1" # ( & +
$ ! ,
4 5 $ % &
) $ & $ %
& " % . ,
/ $ $ % " .
)* 1 ,
6 %
1 # $ % 0 %
! & .
,
+ # $ % 0 % %. %
% !
,
3 $ & % 0
, # .
$ % , $ % $ % ,
7 # ! % &
/$ ! & %
, # & %
% & ,
1 # ! & % - $ %
!
" #$% & ' $# ( #) ,+ %( * + + $ *+,#+ +
# %-%)
! " " # . 0
" # # '
# $ % % & "
,
) # . $ % & " "
, $ & . !
, 0 & ,
/ # $ % .
. ! % & % %
& - - & &
, 4 % % $ % & ,
" # (% ( + +
$ & ,
# $ % % & & , #
& ,
) $ % ! ! & %
$ % , 4 $ % .
1" # ( & +
# ! "
& ,
) # % & & , #
& . ,
/ # ! &
& % & % * % ,
1 # % ! & %. &
& ,
!
" #$% & ' $# ( +0 , . $ ) 0 - # 2
*+,#+ + # %-%) 0 ( # ) , , 3 /*) "
! " " # . 0
# # % ! #
$ ,
) # % & #
% ! # & ,
/ $ # . &
% % ,
1 4 # % ! # &
- $ # , #
& % &
! "
# $
%
& "
'
( $
! " ! #
$ )
* +
,-$
# ) )$
%
&
( )
$ %
& % &
$
.
$
&
& $
% *
1 ' '3
( %
$
1 '
* , *
. / & 0,-&
# %
%
2 " 1 %" !
"
/ +
4" & / /
#,,5
1
#
-& % "
"
( ) "
:
, .
)
/
# ;
* "
"
" ' <
& "
( ; "
4
. 4 &
4
# %
"
! "
) "
/ "
" "
-"
$
4 " #&
4
"
"
# '
" )
8 9
4
9 #
' *
#
"
8 9
4
9 #
'
"
8 9
) "
4
9 #
-1
% "
2 4 4
4
%
# "
"
-& " :
( $
3 .
4 .
2 " )
"
# : "
6 4 4
"
" )
# !
" ;
& "
( % "
8 9
= "
4
9 #
' "
%
)
& "
( %
8
9 "
4
9 #
%
" #
# '
.
4 &
& $
( '
8 9
"
- "
,- - "
"
5
,-#
"
" "
$ 4 %
>
,-5
,-#
' "
$
& /
) "
)
# "
& $
( 1 "
-8 9
" )
4
9 #
1
-$ 4
' 4
#, 8 "
-)
"
"
$$ 4 ,
* *
"
"
$'
.
"
$ /
$
# %
&
( *
$1 4
# % "
-& 3 "
(
8 9
"
$6
8
9 '
-/
4
9 #
/ "
$ " 5>2 >" ? #
+ %
+ ( (
* $ ) ( = 3
*
; % " 3 ( 7 ?;%3@ 55
6 & :)4
' 6 # " < * % <
) ) 8 ( < (
(
!"# $! %
" # & '
( )* +
!"# ( ),
!"# ( ) +( ),
%
! " # !
$ ! $
# ! $ %
& % ' (
'
) & # * + ,
& # * * *
! # # * + ,
# # * + , #
+% ! $(($, )
$ ) - . + ,
$
* )
*
/ ) 0
0 * # 0
! !
+ ! $((1, 0
2
0 %
* '3
$ * *
/ * 4
5 % * * 4
*
!
0
/
$. #
*
/ )
* '3
$ + ,
/
(
$
-/ 6 ! #
2 * *
5
! !
! !
!
+ ! $(( ,
%
% 7 % 7 #
* *
+ ! $(( ,
8
0 * !
* * * % !
! ! *
$ 0
! ! !
/ 9 0
# !
) # !
.
Puskesmas Berohol terletak di Jalan LKMD I Kelurahan Berohol, Kecamatan
Bajenis. Puskesmas ini merupakan salah satu dari dua puskesmas yang terdapat di
Kecamatan Bajenis Kotamadya Tebing Tinggi. Puskesmas Berohol memiliki
wilayah kerja terdiri dari tiga kelurahan yaitu Kelurahan Bandar Sakti, Berohol,
dan Bulian. Puskesmas Berohol merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan
masyarakat tingkat pertama yang dibina oleh Dinas Kesehatan Kotamadya Tebing
Tinggi, yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat. Puskesmas ini
memiliki tiga POSKESKEL (Pos Kesehatan Kelurahan), terletak di Kelurahan
Bandar Sakti, Berohol dan Bulian (Profil Puskesmas Berohol, 2014).
Puskesmas Berohol memiliki luas wilayah kerja 4,75 Km² yang mencakup tiga
kelurahan dengan batas wilayah :
1. Sebelah Utara : Perkebunan Rambutan dan Kelurahan Karya Jaya
2. Sebelah Timur : Kelurahan Badak Bejuang Kota Tebing Tinggi
3. Sebelah Selatan : Kelurahan Bandar Bejambu
6
Luas wilayah kerja Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi menurut kelurahan
dapat dilihat dalam grafik berikut :
Dari grafik diatas terlihat bahwa luas wilayah per kelurahan yaitu Kelurahan
Berohol 2,466 Km² (52%) merupakan Kelurahan yang paling luas dan yang paling
sempit wilayah Kelurahan Bandar Sakti 0,781 Km² (17%) sedangkan kelurahan
Bulian 1,501 Km² (32%) dengan total luas seluruh wilayah 4,75 Km² (Profil
Puskesmas Berohol, 2014)..
Wilayah kerja Puskesmas Berohol merupakan sebagian wilayah dari
kecamatan Bajenis. Berdasarkan BPS Kota Tebing Tinggi tahun 2014 jumlah
penduduk 17.942 jiwa, yang menghuni 4.214 rumah tangga (RT) dapat
diperkirakan setiap rumah tangga dihuni 4 sampai 5 jiwa, tingkat kepadatan 32%
17% 52%
Bulian
Bandar Sakti
)
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Berohol mencapai 3,801 jiwa setiap Km².
Jumlah penduduk laki – laki pada tahun 2014 lebih sedikit daripada jumlah
penduduk perempuan. Penduduk laki4laki berjumlah 8.650 jiwa dan perempuan
berjumlah 9.292 atau dengan kata lain sex rasio : 93.09 (Profil Puskesmas
Dilihat dari pendidikan penduduk di wilayah kerja Puskesmas Berohol
yang ditamatkan menurut BPS Kota Tebing Tinggi, tamatan setingkat SLTA
dengan 2.063 orang (13,72%), Tingkat SLTP sebanyak 1.575 orang (11,09%),
Tingkat SD sebanyak 1.403 orang (10,67%), tenaga Diploma/ Sarjana sebanyak
889 orang (7,27%) dan tidak tamat SD 5.159 Orang (36,34).
Sebagian besar mata pencaharian penduduk adalah sebagai petani
perkebunan karet, hanya sebagian kecil yang bekerja di bidang swasta dan
pegawai negeri.
$ % !
Sarana pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Berohol ada 52 unit
*
$POSKESKEL), 1 Rumah Bersalin Swasta, 2 Balai Pengobatan Swasta, 6 Praktek
Dokter, 8 Praktek Bidan, 2 Apotik, 15 Posyandu, 4 Toko Obat Berizin, 3
Posyandu Lansia, 5 TOGA (Tanaman Obat Keluarga), 2 Pengobatan Tradisional.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :
$ % & ! !
No Sarana/ Prasarana Jumlah 1 Puskesmas Induk 1
12 Pengobatan Tradisional 2
Tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Berohol Tahun 2014 sebanyak
30 orang. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut :
0
Pengumpulan data dilakukan dengan pedoman wawancara terhadap informan
yang dijadikan narasumber penelitian. Jumlah informan dalam penelitian ini
adalah sebanyak 8 orang, yaitu petugas puskesmas dan masyarakat yang terkait
dengan kegiatan imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Berohol. Adapun informan
tersebut adalah : 1 orang kepala puskesmas, 1 orang penanggungjawab program
imunisasi, 2 orang pelaksana program imunisasi (bidan), 2 orang kader posyandu,
dan 2 orang ibu yang memiliki anak usia 0411 bulan.
Wawancara terhadap informan dilaksanakan pada tanggal 25 Januari – 2
Februari 2016 di Puskesmas Berohol. Adapun karakteristik informan berdasarkan
hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.5.
( '
60
S.tr.Keb Kebidanan Program
Imunisasi (Bidan)
orang informan tentang Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) dan keterlibatan
pelaksana imunisasi dalam program imunisasi untuk tahun 2015 diperoleh
pernyataan4pernyataan sebagai berikut :
“ Perencanaan dilakukan biasanya pada awal tahun. Kalau untuk setiap bulan tidak rutin karena hanya mengevaluasi program saja. Untuk keterlibatan, semua staf yang berlatar belakang pendidikan perawat dan bidan dilibatkan.” (Informan 1).
Demikian juga halnya dengan pernyataan Informan 2 sebagai berikut :
“ Untuk perencanaan dilakukan pada awal tahun. Saya dilibatkan namun hanya untuk menginformasikan data saja.” (Informan 2).
Tidak hanya Informan 2, Informan 3 juga menyatakan hal yang serupa seperti
61
“ Perencanaan pada awal tahun, kalau setiap bulan tidak ada. Yang setiap bulan itu biasa hanya evaluasi saja dan saya dilibatkan karena latar belakang saya seorang bidan.” (Informan 3).
Serta Informan 4 yang memiliki pernyataan seperti berikut :
“ Untuk perencanaan di awal tahun biasanya, semua bidan dan perawat dilibatkan dalam hal ini.” (Informan 4).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan
kegiatan penyusunan perencanaan tingkat puskesmas dalam program imunisasi
untuk tahun 2015 dilaksanakan pada awal tahun. Kegiatan perencanaan bulanan
tidak rutin dilakukan oleh karena program imunisasi merupakan program yang
sudah ditetapkan aturannya oleh pemerintah sehingga pihak puskesmas hanya
tinggal melanjutkan peraturan yang sudah ada. Informan yang terlibat dalam
kegiatan perencanaan tingkat puskesmas yakni Kepala Puskesmas,
Penanggungjawab Program Imunisasi, Pelaksana Program Imunisasi (Bidan).
$ & & & 1 * +
& ! &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 4
orang informan tentang tahap persiapan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
dalam program imunisasi dan kendala yang dihadapi diperoleh pernyataan4
pernyataan sebagai berikut :
“ Untuk tahap persiapan tidak ada yang terlalu khusus. Hanya sekedar mensosialisasikan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan imunisasi. Untuk kendala saya rasa tidak ada.” (Informan 1).
Dan menurut informan 2,3, dan 4 untuk tahap persiapan yang mengetahui hanya
kepala puskesmas dan bagian tata usaha serta perencanaan. Berikut pernyataannya :
62
yang mengetahuinya serta tidak ada kendala.” (Informan 2).
Adapun pernyataan informan 3, seperti yang dapat dilihat dalam kutipan berikut :
“ Kalau untuk tahap persiapan bagian perencanaan yang berperan penting.” (Informan 3).
Serta pernyataan informan 4, yang tergambar dalam kutipan berikut :
“ Tahap persiapan saya rasa bagian perencanaan yang lebih mengetahuinya.” (Informan 4).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan tidak
ada tahap persiapan khusus dalam perencanaan tingkat puskesmas dalam program
imunisasi. Persiapan yang dilakukan hanya sebatas melakukan sosialisasi kepada
staf puskesmas untuk menyiapkan data4data yang diperlukan untuk program
imunisasi. Menurut Penanggungjawab Program Imunisasi dan Pelaksana Imunisasi
dalam tahap persiapan ini hanya Kepala Puskesmas dan KTU serta bagian
perencanaan yang berperan penting. Staf puskesmas hanya menyediakan data apa
yang diminta oleh pihak bersangkutan dalam hal ini adalah Kepala Puskesmas.
Mengenai kendala tidak ada dirasakan oleh pihak yang terkait.
$ $ 2 3 ! & & & 1 &
4 & 3 4 ! &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 2
orang informan tentang hal4hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan awal
program imunisasi, kelengkapan data4data, dan kendala yang dihadapi diperoleh
pernyataan4pernyataan sebagai berikut :
63
Dan pernyataan yang sama juga ditunjukkan oleh informan 2 sebagai berikut :
“ Hal4hal yang harus diperhatikan saya rasa instruksi dari Dinas Kesehatan Kota karena mereka nantinya yang akan mendistribusikan logistik untuk imunisasi di puskesmas. Untuk kendala saya rasa fasilitas imunisasi yang belum maksimal, seperti kulkas khusus penyimpan vaksin yang belum tersedia.” (Informan 2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan hal4hal
yang harus diperhatikan dalam perencanaan awal program imunisasi adalah
instruksi dari dinas tentang pengadaan logistik vaksin, data sasaran bayi 0411
bulan, untuk data sendiri dirasakan sudah cukup lengkap. Untuk kendala yang
dihadapi yakni, fasilitas penyimpanan vaksin yang dirasakan masih kurang
memadai. Karena selama ini petugas imunisasi menyimpan vaksin di kulkas yang
mereka beri nama “Kulkas Keluarga” karena tidak ada ketersediaan kulkas
penyimpan vaksin khusus ( , sehingga suhu penyimpan vaksin tersebut
dirasakan kurang ideal. Menurut penanggungjawab program imunisasi, sudah
berulangkali pihak puskesmas mengajukan usul ke Dinas Kota Tebing Tinggi
untuk menyediakan kulkas khusus penyimpanan vaksin , namun
belum mendapat respon dari pihak yang bersangkutan. Begitu pula dengan termos
vaksin, juga dirasakan belum cukup, karena dari 15 Posyandu hanya tersedia 3
, dirasakan cukup menyulitkan ketika Posyandu di suatu
lingkungan memiliki waktu yang sama dengan BIAS (Bulan Imunisasi Anak
Sekolah), sehingga pihak puskemas harus pandai mengatur jadwal Posyandu dan
64
$ & & ! 5 1 ) *5) +4 6
5) 4 & 1 % 04
7 4 7 & 4 &
4 * ! +
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 4
orang informan tentang tahap penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK),
waktu pengiriman RUK ke Dinas Kesehatan Kota, perencanaan kebutuhan SDM,
dana/anggaran, sarana/ prasarana, metode serta pedoman dalam imunisasi serta
kendala, dan keterlibatan staf dalam imunisasi luar gedung (Posyandu) diperoleh
pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
“ Penyusunan RUK biasanya dilakukan setahun sekali, dan pengirimannya dilakukan pada awal tahun. Untuk SDM semua staf yang memiliki dasar pendidikan perawat dan bidan dilibatkan. Dana program berasal dari APBD yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota, untuk sarana saya rasa hanya kulkas penyimpan vaksin yang belum memadai, untuk pengetahuan akan metode imunisasi dan pedoman semua staf sudah memahami, dan mereka semua juga terlibat dalam posyandu.”(Informan 1)
Demikian halnya dengan pernyataan informan 2 yang menyatakan :
“ Untuk SDM tidak ada perencanaan khusus, karena semua staf terlibat. Kalau anggaran itu bukan wewenang saya, saya hanya menjalankan perintah. Cuma yang saya tau itu dari APBD.” (Informan 2)
Dan pernyataan informan 3 yang berisi hal sebagai berikut :
“ Untuk kendala dalam menyusun kebutuhan SDM tidak ada, karena semua staf dilibatkan. Kalau anggaran berasal dari APBD.” (Informan 3)
Serta pernyataan informan 3 yang menyatakan :
65
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dibuat setahun sekali, dan waktu pengiriman
RUK ke Dinas Kesehatan Kota dilakukan pada awal tahun. Tidak ada
perencanaan khusus dalam kebutuhan SDM karena semua staf puskesmas yang
memiliki dasar pendidikan perawat dan bidan dilibatkan dalam program
imunisasi. Dana untuk program ini sendiri berasal dari APBD yang dikelola oleh
pihak Dinas Kesehatan Kota, untuk sarana/ prasarana kebutuhan vaksin sudah
mencukupi hanya tempat penyimpanan vaksin yang dirasakan belum maksimal,
karena ketidaktersediaan kulkas khusus penyimpanan vaksin. Untuk metode serta
pedoman imunisasi semua staf sudah memahaminya dengan cukup baik, dan
semua staf yang terlibat dalam imunisasi dalam gedung, terlibat pula dalam
manajemen imunisasi luar gedung (Posyandu).
$ ( & &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 1
orang informan tentang koordinasi terhadap kebutuhan sarana dan prasarana
dengan Dinas Kesehatan Kota, diperoleh pernyataan sebagai berikut :
“ Saya rasa koordinasi sudah cukup baik. Setiap bulan saya mengkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan mengenai kebutuhan sarana/ prasarana seperti vaksin, ADS, dsb. Namun terkadang ada kendala informasi, apa yang diusulkan tidak sesuai dengan apa yang direalisasikan.” (Informan 2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan
koordinasi puskesmas dengan Dinas Kesehatan Kota sudah cukup baik. Untuk
ketersediaan vaksin, ADS, dan alat4alat lain pendukung berjalannya program
66
apa yang diusulkan pihak puskesmas tidak sesuai dengan apa yang direalisasikan
oleh Dinas Kesehatan Kota. Misal : keterlambatan dalam memenuhi fasilitas
seperti vaccine carrier dan cold chain. Untuk vaccine carrier sendiri pihak
orang informan tentang perencanaan terhadap metode yang dilakukan dalam
pelaksanaan program imunisasi, diperoleh pernyataan sebagai berikut
“ Tidak ada perencanaan khusus terhadap metode dalam pelaksanaan imunisasi, karena semua yang dilibatkan adalah perawat dan bidan. Jadi saya rasa mereka paham mengenai metode pelaksanaan imunisasi itu.” (Informan 2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan tidak
ada perencanaan khusus terhadap metode yang dilakukan dalam pelaksanaan
program imunisasi. Karena semua pihak yang terlibat dalam imunisasi dalam
gedung adalah bidan dan perawat, jadi mereka sudah paham mengenai metode
dalam pelaksanaan imunisasi, seperti : metode penyuntikan, syarat4syarat anak
yang tidak boleh diimunisasi, dll.
$ - 7 % & ! &
(
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 1
67
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan untuk tahun 2015, diperoleh pernyataan sebagai
berikut :
“ Untuk target kan berbeda dengan capaian. Kalau target pastilah 100% tapi kalau capaian sendiri saya rasa sekitar 80490%. Angka pastinya saya tidak ingat.” (Informan 1).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan target
imunisasi untuk tahun 2015 adalah 100%, namun target berbeda dengan capaian.
Untuk capaian di Puskesmas Berohol untuk tahun 2015 adalah sekitar 80490%.
$ . & & ! 1 & !
& &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 2
orang informan tentang tahap penyusunan rencana kegiatan posyandu dan
kerjasama terhadap ketersediaan sarana dan prasarana dari Puskesmas Berohol,
diperoleh pernyataan sebagai berikut :
“ Penyusunan kegiatan dengan pihak buk kepling. Kerjasama kader dengan pihak puskesmas terjalin dengan baik.” (Informan 5)
Dan pernyataan informan 2 seperti kutipan berikut :
“ Buk kepling dan bidan kelurahan yang menyusun rencana kegiatan, saya tinggal ikut instruksi saja. Kalau kerjasama sarana dan prasarana saya rasa sudah baik.” (Informan 6).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan
rencana kegiatan posyandu awalnya dilakukan oleh pihak lingkungan yang
terdapat di kelurahan tersebut. Kepala lingkungan bersama dengan kader
melakukan penyusunan rencana kegiatan posyandu dan bekerjasama dengan pihak
puskesmas yang menunjuk masing4masing 2 bidan untuk 3 kelurahan, dalam
68
ketersediaan tempat dan 5 meja, disediakan oleh pihak lingkungan dalam hal ini
berkaitan dengan kelurahan.
$
$ & &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 1
orang informan tentang peralihan kepala puskesmas dalam kurun waktu lima
tahun, diperoleh pernyataan sebagai berikut :
“ Dalam kurun waktu 5 tahun ini saya rasa ada 3 kali pergantian kepala puskesmas. Saya saja baru 1,5 tahun disini, masih baru.” (Informan 1).
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan pernyataan informan bahwa Kepala
Puskesmas di Kelurahan Berohol terjadi pergantian sebanyak tiga kepala
puskesmas dalam kurun waktu lima tahun.
$ & !
& 4 & & ! 4 ! &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 3
orang informan tentang keterlibatan dalam melakukan penyusunan struktur
organisasi program imunisasi, tahapan penyusunan, serta kendala yang dihadapi.
Diperoleh pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
69
Demikian juga halnya dengan pernyataan informan 3 yang menyatakan sebagai
berikut :
“ Semua bidan terlibat dalam program ini, jadi tidak ada penyusunan struktur organisasinya.” (Informan 3)
Serta Informan 4 yang memiliki pernyataan seperti berikut :
“ Tidak ada penyusunan organisasinya, kami semua ikut dalam program ini, jadi tidak ada kendalanya.” (Informan 4).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua informan menyatakan bahwa tidak
ada penyusunan struktur organisasi program imunisasi, dikarenakan tidak ada staf
khusus yang menangani program imunisasi. Semua staf terlibat didalam program
ini, sehingga di rasakan tidak perlu untuk melakukan penyusunan struktur
organisasi program imunisasi. Yang ada hanyalah penyusunan rencana program
yang dilakukan pada awal tahun dengan keterlibatan semua staf.
$ $ & 7
& & & &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 4
orang informan tentang dasar ketentuan dan tolak ukur pembagian
tugas/wewenang dalam program imunisasi dari para pelaksana program, diperoleh
pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
“ Tidak ada tolak ukur dalam pembagian tugas. Cuma ya kalau lebih berpengalaman lebih diunggulkan.” (Informan 1)
Dan pernyataan informan 2 yang menyatakan :
“ Yang berpengalaman lebih dipercaya biasanya. Misalnya untuk menyuntik, lebih dipercaya yang berpengalaman daripada yang pendidikannya lebih tinggi.” (Informan 2)
)(
DKalau tolak ukur, nggak ada kayaknya dek.” (Informan 3)
“ Yaa, pengalaman aja kayaknya itu.” (Informan 4).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan didapat
bahwa tidak ada dasar atau tolak ukur yang menjadi acuan dalam pembagian
tugas/ wewenang dalam program imunisasi. Hanya saja bidan/ perawat yang lebih
berpengalaman lebih diprioritaskan untuk melakukan tugas sebagai jurim,
daripada bidan/ perawat yang lebih memiliki strata pendidikan lebih tinggi. Misal
: Bidan/ Perawat dengan tamatan DIII yang lebih berpengalaman lebih
diprioritaskan daripada bidan/ perawat tamatan DIV dan S1 namun belum banyak
pengalaman.
$ 0 & 7&
& 4 ! & &
! &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada
orang informan tentang menjalankan kewenangan sebagai
pemegang/penanggungjawab program imunisasi, lamanya waktu sebagai
penanggungjawab program dan kendala yang dihadapi, diperoleh pernyataan
sebagai berikut :
“ Saya sendiri sudah menjadi penanggungjawab program imunisasi sejak puskemas ini berdiri tahun 2008 dan tidak pernah diganti. Kalau kewenangan saja jalankan sebaik mungkin, namun terkadanng apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan apa yang terjadi. Contohnya saja, program ini saya rasa fasilitasnya belum cukup baik.” (Informan 2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan 2
)+
penanggungjawab program imunisasi sejak tahun 2008 sampai sekarang sudah
cukup baik, ia berusaha untuk memfasilitasi apa saja kebutuhan untuk
menjalankan program ini. Selalu memperhatikan hal4hal apa yang kurang, agar
selalu dilengkapi. Kendala yang sering dihadapi biasanya masalah fasilitas yang
dibutuhkan seperti penyimpanan vaksin yang belum tersedia, transportasi, dan
dirasakan kurangnya apresiasi pemerintah terhadap para penanggungjawab
program imunisasi itu sendiri.
$ ( & & !
*& ! +4 & & &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 4
orang informan tentang tahapan penyusunan struktur organisasi manajemen
imunisasi luar gedung (posyandu), proses pemilihan kader dan kerjasama
puskesmas dengan kader. Diperoleh pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
“ Kader itu yang memilih orang kelurahan sama ibu keplingnya. Puskesmas tidak ada campur tangan, tapi kalau kerjasama tetap melalui bidan keluraha.” (Informan 1)
Tidak hanya pernyataan informan 1, namun juga pernyataan yang sama
diungkapkan oleh informan 2 seperti berikut :
“ Biasanya yang tau kepala puskesmas sama orang perencanaannya dek, tapi saya rasa itu yang milih keplingnya dek.” (Informan 2)
Serta pernyataan informan 5 dan 6 yang menyatakan :
“ Kami yang milih keplingnya dek.” (Informan 5)
)2
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan peryataan informan struktur
organisasi dan pemilihan kader dilakukan oleh pihak kelurahan. Pihak kelurahan
yang bekerjasama dengan lingkungan4lingkungan yang terdapat dalam kelurahan
memilih kader yang mau dan mampu bekerja secara sukarela. Terkadang ada juga
kader yang sudah ditunjuk, namun tidak aktif. Kerjasama kader dengan pihak
puskesmas dibantu oleh pihak bidan kelurahan yang ditunjuk oleh puskesmas.
$ , ! & &
& & & !
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 3
orang informan tentang kewenangan yang diberikan puskesmas terhadap kader
dan dasar pengorganisasian kader dalam pelaksanaan posyandu, diperoleh
pernyataan4pernyataan sebagai berikut :
“ Kalau untuk kewenangan sendiri itu diberikan oleh kelurahan, palingan kalau informasi dari puskesmas disampaikan oleh bidan kelurahan.” (Informan 2)
Dan pernyataan Informan 5 yang menyatakan :
“ Dasar pengorganisasian kader yang penting mau aja bekerja secara sukarela dek.” (Informan 5)
Serta pernyataan Informan 6 yang menyatakan :
“ Biasanya bu bidan kelurahannya itu yang beri informasi, tapi aturannya dari kelurahan.” (Informan 6)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan, pihak
puskesmas menyerahkan sepenuhnya pengorganisasian kader kepada pihak
kelurahan dengan dibantu oleh bidan kelurahan yang menjadi perpanjangan
),
orang informan tentang kendala yang dihadapi kader dalam pembagian tugas
ketika proses posyandu sedang berlangsung, diperoleh pernyataan4 pernyataan
sebagai berikut :
“ Tidak ada kendala untuk lingkungan kami, palingan kendala hari yang terkadang bisa maju atau mundur karena libur.” (Informan 5)
Dan pernyataan informan 6 yang menyatakan :
“ Kalau menurut nenek masih aman4aman saja sepertinya.” (Informan 6)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan, tidak
ada kendala yang berat selama proses posyandu berlangsung. Hanya terkadang
waktu posyandu yang berubah dari jadwal yang sudah dipastikan karena hari
besar/libur.
$ $
$ $ & & &
& !
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 1
orang informan tentang keterlibatan sektor pemerintahan setempat sebelum
pelaksanaan imunisasi di posyandu, diperoleh pernyataan sebagai berikut :
)"
2adi kita harus bekerjasama dengan lurah dan kepling agar program ini berjalan dengan lancar seperti pada harapan.” (Informan 1)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan, sektor
pemerintahan setempat seperti lurah dan kepala lingkungan dilibatkan sebelum
pelaksanaan imunisasi di posyandu. Hal ini dikarenakan posyandu merupakan pos
pelayanan terpadu milik masyarakat yang tentunya akan melibatkan pihak
pemerintahan setempat seperti lurah dan kepala lingkungan guna bekerjasama dan
memberi informasi kepada masyarakat masyarakat.
$ $ ! & &
& & & & &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 4
orang informan tentang komunikasi yang terjalin antara kepala puskesmas dengan
penanggungjawab program imunisasi dan pelaksana program imunisasi dalam
menjalankan program, diperoleh pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
“ Komunikasi kami sudah berjalan dengan baik, saya selalu memastikan tidak ada kendala pada saat pelaksanaan program imunisasi.” (Informan 1)
Dan pernyataan informan 2 yang menyatakan :
“ Kalau komunikasi ya sudah cukup baik, biasanya bidan selalu mengkomunikasikan kepada saya apa4apa saja yang mereka butuhkan untuk program ini.” (Informan 2)
Serta pernyataan informan 3 dan 4 sebagai berikut :
“ Komunikasi, baiklah. Jarang ada beda pendapat.” (Informan 3)
“ Untuk komunikasi saya rasa sudah cukup baik.” (Informan 4)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan 4 dari 4
)
penanggungjawab program dan pelaksana program terjalin dengan baik. Jarang
didapat perbedaan pendapat untuk program imunisasi pada saat akan
berlangsungnya proses pelaksanaan program itu sendiri.
$ $ $ 7 & & & &
7 & & &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 2
orang informan tentang pengkondisian/ penanganan terhadap pelaksana program
imunisasi bilamana terjadi masalah/ kendala dalam proses pelaksanaan program
imunisasi. Diperoleh pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
“ Kalau terjadi masalah/ kendala dalam pelaksanaan program, saya berikan informasi. Tidak hanya kepada para pelaksananya saja, tapi terhadap pasiennya juga. Misal : ada kasus anak yang tidak mendapatkan imunisasi biasanya kami sweeping agar anak tersebut bisa mendapatkan imunisasi.” (Informan 1)
Demikian halnya dengan pernyataan informan 2 sebagai berikut :
“ Jika ada masalah, biasanya mereka langsung bertanya. Ya kita beri informasi.” (Informan 2)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan,
penanganan/ pengkondisian bila terjadi masalah sudah cukup baik, bilamana
terjadi masalah dalam proses pelaksanaan program imunisasi, maka akan
diberikan informasi kepada para pelaksana program agar masalah/ kendala yang
mereka hadapi dapat diatasi dengan sebaik4baiknya.
$ $ ! & & &
& & &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 6
)6
imunisasi dengan pelaksana program imunisasi dalam menjalankan program,
diperoleh pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
“ Komitmen para pelaksana program sudah cukup baik dalam melaksanakan tugasnya, mereka mematuhi aturan sehingga tidak ada sanksi yang diberikan. Palingan kalau ada yang tidak mematuhi aturan, yaa diberikan teguran saja.” (Informan 1)
Dan pernyataan informan 2 yang menyatakan :
“ Namanya udah program pemerintah dek, ya mau tidak mau harus diikuti lah. Ya kita harus komitmen namanya kerja dibawah naungan pemerintah.” (Informan 2)
Demikian juga halnya dengan pernyataan informan 3 dan 4 seperti berikut ini :
“ Komitmen lah dek, namanya udah ada aturannya.” (Informan 3)
” Saya berkomitmen, sudah tugas kok.” (Informan 4)
Serta pernyataan informan 5 dan 6 yang menyatakan :
“ Walaupun bekerja secara sukarela, saya tetap komitmen menjalankan tugas sebagai kader karena sudah menjiwa kader ini.” (Informan 5)
“ Biarpun tidak ada gajinya, tetap komitmen. Karena cari kesibukan.” (Informan 6)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan,
komitmen yang terdapat pada penanggungjawab program, pelaksana program, dan
pihak4pihak yang terlibat dalam program imunisasi sudah baik. Mereka mematuhi
aturan yang telah dibuat, untuk dijalankan dengan sebaiknya. Sehingga tidak ada
sanksi yang dapat diberikan karena komitmen para staf yang sudah baik
melaksanakan tugas serta mematuhi aturan yang ada.
( & & & & &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 6 orang
))
munisasi ketika melakukan pelaksanaan imunisasi, diperoleh pernyataan4
pernyataan sebagai berikut :
“ Saya rasa mereka patuh terhadap standar. Tidak ada yang tidak patuh selama ini.” (Informan 1)
Tidak hanya informan 1 yang menyatakan hal seperti itu, begitu pula dengan informan 2 yang menyatakan hal serupa seperti :
“ Patuh semua sama aturan dek.” (Informan 2)
Demikian juga halnya dengan pernyataan informan 3 dan 4 yang menyatakan :
“ Kan kami bidan dek, jadi harus patuhlah sama standar imunisasi yang sudah ada.” (Informan 3)
“ Saya rasa kami semua menjalankan program sesuai standar.” (Informan 4)
Serta informan 5 dan 6 yang menyatakan :
“ Kalau untuk standar pengimunisasian ibu tau, tapi kalau untuk menyuntik itu bu bidan.” (Informan 5)
“ Standar imunisasi tau sedikit lah.” (Informan 6)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan,
kepatuhan dari pelaksana program terhadap standar imunisasi ketika pelaksanaan
imunisasi sudah cukup baik. Dikarenakan pelaksana program memiliki dasar
pendidikan bidan/ perawat sehingga mereka mengetahui standar4 standar
pengimunisasian. Sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan, dan untuk kader
mereka mengetahui juga syarat dan standar imunisasi. Namun untuk penyuntikan
)*
$ $ , 0 *& + & & & ! &
rdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 1
orang informan tentang melakukan " (pengarahan) dengan para pelaksana
program imunisasi sebelum dilaksanakannya proses kegiatan imunisasi, diperoleh
pernyataan sebagai berikut :
“ Biasanya saya melakukan briefing sebulan sekali bersama para bidan dan perawat. Hal itu diberikan agar para bidan dan perawat tetap ingat dengan apa yang harus mereka perhatikan dalam pelaksanaan program imunisasi ini.” (Informan 2)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan,
briefing dilakukan sebulan sekali sebelum dilaksanakan proses kegiatan imunisasi.
Briefing dilakukan oleh penanggungjawab program imunisasi, mengenail hal4 hal
yang harus dilakukan pada saat pelaksanaan imunisasi dengan memperhatikan
kendala4 kendala pada imunisasi bulan sebelumnya.
$ $ - 0 & &
& ! 4 !
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 4
orang informan tentang mekanisme pengkomunikasian jadwal imunisasi di
puskesmas dan posyandu, serta kendalanya, diperoleh pernyataan4 pernyataan
sebagai berikut :
“ Untuk pengkomunikasian imunisasi ke puskesmas biasanya diingatkan waktu mereka datang ke posyandu.” (Informan 3 )
Dan pernyataan informan 4 yang menyatakan :
)0
' rta pernyataan informan 5 dan 6 sebagai berikut :
“ Kalau informasi resmi tidak ada, biasanya kami informasi kan ke warung4warung, dan bilang ke ibu4ibu untuk ingatkan ke teman4 temannya yang lain.” (Informan 5)
“ Informasinya hanya mulut ke mulut aja.” (Informan 6)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan,
mekanisme pengkomunikasian jadwal imunisasi belum cukup baik, dikarenakan
penginformasian dilakukan hanya dari mulut ke mulut. Tidak ada informasi resmi
yang dilakukan oleh pihak kelurahan. Dan untuk jadwal imunisasi di puskesmas
hanya diingatkan pada peserta yang datang di posyandu. Untuk kendala, menurut
kader masyarakat terkadang ada yang tidak datang walaupun sudah
diinformasikan, hal ini dikarenakan pengetahuan masyarakat yang kurang
mengenai imunisasi, sehingga takut anaknya menjadi sakit.
$ $ . 1 &
8 ! &
&
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 2
orang informan tentang pengetahuan tentang semua tata cara pelaksanaan
imunisasi mulai dari mengetahui suhu vaksin yang baik sampai reaksi setelah anak
mendapatkan imunisasi. Diperoleh pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
“ Kalau untuk vaksin biasa suhunya 24 248 ̊C, biasanya reaksi anak bermacam4macam. Ada yang demam, bengkak, tapi kalau sudah kaya gitu biasanya kita kasi obat langsung.” (Informan 3)
Dan pernyataan informan 4 yang menyatakan :
*(
>asil penelitian menunjukkan informan mengetahui dengan cukup baik tentang
tata cara pelaksanaan imunisasi mulai dari mengetahui suhu vaksin yang baik
sampai reaksi setelah anak mendapatkan imunisasi.
$ $ 9 &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 2
orang informan tentang pelatihan tentang pelaksanaan imunisasi, diperoleh
pernyataan sebagai berikut :
“ Tidak ada pelatihan, cuma penanggungjawabnya aja yang ada pelatihan. Nanti dia yang memberi informasi pada kami.” (Informan 3)
Dan pernyataan informan 4 yang menyatakan :
“ Kalau kami bidan tidak ada pelatihannya dek.” (Informan 4)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan tidak pernah mendapatkan
pelatihan, hanya penanggungjawab program yang mendapatkan pelatihan dan itu
yang nantinya akan diinformasikan kepada pelaksana program imunisasi.
$ $ &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 2
orang informan tentang tindakan bila terjadi masalah di lapangan dan hubungan
dengan kader, diperoleh pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
“ Kalau ada masalah dilapangan misalnya ada ibu yang tidak terima dengan reaksi anaknya sehabis diimunisasi, ya kami beri informasi. Kalau anaknya demam, diberikan obat. Untuk hubungan dengan kader cukup baik, namun ya yang namanya masyarakat kerja sukarela pastinya ada yang aktif dan tidak.” (Informan 3)
*+
D Diberikan informasi lah dek, ya kalau hubungan dengan kader cukup baik. Tapika mereka juga ada yang aktif dan tidak jadi kami ada juga yang tidak mengenal kadernya. (Informan 4)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bila terjadi masalah di lapangan
informan sudah bisa menanganinya dengan baik, dan memiliki hubungan yang
baik dengan kader. Menurut informasi informan, ada juga kader yang tidak aktif
dalam menjalankan tugasnya.
$ $ ! & & !
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 2
orang informan tentang kendala yang dihadapi kader ketika posyandu berjalan,
diperoleh pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
“ Tidak ada masalah ya selama ini, palingan ya masyarakatnya tidak datang.” (Informan 5)
Serta pernyataan informan 6 yang menyatakan
“ Belum ada masalah sampai saat ini.” (Informan 6)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut informan tidak ada kendala
yang berarti ketika posyandu berjalan. Hanya kendala kecil seperti masyarakat
yang tidak datang pada saat posyandu berlangsung.
$ $ ! 7 & ! &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 2
orang informan tentang pembiayaan/ dana posyandu dan transportasi kader,
diperoleh pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
“ Dana posyandu saya kurang taulah tapi kayanya itu dari dinas. Kalau uang transport kami sekarang alhamdulillah sudah ada dari dinas juga tiap tiga bulan sekali.” (Informan 5)
*2
“ Kalau posyandu dari dinas uangnya, nenek dapat juga tiap tiga bulan sekali.” (Informan 6)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dana posyandu bersumber dari APBD
pemerintah yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kota yang bekerjasama dengan
puskesmas. Pihak puskesmas yang menyalurkan dana untuk posyandu, namun
buka berupa dana utuh, namun dana yang sudah dibelikan berupa barang seperti :
vaksin. Untuk transportasi kader, sekarang sudah tersedia dana yang diberikan
oleh Dinas Kesehatan Kota kepada para kader, berupa uang yang dapat dicairkan
selama tiga bulan sekali.
$ $ $ &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 2
orang informan tentang kerutinan membawa anak untuk mendapatkan imunisasi
diperoleh pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
“ Rutin setiap bulan saya membawa anak saya imunisasi, sesuai dengan bulanna jenis imunisasinya.” (Informan 7)
Demikian halnya dengan pernyataan informan 8 sebagai berikut :
“ Tiap bulan dibawa kok.” (Informan 8)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan sudah rutin membawa anaknya
untuk mendapatkan imunisasi baik di posyandu maupun di puskesmas.
$ $ !
& ! & ! 7 &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 2
*,
membawa anak ke pelayanan imunisasi di posyandu/ puskesmas, diperoleh
pernyataan4pernyataan sebagai berikut :
Kalau kelebihan ibu4ibunya semua ramah4ramah dan baik, jadi kita senang jadinya. Kekurangannya jadwal imunisasinya kadang saya tau dari teman, tidak ada informasi resmi.” (Informan 7)
Dan pernyataan informan 8 yang menyatakan :
“ Kelebihannya pelayanannya bagus, kekurangannya kadang tidak ada diberitahu abis imunisasi itu anak jadi gimana, misal demam gitu kan, jadi saya agak khawatir.” (Informan 8)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan,
kelebihan yang dirasakan selama imunisasi yakni mendapatkan pelayanan yang
cukup baik dari para pelaksana program imunisasi, namun kekurangan yang
dirasakan adalah kurangnya sosialisasi mengenai reaksi4reaksi yang ditimbulkan
pasca imunisasi sehingga membuat ibu khawatir, dan penyampaian informasi
mengenai jadwal posyandu yang sedikit kurang baik.
$ $ ( & & 3& ! &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 2 orang
informan tentang kinerja pihak4pihak yang terlibat dalam program imunisasi
diperoleh pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
“ Kinerja bidan sudah cukup baik saya rasa.” (Informan 7)
Demikian halnya dengan pernyataan informan 8 sebagai berikut :
“ Baiklah, mereka pelayanannya tidak ada yang kurang.” (Informan 8)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan,
*"
aik. Karena ibu –ibu mendapatkan pelayanan yang memadai dari pihak4pihak
tersebut dalam hal ini berupa bidan dan kader.
$
$ & 4 & 8
& !
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 6
orang informan tentang pengawasan terhadap kegiatan imunisasi, supervisi dan
bimbingan teknis ke posyandu, diperoleh pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
“ Kalau untuk pengawasan ke posyandu ya ada. Tapi tidak rutin, palingan setahun dua kali. Karena kan bukan itu aja yang mau di awasi dek. Tapi tetap ada pengawasan kesana.” (Informan 1)
Dan pernyataan informan 2 yang menyatakan :
“ Pengawasan ada lah, kan tiap bulan itu di evaluasi jadi sekalian diawasi.” (Informan 2)
Demikian juga halnya dengan pernyataan informan 3 dan 4 seperti berikut :
“ Untuk pengawasan pasti ada.” (Informan 3)
“ Ada pengawasan, sekalian memberikan informasi kalau4kalau terjadi kendala disana.” (Informan 4)
Serta pernyataan informan 5 dan 6 yang menyatakan :
“ Pengawasan dari kepala puskesmas ada, pernah datang juga. Tapi ya tidak rutin.” (Informan 5)
“ Ada pengawasan kadang4kadang.” (Informan 6)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan,
pengawasan yang diberikan oleh pihak puskesmas sudah dilaksanakan namun
belum optimal. Ada kalanya kepala puskesmas turun langsung untuk memantau
*
pemantauan yang dilakukan oleh kepala puskesmas kepada posyandu. Hal ini
perlu mendapat perhatian, karena sebaiknya kepala puskesmas melakukan
pemantauan rutin lebih dari satu atau dua kali pemantauan dalam satu tahun.
$ 1 & &
& ! 1
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 1
orang informan tentang kinerja program imunisasi tahun 2014 dan mengatasi
permasalahan yang muncul selama kegiatan imunisasi berjalan, diperoleh
pernyataan sebagai berikut :
“ Pencapaian kinerja untuk program imunisasi tahun 2015 sudah baik, belum ada selama ini kendala4kendala berat yang kami rasakan. Palingan kendalanya ya respon masyarakat terhadap imunisasi ini sendiri.” (Informan 1)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan,
pencapaian kinerja program imunisasi tahun 2014 cukup baik, dan tidak ada
kendala berat yang dihadapi selama kegiatan program imunisasi tahun 2014
berjalan. Hanya saja, umpan balik dari masyarakat yang dirasa kurang memadai.
Sehingga pihak puskesmas, harus pandai melakukan sweeping kepada
masyarakat, agar umpan balik/ reaksi masyarakat menanggapi baik program
imunisasi ini.
$ $ /
& & &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 1
*6
memberikan pengawasan terhadap program imunisasi, diperoleh pernyataan
sebagai berikut :
“ Pihak dinas ya menyerahkan pengawasannya sama saya ya, sebagai seorang kepala puskesmas. Kalau pengawasan langsung palingan hanya laporan yang kami kirimkan ke sana, itu aja. Dinas kesehatan lah nanti yang mengolah datanya untuk dimasukkan ke profil kota.” (Informan 1)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan, Dinas
Kesehatan Kota dirasa kurang fokus dan objektif memberikan pengawasan
terhadap program imunisasi di puskesmas ini. Hal ini dapat dilihat dari bukti
autentik profil puskesmas dan profil dinas yang terdapat perbedaan dalam hal
pencatatan dan pelaporan, dan kurangnya respon dari pihak dinas terhadap usulan
yang diberikan oleh pihak puskesmas dalam hal melengkapi sarana dan prasarana
program imunisasi.
$ & & ! & &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 1
orang informan tentang ketepatan penilaian yang diberikan oleh Dinas Kesehatan
Kota terhadap program imunisasi, diperoleh pernyataan sebagai berikut :
“ Penilaian khusus yang diberikan dinas kesehatan untuk program imunisasi di puskesmas itu tidak ada. Hanya saja pengawasan berupa terhadap pencatatan dan pelaporan terhadap program yang ada, itu nanti yang menjadi tolak ukur mereka apakah program imunisasi yang dijalankan puskesmas berhasil atau tidak.” (Informan 1)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan berdasarkan pernyataan
*)
terhadap program imunisasi di puskesmas manapun di Kota Tebing Tinggi. Hanya
saja pengawasan dan evaluasi berupa pencatatan dan pelaporan yang diberikan
oleh puskesmas kepada dinas kesehatan untuk nantinya akan di evaluasi capaian
yang didapat oleh program imunisasi setiap tahunnya.
$ ( 6 & 8 &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 4
orang informan tentang waktu pembahasan dan evaluasi program imunisasi,
diperoleh pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
“ Untuk pembahasan dan evaluasi itu biasanya kami bahasnya di mini lokakarya.” (Informan 1)
Dan pernyataan informan 2 yang menyatakan :
“ Setiap bulan dek di rapat bulanan atau biasa kami sebut minilok.” (Informan 2)
Serta pernyataan informan 3 dan 4 sebagai berikut :
“ Di mini lokakarya setiap bulan.” (Informan 3)
“ Mini lokakarya dek.” (Informan 4)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 informan menyatakan bahwa
pembahasan dan evaluasi program imunisasi dilakukan pada mini lokakarya
bulanan/ rapat bulanan. Dimana pada mini lokakarya tersebut dibahas apa yang
menjadi kendala dalam program untuk didapatkan solusinya.
$ , & & ! &
& & &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 5
**
kepala puskesmas terhadap program imunisasi, diperoleh pernyataan4 pernyataan
sebagai berikut :
“ Sangat objektif dan tepat, tiap bulan aja kami masing4masing program disuruh presentase.” (Informan 2)
Dan pernyataan informan 3 dan 4 yang menyatakan :
“ Objektif dan tepat, biasanya tiap bulan ada disuruh kedepan.” (Informan 3)
“ Pengawasannya objektif lah, karena setiap bulan penanggungjawab program di wajibkan presentase pakai laptop dan tepat juga tidak ada pembedaan.” (Informan 4)
Serta pernyataan informan 5 dan 6 sebagai berikut :
“ Kalau pengawasan di posyandu objektif, tidak ada pembedaan.” (Informan 5)
“ Objektiflah.” (Informan 6)
Hasil penelitian menunjukkan berdasarkan pernyataan lima informan bahwa
pengawasan yang diberikan kepala puskesmas terhadap program imunisasi sudah
objektif. Hal itu terlihat pada setiap bulannya, masing4masing penanggungjawab
dari setiap program harus melaporkan kinerja dan capaian program dengan
menggunakan metode peresentase. Yang nantinya akan dibedah satu persatu hasil
capaian tiap program tersebut, sehingga tidak ada perbedaan antara penilaian satu
program dengan program lainnya.
$ - / & & & & & 4 & ! & 3& &
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 5
*0
munisasi, posyandu dan perbaikan4perbaikan program. Diperoleh pernyataan4
pernyataan sebagai berikut :
“ Pengawasan terhadap imunisasi baik di puskesmas maupun di posyandu sudah cukup fokus. Biasanya ibu juga ada memberikan pengarahan supaya kalau ada masalah bisa cepat ada solusinya.” (Informan 2)
Dan pernyataan informan 3, 4, 5 yang memiliki pernyataan serupa seperti berikut :
“ Saya rasa sudah cukup fokus.” (Informan 3)
“ Fokus kok dek, selama ini juga ada perbaikan4perbaikan. Ya walaupun kurang dukungan dari dinas kesehatan.” (Informan 4)
“ Cukup fokus dek, ibu kan pernah turun ke posyandu memantau.” (Informan 5)
Namun lain halnya dengan pernyataan informan 6 yang menyatakan
ketidaktahuannya mengenai hal ini. Seperti yang tergambar dalam kutipan berikut
ini:
“ Tidak tau dek, itu yang tau orang puskemas.” (Informan 6)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan 4 dari 5
informan, menyatakan kepala puskesmas sudah cukup fokus memberikan
pengawasan dan pengarahan guna perbaikan terhadap program imunisasi baik
dalam maupun luar gedung. Perbaikan4perbaikan sudah ada dilakukan, guna
pencapaian program imunisasi yang baik sesuai dengan target UCI. Namun
perbaikan yang diharapkan, belum sepenuhnya didukung oleh pihak dinas
0(
$ . & ! !
rdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 2
orang informan tentang ketepatan sasaran bayi yang di imunisasi, diperoleh
pernyataan sebagai berikut :
“ Sasaran untuk imunisasi dasar itu bayi berusia 0411 bulan. Kalau untuk syarat bayi yang akan diimunisasi itu, dia tidak boleh demam, diare. Kalau jenis imunisasinya kita lihat di Kartu Menuju Sehat (KMS)nya.” (Informan 5)
Dan pernyataan informan 6 yang menyatakan :
“ Bayi yang diimunisasi dibawah 12 bulan. Bayinya tidak boleh sakit. Untuk jenis imunisasi biasa kita lihat di KMS.” (Informan 6)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan sudah mengetahui dengan baik
bayi yang akan di imunisasi. Mereka cukup paham tentang syarat4syarat bayi
yang akan di imunisasi beserta jenis imunisasi apa yang akan diberikan kepada
bayi.
$ 9 % & 1 & & & !
Berdasarkan hasil wawancara mendalam yang dilakukan penulis kepada 2
orang informan tentang sistem pencatatan dan pelaporan kader di posyandu,
diperoleh pernyataan4 pernyataan sebagai berikut :
0+
Demikian halnya dengan pernyataan informan 6 yang menyatakan :
“ Catatan kader ada, catatan bidan ada. Nanti kami laporkan ke poskeskel.” (Informan 6)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan informan,
pencatatan yang dilakukan oleh para kader nantinya akan dilaporkan ke Pos
Kesehatan Kelurahan (POSKESKEL). Bidan dan kader memiliki catatannya
masing4masing. Untuk bidan itu akan dilaporkan ke puskesmas dan kader ke
POSKESKEL sehingga terjadi perbedaan sistem pencatatan dan pelaporan oleh
bidan dan kader. Namun, catatan4 catatan tersebut akan dibandingkan untuk
!" # $
%
& ! #
' ( )' (*+ + ' , # +
( # ' +
- . + # / 0 #
- + - + '1# )' 1 # *
# . - + 2 + 1
3
! 4
&
$ 5
. # $ . +
/
!
"#$% & '(
) *
+
"+ & (
, - .
"- . ( * /
" / (
+ "'0&0( - . "- .(
- .
!
*
* * *
1
2 3
* 3
3
* * *
*
+ - "'0&&(
.
.
.
"- '00&(
2 3
2) + *
) . .
3
4
$ 3
) . .
+ "$ '0&'(
5 )
2 .
2 3
2
$
! " (
+ + "& ( .
6
7
2 ) .
. , 2 )
. . / / .
'008 ,
2
*
2
* "#$% & '(
2 3
2
3 9
" (
2
:
+ "; '0&0( 3
!
3 *
*
2
$
2 3
2
) 3
&00<
$ "$ '00 (
" '0&0(
3
3 3
8
$
" '0&0(
2 3
2 * 3
$
+ "'0&0(
* *
)
-* *
* * *
2 3 3 3
+ *
3
3 2 3 3
3 3 )
3 3 3 3
*
# 3
# 3
* *
"+ & (
, 3 3
3
" ( 3 3
&00
+ + "& (
3 3 3 * # 3
3
3 *
!
) 3 3
* *
2 3
2 2
* *
3 *
*
+ "'0&0(
* * )
3
&0&
9
3
" (
2
$
3 *
*
3
&00<
2 3
$
*
,
!
&0'
2 3
3
,
3
3
&00<
+ "'0&0( 6
!
*
* *
&0
2 3
*
3
)
* !
+ + "& ( 3
* *
. 1
* *
2 3
$ 6
3
3
,
. .
&01
*
/ *
+ "'0&0(
.
5
2 3
+
# 3
*
+
3 3
+ " '0&1(
3 )
&04
!
,
* 2
* 3 '0
$ *
, .
2
*
+ + "'001( $
.
! 3
! "
2 3
% "
&07
,
)
+ = "& :( !
* * > *
3
3 *
,
* 3
% " %
(
2 3 3
3 3
&0:
3
3 2
+ + "& (
3 * 3
, 3
2 .
2 3
3
3
3 3
&00<
+ ) "'0&'( 3
&08
#
2 3
* 3
$ !
3
3 * *
*
" '0&'(
$ %
2 3 3
3
*
3
&0
* * )
3 *
3 *
3
!
3
! "
# $ $
% %
& '
$ (
) #
$ (
*
!"
# # $ $ %
%
%
!"
&
# #
'
( (
12
!
"
!
" #
"
$
% &
$
(
)
(
&
' !
)
(
*
+ $
,
*
T
(
'
*
- . !
$ /
) - # %
$
0
+
.
.
& & & &
% &
1
!
) 2 .
& &
3
+ !
) .
/ .
.
. .
( &
*
0 & &
2 3
. !
$
4
( 2
*
0
3 ,
4 '
$
5 ' &
! "# $
6
1
/
7
% #
)
( 7
*
+
.
$
&
& #
' 7
2
)5
$
+ 2 &
2 8 !
'
) '
'
( '
* '
$ 43 .
!
'
2
9
&
&
/
)
$ % $1 $ 1
"
' ! ! "(#)*# $
6 &
6
&
&
!
&
.
&
) 6 &
& &
& &
))
&
&
'
+ &
!
/
/ &
) /
.
/ &
( / .
* /
'
+ & !
#
)
.
&
&
& 6
& 7 7
7
+ '
$ % )55( & &
!
'
) $ &
1
( 6 &
* :
0 :
)(
4 , &
5 /
, &
'
& '
.
' )5 *
- ! .
; #
<
)*
%
-T
7 '
: )5
-; )550
!
%
%
2
%
/ - *
/ ; &
%