengalami kehancuran.

Penelitian ini dilakukan di dalam Laboratorium Material dan Struktur

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas.

Hasil yang diperoleh pada penilitian ini adalah semakin besar

rasio tulangan yang digunakan maka semakin besar beban yang dapat

ditahan balok dan lendutan yang terjadi semakin kecil. Dan pola retak

pada benda uji dimulai pada daerah lentur murni yaitu daerah pada

balok yang hanya mengalami gaya geser atau tidak ada gaya geser.

Kemudian seiring penambahan beban, maka retak terjadi disepanjang

bentang balok sampaai terjadi keruntuhan geser pada balok dengan

ditandai retak diagonal.

Kata Kunci: balok beton bertulang, rasio tulangan, beban dan

(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beton merupakan suatu bahan konstruksi yang sangat banyak

digunakan saat ini. Kemudahan dalam pengerjaan , kemudahan untuk

dibentuk dan harga yang relative murah merupakan pilihan tersendiri

saat ini. Hal yang terpenting adalah beton merupakan bahan konsruksi

yang smempunyai kekuatan besar dalam menahan beban tekan

(compression), namun lemah dalam menahan gaya tarik (tension).

Kelemahan beton dalam menahan gaya tarik ini sering

ditambahkan atau digantikan dengan diberikan tulangan baja pada bagan

yang menahan tarik pada beton,dikarenakan tulangan baja mempunyai

kapasitas yang tinggi dalma menahan gaya tarik. Konstruksi ini disebut

beton bertulang. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan

tulangan baja, dimana beton berfungsi menahan gaya tekan dan tulangan

baja menahan tarik. Tulangan baja yang digunakan haruslah tulangan

ulir (deformed bar).

Beton bertulang merupakan bahan konstruksi yang sangat penting.

Beton bertulang digunakan untuk hampir semua struktur baik besar

maupun kecil seperti bangunan, jembatan, perkerasan, bendungan,

rumah sederhana. Pada bangunan gedung, beton bertulang dapat

digunakan pada struktur kolom, balok, sloof, plat lantai, pondasi, ring

balok dan plat atap.

Balok adalah bagian struktur gedung untuk menahan beban

(4)

2

dan horizontal. Beban vertikal pada balok terdiri dari beban mati dan

beban hidup yang diterima balok sepertiberat sendiri balok, plat lantai.

Sedangkan beban horizontal pada balok berupa beban angin dan beban

gempa. Balok merupakan bagian struktur yang sangat penting yang

memikul beban transversal berupa beban lentur, geser maupun torsi.

Balok juga dikenal sebagai elemen struktur yang yang dominan

menerima beban lentur dan bebang geser. Pada beton bertulang,

keruntuhan geser terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya tanda-tanda

sebelumnya. Hal ini sangatlah berbahaya dan harus dihindari. Oleh

karena itu, perlunya perencanaan yang sangat matang terhadap gaya

geser yang akan digunakan. Besarnya gaya geser, erat kaitannya

terhadap rasio tulangan yang diberikan pada beton.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui besarnya gaya geser

yang dapat diterima balok dengan perbandingan rasio tulangan, tanpa

adanya tulangan sengkang.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui kemampuan beton dalam menahan gaya geser

akibat diberi beban.

2. Mengetahui berapa besar lendutan yang terjadi akibat beban

yang diberikan.

3. Menghasilkan suatu output (hasil) berupa analisis dan

(5)

3

dapat digunakan oleh institusi yang bergerak di bidang

konstruksi maupun oleh Universitas Andalas sendiri.

1.3 Batasan Penelitian

Agar dapat diperoleh tinjauan yang terfokus maka dilakukan

pembatasan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini. Penelitian

yang dilakukan memiliki ruang lingkup sebagai berikut :

1. Perencanaan campuran beton berdasarkan ACI 211 4R-93

2. Mutu beton yang dirancanakan adalah mutu beton K-300

3. Tulangan yang digunakan adalah tulangan berukuran D 13 mm

tanpa menggunakan tulangan geser.

4. Balok yang direncanakan yaitu 3 buah balok persegi panjang

tanpa tulangan geser dengan ukuran 125mm x 250mm x

2300mm dan 3 buah balok penampang T tanpa tulangan geser

dengan ukuran badan 125mm x 180mm x 2300mm dan sayap

balok 250mm x 70mm x 2300mm.

5. Pengujian benda uji dilakukan sesuai dengan ASTM C 78-02

(Flexure Strength of Concrete Using Simple Beam With

Third-Point Loading). Pengujian benda uji dilakukan di Laboratorium

Material dan Struktur Universitas Andalas dengan alat uji

berkapasitas 500 KN.

1.4 Metodologi Penelitian

(6)

4

1. Studi literatur, mengenai perilaku geser pada beton bertulang

tanpa tulangan geser ( sengkang ). Kegiatan ini berlangsung

dengan mengumpulkan bahan dan mempelajari pustaka dalam

bentuk standar nasional Indonesia, peraturan-peraturan

konstruksi, jurnal, text book, paper, ataupun laporan-laporan

penelitian lainnya yang berhubungan dengan topik penelitian

ini.

2. Melakukan pengambilan data dari benda uji balok untuk

diketahui kemampuan beton menahan beban sebelum

terjadinya kegagalan akibat geser.

3. Melakukan pengolahan data

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan Tugas Akhir ini secara garis besar dibagi

dalam lima bagian sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan penjelasan secara umum tentang penelitian, latar

belakang pemilihan materi penelitian, tinjauan masalah dan

batasanna, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan kajian yang mengacu pada beberapa referensi

mengenai beton, kuat tekan beton, kuat tarik tulangan, kuat

(7)

5

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Berisikan penguraian parameter dan metoda penelitian yang

digunakan.

BAB IV : PROSEDUR DAN HASIL KERJA

Berisikan prosedur pengerjaan penelitian sertadata-data

hasil pengujian.

BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Berisikan analisis hasil pengujian dan pembahasan dari hasil

pengujian yang didapatkan tersebut.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan analisis regresi logistik didapatkan bahwa peubah penjelas yang berpengaruh terhadap status penggunaan metode kontrasepsi (kategori yang tidak memakai)

One common design, demonstrated for example by Netscape Navigator’s prefer- ence dialog, is that of using a tree to organize the selection area, like the one shown in Figure 4.18

Syarat formil hukum pidana merupakan asas legalitas yang tersimpul dalam Pasal 1 KUHP “tiada suatu perbuatan dapat dipidana kecuali berdasarkan kekuatan aturan pidana dalam

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hakekat pendidikan dan tujuan pendidikan adalah bahwa pendidikan seumur hidup sejak manusia lahir sampai dewasa, baik itu pendidikan

Sampel penelitian adalah penderita KNF WHO tipe III dewasa (usia >18 tahun) yang telah selesai menjalani radioterapi atau kemoradioterapi (baik dengan terapi ulangan atau

(3) Menentukan dan mendeskripsikan rencana implementasi materi gaya bahasa dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMA, (4) Mendiskusikan hasil analisis

Presipitasi dengan menggunakan etanol dari dua isolat terpilih dilakukan untuk melihat ekstrak kasar dekstran tertinggi yang dihasilkan setelah inkubasi 24 jam pada suhu ruang

Dalam rangka penelitian ilmiah untuk memenuhi tugas akhir pada Program Sarjana (S1) Institut Agama Islam Negeri Surakarta dengan judul: PENGARUH KEPEMIMPINAN,