• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA Darul Ilmi Murni

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA Darul Ilmi Murni"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh: DWI INDRIANI

100100365

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2013  

 

 

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA DARUL ILMI MURNI

Nama : Dwi Indriani NIM : 100100365

Pembimbing

(dr.Ariantho Purba Sidasuha, Sp.Pd)

Penguji I Penguji II

(dr. Eka Roina Megawati, M.Kes) (dr. Devira Zahara, Sp.THT)

(3)

ABSTRAK

(4)

ABSTRACT

(5)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya ucapakan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dengan petunjuk dan rahmatNya saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang merupakan salah satu tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Dalam penelitian dan penyusunan Karya Tulis ilmiah ini saya telah mendapat bayak bimbingan pengarahan, saran dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati saya ingin mengucapkan terima kasih keapada :

1. Bapak Prof. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH. Selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

2. dr.Ariantho Purba Sidasuha, Sp.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikab waktu, tenaga dan pikiran untuk dapat memberikan bimbingan,saran, motivasi serta semangat sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.

3. dr. Eka Roina Megawati,M,Kes, dan dr. Devira Zahara,Sp.THT selaku Dosen penguji I dan Dosen Penguji II yang telah memberikan saran dan nasehat dalam penyempurnaan penulisan karya tulis ilmiah ini. 4. dr.

5. Rasa Cinta dan terima kasih yang tidak terhingga saya persembahkan kepada kedua orang tua saya, Sumantri dan Sri Liani , beserta saudara saya Adit dan Kak ayu atas doa,perhatian dan dukungan yang tidak pernah putus sebagai bentuk kasih sayang kepada saya.

6. Pihak Yayasan Pendidikan Darul Ilmi Murni yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan penelitian.

Medan,08 Desember 2013

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN ...ii

ABSTRAK………ii

ABSTRACT……….iii

KATA PENGANTAR...iv

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL…...………..xi

DAFTAR LAMPIRAN………...vii

BAB 1 PENDAHULUAN ...1

1.1.Latar Belakang ...1

1.2.Rumusan Masalah...3

1.3.Tujuan Penelitian ...3

1.3.1. Tujuan Umum ...3

1.3.2. Tujuan Khusus ...4

1.4.Manfaat Penelitian ...4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...5

2.1. Gizi ...5

2.1.1. Defenisi Gizi………...5

2.1.2. Gizi Remaja ... 5

(7)

2.2. Sarapan Pagi ...10

2.2.1. Defenisi Sarapan Pagi...10

2.2.2. Manfaat Sarapan Pagi ...10

2.2.3 Dampak Jarang Sarapan Pagi ...11

2.3. Prestasi Belajar ...…....12

2.3.1. Pengertian Prestasi Belajar ………12

2.3.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar ………...13

2.4 Pengaruh Gizi Terhadap Prestasi Belajar ……….15

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ...17

3.1.Kerangka Konsep Penelitian ...17

3.2.Defenisi Operasional ...17

3.3.Hipotesis Penelitian...18

BAB 4 METODE PENELITIAN ...19

4.1.Rancangan Penelitian ...19

4.2.Waktu dan Tempat Penelitian ...19

4.3.Populasi dan Sampel Penelitian ...19

4.3.1. Populasi ...19

4.3.2. Sampel ...20

4.4.Teknik Pengumpulan Data ...20

4.4.1. Data Primer ...20

4.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas ...20

(8)

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..22

5.1HasilPenelitian……….22

5.5.1. DeskripsiLokasiPenelitian……….22

5.5.2. Deskripsi Karakteristik Responden………..22

5.1.3 Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi Terhadap Prestasi Siswa………..25

5.2Pembahasan ………26

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ………29

6.1 Kesimpulan ………29

6.2 Saran ………..29

DAFTAR PUSTAKA ...30

LAMPIRAN………..31

LAMPIRAN 1 (DAFTAR RIWAYAT HIDUP) …………... ………32

LAMPIRAN 2 (HEALTH RESEARCH ETHICAL COMMITTEE)……..…...33

LAMPIRAN 3 (SURAT IZIN PENELITIAN )………..34

LAMPIRAN 4 ( QUISIONER)………...35

LAMPIRAN 5 (LEMBAR PENJELASAN) ………...36

LAMPIRAN 6 (LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN) …..38

LAMPIRAN 7 (TABEL NILAI KUISIONER)……….39

LAMPIRAN 8 ( REALIBILITY) ………...40

LAMPIRAN 9 (TABEL PENSKORAN KUISIONER UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEBIASAAN SARAPAN SISWA……….44

(9)
(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Gizi ………23 Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat

Kebiasaan Sarapan yang Dilakukan Siswa ……….24 Tabel 5.3 Distribusi Prestasi Siswa Berdasarkan Raport

Bulanan Pertama Semester Ganjil ………..24 Tabel 5.4 Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan

Sarapan Terhadap Prestasi Siswa……….26

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(11)

ABSTRAK

(12)

ABSTRACT

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Upaya pencapaian sumber daya manusia yang berkualitas, lebih di fokuskan untuk membentuk manusia yang bisa menikmati hidup sehat, mempunyai kesempatan meningkatkan ilmu pengetahuan dan hidup sejahtera. Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dilakukan secara terus menerus dengan tujuan meningkatkan harkat dan martabat manusia tidak saja untuk dirinya tetapi untuk bangsa dan negaranya.

Pencapaian tujuan pendidikan dapat terwujud dengan melakukan proses pembelajaran yang diarahkan untuk merubah perilaku siswa melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengetahui pencapaian pembelajaran yaitu dengan cara melakukan evaluasi hasil belajar yang diperoleh dari prestasi belajar siswa.

Prestasi merupakan suatu yang bersifat umum. Apabila dikaitan dengan pendidikan, prestasi merupakan suatu hal yang harus di capai dalam proses pembelajaran. Menurut Slameto (2003:28), memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport”. Faktor – factor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa ada 2 yaitu factor internal dan eksternal. Faktor internal adalah factor yang ada dalam diri siswa itu sendiri salah satunya adalah status gizi siswa itu sendiri, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar.

(14)

status gizi anak dan secara tidak langsung perilaku makan yang baik akan meningkatkan konsentrasi belajar.

Bagi anak sekolah meninggalkan sarapan membawa dampak yang kurang menguntungkan. Konsentrasi di kelas biasanya buyar karena tubuh tidak memperoleh masukan gizi yang cukup. Sebagai gantinya, siswa jajan di sekolah untuk sekedar mengganjal perut. Tetapi mutu dan keseimbangan gizi tidak seimbang. Oleh karena itu kebiasaan sarapan hendaknya di pertahankan dalam setiap keluarga (Khosman, 2002 dalam Mardiah, 2005).

Makan pagi dapat menyumbang seperempat dari kebutuhan gizi sehari yaitu sekitar 450-500 kalori dengan 8-9 gram protein. Kebiasaan makan pagi termasuk dalam salah satu tiga belas pesan dasar gizi seimbang. Bagi anak sekolah,makan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan mudah menyerap pelajaran sehingga meningkatkan prestasi belajar (Depkes,2002). Tetapi terdapat beberapa alasan yang sering digunakan anak sekolah untuk tidak makan pagi seperti tidak lapar, tidak ada waktu, tidak ada yang menyiapkan makanan, tidak suka makanan yang disiapkan, makanan tidak ada dan sebagainya (Muhilal & Damayanti, 2006).

Pengaruh makanan terhadap perkembangan otak, apabila makanan tersebut tidak cukup mengandung zat gizi yang di butuhkan dan keadaan berlangsung lama akan menyebabkan perubahan metabolisme dalam otak yang berakibat terjadi ketidak mampuan berfungsi normal. Jumlah sel dalam otak berkurang dan terjadi ketidak matangan dan ketidaksempurnaan organisasi biokimia dalam otak. Keadaan ini berpengaruh terhadap perkembangan kecerdasan anak (Anwar,2008 dalam Pamularsi 2009).

(15)

(3) Mengatur dan melindungi badan agar tidak mudah sakit. (Depkes RI Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Gizi Masyarakat 2001).

Menurut Rohayati (2001), perilaku makan pagi anak sekolah harus mendapat perhatian yang serius karena hal ini berkaitan erat dengan status gizi dan kesehatan. Mengingat petingnya kebiasaan sarapan terutama pada kalangan anak sekolah menuntut siswa lebih selektif dalam memilih makanan dan lebih memperhatikan pentingnya sarapan. Oleh karena itu perlu dikaji bagaimana pengetahuan, sikap dan kebiasaan sarapan pagi siswa untuk tingkat SMA sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap prestasi dan sebagai penerapan pengetahuan yang mereka peroleh.

Penelitian senada dengan mencari hubungan pengetahuan gizi ataupun hubungan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa pernah dilakukan dengan hasil yang menunjukkan terdapat hubungan diatara keduanya, tetapi tempat penelitian dilakukan untuk tingkat SD dan SMP di pulau Jawa.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa di SMA Darul Ilmi Murni tahun 2013

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ada pada latar belakang maka dapat dirumuskan

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu :

1. Apakah ada hubungan dengan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa di SMA Darul Ilmi Murni tahun 2013.

2. Apakah ada hubungan antara pengetahuan gizi siswa terhadap kebiasaan sarapan pagi di SMA Darul Ilmi Murni tahun 2013.

(16)

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa di SMA Darul Ilmi Murni

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang gizi terhadap kepedulian siswa untuk sarapan di pagi hari.

2. Untuk mengetahui alasan siswa yang tidak atau jarang untuk sarapan pagi.

1.4Manfaat Penelitian

Sejalan dengan tujuan penelitian, maka manfaat yang di harapkan dalam penelitian ini

adalah :

1. Diharapkan dapat memberikan pemahaman secara umum mengenai pengetahuan, sikap dan praktek tentang kebiasaan sarapan pagi.

2. Diharapkan agar siswa lebih peduli dengan sarapan pagi yang memiliki hubungan dengan kesiapan siswa dalam belajar.

3. Diharapkan siswa lebih peduli terhadap jenis makanan yang mereka konsumsi sebagai kecukupan gizi yang disesuaikan dengan kegiatan mereka sehari-hari.

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gizi

2.1.1 Defenisi Gizi

Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Tetapi, sekarang kata gizi mempunyai pengertian lebih luas di samping untuk kesehatan gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang, karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar dan produktifitas kerja.

Menurut sediatama ( dalam santoso,2004) gizi atau makanan merupakan bahan dasar penyusunan bahan makanan yang mempunyai fungsi sumber energy atau tenaga, menyokong pertumbuhan badan memelihara dan mengganti jaringan tubuh, mengatur metabolism dan berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh. Sedangkan Menurut Almatsier (2003) dalam bukunya prinsip dasar ilmu gizi mengartikan gizi atau nutrient adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses kehidupan.

Secara umum zat gizi yang dikenal adalah karbohidrat atau hidrat arang, protein atau oksigen dengan alasan yang belum bisa di terima oleh semua ahli ( Sediautama,2000).

2.1.2 Gizi Remaja

(18)

Ada tiga alasan mengapa remaja dikatagorikan rentan. Pertama,percepatan pertumbuhan dan perkembangan tubuh memerlukan energi dan zat gizi yang lebih banyak. Kedua, Perubahan gaya hidup dan kebiasaan pangan menuntun penyesuaian masukan energi dan zat gizi. Ketiga, keikutsertaan dalam olahraga, ketercanduan alkohol dan obat meningkatkan kebutuhan makan secara berlebihan yang menimbulkan obesitas (Arisman,MB, 2002).

Banyaknya energi yang dibutuhkan oleh remaja yang diacu pada RDA (Recommended Daily Allowances) yang dalam garis besarnya menyatakan bahwa remaja putra memerlukan lebih banyak energi dari pada putri. Pada usia 16 tahun remaja putra membutuhkan sekitar 3470 kkal/hari, dan menurun menjadi 2900 pada usia 19 tahun. Kebutuhan remaja putri memuncak dalam usia 12 tahun ( 2550 kalori ) untuk kemudian menurun menjadi 2200 kkal pada usia 18 tahun. Untuk perhitungan besarnya kebutuhan akan protein berkaitan dengan pola tumbuh untuk remaja putra berkisar antara 0,29-0,32 gr/cm (Tinggi Badan ), sementara putri hanya 0,27-0,29 gr/cm. Kebutuhan akan semua jenis mineral juga meningkat peningkatan kebutuhan akan besi dan kalsium paling mencolok,karena komponen penting pembentukan tulang dan otot. Asupan kalsium yang dianjurkan sebesar 800 mg (pra remaja) sampai 1200 mg (remaja). Untuk vitamin peningkatan kebutuhannya harus bertambah sejajar dengan pertambahan energi, sehingga terus meningkat dari kebutuhan semasa bayi dan anak ( Arisman,MB dalam buku Gizi Dalam Daur Kehidupan 2002).

2.1.3 Kebutuhan Zat Gizi

Penggolongan bahan makanan berdasarkan fungsi dari zat gizi nya menurut sediautama (2000) adalah :

1. Zat gizi penghasil energi, yaitu karbohidrat yaitu lemak dan protein. Zat gizi ini sebagian besar dihasilkan oleh bahan makanan pokok. Zat tenaga dari makanan pokok digunakan untuk pertumbuhan dan beraktifitas.

(19)

3. Zat gizi pengatur, kedalam kelompok ini termasuk vitamin dan mineral.Zat pengatur diperlukan agar organ tubuh berfungsi dengan baik.

KLASIFIKASI GIZI

Zat Gizi Fungsi Zat Gizi

Karbohidrat Sumber Energi

Lemak

Pertumbuhan dan Protein

Mempertahankan jaringan Mineral

Vitamin

Regulasi Proses

Air dalam tubuh

Makan-makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Apabila terjadi kekurangan akan kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis makanan akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi makan-makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhnya kecukupan sumber zat tenaga,zat pembangun dan zat pengatur.

Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam jangka waktu yang cukup lama. Menurut Ari Agung (2000), Anak-anak memerlukan penanganan serius terutama jaminan ketersediaan zat gizi sedini mungkin. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan,diantaranya adalah:

(20)

2. Kekurangan gizi berakibat menurunnya kualitas kecerdasan manusia muda.

3. Kurangnya gizi berakibat menurunnya daya tahan manusia untuk bekerja. Periode remaja merupakan salah satu tahapan kehidupan seseorang dimana pertumbuhan berat badan dan tinggi badan mengalami puncaknya. Untuk mendukung proses pertumbuhan yang cepat ini maka seorang remaja membutuhkan dukungan zat gizi yang cukup.

Remaja juga merupakan kelompok rentan gizi karena pertumbuhan anak remaja pada umur ini juga sangat pesat, kemudian juga kegiatan-kegiatan jasmani termasuk olahraga juga pada kondisi puncaknya. Oleh sebab itu, apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengankebutuhan kalori untuk pertumbuhan dan kegiatan-kegiatannya, maka akan terjadi defisiensi yang akhirnya dapa menghambat pertumbuhannya. Pada anak remaja mulai terjadi menarche (awal menstruasi), yang berarti mulai terjadi pembuangan Fe. Oleh sebab itu kalau kekurangan konsumsi makanan khususnya Fe, maka akan terjadi kekurangan Fe (anemia).

Remaja yang memiliki asupan gizi yang cukup akan memiliki kondisi tubuh yang lebih sehat, menjalani aktifitas sehari-hari dengan baik apakah di rumah maupun di sekolah serta jarang mengalami sakit. Lalu bagaimana cara mengetahui kebutuhan gizi remaja?, berikut uraian siangkatnya.

1. Kebutuhan Energi

Energi sangat dibutuhkan oleh remaja untuk mendukung aktifitas sehari-hari serta dibutuhkan untuk proses matabolisme tubuh. Ada banyak cara yang bisa anda gunakan untuk menghitung kebutuhan gizi remaja, antara lain :

Cara pertama : Menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Indonesia sudah memiliki table AKG yang terdiri atas kecukupan beberapa zat gizi bagi orang Indonesia mulai umur bayi sampai lansia. Berdasarkan table AKG, remaja memiliki kebutuhan energy sebesar :

(21)

Cara kedua : Menggunakan rumus berdasarkan berat badan

Salah satu cara untuk menghitung kecukupan energy remaja ialah dengan menggunakan rumus berikut :

Remaja putri

 Umur 10-12 tahun : 50-60 kkal/kg berat badan/hari  Umur 13-18 tahun : 40-50 kkal/kg berat badan/hari Remaja putra

 Umur 10-12 tahun : 55-60 kkal/kg berat badan/hari  Umur 13-18 tahun : 45-55 kkal/kg berat badan/hari 2. Kebutuhan Protein

Protein tidak hanya digunakan untuk proses pertumbuhan pada remaja, akan tetapi juga sebagai cadangan energy jika asupan energy terbatas atau kurang. Kecukupan protein pada remaja bisa diketahui dengan dua cara yaitu sebagai berikut :

Cara pertama : Menggunakan tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG)

 Umur 10-11 tahun : 50 gr  Umur 13-15 tahun : 60 gr  Umur 16-18 tahun : 65 gr

Cara kedua : Menggunakan pedoman berikut

 Umur 10-12 tahun : 40 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri)  Umur 13-15 tahun : 60 gr/hari (putra) | 57 gr/hari (putri)  Umur 16-18 tahun : 65 gr/hari (putra) | 50 gr/hari (putri) 3. Kebutuhan Lemak dan Karbohidrat

Kebutuhan lemak bagi remaja sebesar 25-30% dari kebutuhan kalori, sedangkan untuk karbohidrat sekitar 55-70% dari kebututhan kalori. Misalnya seorang remaja putri berusia 12 tahun. Jika ia memiliki kebutuhan energy sebesar 2050 kkal, dan anda mmeilih kebutuhan lemak sebesar 30% dan karbohidrat sebesar 55%, maka kebutuhan lemak dan karbohidrat sebagai berikut :

(22)

4. Kebutuhan Vitamin dan Mineral

Remaja membutuhkan vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup karena sangat berhubungan dengan proses pertumbuhan remaja serta kondisi pubertas yang dialami saat ini. Khusus untuk kebutuhan vitamin dan mineral, anda bisa menggunakan table AKG.

2.2 Sarapan Pagi

2.2.1 Defenisi Sarapan Pagi

Makan atau sarapan pagi adalah makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum beraktifitas, yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan. Jumlah yang dimakan kurang lebih 1/3 dari makanan sehari ( Amrannur, 2009 ).

Sarapan pagi baik bagi anak sekolah karena waktu sekolah adalah aktifitas yang membutuhkan energy dan kalor yang cukup besar. Sarapan pagi harus memenuhi sebanyak ¼ kalor sehari (Judar Wanto,2008).

Sebagai pemasok energi awal,khususnya sebagai sumber energy glukosa bagi otak,sarapan sangat dianjurkan terutama pada anak balita,anak-anak, remaja dan wanita hamil. Glukosa sangat terlibat dalam mekanisme daya ingat koknitif (memori seseorang) meskipun.

2.2.2 Manfaat Sarapan Pagi

Berikut ini adalah beberapa manfaat sarapan pagi (Rahmi,2007) 1. Memberi energi untuk otak.

Hanya minum teh manis atau beberapa potong biskuit hinggah waktunya makan siang bukannya sarapan. Manfaat sarapan adalah meningkatkan kemampuan otak dan meningkatkan konsentrasi.

2. Meningkatkan Asupan Vitamin

(23)

itu bisa dilanjutkan dengan makanan sereal, nasi atau roti. Menu pilihan lain berupa roti dan telur, bubur, susu, mie pasta dan lain-lain.

3. Memperbaiki memori atau daya ingat

Penelitian terakhir membuktikan bahwa tidur semalaman membuat otak kita kelaparan. Jika kita tidak mendapat glukosa yang cukup pada saat sarapan, maka fungsi otak atau memori dapat terganggu.

Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Suzan E. Bagwel tahun 2008 (Loyola University New Orleans) Pada dua kelompok populasi dengan kebiasaan sarapan yang rutin pada suatu kelompok dan kebiasaan sarapan yang tidak rutin pada kelompok lainnya, menggunakan test daya ingat yaitu dengan cara memberikan delapan kata yang sering ditemuin oleh kedua kelompok tersebut untuk di hafal selama lima menit,kemudian menuliskannya kembali dalam waktu satu menit.Hasil dari test tersebut didapatkan nilai rata-rata yang lebih tinggi pada kelompok dengan kebiasaan sarapan rutin dibandingkan dengan kelompok yang kebiasaan sarapannya tidak rutin.

4. Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap stress

Dari sebuah survei, anak-anak dan remaja yang sarapan memiliki performa lebih, mampu mencurahkan perhatian pada pelajaran, berperilaku positif, ceria, koperatif, gampang berteman,dan gampang menyelesaikan masalah dengan baik. Sedangkan anak yang tidak sarapan tidak dapat berfikir dengan baik dan selalu kelihatan malas.

2.2.3 Dampak Jarang Sarapan Pagi

Satu jadwal makan yang sering terlupakan adalah sarapan. Sarapan sering disepelekan hanya karena alasan tidak sempat, bangun terlambat dan sebagainya. Padahal, sarapan justru merupakan jadwal makan yang paling penting. Jika secara teratur Anda melewatkan sarapan, kebiasaan ini bisa membahayakan kesehatan. Salah satunya, bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

(24)

 Hipoglikemia

Pada anak yang tidak sarapan, menipisnya sediaan glikogen otot tidak tergantikan. Untuk menjaga agar kadar gula darah tetap normal, tubuh lalu memecah simpanan glikogen dalam hati menjadi gula darah. Jika bantuan pasokan gula darah inipun akhirnya habis juga, tubuh akan kesulitan memasok jatah gula darah ke otak. Akibatnya anak bisa menjadi gelisah, bingung, pusing, mual, berkeringat dingin, kejang perut bahkan bisa sampai pingsan. Ini merupakan gejala hipoglikemia (merosotnya kadar gula darah ) ( Ratnawati, 2001 : 85 ).

 Obesitas

Orang yang tidak sarapan merasa lebih lapar pada siang dan malam hari daripada orang yang sarapan karena asupan energi cenderung meningkat ketika sarapan dilewatkan. Mereka akan mengonsumsi lebih banyak makanan pada waktu siang dan malam hari. Asupan makanan yang banyak pada malam hari akan berakibat pada meningkatnya glukosa yang disimpan sebagai glikogen. Karena aktivitas fisik pada malam hari sangat rendah, glikogen kemudian disimpan dalam bentuk lemak. Hal inilah yang akan mengakibatkan terjadinya obesitas ( Siagian, 2008 ).

 Selain itu, tidak ada asupan makanan di pagi hari juga bisa memicu kadar insulin lebih tinggi dalam darah. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus dapat menjadi cikal bakal penyakit diabetes.

2.3 Prestasi Belajar

2.3.1. Pengertian Prestasi Belajar

(25)

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar dan mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi.

Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa (Ridwan, 2008).

Raport adalah nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan selama proses pembelajaran. Nilai di raport biasanya dibuat setiap semester. Dari hasil raport tersebut dapat diketahui nilai siswa setiap semesternya apakah mengalami penaikan atau penurunan.

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Faktor- faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu :

1). Faktor Interen

Faktor Interen adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Didalam membicarakan faktor interen ini, akan dibahas menjadi tiga faktor yaitu :faktor jasmani, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.

a). Faktor Jasamani

Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Kesehatan dapat terganggu apabila asupan gizi yang masuk tidak seimbang dengan kegiatan belajar, dengan kata lain asupan gizi seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.

b). Faktor Psikologis

(26)

c). Faktor Kelelahan

Asupan gizi yang tidak seimbang dengan pemakaian untuk aktivitas tubuh akan mengakibatkan kekacauan sisa pembakaran yang berdampak pada kelelahan, sehingga menghambat proses belajar.

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh (Slameto, 2003).

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu. Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah dikelompokkan menjadi tiga faktor yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

a) Faktor Keluarga

Pendidikan dimulai dari keluarga, sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Peralihan pendidikan informal ke lembaga-lembaga formal ke lembaga-lembaga formal memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan kerja sama yang perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh perhatian yang serius tentang cara belajar anak dirumah. Perhatian orang tua dapat memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar (Ridwan, 2008).

Adapun faktor lain yang berpengaruh dalam belajar anak adalah pendidikan orang tua. Pada orang tua yang memiliki cukup pendidikan pada umumnya akan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam belajar. Antara lain asupan gizi yang seimbang, pengaturan waktu belajar serta penyediaan alat belajar (Slameto, 2003).

b). Faktor Sekolah

(27)

Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya (Ridwan, 2008).

2.4 Pengaruh Gizi Terhadap Prestasi Belajar

Status gizi adalah pengukuran kadar gizi dalam tubuh seseorang yang dapat diukur dalam skala berat badan. Hal ini tentu hubungan dengan kecukupan gizi yang sesuai baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat gizi sesuai dengan kebutuhan faal tubuh.

Pada usia anak sekolah kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk metabolisme tubuh. Apabila asupan gizi terbatas atau kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi. Kebutuhan protein usia 10-12 adalah 50 gram/hari, 13-15 tahun sebesar 57gram/hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 gram/hari.

Kebutuhan energi sangat dibutuhkan pada proses pembelajaran anak, karena pada proses belajar ilmu pengetahuan diterima berhubungan dengan jasmani yang diperoleh melalui panca indra, sehingga apabila salah satu panca indra rusak maka anak tidak akan sempurna menerima pelajaran yang berdampak terhadap buruknya hasil belajar mereka. Anak dengan status gizi kurang atau buruk selain mengalami hambatan pertumbuhan fisik juga akan mengalami gangguan belajar berupa penurunan prestasi akademik disekolah.

Prestasi adalah hal yang diinginkan oleh semua orang khususnya para pelajar. Tujuan seorang pelajar pergi ke sekolah, adalah berusaha sebisa mungkin untuk mencapai prestasi maksimal,selain untuk mendapat ilmu. Dalam mencapai sebuah prestasi, tentunya membutuhkan usaha yang maksimal. Usaha yang dilakukan akan berjalan lancar jika kita mempunyai semangat yang cukup. Jika kita ingin semangat saat menuntut ilmu, maka kita harus memiliki energi yang cukup. Inilah peran zat gizi yang cukup untuk menunjang prestasi siswa.

(28)

Cukup jelas perbedaan antara siswa yang setiap harinya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat gizi yang cukup dengan siswa yang hanya mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat saja. Meskipun karbohidrat juga penting, namun jika yang konsumsi hanya karbohidrat saja, energi akan cepat habis karena pembakaran energinya lebih cepat. Kita butuh penyeimbang karbohidrat tersebut. Itulah mengapa, kita butuh makanan yang mengandung protein, lemak, zat besi, mineral dan yang lain. Tentunya, agar pembakaran energi tersebut tidak berlangsung terlalu cepat, sehingga kita dapat menghemat energi yang kita miliki.

Perbedaannya adalah proses , kecepatan dan ketepatan dalam berfikir yang dimiliki. Siswa yang perkembangan otaknya maksimal karena zat gizi yang dikonsumsi akan memiliki prestasi yang lebih maksimal dibanding dengan siswa yang perkembangan otaknya kurang maksimal.

(29)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

Variabel independen Variabel Dependen

3.2. Defenisi Operasional

Defenisi operasional dari penelitian ini meliputi :

a. Pengetahuan Gizi

Pengetahuan yang dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energi, membangun, dan memelihara jaringan tubuh serta mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh.

Alat ukur : Quisioner Cara Ukur : Observasi Nilai Ukur : Ordinal

b. Kebiasaan Sarapan Pagi

Makan atau sarapan pagi adalah makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum beraktifitas, yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan.

Pengetahuan Gizi 

Dan 

Kebiasaan Sarapan Pagi 

(30)

Sebagai pemasok energi awal,khususnya sebagai sumber energy glukosa bagi otak,sarapan sangat dianjurkan terutama pada anak balita,anak-anak, remaja dan wanita hamil.

c. Prestasi Siswa

Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, Karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Nilai yang di ambil adalah : Nilai rata-ratakan semua mata pelajaran semester terakhir.

Alat Ukur : Laporan prestasi belajar siswa Cara Ukur : Observasi

Nilai Ukur : Ordinal

3.3. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Ha :Tidak ada hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa di SMA.Darul Ilmi murni Medan. Ho :Ada hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi

(31)

BAB IV

METEDOLOGI PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat analitik untuk mencari hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap data . Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA SWASTA Darul Ilmi Murni, Deli Serdang. Pengambilan data pada penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah siswa SMA SWASTA Darul Ilmi Murni, Deli Serdang yang berjumlah 100 orang.

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Terdaftar sebagai siswa SMA SWASTA Darul Ilmi Murni, Deli Serdang. 2. Bersedia menjadi responden dengan mengisi kuesioner penelitian.

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Responden yang tidak bersedia untuk menjawab quisioner.

2. Responden yang tidak bersekolah di SMA SWASTA Darul Ilmi Murni,Deli Serdang.

Untuk itu, dalam Sofyan (2008),digunakan rumus :

N=

(32)

P= proposri keadaan yang akan dicari

d= tingkat ketepatan absolute yang dikehendaki

Estimasi proporsi sebesar 50 %, tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95% dan ketepatan relative yang diinginkan sebesar 10%. Berdasarkan rumus tersebut diperoleh besar sampel adalah 100 orang.

N=

2

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di SMA SWASTA Darul Ilmi Murni, Deli Serdang yang berjumlah 100 orang.

4.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan memberikan self administered questionnaires (quesioner) dan hasil belajar siswa (nilai raport). 4.4.1. Prestasi Belajar

Hasil atau nilai pelajaran pada laporan hasil belajar bulanan siswa yang di ambil dari semester ganjil. Nilai rata-rata siswa tersebut dikategorikan sesuai baku skala penilaian (Depdiknas dalam Budy,2004).

1. Nilai rata-rata : 86-100 : Baik Sekali 2. Nilai rata-rata : 71-85 : Baik 3. Nilai rata-rata : 56-70 : Cukup 4. Nilai rata-rata : < 56 : Kurang

4.4.2. Uji validitas dan Reabilitas

(33)

dengan cara melakukan korelasi antara skore masing-masing variabel dengan skor total nya. Suatu variabel dikatakan valid bila skore variabel berkolerasi secara signifikan dengan skore total nya. Dari data validasi soal kuisioner diperoleh 17 soal yang valid sehingga ketika pengujian kembali, soal yang diujikan hanya 17 soal yang mewakili tingkat pengetahuan siswa terhadap gizi dan kebiasaan sarapan siswa. Untuk mengukur tingkat prestasi siswa diperoleh dari nilai bulanan pertama di semester ganjil.

4.5Pengolahan dan Analisa Data

(34)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Darul Ilmi Murni yang berloksi di Jalan Besar

Karya Jaya Ujung ( Titi Kuning). Sekolah ini berdiri sejak tahun 2005 untuk tingkat PG,

TK, SD dan SMP. Untuk tingkat SMA terbentuk dari tahun 2006.

Tingkat SMA terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa 24-25 orang per kelas.

Sistem pembelajaran di kelas adalah moving class.

Di Darul Ilmi Murni terdapat asrama untuk putra dan putri dengan fasilitas 1

kamar di tempati 2 orang siswa, ruang makan, mesjid, lapangan futsal, basket dan

badminton. Tidak semua siswa tinggal di asrama, tetapi ada juga yang full day. Siswa

yang full day setelah habis pembelajaran akan pulang kerumah masing-masing.

Sekolah ini memiliki berbagai ruangan yaitu, kelas, ruang administrasi, ruang

laboratrium computer, fisika, kimia dan biologi, perpustakaan, kantin, kamar mandi dan

lapangan.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan dengan menilai tingkat pemahaman siswa tentang gizi

dan kebiasaan sarapan pagi dengan tingkat prestasi siswa. Penilaian tingkat pemahaman

(35)

Sedangkan untuk tingkat pretasi siswa diambil dari nilai rapot bulanan pertama di bulan

Oktober semester ganjil tahaun ajaran 2013/2014 untuk tingkat SMA. Data lengkap

mengenai karakteristik responden tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.

5.1.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Gizi

. Pertanyaan yang mewakili tingkat pemahaman siswa terhadap gizi terdapat pada soal nomor 8,9,10,11,12,13,14, 16 dan 17. Dari pengelompokkan nilai kuisioner menunjukkan tingkat pemahaman siswa terhadap gizi yang diperoleh dari skala jawaban responden yang kemudian dipersentasekan dari jumlah total responden dapat diketahui bahwa 81% siswa tahu pengetian dari sarapan, 57% mengetahui manfaat dari sarapan, 64 % merasakan efek dari sarapan pagi ketika mengikuti pelajaran di sekolah, 82 % mengetahui pengertian dari gizi, 64 % memperhatikan kecukupan gizi untuk menu saran paagi setiap harinya,57 % memahami adanya hubungan sarapan pagi degan konsentrasi belajar di pagi hari, 59 % juga mengetahui pengaruh sarapan pagi terhadap kesiapan belajar dipagi hari serta 62 % menyatakan bahwa adanya pengaruh terhadap prestasi belajar dan 82 % siswa mengetahui bahwa karbohidrat dan protein lebih baik untuk menu di pagi hari.

5.1.2.2 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kebiasaan Sarapan yang Dilakuakn Siswa

Pertanyaan yang mewakili tingkat kebiasaan siswa untuk sarapan terdapat pada

soal nomor 1,2,3,4,5,6,7 dan 15. Dari pengelompokkan nilai kuisioner menunjukkan

tingkat kebiasaan siswa sarapan pagi yang diperoleh dari skala jawaban responden yang

kemudian dipersentasekan dari jumlah total responden diketahui bahwa 60% siswa selalu

(36)

yang hampir konstan / tetap, baik dihari sekolah ataupun dihari libur ( terdapat 53%

untuk sarapan di setiap pagi, 75 % dilakukan sebelum berangkat sekolah, dan 82 %

dialkuakn sekitar jam 6 – 7 pagi).

Tabel 5.1 Distribusi Prestasi Siswa Berdasarkan Raport Bulanan Pertama Semester

Ganjil

Nilai Rata - Rata Jumlah Siswa Kategori

75 – 80 1 Baik

81 – 85 65 Baik

85 – 90 34 Baik sekali

Nilai rata-rata siswa tersebut dikategorikan sesuai baku skala penilaian

(Depdiknas dalam Budy,2004).

5. Nilai rata-rata : 86-100 : Baik Sekali 6. Nilai rata-rata : 71-85 : Baik 7. Nilai rata-rata : 56-70 : Cukup

8. Nilai rata-rata : < 56 : Kurang

Dari table diatas kategori nilai rata – rata siswa SMA Darul Ilmi Murni untuk

nilai raport bulanan pertama di bulan Oktober semester ganjil diperoleh sebanyak 66

(37)

5.1.3 Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi Terhadap Prestasi

Siswa

Berikut ini adalah table mengenai korelasi antara pengetahuan gizi siswa dan

kebiasaan sarapan pagi terhadap prestasi siswa di SMA Darul Ilmi Murni tahun ajar 2013

– 2014. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi yang signifikan

terhadap variable independent ( pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan) dengan variable

dependent ( nilai rata – rata). Berikut ini data korelasi yang dihitung dengan

menggunakan SPSS ver

Tabel 5.4 Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Terhadap Prestasi

Siswa

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode analisis korelasi

product moment, diketahui bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara Correlations

pengetahuangiz

i

Kebiasaansarap

an

pengetahuangizi Pearson Correlation 1 .847**

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

Kebiasaansarapan Pearson Correlation .847** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

(38)

pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi siswa dimana tingkat

signifikan ( sig.2 tailed) ; p = 0,00 < 0,010 (Correlation is significant at the 0.01 level

(2-tailed). Maka Ho diterima Ada hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan

pagi dengan prestasi belajar siswa di SMA.Darul Ilmi murni Medan.

5.2 Pembahasan

Berdasarkan analisis product moment diperoleh, menunjukkan hasil bahwa

terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengetahuan gizi dan kebiasan sarapan

pagi dengan prestasi siswa di SMA Darul Ilmi Murni dengan koefesien korelasi ; p =

0,000 < 0,010 yang artinya semakin positif / semakin baik tingkat pengetahuan gizi dan

kebiasaan sarapan pagi siswa akan mempengaruhi tingkat prestasi siswa dikelas.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada seluruh siswa di SMA Darul Ilmi

Murni maka hipotesa yang diajukan dinyatakan diterima (terima Ho).

Berpedoman pada hasil penelitian ini, maka dapat dikatakan bahwa tingkat

pengetahuan gizi siswa akan mempengaruhi pola kebiasaan dan kepedulian siswa

terhadap sarapan pagi dan akhirnya akan mempengaruhi tingkat prestasi siswa. Menurut

Sediatama ( dalam santoso,2004) gizi atau makanan merupakan bahan dasar penyusunan

bahan makanan yang mempunyai fungsi sumber energy atau tenaga, menyokong

pertumbuhan badan memelihara dan mengganti jaringan tubuh, mengatur metabolism

dan berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh. Jadi, dengan tingginya kepedulian

siswa untuk membiasakan sarapan akan mempersiapkan energy yang cukup untuk lebih

berkonsentrasi ketika belajar sampai menjelang makan siang.

Dalam kaitanya dengan hasil penelitian diatas, semakin baik pengetahun gizi

seorang siswa maka ia akan lebih peduli dengan menu dan kombinasi makanan untuk

(39)

mengingat materi pelajaran yang hasilnya akan dilihat ketika hasil belajar siswa di setiap

laporan bulanan atau laporan semesteran.

Dari beberapa jurnal laporan penelitian yang berkaitan dengan judul penelitian

ini juga memaparkan bahwa perilaku makan berpengaruh secara signifikan terhadap

prestasi belajar siswa, hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya perilaku makan yang

baik, maka siswa akan lebih mudah berkonsentrasi dalam belajar sehingga siswa akan

mendapat prestasi yang memuaskan. Seperti salah satu jurnal penelitian Andry Arianto

dari Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, fakultas kedokteran menyimpulkan bahwa

prestasi siswa dengan kebiasaan sarapan lebih tinggi dibandingkan yang tidak sarapan,

siswa yang rutin sarapan prestasi belajarnya mendapatkan nilai diatas rata-rata kelas.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang dilihat dari rapot

nilai bulanan menyatakan dari 100 siswa 64 siswa berada dalam kategori baik rentang

nilai dari 71 – 85 dan 36 siswa berada dalam kategori baik sekali dengan rentang nilai 85

– 100. Jika dihubungkan dengan factor kebiasaan siswa maka respon siswa dari

penskoran kuisioner menunjukkan respon positif terhadap kebiasaan sarapan pagi berada

diatas 50 %..

Untuk tingkat pengetahuan gizi siswa, ini berkenaan dengan kemampuan

seseorang memahami konsep dan prinsip serta informasi yang berhubungan dengan gizi.

Peningkatan pengetahuan tentang gizi akan berpengaruh dengan kepedulian siswa dan

perilaku kebiasan sarapan di pagi hari. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa

tingkat pengetahuan siswa yang berasal dari penskoran kuisioner yang diwakilkan dari

beberapa soal di kuisioner menunjuukan tingkat pengetahun siswa tentang gizi baik

karena berada diatas 60%., sehingga dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat

(40)

sarapan yang baik dan akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi siswa sehingga

membentuk hubungan garis sejajar antar pengetahuan, sikap dan prestasi.

Makan pagi sangatlah penting, karena waktu sekolah adalah penuh aktivitas

yang membutuhkan energy yang cukup besar. Untuk makan pagi harus memenuhi

sebanyak ¼ kalori sehari (Sunita,2005). Manfaat dari makan pagi atau arapan pagi

adalah dapat menyediakan kaebohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan gairah

dan konsentrasi belajar bias lebih baik sehingga berdampak positif untuk meningkatkan

produktivitas dalam hal ini adalah prestasi belajar. Prestasi belajar adalah hasil yang

telah dicapai dalam proses belajar yang berupa perubahan tingkah laku yang dinyatakan

dengan skor atau nilai yang dilakukan oleh pendidik melalui evaluasi atau penilaian yang

diberikan kepada siswa. Berdasarkan uraian diatas, dapat dikatakan bahwa dengan

adanya perilaku makan yang baik, kebutuhan zat gizi tubuh akan terpenuhi, sehingga

konsnetrasi belajar akan lebih baik dan siswa akan lebih mudah dalam menerima

pelajaran disekolah. Seperti hasil penelitian Mazarina Devi yaitu korelasi perilaku makan

dan sataus gizi terhadap prestasi belajar siswa program akselerasi di SMP menunjukkan

bahwa prestasi belajar berhubungan dengan perilaku makan dan status gizi. Perilaku

makan dan status gizi berhubungan secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa

(41)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, kesimpulan penelitian iniadalah:

1. Tingkat pengetahuan siswa tentang gizi cukup tinggi karena soal kuisioner yang

mewakili tingkat pemahaman tentang apa itu gizi, manfaat dan pengaruhnya

terhadap prestasi belajar serta sejauh mana mereka peduli dengan menu dan

kombinasi sarapan diatas 50 %.

2. Untuk kebiasaan sarapan siswa hasil persentasenya diatas 50 % yang menunjukkan

kepedulian untuk sarapan dipagi hari cukup tinggi.

3. Dari hasil rapot bulanan 66 siswa memperoleh katagori baik dan 34 siswa dikatagori

baik sekali.

4. Ada hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi

belajar siswa di SMA.Darul Ilmi murni Medan.

6.2 Saran

Selama proses pelaksanaan penelitian, penulis menemukan beberapa hal yang

perlu diperhatikan dan dibenahi untuk meningkatkan kepedulian siswa untuk selalu

sarapan di pagi hari yang tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat pemahaman siswa

terhadap gizi.

1. Bagi Pihak Sekolah

Untuk pengelola dapur di SMA Darul Ilmi Murni untuk lebih menkombain menu

(42)

hari makana yang menggugah selera sangat mempengaruhi keinginan siswa untuk

sarapan

2. Bagi Siswa

Untuk meningkatkan prestasi di kelas dapat dilakukan dengan cara yang mudah

yaitu memperbaiki kebiasaan untuk lebih peduli dengan ketersediaan energy yang

cukup untuk mengingat materi pelajaran dan meningkatkan pengetahuan tentang gizi

juga sangat diperlukan agar tahu apa yang baik dimakan.

3. Bagi peneliti

Peneliti selanjutnya akan berusaha untuk melakukan penelitian yang lebih baik

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Achadi, Endang L. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Raja Grafindo.

Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Anwar. 2008 . Makan Pagi, (online). (http://kebiasaanmakan.com) diakses 29 Maret 2010.

Arisman, 2002. Gizi dan Kehidupan. Jakarta : EGC

Arisman, MB. 2004 . Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC.

Bagwel E. Susan. 2008. The Relentionship Between Breakfast and School Perfomance.

Depdiknas. 2002. Laporan Hasil Belajar. Jakarta: Rieneka Cipta. Inti Sari. 2008. Sarapan Menjaga Intelektualitas. www.intisari.com. Judarwanto Widodo. Perilaku Makan Anak Sekolah. www.bravehost.com.

Khosman, A. 2002. Pedoman Makanan, ( online ). (http://pedomanmakan.com. 1993, diakses 29 Maret 2010 )

Muhiji. 2006. Ilmu Gizi dan Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: Papar Sinar Sinanti.

Purnakarya. 2010. Pengaruh Zat Gizi Pada Prestasi, (online ). (http://zatgizi,wordpress.com/ 2010/10/13/un dikapus,diakses 19 November 2010 ).

Rahmi. 2007. Jangan Sepelekan Sarapan Pagi Untuk Si Kecil.

(44)

Sediaoetomo. 2008 . Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat.

Siagian, Augusta B ( 2008 ). Biasakan Sarapan, Itu Penting. Diakses 2 Oktober 2009. http://www.inilah.com/berita/2008/06/21/34504/biasakan-sarapan-itu-penting.html.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi nya. Jakarta : Bhineka Cipta.

(45)

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dwi Indriani

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 14 Mei 1992

Agama : Islam

Alamat : Jl. Raya menteng Gg Budi/Rahayu No.21 Medan

Orang Tua : Ir. H.Sumantri

Hj. Sri liani

Riwayat Pendidikan :

1. TK Mandiri Medan (1996) 2. SD. Harapan 2 Medan (1998) 3. SMP. Harapan 2 Medan (2004) 4. SMA Negeri 1 Medan (2007)

(46)
(47)
(48)

LAMPIRAN 4

KUESIONER PENELITIAN

PENGETAHUAN GIZI DAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI

1. Nama Responden :

2. Kelas :

3. Jenis Kelamin :

4. Umur Responden : Tahun

Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini dengan menggunakan tanda silang (X).

1. Apakah kamu sarapan setiap hari:

a. Ya, selalu dilakukan (5-7 kali seminggu)

b. Kadang-kadang (3-4 kali seminggu)

c. Jarang dilakukan (1-2 kali seminggu), alasannya...

2. Jika ya, pada saat kapan kamu sarapan:

a. Setiap pagi

b. Setiap mau pergi ke sekolah saja

c. Kalau lapar pagi-pagi

3. Apakah sebelum berangkat sekolah kamu selalu sarapan:

a. Ya, selalu dilakukan

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah,

alasannya...

4. Jam berapa biasanya kamu sarapan setiap hari:

a. Jam 6-7 pagi

(49)

c. Setelah pulang sekolah

5. Sarapan pagi yang bisanya kamu konsumsi berupa:

a. Makanan lengkap : Nasi, Sayur dan Lauk

b. Makanan tidak Lengkap :

...

c. Hanya minuman :

………

6. Apakah jenis sarapan yang kamu konsumsi selalu berganti setiap hari:

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak

7. Jika ya, makanan jajanan apa yang paling sering kamu beli:

a. Menu utama, seperti nasi soto, nasi gurih dan lontong

b. Kue-kue

c. Minuman

8. Apakah kamu tau apa itu sarapan?

a. Tahu, sarapan adalah

………

b. Tidak tahu

c. Kurang tahu

9. Menurut kamu apakah sarapan itu bermanfaat?

a. Bermanfaat, karena

………

b. Tidak bermanfaat, karena:

……….

c. Kurang bermanfaat, karena:

(50)

10. Apakah yang kamu rasakan ketika mengikuti pelajaran sekolah setelah sarapan pagi?

a. konsentrasi/semangat

b. mengantuk

c. sulit menangkap pelajaran

11. Apakah kamu tau apa itu gizi?

a. Tahu, gizi adalah

………

b. Tidak tahu

c. Kurang tahu

12.Apakah kamu selalu memperhatikan kecukupan gizi untuk menu makanan kamu setiap hari?

a. ya, selalu

b. Jarang/sesekali

c. Tidak pernah

13. Apakah menurut kamu ada hubungan antara sarapan pagi dengan konsentrasi belajar dipagi hari?

14. Apakah menurut kamu, kesiapan belajar (konsentrasi) dipagi hari memiliki pengaruh dengan kebiasaan sarapan pagi?

(51)

15. Jika kamu mengetahui manfaat yang banyak dari sarapan pagi,apakah kamu akan merubah kebiasaan sarapanmu ….

a. ya

b. belum tentu

c. tidak tahu

16. Apakah menurut kamu, kebiasaan sarapan pagi akan memiliki pengaruh terhadap prestasi kamu

a. Ya,

alasanya:……… …

b. Tidak,

alasanya:………..

c. Belum tentu

17. Bagaimanakah menurut kamu menu sarapan yang sehat ?

a. Susu,nasi goreng

b. Susu saja

c. Teh manis, roti

(52)

Lampiran 5

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

“Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan

Prestasi Belajar Siswa di SMA Darul Ilmi Murni”

Saya Dwi Indriani, mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara, sedang melaksanakan penelitian yang berjudul Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar Siswa di SMA Darul Ilmi Murni.

Tujuan Penelitian ini dilakukan untuk untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pagi dengan prestasi belajar siswa di SMA Darul Ilmi Murni serta untuk mengetahui alasan siswa yang tidak atau jarang untuk sarapan pagi. Adapun manfaat dari penelitian ini bagi adik – adik adalah sebagai bahan pertimbangan untuk lebih peduli dengan sarapan pagi yang memiliki hubungan dengan kesiapan dalam belaja dan lebih peduli terhadap jenis makanan yang dikonsumsi sebagai kecukupan gizi yang disesuaikan dengan kegiatan sehari-hari dengan cara terus meningkatkan pengetahuan terhadap gizi .

Saya akan memberikan kuesioner yang akan adik – adik isi untuk menilai sejauh mana pengetahuan tentang gizi makanan serta untuk menilai seberapa sering adik – adik saran di pagi hari. Setelah itu, dari data kuisioner akan dicari hubungan dengan tingkat prestasi adik –adik yang datanya diperoleh dari rapot bulanan.

Partisipasi adik-adik sukarela dan tanpa ada paksaan. Setiap data yang ada pada penelitian akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan penelitian . Untuk penelitian ini adik – adik tidak dikenai biaya. Bila adik – adik membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya:

Nama : Dwi Indriani

(53)

No. Hp : 085276154447

E-mail : dwi92indriani@yahoo.com

Terima kasih saya ucapkan kepada adik-adik yang telah ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Keikutsertaan adik – adik dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan adik –adik bersedia mengisis lembar persetujuan yang telah dipersiapkan.

Medan, 08 Desember 2013

Peneliti

(54)

LAMPIRAN 6

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT) KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat :

Kelas :

Setelah membaca dan mendapat penjelasan serta memahami sepenuhnya tentang judul penelitian di bawah ini :

Judul Penelitian : Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Pagi dengan Prestasi Belajar

Siswa di SMA Darul Ilmi Murni Tahun Ajaran 2013-2014

Nama Peneliti : Dwi Indriani

Instansi Penelitian : SMA Darul Ilmi Murni

Dengan ini menyatakan bersedia untuk menjadi subjek penelitian dengan sukarela dan tanpa paksaan.

Medan,

Yang membuat pernyataan

(55)

LAMPIRAN 7

Tabel Nilai Skala Kuisioner

Responden 

Nomor Kuisioner 

1  2  3  4  5  6  7  8  9  10  11  12  13  14  15  16  17  18  19

1  1  1  2  2  1  1  3  2  1  1  2  1  1  1  1  1  2  1  1

2  1  2  2  2  2  2  2  2  2  1  2  1  2  2  1  3  2  2  1

3  2  3  2  3  3  3  3  3  3  2  3  2  3  3  2  3  3  3  2

4  2  3  2  3  3  3  3  3  3  2  3  2  1  3  2  2  3  3  2

5  2  3  2  2  3  3  3  2  3  2  2  2  0  3  2  3  2  3  2

6  3  2  3  3  2  2  2  3  2  3  3  3  3  2  3  1  3  2  3

7  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3

8  3  2  3  3  2  2  1  3  2  3  3  3  1  2  3  3  3  2  3

9  3  2  3  3  2  2  3  3  2  3  3  3  1  2  3  1  3  2  3

10  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3

11  2  3  3  3  3  3  2  3  3  2  3  2  1  3  2  1  3  3  2

12  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3

13  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  1  3  3  3

14  3  1  3  3  1  1  3  3  1  3  3  3  3  1  3  3  3  1  3

15  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3

16  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  3  3  1  3  3  3

17  2  1  3  3  1  1  2  3  1  2  3  2  3  1  2  1  3  1  2

18  1  1  2  2  1  1  2  2  1  1  2  1  1  1  1  1  2  1  1

(56)

20  3  2  3  3  2  2  1  3  2  3  3  3  1  2  3  3  3  2  3

21  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3

22  2  3  2  2  3  3  3  2  3  2  2  2  1  3  2  3  2  3  2

23  2  3  2  3  3  3  3  3  3  2  3  2  3  3  2  3  3  3  2

24  3  3  3  3  3  3  2  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3

25  3  2  3  3  2  2  1  3  2  3  3  3  1  2  3  3  3  2  3

26  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3

27  2  1  3  3  1  1  2  3  1  2  3  2  3  1  2  1  3  1  2

28  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  2  3  3  1  3  3  3

29  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  3  1  3  3  3

30  1  2  2  2  2  2  2  2  2  1  2  1  2  2  1  3  2  2  1

(57)

LAMPIRAN 8

Warning # 849 in column 23. Text: in_ID

The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. It could

not be mapped to a valid backend locale.

RELIABILITY

/VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020

/SCALE('dwei') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL.

Reliability

Notes

Output Created 28-SEP-2013 22:59:26

Comments

Input

Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 30

Matrix Input

(58)

Cases Used

Statistics are based on all cases

with valid data for all variables in

the procedure.

Syntax

RELIABILITY

/VARIABLES= soal1, soal 2,

soal 3 VAR00004 VAR00005

(59)

Cases

Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,930 20

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 2,4000 ,77013 30

VAR00002 2,3667 ,80872 30

VAR00003 2,7000 ,46609 30

VAR00004 2,8000 ,40684 30

VAR00005 2,3667 ,80872 30

VAR00006 2,3667 ,80872 30

VAR00007 2,4000 ,67466 30

(60)

VAR00009 2,3667 ,80872 30

VAR00010 2,4000 ,77013 30

VAR00011 2,8000 ,40684 30

VAR00012 2,4000 ,77013 30

VAR00013 2,1000 ,99481 30

VAR00014 2,3667 ,80872 30

VAR00015 2,4000 ,77013 30

VAR00016 2,0000 ,98261 30

VAR00017 2,8000 ,40684 30

VAR00018 2,3667 ,80872 30

VAR00019 2,4000 ,77013 30

VAR00020 2,8000 ,40684 30

Item-Total Statistics

VAR00001 47,0000 76,897 ,837 ,922

VAR00002 47,0333 77,206 ,770 ,923

VAR00003 46,7000 84,493 ,477 ,929

VAR00004 46,6000 83,697 ,663 ,927

VAR00005 47,0333 77,206 ,770 ,923

(61)

VAR00007 47,0000 86,414 ,154 ,935

VAR00008 46,6000 83,697 ,663 ,927

VAR00009 47,0333 77,206 ,770 ,923

VAR00010 47,0000 76,897 ,837 ,922

VAR00011 46,6000 83,697 ,663 ,927

VAR00012 47,0000 76,897 ,837 ,922

VAR00013 47,3000 83,459 ,239 ,937

VAR00014 47,0333 77,206 ,770 ,923

VAR00015 47,0000 76,897 ,837 ,922

VAR00016 47,4000 88,179 -,019 ,943

VAR00017 46,6000 83,697 ,663 ,927

VAR00018 47,0333 77,206 ,770 ,923

VAR00019 47,0000 76,897 ,837 ,922

VAR00020 46,6000 83,697 ,663 ,927

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

49,4000 88,800 9,42338 20

(62)

LAMPIRAN 9

Tabel Penskoran Kuisioner Untuk Mengukur Tingkat Kebiasaan Sarapan Siswa 

Responden 

No. Soal 

1  2  3  4  5  6  7  15 

1  1  1  2  2  1  1  3  1 

2  1  2  2  2  2  2  2  1 

3  2  3  2  3  3  3  3  2 

4  2  3  2  3  3  3  3  2 

5  2  3  2  2  3  3  3  2 

6  3  2  3  3  2  2  2  3 

7  3  3  3  3  3  3  3  3 

8  3  2  3  3  2  2  1  3 

9  3  2  3  3  2  2  3  3 

10  3  3  3  3  3  3  3  3 

11  2  3  3  3  3  3  2  2 

12  3  3  3  3  3  3  2  3 

13  3  3  3  3  3  3  3  3 

14  3  1  3  3  1  1  3  3 

15  3  3  3  3  3  3  2  3 

16  3  3  3  3  3  3  3  3 

(63)

18  1  1  2  2  1  1  2  1 

19  1  1  3  3  1  1  2  1 

20  3  2  3  3  2  2  1  3 

21  3  3  3  3  3  3  2  3 

22  2  3  2  2  3  3  3  2 

23  2  3  2  3  3  3  3  2 

24  3  3  3  3  3  3  2  3 

25  3  2  3  3  2  2  1  3 

26  3  3  3  3  3  3  3  3 

27  2  1  3  3  1  1  2  2 

28  3  3  3  3  3  3  3  3 

29  3  3  3  3  3  3  3  3 

30  1  2  2  2  2  2  2  1 

31  3  3  3  3  3  3  3  3 

32  3  1  3  3  1  1  3  3 

33  3  3  3  3  3  3  2  3 

34  3  3  3  3  3  3  3  3 

35  2  1  3  3  1  1  2  2 

36  1  1  2  2  1  1  2  1 

37  1  1  2  3  3  3  3  2 

38  2  1  2  3  3  3  2  3 

39  3  2  3  3  2  2  1  3 

40  3  2  3  3  3  3  3  3 

(64)

42  2  3  3  3  3  3  3  3 

43  3  3  3  3  3  3  3  3 

44  2  3  3  2  2  2  2  1 

45  2  3  3  3  3  3  3  3 

46  3  3  3  3  3  3  3  3 

47  3  2  3  3  3  3  3  2 

48  3  3  3  1  3  3  1  3 

48  3  3  3  3  3  3  3  3 

50  1  3  3  3  3  3  3  1 

51  3  3  3  3  1  1  2  2 

52  3  3  3  3  3  3  3  3 

53  1  2  3  3  3  3  3  3 

54  1  1  2  2  2  2  2  1 

55  1  1  3  1  3  3  1  3 

56  2  3  3  3  3  3  3  2 

57  3  3  3  3  3  3  2  3 

58  3  2  2  3  2  2  1  3 

59  3  2  3  3  3  3  3  3 

60  3  3  3  3  1  1  2  2 

61  2  3  3  3  3  3  3  3 

62  3  3  3  3  3  3  3  3 

63  1  2  3  2  2  2  2  1 

64  3  3  3  3  3  3  3  3 

(65)

66  2  1  2  3  3  2  3  2 

67  1  1  2  2  1  1  3  1 

68  1  2  2  2  2  2  2  1 

69  2  3  2  3  3  3  3  2 

70  2  3  2  3  3  3  3  2 

71  2  3  2  2  3  3  3  2 

72  3  2  3  3  2  2  2  3 

73  3  3  3  3  3  3  3  3 

74  3  2  3  3  2  2  1  3 

75  3  2  3  3  2  2  3  3 

76  3  3  3  3  3  3  3  3 

77  3  3  3  3  3  3  3  3 

78  3  1  3  3  1  1  3  3 

79  3  3  3  3  3  3  2  3 

80  3  3  3  3  3  3  3  3 

81  2  1  3  3  1  1  2  2 

82  1  1  2  2  1  1  2  1 

83  1  1  3  3  1  1  2  1 

84  3  2  3  3  2  2  1  3 

85  2  3  2  3  3  3  3  2 

86  2  3  2  2  3  3  3  2 

87  3  2  3  3  2  2  2  3 

88  3  3  3  3  3  3  3  3 

(66)

90  3  2  3  3  2  2  3  3 

91  3  3  3  3  3  3  3  3 

92  3  3  3  3  3  3  3  3 

93  3  1  3  3  1  1  3  3 

94  3  3  3  3  3  3  2  3 

95  3  3  3  3  3  3  3  3 

96  3  3  3  3  3  3  3  3 

97  3  1  3  3  1  1  3  3 

98  3  3  3  3  3  3  2  3 

99  3  3  3  3  3  3  3  3 

100  2  1  3  3  1  1  2  2 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(67)

LAMPIRAN 10

Tabel Penskoran Kuisioner Mengukur Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Gizi

Responden

No.Soal

8  9  10  11  12  13  14  16  17 

1  2  1  1  2  1  1  1  1  2 

2  2  2  1  2  1  2  2  3  2 

3  3  3  2  3  2  3  3  3  3 

4  3  3  2  3  2  1  3  2  3 

5  2  3  2  2  2  0  3  3  2 

6  3  2  3  3  3  3  2  1  3 

7  3  3  3  3  3  3  3  1  3 

8  3  2  3  3  3  1  2  3  3 

9  3  2  3  3  3  1  2  1  3 

10  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

11  3  3  2  3  2  1  3  1  3 

12  3  3  3  3  3  3  3  1  3 

13  3  3  3  3  3  2  3  1  3 

14  3  1  3  3  3  3  1  3  3 

15  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

16  3  3  3  3  3  1  3  1  3 

17  3  1  2  3  2  3  1  1  3 

18  2  1  1  2  1  1  1  1  2 

(68)

20  3  2  3  3  3  1  2  3  3 

21  3  3  3  3  3  3  3  1  3 

22  2  3  2  2  2  1  3  3  2 

23  3  3  2  3  2  3  3  3  3 

24  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

25  3  2  3  3  3  1  2  3  3 

26  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

27  3  1  2  3  2  3  1  1  3 

28  3  3  3  3  3  2  3  1  3 

29  3  3  3  3  3  3  3  1  3 

30  2  2  1  2  1  2  2  3  2 

31  3  3  3  3  3  2  3  1  3 

32  3  1  3  3  3  3  1  3  3 

33  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

34  3  3  3  3  3  1  3  1  3 

35  3  1  2  3  2  3  1  1  3 

36  2  1  1  2  1  1  1  1  2 

37  3  3  2  3  2  3  3  3  3 

38  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

39  3  2  3  3  3  1  2  3  3 

40  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

41  3  1  2  3  2  3  1  1  3 

42  3  3  3  3  3  2  3  1  3 

(69)

44  2  2  1  2  1  2  2  3  2 

45  3  3  3  3  3  2  3  1  3 

46  3  2  3  3  3  3  3  3  3 

47  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

48  1  3  3  1  3  3  3  1  2 

48  3  2  3  3  3  3  3  3  3 

50  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

51  3  1  2  3  2  3  1  1  3 

52  3  3  3  3  3  2  3  1  3 

53  3  3  3  3  3  3  3  1  3 

54  2  2  1  2  1  2  2  3  2 

55  1  3  3  1  3  3  3  1  2 

56  3  3  2  3  2  3  3  3  3 

57  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

58  3  2  3  3  3  1  2  3  3 

59  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

60  3  1  2  3  2  3  1  1  3 

61  3  3  3  3  3  2  3  1  3 

62  3  3  3  3  3  3  3  1  3 

63  2  2  1  2  1  2  2  3  2 

64  3  3  3  3  3  2  3  1  3 

65  3  3  3  3  3  3  3  1  3 

66  2  3  1  3  2  1  3  1  3 

(70)

68  2  2  1  2  1  2  2  3  2 

69  3  3  2  3  2  3  3  3  3 

70  3  3  2  3  2  1  3  2  3 

71  2  3  2  2  2  0  3  3  2 

72  3  2  3  3  3  3  2  1  3 

73  3  3  3  3  3  3  3  1  3 

74  3  2  3  3  3  1  2  3  3 

75  3  2  3  3  3  1  2  1  3 

76  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

77  3  3  3  3  3  2  3  1  3 

78  3  1  3  3  3  3  1  3  3 

79  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

80  3  3  3  3  3  1  3  1  3 

81  3  1  2  3  2  3  1  1  3 

82  2  1  1  2  1  1  1  1  2 

83  3  1  1  3  1  3  1  2  3 

84  3  2  3  3  3  1  2  3  3 

85  3  3  2  3  2  1  3  2  3 

86  2  3  2  2  2  0  3  3  2 

87  3  2  3  3  3  3  2  1  3 

88  3  3  3  3  3  3  3  1  3 

89  3  2  3  3  3  1  2  3  3 

90  3  2  3  3  3  1  2  1  3 

(71)

92  3  3  3  3  3  2  3  1  3 

93  3  1  3  3  3  3  1  3  3 

94  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

95  3  3  3  3  3  1  3  1  3 

96  3  3  3  3  3  2  3  1  3 

97  3  1  3  3  3  3  1  3  3 

98  3  3  3  3  3  3  3  3  3 

99  3  3  3  3  3  1  3  1  3 

100  3  1  2  3  2  3  1  1  3 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(72)

LAMPIRAN 11

Tabel Skala Nilai Penskoran Kuisioner Untuk Kebiasan sarapan Pagi Siswa

Skala Nilai Kuisioner Untuk Kebiasaan Sarapan Pagi

skala n1 n2 n3 n4 n5 n6 n7 n15

1 16 22 0 2 20 20 10 14

2 24 23 24 15 20 21 33 15

3 60 53 75 82 59 58 56 61

Tabel Skala Nilai Penskoran Kuisioner Untuk Tingkat Pengetahuan Gizi Siswa

Skala Nilai Kuisioner Untuk Tingkat Pengetahuan Gizi

skala n8 n9 n10 n11 n12 n13 n14 n16 n17

1 2 20 14 2 13 27 20 49 0

2 16 22 21 15 13 16 20 5 17

Gambar

Tabel 5.1  Distribusi Prestasi Siswa Berdasarkan Raport Bulanan Pertama Semester
Tabel 5.4 Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Sarapan Terhadap Prestasi
Tabel Nilai Skala Kuisioner
Tabel Penskoran Kuisioner Mengukur Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Gizi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Berita Acara Penetapan Hasil Kualifikasi nomor BA-10/BC.015/ULP/POKJA.INSW/2017 tanggal 28 Februari 2017, dengan ini Kelompok Kerja Khusus ULP Kantor Pusat

(1) Laporan tahunan dan perhitungan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 serta pembebasan dan pelunasan sepenuhnya

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan limpahan karunia berupa kesehatan dan kekuatan jasmani serta rohani, sehingga

PROGRAM DIPLOMA 3 HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET. Surakarta

Peran dan keberadaan pengawas semakin diperlukan tidak hanya untuk memberikan bimbingan, bantuan dan pembinaan kepada guru untuk meningkatkan kinerja dalam

Dari hasil estimasi diketahui nilai probabilitas F statistik pada model permintaan uang sederhana yang dirumuskan Chowdhury dan Leventakis memiliki nilai 0.0000

Apabila telah dipilih upaya penyelesaian sengketa konsumen di luar pengadilan, gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya tersebut dinyatakan tidak berhasil

Berdasarkan fenomena di atas peneliti tertarik untuk meneliti kalimat transformasi fokus pada teks terjemahan Alquran yang mengandung etika berbahasa dan dampak