• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Publik (Studi Tentang Pengurusan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Publik (Studi Tentang Pengurusan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu)"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Burhan Mungin. 2007.Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik,dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana

(2)

Husaini Usman, 2009. Metode Penelitian Sosial (Edisi Kedua), Jakarta: Bumi Aksara

Kumorotomo, w. 2005.Akuntabilitas Birokrasi Publik. Yogyakarta.Pustaka Pelajar Offset.

Kurniawan, Agung. 2005.Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Pembaruan

Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Yogyakarta: Penerbit Andi.

Moenir, H.A.S. 1998. Manajemen pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara

Renyowijoyo, Muindro. 2010. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba. Jakarta: Mitra Wacana Media

Robert. 1996. Pelayanan Publik. PT.Gramedia Pustaka Utama.

Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi. 1995. Metode Penelitian Survai, Jakarta : PT. Pustaka LP3ES Indonesia

Sinambela, Lijan Poltak dkk.2006.Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan, dan Implementasi. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono.2007. Metode Penelitian Administrasi Negara. Bandung: Alfabet

Sutiono.2004. Memahami Good Governance Dalam Perspektif Sumber Daya Manusia.Yogyakarta : Gava Media.

Umar, Haryono dkk. 2004. Konsep dan Pengukuran Akuntabilitas. Jakarta: Universitas Trisakti

Wahab, Solichin, Putra, Fadillah, dan Arif, Saiful. 2002. Masa Depan Otonomi Daerah: Kajian Sosial, Ekonomi dan Politik untuk Menciptakan Sinergi dalam Pembangunan Daerah. Surabaya: Penerbit SIC.

Widodo, Joko. 2001. Good Governance: Telaah Dari Dimensi Akuntabilitas danKontrol

Birokrasi Pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Surabaya: Insan

Cendekia

Sumber Perundang-Undangan

Undang-Undang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik

(3)

Sumber Lainnya:

INDEF (1999), “Birokrasi, Korupsi, dan Reformasi, Kasus Pelayanan KTP”, Jakarta

(4)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1. Keadaan Geografis Kelurahan Padang Bulan

3.1.1. Letak dan Luas Wilayah

Kelurahan Padang Bulan adalah salah satu kelurahan yang berada dalam wilayah Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhan Batu.Dasar Pembentukan Kelurahan Padang Bulan adalah hasil pemekaran dari Kelurahan Sirandorung Kecamatan Bilah Hulu yang mula bernama Kelurahan Persiapan Padang Bulan dan akhirnya menjadi Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Rantau Utara pada tahun 1996.

Adapun batas-batas Kelurahan Padang Bulan adalah sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatas dengan Kelurahan Bakaran Batu dan Kartini b. Sebelah timur berbatas dengan Kelurahan Bakaran Batu.

c. Sebelah selatan berbatas dengan Kelurahan Sirandorung.

(5)

Luas Kelurahan Padang Bulan yaitu kurang lebih 300 Ha, terbagi atas 10 lingkungan yang terdiri dari daerah pemukiman/perumahan, perkantoran, pertokoan, dan sebagainya. Berikut merupakan tabel tentang luas wilayah kelurahan yang menjadi daerah lokasi penelitian:

Tabel 3.1

Luas wilayah Kelurahan Padang Bulan

No Lingkungan Luas Wilayah

1 Setia 20 Ha

2 Nenas. I 15 Ha

3 Nenas. II 17 Ha

4 Padang Bulan 25Ha

5 Balai Desa 25 Ha

6 Gang Aman 15 Ha

7 Sumber Beji A 25 Ha

8 Sumber Beji B 35 Ha

9 Kampung Sawah. 75 Ha

10 Terminal. 48 Ha

Jumlah 300 Ha

Sumber: Profil Kelurahan Padang Bulan 2014

3.1.2. Pendidikan

(6)

jenjang pendidikan tingkat TK sampai perguruan tinggi. Berikut ini disajikan tabel fasilitas pendidikan:

Tabel 3.2.

Fasilitas Pendidikan di Kelurahan Padang Bulan

No Fasilitas Pendidikan Jumlah

1 PAUD 3

2 TK 3

3 SD 3

4 SMP -

5 SMA -

6 Perguruan Tinggi 3

Jumlah 12

Sumber: Profil Kelurahan Padang Bulan 2014

3.1.3. Kesehatan

Keberadaan fasilitas kesehatan yang mudah dijangkau dan jaraknya dekat sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan taraf kehidupan masyarakat.Adapun tabel fasilitas kesehatan di Kelurahan Padang Bulan seperti dibawah ini:

Tabel 3.3

Sarana Fasilitas Kesehatan Kelurahan Padang Bulan

No Fasilitas Kesehatan Jumlah

1 Rumah Sakit -

(7)

3 Poliklinik Kelurahan 2 4 Balai Kesehatan Ibu dan Anak 3

Jumlah 5

Sumber: Profil Kelurahan Padang Bulan 2014

3.1.4. Agama

Salah satu ciri dari penduduk Kelurahan Padang Bulan adalah keberagaman agama yang dianut, kehidupan beragama di daerah ini cukup rukun dan tenteram. Untuk menjalankan ibadahnya masing – masing, diperlukan sarana peribadatan yang akan dirincikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 3.4

Sarana Ibadah di Kelurahan Padang Bulan

No Sarana Ibadah Jumlah

1 Mesjid 12

2 Mushalla 10

3 Gereja -

4 Kuil -

Jumlah 22

Sumber: Profil Kelurahan Padang Bulan 2014

3.2. Demografi Penduduk

3.2.1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk di Kelurahan Padang Bulan sampai dengan April 2014 adalah 12.498 jiwa, terdiri dari 2.907 Kepala Keluarga dengan klasifikasi sebagai berikut:

a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

(8)

Tabel 3.5

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

No Lingkungan Jumlah

Penduduk Laki-Laki Perempuan

Jumlah Rumah Tangga

1 Setia 1.695 jiwa 834 jiwa 861 jiwa 309 KK 2 Nenas. I. 800 jiwa 380 jiwa 420 jiwa 248 KK 3 Nenas. Ii. 809 jiwa 402 jiwa 407 jiwa 199 KK 4 Padang Bulan. 1.386 jiwa 651 jiwa 735 jiwa 350 KK 5 Balai Desa. 2.534 jiwa 1.342 jiwa 1.192 jiwa 549 KK 6 Gang Aman. 975 jiwa 485 jiwa 490 jiwa 197 KK 7 Sumber Beji. A. 572 jiwa 298 jiwa 274 jiwa 127 KK 8 Sumber Beji. B. 842 jiwa 407 jiwa 435 jiwa 227 KK 9 Kampung Sawah. 1.404 jiwa 706 jiwa 698 jiwa 337 KK 10 Terminal. 1.481 jiwa 714 jiwa 767 jiwa 364 KK

Jumlah 12.498 jiwa 6.219 jiwa 6.279 jiwa 2.907 KK Sumber: Profil Kelurahan Padang Bulan 2014

(9)

b. Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan

Adapun jenis pekerjaan penduduk Kelurahan Padang Bulan sangat beragam, antara lain:

Tabel 3.6

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan

Sumber: Profil Kelurahan Padang Bulan 2014

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penduduk di Kelurahan Padang Bulan memiliki banyak variasi pekerjaan diluar daripada petani, industri, PNS, atau lainnya, misalnya saja dengan membuka usaha sendiri atau wiraswasta.

c. Jumlah Penduduk Menurut Agama

No Lingkungan Petani/

Pekebun Industri

PNS/TNI/

Polri Lainnya Jumlah

1 Setia 15 jiwa 25 jiwa 65 jiwa 1.590 jiwa 1.695 jiwa 2 Nenas I 21 jiwa 13 jiwa 32 jiwa 734 jiwa 800 jiwa 3 Nenas II 25 jiwa 14 jiwa 35 jiwa 735 jiwa 809 jiwa 4 Padang Bulan. 51 jiwa 17 jiwa 75 jiwa 1.243 jiwa 1.386 jiwa 5 Balai Desa. 47 jiwa 20 jiwa 123 jiwa 2.344 jiwa 2.534 jiwa 6 Gang Aman 18 jiwa 12 jiwa 25 jiwa 920 jiwa 975 jiwa 7 Sumber Beji. A. 55 jiwa 20 jiwa 32 jiwa 465 jiwa 572 jiwa 8 Sumber Beji. B. 49 jiwa 15 jiwa 37 jiwa 741 jiwa 842 jiwa 9 Kampung Sawah 112 jiwa 12 jiwa 113 jiwa 1.167 jiwa 1.404 jiwa 10 Terminal. 219 jiwa 36 jiwa 87 jiwa 1.139 jiwa 1.481 jiwa

(10)

Menurut agama dan keyakinan yang dianut, penduduk di Kelurahan Padang Bulan menganut 5 jenis agama yang terdiri dari Islam, Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu. Uraiannya dijelaskan dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.7

Jumlah Penduduk Menurut Agama

No Lingkungan

A G A M A

Jumlah Penduduk Islam Kristen Katholik Hindu Budha

1 Setia 1.629 Jiwa 34 Jiwa 16 Jiwa - 16 Jiwa 1.695 jiwa

2 Nenas. I. 800 Jiwa - - - - 800 jiwa

3 Nenas. II 800 Jiwa 9 Jiwa - - - 809 Jiwa

4 Padang Bulan. 1.359 Jiwa 21 Jiwa - - 6 Jiwa 1.386 Jiwa 5 Balai Desa. 2.458 Jiwa 76 Jiwa - - - 2.534 Jiwa 6 Gang Aman 819 Jiwa 146 Jiwa 4 Jiwa - 6 Jiwa 975 Jiwa 7 Sumber Beji A 555 Jiwa 17 Jiwa - - - 572 Jiwa 8 Sumber Beji B 717 Jiwa 117 Jiwa 4 Jiwa - 4 Jiwa 842 jiwa 9 Kp Sawah 1.334 Jiwa 56 Jiwa - - 14 Jiwa 1.404 Jiwa 10 Terminal. 1.259 Jiwa 148 Jiwa - - 74 Jiwa 1.481 Jiwa

Jumlah 11.730 Jiwa 624 Jiwa 24 Jiwa - 120 Jiwa 12.498 Jiwa Sumber: Profil Kelurahan Padang Bulan 2014

(11)

3.3.Jumlah Lingkungan

Jumlah lingkungan yang terdapat di wilayah Kelurahan Padang Bulan adalah sebanyak 10 (sepuluh) lingkungan, dengan masing-masing Kepala Lingkungan sebagai berikut:

Tabel 3.8

Jumlah Lingkungan dan Nama Kepala Lingkungan

No Lingkungan Kepala Lingkungan

1 Lingkungan Setia Julkifli Lubis 2 Lingkungan Nenas I Suhaimi Nasution 3 Lingkungan Nenas II Ridwan Dalimunte 4 Lingkungan Padang Bulan Syaiful Bahri Nasution 5 Lingkungan Balai Desa Mijo

6 Lingkungan Gang Aman Bahrum Ritonga

7 Lingkungan Sumber Beji A Syahrial Efendi Dalimunte 8 Lingkungan Sumber Beji B Jumino

9 Lingkungan Kampung Sawah Rasman

10 Lingkungan Terminal Pangadilan Hasibuan

Sumber: Profil Kelurahan Padang Bulan 2014

3.4.Arah dan Kebijakan Umum Bidang Pembangunan yang Dikelola

(12)

Kelurahan (Tupoksi) Kelurahan, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2005 Tentang Kelurahan.

Pada pasal 4 disebutkan tugas pokok kelurahan adalah sebagai berikut: Lurah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta melaksanakan urusan pemerintahan lain yang dilimpahkan oleh Bupati/Walikota yang disesuaikan dengan kebutuhan kelurahan dengan memperhatikan prinsip efisiensi dan peningkatan akuntabilitas.

Pada pasal 5 disebutkan, untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Lurah mempunyai tugas antara lain:

1. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan; 2. Pemberdayaan masyarakat;

3. Pelayanan masyarakat;

4. Menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum; 5. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan 6. Pembinaan lembaga kemasyarakatan.

Dalam melaksanakan pembangunan di Kelurahan terdapat Susunan Organisasi Kelurahan dengan masing-masing kebijakan umum yang berdasarkan pada Tupoksinya masing-masing yaitu:

1. Sekretaris Lurah

(13)

a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Mengumpulkan, menghimpun, dan mengolah data serta informasi yang berhubungan dengan bidang tugas;

c. Melakukan pemantauan dan pengendalian program kerja lingkungan; d. Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan kearsipan kelurahan;

e. Melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan rumah tangga, dan barang inventaris kelurahan;

f. Membantu Lurah dengan mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perangkat Kelurahan dan Kepala Lingkungan;

g. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang administrasi perangkat Kelurahan serta menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

h. Menyusun dan menyajikan data statistik dan grafik atau visualisasi data perangkat Kelurahan;

i. Melakukan pemeriksaan administrasi dan memberikan paraf untuk kelanjutan proses penyelesaian urusan surat menyurat;

j. Mengevaluasi dan menyusun laporan bulanan, berkala, dan tahunan serta mengkoordinasikannya dengan unit terkait;

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Lurah.

2. Seksi Pemerintahan

(14)

melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, maka seksi pemerintahan mempunyai fungsi:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Menghimpun dan mengolah data yang berhubungan dengan bidang pemerintahan;

c. Mengumpulkan bahan dalam rangka pembinaan lingkungan dan masyarakat;

d. Membantu pelaksanaan tugas-tugas di bidang pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);

e. Membantu pelaksanaan tugas-tugas di bidang keagrariaan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

f. Memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat di bidang pemerintahan;

g. Membantu menyelenggarakan pelayanan administrasi kependudukan antara lain bidang pelayanan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), mencatat Surat Kematian/Kelahiran, mencatat Surat Pindah/Mandah masuk dan keluar;

h. Melaksanakan kegiatan pencatatan monografi kelurahan;

i. Membantu Lurah dalam kegiatan pembinaan kegiatan Sosial Politik, ideologi negara dan kesatuan bangsa;

j. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan bidang tugas dan menyiapkan bahan petunjuk pemecahan masalah;

(15)

l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Lurah.

3. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Seksi ini mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan ketentraman dan ketertiban di Kelurahan.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi antara lain:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum;

c. Mengumpul dan mengolah data yang berhubungan dengan bidang ketentraman dan ketertiban umum

d. Melaksanakan pembinaan kepada masyarakat di bidang ketentraman dan ketertiban umum sesuai dengan ketentuan yang berlaku

e. Membantu pelaksanaan pengawasan terhadap penyaluran bantuan kepada masyarakat dan melakukan kegiatan pengamanan akibat bencana alam dan bencana lainnya;

f. Membantu dan mengusahakan kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan kerukunan warga;

g. Memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang ketentraman dan ketertiban;

h. Membantu penyelenggaraan kegiatan administrasi Pertahanan Sipil; i. Membina kegiatan siskamling;

(16)

berkaitan dengan ketentraman dan ketertiban umum serta mengkoordinasikannya kepada instansi terkait;

k. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang ketentraman dan ketertiban;

l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Lurah.

4. Seksi Pembangunan

Seksi Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan perekonomian dan pembangunan di wilayah Kelurahan.Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pembangunan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Mengumpulkan, mengolah, dan mengevaluasi data di bidang perekonomian dan pembangunan;

c. Melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha ekonomi lemah, dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat;

(17)

e. Melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya dan partisipasi untuk meningkatkan perekonomian dan pelaksanaan pembangunan;

f. Membantu pembinaan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta menjaga dan memelihara sarana dan prasarana fisik di lingkungan kelurahan;

g. Melaksanakan administrasi perekonomian dan pembangunan di kelurahan; h. Membantu, membina, dan menyiapkan bahan-bahan dalam rangka

musyawarah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD); i. Membina kelompok-kelompok industri, koperasi, dan pendidikan;

j. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang perekonomian dan pembangunan.

5. Seksi Kesejahteraan Masyarakat

Seksi Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat.Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud, maka Seksi Kesejahteraan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan;

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesejahteraan masyarakat;

(18)

d. Membantu pelaksanaan pembinaan kegiatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, Pramuka, dan organisasi kemasyarakatan lainnya;

e. Melakukan pembinaan dalam bidang kegiatan olah raga dan sosial budaya; f. Membantu mengumpulkan dan menyalurkan dana/bantuan terhadap

korban bencana alam dan bencana lainnya;

g. Membantu kegiatan mengumpulkan zakat, infaq, dan shadaqah;

h. Membantu pelaksanaan pemungutan dana Palang Merah Indonesia (PMI); i. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang kesejahteraan

rakyat.

6. Seksi Umum

Seksi Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan di bidang pelayanan umum yang meliputi inventarisasi, kebersihan, serta sarana dan prasarana umum.Untuk melaksanakan tugas tersebut, maka Seksi Umum mempunyai fungsi antara lain:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja;

b. Menyusun program peningkatan pelayanan umum;

c. Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan pelayanan kebersihan, keindahan, pertamanan, dan sanitasi lingkungan

d. Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan sarana dan prasarana fisik pelayanan umum;

(19)

f. Memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat yang memerlukan legalisasi Lurah;

g. Melakukan pembinaan kepada lingkungan tentang peningkatan pelayanan umum;

h. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang prosedur tetap pelayanan umum;

i. Mensosialisasikan peraturan perundang-undangan dan peraturan daerah serta kebijaksanaan Pemerintah kepada seluruh perangkat Kelurahan maupun masyarakat;

j. Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang tugas.

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Metode kualitatif adalah metode yang lazim digunakan dalam penelitian ilmu sosial.Penelitian kualitatif menggunakan observasi terstruktur maupun tidak terstruktur dan interaktif komunikatif sebagai alat pengumpulan data, terutama wawancara mendalam dan peneliti menjadi instrumen utamanya.

(20)

Penelitian ini dilaksanakan untuk membangun pengetahuan melalui pemahaman dan penemuan.Temuan-temuan kualitatif dapat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan-hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya.Pada konteks ini, statement-statement relasional digunakan dalam kerangka pengembangan teori.

Setelah dilakukan penelitian dan melakukan pengumpulan data maka telah dikumpulkan sejumlah data, baik data primer yang diperoleh hasil wawancara dari berbagai informan dan data sekunder yang diperoleh dari hasil observasi dan dokumen-dokumen milik Pemerintah Kelurahan Padang Bulan dan tinjauan sumber pustaka lainnya.Data-data yang dikumpulkan tersebut merupakan data yang diperlukan untuk mengetahui bagaimana Akuntabilitas dan Transparansi Pelayanan Publik di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu dalam hal pengurusan Kartu Keluarga (KK).

4.1. Pelayanan Publik di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Rantau Utara

Kabupaten Labuhanbatu

Adapun yang menjadi objek penelitian dalam hal ini adalah pelayanan administrasi di Kelurahan Padang Bulan, yaitu pelayanan Kartu Keluarga (KK).

4.1.1. Kartu Keluarga

(21)

nama, susunan, dan hubungan dalam keluarga serta identitas anggota keluarga yang diterbitkan oleh Dinas KKBCS Kabupaten Labuhanbatu.

Adapun yang menjadi persyaratan dalam mengurus Kartu Keluarga (KK) di Kelurahan Padang Bulan yaitu:

1. Surat pengantar dari RT/RW;

2. Mengisi formulir permohonan kartu keluarga;

3. Melampirkan surat keterangan pindah datang (bagi yang pindah); 4. Melampirkan fotocopy kutipan akta nikah/perkawinan;

5. Melampirkan fotocopy kutipan akta kelahiran/surat kelahiran dari doktor/bidan/penolong kelahiran (untuk penambajakan anak);

6. Persyaratan lain yang diperlukan.

Catatan: Untuk pemecahan Kartu Keluarga (KK), harus melampirkan KK lama.

4.1.2. Tata Cara Dalam Pengurusan Kartu Keluarga (KK)

Masyarakat Masyarakat mengambil surat keterangan di RT/RW

Desa/Kelurahan

1. Mencatat ke dalam buku harian peristiwa kependudukan

2. Melakukan verifikasi dan validasi kependudukan

3. Kepala desa/lurah menandatangani formulir

(22)

Penjelasan:

1. RT & RW

a. Pemohon mengurus Surat Pengantar Domisili atau Permohonan KK Penduduk WNI yang menerangkan mengenai alamat domisili penduduk WNI atau penduduk orang asing tinggal tetap.

2. Kelurahan

a. Pemohon mengisi Formulir Biodata Penduduk WNI dan Formulir Permohonan KK;

b. Petugas registrasi mencatat dalam Buku Harian Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa Penting;

c. Petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk; d. Lurah menandatangani Formulir Permohonan KK;

e. Pemohon meneruskan berkas formulir permohonan kepada Camat sebagai dasar proses penerbitan atau perubahan KK di Kecamatan.

3. Kecamatan

a. Menerima, meneliti dan mengagendakan berkas permohonan;

b. Menerima pembayaran Retribusi dan memberikan Resi pembayaran sebagai tanda bukti untuk pengambilan kartu keluarga;

(23)

d. Melakukan proses pemutakhiran data kependudukan berdasarkan hasil pengolahan data yang diterima dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil;

e. Menyetorkan Retribusi dan menerima bukti setoran dari Dinas Kependudukan dan Pemukiman.

4. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

a. Melakukan proses pengiriman hasil perekaman data dari Kecamatan setelah Konsolidasi;

b. Melakukan proses pencetakan kartu keluarga, sejak penerimaan hasil perekaman data;

c. Meneliti hasil cetakan KK dengan hasil rekaman data dari Kecamatan; d. Menerima pembayaran retribusi dan memberikan resi sebagai bukt i

pembayaran dari Kecamatan;

e. Melayani pengambilan KK kepada petugas Kecamatan;

f. Menyetorkan Retribusi dan menerima tanda bukti setoran dari Dinas Pendapatan Daerah.

5. Kecamatan

a. Menerima dan meneliti hasil cetakan KK dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk di tandatangani;

(24)

c. Menyerahkan KK lembar I kepada pemohon, lembar II untuk arsip ke Kecamatan, lembar III untuk Kelurahan, dan IV untuk ketua RT lewat Kelurahan;

d. Mencatat data penduduk berdasarkan Kartu Keluarga dalam Buku Induk Penduduk.

Berdasarkan tata cara pengurusan KK diatas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan publik khususnya pengurusan KK di tingkat kelurahan hanya mengeluarkan surat pengantar dan pengecekan kelengkapan berkas pemohon untuk kemudian di proses lebih lanjut di kecamatan dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

4.1.3. Penetapan Tarif dan Waktu Pelayanan Kartu Keluarga (KK)

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu No.40 Tahun 2011 Tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil, Penetapan tarif dasar untuk pelayanan Kartu Keluarga (KK), penetapan tarif dasar untuk pelayanan Kartu Keluarga (KK) adalah:

1. Pengurusan KK baru, untuk Warga Negara Indonesia (WNI) tidak dikenakan biaya atau gratis. Sementara, untuk Warga Negara Asing (WNA) dikenakan biaya Rp 38.000,00.

2. Penggantian KK, untuk WNI dikenakan biaya sebesar Rp 35.000,00, sementara untuk WNA dikenakan biaya sebesar Rp 75.000,00.

Sementara, waktu yang dibutuhkan dalam pengurusan KK ini adalah 14 hari kerja

(25)

Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah pihak-pihak yang berperan dalam penerapan akuntabilitas dan transparansi dalam hal pengurusan Kartu Keluarga (KK) di Kelurahan Padang Bulan, yaitu:

Tabel 4.1

Identitas Informan

No Nama Jabatan

1 M.Ishak, SE Kepala Lurah 2 Muliyono Sekretaris Lurah

3 Erwinsyah Nst, SE Kepala Seksi Pemerintahan 4 Syahdan Saibani Rambe Staf Kelurahan

5 Mijo Kepala Lingkungan Balai Desa 6 M. Syafriandi Masyarakat Lingkungan Balai

Desa

7 Riswan Hadi Masyarakat Lingkungan Sumber Beji

8 Rocky Saleh Masyarakat Lingkungan Sumber Beji

4.3. Hasil Wawancara

(26)

a. Menyusun daftar pertanyaan yang diharapkan dapat menjawab permasalahan yang diteliti dan mempersiapkan alat dokumentasi atau alat perekam.

b. Melakukan wawancara dengan informan-informan yang berperan langsung dan memiliki pemahaman menyangkut permasalahan yang sedang diteliti. Dalam hal ini yang menjadi informan kunci sekaligus informan utama adalah Kepala Lurah Padang Bulan. Sementara yang menjadi informan utama lainnya adalah masyarakat yang melakukan pengurusan KK . Sedangkan yang menjadi informan tambahan adalah pegawai kelurahan Padang Bulan.

Tipe wawancara yang digunakan peneliti adalah terstruktur dimana sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu menyusun daftar pertanyaan yang berhubungan dengan judul atau masalah yang akan diteliti. Namun dalam prosesnya sendiri, peneliti tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan baru sehingga dapat menggali lebih dalam. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan beberapa informan.

4.3.1. AKUNTABILITAS PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN

PADANG BULAN

(27)

4.3.1.1.Penerapan Tingkat Ketelitian Pegawai, Kelengkapan Sarana dan

Prasarana, Profesionalitas Petugas termasuk Kedisiplinan, dan

Kejelasan Aturan (Perundang-Undangan).

(28)

manusia dalam hal ini pegawai serta fasilitas lainnya seperti komputer dan printer yang nantinya akanmemberikan peranan penting dalam mencapai tujuan organisasi.Mengenai profesionalitas pegawai menurut pengamatan saya sudah cukup baik, karena mereka sudah dibekali pelatihan sebelum bekerja sehingga memiliki pengetahuan yang luas mengenai tugas dan wewenang mereka. Apel pagi juga rutin dilakukan karena dengan cara ini secara otomatis pegawai akan datang tepat waktu, begitu pula dengan menyelesaikan pekerjaannya. Dalam melakukan pengurusan KK, pegawai kelurahan berpedoman kepada kebijakan atau peraturan perundang-undangan, yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan dan Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu No. 40 Tahun 2011 Tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, dan Akta Catatan Sipil.27

4.3.1.2.Biaya Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga

Dalam hal akuntabilitas biaya pelayanan publik, Kelurahan Padang Bulan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Kuangan Badan Layanan Umum, pada pasal 9 ayat 3 dinyatakan bahwa tarif layanan harus mempertimbangkan aspek-aspek: kontinuitas dan pengembangan layanan, daya beli masyarakat, asas keadilan dan kepatutan, serta kompetisi yang sehat.

27

(29)

Biaya pelayanan publik, khususnya dalam pengurusan Kartu Keluarga (KK) di Kelurahan Padang Bulan adalah gratis atau tidak dipungut biaya jika pengurusan KK baru, namun jika ingin melakukan penggantian atau pemecahan KK akan dikenakan biaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan hasil pengamatan, sejauh ini belum ditemukan adanya pegawai yang menetapkan tarif sendiri untuk pembuatan KK karena Lurah Padang Bulan sendiri sering melakukan pengecekan dan pemantauan terhadap kinerja pegawainya28. Namun, jika ada masyarakat yang memberikan uang seikhlas hati sebagai ucapan terimakasih atas pelayanan yang telah diberikan, pegawai yang bersangkutan juga akan menerimanya dengan senang hati dan menganggap bahwa itu adalah rezeki.29

4.3.1.3.Persyaratan Teknis dan Administratif dan Mekanisme Kerja yang

Sesuai dengan Ketentuan Yang Berlaku

Akuntabilitas Produk Pelayanan Publik di Kelurahan Padang Bulan sudah sesuai dengan Keputusan MENPAN No.63/KEP/M.PAN/7/2003 yang menyatakan bahwa produk pelayanan publik harus jelas dan dapat dipertanggungjawabkan dari segi kualitas dan keabsahan produk pelayanan.

Persyaratan teknis dan administratif di Kelurahan Padang Bulan sudah berjalan dengan baik, hal ini juga sudah disampaikan oleh kecamatan ke setiap kelurahan dengan jelas dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Koordinasi antara pihak kelurahan, kecamatan dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil memiliki koordinasi yang baik, misalnya saja ketika berkas masyarakat yang ingin

28

(30)

mengurus KK ternyata tidak lengkap, maka tidak dapat diproses di tingkat kecamatan maupun ke Disdukcapil. Oleh karena itu, pihak kelurahan harus memiliki tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Mengenai mekanisme kerja, pihak kelurahan sudah melaksanakannya dengan baik yaitu dari lurah ke kantor camat dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan kembali lagi ke kantor camat. Adapun rangkaian tugas yang dikerjakan oleh pihak kelurahan mengenai pengurusan KK ini adalah pemohon mengisi formulir biodata penduduk WNI dan formulir permohonan KK, petugas registrasi mencatat dalam Buku Harian Peristiwa Kependudukan, petugas registrasi melakukan verifikasi dan validasi data penduduk, lurah menandatangani formulir permohonan KK, dan pemohon meneruskan berkas formulir permohonan kepada Camat sebagai dasar proses penerbitan atau perubahan KK di Kecamatan.30

4.3.1.4.Solusi atau Tindakan Aparat Birokrasi Dalam Menghadapi

Keluhan-Keluhan Pengguna Layanan

Dalam memberikan pelayanan kepada pengguna layanan atau masyarakat, khususnya dalam hal ini adalah pengurusan KK, pegawai Kelurahan Padang Bulan senantiasa bersifat terbuka dan memberikan pelayanan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya. Dapat dilihat jika ada masyarakat yang datang ke Kelurahan mengeluhkan tentang kesulitan-kesulitan yang ditemukan berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan seperti masyarakat tidak memahami tentang alur

30

(31)

pelayanan pengurusan KK, maka pegawai kelurahan akan membantu menjelaskan dan mencari solusi yang mudah kepada masyarakat31

Seperti informasi yang saya dapatkan melalui masyarakat bahwa keluhan masyarakat yang ditanggapi oleh pegawai sangat baik seperti sulitnya persyaratan yang diberikan dalam melakukan pengurusan, maka pegawai akan membantu memberikan solusi agar semua berjalan dengan lancar. Disamping itu, para pegawai bersedia dengan segera dalam mengambil tindakan untuk merespon keluhan-keluhan yang disampaikan oleh masyarakat terhadap pelayanan yang diterimanya. Para pegawai yang tidak dapat mengambil tindakan dengan segera, maka keluhan-keluhan tersebut akan dicatat dan disampaikan kepada pejabat yang bersangkutan atau kepada orang yang memahami langsung permasalahan tersebut. Selain keluhan yang disampaikan secara langsung, disediakan juga kotak saran.Hanya saja agar keluhan ditanggapi dengan cepat, maka keluhan sebaiknya disampaikan secara lisan agar kita dapat mengetahui secara langsung solusi yang diberikan.Jika melalui kotak saran, hal ini menjadi tidak efektif karena terkadang tidak direspon dengan baik dan prosesnya juga lama sehingga tidak tepat sasaran.

.

32

Untuk kesediaan pegawai dalam menampung keluhan dari masyarakat sehubungan pelaksanaan pelayanan dapat dikatakan sudah terlaksana dengan baik.Masih banyak keluhan-keluhan yang disampaikan oleh masyarakat berkenaan dengan pelaksanaan pelayanan sudah dapat ditanggapi dengan baik. Namun begitu untuk ke depannya pihak Kantor Kelurahan Padang Bulan akan

31

(32)

selalu berupaya untuk meningkatkannya, baik itu dari segi pegawai, metode kerja, ataupun dari pelaksanaan pelayanan yang diberikan. Sebab, keluhan yang diterima oleh pihak kelurahan merupan suatu bentuk ketidaknyamanan dari pelayanan yang diberikan. Untuk waktu setiap penyelesaian keluhan tergantung dari masalah apa yang terjadi. Biasanya jika keluhan tidak terlalu berat, maka pegawai akan segera mencarikan solusi tetapi jika tidak dapat diselesaikan maka akan dibahas melalui rapat untuk dibicarakan bersama.33

4.3.2. TRANSPARANSI PELAYANAN PUBLIK DI KELURAHAN

PADANG BULAN

Dalam fase penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan, kedudukan dan peran aparatur pemerintah sangat penting dan menentukan.Hal ini dikarenakan aparaturpemerintah berkewajiban memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.Mutu atau kualitas pelayanan merupakan kunci keberhasilan kinerja suatu organisasi.Dengan pelayanan yang baik, maka kepuasan dan loyalitas masyarakat dapatdipertahankan dan bahkan ditingkatkan. Dalam pelaksanaan pelayanan tidak hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana yang memadai, melainkan yang lebih penting adalah unsur manusia yang memberikan pelayanan.Tuntutan terhadap pelayanan yang baik adalah bagaimana bentuk dari pelayanan serta memberikan kontribusi bagi organisasi tersebut.Dengan hasil pelayanan yang baik, yang telah diberikan kepada masyarakat, dalam artian sesuai dengan prosedur dan aturan yang telah ditetapkan. Maka dengan harapan masyarakat sebagai penerima jasa pelayanan

33

(33)

tersebut akan merasa puas, dari pelayanan yang diberikan. Hal ini diharapkan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Untuk melihat bagaimana pelaksanaan transparansi pelayanan publik di Kelurahan Padang Bulan, dapat dilihat melalui dimensi sebagai berikut:

4.3.2.1.Manajemen dan Penyelenggaraan Pelayanan Pengurusan Kartu

Keluarga (KK)

Transparansi terhadap manajemen dan penyelenggaraan pelayanan publik meliputi kebijakan, perencanaan, pelaksanaan, danpengawasan atau pengendalian oleh masyarakat. Kebijakan dalam pengurusan Kartu Keluarga (KK) didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Labuhanbatu No.40 Tahun 2011 Tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil dan UU No. 24 Tahun 2013 Tentang Administrasi Kependudukan.

(34)

dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Begitu juga dengan masyarakat sendiri, apabila terdapat ketidaksesuaian antara penyelengaaraan pelayanan dengan prosedur, maka mereka akan memberikan komplain.34

4.3.2.2.Prosedur Pelayanan

Dalam memberikan pelayanan publik kepada pengguna layanan dalam hal ini adalah masyarakat haruslah bersifat terbuka,mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.Kemudahan tahapan pelayanan dapat dilihat dari bagaimana pegawai Kelurahan Padang Bulan menjelaskansegala bentuk pelayanan melalui bagian-bagian seperti adanya papan petunjuk, proses dan tata cara segala pengurusan agar masyarakat mengetahui dan memahami bagaimana prosedur maupun alur ketika ingin mengurus segala sesuatu di Kelurahan Padang Bulan.

Mengenai prosedur pelayanan di Kelurahan Padang Bulan dalam hal ini adalah pengurusan KK sudah bersifat terbuka dan ditekankan kepada setiap pegawai agar tidak berbelit-belit dalam melakukan pengurusan.Namun, tidak dapat dipungkiri jika ada pegawai yang secara diam-diam melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku.Mengenai informasi prosedur pelayanan, kelurahan memang tidak menyiapkan pegawai khusus untuk melayani dan memberikan informasi kepada masyarakat dalam pengurusan, namun seluruh pegawai Kelurahan telah berkomitmen untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan.Selain itu, kelurahan juga menyiapkan informasi yang tertera di papan-papan pengumuman yang berupa tarif harga

34

(35)

pengurusan KK, langkah-langkah pengurusan (alur) dan informasi mengenai administrasi kependudukan lainnya. Hanya saja masyarakat mengeluhkan tidak memahami, mungkin karena bagan yang dibuat sedikit sulit untuk dipahami sehingga masyarakat lebih memilih untuk bertanya tanpa terlebih dahulu melihat bagaimana tata cara yang telah disusun. Mungkin akanmenjadi sebuah perbaikan bagi kelurahan Padang Bulan agar dapat lebih mempermudah masyarakat untuk memahami tahapan-tahapan pelayanan tersebut.35

4.3.2.3.Rincian Biaya Pelayanan

Transparansi rincian biaya pelayanan di Kelurahan Padang Bulan sudah berjalan dengan baik, dapat dilihat dari tersedianya informasi mengenai rincian biaya pada loket pembuatan kartu keluarga sehingga masyarakat dengan mudah dapat mengetahui biaya yang dibutuhkan dalam mengurus KK.Selain itu, kelurahan juga menyediakan pegawai yang selalu siap siaga di pos tertentu untuk memberikan informasi mengenai hal-hal yang kurang dimengerti oleh masyarakat.Namun biasanya jika informasi yang telah tertera di kelurahan itu dapat dimengerti oleh masyarakat, maka mereka tidak perlu lagi untuk bertanya kepada pegawai. Jika semua kebijakan atau informasi sudah bersifat terbuka, maka kepercayaan masyarakat terhadap kinerja kelurahan akan semakin meningkat dan mereka merasa bahwa tidak ada kebohongan dalam pelayanan yang diberikan karena segala sesuatunya sudah didasarkan kepada peraturan yang berlaku.

4.3.2.4.Waktu Penyelesaian Pelayanan

(36)

Waktu normal dalam penyelesaianpelayanan khususnya dalam pengurusan Kartu Keluarga (KK) di tingkat kelurahan yaitu lebih kurang 15 menit, namun jika sudah sampai ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil maka waktu pengurusan yaitu 14 hari kerja. Untuk pengecekan berkas sudah dilakukan dengan tepat waktu yaitu tidak sampai menunggu hari esok karena disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.Namun tidak dapat dipungkiri jika terdapat hal-hal diluar dugaan misalnya pejabat bersangkutan tidak berada di tempat karena adanya urusan yang lain, atau masalah teknis lainnya seperti mati listrik, komputer rusak, dan lain sebagainya. Tentu hal ini akan menghambat proses pengurusan, namun demikian pihak kelurahan sendiri terus berupaya agar dapat meminimalisir hal-hal teknis yang dapat mengganggu proses pengurusan agar dapat berjalan tanpa hambatan dan masyarakat pun dapat terlayani dengan cepat dan tepat. Satu hal yang menjadi catatan adalah bahwa yang pertama kali melakukan proses pengurusan lah yang ditangani lebih dulu, atau dengan kata lain sesuai dengan nomor urut masing-masing. Pihak kelurahan tidak bersifat diskriminatif atau membeda-bedakan, semua pelayanan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan agar tercapai kepuasan dari masyarakat.36

4.3.2.5.Pejabat yang Berwenang dan Bertanggungjawab

Dalam pengurusan Kartu Keluarga (KK), pejabat yang berwenang adalah Lurah Padang Bulan, pegawai bagian administrasi kependudukan, operator input data kelurahan atau bisa juga kepala lingkungan yang dapat membantu masyarakat dalam mengurus kartu keluarga di lingkungan masing-masing, hal ini

36

(37)

biasanya dilakukan oleh masyarakat yang memiliki aktivitas padat sehingga tidak memiliki waktu yang banyak untuk mengurusnya di Kantor Lurah. Pejabat yang berwenang dalam melakukan pengurusan KK sesuai dengan kemampuan dan pelatihan yang diberikan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Pegawai bagian administrasi kependudukan ditugaskan untuk membantu sebagian kerja kepala kelurahan, namun apabila masyarakat banyak yang melakukan pengurusan maka seluruh karyawan akan dilibatkan agar proses pengurusan dapat cepat terselesaikan. Setiap pegawai juga diwajibkan untuk memakai tanda pengenal ataupun papan nama di meja kerjanya agar masyarakat dapat secara langsung mengetahui ke bagian mana mereka akan melakukan pengurusan, tanpa harus bertanya-tanya kepada pegawai lain.

4.3.2.6.Lokasi Pelayanan

Lokasi pelayanan pengurusan kartu keluarga yaitu di Kantor Lurah Padang Bulan Jalan HM. Yunus Rantauprapat, lokasi ini merupakan lokasi yang strategis karena mudah diakses oleh seluruh masyarakat.

4.3.2.7.Janji Pelayanan

(38)

diusahakan agar tidak diperlama dan selesai sesuai dengan waktu yang disepakati dengan masyarakat yang bersangkutan. Dalam hal penandatanganan berkas, wajib diusahakan agar tidak lebih dari 1x24 jam dan tidak didiamkan atau diperlama diatas meja pegawai. Hal ini merupakan suatu kewajiban karena banyak kasus-kasus yang terjadi dimana pegawai selain memiliki tugas pokok memberikan pelayanan, terkadang juga dibebani oleh tugas-tugas lain yang tidak ada kaitannya dengan tugas pelayanan, seperti menjemput atau mengantar anak ke sekolah, berbelanja ataupun melakukan kegiatan lain yang tidak berkepentingan dengan tugas pokok yang diemban. Hal tersebut tentu akan berdampak pada terbengkalainya tugas pokok pelayanan dan tertundanya proses pelayanan. Oleh karenanya, Lurah Padang Bulan menerapkan hal tersebut diatas agar tidak terjadi kasus-kasus yang mengarah kepada penyimpangan pemberian pelayanan.37

4.3.2.8.Standar Pelayanan Publik

Dalam hal standar pelayanan sudah diatur dalam surat edaran Mendagri No.100/757/OTDA Tahun 2002 yang mengatur tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) pemerintah kabupaten/kecamatan/kota, yang harus mengutamakan pelayanan maksimal bagi kepentingan masyarakat.

Standar pelayanan di kelurahan Padang Bulan khususnya dalam pembuatan kartu keluarga dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan menurut peraturan Bupati Labuhanbatu.Hal ini dapat kita lihat dari kemampuan pegawai dalam melayani masyarakat, sarana

37

(39)

dan prasarana yang memadai, ketepatan biaya dan waktu penyelesaian, dan hasil penyelesaian produk yang dilayani.38

4.3.2.9.Informasi Pelayanan

Informasi pelayanan harus dipublikasikan dan disosialisasikan pada masyarakat melalui media.Untuk memenuhi kebutuhan informasi pelayanan kepada masyarakat, setiap unit pelayanan instansi pemerintah wajib mempublikasikan mengenai prosedur, persyaratan, biaya, waktu, standar, akta/ janji, motto pelayanan, lokasi serta pejabat/petugas yang berwenang dan bertanggung jawab.Publikasi dan atau sosialisasi tersebut dapat dilakukan melalui media cetak (brosur, leaflet, booklet), media elektronik (Website, Home Page, Situs Internet, Radio, TV), dan media gambar atau penyuluhan secara langsung kepada masyarakat.

Kelurahan Padang Bulan dalam memberikan informasi pelayanan kepada masyarakat sudah sangat jelas, yaitu disampaikan melalui papan-papan pengumuman dan spanduk yang diletakkan di sekitar lingkungan kelurahan.Namun untuk media elektronik seperti website, radio atau televisi belum digunakan oleh kelurahan karena masih terbatasnya sumber daya. Hal-hal mengenai pengurusan yang disampaikan kelurahan kepada masyarakat merujuk kepada Catatan Sipil Pemda Labuhanbatu agar masyarakat mengerti alur atau tata pengurusan untuk melengkapi proses pemberkasan KK. Namun, pada umumnya

(40)

masyarakat kelurahan Padang Bulan sudah sangat paham mengenai mengenai tata cara pengurusan KK yang benar. 39

4.3.3. Hambatan-Hambatan yang Dihadapi dalam Menerapkan Prinsip

Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Kartu Keluarga

(KK) di Kelurahan Padang Bulan

Dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari, Kelurahan Padang Bulan seperti halnya dengan Kelurahanlain yang ada di Kabupaten Labuhanbatu tentu mengalami hambatan-hambatan yang dapat mengganggu jalannya proses dalam menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi. Karena itulah Kelurahan sebagai badan koordinasi yang menghubungkan informasi dari instansi yang lebih tinggi kepada masyarakat dituntut untuk memiliki dedikasi yang tinggi akan pentingnya pertanggungjawaban dan keterbukaan akan tugas yang diembannya.

Sehubungan dengan hal diatas, Kelurahan Padang Bulan mengidentifikasi beberapa faktor yang selama ini dirasa menjadi penghambat jalannya proses dalam menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam pengurusan Kartu Keluarga (KK) yaitu bahwa pada dasarnya semua pelayanan yang ada di Kelurahan ini keabsahannya tergantung pada Lurah, karena semua pelayanan yang ada di Kelurahan harus melalui persetujuan Lurah dahulu agar kemudian dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya untuk pada akhirnya sampai kepada masyarakat sebagai pemohon. Akan tetapi, hal tersebut pula yang menjadi penghambat dalam menerapkan pertanggungjawaban itu sendiri yaitu bila Lurah mendapat tugas dari instansi diatasnya yang mengharuskan untuk keluar dari

3939

(41)

kelurahan, maka proses pelayanan akan tertunda sampai Lurah datang kembali. Hal inilah yang membuat janji/akta pelayanan yang telah ditetapkan menjadi tidak tepat waktu.Faktor lain yang menjadi penghambat adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh pegawai, dimana tingkat pengetahuan tentang pentingnya menanamkan jiwa akuntabel dalam diri pegawai masih kurang, sehingga apel pagi yang senantiasa dilakukan oleh kelurahan sangat berguna dalam memberikan semangat dan energi baru untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat, karena pada dasarnya manusia memiliki semangat kerja yang naik-turun sehingga harus selalu diberi motivasi.40

40

Wawancara dengan Erwinsyah Nst, SE (Kepala Seksi Pemerintahan)

BAB V

ANALISA DATA

(42)

Dari seluruh data yang telah disediakan secara menyeluruh yang diperoleh selama penelitian, baik melalui wawancara, studi kepustakaan, serta observasi terhadap akuntabilitas dan transparansi pengurusan Kartu Keluarga (KK) di Kelurahan Padang Bulan. Selanjutnya dalam analisa data ini, akan manjabarkan masalah-masalah yang ditemukan di lapangan, untuk dilakukan analisa terhadap setiap data yang ada dan fakta yang didapat melalui interpretasi data dan penguraian-penguraian masalah sebagai berikut:

5.1.Akuntabilitas dalam Pelayanan Kartu Keluarga (KK)

(43)

hal ini merupakan suatu keharusan mengingat bahwa kelurahan sebagai sosok yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Pertanggungjawaban atau akuntabilitas kinerja pelayanan publik dapat diketahui melalui serangkaian proses yang meliputi:

5.1.1. Tingkat Ketelitian Pegawai, Kelengkapan Sarana Dan Prasarana,

Profesionalitas Petugas Termasuk Kedisiplinan, dan Kejelasan

Aturan (Perundang-Undangan).

(44)

berkewajiban untuk melayani dan bukan dilayani, jangan sampai terjadi kesalahan yang dapat merugikan masyarakat. Namun, jika terjadi kesalahan pegawai dalam memberikan pelayanan yang tidak disengaja, masyarakat diharapkan untuk dapat memaklumi dan tentunya akan ada usaha-usaha perbaikan dalam meminimalisir hal-hal demikian. Fasilitas sarana dan prasarana di Kelurahan sudah memadai untuk mendukung pelaksanaan pelayanan kartu keluarga.Terlebih ruang tunggu yang dikhususkan untuk masyarakat yang sedang melakukan pengurusan merupakan kawasan bebas rokok sehingga menjadi tempat yang sangat nyaman dalam menunggu pelayanan.

5.1.2. Biaya Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga (KK)

(45)

pegawai Kelurahan Padang Bulan memiliki komitmen dalam menerapkan biaya pelayanan dan pelaksanaannya sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.

5.1.3. Persyaratan Teknis dan Administratif dan Mekanisme Kerja yang

Sesuai dengan Ketentuan Yang Berlaku

Persyaratan teknis dan administratif harus jelas dan dapat dipertanggungjawabkan dari segi kualitas dan keabsahan produk pelayanan.Persyaratan teknis dan mekanisme kerja hendaknya dibuat dengan sederhana mungkin agar seluruh lapisan masyarakat dapat memahami prosedur tersebut.Wawancara yang dilakukan oleh peneliti terhadap Kepala Kelurahan Padang Bulan bahwa prosedur ataupun persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat guna mendapatkan pelayanan kartu keluarga sudah dibuat sesederhana mungkin dan pihak kecamatan juga sudah menginformasikannya ke setiap kelurahan. Mengenai persyaratan administratif sudah diinformasikan di papan-papan pengumuman Kelurahan, begitu juga dengan alur atau tata cara pengurusan. Namun, jika terdapat masyarakat yang belum mengerti, maka dapat ditanyakan kepada pegawai yang bersangkutan dan pegawai dalam hal ini selalu bersikap siap sedia dalam memberikan penjelasan dan pengarahan yang baik kepada masyarakat, tujuannya adalah agar produk yang diterima oleh masyarakat benar dan sah.

5.2.Transparansi dalam Pelayanan Kartu Keluarga (KK)

(46)

penting dalam sukses atau tidaknya pelayanan publik di Kelurahan Padang Bulan untuk masyarakat.Pelayanan publik tersebut transparan apabila semua informasi yang yang secara sistem, prosedur, mekanisme, serta hak dan kewajiban yang menyangkut pelayanan dapat diperoleh secara bebas oleh masyarakat.

Dalam pelaksanaan pembuatan kartu keluarga, hendaknya agar prinsip transparansi dapat diterapkan dengan baik. Untuk mengetahui sesungguhnya bagaimana prinsip transparansi dalam pengurusan kartu keluarga di Kelurahan Padang Bulan akan diidentifikasi melalui beberapa indikator sebagai berikut:

5.2.1. Manajemen dan Penyelenggaraan Pelayanan Publik

(47)

yang melibatkan masyarakat, melalui pengumuman dan kerja sama dengan lembaga – lembagalainnya. Namun, tingkat partisipasi masyarakat dalam hal ini belum dapat dikategorikan tinggi, atau dengan kata lain biasa-biasa saja karena masyarakat sendiri pada umumnya lebih memfokuskan diri pada kegiatannya masing-masing.Hal inilah yang kemudian menjadi catatan penting bagi kelurahan agar dapat meningkatkan partisipasti aktif masyarakat demi kemajuan daerahnya.

5.2.2. Prosedur Pelayanan

(48)

sehingga dapat dilihat dari jarak pandang 3 meter dan diletakkan di dekat pintu masuk kelurahan sehingga mudah dijangkau oleh seluruh pengguna layanan.

5.2.3. Rincian Biaya Pelayanan

Biaya pelayanan adalah segala biaya dan rinciannya dengan nama atau sebutan apapun sebagai imbalan atas pemberian pelayanan umum yang besaran dan tata cara pembayarannya ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Transparansi mengenai biaya dilakukan dengan mengurangi semaksimal mungkin pertemuan secara personal antara pemohon/penerima pelayanan dengan pemberi pelayanan.Sama seperti akuntabilitas biaya di atas, permasalahan biaya pelayanan pembuatan kartu keluarga juga harus transparan dan diketahui oleh semua masyarakat. Dalam pengurusan kartu keluarga tidak dikenakan biaya apapun atau dengan kata lain gratis, namun bagi masyarakat yang ingin melakukan penggantian atau pemecahan kartu keluarga akan dikenakan biaya retribusi sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Memberikan uang “terima kasih” bisa saja dilakukan oleh masyarakat sebagai pemohon layanan, tetapi tidak atas dasar keinginan atau permintaan dari pegawai yang bersangkutan.

5.2.4. Lokasi Pelayanan

(49)

Lokasi pelayanan pengurusan kartu keluarga dalam penelitian ini berada di Kantor Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Rantau Utara Kabupaten Labuhanbatu yang berada di Jalan HM Yunus Rantauprapat. Berdasarkan pengamatan, bahwa masyarakat dapat merasakan kondisi yang aman dan nyaman ketika melakukan pengurusan suatu pelayanan, hal ini dikarenakan ruang tunggu yang bersih dan bebas dari sampah, penerangan ruangan yang cukup, dan tata ruang kerja yang rapi. Selain itu, kenyamanan juga dirasakan oleh masyarakat melalui sikap ramah, sopan, dan responsif yang ditunjukkan oleh pegawai kelurahan sehingga masyarakat mersasa terlayani dengan baik.

5.2.5. Janji Pelayanan

(50)

5.2.6. Standar Pelayanan

Setiap unit pelayanan instansi pemerintah wajib menyusun standar pelayanan masing-masing sesuai dengan tugas dan kewenangannya, dan dipublikasikan kepada masyarakat sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan.Standar pelayanan merupakan ukuran kualitas kinerja yang dibakukan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan penerima pelayanan.Standar pelayanan yang ditetapkan hendaknya realistis, karena merupakan jaminan bahwa janji/komitmen yang dibuat dapat dipenuhi, jelas dan mudah dimengerti oleh para pemberi dan penerima pelayanan.

Mengenai standar pelayanan pembuatan kartu keluarga di Kelurahan Padang Bulan sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.Hal tersebut tidak lepas dari kemampuan, sikap responsif, dan keramahan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.Dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya, setiap unit instansi di Kelurahan Padang Bulan berperilaku etis, yaitu dengan menghindari tindakan diskriminatif dalam memberikan pelayanan. Karena pada dasarnya, penyelenggaraan pelayanan publik yang beretika adalah pelayanan yang memperlakukan setiap pengguna layanan secara wajar dengan standar perlakuan yang sama tanpa melihat latar belakang status, pekerjaan, suku, atau agama.

5.2.7. Informasi Pelayanan

(51)

masyarakat, terutama mengenai peraturan baru hendaknya segera mungkin di informasikan.Tujuannya adalah agar masyarakat memiliki wawasan yang luas dan tidak ketinggalan informasi mengenai peraturan yang baru. Informasi pelayanan yang diberikan oleh pihak kelurahan bersifat terbuka, dapat dilihat dari adanya papan pengumuman kelurahan yang memuat berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat, spanduk yang berada disekitar area kelurahan ………

5.2.8. Pejabat yang Berwenang dan Bertanggungjawab

Dalam hal pembuatan kartu keluarga, pejabat yang berwenang untuk menandatangani kartu keluarga tersebut adalah Kepala Dinas dan Catatan Sipil Kabupaten Labuhanbatu, dimana peran kelurahan hanyalah mengeluarkan surat pengantar dan pengecekan kelengkapan berkas pemohon untuk kemudian di proses lebih lanjut di kecamatan dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Pegawai kelurahan ketika dalam pengurusan juga memakai tanda pengenal dan papan nama di meja nya agar masyarakat yang datang ke lokasi pengurusan dengan mudah dapat menjumpai bagian yang bersangkutan dan tidak harus bertanya-tanya lagi ke pegawai lain.

5.2.9. Waktu Penyelesaian Pelayanan

(52)

Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan Sekretaris Lurah, bahwa waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan surat pengantar tersebut hanyalah sekitar 15 menit. Jika berkas yang dilampirkan oleh pemohon sudah lengkap maka akan cepat ditangani oleh pihak kelurahan, namun sebaliknya jika belum lengkap maka tidak dapat ditangani terlebih dahulu dan harus melengkapi persyaratan pengurusannya kembali. Kepastian pelayanan waktu pembuatan kartu keluarga di Kelurahan Padang Bulan sudah tepat waktu sesuai dengan waktu yang dijadwalkan dan apabila ada masyarakat yang membutuhkan cepat dengan alasan tertentu, maka pihak kelurahan akan mengusahakan agar siap secepatnya sesuai dengan kebutuhan masyarakat tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa ketepatan waktu penyelesaian pembuatan kartu keluarga di Kelurahan Padang Bulan sudah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1.Kesimpulan

(53)

baikdandilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan pemerintah yang telah ditetapkan. Untuk pelaksanaan pembuatan kartu keluarga kedepannya, segenap pegawai di Kelurahan Padang Bulan berkomitmen untuk lebih meningkatkan kualitas pelayananguna mewujudkan suatupemerintahan yang baik (good governance).

2. Tata cara pengurusan kartu keluarga di Kelurahan Padang Bulan sudah dilakukan dan diupayakandengan baik hanya saja perlu ada perbaikandan dibuat kesederhanaan dalam prosedurdan tata cara agar masyarakat tidak merasakesulitan dan tidak harus bertanya berulangkali kepada para pegawai tentang bagaimanamemperoleh pelayanan di Kantor kelurahan Padang Bulan.

3. Informasi yang disediakan oleh pihak Kelurahan Padang Bulan mengenai pengurusan kartu keluarga sudah sangat memadai baik dari papan-papan pengumuman ataupun spanduk di sekitar area kelurahan. Namun, publikasi melalui lewat website juga penting dilakukan agar masyarakat pengguna internet dengan mudah dapat mengetahui informasi dari kelurahan hanya dengan mengaksesnya dimana saja tanpa harus tanpa harus ke kelurahan.

(54)

6.2.Saran

1. Kantor Lurah Padang Bulan hendaknya lebih rutin dalam memberikan motivasi kerja kepada para pegawai, baik dari setiap apel pagi maupun memberikan pelatihan sesuai dengan kemampuan dan keahlian pegawai. 2. Prosedur pelayanan dalam pengurusan kartu keluarga hendaknya lebih

disederhanakan agar masyarakat dengan mudah dapat memahami, disertakan dengan unit atau pihak pelaksana dalam setiap tahap, dokumen yang diperlukan dan sebagainya diterangkan dengan sejelas mungkin. 3. Kotak saran yang disediakan di kelurahan agar hendaknya langsung dibaca

dan jangan didiamkan begitu saja karena hal itu merupakan keluhan-keluhan ataupun bentuk aspirasi dari masyarakat yang bertujuan untuk perbaikan kinerja kelurahan agar lebih baik lagi ke depannya.

4. Pemberian penghargaan kepada pegawai yang mampu menunjukkanprestasi kerjayang baik dalammelaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab akanmemacu setiap pegawai untuk selalu tampil prima dalammemberikan pelayanan kepada masyarakat dan memberikansanksi kepada pegawai yang teledor, tidak disiplin, dan melanggar aturan.

(55)

Bab ini berisi tentang uraian data-data yang diperoleh setelah melaksanakan penelitian.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan.

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1.Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Penelitian kualitatif menghendaki suatu informasi dalam bentuk deskripsi dan lebih menghendaki makna yang berada di balik deskripsi data tersebut.Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.Dalam penelitian desktiptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji hipotesis.

2.2.Lokasi Penelitian

(56)

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian yang dilakukan sehingga subyek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Subyek penelitian inilah yang akan menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian25

1. Informan Kunci

.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menentukan informan dengan menggunakan teknik purpose sampling, yaitu pengambilan sampel sumber data secara sengaja dan dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan itu misalnya, orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajah objek situasi sosial yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan informan yang terdiri dari :

Kepala Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu.

2. Informan Utama

Masyarakat di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu yang melakukan pengurusan Kartu Keluarga (KK).

3. Informan Tambahan

Pegawai Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu.

25

(57)

2.4.Teknik Pengumpulan Data

2.4.1.Teknik Pengumpulan Data Primer

Teknik ini dilakukan melalui:

a. Metode wawancara (Interview), yaitu dengan cara wawancara mendalam untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam dari informan. Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung dan mendalam serta terbuka kepada informan atau pihak yang berhubungan dan memiliki relevansi terhadap masalah yang berhubungan dengan penelitian26

b. Metode Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langung terhadap obyek penelitian kemudian mencatat gejala-gejala yang dikemukakan di lapagan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

.

2.4.2.Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan menggunkan instrument sebagai berikut :

a. Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang relevan dengan obyek penelitian.

26

(58)

b. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti.

2.5.Teknik Analisis Data

(59)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Tugas pokok aparatur negara sebagai abdi negara juga sebagai abdi masyarakat antara lain tercermin dalam tugas pokoknya di bidang pemerintahan umum, pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat. Era reformasi yang dikatakan sebagai era perubahan menuju kondisi yang lebih baik dari era sebelumnya menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap birokrasi cenderung menurun.Ini sebagai akibat buruknya pelayanan birokrasi terhadap masyarakat yang direpresentasikan dengan pelayanan pemerintah tidak dalam kondisi yang diharapkan.

Gelombang reformasi yang bergulir diharapkan membawa dampak positif terhadap sistem penyelenggaraan pemerintah dengan ditandai semakin berpihaknya pemerintah kepada kepentingan masyarakat ternyata jauh dari yang diharapkan.Meluasnya praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dalam kehidupan birokrasi publik semakin memperburuk tatanan dan citra birokrasi di hadapan masyarakat.

(60)

dengan tuntutan dan harapan masyarakat.Masyarakat setiap waktu selalu menuntut pelayanan publik yang berkualitas dari birokrat, meskipun tuntutan tersebut sering tidak sesuai dengan harapan karena secara empiris pelayanan publik yang terjadi selama ini masih bercirikan berbelit-belit, lambat, mahal, dan melelahkan.Kecenderungan seperti itu terjadi karena masyarakat masih diposisikan sebagai pihak yang “melayani” bukan yang dilayani. Oleh karena itu, perlu dilakukan reformasi pelayanan publik dengan mengembalikan dan mendudukkan “pelayan” dan “yang dilayani” ke pengertian yang sesungguhnya.1

Masalah lain yang sering muncul bahwa keikhlasan aparat untuk semata-mata menjalankan tugas demi kepentingan masyarakat masih rendah.Patut diduga bahwa banyak aparat pemerintah yang tidak memahami secara pasti filosofi pelayanan yang diberikannya sehingga pelayanan publik yang dimimpikan oleh masyarakat jauh dari kenyataan yang mereka alami.Kepentingan masyarakat bukan merupakan prioritas, tetapi justru sebaliknya. Pelayanan akan diberikan dengan baik apabila ada sesuatu yang menguntungkan bagi aparat pemberi pelayanan. Aparat pemerintah dalam menjalankan fungsinya sebagai public service juga belum sepenuhnya dipahami.Birokrasi publik masih ditempatkan ke dalam fungsi sebagai alat kekuasaan untuk mengontrol masyarakat daripada sebagai penyelenggara pelayanan publik.Dengan masih kuatnya orientasi pada kekuasaan menyebabkan birokrasi menjadi semakin jauh dari misi utamanya

1

(61)

sebagai pelayan publik.Dengan kata lain, pemerintahan milik masyarakat akan tercipta jika birokrat dapat mendefinisikan ulang tugas dan fungsi mereka.2

Sebenarnya ada tiga fungsi utama yang harus dijalankan oleh pemerintah tanpa memandang tingkatannya yaitu, “public service function (fungsi pelayanan masyarakat), development function (fungsi pembangunan), dan protection function

(fungsi perlindungan)”3

Buruknya kinerja pelayanan publik ini antara lain dikarenakan belum dilaksanakannya akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Akuntabilitas memberikan suatu petunjuk sasaran pada hampir semua reformasi sektor publik dan mendorong pada munculnya tekanan untuk pelaku kunci yang terlibat untuk bertanggungjawab dan untuk menjamin kinerja pelayanan publik yang baik.Prinsip akuntabilitas merupakan pelaksanaan pertanggungjawaban dimana dalam kegiatan yang dilakukan oleh pihak yang terkait harus mampu mempertanggungjawabkan pelaksanaan kewenangan yang .Apapun fungsinya harus dapat diperankan dengan sebaik-baiknya oleh pemerintah, kegagalan melaksanakan fungsi-fungsi tersebut akan berdampak luar biasa baik terhadap pemerintah itu sendiri maupun terhadap kehidupan masyarakat. Kegagalan bangsa Indonesia dalam membangun sistem birokrasi pemerintahan yang mampu mengemban fungsi-fungsi pemerintah ditandai oleh berbagai fenomena patologi birokrasi seperti pungutan liar, KKN,

red tape (lambat dan selalu menurut aturan), proseduralisme (selalu berdasarkan prosedur), empire building (kemudahan lebih diberikan kepada orang yang berpengaruh, dan sebagainya.

2

(62)

diberikan di bidang tugasnya, hal ini terutama berkaitan erat dengan pertanggungjawaban terhadap efektivitas kegiatan dalam pencapaian sasaran atau target kebijakan atau program yang telah ditetapkan itu. Sementara itu, aspek transparansi merupakan adanya keterbukaan akses informasi dari pemerintah kepada masyarakat agar masyarakat dapat mengawal proses pelaksanaan kebijakan pemerintah sehingga masyarakat dapat memastikan apakah alokasi anggaran yang telah dibelanjakan benar-benar dilakukan untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya, informasi terhadap penyelenggaraan tata pemerintahan memiliki manfaat untuk mengantisipasi terjadinya praktek-praktek korupsi terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintah yang berupa kebocoran alokasi anggaran yang menjadikan praktek pelaksanaan pelayanan publik menjadi tidak optimal serta untuk membentuk aturan-aturan, regulasi dan kebijakan pemerintahan bagi publik secara jelas dan terbuka.Aturan dan prosedur yang transparan mencegah aparatur pemerintah dari tindakan penyalahgunaan kekuasaan dengan ketersediaan informasi yang akurat dan memiliki interpretasi yang jelas.Aturan dan prosedur penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dapat melengkapi dan mendorong ketepatan prediksi terhadap kinerja pemerintahan, mengurangi ketidakpastian dan mencegah terjadinya korupsi dikalangan birokrat pelayan publik.4

Untuk mewujudkan tuntutan peningkatan akuntabilitas dan transparansi ini bukanlah hal yang mudah bagi daerah, namun demikian harus tetap dilakukan upaya-upaya pembenahan dari unit-unit kerja yaitu kelurahan sebagai tingkat

4

(63)

paling rendah dalam struktur pemerintahan yang diharapkan dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

Masalah-masalah yang kerap terjadi di Kantor Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhan Batu adalah dalam hal pengurusan Kartu Keluarga (KK) yang sering tidak tepat waktu dan memakan biaya agar proses pengurusan berlangsung cepat, kurangnya keramahan pegawai dalam pengurusan berbagai keperluan administrasi menyebabkan masyarakat merasa tidak dilayani dengan baik. Selain itu, masyarakat juga kurang mengetahui apa yang menjadi program kerja dari Kelurahan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sehingga menimbulkan rasa kurang percaya terhadap kinerja dari pegawai kelurahan itu sendiri atau dengan kata lain tidak transparan dan kurang informatif.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Publik (Studi Tentang Pengurusan Kartu Keluarga (KK) di

Kantor Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten

Labuhanbatu)”

1.2.Perumusan Masalah

(64)

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan jawaban terhadap perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas yaitu:

1. Untuk mengetahui bagaimana transparansi dalam pengurusan Kartu Keluaga (KK) di Kantor Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu.

2. Untuk mengetahui bagaimana akuntabilitas dalam pengurusan Kartu Keluarga (KK) di Kantor Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu.

1.4.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan hasil penelitian yang dilakukan. Manfaat penelitian yang dimaksud mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Manfaat secara ilmiah

Sebagai sarana untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah, sistematis, bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan dan menuliskan karya ilmiah di lapangan berdasarkan kajian-kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu Administrasi Negara.

(65)

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperkaya khasanah kepustakaan sehingga dapat menambah bahan kajian perbandingan bagi yang memanfaatkannya.

3. Manfaat secara praktis

Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan informasi mengenai Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pelayanan Publik di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Rantau Utara. Kabupaten Labuhan Batu.

1.5.Kerangka Teori

Teori dapat digunakan sebagai bahan landasan atau dasar berfikir dalam memecahkan atau menyelesaikan suatu masalah dimana teori dapat membantu peneliti sebagai bahan referensi atau pendukung.Oleh karena itu, kerangka teori diharapkan dapat memberikan dukungan pemahaman untuk peneliti dalam memahami masalah yang sedang diteliti.

Gambar

Tabel 3.1 Luas wilayah Kelurahan Padang Bulan
Tabel 3.2.
Tabel 3.4
Tabel 3.5
+5

Referensi

Dokumen terkait

Profitabilitas dalam pengembalian aset usaha nilai Gross profit marjin sebesar sebesar 0,10 menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan menghasilkan laba kotor dari nilai total

Peneliti ingin meneliti bagaimana komunikasi verbal dan komunikasi non verbal yang digunakan oleh Trainer DJ Arie School ketika berinteraksi dengan siswa- siswanya dalam

Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian pembiayaan (disajikan dalam akun aset lain) diakui sebesar nilai realisasi bersih. Nilai realisasi bersih adalah nilai wajar

Penelitian ini berupa pengembangan media pembelajaran diorama untuk meningkatkan kemenarikan belajar siswa pada materi tematik tema 8 sub tema 1 kelas V. Identitas produk

Hasil evaluasi kurva kalibrasi dari pengukuran deret bahan standar CRM paduan zirkonium dengan metoda standar internal memberikan data yang lebih tepat dibanding

Sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban dalam pelaksanaan DAK Nonfisik BOP PAUD, masing-masing pengelola program di pemerintah pusat, pemerintah daerah, Satuan

Massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama (tetap/konstan). Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah

Berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari validator yang terdiri dari dua pakar (dosen) dan satu praktisi pendidikan (guru) memperlihatkan bahwa buku ajar